penyusunan strategi bisnis pada usaha bangga …

18
1 Angga Dwi Saputra, Universitas Brawijaya, [email protected] PENYUSUNAN STRATEGI BISNIS PADA USAHA BANGGA SUPPLIER DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN Oleh: Angga Dwi Saputra Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya [email protected] Dosen Pembimbing: Dr. Dra. Kusuma Ratnawati., MM., CFP Abstrak Berkembangnya ekonomi pada industri pariwisata di Kota Malang, memberikan dampak positif bagi hadirnya wirausaha pendukung sektor pariwisata seperti usaha di bidang supplier bahan baku makanan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan strategi bisnis pada Bangga Supplier dalam memenangkan persaingan usaha dengan menggunakan serangkaian alat analisis yang terdiri dari Matriks EFE, Matriks IFE, Matriks SWOT, Matriks IE, dan Matriks QSPM. Jenis penelitian ini adalah kualitatif studi kasus, pada objek penelitian Bangga Supplier. Metode pengumpulan data dari penelitian ini menggunakan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Metode analisis permasalahan yang digunakan adalah dengan tahapan penyusunan strategi menurut Fred R. David. Berdasarkan hasil analisis tersebut didapatkan bahwa peluang yang dihadapi Bangga Supplier lebih besar daripada ancaman serta perusahaan memiliki kelemahan internal yang lebih besar daripada kekuatan. Pilihan strategi yang dihasilkan pada matriks SWOT adalah Kelemahan-Peluang. Mengacu pada matriks IE, perusahaan berada di kuadran I yaitu kondisi tumbuh dan berkembang. Pada matriks SPACE menghasilkan strategi alternatif yaitu strategi agresif. Alternatif strategi yang dihasilkan adalah strategi pengembangan produk dan penetrasi pasar. Serta strategi prioritas yang akan diterapkan adalah strategi penetrasi pasar. Kata kunci: Strategi bisnis, pariwisata, pemasok.

Upload: others

Post on 28-Nov-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENYUSUNAN STRATEGI BISNIS PADA USAHA BANGGA …

1

Angga Dwi Saputra, Universitas Brawijaya, [email protected]

PENYUSUNAN STRATEGI BISNIS PADA USAHA BANGGA

SUPPLIER DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN

Oleh:

Angga Dwi Saputra

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya

[email protected]

Dosen Pembimbing:

Dr. Dra. Kusuma Ratnawati., MM., CFP

Abstrak

Berkembangnya ekonomi pada industri pariwisata di Kota Malang, memberikan dampak

positif bagi hadirnya wirausaha pendukung sektor pariwisata seperti usaha di bidang

supplier bahan baku makanan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan strategi bisnis

pada Bangga Supplier dalam memenangkan persaingan usaha dengan menggunakan

serangkaian alat analisis yang terdiri dari Matriks EFE, Matriks IFE, Matriks SWOT,

Matriks IE, dan Matriks QSPM. Jenis penelitian ini adalah kualitatif studi kasus, pada objek

penelitian Bangga Supplier. Metode pengumpulan data dari penelitian ini menggunakan

observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Metode analisis permasalahan yang

digunakan adalah dengan tahapan penyusunan strategi menurut Fred R. David.

Berdasarkan hasil analisis tersebut didapatkan bahwa peluang yang dihadapi Bangga

Supplier lebih besar daripada ancaman serta perusahaan memiliki kelemahan internal yang

lebih besar daripada kekuatan. Pilihan strategi yang dihasilkan pada matriks SWOT adalah

Kelemahan-Peluang. Mengacu pada matriks IE, perusahaan berada di kuadran I yaitu

kondisi tumbuh dan berkembang. Pada matriks SPACE menghasilkan strategi alternatif

yaitu strategi agresif. Alternatif strategi yang dihasilkan adalah strategi pengembangan

produk dan penetrasi pasar. Serta strategi prioritas yang akan diterapkan adalah strategi

penetrasi pasar.

Kata kunci: Strategi bisnis, pariwisata, pemasok.

Page 2: PENYUSUNAN STRATEGI BISNIS PADA USAHA BANGGA …

2

Angga Dwi Saputra, Universitas Brawijaya, [email protected]

BUSINESS STRATEGY FORMULATION FOR BANGGA

SUPPLIER IN FACING THE COMPETITION

By:

Angga Dwi Saputra

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya

[email protected]

Supervisor:

Dr. Dra. Kusuma Ratnawati., MM., CFP

Abstract

The economic development in tourism industry in the city of Malang, has a positive

impact on the presence of supporting businesses in the tourism sector such as businesses in

the supplier field of raw food materials. This study aims to provide a business strategy for

Bangga Supplier in winning the business competition using a series of analysis tools

consisting of EFE Matrix, IFE Matrix, SWOT Matrix, IE Matrix, and QSPM Matrix. The

type of the research is qualitative case study, with Bangga Supplier as the research object.

The data gathering methods that are used in this research are observation, in-depth

interviews, and documentation. The problem analysis method used is the stages of strategy

formulation according to Fred R. David. Based on the results of the analysis it was found

that the opportunities faced by Bangga Supplier are greater than the threats and also the

company itself has greater internal weaknesses than strengths. The choice of strategy

produced on the SWOT matrix is Weakness-Opportunity. Referring to the IE matrix, the

company is in quadrant I, which is grow and build. In the SPACE matrix produced an

alternative strategy is aggressive strategy. The alternative strategies produced is the product

development strategy and market penetration. And the priority strategy that will be applied

is the market penetration strategy.

Keyword: Business strategy, tourism, suppliers

Page 3: PENYUSUNAN STRATEGI BISNIS PADA USAHA BANGGA …

3

Angga Dwi Saputra, Universitas Brawijaya, [email protected]

PENDAHULUAN

Pada era yang serba modern ini

segala sesuatu serba praktis dan

efisien. Di mana perubahan pola hidup

masyarakat akan berdampak pada pola

konsumsi, khususnya masyarakat

perkotaan yang sibuk dengan segala

rutinitasnya. Keadaan inilah yang

menyebabkan masyarakat lebih

memilih untuk membeli makanan di

luar rumah dengan berbagai macam

alternatif menu pilihan sebagai

solusinya dan berpengaruh pada

tingginya permintaan masyarakat akan

jasa penyedia makanan. Terutama

dalam bentuk makanan siap saji,

sehingga muncul peluang bisnis yang

sangat menjanjikan untuk pelaku

usaha di bidang penyajian makanan

dan minuman khususnya cafe, rumah

makan dan restoran. Semakin

berkembang usaha kuliner tersebut

akan memunculkan sebuah peluang

besar bagi bisnis supplier untuk

memenuhi kebutuhan bahan baku

dalam bisnis kuliner tersebut. Semakin

sibuk suatu bisnis kuliner maka jasa

supplier merupakan salah satu kunci

sukses untuk membantu usaha kuliner

dapat berkembang.

Kota Malang merupakan salah satu

kota tujuan untuk destinasi pariwisata,

khususnya masyarakat Jawa Timur.

Sebagai kota pariwisata akan

menimbulkan banyak usaha

pendukung pariwisata, seperti usaha

penginapan yang terdiri dari hotel,

guest house, wisma, dan vila.

Hadirnya usaha penginapan sangat

mendukung para wisatawan untuk

dapat menikmati destinasinya dan

semakin banyak usaha penginapan

akan menimbulkan persaingan antar

setiap usaha penginapan. Para pelaku

usaha di bidang penginapan akan

menawarkan berbagai fasilitas

pendukung seperti sajian makanan,

kolam renang, function room, hingga

fasilitas gym untuk menambah

kepuasan para wisatawan dan sebagai

nilai tambah bagi setiap usaha

penginapan dalam menghadapi

persaingan. Sehingga para pelaku

usaha penginapan tersebut

membutuhkan berbagai jasa supplier

untuk dapat mendukung fasilitas yang

akan diberikan kepada para

wisatawan.

Berdasarkan penjelasan data di atas

menunjukkan bahwa peluang yang

besar akan menimbulkan persaingan

Page 4: PENYUSUNAN STRATEGI BISNIS PADA USAHA BANGGA …

4

Angga Dwi Saputra, Universitas Brawijaya, [email protected]

yang semakin ketat dimana sebuah

perusahaan tidak lagi hanya bertarung

dengan pesaingnya dalam industri

yang sama namun juga dari industri

yang lain. Perencanaan strategi

(strategic planning) adalah sebuah alat

manajemen yang digunakan untuk

melakukan proyeksi kondisi pada

masa depan. Perencanaan strategi

membantu memberikan kesadaran

tentang arah yang dituju perusahaan,

menjaga kesinambungannya, serta

memudahkan pendelegasian dan

meningkatkan koordinasi dan alokasi

yang lebih efisien (Henry,2018).

Sebuah perencanaan strategi sangat

berdampak bagi setiap perusahaan

dengan implementasi yang dilakukan

dengan melalui langkah-langkah yang

sistematis, didukung dengan budaya

yang sesuai dan kepemimpinan yang

efektif, melibatkan partisipasi yang

luas bagi anggota perusahaan, serta

dikomunikasikan secara tepat ke

seluruh anggota perusahaan maka

akan memudahkan organisasi

mencapai visi, misi, serta sasaran

strategi yang telah ditetapkan

(Susanto, 2014).

Bangga Supplier merupakan salah

satu UMKM di Kota Malang yang

bergerak di sektor pemenuhan bahan

baku makanan dan minuman. Bangga

Supplier merupakan usaha start-up

yang masih mempunyai banyak

permasalahan serta membutuhkan

perencanaan strategi pengembangan

bisnis yang matang guna

keberlangsungan usahanya. Bangga

Supplier berlokasi di Jalan

Saxsophone no 9, Lowokwaru, Kota

Malang. Bangga Supplier memiliki

beberapa target pasar yaitu hotel

berbintang tiga, restoran dan café.

Pada tahun pertama ini masih

ditemukan banyak permasalahan,

seperti minimnya permodalan untuk

dapat mengembangkan usaha,

pemasaran yang kurang maksimal, dan

minimnya keterampilan dalam proses

distribusi akan menjadi kendala bagi

Bangga Supplier dimana target pada

tahun berikutnya mendapatkan

minimal tiga calon konsumen baru.

Maka dari itu analisis terhadap

perencanaan perusahaan yang

berkaitan dengan perumusan strategi

harus dilakukan. Evaluasi terhadap

kekuatan, kelemahan, peluang dan

ancaman, serta sistem yang dijalankan

tim usaha Bangga Supplier juga perlu

Page 5: PENYUSUNAN STRATEGI BISNIS PADA USAHA BANGGA …

5

Angga Dwi Saputra, Universitas Brawijaya, [email protected]

dilakukan terlebih dahulu sebagai

dasar pertimbangan.

Pada penelitian ini dilakukan

analisis perumusan strategi dengan

menggunakan SWOT Analysis melalui

Matriks Internal Factor Evaluation

(IFE) dan Matriks External Factor

Evaluation (EFE) sebagai tahap

masukan dalam penentuan strategi,

Matriks Strength, Weakness,

Opportunity, and Threat (SWOT),

Matriks Internal-External (IE) dan

Matriks Strategic Positioning and

Action Evaluation (SPACE) sebagai

tahap pencocokan, serta Matriks

Quantitative Strategic Planning

Method (QSPM) sebagai tahap

keputusan dan memperoleh strategi

yang dibutuhkan.

Hasil yang diharapkan dari

penelitian ini yaitu keputusan strategi

bisnis yang tepat guna memenangkan

persaingan dan keberlangsungan

usaha serta terus mengembangkan

usaha. Sehingga mampu memperluas

pasar dan mempertahankan hubungan

kerjasama dengan konsumennya.

LANDASAN TEORI

Manajemen Strategi

Manajemen strategis adalah

kumpulan dan tindakan yang

menghasilkan perumusan dan

pelaksanaan sebuah rencana-rencana

untuk mencapai sebuah tujuan yang

ditetapkan oleh perusahaan. Sebuah

perencanaan yang matang dan diikuti

dengan implementasi maka

perusahaan akan dapat memenangkan

persaingan dalam pasar (Pearce dan

Robinson, 2013).

Proses Manajemen Strategi

Proses manajemen strategi meliputi

empat elemen yaitu pengamatan

lingkungan, perumusan strategi,

implementasi strategi, evaluasi dan

pengendalian. (Wheelen, dkk. 2018).

Formulasi strategi meliputi

pengembangan visi dan misi,

mengidentifikasi peluang dan

ancaman eksternal organisasi,

menentukan kekuatan dan kelemahan

internal organisasi, membuat tujuan

jangka panjang, menghasilkan strategi

alternatif dan memilih strategi tertentu

yang akan dicapai (David, 2017).

Visi, Misi, dan Tujuan

Menurut Rahman dan Radjab

(2017) visi dan misi adalah landasan

penyelenggaraan program sebuah

instansi. Visi dan misi tentu tidak

untuk dijadikan simbol atau kalimat

Page 6: PENYUSUNAN STRATEGI BISNIS PADA USAHA BANGGA …

6

Angga Dwi Saputra, Universitas Brawijaya, [email protected]

berbingkai yang tanpa makna. Banyak

visi dan misi yang tidak efektif karena

tidak dapat dijabarkan kedalam

program kerja operasional. Kondisi ini

mengkhawatirkan karena

menunjukkan bahwa visi dan misi

hanya merupakan simbol semata. Visi

yang efektif antara lain harus memiliki

karakteristik seperti: Imagible (dapat

dibayangkan), desirable (menarik),

feasible (realistis dan dapat dicapai),

focused (jelas), flexible (aspiratif dan

responsif terhadap perubahan

lingkungan), Communicable (mudah

dipahami).

Tujuan merupakan uraian dari visi

yang menjadi sasaran jangka

menengah yang konkret dan terukur.

Karena pernyataan tujuan merupakan

gambaran jangka menengah dari

perjalanan mencapai visi dan target

yang dibuat, pernyataan tujuan perlu

mencerminkan keadaan masa depan

yang ingin dicapai perusahaan secara

konkret dan terukur (Pearce dan

Robinson, 2013).

Analisis Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal merupakan

faktor-faktor diluar kendali yang

mempengaruhi pilihan perusahaan

mengenai arah dan tindakan, yang

pada akhirnya akan mempengaruhi

struktur organisasi dan proses

internalnya. Lingkungan eksternal

terbagi menjadi tiga sub-kategori yang

berkaitan, yaitu: faktor-faktor dalam

lingkungan jauh (remote), faktor-

faktor dalam lingkungan industri, dan

faktor-faktor dalam lingkungan

operasional. (Pearce dan Robinson,

2013).

a. Lingkungan Jauh

1) Faktor Ekonomi

Ekonomi suatu negara akan

mempengaruhi kondisi bisnis-bisnis

yang terikat langsung pada negara

tersebut.

2) Faktor Sosial Budaya

Faktor sosial budaya yang

mempengaruhi perusahaan adalah

kepercayaan, nilai, pandangan, sikap

dan gaya hidup orang-orang disekitar

lingkungan eksternal perusahaan,

yang berkembang dari pengaruh

kultural ekologi, etnik, demografi,

agama, dan pendidikan.

3) Faktor Politik, Pemerintahan dan

Hukum

Stabilitas politik dan kebijakan

pemerintah sangat menentukan

Page 7: PENYUSUNAN STRATEGI BISNIS PADA USAHA BANGGA …

7

Angga Dwi Saputra, Universitas Brawijaya, [email protected]

kecenderungan dan arah

perekonomian nasional. Kondisi

lingkungan politik pemerintah

tersebut berpengaruh signifikan dan

strategis terhadap aktivitas bisnis.

4) Faktor Teknologi

Kekuatan teknologi dapat

menggambarkan peluang dan

ancaman yang harus dipertimbangkan

dalam merumuskan sebuah strategi.

Kemajuan teknologi dapat

mempengaruhi produk ataupun jasa,

pemasok, pesaing, pelanggan, proses

produksi, distributor, praktik

pemasaran dan posisi kompetitif

perusahaan secara dramatis.

b. Lingkungan Kompetitif

Lingkungan kompetitif merupakan

lingkungan dimana perusahaan yang

bergerak pada sektor tertentu saling

bersaing. Lingkungan kompetitif

memiliki efek yang besar terhadap

kelangsungan hidup perusahaan.

c. lingkungan operasional

Lingkungan operasional terdiri dari

faktor-faktor dalam situasi persaingan

yang mempengaruhi keberhasilan

suatu perusahaan dalam mendapatkan

sumber daya yang dibutuhkan (Pearce

dan Robinson, 2013).

Analisis Lingkungan Internal

Analisis lingkungan internal yaitu

perusahaan menganalisis kuantitas dan

kualitas sumber daya keuangan,

manusia, dan fisik perusahaan.

Perusahaan juga menilai kekuatan dan

kelemahan manajemen serta struktur

organisasi perusahaan (Pearce dan

Robinson, 2013).

Menurut David (2017) pendekatan

fungsi bisnis berupaya menilai dan

mengindikasikan faktor-faktor

internal yang mencakup kemampuan

perusahaan, dan keterbatasan yang

biasanya dikategorikan sebagai

berikut:

a. Manajemen

Manajemen merupakan suatu

tingkatan sistem pengaturan organisasi

yang mencakup sistem produksi,

pemasaran, pengelolaan sumberdaya

manusia, dan keuangan. Fungsi

manajemen terdiri dari empat aktivitas

dasar yaitu perencanaan,

pengorganisasian, penggerakan, dan

pengendalian.

b. Pemasaran

Pemasaran merupakan proses

menetapkan, menciptakan, memenuhi

kebutuhan dan keinginan pelanggan

akan produk dan jasa.

Page 8: PENYUSUNAN STRATEGI BISNIS PADA USAHA BANGGA …

8

Angga Dwi Saputra, Universitas Brawijaya, [email protected]

c. Keuangan

Kondisi keuangan sering dijadikan

ukuran tunggal terbaik dalam

menentukan posisi persaingan. Selain

itu, kondisi keuangan perusahaan juga

dapat menjadi daya tarik bagi investor.

d. Produksi dan operasi

Produksi dan operasi dalam suatu

perusahaan merupakan seluruh

aktivitas yang merubah input menjadi

output yang berupa barang dan jasa.

Manajemen produksi dan operasi erat

kaitannya dengan input, proses dan

output.

e. Penelitian dan pengembangan

Penelitian dan pengembangan

biasanya diarahkan pada produk-

produk baru sebelum pesaing

melakukannya, hal tersebut dilakukan

untuk meningkatkan pemasaran serta

mendapatkan keunggulan dari biaya

melalui efisiensi.

SWOT Analysis

Semua organisasi memiliki

kekuatan dan kelemahan dalam area

fungsional bisnisnya. Tidak ada

perusahaan yang memiliki kekuatan

atau kelemahan yang sama dalam

semua area fungsional bisnisnya.

Kekuatan atau kelemahan yang

ditemukan di dalam lingkungan

internal perusahaan akan digabungkan

dengan peluang atau ancaman yang

didapatkan dari lingkungan eksternal

perusahaan serta pernyataan visi dan

misi yang jelas, menjadi dasar untuk

menetapkan tujuan dan strategi

(Wheelen, dkk., 2018).

Kerangka Analitis Formulasi

Strategi

Menurut David (2017), terdapat

tiga tahapan dalam pengambilan

keputusan, dimana setiap tahapan

terdapat alat analisis yang akan

digunakan untuk melakukan analisis

dan pemetaan strategi. Tiga tahapan

serta alat analisis yang akan digunakan

adalah:

a. Tahap Masukan

Tahap masukan berisikan informasi

dasar yang dibutuhkan untuk

merumuskan suatu strategi. Pada tahap

masukan, alat analisis yang digunakan

adalah Matriks IFE (Internal Factor

Evaluation) dan Matriks EFE

(External Factor Evaluation).

Informasi yang diperoleh dari matriks

IFE dan matriks EFE akan menjadi

informasi masukan dasar untuk

Page 9: PENYUSUNAN STRATEGI BISNIS PADA USAHA BANGGA …

9

Angga Dwi Saputra, Universitas Brawijaya, [email protected]

matriks-matriks tahap pencocokan dan

keputusan.

Matriks IFE adalah alat analisis

yang digunakan untuk mengetahui

faktor-faktor internal yang menjadi

kekuatan atau kelemahan bagi suatu

perusahaan. Sedangkan matriks EFE

adalah alat analisis yang digunakan

untuk mengetahui faktor-faktor

eksternal yang menjadi sebuah

peluang atau ancaman bagi suatu

perusahaan (Rangkuti, 2014).

b. Tahap Pencocokan

Tahap pencocokan berfokus pada

penciptaan strategi alternatif yang

tepat dengan memerhatikan faktor-

faktor internal dan eksternal

perusahaan. Teknik yang digunakan

pada tahap pencocokan pada

penelitian ini antara lain Matriks

SWOT, Matriks IE dan Matriks

SPACE.

Menurut David (2017) matriks

SWOT adalah sebuah alat pencocokan

yang penting sehingga dapat

membantu para manajer dalam

mengembangkan empat jenis strategi.

1) Strategi Strengths Opportunities

Strategi SO memanfaatkan

kekuatan internal perusahaan untuk

dapat membuat keuntungan dari

peluang eksternal. Semua manajer

tentunya menginginkan organisasi

mereka berada dalam posisi di mana

kekuatan internal dapat digunakan

untuk mengambil keuntungan dari

berbagai kejadian yang terjadi

dilingkungan eksternal.

2) Strategi Weakness-Opportunities

Strategi WO bertujuan untuk

memperbaiki kelemahan internal

dengan cara memanfaatkan

keuntungan dari peluang eksternal.

Peluang-peluang besar terkadang

muncul, tetapi perusahaan memiliki

kelemahan internal yang

menghalanginya memanfaatkan

peluang tersebut.

3) Strategi Strengths Threats

Strategi ST menggunakan kekuatan

sebuah perusahaan untuk dapat

meminimalisasi dampak ancaman dari

lingkungan eksternal. Proses ini bukan

berarti bahwa suatu organisasi yang

kuat harus selalu menghadapi

ancaman secara langsung di dalam

lingkungan eksternal.

4) Strategi Weakness-Threats

Strategi WT merupakan taktik

defensive yang diarahkan untuk dapat

mengurangi kelemahan internal serta

menghindari ancaman eksternal.

Page 10: PENYUSUNAN STRATEGI BISNIS PADA USAHA BANGGA …

10

Angga Dwi Saputra, Universitas Brawijaya, [email protected]

Sebuah organisasi yang berada dalam

kondisi untuk menghadapi ancaman

eksternal dan kelemahan internal

benar-benar berada dalam posisi yang

sangat membahayakan. Pada

kenyataannya, perusahaan semacam

itu mungkin harus berjuang untuk

bertahan hidup dengan menggunakan

strategi defensive seperti melakukan

merger, penciutan, menyatakan diri

bangkrut, atau memilih untuk

dilikuidasi.

Matriks Internal-External

merupakan matriks yang meringkas

hasil evaluasi faktor eksternal dan

internal yang menempatkan

perusahaan pada salah satu kondisi di

dalam sembilan sel, dimana tiap-tiap

sel merupakan kondisi langkah yang

harus ditempuh perusahaan. Matriks

IE didasari pada dua dimensi kunci:

total rata-rata terimbang IFE pada

sumbu x dan total rata-rata tertimbang

EFE pada sumbu y (David, 2017).

Matriks Strategic Positioning and

Action Evaluation, alat penting

lainnya pada tahap pencocokan,

Kerangka kerja empat kuadrannya

menunjukkan apakah strategi agresif,

konservatif, defensif, atau kompetitif

paling tepat untuk organisasi yang

diberikan (David, 2017).

c. Tahap Keputusan

Pada tahap keputusan, alat yang

digunakan adalah matriks QSPM

(Quantitative Strategic Planning

Matriks) yang merupakan suatu teknik

analisis dalam literatur yang dirancang

untuk menetapkan daya tarik relatif

dari tindakan alternatif yang dapat

dijalankan (Pearce dan Robinson,

2013). QSPM menentukan daya tarik

relatif dari berbagai strategi yang

dipilih sampai seberapa jauh faktor-

faktor keberhasilan kritis eksternal dan

internal kunci dimanfaatkan atau

ditingkatkan. Daya tarik relatif dari

masing-masing strategi dihitung

dengan menentukan dampak

kumulatif dari masing-masing faktor

keberhasilan krisis eksternal dan

internal.

Klasifikasi Strategi

Menurut David (2017), klasifikasi

strategi perusahaan terdiri dari empat

alternatif strategi, yaitu:

a. Strategi Integrasi

Strategi Integrasi merupakan

strategi dengan mengupayakan

kepemilikan atau kendali yang lebih

Page 11: PENYUSUNAN STRATEGI BISNIS PADA USAHA BANGGA …

11

Angga Dwi Saputra, Universitas Brawijaya, [email protected]

besar kepada distributor (forward

integration), kepada pemasok

perusahaan (backward integration),

ataupun kepada pesaing yang bergerak

pada usaha sejenis (vertical

integration).

b. Strategi Intensif

Strategi Intensif adalah strategi

yang mewajibkan perusahaan untuk

melakukan upaya-upaya intensif untuk

meningkatkan posisi perusahaan

dipasar melalui produk yang ada.

Terdapat 3 opsi untuk penerapan

strategi intensif, yakni melakukan

penetrasi pasar, pengembangan

jangkauan geografis layanan baru atau

strategi pengembangan pasar, dan

pengembangan produk yang lebih

inovatif.

c. Strategi Diversifikasi

Strategi diversifikasi merupakan

strategi yang dimaksudkan untuk

menambah suatu produk baru. Strategi

diversifikasi dibagi lagi menjadi dua,

untuk penambahan produk baru yang

masih berkaitan disebut dengan

diversifikasi.

Implikasi atau Tindak Lanjut

Strategi

Implikasi strategi merupakan

tahapan lanjutan setelah proses

penyusunan strategi yang diputuskan

berupa kebijakan dalam mendukung

berjalannya strategi yang ditetapkan

untuk suatu organisasi. Dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia, kebijakan

diartikan sebagai rangkaian konsep

dan asas yang menjadi garis besar dan

dasar rencana dalam pelaksanaan

suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan

cara bertindak (tentang pemerintahan,

organisasi, dsb. Menurut Carl J

Federick (dikutip dalam Leo Agustino,

2012) kebijakan sebagai serangkaian

tindakan/kegiatan yang diusulkan

seseorang, kelompok atau pemerintah

dalam suatu lingkungan tertentu

dimana terdapat hambatan dan

kesempatan terhadap pelaksanaan

usulan kebijaksanaan tersebut dalam

rangka mencapai tujuan tertentu.

METODE PENELITIAN

Ditinjau dari pendekatannya,

penelitian ini digolongkan sebagai

penelitian kualitatif. Penelitian

kualitatif adalah penelitian yang

bertujuan untuk memahami kejadian,

tindakan, perilaku, persepsi dan

sebagainya, secara menyeluruh yang

dialami pada objek yang diteliti

(Moelong, 2012). Penelitian ini

Page 12: PENYUSUNAN STRATEGI BISNIS PADA USAHA BANGGA …

12

Angga Dwi Saputra, Universitas Brawijaya, [email protected]

dikategorikan sebagai penelitian studi

kasus yaitu penelitian yang bertujuan

untuk menggali informasi yang dapat

dipelajari atau ditarik dari sebuah

kasus. Penelitian studi kasus adalah

penyelidikan empiris yang

menyelidiki sebuah fenomena

kontemporer (kasus) dalam konteks

kehidupan nyata (Yin,2015).

Lokasi yang diambil dalam

penelitian ini ditentukan dengan

sengaja (purposive), yang dilakukan

pada wilayah Kota Malang yang

menjadi tempat usaha Bangga

Supplier yang beralamat di Jalan

Saxsophone no. 9, Tunggulwulung,

Lowokwaru, Kota Malang, Jawa

Timur. Objek dalam penelitian ini

adalah pada usaha supplier yang

bernama Bangga Supplier. Alasan

peneliti memilih Bangga Supplier

sebagai objek penelitian adalah

mengingat pentingnya sebuah strategi

yang tepat pada sebuah usaha kecil

khususnya pada Bangga Supplier

untuk dapat berkelanjutan dan dapat

memenangkan persaingan dalam

pasar.

Data dalam penelitian ini terdiri

dari data primer dan data sekunder.

Pengumpulan data dilakukan dengan

wawancara, observasi, dan

dokumentasi. Wawancara dalam

penelitian ini dilakukan kepada pihak

eksternal dan pihak internal Bangga

Supplier. Observasi yang dilakukan

pada penelitian ini adalah observasi

partisipan, dimana peneliti juga

mengikuti serta melakukan proses

bisnis objek penelitian Bangga

Supplier. Dokumentasi yang

diperlukan dalam penelitian ini adalah

transkrip wawancara, gambar-gambar

yang berkaitan dengan penyusunan

strategi, dan dokumen tertulis lainnya

seperti data perusahaan Bangga

Supplier dan data statistik yang

berkaitan dengan penyusunan strategi

bisnis.

Metode Analisa Permasalahan

dalam penelitian ini menggunakan alat

analisis yang berupa matriks dan harus

melalui tiga tahapan, yakni tahap

masukan, tahap pencocokan, dan

tahap keputusan. Pada tahap masukan,

matriks yang digunakan adalah

matriks IFE-EFE. Setelah hasil

analisis matriks IFE-EFE keluar, maka

selanjutnya masuk ketahapan

pencocokan strategi, dimana dalam

tahapan ini menggunakan matriks

SWOT, Matriks Internal-Eksternal

Page 13: PENYUSUNAN STRATEGI BISNIS PADA USAHA BANGGA …

13

Angga Dwi Saputra, Universitas Brawijaya, [email protected]

dan Matriks SPACE. Terakhir, hasil

pencocokan strategi akan dievaluasi

dalam tahap keputusan menggunakan

matriks QSPM.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1) Matriks EFE

Tabel 1. Matriks EFE Bangga

Supplier

Sumber: Data Diolah,2020.

Hasil analisis matriks EFE

menunjukkan skor total pembobotan

sebesar 3,21. Total skor 3,21 berarti

sudah termasuk memiliki total skor

diatas rata-rata yang mengindikasikan

bahwa Bangga Supplier sebenarnya

mampu untuk merespon peluang yang

ada sehingga mampu menarik

keuntungan dari hal tersebut, serta

meminimalkan pengaruh negatif dari

ancaman eksternal.

2) Matriks IFE

Tabel 2. Matriks IFE Bangga

Supplier

Sumber: Data Diolah,2020.

Hasil analisis matriks IFE

menunjukkan skor total pembobotan

sebesar 3,25. Total skor 3,25 berarti

sudah termasuk memiliki total skor

diatas rata-rata yang mengindikasikan

bahwa Bangga Supplier sudah cukup

optimal pada lingkungan internal

usahanya dimana dapat meminimalisir

ancaman yang timbul dari ketatnya

persaingan antar usaha supplier bahan

baku makanan yang ada di Kota

Malang.

3) Matriks SWOT

Tabel 3. Matriks SWOT Bangga

Supplier

Page 14: PENYUSUNAN STRATEGI BISNIS PADA USAHA BANGGA …

14

Angga Dwi Saputra, Universitas Brawijaya, [email protected]

Sumber: Data Diolah,2020.

Berdasarkan dari analisis Matriks

SWOT di atas, terdapat berbagai

macam alternatif strategi yang dapat

dipilih oleh Bangga Supplier untuk

diterapkan. Tetapi jika melihat dari

kondisi Bangga Supplier, sebaiknya

menggunakan strategi alternatif WO

(Weakness-Opportunities) supaya

dapat memperbaiki kelemahan yang

dimiliki perusahaan untuk

memanfaatkan peluang yang ada pada

lingkungan eksternal.

4) Matriks IE

Sumber: Data diolah,2020.

Gambar 1. Matriks IE Bangga Supplier

Berdasarkan koordinat 3,21 dan

3,25 pada matriks IE, Bangga Supplier

berada pada Kuadran I. Kuadran I

digambarkan sebagai kondisi yang

sedang tumbuh dan berkembang.

Alternatif strategi yang dapat

diterapkan adalah penetrasi pasar dan

pengembangan produk.

5) Matriks SPACE

Berdasarkan koordinat 1,0 dan 1,5

pada matriks SPACE, Bangga

Supplier berada pada pilihan strategi

alternatif yaitu strategi agresif.

Adapun strategi alternatif strategi

yang dapat diterapkan adalah penetrasi

pasar dan pengembangan produk.

Kekuatan

(Strengths)

Kelemahan (Weaknesses)

1. Pemanfaatan sumber daya aset.

2. Memiliki sistem database dalam pengelolaan kegiatan operasional.

3. Target pasar yang ingin disasar sudah jelas.

4. Saluran distribusi yang baik 5. Memiliki database yang baik. 6. Sistem pembayaran yang

transparan.

1. Kurangnya sumber daya manusia dalam mengelola usaha.

2. Kurang perencanaan strategi dari awal.

3. Kurang terkenalnya brand Bangga Supplier.

4. Penganggaran untuk kegiatan pemasaran sangat rendah.

5. Kurang memanfaatkan kemajuan teknologi dalam kegiatan pemasaran.

6. Kemampuan permodalan sangat

terbatas.

Peluang

(Opportunites)

Strategi S-O Strategi W-O

1. Tenaga kerja di kota malang tersedia banyak.

2. Pariwisata merupakan sektor riil sebagai penggerak ekonomi di kota malang.

3. Perkembangan usaha kuliner dan perhotelan di kota malang semakin meningkat.

4. Gaya hidup konsumtif mahasiswa di kota malang akan berpengaruh pada tingkat permintaan barang dari konsumen di bidang kuliner.

5. Perilaku pelaku konsumen yang membutuhkan pihak ketiga dalam rantai pasok.

6. Dukungan pemerintah dalam menciptakan wirausaha baru (umkm).

7. Peran pemerintah dalam menstabilkan harga barang yang tinggi di pasar.

8. Kemajuan teknologi dapat membantu dalam hal proses kegiatan usaha.

9. Profil pelanggan dalam memetakan target pasar

10. Data pemasok

mempermudah dalam

memenuhi kebutuhan

bahan baku makanan dan

minuman.

1. Melakukan pemasaran untuk

menjangkau target pasar yang

semakin berkembang. (S3,

O3, O5)

2. Tawarkan kemudahan yang

akan didapatkan dan

tunjukkan kelebihan serta

pengalaman yang telah

dimiliki Bangga Supplier

untuk meyakinkan calon

konsumen (S2, S4, S6, O2)

3. Mencari data dan

menawarkan kerjasama

kepada calon konsumen yang

baru merintis usaha (S2, S3,

S6, O6)

1. Mencari tenaga kerja part time

tambahan untuk membantu

pengelolaan usaha Bangga

Supplier. (W1, O1)

2. Anggaran pemasaran perlu

ditambahkan untuk meyakinkan

para calon konsumen yang

tersedia di pasar. (W3, W4, O2,

O3)

3. Menyusun langkah pemasaran

yang masif untuk mengembangkan

usaha di tahun kedua dalam upaya

mendapatkan calon konsumen,

seperti pemasaran yang

memanfaatkan teknologi dan

memanfaatkan jaringan

pertemanan mahasiswa yang

memiliki usaha di bidang kuliner.

(W2, W3, W5, O2, O3, O8)

Ancaman (Threats) Strategi S-T Strategi W-T

1. Tingkat inflasi akan berpengaruh terhadap harga

jual atau keuntungan yang diperoleh.

2. Perilaku pelaku konsumen yang tidak membutuhkan

pihak ketiga dalam rantai pasok.

3. Kemajuan teknologi dapat membuat brand usaha kecil

akan sulit mendapatkan tempat.

4. Kemungkinan kompetitor untuk masuk kedalam pasar

supplier sangat besar. 5. Usaha supplier sejenis

sangat banyak ditemukan dipasar.

6. Konsumen dapat menentukan hubungan kerjasama dengan supplier.

7. Tingkat persaingan dalam usaha supplier sangat tinggi.

1. Melakukan forecasting untuk

melakukan pembelian barang

tertentu yang akan mengalami

kenaikan harga di saat tertentu

dan memperkirakan kenaikan

harga jual yang tepat ketika

terjadi kenaikan harga beli

dari suatu barang. (S2, S4,

T1)

2. Jelaskan kemudahan yang

akan didapatkan oleh

konsumen yang tidak

membutuhkan pihak ketiga

dalam rantai pasok

dibandingkan dengan

melakukan pencarian bahan

baku sendiri (S2, S6, T2)

3. Berikan pelayanan dengan

semua kekuatan yang dimiliki

perusahaan kepada konsumen

untuk dapat melanjutkan

hubungan kerjasama ditahun

berikutnya (S2, S4, T6)

1. Perlu meningkatkan cara

pemasaran supaya brand dapat

dikenal oleh calon konsumen

sehingga dapat mengantisipasi

kompetitor yang masuk (W3, W4,

T3, T4)

2. Benchmarking terhadap pesaing

yang dinilai lebih baik (W2, W5,

T7)

3. Menetapkan harga yang dapat

diterima konsumen dengan tetap

menjaga kualitas (W2, T2)

Page 15: PENYUSUNAN STRATEGI BISNIS PADA USAHA BANGGA …

15

Angga Dwi Saputra, Universitas Brawijaya, [email protected]

Tabel 4. Matriks SPACE Bangga

Supplier

Sumber: Data diolah,2020.

Sumber: Data diolah,2020.

Gambar 2. Matriks SPACE

6) Matriks QSPM

Berdasarkan hasil analisis

menggunakan Matriks QSPM, dapat

diketahui bahwa Total Attractiveness

Score (TAS) dari strategi penetrasi

pasar didapatkan angka sebesar 6,45

sedangkan strategi pengembangan

produk mendapatkan total skor

sebesar 6,01. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa strategi penetrasi

pasar memiliki nilai yang tertinggi

sehingga strategi utama yang paling

tepat untuk diterapkan saat ini oleh

Bangga Supplier adalah strategi

penetrasi pasar.

Tabel 5. Matriks QSPM Bangga

Supplier

Sumber: Data diolah,2020.

Page 16: PENYUSUNAN STRATEGI BISNIS PADA USAHA BANGGA …

16

Angga Dwi Saputra, Universitas Brawijaya, [email protected]

Strategi penetrasi pasar merupakan

upaya peningkatan pangsa pasar atau

market share dari suatu produk

ataupun jasa melalui usaha-usaha

pemasaran yang lebih besar. Adapun

Langkah kebijakan yang diterapkan

Bangga Supplier dalam mendukung

strategi penetrasi pasar diantaranya:

a) Menetapkan target konsumen

disertai target penjualan.

b) Mencari tambahan sumber daya

modal untuk mendukung strategi

yang ditetapkan supaya perusahaan

terus dapat berkembang.

c) Realokasi anggaran pada tahun

kedua, berfokus untuk kegiatan

pemasaran dan operasional

perusahaan.

d) Membuat konten pemasaran, dan

mencari tenaga pemasar.

e) Mencari tambahan pemasok untuk

memperkuat saluran distribusi.

f) Mencari tambahan tenaga kerja

untuk membantu kegiatan

operasional yang semakin padat.

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil

berdasarkan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a) Kondisi lingkungan eksternal

menunjukkan bahwa Bangga

Supplier mampu untuk merespon

peluang yang ada sehingga mampu

menarik keuntungan dari hal

tersebut, serta meminimalkan

pengaruh negatif dari ancaman

eksternal. Adapun kondisi

lingkungan internal menunjukkan

bahwa sudah cukup optimal dimana

dapat meminimalisir ancaman yang

timbul dari ketatnya persaingan

antar usaha supplier bahan baku

makanan yang ada di Kota Malang,

meskipun terdapat kelemahan

internal yang lebih besar.

b) Berdasarkan hasil penelitian,

penyusunan strategi bisnis Bangga

Supplier melalui tiga tahapan.

Tahapan pertama yaitu tahapan

masukan, pada tahapan ini

melakukan analisis lingkungan

perusahaan dengan didukung alat

analisis berupa Matriks EFE dan

IFE. Berdasarkan hasil skor bobot

matriks EFE ditemukan bahwa

peluang memiliki nilai total skor

bobot sebesar 1,62 dan ancaman

memiliki nilai total skor bobot 1,59.

Hal ini menunjukkan bahwa

peluang yang dihadapi Bangga

Page 17: PENYUSUNAN STRATEGI BISNIS PADA USAHA BANGGA …

17

Angga Dwi Saputra, Universitas Brawijaya, [email protected]

Supplier lebih besar daripada

ancaman. Sedangkan hasil skor

bobot matriks IFE, kekuatan

memiliki nilai total skor bobot

sebesar 1,51 dan kelemahan

memiliki nilai total skor bobot 1,74.

Hal ini menunjukkan bahwa

perusahaan memiliki kelemahan

internal yang lebih besar daripada

kekuatan. Jadi, Bangga supplier

berada pada kondisi kelemahan

internal yang lebih besar dan

memiliki peluang yang harus

dimanfaatkan.

c) Tahapan kedua yaitu tahapan

pencocokan, pada tahapan ini

menganalisis hasil lingkungan

perusahaan dengan menggunakan

alat analisis yang berupa Matriks

SWOT menghasilkan strategi

alternatif Weakness-Opportunity

(WO) yaitu mencari tenaga kerja

part time untuk membantu

pengelolaan usaha Bangga

Supplier, anggaran pemasaran

perlu ditambahkan, dan menyusun

langkah pemasaran yang masif.

Pada matriks IE perusahaan berada

pada kuadran I dimana merupakan

wilayah yang menggambarkan

perusahaan sedang berada pada

kondisi tumbuh dan berkembang.

Alternatif strategi yang tepat untuk

diterapkan dalam kuadran I adalah

strategi penetrasi pasar dan

pengembangan produk. Serta pada

matriks SPACE menghasilkan

pilihan strategi alternatif yaitu

strategi pengembangan produk dan

penetrasi pasar.

d) Strategi utama yang paling tepat

untuk diterapkan oleh Bangga

Supplier adalah strategi penetrasi

pasar berdasarkan hasil dari

Matriks QSPM. Strategi penetrasi

pasar yaitu upaya peningkatan

pangsa pasar atau market share

melalui usaha-usaha pemasaran

yang lebih masif.

DAFTAR PUSTAKA

Agustino, Leo. 2012. Dasar-Dasar

Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta.

Badan Pusat Statistik Kota Malang,

2018. Badan Pusat Statistik Kota

Malang. [Online] Available at:

https://malangkota.bps.go.id/

[Accessed 20 Oktober 2019].

Badan Pusat Statistik Kota Malang,

2019. Kota Malang dalam angka

2019. Available at:

https://malangkota.bps.go.id/

[Accessed 3 Maret 2020].

Page 18: PENYUSUNAN STRATEGI BISNIS PADA USAHA BANGGA …

18

Angga Dwi Saputra, Universitas Brawijaya, [email protected]

Badan Pusat Statistik Kota Malang,

2020. Kota Malang Dalam Angka

2020. [Online] Available at:

https://malangkota.bps.go.id/publicati

on/2020/02/28/5a3ba9dd73243958ed

907c53/kota-malang-dalam-angka-

2020--penyediaan-data-untuk-

perencanaan-pembangunan.html

[Accessed 30 Maret 2020].

Bugin, 2010. Metode Penelitian

Kualitatif. Jakarta: Kencana.

David, F. R., 2017. Strategic

Management (Manajemen Strategis

Konsep). 16 ed. s.l.:Pearson.

Gunawan, D. S., Alhabsji, T. &

Rahardjo, K., 2015. Analisis

Lingkungan Eksternal Dan Internal

Dalam Menyusun Strategi

Perusahaan. Profit Jurnal

Administrasi Bisnis, 9(1), p. 25.

Hery, 2018. Manajemen Strategik.

Jakarta: PT Gramedia.

Moelong, L. J., 2012. Metodologi

Penelitian Kualitatif. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Pearce, J. A. & Robinson Jr., R. B.,

2013. Manajemen Strategis. 12 Buku 1

(Formulasi Implementasi dan

Pengendalian) ed. Jakarta: Salemba

Empat.

Porter, M. E., 2016. Competitive

Advantage (menciptakan dan

Mempertahankan Kinerja

Keunggulan). s.l.: Kharisma

Publishing Grup.

Prihatsanti, U., Suryanto & Wiwin

Hendriani, 2018. Menggunakan Studi

Kasus sebagai Metode Ilmiah dalam

Psikologi. Buletin Psikologi, 26(2), p.

9.

Rangkuti, F., 2014. Analisis SWOT:

Teknik Membedah Kasus Bisnis.

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Sekaran, U., 2010. Metodologi

Penelitian untuk Bisnis. Keempat ed.

Jakarta: Salemba Empat.

Sugiono, 2012. Metode Penelitian

Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.

Wheelen, T. L., Hoffman, A. N.,

Bamford, C. E. & Hunger, J., 2018.

Strategic Management and Business

Policy, Edisi 15, Penerbit: Pearson. 15

ed. s.l.:Pearson.

Yin, R., 2015. Studi Kasus: Desain

dan Metode. Jakarta: Rajawali Pers.