buku pintar maxigrow
Post on 12-Jan-2017
403 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Buku Pintar MaxiGrow
2
Buku Pintar MaxiGrow PT Tani Solusi
Cetakan Pertama Mei 2016
Narasumber : Amal Alghozali
Tim Penyusun : Litbang PT Tani Solusi
Editor : Ivan Zulva
Desain & Layout : Gradasi Graphic
Diterbitkan oleh PT Tani Solusi
(Untuk kalangan sendiri)
Hak cipta dilindungi oleh undang – undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit
Didistribusikan oleh :
PT Tani Solusi
Buku Pintar MaxiGrow
3
Daftar Isi
Persembahan dari MaxiGrow .......................................... 5 Terobosan Bagi Produktifitas Pertanian .......................... 6 Rekam Jejak Teknologi Inovatif ....................................... 8 Zat Makanan Bagi Tumbuhan .......................................... 11 Mengapa Tumbuhan Memerlukan Pupuk? ..................... 16 Dimana Peran dan Manfaat MaxiGrow? ......................... 19 Aplikasi MaxiGrow untuk berbagai jenis tanaman 1. Bawang Merah ........................................................... 21 2. Buah – buahan ........................................................... 25 3. Bunga dan Tanaman Hias .......................................... 27 4. Cabai .......................................................................... 28 5. Jagung ........................................................................ 31 6. Jati ............................................................................. 34 7. Kacang Tanah ............................................................. 36 8. Kakao - Coklat ............................................................ 39 9. Karet .......................................................................... 41 10. Kedelai ....................................................................... 43 11. Kentang ..................................................................... 45 12. Kopi ........................................................................... 47 13. Merica ....................................................................... 49 14. Gambas ..................................................................... 51 15. Padi ............................................................................ 53 16. Pisang ........................................................................ 55 17. Sawit .......................................................................... 57 18. Sayuran ...................................................................... 60 19. Melon ........................................................................ 62 20. Stroberi ...................................................................... 64
Buku Pintar MaxiGrow
4
21. Talas .......................................................................... 66 22. Tebu .......................................................................... 68 23. Tembakau .................................................................. 70 24. Timun ........................................................................ 72 25. Tomat ........................................................................ 74 Aplikasi MaksiGrow Perikanan 26. Perikanan ..……………………………………………………………… 76 27. Udang & Bandeng .………………………………………………….. 77 28. Belut .………………………………………………………………………. 79 29. Lele Sangkuriang ……………………………………………………… 81 Aplikasi MaksiGrow Peternakan 30. Peternakan ……………………………………………………………… 84 31. Cara Penggunaan untuk Hewan Besar & Kecil …………. 86 32. Ayam ………………………………………………………………………. 88
Buku Pintar MaxiGrow
5
Persembahan dari PT Tani Solusi
Tani Solusi dengan bangga mempersembahkan sebuah produk
inovasi teknologi bagi produktifitas pertanian dan hortikutura,
perkebunan, peternakan dan perikanan. MaxiGrow adalah karya
anak bangsa yang didedikasikan bagi kesejahteraan rakyat.
Sumbangsih MaxiGrow sebagai produk yang bertujuan
memberikan stimulant bagi kesuburan tanah yang bekerja secara
mikrobiologis atau bioteknologi, diharapkan menjadi jawaban atas
permasalahan yang menyangkut pertumbuhan maupun
produktifitas hasilnya secara kuantitas maupun nilai ekonominya.
Solusi Tani sebuah perusahaan yang akan membawa
kesuksesan baru bagi produktifitas pertanian. Dengan back up
perusahaan yang sangat berpengalaman didalam industri
pertanian di antaranya benih jagung, sayuran dan industri
pestisida. Tidak hanya itu dari sisi finansial dan IT, MaxiPlus masuk
dalam group perusahaan asuransi dan IT. Akan menjadikan
MaxiGrow sebagai salah satu produk unggulan dibidang
peningkatan produksi pangan. Dengan visi tetap menjadikan alam
sebagai sahabat bagi kehidupan manusia yang hijau dan lestari.
Buku ini disusun sebagai alat bantu bagi para network
marketer yang tersebar di tanah air, serta referensi tambahan bagi
pengguna pupuk MaxiGrow. Akhir kata, kami berharap buku
panduan aplikasi pemupukan ala MaxiGrow ini dapat menjadi alat
bantu yang memadai.
Semoga bermanfaat.Sukses selalu untuk anda.
Buku Pintar MaxiGrow
6
Terobosan Bagi
Produktifitas Pertanian Sistem pertanian kita dalam 40 tahun terakhir hanya
mengandalkan peningkatan produktifitas dan kesuburan tanah
dari kimia saja, padahal kesuburan tanah merupakan
keseimbangan antara kesuburan fisika, kimia dan biologi.
Akibatnya sekarang kesuburan biologi tanah / bahan organic
merosot drastis dicirikan dengan kandungan humus tanah yang
rendah (sekitar 1%). Pengembalian kesuburan biologi ini dapat
dilakukan dengan penambahan kompos atau pupuk kandang.
Namun demikian hal ini sulit dilakukan petani karena jumlah
kompos atau pupuk kandang yang dibutuhkan jumlahnya besar (6
s/d 8 ton/ha/musim tanam).Tentu pengadaan kompos sebanyak
itu sangat sulit bagi petani. Kalaupun ada, biayanya menjadi
mahal, selain penggunanya tidak praktis.
Disisi lain kebutuhan pupuk kimia (urea,sp36,KCL,dll) setiap
tahun mengalami peningkatan yang signifikan. Data menunjukan
kebutahan urea untuk lahan padi mengalami kenaikan 8,5% - 10%
per tahun. Situasi ini diperparah dengan problematika sistem tata
niaga dan distribusi pupuk, khususnya urea. Sehingga, setiap
musim tanam selalu terjadi kelangkaan urea dan gejolak harga
yang menyulitkan petani.
Perlu diketahui bahwa dalam komponen produksi pertanian,
pupuk menjadi factor penentu keberhasilan, yakni mencapai 55%.
Dengan kendala sulitnya petani memperoleh suplai pupuk yang
memadai, baik harga, jumlah, maupun ketepatan waktu,
dibutuhkan suatu terobosan strategis ditingkat kebijakan
pemerintah maupun inovasi teknologi.
Buku Pintar MaxiGrow
7
Secara nasional Indonesia memiliki lahan dengan sebaran
sebagai berikut: 12 juta hektar padi, 4 juta hektar jagung, 1 juta
hektar kedelai, dan 2 juta lahan sayuran dan hortikultur. Belum
termasuk lahan perkebunan rakyat berupa kakao, karet, sawit,
tebu, tembakau, dan lain – lain yang semuanya menggunakan
pupuk kimia dan pestisida dalam skala yang besar.
Berangkat dari kondisi inilah sebuah riset mikrobiologi karya
anak bangsa telah berhasil mengembangkan produk pupuk
organic ramah lingkungan berbasis bioteknologi. MaxiGrow
merupakan terobosan teknologi yang telah melalui beberapa
tahapan uji coba meliputi : uji laboratorium, uji lapangan, dan uji
efektifitas oleh lembaga – lembaga yang terakreditasi secara
nasional yang diakui oleh Pemerintah RI.
Produk ini memiliki kandungan bakteri penambat N2 secara
asosiatif, mikroba pelarut P dan mikroba pendegradasi selulase.
Beberapa jenis mikroba penting yang dibutuhkan dalam proses
penyuburan tanah secara biologi antara lain : Azospirillium,
Azotobacter, Mikroba Pelarut P, Lactobacillus, , Mikroba
Pendegradasi Selulasa, Hormon Tumbuh.
Jenis – jenis mikroba tersebut dapat bekerja efektif secara
maksimal sehingga terjadi penghematan penggunaan pupuk
kimia. Sedangkan hormon tumbuh, memacu pertumbuhan dan
jumlah anakan padi. Peningkatan jumlah anakan.
Penerapan teknologi ini pada padi sawah akan menghemat
penggunaan pupuk kimia sebesar 40-60%. Data juga menunjukan,
pupuk ini mampu mengatrol kenaikan hasil panen antara 20–40%
dari cara konvensional. Jika penggunaan teknologi ini secara
massal, maka cita – cita swasembada pangan akan mudah
tercapai. Dengan demikian tidak perlu lagi impor beras.
Buku Pintar MaxiGrow
8
Tidak hanya pertanian. MaxiGrow juga telah teruji mampu
meningkatkan produktifitas aneka perkebunan, tambak ikan, dan
peternakan. Sebuah teknologi untuk kehidupan.
Rekam Jejak Teknologi Inovatif
MaxiGrow bukanlah teknologi yang ditemukan secara instan. Ia
merupakan hasil sebuah dedikasi keilmuan dan penelitian tiada
henti untuk mencari solusi bagi kemakmuran bangsa melalui
penciptaan produktifitas pangan. Selama dua dasawarsa lebih,
sejak awal penelitian, penemuan hingga uji praktis di berbagai
lahan pertanian, perkebunan, hortikultura serta peternakan dan
perikanan tambak, ia menjadi karya yang sudah sepatut
diapresiasi oleh siapapun yang ingin menjadikan bangsa ini maju.
Tahun 1985
Riset isolasi dan analisis potensi mikroba tanah dari bumi
Indonesia. Pada tahap ini diambil sample mikroba dari berbagai
daerah nusantara, terutama dari daerah yang dianggap subur,
untuk di uji coba. Sampai saat ini riset ini tetap berjalan untuk
terus meningkatkan mutu produk.
Tahun 1986 – 1996
Uji potensi mikroba unggul yang telah terseleksi di
laboratorium. Dari berbagai mikroba yang terkumpul di adakan uji
coba, mikroba mana yang paling baik, diantara mikroba yang lain.
Tahun 1996
Dari berbagai uji coba akhirnya terpilih beberapa mikroba
unggul, yang dikemas dalam sebuah teknologi/formula campuran
berbagai macam bakteri yang bermanfaat untuk meningkatkan
Buku Pintar MaxiGrow
9
hasil pertanian. Memakan waktu 10 tahun sejak dimulainya
penelitian, baru ditemukan mikroba paling unggul yang baik untuk
meningkatkan hasil pertanian.
Tahun 1997
Dilakukan uji lapangan di sentra pertanian Jawa Tengah, Jawa
Timur dan Jawa Barat. Uji lapangan ini merupakan pembuktian
setelah dilakukan uji lab yang masih bersifat teori.
Tahun 1998
Dilakukan uji praktis dan evaluasi oleh petani. Tahap ini
dilakukan untuk mengetahui respon dan hasil yang paling
obyektif oleh pengguna yaitu petani. Setelah dilakukan uji praktis
oleh para petani di sejumlah daerah, terbukti mereka puas akan
manfaat dan keunggulan teknologi ini.
Tahun 1998
Mulai diproduksi secara masal dan dipasarkan di
Indonesia.Setelah melalui masa penelitian selama 13 tahun,
teknologi ini layak dipasarkan dan mulai diterima pasar secara
luas.
Buku Pintar MaxiGrow
10
Tahun 2011
Setelah sukses dipasaran di Indonesia secara
bebas/konvensional, produk ini dengan New Teknologinya
(MaxiGrow) berusaha melakukan penetrasi pasar yaitu melakukan
pemasaran secara direct marketing. Adalah Solusi Tani, sebuah
perusahaan yang akan membawa kesuksesan baru bagi
produktifitas pertanian. Dengan back up perusahaan yang
berpengalaman di dalam industri pertanian diantaranya benih
jagung, sayuran dan industri pestisida. Tidak hanya itu dari sisi
finansial dan IT , MaxiPlus masuk dalam group perusahaan
asuransi dan IT.
Kelebihan New Teknologi MaxiGrow adalah : Lebih efektif dan tahan lama dalam kemasan +4 tahun
Aplikasikan/taburkan/siramkan MaxiGrow terlebih dahulu, baru
pupuk kimia (tidak perlu tengang waktu)
Aplikasi sederhana
Untuk tanaman semusim 1 s/d 2 kali aplikasi
Untuk tanaman tahunan 3 s/d 4 aplikasi/tahun
Sebagai suplement untuk peternakan (penggemukan) dan
perikanan sebagai probiotik dan prebiotik.
Buku Pintar MaxiGrow
11
Zat Makanan Bagi Tumbuhan
Tumbuhan membutuhkan zat makanan layaknya makhluk
hidup lain. Pada tumbuhan zat makanan yang diperlukan adalah
unsur hara. Unsur hara adalah unsur kimia yang di butuhkan
tanaman untuk proses pertumbuhanya baik itu vegetatif maupun
generatif. Dengan kata lain unsur hara adalah makanan bagi
tanaman. Jika unsur hara yang terdapat dalam tanah tidak
memenuhi atau kurang, maka tumbuhan tidak berkembang secara
normal. Akibatnya, produktifitasnya juga rendah. Pada dasarnya
unsur hara tanaman digolongkan menjadi 2 golongan yaitu: Unsur
Hara Makro Dan Mikro. Untuk hara makro terdiri dari primer
(utama) dan sekunder.
Hara Makro Utama
Hara makro utama meliputi unsur: N (Nitrogen), P (Phospat),
dan K (Kalium). Unsur – unsur ini merupakan makanan pokok bagi
tumbuhan.
Nitrogen(N), zat yang berfungsi sebagai penyusun asam amino
dan protein pada tumbuhan, dan diserap dalam bentuk ion NH4+
dan NO3-, sehingga unsur N tersebut dapat membantu proses
pertumbuhan tanaman. Phosphor (P), zat yang berperan dalam
merangsang pembuahan dan pembungaan, sekaligus memberikan
rangsangan untuk pertumbuhan akar dan pembentukan biji.
Sedangkan Kalium (K) berfungsi mengatur keluar masuknya zat,
sehingga proses fotosintesa dan respirasi dapat berlangsung.
Selain itu unsur kalium juga mampu meningkatkan kekebalan
tanaman.
Hara Makro Sekunder
Buku Pintar MaxiGrow
12
Hara Makro Sekunder meliputi unsur : Ca (Calsium), Mg
(Magnesium) dan S (Sulfur). Magnesium (Mg), zat yang berfungsi
mengaktifkan enzim yang berkaitan dengan metabolisme
karbohidrat, enzim pernafasan. Mg juga berperan sebagai
katalisator, kofaktor dan penyusun protein. Sementara Sulfur (S),
zat yang juga disebut dengan belerang ini memiliki manfaat untuk
menyusun asam amino, protein dan vitamin.
Dengan terpenuhinya hara makro sekunder maka tumbuhan
akan tumbuh lebih sehat dan seimbang.
Hara Mikro
Hara Mikro diantaranya terdiri dari: Boron (B), Seng (Zn), Besi
(Fe), Mangan (Mn), Tembaga (Cu), Molibdenum (Mo), Natrium
(Na) Dan Aluminium (Al).
Masing – masing unsur hara ini memiliki peranan yang tidak
dapat digantikan oleh unsur lain. Jika ada tanaman yang
kekurangan salah satu unsur, maka metabolismenya pasti akan
terganggu. Jadi, untuk mengetahui kandungan hara perlu
dilakukan analisa tanah dan tanaman.
Sedikitnya terdapat 60 jenis unsur hara yang dibutuhkan
tanaman dan 16 unsur atau senyawa di antaranya merupakan
unsur hara esensial yang mutlak dibutuhkan tanaman untuk
mendukung pertumbuhanya. Kekurangan hara bisa menyebabkan
pertumbuhan tanaman terganggu, menimbulkan penyakit, dan
bisa menyebabkan tanaman mati. Dari 16 unsur hara, 3
diantaranya ketersediaanya di alam melimpah. Ketiga unsur
tersebut adalah Karbon (C), Hidrogen (H) Dan Oksigen (O).
Ketiganya dapat diperoleh bebas dari udara. Kebutuhan air dapat
diperoleh dari tanah dan dari air penyiraman. Sedangkan unsur
hara yang lain karena ketersediaanya terbatas biasanya ditambah
dengan pupuk.
Buku Pintar MaxiGrow
13
Unsur hara bisa dibagi menjadi 2 bagian utama: unsur hara
makro dan mikro.
UNSUR HARA
1. Nitrogen (N)
Tumbuhan memerlukan nitrogen untuk pertumbuhanya
terutama pada fase vegetatif yaitu pertumbuhan cabang, daun
dan dan batang. Nitrogen (lebih dari 70% volume udara terdiri
dari nitrogen) juga bermanfaat dalam proses pembentukan
hijau daun dan klorofil. Kekurangan nitrogen menyebabkan
pertumbuhan tanaman tidak normal, kerdil, daunnya
menguning dan kering.
2. Phosphor/ Fosfor(P)
Berguna untuk pembentukan akar, sebagai bahan dasar protein,
mempercepat batang tanaman, meningkatkan hasil biji – bijian
dan umbi – umbian. Selain itu fosfor juga berfungsi untuk
membantu proses asimilasi dan respirasi. Kekurangan fosfor
menyebabkan tanaman menjadi kerdil, pertumbuhan akar tidak
baik dan pertumbuhan cabang dan ranting meruncing.
3. Calsium/Kalsium(Ca)
Berfungsi sebagai pengatur pengisapan air dari dalam tanah.
Kalsium juga berguna untuk menghilangkan (penawar) racun
dalam tanah. Kekurangan kalsium dapat menyebabkan
tumbuhan pucuk ranting terhambat dan batang tanaman tidak
kokoh.
4. Sulfur/Belerang(S)
Membantu tanaman dalam membentuk bintil akar,
pertumbuhan tunas dan pembentukan hijau daun (klorofil).
Sulfur merupakan unsur penting dalam pembentukan berbagai
jenis asam amino. Kekurangan sulfur/belerang menyebabkan
Buku Pintar MaxiGrow
14
daun muda berubah warna menjadi hijau muda, mengkilap agak
keputihan selanjutnya akan berubah menjadi kubing, tanaman
akan tampak kerdil, kurus dan batangnya pendek.
5. Magnesium(Mg)
Membantu proses pembentukan hijau daun atau klorofil. Selain
berfungsi untuk membentuk karbohidrat, lemak dan minyak,
magnesium juga membantu proses transportasi fospat dalam
tanaman. Kekurangan magnesium dapat menyebabkan pucuk
dan bagian diantara jari – jari daun tampak tidak berwarna.
6. Kalium(k)
Membantu pembentukan protein dan karbohidrat selain itu
juga berfungsi untuk memperkuat jaringan tanaman dan
berperan dalam pembentukan antibodi tanaman yang bisa
melawan penyakit, kekeringan dan udara dingin.
UNSUR HARA MIKRO
1. Chlor (Cl)
Membantu meningkatkan atau memperbaiki kualitas dan
kuantitas produksi tanaman. Khususnya untuk tanaman
tembakau, kentang, kapas, kol, sawi, dan tanaman sayuran.
Kekurangan chlor akan menyebabkan produktivitas tanaman
rendah.
2. Fero/Besi(Fe)
Berperan dalam proses fisiologi tanaman seperti proses
pernapasan dan pembentukan zat hijau daun atau klorofil.
Kekurangan zat besi akan menyebabkan daun berwarna kuning
kemudian berguguran.
3. Mangan(Mn)
Bermanfaat dalam proses asimilasi dan berfungsi sebagai
komponen utama dalam pembentukan enzim dalam tanaman.
Buku Pintar MaxiGrow
15
Kekurangan mangan dapat menyebabkan pertumbuhan
tanaman menjadi kerdil, terutama pada tanaman hortikultura
seperti sayuran.
4. Cuprum/Tembaga(Cu)
Bermanfaat bagi tanaman dalam proses pembentukan klorofil
dan sebagai komponen utama dalam pembentukan enzim
tanaman. Kekurangan tembaga pada media tanam akan
menyebabkan ujung daun layu.
5. Boron(Bo)
Merupakan zat yang banyak manfaatnya, boron membawa
karbohidrat ke seluruh jaringan tanaman, boron juga
bermanfaat dalam proses mempercepat penyerapan kalium dan
berperan pada pertumbuhan tanaman khususnya pada bagian
yang masih aktif selain itu juga meningkatkan kualitas produksi
sayuran dan buah – buahan.
6. Molibdenum(Mo)
Berfungsi untuk mengikat nitrogen bebas dari udara, juga
berfungsi sebagai komponen pembentukan enzim pada bakteri
akar tanaman leguminosae.
7. Zinc/Seng(Zn)
Mempunyai fungsi dalam pembentukan hormon tanaman yang
berguna untuk pertumbuhan. Kekurangan seng menyebabkan
daun berwarna kuning atau kemerahan, daun berlubang,
mengering bahkan bisa mati.
Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan atau zat pengatur tumbuh berperan
penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, juga bagi
kelangsungan hidupnya. Tanpa adanya zat pengatur tumbuh
berarti tidak ada pertumbuhan.
Buku Pintar MaxiGrow
16
Zat pengatur tumbuh pada tanaman didefinisikan sebagai
senyawa organic bukan hara. Ahli biologi tumbuhan telah
mengidentifikasikan 5 tipe utama hormon pertumbuhan yaitu
auksin, sitokinin, giberelin, asam abisat dan etilen.
Hormon pertumbuhan yang terdapat di dalam pupuk hayati
MaxiGrow adalah jenis Sitokinin, Giberelin, Dan Auksin atau IAA
(Indole Acetic Acid), yaitu hormon tumbuh yang tidak terlepas dari
proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. IAA ini
berfungsi sebagai hormon pengembangan sel yang struktur
kimianya menyerupai asam amino triptopan. Jika diberikan IAA
pada tanaman, pertumbuhanya akan cepat dan juga dapat
mempercepat pembentukan rambut akar, memperpanjang akar
dan pertumbuhan batang serta daun.
Mengapa Tumbuhan
Memerlukan Pupuk?
Meski secara ilmiah tanah telah menyediakan unsur hara
makro dan mikro sebagai makanan pokok bagi tumbuhan, tetapi
karena unsur hara ini diserap oleh tumbuhan dari hari ke hari
maka unsur hara ini semakin berkurang dan tanaman semakin
tidak subur.
Unsur – unsur hara dalam tanah seringkali tidak mencukupi
kebutuhan tanaman. Setiap kali di budidayakan, tanaman akan
menyerap terus menerus unsur hara dari tanah. Manakala
tanaman dipanen, unsur hara dalam tanah pun ikut terangkut dan
terkuras. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan unsur hara
bagi tanaman, diperlukan masukan dari luar berupa pupuk.
Fungsi utama pupuk adalah menyediakan atau menambah
unsur hara yang dibutuhkan tanaman karena hanya tersedia
Buku Pintar MaxiGrow
17
sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali di tanah tempat
bertanam.
Selama 40 tahun lebih petani Indonesia mengenal dan telah
mempraktikkan pemupukan dengan pupuk kimia yaitu Pupuk
Urea, Pupuk TSP, Pupuk KCL, serta NPK Atau Pupuk Majemuk.
Pupuk Urea mengandung N (Nitrogen) sebanyak 46%.
Manfaat pupuk urea ini jika diberikan ke tanaman maka unsur
hara nitrogen dalam tanah cukup, karena nitrogen merupakan
unsur hara makro primer yang sangat dibutuhkan tumbuhan.
Nitrogen berperan dalam pembentukan sel, jaringan, dan organ
tanaman. Ia berfungsi sebagai bahan sintetis klorofil, protein, dan
asam amino. Karena itu kehadirannya dibutuhkan dalam jumlah
besar, terutama saat pertumbuhan vegetatif. Bersama fosfor(P),
nitrogen digunakan untuk mengatur pertumbuhan tanaman
secara keseluruhan.
Pupuk TSP (Triple Super Fosfat) mengandung unsur P (Fosfat)
40 s.d 47%. Pupuk ini untuk memberi unsur hara fosfat dalam
tanah. Fosfor(fosfat) merupakan komponen penyusun beberapa
enzim, protein, ATP, RNA, dan DNA. ATP penting untuk proses
transfer energi, sedangkan RNA dan DNA menentukan sifat
genetic tanaman. Unsur P juga berperan pada pertumbuhan
benih, akar, bunga dan buah.
Pupuk KCL mengandung 48 s.d 60% K20 (Potasium Klorida).
Pupuk ini untuk menambah unsur hara potasium klorida.
Selain pupuk diatas ada juga pupuk kimia yang diberikan
untuk memberikan lebih dari satu unsur hara, biasa disebut pupuk
majemuk (compound fertilizer) misalnya pupuk NPK (nitrogen
posfat dan kalium) yang diberikan untuk menambah 3 unsur hara
pada tanah.
Kalium berperan sebagai pengatur proses fisiologi tanaman
seperti fotosintesis, akumulasi, translokasi karbohidrat, membuka
Buku Pintar MaxiGrow
18
menutupnya stomata atau mengatur distribusi air dalam jaringan
dan sel.
Sebelum ditemukan teknologi pupuk kimia (pupuk anorganik)
manusia sudah mengenal pupuk alami organik yaitu pupuk
kandang yang berasal dari kotoran hewan dan pupuk kompos
yang berasal dari daun – daunan yang membusuk.
Kehadiran MaxiGrow merupakan jawaban akan kebutuhan
pupuk hayati yang sangat penting bagi kesuburan (jangka panjang)
dan keseimbangan tanah.
Pemupukan Yang Kurang Tepat Selama Ini
Petani mengeluh karena tanah semakin lama semakin tidak
subur, hasil panenya terus menurun dari tahun ke tahun. Selain
itu, tanaman sering diserang hama dan frekuensi panen terus
menurun (hanya satu kali panen dalam satu tahun).
Keadaan ini terjadi karena tingkat kesuburan tanah dan bahan
organik tanah mengalami penurunan. Akibatnya kemampuan
tanah untuk mendukung ketersediaan air, hara dan kehidupan
mikroorganisme yang dibutuhkan tanaman mengalami
penurunan.
Hal tersebut disebabkan karena selama ini pertanian kita
hanya memperdulikan pendekatan kimia dan fisika saja tetapi
mengabaikan unsur biologinya.
Selama ini sebagian besar petani atau pebisnis agro industry
di Indonesia hanya mementingkan kesuburan yang bersifat fisika
(membajak dan mencangkul) dan kimia saja, yaitu dengan
memberikan pupuk anorganik seperti : Urea (pupuk kimia kadar
nitrogen tinggi), TSP/SP-36, KCL dan NPK secara terus menerus
dan terkadang dengan dosis yang berlebihan.
Pemupukan yang bersifat biologis terabaikan, bahkan
penggunaan pupuk kimia berlebihan malah justru mematikan
Buku Pintar MaxiGrow
19
unsur biologi dalam tanah.Untuk mengembalikan kesuburan
tanah, kita perlu mengembalikan keseimbangan unsur biologis
tanah.
Dimana Peran dan
Manfaat MaxiGrow?
Sebagai sebuah terobosan teknologi pemupukan dengan
pendekatan biologi MaxiGrow mampu menciptakan sebuah
stimulant dengan memberdayakan sejumlah mikroba khusus.
Mikroba – mikroba tersebut sangat dibutuhkan dalam proses
penyediaan hara makro dan mikro : Azospirillum Sp; Azostobacter
Sp; mikroba pelarut P; lactobacillus Sp; dan mikroba pendegradasi
selulosa.
Apa Yang Dilakukan Mikroba Pada MaxiGrow?
Pupuk hayati MaxiGrow merupakan jenis pupuk yang secara
unik mampu menghimpun sejumlah mikroba yang bekerja untuk
penyediaan hara makro dan mikro serta dalam jangka panjang
dapat mempengaruhi kesuburan tanah. Meski demikian ada juga
jenis mikroorganisme yang merugikan. Inovasi riset yang dilakukan
pada MaxiGrow berhasil menghimpun jenis – jenis
mikroorganisme yang memberikan manfaat dengan fungsi masing
– masing sebagai berikut:
1. Azotobacter Sp Berfungsi sebagai mikroba penambat N(nitrogen) dari udara bebas.
2. Azoospirilium Sr Berfungsi sebagai penambat N (nitrogen)
Buku Pintar MaxiGrow
20
3. Mikroba Selulolitik Pendegradasi bahan organik/pembusukan bahan organik
4. Mikroba Pelarut Fosfat Berfungsi untuk melarutkan fosfat yang terikat dalam mineral Hat tanah agar tersedia dan mudah diserap oleh tanaman, Pseudomonas Flueorecent (pengurai pestisida) dapat menghasilkan enzim pengurai yang berfungsi untuk memecah mata rantai dari zat – zat kimia sistemik (pestisida) yang tidak dapat terurai oleh mikroba lainya.
5. Lactobacillus Sp Berfungsi untuk membantu proses fermentasi bahan organik menjadi senyawa – senyawa asam laktat yang dapat diserap tanaman.
6. Rhizobium Sp Membentuk bintil akar pada tanaman.
7. Trichodema Sp Berfungsi sebagai fungisida
8. Hormon IAA Berfungsi untuk membantu dalam proses mempercepat pertumbuhan.
9. Hormon Giberlin Berfungsi untuk mengatur perkecambahan, pemanjangan batang, pemicuan pembungaan
10. Hormon Kinetin Berfungsi menunda penuaan pada daun
11. Hormon Zeatin Berfungsi memperbaiki, mempermudah, mempercepat dan meningkatkan proses pembelahan sel
Buku Pintar MaxiGrow
21
Apa Manfaat MaxiGrow? Kesuburan lahan tidak hanya ditunjang oleh unsur kimia dan
fisika. Tetapi juga dengan kombinasi biologi tanah. Artinya dalam tanah akan menjadi lebih baik jika terjadi kombinasi ke-3 sifat tersebut. Penggunaan MaxiGrow pada lahan tanaman akan memperbaiki sifat kimia, fisika dan biologi tanah.
MaxiGrow dengan kandungan mikroorganisme di dalamnya akan bekerja secara unik dan slow release. Pola itu akan sampai dengan 50% menjamin ketersediaan unsur hara tanah bersifat makro dan mikro yang dibutuhkan bagi tanaman. Menggunakan teknologi ini dapat menghemat penggunaan pupuk kimia hingga 50% sehingga dapat mengurangi biaya pembelian pupuk.
Aplikasi Pupuk Hayati Maxigrow
Untuk Berbagai Jenis Tanaman Aplikasi Maxigrow Pada Bawang Merah
Bawang merah dapat tumbuh pada tanah sawah atau tegalan (tanah kering), tekstur sedang sampai liat. Jenis tanah Alluvial, Glei Humus Atau Latosol, pH 5.6 – 6.5, ketinggian 0-400 m, kelembaban 50-70%, suhu 25O – 32O C.
Cara penggunaan MaxiGrow yang dikombinasikan dengan pupuk kimia pada tanaman bawang merah.
Buku Pintar MaxiGrow
22
Pengolahan Lahan (Pemberian MaxiGrow Ke -1 )
Lahan yang telah dibuat bedengan pada bagian atasnya diberi pupuk kandang (yang sudah matang), kemudian semprotkan larutan MaxiGrow (1 liter MaxiGrow dicampur dengan: air max 100 liter), kemudian tutup permukaan bedengan dengan tanah. Biarkan minimal 3 hari, kemudian siap untuk ditanam.
Pada tahap ini kebutuhan maxigrow sebanyak 2 s/d 3 liter per hektar dan pupuk kandang sebanyak 4 ton per hektar.
Pemberian MaxiGrow Ke-2 (30 s/d 35 Hari Setelah Tanam)
Semprotkan larutan MaxiGrow (3 s/d 4 liter MaxiGrow : air max 100 liter) pada sekitar pangkal batang.
Pemberian pupuk kimia ke sesuai dosis dan waktu anjuran/ rekomendasi
Kebutuhan untuk lahan 1 hektar adalah sebagai berikut : Urea/ZA sebanyak 100 kg, TSP/SP-36 sebanyak 150 kg dan KCL sebanyak 100 kg, aduk sampai rata, berikan pada sekitar pangkal batang (jarak 10 cm dari batang) kemudian tutup dengan tanah.
Beberapa penyakit pada bawang merah dan pengendalianya
Antraknosa, penyakit pada akar akibat serangan Colletotrichum gloeosporoides. Penyakit ini di kalangan petani popular disebut otomatis, inul dan twister Gejala: ujung daun mengering, daun muda menguning dan daun melintir. Pengendalian: semprotkan fungisida berbahan aktif karbendenzim dan mankozeb. Apabila serangan belum terlalu banyak, langkah lain dapat ditempuh dengan mencabut dan buang/bakar segera tanaman yang diserang.
Usarium oxysporum, Gejala: ujung daun layu dan menguning, melinting dan nekrosis. Akar berwarna hitam dan rapuh,
Buku Pintar MaxiGrow
23
dasar akar membusuk. Fusarium dapat juga menyerang umbi bawang yang telah dipanen yang terdapat dalam gudang penyimpanan. Pengendalian: semprotkan fungisida berbahan aktif karbendenzim atau mankozeb. Apabila serangan belum terlalu banyak, langkah lain dapat ditempuh dengan mencabut dan buang atau bakar tanaman yang terserang.
Ulat Grayak, daun berlubang sedikit demi sedikit sampai habis. Hama Spodoptera litura memakan bagian epidermis daun terlebih dahulu kemudian jaringan. Pencegahan serangan ulat daun, ulat tahun, dan ulat grayak bisa dengan cara mengenai lahan sebelum ditanami agar ulat tana.
Fusarium, diakibatkan oleh cendawan Fh mati. Pengendalian; gunakan musuh alami, apabila serangan sangat banyak dapat menggunakan insektisida yang berbahan aktif bacillus thuringiensis atau klorfenapir atau spinosad.
Trips, diakibatkan serangan Thrips tabaci. Gejala : terdapat spot berwarna putih keperakan bekas tusukan dan gigitan hama kemudian menyebar ke seluruh permukaan daun. Pengendaliannya; semprotkan fungisida berbahan aktif klorfenapir.
Buku Pintar MaxiGrow
25
Aplikasi MaxiGrow Pada Buah-Buahan
MaxiGrow bisa diaplikasikan untuk berbagai tanaman buah-
buahan. Yang akan dibahas disini adalah buah-buahan dari tanaman keras seperti : alpukat, apel, belimbing, durian, jambu, jeruk, kecapi, manga, manggis, nangka, pear, pepaya, rambutan, sawo, srikaya, dan sebagainya.
Buah-buahan yang bukan berasal dari tanaman keras seperti: anggur, pisang, semangka, melon, nanas, salak, strawberry dibahas pada halaman terpisah.
Cara Aplikasi MaxiGrow PEMUPUKAN SAAT PEMBIBITAN Semprotkan media tanam dengan MaxiGrow sebelum dipakai
untuk pembibitan.
Siramkan larutan MaxiGrow secara merata pada setiap media tanam, ketika berumur 10 air (1 liter MaxiGrow dicampur dengan 50 s.d 100 liter air, cukup untuk 300-400 polibag besar).
Selanjutnya lakukan pemupukan MaxiGrow setiap bulan sekali sampai penanaman.
PEMUPUKAN SAAT PENANAMAN Sebelumnya tanah diolah, dibuat lubang tanam diberi pupuk
kandang serta ditambah MaxiGrow 1 s/d 2 liter/hektar.
Buku Pintar MaxiGrow
26
PEMUPUKAN PADA POHON BUAH SESUDAH DITANAM Dibutuhkan 6 s.d 12 liter pupuk MaxiGrow setiap tahun.
Lakukan pemukukan 2 s/d 3 bulan sekali dengan menggunakan 2 liter MaxiGrow setiap aplikasi.
Encerkan 2 s/d 3 liter MaxiGrow dengan 100 s/d 300 liter air.
Untuk efektifitas pemupukan, buat 4 lubang ( 4 arahan mata angin ) dengan kedalaman 20 cm dengan diameter 5 cm. jarak lubang tersebut dari batang pohon adalah 1/2 tajuk ( 1/2 jarak ujung daun terluar dan batang pohon), kurang lebih 1,5 meter.
Tuangkan setiap pohon 500 s/d 1000 ml larutan MaxiGrow.
Pupuk kimia diberikan sesuai dengan anjuran/rekomendasi setempat, tetapi selalu diatur agar aplikasi pupuk kimia dilakukan setelah pemupukan MaxiGrow.
Buku Pintar MaxiGrow
27
Aplikasi MaxiGrow Pada Bunga & Tanaman Hias
Pemberian Pupuk saat Pembibitan Berikan MaxiGrow setiap 10 hari sekali. Dosis penggunaan 10
ml MaxiGrow (1tutup) dicampur dengan air sebanyak 2 liter ( cukup untuk 4-5 bibit tanaman dalam polybag), kemudian siram pada medianya.
Hal ini dimaksudkan agar unsur hara yang terdapat pada lahan diolah/diuraikan dahulu oleh mikroba, kemudian unsur tersebut akan lebih mudah diserap oleh tanaman. Juga hal ini dimaksudkan untuk mempercepat terbentuknya akar-akar rambut pada tanaman.
Masa Pemeliharaan
Berikan setiap 15 hari sekali pupuk hayati MaxiGrow pada media tanam dengan dosis yang sama saat pembibitan. Pemberian pada tahap ini dimaksudkan agar unsur hara tetap dengan mudah diserap oleh tanaman, sehingga tanaman lebih sehat dan tumbuh kembangnya menjadi lebih baik.
Buku Pintar MaxiGrow
28
Aplikasi MaxiGrow Pada Cabai
Cabai dapat tumbuh pada dataran rendah maupun tinggi tergantung dari variestasnya. Tanah yang baik dalam budidaya cabai adalah yang memiliki pH tanah dengan skala 5-6. Budidaya cabai seringkali dihadapkan dengan berbagai masalah (resiko), diantaranya; teknis budidaya, kekurangan unsur hara, serangan hama dan penyakit.
Pengolahan Lahan Lahan yang telah diolah, buat bedengan (seperti terlihat pada gambar), berikan pupuk kandang (sudah matang) pada setiap bedengan, kemudian semprotkan larutan MaxiGrow (1 liter MaxiGrow : air max 100 liter), kemudian tutup dengan tanah dan mulsa (apabila menggunakan). Biarkan minimal 3 hari, kemudian siap untuk ditanam. Pada tahap ini kebutuhan MaxiGrow sebanyak 2 liter per hektar dan pupuk kandang sebanyak 4-6 ton per hektar.
Pemberian MaxiGrow ke-2 Semprotkan larutan MaxiGrow (2liter MaxiGrow : air max 100 liter) pada sekitar pangkal batang. Tahap ini kebutuhan MaxiGrow minimal 2 liter per hektar.
Pemberian pupuk kimia ke-1, 15 s/d 18 hari setelah tanam Kebutuhan untuk lahan 1 hektar adalah sebagai berikut : Urea/ ZA sebanyak 80 kg, TSP/SP-36 sebanyak 100 kg dan KCL sebanyak 75 kg, aduk sampai rata, berikan pada sekitar pangkal batang (jarak 10 cm dari batang) kemudian tutup dengan tanah. Asumsi bila 1 hektar terdapat 12.000 pohon,
Buku Pintar MaxiGrow
29
maka untuk setiap pohon diberikan campuran pupuk kimia sebanyak kurang lebih 20 gr.
Pemberian pupuk ke-2 (35 s/d 40 hari setelah tanam) Kebutuhan dan cara pemberian pupuk kimia sama dengan pemberian yang pertama yaaitu Urea/ZA sebanyak 80kg, TSP/SP-36 sebanyak 120 kg dan KCL sebanyak 100 kg. Asumsi bila 1 hektar terdapat 12.000 pohon, maka untuk setiap pohon diberikan campuran pupuk kimia sebanyak + 25 gr.
Kesaksian Bapak Ahmad petani cabai: Sebelum menggunakan MaxiGrow, tanaman cabai saya
mudah terkena penyakt trip (daun keriting). Setelah menggunakan MaxiGrow, tanaman yang terkena trip, relatif lebih sedikit, dan tanaman yang telah terkena trip, perlahan menunjukan perbaikan. Ternyata setelah menggunakan teknologi ini membuat daya tahan tanaman terhadap penyakit menjadi bertambah.
Saya juga menggunakan MaxiGrow pada tanaman tomat jenis TIA (Tomat Indonesia Asli). Cara pakainya sesuai anjuran dari tim penyuluh MaxiGrow yaitu 2 liter/hektar sebelum tanam kemudian saya tutup dengan mulsa plastik, setelah tiga hari saya tanam hasil semaian, kemudian pada umur 14 hari saya lakukan semprotan yang ke-2 sebanyak 1 liter/hektar.
Dari segi fisik, tanaman sangat bagus pertumbuhannya, rata-rata ketinggian tanaman 25-30 cm ( umur 14 hari setelah tanam) dan satu dua tanaman tomat mulai muncul bunga, pupuk yang saya gunakan hanya pupuk kandang dan MaxiGrow.
Buku Pintar MaxiGrow
30
FAKTA MENAKJUBKAN Pohon cabai bisa sampai 40 kali petik, padahal umumnya
hanya 20 kali petik.Di Sumatera Utara petani menyebut pupuk MaxiGrow sebagai pupuk anti cabai keriting. Karena sejak menggunakan pupuk ini, selain produktifitas meningkat dan daya tahan lebih lama, petani bebas dari masalah cabe keriting.
Buku Pintar MaxiGrow
31
Aplikasi MaxiGrow Pada Jagung
Tempat ideal untuk budidaya jagung adalah daerah dengan ketinggian 50 – 600 m yang memiliki curah hujan sekitar 85 – 200 mm/bulan, suhu optimum antara 230C – 300C, tanah gembur, subur dan kaya humus, pH tanah antara 5,6 – 7,5, aerasi (pengaliran udara ke dalam air untuk meningkatkan kandungan oksigen) dan ketersediaan air baik, kemiringan tanah dari 800.
Pengolahan Lahan
Tanah yang akan ditanam diolah dengan cara dicangkul sedalam 15-20 cm, kemudian diratakan. Setiap 3 m dibuat saluran drainase sepanjang barisan tanaman. Lebar saluran 25-30 cm, kedalaman 20 cm. saluran ini dibuat terutama pada tanah yang drainasenya jelek. Daerah dengan pH kurang dari 5, tanah dikapur (dosis 300 kg/ha) dengan cara menyebar kapur merata pada barisan tanaman, + 1 bulan sebelum tanam.
Berikan pupuk kandang sebanyak 6 ton/ha, diberikan sepanjang larikan tanaman, sebelum tanam. Kemudian berikan larutan MaxiGrow (1liter MaxiGrow: air max 200 liter) pada setiap titik tanam. Tahap ini diperlukan 2 s/d 3 liter MaxiGrow per Ha.
Lubang tanam ditugal (dibuat lubang untuk benih di tanah), kedalaman 3-5 cm, dan tiap lubang hanya diisi 1 butir benih. Jarak tanam jagung disesuaikan dengan umur panennya, semakin panjang umurnya jarak tanam semakin lebar. Jagung berumur panen lebih 100 hari sejak penanaman, jarak tanamnya 40 cm x 100 cm (2benih/lubang). Jagung berumur panen 80-100 hari, jarak tanam 25 cm x 75 cm (1 benih/lubang).
Buku Pintar MaxiGrow
32
PEMUPUKAN Pupuk Kimia
Kebutuhan pupuk kimia per hektar pada tanaman jagung adalah: Urea sebanyak 175 kg, TSP sebanyak 60 kg, dan KCL sebanyak 75 kg. diberikan 2 kali, pemberian pertama dengan dosis 1/3 takaran Urea dan semua TSP dan KCL diberikan pada saat tanam, sisanya 2/3 takaran Urea diberikan pada usia 5 minggu setelah tanam. Pupuk Hayati MaxiGrow
Pemberian MaxiGrow kembali pada 35 s/d 37 hari setelah tanam, sebanyak 3 s/d 4 liter Pengendalian Hama
Pengendalian hama dilakukan dengan cara pemantauan di lapangan, yaitu penyemprotan insektisida hanya dilakukan apabila ditemukan serangan hama yang merusak. FAKTA MENAKJUBKAN
Di lampung, jagung yang ditanam dengan teknologi pupuk MaxiGrow tumbuh besar sampai 1 tongkol jagung besarnya mencapai 1 kilo. Di Sumatera Utara, ladang jagung yang sebelumnya menghasilkan 2-4 ton per hektar meningkat 7 ton setelah menggunakan pupuk hayati teknologi MaxiGrow.
Buku Pintar MaxiGrow
34
Aplikasi MaxiGrow Pada Jati PEMUPUKAN SAAT PEMBIBITAN Semprot media tanam dengan MaxiGrow sebelum dipakai
untuk pembibitan. Jika media tanam dicampur dengan pupuk kandang atau pupuk lain, maka harus ada jeda 3 hari sesudah atau sebelum dari pemakaian MaxiGrow.
Siramkan larutan MaxiGrow secara merata pada setiap media tanam, ketika berumur 10 hari ( 1 liter MaxiGrow dicampur dengan 50 s.d. 100 liter air, cukup untuk 300 s/d 400 polybag besar).
Selanjutnya lalukan pemupukan MaxiGrow setiap bulan sekali sampai penanaman.
PEMUPUKAN SAAT PENANAMAN DAN PERAWATAN
Sebelumnya tanah diolah, dibuat lubang tanam dan diberi pupuk kandang.
Tiga hari sebelum tanam, siram lahan/area tanam secara merata dengan larutan MaxiGrow. Dibutuhkan 2 liter MaxiGrow dicampur dengan 100 s.d. 200 liter air per hektar.
PEMUPUKAN UNTUK PERAWATAN
Dibutuhkan 6 s.d. 12 liter pupuk MaxiGrow setiap tahun.
Lakukan pemupukan 2 s/d 4 bulan sekali, dengan menggunakan 2 s/d 3 liter MaxiGrow setiap aplikasi.
Encerkan 2 s/d 3 liter MaxiGrow dengan 100 s.d 200 liter air.
Untuk efektifitas pemupukan, buat 4 lubang (4 arah mata angin) dengan kedalaman 20 cm dengan diameter 5 cm.
Jarak lubang tersebut dari batang pohon adalah ½ tajuk ( ½ jarak ujung daun terluar dan batang pohon), atau kurang lebih 1,5 meter.
Tuangkan pada setiap lubang larutan MaxiGrow.
Buku Pintar MaxiGrow
35
Pupuk kimia diberikan sesuai dengan anjuran/rekomendasi setempat, tetapi selalu diatur agar aplikasi pupuk kimia dilakukan tiga hari setelah pemupukan MaxiGrow.
FAKTA MENAKJUBKAN Dijawa Tengah, kebun jati MaxiGrow usia 2 tahun sama besar dengan kebun jati lain usia 5 tahun.
Buku Pintar MaxiGrow
36
Aplikasi MaxiGrow Pada Kacang Tanah
Tempat yang ideal bagi budidaya kacang tanah adalah daerah ketinggian 50-500m, memiliki curah hujan antar 800-1.300 mm/tahun, suhu udara berkisar 280C-320C (suhu dibawah 100C, pertumbuhan tanaman akan terhambat, bahkan kerdil) dengan kelembaban udara 65-75%. Selain itu sinar matahari penuh dibutuhkan, karena akan mempengaruhi fotosintetis. Hujan yang terlalu keras akan mengakibatkan bunga sulit terserbuki oleh serangga. Media Tanam
Jenis tanah yang sesuai untuk budidaya kacang tanah adalah tanah gembur/bertekstur ringan dan subur, pH antara 6,0-6,5, memiliki drainase dan aerasi yang baik, lahan tidak terlalu becek dan kering baik bagi pertumbuhan kacang tanah. Syarat benih
Berasal dari tanaman yang baru dan varietas unggul atau dari balai benih atau penangkar benih yang telah ditunjuk oleh balai sertifikasi benih.
Daya tumbuh yang tinggi (lebih dari 90%) dan sehat.
Kulit benih mengkilap, tidak keriput dan cacat.
Murni atau tidak tercampur dengan varietas lain.
Kadar air benih berkisar 9-12% Pengolahan lahan
Olah lahan dengan melakukan pembajakan/pencangkulan untuk pembersih dari segala macam gulma (tumbuhan pengganggu) dan akar-akar tanaman. Buat bedengan ukuran lebar 80cm, tinggi bedengan 20cm-30cm, diantara 2 bedengan dibuatkan parit saluran air.
Buku Pintar MaxiGrow
37
Pada lahan yang bersifat masam, lakukan pengapuran dengan dosis +1-2,5 ton/ha. Biarkan selama + 1 bulan. Seminggu sebelum tanam, taburkan pupuk kandang 5 ton/ha, berikan pada permukaan bedengan atau diberikan pada lubang tanam.Kemudian semprotkan larutan MaxiGrow merata pada bagian permukaan atau lubang yang telah diberi pupuk kandang tadi.
Jarak tanam pada tanaman kacang tanah adalah: 40 cm X 15 cm, 30 cm X 20 cm, atau 20 cm X 20 cm. PEMUPUKAN (1HA)
Pupuk kimia Diberikan seluruhnya pada saat tanam. Jenis pupuk yang
digunakan adalah : SP-36 (100 kg/ha), ZA (100kg/ha) dan KCL (50kg/ha) atau sesuai rekomendasi setempat. Pupuk Hayati MaxiGrow (1Ha)
Kecambah telah berumur 2 minggu, berikan larutan MaxiGrow (2 liter MaxiGrow: max 200 liter air) pada Media Tanam disekitar kecambah. Berikan kembali larutan MaxiGrow pada umur 50 s/d 55 hari, 3 s/d 4 liter.
Buku Pintar MaxiGrow
39
Aplikasi MaxiGrow Pada Kakao – Coklat
Pohon coklat tumbuh di daerah tropis, pada ketinggian 10 hingga 500 meter di atas permukaan air laut. Pohon coklat pada umumnya dapat mencapai tinggi 5-6 meter, dapat berbunga dan berbuah sepanjang tahun sejak umur 4-5 tahun.
Cara penggunaan MaxiGrow yang dikombinasikan dengan pupuk kimia pada kakao: Persiapan lahan
Buat lubang untuk bibit tanaman dengan ukuran 40X40X40cm, kemudian masukan pupuk kandang 20 biarkan Selama 1 bulan. Kemudian bibit siap untuk dimasukkan dalam lubang tanam. Tanaman belum menghasilkan (diberikan mulai 15 HDT)
Berikan larutan MaxiGrow (1 s/d liter MaxiGrow: air max 200 liter) pada sekitar pangkal batang, sebanyak + 1 s/d 2 liter, ulangi setiap 4 bulan sekali. Pada tahap ini untuk satu aplikasi, MaxiGrow yang dibutuhkan sebanyak 1 s/d 2 liter per hektar atau per tahun dibutuhkan 4 s/d 6 liter.
Pupuk kimia yang diberikan adalah berupa campuran pupuk urea 200 gr, tsp 100gr dan kcl 75 gr atau bisa berupa pupuk majemuk N-P-K-Mg (15-15-6-4) sebanyak 300 gr pohon, berikan disekitar pangkal batang. Ulangi setiap 6 bulan sekali (sekali di awal musim hujan dan sekali di akhir musim hujan). Tanaman sudah menghasilkan
Berikan larutan MaxiGrow (2 s/d 3 liter MaxiGrow: air max 200 liter) sebanyak + 1 s/d 2 liter pada tiap pohon, berikan disekitar pangkal batang, ulangi setiap 3 s/d 4 bulan sekali. Pada
Buku Pintar MaxiGrow
40
tahap ini untuk satu aplikasi, MaxiGrow yang dibutuhkan 3 s/d 4 liter per hektar atau per tahun dibutuhkan 12 s/d 16 liter.
Pupuk kimia yang diberikan adalah berupa campuran pupuk urea 500gr, tsp 200 gr, dan kcl 300gr atau bisa berupa pupuk majemuk N-P-K-Mg (15-15-6-4) sebanyak 1 kg pada setiap pohon , berikan disekitar pangkal batang. Ulangi setiap 6 bulan sekali (sekali di awal musim hujan dan sekali di akhir musim hujan).
Buku Pintar MaxiGrow
41
Aplikasi MaxiGrow Pada Karet
Tempat dan kondisi yang ideal bagi pertumbuhan tanaman karet adalah daerah dengan ketinggian 200m, memiliki curah hujan 1.500-2.000 mm/tahun, suhu udara berkisar 240C-280C dan mendapatkan sinar matahari 5-7 jam/hari dengan struktur tanah yang dapat meneruskan air, tidak berpadas pH antara 5-6.
Aplikasi MaxiGrow pada tanaman karet: Saat tanam (15 HST – Hari setelah Tanam)
Berikan larutan MaxiGrow (1liter MaxiGrow : air max 100 liter) pada tanaman sebanyak + 0,5 s/d 1 liter di sekitar pangkal batang. Pada tahap ini kebutuhan MaxiGrow sebanyak 3 liter per hektar.
Setelah pemberian MaxiGrow, berikan pupuk kimia majemuk N-P-K (14-14-14 atau 12-24-12) dengan dosis 50 gr per pohon.
Tanaman belum menghasilkan
Berikan larutan MaxiGrow (1 liter MaxiGrow: air max 100 liter) berikan pada sekitar pangkal batang, sebanyak + 1 s/d 2 liter. Ulangi setiap 3 s/d 4 bulan sekali, sampai tanaman dapat disadap. Pada tahap ini MaxiGrow yang dibutuhkan sebanyak 8 liter per hektar per tahun atau satu kali aplikasi 2 liter MaxiGrow per hektar.
Setelah pemberian MaxiGrow, berikan pupuk kimia majemuk (14-14-14 atau 12-24-12), dengan dosis 150 gr per pohon. Ulangi setiap 6 bulan sekali ( sekali di awal musim hujan dan sekali di akhir di musim hujan).
Tanaman sudah menghasilkan
Berikan larutan MaxiGrow (1liter MaxiGrow: air max 100 liter) pada sekitar pangkal batang, sebanyak + 1-2 liter. Ulangi setiap 3 s/d 4 bulan sekali. Pada tahap ini MaxiGrow yang dibutuhkan
Buku Pintar MaxiGrow
42
sebanyak 12 liter per hektar per tahun atau satu kali aplikasi membutuhkan 3 s/d 4 liter MaxiGrow per hektar.
5 hari setelah pemberian MaxiGrow, diberikan pupuk kimia majemuk N-P-K (14-14-14 atau 12-24-12) sebanyak + 300gr per pohon. Ulangi setiap 6 bulan sekali ( sekali di awal musim hujan dan sekali di akhir musim hujan)
Fakta menakjubkan
Di lampung, getah pohon karet produktif setelah menggunakan pupuk hayati naik sampai dua kali lipat. Di Kalimantan, pohon karet yang sudah tidak produktif kembali produktif setelah diberi pupuk hayati.
Buku Pintar MaxiGrow
43
Aplikasi MaxiGrow Pada Kedelai
Tanaman dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, asalkan drainase ( tata air) dan aerasi ( tata udara ) tanah cukup baik, curah hujan 100-400 mm/bulan, suhu udara 230C-300C, kelembaban 60%-70%, pH tanah 5,8 – 7 dan ketinggian kurang dari 600 m.
Dengan teknologi MaxiGrow budidaya kedelai menjadi lebih murah bila dibandingkan dengan cara-cara konvensional, sedangkan hasil yang di dapat bisa lebih baik.
Pada fase pembungaan dan pengisian biji perlu mendapatkan cukup air dan mendapatkan sinar matahari yang cukup. Penanaman yang ideal adalah pada awal musim hujan atau menjelang musim kemarau, Cara pengolahan lahan :
Tanah dibajak, digaru dan diratakan.
Sisa-sisa gulma dibenamkan dalam tanah (bahan organic).
Buat saluran air dengan jarak 3-4 m antar saluran.
Tanah dikeringanginkan. Penanaman
Buat tugulan (lubang penanaman benih) dengan jarak 20 cm X 30 cm X atau 25 cm X 25 cm.
Buat lubang di sebelah lubang untuk bibit
Rendam benih dengan air yang telah diberi MaxiGrow (10 ml MaxiGrow : 1 liter air) selama kurang lebih 1 jam, tiriskan. Kemudian beri Rhizole (1 botol @ 30 gr Rhizole cukup untuk 6-8 kg bibit sehingga untuk 1Ha diperlukan 150 gr), aduk hingga rata dan biarkan selama 2 jam di tempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari.
Buku Pintar MaxiGrow
44
Pemupukan (1Ha)
Berikan campuran pupuk SP-36 (50 kg) dan KCL (25 kg ) pada tugalan disebelah lubang benih ditanam. Diberikan saat tanam benih.
Setelah berkecambah, berikan pupuk Urea sebanyak 25 kg.
Kecambah berumur 7 hari, berikan larutan MaxiGrow (2 s/d 3 liter MaxiGrow : 200 liter air) pada lahan secara merata. Tahap ini memerlukan 2 s/d 3 liter MaxiGrow.
Saat bunga mulai keluar, berikan kembali MaxiGrow sebanyak 1 liter.
Keuntungan Hasil optimal, tanaman lebih sehat dan lebih tahan terhadap serangan penyakit.
Catatan Untuk mengoptimalkan produksi kedelai, sebaiknya digunakan penambahan Rhizobium
Buku Pintar MaxiGrow
45
Aplikasi MaxiGrow Pada Kentang
Tempat ideal untuk budidaya kentang adalah pada daerah yang memiliki ketinggian 1.000-3.000 m dengan curah hujan rata-rata 1500 mm/tahun dan mendapatkan sinar matahari antara 9-10 jam setiap hari. Kelembaban udara yang baik dalam budidaya kentang adalah antara 80-90%.
Tanah tempat budidaya yang baik memiliki pH antara 5,8 – 7,0, gembur dan banyak mengandung bahan organik juga memiliki drainase yang baik. Waktu tanam harus diperhatikan, karena umbi kentang sangat rentan dengan kadar air tanah yang tinggi (umbi busuk), penanaman benih yang tepat adalah diakhir musim hujan. Cara penggunaan MaxiGrow yang dikombinasikan dengan pupuk kimia pada tanaman kentang
Pengolahan lahan Lahan yang telah diolah buat bedengan, berikan pupuk kandang ( yang sudah matang) pada setiap bedengan, kemudian semprotkan larutan MaxiGrow ( 1 liter MaxiGrow : air max 100 liter), kemudian tutup dengan tanah. Biarkan minimal 3 hari, kemudian siap untuk ditanam. Pada tahap ini kebutuhan MaxiGrow sebanyak 2 liter per hektar dan pupuk kandang sebanyak 6 ton per hektar.
Pemberian MaxiGrow ke-2 (35 s/d 40 Hari Setelah Tanam) Semprotkan larutan MaxiGrow (3 s/d 4 liter MaxiGrow : air max 100 liter ) pada sekitar pangkal batang.
Pemberian pupuk kimia ke-1 (20 hari setelah tanam)
Buku Pintar MaxiGrow
46
Kebutuhan untuk lahan 1 hektar adalah sebagai berikut : urea atau ZA sebanyak 100kg, tsp/sp- 36 sebanyak 80 gr, aduk sampai rata, berikan pada sekitar pangkal batang (jarak 10 cm dari batang) kemudian tutup dengan tanah
Pemberian pupuk kimia ke-2 (35 hari s/d 40 hari setelah tanam) Kebutuhan dan cara pemberian pupuk kimia sama dengan pemberian yang pertama yaitu urea/ZA sebanyak 100 kg, tsp/sp-36 sebanyak 80kg.
Buku Pintar MaxiGrow
47
Aplikasi MaxiGrow Pada kopi
Kopi tumbuh pada daerah dengan ketinggian 800-1500 di atas permukaan laut, curah hujan 1250-3000mm, suhu 180-250C, kedalaman solum tanah minimal 30 cm, kelembaban udara 70-80%, kemiringan 0-400, pH tanah 5,5-6,5.
Pemupukan saat pembibitan
Semprot media tanam dengan MaxiGrow sebelum untuk pembibitan
Siramkan larutan MaxiGrow secara merata pada setiap media tanam, ketika berumur 10 hari ( 1 liter MaxiGrow dicampur dengan 100 s.d. 150 liter air, cukup untuk 300s/d 400 polybag besar).
Selanjutnya lakukan pemupukan MaxiGrow setiap bulan sekali sampai penanaman.
Pemupukan saat penanaman dan masa belum produktif.
Sebelumnya tanah diolah, dibuat lubang tanam dan diberi pupuk kandang.
Tiga hari sebelum penanaman, siram lahan/area tanam secara merata dengan larutan MaxiGrow. Dibutuhkan 2 s/d 3 liter MaxiGrow dicampur dengan 100 s.d. 200 liter air per hektar.
Selanjutnya lakukan pemupukan MaxiGrow setiap 2 s/d 3 bulan sekali sampai usia 16 bulan.
Pemberian pupuk saat kopi sudah mulai produktif
Dibutuhkan 6 s.d. 12 liter pupuk MaxiGrow setiap tahun
Lakukan pemupukan 3 s/d 4 bulan sekali, dengan menggunakan 2 s/d 3 liter MaxiGrow setiap aplikasi.
Encerkan 2 s/d 3 liter MaxiGrow dengan 100 s.d. 200 liter air.
Buku Pintar MaxiGrow
48
Untuk efektifitas pemupukan, buat 4 lubang (4 arah mata angin) dengan kedalaman 20 cm dengan diameter 5 cm
Jarak lubang tersebut dari batang pohon adalah ½ tajuk ( setengah jarak ujung daun terluar dari batang pohon), atau kurang lebih 1,5 meter.
Tuangkan pada setiap lubang 250 ml larutan MaxiGrow.
Pupuk kimia diberikan sesuai dengan anjuran/rekomendasi setempat, tetapi selalu diatur agar aplikasi pupuk kimia dilakukan setelah pemupukan MaxiGrow.
Buku Pintar MaxiGrow
49
Aplikasi MaxiGrow Pada Lada – Merica
Daerah yang ideal untuk budidaya lada/merica adalah daerah yang memiliki curah hujan berkisar antara 2.000-3.000 mm/tahun, mendapat sinar matahari yang cukup (10 jam sehari), suhu udara berkisar antara 200C-340C dengan kelembaban udara antara 50-60%.
Pembibitan
Asal bibit harus dari tanaman unggul yang sehat atau dari balai benih yang bersertifikat. Berasal dari kebun induk produksi yang sudah berumur 10 bulan – 3 tahun. Pengolahan lahan
Balik tanah dengan cara dibajak/dicangkul dengan kedalaman 20-30cm. cek pH tanah, bila perlu taburkan kapur pertanian dan diamkan 3-4 minggu.
Teknik penanaman
Sistem penanaman adalah monokultur dengan jarak tanam adalah 2m x 2m. tetapi juga bisa ditanam dengan tanaman lain.
Lubang tanam dibuat limas ukuran atas 40cm x 35 cm, bawah 40cm x 15cm dan kedalaman 50cm.
Berikut pupuk kandang (matang), kemudian semprotkan larutan MaxiGrow (1 s/d 2 liter Agroboat: 200 liter air), pada tahap ini dibutuhkan MaxiGrow sebanyak 2 liter/Ha. Biarkan selama 5-10 hari barulah bibit ditanam.
Waktu tanam sebaiknya musim penghujan atau peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.
Cara penanaman : menghadapkan bagian yang ditumbuhi akar lekat ke bawah, sedangkan bagian belakang ( yang tidak ditumbuhi akar lekat) menghadap ke atas.
Buku Pintar MaxiGrow
50
PEMUPUKAN Pupuk Kimia
Setelah 10 hari bibit ditanam, berikan pupuk Urea (5 gram), SP-36 (4 gram) dan KCL (3gram). Berikan disekitar tanaman dengan jarak 15 cm dari batang. Pupuk hayati MaxiGrow
Setiap 2 s/d 3 bulan sekali, berikan larutan MaxiGrow (1 s/d 2 liter MaxiGrow: 200 liter air, 2 liter per Ha) pada lahan di sekitar batang secara merata.
Buku Pintar MaxiGrow
51
Aplikasi MaxiGrow Pada Oyong – Gambas
Oyong atau gambas, memiliki bahasa latin Luffa Acutangula. Sayuran ini masuk suku labu-labuan. Oyong ini termasuk sayuran merambat, sehingga untuk penanamannya membutuhkan para-para. Lebih baik ditanam pada menjelang akhir musim hujan.
PENANAMAN DAN PEMBERIAN PUPUK
Lahan diolah, dibajak/dicangkul, dibuat bedengan, serta lubang penanaman.
Pemberian pupuk kandang Untuk menanam benih, berikan pupuk kandang sesuai anjuran PPL setempat.
Pemberian MaxiGrow ke-1 Tiga hari setelah pemupukan awal, semprotkan larutan MaxiGrow (2liter dicampur dengan 200 liter air). Lalu diamkan selama tiga hari.
Penanaman Tiga hari setelah pemupukan MaxiGrow ke-1, tanam bibit dengan jarak tertentu (tergantung varietas) pada bedengan. Lakukan penanaman pada pagi atau sore hari.
Pemberian pupuk MaxiGrow ke-2 Pada saat ditanam umur 35 s/d 40 hari, siram/semprotkan larutan MaxiGrow pada barisan tanaman/kecambah. 3 liter MaxiGrow dicampur 100 liter air.
Pemberian pupuk kimia susulan ke-1 13 s/d 15 hari setelah tanam, berikan pupuk kimia, sesuai anjuran/rekomendasi setempat.
Pemberian pupuk kimia susulan ke-2 32 s/d 35 hari setelah tanam, berikan pupuk kimia, sesuai anjuran/rekomendasi setempat.
Buku Pintar MaxiGrow
53
Aplikasi MaxiGrow Pada Padi
Padi dapat tumbuh pada ketinggian 0 – 1.500 m dengan temperatur 19-270C, memerlukan penyinaran matahari penuh tanpa naungan. Angin berpengaruh pada penyerbukan dan pembuahan. Padi membutuhkan tanah lumpur yang subur dengan ketebalan 18-22 cm dan pH tanah 4-7.
Sistem pertanian teknologi MaxiGrow (Target produksi gabah 9 ton)
Pemberian MaxiGrow ke-1 (3 hari sebelum tanam) Setelah tanah diolah ( dibajak ), sawah dalam keadaan sedikit air, berikan larutan MaxiGrow (2 s/d 3 liter MaxiGrow: air max 100 liter) pada lahan secara merata. Tahap ini dibutuhkan 2 s/d 3 liter MaxiGrow per hektar.Biarkan selama 3 hari kemudian siap untuk ditanam.
Pemberian pupuk kimia yang terakhir ( 45 hari setelah tanam) Buat campuran pupuk kimia yang terdiri dari Urea 80 kg, TSP / SP-36 25 kg dan KCL 50 kg, aduk sampai rata kemudian tebarkan secara merata pada lahan 1 hektar.
Pemberian MaxiGrow yang terakhir ( saat bunting, akan keluar malai). Sawah dalam keadaan sedikit air, berikan larutan MaxiGrow (3 s/d 4 liter MaxiGrow: air max 100 s/d 150 liter) pada lahan secara merata. Tahap ini dibutuhkan 3 s/d 4 liter MaxiGrow perhektar. Dikarenakan tanaman padi sudah lebat maka usahakan spuyer semprotan dibuka lebih besar agar larutan MaxiGrow bisa sampai jatuh ketanah.
Buku Pintar MaxiGrow
55
Aplikasi MaxiGrow Pada Pisang
Dataran rendah sampai daerah pegunungan dengan ketinggian 2.000 m, ditanam pisang masih dapat tumbuh. Tetapi pada jenis tertentu seperti : pisang ambon, nangka dan tanduk tumbuh baik sampai dengan ketinggian 1.000 m iklim tropis basah dan lembab dengan curah hujan optimal adalah 1.520 – 3.800 mm/tahun dengan 2 bulan kering. Namun pisang masih dapat tumbuh di daerah subtropis.
Cara penggunaan MaxiGrow yang dikombinasikan dengan pupuk kimia pada pisang
Persiapan lahan Buat lubang untuk ditanam bibit pisang, masukan 20 kg pupuk kandang + dolomite sebanyak 500 gr. Biarkan selama +1 bulan.
10 hari setelah tanam Berikan larutan MaxiGrow ( 1liter MaxiGrow:air max 100 liter) sebanyak 200 ml per pohon. Pada tahap ini MaxiGrow yang dibutuhkan sebanyak 4 liter per hektar.
Kebutuhan pupuk kimia per pohon adalah sebagai berikut ZA 160 gr, SP-36 100 gr dan KCL 150gr, berikan disekitar pangkal batang (jarak 10cm)
Pengulangan pemberian pupuk Berikan larutan MaxiGrow (1 liter MaxiGrow: air max 100 liter) sebanyak 300 ml per pohon, ulangi setiap 3 s/d 4 bulan sekali. Pada tahap ini untuk satu aplikasi, MaxiGrow yang dibutuhkan sebanyak 4 liter per hektar atau per tahun dibutuhkan 12 s/d 16 liter.
Kebutuhan pupuk kimia per pohon adalah sebagai berikut ZA 160 gr dan KCL 150 gr, berikan disekitar pangkal batang.
Buku Pintar MaxiGrow
56
Pemeliharaan tanaman
Satu rumpun hanya terdiri dari 3 s/d 4 batang pohon pisang
Pemotongan anak dilakukan sedemikian rupa sehingga dalam satu rumpun terdapat anakan yang masing – masing berbeda umur ( fase pertumbuhan) . setelah 5 tahun rumpun dibongkar diganti tanaman baru.
Penyiangan dilakukan bersamaan dengan pengemburan dan penimbunan dapuran dengan tanah, penyiangan dan pengemburan jangan terlalu dalam.
Pengairan harus dijaga, lakukan penyiraman atau isi parit saluran air.
Pasang mulsa berupa daun kering ataupun basah. Tetapi mulsa tidak boleh dipasang terus menerus.
Buku Pintar MaxiGrow
57
Aplikasi MaxiGrow
Pada Sawit
Tanah yang baik mengandung banyak lempung, beraerasi baik
dan subur, drainase baik, permukaan air tanah cukup dalam (80
cm), PH Tanah 4 – 6, dan tanah tidak berbatu. Tanah jenis Latosol,
Ultisol dan Aluvial, tanah gambut saprik, dataran pantai dan
muara sungai dapat dijadikan perkebunan kelapa sawit.
Selain media tanam, iklim turut berpengaruh bagi tumbuh
kembangnya tanaman. Daerah yang memiliki curah hujan tahunan
1,500 s/d 4000 mm/tahun, temperatur optimal 240-280 C, Dan
ketinggian antara 1 s/d 500 m, serta kecepatan angin 5 s/d 6
km/jam untuk membantu proses penyerbukan adalah merupakan
tempat yang ideal bagi perkebunan kelapa sawit.
Cara Penggunaan MaxiGrow Yang Dikombinasikan Dengan
Pupuk Kimia Pada Kelapa Sawit
PEMBIBITAN
Pemupukan pada bibit tanaman sangat dianjurkan, dosis dan
waktu pemupukan tergantung pada usia tanaman.
Berikan larutan MaxiGrow (1 liter MaxiGrow: 100 s/d 200 liter
air) pada bibit dalam polybag sebanyak +100 ml setiap 1 bulan
sekali sampai bibit tanaman berumur 12 s/d 14 bulan.
Pupuk kimia yang diberikan adalah pupuk majemuk N-P-K-Mg
(15-15-6–4 atau 12-12-17-2) bibit berumur 4 s/d 6 bulan
sebanyak 20 gr setiap polybag, umur 7 s/d 12 bulan sebanyak
30-40 gr setiap polybag. Pemupukan dilakukan setiap bulan
sekali.
Buku Pintar MaxiGrow
58
Tanaman Belum Menghasilkan (Umur 16 S/D 30 Bulan)
Berikan larutan MaxiGrow (2 liter MaxiGrow : air max 200
liter) pada sekitar pangkal batang, sebanyak + 1 s/d 2 liter,
ulangi setiap 3 bulan sekali. Pada tahap ini untuk satu kali
aplikasi, MaxiGrow yang dibutuhkan sebanyak 2 s/d 3 liter per
hektar atau per tahun dibutuhkan 8 s/d 12 liter.
Pupuk kimia yang diberikan adalah pupuk majemuk N-P-K-Mg
(15-15-6-4 atau 12-12-17-2). Pemupukan dilakukan 4 bulan
sekali dengan dosis 1,5 kg untuk tiap pohon.
Asumsi 1 hektar terdapat 140 pohon, jadi kebutuhan pupuk
majemuk sebanyak 210 kg per hektar untuk sekali aplikasi.
Tanaman Sudah Menghasilkan ( Umur 3 S/D 25 Tahun )
Berikan larutan MaxiGrow (2 liter MaxiGrow : air max 200 liter)
pada sekitar pangkal batang, sebanyak + 2 liter, ulangi setiap
3 bulan sekali. Pada tahap ini untuk satu aplikasi, MaxiGrow
yang dibutuhkan sebanyak 3 liteer per hektar atau pertahun
dibutuhkan 12 liter.
Pupuk kimia yang diberikan adalah pupuk majemuk N-P-K-Mg
(15-15-6-4 atau 12-12-7-2). Pemupukan dilakukan setiap 4
bulan sekali dengan dosis 1,5 s/d 2 kg untuk tiap pohon.
Asumsi 1 hektar terdapat 140 pohon, jadi kebutuhan pupuk
majemuk sebanyak 210 - 280 kg per hektar untuk sekali aplikasi.
Buku Pintar MaxiGrow
60
Aplikasi MaxiGrow
Pada Sayuran Yang dimaksud sayuran dalam bahasan ini adalah sayuran
semusim dengan masa tanam singkat sekitar 30 harian, seperti
bayam, kangkung, sawi, dsb.
Pembibitan
Sebelum ditanam, bibit (untuk sayuran yang ditanam
bijinya) bisa direndam dulu dalam larutan MaxiGrow (10 ml
MaxiGrow: 1 liter air), biarkan selama 1- 2 jam.
Pemupukan MaxiGrow Dan Pupuk Kimia
Pemupukan menjelang penanaman
Lahan di olah, dibajak/dicangkul, dan dibuat bedengan serta
buat lubang untuk penanaman bibit, serta diberi pemupukan
dasar.Kemudian tutup dengan tanah tipis.Dosis pupuk kandang
dan pupuk kimia, setengah (50%) dari biasanya (dosis normal
sebelum memakai MaxiGrow). Pemupukan kimia minimal
harus ada jarak 3 hari dari pemupukan MaxiGrow.
Pemberian MaxiGrow ke -1
Tiga hari sebelum penanaman bibit, semprotkan larutan 1 s/d
2 liter MaxiGrow dicampur dengan 200 liter air atau 1 liter
dicampur dengan 100 liter air (tergantung pertimbangan
ekonomisnya, jika tidak ekonomis tahap ini bisa di abaikan).
Pemberian MaxiGrow ke-2
Pada saat tanaman umur 12 s/d 17 hari, siram/ semprotkan
larutan MaxiGrow pada barisan tanaman. Pada tahap ini
dibutuhkan 1 s/d liter MaxiGrow ( 1 s/d 2 liter MaxiGrow
dicampur dengan 100 liter air).
Buku Pintar MaxiGrow
61
Catatan :
Untuk sayuran berumur pendek ( kurang dari 30 hari), seperti
kol, kubis, sawi, pakcoy, kangkung darat, selada air, asparagus,
dll, cukup sekali saja aplikasi jika pertimbangan ekonomisnya
tidak memungkinkan 2 kali aplikasi.
Sayuran yang dipanen lebih dari 30 hari. Pemberian pupuk
hayati MaxiGrow seperti urutan – urutan tersebut diatas.
Buku Pintar MaxiGrow
62
Aplikasi MaxiGrow
Pada Semangka – Melon
Semangka dan melon termasuk dalam keluarga labu –
Labuan (cucurbitaceae). Secara teoritis curah hujan yang ideal
untuk areal penanaman semangka adalah 40 – 50 mm/ bulan.
Seluruh areal penanaman semangka perlu sinar matahari sejak
terbit sampai tenggelam. Kekurangan sinar matahari
menyebabkan terjadinya kemunduran waktu panen.
PEMBIBITAN
Rendam benih dengan larutan MaxiGrow ( 10 ml
MaxiGrow: 1 liter air) selama 1-2 jam lalu dikeringanginkan.
Setelah siap, benih disemaikan sampai siap ditanam.
PENANAMAN DAN PEMBERIAN PUPUK
Lahan di olah, di bajak/dicangkul, dibuat bedengan, serta
lubang penanaman.
Pemberian Pupuk Kandang
Untuk menanam benih, berikan pupuk kandang sesuai anjuran
PPL setempat
Pemberian MaxiGrow ke – 1
Tiga hari setelah pemupukan awal, semprotkan larutan
MaxiGrow (2 s/d 3 liter dicampur dengan 200 liter air). Lalu
diamkan selama 3 hari.
Penanaman
Tiga hari setelah pemupukan MaxiGrow ke – 1, tanam bibit
dengan jarak tertentu( tergantung varietas) pada bedengan.
Lakukan penanaman pada [agi atau pada sore hari.
Buku Pintar MaxiGrow
63
Pemberian Pupuk Kimia Susulan Ke -1
13 s/d 15 hari setelah tanam, berikan pupuk kimia, sesuai
anjuran/ rekomendasi setempat.
Pemberian Pupuk MaxiGrow Ke -2
Pada saat tanaman umur 30 s/d 35 hari, siram/semprotkan
larutan MaxiGrow pada barisan tanaman/kecambah. 3 s/d 4
liter MaxiGrow dicampur 100 s/d 150 liter air
Pemberian Pupuk Kimia Susulan Ke -2
32 s/d 35 hari setelah tanam, berikan pupuk kimia, sesuai
anjuran /rekomendasi setempat
Buku Pintar MaxiGrow
64
Aplikasi Maxigrow
Pada Strawberry
Kondisi yang ideal bagi budidaya tanaman strawberry adalah
dengan dataran tinggi yang memiliki ketinggian antara 1.000 –
2.000 m, memiliki curah hujan berkisar 600-700 mm per tahun,
suhu udara berkisar antara 170C-200C dan suhu udara minimum
antara 40C–50C dengan kelembaban 80–90% kemudian mendapat
cahaya sinar matahari 8 – 10 jam/hari.
Cara Penggunaan MaxiGrow Pada Tanaman Strawberry
Pembuatan Media
Media untuk tanaman strawberry terdiri dari tanah,
kompos/pupuk kandang dan sekam bakar (agar media tidak
memadat), campur media tersebut dengan perbandingan 5:3:2,
kemudian tempatkan pada wadah polybag dengan ukuran tinggi
minimal 40 cm diameter 30 cm. kemudian larutkan MaxiGrow (1
liter MaxiGrow: air max 100 liter) pada media dalam polybag,
biarkan selama 3 hari, kemudian siap untuk ditanam.
Pemberian pupuk
Apabila menggunakan pupuk kimia, hendaknya dilakukan
setiap 2 bulan sekali dengan menggunakan pupuk majemuk NPK
sebanyak 5 gr untuk setiap polybag atau dapat menggunakan
pupuk tunggal yang terdiri dari Urea, TSP dan KCL dengan
Perbandingan 1/2 sendok teh, TSP 1 senndok teh dan KCL
sebanyak 1/2 sendok teh, kemudian berikan pada setiap polybag.
Apabila menggunakan kompos atau pupuk kandang, perlu
diperhatikan kompos/pupuk kandang tersebut dalam keadaan
Buku Pintar MaxiGrow
65
matang. Berikan setiap 2 minggu sekali sebanyak + 0,5 kg setiap
polybag.
Pemberian MaxiGrow Selanjutnya (setiap 40 s/d 45 hari sekali)
Berikan larutan MaxiGrow ( 1 liter MaxiGrow: air max 100
liter) sebanyak + 100 ml untuk setiap polybag.
Buku Pintar MaxiGrow
66
Aplikasi Maxigrow
Pada Talas
Talas atau talas bogor (Colocasia giganteum Hook, suku talas
– talasan atau Araceae) merupakan tumbuhan penghasil umbi
popular yang banyak ditanam terutama di wilayah Indonesia
bagian barat. Talas mirip dengan taro namun menghasilkan umbi
yang kebih besar.
Daun talas berbentuk perisai yang besar.Daun ini dapat
digunakan sebagai pelindung kepala bila hujan. Permukaan
daunya ditumbuhi rambut – rambut halus yang menjadikan kedap
air karena air akan mengalir langsung meninggalkan permukaan
daun.
Umbi talas dapat diolah dengan direbus atau di goreng
setelah di potong – potong kecil. Daun talas dapat dipakai sebagai
pembungkus. Daun talas juga dapat dimakan dan dijadikan
pembungkus makanan yang dikenal sebagai buntil.
PEMBERIAN PUPUK SAAT PEMBIBITAN
Berikan MaxiGrow setiap 10 hari sekali.dosis penggunaan 10
ml MaxiGrow (1 tutup) di campur dengan sebanyak 2 liter (cukup
untuk 4 – 5 bibit tanaman dalam polybag) kemudian siram pada
medianya.
Hal ini dimaksudkan agar unsur hara yang terdapat pada
lahan di olah/diuraikan dahulu oleh mikroba, kemudian unsur
tersebut akan mudah diserap oleh tanaman. Juga hal ini
dimaksudkan untuk mempercepat terbentuknya akar – akar
rambut pada tanaman.
Buku Pintar MaxiGrow
67
MASA PEMELIHARAAN Berikan setiap 30 s/d 45 hari sekali pupuk hayati MaxiGrow
pada media tanam dengan dosis yang sama saat pembibitan.
Pemberian pada tahap ini dimaksudkan agar unsur hara tetap
dengan mudah diserap oleh tanaman, sehingga tanaman lebih
sehat dan tumbuh kembangnya menjadi lebih baik.
Buku Pintar MaxiGrow
68
Aplikasi MaxiGrow
Pada Tebu
Tebu (bahasa inggris: sugar cane) adalah tanaman yang
ditanam untuk bahan baku gula. Tanaman ini hanya dapat tumbuh
di daerah beriklim tropis. Tanaman ini termasuk jenis rumput –
rumputan .Umur tanaman sejak ditanam sampai bisa dipanen
mencapai kurang lebih 1 tahun.
Pemupukan Saat Penanaman Dan Pertumbuhan Awal
Untuk persiapan penanaman lahan diolah, dibajak/dicangkul,
dan dibuat lubang pupuk yang diberi pupuk dasar secara
merata.
Dosis pupuk mengaju pada anjuran/rekomendasi setempat.
Hanya saja dosisnya bisa dikuangi 50%. Harus ada selisih 3 hari
antara pemupukan ini dengan penyemprotan MaxiGrow.
Pemberian MaxiGrow Ke-1
Tiga hari sebelum penanaman, semprotkan larutan MaxiGrow
(2 liter dicampur dengan 200 liter air). Lalu diamkan selama 3
hari.
Penanaman, tiga hari setelah pemupukan MaxiGrow, tanam
tunas dengan jarak sesuai anjuran/ rekomendasi setempat.
Pemupukan MaxiGrow Ke – 2
Pada tanaman umur + 2 bulan, semprotkan MaxiGrow pada
barisan tanaman (2 liter MaxiGrow dicampur 200 liter air).
Pemupukan MaxiGrow Ke – 3
Pada saat tanaman umur + 4 bulan, semprotkan larutan
MaxiGrow pada sekitar batang (ujung akar). 2 liter MaxiGrow
di campur 200 liter air.
Buku Pintar MaxiGrow
69
Pemupukan MaxiGrow Ke – 4
Pada saat tanaman berumur +6 bulan, semprotkan larutan
MaxiGrow pada sekitar batang (ujung akar). 2 liter MaxiGrow
di campur 200 liter air.
CATATAN Hitungan di atas adalah per hektar.
Pupuk kimia tetap diberikan dengan dosis mencapai pada
petugas penyuluh lapangan (PPL), hanya saja dosisnya bisa
dikurangi 50%
Jadwal pemberian pupuk kimia dilakukan sesuai rekomendasi
jadwal di anjurkan PPL setempat, hanya saja sebaiknya dipilih
waktu 3 hari setelah penyemprotan MaxiGrow, sehingga
penyerapan pupuk akan lebih optimal.
Buku Pintar MaxiGrow
70
Aplikasi MaxiGrow Pada Tembakau
Daerah ketinggian 2.000 – 3.000 m dpl yang memiliki curah hujan rata – rata 2.000 mm/tahun, suhu udara berkisar antara 210
C – 320 C, pH tanah antara 5-6 serta tekstur tanah gembur, remah, mudah mengikat air, memiliki tata air dan udara yang baik sehingga dapat meningkatkan drainase adalah daerah yang ideal bagi tumbuhnya tanaman tembakau.
Cara penggunaan MaxiGrow yang dikombinasikan dengan pupuk kimia pada tanaman tembakau.
Pengolahan Lahan Lahan yang telah di olah, diberikan pupuk kandang (sudah
matang) pada setiap bedengan, kemudian semprotkan larutan MaxiGrow (1 liter MaxiGrow: air max 100 liter), kemudian tutup dengan tanah. Biarkan minimal 3 hari, kemudian siap untuk ditanam. Pada tahap ini kebutuhan MaxiGrow sebanyak 2 liter per hektar dan pupuk kandang sebanyak 15 ton per hektar.
Pemberian MaxiGrow Ke – 2 (60 Hari Setelah Tanam)
Semprotkan larutan MaxiGrow (2 liter MaxiGrow: air max 100 s/d 200 liter) pada sekitar pangkal batang. Tahap ini kebutuhan MaxiGrow minimal 2 liter per hektar.
Pemberian Pupuk Kimia Ke-1 (3 Hari Setelah pemberian MaxiGrow Ke -2)
Kebutuhan untuk lahan 1 hektar adalah sebagai berikut : Urea/ZA sebanyak 50 kg, TSP/SP-36 sebanyak 100 kg, aduk sampai rata, berikan pada sekitar pangkal batang (jarak 10 cm dari batang) kemudian tutup dengan tanah
Buku Pintar MaxiGrow
71
Pemberian MaxiGrow Ke -3 (120 Hari Setelah Tanam) Semprotkan larutan MaxiGrow (2 liter MaxiGrow:air max 100
s/d 200 liter) pada sekitar pangkal batang. Tahap ini kebutuhan MaxiGrow minimal 2 liter per hektar.
Pemberian Pupuk Kimia Ke -2 (35 S/D 40 Hari Setelah Tanam)
Kebutuhan dengan cara pemberian pupuk kimia sama dengan pemberian yang pertama yaitu Urea/Z sebanyak 100 kg, TSP/SP-
36 sebanyak 50 kg dan KCL sebanyak 100 kg.
Buku Pintar MaxiGrow
72
Aplikasi Maxigrow
Pada Timun
Timun (cucumber) merupakan tanaman semusim yang
bersifat menjalar atau memanjat dengan perantaraan alat
pemegang berbentuk pilin atau spiral. Dapat hidup pada lahan
berketinggian sekitar 200 – 800 m dpl. Pertumbuhan optimalnya
dapat dicapai jika ditanam pada lahan yang berada pada
ketinggian 400 m dpl. Sedangkan tekstur tanah yang dikehendaki
adalah tanah berkadar liat rendah dengan pH tanah sekitar 6 – 7.
PEMBIBITAN
Rendam benih dengan larutan MaxiGrow (10 ml MaxiGrow: 1
liter air) selama 1 – 2 jam lalu dikeringanginkan.
Setelah siap, benih disemaikan sampai siap tanam.
PENANAMAN DAN PEMBERIAN PUPUK
Lahan di olah, dibajak/ dicangkul, dibuat bedengan, serta lubang
penanaman.
Pemberian pupuk kandang
Pemberian MaxiGrow ke -1
Tiga hari setelah pemupukan awal, semprotkan larutan
MaxiGrow (2 liter dicampur dengan 200 liter air). Lalu diamkan
selama 3 hari
Penanaman
Tiga hari setelah pemupukan MaxiGrow ke -1, tanam bibit
dengan jarak tertentu (tergantung varietas) pada bedengan.
Lakukan penanaman pada pagi atau sore hari.
Buku Pintar MaxiGrow
73
Pemberian Pupuk Kimia Susulan Ke-1
13 s/d 15 hari setelah tanam, berikan pupuk kimia, sesuai
anjuran/rekomendasi setempat
Pemberian Pupuk Kimia Susulan Ke -2
33 s/d 35 hari setelah tanam, berikan pupuk kimia, sesuai
anjuran/ rekomendasi setempat.
Pemberian MaxiGrow Ke -2
35 s/d 40 hari setelah tanam, siram/semprotkan larutan
MaxiGrow pada barisan tanaman/kecambah.3 liter MaxiGrow
dicampur 200 liter air.
Buku Pintar MaxiGrow
74
Aplikasi MaxiGrowPada Tomat Tumbuh baik di dataran rendah/dataran tinggi ( tergantung
varietas) dengan suhu optimum 200C – 28
0C, Struktur tanahnya
gembur, berporus dan tanah liat yang sedikit mengandung pasir
dan pH antara 5-6. Daerah yang memiliki curah hujan sedikit
berkisar 750-1.250 mm/tahun, curah hujan yang tinggi dapat
menghambat persarian.
Pengolahan lahan
Lahan yang telah diolah, buat bedengan (seperti terlihat pada
gambar), berikan pupuk kandang ( yang sudah matang) pda
setiap bedengan, kemudian semprotkan larutan MaxiGrow (1
liter MaxiGrow: air max 100 liter), kemudian tutup dengan
tanah dan mulsa (apabila menggunakan). Biarkan minimal 3
hari, kemudian siap untuk ditanam.
Pada tahap ini kebutuhan MaxiGrow sebanyak 2 liter per
hektar dan pupuk kandang sebanyak 10 ton per hektar.
Pemberian MaxiGrow ke-2 (45 s/d 60 Hari Setelah Ditanam)
Semprotkan larutan MaxiGrow (1 liter MaxiGrow: air max 100
liter) pada sekitar pangkal batang. Tahap ini kebutuhan MaxiGrow
minimal 1 liter per hektar.
Pemberian pupuk kimia ke-1 (13 hari setelah pemberian
MaxiGrow ke-2)
Kebutuhan untuk lahan 1 hektar adalah sebagai berikut:
Urea/ ZA sebanyak 80kg, TSP/SP-36 sebanyak 125 kg dan KCL
sebanyak 100 kg, aduk sampai rata, berikan pada sekitar
pangkal batang (jarak 10 cm dari batang) kemudian tutup
dengan tanah.
Buku Pintar MaxiGrow
75
Asumsi bila 1 hektar terdapat 12.000 pohon, maka untuk
setiap pohon diberikan campuran pupuk kimia sebanyak
+25gr.
Pemberian MaxiGrow ke-3 (75 s/d 90 hari setelah tanam/setelah
berbunga)
Berikan larutan MaxiGrow (1 liter MaxiGrow: air max 100
liter) pada sekitar pangkal batang. Pada tahap ini kebutuhan
MaxiGrow minimal 1 liter hektar.
Pemberian pupuk kimia ke-2 (35 s/d 40 hari setelah tanam)
Kebutuhan dan cara pemberian pupuk kimia sama dengan
pemberian yang pertama yaitu Urea/ZA sebanyak 80 kg,
TSP/SP-36 sebanyak 125 kg dan KCL sebanyak 125 kg. berikan
pada sekitar pangkal batang ( jarak 10 cm)
Asumsi bila 1 hektar terdapat 12.000 pohon, maka untuk
setiap pohon diberikan campuran pupuk kimia sebanyak
+28gr.
Buku Pintar MaxiGrow
76
MaxiGrow untuk perikanan MaxiGrow mengandung mikroorganisme-
mikroorganisme yang menguntungkan pada budidaya perikanan. Mikroorganisme tersebut bekerja sangat efektif pada dasar tambak/kolam ataupun di perairan. MaxiGrow untuk perikanan adalah tekhnologi probiotik khusus untuk tambak, setelah melalui proses yang cukup panjang dan telah diuji di beberapa lokasi tambak menunjukan hasil yang sangat memuaskan.
Manfaat :
Meningkatkan dan menjaga mutu air tambak/kolam
Menekan Perkembangan bakteri pathogen didalam tanah dan air tambak/kolam
Meningkatkan kekebalan dan kesehatan udang/ikan terhadap hama penyakit
Meningkatkan produktifitas tambak/kolam
Meningkatkan mutu dan jumlah plankton pada air tambak/kolam
Meningkatkan Kualitas dan kuantitas udang/ikan
Panen relative lebih ceat
Menekan potensi pencemaran pada lingkungan tambak/kolam Aturan Pakai :
Jangan dicampur dengan bahan kimia dan antibiotik.
Buku Pintar MaxiGrow
77
MaxiGrow penggunaan eksternal (diberikan pada tanah saat pengeolahan lahan, dan pada air saat masa pemeliharaan).
Probiotik dalam kondisi baik apabila masih beraroma wangi, apabila berbau busuk, JANGAN DIGUNAKAN !!!
Diencerkan dengan air (JANGAN air berKAPORIT !!!).
Aplikasi MaxiGrow Pada Tambak Udang dan Bandeng
Pengolahan Lahan Tambak Sebelum tanah dibalik, Semprotkan MaxiGrow ( telah dicampur dgn air ) pada lahan secara merata. Tahap ini diperlukan 2 liter MaxiGrow tiap hektarnya. Kemudian balik tanah dengan cara dibajak / di cangkul, biarkan sampai mongering, apabila tidak mungkin untuk dikeringkan maka tebarkan dolomita halus. Untuk 1 hektarnya diperlukan sebanyak 500-600kg
Buku Pintar MaxiGrow
78
Semprotkan kembali MaxiGrow tambak secara merata kepermukaan lahan, Tahap ini diperlukan 2 liter MaxiGrow. Biarkan selama 3 hari, Berikan pupuk pada lahan, untuk 1 hektar diperlukan Urea sebanyak 100 kg, SP 36 60 kg, dan KCL sebanyak 40 kg. Diamkan selama 2 hari Pengisian air Dilakukan secara Bertahap, setalah sampai dengan ketinggian +60cm, berikan MaxiGrow ( telah dicampur dengan air
) Sebanyak 2 liter per hektarnya. Diamkan selama 4 hari, Benur / Bibit udan dapat dimasukan kedalam tambak
Pemeliharaan
Umur0-6 minggu Berikan MaxiGrow satu minggu sekali sebanyak 2 liter tia hektarnya. Tahap ini diperlukan 12 liter MaxiGrow
Umur diatas 6 Minggu – 12 minggu ( 3 Bulan berikan MaxiGrow setiap 2 hari sekali sebanyak 2 liter. Tahap ini diperlukan 44 Liter MaxiGrow
Pakan udang tetap diberikan sesuai dengan kebutuhan ( hasil akan lebih optimal, Ketinggian air harus selalu dijaga
Keuntungan pada tambak
Pertumbuhan udang / ikan lebih cepat
Meningkatkan daya tahan udang / ikan terhadap penyakit
Produktifitas tambak meningkat Pembenihan : Berikan MaxiGrow pada kolam secara merata sebanyak 2 liter tiap satu hektar
Buku Pintar MaxiGrow
79
Pendederan : Berikan MaxiGrow setiap 15 hari sekali pada kolam secara merata sebanyak 2 liter tiap satu hektar. Dianjurkan menambahkan supplemen pada pakan, agar pertumbuhan ikan menjadi lebih baik.
Aplikasi MaxiGrow Pada Tambak Belut
Budidaya belut dengan MaxiGrow sangat dianjurkan karena fungsi utama MaxiGrow sendiri dapat mempercepat fermentasi media tanam, dan juga sebagai mikrostarter yang berguna untuk memicu tumbuhnya jasad renik / plankton sebagai makanan alami dari belut. Ada 2 ( dua ) tahapan pemberian MaxiGrow untuk kolam pembesaran ( 25 m2, dengan kedalaman 1 meter ) pada budidaya belut yaitu :
Buku Pintar MaxiGrow
80
Saat pembuatan media pemeliharaan (diperlukan 1 liter MaxiGrow) Bahan yang diperlukan pada media pemeliharaan adalah seperti: Lumpur kolam yang sudah dikeringkan, pupuk kandang, pupuk kompos ( sekam padi atau daun – daun yang telah dibusukan ), jerami padi, cacahan batang pisang. MaxiGrow dilarutkan dahulu dengan air dengan perbandingan 1 : 10, Kemudian sebarkan pada media tanam secara merata ( disarankan menggunakan sprayer ) Cara pembuatan media :
Lapis ke 1 ( paling bawah ) : Lumpur dengan ketebalan 20 cm
Lapis ke 2 : Pupuk kandang dengan ketebalan 5 cm, kemudian semprotkan MaxiGrow dosis ½ liter
Lapis ke 3 Berupa tanah atau lumpur setebal 10 cm
Lapis ke 4 : Kompos dengan ketebalan 5 cm, kemudian semprotkan MaxiGrow degan dosis ¼ liter
Lapis ke 5 : Tanah atau lumpur dengan ketebalan 15 cm
Lapis ke 6 : Tanah atau lumpur dengan ketebalan 20 cm. Biarkan lapisan – lapisan tersebut selama kurang lebih 7 hari, agar proses fermentasi berjalan sempurna
Lapis ke 7 ( paling atas ) : berupa air dengan ketinggiang 10-15 cm, kemudian ditaburi cacahan batang pisang. Kemudian biarkan sampai media matang ( ± 2-3 bulan ), air yang terdapat dikolam dibuang, agar limbah sisa fermentasi tersebut terbuang keluar, kemudian ganti dengan air yang
Buku Pintar MaxiGrow
81
baru dengan ketinggian ±3cm, Bibit belut siap untuk dimasukan ke kolam.
Saat Pemeliharaan (diperlukan1-2 liter MaxiGrow) Selanjutnya masa pemeliharaan kolam pembesaran, berikan maxiGrow pada permukaan air secara merata, setiap 2 minggu sekali sampai menjelang panen.
Aplikasi MaxiGrow Pada Lele Sangkuriang Keunggulan Lele Sangkuriang
Produksi tinggi
Masa panen lebih cepat
Kemampuan bertelur dan daya tetas telur tinggi
Lebih tahan terhadap penyakit
Kualitas daging lebih unggul
Teknik pemeliharaan lebih mudah Dalam pemeliharaan lele sangkuriang disarankan untuk tidak mengganti air sama sekali selama masa pemeliharaan. Tidak disarankan ada air mengalir ataupun air ke luar dari kolam. Dengan perlakuan tertentu walaupun air tidak digan-ti, sama sekali air tidak berbau
Buku Pintar MaxiGrow
82
Aplikasi Probiotik MaxiGrow pada Kolam Terpal
Berikan 1 liter MaxiGrow pada media air di kolam terpal
Diamkan selama satu minggu, hingga air tampak hijau
Air hijau Artinya pakan alami ikan sudah banyak tersedia dalam kolam
1 liter MaxiGrow diaplikasikan pada setiap pemberi-an pakan ikan
Aplikasi MaxiGrow pada pakan ikan Dosis untuk 1000 ekor lele/pemberian pakan2,5 kg pellet + (satu tutup botol MaxiGrow + 0.5 liter air). Kemudian dicampurkan hingga merata dan diamkan selama 10 menit, baru diberikan pada ikan. Maksud dari pencampuran ini adalah agar probiotik MaxiGrow bias menyerap ke setiap butiran pellet. Pelet menjadi sedikit lembab dan mengembang sehingga aman jika dikonsumsi ikan. (pellet tidak mengembang di lambung ikan) Aplikasi Probiotik MaxiGrow pada Kolam tanah
Berikan 2 liter MaxiGrow pada media kolam
Diamkan selama satu minggu, hingga air tampak hijau
Air hijau Artinya pakan alami ikan sudah banyak tersedia dalam kolam.
Aplikasi 2 liter MaxiGrow diberikan pada setiap pemberian paka
Hingga masa panen
Buku Pintar MaxiGrow
83
Keuntungan menggunakan probiotik MaxiGrow 1. Media kolam kaya dengan pakan alami ikan (warna
hijau pekat) 2. Tingkat kematian turun 0 - 5 % 3. Daging ikan lebih padat dan gurih (tidak berbau
lumpur) 4. Ph AIR TERKONTROL 5. 5 Hemat pakan ikan 20-30% 6. FCR8-9%
Buku Pintar MaxiGrow
84
MaxiGrow untuk Peternakan MaxiGrow adalah probiotik yang mengandung lactobacillus sp. dan Mikroba pendegregasi selulosa. Mikroba tersebut dipilih untuk membantu proses pencernaan makanan dalam tubuh ternak sehingga menjadi lebih efisien. Peningkata efisiensi ini mempunyai arti penting dalam budidaya ternak karena dengan peningkatan efisiensi metabolism ini dapat mengurangi pakan yang harus diberikan untuk menghasilkan sejumlah daging atau produk ternak yang tetap tinggi sehingga biaya produksi dapat ditekan. Energi yang diperlukan oleh ternak untuk mencerna makanan dapat dikurangi. Hal ini tentu saja dapat meningkatkan mutu daging dalam budidaya ternak yang menggunakan probiotik MaxiGrow. Kandungan Mikroorganisme dalam MaxiGrow Ternak :
1. Lactobacillus sp. Lactobacillus Sp. merupakan mikroba penting dalam membantu proses pencernaan makanan dalam usus ternak. Mikroba ini dapat menghasilkan asam laktat yang tidak hanya diperlukan dalam membantu proses percernaan dalam tubuh ternak tetapi juga dapat membunuh pathogen yang hidup di dalam tubuh ternak. Dengan demikian ternak menjadi lebih sehat. Dalam tubuh ternak yang sehat tentu saja semua proses metabolism menjadi optimal sehingga hasil produk ternak meningkat.
2. Mikroba Selulolitik
Mikroba pendegradasi selulose dapat membantu proses perombakan selulose menjadi bentuk-bentuk rantai glukosa yang lebih sederhana sehingga akan
Buku Pintar MaxiGrow
85
lebih mudah dicerna oleh ternak yang dibudidayaka-n.
Aplikasi MaxiGrow Ternak Pemberian probiotik MaxiGrow biasanya diberikan pada air minum tetapi dapat juga dicampur dengan pakan. MxiGrow dapat digunakan untuk segala jenis ternak (Unggas, Hewan Besar seperti Sapi Pedaing, Sapi Perah, Kambing, Domba, Gibas, dan Ternak Kecil lainnya. Keuntungan Menggunakan MaxiGrow Aplikasi probiotik MaxiGrow dalam budidaya ternak secara intensif, dapat menggantikan peranan Antibiotik Growth Promotor (AGP). Penggunaaan antibiotic dalam jangka waktu yang lama menjadi sangat berbaya bagi ternak itu sendiri karena dapat menyebabkan kematian, juga produk (daging, telur dan susu) mengandung residu yang berbaya bagi kesehatan manusia yang mengkonsumsinya. Beberapa manfaat menggunakan MaxiGrow pada ternak antara lain:
Tidak perlu lagi menggunakan antibiotic.
Meningkatkan dan menjaga nafsu makan ternak.
Meningkatkan angka kehidupan (SR) dan meningkatkan efisiensi pakan (FCR).
Meningkatkan kecernaan pakan, sehingga nutrisi yang terdapat pada pakan dapat mudah terserap oleh system pencernaa.
Merangsang ternak untuk meningkatkan kekebalan tubuhnya.
Pertambahan berat badan perhari (ADG) signifikan.
Mutu daging menjadi lebih baik.
Buku Pintar MaxiGrow
86
Lingkungan terjaga, kandang tidak menyebarkan aroma yang menyengat.
Dosisi Untuk hewan besar (Sapi, Kerbau, babi) Dosis 10-20 ml ( 1-2 tutup ) diberikan setiap pagi hari Untuk hewan kecil (Kambing, Anjing) Dosis 5-10 ml ( ½-1 tutup ) diberikan setiap pagi hari
Cara Penggunaan Hewan Besar
Cara 1 : Encerkan 20 ml MaxiGrow dengan 15 s/d 20 liter air, jika diminumkan
Cara 2 : Encerkan 20 ml MaxiGrow dengan 0,5 s/d 1 liter air, jikadicampurkan atau disemprotkan/disira-mkan pada makananya
Hewan Kecil Cara 1 : Encerkan 10 ml MaxiGrow dengan 5 s/d 7
liter air, jika diminumkan
Cara 2 : Encerkan 10 ml MaxiGrow dengan 0,5 liter air, jika dicampurkan atau disemprotkan / disiramk-an pada makanannya
Buku Pintar MaxiGrow
87
Catatan : Pada awalnya ada beberapa jenis hewan yang tidak suka tapi tetap harus diberikan sampai suka dengan sendirinya ( tidak lama ) Manfaat
Sistem pencernaan akan lebih optimal sehingga selera makannya tinggi
Hewan lebih tahan terhadap penyakit dan cuaca
Buku Pintar MaxiGrow
88
Tingkat penggemukan dan pertumbuhan menjadi tinggi (maksimal)
Kotoran hewan tidak berbau (berkurang)
Aplikasi MaxiGrow Pada Ayam Pemberian probiotik MaxiGrow Ternak dicampur pada air minum cara dan aplikasinya adalah sebagai berikut : A. Dosis Anjuran/1000 ekor (untuk padi dan sore
hari) 2 kali Aplikasi
Minggu I : 60ml MaxiGrow dilarutkan dengan Air 70 liter.
Minggu II : 70 ml MaxiGrow dilarutkan Air 80 liter.
Minggu III dst : 80ml MaxiGrow dilarutkan dengan Air 90 liter.
B. Aplikasi
MaxiGrow diberikan setiap pagi dan sore hari (sesuai dosis anjuran )
Untuk DOC pemberian MaxiGrow diberikan 4 hari setelah penggunaan vaksin mata.
Pemberian MaxiGrow di hentikan (tidak diberikan lagi) 10 hari menjelang atau sebelum panen.
top related