bab iv jdi
Post on 12-Jul-2016
43 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Jenis Boiler yang Digunakan
Boiler yang digunakan di Conrad Bali Hotel and Resort adalah boiler jenis fire
tube boler dengan spesifikasi sebagai berikut :
Gambar 4.1 Spesifikasi Boiler
Sumber : Conrad Bali Hotel and Resort
Tabel 4.1 Spesifikasi Boiler
20
Heating Surface 27 m2
Design Pressure 10 kg/cm2
Test Pressure 15 kg/cm2
Capasitas 1250 kg/h
Number YB 25/10-03
Date May 2003
Sumber : Manual Book Grand Kartech
Adapun beberapa spesifikasi komponen boiler yang lain dpat dilihat pada table 4.2
Tabel 4.2 Boiler Instrument List
Part Name & Instrument Type Description
boiler Unit
Boiler Ygnis Boiler HB 25/10 Cap : 1250 kg/h
Burner Weishaupt GL7/1-D c/w
Boiler water level control
Level controller Mc Donnell & Miller No. 150 DN 25
Valve for level controller Econosto fig 241 DN 25 PN 16
Boiler water level safety control
Level electrode holder Omon BS 1
Level electrode holder Omron Type 61-F
Floatless level switch Bont Peil Glass DN 25 Size 5
Sight glass single window Spirax Sarco SG G 1/2”
Pressure safety
Safety valve ARI fig.12-902 DN 25/40 PN 16
Pressure switch Honeywell L 404 A SPST 2 contact
21
Pressure gauge Wika model 11.110 O6” 0-25 bar
Main steam
Main steam valve Econosco fig. 241 DN 65 PN 16
Boiler feed water
Pressure gauge Econosco fig. 241 DN 25 PN 16
Feed water disc check valve Econosco fig. 241 DN 25 PN 16
Blowdown unit
Blowdown ball valve Econosco fig. 241 DN 25 PN 16
Venting unit
Venting valve Hitaci HM 10 K O3/4”
Electric panel Grand kartech 20-30 VO
Sumber : Manual Book Grand Kartech
4.2. Komponen – Komponen Utama Boiler
4.2.1. Float Water Level Controller
Ada dua macam water level controller yang digunakan :
1. Water level controller ‘Mc.Donnel and Miler’
2. Water level controller ‘Mobrey’
Water level controller adalah alat yang digunakan untuk mengatur batas
ketinggian air yang terdapat di dalam ketel uap dan bekerja menggunakan pelampung
yang bergerak ke atas dan ke bawah sesuai dengan ketinggian air. Penghubung kontak
(switch) pada water level controller ‘Mobrey’ sebagai penggerak kontak (switch)
menggunakan magnet. Alat ini diataur dalam beberapa tingkat pengamanan dengan
cara memberikan peringatan akan keadaan air.
22
4.2.2. Floatless Water Level Controller
Fungsi alat ini sama seperti yang di atas (no. 4.2.1) namun menggunakan dua
atau tiga buah electrode sebagai sensor untuk mengetahui batas ketinggian air.
4.2.3. Float Safety Water Level
Alat ini digunakan sebagai pengaman bila air di dalam ketel uap
berkurang/mencapai batas batas ketinggian air terendah (low water level atau lowest
water level), dimana batas ketinggian air yang paling rendah adalah ± 100 mm dari
pipa api yang tertinggi. Alat ini mengunakan pelampung sebagai sensor.
4.2.4. Floatless Safety Water Level
Fungsi alat ini sama dengan no, 4.2.3, namun menggunakan electrode sebagai
sensor.
4.2.5. Pressure Gauge
Pressure gauge yang digunakan adalah jenis bourdon. Pressure gauge pada
boiler harus terpasang bersama-sama dengan pipa angsa (syphon) dengan maksud agar
uap panas tidak langsung masuk ke pipa bourdon yang terdapat pada pressure gauge.
23
Gambar 4.2 Pressure Gauge
Sumber : Conrad Bali Hotel and Resort
4.2.6. Level Gauge
Level gauge adalah alat untuk menunjukan ketinggian air di dalam ketel uap.
Jenis level gauge yang digunakan adalah jenis reflex glass yang memungkinkan dan
memudahkan pembacaan dari jauh.
Gambar 4.3 Level Gauge
Sumber : Conrad Bali Hotel and Resort
24
Pressure Gauge
Level Gauge
4.2.7. Pressure Switch
Pressure switch digunakan untuk mengontrol burner (flame) berdasarkan
tekanan uap pada boiler. Pressure switch akan memutus arus bila tekanan sudah
mencapai 9,5 bar.
Pressure switch yang digunakan pada boiler ‘HOKEN’ dan boiler ‘Ygnis’
berjumlah dua atau tiga buah tergantung dari steam burner yang terpakai.
Gambar 4.4 Pressure Switch
Sumber : Conrad Bali Hotel and Resort
4.2.8. Feed Water Pump
Jenis pompa air umpan yang digunakan untuk boiler adalah multi stage
sentrifugal pump. Dimana pompa ini memiliki impeller yang bertingkat (lebih dari
satu) sehingga dapat menghasilkan tekanan yang besar dengan debit yang kecil. Kerja
pompa ini diataur oleh water level controller. Dengan data pompa sebagai berikut :
25
Pressure Swicth
Gambar 4.5 Feed Water Pump
Sumber : Conrad Bali Hotel and Resort
Table 4.3 Data multi stage centrifugal pump
Model A96447766P20251
P2 2,2 KW
N 2900 rpm
Hmax 140 m
Q 3m3/h
H 103,6m
Pmax 25 bar
Tmax 1200C
Sumber : dok. Conrad Bali Hotel and Resort
26
4.2.9. Safety Valve
Safety valve berfungsi sebagai pengaman yang akan bekerja bila terdapat
tekanan lebih pada kecil uap/tekanan pada ketel uap/tekanan pada ketel uap melebihi
batas tekanan yang diizinkan. Boiler yang ada di Conrad Bali Hotel and Resort
menggunakan 2 buah safety valve pada masing-masing boiler, dimana mebukanya
valve ini pada tekanan 9,7 bar dan 10 bar.
Gambar : 4.6 Safety Valve
Sumber : Conrad Bali Hotel and Resort
4.2.10. Main Steam Valve
Main steam valve yang dipakai adalah tipe globe dan berguna untuk menutup
atau membuka jalur uap pada ketel uap. Membuka dan menutupnya katup diatur secara
manual.
4.3. Skematik Kerja Boiler
27
Safety Valve
½ inch
Gambar 4.7 Skematik Kerja Boiler
Sumber : Conrad Bali Hotel and Resort
Dari gambar 4.7 dapat dijelaskan sebagai berikut :
Air dari WTP (Water Treatment Plant) terlebih dahulu ditampung di make up
water. Setelah itu air akan dipompakan menggunakan sebuah pompa sentrifugal ke
feed water tank dan dicampur dengan condensate. Air yang telah tercampur dengan
condensate dipompakan ke dalam boiler mengunakan multistage centrifugal pump.
Kemudian air akan dibakar dan akan menghasilkan steam. Steam yang dihasilkan akan
dialirkan ke header untuk dibagikan ke laudry dan calorifier. Panas steam yang telah
digunakan akan mengubah steam menjadi condensate dan ditampung ke condensate
tank. Setelah itu condensate akan dialirkan ke feed water dan bercampur dengan air
umpan, sebelum dimasukan ke dalam boiler.
28
6 inch
1 inch 1 inch 2 inch
¼ inch¼ inch
1 inch
2 inch
1 inch
Adapun data Kinerja Boiler yang diambil pada tanggal 12 Maret 2016 pukul
10.00 Wita adalah sebagai berikut :
Tabel 4.4 Data Kinerja Boiler yang diambil
Gambar 4.8 Data Record Harian
Sumber Conrad Bali Hotel and Resort
4.4 Perawatan Boiler
Perawatan adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk
menjaga suatu peralatan atau mesin agar dapat beroprasi secara normal, sampai pada
batas waktu tertentu. Atau dengan kata lain perawatan merupakan suatu aktifitas yang
bertujuan untuk menyimpan dan mengefisienkan kerja suatu mesin atau peralatan
sehingga dapat menunjang produksinya.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka aktivitas perawatan sangat perlu
dilakukan berdasarkan teknik-teknik perawatan yang benar. Dengan adanya perawatan
yang baik dan benar maka diharapkan suatu mesin atau peralatan dapat beroprasi secra
normal dan memperpanjang umur suatu mesin atau peralatan.
29
Perawatan yang dilakukan pada boiler terbagi menjadi beberapa klasifikasi yaitu :
1. Perawatan Harian
2. Perawatan Mingguan
3. Perawatan 3 Bulanan
4. Perawatan Tahunan
4.4.1 Perawatan Harian
Perawatan harian merupakan suatu perawatan yang dilakukan setiap 2 jam
sekali yang meliputi pemeriksaan-pemeriksaan terhadap :
1. Bilas Level Gauge
Kegiatan ini dilakukan untuk memastiksan tidak ada kotoran yang menyumbat
sehingga alat ukur dapat melakukan pengukuran lebih akurat
2. Pemeriksaan tangki garam
Pemeriksaan rutin harus dilakukan pada kualitas air dari air umpan boiler untuk
memastikan bahwa alat pengolahan air (water softener) berjalan dengan baik dan
pastikan bahwa tangki garam terisi secukupnya.
3. Check blowdown valve
Jika air dididihkan dan menghasilkan steam, padatan terlarut yang terdapat dalam
air akan tinggal di boiler. Jika banyak padatan terdapat dalam air umpan, padatan
tersebut akan terpekatan dan akhirnya akan mencapai suatu tingkat dimana
kelarutannya dalam air akan terlampaui dan akan mengendap dari larutan. Diatas
tingkat konsentrasi tertentu, padatan tersebut mendorong terbentuknya busa dan
30
menyebabkan terbawanya air ke steam. Endapan juga mengakibatkan terbentuknya
kerak di bagian dalam boiler, sehingga mengakibatkan pemanasan setempat menjadi
terlebih dan akhirnya menyebabkan kegagalan pada pipa boiler.
Oleh karena itu penting untuk mengendalikan tingkat konsentrasi padatan
dalam suspensi dan yang terlarut dalam air yang dididihkan. Hal ini dicapai oleh
proses yang disebut blowing down, dimana sejumlah tertentu volume air dikeluarkan
dan secara otomatis diganti dengan air umpan. Dengan demikian akan tercapai tingkat
optimum total padatan terlarut (TDS) dalam air boiler dan membuang padatan yang
sudah rata keluar dari larutan dan yang cenderung tinggal pada permukaan boiler.
Blowdown penting untuk melindungi permukaan penukar panas pada boiler. Walau
demikian, blowdown dapat menjadi sumber kehilangan panas yang cukup berarti, jika
dilakukan secara tidak benar.
Pengendalian blowdown boiler yang baik dapat secara signifikan menurunkan
biaya perakuan dan operasional yang meliputi :
1. Biaya perlakuan awal lebih rendah
2. Konsumsi make-up lebih sedikit
3. Waktu penghentian untuk perawatan menjadi berkurang
4. Umur pakai boiler meningkat
5. Pemakain bahan kimia untuk pengolahan air umpan menjadi lebih rendah
Blowdown dilakukan dengan cara membuka blowdown valve secara perlahan
sampai membuka penuh kemudian menutupnya kembali.
Prosedur Blowdown (BD)
31
Prosedur konvensional dan yang dapat diterima untuk blowdown adalah
sebagai berikut:
1. Tutup kran air
2. Buka kran pembuangan (supaya steam keluar dengan bebas)
3. Tutup kran pembuangan
4. Tutup kran steam
5. Buka keran air
6. Buka kran pembuangan (supaya steam keluar dengan bebas)
7. Tutup kran pembuangan
8. Buka kran steam
9. Buka kemudian tutup kran pembuangan untuk akhir proses blowdown. Air yang
pertama muncul biasanya mewakili air boiler. Jika airnya berwarna, harus dicari
tahu penyebabnya.
32
Gambar 4.9 Blowdown Valve
Sumber : Conrad Hotel and Resort
4.4.2. Perawatan Mingguan
1. Bersihkan filter pompa air umpan
Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi penyumbatan di jalur air sehingga
jumlah air dalam boiler dapat terpenuhi.
2. Bersihkan filter bahan bakar
Perawatan ini dilakukan setiap minggu (tergantung dari kondisi bahan bakar
yang digunakan, bila bahan bakar yang digunakan adalah heavy oil maka pembersih
filter harus sering lagi dilakukan) agar tidak terjadi keadaan hampa pada pompa yang
dapat mengakibatkan kerusakan pada pompa bahan bakar.
33
Blowdown Valve
3. Check safety valve
Buka tingkap pengaman/safety valve dan biarkan uap keluar selama beberapa detik.
Hal ini dimaksudkan agar tidak ada penyumbatan atau kotoran yang tertinggal
ditingkap pengaman sehingga tingkap pengaman dapat bekerja dengan baik.
4. Perikasa float water level controller
Lakukan langkah-langkah berikut untuk melakukan pemeriksaan :
4.1. Tutup katup yang berhubungan dengan boiler.
4.2. Buka katup pembuangan (blowdown valve) secara perlahan-pelahan.
4.3. Pompa air harus bekerja secara otomatis dilanjutkan dengan matinya
burner dan muncul bunyi alarm.
4.4. Matikan bunyi alarm.
4.5. Tutup katup pembuangan water level controller.
4.6. Buka katup yang berhubungan dengan boiler secara perlahan-lahan agar
tidak terjadi water hammer (hentakan air).
4.7. Pompa air harus berhenti bila ketinggian air di dalam boiler sudah
mencapai batas air normal
Perhatian : Perlu diperhatikan bahwa pada saat pemeriksaan dilakukan, selector
switch untuk pompa harus posisi AUTO
5. Periksa foatless water level controller
Lakukan langkah-langkah berikut untuk melakukan pemeriksaan :
5.1. Buka katup pembuangan pada boiler.
34
5.2. Lihat ketinggian air melalui level gauge/gelas penduga.
5.3. Bila ketinggian air sudah mencapai kurang lebih 20-30 mm dibawah
normal, maka pompa harus ON dan bila ketinggian air turun hingga
mencapai batas terendah (low water level) maka alarm harus segera
berbunyi.
5.4. Bila ketinggian air di dalam boiler sudah mencapai batas normal maka
pompa harus OFF
4.4.3. Perawatan 3 Bulanan
Perawatan 3 bulanan dilakukan oleh Engenner Grand Kartech. Perawatan ini
berupa :
1. Periksa pintu belakang dan sealnya.
2. Pipa-pipa api
Boiler dibuka setelah 2 minggu dan seluruh kerak karbon dibersihkan dari pipa
api. Dari dasar tersebut baru dapat ditentukan program untuk pembersihan selanjutnya.
Jika pipa-pipa boiler tidak dibersihkan secara berkla maka efesiensi dari boiler akan
menurun dan bahan bakar tambahan harus dibakar agar mencapai konsumsi uap yang
diinginkan. Akan lebih murah biaya yang dikeluarkan untuk membersihkan pipa-pipa
api ketel uap secarra berkala dibandingkan dengan tambahan bahan bakar yang
digunakan pada afesiiensi boiler yang rendah.
4.4.4. Perawatan Tahunan
35
Perawatan tahunan juga dilakukan oleh Engineer Grand Kartech. Perawatan ini
berupa:
1. Pembersihan ketel uap
Bersihkan ketel uap dari kerak yang muncul akibat pendapatan dari zat yang
terbentuk karena adanya calcium dan magnesium yang tidak larut dalam air yang
terdapat pada air umpan, misalnya calcium carbonate. Biasanya dialakukan dengan
menggunakan bahan kimia yang bersifat asam.
2. Pengecekan Spare Part
Kegiatan ini dilakukan untuk mengantisipasi bila boiler mengalami kerusakan
mendadak dan memerlukan penggantian spare part.
4.5. Problem Solving
Problem solving adalah kerusakan yang pernah terjadi didalam komponen-
komponen boiler yang menyebabkan kurang maksimalnya kerja mesin boiler yang
nantinya dapat berakibat fatal pada kerja mesin boiler, karena boiler merupakan mesin
yang membutuhkan kerja yang maksimal agar dapat menghasilkan steam yang
maksimal.
4.6. Komponen – Komponen Water Treatment
1. Tank
Tank ini terbuat dari stainles steel anti karat, berfungsi untuk menyimpan air
yang sudah melalui proses mikron filterisasi.
36
Gambar 4.10 Tank
Sumber Conrad Bali Hotel and Resort
2. Pompa
Pompa yang digunakan adalah pompa khusus industri, terbuat dari bahan anti
karat. Pompa terdiri dari :
Gambar 4.11 Pompa
Sumber Conrad Bali Hotel and Resort
2.1. Pompa Filter berfungsi untuk memompa air baku ke dalam sistem pra-
micron filter.
37
2.2. Pompa Produk berfungsi untuk memompa air dari Product Tank ke
ruangan pengisian galon.
2.3. Pompa Pencucian berfungsi untuk memompa air dari produk (Tank
Product) ke ruangan pencucian galon.
3. Micron Filter
Gambar 4.12 Micron Filter
Sumber Conrad Bali Hotel and Resort
Berfungsi untuk menyaring partikel-partikel air dengan kemampuan saring dari
10 - 1 micron (0.1 mm-0.01 mm). Dengan demikian senyawa organik yang masih
tersisa dari proses pra-micron akan diserap oleh filter micron ini. Filter Micron terdiri
dari :
3.1. Carbon Block (Granular Active Carbon), berfungsi untuk menghilangkan
clorine, bau dan rasa. Daya filtrasi : 10 micron
38
3.2. Polypropylene Spun (Sediment Cartridge), berfungsi sebagai sedimentator
dengan daya saring dari 2,5 - 1,0 micron.
3.3. Plated Celloluse Impregnated, berfungsi untuk menyaring partikel dengan
daya saring 5,00 micron.
3.4. Cristal Polyphosphate, berfungsi untuk mencapai pH balanca air minum,
yaitu berkisar 6,5-8,5.
3.5. Granular Active Carbon, berfungsi untuk mengabsorsi partikel sampai
dengan 1 micron (0.01 mm).
4.7. Proses Water Treatment
Air dari WTP (Water Treatment Plant) terlebih dahulu ditampung di bak
penampungan. Setelah itu air akan dipompakan menggunakan sebuah pompa
sentrifugal ke send filter tank. Air yang telah ditampung di send filter tank kemudian
dback wash dan di rinsh setelah itu air tersebut di alirkan mnuju ke micron filter yang
berfungsi sebagai penyaring partikel partikel air dari 25 micron – 5 micron (0,25mm -
0,05mm) dengan demikian senyawa organic yang masih tersisa dari proses pra-micron
akan diserap oleh filter micron ini. Setelah melewati filter micron air tersebut akan di
alirkan menuju sinar ultraviolet sinar ultra violet ini berfungsi untuk membunuh
bakteri dan virus yang terkandung dalam air dengan tingkat keberhasilan 99,99%
proses ini disebut sterilisasi dengan cara fisika. Setelah proses tersebut baru kemudian
air di alirkan menuju boiler.
39
top related