blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/emiradyh/files/2013/03/tugas-stela-m-02.docx · web viewkomponen tanah...
Post on 31-Jan-2020
7 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Fi’liyah 115040200111076
Emira Dyah Larasati 115040201111070
Firdaus Auliya Rahmah 115040201111179
Fretty Vivin Valentiah 115040201111321
1. Tanah sebagai suatu individu, berbeda dengan dunia hayati, yang setiap
individunya punya ciri tersendiri. Tiap spesies punya kisaran sifat yang sempit,
sehingga mudah dibedakan 1 dengan lainnya. Jelaskan !
Dunia hayati terdiri dari berbagai macam jenis atau berbagai individu, begitu halnya
dengan tanah yang terdiri dari berbagai macam jenis. Perbedaan antara spesies hayati
dapat dibedakan dengan hanya melihat karena memiliki kisaran sifat yang sempit,
sedangkan tanah sulit dibedakan antar jenis tanah satu dengan jenis tanah lainnya, dan
juga tidak hanya dilihat namun harus dirasakan teksturnya, ditinjau sifat biologi, fisika,
kimia tanahnya, dan pertimbangan-pertimbangan lainnya untuk mengetahui suatu jenis
tanah.
2. Jelaskan definisi TANAH. Pasir pantai apakah termasuk dalam definisi tanah?
Mengapa?
Komponen tanah terdiri dari pasir, debu, dan liat. Namun, terkecuali pada pasir
pantai. Pasir pantai bukan merupakan tanah dilihat dari segi fungsi yang diberikan. Tanah
merupakan media tumbuh bagi tanaman, sedangkan pasir pantai tidak bisa ditumbuhi
vegetasi, hal ini dikarenakan faktor pembentuk pasir pantai dan tanah berbeda. Proses
pembentukan pasir tidak sepenuhnya dikarenakan oleh interaksi empat faktor pembentuk
tanah (iklim, organisme, bahan induk, dan relief) dalam kurun waktu tertentu, melainkan
salah satunya dipengaruhi oleh gelombang dari pantai itu sendiri.
3. Jelaskan apa yang dimaksud dalam Gambar 2 ? continuum, soilscape, polypedon
dll.
a. Continum merupakan proses pertukaran dalam kesinambungan interaksi antar
komponen tanah dan kelangsungan segala reaksi tanah.
b. Soil scape merupakan gabungan dari beberapa polypedon yang mempunyai sifat
berbeda antara sifat polypedon yang satu dengan polypedon yang lainnya.
c. Polypedon merupakan gabungan atau kumpulan dari pedon – pedon yang
mempunyai sifat hamper sama atau sama.
d. Pedon adalah Tubuh tiga dimensi dari tanah dengan dimensi – dimensi lateral,
Pedon biasanya mempunyai luas antara 1 hingga 10 meter. Dimana horizon –
horizon terputus atau siklik.
e. Soil Profil merupakan Penampang vertikal tanah yang ditempati horizon –
horizon dan dibawahnya terdapat bahan induk.
f. Soil Agregat merupakan Agregat tanah merupakan gumpalan tanah yang tidak
mempunyai bentuk yang jells. Berbeda dengan struktur tanah yang mempunyai
bentuk yang jelas.
4. Tanah sebagai satuan 3-D, perlu disajikan dengan cara 'multifactorial' dalam
bentuk peta tanah. 2-D digambarkan pada peta tanah, sedangkan dimensi vertikal +
sifat2 internalnya, disajikan dalam legenda peta. Maksudnya apa?
Tanah sebagai satuan 3 dimensi, karena didalam tanah terdapat suatu profil tanah
yang di dalamnya terdapat horison-horison yang menjadi ciri satu jenis tanah dan
perbedaan bentuk muka bumi disuatu wilayah (topografi). Keadaan tanah antar daerah
tentunya berbeda-beda. Informasi ini dapat disajikan dalam gambar (peta tanah) di
berbagai wilayah. Penyajian peta tanah tidak hanya berupa keadaan tanah dan topografi
di suatu daerah saja, tetapi faktor-faktor yang berada didalamnya juga diikutsertakan.
Dalam suatu peta tanah, bentuk fisik tanah disajikan dalam bentuk 2 dimensi sesuai
keadaan topografinya dan perbandingan luasan berdasar skala.. Sedangkan faktor-faktor
yang berada di dalamnya, seperti keadaan tekstur, struktur, konsistensi, dan lainnya,
disajikan dalam bentuk legenda. Faktor-faktor yang ada disajikan dengan tanda-tanda,
warna tertentu, dan penciri lainnya. Legenda peta dapat membantu seseorang untuk
membaca suatu peta tanah dan memberikan informasi tentang satuan-satuan tertentu yang
terdapat di dalam peta tanah.
5. Jelaskan pengertian Peta tanah. Untuk membuat peta tanah, peta apa saja yg
diperlukan sebagai dasar/ penunjang? Mengapa?
Peta tanah adalah peta yang dibuat untuk memperlihatkan distribusi taksa tanah,
dalam hubungannya dengan kenampakan fisik dan budaya dari permukaan bumi. Pada
umumnya diperlukan suatu peta dasar yang digunakan sebagai acuan dalam membuat
suatu peta tanah. Peta dasar yang biasa digunakan adalah peta topografi. Digunakan peta
topografi sebagai dasar karena apabila akan membuat suatu peta tanah, harus mengetahui
keadaan nyata dari suatu objek wilayah secara 3 dimensi terlebih dahulu. Apabila
keadaan topografi suatu wilayah berbeda, maka keadaan atau kondisi suatu tanah juga
akan berbeda. Bentuk suatu muka bumi (topografi) berbeda-beda antara tempat yang satu
dengan tempat yang lain, begitu pula keadaan tanahnya. Oleh karena itu diperlukan peta
topografi sebagai dasar apabila membuat suatu peta tanah. Peta topografi dapat diperoleh
melalui foto udara (skala besar) dan citra satelit (skala kecil).
6. Apa yg dimaksud dengan Poligon di dalam peta tanah? Bagaimana membuatnya?
Poligon adalah serangkaian garis lurus di permukaan tanah yang menghubungkan
titik-titik dilapangan, dimana pada titik-titik tersebut dilakukan pengukuran sudut dan
jarak. Tujuan dari Poligon adalah untuk memperbanyak koordinat titik-titik di lapangan
yang diperlukan untuk pembuatan peta.
Ada 2 (dua) macam bentuk poligon, yaitu :
a. Poligon Terbuka : poligon yang tidak mempunyai syarat geometris
b. Poligon Tertutup : poligon yang mempunyai syarat geometris
Cara Membuat Poligon dalam Peta Tanah :
a. Pengukuran Polyangon Terbuka Bebas
1. Siapkan catatan , daftar pengukuran dan buat sket lokasi areal yang akan diukur.
2. Tentukan dan tancapkan patok pada titik-titik yang akan dibidik
3. Dirikan pesawat di atas titik P1dan lakukan penyetelan alat sampai didapat
kedataran.
4. Arahkan pesawat ke arah utara dan nolkan piringan sudut horisontal dan kunci
kembali dengan memutar skrup piringan bawah.
5. Putar teropong dan arahkan teropong pesawat ke titik P2, baca dan catat sudut
horisontalnya yang sekaligus sebagai sudut azimuth.
6. Dengan posisi pesawat tetap di atas titik P1, putar pesawat 180° searah jarum jam,
kemudian putar teropong 180° arah vertikal dan arahkan teropong ke titik P2.
7. Lakukan pembacaan sudut horisontal.
8. Pindah pesawat ke titik P2 dan lakukan penyetelan alat.
9. Arahkan pesawat ke titik P3, baca dan catat sudut horisontalnya
10. Lakukan pembacaan sudut luar biasa pada titik P2.
11. Putar teropong pesawat searah jarum jam dan arahkan ke titi P1. Baca dan catat
sudut horisontalnya, baik bacan biasa maupun luar biasa.
12. Dengan cara yang sama, lakukan pada titik-titik polyangon berikutnya sampai P
akhir.
13. Lakukan pengukuran jarak antar titik dengan meteran.
14. Lakukan perhitungan sudut pengambilan b, sudut azimuth dan koordinat masing-
masing titik.
15. Gambar hasil pengukuran dan perhitungan.
b. Pengukuran Polyangon Tertutup
1. Siapkan catatan , daftar pengukuran dan buat sket lokasi areal yang akan diukur.
2. Tentukan dan tancapkan patok pada titik-titik yang akan dibidik
3. Dirikan pesawat di atas titik P1dan lakukan penyetelan alat sampai didapat
kedataran.
4. Arahkan pesawat ke arah utara dan nolkan piringan sudut horisontal dan kunci
kembali dengan memutar skrup piringan bawah.
5. Putar teropong dan arahkan teropong pesawat ke titik P2, baca dan catat sudut
horisontalnya yang sekaligus sebagai sudut azimuth.
6. .Dengan posisi pesawat tetap di atas titik P1, putar pesawat 180° searah jarum
jam, kemudian putar teropong 180° arah vertikal dan arahkan teropong ke titik
P2.
7. Lakukan pembacaan sudut horisontal.
8. Putar teropong pesawat dan arahkan di titik P akhir dan lakukan pembacaan sudut
horisontal pada bacaan biasa dan luar biasa.
9. Dengan cara yang sama, lakukan pada titik-titik polyangon berikutnya hingga
kembali ke titik P1.
10. Lakukan pengukuran jarak antar titik dengan meteran.
11. Lakukan perhitungan sudut pengambilan b, sudut azimuth dan koordinat masing-
masing titik.
7. Apa yg dimaksud dengan taksa tanah?
Taksa tanah merupakan satuan yang diperoleh dari menentukan suatu selang sifat
tertentu dari sifat – sifat tanah yang didefinisikan oleh suatu sistem klasifikasi tanah.
Taksonomi Tanah didasarkan pada sifat-sifat tanah seperti yang ditemukan dalam
lanskap. Salah satu tujuan dari sistem ini adalah untuk mengelompokkan tanah serupa
yang berada pada satu genesis, tetapi kriteria khusus yang digunakan untuk menempatkan
tanah dalam kelompok-kelompok adalah dari sifat-sifat tanah. Karena Taksonomi Tanah
adalah sistem hirarkis tanah setiap dikelompokkan pertama dalam kategori luas pertama.
8. Dalam legenda Peta Tanah terdapat istilah konsosiasi, asosiasi atau kompleks.
Jelaskan. Beri ilustrasi dengan gambar, sehingga perbedaan ketiganya jelaskan?
a. Konsosiasi
Satuan pemetaan tanah konsosiasi didominasi oleh satuan tanah dan tanah
yang serupa (similiar soil unit). Dalam konsosiasi paling tidak memmpunyai 50%
satu satuan tanah yang sama dan 25% satuan tanah yang serupa. SPT konsosiasi
diberinama sesuai dengan satuan tanah yang dominan. Satuan tanah lain yang
tidak sejenis dan serupa maksimal mempunyai persentase 25%. Dua satuan tanah
dikatakan sebagai tanah yang serupa apabila mereka hanya berbeda pada satu atau
duua kriteria yang menyebabkan keduanya diklasifikasikan kedalam kelompok
yanng berbeda. Secara uumum satuan satuan tanah yanng serupa mempunyai
potensi yang hampir sama. Sedangkan dua satuan tanah dikatakan tidak serupa
apabila keduanya mempunyai perbedaan yang tegas dan lebih dari tiga kriteria
yang meenyebabkan keduanya diklasifikasikan ke dalam kelompok yang berbeda.
Satuan-satuan tanah yang tidak serupa mempunyai potensi terhadap penggunaan
tertentu yang berbeda secara tegas.
Konsosiasi tanah adalah suatu jenis peta tanah yang tersusun dari delineasi,
dimana tiap delineasi menunjukkan ukuran, bentuk, dan lokasi dari suatu satuan
lanskap yang tersusun atas suatu jenis komponen tanah, atau satu jenis lahan
miselaneus, ditambah inklusi yang diperbolehkan.
Cara penamaannya mengikuti ketentuan sebagai berikut :
Nama pertama terdiri dari satua tanah atau taxon yang kemudian diikuti
dengan fase.
Untuk fase tekstur lapisan atas atau lapisan organik dipermukaan tidak
disertai dengan tanda ‘koma’. Contoh : Ciawi liat. Tidak ditulis Ciawi,
liat.
Jika fase tekstur lapisan atas tidak digunakan tetapi karena berbatu,
berkerikil dsbnya, maka penulisannya menggunakan ‘koma’. Contoh :
Cobanrondo, berbatu.
Untuk dua atau tiga fase digunakan ‘koma’. Contoh : pujian liat, lereng
15-20%, tererosi.
Penulisan fase erosi ditulis paling belakang.
Penulisan fase lereng ditu;s paling belakang kecuali jika ada fase erosi.
Contoh : pujian skeletal berliat, substratum padas, leren 5-30%, tererosi.
b. Asosiasi
SPT jenis ini mengandung dua atau lebih satuan tanah yang tidak serupa
yang digunakan dalam pennamaan SPT dan mempunyai komposisi yang hampir
sama. Satuan-satuan tanah penyusun SPT ini tidak dapat dipisahkkan satu sama
lain kedalam SPT SPT yang berbeda karena keterbatasan skala pemetaan. SPT
asosiasi dalam skala pemetaan yang lebih besar dapat dipisahkan kedalam SPT-
SPT konsosiasi yang berbeda.
Asosiasi tanah, yaitu sekelompok tanah yang berhubungan secara
geografis, tersebar dalam suatu satuan peta menurut pola tertentu yang dapat
diduga posisinya, tetapi karena kecilnya skala peta, taksa-taksa tanah itu tidak
dapat dipisahkan.
Setiap komponenen dideskripsi secara terperinci tanpa ada perbedaan
Posisi geografis masing-masing anggota satuan peta dalam bentang-alam
diterangkan denan jelas, sehinga memungkinkan untuk diperhalus oleh
pemakaian peta.
Berbeda dengan kompleks, maka kata asosiasi selalu digunakan. Perhatikan
contoh berikut :
Asosiasi Cangar-Batu, terjal (dua seri tanah dengan fase lereng terjal)
Asosiasi Cangar, terjal-Batu (fase lereng terjal hanya pada seri cangar)
Asosiasi Typic Frgiochrepts-Aeric Fragioaquepts (asosiasi sub-group)
c. Kompleks
SPT ini mirip dengan SPT asosiasi karena terdapat dua atau lebih satuan-
satuan tanah yang tidak serupa yang digunakan dalam penamaan SPT, demikian
juga komposisi masing-masing satuan tanahnya serupa dengan SPT asosiasi.
Persebaran satuan tanah yang ada pada SPT ini tidak mengikuti pola tertentu
sehingga dalam skala pemetaan yang lebih besar, satuan-satuan tanah yang
menyusunnya tetap tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Cara penamaanya:
Ditulis kata ‘kompleks; jika fase dari masing-masing taxon tersebut tidak
sama, misalnya tekstur lapisan atas tidak sama. Contoh : Kompleks
Cobanrondo-Sebaluh.
Kata ‘kompleks’ tidak ditulis jika fase tekstur lapisan atas seri-seri tanah
yang menyusunnya sama. Contoh : Jeho-Cula liat.
Perhatikan beberapa contoh berikut :
Kompleks Sedep-Pali, berbatu (kedua seri tersebut mempunyai fase
berbatu di permukaan).
Kompleks Batu-Tandem, lereng 5 – 8% (keduanya mempunyai fase
lereng yang sama).
Tandem-Toki liat, lereng 5 – 8% (keduanya mempunyai fase tekstur
lapisan atas dan lereng yan sama).
Kompleks Toki berbatu-Lante (hanya seri toki yang mempunyai fase
berbatu).
9. Beri contoh single value map. Cari di internet. Mengapa peta tersebut dikatakan
bukan peta tanah?
Single Value Map bukan termasuk peta tanah karena hanya menyajikan karkteristik
tunggal (single value), misalnya peta tekstur, peta kedalaman tanah, peta status hara dan
lainnya. Peta ini dilengkapi dengan legenda yang secara singkat menerangkan sifat-sifat
tanah dari masing-masing satuan peta. Peta tanah biasanya disertai dengan “Laporan
Pemetaan Tanah” yang menerangkan lebih lanjut sifat-sifat kemampuan tanah yang
digambarkan dalam peta tanah tersebut. Pada peta tanah digambarkan garis-garis batas
(delineasi) tanah-tanah yang dijumpai di lapangan. Garis batas tersebut berupa poligon-
poligon yang digambarkan pada peta tanah yang lazim disebut satuan peta tanah (SPT).
Sedangkan pada gambar diatas menginformasikan sebatas peta keseluruhan dan tidak
menggambarkan kondisi tanah serta informasi yang menyangkut dengan keadaan tanah
maupun taksonomi tanah.
10. Apa yang dijelaskan dalam Gambar ini?
Gambar pertama adalah Grid-Kaku, dimana pada gambar ini diterapkan pada survey
tanah detail sampai sangat detail, dan tidak tersedia foto udara. Metode Grid-Kaku,
pengamatan dilakukan dengan pola teratur pada interval titik pengamatan yang berjarak
sama dalam kedua arah. Sangat cocok diterapkan pada daerah-daerah dimana posisi
pemeta, sukar ditentukan dengan pasti. Gambar ketiga adalah Survey Fisiografik, dimana
sangat efektif pada survey tanah berskala < 1 : 25.000 dan tersedia foto udara berkualitas
cukup tinggi. Hampir semua batas satuan peta diperoleh dari IFU (Interpretasi Foto
Udara). Sedangkan kegiatan lapangan hanya untuk mengecek batas satuan peta dan
mengidentifikasi sifat dan cirri tanah masing-masing satuan peta. Pada gambar kedua
menjelaskan tentang metode Grid-Bebas dimana gambar ini menerangkan perpaduan
antara metode survey Grid-Kaku dan Fisiografik. Metode ini pada survey detail sampai
semi detail, kemampuan foto udara dianggap terbatas, dan pada tempat yang orientasinya
cukup sulit. Pengamatan lapangan dilakukan pada titik-titik seperti pada Grid-Kaku, tapi
jarak titik-titik pengamatan tidak perlu sama dalam dua arah, tapi tergantung keadaan
fisiografi.
11. Sebutkan berbagai macam peta tanah berdasarkan skala peta yang digunakan di
Indonesia. Bandingkan nama peta-peta tersebut dengan nama yang digunakan di
Amerika, Kanada, Inggris dan negara lainnya. Cari dari internet.
a. Peta Tanah Bangun peta tanah bangun (Skala 1 : 2.500.000 Atau Lebih Kecil); fungsi
dari peta ini untuk memberikan petunjuk kasar mengenai penyebaran jenis-jenis
tanah.
b. Pata Tanah Eksplorasi (Skala 1 : 1.000.000 – 1 : 2.500.000); peta tanah eksplorasi
berfungsi untuk memberikan gambar kemungkinan penelitian terarah, menunjukkan
potensi sumberdaya alam (tanah), adanya problem area suatu daerah serta
kemungkinan pengembangan daerah.
c. Peta Tanah Tinjau (Skala 1 : 100.000 – 1 : 250.000); peta tanah tanah tinjau berfungsi
memberikan keterangan lebih lanjut tentang jenis tanah suatu wilayah untuk
keperluan tertentu.
d. Peta Tanah Semi Detil (Skala 1 : 25.000 – 1 : 100.000); peta tanah semi detil
berfungsi untuk pelaksanaan-pelaksanaan tertentu dari suatu wilayah yang luasnya
dibatasi pada maksud tersebut. Peta ini dapat menggambarkan lebih jelas legi
mengnai hal-hal yang dalam peta tanah eksplorasi atau peta tinjau belum disajikan
(jelaskan).
e. Peta Tanah Detil (Skala 1 : 5.000 – 1 : 25.000); peta tanah detil berfungsi untuk
proyek-proyek khusus misalnya proyek trasmigrasi, rencana pengairan, kebun
percobaan dan sebagainya.
12. Apa yang dimaksud dengan luas minimum yang masih dapat disajikan pada peta?.
Mengapa perlu ada batasan tersebut?
Luas Minimum adalah luas terkecil dari suatu peta yang berfungsi untuk
menentukan daerah efektif pengamatan. Perlu ada batasan, karena untuk mengetahui
batas antara tanah dan udara, air dangkal, tumbuhan hidup atau bahan-bahan tumbuhan
yang belum mulai melapuk. Satuan – satuan yang di hasilkan umumnya berupa tubuh
lahan yang memiliki cirri-ciri tertentu yang dibedakan oleh batas-batas alami suatu batas
tanah pada suatu peta.
13. Untuk peta tanah di Indonesia, berapa satuan luas tersebut? Masing-masing
kelompok agar menghitung berapa luasnya di lapangan pada skala yang berbeda 3.
Berdasarkan karakteristik tanah dan iklim serta persyaratan tumbuh tanaman, kelapa
sawit mempunyai adaptabilitas yang tinggi di berbagai kondisi lahan. Hasil penilaian
kesesuaian lahan menunjukkan bahwa kelapa sawit dapat dikembangkan di seluruh
propinsi di Sumatera, Kalimantan, Sulsel, Sulteng, Sultra, dan Papua. Hal ini
memberikan petunjuk bahwa peluang pengembangan kelapa sawit di Indonesia masih
cukup luas.
Total lahan yang sesuai untuk pertumbuhan kelapa sawit, seluas 54,1 juta ha, namun
lahan yang sesuai tersebut saat ini sebagian besar telah digunakan untuk komoditas
pertanian lain (perkebunan, tegalan/ladang, dll) dan mungkin juga untuk aktivitas non
pertanian.
Untuk mengetahui berapa lahan yang masih tersedia untuk pengembangan kelapa
sawit perlu melakukan overlay (tumpang tepat) antara peta kesesuaian lahan dengan peta
penggunaan lahan terbaru (present land use) serta peta status lahan saat ini.
Data/peta kesesuaian lahan kelapa sawit yang tersedia saat ini adalah pada skala
tinjau (1:250.000) yang berguna untuk perencanaan umum tingkat propinsi dan skala
eksplorasi (1:1.000.000) untuk perencanaan pengembangan tingkat nasional. Apabila
pengusaha/investor memerlukan data/peta yang lebih detil yang dapat digunakan untuk
operasional di lapangan, maka perlu ditindaklanjuti dengan inventarisasi yang lebih detil
(skala 1:50.000).
Metode survey tanah yang digunakan pada gambar 3 adalah metode survey Grid-
Kaku, dikarenakan daerah yang disurvey ini nampak homogen, sehingga untuk
mengidentifikasi tanah pada daerah tersebut harus lebih detail. Dalam metode ini tidak
digunakan foto udara karena kemampuan foto udara dalam metode ini akan nampak
samar atau tidak jelas dikarenakan banyak daerah yang tertutup vegetasi yang lebat,
daerah yang sangat homogen, dan permukaan yang relatif datar. Jika foto udara
digunakan, maka akan menghasilkan gambar yang mutunya sangat rendah, bahkan
daerah tersebut akan seperti tertutup awan atau kabut apabila menggunakan foto udara.
Dalam metode Grid-Kaku ini, lokasi titik-titik pengamatan ini sudah di plot pada peta
rintisan (peta rencana pengamatan).
top related