borang kinerja fakultas -...
Post on 09-Aug-2019
226 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi Pencapaian
1.1 Visi dan misi Fakultas ditetapkan oleh lembaga normatif Fakultas.
1.1.1 Visi dan misi dikembangkan berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah yang baik, melibatkan seluruh pemangku kepentingan.
Sesuai, didukung oleh bukti-bukti yang sah dan andal tentang partisipasi pemangku kepentingan yang ditunjukkan dengan adanya (1) rekam jejak tentang proses perumusan; (2) data dan informasi yang sah dan andal; (3) analisis kondisi yang komprehensif; (4) asumsi-asumsi atau kondisi batas yang jelas.
1.1.2 Pengembangan visi dan misi Fakultas melalui mekanisme yang akuntabel.
Fakultas memiliki visi dan misi yang ditetapkan oleh lembaga normatif yang dibuktikan dalam bentuk SK Senat.
1.1.3 Fakultas memiliki instrumen dan kelengkapan mekanisme kontrol atas keterwujudan visi, keterlaksanaan misi dan ketercapaian tujuan melalui strategi-strategi yang dikembangkan.
Ditemukan adanya bukti-bukti yang sahih dan andal berupa; (1) ada rumusan strategi yang jelas di tingkat fakultas, dan ditingkat jurusan dan unit-unit setara lainnya; (2) piranti pendukung (kebijakan dan prosedur) yang memfasilitasi keterwujudan visi, keterlaksanaan misi, dan ketercapaian tujuan, dan berjalannya strategi-strategi yang dikembangkan; (3) instrumen pengukur keterwujudan visi, keterlaksanaan misi, dan ketercapaian tujuan; (4) mekanisme kontrol keterwujudan visi, keterlaksanaan misi, dan ketercapaian tujuan.
1.1.4 Fakultas menetapkan tonggak-tonggak capaian (milestones) tujuan sebagai penjabaran atau pelaksanaan Renstra.
Ditemukan adanya bukti-bukti yang jelas tentang; (1) rumusan tujuan bertahap yang akan dicapai pada kurun waktu tertentu; (2) tonggak-tonggak capaian tujuan dalam setiap periode kepemimpinan Fakultas; (3) mekanisme kontrol ketercapaian dan tindakan perbaikan untuk menjamin pelaksanaan tahap-tahap pencapaian tujuan.
1.1.5 Kejelasan dan kerealistikan visi, misi, tujuan, dan sasaran, serta strategi pencapaian sasaran.
1.1.5.1 Kejelasan dan kerealistikan visi, misi, tujuan, dan sasaran.
Memiliki visi, misi, tujuan, dan sasaran yang: sangat jelas; sangat realistik; saling terkait satu sama lain; melibatkan dosen, senat, mahasiswa, tenaga administrasi, alumni dan masyarakat.
1.1.5.2 Strategi pencapaian sasaran dengan rentang waktu yang jelas dan didukung oleh dokumen. Strategi pencapaian sasaran:
Dengan tahapan waktu yang jelas dan sangat realistik. Didukung dokumen yang sangat lengkap.
1.2 Visi dan misi dipahami oleh seluruh pemangku kepentingan.
1.2.1 Sosialisasi visi dan misi Fakultas dilaksanakan secara berkala kepada pemangku kepentingan.
Visi dan misi Fakultas disosialisasikan kepada semua pemangku kepentingan secara berkala melalui: (1) pemasangan poster di lingkungan fakultas. (2) buku profil fakultas (3) website fakultas
2
1.2.2 Visi dan misi Fakultas dijadikan pedoman, panduan, dan rambu-rambu bagi semua pemangku kepentingan internal serta dijadikan acuan pelaksanaan Renstra, keterwujudan visi, keterlaksanaan misi, ketercapaian tujuan melalui strategi-strategi yang dikembangkan.
Ditemukan bukti-bukti yang sahih dan andal bahwa visi dan misi; (1) dipahami dengan baik dan dijadikan acuan pelaksanaan Renstra pada semua tingkat unit kerja; (2) dijadikan rambu-rambu, panduan atau pedoman bagi semua pemangku kepentingan internal.
1
2. Tatapamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan penjaminan mutu
2.1 Tatapamong menjamin terwujudnya visi, terlaksanakannya misi, tercapainya tujuan, berhasilnya strategi yang
digunakan secara kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung jawab, dan adil.
2.1.1 Jelaskan bahwa Universitas/Fakultas/Program memiliki tata pamong yang memungkinkan terlaksananya secara konsisten prinsip-
prinsip tata pamong, terutama yang terkait dengan pelaku tata pamong (aktor) dan sistem ketatapamongan yang baik (kelembagaan,
instrumen, perangkat pendukung, kebijakan dan peraturan, serta kode etik).
FIA UB telah memiliki sistem tatapamong yang dapat menjamin terpilihnya pemimpin yang memiliki visi, misi, kredibilitas, transparansi, akuntabilitas, bertanggung jawab, dan menerapkan prinsip keadilan dalam mengelola penyelenggaraan
pendidikan.
Saat ini di FiA UB telah dibakukan beberapa regulasi yang mendukung terlaksananya secara konsisten prinsip-prinsip sistem Tata Pamong di FIA UB diantaranya mengenai mengenai Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) FIA UB,
Pemilihan Senat, Pemilihan Dekan dan Pembantu Dekan, Pemilihan Ketua Jurusan dan Program Studi, Etika Akademik, Pengangkatan Pimpinan Tenaga Kependidikan; dan deskripsi pelaksanaan tugas masing-masing unsur pimpinan tersebut.
2.2 Memiliki struktur organisasi yang efektif sesuai dengan kebutuhan institusi serta sistem pengelolaan dan operasi yang
berlaku, lengkap dengan deskripsi tugas, fungsi, wewenang, dan tanggung jawab yang jelas.
2.2.1 Uraikan struktur organisasi yang lengkap dan efektif sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan dan pengembangan
Universitas/Fakultas/Program yang bermutu.
Struktur organisasi FIA UB yang lengkap dan efektif sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan dan pengembangan
institusi yang bermutu telah tertuang dalam Peraturan Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Nomor: 97 Tahun 2009 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. Dalam peraturan tersebut dikemukakan bahwa Struktur Organisasi FIA UB terdiri atas: Pimpinan Fakultas, Senat, Dewan Kehormatan Kode
Etik, Unsur Pelaksana Akademik, Unsur Pelaksana Administrasi, Unsur Penunjang, Gugus Jaminan Mutu, dan Unsur Pelayanan Umum.
2
2.2.2 Uraikan kelengkapan struktur organisasi yang memiliki wewenang dalam melaksanakan tujuh fungsi manajemen berikut: (1)
perencanaan, (2) pengorganisasian, (3) pengembangan staf, (4) pengawasan, (5) pengarahan, (6) representasi, dan (7)
penganggaran.
Dalam SOTK FIA UB di atas tergambar bahwa kelengkapan struktur organisasi FIA UB memiliki wewenang dalam
melaksanakan tujuh fungsi manajemen berikut: (1) perencanaan, (2) pengorganisasian, (3) pengembangan staf, (4) pengawasan, (5) pengarahan, (6) representasi, dan (7) penganggaran. Dekan adalah pimpinan tertinggi dalam penyelenggaraan pendidikan yang dalam pelaksanaan tugasnya dibantu para Pembantu Dekan. Terdapat Senat Fakultas
yang berfungsi merumuskan kebijakan fakultas yang dalam pelaksanaan tugasnya berkoordinasi dengan Dekan. Dekan FIA UB membawahkan: membawahkan Dewan Kehormatan Kode etik, Unsur Pelaksana Akademik, Unsur Pelaksana Administrasi, Unsur Penunjang, Gugus Jaminan Mutu, dan Unsur Pelayanan Umum.
Di FIA UB terdapat dua jurusan, yaitu Jurusan Administrasi Publik dan Administrasi Bisnis. Masing-masing jurusan tersebut dipimpin oleh seorang Ketua Jurusan dan seorang Sekretaris Jurusan. Selain itu, FIA UB juga mengkordinasikan pengelolaan Program Magister (S2) Administrasi Publik, Program Magister (S2) Administrasi Bisnis, dan Program Doktor
(S3) Ilmu Administrasi (PDIA), masing-masing dipimpin oleh seorang ketua program. Sesui dengan tuntutan perubahan, dalam Jurusan Administrasi Publik dibuka Prodi Administrasi Pemerintahan dan Prodi Perencanaan Pembangunan. Dalam
Jurusan Administrasi Bisnis juga dibuka Prodi Bisnis Internasional dan Administrasi Perpajakan.
Dalam SOTK FIA UB juga dikemukakan adanya unit-unit yang secara khusus memfasilitasi kegiatan penelitian, pengembangan ilmu dan pengabdian kepada masyarakat. Unit-unit tersebut disebut dengan unsur penunjang dan unsur
pelayanan umum. Unsur penunjang merupakan unit yang membantu pelaksanaan tugas fakultas di bidang akademik dan non akademik yang bersifat lintas jurusan/program studi. Unsur penunjang terdiri atas: Pusat Kajian dan Pembinaan Administrasi, Pusat Kajian Korupsi, Pusat Kajian dan Pengembangan Manajemen Sistem Informasi (PKPMSI), Pusat
Kajian Konflik dan Kebijakan (RCCP). Unsur Penunjang dipimpin oleh seorang ketua yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Dekan.
Sedangkan Unsur Pelayanan Umum merupakan unit yang memberikan layanan tertentu kepada sivitas akademika dan
pemangku kepentingan lainnya. Unsur Pelayanan Umum terdiri atas: Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bahasa, UPT Layanan Referensi Ilmiah atau Ruang Baca, dan UPT Humas. Unit Pelayanan Umum dipimpin oleh seorang ketua yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Dekan.
Dalam SOTK FIA UB juga terdapat tim pengendalian mutu, yang disebut Gugus Jaminan Mutu (GJM) dan Unit Jaminan
3
Mutu (UJM). Gugus Jaminan Mutu memberi masukan kepada Dekan dan melakukan evaluasi terhadap implementasi
sistem penjaminan mutu sedangkan Unit Jaminan Mutu memberi masukan kepada jurusan dan melakukan evaluasi terhadap implementasi sistem penjaminan mutu.
Seperti telah dikemukakan sebelumnya, Pimpinan Fakultas adalah dekan dan dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh 3 (tiga) orang pembantu dekan. Pembantu Dekan I mempunyai tugas membantu dekan dalam memimpin pelaksanaan pendidikan,penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pembantu Dekan I mempunyai fungsi: a. penelaahan program studi sarjana, magister, dan doktor; b. pelaksanaan kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat; c. pemantauan dan evaluasi proses pembelajaran setiap semester; d. pengendalian
standarisasi baku mutu pendidikan akademik; e. pengelolaan data bidang administrasi akademik; f. pelaksanaan kerja sama bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dengan pihak lain di dalam dan luar negeri; g. penyusunan laporan tahunan dekan di bidang akademik.
Pembantu Dekan II mempunyai tugas membantu dekan dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi umum dan keuangan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pembantu Dekan II mempunyai fungsi: a. pengkoordinasian penyusunan anggaran dan belanja fakultas yang disusun oleh jurusan, program studi, laboratorium,
unit penunjang, dan unit pelaksana administrasi; b. pengurusan ketatausahaan, kerumahtanggaan, ketertiban, dan kemanan fakultas; c. penyelenggaraan pengelolaan data bidang administrasi umum; d. pemantauan dan evaluasi kinerja tenaga administrasi; e. pengkoordinasian penyusunan daftar usulan kegiatan; f. pengkoordinasian penyusunan Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) fakultas; g. penyusunan laporan tahunan dekan di bidang administrasi umum dan keuangan. Pembantu Dekan III mempunyai tugas membantu dekan dalam pelaksanaan kegiatan di bidang kemahasiswaan. Untuk
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pembantu Dekan III mempunyai fungsi: a. pengkoordinasian kegiatan kemahasiswaan; b. pembinaan kesejahteraan kemahasiswaan; c. peningkatan dan pengembangan minat, bakat, dan
penalaran mahasiswa; d. pengkoordinasian dengan Ikatan Alumni Universitas Brawijaya; e. penyusunan laporan tahunan Dekan di bidang kemahasiswaan.
4
2.2.3 Jelaskan peran dan fungsi kelembagaan kode etik.
FIA UB telah memiliki regulasi yang mengatur terkait dengan hal ini melalui Peraturan Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Nomor: 58/J.10.1.14/Sk/2009 Tentang Kode Etik Akademis Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya.
Kode Etik Akademis ini bertujuan untuk menciptakan suatu situasi dan kondisi yang kondusif bagi semua anggota sivitas akademika dan karyawan agar penyelenggaraan semua kegiatan akademis dapat berjalan secara efektif dan sesuai
dengan standar jaminan mutu pendidikan di FIA-UB. Kode Etik Akademis ini berfungsi untuk menjadi pedoman bersikap dan berperilaku bagi anggota sivitas akademika dan karyawan dalam menjalankan tugas-tugas akademisnya.
2.3 Kepemimpinan Universitas/Fakultas/Program memiliki karakteristik: kepemimpinan operasional, kepemimpinan
organisasi, kepemimpinan publik.
2.3.1 Bagaimana karakteristik kepemimpinan yang efektif.
Kepemimpinan yang efektif di FIA UB memiliki karakteristik: kepemimpinan operasional, kepemimpinan organisasi, kepemimpinan publik yang dilakukan secara kolegial dengan mensinergikan Dekan, Pembantu Dekan, Ketua dan
Sekretaris Jurusan, Ketua Program Studi Doktor, dan Magister, yang mempunyai tugas memimpin pelaksanaan pendidikan (pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat), pembinaan sivitas akademika. Selama ini kepimpinan fakultas dan jurusan FIA UB mencerminkan figur yang :
1. Visioner. Memiliki pandangan bahwa FIA UB di masa depan menjadi center of excellent di bidang ilmu administrasi pada level nasional maupun internasional.
2. Demokratis. Mau menerima kritik maupun saran dalam merencanakan dan melaksanakan segala aktifitas yang
berkaitan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
3. Transparan. Dalam menjalankan kepemimpinan selalu berpegang pada prinsip keterbukaan, informatif dan akuntabel. Transparansi yang dimaksud menyangkut pelaksanaan akademik, administrasi umum dan kepegawaian,
maupun bidang kemahasiswaan.
4. Inovatif. Mengembangkan terobosan-terobosaan baru demi kemajuan fakultas, baik menyangkut sistem pengelolaan
5
akademik, administrasi umum dan kepegawaian, bidang kemahasiswaan, maupun pengembangan program-program
studi baru.
2.4 Renstra disusun dan disosialisasikan oleh Universitas/Fakultas/Program kepada semua pemangku kepentingan.
2.4.1 Bagaimana partisipasi pemangku kepentingan dalam menyusun Renstra.
Sistem pengelolaan FIA UB didasarkan pada Renstra FIA UB (2004 – 2013) dan Renstra tersebut dijabarkan kedalam
Rencana Operasional (Renop) yang dilaksanakan dalam setiap tahun akademik. Penyusunan Renstra FIA UB telah
melibatkan semua pemangku kepentingan, diantaranya sistem pengelolaan akademik dan personalia di bawah koordinasi
Pembantu Dekan I (Bidang Akademik), Pembantu Dekan II (Bidang Administrasi Umum dan Keuangan) dan Pembantu
Dekan III (Bidang Kemahasiswaan).
2.4.2 Jelaskan proses sosialisasi Renstra secara efektif dan intensif
Proses sosialisasi Renstra telah dilakukan secara efektif dan intensif serta ramah teknologi dimana dokumen renstra
dapat diakses melalui website FIA UB yaitu www.fia.ub.ac.id
2.5 Renstra dilaksanakan dalam bentuk program-program yang terintegrasi pada semua unit kerja, dimonitor, dievaluasi
dan ditindaklanjuti hasilnya secara teratur dan efektif.
2.5.1 Jelaskan pelaksanaan Renstra dalam bentuk program yang terintegrasi.
Sistem pengelolaan jurusan, program studi, ataupun kegiatan penunjang akademik tercermin dalam pelaksanaan Renstra dalam bentuk program yang terintegrasi yang secara fungsional dan operasional berkaitan dengan planning, organizing, staffing, leading, controlling, serta operasi internal dan eksternal.
2.6 Memiliki prosedur yang komprehensif, mencakup mekanisme untuk melakukan perencanaan dan implementasi
kebijakan-kebijakan Universitas/Fakultas/ Program.
6
2.6.1 Bagaimana prosedur perencanaan dan implementasi kebijakan Universitas/Fakultas/Program.
Prosedur perencanaan dan implementasi kebijakan di FIA UB dilakukan dengan prinsip:
Bottom up planning. Kebijakan di FIA UB mempertimbangkan informasi dan masukan dari bawah mulai dari
mahasiswa, karyawan, dosen. Sehingga setiap keputusan mencerminkan permasalahan riil yang dihadapi seluruh civitas akademika, dan bukan semata-mata keputusan dari atas (top down).
Demokratis. Antar bagian organisasi dalam menjalankan tugas menghindari keputusan sepihak. Kebijakan Dekan dan
Pembantu Dekan diambil secara musyawarah dengan Ketua Jurusan begitu pula sebaliknya.
Partisipatif. Pertemuan koordinasi dengan semua elemen di FIA UB dilakukan secara rutin minimal satu bulan sekali.
Kegiatan koordinasi ini terkait dengan penyusunan kalender akademik, praktikum dan ujian, pelaksanaan Tugas Akhir, evaluasi keberhasilan studi mahasiswa.
Familiar. FIA UB merupakan sebuah keluarga besar. Hubungan antar person baik di level pimpinan dan bawahan
mengutamakan pendekatan kekeluargaan yang saling menghormati dan tidak ada sekat dalam melakukan kontak. Keharmonisan hubungan antar individu ditandai dengan keseimbangan antara pelaksanaan hak dan kewajiban.
2.7 Universitas/Fakultas/Program memiliki analisis jabatan, deskripsi tugas, program peningkatan kompetensi manajerial
yang menjamin terjadinya proses pengelolaan yang efektif dan efisien di setiap unit kerja.
2.7.1 Uraikan program dalam meningkatkan kompetensi manajerial untuk menjamin proses pengelolaan yang efektif dan efisien di setiap
unit.
Program dalam meningkatkan kompetensi manajerial untuk menjamin proses pengelolaan yang efektif dan efisien di FIA
UB dilaksanakan melalui penciptaan suasana akademik yang kondusif dilakukan dengan kegiatan seminar, diskusi, kuliah
tamu/DTA. Selain itu dilakukan pemberian reward dan punishment serta penerapan aturan secara bijak. Setiap
pelanggaran aturan akan dikenakan teguran atau sanksi sesuai aturan kepegawaian dengan mempertimbangkan berat
ringannya pelanggaran serta dilanjutkan dengan pembinaan kepada yang bersangkutan. Reward diberikan kepada sivitas
akademika yang berjasa dan atau berprestasi. Reward diberikan kepada dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa
7
berprestasi. Pemilihan dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa berprestasi telah meningkatkan iklim kompetitif dalam
penciptaan suasana akademik yang kondusif. Reward penting lainnya senantiasa diberikan kepada mahasiswa beserta
dosen pembimbingnya yang berhasil menjuarai kompetisi bidang penalaran baik di tingkat lokal, regional dan nasional.
Hal ini mampu meningkatkan motivasi berprestasi sivitas akademika sekaligus meningkatkan suasana akademis di FIA
UB.
2.8 Menyebarluaskan hasil kinerja Universitas/Fakultas/Program secara berkala kepada pemangku kepentingan sebagai
bentuk akuntabilitas publik.
2.8.1 Bagaimana diseminasi hasil kerja Universitas/Fakultas/Program sebagai akuntabilitas publik
Transparansi pelaksanaan organisasi bidang akademik, setiap penyelesaian, pengambilan keputusan ataupun kebijakan
yang terkait dengan masalah akademik dilakukan secara musyawarah dengan ketua jurusan. Koordinasi dengan ketua
jurusan selalu diadakan. Di bidang akademik kegiatan kordinasi ini terkait dengan penyusunan kalender akademik (jadual
kuliah, praktikum dan ujian) pelaksanaan Tugas Akhir, evaluasi studi mahasiswa. Hal lain seperti pemberian nilai akhir
pada mahasiswa, dosen juga menerapkan sistem yang transparan dimana mahasiswa dapat menghitung nilai yang akan
diperoleh sesuai dengan bobot masing-masing komponen penilaian (Kuliah, Tugas, UTS, UAS dan Kuis) sesuai dengan
kontrak perkuliahan dan penilaian diumumkan secara terbuka serta mahasiswa diberi kesempatan untuk klarifikasi nilai
yang didapat dan dapat diakses secara langsung melalui internet.
Pengadaan barang/sarana prasarana/fasilitas dilakukan secara transparan dan dilaksanakan oleh panitia pengadaan
dengan memperhatikan kebutuhan yang didasarkan permintaan jurusan dan atas inisiatif pimpinan fakultas. Menunjang
transparansi tersebut dibentuk Tim Pemeriksa dan Penerima Barang. Transparansi di bidang keuangan dilakukan melalui
rapat kerja dan rapat senat Fakultas. Rapat kerja FIA UB dihadiri oleh Pimpinan Fakultas, Guru Besar, Ketua dan
Sekretaris Jurusan, Ketua Program Studi (Doktor, Magister), Ketua Laboratorium, Ketua Lembaga, GJM, UJM, KTU, dan
Kasubbag FIA UB. Produk yang dihasilkan adalah Rencana Anggaran dan Program Kerja FIA UB tahun anggaran yang
akan datang. Di samping itu dibahas pula hal-hal yang berkaitan dengan masalah keuangan untuk tahun anggaran
berjalan. Hasil rapat kerja selanjutnya dipresentasikan di dalam Rapat Senat FIA UB untuk menyempurnakan rencana
8
anggaran tersebut.
2.9 Memiliki sistem audit internal yang efektif dilengkapi dengan kriteria dan instrumen penilaian serta menggunakannya
untuk mengukur kinerja setiap unit kerja.
2.9.1 Jelaskan sistem audit internal yang efektif, menggunakan kriteria dan instrumen untuk mengukur kinerja setiap unit.
Pelaksanaan audit internal di FIA UB dilaksanakan dibawah koordinasi Management Representative yaitu Pembantu
Dekan I. Setiap aktivitas di FIA UB harus selalu mengacu pada peraturan-peraturan yang berlaku secara nasional maupun
peraturan-peraturan yang telah disusun dan ditetapkan oleh universitas maupun fakultas hal ini untuk memperlancar
setiap aktivitas yang dilakukan serta menjaga transparansinya. Peraturan-peraturan produk fakultas meliputi peraturan
pendukung di bidang keuangan, sarana prasarana dan akademik, antara lain; SK Dekan No.13/SK/2008 tentang
peraturan pendukung di bidang sarana prasarana dan peraturan pendukung di bidang akademik, SK Dekan
No.78/SK/2008 tentang Peraturan pendukung di Bidang Keuangan, yang telah diberlakukan adalah: aturan tentang
besaran insentif dan sanksi atas keterlambatan hadir, peraturan tentang besaran honorarium untuk Ketua & Sekretaris
Jurusan, Ketua Program Studi, Ketua Laboratorium, peraturan tentang pengajuan dana (dropping). Peraturan pendukung
di bidang sarana prasarana antara lain; tentang peraturan penggunaan kendaraan dinas, peraturan penggunaan kelas,
peraturan peminjaman ruangan, peraturan peminjaman peralatan dan lain lain. Peraturan pendukung di bidang akademik
tentang peraturan penilaian, peraturan terminal, peraturan ujian, pendaftaran wisuda, regrestrasi, pengajuan penundaan
SPP, dan lain-lain.
2.10 Universitas/Fakultas/Program menjalankan sistem penjaminan mutu yang didukung dengan adanya bukti-bukti
berupa manual, dan pelaksanaannya.
2.10.1 Bagaimana keberadaan dan efektivitas unit pelaksana penjaminan mutu.
Sistem monitoring dan unit kendali mutu FIA UB ditingkat fakultas dilakukan oleh Gugus Jaminan Mutu (GJM), di masing
masing jurusan dilakukan oleh Unit Jaminan Mutu (UJM) yang dibentuk oleh Dekan. GJM bertugas menyusun dokumen-
9
dokumen mutu yang meliputi Standar Akademik, Kebijakan Akademik dan Manual Prosedur.
2.10.2 Uraikan secara singkat keberadaan Dokumen Mutu.
Sampai saat ini GJM FIA UB telah menyelesaikan 8 buah dokumen penjaminan mutu. Di samping itu, UJM menyusun
Manual Prosedur, Spesifikasi Jurusan, dan Kompetensi Lulusan di jurusan. Berkaitan dengan hal tersebut, hingga saat ini
terdapat beberapa dokumen yang telah dihasilkan UJM melalui koordinasi dengan Jurusan
2.10.3 Bagaimana implementasi penjaminan mutu.
Dalam melaksanakan tugasnya terkait dengan implementasi penjaminan mutu, Gugus Jaminan Mutu berkoordinasi dan
berkerjasama dengan Pembantu Dekan Bidang Akademik, sedangkan Unit Jaminan Mutu berkoordinasi dan bekerjasama
dengan Jurusan.
2.10.4 Bagaimana monitoring dan evaluasi hasil penjaminan mutu minimal di bidang pendidikan, penelitian, pelayanan/pengabdian kepada
masyarakat, aset, sarana prasarana.
Kualitas sistem penjaminan mutu tersebut berada di bawah kontrol dan bimbingan Pusat Jaminan Mutu (PJM) di tingkat
UB. Sistem penjaminan mutu di tingkat univeritas, melalui PJM UB melakukan monitoring kinerja Sistem Penjaminan Mutu
Akademik (SPMA) baik tingkat GJM dan UJM. Dengan cara ini mutu akademik di tingkat jurusan ataupun di tingkat
fakultas dapat dikontrol secara berkelanjutan.
2.11 Universitas/Fakultas/Program memiliki rekaman data yang diolah menjadi informasi untuk memungkinkan pelacakan
kembali data dan informasi yang diperlukan serta memberikan peringatan dini kepada pihak yang melakukan
tindakan perbaikan.
10
2.11.1 Bagaimana sistem perekaman data dan informasi yang efesien dan efektif.
FIA UB telah mengaplikasikan Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) terintegrasi mengikuti Sistem Informasi UB sebagai
sistem perekaman data dan informasi akademik yang efesien dan efektif. SIAKAD dapat diakses melalui jaringan internet
oleh semua pemangku kepentingan. Fakultas secara kontinyu melakukan monev keluhan (complaint) terkait dengan
SIAKAD. Dalam rangka memperbaiki data, merawat sistem, jaringan dan memasukkan data SIAKAD dan website,
Fakultas/program telah mempunyai SDM khusus.
2.12 Perguruan tinggi memiliki komitmen institusi untuk menyediakan dana yang menjamin upaya peningkatan mutu
internal serta akreditasi, secara terus menerus.
2.12.1 Bagaimana komitmen penyediaan dana untuk menjamin mutu internal dan akreditasi.
Pimpinan Fakultas memiliki komitmen yang sangat tinggi termasuk dalam hal penyediaan dana untuk menjamin mutu internal dan
akreditasi dengan tetap mengacu pada sistem keuangan yang berlaku. Sistem keuangan Fakultas Ilmu Administrasi
merupakan bagian integral dari sistem keuangan Universitas Brawijaya. Pengendalian keuangan di fakultas di bawah
koordinasi Pembantu Dekan II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan. Secara umum sumber penerimaan Fakultas
Ilmu Administrasi terdiri atas dana APBN (Rupiah murni) dan dana Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Pengaturan dan pertanggungjawaban dana APBN sepenuhnya di bawah kendali Rektorat dalam hal ini Pembantu
Rektor II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan. Fakultas memperoleh kewenangan cukup besar dalam pengelolaan
dana Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Mekanisme penerimaan PNBP adalah semua penerimaan disetor ke
rekening Rektor, untuk penggunaannya Fakultas terlebih dahulu mengajukan dropping. Setelah dropping diterima,
selanjutnya dibelanjakan dan dipertanggungjawabkan kembali ke Universitas. Sistem administrasi keuangan di FIA UB
dilakukan oleh Sub-Bagian Keuangan.
Pembuatan rencana anggaran PNBP dilakukan melalui 3 (tiga) tahapan, yakni tahap I Perencanaan di tingkat unit-unit
kerja, tahap II perencanaan di tingkat Jurusan, baru di tingkat Fakultas, merupakan gabungan dari perencanaan unit-unit
kerja, Jurusan, dilakukan melalui Rapat Kerja Fakultas yang membahas tentang Program Kerja dan Anggaran Fakultas,
11
selanjutnya perencanaan di tingkat universitas, merupakan gabungan dari perencanaan Fakultas, dilakukan melalui
Rapat Kerja Universitas yang membahas tentang Program Kerja dan Anggaran Universitas. Untuk memperjelas jumlah
dana yang dapat dikelola oleh masing-masing fakultas, pihak universitas membuat kebijakan dalam bentuk pembagian
pengelolaan secara proporsional. Kebijakan-kebijakan ini disampaikan dan dibahas secara rinci dalam Rapat Kerja FIA
UB yang diselenggarakan rutin setiap tahun termasuk membahas komitmen institusi untuk menyediakan dana yang
menjamin upaya peningkatan mutu internal serta akreditasi, secara terus menerus.
2.13 Universitas/Fakultas/Program memiliki pedoman pembukaan dan penutupan jurusan/program studi yang diterbitkan
oleh Universitas/Fakultas/Program dan dapat diakses dengan mudah.
2.13.1 Bagaimana pedoman pembukaan dan penutupan jurusan/program studi yang diterbitkan oleh Universitas/Fakultas/Program.
Terkait dengan pembukaan dan penutupan jurusan/program studi, FIA UB mengikuti aturan yang berlaku baik di tingkat Universitas
maupun Dirjen Dikti.
2.14 Universitas/Fakultas/Program memiliki data dan informasi mutakhir tentang peringkat serta masa berlaku akreditasi
nasional/internasional dari semua program studi.
2.14.1 Tuliskan data dan informasi mutakhir tentang peringkat dan masa berlaku akreditasi program studi.
Tabel 2.1 Data Akreditasi Program Studi
12
No Nomor Akreditasi Nama Program Studi Peringkat Masa Berlaku
Terdokumentasi di
website
Ya Tidak
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis
4 (empat) tahun Ya
2 Jurusan Ilmu Administrasi Publik
4 (empat) tahun Ya
2.15 Jumlah jurusan/program studi S1 (untuk Universitas/Fakultas/Program) dengan peringkat “A” yang masih berlaku.
2.15.1 Tuliskan jurusan/program studi S1 (untuk Universitas/Fakultas/Program) dengan peringkat “A” yang masih berlaku.
Tabel 2.2 Data Akreditasi Program Studi dengan peringkat “A”
No Nomor Akreditasi Nama Program Studi
Peringkat “A” Masa Berlaku
(1) (2) (3) (4)
1 Jurusan Ilmu Administrasi
Bisnis
4 (empat) tahun
2 Jurusan Ilmu Administrasi Publik
4 (empat) tahun
STANDAR 5
KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK
5.1 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA-UB) memiliki kebijakan,
peraturan, pedoman atau buku panduan untuk melakukan perencanaan,
pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum secara berkala dan
berkesinambungan.
Kurikulum, pembelajaran dan suasana akademik adalah komponen penting
dalam sebuah sistem pendidikan. Keberhasilan atau kegagalan dari suatu sistem
pendidikan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut. Kurikulum berisi rancangan
pelajaran yang diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang
pendidikan. Pembelajaran di FIA-UB disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari
sistem pendidikan yang terintegrasi dengan universitas. Selain itu adanya pedoman
pendidikan dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan
tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran dan suasana akademik
secara menyeluruh.
5.1.1 Peran Fakultas dalam penyusunan, implementasi, dan pengembangan kurikulum
untuk jurusan/program studi yang dikelola.
FIA-UB sangat berperan pengembangan kurikulum jurusan dan prodi.
Bentuk dukungan fakultas dalam penyusunan, implementasi, dan
pengembangan kurikulum antara lain dalam penyediaan fasilitas,
pengorganisasian kegiatan, serta bantuan pendanaan. Fakultas melalui
Bidang Akademik mengkoordinasikan kegiatan perencanaan, pelaksanaan,
dan pengembangan pendidikan dan pengajaran; menilik dan
mengkoordinasikan kegiatan penyusunan kurikulum di bawah jurusan dan
program studi yang ada, melakukan pembinaan dan pengembangan tenaga
pengajar pengampu mata kuliah dalam pembuatan SAP/RPKPS;
mengkoordinasi kegiatan persiapan program perkuliahan serta
mengkoordinasi pengelolaan data akademik, maupun kegiatan
merencanakan susunan Penasehat Akademik.
5.1.2 Kepemilikan dokumen kebijakan tentang pengembangan kurikulum yang lengkap.
Kebijakan FIA-UB dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum
dalam program studi dibawah tanggung jawab Dekan melalui Pembantu
Dekan bidang Akademik. Hal ini dibuktikan dalam bentuk dokumen tertulis
yang mencakup :(1) Kebijakan; (2) Peraturan, (3) pedoman atau buku
panduan yang memfasilitasi jurusan/program studi untuk melakukan
perencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum secara berkala.
Dalam memonitor dan mengevaluasi kurikulum pada prinsipnya mengacu
pada peraturan yang tercantum di dalam Pedoman Pendidikan yang di
antaranya juga memuat kurikulum yang digunakan oleh setiap program studi
(Lampiran: Kebijakan, Buku Pedoman Akademik).
Untuk perencanaan, pengembangan dan pemutakhiran kurikulum secara
berkala dan berkesinambungan di FIA mengacu pada Standar Prosedur
Operasi (SOP) yang ada di masing-masing jurusan dan program studi
(Lampiran: SOP jurusan).
5.2 Universitas/Fakultas/Program memiliki komitmen untuk mengalokasikan anggaran
dan mempersiapkan sumberdaya yang dapat digunakan oleh jurusan/program
studi untuk merencanakan melaksanakan, mengembangkan, memutakhirkan
kurikulum.
5.2.1 Komitmen pengalokasian dana dan sumberdaya manusia untuk pengembangan
kurikulum.
Ada alokasi dana dalam anggaran institusi dan sumber daya yang jelas dan memadai, serta realisasi sesuai jadwal untuk semua jurusan/program studi.
Pengelolaan keuangan yang dilaksanakan oleh FIA UB menekankan kepada
kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi diantaranya kegiatan pengajaran dan
peningkatan mutu kurikulum, mutu dosen, mutu lulusan, penelitian, pengabdian
kepada masyarakat maupun kajian-kajian ilmiah. Fakultas lebih menekankan pada
peningkatan pelayanan administrasi baik terhadap mahasiswa maupun lulusan,
peningkatan sarana dan prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar, maupun
peningkatan kualitas gedung perkuliahan.
Untuk semua jurusan/program studi, ada alokasi dana dalam anggaran
institusi dan sumber daya yang jelas dan memadai, serta realisasi sesuai jadwal,
sebagaimana tersebut dalam tabel berikut;
Tabel 5.1 Alokasi Pembagian Fakultas dan Universitas
Berdasarkan SK Rektor Nomor 183A/SK/2008 tanggal 04 Agustus 2008
penerimaan PNBP untuk SPP maupun SPFP, pengelolaannya dilakukan secara
bersama-sama antara universitas dengan fakultas dengan proporsi yang telah
NO. SUMBER DANA FAK UNIV
1 SPP : S-1 (PSB, SPMB), DIPLOMA 60% 40%
2 SPP : S-1 SPMK+SPKS+SPKIns 70% 30%
3 SPP : PASCASARJANA 75% 25%
4 SPFP:S1(PSB, SPMB), DIPLOMA 50% 50%
5 SPFP:S1 SPMK+SPKS+SPKIns 67% 33%
6 SPFP : PASCASARJANA 75% 25%
7 SPIP : S1, D3 80% 20%
8 KONTRAK KERJASAMA 97,50% 2,50%
9 SUMBANGAN & HIBAH 100% 0%
10 ORDIK Rp. 140.000 Rp. 60.000
11 ORMAWA Rp. 135.000 Rp. 90.000
disepakati, sebagaimana dalam Tabel 5.1.
Mulai tahun 2005, sistem anggaran menggunakan model DIPA, sehingga
dana rutin dan DIP digabung dalam satu mata anggaran. Dalam rangka
meningkatkan transparansi system keuangan antara Fakultas dengan Jurusan
dan Program Studi di lingkungan FIA UB, maka pimpinan membagi pengelolaan
penerimaan keuangan sebagai berikut :
Tabel 5.2. Pembagian Pengelolaan Keuangan Fakultas dan Jurusan
No. SUMBER DANA FAK JURUSAN
1 SPP : S-1 (PSB, SNMPTN), DIPLOMA 100% 0%
2 SPP : SPMK+SPKS+SPKIns 70% 30%
3 SPP : PASCASARJANA 10% 90%
4 SPFP:S1, DIPLOMA 70% 30%
5 SPFP : PASCASARJANA 100% 0%
6 SPIP : S1(PSB, SNMPTN) , D3 100% 0%
7 SPIP : S1 (SPMK+SPKS+SPKIns) 80% 20%
8 DBP 0% 100%
9 SUMBANGAN & HIBAH 100% 0%
10 ORDIK 100% 0%
11 ORMAWA 100% 0%
5.3 Universitas/Fakultas/Program melaksanakan monitoring dan evaluasi
pengembangan kurikulum program studi.
5.3.1 Peran Universitas/Fakultas/Program dalam memonitor dan mengevaluasi proses
pembelajaran.
Universitas/Fakultas/Program melakukan monitoring dan evaluasi secara bersistem dan terus menerus dan hasilnya digunakan untuk perbaikan proses pembelajaran.
Ada laporan evaluasi yang lengkap.
Dalam memonitor dan mengevaluasi proses pembelajaran, FIA UB melakukan
monitoring dan evaluasi secara bersistem dan terus menerus dan hasilnya digunakan
untuk perbaikan proses pembelajaran. Di samping itu ada laporan evaluasi yang
lengkap.
Untuk mendorong perbaikan proses pembelajaran, pimpinan FIA UB telah
mengambil kebijakan bahwa mahasiswa mulai angkatan 2005/2006 dan seterusnya
secara penuh mengimplementasikan Sistem Informasi Akademik Mahasiswa (SIAM)
Online. Hal ini ditujukan agar pengelolaan di bidang akademik semakin mudah, mulai
dari pengurusan jadwal kuliah, jadwal ujian, batal dan tambah mata kuliah serta
pencetakan Kartu Rencana Studi (KRS) dan Kartu Hasil Studi (KHS). Untuk mendukung
kelancaran penggunaan SIAM, terlebih dahulu dilakukan proses sosialisasi terhadap
mahasiswa. Setelah mahasiswa diberi sosialisasi dan diberi pemahaman mengenai
prosedur pengurusan perkuliahan maka tenaga kependidikan semakin mudah
melaksanakan tugas-tugasnya. Efisiensi dan efektifitas kerja akan dicapai dengan
indikator berupa paperless , kecepatan, akurasi, dan real time.
Untuk melakukan monitoring dan evaluasi secara bersistem, maka sistem
informasi online menjamin transparansi informasi kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Sosialisasi pengumuman dan administrasi pendidikan dilakukan
kepada mahasiswa sejak mahasiswa di semester pertama, melalui prosesi Orientasi
Pendidikan, Orientasi Kegiatan Mahasiswa dan Buku Pedoman. Sosialisasi tersebut
juga dilakukan dalam media elektronik melalui website fia.brawijaya.ac.id, termasuk
berita-berita hangat seputar kampus (FIA UB) dalam bentuk media cetak dan elektronik
yang terbit setiap bulan.
Selain itu dalam SIMPEL informasi keuangan yang diterima dapat diakses oleh
Sub Bagian Keuangan, Kepala Tata Usaha, Pembantu Dekan II dan Sub Bagian
Akademik. Sub Bagian Keuangan menggunakan SIMPEL untuk mengetahui jumlah
penerimaan PNBP sebagai dasar pendanaan kegiatan fakultas. Kepala Tata Usaha dan
Pembantu Dekan II menggunakan SIMPEL untuk merencanakan penerimaan PNBP
tahun berikutnya. Sub bagian akademik menggunakannya untuk mengetahui status
akademik mahasiswa, dan memfilter mahasiswa yang belum melakukan pembayaran
(penundaan) terhadap proses KRS, KHS, Wisuda, dan Ujian Akhir.
SIAM digunakan oleh mahasiswa untuk mengetahui berapa tanggungan
keuangan, IPK, dan nilai mata kuliah per semester. Orang tua mahasiswa menggunakan
SIAM untuk memonitor prestasi akademik. KHS mahasiswa dikirim kepada orang tua
mahasiswa setiap semester. Sistem informasi selalu dikembangkan sesuai kebutuhan
dalam kaitannya dengan peningkatan kualitas sistem informasi. Website FIA UB dapat
digunakan sebagai sarana forum interaksi sivitas akademika dengan fakultas.
5.3.2 Monitoring dan evaluasi pengembangan kurikulum jurusan/program studi.
FIA UB memiliki bukti tertulis tentang analisis dan evaluasi pemutakhiran
kurikulum jurusan/program studi dan tindaklanjut untuk penjaminan mutu secara
berkesinambungan. Dalam pengembangan kurikulum maka proses monitoring
dan evaluasi terhadap metode pembelajaran antara lain dioptimalkan monitoring
dan evaluasi terhadap dosen. Untuk itu ada evaluasi terhadap kegiatan
perkuliahan di kelas, materi atau bahan perkuliahan, termasuk soal-soal ujian
yang diberikan oleh dosen dalam UTS dan UAS. Untuk hal ini maka dibentuk
mekanisme feedback berupa pembagian kuisioner tentang kinerja dosen dan
perkuliahan kepada para mahasiswa selepas ujian UTS dan UAS. Selain itu
mutu bahan ajar yang ada juga masih perlu ditingkatkan kualitasnya. Beberapa
bahan ajar perlu memperhatikan kaidah buku ajar, seperti adanya GBPP, SAP,
contoh soal atau kasus yang sesuai dengan perkembangan saat ini. Untuk
meningkatkan kualitas bahan ajar ini maka dibentuk satuan tugas kelompok
dosen perkuliahan yang berkompeten dibidangnya untuk menyusun bahan ajar
maupun RPKPS yang lebih berkualitas. Solusi lainnya untuk mengatasi hal ini
adalah diadakan pelatihan/pembinaan dalam pembuatan bahan ajar dan
merancang proses Monev (monitoring dan Evaluasi) serta penghargaan/insentif,
ataupun penalti, bagi para dosen pengampu mata kuliah.
Monitoring kehadiran dosen dan materi perkuliahan di FIA dilakukan
dengan 2 cara, yakni (1) Dengan menyediakan daftar presensi kehadiran di TU
dan presensi di kelas ketika perkuliahan. Untuk kehadiran mahasiswa, dimonitor
melalui daftar hadir kuliah yang ditanda tangani dosen. Sedangkan sistem
evaluasi pembelajaran diatur dalam pedoman FIA, ada 4 komponen penilaian
mata kuliah, yaitu aktivitas di kelas, tugas, ujian tengah semester, dan ujian akhir
semester. Masing-masing komponen terdapat persentase sebagai berikut: tatap
muka/aktivitas di kelas 10%, tugas terstruktur dan tugas mandiri 20%, ujian
tengah semester (UTS) 30%, ujian akhri semester (UAS) 40%. Apabila seluruh
kegiatan tersebut di atas dapat dilaksanakan oleh mahasiswa dengan memenuhi
syarat yang ditentukan maka ia akan mendapatkan nilai berdasarkan
Penghitungan Nilai Akhir berdasarkan bobot prosentase yang kemudian
dikonversikan ke Huruf Mutu dan Angka Mutu sebagaimana diatur dalam
Pedoman Pendidikan FIA-UB.
Kegiatan perkuliahan disusun oleh program studi berjalan sesuai dengan
rencana pembelajaran yang mengacu pada kalender akademik universitas yang
ditetapkan oleh Rektor Universitas Brawijaya. Rata-rata dalam satu semester
terdapat 15 minggu, sehingga untuk satu mata kuliah 3 SKS jumlah pertemuan
maksimal 14 kali. Untuk tingkat kehadiran dosen di FIA-UB mencapai 80% (lihat
Lampiran: kehadiran dosen) . Prosentasi kehadiran mengajar dosen di FIA-UB
sangat tinggi hal ini didorong oleh kebijakan Fakultas yang memberikan insentif
bagi dosen mengajar. Hal ini berdampak positif bagi motivasi mengajar di kelas
dan dosen tidak perlu lagi melakukan kegiatan mengajar ekstra di luar FIA-UB.
Selain itu masih ada lagi kuliah lapangan (magang, KKN) yakni dengan
membawa mahasiswa melihat studi kasus di lapangan. Materi lapangan dan
penyelenggaraanya dibawah koordinasi jurusan dan bidang kemahasiswaan.
Pembelajaran di lapangan juga dapat dilakukan mahasiswa melalui kegiatan
praktis yang diselenggarakan oleh laboratorium.
5.4 Universitas/Fakultas/Program memiliki unit atau lembaga yang mempunyai
fungsi mengkaji dan mengembangkan sistem dan mutu pembelajaran.
5.4.1 Kepemilikan unit pengkajian dan pengembangan sistem dan mutu pembelajaran
mendorong mahasiswa untuk berfikir kritis, bereksplorasi, berekpresi, bereksperimen
dengan memanfaatkan aneka sumber yang hasilnya dimanfaatkan oleh institusi.
FIA UB telah memiliki unit atau lembaga yang khusus berfungsi untuk
mengkaji dan mengembangkan sistem serta mutu pembelajaran, dan
melaksanakan fungsinya dengan baik serta hasilnya dimanfaatkan oleh institusi.
Lembaga ini berupa laboratorium-laboratorium seperti; Laboratorium Kebijakan
dan Perencanaan Pembangunan, Laboratorium Organisasi dan Kepemimpinan,
Laboratorium Akuntansi dan Keuangan, Laboratorium Bisnis dan
Kewirausahaan, Laboratorium Politik dan Tata Pemerintahan, Laboratorium
Pengembangan Organisasi dan Manajemen Publik (lihat Lampiran OTK).
Laboratorium-laboratorium di FIA-UB merupakan lembaga support yang
dirancang sebagai fasilitator, dinamisator dan inovator bagi rekayasa
pengembangan sistem serta mutu pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan
berupa kajian, penelitian, dan aktifitas ekperimentasi yang bertujuan
mendorong kualitas pembelajaran, mengembangkan kurikulum dan hasil
pembelajaran (outcome learning) sesuai bidang-bidang di program studi atau
jurusan. Produk yang dihasilkan dapat berimplikasi akademis maupun praktis,
baik untuk kepentingan internal (Jurusan Ilmu Administrasi Publik/Bisnis FIA-
UB) maupun eksternal (masyarakat).
Tujuan utama yang ingin dikembangkan oleh lab ini meliputi beberapa hal
berikut;
- Formulasi dan kontekstualisasi kurikulum
- Revitalisasi kapasitas dan kinerja Program Studi Administrasi Publik/Bisnis
- Terjaminnya kualitas dan kompetensi lulusan
- Membangun tools, analytical framework, rekomendasi, plans of action dan
sistem informasi program studi / jurusan.
Selain laboratorium, untuk mengkaji dan mengembangkan mutu pembelajaran
FIA UB mendirikan pusat-pusat Kajian, yakni;
- Pusat Pengkajian dan Pengembangan Akuntansi;
- Pusat Pengkajian dan Pengembangan Manajemen Sistem Informasi;
- Badan Perencanaan dan Kerjasama;
- Badan Pertimbangan Penelitian;
- Lembaga Pembinaan Administrasi; Pusat Kajian Konflik dan Kebijakan
(RCCP);
- Lembaga Penerbitan dan Dokumentasi.
5.5 Kepemilikan pedoman yang dijadikan acuan unit pelaksana dibawahnya dalam merencanakan dan melaksanakan program tridharma Universitas/Fakultas/ Program.
5.5.1 Pedoman pelaksanaan tridharma Fakultas yang digunakan sebagai acuan bagi
perencanaan dan pelaksanaan program tridharma unit dibawahnya, menjamin
keselarasan visi dan misi Universitas/Fakultas/Program dengan program
pencapaiannya.
FIA UB memiliki pedoman-pedoman yang dijadikan acuan bagi unit-unit
pelaksana dalam merencanakan dan melaksanakan seluruh program tridharma
Fakultas. Pedoman berupa SOP (Standard Operating Procedure) untuk
kegiatan stiap unit-unit kerja administratif (kegiatan penunjang akademik)
maupun SOP untuk kegiatan proses belajar mengajar (lihat Lampiran SOP).
Hampir seluruh unit kerja di FIA UB memiliki SOPnya masing-masing. Hal ini
akan memudahkan setiap pihak yang berkepentingan untuk memahami dan
mengoperasionalisasikan sistem kerja kegiatan tertentu.
5.6 Universitas/Fakultas/Program memiliki sistem pembelajaran yang efektif dan diperbaiki secara berkelanjutan.
5.6.1 Sistem pembelajaran yang menjamin mutu penyelenggaraan proses pembelajaran
yang baik dicerminkan dari adanya evaluasi mahasiswa terhadap proses
pembelajaran diberlakukan secara berkala dan hasilnya ditindaklanjuti.
FIA UB telah memiliki sistem yang menjamin terselenggaranya proses
pembelajaran yang efektif berpusat kepada mahasiswa dengan memanfaatkan
aneka sumber belajar minimal mencakup: (1) Pendekatan sistem pembelajaran
dan pengajaran; (2) Perencanaan dan sumber daya pembelajaran; (3) Syarat
kelulusan dan dilaksanakan secara konsisten, dimonitor serta dievaluasi secara
berkala.
Adanya peraturan Prosedur Pelaksanaan Bimbingan Akademis yang tertuang
dalam Buku Pedoman Pendidikan, Pedoman Penulisan Skripsi, KKN, Magang.
Selain itu, adanya sistem monitoring dan unit kendali mutu serta adanya dokumen
akademik (standar akademik, kebijakan akademik dan manual prosedur), buku
pedoman akademik dan manual prosedur (MP) untuk setiap unit kegiatan total
sebanyak 51 (lima puluh satu) akan sangat memadai dalam meningkatkan
efisiensi dan efektivitas PBM.
Dalam hal pendekatan sistem pembelajaran dan pengajaran, prosedur
pelaksanaan bimbingan akademis dan non akademis kepada mahasiswa tersedia
dengan lengkap. Prosedur ini berkaitan dengan bimbingan dalam peningkatan
softskill mahasiswa, pengembangan kegiatan penalaran, minat dan bakat, serta
kesejahteraan mahasiswa. Prosedur tersebut berkenaan dengan berbagai proses
pembimbingan kegiatan non akademis yang berupa prosedur: pengajuan
proposal kegiatan, keaktifan dalam kegiatan kemahasiswaan, pelaporan kegiatan,
pengajuan anggaran, dan pengajuan beasiswa, termasuk pula pemberian hadiah
kepada mahasiswa yang memiliki prestasi. Seluruh prosedur disediakan untuk
membangkitkan semangat mahasiswa guna berkreasi dalam kegiatan kokurikuler
dan membangun semangat wirausaha serta secara khusus mampu membangun
iklim akademis yang kondusif di FIA UB. Kegiatan kemahasiswaan di FIA UB
merupakan wahana praktek yang sangat terkait erat dengan ilmu pengetahuan
yang dipelajari, yakni ilmu administrasi. Dengan demikian, aktivitas dalam
lembaga kemahasiswaan sangat terkait erat dengan upaya mendukung efektivitas
PBM di FIA UB.
Sedangkan dalam perencanaan dan sumber daya pembelajaran FIA UB
selalu melakukan kegiatan koordinasi antara dosen dan karyawan. Sebelum
proses pembelajaran dilaksanakan diawal semester, fakultas, melalui jurusan dan
program studi melakukan koordinasi dengan dosen kelompok keahlian. Dari hasil
rekomendasi rapat kelompok keahlian tersebut jurusan memeriksa draft jadwal
perkuliahan beserta dosen pengasuh mata kuliah selama satu tahun ke depan.
Selain itu melalui jurusan dan program studi juga diadakan koordinasi dengan
ketua laboratorium untuk membicarakan pengembangan sistem pembelajaran,
daya dukung untuk mata kuliah, maupun persiapan praktikum selama satu
semester ke depan apabila diperlukan.
Dalam strategi pembelajarannya FIA-UB berusaha menerapkan metode
berbasiskan teknologi informasi. Untuk pemerataan dan peningkatan kompetensi
dosen dan mahasiswa maka diprogramkan untuk mengadakan pelatihan
komputer dasar dan software aplikasi yang diperuntukkan bagi dosen bekerja
sama dengan LP3 UB dan mahasiswa melalui laboratorium komputer. Selain itu
membiasakan penyampaian materi kuliah dengan menggunakan MS. Power Point
atau lainnya, mengoptimalkan penggunaan komputer pada mata kuliah berbasis
komputer di di Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis dan Ilmu Administrasi Publik.
Akan tetapi mengingat belum semua (sebagian kecil) SDM dapat menguasai
komputer, maka penyampaian bahan ajar dapat melalui metode konvensional.
Kualifikasi, relevansi dan kesesuaian materi pembelajaran dengan tujuan
mata kuliah dilakukan dengan cara menyusun (memilih dan mengorganisir) materi
pembelajaran. ini berdasarkan hasil analisis tujuan/kompetensi dan learning
outcomes setiap mata kuliah yang telah ditetapkan, antara lain ada muatan; (a)
landasan kepribadian dan pemahaman kaidah kehidupan masyarakat (attitude),
(b) penguasaan ilmu dan ketrampilan (knowledge and skills); (c) kemampuan
berkarya; serta (d) sikap dan perilaku dalam berkarya. Dalam hal ini yang
berwenang menetapkan kualifikasi hasil pendidikan di setiap program studinya
secara keseluruhan adalah Rektor, Dekan dan Ketua Jurusan melalui mekanisme
yang searah dengan pedoman pendidikan Universitas Brawijaya.
FIA UB memiliki syarat kelulusan bagi mahasiswanya dan dilaksanakan
secara konsisten, dimonitor serta dievaluasi secara berkala. Syarat kelulusan
diatur dalam buku pedoman pendidikan. Sedangkan monitoring dan evaluasi
dilakukan melalui Program penelusuran alumni (tracer study) yang dilakukan
secara terencana dan setiap tahun. Hasilnya dipergunakan sebagai masukan bagi
pembuat kebijakan di fakultas maupun untuk mengetahui penyerapan kerja
lulusan/alumni. Kemampuan dan keterampilan lulusan dengan tuntutan dunia
kerja sudah sesuai. Tracer study dilakukan oleh FIA UB terhadap lulusan tahun
2005-2008 sejumlah 1.410 ( sebagai populasi ). Sampel diambil sebesar 30%
sesuai dengan standart yang ditentukan oleh Pendidikan Tinggi sebesar 423
lulusan. Hal ini nampak pada hasil tracer study yang menunjukkan sebagian besar
lulusan bekerja di perusahaan/kantor swasta di luar kota yaitu sebesar 39,1%
dengan perincian laki-laki 16,44% dan perempuan 20,66%. Urutan kedua adalah
lulusan yang bekerja di perusahaan/kantor swasta di daerah asal alumni sebesar
25,9% dengan perincian laki-laki 14,27% dan perempuan 13,62%. Sedangkan
urutan ketiga adalah lulusan yang bekerja pada sektor wirausaha sebesar 19,9%
dengan perincian laki-laki 12,84% dan perempuan 4,99%. Urutan keempat adalah
lulusan yang bekerja pada instansi pemerintahan sebagai PNS sebesar 7,3%
dengan perincian laki-laki 5,71% dan 3,40% perempuan. Sedangkan lulusan yang
bekerja di perusahaan keluarga menempati posisi ke lima sebesar 3,6% dengan
perincian laki-laki 2,17% dan perempuan 1,43%. Urutan keenam adalah lulusan
yang bekerja di instansi pemerintahan sebagai tenaga honorer sebesar 2,1%
dengan perincian laki-laki 0,74% dan perempuan 1,36%. Selanjutnya lulusan yang
bekerja pada Lembaga Swadaya Masyarakat sebesar 0,7% yang semuanya adalah
perempuan. Sedangkan lulusan yang bekerja pada bidang lain selain dari bidang di
atas sebesar 1,4% dengan perincian laki-laki 0,74% dan perempuan 0,66%.
Sebagian besar lulusan (70%) dengan masa tunggu kurang dari 6 (enam) bulan.
Sisanya bervariasi tersebar pada masa tunggu 6 (enam bulan) ke atas
5.6.2 Sistem pengembangan suasana akademik yang kondusif bagi mahasiswa untuk
meraih prestasi akademik yang maksimal.
Ada bukti Universitas/Fakultas/Program menciptakan, dan memfasilitasi pengembangan suasana akademik dalam bentuk: (1) Adanya kebijakan dan strategi; (2) Program implementasi yang terjadwal; (3) Pengerahan sumber daya; (4) Monitoring dan evaluasi; (5) Tindak lanjut untuk langkah perbaikan secara berkelanjutan.
FIA UB menciptakan, dan memfasilitasi pengembangan suasana akademik
dalam bentuk: (1) Adanya kebijakan dan strategi; (2) Program implementasi yang
terjadwal; (3) Pengerahan sumber daya; (4) Monitoring dan evaluasi; (5) Tindak
lanjut untuk langkah perbaikan secara berkelanjutan.
Kebijakan dan strategi, pengembangan suasana akademik dilakukan melalui
beberapa cara, yaitu; (a) peningkatan kualitas input, output dan outcome dari
lulusan yang berdampak langsung terhadap peran Fakultas Ilmu Administrasi
terhadap masyarakat, (b) Peningkatan keterkaitan Tri Dharma Perguruan Tinggi
dalam mendukung Proses Belajar Mengajar (PBM), (c) Peningkatan
pemanfaatan Teknologi Informasi (IT) dalam upaya peningkatan kualitas PBM,
(d) Penerapan standar mutu nasional dalam pelaksanaan proses pendidikan di
Fakultas Ilmu Administrasi, (e) Peninjauan kurikulum di lingkungan Fakultas Ilmu
Administrasi secara berkala dan berkesinambungan disesuaikan dengan
kebutuhan dari stakeholder, (f) Menyediakan dosen yang berkualitas, sarana dan
prasarana pendidikan yang cukup dan modern dalam memfasilitasi proses
belajar mengajar dalam atmosfer akademik yang kondusif, (g) Mengembangkan
kurikulum yang dinamis serta program-program inovasi yang menunjang proses
pembelajaran yang berorientasi pada penelitian, (h) Memberikan kesempatan
dan keterampilan kepada mahasiswa untuk belajar dan berkembang secara
optimal, (i) memberikan ruang yang cukup bagi pengembangan kepribadian,
bakat, minat, dan pembinaan diri.
Program implementasi penunjang suasana akademik dituangkan dalam
berbagai kegiatan yang terlembaga sehingga ada yang bertanggung jawab atas
mengembangkan kegiatan yang terencana dan terjadwal. Untuk itu Fakultas
membentuk lembaga lain bagi pengembangan suasana akademik, seperti;
1) Mini Office. Merupakan sarana penunjang pada Program Studi D-III
Kesekretariatan, agar dapat menerapkan bentuk kegiatan/mekanisme kerja yang
dilakukan di kantor tempat praktek, baik pada perusahaan jasa, dagang maupun
industri.
2) Laboratorium Pengkajian dan Pengembangan Manajemen Sistem
Informasi. Merupakan sarana penunjang bagi semua program/jurusan yang
dirancang untuk mengembangkan sistem informasi manajemen dalam rangka
proses belajar-mengajar.
3) Laboratorium Bahasa Inggris. Untuk menunjang proses belajar-mengajar
dan dalam rangka meningkatkan kemampuan siswa dalam berbahasa Inggris
4) Laboratorium Pengembangan Akuntansi dan Manajemen Keuangan.
Merupakan sarana penunjang Jurusan Administrasi Niaga/Bisnis yang dirancang
untuk mengembangkan ilmu akuntansi dan manajemen keuangan dalam rangka
proses belajar mengajar.
5) Laboratorium Mengetik Elektronik. Bertujuan untuk mengembangkan
keterampilan mahasiswa dalam mengetik cepat dan benar atas berbagai bentuk
surat-surat resmi, formulir, dan dokumen kantor lainnya.
6) Lembaga Penerbitan dan Publikasi. Lembaga Penerbitan dan Publikasi
merupakan salah satu sarana penunjang pengembangan ilmu administrasi yang
bertujuan untuk menerbitkan dan mempublikasikan segala bentuk karya tulis
ilmiah serta mendokumentasikan kegiatan-kegiatan yang menunjang Tri Dharma
Perguruan Tinggi yang dibuat dalam ruang lingkup Fakultas Ilmu Administrasi.
Pengerahan sumberdaya dilakukan dengan cara; (a) mengoptimalisasi
pengelolaan aset secara tepat guna dan berdaya guna sebagai salah satu
sumber pendanaan dalam rangka mendukung pelaksanaan pendidikan dengan
berbasis pada penggunaan teknologi informasi (TI), (b) Peningkatan kualitas
sumber daya manusia melalui dukungan pendanaan secara bijak, (c)
Mengoptimalkan pengelolaan administrasi pendidikan, kepegawaian dan
keuangan, (d) Membangun dan mengembangkan sistem penjaminan mutu
tingkat fakultas, (e) Pengembangan sarana akademik dilakukan agar
pemanfaatannya dalam kegiatan akademik dan penelitian benar-benar efektif,
efisien, dan produktif dengan mengacu pada prioritas pengembangan
jurusan/program studi, (f) Pengembangan sarana akademik berorientasi pada
pengembangan perpustakaan, bahan ajar dan kebutuhan teknologi informasi
dalam pembelajaran, (g) Pengembangan jumlah dan kualitas staf tenaga
administrasi harus dilakukan dengan pola rekruitmen, pemanfaatan, dan
pengembangan karirnya berdasar standar yang lebih jelas.
Sedangkan monitoring dan evaluasi dilaksanakan melalui; (a) Evaluasi
secara berkala terhadap aktivitas Tri Dharma dosen dan memprogram dosen
yang aktivitasnya Tri Dharmanya kurang, (b) Pembentukan unit jaminan mutu
dalam rangka penerapan standar mutu nasional dalam pelaksanaan proses
pendidikan di Fakultas Ilmu Administrasi, (c) Peninjauan kurikulum secara
berkala serta Pengembangan Kurikulum yang dinamis mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan stakeholders, (d)
pengembangan bahan ajar, kompetensi, model pembelajaran yang relevan
dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, (e) Memperbaiki kualitas proses belajar mengajar dan evaluasi hasil
belajar sejalan dengan berkembangnya inovasi teknologi pembelajaran dan
teknologi informasi.
Untuk tindak lanjut bagi langkah perbaikan secara berkelanjutan
dilaksanakan melalui; (a) Peningkatkan peran aktif sivitas akademika Fakultas
Ilmu Administrasi untuk memberikan solusi terhadap persoalan masyarakat
melalui pendekatan teknologi berbasis sains, (b) Memberikan pendidikan dan
pelayanan kepada masyarakat, (c) Menerima informasi, masukan, bantuan
masyarakat untuk meningkatkan relevansi pendidikan, penelitian, dan pengabdian
masyarakat.
5.6.3 Peran Universitas/Fakultas/Program dalam penciptaan suasana akademik.
Peran FIA UB dalam penciptaan suasana akademik diimplementasikan dalam bentuk :
(1) Kebijakan tentang suasana akademik,
(2) Menyediakan sarana dan prasarana,
(3) Dukungan dana,
(4) Kegiatan akademik yang mendorong interaksi akademik antara dosen dan
mahasiswa untuk pengembangan perilaku kecendekiawanan.
Kebijakan tentang suasana akademik FIA UB diwujudkan dalam berbagai bentuk
peraturan seperti; Peraturan Dekan FIA UB Nomor: 58/J.10.1.14/SK/2009 Tentang
KODE ETIK AKADEMIS (Lampiran kode Etik Akademis), Peraturan Dekan FIA UB
NOMOR: 97 TAHUN 2009 Tentang Organisasi dan Tata Kerja (Lampiran OTK).
Sedangkan sarana dan prasarana di FIA UB sangat layak dan sangat sesuai
sehingga proses PBM sangat lancar. Kualitas dan kuantitas prasarana sangat bagus
serta terawat dengan baik (Lampiran Sarana dan prasarana).
Demikian pula dukungan dana sangat memadai dan mendukung penciptaan
suasana akademik. Dana yang diperoleh oleh FIA UB digunakan untuk mendukung
semua kegiatan yang diprogramkan FIA UB, untuk pengembangan/peningkatan
kualitas dan kuantitas SDM, sarana prasarana. Alokasi penggunaan dana FIA UB
sebagai berikut:
Tabel 5.1 Proporsi Anggaran SPP
Tabel 5.2 Proporsi Anggaran SPFP
NO URAIAN (%)
1 Pendidikan 44
2. Penelitian 0
3. Pengabdian Kepada Masyarakat 0
4. Kemahasiswaan 3
5. Kerumahtanggaan 53
Tabel 5.3 Pagu Anggaran
NO URAIAN PAGU %
1 Vakasi 35
2 Keperluan Perkantoran 3,61
3 Belanja Barang Modal 14,2
4 Belanja Barang Tugas Pokok dan Fungsi 37,68
5 Langganan Daya dan Jasa 1,2
6 Pemeliharaan Gedung & Bangunan 4,98
NO URAIAN (%)
1 Pendidikan 45
2 Penelitian 10
3 Pengabdian Kepada Masyarakat 5
4 Kemahasiswaan 5
5 Kerumahtanggaan 35
7 Pemeliharaan Peralatan & Mesin 1,53
8 Perjalanan 1,8
Pola penganggaran FIA UB disesuaikan dengan unit kerja mengacu pada
skala prioritas. Penentuan prioritas dan penggunaan dana ditentukan melalui rapat
kerja fakultas yang dihadiri oleh pimpinan fakultas, jurusan, program studi, guru
besar, ketua laboratorium dan unit kerja lainnya sehingga transparansi perencanaan
dan penggunaan anggaran diketahui oleh semua stakeholder.
FIA UB memiliki kegiatan akademik yang mendorong interaksi akademik
antara dosen dan mahasiswa untuk pengembangan perilaku kecendekiawanan.
Penciptaan suasana akademik yang kondusif ini dilakukan dengan kegiatan seminar,
diskusi, kuliah tamu/DTA. Untuk mengembangkan komunikasi dan penyebaran
informasi akademik setiap mahasiswa memiliki dosen Pembimbing Akademik (PA).
untuk mengembangkan perilaku kecendekiawanan dilakukan pemberian reward dan
punishment serta penerapan aturan secara bijak atas setiap prestasi ilmiah para
dosen maupun mahasiswa. Sebaliknya setiap pelanggaran aturan akan dikenakan
teguran atau sanksi sesuai aturan kepegawaian dengan mempertimbangkan berat
ringannya pelanggaran serta dilanjutkan dengan pembinaan kepada yang
bersangkutan. Dengan demikian penghargaan akan diberikan kepada dosen, tenaga
kependidikan dan mahasiswa berprestasi. Disamping itu adanya pemilihan dosen,
tenaga kependidikan dan mahasiswa berprestasi telah meningkatkan iklim kompetitif
dalam penciptaan suasana akademik yang kondusif. Reward penting lainnya
senantiasa diberikan kepada mahasiswa beserta dosen pembimbingnya yang
berhasil menjuarai kompetisi bidang penalaran baik di tingkat lokal, regional dan
nasional. Hal ini mampu meningkatkan motivasi berprestasi sivitas akademika
sekaligus meningkatkan suasana akademis di FIA UB.
Fasilitas berupa ruang kuliah ber-AC, LCD, Speaker, hotspot, taman, kantin,
musholla, ruang dosen. Mendukung suasana akademik yang kondusif didatangkan
dosen tamu, tenaga ahli, bedah buku, termasuk hubungan dosen dengan
mahasiswa melalui penasehat akademik, informasi penerbitan, buku, jurnal.
top related