bantek renc-sarana prasarana permukiman
Post on 24-Jul-2015
108 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BANTUAN TEKNIS PERENCANAAN INFRASTRUKTUR PENGEMBANGAN
PRASARANA DAN SARANA PERMUKIMAN KAWASAN PERBATASAN
DI KEPULAUAN RIAU
( K A K )
I. Latar Belakang
Saat ini proyek-proyek yang dilaksanakan untuk mengembangkan kawasan perbatasan kerap
dilakukan terutama oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Propinsi. Meskipun telah
banyak proyek atau studi yang dilakukan dalam upaya memenuhi kebutuhan prasarana dan
sarana permukiman di kawasan perbatasan, namun kenyataannya masih jauh dari yang
diharapkan, mengingat ketersediaan prasarana dan sarana permukiman masih minim serta
terjadi masalah-masalah yang berkaitan dengan prasarana dan sarana ke PU-an misalnya :
Kekurangan air bersih
Banjir
Sampah yang mengotori badan-badan air
Jalan umumnya masih berupa jalan tanah
Dermaga umumnya masih berupa dermaga kayu
Tempat penjemuran ikan masih tradisionil
Belum tersedianya balai pertemuan
Jumlah pos pengaman masih minim
Mercusuar
Batu penahan ombak
Dan sebagainya.
Sesuai dengan dengan Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang,
Kawasan Perbatasan adalah Kawasan Strategis Nasional merupakan wilayah yang penataan
ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional terhadap
kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau
lingkungan. Selain itu juga perencanaan dan pembangunan prasarana dan sarana permukiman
1
belum terintegrasi baik dari segi perencanaan, pemrograman, pembiayaan dan pengelolaannya.
Oleh karenanya kawasan perbatasan ini diperlukan perencanaan infrastruktur pengembangan
prasarana dan sarana permukiman sebagai pedoman untuk pelaksanaan pengembangan
prasarana dan sarana permukiman, sehingga dapat mengoptimalkan dalam pembangunan
kawasan perbatasan di Kepulauan Riau.
Dengan mempertimbangkan kebutuhan tersebut di atas dan memperhatikan permintaan
Pemerintah Propinsi Kepulauan Riau perihal Permohonan Bantuan Teknis, maka Direktorat
Jenderal Penataan Ruang akan membantu Propinsi Kepulauan Riau melalui kegiatan
pemberian Bantuan Teknis Perencanaan Infrastruktur Pengembangan Prasarana dan Sarana
Permukiman Kawasan Perbatasan Di Kepulauan Riau pada tahun anggaran 2008, yang
diharapkan dapat memberdayakan Pemerintah Propinsi Kepulauan Riau untuk
menyelenggarakan perencanaan infrastruktur pengembangan prasarana dan sarana
permukiman sesuai dengan prinsip-prinsip otonomi daerah dalam UU Nomor 32 tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah.
II. Maksud dan Tujuan
Pekerjaan ini dimaksudkan untuk membantu Pemerintah Propinsi Kepulauan Riau dalam rangka
meningkatkan kemampuan aparat pemerintah daerah dan fungsi koordinasi serta pembangunan
di daerah melalui perencanaan infrastruktur pengembangan prasarana dan sarana permukiman
yang melibatkan stakeholder di wilayah Kepulauan Riau.
Adapun tujuan dari pekerjaan ini adalah memberikan bantuan teknis kepada Pemerintah Daerah
Propinsi Kepulauan Riau untuk menyusun perencanaan infrastruktur pengembangan prasarana
dan sarana permukiman sebagai acuan dalam mewujudkan pengembangan prasarana dan
sarana permukiman yang sesuai dengan visi dan misi yang diemban oleh pemerintah daerah
setempat serta paling sesuai dilihat dari aspek teknis, ekonomi dan lingkungan sehingga dapat
diterapkan waktu serta jenis penanganan yang paling sesuai.
III. Sasaran
Adapun sasaran yang akan dicapai dalam pekerjaan ini adalah :
1. Menentukan strategi investasi dan kebijakan pengembangan prasarana dan sarana
permukiman.
2. Tersusunnya skenario pengembangan prasarana dan sarana permukiman.
3. Tersusunnya skala prioritas program penanganan prasarana dan sarana permukiman.
2
4. Terselenggaranya alih teknologi dan pengetahuan kepada Aparat Pemerintah Propinsi
Kepulauan Riau dan Stakeholder terkait tentang perencanaan infrastruktur pengembangan
prasarana dan sarana permukiman.
III. Ruang Lingkup
1. Lingkup Wilayah
Pekerjaan jasa konsultasi ini dilaksanakan di Jakarta, objek studi meliputi Kawasan Perbatasan
Kepulauan Riau.
2. Lingkup Pekerjaan
Secara garis besar lingkup pekerjaan Bantuan Teknis Perencanaan Infrastruktur
Pengembangan Prasarana dan Sarana Permukiman Kawasan Perbatasan Di Kepulauan Riau
sebagai berikut :
1. Melakukan pengadaan data dan informasi dalam bentuk statistik, spasial dan termasuk peta
citra.
2. Meyusun strategi investasi dan kebijakan pengembangan prasarana dan sarana
permukiman.
3. merumuskan skenario pengembangan prasarana dan sarana permukiman.
4. Menyusun skala prioritas program penanganan prasarana dan sarana permukiman.
5. Melakukan penjaringan aspirasi masyarakat.
6. Melakukan koordinasi dan konsultasi antar sektor dan antar wilayah.
7. Melakukan secara intensif pendampingan Tim Teknis Daerah.
IV. Jangka Waktu
Jadwal waktu pelaksanaan Bantuan Teknis Perencanaan Infrastruktur Pengembangan
Prasarana dan Sarana Permukiman Kawasan Perbatasan Di Kepulauan Riau adalah selama 6
(enam) bulan kalender atau 180 (seratus delapan puluh) hari kerja terhitung sejak
penandatanganan kontrak kerja sama.
V. Kebutuhan Tenaga Ahli
Untuk melaksanakan kegiatan Bantuan Teknis Perencanaan Infrastruktur Pengembangan
Prasarana dan Sarana Permukiman Kawasan Perbatasan Di Kepulauan Riau adalah 50 orang
bulan (MM) dan dibutuhkan jasa tenaga ahli dalam satu tim yang terdiri dari :
3
1. Kelompok Kerja Tenaga Ahli terdiri dari :
Tenaga Ahli Planologi sebagai Koordinator/Team Leader, Sarjana S2 Jurusan Teknik
Planologi berpengalaman dibidang infrastruktur pengembangan prasarana dan sarana
permukiman sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun atau Sarjana S1 Jurusan Teknik
Planologi berpengalaman dibidang infrastruktur pengembangan prasarana dan sarana
permukiman sekurang-kurangnya 8 (delapan) tahun.
Ahli Infrastruktur (Sarjana Teknik Planologi/Teknik Sipil), pengalaman minimal 5 (lima)
tahun.
Ahli Teknik Sipil (sarjana Teknik Sipil), Pengalaman minimal 5 (lima) tahun.
Ahli Ekonomi Wilayah (Sarjana Ekonomi), pengalaman minimal 5 (lima) tahun.
Ahli Arsitektur (Sarjana Teknik Arsitektur), pengalaman minimal 5 (lima) tahun.
Ahli Teknik Lingkungan (Sarjana Teknik Lingkungan), pengalaman minimal 5 (lima)
tahun.
Ahli Geologi Lingkungan (Sarjana Teknik Geologi), pengalaman minimal 5 (lima) tahun.
Ahli Geodesi (Sarjana Teknik Geodesi), pengalaman minimal 5 (lima) tahun.
Ahli Geomatika/GIS (Sarjana Teknik Geodesi/Komputer) pengalaman minimal 5 (lima)
tahun.
Ahli Geografi (Sarjana Geografi) pengalaman minimal 5 (lima) tahun.
Ahli Sosial budaya (Sarjana ilmu sosial), pengalaman minimal 5 (lima) tahun.
Ahli Kelembagaan (Sarjana Hukum/Sarjana Sosial Politik), pengalaman minimal 5 (lima)
tahun.
2. Kelompok Kerja Teknisi dan Tenaga Penunjang terdiri dari :
Surveyor.
Pengurusan administrasi (administrator/sekretaris).
Operator komputer.
Draftman/drafter CAD.
Pengurusan reproduksi laporan (office boy/guard).
VI. Sistem Pelaporan
4
Sistem pelaporan kegiatan Bantuan Teknis Perencanaan Infrastruktur Pengembangan
Prasarana dan Sarana Permukiman Kawasan Perbatasan Di Kepulauan Riau disajikan dalam 6
(enam) jenis laporan sebagai berikut :
1. Laporan Pendahuluan (Inception Report)
Sebelum melakukan pekerjaan lapangan pihak pelaksana bertugas untuk dapat menyusun
dan menyerahkan Laporan Pendahuluan sebanyak 30 (tiga puluh) eksemplar. Laporan ini
diserahkan 1 (satu) bulan setelah Surat Perintah Kerja (SPK) ditandatangani. Laporan
Pendahuluan memuat :
Persepsi / pemahaman terhadap lingkup pekerjaan proyek.
Gambaran umum wilayah perencanaan.
Metodologi penanganan (bagan alir, persiapan survei).
Organisasi penanganan (struktur organisasi, tahapan, dan rencana kerja).
2. Progress Report I (Pra Laporan Antara)
Berisikan progres kegiatan dan uraian mengenai penanganan kegiatan termasuk hasil rapat
korrdinasi dan lain-lain, dibuat sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar, diserahkan kepada
pemberi kerja 2 (dua) bulan setelah Surat Perintah Kerja (SPK) ditandatangani.
3. Laporan Antara (Interim Report)
Laporan Antara berisi dari rencana kerja yaitu antara lain hasil pengumpulan data dan
informsi, foto lapangan serta hasil analisis yang telah dibahas dengan tim teknis daerah serta
konsep/skenario pengembangan prasarana dan sarana permukiman, dan seluruh pekerjaan
ini yang diuraikan pada point III.2 dalam KAK ini. Laporan ini sebagai bahan seminar di
daerah dan dibahas di pusat, yang sebelumnya laporan tersebut telah dikonsultasikan
dengan tim supervisi dan tim teknis daerah. Laporan ini dibuat 30 (tiga puluh) eksemplar dan
diserahkan pada pemberi kerja paling lambat 3 (tiga) bulan setelah Surat Perintah Kerja
(SPK) ditandatangani.
4. Progress Report II (Pra Laporan Akhir Sementara)
Berisikan progres kegiatan dan uraian mengenai penanganan kegiatan termasuk hasi rapat
koordinasi dan lain-lain, dibuat sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar, diserahkan kepada
pemberi kerja 4 (empat) bulan setelah Surat Perintah Kerja (SPK) ditandatangani.
5. Laporan Akhir Sementara (Draft Final Report)
5
Laporan Akhir Sementara diserahkan 5 (bulan) bulan setelah SPK ditandatangani sebanyak
30 (tiga puluh) eksemplar, dan ringkasan eksekutif sebanyak 30 eksemplar. Laporan Akhir
Sementara memuat sebagai berikut :
Strategi investasi dan kebijakan pengembangan prasarana dan sarana permukiman.
Skenario pengembangan prasarana dan sarana permukiman.
Menyusun skala prioritas program penanganan prasarana dan sarana permukiman.
6. Laporan Akhir (Final Report)
Laporan Akhir memuat penyempurnaan Laporan Akhir Sementara yang telah memasukkan
masukan-masukan pada hasil diskusi/seminar baik di pusat dan di daerah. Laporan ini
diserahkan 6 (enam) bulan setelah SPK ditandatangani, sebanyak 30 (tiga Puluh) eksemplar
dilampiri dengan :
Album peta dengan skala minimal 1 : 50.000 pada format A1 sebanyak 5 album.
Peta citra skala 1 : 50.000 dan peta hasil interpretasinya.
Leaflet ukuran folio sebanyak 100 lembar.
CD yang berisi dokumentasi seluruh kegiatan berupa : laporan kegiatan dan ringkasan
eksekutif, peta citra, album peta, leaflet, dan data foto.
VII. Diskusi dan Pembahasan
Diskusi dan pembahasan dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali, yaitu :
1. Pembahasan Laporan Pendahuluan dilaksanakan di pusat dan daerah untuk mendapat
masukan dan usulan agar kegiatan Bantuan Teknis Perencanaan Infrastruktur
Pengembangan Prasarana dan Sarana Permukiman Kawasan Perbatasan Di Kepulauan
Riau dapat lebih bermanfaat dan selanjutnya dipakai sebagai acuan dalam pembangunan.
2. Pembahasan Laporan Antara dilaksanakan di pusat dan daerah untuk mendapatkan
konfirmasi data, hasil penjaringan aspirasi masyarakat dan hasil analisis yang dilakukan
konsultan untuk penyusunan tahap pelaporan berikutnya.
3. Pembahasan Laporan Akhir Sementara dilaksanakan di pusat dan daerah untuk
mendapatkan konfirmasi dan usulan yang akan diakomodasikan dalam penyempurnaan
Laporan Akhir.
6
top related