bab iv hasil dan pembahasan...
Post on 26-Apr-2018
224 Views
Preview:
TRANSCRIPT
57
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
4.1 Profil Sekolah.
SD Negeri Klampoklor adalah Sekolah Dasar satu
- satunya di desa Klampoklor Kecamatan Kebonagung
Demak. SD Negeri Klampoklor berdiri pada tahun 1974
di atas tanah milik desa seluas 764 m2 dengan status
bangunan milik pemerintah daerah, dengan Nomor
Statistik Sekolah 101032114013.
Untuk mewujudkan tujuan sekolah, Visi SD Negeri
Klampoklor adalah terbentuknya peserta didik yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa ,
cerdas serta berjiwa patriot. Sedangkan misi sekolah
sebagai berikut:
(1)Meningkatkan pendidikan agama
bersama tokoh agama. (2)Melaksanakan KBM sesuai kurikulum dan perkembangan
jiwa peserta didik.(3)Meningkatkan disiplin
dan menumbuh kembangkan semangat patriotisme peserta didik.
Visi dan Misi yang dimiliki sekolah dibuat untuk
menunjang kegiatan sekolah dalam rangka untuk
mencapai tujuan sekolah yaitu:
(1)Mendidik, melatih, dan membimbing
peserta didik agar dapat mengembangkan
potensi yang dimiliki secara utuh dan
optimal.(2) Membentuk sikap dasar perilakupeserta didik sesuai dengan ajaran
agama dan mengamalkan ajaran agama
sesuai hasil pembelajaran melalui kegiatan pembiasaan yang baik.(3)Meraih prestasi
akademik maupun non akademik di
tingkat kecamatan, kabupaten, maupun provinsi.(4)Melestarikan budaya daerah
58
melalui kegiatan pembelajaran Bahasa Jawa dan Seni Suara Jawa.(5)Membekali
peserta didik dengan ketrampilan, dasar-
dasar IPTEK, Bahasa Inggris sebagai bekal
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.(6)Menciptakan lingkungan
sekolah yang bersih dan sehat melalui
kegiatan kebersihan dan olahraga.
Sebagai sekolah yang telah lama berdiri SD
Negeri Klampoklor termasuk sekolah yang masih jauh
dari Standart Pelayanan Minimal (SPM) terutama
masalah sarana prasarana. Gedung SD Negeri
Klampoklor masih jauh dari sempurna seperti contoh
kondisi bangunan ruang kelas 3 (tiga) rusak ringan dan
3 (tiga) ruang kelas yang rusak sedang. Untuk kondisi
ruang guru, ruang pertemuan dan kamar mandi/WC
rusak sedang, dan sekolah tidak mempunyai ruang
perpustakaan.
Tingkat pendidikan guru-guru di SD Negeri
Klampoklor hampir semua sarjana kecuali guru
Pendidikan Jasmani dan Olah Raga. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.1
Tabel 4.1 Tenaga Pendidik di SD Negeri Klampoklor
N
O
NAMA PENDI
DIKAN
STATUS MENGAJAR
1 Hartono,S.Pd.I S1 PNS I–VI (PAI)
2 Sudarsih,S.Pd S1 PNS VI
3 Musyarofah,S.Pd. S1 PNS III
4 Hilmi Ardhianto,S.Pd S1 Guru Pemula V
5 Musri’ah,S.Pd.SD S1 WB II
6 Herni H,S.Pd S1 WB I
7 Ghofar Al M,S.Pd S1 WB IV
8 Kusdiyanto SMA WB PJOK
9 Yunita R,S.Pd S1 WB BHS INGGRIS
59
Pada tahun pelajaran 2015/2016 SD Negeri
Klampoklor 121 peserta didik yang terdiri 65 laki-laki
dan 56 siswa perempuan terbagi dalam 6 (enam)
rombongan belajar (rombel).
4.2 Pelaksanaan Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan
metode tindakan. Supervisi akademik kunjungan kelas
dilaksanakan di ruang kelas V pada tanggal 23
Februari 2016, 14 Maret 2016 dan 31 Maret 2016.
Data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan studi
dokumen. Data tahap persiapan dimulai dari
pengajuan judul dan proposal, mencari kajian teori
yang sesuai, menyusun metode penelitian, ujian
proposal, mengurus surat ijin penelitian, pemilihan
sumber data, menyusun jadwal penelitian dan
menyiapkan instrumen penelitian.
Jadi data pelaksanaan kegiatan supervisi
akademik diperoleh melalui wawancara, observasi
proses pembelajaran di kelas dan studi dokumen.
Dilanjutkan dengan tahap tindak lanjut melalui
interview/ wawancara dan dokumentasi.
4.3 Hasil Penelitian 4.3.1 Pra Siklus
Penelitian ini di awali dengan identifikasi masalah
yang ada di lapangan. Dari data dokumentasi di
lapangan diketahui terdapat seorang guru pemula yang
dalam melaksanakan pembelajaran di kelas masih
banyak kelemahan dalam penyusunan RPP maupun
dalam pembelajaran. Dalam penyusunan RPP ada
60
komponen RPP yang tidak ada dan ada pula komponen
RPP yang hanya sesuai sebagian , seperti terlihat dalam
tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2
Hasil Pemeriksaan Dokumen RPP Pra siklus (Pretes) 1. Nama Guru : Hilmi Ardhianto 2. Sekolah : SD Negeri Klampoklor 3. Kelas/ semester : V (lima)/ II (dua)
4. Mata Pelajaran : PKn. 5. Kompetensi Dasar: 4. Mengenal bentuk-bentuk
keputusan bersama. 6. Hari/ Tanggal : Selasa, 23 Februari 2016
7. Waktu : 2X 35 menit N
O
ASPEK YANG DINILAI
SKOR NILAI NILAI
5 4 3 2 1
1 Menentukan Bahan Pembelajaran dan Tujuan Pembelajaran
2 2
2 Mengembangkan dan
mengorganisasikan materi, media (alat bantu
pembelajaran), dan sumber belajar
3 3
3 Merencanakan skenario kegiatan Pembelajaran
3 3
4 Merancang pengelolaan
kelas
3 3
5 Merencanakan prosedur, jenis, dan menyiapkan
alat penilaian
4 4
6 Tampilan dokumen Rencana Pembelajaran
4 4
JUMLAH SKOR 19
Nilai RPP = x 20% = x 20% = 63%
Ketercapaian:
86% - 100% = baik sekali
70% - 85% = Baik
61
55% - 69% = Cukup di bawah 55% Kurang.
Berdasarkan pemaparan pada tabel 4.2 di atas tentang
hasil pemeriksaan RPP adalah 63% berarti termasuk
kategori C (cukup). Data lengkap terlampir.
Penilaian terhadap proses pembelajaran yang
dilaksanakan guru pemula tersebut juga masih belum
mendapatkan hasil yang baik melainkan nilai dalam
kategori C (cukup), seperti terlihat dalam tabel 4.3
berikut:
Tabel 4.3 REKAP HASIL PENILAIAN KINERJA GURU PEMULA
(Pra Siklus)
1. Nama Guru : Hilmi Ardhianto,S.Pd
2. Sekolah : SD Negeri Klampoklor 3. Kelas/ semester : V (lima)/ II (dua)
4. Mata Pelajaran : PKn. 5. Kompetensi Dasar: 4. Mengenal bentuk-bentuk
keputusan bersama. 6. Hari/ Tanggal : Selasa, 23 Februari 2016. 7. Waktu : 2X 35 menit
62
NO NILAI*)
A. Pedagogik
1. Menguasai karakteristik peserta didik 2
2. Menguasai teori belajar dan prinsip‐prinsip pembelajaran yang mendidik 2
3. Pengembangan Kurikulum 2
4. Kegiatan Pembelajaran yang Mendidik 2
5. Pengembangan potensi peserta didik 2
6. Komunikasi dengan peserta didik 2
7. Penilaian dan evaluasi 2
B. Kepribadian
8.2
9. Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan 2
10. Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, dan rasa bangga menjadi guru 4
C. Sosial
11. Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif 4
12.4
D. Profesional
13.3
14. Mengembangkan keprofesionalan melalui tindakan reflektif 4
Jumlah (Hasil penilaian kinerja guru) 37
*) Nilai diisi berdasarkan laporan dan evaluasi PK Guru. Nilai minimum per kompetensi =
1 dan nilai maksimum = 4
Nilai PKG = 66 (Cukup)
Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan kebudayaan
nasional Indonesia
Komunikasi dengan sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua
peserta didik, dan masyarakat
Penguasaan materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang
mendukung mata pelajaran yang diampu
K O M P E T E N S I
Hasil kinerja guru dalam pembelajaran 66 dengan
kategori cukup, sehingga guru pemula tersebut perlu
mendapat pengarahan dan bimbingan untuk
meningkatkan kinerjanya melalui supervisi akademik
kunjungan kelas.
4.3.2 Siklus 1
a. Perencanaan.
Langkah selanjutnya adalah membuat perencanaan
untuk melakukan supervisi kunjungan kelas:
1. Instrumen pengamatan dan evaluasi.
Lembar Penilaian Kemampuan Merencanakan
Pembelajaran (Pemeriksaan Dokumen Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran/ RPP) digunakan
63
oleh peneliti dan observer untuk mengetahui
apakah RPP yang telah dibuat oleh guru sudah
sesuai dengan standar penyusunan RPP yang
meliputi Identitas mata pelajaran, standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator
pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran,
materi ajar, alokasi waktu, metode dan model
pembelajaran,kegiatan pembelajaran, penilaian
hasil belajar, sumber belajar.
Instrumen penilaian pelaksanan pembelajaran
oleh peneliti dan observer untuk mengetahui
kemampuan guru/kinerja guru khususnya
guru pemula dalam pembelajaran. Penilaian
pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan
dengan menggunakan Instrumen Penilaian
Kinerja Guru (IPKG).
lembar Pengamatan Supervisi Akademik
digunakan oleh Pengawas TK/SD untuk
mengetahui apakah pelaksanaan tindakan
supervisi akademik melalui kunjungan kelas
telah betul- betul dilaksanakan oleh
peneliti/supervisor/ Kepala Sekolah.
Panduan wawancara pra siklus merupakan
pedoman untuk mewancarai guru pemula
sebelum melaksanakan pembelajaran oleh
peneliti dan observer.
Panduan wawancara setelah observasi
merupakan pedoman untuk mewancarai guru
pemula setelah melaksanakan pembelajaran
oleh peneliti dan observer .
64
2.Menetapkan indikator keberhasilan guru dalam
pembelajaran
3. Menyusun jadwal supervisi kunjungan kelas.
4. Perlu juga menentukan guru senior/ observer yang
akan membantu pelaksanaan supervisi akademik
dan pembimbingan terhadap guru pemula.
5. Mengundang Pengawas TK/SD dabin V (Lima) untuk
mengawasi/mengobservasi pelaksanaan tindakan
supervisi akademik kunjungan kelas yang dilakukan
oleh Kepala sekolah.
6. Melaksanakan supervisi akademik kunjungan kelas.
7. Melaksanakan program tindak lanjut.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan siklus 1 dilaksanakan hari Senin,14
Maret 2016 dengan waktu 2 x 35 menit (dua jam
pelajaran). Mata pelajaran yang diajarkan adalah
Matematika. Sedangkan KD yang dipilih adalah
6.1Mengidentifikasi sifat- sifat bangun datar.
Sedangkan indikator yang dipilih adalah 1)
Mengidentifikasi sifat- sifat bangun datar persegi. 2)
Mengidentifikasi sifat- sifat bangun datar persegi
panjang. 3)Menggambar bangun datar persegi.4)
Menggambar bangun datar persegi panjang.
C. Observasi/pengamatan. Tahap pengamatan proses pembelajaran yang
dilakukan oleh guru pemula dilaksanakan oleh kepala
sekolah sebagai supervisor sekaligus peneliti dan guru
senior sebagai observer serta pengawas TK/SD. Hasil
pengamatan supervisi kunjungan kelas ini dapat dilihat
65
pada lembar penilaian kemampuan merencanakan
pembelajaran (penilaian dokumen RPP) dan hasil
observasi pembelajaran yang dilihat pada Instrumen
Penilaian Kinerja Guru (data Terlampir).
1. Penilaian RPP.
Sebelum kegiatan supervisi akademik kunjungan
kelas/observasi pembelajaran, terlebih dahulu
dilakukan wawancara dengan guru pemula tentang RPP
yang akan dilaksanakan. Berikut ini adalah petikan
wawancara peneliti dengan guru kelas V/ guru pemula
sebelum pembelajaran yaitu tentang pembuatan RPP
(14 Maret 2016):
“Sebelum pelaksanaan pembelajaran saya
mempersiapkan RRP terlebih dahulu. RPP dibuat sebagai pedoman guru dalam
mengajar sehingga arah dan tujuan
pembelajaran jelas. RPP tersebut berisi beberapa komponen seperti nama satuan
pendidikan, identitas sekolah, Standar
Kompetensi, Kompetensi Dasar, alokasi
waktu, perumusan indikator, skenario pembelajaran.”
Gurupun telah mencantumkan tindakan motivasi
yang akan dilakukan dalam pembelajaran pada RPP ,
berikut wawancara dengan guru pada 14 Maret 2016:
“Dalam RPP telah saya cantumkan tentang motivasi yang akan saya
laksanakan pada pembelajaran nanti.
Contohnya agar rajin belajar, disiplin, kerja sama dalam belajar serta
memberi semangat pada peserta didik
agar berani bertanya dll “.
66
Selanjutnya guru pemula telah pula
mencantumkan metode dan model pembelajaran yang
dipakai dalam pembelajaran pada RPP. Selain itu
gurupun telah pula mempersiapkan alat peraga dan
sumber belajar yang akan digunakan dalam
pembelajaran. Berikut petikan hasil wawancara tentang
hal tersebut (14 maret 2016):
“Skenario pembelajaran yang saya buat
untuk memperlancar pelaksanaan proses pembelajaran sehingga skenario
tersebut saya rancang dengan baik.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran
saya juga memilih metode dan model pembelajaran yang sesuai dengan
materi pelajaran yang akan saya
sajikan kepada peserta didik dan tidak lupa saya persiapkan alat peraga serta
sumber belajar “
Berdasarkan data penilaian dokumentasi RPP
yang diperoleh peneliti dapat diketahui bahwa guru
kelas V membuat RPP mata pelajaran matematika
masih perlu perbaikan karena dalam membuat LKS
dan soal- soal evaluasi pada tes akhir belum disertai
kunci dan pedoman penilaian. Berikut ini ada petikan
wawancara peneliti dengan observer tentang
pembuatan instrumen penilaian pembelajaran (14
Maret 2016).
“Guru dalam membuat LKS belum
disertai petunjuk kerja. Selain itu guru
dalam membuat soal evaluasi pada akhir pelajaran tidak disertai kunci dan
pedoman penilaian”.
Walaupun hasil penilaian RPP ini sudah
mengalami banyak peningkatan tetapi masih perlu ada
67
perbaikan terutama yaitu pada petunjuk kerja LKS dan
kunci dan pedoman penilaian tes akhir.
2. Observasi Pelaksanaan Pembelajaran.
Pada tahap ini Kepala Sekolah/Supervisor/peneliti
bersama observer mengamati pelaksanaanpembelajaran
yang dilakukan guru kelas V menggunakan instrumen
IPKG.
Berdasarkan pada data observasi dapat diketahui
bahwa pada saat proses belajar mengajar guru tidak
melakukan kegiatan pendahuluan dengan baik. Hal itu
dapat dilihat pada data IPKG. Berikut ini adalah
petikan wawancara peneliti dengan guru yang menjadi
pengamat/observer pada saat selesai pelaksanaan
supervisi akademik kunjungan kelas 14 Maret 2016.
“Pada saat saya melakukan observasi,
Bapak Hilmi belum menguasai teori belajar dengan baik. Karena pada hari
itu beliau langsung memberikan materi
kepada siswa tanpa melakukan apersepsi. Bapak Hilmi juga tidak
memberikan motivasi kepada siswa.
Bapak Hilmi lupa menyampaikan tujuan
pembelajaran. jadi pada saat guru sedang menerangkan materi terlihat
banyak siswa yang masih bingung apa
yang akan mereka pelajari. Selain itu power suara guru kurang keras sehingga
terlihat seperti berbicara sendiri ”.
Supervisi akademik dilanjutkan pada kegiatan
inti dari pembelajaran. Pada kegiatan inti pembelajaran
yang disupervisi meliputi kegiatan eksplorasi, kegiatan
elaborasi dan kegiatan konfirmasi. Guru melakukan
kegiatan eksplorasi pembelajaran salah satunya adalah
dengan melibatkan siswa dalam mencari informasi dan
68
belajar dari aneka sumber dengan menerapkan prinsip
alam oleh guru. Namun, dalam penggunaaan alat
peraga pembelajaran guru masih mengalami kesulitan.
Misalnya pada saat guru menggunakan alat peraga di
ruang kelas guru tidak melibatkan siswa sehingga
suasana belajar mengajar terasa pasif. Juga pada
memutar vidio pembelajaran diulang- ulang sehingga
menghabiskan waktu. Guru dalam melakukan kegiatan
elaborasi salah satu contohnya adalah dengan
memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi
dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik
secara lisan maupun tertulis. Sedangkan untuk
kegiatan konfirmasi guru memberikan umpan balik
positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan siswa.
Berikut ini adalah petikan wawancara peneliti
dengan guru pengamat/observer tentang kemampuan
guru dalam melaksanakan kegiatan inti pembelajaran
(14 Maret 2016).
“Pada saat saya melakukan observasi
pembelajaran yang dilakukan Bapak
Hilmi, dalam penggunaan alat peraga Bapak Hilmi tidak melibatkan peserta
didik ,sehingga peserta didik pasif dalam
menerima pelajaran. Selain itu guru
dalam memutar vidio pembelajaran ada momen yang diulang- ulang sehingga
menghabiskan waktu. Guru juga tidak
menggunakan papan tulis dalam mempraktikkan menggambar bangun
datar .”
Sebagaimana diungkapkan pula oleh Pengawas TK/SD Bapak Martoyo, M.Pd pada tanggal 14 Maret
2016 sebagai berikut:
69
“Bpk Hilmi dalam pembelajaran matematika hari ini sudah bagus
karena sudah runtut sesuai skenario
dalam RPP, alat peraga dipersiapkan
dengan baik. Tetapi akan lebih baik lagi apabila dalam menerangkan diagonal
persegi panjang dipraktikkan oleh
peserta didik di papan tulis sehingga peserta didik lebih aktif lagi dan akan
bertahan lama di pikiran/otak peserta
didik”.
Kegiatan terakhir pada siklus 1 pelaksanaan
pembelajaran adalah penutup. Pada kegiatan penutup
diharapkan guru mampu membuat rangkuman,
melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan
pembelajaran yang sudah dilakukan. Berdasarkan data
dokumentasi dan observasi dapat diketahui bahwa
guru melakukan evaluasi dalam bentuk tes tertulis dan
tes lisan. Tes lisan dilakukan pada saat proses belajar
mengajar (tes dalam proses pembelajaran). Sedangkan
tes tertulis dilakukan pada akhir pertemuan
pembelajaran untuk mengetahui kemampuan siswa
dalam menyerap materi pelajaran. Namun guru belum
melengkapi soal- soal tes dengan kunci jawaban dan
pedoman/ kriteria penilaian dalam RPP sehingga untuk
mengetahui hasil tes siswa memerlukan waktu agak
lama. Berikut ini adalah petikan wawancara peneliti
dengan guru senior/ observer tentang kegiatan
penutup.
“Guru melakukan kegiatan penutup
dengan membuat rangkuman atau simpulan dari pembelajaran yang telah
dilaksanakan. Guru juga memberikan
penilaian terhadap semua kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan. Namun guru tidak melaksanakan
70
memberikan tindak lanjut terhadap proses hasil pembelajaran karena guru
belum selesai menilai tes akir
pembelajaran disebabkan soal tes akhir
pada RPP belum dilengkapi kunci dan pedoman penilaian”.
Setelah kegiatan pembelajaran selesai dilakukan,
maka selesai juga kegiatan supervisi yang dilakukan
oleh supervisor. Di akhir kegiatan pelaksanaan
supervisi, supervisor membuat perjanjian dengan guru
yang disupervisi untuk membicarakan hasil
pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan observer dan
pengawas TK/SD pelaksanaan supervisi akademik
kunjungan kelas sudah sesuai dengan perencanaan.
Berdasarkan hasil penilaian RPP dan pengamatan
proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru pemula,
maka peneliti melakukan refleksi sebagai berikut:
1. Pembuatan RPP perlu diperbaiki terutama
pada petunjuk kerja LKS dan kunci serta
pedoman soal tes akhir pelajaran.
2. Guru dalam mengajar pada saat eksplorasi
belum mengadakan apersepsi dengan baik,
contohnya tidak menyampaikan tujuan
pembelajaran serta lupa untuk memberi
motivasi kepada peserta didik.
3. Pada waktu elaborasi guru kurang tepat
dalam menggunakan waktu, seperti pada saat
memutar vidio pembelajaran ada momen yang
71
diulang- ulang, tidak memanfaatkan papan
tulis dalam menerangkan materi menggambar
bangun datar.
4. Pada penutup guru belum selesai menilai hasil
tes siswa karena guru belum siap kunci dan
pedoman penilaian sehingga tindak lanjutpun
tidak dilaksanakan oleh guru.
4.3.3 Siklus 2.
a. Perencanaan.
Tindakan pada siklus 2 ini didasarkan pada hasil
refleks pada tindakan siklus 1. Beberapa hasil reflaksi
pada siklus1 menyatakan bahwa :
1. Pembuatan RPP perlu diperbaiki terutama
pada soal tes akhir pelajaran dan petunjuk
kerja pada RPP perlu diperjelas agar siswa
mudah dalam mengerjakan LKS.
2. Guru dalam mengajar pada saat eksplorasi
belum mengadakan apersepsi dengan baik,
contohnya tidak menyampaikan tujuan
pembelajaran kepada peserta didik serta tidak
memberi motivasi pada peserta didik.
3. Pada waktu elaborasi guru kurang tepat
dalam menggunakan waktu, seperti pada saat
memutar vidio pembelajaran ada momen yang
diulang- ulang. Tidak melibatkan peserta didik
dalam menggunakan alat peraga .
4. Pada penutup guru dalam menilai hasil tes
siswa juga terlalu lama karena guru belum
siap kunci dan pedoman penilaian.
72
Peneliti/Kepala Sekolah memberikan instruksi
atau saran untuk memperbaiki RPP terutama dalam
pembuatan soal tes perlu dilengkapi kunci dan kriteria
penilaian perlu memperjelas membuat petunjuk kerja
LKS, juga disarankan agar dalam pembelajaran pada
apersepsi untuk menyampaikan tujuan pembelajaran
kepada peserta didik. Selain itu guru juga disarankan
dalam menggunakan media pembelajaran dipersiapkan
perlu melibatkan peserta didik agar pembelajaran aktif,
guru hendaknya tidak mengulang- ulang dalam
memutar vidio pembelajaran
b. Pelaksanaan
Tindakan pada siklus2 ini dilaksanakan pada hari
Kamis, 31 Maret 2016 di kelas V. Mata pelajaran yang
diajarkan adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Materi
pelajaran pada siklus 2 adalah K.D 6.1Mendiskripsikan
sifat- sifat cahaya. Sedangkan indikator yang dipilih
adalah 1) Menjelaskan sifat- sifat cahaya 2)
membuktikan cahaya putih terdiri dari berbagai warna.
C. Observasi/pengamatan.
1. Penilaian RPP.
Pada siklus 2 ini penyusunan RPP yang dilakukan
guru pemula sudah baik. RPP tersebut berisi nama
satuan pendidikan, identitas sekolah, Standar
Kompetensi, Kompetensi Dasar, alokasi waktu,
perumusan indikator, skenario pembelajaran. Demikian
juga dalan merumuskan tujuan pembelajaran sudah
memuat ABCD. Dalam LKS juga sudah jelas dalam
73
merumuskan petunjuk kerja. Soal tes akhir pelajaran
pun sudah dilengkapi kunci serta pedoman serta
kriteria penilaian.
2. Observasi Pelaksanaan Pembelajaran.
Seperti pelaksanaan pada siklus 1 pada tahap ini
Kepala Sekolah/Supervisor/peneliti bersama observer
mengamati pelaksanaanpembelajaran yang dilakukan
guru kelas V menggunakan instrumen IPKG.
Berdasarkan hasil pengamatan guru pemula
dalam melaksanakan proses belajar mengajar guru
telah melaksanakan pendahuluan dengan baik, juga
telah menyampaikan tujuan pembelajaran. Berikut ini
adalah petikan wawancara peneliti dengan guru yang
menjadi pengamat/observer pada saat selesai
pelaksanaan supervisi akademik kunjungan kelas 31
Maret 2016.
“ Pada waktu saya melakukan observasi
siklus2 ini Bapak Hilmi telah melakukan
pendahuluan sesuai dengan RPP, dalam apersepsi telah memberi motivasi dan
menyampaikan tujuan pembelajaran
kepada peserta didik. Suara bapak Hilmi juga sudah keras sehingga peserta didik
pun sudah jelas mendengarnya. Peserta
didik terlihat antusias dalam mengikuti pelajaran”.
Selanjutnya pada kegiatan inti dari pembelajaran,
yang disupervisi meliputi kegiatan eksplorasi, kegiatan
elaborasi dan kegiatan konfirmasi. Dalam penggunaaan
alat peraga pembelajaran guru sudah tidak mengalami
kesulitan dan sudah berjalan lancar serta melibatkan
peserta didik. Misalnya peserta didik ikut
74
mempraktikkan penggunaan prisma di luar kelas
untuk membuktikkan terjadinya dispersi cahaya. Guru
dalam melakukan kegiatan elaborasi salah satu
contohnya adalah dengan memfasilitasi siswa melalui
pemberian tugas, diskusi dan lain-lain untuk
memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun
tertulis. Sedangkan untuk kegiatan konfirmasi guru
memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam
bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap
keberhasilan siswa. Seperti apa yang diungkapkan guru
senior/ observer berikut ini:
“Berdasarkan pengamatan yang saya
lakukan, beliau sudah melakukan kegiatan inti dengan baik. Untuk setiap
pertemuan terjadi peningkatan. Beliau
sudah melakukan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Dalam menggunkan alat
peraga sudah lancar serta melibatkan
siswa contohnya dalam menggunakan prisma di luar kelas untuk
mempraktikkan dispersi cahaya/
membuktikan terjadinya pelangi”
Kegiatan terakhir pada siklus 2 pelaksanaan
pembelajaran adalah penutup. Pada kegiatan penutup
guru mampu membuat rangkuman, melakukan
penilaian dan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran
yang sudah dilakukan. Berdasarkan data dokumentasi
dan observasi dapat diketahui bahwa guru melakukan
evaluasi dalam bentuk tes tertulis dan tes lisan. Tes
lisan dilakukan pada saat proses belajar mengajar (tes
dalam proses pembelajaran). Sedangkan tes tertulis
dilakukan pada akhir pertemuan pembelajaran untuk
mengetahui kemampuan siswa dalam menyerap materi
pelajaran. Berikut ini adalah petikan wawancara
75
peneliti dengan guru senior/ observer tentang kegiatan
penutup.
“Guru melakukan kegiatan penutup dengan
membuat rangkuman atau simpulan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan. Guru juga
memberikan penilaian terhadap kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan. Guru mampu memberikan umpan balik terhadap proses hasil
pembelajaran, dan menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan berikutnya.”
Setelah kegiatan pembelajaran selesai dilakukan,
maka selesai juga kegiatan supervisi yang dilakukan
oleh supervisor. Di akhir kegiatan pelaksanaan
supervisi, supervisor membuat perjanjian dengan guru
yang disupervisi untuk membicarakan hasil
pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung.
Hasil pengamatan supervisi akan di sampaikan kepada
guru pemula pada kegiatan tindak lanjut atau
pertemuan balikan. Pertemuan tindak lanjut
merupakan pertemuan yang dilakukan untuk
membahas kekurangan dan kelebihan guru selama
proses pembelajaran berlangsung.
d.Refleksi.
Berdasarkan hasil pengamatan observer dan
pengawas TK/SD pelaksanaan supervisi akademik
kunjungan kelas pada siklus 2 ini sudah sesuai dengan
perencanaan. Berdasarkan hasil penilaian RPP dan
pengamatan proses pembelajaran yang dilakukan oleh
guru pemula, maka peneliti melakukan refleksi sebagai
berikut:
1. Pembuatan RPP sudah baik,guru telah
menuliskan identitas RPP, dalam
76
merumuaskan tujuan juga telah memenuhi
kriteria ABCD, petunjuk kerja LKS dan kunci
serta pedoman soal tes akhir pelajaran sudah
ada.
2. Guru dalam mengajar pada saat eksplorasi
telah mengadakan apersepsi dengan baik,
telah menyampaikan tujuan pembelajaran
dantelah pula memberi motivasi kepada
peserta didik.
3. Pada waktu elaborasi guru dalam
menggunakan alat peraga dengan baik juga
melibatkan peserta didik dalam
mempraktikkan sifat- sifat cahaya khususnya
tentang dispersi cahaya, juga dalam memutar
vidio pembelajaran sesuai dengan kebutuhan
demikian pula papan tulis dimanfaatkan
dalam menerangkan materi pelajaran.
4. Pada kegiatan penutup guru telah menilai hasil
tes siswa dengan baik karena kunci dan
pedoman penilaian sudah dipersiapkan
sehingga tindak lanjutpun dapat dilaksanakan
oleh guru pula.
4.4 Pembahasan
Supervisi kunjungan dan observasi kelas adalah
kegiatan kepala sekolah langsung mengamati kegiatan
guru dalam melaksanakan tugas utamanya, mengajar,
penggunaan alat, metode, dan teknik mengajar serta
keseluruhan dengan faktor yang mempengaruhinya.
77
Menurut Sagala (2009:187- 188) mengatakan dalam
supervisi kunjungan kelas dapat dilaksanakan dengan
tiga pola. Pelaksanaan Supervisi akademik kunjungan
kelas pada penelitian ini menggunakan pola
pemberitahuan terlebih dahulu (announced visitition)
dengan waktu yang telah ditetapkan.
Melalui teknik ini, kepala sekolah/ peneliti dapat
mengamati secara langsung kegitan guru dalam
melakukan tugas utamanya, mengajar, penggunaan
alat, metode, dan teknik mengajar secara keseluruhan
dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Hasil
observasi kelas ini dapat digunakan oleh supervisor
bersama guru untuk menentukan cara-cara yang
paling tepat untuk memperbaiki dan meningkatkan
kondisi belajar mengajar.
Kunjungan dan observasi kelas sangat
bermanfaat untuk mendapatkan informasi tentang
proses belajar mengajar secara langsung, baik yang
menyangkut kelebihan maupun kekurangan dan
kelemahamnnya (Mulyasa, 2013: 245). Dan memang
benar dengan mengadakan supervisi akademik melalui
kunjungan kelas di SD Negeri Klampoklor kepada guru
pemula, Kepala Sekolah / Peneliti benar- benar
mendapatkan informasi yang lengkap tentang
kekurangan dan kelebihan guru pemula dalam
mengajar atau mengetahui kinerja mengajar guru
pemula.
78
Dari hasil pelaksanaan supervisi akademik
kunjungan kelas yang dilakukan memang telah terjadi
peningkatan kinerja mengajar guru pemula di SD
Negeri Klampoklor. Terlihat pada hasil 3 kali penilaian
RPP adalah seperti terlihat pada tabel berikut:
Tabel 5.1 REKAP HASIL PENILAIAN RPP
Ketercapaian RPP Kurang
55%
Cukup
55%- 69%
Baik
70%- 85%
Amat Baik
86%- 100% KET
Pra
Siklus - 63% - - cukup
Siklus1 - - 86,66% - Baik
Siklus2 - - - 90% Amat Baik
Juga pada Penilaian Kinerja Gurupun terjadi
peningkatan yang signifikan seperti terlihat pada tabel
berikut :
Tabel 5.2 REKAP HASIL PKG
HASIL PKG
Siklus kurang
<55
sedang
51- 60
cukup
61- 75
Baik
76- 90
Amat
Baik
91 - 100
KET
Pra
Siklus - - 66 - - Cukup
Siklus1 - - 73 - - Cukup
Siklus2 - - - 87 - Baik
Berdasarkan data dan fakta di lapangan tersebut
terbukti terjadi peningkatan kinerja guru pemula dalam
proses pembelajaran setelah dilakukan supervisi
akademik melalui kunjungan kelas oleh kepala sekolah.
79
top related