bedah vaskuler

Post on 22-Dec-2015

65 Views

Category:

Documents

3 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

bedah

TRANSCRIPT

Bedah VaskulerSilvia Aslami2010730100

Dokter Pembimbing : Dr. Gatot Sugiharto, Sp.B

KEPANITERAAN KLINIK STASE BEDAHRSUD SEKARWANGI PERIODE 16 MARET – 24 MEI 2015

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

DEFINISI

• Bedah vaskuler merupakan cabang ilmu bedah yang berkompetensi dalam penatalaksanaan penyakit-penyakit sistem vaskuler mencakup penatalaksaan medikamentosa, prosedur minimal invasive, baik tindakan operatif maupun bedah rekontruksi.

Trauma Pembuluh Arteri

Insiden

Menurut markas besar kepolisian RI KLL tiap tahun meningkat sebesar 9,1 % – 15, 8 % dengan angka kematian 2,2 % dan perbandingan pria dan wanita 2 : 1 Trauma kapitis 7,7 %

Lesi Intrakranial 59,94 %

Fraktur ekstremitas bawah 18,76 %

Fraktur ekstermitas atas 8, 96 %

Lain – lain 1, 65 %

Diagnosis

Penatalaksanaan

Trauma Arteri pada Fraktur Ekstermitas

Diagnosis

• Tidak teraba atau melemah pulsasi arteri distal

• Eksplorasi jika ada fraktur terbuka

• Adanya gangguan neurologik baik sensorik maupn motorik

• Arteriografi keraguan diagnosis,

re–eksplorasi dan pasca operasi

• Arteriografi dianjurkan pada trauma luas untuk mengetahui lesi vaskuler yang multiple dan kondisi kolateral yang ada.

• Pemeriksaan cara Doppler untuk menilai pasca anastomosis arteri

Penatalaksanaan

• Pemakaian Graft kehilangan arteri > 1,5 cm

• Ligasi a. Femoralis dan Poplitea tidak dibenarkan komplikasi amputasi

• Fasiotomi :• Oklosi total ruptur arteri, trombos• Oklusi partial robekan intima

Varises

3 jenis vena pada tungkai

Perbedaan varises vena safana primer dan sekunder

Faktor Resiko

Diagnosis

Anamnesis Pemeriksaan fisikPemeriksaan penunjang :

Doppler untuk menentukan lokasi sumbatan, katup yang mengalami kegagalan atau aliran balik dengan ketepatan diagnostik 94%.

Flebografi untuk menunjukan kekambuhan varises pasca operasi yagn sering disebabkan oleh kelainan vena penghubung di daerah kanalis Hunter di paha

Pemeriksan sederhana

• Pemeriksaan Brodie dan Pemeriksaan Trendelenburg (retrograde filling test) untuk menilai fungsi katup.

• Pemeriksaan Perthes pemeriksaan untk menilai katup vena penghubung atau vena dalam.

Penyulit

• Ganguan hemodinamik vena tepi.

• Pigmentasi di sekitar pergelangan kaki sering terjadi (endapan pigmen hemosiderin pada kulit).

• Emboli jarang namun dapat menyebabkan kematian terutama memasuki sirkulasi pulmonal

Pencegahan

• Berdiri lama tanpa bergerak

• Pemakaian kaos kaki yang elastis akan menekan sistem vena perifer

• Banyak berjalan

• Berbaring sambil meninggikan kedua kaki

Perawatan dan Pengobatan

• Non bedah

• Pembedahan

• Suntikan Sklerotik

Varises Teleangiektasi

Tanda dan gejala

Terapi

• Terapi sklerotik pilihan satu – satunya

• Pemakaian kaos kaki elastik pasca terapi lebih baik dibandingkan balutan elastik

Hemoroid

DEFINISI

Faktor Resiko

• Keturunan dinding pembuluh darah yang lemah & tipis• Anatomik tidak mempunyai katup dan

pleksus hemorrhoidalis kurang mendapat sokongan otot dan fasi sekitarnya.• Pekerjaan orang yg berdiri atau duduk

lama, atau mengangkat barang berat• Umur usia tua timbul degenerasi dan

otot sfingter menjadi tipis

• Endokrin pada wanita hamil ( sekresi hormon relaksin)

• Mekanis timbulnya tekanan yang tinggi dalam rongga perut (mis. Hipertofi prostat)

• Fisiologi bendungan pada peredaran darah portal (mis. Dekompensasio kordi / sirosis hepatis)

• Radang menyebabkan vitalitas jaringan di daerah itu berkurang

Menurut Asalnya

Hemoroid Eksternum

Hemoroid Internus

Tingkatan Gejala H. Internus

PemeriksaAn

Perawatan

• Tingkat I

• Menghilangkan faktor penyebab

• Antibiotika Peradangan

• Suppositoria Rasa nyeri

• Paraffin Liquidum atau Laxadin Pelancar defekasi

• Penyuntikan Sclerosing Therapy Bila diatas gagal

• Tingkat II

• Sclerosing therapy dan kalau tidak menolong operasi

• Tingkat III

• Operasi dengan cara Whitehead & Langenbeck (paling banyak)

• Tingkat IV

• Diberikan antibiotika dan zitbaden kemudian di operasi

Gangren Diabetik

Perbedaan bentuk peradangan diabetes pada kaki

Komplikasi

Pencegahan

Tidak merokok vasokontriksi, merangsang kelenjar adrenal yang menyebabkan keluarnya glukose ke aliran darah

Diabetes yang terkontrolOlahraga yang teratur dan menjaga

berat badan idealMenjaga kebersihan kaki, menghindari

traumaMerangsang pembentukan sistem

kolateral termasuk simpatektomi

Tromboangiitis Obliterans

( Tao )

• Buerger (1908) suatu penyakit pada orang dewasa muda dengan kegagalan arteri yang dapat menyebabkan gangren

• Insiden :

• Ekstremitas bawah 60 %

• Tangan 2 %

• Kaki dan tangan 38 %

Gejala Klinis

Rasa nyeri Intermiten jalan sakit (progresif) Spontan nyeri hebat pada waktu malam ( tanda

awal ulserasi) kaki ditinggikan akan sakit Akibat osteoporosis sudah mengalami gangguan

sarafPulsasi arteri menghilang pada a. dorsalis

dan tibialis posteriorPerubahan warna bisa merah ataupun

sianotik tergantung dari lanjutnya penyakit

• Suhu kulit yang terkena menurun

• Ulserasi bisa terjadi spontan ataupun mikrotrauma

• Tromboflebitis superfisial biasanya mengenai vena kecil dan sedang

Diagnosis

Pemeriksaan Arteriografi

• Ciri khas dari gambaran arteriografi pada TAO adalah bersifat segmental sumbatan terdapat pada beberapa tempat, tetapi segmen di antara tempat yang tersumbat itu normal.

Tujuan

Simpatektomi Lumbal

Komplikasi simpatektomi lumbal

• Neulargia pasca operasi

• Pada daerah paha dan pangul 10-12 hari pasca operasi dan membaik sendiri (1-2 bulan)

• Reaksi berlawanan

• Kadang2 terjadi iskemia yg lebih berat pasca opersi ( akibat penurunan tekanan darah selama operasi)

• Tidak ada ejakulasi

• Biasanya pada simpatektomi bilateral

top related