bangga menjadi radio taat aturan & hukum

Post on 26-Jun-2015

888 Views

Category:

Business

5 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Dilema antara billing dan aturan...materi ini sudah di paparkan di Tegal bersama radio-radio di karisedenan Pekalongan, Tegal dan Brebes. Semoga bermanfaat

TRANSCRIPT

Radio itu…Seperti mendapatkan amanah istimewa.

“Tidak semua orang mendapatkan hak izin ranah publikdan jumlahnya sangat terbatas”

“Izin Media ( Radio atau Televisi ) merupakan ranah publik yang harus dikembalikan kepada masyarakat dalam siaran-siaran yang mendidik dan bermanfaat”

Radio itu…sedang mengalami kesulitan:Jumlah pendengar semakin menurun

Internet: 5,7 jam/hariTV: 3,5 jam/hari

Koran & majalah: 1,5 jam/hariRADIO: 2,0 jam/hari

Tetapi dalam 1 minggu RADIO HANYA DIDENGARKAN2,5 hari/minggu kalah dengan koran yang bisa sampai 4 hari/minggu

Indonesia dalam digital

Indonesia dalam digital

ADEX 2011*(by type of media Rp.Billion)

year 2011 Source : MEDIA SCENE 2010/2011 & AGB Nielsen

FaktanyaRadio sekarang nasibnya kurang beruntung

•Diserang televisi nasional dan lokal•Perang harga radio vs radio•Radio vs Televisi

tapi ….Peminat izin memiliki radio sangat luar biasa

Radio malang….radio di sayang

Karena keinginan yang sangat kuat memiliki media radio

Akhirnya….Pelanggaran terjadi di Jawa Tengah

• Radio tak berijin nekat siaran.• Mendirikan radio komunitas tapi dengan power yg besar.• Dulu, RSPD bertahun-tahun tak berijin tapi seolah-olah sah dan tidak melanggar hukum.

Akibatnya• Perebutan kanal frekuensi (saling mengganggu)• Program siaran belum terarah karena belum ada SOP.• Media Radio di manfaatkan oleh Kepala daerah.• Era frekuensi AM di RSPD tumbang, banyak yang tidak

mengudara lagi.• Tahun 2000-an Era RSPD bangkit melalui media baru..yaitu

frekuensi FM• Berkat Kinerja KPID Jawa Tengah hampir 95 persen RSPD. Yang

sekarang di sebut LPL ( Lembaga Penyiaran Lokal ) sudah dan dalam proses mengantongi izin siaran.

Fakta Lain• Radio siaran muncul di mana-mana • Banyak radio siaran mengudara tanpa izin• Radio AM ikut siaran di gelombang FM atau kedua-duanya seolah-

olah Resmi • Radio bukan swasta , bukan komunitas, bukan LPL …milik instansi

pemerintah Mengudara di frekuensi resmi seolah-olah sudah ber Izin.

• Radio tidak menempati kanal sesuai daerahnya (menempatkan transmitter di tempat tertinggi, yang bukan wilayahnya sehingga mengganggu radio di kota lain)

• Radio Komunitas “rasa” radio swasta • Radio komunitas power besar (5000 Watt)• Radio komunitas kok menayangkan iklan

Jadi bingung

Pemerintah jadi bingung ……

Pendengarnya bingung…..kemana kemana kemana.....

Fakta Lain

Karena dari awal sudah melanggar hukum:

1. Isi siarannya pun belum ada standard2. Tidak ada tanggung jawab moral mengenai isi

siaran kepada masyarakat (ini yg Paling berbahaya)

3. Radio siaran hanya seperti “kantor pos” (kirim2an).4. Radio sama dengan lagu (untuk kesenangan pribadi)

“Ini berpeluang menjadikan siaran yang melanggar hukum/etika“

Fakta Lain

Contoh :

• Ketika Interaktif ON AIR karena merasa sudah akrab dekat antara penyiar dan pendengar sehingga seolah tidak ada batasan dan seperti berbicara di darat. Muncul kata-kata yang mengejek orang lain, merendahkan orang lain

Keterbatasan SDM berkualitas (karena gaji tak layak), akibatnya:

• Outputnya juga tidak sesuai yang di harapkan • Penyiar baca koran langsung on air• Penyiar asal omong• Belum banyak budaya membuat naskah siaran• Penyiar baca artikel di On Air dan di komentari sendiri

“Informasi jadi salah….pendengar bingung“

Contoh :Kucing makan tikus mati

1. Kucing makan // tikus mati 2. Kucing makan tikus/ mati3. Kucing/ makan tikus mati

Lagu Bermasalah

• Penyiar belum paham batasan lagu yang melanggar etika, karena biasanya justru yang lagi HITS

• Contoh:Hamil Duluan – Tuty Wibowo

“agar materi siaran kata dan lagu tidak melanggar hukum dan taat aturan , maka wajib hukumnya Pimpinan/Manager siaran membuat Rencana Siaran dan Rundown sebelum On Air , setelah melewati pemeriksaan berlapis”

Iklan Bermasalah

Masih ingat “Pring Cagak Radio”?

Jangan mau Radio jika Klien memaksakan kehendak, hanya karena ingin produknya laku.

“Akibatnya pendengar yang menjadi ‘korban’ khususnya pendengar anak-anak. Iklan dengan asumsi-asumsi yang kurang jelas tentu wajib kita hindari “

BATRA GATE

Dilema iklan Batra ( Pengobatan Tradisional ) jadi momok.

• Klien Batra berani bayar di muka• Klien Batra, klien potensi beriklan • Durasi Iklan batra terlalu panjang • Isinya sangat tidak masuk akal

BATRA GATEKenyataannya :

• Ada sebuah radio siaran yang menyiarkan lebih dari 10 iklan jenis Batra.

• Ironisnya 10 Batra yang beriklan itu hanya dimiliki oleh hanya 3 orang , jadi 1 orang Batra bisa memiliki 3 nama Batra )

• Bagi radio lumayan jika masing-masing membayar 1 juta, sudah dapat income 10 juta.

Asma 1 jam sembuh // Tedun 2 kali pengobatan sembuh!!! // Belum punya keturunan 3 bulan langsung hamil //Impotensi sekali pijat langsung greeng ??

BATRA GATEKalau pemlik radio tidak segera mengambil keputusan mengenai Batra Gate ini , Apa jadinya?

Strateginya ….agar taat aturan dan tidak melanggar hukum:

1. Radio harus kreatif menyampaikan iklan Batra2. Radio jangan “menjual harga dirinya” hanya untuk nilai

uang yang sedikit 3. Radio harus memberikan pembelajaran kepada klien

Batra tentang iklan efektif4. Kalau perlu di tolak …lebih aman

Flashback…Untuk apa Media Radio ini di dirikan?

Harus tahu Media Radio kita sebagai apaLPPLPSLPK

?

Jangan jadi pelari sprint

Jadilah pelari marathon

• Pemilik / pengelola media baru , biasanya senang di awal

• Setelah tahu / berjalan …Radionya susah cari duit…tidak memperhatikan hal-hal yang pokok:

•Tidak melengkapi Izin siaran •Lupa / sengaja bayar Iuran Izin siaran ( sedikit sekali , tapi ada )

“Pemilik/pengelola radio siaran harus memastikan semua yang terlibat di dalam media kita harus memahami tentang standard program siaran sehingga praktisi penyiaran mengetahui batasan-batasan, pelarangan, kewajiban, dan pengaturan penyiaran serta sanksi berdasarkan Pedoman Perilaku Penyiaran yang di tetapkan oleh KPI”

Yang Bisa Dilakukan

1. Biasakan melakukan FGD tentang persoalan yang terjadi di radio kita.

2. Harus ada inisiatif, jangan bergantung pada organisasi atau asosiasi.

3. Membuat Pelatihan intern atau secara bersama tentang Standard Program Siaran.

4. Pelatihan : Membuat Rencana Siaran, Rundown, Technology radio.

Warning :“Egosistem menjadi Ekosistem”

•Ingat Radio seperti raksasa yang sedang tidur •Radio itu kuat …syaratnya radio ga boleh egois

“Radio diharapkan selalu melakukan Innovasi baik Technology maupun pengembangan SDM”

“Radio senantiasi mengembangkan Budaya Kerja yang lebih professional”

Radio seharusnya melakukan komunikasi interaktif/konsultasi berkaitan dengan Standard Program Siaran dengan Lembaga yang berkompeten KPID Jawa Tengah

“Radio harus tahu tentang Aturan hukum penyiaran/ hal-hal apa saja yang melanggar aturan , jangan tidak mau tahu/masa bodoh”

“Radio berprestasi pasti taat aturan dan taat hukum”

“Sesuai dengan kodratnya LPP radio dan televisi lokal”

Selamat Berjuang…..Sukses

H. Teguh Prihanto , S.S vicosamudra@gmail.com

Pin BB: 2690D5FAFB: Bobby Teguh Prihanto

top related