biomekanik pergerakan gigi
Post on 14-Aug-2015
209 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BIOMEKANIK PERGERAKAN GIGI
1. TEORI PIEZOELECTRIC
Piezoelectricity adalah suatu fenomena yang terlihat pada material
anorganik yang berkristal, dimana deformasi struktus kristal akan menghasilkan
suatu aliran listrik karena adanya perpindahan electron pada kristal-kristal
tersebut.
Pada tahun-tahun terakhir ini diketahui bahwa kristal organic juga
mempunyai sifat-sifat piezoelectric ini. Bila suatu gaya dikenakan pada tulang
yang dapat menyebabkan pelengkungan (bending) tulang, maka sinyal
piezoelectric dapat terlihat. Sinyal piezoelectric ini mempunyai dua karakteristik
istimewa yaitu:
1) Merupakan suatu sinyal yang cepat hilang. Sebagai contoh ; bila gaya
dikenakan suatu sinyal piezoletric akan terlihat dan akan cepat hilang walaupun
gaya tetap digunakan.
2) Akan terlihat timbulnya signal yang sama yang berlawanan arah bila gaya
yang digunakan dihilangkan.
Kedua karakteristik ini terjadi karena adanya perpindahan electron didalam
kristal ini berubah karena adanya tekanan. Sewaktu kristal dideformasi, electron
bergerak dari satu tempat ke tempat lain dalam kristal menyebabkan terlihatnya
sinyal listrik. Bila tekanan dipertahankan, struktur kristal akan stabil dan tidak ada
sinyal listrik yang terlihat.
Sewaktu tekanan dihilangkan, kristal akan kembali kebentuk semula, terlihat
aliran pembalikan electron yang akan menimbulkan sinyal listrik yang berlawanan
arah. Dengan demikian, aktifitas yang ritmis akan menghasilkan pergantian sinyal
listrik yang konstan, sedang pemberian beban yang jarang hanya akan
menghasilkan sinyal yang tidak teratur.
Sinyal piezoelectric dihasilkan oleh perlengkungan tulang alveolar selama
proses pengunyahan yang normal, dan mungkin sangat penting dalam
mempertahankan tulang disekitar gigi. Bila matriks jaringan mengalami distorsi
karena pemberian tekanan, polaritas negatif dan positif akan terjadi pada
permukaan tulang. Aliran negatif akan mengaktifkan osteoblas sedangkan
osteoklas akan memberikan respons pada aliran positif.
Stres kompresif (tekanan) akan menghasilkan aliran negatif sedang stres tensil
(tarikan) akan menimbulkan positif. Deposisi dan resorpsi tulang akan terjadi
sesuai dengan jenis aliran listrik yang terjadi dan hasil akhir adalah perubahan
(remodelling) tulang untuk mengntisipasi gaya mekanis yang dibebankan pada
tulang.
Pada pemakaian gaya ortodonti yang berkepenjangan tidak terjadi sinyal yang
konstan. Sinyal singkat hanya terlihat pada waktu pemberian dan penghilangan
tekanan. Dapat disimpulkan bahwan piezilectric sangat penting dalam fungsi
tulang yang normal, tetapi mungkin tidak ada pengaruhnya pada pergerakan gigi
secara ortodonti.
2. TEORI ALIRAN DARAH (BLOOD FLOW THEORY)
Teori ini dapat menerangkan hal-hal yang terjadi dan berhubungan dengan
pergerakan gigi. Aliran darah akan berkurang bila ligament periodontal mendapat
tekanan dan akan bertambah atau tetap saja kalau ligament periodontal mendapat
tarikan. Perubahan pada aliran darah akan mengubah keadaan kimia darah. Level
oksigen akan berkurang pada daerah tekanan dan akan bertambah pada daerah
tarikan.
Proporsi relatif metabolit yang lain juga akan berubah dan perubahan kimia ini
akan menyebabkan perubahan seluler yang akan menyebabkan gigi berpindah dari
tempatnya. Walaupun teori piezolectric dan teori aliran darah ini dapat
diaplikasikan sebagai kontrol biologis pergerakan gigi, teori aliran darah
kelihatannya lebih dapat digunakan sebagai basis dari pergerakan gigi secara
ortodonti.
TAHAP PERGERAKAN GIGI
Tahap Pertama:
Dalam tahap pertama terjadi pergerakan langsung yang merefleksikan
adanya deformasi ligamen periodontal karena tekanan akar gigi. Tidak ada
perbedaan yang nyata antar pergerakan yang diakibatkan oleh kedua tekanan yang
berbeda besarnya ini (60 gr dan 150 gr). Terlihat bahwa tekanan sebesar 60 gr
telah cukup untuk menekan ligamen periodontal di daerah apeks gigi dan puncak
alveolar (alveolar crest).
Tahap Kedua:
Dalam tahap kedua dimulai penataan kembali (remodeling) serabut
periodontal dan tulang dan tidak terjadi pergerakan gigi. Gigi yang mengalami
pembebanan tekanan 60 gr menjalani tahap kedua ini sekitar 4 hari, tetapi gigi
yang dibebani tekanan sebesar 150 gr menyelesaikan tahap kedua sekitar dua
minggu.
Tahap Ketiga:
Penambahan pergerakan gigi dimulai pada tahap ketiga ketika tulang pada
daerah kompresi diresorpsi. Bila terjadi frontal resorption pergerakan gigi lebih
teratur dan terjadi secara perlahan-lahan bila dibandingkan dengan pergerakan
gigi pada underminning resorption. Bahwa gigi yang menerima beban sebasar 150
gr akan lebih cepat bergerak, sehingga pada hari ke-22 pergerakan gigi pada
kedua pembebanan itu akan sama banyaknya. Dengan alasan ini beberapa dokter
gigi lebih menyukai penggunaan pembebanan yang besar dalam menggerakan
gigi. Tapi harus diingat bahwa dalam penggunaan gaya yang besar tidak ada
istirahat bagi ligamen periodontal dan akan membahayakan vigalitas ligamen itu
sendiri.
Jangka waktu (durasi) pemberian gaya ortodonti akan berpengaruh pada
haril perawatan. Pengalaman klinik memperlihatkan bahwa durasi tekanan yang
diberikan paling sedikit selama 6 jam, dan akan lebih efektif bila durasinya terus-
menerus. Tekanan yang terus menerus ini bukan berarti bahwa tekanan yang
diberikan tidak menyusut (mengecil) selama waktu pemakaian tetapi harus tetap
ada selama beberapa waktu tertentu. Menurut durasinya tekanan ortodonti dapat
dibagi atas: Tekanan yang terus-menerus (continuous –force), tekanan berkala
(interrupted force), dan tekanan terputus (intermittent – force).
Tekanan terus-menerus adalah tekanan yang dipertahankan sehingga tidak
menurun menjadi nol selama interval kunjungan pasien. Tekanan ini didapat dari
alat ortodonti cekat dan dalam mengaktifkannya harus dijaga agar tetap pada
tekanan yang ringan sehingga hanya memperkecil pembuluh darah pada ligament
periodontal. Tekanan berkala menunjukan tekanan yang mempunyai pola siklus
selama waktu interval kunjungan, tekanan berkala ini juga dihasilkan oleh alat
ortodonti cekat.
Tekanan yang terputus dihasilkan oleh alat ortodonti lepas dimana tekanan
yang dikenakan pada gigi akan menjadi nol bila pasien tidak memakai alat
ortodonti tersebut.
top related