bahasa zaman nowsetali.event.upi.edu/file/download/eri_kurniawan-setali... · 2018-05-07 ·...

Post on 22-Jan-2020

3 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

BAHASA ZAMAN NOW

TANTANGAN DAN PELUANG

ERI KURNIAWAN

SIAPAKAH SAYA?Dosen Universitas Pendidikan Indonesia

Presiden ALTI (Asosiasi Linguistik Terapan

Indonesia)

S1 = UPI; S2 & S3 = The University of

Iowa, AS

Area kepakaran: Deskripsi Bahasa

Perkembangan Bahasa Anak

Analisa Wacana Kritis

Linguistik Budaya

Fenomena Zaman Now

• Berdasarkan survey di Inggris, para ibu menidurkan anak-anaknyadengan tablet tinimbang cerita sebelum tidur (Vulchanova dkk., 2017).

• Di AS, survey terhadap orang tua dengan anak berusia 2–24 bulan(Zimmerman dkk., 2007) menunjukkan bahwa pada usia 3 bulan, sekitar40% anak secara regular menonton TV, DVD atau video, dan pada usia24 bulan angkanya meningkat sampai 90%.

• Ferguson and Donellan (2014): bayi tanpa paparan media menunjukkanperkembangan bahasa yang lebih rendah dibandingkan bayi denganpaparan media.

• Riset di AS menunjukkan bahwa robot ‘sosial’ berdampak positifterhadap perkembangan bahasa anak (Westlund dkk. 2016).

3

TOPIK PEMBAHASAN

Bahasa Zaman Now

PELUANG & AKSIMASALAH/

TANTANGAN

DUNIA & BAHASA DIGITAL

DUNIA & Bhs

D1G1T4L

DIGITAL NATIVE V.S. DIGITAL IMMIGRANT(Oblinger and Oblinger, 2012)

6

DIGITAL NATIVE

Mereka yang hidupnyatelah menyatu dengan

era digital

DIGITAL IMMIGRANT

Mereka yang berusaha bermigrasi dari era

mereka ke era digital

Generasi:• Lahir 1982-1991• Fasih teknologi• Multitasking• Lebih senang

visual (gambar)

Generasi:• Lahir 1965-

1982• Gaptek• Pikiran hanya

fokus satu hal• Lebih senang

membaca teks (tulisan)

ANDA DI MANA?

Karakteristik Digital Native

Kebebasan, Menolak Terkekang

Bermain, Bukan Hanya Bekerja

Ekspresif, Tidak Hanya Reseptif

Cepat, Enggan Menunggu

Mencari, Bukan Menunggu Instruksi

Unggah, Bukan Hanya Unduh

Interaktif, Bukan Komunikasi Searah

Berkolaborasi, Tak Hanya Berkompetisi

Teknologi zaman now

9

DIGITAL DI INDONESIA

255. juta

Perdesaan = 55 %

Perkotaan = 45 %

132.7 juta 129.2 Juta(97,4%)

326.3 Juta (126%)

66.0 Juta (25%)

Indikator utama pemanfaatan digital per-Januari 2016

Populasi penduduk Pengguna aktif internet Pengguna media sosial Terhubung seluler Pengguna aktif media seluler

Sumber: Survey Perilaku pengguna Internet Indonesia oleh APJII 2016

KITA JUARA DALAM JUMLAH WAKTU

PENGGUNAAN PONSEL UNTUK BERINTERNET

Karakteristik Bahasa Digital Natives

• Menggunakan semua jenis komunikasi digital

• Menggunakan teknologi digital untuk mengakses informasi (if it’s now on the web, it doesn’t exist)

• Berkolaborasi melakukan banyak hal (konten internet)

• Menggunakan perangkat digital dalam aktivisme (semisal tim

kampanye Obama (2008), revolusi Mesir (2011))

Bahasa zaman now

• Pos-el

• Laman

• Newsgroup

• Pesan pendek/instan

• Chat

• Blog

• Skype

• Vlog

• Ensiklopedia daring

Media Sosial dan Bahasa

Peran bahasa dalam medsos (Kaplan & Haenlin, 2010)

Kerja kolaboratif (wiki)

Blog dan microblog (Wordpress & Twitter)

Jejaring sosial (Facebook)

Bahasa (multimodal)

Komunitas konten (Youtube)

Permainan maya (World of Warcraft)

Dunia sosial maya (Second Life)

Tranformasi Bahasa Dunia Digital (Marvin, 2016)

PERGESERAN POLA LINGUISTIK• Dalam studi ihwal gaya bercerita dalam Facebook, Page

(2012) menemukan dominasi gaya wacana afektif yang

ditandai dengan pemarkah intensifikasi: kapitalisasi, tanda

seru, pengulangan, quantifier yang berlebihan dan

intensifier.

• Secara bentuk, ada perubahan fitur lingual dalam bahasa

komunikasi digital.

14

Fitur Linguistik Komunikasi Digital (Jones & Hafner, 2012)

• ‘lol’, ‘otw’, ‘bdg’

• ‘k’ ⇨ ‘okay’

• ‘bandung’

• ‘u’ ⇨ ‘you’

• ‘!!!’, ‘….’

• ‘apdet’

• ‘umm’, ‘haha’

• ‘=.=’

• ‘aww’, ‘ass’15

Tranformasi Bahasa Dunia Digital (Marvin, 2016)

BERAGAMNYA MODA SEMIOTIK Synder (1998): Pergeseran dari kertas ke layar

menghadirkan keberagaman moda: visual, aural, gestural

dan spasial untuk menyampaikan makna.

Kress (2003): Teori Semiotik yang menjelaskan gestur,

ujaran, gambar, tulisan, objek 3D, dan musik.

Dagenais and Schulze (2012): Penggunaan digital storytelling dalam pembelajaran bahasa

16

Tranformasi Bahasa Dunia Digital (Marvin, 2016)

PRAKTIK TRANSLINGUAL DAN MULTILINGUAL• Barton and Lee (2013): Penggunaan campur kode dalam

komunitas diaspora dalam komunikasi daring telah

meningkatkan partisipasi lokal dan global mereka.

• Warschauer, Said dan Zohry (2002): Penggunaan Bahasa

Arab Dialek Mesir dengan tulisan Roman dalam komunikasi

daring.

• Canagarajah (2013): Code-mesh Inggris dan Arab dalam

pembuatan idiom dan pilihan kata/kolokasi baru dalam

komunikasi digital.17

Emoji et al.

Apa Artinya ini?

😭😫😔

🙈😜

😎🎉🏆

😡🔫

18

Emoji et al.

• Vyv (2016): “Sebagai bahasa visual, emoji telah mengungguli

hieroglif (tulisan Mesir kuno) yang memakan waktu berabad-

abad untuk berkembang.”

• Talk Talk Mobile: 72% dari orang berusia 18-25 tahun merasa

lebih mudah mengungkapkan sesuatu dengan emoji

dibandingkan teks.

• Instagram (2016): 48% dari teks yang dipakai adalah emoji.

• Facebook (2015): LOL digunakan 1,9%, haha (51,4%), hehe (13,1%), dan emoji (33,5%)

19

Tanda Baca

Apa Arti Ini?

!

!!!!

????

?!?!

……..20

TANTANGAN

“The death of grammar andpunctuation?”

• “Had a gr8 time tnx 4 ur present. C u 2mrw :)”

“The death of grammar and punctuation?”

• a lack of capitalization,

• too much CAPSLOCK,

• failure to punctuate

properly!

• using asterisks to convey

an emotion like *scared*,

#hashtagging,

“The death of grammar and punctuation?”

• Emily Green (Grammarly): “Pesan pendek (texting) menggerus

literasi anak remaja. Generasi selanjutnya dihadapkan pada isu

literasi yang serius, yang dapat menyebabkan masalah yang

lebih parah. Saat ini kita menghadapi kendala tata bahasa dan

literasi antar generasi”.

• Penn State (2012): remaja yang menggunakan techspeak (bahasa mereka dalam dunia digital) memiliki nilai buruk dalam tes tata bahasa.

Kepunahan Bahasa

• Karena eksistensi didefinisikan

secara daring, maka ketiadaan

sebuah bahasa dalam jaringan

menandakan ‘kepunahan digital’

(Verlag 2014)

• Kepunahan digital menandakan

kepunahan nyata karena

buktinya bahasa yang tidak eksis

secara virtual memang bahasa

‘marginal’.

Digital Language Death (Kornai, 2013)

• Kornai mengukur eksistensi setiap bahasa di dunia (± 7000)

dengan melacak keberadaan pesan daring, keberadaan

perangkat lunak bahasa, dan artikel dalam bahasa yang

dimaksud dalam Wikipedia.

• Setengah dari bahasa yang ada (± 2500-3500) dalam kondisi

amat terancam dan hanya 10% yang terbilang aman.

• 96% dari semua bahasa dalam dunia digital terkategori

“punah dalam Internet”

• Hanya 2% dari bahasa dunia yang mendominasi komunikasi

daring.

27

PELUANG & AKSI

28

Revitalisasi Bahasa dalam Jaringan

• Komisi Komunikasi dan Informasi UNESCO mempromosikan

“keberagaman bahasa dan multilingualisme dalam internet”

(lihat Vannini & Le Crosnier 2012)

• Zuckerman (2008) meluncurkan Global Voices, puspa ragam

cerita yang ditulis para wartawan dari berbagai negara dalam

bahasa Inggris. Saat ini banyak penggiat bahasa lain

menerjemahkan cerita-cerita tersebut ke dalam bahasa lain

semisal Taiwan dan Malagasy ditambah dengan cerita asli dari

bahasa tersebut.

Revitalisasi bahasa daerah daring

• Eksistensi bahasa Sunda secara daring

• Digunakan secara masif oleh komunitas penggiat Sunda daring semisal

fikmin dan Salakanagara dalam Facebook

• Mulai digunakan oleh generasi muda (‘Sunda Viking’)

• Majalah-majalah Sunda menampakkan diri secara daring

• Wikipedia berbahasa Sunda

• Perangkat lunak anotasi Sunda

• Apakah bahasa daerah Anda masih eksis?

Techspeak

• McWhorter (2013): “Texting merupakan fingered speech (ujaran ‘jari’). Sekarang kita bisa menulis sebagaimana kita

berbicara.”

• Texting menghadirkan moda komunikasi yang baru yang

memiliki aturan linguistiknya sendiri.

• Pengguna texting memraktikkan dwi-dialek dalam penulisan

yang bermanfaat secara kognitif.

• Penelitian Pew (2008): 60% remaja sadar bahwa “teks

elektronik” tidaklah sama dengan “tulisan (formal)” dan 86%

yakin bahwa keterampilan menulis menunjang keberhasilan

masa depan mereka.

Agenda Riset (Kolaborasi)

• Revitalisasi bahasa daerah secara daring

• Techspeak dalam penggunaan dan pemertahanan bahasa

Indonesia/daerah

• Emoji atau tanda baca daring dalam tulisan siswa

• Praktik multingual (semisal campur kode) dalam komunikasi

daring

• Teknologi digital (termasuk robot tutor) dalam pemerolehan

dan pembelajaran bahasa (pertama atau kedua)

5/7/2018 33

T 3 R 1 M 4

K 4 5 1 H

top related