bappeda kota samarinda (copy)
Post on 12-Jan-2017
227 Views
Preview:
TRANSCRIPT
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH
(RKPD)
TAHUN 2015
PEMERINTAH KOTA SAMARINDA
KALIMANTAN TIMUR
2014
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .............................................................................................. i DAFTAR GAMBAR .................................................................................. iii DAFTAR TABEL ...................................................................................... iv BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................... 1
1.2 Dasar Hukum Penyusunan ................................................ 2
1.3 Hubungan Antar Dokumen ................................................ 4
1.4 Sistematika Dokumen RKPD ............................................. 4
1.5 Maksud dan Tujuan ............................................................ 5
BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU 2.1 Visi dan Misi Kota Samarinda ............................................ 7
2.2 Gambaran Umum Kondisi Kota Samarinda ........................ 11
2.2.1 Aspek Geografi dan Demografi ............................... 11
2.2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat ........................... 17
2.3 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Hingga
Tahun 2013 dan Realisasi RPJMD Tahun 2011 -2015 ...... 30
2.4 Permasalahan Pembangunan Daerah ................................ 33
2.4.1 Permasalahan Daerah Yang Berhubungan Dengan
Prioritas dan Sasaran Pembangunan ...................... 34
2.4.2 Identifikasi Permasalahan Penyelenggaraan
Urusan Pemerintahan .............................................. 37
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah ........................................ 39
3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2012 dan
Perkiraan Tahun 2013 ............................................. 40
3.1.2 Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah
Tahun 2014 .............................................................. 43
3.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah dan Kerangka
Pendanaan ......................................................................... 44
3.2.1 Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka
Pendanaan ............................................................... 44
3.2.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah ........................... 45
3.2.2.1 Arah Kebijakan pendapatan Daerah ............ 45
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 ii
3.2.2.2 Arah Kebijakan Belanja Daerah................... 46
BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 4.1 Tujuan dan Sasaran Pembangunan ................................... 47
4.2 Prioritas dan Pembangunan ............................................... 50
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH
5.1 Indikasi Program Prioritas Pembangunan Daerah .............. 53
5.2 Indikasi Pendanaan Urusan Pemerintahan Daerah ............ 59
BAB VI PENUTUP ................................................................................... 66
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 iii
DAFTAR GAMBAR
Tabel Halaman
2.1 Peta Kecamatan Kota Samarinda ........................................... 12
2.2 Jumlah Produksi Gas Alam Kota Samarinda Tahun 2006-2010 .................................................................... 13
2.3 Jumlah Produksi Batubara Kota Samarinda Tahun 2006-2010 .................................................................... 14
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Jumlah, Laju Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk di Kota Samarinda Tahun 2008 – 2012 ......................................... 15
2.2 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Di Kota Samarinda Tahun 2012 .................................................... 15
2.3 Jumlah Pencari Kerja Yang Terdaftar Menurut Tingkat Pendidikan Dan Jenis Kelamin Di Kota Samarinda Tahun 2012 ..................... 16
2.4 Pencari Kerja yang Ditempatkan Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin Kota Samarinda Tahun 2012 ........................................... 16
2.5 PDRB dan Laju Pertumbuhan PDRB Tahun 2010 – 2012 ............ 17
2.6 PDRB dan Pertumbuhan Ekonomi Kota Samarinda Tanpa Migas Tahun 2010 – 2012 ........................................................................ 18
2.7 Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstant Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009– 2012 (Persen) ............................. 18
2.8 Struktur Sektor Ekonomi Tahun 2009-2012 (Persen) .................... 19
2.9 Inflasi Kota Samarinda Tahun 2009 – 2013 .................................. 21
2.10 Inflasi Kota Samarinda Menurut Kelompok Komoditi Tahun 2013 ................................................................................... 22
2.11 Inflasi Triwulanan (qtq) Kota Samarinda.................................. 22
2.12 Indeks Pembangunan Manusia Kota Samarinda Tahun 2009 - 2012 ........................................................................ 25
2.13 Garis Kemiskinan, Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Tahun 2008 - 2012 ........................................................................ 28
2.14 Pengangguran Terbuka di Kota Samarinda Tahun 2008 - 2012 ........................................................................ 29
2.15 Perbandingan Permasalahan/Kondisi Pembangunan Nasional,
Provinsi dan Daerah ...................................................................... 35
2.16 Identifikasi Permasalahan Pembangunan dari Kebijakan Nasional,
Provinsi dan Daerah/ Kota............................................................. 37
3.1 Realisasi dan Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kota Samarinda Menurut Harga Konstan Tahun 2009-2012 ............................ 41
3.2 PDRB Kota Samarinda Atas Harga Konstan Tahun 2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009-2012 (Juta Rupiah) ....................... 41
4.1 Prioritas Program Pembangunan Daerah Kota Samarinda Tahun 2015 .................................................................................. 50
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 v
5.1 Program Prioritas Pembangunan, Indikasi Program Prioritas Satuan Kerja, Bidang Urusan dan Satuan Kerja Penanggung Jawab ....... 54
5.2 Program Prioritas Pembangunan .................................................. 60
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sesuai dengan UU Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004
Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional pasal 5, Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) merupakan penjabaran dari Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan mengacu pada
Rencana Kerja Pemerintah (RKP), memuat rancangan kerangka ekonomi
Daerah, prioritas pembangunan Daerah, rencana kerja, dan
pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah
maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.
RKPD Kota Samarinda Tahun 2015 ini disusun dengan mengacu
pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Samarinda Tahun 2011-2015 yang mengusung visi: “ Kota Samarinda Sebagai Kota Metropolitan Berbasis Industri, Perdagangan dan Jasa Yang Maju Berwawasan Lingkungan dan Hijau, Mempunyai Keunggulan Daya Saing Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat “.
Sebagai Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah,
penyusunan RKPD tahun 2015 direncanakan dilaksanakan melalui 4
tahapan, yaitu penyusunan Pra Rancangan Awal RKPD, Rancangan
Awal RKPD, Rancangan RKPD, dan Rancangan Akhir RKPD. Tahapan
Pra Rancangan Awal RKPD lebih menitikberatkan pada rencana kerja
pembangunan di wilayah. Selanjutnya Rancangan Awal RKPD disusun
berdasarkan Pra Rancangan Awal setelah mendapat masukan konsultasi
publik dan SKPD, sebagai bahan pembahasan pada forum SKPD.
Adapun Rancangan RKPD disusun setelah memperoleh masukan secara
paralel dari Musrenbang dan Rancangan Rencana Kerja (Renja) SKPD,
sebagai bahan pembahasan pada Rapat Koordinasi Bidang (Rakorbid),
sekaligus mendapat masukan dari forum tersebut untuk bahan
penyusunan Rancangan Akhir RKPD.
Penyusunan RKPD tahun 2015 ini dilakukan dengan
menggunakan pendekatan teknokratis (strategis dan berbasis kinerja),
partisipatif, bottom-up dan top-down. Hal tersebut dilakukan dengan tetap
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 2
memperhatikan dan menekankan pada integrasi, sinkronisasi dan sinergi
baik antar wilayah, antar ruang, antar waktu, antar urusan pemerintahan
maupun antar Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi.
Pendekatan teknokratis, dan kerangka berfikir ilmiah digunakan
untuk menyusun perencanaan pendapatan, perencanaan belanja dan
perencanaan pembiayaan, termasuk melalui proses konsultasi dengan
para pakar. Proses partisipatif dilakukan dengan mengikutsertakan
seluruh pemangku kepentingan pembangunan di Samarinda antara lain
melalui mekanisme Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(Musrenbang). Proses bottom-up dilakukan secara berjenjang dari tingkat
RT, Kelurahan, Kecamatan, Kota/Kabupaten dan Provinsi. Sedangkan
proses top-down antara lain diimplementasikan dalam bentuk Program
Dedicated.
1.2 Dasar Hukum Penyusunan
Dalam penyusunan RKPD Kota Samarinda untuk tahun 2015
berdasarkan pada:
1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1956 tentang
Pembentukan Daerah-Daerah Otonom Provinsi Kalimantan Barat,
Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur; 2) Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Pengelolaan Keuangan Negara; 3) Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 4) Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah; 5) Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah; 6) Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah otonom; 7) Peraturan Pemerintah Nomor 104 Tahun 2000 tentang Dana
Perimbangan; 8) Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan
dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah; 9) Peraturan Pemerintah Nomor 107 Tahun 2000 tentang Pinjaman
Daerah;
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 3
10) Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan
Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah;
11) Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah;
12) Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Retribusi
Daerah;
13) Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2003 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan
Gaji Pegawai Negeri Sipil;
14) Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rincian Kerja
Pemerintah;
15) Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/ Lembaga (RKA-KL);
16) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan
Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD;
17) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana
Pembangunan Daerah;
18) Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2004 tentang Dana Alokasi
Umum Daerah Provinsi, Daerah Kabupaten dan Kota Tahun 2005;
19) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tentang
Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan
Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha
Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah;
20) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
21) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
22) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 Tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
23) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2013 tentang
Pedoman Penyusunan Angggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Tahun Anggaran 2014;
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 4
24) Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 07 Tahun 2011 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Samarinda Tahun
2011-2015.
1.3 Hubungan Antar Dokumen
RKPD tahun 2015 yang merupakan penjabaran dari RPJMD
2011- 2015 adalah dokumen Perencanaan Pembangunan Tahunan yang
disusun mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun
2010–2014 dan Rencana Kerja Pemerintah Provinsi Tahun 2015. Hal ini
dimaksudkan untuk menyelaraskan program dan kegiatan pembangunan
Kota Samarinda dengan program pembangunan Provinsi dan prioritas
pembangunan nasional.
RKPD disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi
antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan serta
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam tahapan penyusunan
Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) yang
juga terdiri dari Kebijakan Umum APBD (KUA), Prioritas dan Plafon
Anggaran (PPA) dan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD).
1.4 Sistematika Dokumen RKPD
Proses penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota
Samarinda tahun 2015 dilakukan melalui proses pembahasan yang
terkoordinasi antara Bappeda dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah
melalui penyelenggaraan Musrenbang yang berfungsi sebagai forum
untuk menghasilkan kesepakatan antar pelaku pembangunan tentang
rancangan RKP dan rancangan RKPD yang menitikberatkan pada
pembahasan sinkronisasi rencana kegiatan antar satuan kerja perangkat
daerah dan antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam pencapaian
tujuan pembangunan daerah.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Samarinda Tahun
2015 disusun dengan mengikuti sistematika dan struktur bab, sebagai
berikut:
BAB I Pendahuluan, menjelaskan (1) Latar belakang yang
menguraikan mengenai pengertian, proses penyusunan,
kedudukan dan keterkaitan antara dokumen RKPD dengan
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 5
dokumen perencanaan lainnya, (2) Landasan Hukum, (3)
Hubungan antar dokumen (4) Sistematika Dokumen RKPD.
(5) Maksud dan Tujuan penyusunan.
BAB II Evaluasi Hasil Pelaksanaan Rkpd Tahun Lalu, memuat (1)
Visi dan Misi Kota Samarinda. (2) Gambaran Umum Kondisi
Daerah, (3). Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
RKPD Sampai Tahun Berjalan dan REALISASi RPJMD (4)
Permasalahan Pembangunan Daerah
BAB III Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah Beserta Kerangka Pendanaan, memuat (1) Arah kebijakan Ekonomi Daerah,
(2) Arah kebijakan Keuangan Daerah
BAB IV Prioritas Dan Sasaran Pembangunan Daerah, memuat (1)
Tujuan dan Sasaran Pembangunan dan (2) Prioritas
Pembangunan
BAB V Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah,
mengemukakan secara eksplisit rencana program dan
kegiatan prioritas daerah yang disusun berdasarkan hasil
evaluasi pembangunan tahunan, kedudukan rencana (RKPD)
dan capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD.
Rencana program dan kegiatan prioritas harus mewakili
aspirasi dan kepentingan masyarakat. Diuraikan dari program
dan kegiatan yang paling bermanfaat atau memiliki nilai
kegunaan tinggi bagi masyarakat.
BAB VI Penutup, memuat tahapan-tahapan sistematika penyajian
rancangan awal pada bab diatas sehingga memberikan
gambaran tentang Pemerintah Daerah Kota Samarinda.
1.5 Maksud dan Tujuan
RKPD tahun 2015 dimaksudkan untuk menjadi pedoman dalam
penyusunan Rancangan KUA dan PPA Sementara yang akan
disampaikan kepada Badan Anggaran DPRD untuk dibahas, disepakati
dan dituangkan dalam Nota Kesepakatan KUA dan PPA antara Walikota
dan Pimpinan DPRD. Selanjutnya akan dijabarkan dalam RKA SKPD
sebagai lampiran Raperda APBD untuk dibahas dan memperoleh
persetujuan DPRD.
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 6
Adapun tujuan utama penyusunan RKPD ini adalah untuk
mewujudkan program pembangunan Kota Samarinda yang terintegrasi
dan berkelanjutan sesuai dengan visi, misi dan amanat RPJMD. Selain
itu ada beberapa tujuan lainnya yaitu:
1) Menciptakan kepastian kebijakan sebagai komitmen Pemerintah
dalam penyelenggaran urusan Pemerintahan melalui penjabaran
rencana strategis ke dalam rencana operasional dan memelihara
konsistensi antara capaian tujuan perencanaan strategis jangka
menengah dengan tujuan perencanaan dan penganggaran tahunan
pembangunan daerah.
2) Memberikan gambaran mengenai proyeksi Rencana Kerangka
Ekonomi Daerah tahun 2015 sebagai patokan dalam penyusunan
rencana pendapatan yang akan digunakan untuk membiayai belanja
dan pembiayaan pembangunan daerah.
3) Memberikan arah bagi seluruh stakeholder pembangunan daerah
dalam merumuskan dan menyusun perencanaan serta partisipasi
dalam pembangunan daerah tahun 2015.
4) Menyatukan tujuan kegiatan semua SKPD melalui penetapan target
Indikator Kinerja Utama (IKU) dalam rangka pencapaian visi dan misi
Pemerintah Kota Samarinda sehingga menjadi instrumen bagi
Pemerintah Daerah dalam menyusun Laporan Keterangan
Pertanggung Jawaban (LKPJ), Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (LPPD) dan Laporan Kinerja Pemerintah
Daerah (LKPD).
5) Menetapkan program prioritas untuk masing-masing urusan
pemerintahan dalam rangka pencapaian target Indikator Kinerja
Utama (IKU) yang ditetapkan.
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 7
BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU
2.1 Visi dan Misi Kota Samarinda 2.1.1 Visi Kota Samarinda
Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala
daerah dan wakil kepala daerah terpilih yang disampaikan pada saat
pemilihan kepala daerah (pilkada). Visi Kepala daerah dan wakil kepala
daerah terpilih menggambarkan arah pembangunan atau kondisi masa
depan daerah yang ingin dicapai dalam masa jabatan selama 5 (lima)
tahun sesuai misi yang diemban.
Visi pembangunan daerah Kota Samarinda untuk periode RPJMD
2011-2015 sesuai dengan visi kepala daerah terpilih adalah sebagai
berikut:
“Terwujudnya Kota Samarinda sebagai Kota Metropolitan Berbasis Industri, Perdagangan dan Jasa yang Maju Berwawasan Lingkungan, Mempunyai Keunggulan Daya Saing Untuk
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat”
Visi diatas bermakna sangat luas. Guna menunjukkan makna visi
pembangunan daerah diatas dapat dijabarkan melalui penjelasan visi.
Visi tersebut dapat didefinisikan menjadi beberapa poin diantaranya:
Makna yang paling besar yang terdapat dalam Visi ini adalah Kota Samarinda sebagai Kota Metropolitan. Kota diartikan sebagai suatu
sistem jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan kepadatan
penduduk yang tinggi dan diwarnai dengan strata sosial ekonomi yang
heterogen dan coraknya yang matrealistis, atau dapat pula diartikan
sebagai bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan
non alami dengan gejala pemusatan penduduk daerah belakangnya.
Beberapa aspek kehidupan di kota antara lain aspek sosial sebagai pusat
pendidikan, pusat kegiatan ekonomi, dan pusat pemerintahan.
Metropolitan didasarkan pada posisi Kota Samarinda sebagai Sebagai
Ibukota Propinsi Kalimantan Timur dan menjadi pusat perkembangan
industri, jasa dan perdagangan menimbulkan efek berantai (multiplier
effect) salah satunya adalah perpindahan penduduk (migrasi) dari
berbagai daerah di Kalimantan Timur maupun dari luar daerah
Kalimantan Timur bahkan hingga dari berbagai negara.
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 8
Salah satu indikator kota metropolitan adalah jumlah penduduknya
yang besar, Kota Samarinda adalah kota dengan jumlah penduduk yang
paling banyak dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Provinsi
Kaltim. Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat diperkirakan akan
menempati daerah-daerah perkotaan. Samarinda menjadi kota
metropolitan merupakan salah satu upaya mewujudkan arah
pembangunan Indonesia yaitu “Mewujudkan Pembangunan yang lebih
Merata dan Berkeadilan”, yang diarahkan pada daerah-daerah diluar
pulau Jawa. Upaya itu diperlukan untuk mencegah terjadinya
pertumbuhan fisik kota yang tidak terkendali (urban sprawl &
conurbation), seperti yang terjadi di wilayah Pulau Jawa, serta untuk
mengendalikan arus migrasi masuk langsung dari desa ke kota-kota
besar dan metropolitan.
Metropolitan Kota Samarinda diharapkan dapat terwujud dengan
mantapnya sistem sarana prasarana perkotaan yang terkendali. Hal
tersebut dapat ditandai dengan meningkatnya infrastruktur disegala
bidang, termasuk dalam penanggulangan banjir dan ketersediaan air
bersih di kota. Penerapan manajemen tata ruang yang baik dengan
optimalisasi lahan sesuai dengan pembagian fungsi kota. Sistem
pengelolaan kota dan pemukiman yang sehat dan bersih dari sampah,
serta nyaman sebagai pusat kegiatan industri, perdagangan dan jasa.
Pembangunan Kota Samarinda sebagai Kota Metropolitan
dilandaskan pada 3 fokus pokok pembangunan daerah yaitu
pembangunan industri, perdagangan dan jasa. Makna berbasis pada
industri, perdagangan dan jasa merupakan dukungan pada Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Samarinda,
dalam visi pembangunan daerah tersebut dijelaskan dalam uraian beriku
ini:
Berbasis pada industri maju dan berwawasan lingkungan adalah pengembangan sektor industri baik industri kecil, menengah dan
besar yang memperhatikan pengelolaan secara efisien dan rasional
sumber daya alam, dengan memperhatikan daya dukungnya. Selain itu
industri yang memperkuat kemampuan dan pembangunan jaringan
interaksi, komunikasi, dan informasi baik untuk kepentingan domestik
maupun dalam kaitannya dengan dinamika globalisasi. Pengembangan
sektor industri harus mengacu pada azas pembangunan yang
berkesinambungan dan menjaga kelestarian lingkungan agar tetap
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 9
menjaga keadaan kota yang bersih, sehat dan nyaman sebagai bentuk
perwujudan kota metropolitan.
Berbasis pada perdagangan maju dan berwawasan lingkungan adalah perdagangan yang mampu menjawab pasar global
dengan memfokuskan pada komoditi andalan lokal Kota Samarinda.
Dengan besarnya arus urbanisasi dan pertumbuhan penduduk Kota
Samarinda, perdagangan dan pusat perbelanjaan merupakan ekonomi
yang sangan besar. Pengelolaan sektor ini harus memperhatikan
masalah keramahan terhadap lingkungan, khususnya pengelolaan limbah
yang baik dan memperhatikan kesehatan lingkungan sekitar.
Berbasis pada jasa maju dan berwawasan lingkungan adalah
pengelolaan sektor jasa yang mampu memberikan daya dukung terhadap
pertumbuhan ekonomi. Sektor jasa di Kota Samarinda diarahkan pada
prinsip-prinsip profesionalisme dan standar-standar pelayanan yang baik
dalam rangka menunjang perwujudan kota metropolitan. Penguatan
pengelolaan jasa keuangan menjadi salah satu faktor mewujudkan
kondisi perekonomian masyarakat, selain jasa-jasa lain seperti
transportasi, asuransi, telematika dan kesehatan dalam rangkan
memperkuat daya saing kota. Pengelolaan sektor jasa yang profesional
harus tetap memperhatikan keramahan terhadap lingkungan.
Mempunyai Daya Saing untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat adalah merupakan orientasi pembangunan dari sektor
industri, perdagangan dan jasa. Pembangunan dan pengelolaan 3 sektor
pembangunan diatas semata-mata diarahkan pada penguatan daya
saing Kota Samarinda dalam bidang tersebut. Daya saing tersebut
hendaknya didukung dengan penguatan Sumber Daya Manusia (SDM)
dengan segala kompetensinya menjawab tantangan global. Jika sumber
daya Kota Samarinda telah mampu bersaing dalam pergulatan
perekonomian global, secara otomatif peningkatan taraf hidup
masyarakat dapat dengan mudah tercapai. Sehingga kesejahteraan
masyarakat dapat meningkat seiring dengan perkembangan Kota
Samarinda sebagai Kota Metropolitan.
Kesejahteraan dalam hal ini ditunjukkan dalam kondisi masyarakat
yang mempunyai indeks pembangunan manusia (IPM) yang tinggi. IPM
disusun dari 3 komponen, yaitu: lamanya hidup yang diukur dengan
harapan hidup saat lahir, tingkat pendidikan yang diukur dengan
kombinasi antara angka melek huruf pada usia 15 tahun keatas dan rata-
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 10
rata lama sekolah, tingkat kehidupan yang layak yang diukur dengan
pengeluaran perkapita yang telah disesuaikan. Harapan yang ingin dituju
dari kondisi ini berarti seluruh aspek kehidupan masyarakat, yang
meliputi pendapatan, kesehatan, pendidikan, keadaan sosial budaya,
keamanan, ketertiban, kedamaian dan peradaban telah sampai pada
pencapaian taraf puncak baik lahir maupun batin. IPM Kota Samarinda
diharapkan terus mengalami kenaikan setiap tahunnya. Kesejahteraan
juga ditunjukkan dengan pemerataan kesenjangan pendapatan antar
wilayah dalam kota, serta pemerataan penghasilan pekerja sektor
informal.
2.1.2 Misi Kota Samarinda Sesuai dengan harapan terwujudnya “Kota Samarinda sebagai
Kota Metropolitan Berbasis Industri, Perdagangan dan Jasa Yang Maju Berwawasan Lingkungan dan Hijau. Mempunyai Keunggulan Daya Saing untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat” sebagai
Visi RPJMD Kota Samarida tahun 2011-2015, ditetapkan 9 (sembilan)
misi-misi pembangunan daerah seperti berikut:
1) Menciptakan dan meningkatkan fasilitas umum dan utilitas penunjang
sektor industri, perdagangan dan jasa sebagai basis untuk menuju
Kota Metropolitan;
2) Penanggulangan persoalan banjir secara tuntas dan menyeluruh;
3) Penanggulangan persoalan kebakaran secara tuntas dan menyeluruh;
4) Menciptakan dan meningkatkan kehidupan kesehatan Masyarakat;
5) Mengembangkan sektor pendidikan dan sumber daya manusia yang
profesional dan religius;
6) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan income perkapita Kota
Samarinda ke tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi dalam setiap
tahun;
7) Peningkatan kehidupan beragama, pemuda dan olah raga serta sosial
budaya yang lebih dinamis dan kondusif sehingga tercipta iklim
kehidupan masyarakat yang lebih produktif;
8) Pemerataan keuangan daerah dan pembiayaan keuangan daerah;
9) Peningkatan good governance pemerintah Kota yang lebih baik.
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 11
2.2 Gambaran Umum Kondisi Kota Samarinda 2.2.1 Aspek Geografi dan Demografi
Kota Samarinda terletak di Daerah Khatulistiwa, yaitu 0º21’ 18” –
1º09’16” Lintang Selatan dan 116º15’16” - 117º24’16” Bujur Timur dengan
luas wilayah Kota Samarinda adalah 718 km2, hal ini berdasarkan pada
Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1987. Oleh karena itu, selain
memiliki modal dasar pembangunan dengan jumlah penduduk dan letak
geografis serta peranan regional yang relatif besar, Kota Samarinda juga
memiliki keterbatasan ruang sebagai bagian daya dukung lingkungan.
Namun demikian sebagai salah satu pusat perekonomian regional
terpenting di Kalimantan Timur, Kota Samarinda memiliki posisi dan
kedudukan strategis bagi berbagai kegiatan jasa, industri, perdagangan
barang serta pemukiman.
Kota Samarinda yang berkedudukan sebagai Ibu Kota Provinsi
Kalimantan Timur berbatasan langsung dengan Kabupaten Kutai
Kartanegara, dengan batas sebagai berikut :
- Sebelah Utara: berbatasan dengan Kecamatan Muara Badak
Kabupaten Kutai Kartanegara.
- Sebelah Timur: berbatasan dengan Kecamatan Muara Badak,
Kecamatan Anggana dan Kecamatan Sanga-sanga Kabupaten Kutai
Kartanegara.
- Sebelah Selatan: berbatasan dengan Kecamatan Loa Janan
Kabupaten Kutai Kartanegara.
- Sebelah Barat: berbatasan dengan Kecamatan Muara Badak, dan
Kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara.
a. Luas Wilayah
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1987,
Tentang Penetapan Batas Wilayah Kota Madya Daerah Tingkat II
Samarinda. Kotamadya Daerah Tingkat II Balikpapan, Kabupaten
Daerah Tingkat II Kutai dan Kabupaten Daerah Tingkat II Pasir yang
tertuang dalam Lembaran Negara Nomor 3364, Luas Wilayah Kota
Samarinda adalah ± 718 Km2.
Berdasarkan Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2010 tentang
Pembentukan Kecamatan Sambutan, Kecamatan Samarinda Kota,
Kecamatan Sungai Pinang, dan Kecamatan Loa Janan Ilir, maka
wilayah Kota Samarinda saat ini terbagi dalam 10 (sepuluh)
Kecamatan dan 53 Kelurahan yang terdiri dari:
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 12
1) Kecamatan Samarinda Ilir membawahi koordinasi 5 Kelurahan
dengan luas wilayah 17,18 Km²
2) Kecamatan Samarinda Utara membawahi koordinasi 5 Kelurahan
dengan luas wilayah 229,50 Km²
3) Kecamatan Samarinda Ulu membawahi koordinasi 8 Kelurahan
dengan luas wilayah 22,12 Km²
4) Kecamatan Sungai Kunjang membawahi koordinasi 7 Kelurahan
dengan luas wilayah 43,04 Km²
5) Kecamatan Samarinda Seberang membawahi koordinasi 3
Kelurahan dengan luas wilayah 12,49 Km²
6) Kecamatan Palaran membawahi koordinasi 5 Kelurahan dengan
luas wilayah 221,28 Km²
7) Kecamatan Samarinda Kota membawahi koordinasi 5 Kelurahan
dengan luas wilayah 11,12 Km²
8) Kecamatan Loa Janan Ilir membawahi koordinasi 5 Kelurahan
dengan luas wilayah 26,13 Km²
9) Kecamatan Sungai Pinang membawahi koordinasi 5 Kelurahan
dengan luas wilayah 34,16 Km²
10) Kecamatan Sambutan membawahi koordinasi 5 Kelurahan dengan
luas wilayah 100,95 Km². Gambar 2.1
Peta Kecamatan Kota Samarinda
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 13
b. Iklim dan Hidrologi
Kondisi klimatologi Kota Samarinda menurut Stasiun
Meteorologi Kota Samarinda, suhu minimum berkisar antara 23,9ºC
dan suhu maksimum berkisar antara 32,9ºC. Kelembaban udara
terendah untuk Kota Samarinda rata-rata berkisar sekitar 77% dan
kelembaban tertinggi berkisar sekitar 86%. Kota Samarinda yang
beriklim tropis, hujan sepanjang tahun dengan curah hujan terendah
110,4 mm/th dan curah hujan tertinggi 327,1 mm/th. Kecepatan angin
terendah berkisar sekitar 2,1 knot dan tertinggi berkisar sekitar 8,7
knot. Sungai-sungai yang melintas di Kota Samarinda memiliki
pengaruh yang cukup besar pada perkembangan Kota Samarinda.
Sungai-sungai ini digunakan sebagai sumber air untuk masyarakat,
sekaligus berfungsi sebagai drainase primer dalam rangka
pengendalian banjir serta tempat pembuangan air hujan.
c. Pertambangan dan Energi Sektor pertambangan dan Sumber Energi Listrik di Kota
Samarinda menyimpan potensi, berupa:
1) Gas Alam
Samarinda memiliki potensi gas alam yang melimpah yang
hasilnya merupakan salah satu pendapatan dalam APBD Kota
Samarinda. Pada tahun 2010 hasil produksi gas alam mencapai
angka 4654,36 MMBTU. Pada tahun 2011 jumlah tersebut turun
menjadi 3768,18 MMBTU. Jumlah tersebut menurun lagi di tahun
2012 menjadi 2700,87 MMBTU.
Gambar 2.2 Jumlah Produksi Gas Alam Kota Samarinda
Tahun 2010-2012
Sumber: BPS Kota Samarinda, Bappeda Kota Samarinda
4654,363768,18
2700,87
01000
20003000
40005000
2010 2011 2012
MM
BTU
Jumlah Produksi Gas Alam
Tahun
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 14
2) Batubara
Samarinda memiliki potensi batubara yang melimpah yang
hasilnya merupakan salah satu pendapatan dalam APBD Kota
Samarinda. Pada tahun 2010 hasil produksi batubara mencapai
angka 6.749.569,74 ton. Pada tahun 2011 jumlah tersebut
meningkat menjadi 14.568.714,12 ton. Jumlah tersebut mengalami
penurunan di tahun 2012 menjadi 11.327.858,35 ton. Gambar 2.3 Jumlah Produksi Batubara
Kota Samarinda Tahun 2010-2012
Sumber: BPS Kota Samarinda, Bappeda Kota Samarinda
d. Kependudukan dan Ketenagakerjaan
Ciri penting dari penduduk Kota Samarinda adalah
kemajemukan atau plural, baik dilihat dari pengelompokan agama,
maupun adat istiadat, seni budaya dan suku. Dalam demografi dikenal
istilah transisi demografis. Istilah ini mengacu pada suatu proses
pergeseran dari suatu keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian
tinggi ke keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian rendah.
Penurunan pada tingkat kelahiran ini disebabkan oleh banyak faktor,
antara lain perubahan pola berfikir masyarakat akibat pendidikan yang
diperolehnya, dan juga disebabkan oleh perubahan pada aspek sosial
ekonomi.
Penurunan tingkat kematian disebabkan oleh membaiknya gizi
masyarakat akibat dari pertumbuhan pendapatan masyarakat. Pada
tahap ini pertumbuhan penduduk mulai menurun. Pada akhir proses
transisi ini, baik tingkat kelahiran maupun kematian sudah tidak
banyak berubah lagi, akibatnya jumlah penduduk juga cenderung
untuk tidak banyak berubah, kecuali disebabkan faktor migrasi. Ciri
demografi Kota Samarinda cenderung menuju transisi tingkat kelahiran
dan kematian rendah.
6749569,74
14568714,1211327858,35
0
5000000
10000000
15000000
20000000
2010 2011 2012
Ton
Jumlah Produksi Batubara
Tahun
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 15
Disamping itu, ciri kependudukan Kota Samarinda juga
menggambarkan berbagai dinamika yang terjadi di masyarakat, baik
secara sosial maupun kultural. Menurunnya tingkat kelahiran (fertilitas)
dan tingkat kematian (mortalitas), meningkatnya arus perpindahan
antar daerah (migrasi) dan proses urbanisasi, termasuk arus ulang alik
(commuters), juga mempengaruhi kebijakan kependudukan yang
diterapkan. Tabel 2.1
Jumlah, Laju Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk di Kota Samarinda Tahun 2008 – 2012
Tahun Jumlah Penduduk
Laju Pertumbuhan
Penduduk (%)/Tahun
Luas Wilayah (Km2)
Kepadatan penduduk (Jiwa/Km2)
(1) (2) (3) (4) (5)
2008 602.117 1,40 718 839 2009 607.675 0,92 718 846 2010 727.500 16,9 718 1.013 2011 740.747 2,00 718 1.031 2012 781.184 5,46 718 1.088
Sumber: BPS Kota Samarinda, Bappeda Kota Samarinda
Tingkat kepadatan penduduk di Kota Samarinda pada tahun
2012 adalah 1.088 jiwa/km². Kepadatan penduduk pada setiap
kecamatan menggambarkan pola persebaran penduduk secara
keseluruhan. Berdasarkan pola persebaran dan luas wilayahnya,
terlihat belum merata, sehingga terlihat adanya perbedaan kepadatan
penduduk yang mencolok antar kecamatan. Tabel 2.2
Jumlah dan Kepadatan Penduduk Di Kota Samarinda Tahun 2012
Kecamatan Jumlah Penduduk
Luas Wilayah (Km2)
Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km2)
(1) (2) (3) (4) Palaran 52.085 221,29 235 Samarinda Ilir 67.128 17,18 3.907 Samarinda Kota 33.178 11,12 2.984 Sambutan 50.731 100,95 503 Samarinda Seberang 62.300 12,49 4.922 Loa Janan Ilir 60.821 26,13 2.328 Sungai Kunjang 123.232 43,04 2.863 Samarinda Ulu 125.533 22,12 5.675 Sungai Pinang 101.883 34,16 2.983 Samarinda Utara 104.293 229,52 454
Jumlah 781.184 718 1.088 Sumber: BPS Kota Samarinda, Bappeda Kota Samarinda
Dari semua kecamatan yang ada terlihat bahwa Kecamatan
Samarinda Ulu memiliki kepadatan penduduk tertinggi, yaitu 5.675
jiwa/km2 diikuti oleh Kecamatan Samarinda Seberang dengan
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 16
kepadatan 4.988 jiwa/km2. Sedangkan untuk Kecamatan Samarinda
Utara dan Palaran yang mempunyai wilayah lebih luas, kepadatan
penduduk hanya 454 jiwa/km2 dan 235 jiwa/km2. Jumlah Penduduk
menurut jenis kelamin tahun 2012 Kota Samarinda 404.235 jiwa
penduduk laki-laki dan 376.949 jiwa penduduk perempuan.
Jumlah pencari kerja terdaftar menurut pendidikan di Kota
Samarinda selama kurun waktu tahun 2008-2012 cenderung
menunjukkan kenaikkan, dan sedikit mengalami penurunan di tahun
2011 yang mencapai 4.701 orang. Selama tahun 2008-2012 jumlah
pencari kerja terdaftar di Disnaker Kota Samarinda yang terbanyak
adalah berpendidikan SMU dari total keseluruhan pencari kerja.
Rincian secara detail dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.3
Jumlah Pencari Kerja Yang Terdaftar Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin Di Kota Samarinda Tahun 2012
Tingkat Pendidikan Laki-laki Perempuan Jumlah (1) (2) (3) (4)
SD 132 16 148 SLTP 251 69 320 SLTA 2.529 889 3.418 Sarjana Muda/Diploma 306 469 775 Sarjana 766 890 1.656 S2 9 18 30
Jumlah 3.993 2.351 6.344
Jumlah pencari kerja terdaftar menurut pendidikan di Kota
Samarinda selama kurun waktu tahun 2008-2012 cenderung
menunjukkan kenaikkan, dan sedikit mengalami penurunan di tahun
2011 yang mencapai 4.701 orang. Selama tahun 2008-2012 jumlah
pencari kerja yang ditempatkan berdasarkan data Dinas Tenaga
Kerja Kota Samarinda yang terbanyak adalah berpendidikan SLTA
dari total keseluruhan pencari kerja. Rincian secara detail dapat
dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.4
Pencari Kerja yang Ditempatkan Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin Kota Samarinda Tahun 2012
Tingkat Pendidikan Laki-laki Perempuan Jumlah (1) (2) (3) (4)
SD 99 108 207 SLTP 48 32 80 SLTA 598 235 833 Sarjana Muda/Diploma 70 84 154 Sarjana 163 116 279 S2 2 2 4
Jumlah 980 577 1.557 Sumber : Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 17
2.2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat a. Fokus Kesejahteraan dan Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi menunjukkan pertumbuhan
produksi barang dan jasa di suatu wilayah perekonomian dan
dalam selang waktu tertentu. Produksi tersebut diukur dalam
nilai tambah (value added) yang diciptakan oleh sektor-sektor
ekonomi di wilayah bersangkutan yang secara total dikenal
sebagai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Oleh karena
itu, Pertumbuhan ekonomi adalah sama dengan pertumbuhan
PDRB. Apabila "diibaratkan" kue, PDRB adalah besarnya kue
tersebut. Pertumbuhon ekonomi sama dengan membesarnya
"kue" produksi tersebut yang pengukurannya merupakan
persentase pertambahan PDRB pada tahun tertentu terhadap
PDRB tahun wilayah sebelumnya. PDRB disajikan dalam dua
konsep harga, yaitu harga berlaku dan harga konstan; dan
penghitungan pertumbuhan ekonomi menggunakan konsep
harga konstan (constant prices) dengan tahun dasar tertentu
untuk mengeliminasi faktor kenaikan harga. Saat ini BPS
menggunakan tahun dasar 2000.
Nilai tambah juga merupakan balas jasa faktor produksi,
tenaga kerja, tanah, modal, dan entrepreneurship yang
digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Pertumbuhan
ekonomi yang dihitung dari PDRB hanya mempertimbangkan
domestik, yang tidak memperhatikan kepemilikan faktor
produksi. Dari penjelasan tersebut diatas terlihat bahwa
pertumbuhan Ekonomi Daerah Kota Samarinda baik melalui
harga yang berlaku maupun harga konstant, baik dengan sektor
migas maupun non migas yang dapat dilihat pada tabel-tabel
berikut ini: Tabel 2.5. PDRB dan Laju Pertumbuhan PDRB Tahun 2010-2012.
Tahun PDRB Dengan Migas (Jt – Rp) Pertumbuhan Ekonomi (%)
Berlaku Konstant Tahun 2000 Berlaku Konstant
Tahun 2000 2010r) 23.664.835,66 11.754.186,18 12,28 6,16 2011* 33.602.977,18 13.373.036,46 42,00 13,77
2012** 35.861.672,71 13.721.721,09 6,72 2,61 Rata-rata Pertumbuhan 20,33 7,51
Sumber: BPS Kota Samarinda, Bappeda Kota Samarinda Dari tabel tersebut di atas terlihat bahwa pertumbuhan
ekonomi Kota Samarinda, apabila memasukkan unsur migas
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 18
dengan harga berlaku pada periode waktu 2010 – 2012, rata-
rata tumbuh sebesar 20,33 % sedangkan apabila dilihat dengan
harga konstant, rata-rata tumbuh sebesar 7,51% per tahun.
Umumnya untuk melihat pertumbuhan Ekonomi Daerah harus di
lihat dengan harga konstant.
Apabila dilihat dari sisi pertumbuhan ekonomi tanpa
migas maka dapat diikuti pada tabel berikut ini: Tabel 2.6. PDRB dan Pertumbuhan Ekonomi Kota Samarinda Tanpa
Migas Tahun 2010 – 2012.
Tahun PDRB Tanpa Migas (Jt – Rp) Pertumbuhan Ekonomi (%)
Berlaku Konstant Tahun 2000 Berlaku Konstant Tahun
2000 2010r) 23.629.393,76 11.723.895,15 12,28 6,17 2011* 33.556.595,71 13.336.603,14 42,01 13,76
2012** 35.815.864,90 13.688.370,47 6,73 2,64 Rata-rata Pertumbuhan 20,34 7,52
Sumber: BPS Kota Samarinda, Bappeda Kota Samarinda Apabila di tinjau dari sisi PDRB tanpa migas, maka
dalam kurun waktu 3 tahun terakhir yaitu dari tahun 2010
sampai 2012 terlihat rata-rata pertumbuhan ekonomi Kota
Samarinda tumbuh sebesar 20,34 % dengan harga berlaku dan
7,52 % dengan harga konstant.
Kalau di bandingkan dengan pertumbuhan berdasarkan
migas maka pertumbuhan ekonomi Kota Samarinda tanpa
migas jauh lebih tinggi, ada perbedaan nilai pertumbuhan jika
PDRB di lihat tanpa migas, sesungguhnya pertumbuhan
ekonomi tanpa migas inilah yang dapat dijadikan rujukan dan
analisis karena Kota Samarinda memang termasuk kota yang
bukan penghasil migas atau jasa bukan kota pengolah migas,
Samarinda dalam visi dan misinya lebih berorientasi pada kota
jasa dan perdagangan, hal ini dapat dilihat pada pertumbuhan
sektoral sebagai berikut: Tabel 2.7. Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstant
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009 – 2012 (Persen)
No Lapangan Usaha 2009 2010r) 2011*) 2012**)
1 Pertanian 4,59 6,08 -5,72 -9,07
2. Pertambangan & Penggalian 10,98 15,31 113,97 -26,17
3. Industri pengolahan 0,84 8,51 3,47 1,21
4. Listrik, gas & air bersih 1,60 4,35 5,16 12,58
5. Konstruksi 4,94 5,31 4,56 8,06
6. Perdagangan, Hotel & Restoran 4,29 3,47 11,04 9,80
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 19
No Lapangan Usaha 2009 2010r) 2011*) 2012**)
7. Pengangkutan & Komunikasi 7,49 7,72 4,09 2,28
8. Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 5,22 4,13 8,15 11,60
9. Jasa-Jasa 5,12 4,91 8,93 8,55 Sumber: BPS Kota Samarinda, Bappeda Kota Samarinda
Struktur ekonomi yang dinyatakan dalam persentase
menunjukkan besarnya peranan masing-masing sektor ekonomi
dalam menciptakan nilai tambah. Hal ini menggambarkan
ketergantungan daerah terhadap kemampuan produksi masing-
masing sektor ekonomi. Struktur ekonomi yang disajikan dari
waktu ke waktu memperlihatkan perubahan dan pergeseran
sebagai indikator adanya proses pembangunan.
Secara umum, pembentukan perekonomian Kota
Samarinda (angka PDRB) secara perlahan dan pasti menuju
Kota Pelayanan (Service). Perubahan perekonomian Kota
Samarinda tersebut sangat dipengaruhi olah naik turunnya
sektor-sektor tersebut. Terlihat dengan adanya pergeseran
kontribusi ekonomi Kota Samarinda dari tahun ketahun, tampak
seperti peranan sektor Pembuatan (Manufacture) dan Pertanian
(Agriculture) terus mengalami penurunan. Dilihat dari tiga sektor
besar, maka tampak adanya pergeseran yang signifikan antara
Pertanian (Agriculture), Pembuatan (Manufacture) dan
Pelayanan (Service).
Pergeseran terlihat pada peningkatan peranan sektor
yang menghasilkan jasa meliputi sektor Perdagangan, Restoran
dan Hotel, Angkutan dan Komunikasi, Keuangan dan Jasa-jasa
mencatat kontribusi (peranan). Tabel 2.8. Struktur Sektor Ekonomi Tahun 2009-2012 (Persen) Jenis Sektor 2009 2010r) 2011*) 2012**)
Pertanian / Agriculture 2,13 2,14 1,50 1,35 Pembuatan / Manucfacture 33,99 34,54 37,84 31,67 Pelayanan / Service 63,88 63,32 60,67 66,98
Sumber: BPS Kota Samarinda, Bappeda Kota Samarinda
Sektor Pertanian (Agriculture) yang terdiri dari sub
sektor pertanian bahan (tanaman) pangan, tanaman
perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan. Sektor
Manufacture yang meliputi sektor :
(1) Pertambangan dan penggalian,
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 20
(2) Industri pengolahan,
(3) Listrik, gas dan air minum
(4) Sektor Konstruksi/Bangunan.
Sebaliknya terjadi kenaikan kontribusi dari peranan
Sektor Service meliputi sektor Perdagangan, Restoran dan
Hotel, Angkutan dan Komunikasi, Keuangan dan Jasa-jasa.
Peranan sektor Pertanian (Agriculture) dalam
perekonomian Kota Samarinda tahun 2012 hanya sekitar
1,35%. Dapat dikatakan bahwa peranan sektor tersebut tidak
signifikan. Ini ditunjukkan, selain dari besaran peranan sektor
tersebut relatif lebih kecil dibandingkan sektor lain, terdapat pula
kecenderungan bahwa peranan yang diberikan semakin
menurun.
b. Laju Inflasi Makna inflasi adalah persentase tingkat kenaikan harga
sejumlah barang dan jasa yang secara umum dikonsumsi
rumah tangga. Ada barang yang harganya naik dan ada yang
tetap. Namun, tidak jarang ada barang/jasa yang harganya
justru turun. Resultante (rata-rata tertimbang) dari perubahan
harga bermacam barang dan jasa tersebut, pada suatu selang
waktu (bulanan) disebut inflasi (apabila naik) dan deflasi
(apabila turun).
Inflasi merupakan indikator pergerakan antara
permintaan dan penawaran dipasar riil juga terkait erat dengan
perubahan tingkat suku bunga, produktivitas ekonomi, nilai
tukar rupiah dengan valuta asing, indeksasi anggaran dan
parameter ekonomi makro lain. Secara umum, hitungan
perubahan harga tersebut tercakup dalam suatu indeks harga
yang dikenal dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) atau
Consumer Price Index (CPS). Persentase kenaikan IHK dikenal
dengan inflasi, sedangkan penurunannya disebut deflasi.
Inflasi/deflasi tersebut dapat dihitung menggunakan suatu
rumus.
Tujuan penyusunan inflasi adalah untuk memperoleh
indikator yang menggambarkan kecenderungan umum tentang
perkembangan harga. Tujuan tersebut penting dicapai karena
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 21
indikator tersebut dapat dipakai sebagai informasi dasar untuk
pengambilan keputusan baik tingkat ekonomi mikro atau makro,
baik fiskal maupun moneter. Pada tingkat mikro, rumah
tangga/masyarakat misalnya, dapat memanfaatkan angka inflasi
untuk dasar penyesuaian nilai pengeluaran kebutuhan sehari-
hari dengan pendapatan mereka yang relatif tetap.
Pada tingkat korporasi angka inflasi dapat dipakai untuk
perencanaan pembelanjaan dan kontrak bisnis. Dalam lingkup
yang lebih luas (makro) angka inflasi menggambarkan
kondisi/stabiIitas moneter dan perekonomian.
Secara spesifik kegunaan angka inflasi antara lain untuk:
a. lndeksasi upah don tunjangan gaji pegawai (wage-in-
dexation),
b. Penyesuaian nilai kontrak (project payment),
c. Eskalasi nilai provek (project escalation),
d. Penentuan target inflasi (inflation targeting),
e. lndeksasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(bucket indexation),
f. Sebagai pembagi PDB, PDRB (GDP deflator),
g. Sebagai proksi perubahan biaya hidup (proxy of cost of
living),
h. Indikator dini tingkat bunga, valas, dan indeks harga saham.
Data inflasi di Kota Samarinda dalam 5 tahun terakhir
menunjukkan trend yang semakin menurun (2009 – 2013)
seperti yang terlihat pada tabel berikut ini: Tabel 2.9. Inflasi Kota Samarinda Tahun 2009 – 2013
Tahun Inflasi (%) 2009 3,60
2010 7,00
2011 6,23
2012 4,81
2013 10,37
Sumber: BPS
Dari tabel tersebut terlihat bahwa tingkat inflasi tertinggi
di Kota Samarinda adalah pada tahun 2013 yang berada pada
level 10,37 %.
Secara khusus berdasarkan kelompok barang inflasi di
Kota Samarinda pada tahun 2013 terlihat sebagai berikut:
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 22
Pada tahun 2013 laju inflasi Kota Samarinda tercatat
sebesar 10,37%. Nilai inflasi ini beranjak naik dan terpaut jauh
dari 4,81% pada tahun 2012. Nilai inflasi Kota Samarinda
merupakan nilai inflasi tertinggi di Kalimantan Timur. Tabel 2.10. Inflasi Kota Samarinda Menurut Kelompok Komoditi
Tahun 2013 No Kelompok Pengeluaran Inflasi (%)
1 Bahan Makanan 11,66
2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 13,24
3 Perumahan, Air, Listrik,Gas dan Bahan Bakar 10,61
4 Sandang -1,79
5 Kesehatan 7,59
6 Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 9,74
7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 12,62
Umum 10,37
Sumber: BPS Kota Samarinda
Kenaikan laju inflasi dipengaruhi meningkatnya harga
sewa/kontrak rumah emas perhiasan, biaya sekolah, ikan
segar, beras dan sayur-sayuran disebabkan faktor harga
emas dunia serta gagal panen yang terjadi pada beberapa
daerah sentra penghasil komoditas akibat cuaca kurang baik.
Penyebab laju inflasi di Kota Samarinda tertinggi adalah
Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau,
disusul kelompok bahan makanan dan kelompok sandang.
Tabel 2.11. Inflasi Triwulanan (qtq) Kota Samarinda
Kelompok IV-11 I-12 II-12 III-12 IV-12 I-13
Bahan Makanan -1,90 5,92 -1,68 3,23 -0,84 7,40
Makanan Jadi,
Minuman, Rokok dan
Tembakau
0,79 0,79 2,50 4,33 0,33 4,06
Perumahan 0,68 1,53 0,04 0,81 0,42 1,37
Sandang 0,45 0,26 0,18 5,25 0,02 -2,41
Kesehatan 0,60 0,86 0,29 1,03 1,29 0,57
Pendidikan, Rekreasi
dan Olah Raga 0,90 0,16 0,53 1,35 2,57 0,04
Transport dan
Komunikasi -0,85 0,21 0,18 0,10 0,51 1,08
Umum -0,21 2,13 0,11 2,31 0,21 2,91
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 23
Inflasi memberikan dampak yang cukup luas terhadap
kebijakan dan perencanaan pembangunan, terutama terkait
penyediaan anggaran dan daya beli masyarakat. Oleh karena
itu angka inflasi sangat diperlukan dalam setiap penyusunan
perencanaan dan kebijakan pembangunan agar hasil yang
diperoleh dapat lebih realistis dan tajam. Inflasi sangat
dipengaruhi oleh kondisi penawaran dan permintaan
barang/jasa dalam suatu wilayah. Beberapa kondisi yang
memungkinkan terjadinya inflasi adalah:
1) Faktor jumlah persediaan barang atau jasa tetap,
sedangkan permintaan naik
2) Jumlah persediaan barang atau jasa berkurang tetapi pada
saat yang sama jumlah permintaan naik
3) Jumlah barang atau jasa naik karena adanya kebijakan di
bidang keuangan.
c. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Pembangunan ekonomi dan sosial harus berjalan
searah guna menciptakan kesejahteraan masyarakat.
Pendidikan yang baik membantu peningkatan kesehatan, dan
kondisi kesehatan yang baik memberikan kontribusi positif bagi
pendidikan yang lebih baik. Lebih lanjut, pendidikan yang baik
memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan
dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Dengan
peningkatan kesehatan, juga dapat memberikan manfaat secara
ekonomis bagi masyarakat. Kemajuan pembangunan manusia
dapat ditunjukkan dengan melihat perkembangan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) yang tersusun dari dimensi
kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.
IPM merupakan indeks gabungan dari tiga indikator:
longevity sebagai ukuran harapan hidup, pengetahuan
(knowledge) yang diukur dengan kombinasi melek huruf
penduduk dewasa (berbobot tiga perempat) dan gabungan dari
rasio pendidikan tinggi primer, sekunder, tersier bruto (berbobot
sepertiga), dan standar hidup layak (decent standard of living)
sebagaimana diukur oleh PDRB riil per kapita dan dinyatakan
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 24
dalam PPP$. Data Indonesia dalam laporan "Indonesia: The
National Human Development Report, 2000", mengalami
beberapa penyesuaian, khususnya indikator pengetahuan yang
diukur dengan “kombinasi berbobot sama” antara melek huruf
dewasa dan rata-rata lama sekolah, dan standar hidup layak,
yang diukur dengan pengeluaran per kapita (UNSFIRS, 2000).
Ketiga indeks dalam laporan ini berdasarkan data BPS,
terutama dari :
SUSENAS (Survei Sosial Ekonomi Nasional)
Statistik Indonesia setiap tahun untuk informasi inti
Modul Konsumsi setiap tiga tahun untuk informasi konsumsi.
Komponen longevity diukur dengan menggunakan
indikator harapan hidup. Dalam laporan ini, harapan hidup di
Indonesia dan 32 provinsi dihitung dengan menerapkan metode
(Metode Brass, varian dari Trussel) berdasarkan variabel rata-
rata jumlah kelahiran hidup dan jumlah rata-rata anak yang
tetap hidup.
Komponen pengetahuan diukur dengan menggunakan
dua indikator yaitu: tingkat melek huruf dan rata-rata lama
bersekolah. Indikator melek huruf dimaksudkan sebagai jumlah
penduduk yang telah berusia 15 tahun atau lebih yang mampu
membaca dan menulis huruf latin sebagai persentase terhadap
total jumlah penduduk berusia 15 tahun atau lebih. Indikator
rata-rata lama sekolah adalah rata-rata waktu yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan pendidikan penduduk berusia 15 tahun
atau lebih, yang dihitung dengan memasukkan dua variabel
yaitu : gelar telah dicapai dan pencapaian tingkat pendidikan
(attainment of education level).
Komponen standar hidup layak diperoleh dengan
menggunakan indikator tingkat konsumsi riil per kapita yang
disesuaikan. UNDP memakai PDRB per kapita dengan
perhitungan paritas daya beli (PPP US$) sebagai perbandingan
internasional komponen ini. Prosedur untuk menghitung
konsumsi riil per kapita yang disesuaikan adalah sebagai
berikut:
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 25
1) Menghitung pengeluaran konsumsi per kapita dari data
SUSENAS untuk setiap provinsi dan kabupaten (=A).
2) Mendeflasi nilai A dengan Indeks Harga Konsumen (IHK)
provinsi dan kabupaten (=B), dengan beberapa
penyesuaian untuk kabupaten di mana data harga tidak
terkumpul.
3) Menghitung paritas daya beli per unit (PPP/ unit) dengan
menggunakan Jakarta sebagai standar. Penghitungan PPP/
unit pada dasarnya memakai metode yang sama seperti
yang digunakan dalam Proyek Perbandingan Internasional
dalam standardisasi PDRB untuk perbandingan
internasional Penghitungan berdasarkan harga dan jumlah
27 komoditas terpilih seperti yang tersedia dalam modul
konsumsi SUSENAS.
4) Membagi nilai B dengan PPP/unit (=C)
5) Menyesuaikan nilai C dengan menerapkan formula Atkinson
untuk mengukur nilai utilitas marginal C.
Berdasarkan prosedur di atas IPM dapat dihitung dengan
persamaan berikut ini :
IPM = 1/3 [X(1) + X(2) + X(3)]
Dimana :
X(1) : Indeks harapan hidup kelahiran
X(2) : Indeks pendidikan = 2/3 (indeks melek huruf) + 1/3
(indeks rata-rata lama sekolah)
X(3) : Indeks standar hidup layak / paritas daya beli
Dari indeks pembangunan manusia Kota Samarinda
dari tahun 2008 – 2012 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 2.12. Indeks Pembangunan Manusia Kota Samarinda
Tahun 2009 - 2012
Tahun IPM 2009 76,68
2010 77,05 2011 77,49
2012 78,26 Sumber: BPS Kota Samarinda, Bappeda Kota Samarinda
Terdapat tren positif pada IPM Kota Samarinda dalam
kurun 4 tahun terakhir, dimana ada kecenderungan semakin
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 26
meningkat walaupun tidak terlalu signifikan. IPM Kota
Samarinda selama tahun 2009-2012 berada di atas rata-rata
Provinsi. Posisi IPM Kota Samarinda berada di peringkat 2 pada
level Provinsi Kalimantan Timur.
d. Kemiskinan dan Pengangguran
Kemiskinan merupakan masalah kompleks yang
dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti tingkat pendapatan,
kesehatan, pendidikan, akses terhadap barang dan jasa, lokasi,
kondisi, geografis, gender, dan kondisi lingkungan.
Permasalahan kemiskinan yang cukup kompleks dan
membutuhkan intervensi semua pihak secara bersama dan
terkoordinasi. Namun penanganannya selama ini cenderung
parsial dan tidak berkelanjutan. Peran dunia usaha dan
masyarakat pada umumnya juga belum optimal. Kemiskinan
sebagai masalah multidimensi, tidak dipahami hanya sebatas
ketidakmampuan ekonomi, tetapi juga kegagalan pemenuhan
hak-hak dasar dan perbedaan perlakuan bagi seseorang atau
sekelompok orang. Penanggulangan kemiskinan dilakukan
melalui berbagai upaya untuk menjamin kehormatan,
perlindungan dan pemenuhan hak-hak dasar masyarakat
miskin, perwujudan keadilan dan kesetaraan gender, serta
percepatan pembangunan pedesaan, perkotaan.
Secara teoritis peningkatan pertumbuhan ekonomi
seharusnya dapat diikuti dengan penurunan jumlah penduduk
miskin dan jumlah penduduk yang menganggur. Namun dalam
perkembangannya pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak
selamanya akan mengurangi jumlah penduduk miskin. Hal ini
tergantung pada kebijakan yang diambil oleh pemerintah dalam
mengejar pertumbuhan ekonomi. Kondisi secara nasional
tersebut berdampak pada pembangunan ekonomi dalam
wilayah yang lebih kecil seperti kota Samarinda.
Masalah kemiskinan merupakan salah satu persoalan
mendasar yang menjadi pusat perhatian pemerintah di negara
manapun. Salah satu aspek penting mendukung strategi
penanggulangan kemiskinan adalah tersedianya data
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 27
kemiskinan yang akurat dan tepat sasaran. Data kemiskinan
yang baik dapat digunakan untuk mengevaluasi kebijakan
pemerintah terhadap kemiskinan, membandingkan kemiskinan
antar waktu dan daerah, serta menentukan target penduduk
miskin dengan tujuan memperbaiki kondisi mereka. Pengukuran
kemiskinan yang terpercaya (reliable) dapat menjadi instrumen
tangguh bagi pengambil kebijakan dalam memfokuskan
perhatian pada kondisi hidup orang miskin.
Pengukuran kemiskinan yang dilakukan oleh BPS
menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar
(basic needs approach). Konsep ini tidak hanya digunakan oleh
BPS tetapi juga oleh negara-negara lain seperti: Armenia,
Senegal, Pakistan, Bangladesh, Vietnam, Sierra Leone, dan
Gambia. Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang
sebagai ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar
makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi
pengeluaran. Dengan kata lain, kemiskinan dipandang sebagai
ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan
makanan maupun non makanan yang bersifat mendasar.
Menurut pendekatan ini, penduduk miskin adalah penduduk
yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di
bawah garis kemiskinan (GK). Secara teknis GK dibangun dari
dua komponen yaitu Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan
Kemiskinan Non Makanan (GKNM). GKM merupakan nilai
pengeluaran kebutuhan minuman makanan yang disetarakan
dengan 2.100 kilo kalori per kapita per hari; sedangkan GKNM
merupakan kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang,
pendidikan, dan kesehatan.
Penduduk miskin dapat juga dihitung meIaIui
pendekatan lain, seperti yang dilakukan oleh Bank Dunia yang
menghitung jumlah penduduk miskin berdasarkan pengeluaran
perkapita setara dengan US$1 dan US$2 PPP (Purchasing
Power Parity / paritas daya beli).
Perbandingan jumlah penduduk dan jumlah penduduk
miskin Kota Samarinda, dapat dilihat pada tabel berikut ini :
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 28
Tabel 2.13. Garis Kemiskinan, Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Tahun 2008 – 2012
Tahun Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bulan)
Jumlah Penduduk
Miskin
% Penduduk
Miskin
Indeks Kedalaman Kemiskinan
(P1) (%)
Indeks Keparahan Kemiskinan
(P2) (%) 2008 249.006 27.650 4,67 - - 2009 306.730 28.970 4,84 - - 2010 337.162 38.000 5,21 0,82 0,21 2011 381.614 32.900 4,31 0,55 0,11 2012 419.352 32.800 4,18 0,41 0,08 Rata-rata Samarinda 4,64
Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional, BPS Kota Samarinda
Dari data tersebut di atas terlihat dalam 5 tahun terakhir
dari tahun 2008 – 2012 rata-rata jumlah penduduk miskin Kota
Samarinda adalah sebesar 4,64 % lebih rendah dari rata-rata
Kaltim sebesar 9,48%, di prediksi dengan semakin membaiknya
perekonomian Kaltim serta tingkat pertumbuhan ekonomi yang
cukup tinggi maka tingkat kemiskinan di Kota Samarinda dapat
di tekan pada tahun 2013.
Salah satu isu penting dalam ketenagakerjaan, di
samping keadaan angkatan kerja (economically active
population) dan struktur ketenagakerjaan, adalah isu
pengangguran. Dari sisi ekonomi, pengangguran merupakan
produk dari ketidakmampuan pasar kerja dalam menyerap
angkatan kerja yang tersedia. Ketersediaan lapangan kerja
yang relatif terbatas, tidak mampu menyerap para pencari kerja
yang senantiasa bertambah setiap tahun seiring dengan
bertambahnya jumlah penduduk. Tingginya angka
pengangguran tidak hanya menimbulkan masalah-masalah di
bidang ekonomi, melainkan juga menimbulkan berbagai
masalah di bidang sosial, seperti kemiskinan dan kerawanan
sosial.
Data tentang situasi ketenagakerjaan merupakan salah
satu data pokok yang dapat menggambarkan kondisi
perekonomian, sosial, bahkan tingkat kesejahteraan penduduk
di suatu wilayah dan dalam suatu/kurun waktu tertentu.
Untuk memenuhi kebutuhan data tersebut, Badan Pusat
Statistik (BPS) telah melaksanakan pengumpulan dan penyajian
data kependudukan dan ketenagakerjaan melalui berbagai
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 29
kegiatan sensus dan survey, antara lain: Sensus Penduduk
(SP), Survei Penduduk Antar Sensus (Supas), Survei Sosial
Ekonomi Nasional (Susenas) dan Survei Angkatan Kerja
Nasional (Sakernas). Sakernas merupakan survei yang
dirancang khusus untuk mengumpulkan data ketenagakerjaan
dengan pendekatan rumah tangga.
Adapun tingkat pengangguran di Kota Samarida tahun
2008 – 2012 dapat di lihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2.14. Pengangguran Terbuka di Kota Samarinda Tahun 2008 –
2012
Tahun Prosentase Pengangguran
2008 2009
9,56 10,19
2010 9,22 2011 10,90 2012 9,71
Rata-rata Samarinda 9,40 Sumber: BPS Kota Samarinda, Bappeda Kota Samarinda
Tabel tingkat pengangguran tersebut di atas
menunjukkan trend yang semakin menurun dalam setiap
tahunnya dalam periode 5 tahun terakhir rata-rata
pengangguran terbuka di Kota Samarinda adalah sebesar 9,40
% lebih kecil bila dibandingkan dengan rata-rata pengangguran
terbuka di Kaltim yang mencapai 10,43%, tingkat pengangguran
tertinggi di Kota Samarinda yang tertinggi adalah pada tahun
2009 yaitu mencapai 10,19 % hal ini sebagai akibat adanya
krisis moneter yang melanda Indonesia yang mengakibatkan
terpuruknya perekonomian Indonesia yang berimbas pada
pengangguran.
Namun demikian, dengan semakin membaiknya
perekonomian nasional maka tingkat pengangguran di Kota
Samarinda juga dapat di tekan semakin kecil, di prediksi tingkat
pengangguran tahun 2012 turun menjadi 8,87 %.
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 30
2.3 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Hingga Tahun 2013 dan Realisasi RPJMD Tahun 2011 -2015
Evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan RKPD Kota
Samarinda melalui strategi berikut:
Strategi (1): Optimalisasi pemanfaatan SDA potensial dalam
mendukung perkembangan sektor industri, perdagangan dan jasa;
Secara keseluruhan Program Prioritas yang berkaitan dengan
Strategi 1 telah dijalankan secara konsisten dalam tahun pertama (2011)
walaupun belum optimal dimana hal ini ditunjukkan dengan tercapainya
beberapa target yang telah ditetapkan, antara lain:
1. Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
melalui kegiatan penataan kawasan Mahakam dan Citra Niaga
dikelola secara professional dan pengembangan sentra-sentra indutri
potensial.
2. Program pembinaan dan pengawasan energi dan sumber daya
mineral melalui kegiatan pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat
yang berpotensi merusak lingkungan dan melalui moratorium ijin
penguasa tambang yang bermasalah.
3. Program efektifitas pembangunan daerah melalui kegiatan
peningkatan distribusi barang dan jasa
4. Program peningkatan investasi daerah melalui peningkatan dan
promosi kerjasama investasi dan peningkatan iklim investasi dan
realisasi investasi.
5. Program penataan peraturan perundang-undangan dengan kegiatan
peningkatan kapasitas pimpinan dan anggota DPRD.
6. Program pembinaan dan penagihan pajak dan retribusi daerah
melalui kegiatan penyusunan dan pendokumentasian pajak dan
retribusi daerah.
Strategi (2): Penguatan sistem pengelolaan kota yang bersih, nyaman
dan bebas banjir dan kebakaran guna mewujudkan kota
metropolitan;
1. Program peningkatan pelayanan irigasi dan pengendalian banjir
melalui kegiatan penanggulangan banjir secara menyeluruh dengan
penekanan pada revitalisasi drainase kota dan distribusi air bersih
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 31
2. Program Peningkatan Perhubungan melalui kegiatan revitalisasi
transportasi publik dan penataan parkir dengan model sentral parkir
(parkir terpusat dengan konsep blok)
3. Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya
kebakaran, melalui kegiatan meminimkan kasus bencana kebakaran
melalui peningkatan sarana dan parasaran pemadam, instalasi listrik
dan sosialisasi penanganan kebakaran secara dini kepada
masyarakat.
4. Program penelitian, perencanaan dan pengendalian pembangunan
melalui pengembangan wilayah perbatasan, pengembangan
perencanaan pembangunan daerah dan melalui penelitian serta
pengembangan.
5. Program penataan ruang daerah hal ini yang menjadi indikator
program ini adalah tersedianya ruang terbuka hijau minimal 30 %,
tersedianya ruang publik pada 10 kecamatan dalam bentuk taman
kota serta penataan dan relokasi PKL secara bertahap (daerah pasar
pagi, pasar sungai dama, pasar segiri serta kawasan citra niaga).
6. Program penanggulangan bencana alam melalui program
pencegahan dini penanggulangan korban bencana alam.
7. Program pengelolaan keuangan daerah melalui program peningkatan
kinerja dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah,
pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan daerah.
Strategi (3): Peningkatan kesejahteraan melalui jaminan kesehatan dan
pendidikan yang merata guna menunjang pertumbuhan
ekonomi lokal;
1. Program Peningkatan pelayanan kesehatan dengan melanjutkannya
program jaminan kesehatan masyarakat dan melalui program
perbaikan gizi masyarakat.
2. Program pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan melalui
program rehabilitasi gedung sekolah dasar dengan bangunan kayu
menjadi bangunan permanen, program pendidikan anak usia dini dan
program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun.
3. Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan
melalui program bantuan sosial untuk subsidi biaya operasional
sekolah dan pengembangan perpustakaan.
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 32
4. Peningkatan bantuan masyarakat miskin dan penanganan
kemiskinan dan masalah sosial lainnya melalui program penurunan
angka kemiskinan.
Strategi (4): Penguatan pembangunan infrastuktur perhubungan dan
energi serta perluasan investasi dalam bidang UMKM dan
pertanian yang bewawasan lingkungan guna meningkatkan
daya saing;
1. Program peningkatan kualitas pemukiman melalui program
Pembangunan perumahan 1.000 unit untuk relokasi masyarakat
Sungai Karang Mumus dan Program pemberdayaan komunitas
perumahan
2. Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
melalui semenisasi seluruh gang dan jalan pendekat di kota
samarinda dan penanganan dan pengolahan sampah secara terpadu
dan modern
3. Program pengelolaan aset daerah melalui program peningkatan
kinerja dan pengembangan pengelolaan aset daerah
4. Program penyiapan potensi sumber daya, sarana dan prasarana
daerah melaui program pengembangan data dan informasi serta
program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam
5. Program perluasan kesempatan kerja melalui program penurunan
angka pengangguran terbuka
6. Program peningkatan kualitas tenaga kerja Program peningkatan
kualitas dan produktivitas tenaga kerja, program penyiapan tenaga
kerja siap pakai
7. Program peningkatan kualitas kelembagaan KUKM melalui bantuan
stimultan/permodalan UMKM untuk 1000 unit/orang/tahun.
Strategi (5): Pendayagunaan peran serta aktif masyarakat dalam
mewujudkan pembangunan, stabilitas politik dan
kemandirian keuangan daerah;
1. Program pemberdayaan masyarakat desa melalui program kampung
HBS (hijau, bersih dan sehat) dalam mendukung kaltim green.* dan
program peningkatan peran perempuan dipedesaan.
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 33
2. Program peningkatan keamanan dan wawasan kebangsaan melalui
Program pengembangan wawasan kebangsaan Program kemitraan
pengembangan wawasan kebangsaan
3. Program pembinaan pemuda dan peningkatan prestasi olah raga
melalui Program peningkatan peran serta kepemudaan dan Program
pengembangan sarana dan prasarana olahraga
4. Program pengembangan lembaga ekonomi desa melalui
Pembangunan pasar semi modern di 10 Kecamatan dan Program
peningkatan kualitas kelembagaan koperasi
5. Program fasilitasi keagamaan dan kerukunan hidup antar umat
beragama melalui Program peningkatan bantuan tempat ibadah
Program pelayanan bantuan kegiatan keagamaan dan pendidikan
keagamaan non formal
6. Program peningkatan pendapatan daerah melalui Penataan dan
penertiban penempatan pemasangan iklan dalam rangka
peningkatan PAD dan Program Peningkatan kesejahteraan petani
Strategi (6): Penguatan kapasitas SDM melalui pendidikan berbasis
pada tehnologi guna pencapaian good governance.
1. Program peningkatan pelayanan perijinan melalui program
peningkatan mutu layanan perijinan Program peningkatan sarana dan
prasarana perijinan
2. Program pelayanan administrasi kependudukan Mewujudkan
pelaksanaan e-KTP dan SIAK
3. Program peningkatan sistem komunikasi, informasi dan media massa
melalui Program kerjasama informasi dan media massa Program
pengkajian dan penelitian bidang komunikasi dan informasi
4. Program peningkatan aspirasi masyarakat melalui Program
peningkatan pelayanan pengaduan masyarakat
5. Program peningkatan kapasitas aparatur desa melalui Program
peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa
6. Program peningkatan fungsi legislatif melalui Program peningkatan
kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah
2.4 Permasalahan Pembangunan Daerah
Permasalahan pembangunan daerah Kota Samarinda
diidentifikasi melalui permasalahan pembangunan daerah yang
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 34
berhubungan dengan prioritas dan sasaran pembangunan daerah serta
permasalahan penyelenggaraan urusan pemerintahan.
2.4.1 Permasalahan Daerah Yang Berhubungan Dengan Prioritas
dan Sasaran Pembangunan Permasalahan Daerah Yang Berhubungan Dengan Prioritas dan
Sasaran Pembangunan Daerah yaitu :
1. Pembangunan jangka panjang Kota Samarinda harus mampu
mensejahterakan masyarakatnya dengan ditandai dengan pada
tahun 2025 nanti diharapkan pendapatan perkapita mencapai US$
6000, dengan tingkat pengangguran tidak lebih dari 5% dari jumlah
penduduk Kota Samarinda.
2. Disisi lain pembangunan disegala bidang di Kota Samarinda harus
bertumpu pada prinsip pembangunan yang berkelanjutan dan ramah
lingkungan. Dengan salah satu indikator berkurangnya daerah resiko
bencana, dimana Kota Samarinda adalah kota yang rentan akan
banjir dan seringnya terjadi kebakaran. Disamping itu ramah
lingkungan juga ditekankan pada terwujudnya kota tanpa pemukiman
kumuh. Pemukiman kumuh di Kota Samarinda diidentifikasi berada di
Kawasan tepi Mahakam di Loa Janan Ilir, Sungai Keledang, Loa
Buah, Karang Asam. Kawasan Bantaran Sungai Karang Mumus di
Karang Mumus, Selili, Sidomulyo, Sungai Dama, Sidodamai.
Kawasan di Sungai Pinang Luar, Sungai Pinang Dalam dan Sidodadi.
3. Dalam kerangka menumbuhkan daya saing dan peran Kota
Samarinda dalam pembangunan regional. Pengembangan sektor
Industri, Perdagangan dan Jasa diarahkan pada peningkatan kualitas
produk unggulan dan adanya alternatif komoditi yang dapat
dikembangkan untuk ekspor, serta meningkatkan investasi
perusahaan-perusahaan asing di Kota Samarinda. Pada periode
tahun 2008-2012 jumlah unit usaha pada jenis industri terus
mengalami peningkatan dengan jumlah investasi yang juga
menunjukkan kenaikan dari tahun ke tahun. Kenaikan jumlah unit
usaha di bidang industri mempengaruhi lapangan kerja sehingga
membuat peluang bagi kenaikan jumlah tenaga kerja yang bekerja di
bidang industri. Peningkatan jumlah industri dalam berbagai jenisnya
akan mendorong terjadinya peningkatan jumlah produksi yang akan
berimplikasi pada kenaikan angka Produk Domestik Regional Bruto
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 35
(PDRB) di sektor industri. Ini merupakan potensi pembangunan dan
merupakan isu yang penting untuk terus ditingkatkan.
4. Belum optimalnya pengembangan potensi daerah pada sektor
perdagangan, hotel dan restoran.
Adapun perbandingan permasalahan daerah ditingkat Nasional, Provinsi
dan Daerah dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.15
Perbandingan Permasalahan/Kondisi Pembangunan Nasional, Provinsi dan Daerah
Aspek Kondisi Nasional Provinsi Daerah (Samarinda)
Kesejahteraan 1. Pemberantasan Korupsi mengalami kemajuan yang cukup progresif.
2. Sistim administrasi pemerintahan belum tersusun dengan jelas dan rapih sehingga masih banyak pengaturan-pengaturan yang tumpang tindih yang menyebabkan adanya ego sektoral dan ego daerah
3. Partisipasi masyarakat untuk pembangunan nasional semakin meningkat
4. Tingginya tuntutan
masyarakat akan kesejahteraan dan besarnya kompleksitas kesejahteraan rakyat
5. Rendahnya
kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah
1. Penanganan Kesejahteraan menjadi salah satu concern utama.
2. Masalah
pengangguran dan kemiskinan menjadi prioritas utama untuk diatasi permasalahannya.
3. Perekonomian untuk
beberapa tahun ke depan masih bergantung pada pertambangan.
4. Penduduk perempuan lebih banyak yang buta huruf dibandingkan penduduk laki-laki,yaitu 6,41 % dibandingkan 2,84%.
5. Angka pengangguran
di Kalimantan Timur (Kaltim) meningkat sebanyak 8.333 orang, yakni dari sejumlah 158.224 penganggur pada Agustus 2009, menjadi 166.557 penganggur pada Agustus 2012.
6. Angka harapan hidup
terus meningkat dari tahun 2004 sampai dengan 2007.
1. IPM di Samarinda Mengalami kenaikan
2. Angka kemiskinan Kota Samarinda mengalami penurunan menjadi 28.050 KK atau 101.262 jiwa pada tahun 2009.
3. Angka Harapan hidup
67,84%, sedangkan angka kematian bayi 36,72%
Pelayanan Umum 1. Pelayanan dibidang kesehatan mengalami peningkatan anggaran yang cukup drastis antara tahun 2005-2008
2. pelayanan masih
1. Instansi penyelenggara layanan publik memiliki kebijakan untuk mempublikasikan dan menerapkan standart pelayanan publik yang prima.
2. Penandatanganan
1. Jumlah Pegawai Pemerintah semakin meningkat yakni mencapai angka 10.295, sehingga pelayanan terhadap masyarakat menjadi lebih baik.
2. Pelayanan publik tidak
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 36
Aspek Kondisi Nasional Provinsi Daerah (Samarinda)
tebang pilih dengan lebih mengutamakan orang yang memiliki modal lebih besar
3. Tidak semua sadar
secara penuh untuk melaksakannya sampai ke tingkat bawah
4. Komitmen tinggi
pemerintah dengan member penekanan pada “reformasi birokrasi” untuk kementrian PAN
5. Permasalahan lead
time yang tinggi di beberapa pelabuhan di Indonesia, perizinan yang berbelit
Memorandum Of Understanding (MoU) antara Polda Kaltim dengan PT. Jasa Raharja Cabang Kaltim, Dinas Kesehatan Propinsi Kaltim dan Rumah Sakit tentang penanganan kecelakaan lalu lintas secara terpadu, dan antara Polda Kaltim dengan Dinas Pendidikan Nasional Propinsi Kaltim tentang integrasi kurikulum pendidikan lalu lintas di lingkungan sekolah.
3. Kaltim Dipercaya Jadi
Pusat Pemulihan interpretation Center Nasional. Program Pusat Pemulihan Data atau Disaster Recovery Center (DRC) ini merupakan bagian kerjasama antara Bappenas, Depkominfo dan World Bank.
hanya di arahkan pada masyarakat luas tetapi juga sesama rekan kerja, sesama instansi yang membutuhkan bantuan.
3. Pelayanan kesahatan tahun 2010 menjadi 10 layanan kesehatan gratis kepada masyarakat, hal ini meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya enam.
4. Sepuluh inovasi pelayanan diluncurkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, yaitu ISO 9001:2008 untuk Pelayanan Samsat dan Pembayaran Biaya Pajak Kendaraan Bermotor (BPKB), Samsat Corner, Samsat Drive Thru, Samsat Keliling, Samsat Penuh, Samsat Pembantu, Samsat Payment Point.
5. Meningkatnya
profesionalisme Aparatur Pemerintah Kota Samarinda untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik, bersih, berwibawa, dan bertanggung jawab serta profesional, yang mampu mendukung pembangunan daerah.
Daya Saing 1. Peringkat daya saing Indonesia berdasarkan IMD World Competitiveness Yearbook 2009 meningkat ke level 42 dibanding sebelumnya
1. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat menjanjikan di masa depan.
1. mengembangkan daya saingnya melalui pemanfaatan sumber kekayaan daerah yang tersedia untuk pengembangan SDM, penciptaan aset wilayah dan kemampuan proses
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 37
Aspek Kondisi Nasional Provinsi Daerah (Samarinda)
2. Produk-produk yang
masih belum bisa bersaing secara kualitas dan harga
3. Peningkatan kualitas
produksi dalam negeri yang terpacu karena perdagangan bebas.
4. Perdagangan bebas Asean China atau dikenal free trade agreement/FTA Asean-China (CAFTA) yang sudah dimulai pada Januari 2010.
5. Adanya beberapa
produk yang diperdagangkan di Indonesia secara illegal,
2. Impor-ekspor
nonmigas Kalimantan Timur yang memberikan surplus yang cukup besar sebagai devisa.
3. Peluang investasi dari
sektormigas diharapkan dari PMA khsususnya Blok Mahakam yang memproduksi gas sebanyak 2,6 miliar juta kaki kubik per hari (MMSCFD)PT Total E & P Indonesie baru-baru ini juga menemukan dua cadangan gas di lapangan Stupa.
dalam mewujudkan daya saingnya yang berkelanjutan
2. Sektor Jasa, Industri,
perdagangan dan bangunan (pemukiman) yang berwawasan lingkungan menjadi basis aktivitas ekonomi yang di kelola secara efisien.
3. Tersusunnya jaringan
infrastuktur perhubungan yang handal dan terintegrasi satu sama lain. Terpenuhinya pasokan tenaga listrik yang handal dan efisien sesuai kebutuhan, termasuk hampir sepenuhnya elektrifikasi rumah tangga dan elektrifikasi pedesaan dapat terpenuhi.
4. Terselenggaranya pelayanan pos dan telematika yang efisien dan modern guna terciptanya masyarakat informasi daerah
2.4.2 Identifikasi Permasalahan Penyelenggaraan Urusan
Pemerintahan
Permasalahan pembangunan di Kota Samarinda yang berkaitan
dengan kebijakan Nasional, Provinsi dan Daerah /Kota yang memerlukan
penanganan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2. 16
Identifikasi Permasalahan Pembangunan dari Kebijakan Nasional, Propinsi dan Daerah/Kota
No Isu Penting dan Masalah Mendesak Tingkat Nasional Tingkat Propinsi Tingkat Daerah /Kota
(1) (2) (3) (4) 1 Reformasi birokrasi dan tata
kelola
Reformasi birokrasi dan tata kelola
Tuntutan Pemerintahan yang bersih dan bebas KKN
2 Pendidikan Pendidikan dasar 12 tahun Pendidikan yang murah dan berkualitas
3 Kesehatan Kesehatan Pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 38
4 Penanggulangan Kemiskinan Pada tingkat propinsi terjadi penurunan angka kemiskinan secara gradual namun pada beberapa kabupaten/kota masih terjadi angka kemiskinan tinggi
Target penurunan tingkat kemiskinan
5 Ketahanan Pangan Ketersediaan pangan yang cukup, baik dalam kondisi normal maupun kritis
Harga pangan yang murah
6 Infrastruktur Pengembangan infrastruktur wilayah perbatasan dan terpencil
Infrastruktur pengembangan ekonomi wilayah terpencil
7 Iklim Investasi dan Usaha Promosi potensi daerah dan perijinan satu pintu
Fasilitas pemerintah untuk pengembangan usaha, permodalan dan pemasaran
8 Energi Pengembangan energi alternatif dan ramah lingkungan
Ketersediaan energi dalam mendukung pengembangan industri, jasa dan perdagangan
9 Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
Mewujudkan Kaltim Green dan penanganan bencana yang memadai
Dampak eksplorasi SDA berupa banjir, tanah longsor dan kebakaran
10 Penaganan Daerah tertinggal, terdepan, terluar dan pasca konflik
Penanganan wilayah perbatasan sebagai beranda depan
Tuntutan kesetaraan dengan wilayah lain di kaltim
11 Kebudayaan, kreatifitas, dan inovasi teknologi
Pelestarian budaya sebagai aset bangsa untuk mendukung pengembangan pariwisata, dan pengembangan teknologi yang handal, murah dan ramah lingkungan.
Transfer teknologi kepada masyarakat dalam upaya meningkatkan persaingan dalam eksport
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 39
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA
PENDANAAN
3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah
Arah kebijakan ekonomi daerah Kota Samarinda tahun 2015
merupakan kelanjutan dari arah kebijakan ekonomi daerah tahun 2014
yang tidak dapat dilepaskan dari prioritas pembangunan Nasional dan
Provinsi.
Pemerintah Kota Samarinda pada Rencana Kerja
Pembangunan Daerah (RKPD) tahun 2015 memfokuskan arah
kebijakan perekonomiannya pada:
1. Meningkatkan peran Usaha Mikro Kecil Menengah dalam
pemenuhan kebutuhan pasar domestik dan berorientasi ekspor
serta pengembangan kewirausahaan untuk mendorong daya saing
2. Meningkatkan struktur perekonomian daerah melalui
pengembangan potensi dan produk unggulan daerah yang
berorientasi ekspor dan memiliki daya saing
3. Meningkatkan produktivitas pertanian, perikanan, kelautan dan
kehutanan yang berorientasi pada sistem agribisnis dan agroindustri
guna mempertahankan swasembada pangan dan ketahanan
pangan daerah, dan
4. Meningkatkan kualitas produk sektor perindustrian, perdagangan
dan jasa serta pariwisata melalui pemanfaatan teknologi,
kelembagaan dan sarana prasarana pendukung.
Untuk mencapai arah tersebut diatas maka diperlukan
dukungan, yang meliputi:
a. Meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana transportasi
melalui pembangunan jalan dan jembatan, pemeliharaan kondisi
jalan dan jembatan untuk meningkatkan aksessibilitas wilayah
b. Meningkatkan penyediaan prasarana dan sarana sumberdaya air
dan irigasi, guna mendukung aktivitas produksi, serta memenuhi
kebutuhan prasarana dasar perkotaan dan perdesaan, dan
c. Meningkatkan investasi dan akses pasar untuk mendorong
pertumbuhan sektor riil dalam rangka memperluas kesempatan
kerja dan penanggulangan kemiskinan.
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 40
d. Meningkatkan daya saing dan kemandirian wilayah agar tercapai
upaya peningkatan kualitas potensi wilayah dan pemberdayaan
masyarakat, yang secara operasional meliputi :
d.1. Meningkatkan pembangunan kesejahteraan masyarakat, yang
meliputi penanganan pengangguran, kemiskinan, pelayanan
dasar kesehatan dan pendidikan
d.2. Memperkuat pembangunan ekonomi melalui peningkatan daya
saing ekonomi daerah meliputi revitalisasi pertanian perikanan
dan kehutanan pariwisata dan Usaha Mikro Kecil Menengah,
dengan dukungan infrastruktur yang memadai
d.3. Memperkuat kemandirian wilayah melalui pengembangan
klaster dan fasilitasi kerjasama dengan dunia usaha/lembaga
Forum Economic Development Employment dalam rangka
memberdayakan dan mengoptimalkan potensi lokal
d.4. Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah, meliputi
peningkatan partisipasi dan kelembagaan masyarakat,
sumberdaya manusia, sarana prasarana dan kelembagaan
aparatur
d.5. Melestarikan sumber daya alam, lingkungan dan sumberdaya
kelautan lanjutan meliputi pengendalian dan rehabilitasi
kerusakan, mengedepankan pengurangan resiko bencana
dalam antisipasi penanggulangan bencana, penanggulangan
pencemaran, pemulihan dan pendayagunaan ekosistem, dan
d.6. Meningkatkan partisipasi sektor swasta dalam pembangunan
daerah khususnya dalam bidang infrastruktur dan sarana
prasarana daerah.
3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2013 dan Perkiraan Tahun 2014
Kerangka ekonomi makro dan pendanaan pembangunan pada
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2015 memberikan
gambaran ekonomi makro Tahun 2013 dan proyeksi Tahun 2014,
dimana pendanaan pembangunannya dilaksanakan melalui langkah-
langkah kebijakan untuk menghadapi tantangan pembangunan dalam
rangka pencapaian pembangunan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan.
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 41
Kondisi makro perekonomian Kota Samarinda Tahun 2013
cenderung semakin membaik bila dibandingkan tahun-tahun
sebelumnya, hal ini berdasarkan hasil perhitungan Produk Domestik
Regional Bruto atas dasar harga konstan 2000, di mana pertumbuhan
ekonomi pada Tahun 2012 mencapai 5.09 % sedangkan untuk tahun
2013 diprediksi meningkat menjadi 5,22 %, keadaan ini dapat dilihat
pada tabel berikut: Tabel 3.1 Realisasi dan Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kota Samarinda Menurut Harga Konstan Tahun 2009-2012
TAHUN PROYEKSI DAN REALISASI Jumlah PDRB Pertumbuhan (%)
2009 11.071.771 4,49 2010r) 11.754.186 6,16 2011* 13.373.036 13,77 2012** 13.721.721 2,61
Sumber : BPS Kota Samarinda
Untuk melihat struktur perekonomian di Kota Samarinda Tahun
2013, salah satunya dengan melihat Produk Domestik Regional Bruto
yang menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung
menggunakan harga setiap Tahun. Produk Domestik Regional Bruto
digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi. Struktur
ekonomi suatu daerah terlihat dari distribusi sektoral masing-masing
lapangan usaha.
Jika melihat konfigurasi distribusi sektoral di Kota Samarinda dari
Tahun 2009 hingga 2013, tidak terlihat adanya pergeseran struktur
ekonomi, di mana sektor riil masih menjadi tumpuan pendapatan
daerah. Sehingga pertumbuhan ekonomi yang didasarkan pada
perubahan struktural tidak terjadi. Meskipun demikian, meningkatnya
persentase distribusi pada sektor industri membuktikan bahwa telah
terjadi dasar peralihan dari masyarakat pertanian tradisional menjadi
ekonomi industri modern.
Diharapkan dari perubahan sikap sosial dan motivasi yang ada
dapat membawa perbaikan dalam kesempatan kerja, produktivitas,
pendayagunaan sumber-sumber baru serta perbaikan teknologi. Tabel 3.2 PDRB Kota Samarinda Atas Dasar Harga Konstan tahun 2000
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009-2012 (Juta Rupiah) SEKTOR 2009 2010r) 2011* 2012**
Pertanian 244.797,67 259.693,59 244.845,13 222.647,44
Pertambangan & Penggalian
654.480,84 754.680,14 1.614.807,52 1.192.165,01
Industri Pengolahan 2.335.401,27 2.534.071,00 2.621.996,18 2.653.664,50
Listrik, Gas & Air Bersih 134.754,07 140.614,57 147.870,08 166.471,91
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 42
SEKTOR 2009 2010r) 2011* 2012**
Konstruksi 646.287,98 680.601,96 711.636,41 769.014,62
Perdagangan, Hotel & Restoran
3.026.653,89 3.131.582,09 3.477.318,30 3.818.010,69
Pengangkutan & Komunikasi
1.288.368,72 1.387.829,97 1.444.536,97 1.477.486,83
Keuangan, Real Estate, & Jasa Perusahaan
1.348.275,95 1.404.000,05 1.518.370,53 1.694.446,19
Jasa – Jasa 1.392.750,46 1.461.112,82 1.591.655,33 1.727.813,91
JUMLAH 11.071.770,85 11.754.186,18 13.373.036,46 13.721.721,09
Sumber : BPS Kota Samarinda
Ada beberapa sektor di Kota Samarinda yang secara konsisten
memiliki nilai persentase distribusi yang lebih tinggi. Sektor-sektor
tersebut yaitu Industri Pengolahan, Perdagangan, Hotel dan Restoran,
Pengangkutan dan Komunikasi, Keuangan, persewaan dan Jasa
Perusahaan dan sektor Jasa-jasa. Sedangkan Sektor Pertanian, Listrik
Gas dan Air Bersih, Pertambangan dan Penggalian, Bangunan menjadi
sektor dengan nilai persentase yang lebih rendah kontribusinya pada
PDRB Kota Samarinda.
Dari sektor-sektor tersebut, sektor yang memberi kontribusi yang
besar yaitu pada sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, hal ini cukup
bisa dipahami, karena perkembangan Kota Samarinda sangat pesat
sehingga potensi-potensi pada sektor ini dimanfaatkan oleh para pemilik
modal untuk berusaha pada sektor-sektor tersebut. Selain itu Kota
Samarinda memiliki posisi yang strategis karena pada pada wilayah
yang dikelilingi oleh daerah-daerah kabupaten/kota yang ada di
Kalimantan Timur, dimana kebutuhan-kebutuhan mereka banyak
dipenuhi oleh suplayer-suplayer dari Kota Samarinda.
Sektor lain yang cukup memberi kontribusi yang besar adalah
industri pengolahan. Sektor ini terus mengalami peningkatan yang
cukup membanggakan. Peningkatan ini disebabkan banyaknya
penanam modal pada sektor ini yang melihat potensi besar yang bisa
dikembangkan di Kota ini. Selain jumlah penduduk yang cukup besar
yang merupakan potensi konsumen mereka dibanding daerah lain di
Kalimantan Timur juga masih luasnya wilayah Kota Samarinda serta
ketersediaan sarana dan prasarana dan kondusifitas yang sangat
mendukung untuk berinvestasi.
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 43
3.1.2 Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2014
Perekonomian Tahun 2014 diprediksi tidak jauh berbeda
dibanding Tahun sebelumnya, disebabkan oleh faktor internal (dalam
negeri) dan eksternal (global) yang diperkirakan belum sepenuhnya
mendukung optimalnya kinerja perekonomian Kota Samarinda.
Faktor internal antara lain terbatasnya sumber-sumber
pendapatan baru dalam rangka pembiayaan pembangunan,
penanggulangan bencana, penanggulangan berbagai penyakit, tuntutan
upah ketenagakerjaan, dan penurunan daya beli masyarakat.
Sedangkan faktor eksternal antara lain dampak terjadinya perubahan
ekonomi global, dan melambatnya perekonomian negara-negara maju
dan perubahan harga minyak dunia yang meningkat tajam, tantangan
kedepan pembangunan ekonomi adalah meningkatkan pertumbuhan
ekonomi yang tinggi dan meningkatkan pendapatan per kapita,
sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota
Samarinda.
Di sisi lain, makin intensifnya pasar bebas atau globalisasi
menuntut kita untuk meningkatkan kualitas produk barang dan jasa
yang kita hasilkan secara lebih kompetitif. Untuk itu dalam rangka
mendorong kemandirian ekonomi dan daya saing produk–produk lokal
di pasar regional ataupun global, tantangan kedepan adalah
meningkatkan kualitas dan produktivitas barang dan jasa secara
bertahap dengan tetap mengacu pada Standar Mutu Nasional maupun
Standar Mutu Internasional serta kejelasan akan Hak Atas Kekayaan
Intelektual.
Pertumbuhan diarahkan pada perekonomian berbasis Usaha
Mikro Kecil Menengah dan Koperasi yang tangguh dan sinergis, serta
semakin kondusifnya iklim berinvestasi sehingga dapat menarik investor
untuk menanamkan modalnya di Kota Samarinda.
Untuk mendorong tercapainya pemenuhan kebutuhan investasi
swasta dan berkembangnya sektor riil, diperlukan berbagai kebijakan
pemerintah, meliputi: penciptaan iklim kondusif bagi dunia usaha,
promosi terpadu, dorongan program intermediasi perbankan, kepastian
hukum untuk dunia usaha, peningkatan produktivitas tenaga kerja,
serta penyediaan infrastruktur yang memadai.
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 44
3.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan
Gambaran tentang pengelolaan keuangan daerah menjelaskan
tentang aspek kebijakan keuangan daerah yang berkaitan dengan
pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah serta capaian kinerja
guna mewujudkan visi dan misi.
3.2.1 Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan Sumber pendanaan untuk pembangunan daerah berasal
Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan dan Lain-lain
Pendapatan yang Sah. Dari ketiga sumber pendanaan tersebut porsi
pendanaan dari Dana Perimbangan masih sangat berperan penting
atau memiliki porsi yang cukup besar dibanding dengan sumber-sumber
pendanaan lainnya.
Untuk tahun 2015 total pendapatan Kota Samarinda ditargetkan
sebesar Rp 2,610 Trilyun. Dari total pendapatan tersebut berasal dari :
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sumbernya berasal dari Hasil
Pajak Daerah, Hasil Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan. Untuk tahun 2014 sebesar Rp.
335.119.377.275,00, untuk target tahun 2015 adalah sebesar Rp
351.942.983.134,00. 2. Dana Perimbangan bersumber dari Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak,
Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK). Dana
Perimbangan ini memberikan kontribusi yang cukup besar bagi
pendapatan daerah Kota Samarinda. Untuk tahun 2014, Dana
Perimbangan sebesar Rp. 1.532.867.609.997,00. Untuk target tahun
2015 adalah sebesar Rp 1.335.511.318.731,00.
3. Lain-Lain Pendapatan yang Sah untuk tahun 2014 sebesar Rp.
902.541.750.000,00. Untuk target tahun 2015 adalah sebesar Rp
922.592.070.000,00.
Gambaran keuangan daerah di tahun 2014 dan target pada tahun 2015
tersebut diatas secara ringkas dapat dilihat pada tabel berikut ini:
NOMOR U R A I A N APBD 2014 Plafond 2015
1 2 3 4 1. PENDAPATAN DAERAH 1.1 Pendapatan Asli Daerah 335.119.377.275 351.942.983.134
1.1.1 Pajak Daerah 200.895.000.000 218.498.750.000 1.1.2 Hasil Retribusi Daerah 58.120.875.710 52.023.931.000 1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 63.228.501.565 67.951.043.833
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 45
NOMOR U R A I A N APBD 2014 Plafond 2015
1 2 3 4 1.2 Dana Perimbangan 1.532.867.609.997 1.335.511.318.731 1.2.1 Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 897.597.516.997 700.241.255.731 1.2.2 Dana Alokasi Umum 614.366.913.000 614.366.913.000 1.2.3 Dana Alokasi Khusus 20.903.180.000 20.903.180.000 1.3 Lain-lain Pendapatan yang Sah 902.541.750.000 922.532.070.000 1..3.1 Pendapatan Hibah 0 0 1.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah
Daerah Lainnya 288.335.680.000 308.386.000.000
1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 202.930.870.000 202.930.870.000 1.3.5 Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah
Daerah Lainnya 411.275.200.000 411.275.200.000
Jumlah Pendapatan 2.770.528.737.272 2.610.046.371.865
Dari sumber pendapatan di atas nampak bahwa pembangunan
Kota Samarinda masih banyak tergantung pada dana perimbangan
yang memberikan kontribusi sekitar 51,17% dari struktur pendapatan
daerah Kota Samarinda. Hal ini menunjukkan bahwa rasio kemandirian
keuangan daerah masih rendah atau rata-rata baru mencapai 13,48%,
dimana untuk mencapai kemandirian struktur pendapatan Kota
Samarinda harus didukung oleh minimal 20% dari PAD.
Pendapatan daerah dalam struktur APBD masih sangat rendah
kontribusinya untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan
maupun pemberian pelayanan kepada publik. Oleh sebab itu arah
pengelolaan Pendapatan Daerah Kota Samarinda tahun 2014-2015
yaitu mobilisasi sumber-sumber PAD lebih difokuskan pada upaya untuk
peningkatan retribusi dan pajak daerah yang proporsional dengan
memperhatikan pada aspek keadilan.
3.2.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah 3.2.2.1 Arah Kebijakan Pendapatan Daerah
Dilihat dari komposisi pendapatan daerah, jumlah
Pendapatan Asli Daerah (PAD) akan mengalami trend naik,
namun sebaliknya Dana Perimbangan diperkirakan akan terus
mengalami penurunan meskipun dalam kaitan tersebut
diperkirakan dominasi peranan Dana Perimbangan dalam
membentuk total perolehan Pendapatan Daerah akan tetap di
atas PAD.
Terdapat beberapa hal yang cukup penting terkait
dengan pendapatan daerah kedepan yang antara lain adalah:
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 46
Bahwa peranan sektor Pajak Daerah dan Retribusi dalam
memberikan sumbangan ke PAD akan semakin penting. Untuk
itu, upaya untuk terus melakukan ekstensifikasi melalui perluasan
basis pajak tanpa harus menambah beban kepada masyarakat
maupun intensifikasi melalui upaya yang terus menerus dalam
melakukan perbaikan kedalam dan senantiasa meningkatkan
kesadaran wajib pajak dan retribusi dalam memenuhi
kewajibannya adalah hal yang mutlak untuk tetap dilanjutkan
secara konsisten termasuk dalam upaya untuk terus
meningkatkan efisiensi, di tubuh penyelenggara pemerintahan
daerah kota Samarinda.
Prioritas pembangunan Kota Samarinda tahun 2011-
2015 fokus pada sektor-sektor yang mampu menarik investasi
guna mendorong pertumbuhan ekonomi kota dalam upaya
meningkatkan daya beli masyarakat yang dalam hal ini tentunya
harus dilakukan dengan tanpa mengesampingkan konsistensi
dalam menekan ketimpangan pendapatan masyarakat sebagai
bentuk upaya untuk menekan angka kemiskinan, serta tetap
memperhatikan keseimbangan dalam segala aspek kehidupan
masyarakat yang ada di kota Samarinda.
3.2.2.2 Arah Kebijakan Belanja Daerah Kebijakan belanja daerah tetap melakukan efisiensi dan
efektifitas pengeluaran untuk belanja aparatur, sehingga trend
kedepan komposisinya untuk pelayanan publik semakin
bertambah besar. Selain itu untuk belanja pelayanan publik yang
bernilai ekonomis akan lebih didorong kepada pengeluaran yang
bersifat cost recovery dan menjadi faktor pendorong keterlibatan
sektor swasta dan masyarakat untuk melakukan investasi,
sehingga nantinya belanja pelayanan publik yang bernilai
ekonomis tidak lagi membebani belanja daerah, tetapi sebaliknya
akan menjadikan sebagai pendapatan daerah.
Guna mewujudkan Kota Samarinda yang mandiri,
sebagai antisipasi kemungkinan terus menurunnya dana
perimbangan yang diterima dari pemerintah pusat, maka
diusahakan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dengan
tetap mengusahakan semaksimal mungkin berbagai kebijakan
yang akan dilakukan dengan tidak membebani masyarakat.
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 47
BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
Prioritas dan sasaran pembangunan Kota Samarinda dan Rencana
Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) tahun 2015 merupakan penjabaran dari
analisis terhadap:
1. Hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu
2. Capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD
3. Identifikasi isu strategis Daerah, Provinsi dan Nasional
4. Masalah mendesak ditingkat Daerah, Provinsi dan Nasional (MDGs,
Standar Pelayanan Minimal (SPM), pengentasan kemiskinan, penciptaan
lapangan kerja). 5. Rancangan kerangka ekonomi daerah beserta kerangka pendanaan.
4.1 Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah
Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis
yang menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan
pembangunan jangka menengah daerah yang selanjutnya akan menjadi
dasar penyusunan arsitektur kinerja pembangunan daerah secara
keseluruhan.
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu
dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi dengan menjawab isu
strategis daerah dan permasalahan pembangunan daerah. Rumusan
tujuan dan sasaran merupakan dasar dalam menyusun pilihan-pilihan
strategi pembangunan dan sarana untuk mengevaluasi pilihan tersebut.
Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang
diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk
dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan.
Sesuai dengan visi RPJMD Kota Samarinda tahun 2011-2015
“Terwujudnya Kota Samarinda sebagai Kota Metropolitan Berbasis Industri, Perdagangan dan Jasa yang Maju Berwawasan Lingkungan dan Hijau, Mempunyai Keunggulan Daya Saing Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat” maka dengan demikian tujuan dan sasaran
Pembangunan Kota Samarinda tahun 2015 ditetapkan sebagai
kelanjutan program pembangunan tahun 2014 sebagai berikut:
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 48
Tujuan:
1. Meningkatkan penataan kawasan tepian Mahakam dan kawasan
Citra Niaga secara menyeluruh
2. Menciptakan fasilitas pengelolaan perkotaan yang bersih, indah dan
sehat
3. Meningkatkan kualitas infrastruktur transportasi perkotaan dan
penghubung sektor industri, perdagangan dan jasa
4. Memperbaiki perencanaan penanggulangan yang berbasis sistemik
dan bersifat preventif.
5. Memperbaiki infrastruktur pencegahan dan penanggulangan banjir
6. Terwujudnya sarana pemadam kebakaran yang memadai
7. Menciptakan standar operasional prosedur pencegahan dan
pemadaman kebakaran
8. Terciptanya aksesbilitas pelayanan kesehatan
9. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup
10. Sinergisitas atara pendidikan dan lapangan kerja
11. Terciptanya aksestabilitas dan kualitas pendidikan yang optimal
12. Memberikan jaminan terhadap pertumbuhan UMKMK, dan pertanian,
dalam sebuah konsep industri dan perdagangan yang dikelola secara
komprehensif
13. Terwujudnya pemetaan potensi Kota Samarinda yang masif dan
integratif untuk menghadapi daya saing dan meningkatkan income
perkapita
14. Melestarikan nilai-nilai budaya lokal dan kerukunan antar masyarakat
dalam hidup berdampingan dengan rasa kebersamaan
15. Terciptanya kemandirian keuangan daerah
16. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan
daerah
17. Terwujudnya sistem birokrasi yang efektif, efisien, dan akuntabel
dalam mendukung terciptanya good governance
18. Meningkatkan pelayanan dengan memperhatikan karakteristik dan
kebutuhan masyarakat serta berkomitmen terhadap kesetaraan
gender.
Sasaran:
1. Pengembangan dan penataan kawasan tepian Mahakam dan Citra
Niaga
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 49
2. Kerjasama pihak swasta untuk investasi industri dan perdagangan
kawasan tepian Mahakan dan Citra Niaga
3. Memperbaiki sistem pengelolaan taman kota dan persampahan
4. Penataan dan penciptaan sarana prasarana pasar dan PLK
5. Perbaikan saran penerangan dan air bersih
6. Memperbaiki jalan perkotaan dan sitem perparkiran
7. Pemerataan pembangunan jalan daerah penghubung kawasan
industri, perdagangan dan jasa
8. Menyusun blue print profil penyebab dan penanggulangan banjir
dalam setiap rencana pembangunan
9. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pencegahan banjir
10. Membangun kawasan resapan air dan RTH
11. Meningkatkan anggaran untuk infrastruktur penanganan banjir
melalui DAK
12. Merelokasi/rehabilitasi sungai penyebab banjir dan membangun
waduk penampung air
13. Perbaikan drainase dan pembangunan folder penyangga air
14. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana pemadam kebakaran
15. Meningkatkan profesionalisme dan kuantitas aparatur pemadam
kebakaran
16. Menyusun aturan hukum yang dapat diterapkan oleh semua instansi
dan masyarakat
17. Meningkatkan sarana dan tenaga pelayanan kesehatan
18. Mengoptimalkan jaminan kesehatan kepada masyarakat miskin
19. Menggugah kesadaran masyarakat terhadap gaya hidup sehat
20. Melindungi masyarakat terhadap penyalahgunaan Narkoba
21. Menjaga dan meningkatkan Rasio Jumlah Kelulusan SMA, SMK, PT
terhadap Lapangan Pekerjaan
22. Meningkatnya pemerataan dan kualitas pendidikan bagi anak usia
sekolah dan masyarakat
23. Konsisten terhadap alokasi 20% anggaran pendidikan pada APBD
24. Meningkatkan profesionalisme aparatur dengan pendidikan lanjut dan
pelatihan
25. Meningkatkan Kontribusi Industri, UMKMK, dan pertanian dalam
PDRB
26. Meningkatkan Pertumbuhan kuantitas dan kualitas kelembagaan
industri, perdagangan dan jasa
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 50
27. Blue print potensi industri, perdagangan dan jasa secara kewilayahan
28. Meningkatkan prosentase pertumbuhan nilai ekspor
29. Meningkatkan nilai investasi baik lokal maupun asing
30. Meningkatnya Prosentase Organisasi Pemuda, Masyarakat, dan
Parpol yang dibina
31. Mempertahankan modal sosial, kegiatan keagamaan yang
berkembang dalam masyarakat
32. Optimalisasi potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD)
33. Meningkatkan swadaya pembiayaan mandiri masyarakat dalam
pembangunan
34. Menurunnya indeks tingkat korupsi dan kasus korupsi lainnya
35. Capacity Building aparatur pemerintah daerah dalam peningkatan
pelayanan prima
36. Pemerataan pelayanan kebutuhan dasar berlandaskan kebutuhan
kewilayahan 37. Meningkatkan kualitas dan kuantitas aparatur pelayanan publik
dengan memperhatikan pengarusutamaan gender 4.2 Prioritas dan Pembangunan
Prioritas Pembangunan Daerah tahun 2015 disusun sebagai
penjabaran RPJMD 2011-2015. Untuk melihat lebih jelas prioritas
program pembangunan daerah serta tolok ukur indikator kinerjanya dapat
dilihat seperti tabel dibawah ini: Tabel 4.1
Prioritas Program Pembangunan Daerah Kota Samarinda Tahun 2015
Strategi Program Pembangunan Daerah/Program Prioritas
Kinerja SKPD
Indikator Kinerja Target
Strategi I
1 Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
Cakupan bina kelompok pedagang/ usaha informal
50 % Dinas PU Binamarga, Bappeda
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
2 Program pembinaan dan pengawasan energi dan sumber daya mineral
Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB
35 % BPPT, Dinas Pertambangan
dan Energi 3 Program efektifitas
pembangunan daerah Penjabaran program RPJMD kedalam RKPD
100 % Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas
Perikanan dan Peternakan, Dinas
Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan
4 Program peningkatan investasi daerah
Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA)
40 % Badan Penanaman Modal Daerah, BPPT
5 Program penataan peraturan perundang-undangan
Jumlah penerbitan peraturan perundangan
100 % Sekretariat DPRD
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 51
6 Program pembinaan dan penagihan pajak dan retribusi daerah
Jumlah dan macam pajak dan retribusi daerah
100 % Dinas Pendapatan, BPPT, Dinas Kebudayaan,
Pariwisata dan Kominfo
Strategi II
7 Program peningkatan pelayanan irigasi dan pengendalian banjir
Drainase dalam kondisi baik/pembuangan aliran air tidak tersumbat
50 % Badan Penanggulangan
Bencana & Pemadam Kebakaran, Dinas Bina Marga dan Pengairan
8 Program Peningkatan Perhubungan
Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik
50 % Dinas Perhubungan
9 Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya kebakaran
Jaringan kabel dan fasilitas kebakaran tersedia dengan rapi
50 % Badan Penanggulangan
Bencana & Pemadam Kebakaran
10 Program penelitian, perencanaan dan pengendalian pembangunan
Tersedianya dokumen perencanaan; RPJMD yang telah ditetapkan dengan Perda/Perkada
100 % Bappeda
11 Program penataan ruang daerah
Rasio ruang terbuka hijau persatuan luas wilayah ber HPL/HGB
30 % Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Badan Lingkungan Hidup,
12 Program penanggulangan bencana alam
Tersedianya dokumen perencanaan; RPJMD yang telah ditetapkan dengan Perda/Perkada
50 % Badan Penanggulangan
Bencana & Pemadam Kebakaran
13 Program pengelolaan keuangan daerah
Produktivitas total daerah
100 % Badan Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah
Strategi III
14 Program Peningkatan keterjangkauan pelayanan kesehatan
Meningkatnya pelayanan jamkesmas
100 % Dinas Kesehatan, Rumah Sakit Umum
Daerah 15 Program pemerataan
dan peningkatan kualitas pendidikan
Prosentase sekolah yang permanen
50 % Dinas Pendidikan, Dinas PU Cipta Karya
dan Tata Kota 16 Program peningkatan
mutu pendidik dan tenaga kependidikan
Prosentase pelatihan dan tingkat pendidikan
50 % Dinas Pendidikan
17 Peningkatan bantuan masyarakat miskin dan penanganan kemiskinan dan masalah sosial lainnya
Penurunan angka kemiskinan
2 % Dinas Kesejahteraan Sosial
Strategi IV
18 Program peningkatan kualitas pemukiman
Terbangunnya perumahan bagi masyarakat miskin
250 unit Dinas Cipta Karya dan Tata Kota, Badan Lingkungan Hidup
19 Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
Sempadan sungai yang dipakai bangunan liar
50 % Dinas Cipta Karya dan Tata Kota, Dinas Kebersihan dan
Pertamanan 20 Program pengelolaan
aset daerah Produktivitas total daerah
100 % Badan Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah 21 Program penyiapan
potensi sumber daya, sarana dan prasarana daerah
Publikasi potensi daerah
100 % Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan
Kominfo, Dinas Cipta Karya dan
Tata Kota 22 Program perluasan
kesempatan kerja Pencari kerja yang ditempatkan
30 % Dinas Tenaga Kerja, Dinas Kesejahteraan
Sosial
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 52
23 Program peningkatan kualitas tenaga kerja
Tingkat partisipasi angkatan kerja
100 % Dinas Tenaga Kerja,
24 Program peningkatan kualitas kelembagaan KUKM
Jumlah UKM non BPR/LKM UKM
1000 unit/org
Dinas Koperasi dan UKM
Strategi V
25 Program pemberdayaan masyarakat desa
Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM)
20 % Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Perempuan, Dinas Kebersihan dan
Pertamanan 26 Program peningkatan
keamanan dan wawasan kebangsaan
Kegiatan pembinaan politik daerah
100 % Badan Kesbangpol, Satpol PP
27 Program pembinaan pemuda dan peningkatan prestasi olah raga
Jumlah kegiatan olah raga
100 % Dinas Pemuda dan Olah Raga
28 Program pengembangan lembaga ekonomi desa
Pasar modern di 10 kecamatan terbagun
5 Dinas PU Cipta Karya, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Pasar
29 Program fasilitasi keagamaan dan kerukunan hidup antar umat beragaman
Kegiatan pembinaan terhadap LSM ormas dan OKP
100 % Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan
Kominfo, Dinas Pemuda dan Olah Raga, Badan
Kesbangpol 30 Program peningkatan
pendapatan daerah Nilai tukar petani meningkat
100 % BPPT, Dinas Pendapatan
Strategi VI
31 Program peningkatan pelayanan perijinan
Sistem informasi pelayanan perijinan dan adminitrasi pemerintah
100 % Badan Pelayanan Perijinan Terpadu
Daerah
32 Program pelayanan administrasi kependudukan
Kepemilikan KTP 100 % Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
33 Program peningkatan sistem komunikasi, informasi dan media massa
Jumlah jaringan komunikasi
100 % Dinas Informasi dan Komunikasi Daerah
34 Program peningkatan aspirasi masyarakat
Jumlah pengaduan masyarakat
35 % Sekretariat DPRD, Inspektorat Daerah
35 Program peningkatan kapasitas aparatur desa
Indeks kepuasan layanan masyarat
100 % Bag. Organisasi, Badan Kepegawaian Daerah
36 Program peningkatan fungsi legislatif
Kinerja anggota DPRD meningkat
100 % Sekretariat DPRD
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 53
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH
Program didefinisikan sebagai instrumen kebijakan yang berisi satu
atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD untuk mencapai sasaran
dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, dan/atau kegiatan
masyarakat yang dikoordinasikan oleh SKPD.
Program ditetapkan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:
1. Program Teknis, merupakan program-program yang menghasilkan
pelayanan kepada kelompok sasaran/masyarakat (pelayanan eksternal).
Program Teknis disusun berdasarkan:
a) Kelompok karakteristik SKPD
b) Program Teknis yang disusun harus dapat mencerminkan tugas dan
fungsi unit organisasi.
c) Nomenklatur Program Teknis bersifat unik/khusus (tidak duplikatif)
untuk masing-masing organisasi pelaksananya.
d) Program Teknis harus dapat dievaluasi pencapaian kinerjanya
berdasarkan periode waktu tertentu; dan
e) Program Teknis dilaksanakan dalam periode waktu jangka
menengah, dengan perubahan hanya dapat dilakukan setelah
melalui tahapan evaluasi.
2. Program Generik/Perangkat Kerja Aparatur, merupakan program-
program yang digunakan oleh beberapa organisasi yang bersifat
pelayanan internal untuk mendukung pelayanan aparatur dan/atau
administrasi pemerintahan (pelayanan internal). Program Generik
disusun berdasarkan hal-hal sebagai berikut:
a) Program Generik dilaksanakan oleh 1 (satu) unit organisasi SKPD
yang bersifat memberikan pelayanan internal;
b) Nomenklatur Program Generik dibuat unik untuk setiap SKPD
dengan ditambahkan nama SKPD dan/atau dengan membedakan
kode program; dan c) Program Generik ditujukan untuk menunjang pelaksanaan Program
Teknis. 5.1 Indikasi Program Prioritas Pembangunan Daerah
Indikasi rencana program prioritas pembangunan daerah Kota
Samarinda adalah penjabaran yang lebih bersifat tegas dan nyata
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 54
tentang indikasi program yang dapat diadopsi oleh SKPD dalam
menentukan prioritas program/ kegiatan yang akan dijalankan selama
lima tahun mendatang, keterangan tersebut dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 5.1
Program Prioritas Pembangunan, Indikasi Program Prioritas Satuan Kerja, Bidang Urusan dan Satuan Kerja Penanggung Jawab
No Program
Pembangunan Daerah Prioritas
Indikasi Program Prioritas Satuan Kerja Bidang Urusan
Satuan Kerja Penanggung
Jawab 1 Program Pengembangan
Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
a. Penataan kawasan citra niaga dan pinggiran sungai mahakam secara bertahap.*
b. Program pengembangan sentra-sentra industri potensial
Perdagangan, Pariwisata, Industri
Dinas PU Bina Marga, Bappeda, Dinas Perindustrian dan Perdagangan
2 Program pembinaan dan pengawasan energi dan sumber daya mineral
a. Moratorium ijin penguasa tambang yang bermasalah.*
b. Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan
Energi dan Sumber Daya Miniral, Kelautan dan Perikanan
BPPT, Dinas Pertambangan dan Energi
3 Program efektifitas pembangunan daerah
a. Program peningkatan distribusi barang dan jasa
Perencanaan Pembangunan
Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Perikanan dan Peternakan, Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan
4 Program peningkatan investasi daerah
a. Program peningkatan dan promosi kerjasama investasi
b. Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi
Penanaman Modal Badan Penanaman Modal Daerah, BPPT
5 Program penataan peraturan perundang-undangan
a. Program peningkatan kapasitas pimpinan dan anggota DPRD
b. Penyediaan tenaga ahli dan advokasi anggota DPRD
Otonomi, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian
Sekretariat DPRD
6 Program pembinaan dan penagihan pajak dan retribusi daerah
a. Program penyusunan dan pendokumentasian pajak dan retribusi daerah
b. Pemanfaatan teknologi informasi keuangan daerah
Otonomi, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian
Dinas Pendapatan, BPPT, Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo
7 Program peningkatan pelayanan irigasi dan pengendalian banjir
a. Penanggulangan banjir secara menyeluruh dan tuntas dalam 5 tahun,
Pekerjaan Umum Badan Penanggulangan Bencana &
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 55
dengan penekanan pada tahun pertama revitalisasi drainase kota.*
b. Terpenuhinya distribusi air bersih secara bertahap sampai dengan tahun 2015.*
Pemadam Kebakaran, Dinas Bina Marga dan Pengairan
8 Program Peningkatan Perhubungan
a. Revitalisasi tranportasi publik.*
b. Penataan parkir dengan model central parking (parkir terpusat dengan konsep blok) .*
Perhubungan Dinas Perhubungan
9 Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya kebakaran
a. Meminimkan kasus bencana kebakaran melalui peningkatan sarana dan prasana pemadam, instalasi listrik dan sosialisasi penanganan kebakaran secara dini kepada masyarakat.*
Pekerjaan Umum Badan Penanggulangan Bencana & Pemadam Kebakaran
10 Program penelitian, perencanaan dan pengendalian pembangunan
a. Program pengembangan wilayah perbatasan
b. Program pengembangan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah
c. Program penelitian dan pengembangan
Perencanaan Pembangunan
Bappeda
11 Program penataan ruang daerah
a. Tersedianya ruang terbuka hijau minimal 30%.*
b. Tersedianya ruang publik pada 10 kecamatan dalam bentuk taman kota.*
c. Penataan dan relokasi pkl secara bertahap (daerah pasar pagi, pasar sungai dama dan pasar segiri serta kawasan citra niaga).*
Lingkunagn Hudup, Penataan Ruang
Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Badan Lingkungan Hidup,
12 Program penanggulangan bencana alam
a. Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam
Perencanaan Pembangunan
Badan Penanggulangan Bencana & Pemadam Kebakaran
13 Program pengelolaan keuangan daerah
a. Program peningkatan kinerja dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
b. Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan daerah
Otonomi, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 56
14 Program Peningkatan keterjangkauan pelayanan kesehatan
a. Melanjutnya program jaminan kesehatan masyarakat.*
b. Program perbaikan gizi masyarakat
Kesehatan Dinas Kesehatan, Rumah Sakit Umum Daerah
15 Program pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan
a. Rehabilitasi gedung sekolah dasar dengan bangunan kayu menjadi bangunan permanen selesai dalam 5 tahun.*
b. Program pendidikan anak usia dini
c. Program wajib belajar pendidikan dasar Sembilan tahun
Pendidikan Dinas Pendidikan, Dinas PU Cipta Karya dan Tata Kota
16 Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan
a. Bantuan sosial untuk subsidi biaya operasional sekolah
b. Program pengembangan perpustakaan
Pendidikan Dinas Pendidikan
17 Peningkatan bantuan masyarakat miskin dan penanganan kemiskinan dan masalah sosial lainnya
a. Penurunan angka kemiskinan maksimum 5 % tahun 2015.*
Sosial Dinas Kesejahteraan Sosial
18 Program peningkatan kualitas pemukiman
a. Pembangunan perumahan 1.000 unit untuk relokasi masyarakat Sungai Karang Mumus.*
b. Program pemberdayaan komunitas perumahan
Perumahan Dinas Cipta Karya dan Tata Kota, Badan Lingkungan Hidup
19 Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
a. Semenisasi seluruh gang dan jalan pendekat di kota samarinda selasai dalam 3 tahun.*
b. Penanganan dan pengolahan sampah secara terpadu dan modern.*
Pekerjaan Umum Dinas Cipta Karya dan Tata Kota, Dinas Kebersihan dan Pertamanan
20 Program pengelolaan aset daerah
a. Program peningkatan kinerja dan pengembanga pengelolaan aset daerah
Otonomi, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
21 Program penyiapan potensi sumber daya, sarana dan prasarana daerah
a. Program pengembangan data dan informasi
b. Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam
Komunikasi dan Informatika
Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo, Dinas Cipta Karya dan Tata Kota
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 57
22 Program perluasan kesempatan kerja
a. Penurunan angka pengangguran terbuka maksimal 5 % pada tahun 2015.*
Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja, Dinas Kesejahteraan Sosial
23 Program peningkatan kualitas tenaga kerja
a. Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja
b. Penyiapan tenaga kerja siap pakai
Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja,
24 Program peningkatan kualitas kelembagaan KUKM
a. Bantuan stimulan/permodalan UMKM untuk 1.000 unit/orang pertahun sampai tahun 2015.*
Koperasi, Usaha Kecil Dan Menengah
Dinas Koperasi dan UKM
25 Program pemberdayaan masyarakat desa
a. Terwujudnya program kampung HBS (hijau, bersih dan sehat) dalam mendukung kaltim green.*
b. Program peningkatan peran perempuan di perdesaan
Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan, Dinas Kebersihan dan Pertamanan
26 Program peningkatan keamanan dan wawasan kebangsaan
a. Program pengembangan wawasan kebangsaan
b. Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan
Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri
Badan Kesbangpol, Satpol PP
27 Program pembinaan pemuda dan peningkatan prestasi olah raga
a. Program peningkatan peran serta kepemudaan
b. Program pengembangan sarana dan prasarana olahraga
Kepemudaan Dan Olahraga
Dinas Pemuda dan Olah Raga
28 Program pengembangan lembaga ekonomi desa
a. Pembangunan pasar semi modern di 10 Kecamatan.*
b. Program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi
Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Dan Menengah
Dinas PU Cipta Karya, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Pasar
29 Program fasilitasi keagamaan dan kerukunan hidup antar umat beragaman
a. Program peningkatan bantuan tempat ibadah
b. Program pelayanan bantuan kegiatan keagamaan dan pendidikan keagamaan non formal
Kebudayaan, Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri
Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo, Dinas Pemuda dan Olah Raga, Badan Kesbangpol
30 Program peningkatan pendapatan daerah
a. Penataan dan penertiban penempatan pemasangan iklan dalam rangka peningkatan PAD.*
b. Program Peningkatan kesejahteraan petani
Otonomi, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian, Pertanian
BPPT, Dinas Pendapatan
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 58
31 Program peningkatan pelayanan perijinan
a. Program peningkatan mutu layanan perijinan
b. Program peningkatan sarana dan prasarana perijinan
Otonomi, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian
Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Daerah
32 Program pelayanan administrasi kependudukan
a. Mewujudkan pelaksanaan e-KTP dan SIAK.*
Kependudukan Dan Catatan Sipil
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
33 Program peningkatan sistem komunikasi, informasi dan media massa
a. Program kerjasama informasi dan media massa
b. Program pengkajian dan penelitian bidang komunikasi dan informasi
Komunikasi Dan Informatika
Dinas Informasi dan Komunikasi Daerah
34 Program peningkatan aspirasi masyarakat
a. Program peningkatan pelayanan pengaduan masyarakat
Otonomi, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian
Sekretariat DPRD, Inspektorat Daerah
35 Program peningkatan kapasitas aparatur desa
a. Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa
Otonomi, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian
Bag. Organisasi, Badan Kepegawaian Daerah
36 Program peningkatan fungsi legislatif
a. Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah
Otonomi, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian
Sekretariat DPRD
5.2 Indikasi Pendanaan Urusan Pemerintahan Daerah Dalam kaitan ini, terdapat 20 urusan yang termasuk dalam
urusan wajib, antara lain adalah:
1. Pendidikan
2. Kesehatan
3. Pekerjaan Umum
4. Perumahan
5. Perencanaan Pembangunan dan Statistik
6. Perhubungan
7. Lingkungan hidup
8. Kependudukan dan Catatan Sipil
9. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
10. Sosial
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 59
11. Ketenagakerjaan
12. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
13. Penanaman Modal
14. Kebudayaan
15. Kepemudaan dan Olah Raga
16. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
17. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Adm Keuangan Daerah,
Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
18. Ketahanan Pangan
19. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
20. Perpustakaan
Sedangkan untuk urusan pilihan, terdapat 5 macam urusan, yaitu:
1. Pertanian
2. Energi dan sumberdaya mineral
3. Kelautan dan Perikanan
4. Perdagangan
5. Perindustrian Selanjutnya urusan wajib dan pilihan dijabarkan dalam bentuk
program, kegiatan, sasaran program, instansi penanggung jawab serta
pagu indikatif seperti rencana Kerja dan Pendanaan menurut Urusan
Pemerintah Kota Samarinda Tahun 2015.
Berdasarkan alokasi tersebut diatas Program pada masing-
masing Satuan Kerja Perangkat Daerah diuraikan sebagai berikut: Tabel 5.2
Program Prioritas Pembangunan
No Program Prioritas Urusan Wajib
1 Pendidikan Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Dua Belas Tahun Program Pendidikan Menengah Program Pendidikan Non Formal (PNF) Program Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Program Manajemen Pelayanan Pendidikan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Penunjang Pendidikan
2 Kesehatan Program Obat Dan Perbekalan Kesehatan Program Upaya Kesehatan Masyarakat Program Pengembangan Lingkungan Sehat Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Pengadaan,Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas,Puskesmas Pembantu dan Jaringannya Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 60
Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia Program Perbaikan Gizi Masyarakat Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program Pengadaan, Peningkatan sarana & Prasarana RS / Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Mata
3 Pekerjaan Umum Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Pembangunan Saluran Drainase/ Gorong-gorong Program tanggap darurat jalan dan jembatan Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Lainnya Program Pengendalian Banjir Program Peningkatan sarana dan Prasarana Kebinamargaan Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum & Air Limbah Program Rehab/ Pembangunan Bangunan Gedung Dinas/ Kantor Program Peningkatan Sarana Prasarana Perkotaan Program Peningkatan Sarana Prasarana Kawasan Khusus Program Pembangunan Perumahan Program Peningkatan Sarana Prasarana Pendidikan Program Peningkatan Sarana Prasarana Olah Raga Program Peningkatan Sarana Prasarana Kesehatan
4 Perumahan Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bencana dan
Bahaya 5 Perencanaan Pembangunan Dan Statistik Program Pengembangan Data / Informasi
Program Perencanaan Pembangunan Daerah Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi Program Perencanaan Sosial Budaya
6 Perhubungan Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ Program Peningkatan Pelayanan Angkutan Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu-lintas Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor
7 Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
Hidup Program Pelindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Program Peningkatan Kualitas Akses Informasi SDA dan Lingkungan Hidup Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Program Pengelolaan Areal Pemakaman
8 Kependudukan dan Catatan Sipil Program Penataan Administrasi Kependudukan
9 Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Program Keluarga Berencana
10 Sosial Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 61
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma Program Pemberdayaan Fakir Miskin dan PMKS lainnya Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo
11 Ketenagakerjaan Program Penyusunan dan Penyebarluasan Informasi
Ketenagakerjaan Program Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja Program Peningkatan Kesempatan Kerja Program Pembinaan Hubungan Industrial dan Persyaratan Kerja Program Perlindungan dan Pengawasan Ketenagakerjaan UPT Dinas Tenaga Kerja Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
12 Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Program Penciptaan Iklim Usaha-usaha Kecil Menengah yang
Kondusif Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro Kecil Menengah Program Pengembangan Kewiraushaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
13 Penanaman Modal Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi Program Peningkatan Pelayanan Perijinan
14 Kebudayaan Program Pengembangan Komunikasi Informasi dan Media Massa
Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata Program Pengelolaan Keragaman Budaya Program Kerjasama Informasi Dengan Mass Media Program Pengembangan Destinasi Pariwisata Program Pengembangan Produk Pariwisata
15 Kepemudaan dan Olahraga Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan
Program Pembinaan Dan Pemasyarakatan Olahraga Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga
16 Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan Program Pendidikan Politik Masyarakat Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Pemeliharaan Kantibmas dan Pencegahaan Tindak Kriminal Program Kemitraan Pengembangaan Wawasan Kebangsaan Program Dukungan Kelancaran Penyelenggaraan Pemilu Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan Program Pendidikan Politik Masyarakat
17 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Adm Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal & Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah Program Penataan Peraturan Perundang-undangan Program Penataan Daerah Otonomi Baru Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah Program Penyelesian Konflik - Konflik Pertanahan
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 62
Program Pengembangan Wilayah Perbatasan Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi Program Menintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat Program Peningkatan Dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur ( Kepegawaiaan ) Program Perbaikan Administerasi Kearsipan Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah Program Penataan dan Penguatan Organisasi Program Penataan Tata Laksana Program Penguatan Pengawasan Program Peningkatan Kerjasama Antar Lembaga Program Peningkatan Kerjasama Antar Daerah Program Peningkatan Kerjasama Pemerintah Daerah Program Peningkataan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Program Peningkatan Kegiatan Administrasi Keuangan Sekretariat DPRD Program Peningkatan Kegiatan Administrasi Umum Sekretariat DPRD Program Peningkatan Kegiatan Administrasi Kehumasan Sekretariat DPRD Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH Program Peningkatan Profesional Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat Program Pembinaan & Pengembangan Aparatur Program Penataan Daerah Otonomi Baru Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Program Optimalisasi Pemanfaatan Tehnologi Informasi Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Pendapatan Daerah Program Pembinaan dan Fasilitas Pengelolaan Pendapatan Daerah Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah / WKDH
18 Ketahanan Pangan Program Penunjang Ketahanan Pangan
Program Ketersediaan dan Penguatan Cadangan Pangan Pencegahan dan Penanganan Kerawanan Pangan Program Peningkatan Penganekaragaman Konsumsi & Keamanan Pangan Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan
19 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Program Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat
Program Peningkatan Kesejahteraan Anak Program Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 63
Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender Dalam Pembangunan Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, Disiplin Aparatur dan Sarana Kerja Program Peningkatan Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna Program Pengembangan Kelembagaan Pemerintahan Desa
20 Perpustakaan Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan
Program Pengembangan Budaya Baca dan Pengembangan Perpustakaan
Urusan Pilihan 1 Pertanian Program Peningkatan Sumber Daya Manusia Pertanian
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian / Perkebunan Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan Program Pengembangan Agribisnis Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Alam Hutan
2 Energi dan Sumber Daya Mineral Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan
Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Ketenagalistrikan dan Pengembangan Energi Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Minyak dan Gas Program Penelitian dan Pengembangan Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral
3 Kelautan dan Perikanan Program Pengembangan Budidaya Perikanan
Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan Program Pengendalian Kesehatan Hewan dan Kesmavet Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
4 Perdagangan Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan dalam Negeri
Program Pembinaan Pedagang kaki Lima Dan Asongan 5 Perindustrian Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Program Penataan Struktur Industri Program Pengembangan Sentra-Sentra Industri Potensial
Estimasi pendanaan pembangunan APBD tahun 2015
didasarkan pada perkembangan pendanaan APBD selama tahun 2014
yang bersumber dari Pendapatan Asli daerah (PAD), Dana Perimbangan
dan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran. Perkembangan anggaran
menunjukkan terjadinya fluktuasi meskupun tidak terlalu besar.
Kecendrungan peningkatan terjadi pada Pos pendapatan Asli Daerah
meliputi Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Bagian Laba BUMD.
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 64
Sementara itu pada Pos Dana Perimbangan Pemerintah Kota
Samarinda pada Tahun 2015 menetapkan target tanpa memperhitungkan
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) sehingga pendapatan Kota
Samarinda tahun 2015 sebesar Rp 2,610 Trilyun. Dasar pertimbangan
yang digunakan adalah berdasarkan potensi penerimaan yang relatif
lebih baik yang dapat dioptimalkan.
Dalam jangka panjang, pembangunan Kota Samarinda
berupaya mengoptimalkan pendapatan dari dana perimbangan, terutama
yang bersumber dari Bagi Hasil Bukan Pajak yang diperoleh dari bagi
hasil minyak dan gas alam, sedangkan Pendapatan Asli Daerah
mengandalkan pada Pajak daerah, terutama melalui kebijakkan
pengembangan lapangan usaha dan kesempatan kerja yang seluas-
luasnya pada sektor potensial. Seiring dengan peningkatan pendapatan
penduduk, pemerintah juga melakukan penataan pelayanan dan
perluasan objek pajak sesuai dengan peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku dengan tetap mempertimbangkan suasana
kondusif untuk mendukung berkembangannya investasi di Kota
Samarinda.
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 65
BAB VI PENUTUP
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda
merupakan penjabaran Tahun Pertama Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011–2015 yang merupakan tahun
ketiga pelaksanaan RPJMD sehingga tingkat keberhasilan dari rencana ini
akan menentukan pula keberhasilan dari pemerintahan Kepala Daerah Kota
Samarinda selama 5 (lima) tahun kedepan.
Untuk itu dalam pelaksanaan RKPD tahun 2015 diperlukan langkah-
langkah praktis dan strategis. Beberapa kaidah pelaksanaan yang perlu
mendapat perhatian adalah sebagai berikut :
1. RKPD tahun 2014 sebagai pedoman penyusunan RAPBD, perlu di
jabarkan dalam Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (KUA APBD) Kota Samarinda Tahun 2015 dan Penyusunan
Prioritas Plafon Anggaran (PPA) Tahun 2015. Adapun KUA-APBD dan
PPA berisi pengelompokkan urusan yang bersifat wajib dan/atau pilihan
dengan mengacu pada Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 dan
Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 Tentang Revisi Permendagri Nomor
13 Tahun 2006.
2. Untuk menyusun rencana tindak bagi pencapaian prioritas dan dalam
rangka menjamin terlaksananya kegiatan-kegiatan tersebut serta untuk
terwujudkannya sinergitas semua pihak terkait maka setiap prioritas akan
di koordinasikan oleh masing-masing SKPD terkait.
3. Masyarakat dan dunia usaha wajib berperan serta dalam pembangunan
baik sebagai pelaksana maupun sebagai pengawas pelaksanaan
kebijakkan dan program/kegiatan.
4. Untuk menjaga efisiensi dan efektifitas pelaksanaan program, setiap
kepala SKPD wajib melakukkan pengendalian pelaksanaan rencana
pembangunan/kegiatan melalui upaya koreksi dan melaporkannya secara
berkala 3 (tiga) bulanan kepada Walikota Samarinda melalui Kepala
Bappeda Kota Samarinda.
5. Kepala Bappeda Kota Samarinda menghimpun dan menganalisis hasil
pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan/kegiatan yang
dilakukan oleh masing-masing Kepala SKPD.
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 66
6. Pada akhir tahun anggaran 2015 setiap Kepala SKPD wajib melakukan
Evaluasi Kinerja Pelaksanaan Rencana Pembangunan/Kegiatan Tahun
2015.
7. Kepala Bappeda menyusun evaluasi rencana pembangunan berdasarkan
hasil evaluasi Kepala SKPD. Hasil evaluasi ini menjadi bahan bagi
penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) untuk periode
2016.
8. Staf ahli Walikota ditugaskan untuk turut serta mengawal, mengamati, dan
memantau pelaksanaan RKPD dan selanjutnya memberikan saran dan
pendapat yang kontruktif secara lengkap kepada Walikota/Wakil Walikota.
9. RKPD Kota Samarinda Tahun 2015 berlaku sejak tanggal ditetapkannya
sampai dengan 31 Desember 2015.
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA
SALINAN
PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA
NOMOR ….. TAHUN 2014
TENTANG
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)
KOTA SAMARINDA TAHUN 2015
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA SAMARINDA
Menimbang : a. bahwa dalam rangka konsistensi antara Rencana Kerja Pembangunan
Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 sebagai rencana tahunan
dengan penganggaran untuk dituangkan dalam penyusunan Rencana
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) Kota Samarinda Tahun
2015 ini dijadikan acuan dan pedoman dengan tetap memperhatikan aspirasi
dan kebutuhan berbagai pihak;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, maka
perlu ditetapkan dalam Peraturan Walikota.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1957 tentang Penetapan Undang Undang
Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Dati II di Kalimantan
sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1959
Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 1820);
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah-
Daerah Otonom Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan
Kalimantan Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1965
Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 1103);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Pengelolaan Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 104,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4437) sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59;
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 126,Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Pemerintah Provinsi sebagai Daerah Otonom
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2000 Nomor 54; Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 104 Tahun 2000 tentang Dana Perimbangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2000 Nomor 201, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4021);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2000 Nomor 202, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4022);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 107 Tahun 2000 tentang Pinjaman Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2000 Nomor 204, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4024);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan
Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah; (Lembaran Negara
Republik Indonesia tahun 2000 Nomor 210, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4028);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2003 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji PNS
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peratruan Pemerintah Nomor 26
Tahun 2001 (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2003 Nomor 17);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rincian Kerja
Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor
74,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana
Anggaran Kementrian/Lembaga (RKA/KL) (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2004 Nomor 75,Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4406);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler
dan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2004 Nomor 90,Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4416);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan
Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah;
17. Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2004 tentang Dana Alokasi Umum
Daerah Provinsi, Daerah Kabupaten, dan Kota Tahun 2005 (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2008 Nomor 21,Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan
Atas Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan;
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2011 tentang Pedoman
Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran
2012;
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah.
21. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman
Pengurusan, Pertanggung jawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah,
Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
22. Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 1 Tahun 2014 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Samarinda Tahun Anggaran 2014
(Lembaran Daerah Kota Samarinda Tahun 2014 Nomor 1)
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG RENCANA KERJA
PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KOTA SAMARINDA TAHUN 2015.
Pasal 1
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 adalah dokumen
perencanaan pembangunan daerah untuk periode 1 (satu) tahun yaitu tahun 2015 yang dimulai
pada tanggal 1 Januari 2015 dan berakhir tanggal 31 Desember 2015.
Pasal 2
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 sebagai pedoman
dan panduan dalam penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD)
Kota Samarinda Tahun Anggaran 2015.
Pasal 3
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 merupakan hasil
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (MUSRENBANG) Kota Samarinda Tahun
2014 untuk kegiatan tahun 2015 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Walikota
ini.
Pasal 4
Biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya Peraturan ini dibebankan pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Samarinda Tahun Angaran 2014 melalui Belanja Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Samarinda.
Pasal 5
(1) Badan/Dinas/Kantor/Instansi/Lembaga di lingkungan Pemerintahan Kota Samarinda
membuat laporan kinerja triwulan dan tahunan atas pelaksanaan rencana kerja dan anggaran
yang berisi uraian tentang keluaran kegiatan dan indikator kinerja masing-masing program.
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu) disampaikan kepada Walikota
Samarinda melalui Sekretaris Daerah Kota Samarinda paling lambat 14 (empat belas) hari
saat berakhirnya triwulan yang bersangkutan.
(3) Laporan Kinerja menjadi masukan dan bahan pertimbangan bagian analisis dan evaluasi
usulan anggaran tahun berikutnya yang diajukan Badan/Dinas/Kantor/Instansi/Lembaga di
lingkungan Pemerintahan Kota Samarinda.
Pasal 6
Peraturan Walikota ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang
mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kota Samarinda.
Ditetapkan di Samarinda
Pada tanggal ……
WALIKOTA SAMARINDA,
ttd
H. SYAHARIE JA’ANG
BAPPEDA KOTA S
AMARIN
DA
(COPY)
top related