bab iii objek dan metode penelitian 3.1 objek...
Post on 10-Apr-2019
217 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini menganalisis tentang bagaimana efektivitas special event yang
diselenggarakan Museum Sri Baduga Bandung sebagai event yang diadakan setiap
tahunnya dan bagaimana pengaruhnya terhadap proses keputusan berkunjung ke
Museum Sri Baduga Bandung. Adapun yang menjadi objek penelitian sebagai
variabel bebas (independent) adalah Efektivitas Special Event yang terdiri dari Setting
(X1), Theme and Programme Design (X2), Services (X3) dan Consumable (X4).
Sedangkan untuk variabel terikat (dependent) adalah Proses keputusan berkunjung
(purchase decision). Responden dalam penelitian ini adalah wisatawan yang
berkunjung ke Museum Sri Baduga Bandung.
Berdasarkan objek di atas, maka dilakukan penelitian mengenai efektivitas
special event terhadap proses keputusan berkunjung wisatawan ke Museum Sri
Baduga Bandung. Penelitian ini dilakukan pada kurun waktu tertentu, oleh karena itu
metode yang digunakan adalah cross section method yaitu metode penelitian yang
mempelajari objek, dalam kurun waktu tertentu (Sugiyono, 2008:5). Pada penelitian
dengan menggunakan metode ini, informasi dari sebagian populasi dikumpulkan
langsung ditempat kejadian secara empirik dengan tujuan untuk mengetahui pendapat
dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti.
93
Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan
data dengan suatu tujuan dan kegunaan tertentu. Menurut Sugiyono (2008:2) yang
dimaksud dengan metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaaan tertentu.
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan
Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti maka jenis penelitian ini adalah
penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut Sugiyono (2011:21) menjelaskan bahwa
penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk menggambarkan atau
menganalisis suatu statistik hasil penelitian, tetapi tidak digunakan untuk membuat
kesimpulan yang lebih luas (generalisasi/inferensi). Artinya penelitian didesain untuk
menyajikan aspek yang bersifat tentatif dan spekulatif dalam suatu cakupan/bahasan.
Melalui jenis penelitian deskriptif, maka dapat diperoleh gambaran mengenai
efektivitas special event Museum Sri Baduga Bandung serta tingkat kunjungan
wisatawan Museum Sri Baduga Bandung. Sedangkan jenis penelitian verifikatif yaitu
menguji kebenaran suatu hipotesis yang dilakukan melalui pengumpulan data di
lapangan, data penelitian verifikatif dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana
efektivitas special event terhadap proses keputusan berkunjung wisatawan Museum
Sri Baduga Bandung.
94
Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan jenis penelitian di atas, yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif,
maka metode yang digunakan adalah explanatory survey. Menurut Ker Linger dalam
Sugiyono (2008:7) bahwa metode explanatory survey merupakan metode penelitian
yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah
data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan deskripsi
dan hubungan-hubungan antar variabel.
3.2.2 Operasionalisai Variabel
Variabel-variabel yang akan diteliti pada penelitian ini terdiri dari dua
variabel diantaranya yaitu 1) Efektivitas special event (X) yang terdiri dari keputusan
setting, theme and programme design, services, dan consumable. 2) Proses
Keputusan Berkunjung (Y) yang terdiri dari kebutuhan atau keinginan untuk
melakukan perjalanan, pencarian dan penilaian informasi, keputusan melakukan
perjalanan wisata, persiapan perjalanan dan pengalaman wisata, serta evaluasi
kepuasan perjalanan wisata. Berikut merupakan Tabel 3.1 mengenai operasionalisasi
variabel yang terdapat dalam penelitian ini :
95
Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
TABEL 3.1
OPERASIONALISASI VARIABEL Variabel /
Sub Variabel Konsep Indikator Ukuran Skala No.
Item
1 2 3 4 5 6 Efektivitas
Special
Event
(X)
Acara khusus adalah
acara satu waktu
atau acara yang
terjadi tidak
berskala diluar
aktivitas normal
ataupun kegiatan
mensponsori atau
kegiatan kumpulan
berbagai organisasi.
Donald Getz (2007)
Setting
(X1)
Setting adalah
seperti
mempromosikan
pengalaman positif
yang diciptakan,
konsep tentang
sebuah tempat,
ketersedian kegiatan
dan aksesibilitas,
serta elemen fisik.
Mengangkat setting
merupakan
kesenangan yang
khusus dan estetis.
Donald Getz (2007)
Kemenarikan
tata ruang dan
dekorasi dari
venue yang
disediakan
Tingkat
kemenarikan tata
ruang dan
dekorasi dari
venue yang
disediakan
Ordinal III.A.1
Kemenarikan
atmosfer dari
elemen teknik
dan stimulasi
sensor
(pencahayaan,
suara, warna,
seni)
Tingkat
kemenarikan
atmosfer dari
elemen teknikdan
stimulasi sensor
(pencahayaan,
suara, warna, seni)
Ordinal III.A.2
Kemudahan
aksesibilitas
termasuk dalam
mendapatkan
informasi dan
arah pameran
Tingkat
kemudahan
aksesibilitas
termasuk dalam
mendapatkan
informasi dan arah
pameran
Ordinal III.A.3
Ketersediaan
fasilitas
interaktif dalam special event
Tingkat
ketersediaan
fasilitas interaktif
dalam special
event
Ordinal III.A.4
Theme and
Programme
Design
(X2)
Tema adalah konsep
atau idea yang
memberikan arti
terhadap event.
Kemenarikan
tema special
event
Tingkat
kemenarikan tema
special event
Ordinal III.B.5
96
Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Program adalah
jadwal atau naskah
kegiatan bagi
pengunjung dan
partisipan lainnya.
Donald Getz (2007)
Kesesuaian
produk pameran
dengan tema
special event
yang
dielenggarakan
Tingkat
kesesuaian produk
pameran dengan
tema special event
yang
dielenggarakan
Ordinal III.B.6
Kemenarikan
aktivitas yang
dilakukan selama
acara special
event
berlangsung
Tingkat
kemenarikan
aktivitas yang
dilakukan selama
acara special event
berlangsung
Ordinal III.B.7
Ketepatan waktu
(durasi acara)
diselenggarakann
ya special event
Tingkat ketepatan
waktu (durasi
acara)
diselenggarakanny
a special event
Ordinal III.B.8
Services
(X3)
Pelayanan
didapatkan tamu
atau pengunjung
untuk lebih
menikmati produk
atau pengalaman.
Hal itu harus
dilakukan untuk
menciptakan
kepuasan.
Pengalaman
pelayanan sebelum,
selama dan sesudah
event.
Donald Getz (2007)
Kualitas
pelayanan yang
diberikan selama
special event
berlangsung
Tingkat kualitas
pelayanan yang
diberikan selama
special event
berlangsung
Ordinal III.C.9
Kemanan dan
kenyamanan
bagi pengunjung
Tingkat keamanan
dan kenyamanan
bagi pengunjung
Ordinal III.C.10
Keterlibatan staf
dan relawan
dalam
menciptakan
pengalaman
berkunjung
Tingkat
keterlibatan staf
dan relawan dalam
menciptakan
pengalaman
berkunjung
Ordinal III.C.11
Consumable
(X4)
Dalam konteks ini,
comsumable adalah
faktor pendukung.
Donald Getz (2007)
Ketersediaan gift
sebagai
pengalaman
yang didapat
oleh pengunjung
Tingkat
ketersediaan gift
sebagai
pengalaman yang
didapat oleh
pengunjung
Ordinal III.D.12
Ketersediaan
pusat informasi
bagi wisatawan
(tourist
information
centre)
Tingkat
ketersediaan pusat
informasi bagi
wisatawan (tourist
information
centre)
Ordinal III.D.13
97
Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Ketersediaan
fasilitas
pendukung
lainnya seperti
area parkir
kendaraan,
ataupun toilet
dan tempat
ibadah di
pameran
Tingkat
ketersediaan
fasilitas
pendukung
lainnya seperti
area parkir
kendaraan,
ataupun toilet dan
tempai ibadah di
pameran
Ordinal III.D.14
Proses
keputusan
berkunjung
(Y)
Keputusan untuk
melakukan
perjalanan wisata
pada galibnya
adalah keputusan
pembelian, yaitu
mengeluarkan uang
untuk mendapatkan
kepuasan.
I Gede
PitanadanPutu G.
Gayatri (2005:71)
Kebutuhan atau
Keinginan untuk
Melakukan
Perjalanan
Keinginan
mengunjungi
Museum Sri
Baduga Bandung
Tingkat Keinginan
mengunjungi
Museum Sri
Baduga Bandung
Ordinal
IV.A.1
Pencarian dan
Penilaian Informasi
Kemudahan
mendapatkan
informasi
mengenai
Museum Sri
Baduga Bandung
Tingkat
kemudahan
mendapatkan
informasi
Museum Sri
BadugaBandung
Ordinal IV.B.2
Keputusan
melakukan
perjalanan wisata
Pemilihan
Museum Sri
Baduga Bandung
sebagai pilihan
utama dalam
melakukan
kunjungan
Tingkat pemilihan
Museum Sri
Baduga Bandung
sebagai pilihan
utama dalam
melakukan
kunjungan
Ordinal
IV.C.3
Persiapan Perjalanan
dan Pengalaman
Wisata
Persiapan dalam
mengunjungi
Museum Sri
Baduga Bandung
Tingkat persiapan
dalam
mengunjungi
Museum Sri
Baduga Bandung
Ordinal
IV.D.4
98
Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Evaluasi kepuasan
perjalanan wisata
Kepuasan setelah
mengunjungi
Museum Sri
Baduga Bandung
Tingkat kepuasan
setelah
mengunjungi
Museum Sri
Baduga Bandung
Ordinal
IV.E.5
Manfaat yang
diperoleh setelah
mengunjungi
Museum Sri
Baduga Bandung
Tingkat manfaat
yang diperoleh
setelah
mengunjungi
Museum Sri
Baduga Bandung
Ordinal IV.E.6
Keinginan
mengunjungi
kembali Museum
Sri Baduga
Bandung
Tingkat keinginan
mengunjungi
kembali Museum
Sri Baduga
Bandung
Ordinal IV.E.7
Sumber : Pengolahan Data 2012
3.2.3 Jenis dan Sumber Data
Sumber data dalam penelitian merupakan subyek dari mana data dapat
diperoleh. Menurut Hermawan (2005:168) berdasarkan sumbernya data dibedakan
menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder.
1. Data Primer
Menurut Sugiyono (2010:402) data primer merupakan data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data. Data primer adalah responden
individu, kelompok khusus dan panel yang secara khusus ditentukan oleh
peneliti yang diperoleh dari tangan pertama untuk dianalisis berikutnya untuk
menemukan solusi dari masalah yang diteliti (Uma Sekaran, 2006:242).
99
Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2. Data Sekunder
Menurut Sugiyono (2010:402) data sekunder merupakan data yang tidak
langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain
atau lewat dokumen. Selain itu, data sekunder merupakan informasi yang
tidak secara langsung diperoleh dari responden, tetapi dari pihak ketiga
(Wardianta, 2006:28). Penggunaan data sekunder akan menguntungkan
peneliti karena akan menghemat waktu, tenaga, dan dana.
Untuk mengetahui jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
dapat dilihat pada Tabel 3.2 :
TABEL 3.2
JENIS DAN SUMBER DATA PENELITIAN
No. Data Jenis Data Sumber Data
1. Jumlah wisatawan mancanegara di Jawa
Barat dan objek wisata di Jawa Barat
Sekunder Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Jawa Barat
2. Jumlah Wisatawan ke Kota Bandung Sekunder BPS Disbudpar kota
Bandung
3. Profil Museum Sri Baduga Bandung Sekunder Museum Sri Baduga
Bandung
4. Tingkat Kunjungan Pameran Khusus
Museum Sri Baduga Bandung tahun
2009-2011
Sekunder Mueum Sri Baduga
Bandung
5. Agenda Kegiatan Museum Sri Baduga
Bandung tahun 2009-2011
Sekunder Museum Sri Baduga
Bandung
6. Tanggapan wisatawan mengenai
efektivitas special event Museum Sri
Baduga Bandung
Primer Wisatawan yang
berkunjung ke Museum
Sri Baduga Bandung
7. Tanggapan Pengunjung mengenai Proses
keputusan berkunjung ke Museum Sri
Baduga Bandung
Primer Wisatawan yang
berkunjung ke Museum
Sri Baduga Bandung
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2012
100
Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3.2.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling
3.2.4.1 Populasi
Saiki Danyi (2008:33) mengungkapkan bahwa “Population is all elements or
individuals that are interest to research for spesific study”. Secara sederhana, Ulber
Silalahi (2009: 253) mengungkapkan bahwa “Populasi adalah seluruh unit-unit yang
darinya sampel dipilih”.
Sugiyono (2011:61) menyatakan bahwa populasi merupakan wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan
benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada
obyek/ subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/ sifat yang
dimiliki oleh subyek atau obyek yang diteliti itu.
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan yang
berkunjung ke Museum Sri Baduga Bandung dalam kurun waktu tahun 2011
sebanyak 56.325 pengunjung. Penentuan populasi tersebut dilakukan karena sesuai
dengan metode penelitian yang digunakan yaitu cross sectional method.
3.2.4.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2011:62) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak
101
Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Untuk itu, sampel yang diambil
dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).
Menurut Simon Hudson (2008: 135) “Sample is a part of population that must
be surveyed in order to obtain accurate response”. Menurut Malhotra (2005:364),
agar diperoleh sampel yang representatif dari populasi maka setiap subjek diupayakan
untuk memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel.
Husein Umar (2003:141) mengemukakan bahwa untuk menghitung besarnya
ukuran sampel, maka dapat dilakukan dengan menggunakan teknik Slovin dengan
rumus :
21n
e
Keterangan :
n: ukuran sampel
N: ukuran populasi
e: taraf kesalahan (0,12)
Berdasarkan rumus di atas, maka ukuran sampel pada penelitian ini adalah
sebagai berikut :
56325 n =
1 + (35546 x (0,1)2)
n = 99,83 ≈ 100
102
Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Jadi dari perhitungan tersebut, jumlah sampel minimal yang diteliti adalah
berjumlah 100 wisatawan Museum Sri Baduga Bandung.
3.2.4.3 Teknik Sampling
Sugiyono (2010:62) mengemukakan bahwa teknik sampling adalah
merupakan teknik pengambilan sampel. Pada dasarnya ada dua tipologi dari teknik
pengambilan sampel yaitu probability sampling dan nonprobability sampling (Ulber
Silalahi, 2009:257). Probability sampling meliputi simple random sampling,
proportionate stratified random, disproportionate stratified random, dan area
random. Sedangkan nonprobability sampling meliputi sampling sistematis, sampling
kuota, sampling aksidental/insidental, purposive sampling, sampling jenuh, dan
snowball sampling.
Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah sampling
sistematis yang merupakan anggota dari nonprobability sampling. Sugiyono
(2011:66) menyatakan bahwa sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel
berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. William G.
Cohran dalam Ating Soemantri dan Sambas Ali Muhidin (2006:74) mengatakan
bahwa sampling sistematis berbeda dengan sampling acak sederhana. Unit-unit
populasi dicatat seluruhnya secara tersusun. Untuk seleksi unit-unit yang dijadikan
unit sampel digunakan aturan sistematis, hanya unit pertama saja yang digunakan
103
Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
cara seleksi acak, untuk unit terpiilih yang kedua dan seterusnya menggunakan aturan
sistematis. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Menentukan populasi sasaran. Dalam hal ini populasi sasaran adalah
pengunjung Museum Ssri Baduga Bandung.
2. Menentukan sebuah check point pada objek yang akan diteliti, dalam hal ini
check pointnya adalah Museum Sri Baduga Bandung.
3. Menentukan waktu yang akan digunakan untuk menentukan sampling. Dalam
penelitian ini waktu konkrit yang digunakan peneliti adalah pukul 09.00-14.00
WIB (rentang waktu kepadatan pengunjung).
4. Melakukan orientasi secara cermat terhadap check point, dengan
memperhatikan secara cermat berapa jumlah pengunjung yang datang.
5. Menentukan ukuran kecukupan sampel yang diambil.
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan suatu proses pengadaan data untuk
kepentingan penelitian. Menurut Sugiyono (2008:193) menjelaskan bahwa terdapat
dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu, kualitas
instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas instrumen penelitian
berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data
berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang diguanakan untuk mengumpulkan data.
Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah :
104
Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
1. Kuesioner/Angket
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertuis kepada responden
untuk dijawabnya. Jenis kuesioner yang digunakan adalah jenis kuesioner
tertutup dimana telah disediakan jawaban sehingga responden hanya tinggal
memilih jawaban yang sesuai dengan persepsi masing-masing. Keuntungan
dari kuesioner adalah tidak memerlukan hadirnya peneliti, dapat dibagikan
secara serentak kepada banyak responden, dapat dijawab oleh responden
menurut kecepatannya masing-masing, menurut apa yang responden rasakan,
dan menurut waktu kesenggangan responden, dapat dibuat terstandar sehingga
bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama. Dalam
hal ini responden adalah wisatawan yang berkunjung ke Museum Sri Baduga
Bandung yang sebelumnya telah menghadiri event Museum Sri Baduga
Bandung.
2. Wawancara
Sugiyono (2008:194) mengemukakan bahwa wawancara digunakan sebagai
teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan
untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal yang lebih mendalam dan jumlah respondennya
sedikit/kecil. Pada penelitian ini, wawancara dilakukan dengan pihak Bidang
Bimbingan dan Publikasi untuk memperoleh data mengenai profil perusahaan,
105
Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
data jumlah kunjungan wisatawan ke Museum Sri Baduga, program bidang
Karya Budaya Jawa Barat Museum Sri Baduga Bandung dalam menarik
minat berkunjung wisatawan ke Museum Sri Baduga Bandung.
3. Observasi
Observasi dilakukan dengan meninjau serta melakukan pengamatan langsung
terhadap obyek yang diteliti yaitu Museum Sri Baduga Bandung khususnya
mengenai special event yang diselenggarakan Museum Sri Baduga Bandung.
4. Studi Literatur
Teknik pengumpulan data juga dilakukan dengan studi literatur yaitu
pengumpulan data sekunder dengan cara mempelajari buku atau jurnal, home
page atau website guna memperoleh informasi yang berhubungan dengan
teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan dengan masalah penelitian.
3.2.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Pada suatu penelitian, data merupakan hal yang sangat penting karena data
merupakan gambaran dari variabel yang diteliti serta berfungsi membentuk hipotesis.
Oleh sebab itu benar atau tidaknya data akan sangat menentukan mutu hasil
penelitian. Sedangkan benar atau tidaknya tergantung dari baik tidaknya instrument
pengumpulan data. Instrument yang baik, harus memenuhi dua persyaratan penting
yaitu valid dan reliabel.
106
Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3.2.6.1 Pengujian Validitas
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi
pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono,
2011:455). Dengan demikian, data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara
data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek
penelitian.
Menurut Suharsimi (2008:168) validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukan kevalidandari suatu instrument. Suatu instrumen yang valid atau sahih
yang mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang memiliki
validitas rendah. Keputusan pengujian validitas item instrumen, adalah sebagai
berikut :
1. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan valid jika r hitung > dari r tabel.
2. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan tidak valid jika r hitung < dari r tabel.
Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung kevalidan dari suatu
instrumen adalah rumus Korelasi Product Moment, yang dikemukakan oleh Pearson
sebagai berikut:
(Sumber : Sugiyono, 2010: 356
Dimana :
2222 YYNXXN
YXXYN
107
Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
r = koefisien korelasi antara variabel x dan y , dua variable yang dikorelasikan
X = skor yang diperoleh subyek dari seluruh item
Y = skor total
∑X = Jumlah skor dalam distribusi X
∑Y = jumlah skor dalam distribusi Y
∑X2
= jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
∑Y2 = jumlah kuadrat dalam skor didtribusi Y
n = banyaknya responden
Peneliti dapat memberi interpretasi terhadap kuatnya suatu hubungan dengan
melihat besarnya koefisien korelasi. Berikut ini adalah pedoman untuk memberikan
interpretasi terhadap koefisien korelasi :
TABEL 3.3
INTERPRETASI BESARNYA KOEFISIEN KORELASI
Besarnya Nilai Interpretasi
Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Sangat Tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Tinggi
Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Cukup
Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah
Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat rendah Sumber : Suharsimi Arikunto (2009:164)
Setelah melakukan analisis faktor dengan cara mengkorelasikan jumlah skor
faktor dengan skor total, maka langkah selanjutnya adalah melakukan perbandingan
antara rhitung dengan rtabel. Berikut ini keputusan pengujian validitas instrumen:
1. Jika rhitung > rtabel, maka instrumen dikatakan valid.
2. Jika rhitung < rtabel, maka instrumen dikatakan tidak valid.
108
Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Sedangkan pengujian keberartiankoefisien korelasi (r) dilakukan taraf
signifikansi 5%. Rumus uji t yang digunakan sebagai berikut :
t = ; db = n-2
Keputusan pengujian validitas item instrumen, adalah sebagai berikut:
1. Nilai r dibandingkan dengan harga rtabel dengan dk= n-2 dan taraf signifikansi α =
0,05
2. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan valid jika rhitung > rtabel
3. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan tidak valid jika rhitung < rtabel
Pengujian validitas item instrument dilakukan dengan bantuan SPSS
(Statistical Product for Service Solution) 16 for Windows. Output yang dihasilkan
dari pengolahan SPSS merupakan data rhitung. Sedangkan untuk mengetahui apakah
nilainya signifikan atau tidak, maka dilakukan uji korelasi dengan membandingkan
rhitung dengan rtabel. Agar memperoleh nilai yang signifikan, maka rhitung harus lebih
besar dari rtabel (dilihat dari tabel r product moment dengan taraf signifikasi 5% dan
derajat kebebasan n-2, dimana n-2 merupakan jumlah respnden).
Berikut hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS (Statistical Product
for Service Solution) 16 for Windows. Berikut uji validitas instrument penelitian:
TABEL 3.4
HASIL PENGUJIAN VALIDITAS
NO Pernyataan r hitung r tabel Ket
SETTING
1 Kemenarikan tata ruang dan dekorasi dari venue
yang disediakan
0.856 0.374 Valid
2 Kemenarikan atmosfer dari elemen teknik dan 0.832 0.374 Valid
21
2
r
nr
109
Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
stimulasi sensor (pencahayaan, suara, warna, seni)
3 Kemudahan aksesibilitas termasuk dalam
mendapatkan informasi dan arah special event
0.649 0.374 Valid
4 Ketersediaan fasilitas interaktif dalam special
event
0.786 0.374 Valid
THEME AND PROGRAMME DESIGN
5 Kemenarikan tema special event 0.647 0.374 Valid
6 Kesesuaian produk pameran dengan tema special
event yang dielenggarakan
0.575 0.374 Valid
7 Kemenarikan aktivitas yang dilakukan selama
acara special event berlangsung
0.649 0.374 Valid
8 Ketepatan waktu (durasi acara)
diselenggarakannya special event
0.642 0.374 Valid
SERVICES
9 Kualitas pelayanan yang diberikan selama special
event berlangsung
0.750 0.374 Valid
10 Kemanan dan kenyamanan bagi pengunjung 0.825 0.374 Valid
11 Keterlibatan staf dan relawan dalam menciptakan
pengalaman berkunjung
0.661 0.374 Valid
12 CONSUMABLES
13 Ketersediaan gift sebagai pengalaman yang
didapat oleh pengunjung
0.913 0.374 Valid
14 Ketersediaan fasilitas pendukung lainnya seperti
area parkir kendaraan, ataupun toilet dan tempai
ibadah
0.864 0.374 Valid
15 Ketersediaan pusat informasi bagi wisatawan
(tourist information centre)
0.935 0.374 Valid
NO PERNYATAAN r hitung r tabel Ket
Kebutuhan Atau Keinginan Untuk Melakukan Perjalanan
16 Keinginan mengunjungi Museum Sri Baduga
Bandung
0.829 0.374 Valid
Pencarian dan Penilaian Informasi
17 Kemudahan mendapatkan informasi Museum Sri
Baduga Bandung
0.755 0.374 Valid
Keputusan Melakukan Perjalanan Wisata
18 Pemilihan Museum Sri Baduga Bandung sebagai
pilihan utama dalam melakukan kunjungan
0.863 0.374 Valid
Persiapan Perjalanan dan Pengalaman Wisata
19 Persiapan dalam mengunjungi Museum Sri
Baduga Bandung
0.781 0.374 Valid
Evaluasi Kepuasan Perjalanan Wisata
20 Kepuasan setelah mengunjungi Museum Sri
Baduga Bandung
0.497 0.374 Valid
21 Manfaat yang diperoleh setelah mengunjungi 0.695 0.374 Valid
110
Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Museum Sri Baduga Bandung
22 Keinginan mengunjungi kembali Museum Sri
Baduga Bandung
0.797 0.374 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan data 2012
Dari Tabel 3.4 diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 22 item pertanyaan
dikatakan valid karena skor rhitung lebih besar dari skor rtabel. Skor rhitung terbesar
tedapat pada item pertanyaan ketersediaan pusat informasi bagi wisatawan sebesar
0.935, sedangkan skor rhitung terkecil terdapat pada item pertanyaan kepuasan setelah
mengunjungi Museum Sri Baduga Bandung sebesar 0.497. Walaupun demikian,
keseluruhan item pertanyaan dikatakan valid.
3.2.6.2 Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas merupakan suatu ukuran yang menunjukan bahwa suatu
instrument cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpulan
data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjukkan tingkat
keterandalan tertentu (Suharsimi Arikunto, 2010:221).
Menurut Sugiyono (2008:268), reliabilitas berkenaan dengan derajat
konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Dalam pandangan positifistik, suatu data
dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama
menghasilkan data yang sama atau peneliti sama dalam waktu berbeda menghasilkan
data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukkan data
yang tidak berbeda.
111
Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Pengujian reliabilitas instrumen dengan rentang skor atara 1-5 menggunakan
rumus Cronbach alpha (Husein Umar, 2006:146) yaitu :
r11 = __k__ 1- ∑σb2_
k – 1 σ12
Keterangan:
r11 = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan
σ12
= Varians total
∑σb2 = Jumlah varian butir
Jumlah varian butir dapat dicari dengan cara mencari nilai varians tiap butir,
kemudian jumlahkan seperti berikut ini:
∑ (
∑ )
(Husein Umar, 2006:147)
Pengujian reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
software computer SPSS (Statistical Product for Service Solution) 16 for Windows.
Menurut Sekaran dalam jurnal Oka (2009:42), teknik pengujian reliablitas
menggunakan koefisien alpha cronbach dengan taraf nyata 5%, jika koefisien korelasi
lebih besar dari nilai kritis atau jika nilai alpha cronbach lebih besar daripada 0,6
maka item tersebut dinyatakan reliabel, koefisien alpha kurang dari 0,6 menunjukan
relibilitas yang buruk, angka sekitar 0,7 menunjukan reliabilitas dapat diterima dan
angka diatas 0,8 menunjukan reliabilitas yang baik. Berikut merupakan Tabel uji
reliabilitas instrument penelitian:
112
Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
TABEL 3.5
HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS INSTRUMEN PENELITIAN
No. Variabel r hitung (alpha) r tabel Keterangan
1. Efektivitas
Special Event
0.873 0.70 Tingkat reliabilitas tinggi karena
nilai alpha cronbach ≥ 0.70
2. Proses
keputusan
berkunjung
0.783 0.70 Tingkat reliabilitas tinggi karena
nilai alpha cronbach ≥ 0.70
Sumber : Hasil pengolahan data 2012
3.2.7 Rancangan Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
Teknik analisis data merupakan suatu cara untuk mengukur, mengelola dan
menganalisis data tersebut. Tujuan pengolahan data adalah untuk memberikan
keterangan yang berguna, serta untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam
penelitian ini. Dengan demikian, teknik analisis data diarahkan pada pengujian
hipotesis serta jawaban masalah yang diajukan.
Pada penelitian ini, digunakan dua jenis analisis. Yang pertama adalah analisis
deskriptif khususnya bagi variabel yang bersifat kualitatif. Sedangkan yang kedua
adalah analisis verifikatif berupa pengujian hipotesis dengan menggunakan uji
statistik. Analisis deskriptif digunakan untuk melihat faktor penyebab sedangkan
analisis verifikatif menitikberatkan pada pengungkapan perilaku variabel penelitian.
3.2.7.1 Rancangan Analisis Data Deskriptif
Sugiyono (2011:29) menyatakan bahwa statistik deskriptif adalah statistik
yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang
diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan
113
Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Tujuan dari teknik
analisis data adalah untuk mendeskripsikan data dalam bentuk frekuensi.
Teknik analisis data merupakan teknik untuk mengolah, mengukur, dan
menganalisis pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Variable X dalam penelitian
ini adalah efektivitas special event yang terdiri dari: setting, theme and programme
design, services, dan consumable. Sedangkan variabel Y yaitu proses keputusan
berkunjung terdiri dari: kebutuhan atau keinginan untuk melakukan perjalanan,
pencarian dan penilaian informasi, keputusan melakukan perjalanan wisata, persiapan
perjalanan dan pengalaman wisata, serta evaluasi kepuasan perjalanan wisata. Pada
penelitian ini, alat yang digunakan untuk mengetahui tanggapan wisatawan yaitu
berupa angket yang berisis pertanyaan-pertanyaan mengenai variabel X dan variabel
Y. Menurut Moch. Ali dalam skripsi Phopi (2008:34) kategori hasil perhitungan
digunakan kriteria penafsiran sebagai berikut:
TABEL 3.6
KRITERIA PENAFSIRAN HASIL PERHITUNGAN RESPONDEN
Kriteria Penafsiran Keterangan
0% Tidak seorangpun
1% - 25% Sebagian kecil
26% - 49% Hampir setengahnya
50% Setengahnya
51% - 75% Sebagian besar
76% - 99% Hampir seluruhnya
100% seluruhnya Sumber : Moch. Ali dalam skripsi Phopi (2008:34)
3.2.7.2 Rancangan Analisis Data Verifikatif
114
Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi ganda. Sugiyono (2011:275) menjelaskan bahwa analisis regresi ganda
digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan
(naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai
faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi ganda
akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal 2. Analisis regresi
digunakan bila peneliti bermaksud ingin mengetahui kondisi di waktu yang akan
datang dengan suatu dasar keadaan sekarang atau ingin melihat kondisi waktu lalu
dengan dasar keadaan dimana sifat ini merupakan prediksi atau perkiraan (Irianto,
2006:156).
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data ordinal, baik variabel X
maupun variabel Y. Oleh karena itu data ordinal dapat memberikan informasi
mengenai efektivitas special event terhadap proses keputusan berkunjung ke
Museum Sri Baduga Bandung. Namun, data ordinal yang terkumpul akan
ditransformasikan terlebih dahulu ke dalam data interval dengan menggunakan
Method of Sucessive Interval (MSI). Harun Al Rasyid (2000:131) mengemukakan
langkah-langkahnya sebagai berikut :
a. Menghitung frekuensi (f) setiap pilihan jawaban berdasarkan hasil jawaban
responden pada setiap pertanyaan
b. Melakukan perhitungan proporsi (p) pada setiap pilihan jawaban dengan cara
membagi frekuensi (f) dengan jumlah responden
115
Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
c. Berdasarkan proporsi tersebut untuk setiap pertanyaan, hitung proporsi
komulatif untuk setiap pilihan jawaban
d. Untuk setiap jawaban, tentukan nilai batas Z (tabel normal) untuk setiap
pilihan jawaban
e. Tentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui
persamaan berikut :
(Density at Lower Linear) – (Density at Upper Linear)
(Area Below Upper Linear) – (Area Below Lower Linear)
Data yang sudah berskala interval selanjutnya akan ditentukan data variabel
independen dengan variabel dependen serta ditentukan persamaan yang berlaku untuk
pasangan-pasangan tersebut.
3.2.7.3 Pengujian Hipotesis
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis regresi linier berganda (Multiple Regression). Analisis regresi linier ganda
adalah satu analisis peramalan nilai pengaruh variabel bebas (X) atau lebih terhadap
variable terikat (Y) untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan kausal antara
dua variable bebas atau lebih.
Berdasarkan tujuan penelitian, maka variabel yang dianalisis adalah variabel
independen yaitu efektivitas special event yang terdiri dari setting, theme and
programme design, services, dan consumables. Sedangkan variabel dependen adalah
proses keputusan berkunjung.
Scale =
116
Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Persamaan regresi berganda empat variabel bebas dirumuskan sebagai
berikut:
Keterangan :
Y = subyek dalam vaeiabel dependen yang diprediksikan (keputusan
berkunjung)
a = harga Y bila X = 0
b = angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan
ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel
independen. Bila b (+) maka terjadi kenaikan, bila b (-) maka terjadi penurunan.
x = subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. x1, x2, x3,
dan x4 adalah variabel penyebab. (x1=setting, x2=theme and programme design,
x3=services, dan x4=consumable)
Adapun langkah-langkah menjawab regresi linier berganda adalah sebagai berikut:
1. Menentukan nama variabel bebas (independen) dan nama variabel terikat
(dependen).
2. Menentukan metode pembuatan model regresi (Enter, Stepwise, Forward,
Backward).
3. Melihat ada atau tidaknya data yang outlier (ekstrim).
4. Menguji asumsi-asumsi pada regresi berganda, seperti Normalitas,
Linieritas, Heteroskedastisitas dan Multikorelasi.
5. Menguji signifikansi model (uji t, uji f, dan sebagainya).
Y = a+b1x1+b2x2+b3x3+b4x4
117
Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
6. Interpretasi model regresi berganda.
Langkah terakhir dari analisis data yaitu menguji hipotesis dengan tujuan
untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas dan dapat dipercaya
antara variabel independen dengan variabel dependen, yang pada akhirnya akan
diambil suatu kesimpulan Ho ditolak atau Ha diterima dari hipotesis yang telah
dirumuskan. Rancangan hipotesis dalam penelitian ini adalah :
Secara Simultan:
Ho: PYX = 0 : tidak terdapat pengaruh signifikan efektivitas special event terhadap
proses keputusan berkunjung.
H1: PYX ≠ 0 : terdapat pengaruh signifikan efektivitas special event terhadap proses
keputusan berkunjung.
Secara Parsial:
1. H0: PYX1 = 0, tidak terdapat pengaruh signifikan setting terhadap proses
keputusan berkunjung di Museum Sri Baduga Bandung.
H1: PYX1 ≠ 0, terdapat pengaruh signifikan setting terhadap proses keputusan
berkunjung di Museum Sri Baduga Bandung.
2. H0: PYX2 = 0, tidak terdapat pengaruh signifikan theme and programme
design terhadap proses keputusan berkunjung di Museum Sri Baduga
Bandung.
H1: PYX2 ≠ 0, terdapat pengaruh signifikan theme and programme design
terhadap proses keputusan berkunjung di Museum Sri Baduga Bandung.
118
Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3. H0: PYX3 = 0, tidak terdapat pengaruh signifikan services terhadap proses
keputusan berkunjung di Museum Sri Baduga Bandung.
H1: PYX3 ≠ 0, terdapat pengaruh signifikan services terhadap proses
keputusan berkunjung di Museum Sri Baduga Bandung.
4. H0: PYX4 = 0, tidak terdapat pengaruh signifikan consumables terhadap
proses keputusan berkunjung di Museum Sri Baduga Bandung.
H1: PYX4 ≠ 0, terdapat pengaruh signifikan consumables terhadap proses
keputusan berkunjung di Museum Sri Baduga Bandung.
Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah:
Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak artinya X berpengaruh terhadap Y
Jika Fhitung < Ftabel, maka Ho ditolak artinya X tidak berpengaruh terhadap Y
Kriteria keputusan :
Pengujian secara individual dengan uji t
Tolak Ho jika t hitung t (mendekati 100%) (n-k-1)
Terima Ho jika t hitung < t (mendekati 100%) (n-k-1)
Dimana : t =
)1(
))(1( )4,....,1.(2
kn
CCCR
PPt
jjijiiXXY
YXIYXI
Sesuai dengan kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan
menurut Sugiyono (2008:185)
Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak artinya X berpengaruh terhadap Y
Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima artinya X tidak berpengaruh terhadap Y
top related