bab1-3.docx
Post on 25-Feb-2018
218 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 bab1-3.docx
1/35
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan pada pola hidup dan pola makan akibat adanya perbaikan tingkat
kehidupan membawa konsekuensi terhadap berkembangnya penyakit degeneratif
Hipertensi (Karyadi, 2002, dalam Utami, 2009! Hipertensi merupakan salah satu
penyakit yang banyak diderita penduduk di negara berkembangdan ma"u di seluruh
dunia! Hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah di atas normal
(tekanan darah sistolik # 1$0 mmHg dan tekanan darah diastolik # 90 mmHg
(%ayasan &antung 'ndonesia, 200!
Pre)alensi Hipertensi meningkat seiring dengan bertambahnya umur harapan
hidup! Penderita Hipertensi di *ina men+apai ,1- dan di .merika ber"umlah
sekitar /0 "uta orang! i .merika Hipertensi menyerang lebih dari setengah
penduduk usia 09 tahun dan sekitar tiga perempat penduduk asia usia 30 tahun
(&iabing, 200/ dalam Pu"iyanto, 2004!
.ngka pre)alensi Hipertensi di 'ndonesia berkisar antara 23,4-29,9- dan
merupakan penyakit dengan frekuensi terbanyak ketu"uh pada pasien rawat "alan
rumah sakit (epkes 5', 200/ dalam Pu"iyanto, 2004! 6erdasarkan 5iset Kesehatan
asar 2003, pre)alensi Hipertensi di 'ndonesia men+apai 29,4- dari populasi pada
usia 14 tahun ke atas! ari "umlah itu, 0- penderita Hipertensi berakhir pada
7troke! Peningkatan tekanan darah sistolik sebesar 20 mmHg menyebabkan
peningkatan 0- risiko kematian akibat penyakit Kardio)askuler! Hipertensi sebagai
penyebab kematian nomor setelah 7troke dan 8uberkulosis, "umlahnya men+apai
-
7/25/2019 bab1-3.docx
2/35
2
,4- dari proporsi penyebab kematian pada semua umur di 'ndonesia (epkes 5',
2004!
Hipertensi seringkali tidak menimbulkan ge"ala, sementara tekanan darah yang
terus tinggi dalam "angka waktu lama dapat menimbulkan komplikasi! leh sebab
itu Hipertensi perlu dideteksi dini dengan pemeriksaan tekanan darah se+ara berkala!
Hipertensi menyebabkan meningkatnya resiko terhadap 7troke, .neurisma, 5etino
Hipertensi (dapat menimbulkan kebutaan, gagal "antung, serangan "antung, penyakit
&antung Koroner (termasuk infark "antung, penyakit serebro)askuler, iabetes
:elitus, penyakit ;in"al Kronik dan ;agal ;in"al terminal (Pri+e, 200/< %ayasan
&antung 'ndonesia, 200!
:en+egah dampak buruk Hipertensi maka tekanan darah harus diturunkan!
=angkah terpenting yang harus dilakukan adalah mengikuti gaya hidup sehat dan
mengkonsumsi obat se+ara teratur (%ayasan &antung 'ndonesia, 200! 8u"uan
pengobatan penderita Hipertensi adalah untuk men+egah morbiditas dan mortalitas
dengan menggunakan +ara yang paling nyaman! 8u"uan utamanya adalah untuk
men+apai tekanan darah kurang dari 1$0>90 mmHg dan mengendalikan setiap faktor
resiko kardio)askuler melalui perubahan gaya hidup, kalau dengan perubahan gaya
hidup tidak +ukup memadai untuk mendapatkan tekanan darah yang diharapkan
maka harus dimulai terapi obat (Pri+e, 200/!
rang yang menderita sakit pasti akan melakukan usaha untuk menghilangkan
atau mengurangi rasa sakit yang dideritanya! ?amun tidak sedikit dari orang tersebut
tidak mematuhi prosedur terapi yang telah dian"urkan tenaga medis (Utami, 2009!
:enurut ?ational Health and ?utrition @Aamination 7ur)ey (?H?@7 ''', di
.merika paling sedikit 0- pasien Hipertensi tidak menyadari kondisi mereka, dan
1
-
7/25/2019 bab1-3.docx
3/35
hanya 1- pasien yang diobati men+apai target tekanan darah dibawah 1$0>90
mmHg! i 'ndonesia, dengan tingkat kesadaran akan kesehatan yang lebih rendah,
"umlah pasien yang tidak menyadari bahwa dirinya menderita Hipertensi dan yang
tidak mematuhi minum obat serta men"alani pengobatan lebih besar (.nonim, 200
dalam Utami, 2009!
Pada tahun 200/200 BKU' melakukan penelitian didaerah perkotaan &akarta
dan di daerah =ido *i"eruk memperlihatkan kasus Hipertensi dera"at ' dan '' masing
masing 20,9- dan 1,9- dan hanya sebagian ke+il yang men"alani pengobatan
masingmasing 12,- dan $,2-! &adi di 'ndonesia sedikit sekali yang men"alani
pengobatan Hipertensi! Hal ini sangat membahayakan karena mortalitas yang tinggi
disebabkan Hipertensi terutama diakibatkan komplikasi yang timbul akibat tidak
terkontrolnya tekanan darah (.nggoro, 2004!
7ampai saat ini pengobatan Hipertensi belum sepenuhnya berhasil, hal
dikarenakan rendahnya moti)asi penderita Hipertensi untuk taat melakukan
pengobatan di rumah sakit! 7eringkali pasien yang sudah dipulangkan keluarganya
beberapa hari kemudian kambuh lagi dengan masalah yang sama atau bahkan lebih
berat, tidak sedikit penderita yang kurang mengerti tentang penyakitnya dan moti)asi
yang rendah dalam pengobatan yang dapat menyebabkan penderita bertambah parah
(5asmun, 2001!
:oti)asi masyarakat untuk melakukan deteksi dini Hipertensi dan
penatalaksanaannya harus ditingkatkan! 7emakin +epat kita melakukan deteksi dini
adanya Hipertensi semakin +epat pula kita melakukan upaya penatalaksanaan
penanggulangan Hipertensi (7meltCer, 2002! 7elain itu "uga ke"adian Hipertensi
meningkat karena kurang taatnya penderita men"alani pengobatan Hipertensi
-
7/25/2019 bab1-3.docx
4/35
$
sehingga bisa menimbulkan penyakit seperti kelainan gin"al, kelainan hormon,
diabetes melitus, kelainan neurologis (Priyanto, 2001!
Hasil penelitian Pu"iyanto (2003, dengan "udul faktor sosial ekonomi yang
mempengaruhi kepatuhan minum obat antiHipertensi di wilayah ker"a Puskesmas
6e"i Kota epok, menu"ukkan bahwa moti)asi positif dari pasien Hipertensi
mempengaruhi kepatuhan minum obat! Hasil penelitian Ketani (2009 kepatuhan
tinggi 40- untuk obat .nti Hipertensi se+ara signifikan dapat menurunkan resiko
penyakit +erebro)askuler sebesar 22- dibandingkan dengan kepatuhan yang lebih
rendah!
Ketaatan pasien dalam melakukan pengobatan merupakan salah satu faktor
penentu dalam keberhasilan pengobatan, di samping faktorfaktor lain, yaitu
ketepatan diagnosis, ketepatan pemilihan obat, ketepatan aturan dosis dan +ara
pemberian dan faktor sugestif>keper+ayaan penderita terhadap dokter maupun
terhadap obat yang diberikan! ?amun ironis sekali kenyataan, bahwa di satu pihak
ketelitian pemeriksaan dan diagnosis semakin modern, namun di lain pihak ketaatan
untuk melakukan pengobatan dari pihak pasien seringkali rendah sekali!
Ketidaktaatan "elas akan menyebabkan menurunnya keberhasilan terapi (BK U;:,
2004!
Pre)alensi penyakit Hipertensi di 6engkulu +enderung meningkat, tahun 200/
pre)alensi sebesar 1,3- (!094 meningkat men"adi 2,- (3!2$$ pada tahun 200
dan tahun 2003 sebanyak 2,- (3!/1$ (inkes Kota 6engkulu, 2004! 7ementara
itu di 57U Kepahiang, tepatnya di Poliklinik Penyakit alam pada tahun 2009
terdapat 21$ orang penderita Hipertensi yang berkun"ung yang merupakan peringkat
kedua pengun"ung terbanyak di Poliklinik tersebut! Pada tahun 2010 terdapat 143
-
7/25/2019 bab1-3.docx
5/35
/
orang penderita Hipertensi yang berkun"ung, yang merupakan peringkat ketiga
pengun"ung terbanyak di Poliklinik Penyakit alam! 7edangkan di rawat inap, pada
tahun 2009 terdapat 30 orang pasien Hipertensi dan tahun 2010 terdapat 44 orang
pasien Hipertensi (57U Kepahiang, 2011!
Hasil sur)ey awal dan pengalaman peneliti beker"a di 57U Kepahiang,
umumnya penderita Hipertensi malas untuk berobat se+ara teratur "ika tidak ada
ge"ala yang dirasakan, pasienpasien tersebut "uga menganggap Hipertensi bukan
merupakan penyakit yang berbahaya sehingga tidak termoti)asi untuk berobat se+ara
teratur!
6erdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis tertarik melakukan penelitian
tentang DHubungan moti)asi dengan ketaatan pengobatan pada penderita Hipertensi
di Poliklinik Penyakit alam 57U KepahiangE!
B. Rumusan Masalah
6erdasarkan latar belakang diatas maka rumusan pada penelitian ini adalah
masih rendahnya ketaatan pengobatan penderita Hipertensi di Poliklinik Penyakit
alam 57U Kepahiang, dengan masalah penelitian F D.pakah ada hubungan
moti)asi dengan ketaatan pengobatan pada penderita Hipertensi di Poliklinik
Penyakit alam 57U Kepahiang tahun 2012EG
C. Tujuan Penelitian
1! 8u"uan Umum
Untuk mengetahui hubungan moti)asi dengan ketaatan pengobatan pada
penderita Hipertensi di Poliklinik Penyakit alam 57U Kepahiang!
-
7/25/2019 bab1-3.docx
6/35
2! 8u"uan Khusus
a! Untuk mengetahui gambaran ketaatan pengobatan penderita Hipertensi di
Poliklinik Penyakit alam 57U Kepahiang!
b! Untuk mengetahui gambaran moti)asi berobat pada penderita Hipertensi di
Poliklinik Penyakit alam 57U Kepahiang!
+! Untuk mengetahui hubungan moti)asi dengan ketaatan pengobatan pada
penderita Hipertensi di Poliklinik Penyakit alam 57U Kepahiang!
D. Manfaat Penelitian
1! 6agi Prodi 71 Keperawatan 7tikes ehasen 6engkulu
Hasil penelitian ini dapat di"adikan sebagai bahan masukan dan referensi
tentang Hipertensi! 7erta membantu pihak 57U Kepahiang untuk
meningkatkan ketaatan pasien dalam pengobatan Hipertensi!
2! 6agi 57U Kepahiang
apat men"adi masukan bagi 57U Kepahiang dalam rangka penyusunan
program untuk lebih meningkatkan penyuluhan tentang Hipertensi dan ketaatan
pengobatan sehingga bisa memoti)asi penderita Hipertensi untuk menuntaskan
pengobatannya!
! 6agi Peneliti 7elan"utnya!
apat menambah wawasan bagi pemba+a dan peneliti tentang Hipertensi
dan pengobatannya, serta sebagai bahan masukan dan data dasar untuk peneliti
selan"utnya!
-
7/25/2019 bab1-3.docx
7/35
3
BAB II
TINAUAN TE!RITI"
A. Hi#ertensi
1! Pengertian
Hipertensi didefinisikan sebagai suatu peningkatan tekanan darah sistolik
dan atau diastolik yang tidak normal! ?ilai yang dapat diterima berbeda sesuai
dengan usia dan "enis kelamin! Umumnya tekanan darah sistolik berkisar dari
1$010 mmHg dan diastolik antara 909/ mmHg dianggap merupakan garis
batas Hipertensi (Pri+e, 200/!
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana
tekanan sistoliknya diatas 1$0 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg!
Pada manula Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 10 mmHg dan
tekanan diastolik diatas 90 mmHg (7meltCer, 2002! 7edangkan menurut &?* ',
Hipertensi adalah kenaikan tekanan darah sistolik 1$0 mm Hg dan atau tekanan
darah diastolik 90 mmHg (Priyanto, 2001!
6erdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan Hipertensi
adalah suatu peningkatan tekanan darah baik sistol maupun diastol dari kisaran
nilai normal yaitu 1$010 mmhg pada sistol dan 909/ mmhg pada diastol!
2! @tiologi
Penyebab Hipertensi dapat dibedakan men"adi 2 golongan besar menurut
;unawan (2001, yaitu F
a! Hipertensi essensial (Hipertensi primer yaitu Hipertensi yang tidak
diketahui penyebabnya!
3
-
7/25/2019 bab1-3.docx
8/35
4
b! Hipertensi sekunder yaitu Hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain
Hipertensi primer terdapat pada lebih dari 90- penderita Hipertensi,
sedangkan 10- sisanya disebabkan oleh Hipertensi sekunder! :eskipun
Hipertensi primer belum diketahui penyebabnya, datadata penelitian telah
menemukan faktor resiko yang sering menyebabkan ter"adinya Hipertensi!
Penyebab Hipertensi menurut Priyanto (2001, dikutip dari Pusat &antung
?asional (2001, dapat dibagi dua yaitu Fa! Hipertensi Primer atau @sensial
Hipertensi ini merupakan bagian terbesar (90- dari pada Hipertensi
yang ada di masyarakat! 7ampai saat ini belum diketahui se+ara pasti
penyebab dari Hipertensi primer ini!
b! Hipertensi 7ekunder
&enis Hipertensi ini dapat diketahui penyebabnya seperti F
1! Kelainan ;in"al antara lain F ;lomerulonefritis .kut, ;lumerulonefritis
Kronis, Pyelonefritis .rteri Kronis!
2! Kelainan Hormon antara lain F iabetes :elitus, Pil K6,
Pae+roma+ytoma
! Kelainan ?eurologis antara lain F Polinueritis, Polimyelitis!
$! =ainlain seperti F bat I batan, Pre @klamsi, Koarta .orta!
! Patofisiologi
Patofisiologi dari Hipertensi menurut 7meltCer (2002 yaitu dengan dimulai
adanya mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah
yang terletak di pusat )asomotor, pada medulla di otak! Pusat )asomotor ini
bermula "aras saraf simpatis, yang berlan"ut ke bawah korda spinalis dan keluar
-
7/25/2019 bab1-3.docx
9/35
9
dari kolumna medulla spinalis ke ganglia simpatis di thoraks dan abdomen!
5angsangan pusat )asomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke
bawah melalui sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis! Pada titik ini, neuron
preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut syaraf paska
ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya norepineprin
mengakibatkan konstriksi pembuluh darah! 6eberapa faktor seperti ke+emasan
dan ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap rangsang
)asokonstriktor! 'ndi)idu dengan Hipertensi sangat sensitif terhadap
norepineprin, meskipun belum "elas kenapa hal itu bisa ter"adi!
Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang pembuluh
darah sebagai respon rangsang emosi, kelen"ar adrenal "uga terangsang,
mengakibatkan tambahan akti)itas )asokonstriksi! :edula adrenal mensekresi
epineprin, yang menyebabkan )asokonstriksi! Korteks adrenal mensekresi
kortisol dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat respon )asokonstriktor
pembuluh darah! asokonstriksi yang mengakibatkan penurunan aliran darah ke
gin"al, menyebabkan pelepasan renin! 5enin merangsang pembentukan
angiotensin ' yang kemudian diubah men"adi angiotensin '', suatu
)asokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh
korteks adrenal! Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus
gin"al, menyebabkan peningkatan )olume intra)askuler! 7emua faktor tersebut
+enderung men+etuskan keadaan Hipertensi (7melCer, 2002!
Pada usia lan"ut perubahan struktural dan fungsional pada sistem pembuluh
perifer bertanggung "awab pada perubahan tekanan darah yang ter"adi pada usia
-
7/25/2019 bab1-3.docx
10/35
10
tersebut! Perubahan tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya elastisitas
"aringan ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang
pada akhirnya menurunkan kemampuan distensi dan daya regang pembuluh
darah! Konsekuensinya, aorta dan arteri besar berkurang kemampuannya dalam
mengakomodasi )olume darah yang dipompa oleh "antung (olume 7ekun+up,
mengakibatkan penurunan +urah "antung dan peningkatan tahanan perifer
(7melCer, 2002 !
8ekanan darah adalah tekanan yang di timbulkan pada dinding arteri!
8ekanan ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti +urah "antung,
ketegangan arteri dan )olume, la"u serta kekentalan ()iskositas darah! 8ekanan
darah ter"adi akibat fenomena siklis! 8ekanan pun+ak ter"adi saat )entrikel
berkontraksi dan disebut tekanan sistolik! 8ekanan diastolik adalah tekanan
terendah, yang ter"adi saat "antung beristirahat! 8ekanan darah digambarkan
sebagai rasio tekanan sistolik terhadap diastolik, dengan nilai dewasa normalnya
berkisar dari 100>0 mmHg sampai 1$0>90 mmHg! 5atarata tekanan darah
normal biasanya 120>40 mmHg (7meltCer, 2002!
Perbedaan antara tekanan sistolik dan diastolik dinamakan tekanan nadi!
?ilai normalnya sekitar $0 mmHg! Peningkatan tekanan darah dinamakan
Hipertensi sedangkan penurunan tekanan darah disebut hipotensi! 6ila hanya
tekanan sistolik sa"a yang meningkat (Hipertensi sistolik ter"adilah pelebaran
tekanan nadi! Peningkatan tekanan diastolik sampai 9/ mmHg harus
diperhatikan terutama pada pasien muda F peningkatan tekanan diastolik melebihi
9/ mmHg menun"ukkan Hipertensi yang sebenarnya dan memerlukan penelitian
dan pengontrolan (7meltCer, 2002! 8ekanan darah merupakan salah satu
-
7/25/2019 bab1-3.docx
11/35
11
parameter hemodinamik yang sederhana dan mudah dilakukan pengukurannya!
8ekanan darah menggambarkan situasi hemodinamik seseorang saat itu
(Priyanto, 2001!
Hemodinamik adalah suatu keadaan dimana tekanan darah, aliran darah
dapat mempertahankan perfusi atau pertukaran Cat di "aringan tubuh! 8ekanan
darah akan berubah setiap saat bergantung pada keadaan seseorang! 8ekanan
darah terendah adalah pada saat keadaan tidur! 8ekanan darah dapat naik pada
saat akti)itas fisik ataupun psikis (Priyanto, 2001!
8ekanan darah berasal dari mekanisme pompa "antung yang mendorong
se"umlah )olume darah, dengan tekanan yang tinggi agar darah sampai keseluruh
organ tubuh melalui pembuluh darah! &adi tingginya tekanan darah ditentukan
oleh "umlah darah yang dipompakan "antung (+urah "antung dan diameter
pembuluh darah (resistensi perifer (Priyanto, 2001!
$! :anifestasi Klinis
Kebanyakan pasien yang menderita Hipertensi tidak mempunyai keluhan!
tetapi beberapa pasien mengeluh sakit kepala, pusing, lemas, sesak nafas,
kelelahan, penurunan kesadaran, gelisah, mual, muntah, epistaksis, kelelahan
otot atau perubahan mental (Priyanto, 2001!
:enurut Pri+e (200/, per"alanan penyakit Hipertensi sangat perlahan!
Penderita Hipertensi mungkin tak menun"ukkan ge"ala selama bertahuntahun!
:asa laten ini menyelubungi perkembangan penyakit sampai ter"adi kerusakan
organ yang bermakna! 6ila ter"adi ge"ala, sifatnya nonspesifik, misalnya sakit
kepala atau pusing! Kalau Hipertensi tetap tidak diketahui dan tidak dirawat
-
7/25/2019 bab1-3.docx
12/35
12
maka akan mengakibatkan kematian karena payah "antung, infark miokardium,
stroke dan payah gin"al!
7meltCer (2002 mengatakan bahwa pada pemeriksaan fisik tidak terlihat
kelainan apapun selain tekanan darah tinggi, tetapi dapat pula ditemukan
perubahan pada retina, seperti pendarahan, eksudat, penyempitan pembuluh
darah dan pada kasus berat ter"adi edema pupil!
;e"ala pada Hipertensi biasanya menun"ukkan adanya kerusakan )askuler
dengan manifestasi yang khas sesuai dengan sistem organ yang di )askularisasi
oleh pembuluh darah yang bersangkutan, seperti F
a! Penyakit arteri koroner
b! Hipertensi )entrikel kiri
+! ;agal "antung kiri
d! Perubahan patologis pada gin"al
e! Kerusakan pembuluh darah otak yang menimbulkan stroke
/! Klasifikasi Hipertensi
a! :enurut ?ational *ordio)askuler *enter Harapan Kita
Ta$el %.&'
(lasifikasi Hi#ertensi Menurut Car)i*+askuler Center Hara#an (ita
Kategori 7istolik mmHg iastolik mmHg
ptimal
?ormal
High ?ormal
Hypertensi Fera"at 1
era"at 2
era"at
J 120
J 10
10 19
1$0 I 1/9
10 I 139
140
J 40
J 4/
4/ I 49
90 I 99
100 I 109
110
7umber FRSJP Harapan Kita (2001)
-
7/25/2019 bab1-3.docx
13/35
1
b! 6erdasarkan 8ekanan arah iastolik
1 Hipertensi ringan F tekanan diastolik 90110 mmHg
2 Hipertensi sedang F tekanan diastolik 11010 mmHg
Hipertensi berat F tekanan diastolik 10 mmHg
+! :enurut H>'7H (International Society of Hypertensi
Ta$el %.%'
(lasifikasi Hi#ertensi Menurut ,H!
Kelompok 8 8ekanan arah (8>mmHg
7istol iastol
ptimal
?ormal8inggi I normal
Hipertensi F5ingan
6order line
7edang6erat
H8 sistolik
6order line
J 120
J 12910 I 19
1$0 I 1$9
1/0 I 1/9
10 I 139# 140
# 1$0
1$0 I 1$9
J 40
J 4/4/ I 49
90 I 9$
9/ I 99
100 I 109# 110
J 90
J 90
7umber F :ubin (2000
! Baktor 5isiko Hipertensi
a! Keturunan
ari hasil penelitian diungkapkan bahwa "ika seseorang mempunyai
orang tua atau salah satunya menderita Hipertensi maka orang tersebut
mempunyai risiko lebih besar untuk terkena Hipertensi dari pada orang yang
kedua orang tuanya normal (tidak menderita Hipertensi!
b! Usia
-
7/25/2019 bab1-3.docx
14/35
1$
6eberapa penelitian yang dilakukan, ternyata terbukti bahwa semakin
tinggi usia seseorang maka semakin tinggi tekanan darahnya! Hal ini
disebabkan elastisitas dinding pembuluh darah semakin menurun dengan
bertambahnya usia! 7ebagian besar Hipertensi ter"adi pada usia lebih dari /
tahun! 7ebelum usia // tahun tekanan darah pada laki I laki lebih tinggi
daripada perempuan! 7etelah usia / tekanan darah pada perempuan lebih
tinggi dari pada lakilaki! engan demikian, risiko Hipertensi bertambah
dengan semakin bertambahnya usia!
+! &enis kelamin
&enis kelamin mempunyai pengaruh penting dalam regulasi tekanan
darah! 7e"umlah fakta menyatakan hormon seA mempengaruhi sistem renin
angiotensin! 7e+ara umum tekanan darah pada laki I laki lebih tinggi daripada
perempuan! Pada perempuan risiko Hipertensi akan meningkat setelah masa
menopause yang munun"ukkan adanya pengaruh hormon!
d! :erokok:erokok dapat meningkatkan beban ker"a "antung dan menaikkan
tekanan darah! :enurut penelitian, diungkapkan bahwa merokok dapat
meningkatkan tekanan darah! ?ikotin yang terdapat dalam rokok sangat
membahayakan kesehatan, karena nikotin dapat meningkatkan penggumpalan
darah dalam pembuluh darah dan dapat menyebabkan pengapuran pada
dinding pembuluh darah! ?ikotin bersifat toksik terhadap "aringan saraf yang
menyebabkan peningkatan tekanan darah baik sistolik maupun diastolik,
denyut "antung bertambah, kontraksi otot "antung seperti dipaksa, pemakaian
-
7/25/2019 bab1-3.docx
15/35
1/
2 bertambah, aliran darah pada koroner meningkat dan )asokontriksi pada
pembuluh darah perifer!
e! besitas
Kelebihan lemak tubuh, khususnya lemak abdominal erat kaitannya
dengan Hipertensi! 8ingginya peningkatan tekanan darah tergantung pada
besarnya penambahan berat badan! Peningkatan risiko semakin bertambah
parahnya Hipertensi ter"adi pada penambahan berat badan tingkat sedang!
8etapi tidak semua obesitas dapat terkena Hipertensi! 8ergantung pada
masing masing indi)idu! Peningkatan tekanan darah di atas nilai optimal
yaitu 120 > 40 mmHg akan meningkatkan risiko ter"adinya penyakit
kardio)askuler!
Penurunan berat badan efektif untuk menurunkan Hipertensi, penurunan
berat badan sekitar / kg dapat menurunkan tekanan darah se+ara signifikan
f! 7tress
Hubungan antara stres dengan Hipertensi diduga melalui saraf simpatis
yang dapat meningkatkan tekanan darah se+ara intermiten! .pabila stres
berlangsung lama dapat mengakibatkan peninggian tekanan darah yang
menetap! Pada binatang per+obaan dibuktikan bahwa pa"anan terhadap stres
menyebabkan binatang tersebut men"adi Hipertensi!
g! .ktifitas Bisik
rang dengan tekanan darah yang tinggi dan kurang aktifitas, besar
kemungkinan aktifitas fisik efektif menurunkan tekanan darah! .ktifitas fisik
-
7/25/2019 bab1-3.docx
16/35
1
membantu dengan mengontrol berat badan! .erobik yang +ukup seperti 0 I
$/ menit ber"alan +epat setiap hari membantu menurunkan tekanan darah
se+ara langsung! lahraga se+ara teratur dapat menurunkan tekanan darah
pada semua kelompok, baik Hipertensi maupun normotensi!
h! .supan ?atrium
?atrium adalah kation utama dalam +airan ekstraseluler konsentrasi
serum normal adalah 1 sampai 1$/ m@L>=, ?atrium berfungsi men"aga
keseimbangan +airan dalam kompartemen tersebut dan keseimbangan asam
basa tubuh serta berperan dalam transfusi saraf dan kontraksi otot!
Perpindahan air diantara +airan ekstraseluler dan intraseluler ditentukan
oleh kekuatan osmotik! smosis adalah pengaliran pelarut yang murni
melintasi membran semipermeabel dibawah pengaruh tekanan osmotik!!
?atrium klorida pada +airan ekstraseluler dan kalium dengan Cat I Cat organik
pada +airan intraseluler, adalah Cat I Cat terlarut yang tidak dapat menembus
dan sangat berperan dalam menentukan konsentrasi air pada kedua sisi
membran! Hampir seluruh natrium yang dikonsumsi (3 gram sehari
diabsorpsi terutama di usus halus! :ekanisme pengaturan keseimbangan
)olume pertama I tama tergantung pada perubahan )olume sirkulasi efektif!
olume sirkulasi efektif adalah bagian dari )olume +airan ekstraseluler pada
ruang )askular yang melakukan perfusi aktif pada "aringan! Pada orang sehat
)olume +airan ekstraseluler umumnya berubah I ubah sesuai dengan sirkulasi
-
7/25/2019 bab1-3.docx
17/35
13
efektifnya dan berbanding se+ara proporsional dengan natrium tubuh total!
?atrium diabsorpsi se+ara aktif setelah itu dibawa oleh aliran darah!
3! Pemeriksaan iagnostik
@)aluasi diagnostik menurut Pusat &antung ?asional Harapan Kita yang
dapat dilakukan yaitu F
a! @K; F Kemungkinan ada pembesaran )entrikel kiri, pembesaran atrium kiri,
adanya penyakit "antung koroner, atau aritmia!b! =aboratorium F Untuk melihat fungsi gin"al di lakukan pemeriksaan urine
lengkap, ureum, +reatinin, 6U? dan asam urat serta darah lengkap lainnya+! Boto 5ontgen F Kemungkinan ditemukan pembesaran "antung, )askularisasi
dan aorta yang lebar!d! @+ho Kardiogram F 8ampak penebalan dinding )entrikel kiri!
4! Penatalaksanaan
:enurut 5i+ky (2004 tu"uan pengobatan Hipertensi adalah menurunkan
morbiditas dengan meminimalkan atau tanpa efek samping! 6ila mungkin
tekanan darah bisa dipertahankan sistole 1$0 mmHg dan diastole 90 mmHg!
a! Pengobatan ?on Barmakologi1 Perubahan +ara hidup
2 :engurangi asupan garam dan lemak
:engurangi asupan garam dan lemak dengan menghindari makanan
mengandung kadar lemak "enuh tinggi (otak, gin"al, paru, mimyak
kelapa, makanan yang mengandung garam tinggi ( 6iskuit, kereker,
keripik, dan makanan kering yang asin, makanan dan minuman kaleng
(sarden, sosis, korned, soft drink, makanan yang diawetkan (dendeng
,asinan sayuran, abon, ikan sain, pindang udang kering, telur asin , selai
ka+ang, susu full cream, mentega, ke"u, makanan yang tinggi kolestrol
-
7/25/2019 bab1-3.docx
18/35
14
(daging merah, kuning telur, kulit ayam, serta bumbu bumbu (ke+ap,
terasi, saou tomat, saus sambal
:engurangi asupan alkohol
$ 6erhenti merokok
/ :engurangi berat badan bagi penderita obesitas
:eningkatkan akti)itas fisik
3 lahraga teratur minimal setiap pagi (seperti bersepeda, "ogging, aerobi+
dan lain lain yang teratur dapat memperlan+ar peredaran darah
sehingga dapat menurunkan tekanan darah!
4 :enghindari ketegangan dalam keluarga dalam artian men+iptakan
suasana yang tentram pada lingkungan rumah
9 'stirahat +ukup tidur antara sampai 4 "am per hari
b! Pengobatan Barmakologi1 iuretik
iuretik mempunyai efek antiHipertensi dengan +ara menurunkan
)olume ekstraseluler dan plasma sehingga ter"adi penurunan +urah "antung!
2 6eta 6loker
:eknisme antiHipertensi obat ini melalui penurunan +urah "antung dan
penekanan sekresi renin!
Kalsium .ntagonis
:ekanisme antiHipertensi obat ini adalah menghambat masuknya
kalsium melalui saluran kalsium, menghambat pengeluaran kalsium dari
peme+ahan reti+ulum endoplasma, dan mengikat kalsium pada otot polos
pembuluh darah!
-
7/25/2019 bab1-3.docx
19/35
19
$ .*@ 'nhibitor
bat golongan ini dikembangkan berdasarkan pengetahuan tentang
pengaruh reniangiotensin pada Hipertensi primer! .*@ mengubah
angiotensin ' men"adi angiotensin '' yang aktif dan mempunyai efek
)asokontriksi pembuluh darah! .*@ inhibitor berfungsi menghambat
kon)ersi angiotensin sehingga pembentukan angiotensin '' menurun!
/ .lfa .drenergik 6loking .gen
MatCat ini memblok reseptor alfa adrenegik terdapat diatas pembuluh>
dinding khususnya dimulut atau mukosa, dibedakan 2 reseptorF alfa ' dan
alfa 2! 6ila reseptor tersebut diduduki >akti)asi oleh nor adrenalin otot
polos akan men+iut! .lfa bloker melawan )asokontriksi tersebut akibat
akti)asi!
B. (etaatan Peng*$atan
1! Pengertian Ketaatan
Ketaatan pengobatan adalah tingkat pasien untuk dapat melaksanakan atau
mematuhi +ara pengobatan yang disarankan dokter, perawat atau tenaga
kesehatan lainnya!
:enurut 7a+ket (2000, ketaatan adalah tingkat perilaku penderita dalam
mengambil suatu tindakan untuk pengobatan seperti diet, kebiasaan hidup dan
gaya hidup sehat, ketepatan berobat! 7edangkan menurut .inur (2004,
menyatakan bahwa kataatan berobat penderita tidak hanya ketaatan terhadap
pengobatan, dan diet yang ditin"au dari segi kesehatan tetapi "uga upaya
penderita berobat kedukun berkurang!
-
7/25/2019 bab1-3.docx
20/35
20
Ketaatan minum obat merupakan salah satu perilaku dalam bidang
kesehatan yang terdiri dari tiga aspek F
a! Perilaku pen+egahan dan penyembuhan penyakit bila sakit, serta pemulihan
kesehatan bila mana telah sembuh dari sakit!
b! Perilaku peningkatan kesehatan apabila seseorang dalam keadaan sehat, maka
orang tersebut perlu diupayakan supaya men+apai tingkat kesehatan yang
seoptimal mungkin!+! Perilaku giCi ( makan dan minum ! :akan dan minum dapat memelihara dan
meningkatkan kesehatan seseorang, dan dapat sebaliknya mendatangkan
penyakit!
2! Baktor I Baktor %ang :empengaruhi Ketaatan Pengobatan
:enurut 6ryan (2004 mengatakan bahwa terdapat lima kelompok )ariabel yang
terkait dengan ketaatan pengobatan Hipertensi F
a! ariabel pasienilihat dari segi umur, gender, situasi keluarga dan pendidikan! 7uatu
studi menun"ukkan bahwa ketaatan naik dibawah usia 1/ tahun, menurun
pada umur 1/$0 tahun, sedikit naik pada umur $0$/ tahun, dan menurun lagi
pada usia $// tahun! anita kurang taat dibandingkan lakilaki! :asalah
so+ial, pengaruh pasangan hidup, "uga mempengaruhi ketaatan! Pasien yang
hidup sendiri, la"ang, "anda atau +erai tanpa pengawasan so+ial, merupakan
resiko tinggi dibandingkan mereka yang tidak tinggal sendirian! 8ingkat
pendidikan pasien lebih tinggi mempunyai ketaatan yang lebih besar!
b! ariabel penyakit F
7uatu penyakit dapat dipandang dari segi beratnya dan kronisitasnya!
:akin berat penyakit seseorang, makin taat minum obat< ke+uali pada pasien
penyakit "iwa! Penyakit yang sulit dikendalikan, misalnya diabetes labil,
men"adikan pasien frustasi dan men"adikan pasien tidak taat berobat!
+! ariabel pengobatan
-
7/25/2019 bab1-3.docx
21/35
21
8ermasuk perubahan diet (pada penderita Hipertensi, diabetes mellitus!
6ertambahnya +ara pengobatan menurunkan tingkat ketaatan pasien! @fek
samping obat dan formulasi obat "uga mempengaruhi ketaatan! 5asa obat
yang tidak enak menurunkan ketaatan! 7kedul pengobatan "uga
mempengaruhi ketaatan!d! ariabel interaksi dokter dan pasien
Ketidakpedulian petugas kesehatan terhadap ketaatan pasien mungkin
menggambarkan komunikasi dokterpasien yang kurang baik!
e! ariabel peren+anaan pasien
Peren+anaan pasien, perawatan di rumah, perawatan di rumah sakit,
merupakan unsurunsur yang mempengaruhi perilaku ketaatan! Pasien yang
dirawat inap "auh lebih taat dibandingkan pasien yang rawat "alan! 7ehingga
harus dipikirkan bagaimana men"aga ketaatan pasien apabila pasien lepas dari
rawat inap!
Baktor utama lain yang membuat ketaatan pasien berkurang adalah F
a! Pasien tidak puas dengan dokter< hubungan dokter I pasien burukb! Kurangnya moti)asi, lupa, disenga"a, kurang informasi
+! 5egimen obat terlalu sering dan kompleks
! 'ndikator Ketaatan
.da 2 (dua indikator ketaatan dalam men"alani pengobatan Hipertensi,
yaituF
a! Pengobatan non farmakologi
Pengobatan non farmakologi terdiri dari F Perubahan +ara hidup,
mengurangi asupan garam dan lemak, mengurangi asupan al+ohol, berhenti
merokok, mengurangi berat badan bagi penderita obesitas, meningkatkan
akti)itas fisik, olahraga teratur minimal setiap pagi seperti (bersepeda,
-
7/25/2019 bab1-3.docx
22/35
22
"ogging, aerobik dan lain lain yang teratur dapat memperlan+ar peredaran
darah sehingga dapat menurunkan tekanan darah, menghindari ketegangan
dalam keluarga dalam artian men+iptakan suasana yang tentram pada
lingkungan rumah, istirahat +ukup tidur antara sampai 4 "am per hari!
b! Pengobatan farmakologi
Pengobatan farmakologi terdiri dari F iuretik, 6eta 6loker, Kalsium
.ntagonis, .*@ 'nhibitor, .lfa .drenergik 6loking .gen
$! *ara :engukur Ketaatan
:enurut =amsudin (2004, menyatakan bahwa ketaatan berobat dapat
diketahui melalui 2 +ara, yaitu ketaatan pasien dalam melaksanakan pengobatan
non farmakologi seperti mengurangi konsumsi garam, merokok dan
melaksanakan pengobatan farmakolgi dengan +ara selalu mengkonsumsi obat
yang diberikan dokter dan selalu melakukan kontrol setiap bulan kepelayanan
kesehatan!
Pengukuran ketaatan pengobatan melalui +ara pengukuran kadar tekanan
darah rutin setiap kali kontrol ulang! Ketaatan pasien dalam melakukan
pengobatan merupakan salah satu faktor penentu dalam keberhasilan pengobatan,
di samping faktorfaktor lain, yaitu ketepatan diagnosis, ketepatan pemilihan
obat, ketepatan aturan dosis dan +ara pemberian dan faktor sugestif>keper+ayaan
penderita terhadap dokter maupun terhadap obat yang diberikan (=amsudin,
2004!
C. M*ti+asi
-
7/25/2019 bab1-3.docx
23/35
2
1! Pengertian
:enurut .Cwar (200/, moti)asi adalah rangsangan dan dorongan atau
pembangkit tenaga yang dimiliki seseorang sehingga orang tersebut
memperlihatkan perilaku tertentu!
:oti)asi menurut Handoko (2002 adalah keadaan pribadi seseorang yang
mendorong keinginan melakukan kegiatan tertentu guna men+apai tu"uan!
:oti)asi merupakan tenaga dinamis manusia yang mun+ul memerlukan
rangsangan baik dari dalam maupun dari luar dan merupakan reaksi pilihan dari
beberapa alternatif untuk men+apai tu"uan (Purwanto, 200!
:oti)asi adalah konsep psikologis yang tidak dapat dilihat se+ara langsung
tetapi hanya dapat mengetahui moti)asi seseorang dengan perilaku, perasaan, dan
perkataan untuk men+apai tu"uan tertentu (?otoatmod"o, 2010!
6erdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa moti)asi adalah
doorongan dari dalam dan luar diri manusia untuk men+apai keinginannya!
2! 8eori8eori :oti)asi
a! 8eori 'nsting
7uatu bentuk perilaku yang di moti)asi baik pada manusia maupun
binatang (6ea+h, 199/, dalam Purwanto, 200! 'a mengemukakan konsep
insting dimulai se"ak digunakannya "embatan teori antara manusia dan
binatang! 8eori ini digunakan karena adanya pemikiran bahwa binatang
dianggap memiliki sedikit rasional selain berperilaku dan ber"alan se+ara
insting demikian "uga dengan manusia dianggap mempunyai perilaku yang
dikontrol oleh insting selain rasionalisasi! 7ehingga teori ini mengakibatkan
-
7/25/2019 bab1-3.docx
24/35
2$
kesesatan nominal, 6ea+h "uga menyebutkan sesuatu sebagai insting tetapi
tidak men"elaskan perilaku manusia!
b! 8eori orongan
orongan sebagai konsep moti)asi dihubungkan dengan
mempertahankan keseimbangan homeostatis organisme (suatu proses dimana
mekanisme tubuh berusaha men"aga tubuh dalam kondisi optimal! :enurut
orth (19/4, dalam Purwanto, 200 bahwa dorongan mendasari berbagai
perilaku namun tidak semua perilaku adalah hasil dari dorongan! 'a
mengemukakan tiga karakteristik dorongan yaitu F intensitas (fakta dimana
dorongan mempunyai sifat mengaktifkan ketika dorongan mun+ul, sehingga
merespon organisme untuk melakukan akti)itas, arah (dorongan memiliki
arah dan dianggap menimbulkan perilaku mendekat atau men"auh,
persistensi (dorongan tidak hanya menyalurkan perilaku pada "alur mendekat
atau men"auh tetapi "uga meneruskan perilaku sampai perbedaan antara
situasi yang ada dan situasi yang diinginkan!
+! 8eori :oti)asi 'nsentif
:enurut *repsi (1992, dalam Purwanto, 200 bahwa perilaku berubah
se+ara drastis manakala insentif dilakukan perubahan, "umlah atau makna
penghargaan mempengaruhi seberapa keras organisme ingin berperilaku
namun bukan apa yang ingin dipela"ari! 'nsentif adalah ob"ek atau peristiwa
yang berharga, sekalipun insentif merupakan sesuatu yang berharga tetapi
bukan tu"uan ke+uali orang itu mau berusaha! 7ehingga tu"uan selalu
merupakan sensitif tetapi insentif tidak harus sama dengan tu"uan!
d! 8eori :oti)asi Hedonisme
-
7/25/2019 bab1-3.docx
25/35
2/
Purwanto, (200 berpendapat bahwa semua tindakan yang dimoti)asi
oleh keinginan adalah untuk mendapatkan kesenangan dan menghindari
kesulitan! 7istem syaraf diaktifkan atau dihidupkan oleh peristiwaperistiwa
yang menyenangkan dan )ariatif! 'a mengilustrasikan stimulasi syaraf yang
memoti)asi seseorang yaitu persepsi seseorang mun+ul ketika seseorang
dibangkitkan oleh perangsang seperti rasa asin dan pahit yang tidak terlalu
kuat!
! Karakteristik :oti)asi
a. cti!ation
:endorong mun+ulnya gerakan>perbuatan dan dapat dilihat dari seberapa
banyak serta kuatnya gerakan itu!
". #irection
:engarahkan kemana gerakan itu harus ditu"ukan misalnya ketika orang
lapar kemana ia harus bergerak, yaitu pergi men+ari makanan ke restoran!
c. nalisis $oti!ation
;erakan yang dilatar belakangi moti)asi dapat dianalisis dari berbagai arah
yaitu aspek yang bersifat fisik, kepentingan indi)idual yang sudah lebih
kompleks dibanding kepentingan fisik, kepentingan masyarakat atau
kelompok sosial dan analisis filosofis!
$! *ara :eningkatkan :oti)asi
a! engan tekhnik )erbal seperti berbi+ara untuk membangkitkan semangat,
pendekatan pribadi, diskusi dan lainlain!
b! 8ekhnik tingkah laku seperti meniru, men+oba dan menerapkan
+! 8ekhnik intensif dengan mengambil kaedah yang ada
-
7/25/2019 bab1-3.docx
26/35
2
d! 7upertis seperti keper+ayaan akan sesuatu se+ara logis namun membawa
keberuntungan!
e! *itra atau image yaitu dengan immagenati yang t inggi maka indi)idu
termoti)asi!
/! 6entuk6entuk :oti)asi
.da dua bentuk moti)asi menurut "amarah (2002 antara lain F
a! :oti)asi 'ntrinsik
.dalah moti)asi aktif atau tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam
setiap indi)idu sudah ada dorongan untuk melakuan sesuatu! alam hal ini
moti)asi intrinsik +enderung akan men"adikan orang berpengetahuan dan
mempunyai keahlian dalam bidang tertentu!
b! :oti)asi ektrinsik
.dalah moti)asi yang aktif dan berfungsi karena adanya rangsangan dari
luar! :oti)asi ekstrinsik diperlukan agar penderita mau melakukan kontrol
terhadap tekanan darah setiap bulannya (=amsudin, 2004
! Bungsi Bungsi :oti)asi
:enurut "amarah (2002 fungsi moti)asi ada tiga yaitu F
a! :endorong manusia untuk berbakat, sebagai
penggerak atau motor yang melepaskan energi! :oti)asi merupakan
penggerak dari setiap kegiatan yang akan dilakukan!b! :enentukan arah perbuatan yakni kearah tu"uan
yang hendak di+apai, dengan demikian moti)asi dapat memberikan arah dan
kegiatan yang harus diker"akan sesuai dengan rumusan tu"uannya!
+! :enyeleksi perbuatan, yaitu menentukan
perbuatanperbuatan apa yang harus diker"akan yang serasi guna men+apai
-
7/25/2019 bab1-3.docx
27/35
23
tu"uan, dengan menyisikan perbuatanperbuatan yang tidak bermanfaat bagi
tu"uan tersebut!
D. Hu$ungan M*ti+asi )engan (etaatan Peng*$atan Hi#ertensi
:oti)asi adalah segala sesuatu yang mendorong agar ter"adi saling keterkaitan
untuk men+apai tu"uan tertentu (.Cwar, 200/! :oti)asi merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi ketaatan pasien dalam men"alankan pengobatan Hipertensi!
6erdasarkan teori yang dikemukakan oleh =auren+e et al bahwa faktor utama yang
membuat ketaatan pasien berkurang dalam men"alani pengobatan Hipertensi adalah
moti)asi!
Ketaatan pasien dalam melakukan pengobatan merupakan salah satu faktor
penentu dalam keberhasilan pengobatan, di samping faktorfaktor lain, yaitu
ketepatan diagnosis, ketepatan pemilihan obat, ketepatan aturan dosis dan +ara
pemberian dan faktor sugestif>keper+ayaan penderita terhadap dokter maupun
terhadap obat yang diberikan!
:oti)asi adalah dorongan yang timbul dari diri seseorang se+ara sadar atau
sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tu"uan tertentu! :oti)asi "uga bearti
usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu bergerak
melakukan sesuatu karena ingin men+apai tu"uan! :oti)asi merupakan suatu proses
psikologis yang men+erminkan interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi dan
keputusan yang ter"adi pada diri seseorang itu sendiri (intrinsik yang berupa
kepribadian, sikap, pengalaman, pendidikan, harapan dan lainlain serta diakibatkan
oleh faktor luar diri (ektrinsik yang sangat komplek (;ibson, 200/!
:oti)asi merupakan rangsangan dan dorongan atau pun pembangkit tenaga
yang dimiliki seseorang sehingga orang tersebut memperlihatkan perilaku tertentu!
-
7/25/2019 bab1-3.docx
28/35
24
engan moti)asi yang baik akan mendorong seseorang bertindak atau berprilaku ke
arah positif terhadap masalah kesehatan yang dihadapinya! emikian "uga bila
seorang pasien mempunyai moti)asi yang tinggi terhadap pengobatan penyakit
Hipertensi yang dideritanya, maka pasien tersebut akan ra"in ke pelayanan kesehatan
agar mendapatkan pengobatan setiap bulan! ;ambaran kemungkinan tindakan atau
tingkah laku yang akan diambil sebagai respon terhadap suatu masalah atau keadaan
yang dihadapkan kepadanya dapat diketahui dari moti)asinya (Purwanto, 200!
:oti)asi merupakan proses internal psikologis yang mendorong pen+apaaian
tu"uan dan dapat diukur diantaranya melalui pendekatan kebutuhan dan kepuasan!
=ebih lan"ut dikemukan bahwa tingkat kebutuhan psikologis, rasa aman, rasa
memiliki, penghargaan dan aktualisasi diri! 6ila suatu kebutuhan telah dapat di+apai
oleh seseorang maka kebutuhan yang lebih tinggi segera men"adi kebutuhan baru
yang harus di+apai! 7e"umlah ahli telah menyampaikan moti)asi sebagai determinan
perilaku yang dimanisfestasikan pada keberhasilan, penghargaan, tanggung "awab
dan peningkatan diri! emikian "uga moti)asi seorang akan mendorong dirinya
untuk datang ke pelayanan kesehatan untuk mengobati penyakit Hipertensinya
(Purwanto, 200!
Hasil penelitian Pu"iyanto (2003, dengan "udul faktor sosial ekonomi yang
mempengaruhi kepatuhan minum obat antiHipertensi di wilayah ker"a Puskesmas
6e"i Kota epok, menu"ukkan bahwa moti)asi positif dari pasien Hipertensi
mempengaruhi kepatuhan minum obat!
Hasil Penelitian idyawati (2011 menun"ukkan ada hubungan yang bermakna
antara moti)asi dengan ketaatan pengobatan penderita Hipertensi di Poliklinik
-
7/25/2019 bab1-3.docx
29/35
(etaatan Peng*$atanM*ti+asi
:oti)asi rang 8ua
29
Penyakit alam 57U dr! :! %unus 6engkulu (pN0,019, dan prosentase penderita
yang tidak taat men"alani pengobatan adalah 24-!
E. (erangka (*nse#
Kerangka konsep penelitian digambarkan sebagai berikut F
-aria$el In)e#en)en -aria$el De#en)en
Bagan %.&.
(erangka (*nse# Penelitian
. Hi#*tesis
.da hubungan yang signifikan antara moti)asi dengan ketaatan pengobatan
pada penderita Hipertensi di Poliklinik Penyakit alam 57U Kepahiang!
-
7/25/2019 bab1-3.docx
30/35
0
BAB III
MET!DE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
&enis penelitian ini adalah penelitian nalitikdengan desain %ross Sectional!
Penelitian %ross Sectional adalah suatu penelitian dimana pengukuran )ariabel
independen (moti)asi dan )ariabel dependen (ketaatan pengobatan pada penderita
Hipertensi dilakukan pada saat yang bersamaan (?otoatmod"o, 2003!
Bagan /.&
Desain Penelitian
B. Definisi !#erasi*nal
KetaatanPengobatan
8idak 8aat:oti)asi
5endah
8aat
8idak 8aat
8aat
Pasien
Hipertensi
:oti)asi
8inggi
0
-
7/25/2019 bab1-3.docx
31/35
1
Ta$el /.&
Definisi !#erasi*nal
N* -aria$elDefinisi
!#erasi*nalCara Ukur
Alat
UkurHasil Ukur
"kala
Ukur
1! :oti)asi orongan dari
dalam diripenderita
Hipertensi untuk
men"alankan
pengobatan
Hipertensi
:engisi
kuesioner
Kuesioner 0N:oti)asi
rendah, bila totalskor O Q 1 7
1 0 :oti)asitinggi, bila total
skor Q 1 7
rdinal
2! Ketaatan
pengobatan
Kepatuhan
penderita
Hipertensi untuk
datang berobat
minimal 1 bulansekali! 7elama
bulan terakhir
rutin kontrol
dilihat dari buku
register
engan
melihat
5egister di
Poliklinik
Penyakitdalam
5egister 0 N 8idak taat bilatidak kontrol
berobat minimal 1
bulan sekali!
selama bulanberturut turut!
1 N 8aat, bila
datang kontrol
berobat minimal
1 bulan sekali
selama bln
datang se+ara
berturutturut!
rdinal
C. Tem#at Penelitian.
Penelitian akan dilaksanakan di 57U Kepahiang!
D. ,aktu Penelitian.
Penelitian dilaksanakan pada 6ulan :aret I .pril 2012!
E. P*#ulasi )an "am#el
1! Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita Hipertensi yang
berobat ke Poliklinik Penyakit alam 57U Kepahiang pada tahun 2012
dengan "umlah penderita berdasarkan estimasi "umlah penderita Hipertensi
tahun 2010 yaitu 143 orang!
2! 7ampel
-
7/25/2019 bab1-3.docx
32/35
2
7ampel pada penelitian ini adalah penderita Hipertensi yang berobat ke
Poliklinik Penyakit alam 57U Kepahiang pada tahun 2012, yang di ambil
dengan dengan rumus sebagai berikut F
n N (M1 R>2 2P ! (1P
d2
imana F
n N ¨ah 7ampel
M N 1!9
R N /-
P N Pre)alensi ketidaktaatan men"alani pengobatan pada penderita
Hipertensi N 24- (0,24
S N 1P N 10,24 N 0,32
d2 N Presisi > Penyimpangan yang di inginkan (0,04!
n N (1,92! (0,24! (0,32
(0!12
n N ,4$1 A (0,24 A (0,32
0!01
n N 33,$ N 34 sampel
6erdasarkan perhitungan di atas maka "umlah sampel dalam penelitian ini
adalah 34 orang penderita Hipertensi, yang diambil dengan tehnik simple
random samplin&.
. Etika Penelitian
-
7/25/2019 bab1-3.docx
33/35
Pada penelitian ini, setelah peneliti mendapatkan rekomendasi dari Prodi 71
Keperawatan, iCin dari Kesbanglinmas Kabupaten Kepahiang dan pimpinan 57U
Kepahiang, maka dilakukan penelitian dengan langkahlangkah sebagai berikut F
1! =embaran persetu"uan responden
=embaran persetu"uan diberikan kepada sub"ek yang akan diteliti, peneliti
men"elaskan maksud dan tu"uan riset yang akan dilakukan serta dampak yang
mungkin akan ter"adi selama sesudah pengumpulan data, "ika sub"ek penelitian
bersedia diteliti, maka mereka harus menandatangani lembar persetu"uan
tersebut, tetapi "ika menolak untuk diteliti, maka peneliti tidak akan memaksakan
dan tetap menghormati hakhaknya!
2! nonymity(tanpa nama
Untuk men"aga kerahasiaan sub"ek peneliti maka peneliti tidak
men+antumkan namanya pada lembar pengumpulan data, +ukup dengan memberi
nomor kode pada masingmasing lembar tersebut!
! %onfidentiality(kerahasiaan
Kerahasiaan informasi sub"ek penelitian di"amin oleh peneliti hanya
kelompok data tertentu sa"a yang akan disa"ikan atau dilaporkan sebagai hasil
riset!
1. Pengum#ulan' Peng*lahan )an Analisis Data
1! Pengumpulan ata
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data primer dan data
sekunder! ata primer adalah data yang diperoleh dengan +ara menyebarkan
kuesioner untuk mendapatkan data tentang moti)asi berobat penderita
-
7/25/2019 bab1-3.docx
34/35
$
Hipertensi! 7edangkan data sekunder diambil dari register poliklinik Penyakit
alam 57U Kepahiang tentang kun"ungan berobat penderita Hipertensi
2! Pengolahan ata
=angkahlangkah dalam pengolahan data penelitian adalah F
a! 'ditin&(@dit
=angkah ini dilakukan peneliti untuk memeriksa kembali kelengkapan data
dan memperbaiki data yang salah!
b! %odin&(Kode
*oding adalah memberikan kode pada data yang diperoleh agar lebih mudah
dan sederhana!
+! 'ntry (:emasukkan data
ata yang telah dikelompokkan kemudian dimasukan dan diolah dengan
menggunakan komputer!
d! %leanin&(:embersihkan data
Pembersihan data dilakukan untuk mengoreksi "ika ada kesalahan pada entry
data sehingga dapat diperbaiki!
! .nalisis ata
a! .nalisa Uni)ariat
.nalisa uni)ariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran distribusi
frekuensi )ariabel yang diteliti baik )ariabel independen maupun )ariabel
dependen dengan menggunakan rumus F
B
-
7/25/2019 bab1-3.docx
35/35
/
P N A 100 -
n
Keterangan F
P F ¨ah persentase yang di+ari
B F ¨ah frekuensi untuk setiap alternatif
n F ¨ah responden!
b! .nalisis 6i)ariat
1 .nalisa bi)ariat dilakukan untuk
mengetahui hubungan )ariabel independen dengan )ariabel dependen
dengan menggunakan u"i ci suarepada dera"at kemaknaan (R /- dengan
hasil "ika p O 0,0/ maka H0 ditolak, yang berarti ada hubungan yang
signifikan antara moti)asi dengan ketaatan pengobatan pada penderita
Hipertensi di Poliklinik Penyakit alam 57U Kepahiang!
2 &ika p 0,0/ maka H0 gagal ditolak,
yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara moti)asi dengan
ketaatan pengobatan pada penderita Hipertensi di Poliklinik Penyakit alam
57U Kepahiang!
(.rikunto, 200/
top related