bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1. gambaran...
Post on 04-Apr-2019
221 Views
Preview:
TRANSCRIPT
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Salatiga 06 yang terletak di Kota
Salatiga yang merupakan salah satu SD Negeri di Gugus Kartini dan merupakan
Sekolah Rintisan Bertaraf International di kota Salatiga. SD Negeri Salatiga 06
terletak sekitar 1 km dari pusat kota Salatiga dan berada di tempat yang sangat
strategis yaitu di Jalan Kartini Nomor 26.
Jumlah seluruh siswa dari kelas I sampai dengan kelas VI yaitu 332 siswa.
SD Negeri Salatiga 06 mempunyai 30 tenaga pendidik, 18 diantaranya sudah
berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Pekerjaan orangtua siswa mayoritas adalah
pegawai dan wiraswasta, sebagian besar siswa SD Negeri Salatiga 06 tinggal
bersama orangtuanya dan terdapat beberapa orang siswa tinggal bersama kakek
nenek, karena orangtua mereka bekerja di luar kota.
Penelitian ini dilakukan di kelas V dengan jumlah siswa sebanyak 42 siswa.
Siswa kelas V terbiasa dengan pembelajaran dengan metode konvensional.
Sehingga proses pembelajaran masih terpusat pada guru. Siswa hanya
mendengarkan dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Siswa cenderung
pasif saat proses pembelajaran. Siswa yang memiliki kemampuan akademis yang
rendah diberikan tempat tersendiri di depan agar dapat dipantau oleh guru dengan
baik. Sedangkan siswa yang mempunyai kemampuan akademis yang tinggi
ditempatkan di belakang. Hal ini menyebabkan tidak adanya interaksi antara
siswa yang memiliki kemampuan tinggi dan rendah, sehingga tidak bisa
melaksanakan pembelajaran tutor sebaya yang mendukung antara siswa yang
mempunyai kemampuan akademis rendah dan tinggi.
4.2. Pelaksanaan Penelitian
Siswa kelas V semester II di SD Negeri Salatiga 06 memiliki jumlah siswa
sebanyak 42 siswa yang sudah terbagi di dua kelas, yaitu 20 siswa di kelas VA
dan 22 siswa di kelas VB. VA adalah kelompok eksperimen dan VB adalah
kelompok kontrol. Dua kelas ini sudah diuji kesamaan varian, kedua kelas
37
menunjukkan berdistribusi normal dan homogen. Ini menunjukkan jika sebelum
di beri perlakuan kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama. Hal ini
terbukti dari varian yang tidak berbeda secara signifikan.
Kelas VA diberi perlakuan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif
tipe CIRC, sedangkan kelas VB tidak diberikan perlakuan atau hanya
menggunakan metode konvesional. Pembelajaran dilakukan sebanyak 3 kali
pertemuan, baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Setelah
dilakukan pertemuan sebanyak 3 kali, kedua kelompok, yaitu kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol mendapatkan tes.
Tabel 4.1
Pelaksanan Penelitian
Tanggal Pertemuan Materi
12 Maret 2012 Pertemuan I Memahami makna kata-kata
yang baru dan sulit yang ada
di dalam bacaan sederhana
pada materi Health and
Hospital
19 Maret 2012 Pertemuan II Memahami kalimat atau
pesan tertulis yang ada di
dalam bacaan sederhana
dalam pola past tense pada
materi Health and Hospital
26 Maret 2012 Pertemuan III Menjawab pertanyaan bacaan
berdasarkan pola past tense
pada materi Health and
Hospital
38
4.3. Analisis Data
Dalam penelitian ini data yang terkumpul adalah data kuantitatif. Menurut
Sugiyono (2010) data kuantitaif adalah data yang berbentuk angka. Oleh karena
itu dapat dilakukan analisis data kuantitatif yaitu uji validitas dan reliabilitas
untuk menguji instrumen, uji normalitas, uji homogenitas, uji beda rata-rata hasil
tes siswa antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dan uji hipotesis.
Berikut adalah penjelasan penghitungan secara rinci.
4.3.1. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Uji validitas dan reliabilitas soal diperlukan untuk menguji apakah
instrumen yang digunakan valid dan reliabel. Menurut Sugiyono (2010:173)
instrumen yang valid dan reliabel adalah syarat yang mutlak dalam penelitian
untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Instrumen yang diuji
adalah soal pilihan ganda yang akan digunakan untuk pre-test dan post-test.
Pengujian instrumen soal pilihan ganda dilakukan di SD Negeri Sidorejo Lor 01.
Dari hasil uji validitas instrumen yang menggunakan SPSS for Windows Version
16.0 dengan teknik correlated item total correlation yang digunakan untuk
menguji kesahihan item instrumen yang didasarkan dalam pengambilan keputusan
soal valid menggunakan tabel r Product Moment sebesar 0,388 dari jumlah 28
siswa. Dari 40 soal terdapat 25 soal yang valid.
Tabel 4.2
Hasil Uji Validitas
Bentuk soal Item Soal Valid Tidak Valid
Pilihan ganda 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
8, 9, 10, 11, 12,
13, 14, 15, 16, 17,
18, 19, 20, 21, 22,
23, 24, 25, 26, 27,
28, 29, 30, 31, 32,
33, 34, 35, 36, 37,
38, 39, 40.
5, 8, 10, 12, 14,
15, 16, 17, 18, 19,
20, 21, 22, 23, 24,
25, 26, 27, 28, 29,
30, 33, 34, 39, 40.
1, 2, 3, 4, 6, 7,
9, 11, 13, 31,
32, 35, 36, 37,
38.
Setelah pengujian validitas maka dilakukan uji reliabilitas. Menurut
Sugiyono (2010:173) instrumen yang reliabel merupakan instrumen yang jika
39
dilakukan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, maka data yang
dihasilkan sama. Uji reliabilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan SPSS
for Windows Version 16.0 dengan menggunakan metode croncbach alpha. Dari
hasil uji reliabilitas, soal pilihan ganda yang terdiri dari 25 soal terdapat
Cronbach’s Alpha (r) sebesar 0,894, maka instrumen dinyatakan reliabel.
Tabel 4.3
Hasil Uji Reliabilitas
4.3.2. Uji Normalitas
4.3.2.1. Uji Normalitas Pre-test
Menurut Duwi Prayitno (2010:54) uji normalitas dilakukan untuk
menguji apakah data berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini data hasil
pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol diuji apakah datanya berdistribusi
normal atau tidak. Uji normalitas data menggunakan metode Kolmogorov-
Smirnov Z. Syarat suatu data dikatakan berdistribusi normal jika signifikansi atau
nilai ρ > 0,05.
Tabel 4.4
Hasil Uji Normalitas Pre-test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Eksperimen Kontrol
N 20 22
Normal
Parametersa,,b
Mean 65.30 67.27
Std. Deviation 6.498 11.556
Most Extreme
Differences
Absolute .193 .180
Positive .193 .180
Negative -.157 -.174
Kolmogorov-Smirnov Z .862 .842
Asymp. Sig. (2-tailed) .448 .477
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.894 25
40
Berdasarkan hasil uji normalitas data di atas menunjukkan bahwa
kelompok eksperimen signifikansinya 0,448. Hal itu menunjukkan bahwa data
berdistribusi normal karena signifikansi 0,448 > 0,05. Sedangkan kelompok
kontrol signifikansinya 0,477. Hal itu juga menunjukkan bahwa data berdistribusi
normal karena signifikansinya 0,477 > 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa baik
kelompok eksperimen maupun kontrol keduanya berdistribusi normal.
4.3.2.2. Uji Normalitas Post-test
Uji normalitas data post-test juga dilakukan untuk mengetahui bahwa
data berdistribusi normal. Uji normalitas diperoleh setelah pemberian tes, baik
kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Uji normalitas data post-test
juga menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov Z. Syarat suatu data dikatakan
berdistribusi normal jika signifikansi atau nilai ρ > 0,05.
Tabel 4.5
Hasil Uji Normalitas Post-test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Eksperimen Control
N 20 22
Normal
Parametersa,,b
Mean 89.40 81.82
Std. Deviation 6.524 8.069
Most Extreme
Differences
Absolute .215 .176
Positive .156 .176
Negative -.215 -.145
Kolmogorov-Smirnov Z .962 .827
Asymp. Sig. (2-tailed) .313 .501
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen
signifikansinya 0,313. Hal itu menunjukkan bahwa data berdistribusi normal
karena signifikansinya 0,313 > 0,05. Sedangkan kelompok kontrol signifikansinya
0,501. Hal itu juga menunjukkan bahwa data berdistribusi normal karena
signifikansinya 0,501 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan dari data nilai post-test
bahwa baik kelompok eksperimen maupun kontrol keduanya berdsitribusi normal.
41
4.3.3. Uji Homogenitas
4.3.3.1 Uji Homogenitas Pre-test
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok
memiliki tingkat varians data yang sama atau tidak. Data yang akan diuji
homogenitasnya adalah data nilai pre-test kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Kriteria pengambilan keputusan adalah jika signifikansinya lebih dari
0,05. Analisis ini menggunakan program SPSS for Windows Version 16.0 yaitu
One Way Anova.
Tabel 4.6
Hasil Uji Homogenitas Pre-test
Berdasarkan hasil uji homogenitas data di atas, menunjukkan bahwa
tingkat signifikansi di atas 0,05 karena 0,183 > 0,05. Maka dengan hasil uji
homogenitas diatas dapat dikatakan bahwa varians yang dimiliki kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol tidak jauh berbeda, maka kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol tersebut cukup homogen.
4.3.3.2. Uji Homogenitas Post-test
Uji homogenitas juga dilakukan pada data nilai post-test. Data nilai
post-test didapat dari nilai tes yang diberikan pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol setelah dilakukan perlakuan. Kriteria pengambilan keputusan
adalah jika signifikansinya lebih dari 0,05. Analisis ini juga menggunakan
program SPSS for Windows Version 16.0 yaitu One Way Anova.
Test of Homogeneity of Variances
Nilai Pretest
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.837 1 40 .183
42
Tabel 4.7
Hasil Uji Homogenitas Posttest
Berdasarkan hasil uji homogenitas data di atas dari data nilai post-test,
menunjukkan bahwa tingkat signifikansi di atas 0,05 karena 0,408 > 0,05. Maka
dengan hasil uji homogenitas diatas dapat dikatakan bahwa varians yang dimiliki
oleh kelompol eksperimen dan kelompok kontrol tidak jauh berbeda, maka
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tersebut homogen.
4.4. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
4.4.1. Analisis Deskriptif Pre-test Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui nilai maksimun, nilai
minimun dan rata-rata masing kelompok. Hasil analisis deskriptif pre-test
kelompok ekperimen dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 4.8
Tabel deksriptif nilai kelompok eksperimen pre-test
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Nilai 20 52 76 65.30 6.498
Valid N
(listwise) 20
Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa hasil pretest rata-rata dari
kelompok eksperimen adalah 65,30, dengan nilai minimum 52 dan nilai
maksimun 76. Sedangkan standar deviasinya adalah 6,498. Dari tabel deskriptif
tersebut dapat dibuat histogram seperti pada gambar 4.1.
Test of Homogeneity of Variances
Nilai
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.701 1 40 .408
43
Grafik 4.1
Grafik Histogram nilai kelompok eksperimen Pre-test
Kurva lengkung tersebut menunjukkan jika data pre-test kelompok
eksperimen adalah normal. Hasil analisis deksriptif kelompok kontrol pre-test
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.9
Tabel deskriptif nilai kelompok kontrol pre-test
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Nilai 22 44 100 67.27 11.556
Valid N
(listwise) 22
Dari tabel ditas dapat dilihat bahwa dari nilai pre-test, rata-rata nilai
kelompok kontrol adalah 67,27, dengan nilai minimunnya adalah 44, nilai
maksimum 100. Sedangkan stdandar deviasinya adalah 11,556. Dari tabel analisis
deskriptif tersebut dapat dibuat histogram seperti pada gambar 4.2 dibawah ini.
44
Grafik 4.2
Garfik Histogram nilai kelas kontrol pre-test
Kurva lengkung tersebut menujukkan jika data pre-test kelompok kontrol
adalah normal.
4.4.2. Analisis Deskriptif Post-test Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Analisis deskriptif dibutuhkan untuk mengetahui nilai maksimun, nilai
minimun dan rata-rata dari masing-masing kelompok yang telah diberi perlakuan.
Hasil analisis deskriptif kelompok ekperimen posttest dapat dilihat dari tabel
dibawah ini:
Tabel 4.10
Tabel deskriptif nilai kelompok eksperimen post-test
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dari hasil post-test, rata-rata
kelompok eksperimen adalah 89,40, dengan nilai minimum 72 dan nilai
maksimun 96. Sedangkan standar deviasinya adalah 6,524. Dari hasil analisis
deskriptif tersebut dapat dibuat histogram seperti pada gambar 4.3 dibawah ini.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Nilai 20 72 96 89.40 6.524
Valid N (listwise) 20
45
Grafik 4.3
Grafik Histogram nilai kelompok ekperimen posttest
Kurva lengkung tersebut menunjukkan bahwa data kelompok eksperimen
post-test adalah normal. Hasil analisis deksriptif kelompok kontrol post-test dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.11
Tabel deskriptif nilai kelompok kontrol post-test
Dari tabel tersebut yang didapat dari hasil posttest, rata-rata nilai
kelompok kontrol sebesar 81,82, dengan nilai minimum 60, dan nilai maksimum
100. Sedangkan standar deviasinya sebesar 8,069. Dari hasil analisis deskriptif
tersebut dapat dibuat histogram seperti pada gambar 4.4 dibawah ini.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Nilai 22 60 100 81.82 8.069
Valid N (listwise) 22
46
Grafik 4.4
Grafik Histogram nilai kelompok kontrol post-test
Kurva lengkung tersebut menunjukkan jika data post-test kelompok
kontrol adalah normal.
4.4.3 Analisis Deskriptif Kemampuan Memahami Bacaan Siswa
Analisis kemampuan memahami bacaan peneliti menggunakan teknik tes
pemahaman bacaan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pemberian
tes pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan sebelum
pemberian perlakuan maupun setelah mendapatkan perlakuan. Dari hasil tes
pemahaman bacaan siswa setelah mendapatkan perlakuan dan diberikan post-test
pada masing-masing kelompok, didapatkan hasil rata-rata kelompok eksperimen
sebesar 89,40 dan hasil rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 81,82. Tingkat
ketuntasan yang harus dicapai siswa pada mata pelajaran bahasa Inggris di SD N
Salatiga 06 yaitu KKM sebesar 70. Maka dilihat dari hasil post-test tersebut,
kelompok eksperimen seluruh siswa sudah tuntas dan mencapai KKM. Sedangkan
pada kelompok kontrol terdapat satu siswa yang belum tuntas dan belum
mencapai KKM.
Analisis dari hasil post-test kedua kelompok, terdapat simpangan baku
(standar deviation) kelompok eksperimen sebesar 6,524 sedangkan pada kelompok
kontrol sebesar 8,069. Dilihat dari rata-rata dan simpangan baku yang didapat kedua
kelompok, baik kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menunjukkan
terdapat efektivitas penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dalam
47
meningkatkan kemampuan memahami bacaan siswa kelas V SD N Salatiga 06
semester II tahun ajaran 2011/2012.
4.5. Analisis Hasil Penelitian
4.5.1 Dokumentasi
Dari penelitian secara dokumentasi didapatkan data berupa daftar nama
siswa dan nilai bahasa Inggris siswa pada semester I. Data ini digunakan untuk
menentukan pembagian kelompok eksperimen dan kontrol sesuai dengan nilai
siswa pada semester I. Didapatkan 42 siswa pada kelas V semester I, dari data
daftar nilai siswa didapat rata-rata kelas pada siswa kelas VA sebesar 67,7 dan
kelas VB sebesar 73,86. Kemudian dilakukan pre-test untuk mengetahui keadaan
awal penentuan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kemudian didapat
rata-rata hasil pre-test sebesar 65,30 untuk kelas VA dan 67,27 untuk kelas VB.
4.5.2. Observasi
Observasi dilakukan untuk memantau jalannya pembelajaran atau
perlakuan agar sesuai dengan prosedur dan teori yang digunakan. Terdapat dua
jenis observasi yang dilakukan, yang pertama adalah observasi untuk memantau
pemberian perlakuan yang dilakukan oleh peneliti, sedangkan yang kedua adalah
observasi yang dilakukan oleh peneliti sendiri terhadap siswa kelompok
eksperimen, observasi ini dilakukan untuk melihat keaktifan siswa selama peneliti
memberikan perlakuan. Observasi pemberian perlakuan dilakukan oleh guru
bahasa Inggris kelas VA yang memantau secara langsung proses pembelajaran
pada kelompok eksperimen. Dari hasil observasi yang dilakukan didapatkan
bahwa pembelajaran berlangsung dengan baik dan sesuai dengan prosedur dari
teori yang digunakan. Pembelajaran telah dilaksanakan sesuai dengan arah yang
diharapkan dan optimal sesuai dengan rancangan pembelajaran yang merupakan
implementasi dari pembelajaran kooperatif tipe CIRC. Hal itu terbukti dari hasil
observasi tiap pertemuan, guru bahasa Inggris kelas VA sebagai observer
memberikan nilai yang sebagian besar berkisar antara 3 dan 4, hanya ada satu atau
dua yang nilainya 2.
Sedangkan observasi siswa yang dilakukan oleh peneliti, dimaksudkan
untuk mengetahui kondisi siswa ketika mengikuti pembelajaran. Dari hasil
48
observasi siswa yang dilakukan peneliti di kelompok eksperimen yaitu kelas VA
terlihat bahwa siswa kelompok eksperimen aktif dalam mengikuti pembelajaran
dengan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC. Hal itu dapat dilihat dari hasil
obervasi tiap pertemuan yang nilainya berkisar antara 3 dan 4.
4.5.3. Metode Tes
Nilai hasil tes siswa kelas V pada kelompok eksperimen pada mata
pelajaran bahasa Inggris pada semester I ditetapkan sebagai nilai awal dengan
rata-rata. Dan nilai hasil tes siswa kelas VA sebagai kelompok eksperimen setelah
dilakukan perlakuan mempunyai rata-rata 89,40. Terdapat peningkatan rata-rata
nilai dari sebelum pemberian perlakuan dan setelah pemberian perlakuan, sebelum
pemberian perlakuan rata-rata nilai di bawah KKM, setelah pemberian perlakuan
menjadi diatas KKM.. Terdapat selisih nilai setelah dan sebelum pelaksanaan
perlakuan dengan rata-rata selisihnya 24,1. Kelompok ekperimen memiliki nilai
tertinggi 96 dan terendah (minimum) 72 dan standar deviasi 6,524.
Nilai hasil tes siswa kelas VB sebagai kelompok kontrol setelah dilakukan
pembelajaran mempunyai rata-rata 81,82. Sesuai dengan batas ketuntasan
minimum di SD Negeri Salatiga 06, maka nilai sebelum dan sesudah dilakukan
perlakuan kedua rata-rata sudah melebihi batasan nilai 70. Dan selisih nilai setelah
dan sebelum pelaksanaan pembelajaran sebesar 14,55. Pada kelompok kontrol
nilai terendah (minimum) 60 dan nilai tertinggi (maksimum) 92. Sedangkan
standar deviasinya 8,069.
4.6. Hasil Analisis Data Penelitian
Pengujian dengan menggunakan t-test bertujuan untuk mengetahui
perbedaan nilai rata-rata tes pemahaman bacaan antara kelompok eksperimen
yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan kelompok
kontrol yang menggunakan metode konvensional. Analisis data dengan t-test
menggunakan SPSS for Windows Version 16.0
Tabel di bawah ini merupakan hasil dari perbedaan rata-rata tes
pemahaman bacaan antara kelompok eksperimen yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan kelompok kontrol yang menggunakan
metode konvensional dalam pembelajaran.
49
Tabel 4.12
Hasil Uji T-test Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence Interval of the
Difference
F Sig. t Df
Sig. (2-
tailed)
Mean Differenc
e
Std. Error Differenc
e Lower Upper
nilai Equal variances assumed
.701 .408 3.327 40 .002 7.58182 2.27879 2.97620
12.18743
Equal variances not assumed
3.361 39.491 .002 7.58182 2.25563 3.0211
8 12.142
45
Berdasarkan tabel di atas, dari perhitungan uji beda rata-rata tes
pemahaman antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, dapat dilihat
bahwa hasil F hitung Levene's Test sebesar 0,701 dengan signifikansi 0,408 >
0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kedua populasi memiliki varians yang sama
atau homogen. Dapat terlihat pula dari tabel diatas bahwa nilai t adalah 3,327
dengan probabilitas signifikansi 0,002 < 0,05, sehingga H1 diterima, maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan tes pemahaman bacaan
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Perbedaan rata-rata kedua
kelompok adalah sebesar 7,580.
Rata-rata hasil tes pemahaman bacaan kelompok eksperimen adalah
sebesar 89,40 dan rata-rata hasil tes pemahaman bacaan kelompok kontrol adalah
sebesar 81,82. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil tes pemahaman
bacaan kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan hasil tes pemahaman
bacaan kelompok kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
kemampuan memahami bacaan siswa yang menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe CIRC dengan metode konvensional.
50
4.7. Hasil Uji Hipotesis
Berdasarkan hipotesa penelitian yang telah dipaparkan di bab II, bahwa:
1. H0
Tidak ada perbedaan efektivitas penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe CIRC dalam meningkatkan kemampuan memahami bacaan
dengan metode konvensional.
2. H1
Ada perbedaan efektivitas penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
CIRC dalam meningkatkan kemampuan memahami bacaan dengan
metode konvensional.
Berdasarkan hasil analisis pada data tabel 4.8 tampak bahwa nilai t adalah
0,701 dengan nilai signifikansi 0,002, dari nilai signifikansi menunjukkan lebih
kecil dari 0,05 (α) atau 0,002 < 0,05, sehingga H1 diterima dan H0 ditolak, maka
dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan efektivitas yang signifikan
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dalam meningkatkan
kemampuan memahami bacaan siswa.
4.8. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis nilai bahasa Inggris semester 1 siswa kelas IV
SD Negeri Salatiga 06 tahun pelajaran 2011/2012 yang telah dibagi menjadi
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menunjukkan bahwa kedua
kelompok tersebut adalah homogen. Yang berarti bahwa data berdistribusi normal
dan memiliki varian yang tidak berbeda secara signifikan. Sehingga menunjukkan
bahwa kondisi awal siswa sebelum diberi perlakuan masih dalam kondisi yang
sama. Kemudian menentukan kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dalam
proses kegiatan belajar mengajar yang menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe CIRC dan kelompok kontrol yang diberi menggunakan
pembelajaran dengan metode konvensional yang biasa guru lakukan dalam
kegiatan pembelajaran. Setelah diberi perlakuan pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol dilakukan tes pemahaman. Pembelajaran ini dilakukan dalam 4
kali pertemuan yaitu 3 kali pertemuan untuk melakukan pembelajaran dengan
51
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan pertemuan ke 4
untuk melakukan tes pemahaman.
Pembelajaran kooperatif tipe CIRC yang telah dilaksanakan dapat
memotivasi siswa untuk bersemangat dan saling bekerjasama dalam kelompok
untuk memperdalam materi yang diberikan guru. Hasil yang lebih baik pada
pembelajaran kelompok eksperimen yang menggunakan pembelajaran kooperatif
tipe CIRC dalam memahami bacaan. Hal ini dapat dilihat dari siswa yang mudah
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru berkaitan dengan bacaan. Dalam
pembelajaran bahasa Inggris ini, siswa banyak diberi bacaan-bacaan yang harus
mereka pahami. Mereka belajar memahami bacaan bersama dengan pasangan
mereka. Pembentukan kelompok ditentukan berdasarkan nilai-nilai yang diperoleh
mereka. Bersama pasangan mereka masing-masing, akan terjalin komunikasi dan
interaksi serta adanya kesempatan bagi siswa untuk saling mengungkapkan
pendapatnya. Dengan belajar secara berkelompok siswa yang lebih pandai dapat
memberikan bantuan kepada siswa yang kurang pandai. Hal ini dapat
menumbuhkan motivasi dan semangat belajar bagi siswa yang akan berdampak
positif pada kemampuan memahami bacaan siswa. Siswa juga termotivasi dan
bersemangat agar kelompoknya dapat menjadi pemenang kuis yang diberikan
dalam pembelajaran. Sehingga terjadi persaingan untuk bisa menang dalam kuis
sehingga mendapatkan reward.
Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dalam pembelajaran
dapat meningkatkan kemampuan memahami bacaan siswa karena dengan
menerapkan metode baru siswa tidak merasa jenuh sehingga termotivasi dan
terlibat secara aktif dalam pembelajaran.
Pada kelompok kontrol yaitu pada kelas VB SD Negeri Salatiga 06 yang
kegiatan pembelajarannya menggunakan metode konvensional, dimana peranan
guru lebih aktif dikarenakan guru yang lebih banyak sebagai pusat dalam
pemeblajaran. Keaktifan siswa dalam proses kegiatan pembelajaran kurang karena
metode pembelajaran ini merupakan pembelajaran yang terpusat pada guru. Guru
memberikan penjelasan tentang materi, mengelola dan mempersiapkan bahan
ajara, kemudian menyampaikan kepada siswa. Siswa berperan pasif tanpa banyak
52
melakukan kegiatan, mereka hanya duduk diam mendengarkan penjelasan guru.
Beberapa dari mereka juga lebih sibuk dengan urusannya sendiri tanpa
memperhatikan guru yang sedang menyampaikan materi. Karena pembelajaran
yang terpusat oleh guru, seringkali guru kurang memperhatikan kondisi siswa.
Siswa yang pandai merasa dirinya mampu untuk menyelesaikan tugas secara
mandiri, sedangkan siswa yang kurang pandai untuk menyelesaikan tugasnya
sendiri hanya berdasarkan apa yang mereka pahami, sehingga terkadang
pemahaman mereka salah ditambah pula rasa takut untuk bertanya pada guru.
Dalam hal ini akan menjadikan guru kesulitan mengetahui siswa yang kurang
mampu memahami materi pelajaran yang diberikan.
Dari hasil penelitian dan pengolahan data dapat diketahui bahwa hasil tes
pemahaman bacaan siswa kelompok eksperimen lebih baik dari kelompok
kontrol. Secara umum adanya perbedaan kemampuan dalam memahami bacaan
antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dikarenakan pada kelas
eksperimen diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan
keterampilan siswa dalam bekerja sama, berkomunikasi, menerima orang lain
untuk menyelesaikan tugas secara bersama serta motivasi dalam menyelesaikan
tugas sehingga memotivasi siswa untuk belajar dan akhirnya berpengaruh
terhadap kemampuan memahami bacaan siswa kelas V SD Negeri Salatiga 06.
Dapat dilihat dalam diagram di bawah ini , rata-rata kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol sudah memenuhi KKM sebesar 70 yaitu rata-rata hasil tes
pemahaman pada siswa kelompok eksperimen yaitu sebesar 89,4 lebih tinggi
daripada kelompok kontrol yaitu sebesar 81,82. Akan tetapi dapat dilihat bahwa
pada kelompok kontrol ada 1 siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM. Jadi
model pembelajaran kooperatif tipe CIRC terbukti efektif untuk diterapkan oleh
guru dalam pembelajaran. Dapat dilihat hasil pembelajaran tersebut dalam
diagram di bawah ini:
top related