bab_3.pdf

14

Click here to load reader

Upload: nurlail-latifah

Post on 26-Oct-2015

26 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Bahan Ajar

TRANSCRIPT

Page 1: BAB_3.pdf

25

BAB III

GAMBARAN UMUM PRAKTIK KERJA

3.1 Gambaran Umum Wilayah Kota Cimahi

a. Wilayah Administrasi

Kota Cimahi terletak diantara 107°30´30ʺ - 107°30´30ʺ Bujur Timur (

BT ) dan 6°50´00ʺ - 6°56´00ʺ Lintang Selatan ( LS ), dengan batas – batas

administratif sebagai berikut :

Sebelah Utara : Kecamatan Parompong, Kecamatan Cisarua dan Kecamatan

Ngamprah Kabupaten Bandung Barat.

Sebelah Timur : Kecamatan Sukasari, Kecamatan Sukajadi, Kecamatan Cicendo

Dan Kecamatan Andir Kota Bandung.

Sebelah Selatan: Kecamatan Marga Asih, Kecamatan Batujajar, Kabupaten

Bandung Barat, dan Kecamatan Bandung Kulon Kota

Bandung.

Sebelah Barat : Kecamatan Padalarang, Kecamatan Batujajar, dan Kecamatan

Ngamprah Kabupaten Bandung Barat.

Wilayah Aministrasi Kota Cimahi terdiri dari 3 (tiga) Kecamatan dan

15 (lima belas ) Kelurahan, yaitu :

Page 2: BAB_3.pdf

26

1. Kecamatan Cimahi Utara

1.1 Kelurahan Cipageran

1.2 Kelurahan Citeureup

1.3 Kelurahan Cibabat

1.4 Kelurahan Pasirkaliki

2. Kecamatan Cimahi Tengah

1.1 Kelurahan Baros

1.2 Kelurahan Setiamanah

1.3 Kelurahan Cigugur Tengah

1.4 Kelurahan Karang Mekar

1.5 Kelurahan Cimahi

3. Kecamatan Cimahi Selatan

1.1 Kelurahan Utama

1.2 Kelurahan Leuwigajah

1.3 Kelurahan Cibeber

1.4 Kelurahan Melong

1.5 Kelurahan Cibeureum

b. Kondisi Wilayah

Luas wilayah Kota Cimahi adalah 4.025,73 Ha. Terdiri dari Luar Daerah

Budidaya sebesar 3.807,6639 Ha sedangkan Luas Daerah Non Budidaya adalah

sebesar 218,0661 Ha, dengan perincian sebagai berikut :

a. Luas Wilayah : 4025.73 Ha

b. Luas Daerah Budidaya : 3807.6639 Ha ( 94,58 % )

c. Luas Daerah Non Budidaya : 218.0661 Ha ( 5,42 % )

c. Kondisi Demografi

Jumlah Penduduk Kota Cimahi sebesar 551.216 Jiwa, dengan Tingkat

Pertumbuhan Penduduk dalam 1 (satu ) Tahun sebesar 7,53 % . Mata Pencarian

masyarakat Kota Cimahi bervariasi dan yang menjadi mayoritas adalah industri

yaitu sebesar 60 % sedangkan sisanya terbagi dalam berbagai sektor usaha.

Untuk lebih jelasnya dapat di sajikan sebagi berikut :

a. Jumlah Penduduk : 563.702 Jiwa

b. Jumlah KepalaKeluarga : 187.00 KK

Page 3: BAB_3.pdf

27

c. Tingkat Pertumbuhan Pemnduduk : 2.06 % / Tahun

d. Sosial Ekonomi : Industri ( 60% )

3.2 Sejarah singkat Kantor Pertanahan Kota Cimahi

Pada tahun 1960 merupakan saat-saat yang sangat bersejarah bagi Kantor

Pertanahan, karena pada tanggal 24 September 1960 Kantor Pertanahan didirikan

dikota Bandung, dengan keterbatasan Kantor Pertanahan Kota Bandung dalam

bidang pertanahan pada tahun 1979 sampai dengan 1980 Kantor Pertanahan

pindah ke daerah Sangkuriang sampai dengan tahun 1992 dan pada tahun 1993

Kantor Pertanahan pindah ke daerah Encep Kartawiria Kota Cimahi sampai

dengan sekarang.

Pembentukan Kantor Pertanahan Kota Cimahi berdasarkan keputusan

Badan Pertanahan Nasional, dengan segala keterbatasannya Kantor Pertanahan

Kota Cimahi mulai beroperasi di Kota Cimahi setelah diresmikan pada tahun

1993 khususnya menggunakan sistem satu atap atau sistem loket.

3.2.1 Visi dan Misi Kantor Pertanahan Kota Cimahi

a. Visi : Menjadi lembaga yang mampu mewujudkan tanah dan pertanahan

untuk sebesar besar kemakmuran rakyat, serta keadilan dan keberlanjutan

sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan Republik Indonesia.

b. Misi : Mengembangkan dan menyelenggarakan politik dan kebijakan –

kebijakan pertanahan untuk :

1. Peningkatan kesejahteraan rakyat, penciptaan sumber-sumber baru

kemakmuran rakyat, pengurangan kemiskinan dan kesejahteraan

pendapatan, serta pemantapan ketahanan pangan.

2. Peningkatan tatanan kehidupan bersama yang lebih berkeadilan dan

bermanfaat dalam kaitannya dengan penguasaan, pemilikan,

penggunaan dan pemanfaatan tanah (P4T).

Page 4: BAB_3.pdf

28

3. Perwujudan tatanan kehidupan bersama yang harmonis dengan

mengatasi berbagai sengketa, konflik dan perkara pertanahan di seluruh

tanah air dan penataan perangkat hukum dan sistem pengelolaan

pertanahan sehingga tidak melahirkan sengketa,konflik dan perkara di

kemudian hari

4. Keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan

Indonesia dengan memberikan akses seluas-luasnya pada generasi yang

akan datang terhadap tanah sebagai sumber kesejahteraan masyarakat.

5. Menguatkan lembaga-lembaga pertanahan sesuai dengan jiwa, semangat

prinsip dan aturan yang terulang dalam UUPA dan aspirasi rakyat secara

luas.

3.2.2 Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kantor Pertanahan Kota Cimahi

Kantor Pertanahan Kota Cimahi merupakan pemerintah daerah

walaupun masih merupakan instansi vertikal yang mempunyai tugas pokok

melaksanakan kewenangan daerah dalam bidang Pertanahan untuk

memberikan pelayanan pada masyarakat, diantaranya pengumpulan data dan

informasi yang akurat bagi perumusan dan kebijakan pemerintah pusat

maupun pemerintah kota serta kepastian hukum hak atas tanah.

Kedudukan Kantor Pertanahan Kota Cimahi dipimpin oleh seorang

kepala kantor yang dalam melaksanakan tugasnya secara teknis operasional

berkoordinasi dengan Bupati/Walikota dan secara teknis Administrasi

dibawah Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi.

Adapun Tugas dan Fungsi Kantor Pertanahan Kota Cimahi

diantaranya :

1. Kantor Pertanahan Kota Cimahi mempunyai tugas melaksanakan

sebagian tugas dan fungsi Badan Pertanahan Nasional dalam

lingkungan wilayah Kabupaten/Kota yang bersangkutan, serta

melaksanakan kewenangan daerah dibidang Pertanahan serta

pembantuan yang diberikan oleh daerah Pemerintah Pusat atau

Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kota.

Page 5: BAB_3.pdf

29

2. Menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Kantor

Pertanahan Kota Cimahi yang mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Penyusunan rencana program dan penganggaran dalam rangka

pelaksanaan tugas Pertanahan.

b. Pelayanan, Perijinan dan Rekomendasi di bidang Pertanahan.

c. Pelaksanaan Penatagunaan Tanah, Landreform, Konsolidasi

Tanah, dan Penataan Wilayah Tertentu.

d. Penanganan Konflik, Sengketa, dan perkara Pertanahan.

e. Perumusan kebijakan nasional di bidang Pertanahan.

f. Perumusan Kebijakan Teknis di bidang Pertanahan.

g. Koordinasi Kebijakan, Perencanaan dan program di bidang

pertanahan.

h. Pembinaan dan pelayanan administrasi di bidang pertanahan.

i. Penyelenggaraan dan pelaksanaan survey, pengukuran dan

pemetaan dibidang pertanahan.

j. Pelaksanaan pendaftaran tanah dalam rangka menjamin

kepastian hukum.

k. Pengaturan dan penataan hak-hak atas tanah.

l. Penyiapan administrasi atas tanah yang dikuasai atau dimiliki

negara/daerah berkerjasama dengan departemen keuangan.

m. Pengawasan dan pengendalian penguasaan pemilikan tanah.

n. Kerjasama dengan lembaga-lembaga lain.

o. Pemberdayaan masyarakat dibidang pertanahan.

p. Pengkajian dan pengembangan hukum pertanahan.

q. Penelitian dan Pengembangan hukum pertanahan.

r. Pendidikan, pelatihan dan pengembangan sumber daya

manusia di bidang pertanahan.

s. Pengelolaan data dan informasi di bidang pertanahan.

t. Pembinaan fungsioanal lembaga-lembaga yang berkaitan di

bidang pertanahan.

Page 6: BAB_3.pdf

30

u. Pembatalan dan penghentian hubungan hukum antara orang

dan badan dengan tanah sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

v. Pengusulan dan pelaksanaan penataan hak atas tanah,

pendaftaran hak tanah, pemeliharaan data pertanahan

administrasi tanah aset pemerintah.

w. Pelaksanaan pengendalian pertanahan,pengelolaan tanah

negara, tanah terlantar dan tanah krisis, peningkatan partisipasi

dan pemberdayaan masyarakat.

x. Melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga.

3.3 Setruktur Organisasi Kantor Pertanahan Kota Cimahi

Dibentuknya setruktur organisasi kantor pertanahan kota cimahi

mempunyai tujuan untuk memperjelas tugas, wewenang dan jabatan dari masing-

masing bidang yang mempunyai peraturan tertentu dalam pelaksanaanya agar

tetap berkesinambungan, diantaranya sebagai berikut :

1. Kepala Kantor Pertanahan Kota Cimahi

2. Sub Bagian Tata Usaha, terdiri dari :

a. Urusan Perencanaan dan Keuangan

b. Urusan Umum dan Kepegawaian

3. Seksi Survey, Pengukuran dan Pemetaan, terdiri dari :

a. Subseksi Pengukuran dan Pemetaan

b. Subseksi Tematik dan Potensi Tanah

4. Seksi Hak Atas Tanah dan Pendaftaran Tanah, terdiri dari :

a. Subseksi Penetapan Hak Tanah

b. Subseksi Pengaturan dan Tanah Pemerintah

c. Subseksi Pendaftaran Tanah

d. Subseksi Peralihan, Pembebanan Hak dan PPAT

5. Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan, terdiri dari :

Page 7: BAB_3.pdf

31

a. Subseksi Penatagunaan Tanah dan Kawasan Tertentu

b. Subseksi Landreform dan Konsolidasi Tanah

6. Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan Pertanahan, terdiri dari :

a. Subseksi Pengendalian Pertanahan

b. Subseksi Pemberdayaan Masyarakat

7. Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara, terdiri dari :

a. Subseksi Sengketa dan Konflik Pertanahan

b. Subseksi Perkara Pertanahan

Tugas pokok menegenai tugas-tugas sub bagian seksi dan urusan serta

subseksi dilingkungan Kantor Pertanahan Kota Cimahi, antara lain :

1. Kepala Kantor

Kepala Kantor Pertanahan, mempunyai tugas :

a. Memimpin Kantor Pertanahan sesuai dengan tugas dan fungsi Kantor

Pertanahan.

b. Membina aparatur/staff Kantor Pertanahan agar bekerja dengan baik.

c. Menentukan kebijakan teknis Pertanahan sesuai dengan perundang-

undangan yang berlaku.

d. Membina dan melaksanakan kerjasama dibidang pertanahan dengan

Departemen dan Lembaga-lembaga pemerintahan lain.

2. Sub bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan

untuk pengelolaan urusan umum perlengkapan, keuangan, kepegawaian,

perencanaan dan laporan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sub bagian

Tata Usaha diantaranya :

a. Urusan Perencanaan dan Keuangan, mempunyai tugas melakukan

urusan perencanaan dan melakukan urusan keuangan dilingkungan

Kantor Pertanahan.

b. Urusan Umum dan Kepegawaian, mempunyai tugas melakukan urusan

surat-menyurat, Kepegawaian, perlengkapan dan urusan-urusan rumah

tangga dilingkungan Kantor Pertanahan.

3. Seksi Survey, Pengukuran dan Pemetaan, mempunyai tugas merumuskan

dan melaksanakan kebijakan dibidang survey lapangan, pengukuran dan

pemetaan suatu bidang tanah, berikut fungsinya :

Page 8: BAB_3.pdf

32

a. Subseksi Pengukuran dan Pemetaan, mempunyai tugas melakukan

identifikasi, pengukuran, pemetaan, dan menyiapkan pendaftaran

konversi tanah bekas milik adat.

b. Subseksi Tematik dan Potensi Tanah mempunyai tugas melakukan

pemetaan tematik pada suatu bidang tanah dan melakukan survey

tentang potensi tanah.

4. Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah, mempunyai tugas merumuskan

dan melaksanakan kebijakan dibidang hak tanah dan pendaftaran tanah,

berikut fungsinya :

a. Seksi Penetapan Hak Tanah, mempunyai tugas mengatur pelaksanaan

dan penetapan hak-hak atas tanah.

b. Subseksi Pengaturan Tanah Pemerintah, mempunyai tugas mengatur

pelaksanaan pengadaan tanah untuk keperluan pemerintahan,

organisasi sosial dan kepentingan umum lainnya.

c. Subseksi Pendaftaran Hak, mempunyai tugas menyiapkan pendaftaran

hak berdasarkan pemberian hak dan pengakuan mengumpulkan data

hak atas tanah untuk pembuatan laporan penyajian informasi

pertanahan, serta memelihara daftar-daftar umum dan warkah dibidang

pengukuran dan pendaftaran.

d. Subseksi Peralihan, Pembebanan Hak dan PPAT, mempunyai tugas

menyiapkan penyelesaian peralihan hak atas tanah, pembebanan hak

atas tanah dan menyiapkan pembinaan PPAT, surveyor berlisensi dan

lembaga penilaian tanah.

5. Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan, mempunyai tugas

merumuskan dan melaksanakan kebijakan dibidang dan penataan

pertanahan, berikut fungsinya :

a. Subseksi Penatagunaan Tanah dan Kawasan Tertentu, mempunyai

tugas menyiapkan penyelesaian tentang penatagunaan tanah dan

kawasan tertentu.

b. Subseksi Landreform dan Konsolidasi Tanah, mempunyai tugas

menyelesaikan masalah landreform dan konsolidasi.

6. Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan, mempunyai tugas merumuskan

dan melaksanakan kebijakan dibidang pengendalian dan pemberdayaan,

berikut fungsinya :

a. Subseksi Pengendalian Pertanahan, mempunyai tugas tentang

pengendalian pertanahan.

Page 9: BAB_3.pdf

33

b. Subseksi Pemberdayaan Masyarakat, mempunyai tugas mengatur

tentang pemberdayaan masyarakat.

7. Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara, mempunyai tugas merumuskan dan

melaksanakan kebijakan dibidang sengketa, konflik dan perkara tentang

penyelewengan dibidang pertanahan. Berikut fungsinya :

a. Subseksi Sengketa dan Konflik Pertanahan, mempunyai tugas

menangani masalah sengketa dan konflik.

b. Subseksi Perkara Pertanahan mempunyai tugas tentang permasalahan

perkara pertanahan.

3.4 Sumber Daya Manusia

Jumlah Pegawai/Karyawan Kantor Pertanahan Kota Cimahi Tahun

2012 sebanyak 72 orang dengan perincian sebagai berikut :

TABEL 3.1

Berdasarkan Unit Kerja

No Bagian Jumlah

1 Sub Bagian Tata Usaha 17 Orang

2 Seksi Survey, Pengukuran dan Pemetaan 17 Orang

3 Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah 23 Orang

4 Seksi Pengaturan dan Penatagunaan Pertanahan 6 Orang

5 Seksi Pengendalian Pertanahan dan

Pemberdayaan Masyarakat

4 Orang

6 Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara 5 Orang

Jumlah 72 Orang

Sumber : Kantor Pertanahan Kota Cimahi, 2012

Menurut saya dilihat dari tabel di atas jumlah pegawai/karyawan

berdasarkan unit kerja masih memerlukan sumber daya manusia lagi yang

tentunya berkompeten di bidangnya masing-masing, karena berdasarkan dari

pengalaman saya saat PKL di Kantor Pertanahan Kota Cimahi beberapa Unit

Page 10: BAB_3.pdf

34

kerja masih kurang Sumber Daya Manusia. Contohnya suatu pekerjaan yang

seharusnya dilakukan oleh 2 orang namun dikerjakan oleh 1 orang, sehingga

pekerjaan pun membutuhkan waktu yang lama untuk diselesaikan.

TABEL 3.2

Berdasarkan Golongan

No Golongan Jumlah

1 IV 2 Orang

2 III 39 Orang

3 II 5 Orang

Jumlah 46 Orang

Sumber : Kantor Pertanahan Kota Cimahi, 2012

TABEL 3.3

Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Pendidikan Jumlah

1 S2 (Strata Dua) 4 Orang

2 S1 (Strata Satu) 12 Orang

3 DIV (Diploma Empat) 5 Orang

4 DIII (Diploma Tiga) 7 Orang

5 SLTA 35 Orang

Jumlah 63 Orang

Sumber : Kantor Pertanahan Kota Cimahi, 2012

Page 11: BAB_3.pdf

35

3.5 Kebijakan dan Sasaran Pembangunan Kantor Pertanahan Kota

Cimahi

Kebijakan pokok dan sekaligus arah pembangunan bidang pertanahan di

Kantor Pertanahan Kota Cimahi pengelola pertanahan untuk sebesar-besarnya

kemakmuran rakyat. Berdasarkan kebijakan terarah ditetapkan sasaran

pelaksanaan tugas yang dirumuskan dalam CATUR TERTIB PERTANAHAN

(KEPRES Nomor 7 Tahun 1997), yaitu :

a. Tertib Hukum Pertanahan

Dengan tertib hukum pertanahan dimaksudkan, setiap bidang

penguasaan, pemilikan tanah dan penggunaanya baik oleh perorangan

maupun oleh badan hukum, mempunyai hubungan hukum yang sah.

Hal tersebut ditujukan antara lain oleh surat tanda perolehan hak tanah

serta tanda bukti pemilikan tanah, yaitu SERTIPIKAT.

b. Tertib Administrasi Pertanahan

Dengan Tertib administrasi pertanahan dimaksudkan, bahwa data-data

setiap bidang tanah tercatat dan dapat diketahui dengan mudah baik

mengenai riwayat kepemilikannya, subjek haknya, jenis haknya dan

keadaan fisiknya serta ketertiban prosedur dalan setiap urusan yang

menyangkut tanah.

c. Tertib Penggunaan Tanah

Dengan tertib penggunaan tanah dimaksudkan bahwa setiap bidang

tanah telah diusahakan/dipergunakan sesuai dengan kemampuan dan

peruntukannya sehingga dapat memberi manfaat yang optimal bagi

kepentingan rakyat banyak.

d. Tertib Pemeliharaan Tanah dan Lingkungan Hidup

Dengan tertib pemeliharaan tanah dan lingkungan hidup dimaksudkan

bahwa setiap penguasaan atas tanah telah memperhatikan dan

melakukan usaha-usaha untuk menunjang terwujudnya kelestarian

tanah dan lingkungan hidup.

Hal tersebut diatas sangat penting, tanah mempunyai makna yang sangat

strategis karena didalamnya terkandung tidak saja aspek fisik tetapi juga aspek

sosial, aspek ekonomi aspek budaya bahkan aspek politik juga aspek keamanan

Page 12: BAB_3.pdf

36

dan aspek hukum. Secara teoritis sumber daya tanah memiliki 6 (enam) jenis

tanah yaitu :

1. Nilai Produksi

2. Nilai Lokasi

3. Nilai Lingkungan

4. Nilai Sosial

5. Nilai Politik

6. Nilai Hukum

Untuk mencapai sasaran dan tujuan kebijakan tersebut Kantor Pertanahan

Kota Cimahi telah melaksanakan kegiatan dan upaya baik melalui kegiatan rutin

maupun proyek serta kegiatan yang bersifat pelayanan umum kepada masyarakat,

selain itu ditetapkan 11 agenda prioritas Kantor Pertanahan Kota Cimahi, yaitu :

1. Membangun kepercayaan masyarakat pada Kantor Pertanahan Kota

Cimahi.

2. Meningkatkan Pelayanan dan pelaksanaan pendaftaran tanah secra

menyeluruh di seluruh indonesia terutama di daerah kota cimahi.

3. Memastikan penguatan hak-hak rakyat atas tanah.

4. Menyelesaikan persoalan pertanahan di daerah-daerah korban bencana

alam dan konflik yang menyangkut pertanahan.

5. Menangani dan menyelesaikan perkara, masalah, sengketa dan konflik

pertanahan secara sistematis .

6. Membangun sistem informasi pertanahan dan menegemen pertanahan

nasional (SIMTANAS) dan sistem pengamatan dokumen pada Kantor

Pertanahan Kota Cimahi.

7. Menangani masalah KKN serta meningkatkan partisipasi dan

pemberdayaan masyarakat.

8. Membangun database penguasaan dan pemilikan tanah dalam skala

besar.

9. Melaksanakan secara konsisten semua peraturan perundang-undangan

pertanahan yang di tetapkan.

10. Menata kelembagaan Kantor Pertanahan Kota Cimahi.

11. Mengembangkan dan memperbaharui politik dan kebijakan

pertanahan.

Page 13: BAB_3.pdf

37

3.6 Sistem Pelayanan Kantor Pertanahan Kota Cimahi

Sistem pelayanan kantor pertanahaan kota cimahi adalah sistem pelayanan

satu atap dengan menggunakan loket-loket pelayanan bagi para pemohonan yang

akan mengurus masalah persertifikatan atau masalah pertanahan lainnya.

Setiap loket di pimpin oleh seorang koordinator yang bertanggung jawab

akan kelancaran pelayanan dan adminitrasi pada loketnya dan melaporkan hasil

pekerjaan kepada sub seksinya masing-masing.

Untuk melayani semua jenis permohonan pelayanan kantor pertanahan

kota cimahi dilakukan melalui 9 (sembilan) loket yaitu :

1. Loket I : Loket informasi yang bertugas kepada pemohon, penerimaam

surat-surat masuk dan formulir permohonan.

2. Loket II : Loket pendaftaran pengukuran tanah yang berfungsi

menerima, pendaftaran tanah dan pengukuran tanah serta biaya

pengukuran.

3. Loket III : Loket pendaftaran, tanah pertama kali (pengakuan dan

penegasan hak) yang bertugas menerima, memeriksa dan meneliti

kelengkapam berkas yang masuk untuk pendaftaran pertama kali

(pengakuan dan penegasan hak) konversi, serta membuat surat

perintah setoran (SPS, di.306).

4. Loket IV : Loket ini bertugas mengenai :

a. Pemecahan dan pemisahan, penggabungan sertifikat

b. SK Pemberi Hak

c. Perubahan Hak ( Hak Guna Bangunan menjadi Hak Milik )

5. Loket V : Loket ini bertugas mengenai :

a. Pengecekan Sertifikat

b. Surat keterangan pendaftaran tanah (SKPT)

c. Pencatatan dan penghapusan sita

d. Sertifikat pengganti (Blanko lama hilang atau rusak )

6. Loket VI : Loket pemberian hak yang bertugas pemberian hak (tanah

negara) dan pemberian hak tanah instansi pemerintah.

Page 14: BAB_3.pdf

38

7. Loket VII : Loket pemberian hak dan pembebanan hak, yang bertugas

menerima, memeriksa pendaftaran sertifikat hak tanggungan, peralihan

hak (balik nama sertifikat ), peralihan hak tanggungan (cessie) dan

roya.

8. Loket VIII : Loket setoran biaya sertifikat tanah yang bertugas

menerima pembayaran biaya pengukuran, biaya permohonan sertifikat,

biaya panitia “A” uang pemasukan negara dan biaya transport.

9. Loket VIIII : Loket tempat pengambilan sertifikat yang bertugas

menyerahkan sertifikat yang telah selesai kepada pemohon.