bab iii survey lapangan - perpustakaan digital...
Post on 06-Feb-2018
213 Views
Preview:
TRANSCRIPT
52
BAB III
SURVEY LAPANGAN
3.6 Perolehan Material Renda di Indonesia
Renda yang banyak ditemukan di pasaran adalah jenis renda yang
digunakan sebagai bahan dekorasi atau benda aplikasi. Biasanya renda
digunakan hanya sebagai bahan penghias pinggiran pakaian atau kain
pelengkap kebutuhan rumah tangga, seperti taplak meja, lap atau juga
digunakan pada kain pelengkap interior rumah seperti gorden, kap
lampu, dll. Renda yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah
renda yang berjenis renda air dan renda katun, karena selain harga
terjangkau, ragamnya juga bervariasi.
Renda bisa didapatkan di toko yang menjual alat konfeksi dan toko yang
menjual peralatan jahit. Pada umumnya dijual per meter, tetapi dapat
ditemukan juga toko yang menjual renda per ons. Toko – toko seperti ini
dapat ditemui di daerah Oto Iskandar Dinata, Pasar Baru, dan pusat
pertokoan di daerah Kebon Kalapa, Bandung.
Harga jual renda sangat beragam. Adapun hasil survey lapangan, antara
lain :
53
- Untuk renda yang dijual meteran umumnya dijual mulai dari Rp.
500,- sampai Rp. 65.000,-.
- Untuk renda yang dijual per gulung (biasanya satu gulung 22,5 meter
atau 25 yard) dijual antara Rp 20.000,- sampai Rp.150.000,-.
- Untuk renda yang dijual per ons biasanya dijual Rp. 10.000,- hingga
Rp. 20.000,-, satu ons renda bisa dapat 8 – 10 meter renda.
3.7 Jenis – Jenis Renda yang Terdapat di Pasaran
Beberapa jenis renda yang dijual di pasaran umum di Indonesia,
sebagian besar berbeda jenisnya dengan renda (lace) yang dijual di luar
negri. Pasaran renda di Indonesia mempunyai criteria sendiri dan
berbeda dengan renda yang dijual di luar negr. Jenis renda yang lazim di
pasaran renda di Indonesia antara lain:
- Renda katun yang berjenis bahan dasar katun.
renda katun
- Renda air yang bahannya terbuat dari serat sintetis dan motif
tenunannya menyambung seperti air.
renda air
54
- Renda yang terbuat dari sulaman – sulaman benang diatas bahan
tranparan seperti misalnya organdi.
renda sintetis
- Renda karet yang terbuat dari bahan sintetis dan bersifat fleksibel
dan strech, dimana renda ini yang paling mirip dengan bahan brokat,
karena biasanya motifnya rapat dan terlihat seperti kain.
Renda karet
- Renda yang terbuat dari rajutan dan terbuat dari rajutan benang –
benang. Renda jenis ini harganya paling tinggi dibandingkan dengan
jenis renda lainnya, karena biasanya selain cara pembuatannya paling
rumit, desain motif rajutannya juga sanga beragam dan terlihat
sangat mewah. Renda jenis ini juga yang paling mendekati jenis
renda yang dijual di luar negri, karena buatannya juga lebih halus.
Selan jenis – jenis renda diatas ada juga beberapa jenis renda yang
modern dan sudah dimodifikasi, seperti renda dari kulit suede dan
renda dari manik – manik.
55
- Renda modern dan renda yang sudah dimodifikasi, seperti renda
yang terbuat dari bahan kulit, renda yang terbuat dari manik – manik,
renda yang terbuat dari sablonan (yang lebih mirip pita), renda yang
terbuat dari gabungan tali – talian, dan sebagainya.
Renda kulit
Variasi warna renda yang dijual di pasaran juga variatif, biasanya warna
yang digunakan adalah warna pastel, seperti: biru muda, pink, kuning,
dan lain – lain. Renda yang menggunakan warna pastel seperti ini adalah
renda katun, renda air dan renda sulam. Ada beberapa warna renda yang
kuat seperti pada jenis renda karet, warna yang digunakan biasanya lebih
kuat seperti merah tua, coklat dan hitam. Sedangkan renda dari bahan
kulit suede biasanya berwarna natural seperti krem, coklat, hitam dan
putih.
Renda – renda tersebut semuanya dibuat oleh mesin dan secara massal.
Sedangkan renda yang dibuat secara manual sangat sulit dan jarang
ditemui di pasaran Indonesia. Rata – rata renda yang dijual di Indonesia
dibuat secara pabrikasi.
3.8 Produk – produk Renda yang Terdapat di Pasaran
56
Renda yang terdapat di Indonesia biasanya digunakan untuk dua bidang,
yaitu untuk bidang fashion dan bidang interior. Selain itu, renda juga
dipakai dalam bidang kerajinan.
3.8.1 Renda yang Digunakan Dalam Fashion
Renda banyak digunakan dalam industri fashion. Renda di berfungsi
sebagai kain penghias pinggiran pakaian. Biasanya renda digunakan
untuk memunculkan kesan romantis dan lembut, dan untuk memeriahkan
suatu desain pakaian, serta agar pakaian tersebut menjadi lebih variasi.
Jenis pakaian yang memakai renda di pasaran amat beragam. Mulai dari
pakaian kasual seperti jeans, rok, kaos dan sebagainya. Juga pemakaian
renda pada busana pesta, seperti kebaya, gaun, bustier, dan sebagainya.
Salah satu jenis pakai(lingerie) dimana hampir di setiap desain pakaian
dalam memakai renda, misalnya bra, celana dalam, korset dan pakaian
tidur. Renda dalam hal ini tidak hanya digunakan penghias pinggiran
kain saja, tetapi juga sebagai unsure pembentuk pakaian. Tetapi renda
pada pakaian dalam walaupun menjadi unsure utama, masih kurang
dieksplorasi karena mengutamakan unsure kenyamanan si pemakai.
sumber: majalah Chic, 23 November 2005
57
sumber: Kompas, 6 Agustus 2006
Sumber: KOmpas, 6 Agustus 2006
Sumber: majalah Pernikahan
3.8.2 Renda yang Digunakan Dalam Interior
Renda yang digunakan dalam interior sebagai pemanis semata,biasanya
digunakan untuk mempercantik ruangan. Menimbulkan kesan romantik,
atau anggun dan klasik.
Banyak yang memadukan renda dengan furniture klasik, seperti meja
dan kursi yang bergaya Victorian, makanya ditambahkan renda untuk
menguatkan kesan klasik dari furniturnya, tetapi diaplikasikan pada
58
produk pendukungnya, seperti kap lampu, bantalan kursi, dan
sebagainya.
3.8.3 Renda yang Digunakan Dalam Kerajinan
Renda banyak digunakan dalam kerajinan sebagai tambahan untuk
mempercantik penampilan, biasanya kerajinan tangan banyak
menggunakan renda. Misalnya: dompet, tempat kipas dan pernak pernik
lainnya.
contoh aplikasi renda pada benda kerajinan
3.9 Proses Eksplorasi
Alat dan Bahan
Renda yang digunakan dalam eksplorasi, antara lain:
1. Renda air (katun dan polyester)
2. Renda katun
3. Renda border
Bahan dan alat pendukung dalam eksplorasi, antara lain:
1. Kain tulle
2. Benang (benang jahit biasa dan benang emas)
3. Jarum
59
3.4.1 Teknik Jahit
Teknik jahit didefinisikan sebagai teknik yang menggunakan jarum dan
benang sebagai salah satu alat pengerjaannya. Adapun teknik jahit yang
dieksplorasi antara lain adalah teknik jahit kerut. Merupakan teknik yang
paling banyak dipakai dalam eksperimen ini. Untuk jahit kerut ini, saya
banyak memakai teknik tumpuk yang juga diaplikasikan pada
eksperimen ini.
3.4.2 Teknik Pengrusakan
Untuk teknik pengrusakan ini, saya menggunakan renda air, karena
karakteristik renda ini jika dirobek akan mengikuti alur motif pada
permukaan. Selain itu efek robek pada renda saya jadikan sebagai salah
satu aksen. Renda yang telah dirobek kemudian ditumpuk menjadi satu
dengan cara menjahitnya.
3.4.3 Teknik Anyam
Teknik anyam adalah teknik membuat tekstil secara non tenun dengan
proses persilangan benang tanpa adanya unsure simpul atau ikatan.
Benang atau tali yang dianyam saling dikaitkan antara satu dengan yang
lain secara berkesinambungan dan membentuk pola – pola tertentu,
sehingga membentuk lembaran kain.
Pada eksperimen yang dicoba, menggunakan renda border. Hal ini
dikarenakan karakteristik renda yang kaku dan tegas sehingga
memudahkan untuk disusun.
60
3.4.4 Teknik Tumpuk (Layering)
Teknik tumpuk adalah teknik menumpuk beberapa jenis renda dengan
kain sehingga menjadi satu kesatuan. Kain yang digunakan adalah kain
tulle, dan renda yang dipakai adalah renda air polyester warna emas,
perak dan renda katun border warna putih. Renda dipotong-potong
sesuai motif, kemudia disusun kembali secara teratur.
3.4.5 Teknik Tempel
Teknik tempel adalah teknik menempel beberapa potongan renda yang
sudah dibentuk dan digunting pada renda. Renda yang digunakan adalah
renda air katun dengan lebar yang cukup besar dan tulle.
3.5 Hasil Eksplorasi
Hasil eksplorasi ada 28. kemudian eksperimen ini terbagi atas dua macam,
yaitu eksplorasi 1 sampai 18 merupakan eksplorasi teknik dengan
menggunakan warna monokromatik hitam-putih dengan aksen perak.
Sementara eksplorasi 19 sampai 28 merupakan eksperimen warna saja
sementara teknik yang dipakai merupakan teknik yang sudah digunakan
pada eksperimen sebelumnya. Warna yang digunakan adalah warna-warna
komplemen, seperti emas, merah muda, ungu dan putih.
Eksplorasi 1
Material : renda katun bordir putih.
Teknik : Anyam.
61
Gambar Eksplorasi 1 (sumber: dokumen pribadi)
Renda disusun horizontal dan vertikal kemudian di’tenun’ ulang. Agar renda
tidak berantakan dan lepas-lepas, dipinggir eksperimen dijahit lurus.
Eksplorasi 2
Material : Renda katun putih.
Teknik : layering.
Gambar Eksplorasi 2 (sumber: dokumen pribadi)
Renda digunting kemudian dilipat. Setelah itu, lipatan-lipatan tersebut disusun
dan ditumpuk seperti pada gambar.
Eksplorasi 3
Matrial : Renda katun bordir putih, renda air polyester perak dan renda air katun
ungu kecoklatan.
Teknik : layering.
62
Gambar Eksplorasi 3 (sumber: dokumen pribadi)
Renda katun bordir putih dipotong dan dilipat kemudian ditumpuk dengan renda
air polyester perak dan renda air katun ungu kecoklatan. Urutannya terus
berulang.
Eksplorasi 4
Material : Renda katun bordir putih dan tulle putih.
Teknik : jahit dan layering.
Gambar Eksplorasi 4 (sumber: dokumen pribadi)
Renda katun dijahit kemudian diserut sehingga renda berbentuk lingkaran dan
bergelombang. Kemudian ditumpuk dengan tulle putih.
Eksplorasi 5 dan Eksplorasi 6
Material : Renda katun putih dan renda air katun.
Teknik : jahit dan tumpuk.
63
Gambar Eksplorasi 5&6 (sumber: dokumen pribadi)
Masing-masing renda dipotong dan dijahit kemudian diseut sehingga
membentuk bunga. Kemudian tiap-tiap ‚bunga’ tersebut disusun secara acak.
Eksplorasi 7
Material : Renda air katun broken white dan tulle hitam.
Teknik : Pengrusakan dan layering.
Gambar Eksplorasi 7 (sumber: dokumen pribadi)
Renda air katun yang tidak membentuk motif dibuang sehingga meninggalkan
motif bunganya. Kemudian dijahit di atas tulle hitam, terakhir ditumpuk lagi
dengan tulle hitam.
Eksplorasi 8
Material : Renda air katun ungu kecoklatan dan tulle hitam
Teknik : Pengrusakan dan jahit tempel.
64
Gambar Eksplorasi 8 (sumber: dokumen pribadi)
Motif pada renda diambil dan membuang renda yang tidak bermotid. Kemudian
motif renda disusun secara acak dan dijahit tempel pada tulle hitam yang telah
ditumpuk.
Eksplorasi 9
Material : Renda air katun broken white, renda air katun hitam dan benang
emas.
Teknik : pengrusakan dan jahit tempel.
Gambar Eksplorasi 9 (sumber: dokumen pribadi)
kain renda air katun broken white yang tidak bermotif dibuang kemudian dijahit
tempel diatas renda air katun hitam dengan menggunakan benang emas.
Eksplorasi 10
Material : Renda air katun putih
Teknik : Pengrusakan dan jahit tempel.
65
Gambar Eksplorasi 10 (sumber: dokumen pribadi)
Renda katun air putih ini mudah dirobek, tetapi tidak merusak motif yang berada
ditengahnya. Kemudian renda yang telah dirobek tersebut disusun dan dijahit
pada kain lainnya. Pada eksperimen ini menggunakan kain tulle putih agar renda
tersebut tetap terlihat transparan dan mengambang.
Eksplorasi 11
Material : Renda air katun putih transparan dan tulle putih.
Teknik : layering.
Gambar Eksplorasi 11 (sumber: dokumen pribadi)
Renda air putih transparan dijahit tumpuk pada tulle putih kemudian diserut
sehingga bergelombang. Setelah itu setiap renda yang sudah dijahit saling
ditumpukkan.
Eksplorasi 12
Material : Renda katun border putih, renda air polyester perak dan renda air
katun putih.
66
Teknik : jahit tempel.
Gambar Eksplorasi 12 (sumber: dokumen pribadi)
Setiap renda dipotong sekitar 2-3 cm lalu disusun dan dijahit setelah ditumpuk
secara teratur dan zigzag.
Eksplorasi 13
Material : Renda air polyester perak.
Teknik : jahit tempel.
Gambar Eksplorasi 13 (sumber: dokumen pribadi)
Eksperimen ini sama dengan eksperimen 12, hanya saja pemakaian material
hanya menggunakan satu jenis renda saja.
67
Eksplorasi 14
Material : Renda air katun putih, renda air polyester perak dan tulle putih.
Teknik : Teknik jahit kerut.
Gambar Eksplorasi 14 (sumber: dokumen pribadi)
Renda air katun putih transparan ditumpuk diatas renda air polyester perak
kemudian dijahit dan dikerutkan sehingga membentuk lingkaran.
Eksplorasi 15
Material : Renda air katun putih dan renda air polyester perak.
Teknik : jahit kerut dan layering.
Gambar Eksplorasi 15 (sumber: dokumen pribadi)
Renda saling ditumpuk kemudian dijahit kerut, setelah itu, setiap renda yang
telah ditumpuk, ditumpuk lagi seperti pada gambar.
68
Eksplorasi 16
Material : Renda air polyester perak.
Teknik : Pengrusakan dan jahit tempel.
Gambar Eksplorasi 16 (sumber: dokumen pribadi)
Renda yang dirobek kemudian disusun tumpuk seperti pada gambar kemudian
dijahit tiap sambungannya. Yang ditonjolkan pada eksperimen ini adalah efek
robeknya dan garis sambungan yang memberi irama.
Eksplorasi 17
Material : Renda air katun hitam, renda air katun putih, renda air polyester perak
dan tulle putih.
Teknik: jahit kerut dan layering.
Gambar Eksplorasi 17 (sumber: dokumen pribadi)
69
Semua material di tumpuk dan dijahit kerut.
Eksplorasi 18
Material : renda air katun hitam dan renda air polyester perak.
Teknik : pengrusakan dan jahit tempel.
Gambar Eksplorasi 18 (sumber: dokumen pribadi)
Renda dirobek sehingga meninggalkan motifnya saja, kemudian disusun tumpuk
seperti pada gambar. Warna hitam dan perak disusun berulang-ulang.
Eksplorasi 19
Material : Renda air katun broken white.
Teknik : layering
Gambar Eksplorasi 19 (sumber: dokumen pribadi)
Renda air dijahit kerut kemudian dijahit tumpuk. Efek yang ditimbulkan pada
eksperimen ini adalah tebal seperti awan.
70
Eksplorasi 20
Material : Renda air ungu kecoklatan
Teknik : layering
Gambar Eksplorasi 20 (sumber: dokumen pribadi)
Merupakan teknik yang sama dengan eksplorasi 19, tetapi karena jenis katun
yang digunakan berbeda sehingga menghasilkan tumpukan yang berbeda pula.
Pada eksperimen ini memperlihatkan tumpukan yang terlihat lebih kaku.
Eksperimen 21
Material : Renda air polyester emas, tulle ungu dan tulle peach.
Teknik : gunting dan jahit tempel.
Gambar Eksplorasi 21 (sumber: dokumen pribadi)
71
Merupakan eksperimen warna dengan teknik yang dengan eksperimen 13. efek
dihasilkan sangat berbeda, yaitu kesannya. Jika eksplorasi 13 memberi kesan
vintage yang dingin, eskplorasi ini memberi kesan lebih cerah.
Eksperimen 22
Material : Renda air katun putih, renda air polyester emas dan tulle peach.
Teknik : Teknik jahit kerut.
Gambar Eksplorasi 22 (sumber: dokumen pribadi)
Teknik yang dipakai sama dengan eksperimen 14.
Eksplorasi 23
Material : Renda air katun putih, renda air polyester emas, renda air katun
broken white, tulle ungu dan tulle peach.
Teknik : Jahit kerut dan layering.
Gambar Eksplorasi 23 (sumber: dokumen pribadi)
72
Teknik yang sama dengan eksplorasi 17.
Eksplorasi 24
Material : Renda air katun broken white, renda air katun hitam dan renda air
polyester emas.
Teknik : pengrusakan dan jahit tempel
Gambar Eksplorasi 24 (sumber: dokumen pribadi)
Merupakan eksplorasi dengan teknik yang sama dengan eksplorasi 18.
Eksplorasi 25
Material : Renda air katuhn broken white, krem muda dan coklat.
Teknik : Layering.
73
Gambar Eksplorasi 25 (sumber: dokumen pribadi)
Eksplorasi dengan teknik yang sama dengan eksplorasi 19 dan 20. namun efek
yang dihasilkan lebih condong mirip dengan eksperimen 19.
Eksperimen 26
Material : Renda air katun broken white dan renda air polyester emas.
Teknik : pengrusakan dan jahit tempel.
Gambar Eksplorasi 26 (sumber: dokumen pribadi)
Sama dengan eksplorasi 18 dan 24.
Eksplorasi 27
Material : renda air polyester emas.
Teknik : pengrusakan dan jahit tempel.
Gambar Eksplorasi 27 (sumber: dokumen pribadi)
Merupakan eksplorasi warna dengan teknik yaang sama dengan eksplorasi 16.
74
Eksplorasi 28
Material : Renda air polyester emas.
Teknik : pengrusakan dan jahit kerut.
Gambar Eksplorasi 28 (sumber: dokumen pribadi)
Setelah renda dirobek kemudian renda teresbut dijahit kerut membentuk bunga.
Pada dasarnya eksperimen ini menggunakan teknik yang sama dengan
eksplorasi 5 dan 6, tetapi renda yang digunakan merupakan jenis yang berbeda
sehingga menampilkan efek yang berbeda pula.
top related