bab_3.pdf
Post on 26-Oct-2015
26 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
25
BAB III
GAMBARAN UMUM PRAKTIK KERJA
3.1 Gambaran Umum Wilayah Kota Cimahi
a. Wilayah Administrasi
Kota Cimahi terletak diantara 107°30´30ʺ - 107°30´30ʺ Bujur Timur (
BT ) dan 6°50´00ʺ - 6°56´00ʺ Lintang Selatan ( LS ), dengan batas – batas
administratif sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kecamatan Parompong, Kecamatan Cisarua dan Kecamatan
Ngamprah Kabupaten Bandung Barat.
Sebelah Timur : Kecamatan Sukasari, Kecamatan Sukajadi, Kecamatan Cicendo
Dan Kecamatan Andir Kota Bandung.
Sebelah Selatan: Kecamatan Marga Asih, Kecamatan Batujajar, Kabupaten
Bandung Barat, dan Kecamatan Bandung Kulon Kota
Bandung.
Sebelah Barat : Kecamatan Padalarang, Kecamatan Batujajar, dan Kecamatan
Ngamprah Kabupaten Bandung Barat.
Wilayah Aministrasi Kota Cimahi terdiri dari 3 (tiga) Kecamatan dan
15 (lima belas ) Kelurahan, yaitu :
26
1. Kecamatan Cimahi Utara
1.1 Kelurahan Cipageran
1.2 Kelurahan Citeureup
1.3 Kelurahan Cibabat
1.4 Kelurahan Pasirkaliki
2. Kecamatan Cimahi Tengah
1.1 Kelurahan Baros
1.2 Kelurahan Setiamanah
1.3 Kelurahan Cigugur Tengah
1.4 Kelurahan Karang Mekar
1.5 Kelurahan Cimahi
3. Kecamatan Cimahi Selatan
1.1 Kelurahan Utama
1.2 Kelurahan Leuwigajah
1.3 Kelurahan Cibeber
1.4 Kelurahan Melong
1.5 Kelurahan Cibeureum
b. Kondisi Wilayah
Luas wilayah Kota Cimahi adalah 4.025,73 Ha. Terdiri dari Luar Daerah
Budidaya sebesar 3.807,6639 Ha sedangkan Luas Daerah Non Budidaya adalah
sebesar 218,0661 Ha, dengan perincian sebagai berikut :
a. Luas Wilayah : 4025.73 Ha
b. Luas Daerah Budidaya : 3807.6639 Ha ( 94,58 % )
c. Luas Daerah Non Budidaya : 218.0661 Ha ( 5,42 % )
c. Kondisi Demografi
Jumlah Penduduk Kota Cimahi sebesar 551.216 Jiwa, dengan Tingkat
Pertumbuhan Penduduk dalam 1 (satu ) Tahun sebesar 7,53 % . Mata Pencarian
masyarakat Kota Cimahi bervariasi dan yang menjadi mayoritas adalah industri
yaitu sebesar 60 % sedangkan sisanya terbagi dalam berbagai sektor usaha.
Untuk lebih jelasnya dapat di sajikan sebagi berikut :
a. Jumlah Penduduk : 563.702 Jiwa
b. Jumlah KepalaKeluarga : 187.00 KK
27
c. Tingkat Pertumbuhan Pemnduduk : 2.06 % / Tahun
d. Sosial Ekonomi : Industri ( 60% )
3.2 Sejarah singkat Kantor Pertanahan Kota Cimahi
Pada tahun 1960 merupakan saat-saat yang sangat bersejarah bagi Kantor
Pertanahan, karena pada tanggal 24 September 1960 Kantor Pertanahan didirikan
dikota Bandung, dengan keterbatasan Kantor Pertanahan Kota Bandung dalam
bidang pertanahan pada tahun 1979 sampai dengan 1980 Kantor Pertanahan
pindah ke daerah Sangkuriang sampai dengan tahun 1992 dan pada tahun 1993
Kantor Pertanahan pindah ke daerah Encep Kartawiria Kota Cimahi sampai
dengan sekarang.
Pembentukan Kantor Pertanahan Kota Cimahi berdasarkan keputusan
Badan Pertanahan Nasional, dengan segala keterbatasannya Kantor Pertanahan
Kota Cimahi mulai beroperasi di Kota Cimahi setelah diresmikan pada tahun
1993 khususnya menggunakan sistem satu atap atau sistem loket.
3.2.1 Visi dan Misi Kantor Pertanahan Kota Cimahi
a. Visi : Menjadi lembaga yang mampu mewujudkan tanah dan pertanahan
untuk sebesar besar kemakmuran rakyat, serta keadilan dan keberlanjutan
sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan Republik Indonesia.
b. Misi : Mengembangkan dan menyelenggarakan politik dan kebijakan –
kebijakan pertanahan untuk :
1. Peningkatan kesejahteraan rakyat, penciptaan sumber-sumber baru
kemakmuran rakyat, pengurangan kemiskinan dan kesejahteraan
pendapatan, serta pemantapan ketahanan pangan.
2. Peningkatan tatanan kehidupan bersama yang lebih berkeadilan dan
bermanfaat dalam kaitannya dengan penguasaan, pemilikan,
penggunaan dan pemanfaatan tanah (P4T).
28
3. Perwujudan tatanan kehidupan bersama yang harmonis dengan
mengatasi berbagai sengketa, konflik dan perkara pertanahan di seluruh
tanah air dan penataan perangkat hukum dan sistem pengelolaan
pertanahan sehingga tidak melahirkan sengketa,konflik dan perkara di
kemudian hari
4. Keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan
Indonesia dengan memberikan akses seluas-luasnya pada generasi yang
akan datang terhadap tanah sebagai sumber kesejahteraan masyarakat.
5. Menguatkan lembaga-lembaga pertanahan sesuai dengan jiwa, semangat
prinsip dan aturan yang terulang dalam UUPA dan aspirasi rakyat secara
luas.
3.2.2 Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kantor Pertanahan Kota Cimahi
Kantor Pertanahan Kota Cimahi merupakan pemerintah daerah
walaupun masih merupakan instansi vertikal yang mempunyai tugas pokok
melaksanakan kewenangan daerah dalam bidang Pertanahan untuk
memberikan pelayanan pada masyarakat, diantaranya pengumpulan data dan
informasi yang akurat bagi perumusan dan kebijakan pemerintah pusat
maupun pemerintah kota serta kepastian hukum hak atas tanah.
Kedudukan Kantor Pertanahan Kota Cimahi dipimpin oleh seorang
kepala kantor yang dalam melaksanakan tugasnya secara teknis operasional
berkoordinasi dengan Bupati/Walikota dan secara teknis Administrasi
dibawah Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi.
Adapun Tugas dan Fungsi Kantor Pertanahan Kota Cimahi
diantaranya :
1. Kantor Pertanahan Kota Cimahi mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas dan fungsi Badan Pertanahan Nasional dalam
lingkungan wilayah Kabupaten/Kota yang bersangkutan, serta
melaksanakan kewenangan daerah dibidang Pertanahan serta
pembantuan yang diberikan oleh daerah Pemerintah Pusat atau
Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kota.
29
2. Menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Kantor
Pertanahan Kota Cimahi yang mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Penyusunan rencana program dan penganggaran dalam rangka
pelaksanaan tugas Pertanahan.
b. Pelayanan, Perijinan dan Rekomendasi di bidang Pertanahan.
c. Pelaksanaan Penatagunaan Tanah, Landreform, Konsolidasi
Tanah, dan Penataan Wilayah Tertentu.
d. Penanganan Konflik, Sengketa, dan perkara Pertanahan.
e. Perumusan kebijakan nasional di bidang Pertanahan.
f. Perumusan Kebijakan Teknis di bidang Pertanahan.
g. Koordinasi Kebijakan, Perencanaan dan program di bidang
pertanahan.
h. Pembinaan dan pelayanan administrasi di bidang pertanahan.
i. Penyelenggaraan dan pelaksanaan survey, pengukuran dan
pemetaan dibidang pertanahan.
j. Pelaksanaan pendaftaran tanah dalam rangka menjamin
kepastian hukum.
k. Pengaturan dan penataan hak-hak atas tanah.
l. Penyiapan administrasi atas tanah yang dikuasai atau dimiliki
negara/daerah berkerjasama dengan departemen keuangan.
m. Pengawasan dan pengendalian penguasaan pemilikan tanah.
n. Kerjasama dengan lembaga-lembaga lain.
o. Pemberdayaan masyarakat dibidang pertanahan.
p. Pengkajian dan pengembangan hukum pertanahan.
q. Penelitian dan Pengembangan hukum pertanahan.
r. Pendidikan, pelatihan dan pengembangan sumber daya
manusia di bidang pertanahan.
s. Pengelolaan data dan informasi di bidang pertanahan.
t. Pembinaan fungsioanal lembaga-lembaga yang berkaitan di
bidang pertanahan.
30
u. Pembatalan dan penghentian hubungan hukum antara orang
dan badan dengan tanah sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
v. Pengusulan dan pelaksanaan penataan hak atas tanah,
pendaftaran hak tanah, pemeliharaan data pertanahan
administrasi tanah aset pemerintah.
w. Pelaksanaan pengendalian pertanahan,pengelolaan tanah
negara, tanah terlantar dan tanah krisis, peningkatan partisipasi
dan pemberdayaan masyarakat.
x. Melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga.
3.3 Setruktur Organisasi Kantor Pertanahan Kota Cimahi
Dibentuknya setruktur organisasi kantor pertanahan kota cimahi
mempunyai tujuan untuk memperjelas tugas, wewenang dan jabatan dari masing-
masing bidang yang mempunyai peraturan tertentu dalam pelaksanaanya agar
tetap berkesinambungan, diantaranya sebagai berikut :
1. Kepala Kantor Pertanahan Kota Cimahi
2. Sub Bagian Tata Usaha, terdiri dari :
a. Urusan Perencanaan dan Keuangan
b. Urusan Umum dan Kepegawaian
3. Seksi Survey, Pengukuran dan Pemetaan, terdiri dari :
a. Subseksi Pengukuran dan Pemetaan
b. Subseksi Tematik dan Potensi Tanah
4. Seksi Hak Atas Tanah dan Pendaftaran Tanah, terdiri dari :
a. Subseksi Penetapan Hak Tanah
b. Subseksi Pengaturan dan Tanah Pemerintah
c. Subseksi Pendaftaran Tanah
d. Subseksi Peralihan, Pembebanan Hak dan PPAT
5. Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan, terdiri dari :
31
a. Subseksi Penatagunaan Tanah dan Kawasan Tertentu
b. Subseksi Landreform dan Konsolidasi Tanah
6. Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan Pertanahan, terdiri dari :
a. Subseksi Pengendalian Pertanahan
b. Subseksi Pemberdayaan Masyarakat
7. Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara, terdiri dari :
a. Subseksi Sengketa dan Konflik Pertanahan
b. Subseksi Perkara Pertanahan
Tugas pokok menegenai tugas-tugas sub bagian seksi dan urusan serta
subseksi dilingkungan Kantor Pertanahan Kota Cimahi, antara lain :
1. Kepala Kantor
Kepala Kantor Pertanahan, mempunyai tugas :
a. Memimpin Kantor Pertanahan sesuai dengan tugas dan fungsi Kantor
Pertanahan.
b. Membina aparatur/staff Kantor Pertanahan agar bekerja dengan baik.
c. Menentukan kebijakan teknis Pertanahan sesuai dengan perundang-
undangan yang berlaku.
d. Membina dan melaksanakan kerjasama dibidang pertanahan dengan
Departemen dan Lembaga-lembaga pemerintahan lain.
2. Sub bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan
untuk pengelolaan urusan umum perlengkapan, keuangan, kepegawaian,
perencanaan dan laporan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sub bagian
Tata Usaha diantaranya :
a. Urusan Perencanaan dan Keuangan, mempunyai tugas melakukan
urusan perencanaan dan melakukan urusan keuangan dilingkungan
Kantor Pertanahan.
b. Urusan Umum dan Kepegawaian, mempunyai tugas melakukan urusan
surat-menyurat, Kepegawaian, perlengkapan dan urusan-urusan rumah
tangga dilingkungan Kantor Pertanahan.
3. Seksi Survey, Pengukuran dan Pemetaan, mempunyai tugas merumuskan
dan melaksanakan kebijakan dibidang survey lapangan, pengukuran dan
pemetaan suatu bidang tanah, berikut fungsinya :
32
a. Subseksi Pengukuran dan Pemetaan, mempunyai tugas melakukan
identifikasi, pengukuran, pemetaan, dan menyiapkan pendaftaran
konversi tanah bekas milik adat.
b. Subseksi Tematik dan Potensi Tanah mempunyai tugas melakukan
pemetaan tematik pada suatu bidang tanah dan melakukan survey
tentang potensi tanah.
4. Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah, mempunyai tugas merumuskan
dan melaksanakan kebijakan dibidang hak tanah dan pendaftaran tanah,
berikut fungsinya :
a. Seksi Penetapan Hak Tanah, mempunyai tugas mengatur pelaksanaan
dan penetapan hak-hak atas tanah.
b. Subseksi Pengaturan Tanah Pemerintah, mempunyai tugas mengatur
pelaksanaan pengadaan tanah untuk keperluan pemerintahan,
organisasi sosial dan kepentingan umum lainnya.
c. Subseksi Pendaftaran Hak, mempunyai tugas menyiapkan pendaftaran
hak berdasarkan pemberian hak dan pengakuan mengumpulkan data
hak atas tanah untuk pembuatan laporan penyajian informasi
pertanahan, serta memelihara daftar-daftar umum dan warkah dibidang
pengukuran dan pendaftaran.
d. Subseksi Peralihan, Pembebanan Hak dan PPAT, mempunyai tugas
menyiapkan penyelesaian peralihan hak atas tanah, pembebanan hak
atas tanah dan menyiapkan pembinaan PPAT, surveyor berlisensi dan
lembaga penilaian tanah.
5. Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan, mempunyai tugas
merumuskan dan melaksanakan kebijakan dibidang dan penataan
pertanahan, berikut fungsinya :
a. Subseksi Penatagunaan Tanah dan Kawasan Tertentu, mempunyai
tugas menyiapkan penyelesaian tentang penatagunaan tanah dan
kawasan tertentu.
b. Subseksi Landreform dan Konsolidasi Tanah, mempunyai tugas
menyelesaikan masalah landreform dan konsolidasi.
6. Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan, mempunyai tugas merumuskan
dan melaksanakan kebijakan dibidang pengendalian dan pemberdayaan,
berikut fungsinya :
a. Subseksi Pengendalian Pertanahan, mempunyai tugas tentang
pengendalian pertanahan.
33
b. Subseksi Pemberdayaan Masyarakat, mempunyai tugas mengatur
tentang pemberdayaan masyarakat.
7. Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara, mempunyai tugas merumuskan dan
melaksanakan kebijakan dibidang sengketa, konflik dan perkara tentang
penyelewengan dibidang pertanahan. Berikut fungsinya :
a. Subseksi Sengketa dan Konflik Pertanahan, mempunyai tugas
menangani masalah sengketa dan konflik.
b. Subseksi Perkara Pertanahan mempunyai tugas tentang permasalahan
perkara pertanahan.
3.4 Sumber Daya Manusia
Jumlah Pegawai/Karyawan Kantor Pertanahan Kota Cimahi Tahun
2012 sebanyak 72 orang dengan perincian sebagai berikut :
TABEL 3.1
Berdasarkan Unit Kerja
No Bagian Jumlah
1 Sub Bagian Tata Usaha 17 Orang
2 Seksi Survey, Pengukuran dan Pemetaan 17 Orang
3 Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah 23 Orang
4 Seksi Pengaturan dan Penatagunaan Pertanahan 6 Orang
5 Seksi Pengendalian Pertanahan dan
Pemberdayaan Masyarakat
4 Orang
6 Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara 5 Orang
Jumlah 72 Orang
Sumber : Kantor Pertanahan Kota Cimahi, 2012
Menurut saya dilihat dari tabel di atas jumlah pegawai/karyawan
berdasarkan unit kerja masih memerlukan sumber daya manusia lagi yang
tentunya berkompeten di bidangnya masing-masing, karena berdasarkan dari
pengalaman saya saat PKL di Kantor Pertanahan Kota Cimahi beberapa Unit
34
kerja masih kurang Sumber Daya Manusia. Contohnya suatu pekerjaan yang
seharusnya dilakukan oleh 2 orang namun dikerjakan oleh 1 orang, sehingga
pekerjaan pun membutuhkan waktu yang lama untuk diselesaikan.
TABEL 3.2
Berdasarkan Golongan
No Golongan Jumlah
1 IV 2 Orang
2 III 39 Orang
3 II 5 Orang
Jumlah 46 Orang
Sumber : Kantor Pertanahan Kota Cimahi, 2012
TABEL 3.3
Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Pendidikan Jumlah
1 S2 (Strata Dua) 4 Orang
2 S1 (Strata Satu) 12 Orang
3 DIV (Diploma Empat) 5 Orang
4 DIII (Diploma Tiga) 7 Orang
5 SLTA 35 Orang
Jumlah 63 Orang
Sumber : Kantor Pertanahan Kota Cimahi, 2012
35
3.5 Kebijakan dan Sasaran Pembangunan Kantor Pertanahan Kota
Cimahi
Kebijakan pokok dan sekaligus arah pembangunan bidang pertanahan di
Kantor Pertanahan Kota Cimahi pengelola pertanahan untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat. Berdasarkan kebijakan terarah ditetapkan sasaran
pelaksanaan tugas yang dirumuskan dalam CATUR TERTIB PERTANAHAN
(KEPRES Nomor 7 Tahun 1997), yaitu :
a. Tertib Hukum Pertanahan
Dengan tertib hukum pertanahan dimaksudkan, setiap bidang
penguasaan, pemilikan tanah dan penggunaanya baik oleh perorangan
maupun oleh badan hukum, mempunyai hubungan hukum yang sah.
Hal tersebut ditujukan antara lain oleh surat tanda perolehan hak tanah
serta tanda bukti pemilikan tanah, yaitu SERTIPIKAT.
b. Tertib Administrasi Pertanahan
Dengan Tertib administrasi pertanahan dimaksudkan, bahwa data-data
setiap bidang tanah tercatat dan dapat diketahui dengan mudah baik
mengenai riwayat kepemilikannya, subjek haknya, jenis haknya dan
keadaan fisiknya serta ketertiban prosedur dalan setiap urusan yang
menyangkut tanah.
c. Tertib Penggunaan Tanah
Dengan tertib penggunaan tanah dimaksudkan bahwa setiap bidang
tanah telah diusahakan/dipergunakan sesuai dengan kemampuan dan
peruntukannya sehingga dapat memberi manfaat yang optimal bagi
kepentingan rakyat banyak.
d. Tertib Pemeliharaan Tanah dan Lingkungan Hidup
Dengan tertib pemeliharaan tanah dan lingkungan hidup dimaksudkan
bahwa setiap penguasaan atas tanah telah memperhatikan dan
melakukan usaha-usaha untuk menunjang terwujudnya kelestarian
tanah dan lingkungan hidup.
Hal tersebut diatas sangat penting, tanah mempunyai makna yang sangat
strategis karena didalamnya terkandung tidak saja aspek fisik tetapi juga aspek
sosial, aspek ekonomi aspek budaya bahkan aspek politik juga aspek keamanan
36
dan aspek hukum. Secara teoritis sumber daya tanah memiliki 6 (enam) jenis
tanah yaitu :
1. Nilai Produksi
2. Nilai Lokasi
3. Nilai Lingkungan
4. Nilai Sosial
5. Nilai Politik
6. Nilai Hukum
Untuk mencapai sasaran dan tujuan kebijakan tersebut Kantor Pertanahan
Kota Cimahi telah melaksanakan kegiatan dan upaya baik melalui kegiatan rutin
maupun proyek serta kegiatan yang bersifat pelayanan umum kepada masyarakat,
selain itu ditetapkan 11 agenda prioritas Kantor Pertanahan Kota Cimahi, yaitu :
1. Membangun kepercayaan masyarakat pada Kantor Pertanahan Kota
Cimahi.
2. Meningkatkan Pelayanan dan pelaksanaan pendaftaran tanah secra
menyeluruh di seluruh indonesia terutama di daerah kota cimahi.
3. Memastikan penguatan hak-hak rakyat atas tanah.
4. Menyelesaikan persoalan pertanahan di daerah-daerah korban bencana
alam dan konflik yang menyangkut pertanahan.
5. Menangani dan menyelesaikan perkara, masalah, sengketa dan konflik
pertanahan secara sistematis .
6. Membangun sistem informasi pertanahan dan menegemen pertanahan
nasional (SIMTANAS) dan sistem pengamatan dokumen pada Kantor
Pertanahan Kota Cimahi.
7. Menangani masalah KKN serta meningkatkan partisipasi dan
pemberdayaan masyarakat.
8. Membangun database penguasaan dan pemilikan tanah dalam skala
besar.
9. Melaksanakan secara konsisten semua peraturan perundang-undangan
pertanahan yang di tetapkan.
10. Menata kelembagaan Kantor Pertanahan Kota Cimahi.
11. Mengembangkan dan memperbaharui politik dan kebijakan
pertanahan.
37
3.6 Sistem Pelayanan Kantor Pertanahan Kota Cimahi
Sistem pelayanan kantor pertanahaan kota cimahi adalah sistem pelayanan
satu atap dengan menggunakan loket-loket pelayanan bagi para pemohonan yang
akan mengurus masalah persertifikatan atau masalah pertanahan lainnya.
Setiap loket di pimpin oleh seorang koordinator yang bertanggung jawab
akan kelancaran pelayanan dan adminitrasi pada loketnya dan melaporkan hasil
pekerjaan kepada sub seksinya masing-masing.
Untuk melayani semua jenis permohonan pelayanan kantor pertanahan
kota cimahi dilakukan melalui 9 (sembilan) loket yaitu :
1. Loket I : Loket informasi yang bertugas kepada pemohon, penerimaam
surat-surat masuk dan formulir permohonan.
2. Loket II : Loket pendaftaran pengukuran tanah yang berfungsi
menerima, pendaftaran tanah dan pengukuran tanah serta biaya
pengukuran.
3. Loket III : Loket pendaftaran, tanah pertama kali (pengakuan dan
penegasan hak) yang bertugas menerima, memeriksa dan meneliti
kelengkapam berkas yang masuk untuk pendaftaran pertama kali
(pengakuan dan penegasan hak) konversi, serta membuat surat
perintah setoran (SPS, di.306).
4. Loket IV : Loket ini bertugas mengenai :
a. Pemecahan dan pemisahan, penggabungan sertifikat
b. SK Pemberi Hak
c. Perubahan Hak ( Hak Guna Bangunan menjadi Hak Milik )
5. Loket V : Loket ini bertugas mengenai :
a. Pengecekan Sertifikat
b. Surat keterangan pendaftaran tanah (SKPT)
c. Pencatatan dan penghapusan sita
d. Sertifikat pengganti (Blanko lama hilang atau rusak )
6. Loket VI : Loket pemberian hak yang bertugas pemberian hak (tanah
negara) dan pemberian hak tanah instansi pemerintah.
38
7. Loket VII : Loket pemberian hak dan pembebanan hak, yang bertugas
menerima, memeriksa pendaftaran sertifikat hak tanggungan, peralihan
hak (balik nama sertifikat ), peralihan hak tanggungan (cessie) dan
roya.
8. Loket VIII : Loket setoran biaya sertifikat tanah yang bertugas
menerima pembayaran biaya pengukuran, biaya permohonan sertifikat,
biaya panitia “A” uang pemasukan negara dan biaya transport.
9. Loket VIIII : Loket tempat pengambilan sertifikat yang bertugas
menyerahkan sertifikat yang telah selesai kepada pemohon.
top related