bab v penyelenggaraan tugas...
Post on 28-Apr-2019
216 Views
Preview:
TRANSCRIPT
H a l - 5 3 5
B A B V – P e n y e l e n g g a r a a n T u g a s P e m b a n t u a n
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 3
BAB V
PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah
Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota diatur dalam
Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2007, dimana pengaturan kewenangan
Pemerintahan terbagi menjadi Kewenangan Pusat, Desentralisasi,
Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan. Penyerahan kewenangan kepada
Pemerintah Daerah diselenggarakan melalui asas desentralisasi. Sedangkan
asas dekonsentrasi dan tugas pembantuan diselenggarakan karena tidak
semua wewenang dan tugas pemerintahan dapat didistribusikan dengan
menggunakan asas desentralisasi. Implikasi dari pembagian kewenangan
pusat dan daerah salah satunya adalah dari sisi pendanaan. Artinya terdapat
kewenangan pusat yang dibiayai oleh APBN melalui Kementerian/ Lembaga,
kewenangan Pemerintah Daerah yang dibiayai oleh APBD, serta terdapat
Urusan Bersama Pusat dan Daerah yang diselenggarakan bersama oleh
Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang dananya bersumber dari APBN
(DUB) dan dari APBD (DDUB). Pelaksanaan dekonsentrasi dan tugas
pembantuan diatur dalam Pasal 20 ayat (2) Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Pasal 92, Pasal 99, dan
Pasal 108 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, sedangkan
Pedoman Pendanaan Urusan Bersama Pusat dan Daerah (lingkup PNPM-
MP) diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor.168 /PMK.07/2009.
Penyelenggaraan asas tugas pembantuan adalah penugasan
Pemerintah kepada Daerah dan/atau Desa, dari pemerintah Provinsi kepada
Kabupaten/Kota dan/atau Desa, serta dari Pemerintah Kabupaten/Kota
kepada Desa untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan dan
pembangunan yang disertai dengan kewajiban melaporkan pelaksanaannya
dan mempertanggung jawabkannya kepada yang memberi penugasan.
Pemberian tugas pembantuan dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi
dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan,
dan pelayanan umum.
Selain itu pengaturan pendanaan kewenangan Pemerintah melalui
APBN mencakup pendanaan sebagian urusan pemerintahan yang
H a l - 5 3 6
B A B V – P e n y e l e n g g a r a a n T u g a s P e m b a n t u a n
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 3
dilimpahkan kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah di daerah
berdasarkan asas dekonsentrasi, dan sebagian urusan pemerintahan yang
ditugaskan kepada Daerah Provinsi melalui asas tugas pembantuan.
Hal ini sejalan dengan Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
yang menyatakan bahwa perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah merupakan suatu sistem yang menyeluruh dalam
rangka pendanaan atas penyelenggaraan asas desentralisasi, dekonsentrasi,
tugas pembantuan dan Urusan Bersama.
Berdasarkan pola pertanggungjawaban dan pelaporan
penyelenggaraan dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan sebagaimana
diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008, maka yang
menjadi kewajiban Pemerintah Kota Semarang hanyalah pelaporan tugas
pembantuan dan urusan bersama.
Pada anggaran induk tahun 2013, Pemerintah Kota Semarang
memperoleh alokasi dana APBN untuk penyelenggaraan Tugas Pembantuan
dan Urusan Bersama sebesar Rp 20.675.431.000,- yang terdiri dari :
1. Dana Tugas Pembantuan (TP) sejumlah Rp.6.069.181.000,-
2. Dana Urusan Bersama (DUB) sejumlah Rp.14.606.250.000,-.
Namun pada anggaran perubahan (APBNP), terdapat Revisi DIPA
Tugas Pembantuan dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi tanggal
20 September 2013 terkait penambahan anggaran kegiatan Padat Karya
Infrastruktur sebesar Rp.277.650.000,-, dan revisi DIPA Dana Urusan
Bersama (DUB) dari Kementerian Pekerjaan Umum tanggal 21 Oktober 2013
untuk Pendampingan Program Percepatan Perluasan Pembangunan
Infrastruktur Permukiman (P4IP) pada 16 Kelurahan di wilayah 6 kecamatan
sebesar Rp.4.000.000.000,-.
Sehingga jumlah alokasi dana penyelenggaraan Tugas Pembantuan
dan Urusan Bersama yang diselenggarakan di Pemerintah Kota Semarang
menjadi sebesar Rp 24.953.081.000,- yang terdiri
1. Dana Tugas Pembantuan (TP) sebesar Rp.6.346.831.000,-
2. Dana Urusan Bersama (UB) sebesar Rp.18.606.250.000,-.
Secara keseluruhan penyelenggaraan Tugas Pembantuan dan Urusan
Bersama di Kota Semarang, mempunyai realisasi fisik sebesar 83,78%
H a l - 5 3 7
B A B V – P e n y e l e n g g a r a a n T u g a s P e m b a n t u a n
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 3
dengan realisasi keuangan sebesar Rp.24.103.887.485,- atau sebesar
96,86%. Adapun secara terinci, penyelenggaraan kegiatan Tugas
Pembantuan dan Urusan Bersama pada masing-masing SKPD adalah
sebagai berikut :
1. Dinas Pertanian Kota Semarang (TP)
Melaksanakan penugasan dari Direktorat Jenderal Hortikultura,
Kementerian Pertanian melalui DIPA Nomor.018.04.4.0391135/2013
dengan anggaran sebesar Rp. 1.298.000.000,-.
2. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang (TP)
Melaksanakan penugasan dari Direktorat Jenderal Pembinaan
Penempatan Tenaga Kerja, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
melalui DIPA Nomor. 026-04.4.039645/2013 dengan anggaran murni
sebesar Rp.291.631.000,-. Namun setelah terbit DIPA Revisi tanggal 20
September 2013 yang menambahkan kegiatan Padat Karya Infrastruktur
1 paket sebesar Rp.277.650.000,- sehingga anggaran DIPA menjadi
Rp.569.281.000,-
3. Dinas Kesehatan Kota Semarang (TP)
Melaksanakan Penugasan dari Direktorat Jenderal Bina Gizi dan
Kesehatan Ibu dan Anak, Kementerian Kesehatan melalui DIPA
Nomor.024.03.4.039646/2013 dengan anggaran sebesar
Rp.3.179.550.000,-
4. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Semarang (TP)
Melaksanakan penugasan dari Direktorat Jenderal Bina Pembangunan
Daerah, Kementerian Dalam Negeri melalui DIPA Nomor.
010.06.4.035152/2013 dengan anggaran sebesar Rp.1.300.000.000,-
5. Dinas Tata Kota dan Perumahan Kota Semarang (UB)
Melaksanakan Urusan Bersama dari Direktorat Jenderal Cipta Karya,
Kementerian Pekerjaan Umum melalui DIPA Nomor.
033.05.5.503118/2013 dengan anggaran sebesar Rp. 14.606.250.000,-.
Namun setelah terbit DIPA Revisi tanggal 21 Oktober 2013 yang
menambahkan Kegiatan Pendampingan Program Percepatan Perluasan
Pembangunan Infrastruktur Permukiman (P4IP) sebesar
Rp.4.000.000.000,- sehingga anggaran DIPA menjadi Rp.
18.606.250.000,-
H a l - 5 3 8
B A B V – P e n y e l e n g g a r a a n T u g a s P e m b a n t u a n
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 3
Program dan Kegiatan yang dilaksanakan Pemerintah Kota Semarang
dalam penyelenggaraan Tugas Pembantuan dan Urusan Bersama pada
tahun 2013 yang ditugaskan dari Kementerian / Lembaga adalah sebagai
berikut :
A. KEMENTERIAN PERTANIAN
1. Dasar Hukum :
Nomor.018.04.4.0391135/2013.
2. Instansi Pemberi Tugas :
Direktorat Jenderal Hortikultura
3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan :
Dinas Pertanian Kota Semarang
4. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan :
Dalam melaksanakan Program Peningkatan Produksi,
Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura
Berkelanjutan dengan anggaran sebesar Rp. 1.298.000.000,-
melalui 3 kegiatan berikut :
a. Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu
Produk Tanaman Buah Berkelanjutan, anggaran sebesar
Rp.473.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp.438.140.400,-
(92,63%) dengan fisik 100 %
Kegiatan ini bertujuan untuk peningkatan produksi,
produktivitas dan mutu buah durian lokal melalui
pengembangan kawasan, sekolah lapang, pemberdayaan
usaha serta pelatihan dengan mengambil lokasi kegiatan di
Kecamatan Mijen, Gunungpati dan ngaliyan
Adapun keluaran dari kegiatan ini adalah :
1) Pengembangan Kawasan Tanaman Buah, anggaran
Rp.398.000.000,- dan terealisasi sebesar
Rp.386.726.400,- (97,17%) dan fisik 100 %
Dalam kegiatan ini dilakukan pengembangan Kawasan
Tanaman Buah Durian lokal pada lahan seluas 40 hektare
di Kecamatan Mijen dan diberikan Bantuan Sosial sebesar
Rp.355.570.000,- yang diberikan kepada 4 Kelompok Tani,
yaitu : KT. Sumber Rejeki dengan luas areal 15 Ha (Kel.
Cangkiran, Kec. Mijen), KT. Mbangun Karso dengan luas
H a l - 5 3 9
B A B V – P e n y e l e n g g a r a a n T u g a s P e m b a n t u a n
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 3
areal 15 Ha (Kel. Purwosari, Kec. Mijen), KT. Ngudi
Rahayu dengan luas areal 7,5 Ha (Kel. Karangmalang,
Kec. Mijen), KT. Amanah dengan luas areal 2,5 Ha (Kel.
Karang Malang, Kec. Mijen)
Bantuan yang diberikan berupa : bibit buah durian lokal
unggulan (kholil) sebanyak 4.400 batang. Berdasarkan
surat dari Direktorat Jenderal Hortikultura
No.216/KV.210/D/6/13 tanggal 6 Juni 2013 tentang Ralat
Petunjuk Teknis Pengembangan Hortikultura maka untuk
pengembangan kawasan durian diberikan tanaman sela
berupa komoditas pisang raja bulu kuning sebanyak 200
batang.
2) Sekolah Lapang GAP / Good Agriculture Practice,
anggaran Rp.60.000.000,- dan terealisasi sebesar
Rp.49.514.000,- (82,52%) dan fisik 100 %
Pada kegiatan ini diberikan pelatihan baik secara teori
maupun praktek mengenai budidaya buah durian sesuai
dengan Standar Operasi Prosedur di Kota Semarang yang
diikuti oleh 2 kelompok tani , yaitu :
Kelompok I :
Gapoktan Subur Sejahtera (Kel. Wonoplumbon, Kec.
Mijen)
Gapoktan Ambar Arum ( Kel. Mangunsari, Kec.
Gunungpati)
KT. Subur Makmur (Kel. Kandri, Kec. Gunungpati )
KT. Sumber Rejeki (Kel. Patemon, Kec. Gunungpati )
KT. Muda Mandiri (Kel. Kandri, Kec. Gunungpati )
KT. Sejahtera (Kel. Podorejo, Kec. Ngaliyan )
KT. Sumber Raharjo (Kel. Wates, Kec. Ngaliyan)
Kelompok II :
KT. Sumber Rejeki ( Kel. Cangkiran, Kec. Mijen )
KT. Mbangun Karso (Kel. Purwosari, Kec. Mijen)
KT. Ngudi Rahayu (Kel. Karangmalang, Kec. Mijen)
KT. Amanah (Kel. Karang Malang, Kec. Mijen)
H a l - 5 4 0
B A B V – P e n y e l e n g g a r a a n T u g a s P e m b a n t u a n
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 3
3) Pemberdayaan Kelembagaan Usaha Buah Mendukung
Peningkatan Mutu (1 lembaga ), anggaran Rp.15.000.000,-
dan terealisasi sebesar Rp.15.000.000,- (100%) dan fisik
100 %
Pada tahun 2012 telah dibentuk Asosiasi Buah
Mutiara Makmur, dan pada tahun 2013 ini dilakukan
pemberdayaan Kelembagaan Asosiasi Buah tersebut
dengan fasilitasi pertemuan sebanyak 11 kali. Dari sebelas
pertemuan tersebut, 7 pertemuan dilakukan di BPP
Gunungpati, sedangkan 4 pertemuan lainnya dilakukan di
BPP Mijen.
Asosiasi tersebut merupakan perkumpulan dari 60
orang dari petani buah jambu delima, jambu Kristal, jambu
Citra, pisang Bulu, pisang kepok, sirsat, srikaya, durian,
kelengkeng itoh, kelengkeng ping-pong, dan masih banyak
lagi lainnya.
Tujuan perkumpulan ini adalah membentuk pasar
bagi hasil buah anggota (dengan kualitas yang ditentukan)
ke Tempat Penjualan Buah seperti Hortimart, Swalayan
dan sebagainya. Sehingga petani anggota tidak lagi
kesulitan memasarkan hasil buahnya, selain itu juga untuk
standarisasi harga yang akan berdampak kepada
penghasilan mereka. Manfaat lainnya adalah petani saling
bertukar informasi mengenai budidaya buah sehingga
dapat menghasilkan buah berkualitas yang memenuhi
standar tertentu.
b. Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu
Produk Florikultura Berkelanjutan, anggaran sebesar
Rp.715.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp.702.246.000,-
(98,22%) dengan fisik 100 %
Kegiatan ini bertujuan untuk peningkatan produksi,
produktivitas tanaman florikultura (anggrek dan tanaman hias
lainnya) melalui pengembangan kawasan, penyediaan sarana
H a l - 5 4 1
B A B V – P e n y e l e n g g a r a a n T u g a s P e m b a n t u a n
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 3
dan prasarana budidaya, dan penyediaan sarana prasarana
pasca panen.
Adapun keluaran dari Kegiatan Peningkatan Produksi,
Produktivitas dan Mutu Produk Florikultura Berkelanjutan
sebagai berikut :
1) Pengembangan Kawasan Tanaman Florikultura, anggaran
Rp. 545.000.000,- terealisasi Rp.537.236.000,- (98,58 %)
dengan fisik 100 %.
Untuk mendukung pengembangan kawasan tanaman
anggrek di Kecamatan Mijen, Tembalang dan Gunungpati
pada lahan seluas 10.000. m2, diberikan Bantuan Sosial
sebesar Rp.494.980.000,- berupa benih /pupuk / pestisida
/ plastik UV / paranet yang diberikan kepada 8 Kelompok
Tani / Gabungan Kelompok Tani yaitu :
KT.Barokah (Kel. Polaman, Kec. Mijen), KT. Sumber
Makmur I (Kel. Meteseh, Kec. Tembalang), KT. Karya
Makmur (Kel. Polaman, Kec. Mijen), KT. Sido Mukti (Kel.
Polaman, Kec. Mijen), KT. Rejomulyo (Kel. Purwosari,
Kec. Mijen), KT. Mekar II (K el. Wonolopo, Kec. Mijen), KT.
Mulya Sejahtera (Kel. Plalangan, Kec. Gunungpati), dan
KT. Mekarsari (Kel. Jangli, Kec. Tembalang )
2) Pengadaan Sarana Prasarana Budidaya ( 1 unit ),
anggaran Rp 100.000.000,- terealisasi Rp.98.830.000,-
(98,83 %) dengan fisik 100 %.
Pada kegiatan ini dibangun green house di BPP
Gunungpati beserta Sarana Prasarana Budidaya
diantaranya : rumah lindung, rak, penyemprot air dan
kelengkapan green house lainnya. Kelompok Tani
penerima manfaat kegiatan ini adalah KT. BAROKAH
(Kelurahan Gunungpati, Kecamatan Gunungpati ).
3) Pengadaan Sarana Prasarana melalui fasilitasi sarana
pasca panen ( 2 unit ), anggaran Rp 70.000.000,-
terealisasi Rp.66.180.000,- (94,54 %) dengan fisik 100 %.
Bantuan Sarana Prasarana pasca panen senilai
Rp.49.180.000,- diberikan berupa : gerobak dorong / rak
H a l - 5 4 2
B A B V – P e n y e l e n g g a r a a n T u g a s P e m b a n t u a n
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 3
tanaman / meja tanaman / fiber box. Kelompok Tani
penerima manfaat kegiatan ini adalah : KT. Agri Pesona (
Kelurahan Ngaliyan, Kecamatan Ngaliyan) dan KT. Mawar
Indah ( Kelurahan Jerakah Kecamatan Tugu ).
c. Kegiatan Dukungan Manajemen dan Teknis lainnya pada
Ditjen Hortikultura, anggaran Rp.110.000.000,- dan
terealisasi sebesar Rp.98.272.195,- (99,34%) dengan fisik
100 %
Kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan administrasi yang
tertib serta laporan hasil monitoring dan evaluasi kegiatan.
Adapun keluaran yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah :
1) Penataan dan Pengolahan Laporan Pelaksanaan Kegiatan
Pengembangan Hortikultura, anggaran Rp.20.140.000,-
terealisasi sebesar Rp.13.272.750,- ( 65,90 %) dengan
fisik 100 %.
Target yang ingin dicapai kegiatan ini adalah tersusunnya
laporan pelaksanaan Kegiatan Pengembangan
Hortikultura sebanyak 1 laporan.
2) Penataan dan Pengelolaan Perencanaan, Keuangan, dan
Perlengkapan Kepegawaian Kegiatan Pengembangan
Hortikultura, anggaran Rp.13.860.000,- terealisasi sebesar
Rp.8.999.445,- ( 64,93 %) dengan fisik 100 %.
3) Layanan Perkantoran (12 bulan), anggaran Rp.
76.000.000,- terealisasi sebesar Rp.76.000.000,- ( 100 %)
dengan fisik 100%.
Secara keseluruhan, pelaksanaan DIPA Nomor.
018.04.4.0391135/2013 dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.1.298.000.000,- oleh Satuan Kerja Dinas Pertanian Kota Semarang
mempunyai capaian fisik sebesar 100 % dengan realisasi keuangan
Rp.1.251.758.595,- atau sebesar 96,44% .
H a l - 5 4 3
B A B V – P e n y e l e n g g a r a a n T u g a s P e m b a n t u a n
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 3
B. KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
1. Dasar Hukum :
DIPA: Nomor.026-04.4.039645/2013
2. Instansi Pemberi Tugas :
Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja
3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan :
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang
4. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan :
Untuk merelisasikan Program Penempatan dan Perluasan
Kesempatan Kerja dengan anggaran Rp.569.281.000,- sesuai DIPA
Nomor. 026-04.4.039645/2013 , Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
melaksanakan :
a. Padat Karya Infrastruktur, anggaran Rp. 505.300.000,-
terealisasi Rp.505.300.000,- dan fisik 100% .
Dalam kegiatan ini diberikan kerja waktu tertentu (pekerjaan
sementara) kepada 176 O/H penganggur yang terbagi dalam 8
kelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 22
orang ( 1 orang tenaga tukang, 1 orang kepala kelompok dan 20
orang anggota ) selama 30 hari kerja untuk melakukan
pekerjaan pengerasan dan pavingisasi jalan.
Kegiatan ini dilaksanakan di dua tempat yaitu di Kelurahan
Kandri, Kecamatan Gunungpati dan Kelurahan Wonoplumbon,
Kecamatan Mijen (termasuk basis kemiskinan).
Selain itu di Kelurahan Kandri Kecamatan Gunungpati dilakukan
pekerjaan pengerasan dan pavingisasi jalan sepanjang 400 m
dan lebar 3,5 meter ( 2,5 meter paving dengan 1 meter
pengerasan jalan kanan & kiri ) yang dijadwalkan pada tanggal
10 Mei 2013 sampai dengan 26 Juni 2013. Sedangkan di
Kelurahan Wonoplumbon Kecamatan Mijen dilakukan pekerjaan
pavingisasi panjang 320 m dan lebar 2,5 meter, dan kegiatan
pengerasan dengan panjang 320 m dengan lebar 1 m.
Dari anggaran yang ada, sebesar Rp 200.000.000,-
diantaranya digunakan untuk pengadaan material
pembangunan jalan untuk 2 paket pekerjaan padat karya
infrastruktur. Sedangkan sisanya untuk biaya upah tenaga kerja
H a l - 5 4 4
B A B V – P e n y e l e n g g a r a a n T u g a s P e m b a n t u a n
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 3
( upah kepala kelompok sebesar Rp.55.000,-, tenaga tukang
sebesar Rp.50.000,- dan pekerja sebesar Rp.45.000,-
perorang per hari kerja).
b. Layanan Perkantoran (9 bulan) , dengan anggaran sebesar
Rp. 63.981.000,- terealisasi Rp.63.981.000,- dengan fisik
100%
Kegiatan ini merupakan kegiatan administrasi, mulai dari seleksi
proposal, identifikasi lapangan sampai dengan pelaporan
kegiatan.
.
Secara keseluruhan, penyelenggaraan Program Penempatan
dan Perluasan Kesempatan Kerja sesuai DIPA Nomor. 026-
04.4.039645/2013 dengan anggaran sebesar Rp.569.281.000,- yang
dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota
Semarang pada Kegiatan Pengembangan dan Peningkatan Perluasan
Kesempatan Kerja telah terlaksana dengan realisasi fisik sebesar 100
% dengan serapan keuangan sebesar Rp.569.281.000,- atau sebesar
100 %.
Dengan adanya kegiatan ini bisa memberikan pekerjaan
sementara bagi 88 penganggur yang terbagi dalam 4 kelompok
dengan anggota setiap kelompoknya sebanyak 22 orang sehingga
dapat meningkatkan penghasilan mereka dan peningkatan kualitas
jalan lingkungan melalui padat karya infrastruktur.
C. KEMENTERIAN KESEHATAN
1. Dasar Hukum :
DIPA Nomor. 024.03.4.039646 / 2013
2. Instansi Pemberi Tugas :
Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan :
Dinas Kesehatan Kota Semarang
4. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan :
H a l - 5 4 5
B A B V – P e n y e l e n g g a r a a n T u g a s P e m b a n t u a n
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 3
Dalam melaksanakan Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu
dan Anak sesuai DIPA Nomor. 024.03.4.039646 / 2013 dengan
anggaran sebesar Rp.3.179.550.000,- meliputi bantuan operasional
puskesmas Rp.2.775.000.000,- Dinas Kesehatan telah melakukan :
a. Bantuan Operasional Kegiatan untuk 37 Puskesmas,
anggaran Rp.3.014.890.000,- terealisasi Rp.3.008.656.640,-
(99,79%) dengan fisik 100 %
Kegiatan ini merupakan bantuan dana melalui
Kementerian Kesehatan kepada pemerintahan Kabupaten/Kota
dalam melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan menuju MDGs (Millennium
Development Goals) dengan meningkatkan kinerja Puskesmas
dan Jaringannya serta Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM) dalam menyelenggarakan pelayanan
kesehatan promotif dan preventif. Meskipun telah terdapat dana
BOK, Pemerintah Daerah tetap berkewajiban menyediakan dana
operasional yang tidak terbiayai melalui BOK. Alokasi dana BOK
ini tidaklah sama besarnya pada setiap puskesmas yang ada,
namun sesuai dengan jumlah penduduk miskin, jangkauan
pelayanan dan ketersediaan sumberdaya manusia di masing-
masing puskesmas. Sedangkan ruang lingkup pemanfaatan dana
BOK di Puskesmas dan Jaringannya terdiri dari 3 hal, yaitu :
1. Upaya Kesehatan di Puskesmas, meliputi Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB) Imunisasi,
Perbaikan Gizi Masyarakat, Promosi Kesehatan, Penyehatan
Lingkungan, dan Pengendalian Penyakit
2. Penunjang Pelayanan Kesehatan
3. Penyelenggaraan Manajemen Puskesmas
Untuk melaksanakan Program ini, Kepala Dinas Kesehatan Kota
Semarang menerbitkan Surat Keputusan Nomor.900/052 Tanggal
2 Januari 2013 tentang Tim Pengelola Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK) di Kota Semarang tahun 2013, Surat Keputusan
Nomor. 900/364 Tanggal 14 Januari 2013 tentang Penetapan Tim
Pengelola Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di Puskesmas
H a l - 5 4 6
B A B V – P e n y e l e n g g a r a a n T u g a s P e m b a n t u a n
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 3
se Kota Semarang Tahun 2013 dan Surat Keputusan Nomor. 900 /
365 tanggal 14 Januari 2013 tentang Penerimaan Dana Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK) di Puskesmas se Kota Semarang
Tahun 2013.
Sesuai dengan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota
Semarang Nomor 900 / 365 tanggal 14 Januari 2013,
Penerimaan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di
Puskesmas se Kota Semarang Tahun 2013 ditetapkan sebagai
berikut :
1. Puskesmas PONCOL menerima alokasi dana BOK sebesar
Rp.91.071.000,-
2. Puskesmas MIROTO menerima alokasi dana BOK sebesar
Rp. 69.108.000,-
3. Puskesmas BANDARHARJO menerima alokasi dana BOK
sebesar Rp.82.426.000,-
4. Puskesmas BULU LOR menerima alokasi dana BOK
sebesar Rp.78.484.000,-
5. Puskesmas HALMAHERA menerima alokasi dana BOK
sebesar Rp.74.745.000,-
6. Puskesmas BUGANGAN menerima alokasi dana BOK
sebesar Rp.44.996.000,-
7. Puskesmas KARANGDORO menerima alokasi dana BOK
sebesar Rp.59.817.000,-
8. Puskesmas PANDANARAN menerima alokasi dana BOK
sebesar Rp.90.946.000,-
9. Puskesmas LAMPER TENGAH menerima alokasi dana BOK
sebesar Rp.54.950.000,-
10. Puskesmas KARANG AYU menerima alokasi dana BOK
sebesar Rp.53.951.000,-
11. Puskesmas LEBDOSARI menerima alokasi dana BOK
sebesar Rp.65.691.000,-
12. Puskesmas MANYARAN menerima alokasi dana BOK
sebesar Rp.60.072.000,-
H a l - 5 4 7
B A B V – P e n y e l e n g g a r a a n T u g a s P e m b a n t u a n
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 3
13. Puskesmas KROBOKAN menerima alokasi dana BOK
sebesar Rp.45.087.000,-
14. Puskesmas NGEMPLAK SIMONGAN menerima alokasi
dana BOK sebesar Rp.44.538.000,-
15. Puskesmas GAYAMSARI menerima alokasi dana BOK
sebesar Rp.97.662.000,-
16. Puskesmas CANDI LAMA menerima alokasi dana BOK
sebesar Rp.64.438.000,-
17. Puskesmas KAGOK menerima alokasi dana BOK sebesar
Rp.63.721.000,-
18. Puskesmas PEGANDAN menerima alokasi dana BOK
sebesar Rp.95.230.000,-
19. Puskesmas GENUK menerima alokasi dana BOK sebesar
Rp.84.623.000,-
20. Puskesmas BANGET AYU menerima alokasi dana BOK
sebesar Rp.89.852.000,-
21. Puskesmas TLOGOSARI WETAN menerima alokasi dana
BOK sebesar Rp.121.462.000,-
22. Puskesmas TLOGOSARI KULON menerima alokasi dana
BOK sebesar Rp.110.609.000,-
23. Puskesmas KEDUNGMUNDU menerima alokasi dana BOK
sebesar Rp.130.450.000,-
24. Puskesmas ROWOSARI menerima alokasi dana BOK
sebesar Rp.78.152.000,-
25. Puskesmas NGESREP menerima alokasi dana BOK sebesar
Rp.62.845.000,-
26. Puskesmas PADANGSARI menerima alokasi dana BOK
sebesar Rp.57.432.000,-
27. Puskesmas SRONDOL menerima alokasi dana BOK sebesar
Rp.65.810.000,-
28. Puskesmas PUDAKPAYUNG menerima alokasi dana BOK
sebesar Rp.52.810.000,-
29. Puskesmas GUNUNGPATI menerima alokasi dana BOK
sebesar Rp.117.359.000,-
H a l - 5 4 8
B A B V – P e n y e l e n g g a r a a n T u g a s P e m b a n t u a n
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 3
30. Puskesmas SEKARAN menerima alokasi dana BOK sebesar
Rp.67.878.000,-
31. Puskesmas MIJEN menerima alokasi dana BOK sebesar
Rp.115.247.000,-
32. Puskesmas KARANGMALANG menerima alokasi dana BOK
sebesar Rp.53.177.000,-
33. Puskesmas TAMBAK AJI menerima alokasi dana BOK
sebesar Rp.69.973.000,-
34. Puskesmas PURWOYOSO menerima alokasi dana BOK
sebesar Rp.52.069.000,-
35. Puskesmas NGALIYAN menerima alokasi dana BOK
sebesar Rp.96.836.000.000,-
36. Puskesmas MANGKANG menerima alokasi dana BOK
sebesar Rp.62.643.000,-
37. Puskesmas KARANGANYAR menerima alokasi dana BOK
sebesar Rp.48.840.000,-
Dari anggaran sebesar Rp.3.179.550.000,- yang dialokasikan
untuk BOK kepada 37 puskesmas se-Kota Semarang sebesar
Rp.2.775.000.000,- sedangkan sebesar Rp.164.660.000,-
digunakan untuk biaya pengelolaan Satuan Kerja Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK) di Dinas Kesehatan.
Pemanfaatan dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di 37
Puskesmas se Kota Semarang diantaranya untuk penyuluhan
KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja), Posyandu Lansia,
Posyandu Balita, penyuluhan jajanan Anak Sekolah dan
Penjaringan Anak Sekolah, BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah),
Pendataan Ibu hamil, pelayanan nifas, pelacakan kematian
neonatal, pemantauan ibu hamil resiko tinggi dan lain sebagainya.
b. Pelaporan dan Pencatatan (1 Laporan) , anggaran
Rp.22.480.000,- terealisasi Rp.21.158.000,- (94,12 %) dan fisik
100 %
Hasil pencatatan semua kegiatan di Puskesmas secara
bulanan dilakukan rekapitulasi dalam suatu laporan pelaksanaan
H a l - 5 4 9
B A B V – P e n y e l e n g g a r a a n T u g a s P e m b a n t u a n
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 3
dengan menggunakan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Bantuan
Operasional Kesehatan oleh Puskesmas di Kota (SIKNAS online)
yang dikoordinasikan oleh Pusat Data dan Informasi (Pusdatin)
Kementerian Kesehatan. Laporan dari Puskesmas diserahkan
kepada Dinas Kesehatan Kota dan seterusnya secara berjenjang
hingga ke tingkat pusat.
c. Perencanaan BOK (1 Dokumen), anggaran Rp.43.580.000,-
terealisasi Rp.39.780.000,- ( 91,28%) dan fisik 100 %
Sesuai dengan Petunjuk Operasional Kegiatan, pemanfaatan
dana BOK harus berdasarkan hasil perencanaan yang disepakati
dalam Lokakarya Mini Puskesmas yang diselenggarakan secara
rutin oleh Dinas Kesehatan Kota Semarang.
d. Dokumen Monitoring dan Evaluasi BOK (1 Dokumen),
anggaran Rp.43.100.000,- terealisasi Rp.41.700.000,- (96,75%)
dan fisik 100 %
Pada periode akhir kegiatan dilakukan evaluasi oleh Dinas
Kesehatan selaku leading sektor kegiatan ini, namun
pelaksanaannya dipadukan dengan pertemuan rutin dengan
puskesmas pada setiap bulannya.
e. Laporan Kegiatan / Sosialisasi / Pembinaan (1 Laporan),
anggaran Rp.55.500.000,- terealisasi Rp.53.280.000,- (96 %)
dan fisik 100 %
Pada sub kegiatan Laporan Kegiatan / Sosialisasi /
Pembinaan, sampai dengan semester 2 ini mempunyai realisasi
fisik sebesar 100,00 % dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.51.680.000,- atau sebesar 93,12 %.
Secara keseluruhan, penyelenggaraan Program Bina Gizi
dan Kesehatan Ibu dan Anak mempunyai realisasi fisik sebesar
100 % dan realisasi keuangan sebesar Rp.3.164.574.640,- atau
sebesar 99,53 % dari pagu anggaran yang tersedia
H a l - 5 5 0
B A B V – P e n y e l e n g g a r a a n T u g a s P e m b a n t u a n
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 3
D. KEMENTERIAN DALAM NEGERI
1. Dasar Hukum :
DIPA Nomor. 010.06.4.035152/2013
2. Instansi Pemberi Tugas :
Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah.
3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan :
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Semarang
4. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan :
Hal yang melatar belakangi pelaksanaan Kegiatan Fasilitasi
Penataan Ruang Daerah dan Lingkungan Hidup di Daerah sesuai
DIPA Nomor. 010.06.4.035152/2013 adalah persoalan lahan kritis
dan sumber daya air di Indonesia yang sampai saat ini terus terjadi
seiring meningkatnya jumlah penduduk dan berlangsungnya
kegiatan pembangunan. Sehingga perlu dilakukan kegiatan
penanganan lahan kritis dan sumber daya air yang berbasis pada
kegiatan masyarakat (PLKSDA-BM). Keterlibatan masyarakat
dalam penanganan lahan kritis tersebut, selain untuk perbaikan
kondisi lingkungan lahan juga akan membawa dampak positif bagi
peningkatan ekonomi masyarakat, baik yang terlibat langsung
maupun masyarakat sekitar lokasi kegiatan.
Tujuan pelaksanaan Kegiatan ini adalah memperbaiki lahan
berpotensi kritis menjadi lahan produktif yang menghasilkan nilai
ekonomis dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat
miskin dengan melibatkan kerjasama dengan Tenaga Pendamping
Masyarakat. Di Kota Semarang kegiatan PLKSDA-BM ini
mengambil lokasi di Kecamatan Tembalang, Kecamatan
Banyumanik, Kecamatan Gunungpati, Kecamatan Ngaliyan dan
Kecamatan Mijen dengan keluaran kegiatan sebagai berikut :
1) Penanaman Tanaman Sulaman Konservasi sebanyak 3.854
bibit, yang terdiri dari :
a. Tanaman Durian sebanyak 129 bibit
b. Tanaman Kelengkeng sebanyak 1.965 bibit
c. Tanaman Mahoni sebanyak 1.600 bibit
d. Tanaman Jambu Air sebanyak 160 bibit
H a l - 5 5 1
B A B V – P e n y e l e n g g a r a a n T u g a s P e m b a n t u a n
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 3
2) Pendampingan kepada 43 Kelompok Tani Konservasi (639
petani peserta program) dan Fasilitasi Tenaga Pendamping
Masyarakat /TPM sebanyak 3 orang.
3) Konservasi lahan Kritis seluas 138,69 Hektare
4) Sarana Prasarana yang mendukung program konservasi
lahan kritis, yaitu :
a. Sumur artetis sebanyak 4 unit (di kelurahan Sumurejo,
kelurahan Sekaran, kelurahan Kalisegoro dan kelurahan
Jatirejo),namun gagal lelang.
b. Rehab Balai Pertemuan sebanyak 2 unit
c. Bak Tandon Air sebanyak 1 unit
d. Sumur resapan sebanyak 3 unit
e. Sarana dan Prasarana alat pertanian berupa :
Power sprayer 3 unit
Mesin Potong Rumput gendong sebanyak 5 unit
Handsprayer sebanyak 3 unit
Instalasi listrik 4 unit
Rorak sebanyak 1 paket
f. Pupuk kandang sebanyak 208.500 kilogram.
g. Kebun bibit sebanyak 1 unit
5) Dukungan kesekretariatan selama 10 bulan dan pembelian :
GPS sebanyak 1 unit
Camera sebanyak 1 unit
Printer mobile sebanyak 1 unit
LCD 1 sebanyak unit
Filling Kabinet sebanyak 2 unit.
Pelaksanaan Kegiatan Fasilitasi Penataan Ruang Daerah
dan Lingkungan Hidup di Daerah sesuai DIPA Nomor.
010.06.4.035152/2013 secara fisik telah terealisasi sebesar 75 %
dengan realisasi keuangan sebesar Rp.727.645.250,- atau
sebesar 55,97% . Rendahnya serapan ini karena gagal lelang
pada pekerjaan Sumur artetis sebanyak 4 unit (di kelurahan
Sumurejo, kelurahan Sekaran, kelurahan Kalisegoro dan
kelurahan Jatirejo) senilai Rp.380.000.000,- disamping adanya
H a l - 5 5 2
B A B V – P e n y e l e n g g a r a a n T u g a s P e m b a n t u a n
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 3
efisiensi pada pengadaan Sarana Prasarana pendukung program
konservasi lahan kritis lainnya.
.
E. KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM (UB)
1. Dasar Hukum :
DIPA Nomor. 033.05.5.503118/2013
2. Instansi Pemberi Tugas :
Direktorat Jenderal Cipta Karya.
3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan :
Dinas Tata Kota dan Perumahan Kota Semarang
4. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan :
Terkait dengan pendanaan, sesuai dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor.168 /PMK.07/2009 tentang Pedoman
Pendanaan Urusan Bersama Pusat dan Daerah untuk
Penanggulangan Kemiskinan, yang disebut dengan Urusan
Bersama Pusat dan Daerah adalah Urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangan sepenuhnya Pemerintah, yang
diselenggarakan bersama oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah
Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota.
Untuk tahun 2013 sesuai DIPA No.
033.05.5.503118/2013 anggaran DUB (Dana Urusan Bersama)
untuk melaksanakan PNPM Mandiri Perkotaan dengan sasaran
177 Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) di 16 Kecamatan
sebesar Rp.14.606.250.000,- dengan besarnya DDUB (Dana
Daerah untuk Urusan Bersama ) yang disediakan untuk
mendampingi BLM APBN (DUB) adalah sebesar
Rp.768.750.000,-. Sehingga secara keseluruhan Dana yang
dialokasikan untuk penyelenggaraan PNPM Mandiri Perkotaan
di Kota Semarang pada tahun 2013 sebesar
Rp.15.375.000.000,-. Namun pada tanggal 21 Oktober 2013
terdapat penambahan anggaran (Revisi DIPA) untuk
melaksanakan BLM P4IP ( Program Percepatan Perluasan
Pembangunan Infrastruktur Permukiman) dengan sasaran 16
Kelurahan di 6 Kecamatan. Ke 16 kelurahan tersebut adalah
Kelurahan Banjardowo, Kelurahan Bojongsalam, Kelurahan
H a l - 5 5 3
B A B V – P e n y e l e n g g a r a a n T u g a s P e m b a n t u a n
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 3
Bongsari, Kelurahan Cabean, Kelurahan Barusari, Kelurahan
Bulustalan, Kelurahan Lamper Lor, Kelurahan Bangunharjo,
Kelurahan Gabahan, Kelurahan Brumbungan, Kelurahan
Bugangan, Kelurahan Karangtempel, Kelurahan Karangturi,
Kelurahan Bulu Lor, Kelurahan Dadapsari, dan Kelurahan
Panggung Lor. Dengan demikian jumlah anggaran DIPA No.
033.05.5.503118/2013 yang diselenggarakan Pemerintah Kota
Semarang sejumlah Rp.18.606.250.000,- dengan Dana Daerah
untuk Urusan Bersama sebesar Rp.768.750.000,-.
Sesuai ketentuan, Dana diberikan berupa Bantuan
Langsung Masyarakat (BLM) Bersifat stimulan agar masyarakat
belajar dan berlatih melaksanakan rencana kegiatan
penanggulangan kemiskinan yang telah ditetapkan pada
Perencanaan Jangka Menengah Program Penanggulangan
Kemiskinan (PJM Pronangkis) melalui Rencana Tahunan
Program Penanggulangan Kemiskinan (Renta Pronangkis).
Besarnya dana BLM tiap kelurahan ditentukan berdasarkan
jumlah penduduk miskin di kelurahan lokasi PNPM Mandiri
Perkotaan.
Adapun pencairan dana dan Pemanfaatan Dana BLM
Tahun Anggaran 2013 kepada BKM melalui 2 tahap, yaitu tahap
I sebesar 60 % dan tahap II sebesar 40 %, dengan syarat
pencairan dan pemanfaatan sebagaimana diatur pada Petunjuk
Operasional Kegiatan yang oleh Direktorat Jenderal Cipta
Karya, Kementerian Pekerjaan Umum.
Sedangkan untuk pengelolaan dana BLM, Badan Keswadayaan
Masyarakat (BKM) berhak memperoleh Biaya Operasional
(BOP) Kegiatan, dengan besaran yang disesuaikan dengan
kategori besar / kecil kelurahan, tetapi tidak diperkenankan
untuk membayar honor / insentif anggota Badan Keswadayaan
Masyarakat (BKM) atau membiayai Fasilitator.
Pada tahun 2013, untuk melaksanakan Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat- Mandiri Perkotaan
(PNPM-MP) di Kota Semarang dengan anggaran sebesar Rp.
18.606.250.000,- terjadi pengalihan Satker SKPD yang semula
H a l - 5 5 4
B A B V – P e n y e l e n g g a r a a n T u g a s P e m b a n t u a n
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 3
dilaksanakan Dinas PSDA dan ESDM, dialihkan pada Dinas
Tata Kota dan Perumahan. Dan karena program ini berkaitan
dengan pemberdayaan masyarakat, sehingga dalam
penyelenggaraan Urusan Bersama ini Dinas Tata Kota dan
Perumahan selaku Satker bersinergi dengan Badan
Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan KB Kota Semarang
(sebagai pengampu DDUB sebesar Rp.768.750.000,-),
sehingga alokasi Bantuan Langsung Masyarakat / BLM
diharapkan dapat tepat sasaran, yaitu untuk meningkatkan
keswadayaan masyarakat melalui Pembangunan Infrastruktur,
Kegiatan Sosial Produktif dan Kegiatan Ekonomi.
Secara organisasi kegiatan, dalam Pejabat Pembuat
Komitmen Kegiatan berada di Bapermas Perempuan dan KB
Kota Semarang, sedangkan Kuasa Pengguna Anggaran,
Bendahara Pengeluaran dan Pejabat Penandatangan SPM
diampu oleh Dinas Tata Kota dan Perumahan.
Secara keseluruhan, penyelenggaraan Program
Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman
sesuai DIPA Nomor. 033.05.5.503118/2013 serapan keuangan
sebesar Rp.18.456.250.000,- atau sebesar 99,19 % dari pagu
yang tersedia, dan sampai dengan 30 Januari 2014
pemanfaatan di KSM / realisasi fisik sebesar 80 % . Sesuai
Keppres 42 Tahun 2003, Kepmen PU No. 128/KPTS/1995 dan
SE Menteri PU No.12/SE/M/2006 bahwa penyerahan pekerjaan
selesai dilaporkan secara tahunan pada Bulan Maret tahun
selanjutnya. Sehingga meskipun Dana tersebut sudah
ditransfer ke rekening BKM, namun terdapat dana yang belum
dimanfaatkan di KSM (kekurangsiapan KSM) seperti masih
dalam proses verifikasi proposal. Sedangkan ketidakterserapan
anggaran sebesar 100 % disebabkan BLM Program Percepatan
Perluasan Pembangunan Infrastruktur Permukiman (P4IP)
tahap 2 dan 3 kelurahan Bangunharjo tidak cair sebesar
Rp.150.000.000,- dari pagu sebesar Rp.250.000.000,- karena
sampai batas waktu penerbitan SP2D di KPPN tanggal 23
Desember 2013 kegiatan Sumur Artetis tidak disetujui oleh
H a l - 5 5 5
B A B V – P e n y e l e n g g a r a a n T u g a s P e m b a n t u a n
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 3
Kepala Kelurahan dan belum mempunyai Rencana
Penggunaan Dana penggantinya.
F. PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT.
1. Terdapat beberapa kendala yang ditemui dalam penyelenggaraan
Tugas Pembantuan dan Urusan Bersama di Kota Semarang pada
tahun 2013, yaitu :
a. Ke-lima Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) yang turun
di Kota Semarang, semuanya harus dilakukan revisi terkait
pelaksana kegiatan (Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat
Penandatangan SPM dan Bendahara Pengeluaran), selain itu
juga terjadi pengalihan Satuan Kerja pada DIPA
No.033.05.5.503118/2013 dari Satuan Kerja yang lama pada
Dinas PSDA dan ESDM beralih pada Dinas Tata Kota dan
Perumahan.
b. Terdapat penambahan anggaran sejumlah Rp.4.277.650.000,-
pada APBN-P, yang DIPA revisinya baru turun pada bulan
September dan Oktober 2013.
c. Terdapat Kegiatan yang gagal lelang pada pengadaan 4 paket
sumur siraman senilai Rp.380.000.000,- pada Kegiatan
Fasilitasi Penataan Ruang Daerah dan Lingkungan Hidup di
Daerah. Juga terdapat Bantuan Langsung Masyarakat di
Kelurahan Bangunharjo yang tidak dapat dilakukan pencairan
senilai Rp.150.000.000,- karena kegiatan sumur artetis tidak
disetujui dan belum mendapatkan Rencana Penggunaan Dana
pengganti sampai dengan batas akhir pengajuan SP2D di
KPPN.
d. Kurang terintegrasinya perencanaan kelompok swadaya
masyarakat yang didampingi fasilitator PNPM-MP dengan
perencanaan masyarakat di tingkat kelurahan (wilayah).
e. Masih kurangnya kapasitas Sumber Daya Manusia dalam
kelembagaan masyarakat yang dibentuk oleh program
pemberdayaan masyarakat.
H a l - 5 5 6
B A B V – P e n y e l e n g g a r a a n T u g a s P e m b a n t u a n
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 3
2. Tindak Lanjut
a. Meningkatkan koordinasi, baik dengan SKPD pelaksana
kegiatan Tugas Pembantuan dan Urusan Bersama,
Bappeda Provinsi Jawa Tengah, KPPN, maupun
Kementerian / Lembaga (K/L), sehingga dapat
meminimalisir kendala baik yang bersifat teknis maupun
administratif.
b. Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia
kelembagaan di Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM)
maupun Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) agar
pemahaman dan tanggung jawab masyarakat terkait
program pengentasan kemiskinan berbasis pemberdayaan
masyarakat di wilayahnya dapat terwujud.
top related