benda asing di jalan napas ( corpus alienum

Post on 12-Apr-2017

72 Views

Category:

Health & Medicine

11 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Benda Asing di Jalan Napas ( Corpus alienum)

Benda Asing

Defenisi : benda yang berasal dari dalam tubuh atau dari luar tubuh yang dalam keadaan normal tidak ada.• Benda asing eksogen : kacang-kacangan, tulang,

peniti, jarum, batu• Benda asing endogen : sekret kental, darah, nanah,

cairan amnion

Epidemiologi

• Masalah utama pada anak pada usia 6 bulan sampai 6 tahun, sekita 70 % mengalami tertelan benda asing.

• Berdasarkan tempat saluran : Hipofaring 5 %Laring dan trakea 12 %Bronkus 83 %

Saluran Pernapasan

Rongga Hidung ( cavum nasalis) faring trakhea laring bronkus paru-paru

ETIOLOGI1. Faktor personal : umur, jenis kelamin, pekerjaan,

tempat tinggal2. kesadaaran menurun, epilepsi, alkoholisme, ada

gangguan kejiwaan, penyakit neurologi

Gejala klinis

3 stadium : • Stadium 1, permulaan : batuk –batuk hebat secara

tiba-tiba, rasa tercekik, rasa tersumbat di tenggorokan, bicara gagap, obstruksi jalan napas

• Stadium 2, permulaan diikuti interval asimtomatik : benda asing tersangkut, reflek-reflek melemah dan gejala rangsangan akut menghilang

• Stadium 3 : telah terjadi komplikasi dan obstruksi,erosi dan infeksi sebagai reaksi dari benda asing tersebut.

LARING

Sumbatan pada laring di sebabkan : 1. Radang akut dan kronis2. Benda asing 3. Trauma4. Tumor laring5. Kelumpuhan nervus rekuren bilateral

gejala

• Suara serak ( disfoni ) samapi afoni• Sesak napas ( dispnea)• Stridor • Cekungan yg terdapat pada waktu inspirasi pada

suprasternal, epigastrium, supraklavikula, dan interkostal.

• Gelisah • Warna muka pucat dan bisa menjadi sianosis karena

hipoksia

Stadium Stadium 1 : cekungan tampak pada waktu inpirasi di suprasternal, stridor pada saat inpirasi dan pasien masih tenangStadium 2 : Cekungan pada waktu inspirasi di suprasternal makin dalam, di tambah pada daerah epigastrium. Pasien sdh gelisah, stridor terdengar saat inspirasiStadium 3 : cekungan terdapat pada suprasternal, epigastrium, infraklavikula dan sela-sela iga, pasien gelisah, dispnea dan stridor terdengar pada saat inspirasi dan ekspirasiStadium 4 : cekungan – cekungan diatas bertambah jelas, pasien sangat gelisah, sangat ketakutan, dan sianosis. Jika terus berlanjut, pasien akan kehabisan tenaga, pusat pernapasan paralitik karena hiperkapnea, pasien lemah dan tertidur, akhirnya meninggal karena asfiksia

Penanggulangan

• Stadium 1. tindakan konservatis : pemberian antiinflamasi, antialergi, antibiotika serta pemberian oksigen intermitten

• Stadium 2 dan 3. tindakan intubasi endotrakea dan trakeostomi

• Stadium 4. krikotirotomi

Intubasi endotrakea

Indikasi :1. untuk mengatasi sumbatan saluran napas bagian

atas2. Membantu ventilasi3. Memudahkan mengisap sekret dari traktus trakea-

bronkial4. Mencegah aspirasi sekret yang ada di rongga mulut

atau yang berasal dari lambung

Teknik intubasi endotrakea• Posisi pasien tidur terlentang, leher fleksi sedikit dan kepala

ekstensi• Laringoskop dengan spatel bengkok di pegang dengan tangan

kiri, dimasukan melalui mulut sebelah kanan, sehingga lidah terdorong ke kiri

• Spatel diarahkan menelusuri pangkal lidah ke valekula, lalu laringoskop di angkat ke atas, sehingga pita suara dapat terlihat.

• Dengan tangan kanan pipa endotrakea di masukkan melalui

mulut terus melalui celah antara kedua pita suara ke dalam trakea

• Pipa endotrakea juga dapat dimasukan melalui salah satu lubang hidung sampai rongga mulut dan dengan cunam magill ujung pipa endotrakea dimasukan ke dalam celah antara kedua pita suara sampai trakea

• Kemudian balon di isi udara dan pipa endotrakea di fiksasi dengan baik.

Trakeostomi

Defenisi : Tindakan membuat lubang pada dinding depan/anterior trakea untuk bernapas.1. Menurut letak stoma : trakeostomi di bedakan letak yang tinggi dan letak yang rendah dan batas letak ini adalah cincin trakea ke 3.2. Menurut waktu : trakeostomi darurat dan segera dengan persiapan sarana sangat kurang dan trakeostomi berencana ( persiapan rencana cukup ) dan dapat dilakukan secara baik.

Indikasi : 1. Mengatasi obstruksi laring2. Mengurangi ruang rugi di saluran napas bagian atas seperti

daerah rongga mulut, sekitar lidah dan faring3. Mempermudah pengisapan sekret dari bronkus pasien yang

tdk dapat mengeluarkan sekret secara fisiologis4. Untuk memasang respirator5. Untuk mengambil benda asing dari sub glotik, apabila tidak

mempunyai fasilitas untuk bronkoskopi

krikotirotomiDefenisi : tindakan penyelamatan pada pasien dalam keadaan gawat napas. Dengan cara membelah membran krikotiroid.

Di kontraindikasikan pada anak di bawah 12 tahun, tumor laring yang sudah meluas ke subglotik dan terdapat laringitis .

Jika kanul dibiarkan terlalu lama ( batas 48 jam ) bisa sababkan stenosis subglotik dan laringitis karena dapat mengiritasi jaringan – jaringan di sekitar subglotis sehingga terbentuk jaringan granulasi.

Sumbatan Trakea

• Dilakukan bronkoskopi untuk mengeluarkan benda asing

• 1. trakeomalasia primer deformitas kongenital dari cincin trakea bronkoskop serat optik untuk lihat lumen trakea trakea kolaps ke posterior

• 2. Trakeomalasia sekunder faktor intrinsik(anomali pem.darah, post op. trakeo-oesophagus

• 3. Tumor trakea

Benda asing di Trakea

• Audible slap BA di trake msih dpt bergerak,timbul batuk, BA terlempar ke laring ke karina, sentuhan teras apada pita suara, timbul getaran.

• Brokoskopi (minim fasilitas gunakan teknik trakeostomi)

Sumbatan bronkus

• Ventilasi dan drenase sekret bronkus• Drenase sekret: gerak silia, batuk, mendeham• Faktor penyebab:

1. aspirasi amnion intra uterin2. benda asing eksogen3. benda asing endogen

Lanjutan

4. opiat, sulfat atropin5. pembedahan6. tumor jinak, ganas di bronkus7. KGB yg menekan bronkus8. alergi9. peradangan yg menyebabkan edema mukosa, fibrosis, sikatriks10. faktor predisposisi

Lokasi penyebab sumbatan bronkus

• Sumbatan di dalam lumen bronkus: benda asing eksogen, endogen

• Kelainan dinding traktus trakeobronkial: peradangan, kelainan cincin trakea dan bronkus, tumor di dinding bronkus, jar. Sikatriks, dll

• Kelainan di luar traktus trakeobronkial: benda asing di esofagus, pembesaran kelenjar tiroid, penekanan oleh pembuluh darah aorta

Macam – macam Sumbatan Bronkus

• Sumbatan sebagian bronkus: benda asing, tumor di lumen bronkus

• Sumbatan seperti pentil: benda asing di bronkus, edema dinding bronkus pada bronkitis

• Sumbatan seperti pentil yang lain: mucous plug, benda asing dalam lumen

• Sumbatan total: trauma dinding bronkus, peradangan berat bronkus

Gejala sumbatan bronkus

• Rasa tidak nyaman bernapas• Suara mengi di mulut• Dyspnea• asfiksia

Komplikasi sumbatan bronkus

• Atelektasis• Emfisema paru• Bronkopneumonia• Bronkiektasis• Abses paru

Penanggulangan sumbatan bronkus

• Untuk menormalkan fungsi ventilasi dan drenase sekret

• Ekspektoran dan mukolitik• Bronkoskopi

Bronkoskopi

Kegunaan bronkoskopi

• Melihat keadaan mukosa• Mengambil biopsi pada tumor• Mengambil sekret untuk pemeriksaan

mikrobiologik dan sitologi• Mengambil benda asing yg menyumbat• Mengambil tumor jinak dari lumen• Memperluas lumen yg menyempit dengan

melakukan dilatasi

Benda asing bronkus

• Bronkus kanan >> karena segaris lurus dengan trakea

• Gejala: asimptomatik, fase pulmonum• Pem. Penunjang: radiologi, bronkogram, lab.• Penatalaksanaan: bronkoskopi kaku,

bronkoskopi serat optik, servikotomi, torakotomi

Benda Asing di Esofagus

• Pada Anak• -anomali kongenital stenosis kongenital,fistel

trakeoesofagus,pelebaran pembuluh darah

• Pada Dewasa• -Pemabuk,pemakai gigi palsu yang telah

kehilangan sensasi rasa dari palatum (tactile sensation),gangguan mental,psikosis

Benda Asing di Esofagus

• Lokasi sering ditemukan di daerah penyempitan fisiologis esofagus,

• Yang bukan makanan: di servical esofagus,biasanya di trikofaring/arcus aorta

• Berupa makanan:biji-bijian,tulang ikan,gigi palsu,potongan daging

Benda Asing di Esofagus

• Patofisiologi• Benda asing menimbulkan komplikasi: • Jaringan granulasi yang menutupi benda

asing,radang periesofagus,• Baterai alkali mempunyai toksisitas intrinsik

lokal dan sistemik,dengan reaksi edema dan inflamasi lokal terutama pada anak.

Diagnosis

• Berdasarkan anamnesa,gambaran klinis,gejala dan tanda,radiologi

Manifestasi klinik

• Rasa tercekik,tersumbat ditenggorok,batuk,muntah,disfagia,BB turun,demam,gangguan nafas

• Gejala awal: rasa nyeri di daerah leher bila benda asing tersangkut di servical

• Kalo di esofagus:rasa tidak enak di substernal/punggung.

• Nyeri punggung menunjukan adanya perforasi/mediastinitis

PF

• Terdapat kekakuan leher bila benda asing terjepit akibat oedem yang timbul progresif

• Bila Irreguler menyebabkan perforasi akut,didapatkan penumomediastinum, emfisema leher,dan auskultasi ada suara getaran pada prekordial

• Gejala rekuren: akibat obstruksi esofagus sekunder,pneumonia,bronkhiekstaksis,abses paru

Komplikasi

• Laserasi mukosa,pendarahan,perforasi lokal,abses leher.

PP

• Radiologi• CT SCAN• MRI

Penatalaksanaan

• Esofagoskopi• Esofagostomi jika benda tajam• Serviktomi• Torakotomi (tergantung lokasi)

top related