bab iv hasil dan pembahasan 4.1 hasil penelitian 4.1.1 … · 2019. 12. 4. · 1. 75-80 3 7,69% 2....
Post on 23-May-2021
2 Views
Preview:
TRANSCRIPT
38
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Pra Siklus
Data pra-siklus diperoleh berdasarkan kegiatan observasi dan diskusi dengan
guru kelas 5 SDN Sidorejo Lor 05 Salatiga. Tujuan dilakukan observasi dan
diskusi adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas 5 pada mata pelajaran
Matematika. Berdasarkan kegiatan observasi dan wawancara didapatkan nilai pra-
siklus dari daftar nilai siswa yang dijabarkan dalam tabel 18 dibawah ini.
Tabel 19
Nilai Matematika Kelas 5 SDN Sidorejo Lor 05 Salatiga Semester I Tahun
Pelajaran 2017/2018
Nilai Jumlah Siswa Presentase Keterangan
>65 12 30,8% Tuntas
<65 27 69,2% Tidak Tuntas
Jumlah 39 100%
Nilai Tertinggi 75
Nilai Terendah 30
Rata-rata kelas 52,5
Tabel 19 menunjukkan nilai pra-siklus mata pelajaran matematika siswa kelas
5 yang di ambil dari hasil belajar siswa semester I tahun pelajaran 2017/2018.
Rata-rata hasil belajar siswa menunjukkan nilai yang kurang dari KKM yang telah
ditentukan yaitu 65. Rentang nilai akan disajikan pada Tabel 19 sebagai berikut:
Tabel 20
Rentang Hasil Belajar Pra-Siklus Matematika Kelas 5
No Rentang Frekuensi Presentase
1. 75-80 3 7,69%
2. 65-70 9 23,08%
3. 55-60 5 12,82%
4. 45-50 12 30,77%
5. 30-40 10 25,64%
Pada Tabel 20 menunjukkan hasil nilai pra siklus 39 siswa dengan siswa
terbanyak berada pada rentang nilai 45–50 yaitu sebanyak 12 anak. Berikut
39
disajikan dalam bentuk diagram batang presentase rentang hasil belajar pra siklus
mata pelajaran Matematika kelas 5.
Gambar 2. Diagram Batang Distribusi Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
Berdasarkan Gambar 2 dapat terlihat banyak siswa kelas 5 yang masih
memiliki nilai belajar Matematika yang rendah. Hal tersebut dapat dikarenakan
oleh beberapa faktor diantaranya faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal siswa seperti dalam proses pembelajaran siswa masih berbicara dengan
teman, tidak memperhatikan guru saat pembelajaran, semangat belajar siswa yang
kurang. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi adalah kurangnya
fasilitas atau media atau teori yang berkaitan dengan penanaman proses
pemecahan masalah saat menyelesaikan soal. Maka dari itu, dalam mengatasi
hasil belajar yang rendah adalah dengan penerapan model problem based learning
terintegrasi langkah teori polya. Pelaksaan dilakukan pada siklus I dan siklus II.
4.1.2 Deskripsi Siklus I
Pada siklus I pembelajaran dilakukan berbeda dengan prasiklus. Pembelajaran
difokuskan pada penerapan model problem based learning dalam materi
penyajian data. Penerapan model PBL digunakan untuk meningkatkan hasil
belajar Matematika siswa kelas 5. Dalam siklus I dilakukan pertemuan tatap muka
sebanyak 2 kali dengan alokasi waktu 3 x 35 menit pada setiap pertemuan.
0
2
4
6
8
10
12
14
75 - 80 65 - 70 55 - 60 45 - 50 30-40
rentang nilai
40
4.1.2.1 Perencanaan Tindakan Siklus I
Tahap perencanaan siklus I diawali dengan penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dengan Kompetensi Dasar 3.7 Menjelaskan data yang
berkaitan dengan diri peserta didik atau lingkungan sekitar serta cara
pengumpulannya. Selain itu, disiapkan juga materi dan lembar kerja yang akan
digunakan untuk pembelajaran. Pada kegiatan observasi setiap pertemuan
disiapkan lembar observasi untuk pengajar dan siswa. Lembar observasi tersebut
digunakan untuk melihat keterlaksanaannya pembelajaran dengan model problem
based learning terintegrasi langkah teori polya.
4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Siklus I terdiri dari 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 3 x 35 menit untuk
setiap pertemuan. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal
20 Maret 2018 dan Rabu, 21 Maret 2018. Pembelajaran yang dilakukan mengacu
pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disiapkan sebelumnya
dengan model problem based learning terintegrasi langkah teori polya.
a. Pertemuan 1 ( 20 Maret 2018)
Kegiatan awal, guru membuka pelajaran dengan salam, berdoa bersama,
menanyakan kabar siswa dan presensi siswa. Kemudian guru melakukan apersepsi
dengan bertanya pada siswa pernahkah melihat daftar nilai atau raport. Setelah
siswa menjawab apersepsi guru, siswa dan guru melakukan tanya jawab
sederhana dan kemudian guru menginformasikan materi yang akan dipelajari dan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Kegiatan inti, pembelajaran dalam pertemuan I menekankan pada
penyampaian materi dengan model PBL . Setelah menyampaikan materi, guru
membimbing siswa untuk fokus pada orientasi masalah. Guru mengorganisasikan
siswa untuk belajar dengan bertanya pada siswa jika ada yang kurang memahami
materi. Siswa diberikan contoh soal yang berisi masalah untuk diselesaikan
bersama-sama. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya jika ada yang belum
paham. Siswa diberikan soal untuk diselesaikan. Guru membimbing siswa
mencari data atau informasi yang ada disoal yang akan digunakan untuk
penyelesaian masalah. Guru juga memfasilitasi siswa untuk melakukan
41
penyelidikan, mengembangkan dan menyajikan hasil serta menganalis dan
mengevaluasi proses penyelesaian masalah.
Kegiatan penutup diakhiri dengan siswa dibimbing guru membuat
kesimpulan materi hasil belajar dan guru memberikan tindak lanjut bagi siswa
dengan nilai yang masih rendah. Guru menutup pelajaran pada hari tersebut.
b. Pertemuan II (21 Maret 2018)
Kegiatan awal, guru membuka pelajaran dengan salam, berdoa bersama,
menanyakan kabar siswa dan presensi siswa. Kemudian guru melakukan apersepsi
dengan menanyakan materi pada pertemuan sebelumnya. Guru mengulas sedikit
materi pada pertemuan sebelumnya. Guru menginformasikan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan pada hari ini.
Kegiatan inti, guru melanjutkan penjelasan materi untuk indikator 3 dan 4.
Selain menyampaikan materi, guru juga menjelaskan cara penyelesaian masalah
secara sistematis dengan teori polya. Siswa yang kurang memahami materi atau
cara penyelesaian diberikan kesempatan untuk bertanya pada guru
(mengorganisasi siswa untuk belajar). Guru memberikan soal yang berisi masalah
untuk diselesaikan oleh siswa. Dalam proses penyelesaian masalah, guru
membimbing siswa untuk menggunakan 4 langkah teori polya (membimbing
penyelidikan). Setelah siswa selesai memecahkkan masalah dengan langkah teori
polya, guru meminta beberapa siswa untuk menuliskan hasil pekerjaannya di
papan tulis untuk dibahas bersama (mengembangkan dan menyajikan hasil).
Siswa yang jawabannya kurang sesuai dapat mencontoh hasil yang benar
(menganalisis dan mengevaluasi). Guru memberikan soal evaluasi untuk
diselesaikan siswa dengan 4 langkah teori polya.
Kegiatan penutup, diakhiri dengan siswa dibimbing guru untuk membuat
kesimpulan pembelajaran pada hari tersebut. Guru menutup pelajaran dengan
berdoa bersama.
Pada setiap kegiatan pembelajaran siswa di amati melalui lembar observasi
yang telah disiapkan yang disesuaikan dengan RPP dan langkah pembelajaran
model PBL terintegrasi langkah teori polya. Hasil observasi kegiatan siswa yang
telah didapat adalah sebagai berikut:
42
1. Semua siswa berdoa bersama dengan tertib, semua siswa hadir dan telah
menyiapkan perlengkapan belajarnya masing-masing.
2. Setelah guru memberikan apersepsi, ada beberapa siswa yang masih belum
menjawab pertanyaan guru dengan baik.
3. Saat guru menyampaikan tujuan pembelajaran, siswa mendengarkan
dengan baik.
4. Saat guru menjelaskan materi pelajaran beberapa siswa ada yang masih
berbicara dengan temannya.
5. Siswa mengerjakan soal dengan menemukan dan menuliskan data atau
informasi yang diperoleh.
6. Siswa mencari cara penyelesaian yang dianggapnya tepat.
7. Saat melakukan rencana penyelesaian, beberapa siswa dapat menemukan
hasil jawaban.
8. Siswa menganalisis prosedur penyelesaian masalah
9. Siswa dibimbing guru berusaha menarik kesimpulan
Rekapitulasi lembar observasi guru pada Siklus I pertemuan I dan II sebagai
berikut :
a. Pertemuan I
Tabel 21
Rekapitulasi Lembar Observasi Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran
Matematika Dengan Model Problem Based Learning (PBL) Terintegrasi
Langkah Teori Polya Siklus I Pertemuan I
No Aspek Yang Diamati Keterlaksanaan
Ya Tidak
PENDAHULUAN
1. Guru membuka pelajaran dengan salam √
2. Guru mengecek kehadiran siswa √
3. Guru memberikan apersepsi materi yang akan dipelajari √
4. Guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan di pelajari √
ORIENTASI MASALAH
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai √
6. Guru menyampaikan masalah dan penjelasan berkaitan dengan
materi pembelajaran
√
ORGANISASI BELAJAR
7. Guru membagi siswa dalam kelompok untuk menyelesaikan soal √
8. Guru membimbing perencanaan pemecahan masalah dengan :
a. Berkeliling mengecek aktivitas siswa
√
43
b. Menjawab pertanyaan siswa jika ada yang belum
memahami materi
c. Mengarahkan siswa untuk menggunakan pengetahuan
yang dimiliki serta petunjuk yang dapat digunakan untuk
penyelesaian masalah
PENYELIDIKAN
9. Guru berkeliling untuk membimbing penyelidikan dari tiap
kelompok
√
10. Guru membantu siswa untuk mencari pilihan cara yang tepat
dengan petunjuk-petunjuk yang didapatkan dari penelitian siswa
secara kelompok
√
MENGEMBANGKAN DAN MENYAJIKAN HASIL
11. Guru meminta beberapa siswa maju menuliskan jawabannya √
12. Guru memberikan tanggapan atas hasil jawaban siswa √
ANALISIS DAN EVALUASI
13. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya √
14. Guru membahas hasil jawaban siswa √
PENUTUP
15. Guru menanyakan kesimpulan konsep materi yang siswa
dapatkan hari ini
√
16. Guru menutup pembelajaran dengan salam √
Berdasarkan Tabel 21 observasi aktivitas pengajar dalam menggunakan model
problem based learning diperoleh hasil bahwa pengajar telah melaksanakan
kegiatan pembelajaran sesuai rencana yang ada dalam lembar observasi dengan
baik. Hasil observasi aktivitas pengajar pada siklus I pertemuan I yaitu jumlah
jawaban “Ya” sebanyak 15 item dan jawaban “Tidak” 1 item.
b. Pertemuan II
Tabel 22
Rekapitulasi Lembar Observasi Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran
Matematika Dengan Model Problem Based Learning (PBL) Terintegrasi
Langkah Teori Polya Siklus I Pertemuan II
No Aspek Yang Diamati Keterlaksanaan
Ya Tidak
PENDAHULUAN
1. Guru membuka pelajaran dengan salam √
2. Guru mengecek kehadiran siswa √
3. Guru memberikan apersepsi materi yang akan dipelajari √
4. Guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan di pelajari √
ORIENTASI MASALAH
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai √
6. Guru menyampaikan masalah dan penjelasan berkaitan dengan
materi pembelajaran
√
ORGANISASI BELAJAR
44
7. Guru mengkondisikan siswa agar tetap tenang √
8. Guru membimbing perencanaan pemecahan masalah dengan :
a. Berkeliling mengecek aktivitas siswa
b. Menjawab pertanyaan siswa jika ada yang belum
memahami materi
c. Mengarahkan siswa untuk menggunakan pengetahuan
yang dimiliki serta petunjuk yang dapat digunakan untuk
penyelesaian masalah
√
PENYELIDIKAN
9. Guru berkeliling untuk membimbing penyelidikan √
10. Guru membantu siswa untuk mencari pilihan cara yang tepat
dengan petunjuk-petunjuk yang didapatkan dari penelitian siswa
√
MENGEMBANGKAN DAN MENYAJIKAN HASIL
11. Guru meminta beberapa siswa maju menuliskan jawabannya √
12. Guru memberikan tanggapan atas hasil jawaban siswa √
ANALISIS DAN EVALUASI
13. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya √
14. Guru membahas hasil jawaban siswa √
PENUTUP
15. Guru menanyakan kesimpulan konsep materi yang siswa
dapatkan hari ini
√
16. Guru menutup pembelajaran dengan salam √
Berdasarkan Tabel 22 observasi aktivitas pengajar dalam menggunakan model
problem based learning diperoleh hasil bahwa pengajar telah melaksanakan
kegiatan pembelajaran sesuai rencana yang ada dalam lembar observasi dengan
baik. Hasil observasi aktivitas pengajar pada siklus I pertemuan II yaitu jumlah
jawaban “Ya” sebanyak 16 item.
Selain aktivitas guru yang diamati, kegiatan siswa selama pembelajaran juga
diamati. Observasi terhadap siswa dilakukan saat Pertemuan II yaitu saat siswa
menyelesaiakan masalah dengan langkah teori polya. Hasil observasi kegiatan
siswa yaitu sebagai berikut:
Tabel 23
Rekapitulasi Lembar Observasi Siswa Dalam Pembelajaran Matematika
Dengan Langkah Teori Polya Siklus I Pertemuan II
No Aspek Yang Diamati Keterlaksanaan
Ya Tidak
PENDAHULUAN
1. Siswa menjawab salam dari guru √
2. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru √
45
3. Siswa menanggapi apersepsi yang dilakukan guru √
4. Siswa menyimak materi yang diajarkan guru √
MEMAHAMI MASALAH
5. Siswa menemukan data atau informasi dari soal √
6. Siswa menuliskan data atau informasi yang diperoleh √
MERENCANAKAN PENYELESAIAN
7. Siswa menuliskan pilihan cara untuk menemukan solusi dengan
petunjuk-petunjuk yang telah didapatkan
√
8. Siswa menyiapkan rumus-rumus atau cara untuk menyelesaikan
masalah
√
MELAKSANAKAN RENCANA
9. Siswa memasukkan data yang diperoleh ke dalaam rencana
penyelesaian yang telah dibuat
√
10. Terdapat hasil jawaban dari siswa √
MENGECEK KEMBALI
11. Lebih dari 50% siswa dapat memberikan tanggapan saat diberi
pertanyaan guru terkait jawabannya
√
12. Terdapat kesimpulan jawaban yang dibuat siswa √
PENUTUP
13. Ada catatan kesimpulan pembelajaran hari ini √
14. Siswa bersama guru menutup pembelajaran √
Berdasarkan Tabel 23 observasi aktivitas siswa dalam pemecahan masalah
menggunakan langkah teori polya diperoleh hasil bahwa siswa telah
melaksanakan kegiatan pembelajaran namun masih ada beberapa hal yang perlu
ditingkatkan. Dalam tahap akhir, masih banyak siswa yang tidak memberi
tanggapan atas proses penyelesaian masalah yang dilaluinya. Hasil observasi
aktivitas siswa pada siklus I pertemuan II yaitu jumlah jawaban “Ya” sebanyak 12
item dan jawaban “Tidak” sebanyak 2 item.
4.1.2.3 Hasil Tindakan
Hasil tindakan dapat dilihat berdasarkan hasil belajar untuk nilai kognitif
siswa dan hasil observasi kegiatan pembelajaran oleh siswa untuk nilai afektif.
Hasil penilaiannya adalah sebagai berikut:
1. Hasil Tindakan Siklus I
Hasil belajar kognitif siswa diperoleh dari pemberian soal evaluasi secara
tertulis dengan soal uraian di akhir siklus I. Terlihat bahwa daftar nilai hasil
belajar siswa kelas 5 pada mata pelajaran Matematika siklus I menunjukan masih
ada beberapa siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM yaitu 65. Dari jumlah
46
siswa sebanyak 39 siswa, terdapat 12 siswa yang memperoleh nilai < 65 dan 27
siswa memperoleh nilai 65. Hasil belajar siswa kelas 5 mata pelajaran
Matematikasiklus I sebagai berikut:
Tabel 24
Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 5
Materi Penyajian Data Siklus I
Nilai Jumlah Siswa Presentase Keterangan
65 27 69,2% Tuntas
<65 12 30,8% Tidak Tuntas
Jumlah 39 100%
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 45
Rata-rata kelas 67,5
Berdasarkan Tabel 24 setelah dilakukan tindakan pada siklus I dengan
pembelajaran menggunakan model problem based learning (PBL) terintegrasi
langkah teori polya, terjadi peningkatan siswa yang mengalami ketuntasan hasil
belajar pada mata pelajaran Matematika. Peningkatan yang ada yaitu dari 39
siswa, 27 siswa telah tuntas dan 12 siswa masih mendapat nilai dibawah KKM.
Agar lebih jelas, berikut disajikan rentang nilai hasil belajar siswa:
Tabel 25
Rentang Nilai Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 5 Siklus I
Rentang Nilai Jumlah Siswa Presentase Ketuntasan
85-90 9 23,08% Tuntas
75-80 11 28,20% Tuntas
65-70 7 17,95% Tuntas
55-60 9 23,08% Tidak Tuntas
45-50 3 7,69% Tidak Tuntas
Tuntas 27 69,2%
Tidak Tuntas 12 30,8%
Nilai Rata-rata
Kelas
67,5
Tabel 25 menunjukan bahwa hasil belajar siklus I kelas 5 SDN Sidorejo Lor 05
Salatiga, 9 siswa memperoleh nilai dalam rentang 85-90 dengan persentase
23,08%, sebanyak 11 siswa memperoleh nilai dalam rentang 71-80 dengan
persentase 28,20%, sebanyak 7 siswa memperoleh nilai dalam rentang 65-70
47
dengan persentase 17,95%, sebanyak 9 siswa yang memperoleh nilai dalam
rentang 55-60 dengan persentase 23,08%, sebanyak 3 siswa memperoleh nilai
dalam rentang 41-50 dengan persentase 7,69%. Persentase ketuntasan hasil belajar
sudah meningkat dibanding persentase prasiklus yakni siklus I mencapai 69,2%.
Namun, hasil tersebut masih di bawah indikator keberhasilan yang telah
ditetapkan yaitu sebesar 80%. Berikut diagram batang distribusi hasil belajar mtk
siklus I pada gambar 3.
Gambar 3. Distribusi Hasil Belajar Matematika Siklus I
2. Hasil Penilaian Sikap Siswa Siklus I
Penilain sikap (afektif) dilakukan pada masing-masing siswa. Penilaian
afektif ini menggunakan pedoman kriteria, siswa memperoleh nilai A jika
mendapat skor 10- 14, B jika mendapat skor 6-9, C jika mendapat skor 1-5. Hasil
penilaian afektif siklus I dapat dilihat pada Tabel 26 di bawah ini:
Tabel 26
Hasil Belajar Afektif Siswa Kelas 5 Siklus I
No Nilai Kriteria Skor Jumlah Siswa
1. A 10 – 14 24
2. B 6 – 9 9
3. C 1 – 5 6
0
2
4
6
8
10
12
85 - 90 75 - 80 65 - 70 55 - 60 45 - 50
48
Dari Tabel 26, hasil nilai afektif siswa siklus I dapat terlihat terdapat 24 siswa
memperoleh nilai A, 9 siswa memperoleh nilai B dan 6 siswa mendapatkan nilai
C. Jika disajikan dalam diagram batang seperti gambar 4 berikut:
Gambar 4. Diagram Batang Distribusi Nilai Siswa Siklus I
4.1.2.4 Refleksi Siklus I
a. Penerapan pembelajaran dengan model problem based learning terintegrasi
langkah teori polya
Berdasarkan hasil pembelajaran siklus I nilai kognitif dan afektif siswa mulai
terlihat bahwa penggunaan model problem based learning (PBL) terintegrasi
langkah teori polya yang dilakukan oleh pengajar sudah sesuai sintak model dan
terlaksana dengan baik. Namun dalam proses pemecahan masalah yang dilakukan,
beberapa siswa masih belum menguasai kemampuan pemecahan masalah
terutama dalah tahap pengecekan prosedur yang telah dilakukannya sehingga hasil
belajar kognitif siswa masih ada yang rendah (kurang dari KKM). Hal ini dapat
terlihat dari jawaban siswa yang belum menggunakan langkah yang sistematis
sehingga hasil jawaban mereka masih salah. Dalam kelompok, beberapa siswa
hanya mengikuti jawaban dari temannya dan belum ikut mengembangkan
pengetahuannya sehingga kemampuan pemecahan masalah dalam satu kelompok
tidak merata.
b. Hasil Belajar Siswa
Evaluasi hasil belajar yang diperoleh dari hasil tes pada akhir pembelajaran
siklus I yang dilakukan pada pertemuan II telah menunjukkan adanya peningkatan
0
5
10
15
20
25
30
A B C
Kriteria
49
ketuntasan hasil belajar. Peningkatan ini dapat dilihat dari banyaknya siswa yang
mengalami peningkatan nilai walaupun masih terdapat juga siswa yang belum
tuntas. Nilai rata-rata kelaspun meningkat dari yang semula rata-rata prasiklus
sebesar 52,5 meningkat menjadi 67,5 pada siklus I dan persentase ketuntasan dari
pra siklus yang hanya 30,8% meningkat menjadi 69,2%. Sedangkan untuk
penilaian afektif belum dapat dikatakan meningkat dikarenakan peneliti baru
melakukan penelitian pada siklus I.
4.1.2.5 Tindak Lanjut
Berdasarkan tindakan yang telah dilakukan, observasi serta refleksi diatas,
dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran dengan model pembelajaran
problem based learning (PBL) terintegrasi langkah teori polya oleh pengajar
sudah sesuai sintak model yang digunakan. Namun, pada kegiatan pembelajaran
siswa masih terdapat beberapa kekurangan. Meskipun sudah terjadi peningkatan
pada hasil belajar dan presentase ketuntasan, tetapi hasil yang diperoleh belum
mencapai indikator kerja yang ditetapkan yaitu 80%. Kekurangan lain adalah
masih adanya beberapa siswa yang dalam pemecahan masalah belum
menggunakan langkah yang sistematis sehingga jawaban yang didapatkan salah.
Beberapa kekurangan yang terjadi pada siklus I akan diperbaiki pada pelaksanaan
pembelajaran siklus II. Kekurangan siklus I yang harus diperbaiki yaitu selama
proses pemecahan maslah, guru harus membimbing siswa untuk menggunakan 4
langkah teori polya secara sistematis agar mendapat jawaban yang sesuai.
Sebelum guru memberikan soal yang berisi permasalahan, guru mencontohkan
proses pemecahan masalah menggunakan 4 langkah teori polya terlebih dahulu.
Pembelajaran akan dibuat individu agar masing-masing siswa dapat memecahkan
masalah sesuai dengan pengetahuannya dan supaya hasil belajar dari semua siswa
meningkat.
4.1.3 Deskripsi Siklus II
Setelah melakukan analisis, evaluasi dan refleksi hingga diperoleh data dari
hasil pembelajaran siklus I mengenai penerapan pembelajaran dengan model
50
problem based learning (PBL) terintegrasi langkah teori polya dan hasil belajar
siswa, maka dilakukan penelitian lanjutan dengan melakukan perencanaan
penelitian pada siklus II.
4.1.3.1 Perencanaan Tindakan Siklus II
Tahap perencanaan siklus II hampir sama dengan siklus I yaitu diawali dengan
penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan Kompetensi Dasar
3.7 Menjelaskan data yang berkaitan dengan diri peserta didik atau lingkungan
sekitar serta cara pengumpulannya. Materi yang akan diajarkan adalah penyajian
data. Perencanaan pembelajaran pada siklus II ini sebagai penyempurnaan dan
tindak lanjut dari kekurangan yang terjadi pada siklus I. Siklus II ini dilaksanakan
dalam dua kali pertemuan tatap muka dengan alokasi waktu 3 x 35 menit pada
setiap pertemuan. Sebelum melaksanakan pembelajaran, selain menyiapkan RPP
sesuai langkah-langkah model pembelajaran problem based learning (PBL)
terintegrasi langkah teori polya yang disesuaikan dengan kompetensi dasar yang
akan diajarkan, juga disiapkan lembar evaluasi hasil belajar. Selain itu, disiapkan
juga lembar observasi pelaksanaan pembelajaran oleh guru dan lembar observasi
pelaksanaan pembelajaran oleh siswa dengan menggunakan model pembelajaran
problem based learning (PBL) terintegrasi langkah teori polya.
4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus II
Siklus II terdiri dari 2 kali pertemuan tatap muka dengan 1 kali pertemuan
untuk soal evaluasi dengan alokasi waktu 3 x 35 menit untuk setiap pertemuan.
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 27 Maret 2018 dan
Kamis, 29 Maret 2018. Pembelajaran yang dilakukan mengacu pada Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disiapkan sebelumnya dengan model
problem based learning terintegrasi langkah teori polya.
c. Pertemuan 1 ( 27 Maret 2018)
Kegiatan awal, guru membuka pelajaran dengan salam, berdoa bersama,
menanyakan kabar siswa dan presensi siswa. Kemudian guru melakukan apersepsi
dengan bertanya berat badan dari 10 siswa yang ada didalam kelas. Setelah siswa
menjawab apersepsi guru, siswa dan guru melakukan tanya jawab sederhana
51
tentang pengolahan data dan kemudian guru menginformasikan materi yang akan
dipelajari dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Kegiatan inti, pembelajaran dalam pertemuan I menekankan pada
penyampaian materi dengan model PBL . Setelah menyampaikan materi, guru
membimbing siswa untuk fokus pada orientasi masalah. Guru mengorganisasikan
siswa untuk belajar dengan bertanya pada siswa jika ada yang kurang memahami
materi. Siswa diberikan contoh soal yang berisi masalah untuk diselesaikan
bersama-sama. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya jika ada yang belum
paham. Siswa diberikan soal untuk diselesaikan. Guru membimbing siswa
mencari data atau informasi yang ada disoal yang akan digunakan untuk
penyelesaian masalah. Guru juga memfasilitasi siswa untuk melakukan
penyelidikan, mengembangkan dan menyajikan hasil serta menganalis dan
mengevaluasi proses penyelesaian masalah.
Kegiatan penutup diakhiri dengan siswa dibimbing guru membuat
kesimpulan materi hasil belajar dan guru memberikan tindak lanjut bagi siswa
dengan nilai yang masih rendah. Guru menutup pelajaran pada hari tersebut.
d. Pertemuan II (29 Maret 2018)
Kegiatan awal, guru membuka pelajaran dengan salam, berdoa bersama,
menanyakan kabar siswa dan presensi siswa. Kemudian guru melakukan apersepsi
dengan menanyakan materi pada pertemuan sebelumnya. Guru mengulas sedikit
materi pada pertemuan sebelumnya. Guru menginformasikan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan pada hari ini.
Kegiatan inti, guru melanjutkan penjelasan materi. Selain menyampaikan
materi, guru juga menjelaskan cara penyelesaian masalah secara sistematis dengan
teori polya. Guru memberikan penguatan konsep materi dan langkah penyelesaian
soal menggunakan polya. Siswa yang belum jelas dibberikan kesempatan untuk
bertanya. Guru memberikan soal evaluasi untuk masing-masing siswa. Selama
siswa mengerjakan, guru hanya mendampingi siswa.
Kegiatan penutup, diakhiri dengan siswa dibimbing guru untuk membuat
kesimpulan pembelajaran pada hari tersebut. Guru menutup pelajaran dengan
berdoa bersama.
52
Pengamatan terhadap siklus II dilakukan sebanyak 2 kali yakni pada
pertemuan I dan pertemuan II. Hasil pengamatan terhadap pembelajaran dapat
dilihat sebagai berikut:
1. Semua siswa berdoa bersama dengan tertib, semua siswa hadir dan telah
menyiapkan perlengkapan belajarnya masing-masing.
2. Setelah guru memberikan apersepsi, ada beberapa siswa yang masih belum
menjawab pertanyaan guru dengan baik.
3. Saat guru menyampaikan tujuan pembelajaran, siswa mendengarkan dengan
baik.
4. Saat guru menjelaskan materi pelajaran beberapa siswa ada yang masih
berbicara dengan temannya.
5. Siswa mengerjakan soal dengan menemukan dan menuliskan data atau
informasi yang diperoleh.
6. Siswa mencari cara penyelesaian yang dianggapnya tepat.
7. Saat melakukan rencana penyelesaian, beberapa siswa dapat menemukan hasil
jawaban.
8. Siswa menganalisis prosedur penyelesaian masalah
9. Siswa dibimbing guru berusaha menarik kesimpulan
Rekapitulasi lembar observasi guru pada Siklus I pertemuan I dan II sebagai
berikut :
a. Pertemuan I
Tabel 27
Rekapitulasi Lembar Observasi Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran
Matematika Dengan Model Problem Based Learning (PBL) Terintegrasi
Langkah Teori Polya Siklus I Pertemuan I
No Aspek Yang Diamati Keterlaksanaan
Ya Tidak
PENDAHULUAN
1. Guru membuka pelajaran dengan salam √
2. Guru mengecek kehadiran siswa √
3. Guru memberikan apersepsi materi yang akan dipelajari √
4. Guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan di pelajari √
ORIENTASI MASALAH
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai √
53
6. Guru menyampaikan masalah dan penjelasan berkaitan dengan
materi pembelajaran
√
ORGANISASI BELAJAR
7. Guru mengkondisikan siswa untuk menyelesaikan soal secara
individu
√
8. Guru membimbing perencanaan pemecahan masalah dengan :
a. Berkeliling mengecek aktivitas siswa
b. Menjawab pertanyaan siswa jika ada yang belum
memahami materi
c. Mengarahkan siswa untuk menggunakan pengetahuan
yang dimiliki serta petunjuk yang dapat digunakan untuk
penyelesaian masalah
√
PENYELIDIKAN √
9. Guru berkeliling untuk membimbing penyelidikan √
10. Guru membantu siswa untuk mencari pilihan cara yang tepat
dengan petunjuk-petunjuk yang didapatkan dari penelitian
√
MENGEMBANGKAN DAN MENYAJIKAN HASIL
11. Guru meminta beberapa siswa maju menuliskan jawabannya √
12. Guru memberikan tanggapan atas hasil jawaban siswa √
ANALISIS DAN EVALUASI
13. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya √
14. Guru membahas hasil jawaban siswa √
PENUTUP
15. Guru menanyakan kesimpulan konsep materi yang siswa
dapatkan hari ini
√
16. Guru menutup pembelajaran dengan salam √
Berdasarkan Tabel 27 observasi aktivitas pengajar dalam menggunakan model
problem based learning diperoleh hasil bahwa pengajar telah melaksanakan
kegiatan pembelajaran sesuai rencana yang ada dalam lembar observasi dengan
baik. Hasil observasi aktivitas pengajar pada siklus II pertemuan I yaitu jumlah
jawaban “Ya” sebanyak 16 item.
b. Pertemuan II
Tabel 28
Rekapitulasi Lembar Observasi Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran
Matematika Dengan Model Problem Based Learning (PBL) Terintegrasi
Langkah Teori Polya Siklus I Pertemuan II
No Aspek Yang Diamati Keterlaksanaan
Ya Tidak
PENDAHULUAN
1. Guru membuka pelajaran dengan salam √
2. Guru mengecek kehadiran siswa √
3. Guru memberikan apersepsi materi yang akan dipelajari √
4. Guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan di pelajari √
54
ORIENTASI MASALAH
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai √
6. Guru menyampaikan masalah dan penjelasan berkaitan dengan
materi pembelajaran
√
ORGANISASI BELAJAR
7. Guru mengkondisikan siswa untuk menyelesaikan soal secara
individu
√
8. Guru membimbing perencanaan pemecahan masalah dengan :
a. Berkeliling mengecek aktivitas siswa
b. Menjawab pertanyaan siswa jika ada yang belum
memahami materi
c. Mengarahkan siswa untuk menggunakan pengetahuan
yang dimiliki serta petunjuk yang dapat digunakan untuk
penyelesaian masalah
√
PENYELIDIKAN
9. Guru berkeliling untuk membimbing penyelidikan √
10. Guru membantu siswa untuk mencari pilihan cara yang tepat
dengan petunjuk-petunjuk yang didapatkan dari penelitian siswa
√
MENGEMBANGKAN DAN MENYAJIKAN HASIL
11. Guru meminta beberapa siswa maju menuliskan jawabannya √
12. Guru memberikan tanggapan atas hasil jawaban siswa √
ANALISIS DAN EVALUASI
13. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya √
14. Guru membagikan soal evaluasi untuk dikerjakan masing-
masing siswa
√
PENUTUP
15. Guru menanyakan kesimpulan konsep materi yang siswa
dapatkan hari ini
√
16. Guru menutup pembelajaran dengan salam √
Berdasarkan Tabel 28 observasi aktivitas pengajar dalam menggunakan model
problem based learning diperoleh hasil bahwa pengajar telah melaksanakan
kegiatan pembelajaran sesuai rencana yang ada dalam lembar observasi dengan
baik. Hasil observasi aktivitas pengajar pada siklus I pertemuan II yaitu jumlah
jawaban “Ya” sebanyak 16 item.
Selain aktivitas guru yang diamati, kegiatan siswa selama pembelajaran juga
diamati. Observasi terhadap siswa dilakukan saat Pertemuan II yaitu saat siswa
menyelesaikan masalah dengan langkah teori polya. Hasil observasi kegiatan
siswa yaitu sebagai berikut:
55
Tabel 29
Rekapitulasi Lembar Observasi Siswa Dalam Pembelajaran Matematika
Dengan Langkah Teori Polya Siklus I Pertemuan II
No Aspek Yang Diamati Keterlaksanaan
Ya Tidak
PENDAHULUAN
1. Siswa menjawab salam dari guru √
2. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru √
3. Siswa menanggapi apersepsi yang dilakukan guru √
4. Siswa menyimak materi yang diajarkan guru √
MEMAHAMI MASALAH
5. Siswa menemukan data atau informasi dari soal √
6. Siswa menuliskan data atau informasi yang diperoleh √
MERENCANAKAN PENYELESAIAN
7. Siswa mengemukakan pilihan cara untuk menemukan solusi
dengan petunjuk-petunjuk yang telah didapatkan
√
8. Siswa menyiapkan rumus-rumus atau cara untuk menyelesaikan
masalah
√
MELAKSANAKAN RENCANA
9. Siswa memasukkan data yang diperoleh ke dalaam rencana
penyelesaian yang telah dibuat
√
10. Terdapat hasil jawaban dari siswa √
MENGECEK KEMBALI
11. Lebih dari 50% siswa dapat memberikan tanggapan saat diberi
pertanyaan guru terkait jawabannya
√
12. Terdapat kesimpulan yang dibuat siswa √
PENUTUP
13. Ada catatan kesimpulan pembelajaran hari ini √
14. Siswa bersama guru menutup pembelajaran √
Berdasarkan Tabel 29 observasi aktivitas siswa dalam pemecahan masalah
menggunakan langkah teori polya diperoleh hasil bahwa siswa telah
melaksanakan kegiatan pembelajaran namun masih ada beberapa hal yang perlu
ditingkatkan. Hasil observasi aktivitas pengajar pada siklus I pertemuan II yaitu
jumlah jawaban “Ya” sebanyak 14 item.
4.1.3.3 Hasil Tindakan
Hasil tindakan dapat dilihat berdasakan hasil belajar untuk nilai kognitif
siswa, hasil observasi kegiatan pembelajaran oleh siswa untuk nilai afektif. Hasil
penilaiannya adalah sebagai berikut:
56
1. Hasil Tindakan Siklus II
Hasil belajar kognitif siswa diperoleh dari pemberian soal evaluasi secara
tertulis dengan soal uraian di akhir siklus II. Terlihat bahwa daftar nilai hasil
belajar siswa kelas 5 pada mata pelajaran Matematika siklus II menunjukan masih
ada beberapa siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM yaitu 65. Dari jumlah
siswa sebanyak 39 siswa, terdapat 5 siswa yang memperoleh nilai < 65 dan 34
siswa memperoleh nilai 65. Hasil belajar siswa kelas 5 mata pelajaran
Matematika siklus II sebagai berikut:
Tabel 30
Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 5
Materi Penyajian Data Siklus II
Nilai Jumlah Siswa Presentase Keterangan
>65 34 87,2% Tuntas
<65 5 12,2% Tidak Tuntas
Jumlah 39 100%
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 55
Rata-rata 72,5
Berdasarkan Tabel 30, setelah dilakukan tindakan pada siklus II dengan
pembelajaran menggunakan model problem based learning (PBL), terjadi
peningkatan siswa yang mengalami ketuntasan hasil belajar pada mata pelajaran
Matematika. Peningkatan yang ada yaitu dari 39 siswa, 34 siswa telah tuntas dan
5 siswa masih mendapat nilai dibawah KKM. Agar lebih jelas, berikut disajikan
rentang nilai hasil belajar siswa:
Tabel 31
Rentang Nilai Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 5 Siklus II
Rentang Nilai Jumlah Siswa Presentase Ketuntasan
85-90 9 23,08% Tuntas
75-80 13 33,33% Tuntas
65-70 12 30,77% Tuntas
55-60 5 12,82% Tidak Tuntas
Tuntas 34 87,2%
Tidak Tuntas 5 12,8 %
Nilai Rata-rata
Kelas
72,5
57
Tabel 31 menunjukan bahwa hasil belajar siklus II kelas 5 SDN Sidorejo Lor
05 Salatiga, 9 siswa memperoleh nilai dalam rentang 85-90 dengan persentase
23,08%, sebanyak 13 siswa memperoleh nilai dalam rentang 75-80 dengan
persentase 33,33%, sebanyak 12 siswa memperoleh nilai dalam rentang 65-70
dengan persentase 30,77%, sebanyak 5 siswa yang memperoleh nilai dalam
rentang 55-60 dengan persentase 12,82%. Persentase ketuntasan hasil belajar
sudah meningkat menjadi 87,2% dan telah mencapai indikator ketercapaian yang
diharapkan. Berikut diagram batang distribusi hasil belajar mtk siklus II pada
gambar 5.
Gambar 5. Diagram Batang Distribusi Hasil Belajar Mtk Siklus II
2. Hasil Penilaian Sikap Siswa Siklus II
Penilain sikap (afektif) dilakukan pada masing-masing siswa. Penilaian
afektif ini menggunakan pedoman kriteria, siswa memperoleh nilai A jika
mendapat skor 10- 14, B jika mendapat skor 6-9, C jika mendapat skor 1 -5. Hasil
penilaian afektif siklus I dapat dilihat pada tabel 32 di bawah ini.
Tabel 32
Hasil Belajar Afektif Siswa Kelas 5 Siklus II
No Nilai Kriteria Skor Jumlah Siswa
1. A 10 – 13 32
2. B 6 – 9 7
3. C 1 – 5 0
0
2
4
6
8
10
12
14
85 - 90 75 - 80 65 - 70 55 - 60
58
Dari Tabel 32, Hasil nilai afektif siswa siklus I dapat dilihat terdapat 32 siswa
memperoleh nilai A, 7 siswa memperoleh nilai B dan 0 siswa mendapatkan nilai
C. Jika disajikan dalam diagram batang seperti gambar 6 berikut.
Gambar 6. Diagram Batang Distribusi Nilai Afektif Siswa Siklus II
4.1.3.4 Refleksi Siklus II
a. Penerapan pembelajaran dengan model problem based learning terintegrasi
langkah teori polya
Berdasarkan hasil pembelajaran siklus II nilai kognitif dan afektif siswa
menunjukkan bahwa penggunaan model problem based learning (PBL)
terintegrasi langkah teori polya yang dilakukan oleh pengajar sudah sesuai sintak
model dan terlaksana dengan baik. Dalam penyelesaian masalah, siswa telah
menggunakan langkah dari teori polya sehingga pemahaman siswa bertambah dan
siswa dapat memecahkan masalah dengan sistematis.
b. Hasil belajar siswa berdasarkan evaluasi, hasil tes pada siklus II menunjukan
adanya peningkatan hasil belajar siswa. Peningkatan ini dapat dilihat dari nilai
rata-rata kelas yang semula pada siklus I sebesar 67,5 meningkat menjadi 72,5
pada siklus II. Presentase ketuntasan pada siklus I sebesar 69,2% meningkat
menjadi 87,2% pada siklus II. Hasil nilai ranah afektif ini mengalami peningkatan
jika dibandingkan dengan siklus I, dari 24 siswa yang memperoleh nilai A
meningkat menjadi 32 siswa, dari 9 siswa yang memperoleh nilai B menjadi 7
siswa dan dari 6 siswa yang mendapat nilai C pada siklus II tidak ada yang
mendapat nilai C. Hasil nilai psikomotor juga mengalami peningkatan jika
0
5
10
15
20
25
30
35
A B C
Kriteria
59
dibandingkan dengan siklus I, dari 0 siswa yang memperoleh nilai A meningkat
menjadi 5 siswa, dari 4 siswa yang memperoleh nilai AB menjadi 12 siswa dan 13
siswa mendapat nilai B pada siklus II tidak ada yang mendapat nilai B dan C.
4.1.3.5 Tindak Lanjut Siklus II
Berdasarkan hasil observasi, hasil belajar siswa dan refleksi yang telah
dilakukan disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran problem based learning (PBL) terintegrasi langkah teori
polya pada siklus II oleh pengajar yang sebelumnya baik menjadi lebih baik.
Untuk siswa meskipun dalam pelaksanaan masih terdapat beberapa siswa yang
harus dijelaskan kembali, namun pada siklus II telah terjadi peningkatan. Pengajar
melakukan perbaikan kekurangan yang terdapat pada siklus I dalam pelaksanaan
siklus II ini, sehingga hasil belajar siswa dapat mencapai target yang telah
ditetapkan yaitu presentase ketuntasan mencapai 80%. Presentase ketuntasan yang
dicapai pada siklus II telah mencapai 87,2% (34 siswa tuntas dan 5 siswa belum
tuntas), maka penelitian ini dikatakan telah berhasil karena presentase ketuntasan
lebih dari 80%. Target indikator kerja telah tercapai pada siklus II, maka
penelitian ini hanya dilakukan dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklus II.
4.1.4 Hasil Analisis Data
Hasil analisis data kognitif siswa berdasarkan rekap hasil belajar siswa
sebelum tindakan (pra-siklus), siklus I dan siklus II serta perbandingan hasil
belajarnya dalam tabel 33 di bawah ini.
Tabel 33
Perbandingan Persentase Ketuntasan dan Ketidaktuntasan
Pada Tahap Pra-Siklus, Siklus I, dan Siklus II
No Ketuntas
an
Pra-siklus Siklus I Siklus II
Jumlah
siswa
Persen
(%)
Jumlah
siswa
Persen
(%)
Jumlah
siswa
Persen
(%)
1. Tuntas 12 30,8% 27 69,2% 32 87,2%
2. Tidak
Tuntas 27 69,2% 12 30,8% 7 12,8%
Jumlah 39 100% 39 100% 39 100%
60
Berdasarkan Tabel 33 diketahui bahwa hasil belajar siswa pada tahap pra
siklus, siklus I dan siklus II mengalami peningkatan dengan jumlah siswa yang
memperoleh nilai lebih besar atau sama dengan KKM (65) dalam mata pelajaran
Matematika. Dari data pada Tabel 33 dapat disajikan diagram batang
perbandingan persentase hasil belajar siswa sebagai berikut:
Gambar 7. Diagram Batang Perbandingan Persentasi
Hasil Belajar Siswa Pra siklus, Siklus I, dan Siklus II
Hasil observasi berdasarkan rekap dari siklus I dan II disajikan dalam tabel
sebagai berikut:
Tabel 34 Perbandingan Hasil Observasi Penerapan Langkah Teori Polya
Pada Tahap Siklus I dan Siklus II
No Tahap Nilai
A B C
1. Siklus I 24 9 6
2. Siklus II 32 7 0
Hasil analisis observasi menunjukkan peningkatan hasil penerapan teori polya
dalam pembelajaran Matematika. Dari data pada Tabel 34 dapat disajikan diagram
batang perbandingan hasil observasi penerapan langkah teori polya sebagai
berikut:
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
90,00%
100,00%
Pra siklus Siklus I Siklus II
Tuntas
TidakTuntas
61
Gambar 8. Analisis Hasil Penerapan Teori Polya Siklus I Dan II
Hasil analisis komparatif ketuntasan hasil belajar siswa dari pra-siklus, siklus I, dan
siklus II disajikan dalam tabel berikut:
Gambar 9. Analisis Perbandingan Ketuntasan
Hasil Belajar Pra-Siklus, Siklus I, Dan Siklus II
4.2 Pembahasan
Hasil observasi untuk tahap pra siklus yang dilakukan di SD Negeri Sidorejo
Lor 05 Salatiga menunjukkan masih rendahnya hasil belajar siswa kelas 5 pada
mata pelajaran Matematika. Hal ini didasarkan pada nilai hasil belajar siswa yang
masih banyak dibawah KKM (65) yaitu dari 39 siswa dalam satu kelas, 12 siswa
tuntas dan 27 siswa belum tuntas dengan persentase siswa yang tuntas 30,8% dan
belum tuntas 69,2%. Selain presentase ketidaktuntasan yang lebih dari 50%
pemerolehan nilai di kelas 5 juga masih rendah, nilai tertinggi dalam satu kelas
adalah 75 tetapi nilai terendahnya sebesar 30. Hal ini membuktikan bahwa dalam
pembelajaran terdapat beberapa kekurangan yang membuat pembelajaran kurang
0
5
10
15
20
25
30
35
Siklus I Siklus II
A
B
C
24
32
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00% PRA-SIKLUS
SIKLUS I
SIKLUS II
30,8%
69,2%
87,2%
62
menarik bagi siswa, siswa kurang fokus dalam menyelesaikan soal sehingga
berdampak pada hasil belajarnya yang masih rendah.
Rendahnya hasil belajar siswa dikarenakan oleh beberapa faktor diantaranya
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal siswa seperti dalam proses
pembelajaran siswa masih berbicara dengan teman, tidak memperhatikan guru
saat pembelajaran, semangat belajar siswa yang kurang. Sedangkan faktor
eksternal yang mempengaruhi adalah kurangnya fasilitas atau media atau teori
yang berkaitan dengan penanaman proses pemecahan masalah saat menyelesaikan
soal.
Pada dasarnya salah satu tujuan mata pelajaran Matematika adalah agar
peserta didik mampu untuk memecahkan masalah matematika yang meliputi
kemampuan dalam memahami masalah, merancang model matematika,
menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang maka guru harus berusaha
mengembangkan pembelajaran dan memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan keterampilannya dalam memecahkan masalah
matematika. Hal ini dapat menggeser paradigma pembelajaran yang pada awalnya
konvensional (berpusat pada guru) berubah menjadi pembelajaran aktif yang
berpusat pada siswa.
Model pembelajaran yang dapat memfasilitasi siswa agar dapat
mengembangkan kemampuan pemecahan masalahnya adalah model problem
based learning. Selain digunakannya model yang sesuai, dibutuhkan juga teori
yang mendukung. Maka dari itu, dalam mengatasi hasil belajar yang rendah
adalah dengan penerapan model problem based learning terintegrasi langkah teori
polya. Berikut diuraikan pembelajaran dengan menerapkan model problem based
learning terintegrasi langkah teori polya;
Siklus I pembelajaran dengan menerapkan model problem based learning dan
langkah teori polya pada materi pokok Pengumpulan dan Penyajian Data
diperoleh hasil belajar siswa yang mencapai ketuntasan sebesar 69,2% yaitu dari
39 siswa dalam satu kelas, 27 siswa telah dapat mencapai KKM. Sedangkan, 12
siswa lain dengan persentase 30,8% belum tuntas karena masih kurangnya
pemahaman cara pemecahan masalah untuk mendapat hasil jawaban. Rata-rata
63
kelas juga meningkat, dari yang pada awalnya rata-rata nilai pra siklus 52,5
meningkat menjadi 67,5 dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 45.
Siklus II dengan menerapakan model pembelajaran dan langkah teori polya
pada materi pokok “penyajian data”. Diperoleh siswa yang mencapai ketuntasan
dengan KKM 65 mencapai 34 siswa dengan presentase 87,2% dan siswa tidak
mencapai KKM atau tidak tuntas berjumlah 5 siswa dengan presentase 12,8%.
Hasil ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahap siklus I ketuntasan
yang sebelumnya sebesar 69,2% meningkat menjadi 87,2% dan presentase
ketidaktuntasan mengalami penurunan dari sebelumnya sebesar 30,8% turun
menjadi 12,8%. Rata-rata nilai kelas siklus II adalah 72,5 dengan nilai minimal 55
dan nilai maksimal 90.
Dalam penelitian ini, penerapan model pembelajaran problem based learning
di integrasikan dengan teori polya sehingga masing-masing siswa dapat
memecahkan masalah secara sistematis dan memperoleh pemahaman yang
mendalam bukan sekedar meniru atau mengikuti contoh yang diberikan guru. Hal
ini juga berdampak pada hasil belajar siswa karena siswa akan lebih memahami
apa yang menjadi permasalahan dalam soal. Sebelum dilaksanakan tindakan,
terdapat beberapa siswa yang memiliki nilai di bawah KKM dan mendapat nilai
rata-rata rendah, setelah dilaksanakan tindakan siklus I dan siklus II hasil belajar
siswa menjadi meningkat serta nilai-rata-rata juga meningkat.
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat dikatakan bawa penerapan model
problem based learning terintegrasi langkah teori polya dapat meningkatkan hasil
belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas 5 SD Negeri Sidorejo Lor 05
Salatiga. Adanya penelitian ini memberikan implikasi baik secara teoritis dan
praktis. Berikut akan diuraikan implikasi teoritis dan praktis dari penelitian ini:
1. Implikasi Teoritis
Setelah membandingkan model pembelajaran problem based learning
terintegrasi langkah teori polya dengan penelitian sebelumnya adalah sejalan dan
saling melengkapi. Penggunaan model pembelajaran problem based learning
disesuaikan dengan materi dan kebutuhan siswa. Meskipun model pembelajaran
problem based learning terintegrasi langkah teori polya ini mengalami perubahan
64
akan tetapi tetap disesuaikan dengan karakteristik siswa, menjadikan siswa lebih
aktif dalam memecahkan suatu permasalahan matematika. Model pembelajaran
problem based learning terintegrasi langkah teori polya yang disesuaikan dengan
standar proses akan membuat guru lebih mudah dalam menggunakan model
pembelajaran problem based learning terintegrasi langkah teori polya dan
memberikan pembelajaran yang lebih bermakna bagi siswa. Selain itu, juga akan
meningkatkan hasil belajar siswa karena model pembelajaran problem based
learning terintegrasi langkah teori polya disesuaikan dengan materi pelajaran
Matematika yang menuntut adanya pemecahan masalah secara sistematis dan
mendalam.
2. Implikasi Praktis
Pembelajaran dengan model pembelajaran problem based learning
terintegrasi langkah teori polya ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Siswa
yang semula belum tuntas setelah diadakan tindakan menggunakan model
pembelajaran problem based learning terintegrasi langkah teori polya menjadi
tuntas setelah melalui siklus I dan siklus II. Sehingga model pembelajaran
problem based learning terintegrasi langkah teori polya dapat digunakan sebagai
salah satu cara meningkatkan hasil belajar. Dalam menggunakan model
pembelajaran problem based learning terintegrasi langkah teori polya yaitu guru
memberikan soal matematika yang berisi permasalahan untuk dipecahkan oleh
siswa, guru meminta siswa untuk menyelesaikan masalah dengan langkah teori
polya. Selama melakukan penyelidikan, siswa di bimbing guru. Setelah siswa
menyelesaikan soal, siswa mendapat hasil akhir dan kemudian mengecek kembali
semua prosedur yang telah dilakukannya agar tidak ada kekeliruan sehingga hasil
yang didapat siswa sesuai. Berdasarkan uraian penelitian yang telah dipaparkan,
maka penerapan dan penggunaan model pembelajaran problem based learning
terintegrasi langkah teori polya dapat memberikan sumbangan pengetahuan dalam
meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
top related