bedah untuk keperluan prostodonsia
Post on 12-Dec-2015
84 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Bedah untuk Keperluan Orthodonsia dan Prostodonsia
drg. Prihatiningsih, Sp.BM
Bedah untuk Keperluan Prostodonsia
1. Koreksi jaringan maksila protrusif (ostectomy)
2. Alveolectomy
3. Pembuangan torus
4. Pembuangan bulbus tuberositas
Pendahuluan
o Prostodonsia adalah cabang ilmu kedokteran gigi yang
dimaksudkan untuk merestorasi, mempertahankan, dan mengembalikan fungsi estetik, fungsi pengunyahan, dan fungsi bicara dengan mengganti gigi-gigi yang sudah tanggal dan jaringan rongga mulut serta maksilofasial yang sudah rusak dengan gigi-gigi dan jaringan pengganti buatan/prothesa
o Bermacam teknik dan metode
o Perlu dipastikan prothesa dapat tahan lama, nyaman, serta
berfungsi dengan baik prognose jangka panjang dapat diperkirakan dengan tepat
Kondisi Edentulous Ideal
1. Dukungan tulang yang memadai, berbentuk cembung dan luas, berbentuk “U” dan tidak berbentuk “V” atau tajam seperti pisau
M12 Vicki drg. Prihatinigsih, Sp. BM “Bedah Untuk Keperluan Orthodonsia dan Prostodonsia”
2. Jaringan lunak pada jaringan yang akan mendukung prothesa sehat dan tidak bergerak
3. Tidak ada undecut/tonjolan permukaan yang berlebihan
4. Tulang tidak tajam
5. Sulcus sebelah lingual dan bukal cukup memadai
6. Tidak ada jaringan parut pada gingiva
7. Perlekatan otot tidak terlalu tinggi
8. Hubungan yang baik antara proc. Alv. Maksila dan mandibula
9. Tidak ada jaringan lunak yg mempunyai ketebalan berlebihan
10. Tidak ada neoplasma
11. Vestibulum fasial dan lingual cukup dalam sehingga memberi tempat yang cukup untuk menempatkan perluasan sayap protesa
12. Bentuk palatum melengkung
13. Hamular notch cukup luas
Bedah Preprostetik
Bedah preprostetik adalah bagian dari bedah mulut dan maksilofasial yang bertujuan untuk membentuk jaringan keras dan jaringan lunak yang seoptimal mungkin sebagai dasar dari suatu protesa. Meliputi teknik pencabutan sederhana dan persiapan mulut untuk pembuatan protesa sampai dengan pencangkokan tulang dan implan alloplastik (Stephens, 1997)
M12 Vicki drg. Prihatinigsih, Sp. BM “Bedah Untuk Keperluan Orthodonsia dan Prostodonsia”
Bedah Preprostetik dibagi 2:
1. Initial preparasi/persiapan awal
2. Sekunder preparasi/persiapan kedua
Karakteristik jaringan pendukung yang baik untuk gigi tiruan (Tucker, 1998) :
1. Tidak ada kondisi patologis pada intra oral dan ekstra oral.
2. Adanya hubungan/relasi rahang yang baik secara antero posterior, transversal dan dimensi vertikal.
3. Bentuk prosesus alveolar yang baik (bentuk yang ideal dari prosesus alveolar adalah bentuk daerah U yang luas, dengan komponen vertikal yang sejajar).
4. Tidak ada tonjolan tulang atau jaringan lunak atau undercut.
5. Mukosa yang baik pada daerah dukungan gigi tiruan.
6. Kedalaman vestibular yang cukup.
7. Bentuk alveolar dan jaringan lunak yang cukup untuk penempatan implant
Tujuan dari bedah preprostetik menyiapkan jaringan lunak dan jaringan keras dari rahang untuk suatu protesa yang nyaman yang akan mengembalikan fungsi oral, bentuk wajah dan estetis (Matthew et al, 2001).
Tujuan dari bedah preprostetik membantu untuk :
M12 Vicki drg. Prihatinigsih, Sp. BM “Bedah Untuk Keperluan Orthodonsia dan Prostodonsia”
o Mengembalikan fungsi rahang ( seperti fungsi
pengunyahan, berbicara, menelan)o Memelihara atau memperbaiki struktur rahang
o Memperbaiki rasa kenyamanan pasien
o Memperbaiki estetis wajah
o Mengurangi rasa sakit dan rasa tidak menyenangkan yang
timbul dari pemasangan protesa yang menyakitkan dengan memodifikasi bedah pada daerah yang mendukung prothesa
o Memulihkan daerah yang mendukung prothesa pada
pasien dimana terdapat kehilangan tulang alveolar yang banyak.
o
M12 Vicki drg. Prihatinigsih, Sp. BM “Bedah Untuk Keperluan Orthodonsia dan Prostodonsia”
Tahapan bedah preprostetik
Berbagai macam teknik dapat digunakan, baik sendiri atau dikombinasi, untuk
M12 Vicki drg. Prihatinigsih, Sp. BM “Bedah Untuk Keperluan Orthodonsia dan Prostodonsia”
mempertahankan dan memperbaiki daerah yang akan ditempati gigi tiruan. Secara
umum ada tiga golongan dari bedah preprostetik :
1. Bedah jaringan lunak yang mengalami hiperlpasia
2. Vestibuloplasy.
3. Tahapan pembentukan tulang .
1. Bedah Jaringan Lunak :
Meliputi Papillary hyperplasia, fibrous hyperplasia, flabby ridge,
M12 Vicki drg. Prihatinigsih, Sp. BM “Bedah Untuk Keperluan Orthodonsia dan Prostodonsia”
2.
Vestibuloplasty
Vestibuloplasty, suatu tindakan bedah yang bertujuan untuk meninggikan sulkus vestibular dengan cara melakukan reposisi mukosa , ikatan otot dan otot yang melekat pada tulang yang dapat dilakukan baik pada maksila maupun pada mandibula dan akan menghasilkan sulkus vestibular yang dalam untuk menambah stabilisasi dan retensi protesa. Vestibulum dangkal
M12 Vicki drg. Prihatinigsih, Sp. BM “Bedah Untuk Keperluan Orthodonsia dan Prostodonsia”
dapat disebabkan resorbsi tulang alveolar, perlekatan otot terlalu tinggi, adanya infeksi atau trauma.
Macam-macam tehnik vestibuloplasty :
o Vestibuloplaty submukosa
o Vestibuloplasty dengan
cangkok kulit pada bagian bukal
o Vestibuloplasty dengan
cangkok mukosa yang dapat diperoleh dari mukosa bukal atau palatal
3. Frenektomi.
Frenektomi, suatu tindakan bedah untuk merubah ikatan frenulum baik frenulum
labialis atau frenulum lingualis.
Macam-macam frenektomi :
- Vertical incision
- Cross diamond incision
- Tehnik Z Plasty
M12 Vicki drg. Prihatinigsih, Sp. BM “Bedah Untuk Keperluan Orthodonsia dan Prostodonsia”
4. Alveolplasty
Alveoloplasty adalah prosedur bedah yang biasanya dilakukan untuk mempersiapkan linggir alveolar karena adanya bentuk yang irreguler pada tulang alveolar berkisar dari satu gigi sampai seluruh gigi dalam rahang, dapat dilakukan segera sesudah pencabutan atau dilakukan tersendiri sebagai prosedur korektif yang dilakukan kemudian.
a. Simple alveolplasty/ Primary alveolplasty
M12 Vicki drg. Prihatinigsih, Sp. BM “Bedah Untuk Keperluan Orthodonsia dan Prostodonsia”
b. Secondary alveolplasty.
5. Alveolar augmentasi.
Pada keadaan resorbsi tulang yang hebat , maka diperlukan tindakan bedah yang lebih sulit dengan tujuan : Menambah besar dan lebar tulang rahang, menambah kekuatan rahang, memperbaiki jaringan pendukung gigi tiruan.
Terdapat beberapa cara untuk menambah ketinggian linggir alveolar Yaitu :
a. Dengan cangkok tulang autogenous, tulang dapat diperoleh tulang iliak atau costae
M12 Vicki drg. Prihatinigsih, Sp. BM “Bedah Untuk Keperluan Orthodonsia dan Prostodonsia”
b. Dengan melakukan osteotomi.
Visor Osteotomi
Sandwich osteotomi
c. Penambahan dengan menggunakan Hydroxilapatit.
Hidroxilapatit merupakan suatu bahan alloplastik yang bersifat Biocompatible yang dapat digunakan untuk menambah ketinggian tulang alveolar.
6. Oral tori.
M12 Vicki drg. Prihatinigsih, Sp. BM “Bedah Untuk Keperluan Orthodonsia dan Prostodonsia”
Oral tori merupakan tonjolan tulang yang dapat terjadi pada mandibula atau maksila.
Terdapat 2 macam oral tori yaitu :
a. Torus mandibularis
b. Torus palatinus
M12 Vicki drg. Prihatinigsih, Sp. BM “Bedah Untuk Keperluan Orthodonsia dan Prostodonsia”
Simple Aloveoloplasty (multiple ekstraksi)
Knife-edged ridge Pengurangan Maxillary Tuberosity
M12 Vicki drg. Prihatinigsih, Sp. BM “Bedah Untuk Keperluan Orthodonsia dan Prostodonsia”
Buccal Exostosis and extensive undercuts
Mylohyoid ridge reduction
Bedah Preorthodonsi
Definisi
Tindakan bedah mulut untuk mempersiapkan perawatan orthodonsi. Bedah preorthodonti adalah tindakan perawatan ortodonti yang disertai pembedahan. Prosedur pembedahan umumnya dilakukan untuk menghilangkan faktor etiologi atau
M12 Vicki drg. Prihatinigsih, Sp. BM “Bedah Untuk Keperluan Orthodonsia dan Prostodonsia”
untuk memperbaiki relasi dento-fasial yang sangat parah yang tidak dapat dirawat hanya dengan terapi ortodonti.
Macam-macam:
a. Pencabutan gigi
b. Perawatan tindakan operasi gigi impaksi
Tindakan bedah mulut diperlukan untuk mendukung keberhasilan suatu perawatan, salah satunya untuk keperluan ortodonti. Tindakan tersebut antara lain penanggulangan gigi kaninus yang terpendam dengan mereposisi gigi kaninus pada lengkung rahang dengan braket elastik ortodonti.
Tindakan bedah pendahuluan lainnya yaitu pengambilan gigi supernumerary, serial ekstraksi, pencabutan gigi untuk mendapatkan ruang, frenulum labii yang abnormal, operasi untuk gigi impaksi, tindakan operasi windowing (menarik gigi impaksi ke lengkungnya). Sebelum tindakan bedah mulut, harus dilakukan pemeriksaan klinis dan radiografik, berupa pemeriksaan visual dan pemeriksaan radiografik untuk menunjang keberhasilan perawatan.
Bedah Orthognatik
Pengertian:
Bedah ortognatik adalah tindakan bedah yang bertujuan untuk meluruskan atau membentuk rahang sehingga diperoleh
M12 Vicki drg. Prihatinigsih, Sp. BM “Bedah Untuk Keperluan Orthodonsia dan Prostodonsia”
bentuk rahang yang selaras atau normal dengan melakukan koreksi atau perbaikan pada kelainan kecil atau besar pada tulang skeletal rahang yang menyebabkan terjadinya malaoklusi, dengan keuntungan akan memperbaiki fungsi kunyah, fungsi bicara dan bernafas.
Macam-macam bedah orthognatik:
a. Prosedur maksila
Prosedur koreksi rahang atas meliputi mobilisasi dan reposisi seluruh rahang atas (prosesus alveolaris beserta palatum) atau satu segmen dari prosesus alveolaris. (Pedersen, 1997), Prosedur yang paling sering dilakukan adalah:
o Osteotomi maksila total dan Osteotomi Le Fort 1
b. Prosedur Mandibula
Prosedur koreksi rahang bawah meliputi reposisi seluruh atau sebagian rahang bawah. Prosedur pembedahan yang sering dilakukan adalah:
o Osteotomi ramus vertical
o Osteotomi ramus sagital mandibula
o Osteotomi mandibula total
M12 Vicki drg. Prihatinigsih, Sp. BM “Bedah Untuk Keperluan Orthodonsia dan Prostodonsia”
top related