bab iv pendekatan program perencanaan dan
Post on 19-Jan-2017
234 Views
Preview:
TRANSCRIPT
42
BAB IV
PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
RESORT HOTEL DI KECAMATAN BOROBUDUR
4.1 Pendekatan Aspek Fungsional
4.1.1 Pendekatan Pelaku dan Aktivitas Resort Hotel
Pada bangunan resort hotel, terdapat dua pelaku aktivitas, yaitu :
A. Pengunjung Merupakan tamu yang datang ke resort baik yang memiliki tujuan utama
untuk menginap atau hanya sekedar ingin menikmati fasilitas – fasilitas penunjang
yang disediakan oleh pihak resort. Pengunjung resort dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Pengunjung Menginap
Yaitu pengunjung yang bermalam di resort dan menggunakan fasilitas resort,
membayar biaya sewa kamar serta menikmati pemandangan yang ada di sekitar
Resort Hotel. Dalam hal ini, kegiatan yang dilakukan membutuhkan kenyamanan,
keamanan, dan privasi.
2. Pengunjung Tidak Menginap
Yaitu pengunjung yang tidak melakukan aktivitas bermalam di resort dan hanya
sekedar datang dan untuk menikmati fasilitas – faslitas penunjang yang ada di
dalam resort, seperti fasilitas meeting room, fasilitas restoran, dan fasilitas yang
lain.
A. Pengelola dan Pelayanan
Pengelola
Pengelola merupakan pihak yang bertanggungjawab di dalam sistem pengelolaan
suatu resort dan fasilitas – fasilitas resort agar dapat berjalan sesuai dengan
fungsinya. Berikut struktur organisasi pengelola resort :
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Palm Beach Resort Jepara
Sumber : Survey Lapangan
43
Pelayanan
Suatu jasa penginapan seperti resort atau hotel, ataupun jasa penginapan yang
lainnya tentunya tidak bisa terlepas dari fasilitas pelayanan yang ada pada setiap
penginapan. Berikut penjabaran tentang pelayanan yang terdapat di dalam jasa
penginapan resort ataupun hotel :
General Manager
Merupakan pimpinan di dalam struktur organisasi yang mempunyai kekuasaan dan
semua kegiatan hotel, pegawai, dan operasional hotel.
Assisten General Manager
Merupakan bagian yang membantu General Manager dalam melaksanakan tugas –
tugasnya tentang semua kegiatan di hotel.
Housekeeping Department
Bagian yang mendapat tugas menjaga kebersihan dan kelengkapan kama – kamar
tamu, dinning room dan fasilitas – fasilitas lainnya.
Front Office Department
Bagian yang bertugas di bagian informasi tamu, pemesanan kamar, dan pembayaran.
Security Department
Bagian yang bertugas di bagian keamanan, pemeliharaan dan ketertiban hotel dan
sekitarnya.
Food and Beverage Department
Bagian yang bertugas menyajikan makanan dan minuman untuk tamu.
Administration Managemenet
Bertugas mengelola bagian administrasi dan mengelola keuangan.
Marketing Management dan bagian lainnya
Bagian yang bertugas mempromosikan hotel. Dan bagian yang lainnya yaitu yang
menangani fasilitas – fasilitas lain yang mendukung kebutuhan pengunjung.
4.1.2 Pendekatan Aktivitas Resort
Aktivitas pelaku dan pengelola yang terdapat pada resort yaitu :
Tabel 4.1 Pendekatan Aktivitas Resort
No. Pelaku Aktivitas
1. Pengunjung yang tidak menginap - Datang.
- Parkir.
- Membeli tiket.
- Bersantai, makan, rekreasi.
- Menggunakan toilet.
- Parkir.
- Pulang.
2. Pengunjung yang menginap - Datang.
- Parkir.
- Check-in
- Menginap.
- Makan, bersantai, rekreasi.
- Menggunakan kamar mandi.
- Check-out..
44
- Parkir.
- Pulang.
3. Manager - Mengatur dan bertanggungjawab
terhadap keseluruhan operasional
resort.
- Mengadakan rapat.
- Menggunakan toilet.
- Istirahat.
4. Asisten Manager - Mengatur dalam penyediaan kamar.
- Mengatur kelancaran house keeping.
- Menggunakan toilet.
- Istirahat.
5. Bagian Front Office - Melayani pemesanan kamar resort.
- Melayani penanganan barang –
barang tamu resort.
- Melayani informasi resort.
- Melayani check-in dan check-out
tamu resort.
- Melayani pembayaran kamar.
- Menggunakan toilet.
- Istirahat.
6. Bagian Housekeeping - Membersihkan kamar tamu resort.
- Membersihkan ruang publik resort.
- Menyediakan linen untuk operasional
resort.
- Melayani pemeliharaan linen.
- Menggunakan toilet.
- Istirahat.
7. Bagian Food and Beverage - Melayani pemesanan makanan dan
minuman.
- Menyediakan makanan dan minuman
resort.
- Menggunakan toilet.
- Istirahat.
8. Bagian Engineering - Memeriksa Mechanical Electrical
Resort.
- Memelihara fasilitas resort.
- Memperbaiki fasilitas resort yang
rusak.
- Menggunakan toilet.
- Istirahat.
9. Bagian Accounting - Membuat laporan pembukuan resort.
- Memeriksa pembukuan resort.
- Menggunakan toilet.
45
10. Bagian Human Resource
Department
- Mengelola dan mengatur
kepegawaian resort.
- Melatih karyawan resort.
- Menggunakan toilet.
- Istirahat.
Sumber : Analisa Penulis, 2015
4.1.3 Pendekatan Kapasitas Pengguna dan Pengelola Resort
A. Pendekatan Jumlah Pengunjung
Kapasitas jumlah pengunjung diperoleh melalui perhitungan wisatawan yang
berkunjung ke Candi Borobudur.
Tabel 4.2 Jumlah Wisatawan Candi Borobudur
Tahun
Jumlah
Wisatawan Domestik +
Mancanegara (jiwa)
Kenaikan (%) Kenaikan
(jiwa)
2006 1.285.304 - -
2007 1.773.020 37,94% 487.716
2008 2.237.717 26,2% 464.697
2009 2.515.171 12,39% 277.454
2010 2.408.453 - 4,24% - 106.718
2011 2.186.281 - 9,22% - 328.890
2012 3.014.093 37,86% 827.812
2013 3.363.869 11,6% 349.776
2014 3.355.305 - 0,25% - 8.546
Rata - rata 218.144
Sumber : Dinas Pariwisata Kabupaten Magelang, 2015
Berdasarakan tabel diatas, dapat dilihat bahwa persentase pertumbuhan
wisatawan mengalami kenaikan dan penurunan. Untuk mempermudah
mendapatkan perhitungan prediksi jumlah wisatawan maka digunakan data
jumlah wisatawan yang menunjukkan kenaikan yang relatif stabil, dari hal tersebut
maka data jumlah wisatawan yang diambil untuk prediksi jangka waktu 10 tahun
kedepan adalah data wisatawan dari tahun 2006 sampai 2010. Data wisatawan
pada tahun 2010 mengalami penurunan dikarenakan pada tahun tersebut terjadi
bencana alam berupa Erupsi Gunung Merapi, selain itu terdapat faktor lain yang
menjadi penyebab menurunnya jumlah wisatawan, yaitu terputusnya jalur utama
Jembatan Pabelan yang disebabkan oleh banjir lahar dingin yang terjadi waktu itu
dan melemahnya mata uang Euro terhadap dolar AS, sehingga banyak yang
mengalihkan liburannya ke negara terdekat.. Sehingga penggunaan rumus yang
digunakan dalam memprediksi jumlah wisatawan 10 tahun kedepan yaitu pada
tahun 2024 adalah sebagai berikut :
46
Keterangan :
Ka2010 : kapasitas kamar tahun 2010
Ka2024 : kapasitas kamar tahun 2024
Kp2010 : jumlah wisatawan tahun 2010
Kp2024 : jumlah wisatawan tahun 2024
Pt = Po.ert
Atau
r = 1 ln (Pt)
t (Po)
Keterangan :
Pt = jumlah wisatawan pada tahun t
Po = jumlah wisatawan pada tahun dasar
t = jangka waktu
r = laju pertumbuhan wisatawan
e = bilangan eksponensial (2,718281828)
Perhitungan perkiraan jumlah wisatawan dengan rumus laju pertumbuhan
eksponensial
r = 1/10 x ln (2.408.453 / 1.285.304) = 0,063
Jadi, bedasarkan analisa yang telah dilakukan, laju pertumbuhan wisatawan yaitu
sebanyak 6% per tahun, dan dapat diketahui perkiraan jumlah wisatawan 10 tahun
kedepan (tahun 2024) adalah sebagai berikut :
Pt = Po.ert
P2024 = 1.285.304 x 2,7182818280,06 x 10
P2024 = 1.285.304 x 1,82
P2024 = 2.339.253,28
P2024 = 2.339.253 pengunjung
Untuk memperoleh jumlah kamar maka digunakan rumus perbandingan sebagai
berikut :
Ka2010 = Kp2010
Ka2024 = Kp2024
20 = 2.408.453
Ka2024 = 2.339.253
Ka2024 = 19 kamar
47
Persentase kapasitas kamar resort tetap berdasarkan persentase di tahun 2010,
sehingga ditentukan tipe kamar sebagai berikut :
Tabel 4.3 Persentase Kapasitas Kamar Resort Hotel Tahun 2024
Jadi jumlah wisatawan yang diprediksi datang ke Candi Borobudur pada tahun
2024 adalah sebanyak 2.339.253 orang. Diasumsikan 25% wisatawan akan
menginap, jadi 25% x 2.339.253 = 584.813,25 orang atau 584.813 orang.
B. Pendekatan Jumlah Kebutuhan Kamar
1. Pendekatan Kebutuhan Kamar
Dari hasil studi banding penulis didapatkan data jumlah kamar pada
resort, yaitu Bayfront Villa Jepara sebanyak 10 kamar, Palm Beach Resort
Jepara sebanyak 20 kamar, dan Plataran Borobudur Resort & Spa sebanyak
21 kamar. Dari data jumlah kamar tersebut kemudian dicocokan dengan Surat
Keputusan Direktur Jenderal Pariwisata tahun 1988 yang mensyaratkan
bahwa jumlah kamar pada hotel berbintang 3 minimal sebanyak 30 kamar.
Akan tetapi fakta di lapangan dari ketiga obyek studi banding menunjukkan
tidak satupun resort yang mempunyai jumlah kamar sebanyak 30 unit,
bahkan ada satu resort yang hanya mempunyai jumlah kamar sebanyak 10
unit saja.
Hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa ketiga obyek studi banding di
dalam menentukan jumlah kamar tidak sepenuhnya mengacu kepada SK.
Dirjen Pariwisata 1988. Maka dari itu penulis di dalam menentukan jumlah
kamar mengacu pada jumlah kamar ketiga obyek studi banding yang
kemudian jumlah kamar rata – rata dari ketiga resort tersebut yaitu kurang
lebih sebanyak 19 kamar.
2. Pendekatan Tipe atau Jenis dan Kebutuhan Kamar Berdasarkan Studi Banding
Pada studi banding di Bayfront Villa Jepara, Palm Beach Resort dan
Plataran Borobudur Resort & Spa, tipe-tipe kamar dibedakan dengan
perbandingan sebagai berikut :
Tabel 4.4 Hasil Studi Banding Tipe Kamar
Bayfront Villa Jepara Palm Beach Resort
Jepara
Plataran Brorobudur
Resort & Spa
Terdapat 10 kamar
yang tediri atas :
- Deluxe (3 kamar)
- Suite (1 kamar)
- Grand Suite (1 kamar)
- Penthouse (1 kamar)
Terdapat 20 Cottage
yang terdiri atas :
- Suite Cottage (5
unit)
- Executive Cottage
(2 unit)
Terdapat 21 cottage
yang terdiri atas :
- Deluxe Wooden Villa
(2 unit)
- Executive Suite (6
unit)
No Tipe Kamar Persentase (%) Jumlah Kamar
1 Standart 75 14
2 Deluxe 15 3
3 Suite 10 2
Total 100% 19
48
- Superior (3 kamar)
- Family (1 kamar)
- Deluxe Room (2
unit)
- Superior Room (8
unit)
- Standart Room (3
unit)
- Exclusive Suite (6 unit)
- Royal Suite (2 unit)
- Duplex Royal Suite (3)
- Grand Spa Suite (2
unit)
Sumber : Analisa Penulis, 2015
Dari tinjauan studi banding diatas, maka direncanakan tipe kamar ditinjau dari
pengunjung yang akan datang, adalah sebagai berikut :
- Standart Room, dengan kapasitas kamar tidur 2 orang, dengan
menggunakan tempat tidur berukuran queen size.
- Deluxe Room, dengan kapasitas kamar tidur 2 orang. Dilengkapi dengan
tempat tidur berukuran king size, dilengkapi dengan fasilitas kitchen,
dining table, dan sofa.
- Suite Room, dengan kapasitas kamar tidur 4 sampai 6 orang. Dilengkapi
dengan 2 tempat tidur berukuran double king size, fasilitas kitchen,
private pool, sofa, dan dining table.
Tabel 4.5 Rencana Tipe Kamar
Tipe Kamar Fasilitas
Suite Room - 2 kamar tidur berukuran king size
- 2 kamar mandi dalam (bath up, shower, wastafel, walk
in closet, lavatory)
- Sitting area + TV
- Living Room
- Kitchen
- Dining Room
- Private Pool
- Teras
Deluxe Room - - 1 kamar tidur berukuran king size
- - 1 kamar mandi dalam (bath up, shower, wastafel,
walk in closet, lavatory)
- - Living Room
- - Sitting area + TV
- - Dining Room
- - Kitchen
- - Teras
Standart Room - 1 kamar tidur berukuran queen size
- Kamar mandi dalam (bath up, wastafel, walk in closet,
lavatory)
- Sitting area + TV
- Teras
Sumber : Analisa Penulis, 2015
49
Rasio dari beberapa tipe kamar berdasarkan analisa studi banding adalah
sebagai berikut :
Suite Room : Deluxe Room : Standart Room = 10% : 15% : 75%
Sehingga didapatkan :
Suite Room = 10% x 19 kamar = 2 unit
Deluxe Room = 15% x 19 kamar = 3 unit
Standart Room = 75% x 19 kamar = 14 unit
C. Pendekatan Jumlah Pengelola
Berdasarkan SK Dirjen Pariwisata No. 14/U/II/88, rasio
perbandingan jumlah unit yang direncanakan dengan karyawan adalah 1:1,6.
Untuk mendapatkan perhitungan jumlah staff yang pasti, maka koefisien 1,6
dibulatkan menjadi 2 atau dapat diartikan 1 kamar dilayani oleh 2 karyawan.
Jadi dengan kapasitas 19 kamar, maka karyawan yang dibutuhkan adalah 19 x 2
= 38 karyawan.
Tabel 4.6 Jumlah Pengelola
Pengelola Jumlah Orang
General Manager 1
Assistant General Manager 1
Dep. Front Office
Kepala Dep. Front Office
Receptionist
Reservation
Operator
1
2
1
1
Accounting dan Chasier
Accounting Manager
Cashier dan Purchasing
Cost Control
1
2
1
Dep. Food & Beverage
Food Serving Manager
Cook
Waiter/Waitress
1
4
4
Dep. Engineering Chief Engineering Electrical Mechanical
1
2
Dep. Housekeeping Manager
Houseman
Laundry
1
4
4
Dep. Marketing
Marketing Manager
Staff
1
2
Dep. HRD Personal Manager Security
1
50
2
Jumlah 38
Sumber : Analisa Penulis, 2015
4.1.4 Pendekatan Kebutuhan Ruang
Analisa kebutuhan dan fungsi ruang berdasarkan kegiatan yang terjadi di dalam
resort dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.7 Kebutuhan dan Fungsi Ruang
Kelompok Kegiatan Penerima
Jenis
Kegiatan Kebutuhan Fungsi Sifat
Ruang
Penerimaan
Plaza / Hall Transisi dari area pintu masuk
menuju ke fasilitas-fasilitas yang
ada di dalam Resort
Publik
- Lobby
- Lavatory
Sebagai ruang penerima tamu
yang baru datang, ruang
penghantar bagi tamu yang
meninggalkan resort dan sebagai
pusat orientasi bagi ruang- ruang
lain. Fasilitas lain yang harus ada
yaitu telepon umum dan toilet
umum.
Publik
Lounge Sebagai ruang duduk secara bebas
dan sebagai perantara ke restoran
atau ruang-ruang yang disewakan.
Publik
Front Office
- Front Counter
Desk
- Receptionist
- Information
- Reservation
- Penitipan Barang
- Kasir
Berfungsi sebagai ruang tempat
informasi, ruang penerima tamu
yang memesan kamar resort,
dilengkapi dengan ruang kasir
dan penitipan barang tamu.
Publik
Ruang – Ruang
yang Disewakan
Merupakan ruang-ruang yang
menyediakan kebutuhan bagi
tamu resort. Fasilitasnya
disesuaikan dengan kebutuhan dan
aktivitas masing-masing ruang
seperti travel agent dan money
changer, souvenir shop dan butik.
Publik
Area Parkir
dan Security
Area Parkir
- Parkir mobil
- Parkir motor
- Parkir pengelola
Sebagai tempat untuk parkir
bagi tamu yang menginap maupun
yang tidak menginap, karyawan
maupun pengelola/ pemilik resort.
Publik
51
- Parkir Commuter
Moda
Kantor Security
Dilengkapi dengan pos keamanan
Kelompok Kegiatan Utama
Cottage - Suite Room
- Deluxe Room
- Standart Room
Sebagai ruang tidur tamu yang
sifatnya privat, terdiri dari kamar
tidur Standart, Superior, dan Family.
Privat
Kelompok Kegiatan Penunjang
Function Room
- R. Serba Guna
- Mini Stage
- R. Persiapan
- R. Operator
- Pantry
- Lavatory
Sebagai ruang multiguna misalnya
untuk menyelenggarakan kegiatan
resepsi, peragaan busana, ruang
seminar, maupun ekshibisi dan lain-
lain.
Semi
Publik
Meeting
Room
R. Rapat Sebagai ruang rapat dan ruang
penjamuan
Semi
Publik
Restoran - R. Makan
- R. Saji
- Mini bar
- Coffe Shop
- Kasir
- Mini Stage
- Lavatory
Difungsikan sebagai ruang makan
dan minum yang dilengkapi
dengan fasilitas dapur utama.
Publik
Sport Area - Kolam Renang
- Lapangan Tenis
- Fitness Room
- Loker
- Ruang Ganti
Sebagai sarana olahraga yang
disediakan untuk tamu yang
hendak berolahraga. Terdiri dari
swimming pool, lapangan tenis,
dan fitness centre.
Publik
Musholla Sarana ibadah untuk umat muslim. Publik
Amphiteather Area untuk pertunjukan sosial
budaya.
Publik
Plowing
Fields and
Tobacco
Plantation
Sebagai area untuk pengunjung
menikmati tour ladang tembakau
dan membajak sawah.
Publik
Kelompok Kegiatan Pengelola
Office - General
Manager
- Asisten
Manager
- Food &
Beverage
- HRD
- Marketing
Menampung kegiatan dari
pengelola resort
Privat
52
- Accounting
- Engineering
Penunjang
Office
- Meeting Room
- Lavatory
- Mushola
Menampung kegiatan penunjang
pengelola seperti pertemuan
pengelola, dilengkapi dengan
lavatory dan mushola
Privat
Kelompok Kegiatan Pelayanan
Housekeeping - Laundry Room
- Counter
- Lost and
Found Room
Ruang yang melayani
kebutuhan bagi kegiatan
kerumahtanggaan resort.
Servis
Staff Room - Training Room
- Loker dan Ruang
Ganti
- Pantry
- Mushola
- Lavatory
Sebagai ruang ganti pakaian
seragam dan tempat untuk
menyimpan barang.
Privat
Dapur - Dapur Utama
- Dapur Pembantu
- Cold Storage
- Gudang
- Lavatory
Berfungsi untuk mempersiapkan
makanan dan minuman bagi
tamu resort dan karyawan.
Servis
Gudang - Gudang Barang
-Gudang Peralatan
dan Perlengkapan
- Loading Dock
Berfungsi sebagai ruang untuk
menyimpan barang-barang.
Tempat menyimpan barang-
barang perlengkapan resort dan
peralatan yang berkaitan dengan
kegiatan engineering.
Servis
Engineering
Room
- R. Genset
- R. Panel Listrik
- R. Pompa Air
- Gudang
Sebagai sarana penunjang resort. Servis
Sumber : Analisa Penulis, 2015
4.1.5 Pendekatan Persyaratan Ruang
A. Kelompok Kegiatan Penerima
Plaza / Hall Penerima
Menciptakan suasana akrab dan sebagai point of interest.
Lobby, Lounge, Front Office, Security Room
Merupakan ruang-ruang yang berada di depan dan berfungsi sebagai
ruang sirkulasi utama, tempat para tamu pertama kali masuk resort.
Menciptakan suasana menerima, menarik dan eksklusif.
Ruang – ruang yang disewakan
Harus mempunyai kesan yang luas, menerima, rapi dan bersih. Area Parkir
Luas dengan sirkulasi yang baik sehingga memudahkan kendaraan untuk
53
bermanuver.
Lavatory
Harus bersih, kedap air dan tidak licin.
B. Kelompok Kegiatan Utama
Cottage
Berada di area privat, terhindar dari kebisingan baik dari luar maupun dari
resort itu sendiri.
C. Kelompok Kegiatan Penunjang
Function Room
Bersifat eksklusif. Memiliki pintu masuk yang terpisah dari lobby resort.
Dilengkapi dengan toilet yang terpisah antara pria dan wanita.
Ruang rapat
Bersifat eksklusif. Memiliki pintu masuk yang terpisah dari lobby resort.
Dilengkapi dengan toilet yang terpisah antara pria dan wanita.
Restoran
Terdiri dari main dining room, coffe shop, dan bar. Memiliki kesan
santai, akrab dan bersih. Tata letak restoran berhubungan langsung dengan
dapur. Dilengkapi pula dengan toilet umum.
Mushola
Diletakkan di lokasi yang mudah di jangkau oleh pengguna resort.
Amphiteather
Ditempatkan pada daerah yang memiliki view terbaik.
Sport Area
Diletakkan pada area yang mudah dijangkau dan berjarak tidak jauh dari
kamar.
D. Kelompok Kegiatan Pengelola
Pada bagian ini ruang – runag pengelola sebaiknya terpisah dari area tamu
tetapi harus mudah untuk dicapai. Kelompok kegiatan ini meliputi General
Manager, Assistance General Manager Office, HRD Office, Food and Baverage,
Marketing Office, Accounting Office, Engineering Office, Meeting Room.
E. Kelompok Kegiatan Pelayanan
House Keeping Office, Staff Room, Gudang
Pada bagian ini terpisah dari kegiatan tamu resort dan mudah untuk dicapai.
Dapur
Elemen – elemen pada bagian ini sebaiknya menggunakan bahan – bahan
yang mampu menahan panas, kedap terhadap air, mudah untuk dibersihkan,
dan tidak licin.
Ruang Mekanikal Mlektrikal
Secara teknis berhubungan dengan spesifikasi mesin yang digunakan. Untuk
mengurangi tingkat kebisingan maka letaknya harus terpisah dengan
bangunan utama dan menggunakan ruang kedap suara.
54
Sumber : Analisa Penulis, 2015
4.1.6 Pendekatan Hubungan Ruang
Secara garis besar pendekatan hubungan ruang yang digunakan di dalam suatu
resort adalah sebagai berikut :
Erat
Kurang Erat
Tidak Erat
Gambar 4.2 Bagan Hubungan Ruang Resort
Sumber : SK. Dirjen Pariwisata No. 14/U/1988
4.1.7 Pendekatan Kapasitas Ruang
berdasarkan data yang diperoleh, pengunjung yang akan menginap pada tahun 2024
adalah sebanyak 2.339.253 orang. Maka diambil rata – rata perbulan sebanyak 194.938
orang atau maksimal 6.498 orang pengunjung dalam sehari.
Tabel 4.8 Pendekatan Kapasitas Ruang Resort
Kelompok Kegiatan Penerima
No Ruang Sumber Analisa Kebutuhan Kapasitas
1. Hall Berdasarkan studi banding,
diasumsikan hall mampu
menampung jumlah
maksimal pengunjung
sebesar 3% dari jumlah
maksimal pengunjung
dalam sehari.
Ruang
penerimaan,
drop off, drop
in.
195 orang
2. Lobby Diasumsikan mampu
menampung sebanyak 3%
dari kapasitas hall.
Ruang duduk
Lavatory
6 orang
2 unit
Kelompok
Kegiatan
Utama
Kelompok
Kegiatan
Pengelola
Kelompok
Kegiatan
Penunjang
Kelompok
Kegiatan
Pelayanan
Kelompok
Kegiatan
Pelayanan
55
3. Lounge Berdasarkan Hotel and
Resort Planning, kapasitas
lounge adalah 0.4 m2/
room. Jadi 0.4 x 19 = 7,6m2
Ruang duduk 8 orang
4. Front Office Berdasarkan perhitungan
jumlah pengelola
Counterdesk
- Resepsionis,
Reservasi dan
Informasi
- Operator
1 unit
3 orang
1 orang
5. Rented Area Kesimpulan dari hasil studi
banding
Souvenir shop
Travel Agent
dan Money
changer
1 unit
1 unit
6. Parking Area Berdasarkan studi banding
- 55% penghuni kamar
datang ke resort
menggunakan mobil. Jadi
55% x 19 = 10 mobil.
- 40% penghuni kamar
datang ke resort
menggunakan kendaraan
roda dua. Jadi 40% x 19 =
8 motor.
- 5% menggunakan
kendaraan berupa bus.
Jadi 5% x 19 =1 bus
Berdasarkan kesimpulan
studi banding :
- 20% pengelola
menggunakan mobil. Jadi
20% x 38 = 8 mobil.
- 80% pengelola
menggunakan motor. Jadi
80% x 38 = 30 motor.
- Terdapat fasilitas
commuter moda (layanan
antar jemput pada
resort). 7% x 42 = 3 mobil
Parkir
Pengunjung
- Mobil
- Motor
- Bus
Parkir Pengelola
Mobil
Motor
Parkir
Commuter
Moda
Mobil
10 mobil
8 motor
1 bus
8 mobil
30 motor
3 mobil
7. Security Berdasarkan perhitungan
jumlah pengelola
Security
Manager
Pos jaga
1 orang
2 orang
56
Kelompok Kegiatan Utama
1. Cottage Berdasarkan perhitungan
dan hasil studi banding,
direncanakan 3 tipe
penginapan.
- Standart Room
- Deluxe Room
- Suite Room
14 unit
3 unit
2 unit
Kelompok Kegiatan Penunjang
1. Function Room Jumlah cottage adalah
sebanyak 19 unit. Kapasitas
Function Room adalah 50
orang
- Function
Room
- Ruang
Persiapan
- Ruang
Operator
- Ministage
- Pantry
- Lavatory
50 orang
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
2 unit
2. Meeting Room Berdasarkan Hotel and
Resort Refurbishment,
kapasitas untuk ruang
meeting theatre (besar)
adalah 50 orang dan ruang
meeting classroom (kecil)
adalah 25 orang
- Meeting Room
Besar
- Meja Pimpinan
- Meja Anggota
- Kursi
- Lavatory
- Meeting Room
Kecil
- Meja Pimpinan
- Meja Anggota
- Kursi
- Lavatory
1 unit
2 unit
25 unit
50 unit
2 unit
1 unit
2 unit
12 unit
25 unit
2 unit
3. Restoran Diasumsikan restoran
Mampu mengakomodasi
50% dari pengunjung,
maka 50% x 195 = 98 orang
Dapur 1/3 ruang makan
Gudang Bahan baku =
20% dari Main Dining
Room
Ruang pegawai = 15%
dari Main Dining Room
Restoran
- Main Dining
Room
- Minibar
- Kasir
- Coffe Shop
- Mini Stage
- Lavatory
1 unit
98 orang
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
2 unit
4. Sport Area Sport Area terdiri dari kolam
renang, kolam renang terdari
dari kolam renang untuk
dewasa dan kolamm renang
untuk anak.
Kolam Renang
- Kolam Renang
Dewasa
- Kolam Renang
Anak
- Sitting Group
1 unit
1 unit
6 unit
57
Fitness Center
Fitness Center dapat
menampung 5% dari
pengunjung, maka 5% x 195
= 10 orang
Lapangan Tenis
1 unit lapangan
- Ruang Bilas
- Lavatory
- Loker dan
Ruang Ganti
Fitness Center
- Ruang Latihan
- Trainer
- Loker dan
Ruang Ganti
Lapangan Tenis
- Lapangan
- Ruang Tunggu
2 unit
4 unit
2 unit
1 unit
10 orang
2 orang
2 unit
1 unit
4 orang
5. Musholla Dapat menampung 10%
dari pengunjung, maka 10%
x 195 = 20 orang
Musholla
Ruang Wudhu
1 unit
2 unit
6. Amphiteather Diasumsikan 25%
pengunjung melihat
pertunjukan di
Amphiteather, maka 25% x
195 = 48 orang
Amphiteather 1 unit
7. Plowing fields
and Tobacco
Plantation
Green belt Tidak
dihitung
Kelompok Kegiatan Pengelola
1. Manager Office Berdasarkan perhitungan
jumlah pengelola
- General
Manager
- Asisten GM
- Lavatory
1 unit
1 unit
2 unit
2. Division Office Berdasarkan perhitungan
jumlah pengelola
- Ruang Divisi
Manager
- Ruang Rapat
- Lavatory
7 orang
1 unit
2 uint
3. Staff Room Berdasarkan perhitungan
jumlah pengelola
- Office Staff
- Lavatory
12 orang
2 unit
Kelompok Kegiatan Pelayanan
1. House Keeping
dan Laundry
Berdasarkan perhitungan
jumlah pengelola
Manager = 1 orang
Staff = 6 orang
Ruang Laundry
Staff
1 unit
6 orang
2. Mechanical
Engineering
Pelayanan teknis listrik dan
air
Ruang Genset
Ruang Panel
1 unit
1 unit
58
Listik
Ruang Pompa
Ruang
Watertreatment
Gudang
Loading dock
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
Sumber : Analisa Penulis, 2015
4.1.8 Program Ruang
Di dalam menentukan besaran ruang masing-masing kegiatan yang ada, maka
dipakai acuan atau pedoman standar perencanaan dengan mengacu pada :
1. SK Dinas Pariwisata No. 14/U/1988 (SK)
2. Hotel and Resort Planning Design and Refurbishment (HRP)
3. Ernest Neufert, Data Arsitek (DA)
4. Time Saver Standard of Bulding Types (TSS)
5. Studi Banding (SB)
Di dalam menghitung program ruang suatu kawasan maka perlu memperhatikan
tentang sirkulasi flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan, yaitu :
1. 5-10% : standar minimum
2. 20% : kebutuhan keleluasaan sirkulsi
3. 30% : kebutuhan kenyamanan fisik
4. 40% : tuntutan kenyamanan psikologis
5. 50% : tuntutan kenyamanan spesifik kegiatan
6. 70%-100% : keterkaitan dengan banyak kegiatan
Sumber : Time Saver Standard of Building Type 2nd Edition
Tabel 4.9 Program Ruang Resort
Jenis Ruang Standar Besaran Kapasitas Perhitungan Luas Sumber
Kelompok Kegiatan Penerima
Hall 0,8m2/orang 195 orang 0,8 x 195 = 156m2 TSS
Drop off/in Radius putar 8m 1 unit 1 x 8 = 8m2 DA
Total Luas + 40% sirkulasi 164m2 + 66m2 = 230m2
Lobby 1m2/kamar 19 kamar 1 x 19 = 19m2 HRP
Lounge 0,4m2/kamar 19 kamar 0,4 x 19 = 7,6m2 HRP
Lavatory
- Pria
- Urinoir
- Wanita
- Wastafel
1,7m2/orang
0,7m2/unit
1,7m2/orang
1m2/unit
4 orang
8 unit
6 orang
6 unit
1,7 x 4 = 6,8m2
0,7 x 8 = 5,6m2
1,7 x 6 = 10,2m2
1 x 6 = 6,8m2
Total = 28,6m2
DA
DA
DA
DA
Front Office 0,65m2/orang 19 kamar 0,65 x 19 = 12,35 m2 HRP
Total Luas + 100% sirkulasi 67,55m2 + 67,55m2 = 135,1m2,
Rented Area
- Agen perjalanan
0,2m2 x jml kamar
1 unit
0,2 x 19 = 3,8m2
TSS
59
- Money changer
- Toko souvenir
0,2m2 x jml kamar
0,2m2 x jml kamar
1 unit
4 unit
0,2 x 19 = 3,8m2
1,2 x 19 = 22,8m2
Jumlah = 30,4m2
Flow Area 30% =
9,12m2
Total = 39,52m2
TSS
HRP
Jumlah 404,63m2
Sirkulasi 30% 121,38m2
Jumlah Keseluruhan 526,01m2 = 526m2
Kelompok Kegiatan Utama (Cottage)
Standart Room
Kamar Tidur
- Queen size bed
- Nakas
- Lemari
- Meja rias + kursi
- Meja TV
- Sofa
- Meja
Lavatory
- Kloset duduk
- Shower
- Bathup
Teras
1,6m x 2m
0,75m x 0,5m
0,6m x 1,5m
0,75m x 1,5m
0,9m x 0,75m
0,5m x 0,75m
0,4m x 1,8m
0,65m x 0,55m
0,9m x 0,9m
0,8m x 1,7m
8m2
1 unit
2 unit
1 unit
1 unit
1 unit
2 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
3,2m2 x 1 = 3,2m2
0,375m2 x 2 = 0,75m2
0,9m2 x 1 = 0,9m2
1,125m2 x 1 = 1,125m2
0,675m2 x 1 = 0,675m2
0,375m2 x 2 = 0,75m2
0,72m2 x 1 = 0,72m2
Jumlah = 8,12m2
Flow Area 200% =
16,24m2
Total = 24,36m2
0,36m2 x 1 = 0,36m2
0,81m2 x 1 = 0,81m2
1,36m2 x 1 = 1,36m2
Jumlah = 2,53m2
Flow Area 150% =
3,8m2
Total = 6,33m2
8m2 x 1 = 8m2
Jumlah total = 38,69m2
Flow Area 30% =
11,61m2
Total = 50,3m2 = 50m2
SB
Standart Room 50m2 14 unit 50m2 x 14 = 700m2
Deluxe Room
60
Kamar Tidur
- King Size Bed
- Nakas
- Lemari
- Meja rias + kursi
- Mini Bar
Living Room
- Sofa Double
- Sofa Single
- 1 meja kaca
- meja TV
- nakas
Lavatory
- Kloset duduk
- Shower
- Bathtub
- Wastafel
Dining Room
- 1 set meja makan
(4 orang)
Kitchen
- kitchen set
1 deret
- wastafel cuci piring
2m x 2m
0,75m x 0,5m
0,6m x 1,5m
0,75m x 1,5m
2,5m x 1,5m
1,5m x 0,8m
0,9m x 0,75m
1,2m x 0,6m
0,5m x 3m
0,6m x 0,6m
0,65m x 0,55m
0,9m x 0,9m
0,78m x 1,7m
0,4m x 0,6m
1,2m x 1,2m
0,6m x 3m
0,6m x 1m
1 unit
2 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
2 unit
1 unit
1 unit
2 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
4m2 x 1 = 4m2
0,375m2 x 2 = 0,75m2
0,9m2 x 1 = 0,9m2
1,125m2 x 1 = 1,125m2
3,75m2 x 1 = 3,75m2
Jumlah = 10,52m2
Flow Area 200% =
21,04m2
Total = 31,56m2
1,2m2 x 1 = 1,2m2
0,675m2 x 2 = 1,35m2
0,72m2 x 1 = 0,72m2
1,5m2 x 1 = 1,5m2
0,36m2 x 2 = 0,72m2
Jumlah = 5,49m2
Flow Area 100% =
5,49m2
Total = 10,98m2
0,36m2 x 1 = 0,36m2
0,81m2 x 1 = 0,81m2
1,33m2 x 1 = 1,33m2
0,24m2 x 1 = 0,24m2
Jumlah = 2,74m2
Flow Area 100% =
2,74m2
Total = 5,48m2
1,44m2 x 1 = 1,44m2
Jumlah = 1,44m2
Flow Area 100% =
1,44m2
Total = 2,88m2
1,8m2 x 1 = 1,8m2
0,6m2 x 1 = 0,6m2
SB
61
- kulkas
Teras
0,4m x 0,6m
12m2
1 unit
1 unit
0,24m2 x 1 = 0,24m2
Jumlah = 2,64m2
Flow Area 80% =
2,11m2
Total = 4,75m2
12m2 x 1 = 12m2
Jumlah = 68,88m2
Flow Area 30% =
20,66m2
Total = 89,54m2 = 90m2
Deluxe Room 90m2 3 90m2 x 3 = 270m2
Suite Room
Kamar Tidur (1)
- King Size Bed
- Nakas
- Lemari
- Meja rias+kursi
Kamar Tidur (2)
- King Size Bed
- Nakas
- Lemari
- Meja rias + kursi
Living Room
- Sofa Double
- Sofa Single
- 1 meja kaca
- meja TV
2m x 2m
0,75m x 0,5m
0,6m x 1,5m
0,75m x 1,5m
2m x 2m
0,75m x 0,5m
0,6m x 1,5m
0,75m x 1,5m
1,8m x 0,8m
0,9m x 0,75m
1,2m x 0,6m
0,5m x 3m
1 unit
2 unit
1 unit
1 unit
1 unit
2 unit
1 unit
1 unit
2 unit
2 unit
1 unit
1 unit
4m2 x 1 = 4m2
0,375m2 x 2 = 0,75m2
0,9m2 x 1 = 0,9m2
1,125m2 x 1 = 1,125m2
Jumlah = 6,77m2
Flow Area 300% =
20,31m2
Total = 27,08m2
4m2 x 1 = 4m2
0,375m2 x 2 = 0,75m2
0,9m2 x 1 = 0,9m2
1,125m2 x 1 = 1,125m2
Jumlah = 6,77m2
Flow Area 300% =
20,31m2
Total = 27,08m2
1,44m2 x 2 = 2,8m2
0,675m2 x 2 = 1,35m2
0,72m2 x 1 = 0,72m2
1,5m2 x 1 = 1,5m2
SB
62
- nakas
Lavatory (1)
- Kloset duduk
- Shower
- Bathtub
- Wastafel
Lavatory (2)
- Kloset duduk
- Shower
- Bathtub
- Wastafel
Dining Room
- 1 set meja makan
(6 orang)
- mini bar (2 orang)
- lemari dinding atas
(bar)
Kitchen
- kitchen set 1 deret
- wastafel cuci piring
- kulkas
0,6m x 0,6m
0,65m x 0,55m
0,9m x 0,9m
0,78m x 1,7m
0,4m x 0,6m
0,65m x 0,55m
0,9m x 0,9m
0,78m x 1,7m
0,4m x 0,6m
2m x 1,95m
0,4m x 1,8m
0,85m x 2m
0,6m x 3m
0,6m x 1m
0,4m x 0,6m
2 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
0,36m2 x 2 = 0,72m2
Jumlah =7,09m2
Flow Area 100% =
7,09m2
Total = 14,18m2
0,36m2 x 1 = 0,36m2
0,81m2 x 1 = 0,81m2
1,33m2 x 1 = 1,33m2
0,24m2 x 1 = 0,24m2
Jumlah =2,74m2
Flow Area 100% =
2,74m2
Total = 5,48m2
0,36m2 x 1 = 0,36m2
0,81m2 x 1 = 0,81m2
1,33m2 x 1 = 1,33m2
0,24m2 x 1 = 0,24m2
Jumlah =2,74m2
Flow Area 100% =
2,74m2
Total = 5,48m2
3,9m2 x 1 = 3,9m2
0,72m2 x 1 = 0,72m2
1,7m2 x 1 = 1,7m2
Jumlah =6,32m2
Flow Area 100% =
6,32m2
Total = 12,64m2
1,8m2 x 1 = 1,8m2
0,6m2 x 1 = 0,6m2
0,24m2 x 1 = 0,24m2
63
Private Pool
- Kolam Renang
- Gazebo
Teras
1m2/orang
4m2
4m2
6 orang
1 unit
1 unit
Jumlah = 2,64m2
Flow Area 80% =
2,11m2
Total = 4,75m2
1m2 x 6 = 6m2
4m2 x 1 = 4m2
Jumlah = 10m2
Flow Area 150% =
15m2
Total = 25m2
16m2 x 1 = 16m2
Jumlah Total =
137,69m2
Flow Area 30% =
41,3m2
Total =178,99m2 =
180m2
Family Room 180m2 2 unit 180m2 x 2 = 360m2
Jumlah 1330m2
Sirkulasi 30% 399m2
Jumlah Keseluruhan 1729m2 = 1730m2
Kelompok Kegiatan Penunjang
Function Room
Conference Room
Pre function
Ruang Ganti
Pantry
Rg.Operator
Gudangperabot
Lavatory
- Pria
- Urinoir
- Wanita
- Wastafel
2,5m2/orang
30% x function room
1/3 x function
room
1/3 x function
room
15m2/unit
0,5m2/kursi
1,7m2/orang
0,7m2/unit
1,7m2/orang
1m2/unit
50 orang
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
50 kursi
4 orang
8 unit
6 orang
6 unit
2,5m2 x 50 = 125m2
30% x 125m2 = 37,5m2
1/3m2 x 125 = 41,6m2
1/3m2 x 125 = 41,6m2
15m2 x 1 = 15m2
0,5m2 x 50 = 25m2
1,7m2 x 4 = 6,8m2
0,7m2 x 8 = 5,6m2
1,7m2 x 6 = 10,2m2
1m2 x 6 = 6m2
HRP
HRP
HRP
HRP
SB
DA
DA
DA
DA
DA
64
Jumlah = 314,3m2
Flow Area 100% =
314,3m2
Total = 628,6m2
Meeting Room
Besar (50 orang)
- Kursi
- Meja 1
- Meja 2
Kecil (25 orang)
- Kursi
- Meja 1
- Meja 2
0,45m x 0,55m
1,5m x 0,75m
2,75m x 0,75m
0,45m x 0,55m
1,5m x 0,75m
2,75m x 0,75m
50 unit
25 unit
2 unit
25 unit
12 unit
2 unit
0,25m2 x 50 = 12,5m2
1,13m2 x 25 = 28,25m2
2,06m2 x 2 = 4,12m2
Jumlah = 44,87m2
Flow Area 100% =
44,87m2
Total = 89,74m2
0,25m2 x 25 = 6,25m2
1,13m2 x 12 = 13,56m2
2,06m2 x 2 = 4,12m2
Jumlah = 23,93m2
Flow Area 100% =
23,93m2
Total = 47,86m2
DA
DA
DA
DA
DA
DA
Restoran
Main Dining Room
Dapur
Mini bar
- Bar
- R. Pengunjung
- Lounge
- Mini stage
- R.operator
- R.persiapan
- R. bartender
Lavatory
-Pria
-Urinoir
-Wanita
-Wastafel
Kasir
1,5m2/orang
1/3 x ruang makan
25m2/unit
1,75m2 x orang
20-30% bar
50-60% bar
10-25% lounge
Asumsi
5m2 x orang
1,7m2 x orang
0,7m2 x unit
1,7m2 x orang
1m2 x unit
6m2 x unit
98 orang
1 unit
1 unit
98 orang
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
2 orang
4 orang
8 unit
6 orang
6 unit
1 orang
1,5m2 x 98 = 147m2
1/3 x 147m2 = 49m2
25m2 x 1 = 25m2
1,75m2 x 98 = 171,5m2
25% x 171,5m2 =
42,87m2
50% x 171,5m2 =
85,75m2
20%x42,87m2=8,57m2
20m2
5m2 x 2 = 10m2
1,7m2 x 4 = 6,8m2
0,7m2 x 8 = 5,6m2
1,7m2 x 6 = 10,2m2
1m2 x 6 = 6m2
6m2 x 1 = 6m2
DA
DA
SK
TSS
HRP
HRP
HRP
SB
DA
DA
DA
DA
DA
DA
65
Jumlah = 594,29m2
Flow Area 30% =
178,28m2
Total = 772,57m2
Sport Area
Swimming Pool
- Locker shower,
Lavatory
- Whirpool Single
- Whirpool (group)
Fitnes Center
- Ruang latihan
- Locker shower,
Lavatory
Tennis Court
- Lapangan
- R.tunggu
15m x 30m
0,1m2 x luas kolam
1,9m2/unit
4,7m2/unit
4,7m2/orang
0,6m2/unit
10,97m x 23,78m
1,8m2/orang
1 unit
1 unit
2 unit
2 unit
10 orang
10 orang
1 unit
4 orang
450m2
0,1m2 x 450 = 45m2
1,9m2 x 2 = 3,8m2
4,7m2 x 2 = 9,4m2
4,7m2 x 10 = 47m2
0,6m2 x 10 = 6m2
260,86m2
1,8m2 x 4 = 7,2m2
Jumlah = 829,26 m2
Flow Area 30% =
248,77 m2
Total = 1078,03 m2
DA
DA
HRP
HRP
HRP
DA
DA
DA
Amphiteather 0,8m2/orang
48 orang 0,8m2 x 48 = 38.4m2
Flow Area 300% =
115,2 m2
Total = 153,6m2
TSS
Tour of Rice Fields
and Tobacco
Plantation
1 unit Sepanjang area green
belt kawasan resort
SB
Mushola
Ruang Shalat
Ruang Wudhu
Lavatory
1m2/orang
0,8m2/unit
3m2/unit
20 orang
2 unit
2 unit
1m2 x 20 = 20m2
0,8m2 x 2 = 1,6m2
3m2 x 2 = 6m2
Jumlah = 27,6m2
Flow Area 30% =
8,28m2
Total = 35,88m2
DA
DA
DA
Jumlah 2806,28m2
Sirkulasi 30% 841,88m2
Jumlah Keseluruhan 3648,16m2 = 3648m2
Kelompok Kegiatan Pengelola
66
Manager Office
- Ruang General
Manager
- Ruang Asisten
General Manager
- Lavatory
0,4m2 x jumlah
kamar
0,4m2 x jumlah
kamar
3m2/unit
1 unit
1 unit
2 unit
0,4m2 x 19 = 7,6m2
0,4m2 x 19 = 7,6m2
3m2 x 2 = 6m2
Jumlah = 21,2m2
Flow Area 30% = 6,36
m2
Total = 27,56m2
HRP
HRP
DA
Division Office
- Division Room
- Meeting Room
- Lavatory
0,4m2 x jumlah
kamar
3m2/orang
3m2/unit
7 unit
20 orang
4 unit
0,4m2 x 19 x 7 = 53,2m2
3m2 x 20 = 60m2
3m2 x 4 = 12m2
Jumlah = 125,2m2
Flow Area 30% =
37,56m2
Total = 162,76m2
HRP
DA
DA
Jumlah 190,32m2
Sirkulasi 30% 57,09m2
Jumlah Keseluruhan 247,41m2 = 247m2
Kelompok Kegiatan Pelayanan
House Keeping
Office
0,7m2 x jumlah
kamar
1 unit 0,7m2 x 19 = 13,3m2
HRP
Laundry and dry
cleaning 0,63m
2 x jumlah
kamar
1 unit 0,63m2 x 19 = 11,97m2
TSS
Luas + 50% sirkulasi 25,27m2 + 12.63m2 = 37,90m2
Loading dock 0,7m2 x jumlah
kamar
1 unit 0,7m2 x 19 = 13,3m2
SK
Gudang
- Gdg. Kering
- Gdg, dingin
- Gdg. Sayuran
- Gdg. Peralatan
dapur
- Gdg. Minuman
- Gdg. Botol
kosong
0,2m2 x luas dapur
utama
0,25m2 x luas
dapur utama
0,25m2 x luas
dapur utama
0,3-0,5m2 x luas
dapur utama
0,2m2 x jml kamar
0,2m2 x jml kamar
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
0,2m2 x22,23 = 4,44m2
0,25m2x22,23 = 5,55m2
0,25m2x22,23 = 5,55m2
0,3m2x22,23 = 6,66m2
0,2m2 x 19 = 3,8m2
0,2m2 x 19 = 3,8m2
SK
SK
SK
HRP
SK
SK
67
- Gdg. Perabot
- Gdg. Peralatan
- Gdg. Bahan
Bakar
- -Gdg. Penerimaan
0,9m2 x jml kamar
0,2m2 x jml kamar
0,25m2x jml kamar
0,3m2 x jml kamar
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
0,9m2 x 19 = 17,1m2
0,2m2 x 19 = 3,8m2
0,25m2 x 19 = 4,75m2
0,3m2 x 19 =5,7m2
Total = 74,45m2
SK
DA
SK
SK
Luas + 50% sirkulasi 74,45m2 + 37,22m2 = 111,67m2
Dapur utama 0,9m2x jml kamar
1 unit 0,9m2 x 19 = 17,1m2
Flow Area 30% =
5,13m2
Total = 22,23m2
HRP
Ruang engineering
- Ruang genset
- Ruang Panel
Listrik
- Ruang Pompa air
25m2/unit
16m2/unit
25m2/unit
1 unit
1 unit
1 unit
25m2/unit
16m2/unit
25m2/unit
Jumlah = 66m2
Flow Area 30% =
20m2
Total = 86m2
HRP
SB
HRP
Jumlah 257,8m2
Sirkulasi 30% 77,34m2
Jumlah Keseluruhan 335,14m2 = 335m2
Parkir
Parkir Pengunjung
Mobil
Motor
Bus
2,5m x 5m/unit
1m x 2m/unit
2,5m x 11m/unit
10 unit
8 unit
1 unit
12,5m2 x 10 = 125m2
2m2 x 8 = 16m2
2,5m2x11x1 = 27,5m2
DA
DA
DA
Parkir Pengelola
Mobil
Motor
2,5m x 5m/unit
1m x 2m/unit
8 unit
30 unit
12,5m2 x 8 = 100m2
2m2 x 30 = 60m2
DA
DA
Parkir Commuter
Moda
Mobil
2,5m x 5m/unit
3 unit
12,5m2 x 3 = 37,5m2
DA
Jumlah 366m2
Sirkulasi 100% 366m2
Jumlah Keseluruhan 732m2
Sumber : Analisa Penulis, 2015
Dari perhitungan pendekatan program ruang diatas maka, hasil dari rekapitulasi
pendekatan program ruang indoor dan outdoor adalah sebagai berikut :
Tabel 4.10 Rekapitulasi Pendekatan Program Ruang Resort
68
No. Kelompok Kegiatan Luas (m2)
1. Kelompok Kegiatan Penerima ± 526
2. Kelompok Kegiatan Utama ± 1730
3. Kelompok Kegiatan Penunjang ± 3648
4. Kelompok Kegiatan Pengelola ± 247
5. Kelompok Kegiatan Pelayanan ± 335
6. Parkir ± 732
Jumlah ± 7218
Sumber : Analisa Penulis, 2015
Berdasarkan data didapatkan peraturan daerah setempat sebagai berikut :
Koefisien Dasar Bangunan (KDB) = 50 – 80%
Koefisien Lantai Bangunan (KLB) = 0,4 – 2,5
Garis Sempadan Bangunan (GSB) = setengah lebar jalan
Ketinggian Maksimal Bangunan = 4 lantai
4.1.9 Pendekatan Sirkulasi
A. Meliputi pengunjung yang menginap, pengunjungyang tidak menginap, serta
pengelola.
69
Datang
Keterangan :
: Pola sirkulasi pengunjung (menginap dan tidak) dan pola sirkulasi
pengelola
: Pola sirkulasi pengunjung yang menginap
: Pola sirkulasi pengunjung yang tidak menginap
: Pola sirkulasi pengelola
Gambar 4.3 Sirkulasi Pengunjung (Menginap dan Tidak) serta Pengelola
Sumber : Analisa Penulis, 2015
B. Konfigurasi Alur Gerak
Secara umum sirkulasi wisata mengarahkan dan memudahkan
pengunjung mencapai tujuan. Untuk itu dibutuhkan elemen penegas dan
Menginap
Bersantai
Lobby Rekreasi
Makan
Aktivitas
Pendukung
Istirahat,
Sholat Bersantai
Melayani
Tamu
Beraktivitas
Menerima
Tamu
Makan Istirahat,
Sholat
Check-in
Check-out
Parkir
70
pengarah, penanda sirkulasi, pusat orientasi, elemen estetis dengan
memanfaatkan elemen alam dan pengolahan elemen keras seperti jalan
setapak, street furniture dan elemen dekoratif.
Bentuk konfigurasi alur gerak sebagai pola sirkulasi pada tempat
wisata harus rekreatif dan dinamis yang dapat dicapai dengan pola linier,
radial, spiral, grid atau network (organik).
C. Pola Jalan
Pola jalan (pedestrian ways) sebagai bagian dari elemen pembentuk
koridor, direncanakan menyatu dengan lingkungan menggunakan pola dan
warna yang cocok sehingga memberikan irama sirkulasi, memudahkan dan
memberi ruang untuk menikmati perjalanan sebagai jalur aktivitas wisata
(jalan, tracking, hiking, bersepeda, jogging).
4.2 Pendekatan Aspek Kontekstual
4.2.1 Pemilihan Lokasi
Di dalam melakukan pendekatan pemilihan lokasi, parameter yang digunakan
adalah sebagai berikut:
1. Pemilihan lokasi mengacu pada rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan
Candi Borobudur.
2. Fasilitas sarana dan prasarana yang mendukung kawasan Candi Borobudur.
3. View yang bapat memberikan nilaik lebih yang dapat mempengaruhi penerimaan
manusia terhadap view yang mengarah ke Candi Borobudur dan lansekap di sekitar
tapak.
4. Topografi dapat menjkadi sebuah potensi sehingga perencanaan resort akan
menjadi sebuah desain yang mempunyai ciri khas tersendiri.
5. Luasan tapak merupakan sebuah tolak ukur kebutuhan site dengan kebutuhan
ruang, sehingga besarnya luasan site harus dapat menampung besaran kebutuhan
ruang.
4.2.2 Pemilihan Tapak
Zona kawasan candi merupakan zona yang sesuai dengan Rencana Induk Pembangunan
Taman Purbakala Nasional yang terbagi dalam 3 (tiga) zona yang masing – masing
ditetapkan peruntukan , luas dan batasnya.
Pasal 4
(1) Zona 1 merupakan lingkungan kepurbakalaan yang diperuntukkan bagi perlindungan
dan pemeliharaan kelestarian lingkungan fisik candi.
(2) Luas zona 1 untuk Candi Borobudur adalah kurang lebih 44,8 Ha, dan berbentuk
lingkaran dengan titik pusat pada as candi.
Pasal 5
(1) Zona 2 merupakan kawasan di sekeliling zona 1 masing-masing candi dan
diperuntukkan bagi pembangunan taman wisata sebagai tempat kegiatan
kepariwisataan, penelitian, kebudayaan, dan pelestarian lingkungan candi.
71
(2) Luas zona 2 untuk Candi Borobudur adalah kurang lebih 42,3 Ha.
Pasal 6
(1) Zona 3 merupakan kawasan di luar zona 2 masing-masing candi dan diperuntukkan
bagi permukiman terbatas, daerah pertanian, jalur hijau, atau fasilitas tertentu
lainnya yang disediakan untuk menjamin keserasian dan keseimbangan kawasan di
zona 1 pada umumnya, dan untuk mendukung kelestarian candi serta fungsi taman
wisata pada khususnya.
(2) Penataan ruang, peruntukan, dan pengembangan zona 3 dilakukan oleh Pemerintah
Daerah yang bersangkutan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
dengan memperhatikan pertimbangan Menteri.
(3) Luas zona 3 untuk Candi Borobudur adalah kurang lebih 932 Ha
Dengan persyaratan bangunan mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten
Magelang Nomor 5 Tahun 2000 tentang bangunan, adalah sebagai berikut :
- Untuk fungsi perdagangan dan jasa Koefisien Dasar Bangunan (KDB) ditetapkan
50-80%.
- Koefisien Lantai Bangunan (KLB) antara 0,4 hingga 2,5.
- Koefisien Daerah Hijau (KDH) minimal 30%.
- Ketinggian bangunan maksimum 4 (empat) lantai.
- Setiap bangunan umum harus mempunyai jarak bangunan induk/utama
dengan bangunan sekitarnya sekurang-kurangnya 6 (enam) meter dari kapling.
- Garis Sempadan Bangunan (GSB) sebesar separuh lebar jalan.
72
Gambar 4.4 Peta Zonasi Pengelolaan Kawasan Borobudur
Sumber : Amiluhur Soeroso dan Daud Aris Tanudirjo, PaparanMenuju Borobudur Terpadu, 2010
Keterangan :
Zona I (Zona Pelestraian Candi)
Zona II (Taman Arkeologi, Laboratorium)
Zona III (Permukiman, Area Parkir, Persawahan, Toko Cinderamata,
Perdagangan dan Jasa)
Zona IV (Panorama Bersejarah)
Zona V (Taman Arkeologi Nasional)
Rencana Pemilihan Tapak (berada di zona 3 kawasan Candi Borobudur)
1,117 km
73
Gambar 4.5 Jarak Alternatif Tapak Resort Hotel dari Candi Borobudur
Sumber : Analisa Penulis
Pemilihan tapak berdasarkan zonasi pengelolaan kawasan Borobudur yang termasuk
zona permukiman, area parkir, persawahan, toko cinderamata, perdagangan dan jasa
1. Alternatif Tapak I
Alternatif tapak I mempunyai luasan + 9Ha. Pada tapak ini sebagian besar masih
berupa lahan pertanian tembakau dan area persawahan dan sebagian besar masih
terdapat lahan kosong yang belum terbangun. Dan pada sisi selatan terdapat
barisan Perbukitan Menoreh. Berikut bataas – batas tapak I :
Utara : ladang pertanian, perkampungan, Kawasan Candi Borobudur
Barat : ladang tembakau dan area persawahan
Selatan : ladang tembakau, area persawahan, dan Perbukitan Menoreh
Timur : ladang tembakau dan area persawahan
1
2
1,590 km
74
Gambar 4.6 Alternatif tapak I
Sumber : Wikimapia
75
Gambar 4.7 Kondisi Sekitar Tapak I
Sumber : Survey Lapangan, 2015
2. Alternatif Tapak II
Alternatif tapak II mempunyai luasan + 8Ha yang berjarak tidak terlalu jauh dengan
alternatif tapak I. Hampir sama seperti alternatif tapak I, pada alternatif tapak II ini juga
dikelilingi oleh area ladang tembakau dan area persawahan serta permukiman
penduduk. Berikut batas – batas area tapak II :
Utara : perkampungan penduduk dan area persawahan
Barat : area ladang tembakau
Selatan : area persawahan dan ladang tembakau
Timur : ladang tembakau dan perkampungan penduduk
76
Gambar 4.8 Alternatif Tapak II
Sumber : Wikimapia, Diolah
77
Gambar 4.9 Kondisi Sekitar Alternatif Tapak II
Sumber : Wikimapia, Diolah
Penilaian Bobot Tapak
Untuk menentukan tapak yang sesuai dengan perencanaan dan perancangan resort,
maka ditetapkan 4 aspek penilaian, yaitu : view, aksesibilitas, privasi, dan
topografi. Penilaian dilakukan dengan memberikan bobot 1 - 3 dengan kriteria
sebagai berikut :
1 = tidak baik, 2 = kurang baik, 3 = baik
Dengan presentase sebagai berikut :
1. View (40%)
Pemandangan di sekitar tapak sangat penting untuk resort. Hal ini dikarenakan
agar pengunjung resort tidak merasa bosan dan menambah kenyamanan
pengunjung yang ingin refreshing.
2. Aksesibilitas (30%)
Lokasi yang strategis tidak hanya mendapatkan view yang baik, tetapi juga
kemudahan bagi pengunjung untuk mencapai lokasi resort.
3. Privasi (20%)
Pengunjung akan datang ke resort yang memiliki tingkat privasi yang tinggi
dan memiliki kesan eksklusif.
4. Topografi (10%)
Pemilihan lokasi tapak harus tepat sesuai dengan kondisi zonasi yang ada.
Misalnya lokasi resort tidak boleh berada di lahan yang rawan terjadinya longsor.
Tabel 4.11 Perbandingan Dua Alternatif Tapak
No Aspek Pemilihan Tapak Tapak I Tapak II
1. View (40%) 3 3
2. Aksesibilitas (30%) 3 3
78
3. Privasi (20%) 3 2
4. Topografi (10%) 3 1
Total 12 9
Sumber : Analisa penulis, 2015
Dari penilaian empat aspek terhadap dua alternatif tapak diatas, yang memiliki
potensi paling besar adalah alternatif tapak ke I. Tapak ini memiliki kontur yang
cukup landai dan mempunyai tingkat privasi serta view yang mengarah ke Candi
Borobudur serta Perbukitan Menoreh.
Gambar 4.10 Rencana Tapak Terpilih
Sumber : Analisa Penulis, 2015
Gambar : 4.11 Visualisasi Area Tapak dan Sekitarnya
Sumber : Wikimapia, Diolah
4.3 Pendekatan Aspek Kinerja
4.3.1 Sistem Pencahayaan
1. Pencahayaan Alami
Kawasan Kecamatan Borobudur merupakan salah satu daerah dengan iklim
tropis yangh memiliki intensitas cahaya yang cukup tinggi, sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai upaya penghematan energi yang memaksimalkan cahaya
terang langit pada siang hari dengan memberi bukaan – bukaan dan mengurangi
sinar matahari langsung pada siang hari.
2. Pencahayaan Buatan
79
Penerangan yang digunakan untuk penerangan pada malam hari atau pada saat
intensitas cahaya matahari sedang menurun dan pada saat kondisi cuaca buruk.
Selain itu, pencahayaan buatan dilakukan untuk menciptakan suasana pada ruang –
ruang tertentu.
Pencahayaan umum, pencahayaan yang digunakan untuk tingkat privasi kecil
dan ruang – ruang yang tidak memerlukan karakter tertentu seperti hall /
lobby, ruang pengelola, dan ruang operasional.
Pencahayaan khusus, merupakan pencahayaan yang digunakan untuk
memberikan kesan tertentu, sehingga karakter ruangan akan mempengaruhi
psikis penggunanya. Sistem pencahayaan khusus banyak digunakan pada
main dining room restoran, meeting room, ruang tidur. Untuk menghemat
energi untuk pencahayaan menggunakan energy saver yang akan
mematikan lampu tanpa harus dimatikan secara manual.
4.3.2 Sistem Penghawaan
1. Penghawaan Alami
Penghawaan alami dioptimalkan dengan membuat bukan sehingga dapat
terjadi cross ventilation. Selain itu dapat juga dilakukan dengan memperpanjang
tritisan dan menambah vegetasi di depan bukaan, sehingga ruangan akan terasa
lebih teduh dan sejuk. Penambahan vegetasi juga dapat mengatasi kebisingan.
2. Penghawaan Buatan
Sistem penghawaan buatan dapat dilakukan dengan cara menggunakan air
conditioner (AC) sebagai pengontrol suhu ruangan.
4.4 Pendekatan Aspek Utilitas
4.4.1 Sistem Jaringan Air bersih
Kebutuhan air bersih pada resort hotel ini dari jaringan air bersih yang bersumber dari
sumur artetis dan PDAM daerah setempat, yang kemudian diolah dengan menggunakan
berupa down feed dan up feed.
Sumber Air
Pump
Ground
Reservoir
Rain
Harvesting
80
Gambar 4.12 Skema Jaringan Air Bersih
Sumber : Analisa Penulis
4.4.2 Sistem Pembuangan Air Kotor
Sistem pembuangan air kotor dari dapur dan lavatory sebelum dibuang ke riol
kawasan harus diproses dahulu melalui water treatment sehingga tidak mencemari
lingkungan. Saluran drainase kawasan dipersiapkan dengan mengikuti pola kawasan.
Sedangkan air buangan dari KM/WC ditampung dalam bak resapan kemudian
disalurkan meunju riol kawasan.
Gambar 4.13 Skema Pembuangan Air Kotor
Sumber : Analisa Penulis
4.4.3 Sistem Jaringan Listrik
Sumber tenaga listrik utama yang digunakan adalah dari PLN dengan
menggunakan panel-panel penghubung yang disalurkan ke seluruh bagian ruangan
yang terdiri dari panel utama (Main Distribuiton Panel) dan beberapa panel sekunder
(Sub Distribution Panel). Untuk energi listrik cadangan menggunakan generator
set dengan automatic switch system untuk menggatikan peran PLN ketika listrik
padam.
4.4.4 Sistem Pembuangan Sampah
Sistem pembuangan sampah dilakukan secara manual dengan membuang
sampah yang terkumpul setiap harinya dan diangkut menuju pembuangan kawasan
Water
Tower
Lavatory
Kamar
Kolam
Renang
Lavatory
Pengelola
Jaringan
Damkar
Pump
Limbah
Limbah
Padat
Limbah
Cair
Water Waste
Treatment
Septictank Limbah Limbah
81
dan kemudian dilanjutkan ke pembuangan akhir.
4.4.5 Sistem Pemadam Kebakaran
Untuk menghindari dari bahaya kebakaran, bangunan Resort Hotel perlu dilengkapi
dengan adanya sistem pemadam kebakaran, diantaranya :
Smoke detector, yaitu alat pendeteksi asap yang ditempatkan pada temperatur
40˚ - 50˚ Celcius
Gas detector, yaitu alat pendeteksi adanya gas yang akan menyebabkan
kebakaran
Heat detector, yaitu alat pendeteksi yang akan bekerja bila terjadi kenaikan
temperatur mencapai 60˚ - 70˚ Celcius.
Sprinkler, yaitu alat yang akan bekerja jika suhu ruangan mencapai 60˚ - 70˚ Celcius.
Penutup kaca sprinkler akan pecah dan menyemburkan air.
Fire Extenghuiser, yaitu sebuah tabung yang berisi zat kimia, penempatannya
setiap 20 – 25 meter.
Hydrant, sebuah alat pemadam kebakaran dengan luas pelayanan 800 m2 ada dua
jenis hydrant
Fire Hydrant, memiliki jarak maksimum 30 m, ditempatkan pada koridor yang
mudah dicapai
Pylar Hydrant, memiliki jarak maksimum 100 m, ditempatkan pada halaman yang
mudah dicapai
4.4.6 Sistem Telekomunikasi
Perencanaanya meliputi sistem komunikasi internal dan eksternal. Komunikasi
internal menggunakan sistem PABX dan interkom untuk komunikasi dalam satu
bangunan maupun antar bangunan. Sedangkan komunikasi eksternal pada bangunan
pengelola terdapat telepon yang dilengkapi dengan fasilitas internet dan faximile
dalam rangka pendistribusian informasi dengan cepat.
4.4.7 Sistem Penangkal Petir
Penangkal petir harus dipasang pada bangunan-bangunan yang tinggi,
minimum bangunan 2 lantai (terutama yang paling tinggi di antara
sekitarnya). Ada beberapa system instalasi penangkal petir yaitu sistem franklin,
faraday, dan thomas (radioaktif) tetapi yang digunakan di resort ini hanya dua
macam yaitu :
1. Sistem franklin
Sistem ini menggunakan sebuah tiang peangkal petir yang melindungi daerah
kerucut dengan jari-jari alas = tinggi kerucut / ± 120º. Jadi semakin tinggi tiang,
semakin luas area penangkalannya. Sistem ini cocok digunakan untuk
bangunan masa tunggal meski memiliki kendala semakin luas bangunan semakin
82
tinggi tiang penangkal petirnya.
2. Sistem faraday
Sistem ini cocok digunakan untuk bangunan massa banyak yang menyebar.
Meskipun kurang ekonomis dan sudut radius perlindungan petir terlalu kecil
sehingga adanya kemungkinan tempat yang tidak terlindungi.
4.4.8 Sistem Keamanan
Pengamanan dilakukan dengan dua cara, yaitu pengamanan secara manual yaitu
dilakukan oleh petugas kemananan dan pengamanan secara otomatis yaitu dengan
menggunakan CCTV pada tempat-tempat yang membutuhkan tingkat keamanan yang
tinggi.
4.4.9 Sistem Transportasi Vertikal
Terdapat beberapa sistem transportasi vertikal yang dapat diaplikasikan,
diantaranya adalah tangga, ramp, eskalator atau lift. Untuk resort hotel ini menggunakan
tangga dan ramp.
4.5 Pendekatan Aspek Teknis
4.5.1 Sistem Struktur
Sistem struktur yang digunakan pada resort hotel di kawasan sekitar Candi Borobudur ini
meliputi sistem struktur pondasi, struktur lantai, dan struktur kolom. Berikut penjabaran
tentang ketiga sistem struktur tersebut :
Struktur Pondasi
Struktur pondasi harus diperhitungkan mampu menjamin kinerja bangunan sesuai
fungsinya dan dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap berat sendiri, beban
hidup, dan gaya-gaya luar seperti tekanan angin dan gempa termasuk stabilitas lereng
apabila didirikan di lokasi yang berlereng.
Struktur Lantai
Struktur lantai beton, lantai beton yang diletakkan langsung di atas tanah, harus diberi
lapisan pasir di bawahnya dengan tebal sekurang-kurangnya 5 cm, dan lantai kerja dari
beton tumbuk setebal 5 cm, bagi pelat-pelat lantai beton bertulang yang mempunyai
ketebalan lebih dari 10 cm dan pada daerah balok (¼ bentang pelat) harus digunakan
tulangan rangkap, kecuali ditentukan lain berdasarkan hasil perhitungan struktur.
Struktur Kolom
Struktur kolom beton bertulang, kolom beton bertulang yang dicor di tempat harus
mempunyai tebal minimum 15 cm diberi tulangan minimum 4 buah Ø 12 mm dengan
jarak sengkang maksimum 15 cm, selimut beton bertulang minimum setebal 2,5 cm,
Mutu bahan dan kekuatan yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan SNI yang
dipersyaratkan.
4.6 Pendekatan Aspek Arsitektural
4.6.1 Bentuk dan Massa Bangunan
83
1. Bentuk dari gubahan massa disesuaikan dengan kondisi dan karakter Kota Magelang
dengan memasukkan unsur local wisdom seperti bentuk rumah joglo, bahan material
lokal, dan mengambil bentuk stupa Candi Borobudur.
2. Penataan massa bangunan sesuai dengan keterkaitan hubungan dan fungsi ruang.
3. Faktor cahaya matahari menjadi pertimbangan untuk perletakan massa bangunan dan
pemanfaatan view terbaik dari bagian tapak.
4. Pengelompokkan massa bangunan sejenis pada zona tertentu sehingga memudahkan
hubungan aktivitasnya, beberapa jenis perletakan massa bangunan, yaitu:
Terpusat : Terdapat pusat, ruang dominan dimana sejumlah ruang-ruang
sekunder dikelmpokan.
Linier : pengulangan ruang – ruang yang membentuk suatu urutan linier.
Radial : Suatu ruang pusat dimana organisasi ruang linier berkembang
menurut bentuk jari-jari.
Cluster : Ruang-ruang dikelompokanoleh letaknya atau secara bersama -
sama menempati letak visual bersama / berhubungan.
Grid : Ruang-ruang diorganisir dikawasan struktur / grid tiga dimensi
lain.
4.6.2 Penerapan Konsep
Konsep yang digunakan dalam perancangan Resort Hotel di Magelang ini adalah Arsitektur
Organik dengan menerapkan prinsip Universal Design Tourism Hotel sebagai faktor
pendukung. Pertimbangan yang mendasari konsep ini dikarenakan bangunan jenis resort
ini mengkombinasikan bangunan dan alam agar terlihat alami dan indah dan bisa diakses
oleh semua orang. Penggunaan tapak yang luas ditujukan agar perbandingan luasan lahan
hijau lebih besar daripada luasan bangunan, sehingga kelestarian alam lingkungan sekitar
tapak dapat tetap terjaga. Arsitektur Organik merupakan ilmu yang mempelajari
perencanaan dan perancangan yang bersumber dari alam yang berupa makhluk hidup atau
yang berhubungan dengan makhluk hidup, sebagai pokok dari bentuk visual dan fungsi
bangunan.
Adapun ciri dari Arsitektur Organik adalah sebagai berikut :
Building as nature
Bangunan bersifat alami dimana alam menjadi pokok dan inspirasi dari arsitektur
organik.
Continous present
Desain arsitektur yang terus berlanjut, dimana tidak pernah berhenti dan selalu
dalam keadaan dinamis.
Form Follows Flow
Diciptakan mengikuti aliran energi alam.
Of the materials
Bentuk organic terpancar dari kualitas bahan bangunan yang dipilih. Material
tradisional dari bumi seperti jerami dan kayu digunakan dalam bangunan organik.
Arsitektur organic selalu memiliki material baru dan terkadang menggunakan material
yang tidak biasa di tempat yang tidak biasa.
84
Living music
Arsitektur organik mengandung unsur musik modern, dimana mengandung
keselarasan irama, dari segi struktur dan proporsi bangunan yang tidak simetris.
Arsitektur organic selalu futuristic dan modern.
top related