bab iii metodologi - repository@upirepository.upi.edu/4527/6/t_adp_1009671_chapter3.pdf · kelompok...
Post on 18-Jul-2019
218 Views
Preview:
TRANSCRIPT
47
Dadan Irsyada, 2013
Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan Kompetensi guru dan
self capacity building Terhadap kinerja guru di Kabupaten Bandung. Peneliti
menggunakan metode penelitian Deskriptif. Menurut Sukmadinata (2011: 72)
berdasarkan pengertiannya bahwa: ‖penelitian deskriptif adalah suatu bentuk
penelitian yang mendasar. Ditujukan untuk mendeskripsikan atau
menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat
alami maupun rekayasa manusia‖. Penelitian deksriptif tidak memberikan
manipulasi perlakuan, manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas,
tetapi menggamabrkan suatu kondisi apa adanya.
Menurut Sukmadinata (2011: 75), berdasarkan jenisnya penelitian
deskriptif teradpat beberapa macam, diantaranya:
a. Studi perkembangan
b. Studi kasus
c. Studi kemasyarakatan
d. Studi perbandingan
e. Studi hubungan
f. Studi waktu dan gerak
g. Studi kecenderungan
h. Studi tindak lanjut
i. Analisis kegiatan
j. Analisis isi atau dokumen
Berdasarkan beberapa macam metode deskriptif di atas, penulis lebih
fokus untuk penelitian deskriptif dengan metode studi hubungan. Studi hubungan
disebut juga studi korelasional, meneliti hubungan antara dua hal, dua variabel
atau lebih. Kemudian penelitian ini diolah menjadi data dan selanjutnya dilakukan
suatu analisis sehingga pada akhirnya dihasilkan suatu kesimpulan. Perhitungan
statistik tersebut dilakukan dengan menggunakan SPSS 17.00. for window
47
48
Dadan Irsyada, 2013
Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A. Lokasi dan Subjek Populasi
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan wilayah atau tempat pelaksanaan penelitian.
Lokasi penelitian tersebut ini bertempat di tataran Sekolah Dasar Se Kabupaten
Bandung. Subjek populasi lebih berfokus kepada Guru Sekolah Dasar, karena
bidang garapan penelitian ini lebih berfokus kepada Kinerja Guru itu sendiri.
2. Populasi dan Sampel Penelitian
Setelah penentuan lokasi kemudian menentukan populasi itu sendiri,
sebagaimana dikemukakan Scumacher (2001:169) bahwa A population is a group
of clements or cases, whether individuals. objects. or event:S, that conform to
specific criteria and to which we intend to generalize the results of the research.
Sukmadinata (2011:250) mengatakan bahwa populasi merupakan
kelompok besar dan wilayah yang menjadi lingkup penelitian. Kelompok tersebut
dapat terdiri atas orang maupun benda, seperti guru, siswa, kepala sekolah, dinas,
direktorat dan yang berupa benda berupa bangunan sekolah, media, fasilitas
belajar, buku dll. Begitu pula dengan Supranto (2009:13) mengatakan bahwa
populasi ialah kumpulan dari seluruh elemen yang sejenis tapi dapat dibedakan
karena karakteristiknya. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka penulis
mengambil populasi penelitian ini adalah seluruh guru SD se Kabupaten Bandung
yang tersebar pada SD yang terakreditasi A, B dan C.
Tabel 3.1
Populasi Penelitian
No Akreditasi Jumlah Sekolah
1 A 134
2 B 930
3 C 51
49
Dadan Irsyada, 2013
Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Data berdasarkan hasil akreditasi November 2012 diambil dari situs resmi
Badan Akreditasi Propinsi Sekolah/Madrasah Provinsi Jawa Barat
(http://www.ban-sm.or.id/provinsi/jawa-barat/akreditasi)
Selanjutnya menentukan sampel penelitian yang diperlukan. Definisi
sampel telah dikemukakan Sukmadinata (2011:250) mengatakan bahwa sampel
adalah kelompok kecil yang secara nyata kita teliti.Berdasarkan populasi di atas
maka sampel.Sedangkan Sugiyono (2010:62) mengatakan bahwa sampel adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.Untuk itu sampel
harus benar-benar mewakili (representative).Sedangkan menurut Supranto
(2009:13) mengatakan bahwa sampel ialah sebagian elemen populasi.
Dalam penelitian ini penulis mengambil sampel dengan menggunakan
teknik stratified random sampling, karena tujuan teknik ini menurut Sugiyono
(2011:64) salah satunya adalah teknik yang digunakan bila populasi mempunyai
anggota yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Penelitian ini
akan berfokus pada guru, seperti yang diketahui guru tersebar pada tingkatan
sekolah yang terakreditasi A, B dan C. Sehingga penggunaan stratified random
sampling ini lebih tepat digunakan dalam penentuan sampel dari jumlah yang
banyak tapi masih presentatif.
Dengan demikian teknik dalam pengambilan sampel ini adalah
proportionate stratified random ssampling. Rumus yang digunakan adalah:
nN
Nn i
i . dan juga rumus 1. 2
dN
Nn
ni = Adalah jumlah sampel menurut stratum
n = Adalah jumlah sampel seluruhnya
Ni = Adalah jumlah populasi menurut stratum dan
N = Adalah jumlah populasi seluruhnya
d = Adalah presisi yang ditetapkan yaitu 10% atau 0,1
50
Dadan Irsyada, 2013
Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2
Sampel Penelitian
No Akreditasi Jumlah Sekolah Sampel Penelitian
1 A 134 11
2 B 930 77
3 C 51 4
1115 92
B. Desain Penelitian
Desain dalampenelitian ini menggunakan pendekatan secara kuantitatif,
artinya menggunakan pendekatan angka-angka yang diproses menggunakan
statistik.Sehingga penentuan sampel penelitian menggunakan tehnik statistic,
begitu juga dengan instrument dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas.
Kemudian dalam proses penelitian kuanittatif dilakukan berbagai langkah mulai
dari identifikasi mahsalah, merumuskan masalah, penentuan hipotesis penelitian,
mementukan metode, mengumpulkan data sampai pada seleksi dan analisis data.
Sehingga data yang hasil analisis diinterpretasikan sesuai dengan tujuan dari
penelitian.
Untuk menjabarkan dari tujuan penelitian maka desain yang penulis
ajukan sebagai berikut:
Gambar 3.1
51
Dadan Irsyada, 2013
Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Paradigma Penelitian
52
Dadan Irsyada, 2013
Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan: = Kompetensi Guru
= Self Capacity building
= Kinerja Mengajar
C. Metode Penelitian
Penulis menggunakan metode kuantitatif dalam melaksanakan
penelitiannya. Menurut Sukmadinata (2011:53) penelitian kuantitatif didasari
oleh filsafat positivism yang menekankan fenomena-fenomena objektif dan dikaji
secara kuantitatif. Menurut Schumacher (2001:283) di dalam metode penelitian
kuantitatif bersifat noneskperimental diantaranya penelitian deskriptif,
korelasional, ex post facto, survey, dan komparatif.
Dalam penelitian ini penulis mengambil penelitian deskriptif, karena
dalam prosesnya peneliti hanya menggambarkan saja fenomena yang terjadi dan
tidak member manipulasi perubahan pada variable. Hal tersebut seperti yang
dikemukakan Sukmadinata (2011:55) bahwa penelitian deskriptif adalah suatu
metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena yang ada
yang berlangsung pada saat ini atau yang telah lampau. Penelitian ini tidak
mengadakan manipulasi atau perubahan pada variable bebas tetapi
menggambarkan seadanya saja.
Dengan demikian metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.Penggunaan metode deskriptif
ditujukan untuk mendeskripsikan persitiwa yang sedang terjadi saat ini seperti
halnya dalam kompetensi guru, capacity building dan juga kinerja mengajar.
53
Dadan Irsyada, 2013
Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Definisi Operasional
1. Kompetensi Guru
Konsep kompetensi menurut Ministry Education ONTARIO (2002:5)
bahwa ―the competency statements are descriptions of the skills, knowledge, and
attitudes that are required to meet the standards of practice for the teaching
profession‖ Kompetensi merupakan penjabaran dari keterampilan, pengetahuan
dan juga sikap guru yang sesuai dengan standar profesi guru. Dalam standar
profesi guru di Indonesia dijabarkan dalam PP No.19 Tahun 2005.
PP No. 19 Tahun 2005 Pasal 28, Ayat 3 dan UU No. l4 Tahun 2005 Pasal
10, ayat ini menyatakan "Kompetensi pendidik sebagai agenpembelajaran pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anakusia dini meliputi:
(a) kompetensipedagogik, (b) kompetensi kepribadian, (c)kompetensi profesional,
dan (d) kompetensi sosial‖. Akan tetapi dalam definisi operasional penelitian ini
hanya mengambil dua jenis kompetensi, yaitu kompetensi pedagogic dan
kompetensi professional.
a. Kompetensi pedagogik
Fatah (2004:75) Kompetensi guru adalah kemampuan seorang pendidik
dalam mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi:
1) Kemampuan dalam memahami peserta didik, ―Recognize personal
attitudes and biases that affect acceptance of individuals with disabilities,
individuals of differing gender and sexual orientation, and individuals
with various cultural, racial, linguistic, religious, and socioeconomic
backgrounds” Illinois Certification Testing System Study Guide—APT
(2006:2-4)
2) Kemampuan dalam membuat perancangan pembelajaran dengan indicator,
―Recognize effective methods for developing a curriculum that reflects the
principles of scope and sequence and demonstrates an interconnection
among subject areas that reflects life and career expectations‖ Illinois
Certification Testing System Study Guide—AP (2006:2-6)
54
Dadan Irsyada, 2013
Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
55
Dadan Irsyada, 2013
Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3) Kemampuan melaksanakan pembelajaran, “Recognize the variety of the
teacher's role in the instructional process as instructor, facilitator, coach,
or audience in relation to the content and purposes of instruction and the
needs of students” Illinois Certification Testing System Study Guide APT
(2006:4.2)
4) Kemampuan dalam mengevaluasi hasil belajar. ―Demonstrate
understanding of assessment as an educational process; measurement
theory and assessment-related issues such as validity, reliability, bias, and
scoring; the purposes, characteristics, strengths, and limitations of
different kinds of assessments; and terminology used in assessments”.
New Mexico Teacher Assessment. (2012:8)
5) Kemampuan dalam mengembangkan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. ―Apllying
strategies for collaborating with other members of the school community
to enhance skills and solve problem‖. Illinois Certification Testing System
Study Guide—APT (2006:4-8)
b. Kompetensi professional
Slamet (Sagala, 2010:39) terdiri dari subkompetensi diantaranya:
1) memahami mata pelajaran yang telah disiapakan untuk mengajar
―Recognize the variety of the teacher's role in the instructional process as
instructor, facilitator, coach, or audience in relation to the content and
purposes of instruction and the needs of students” (Illinois Certification
Testing System Study Guide (2006:2-6)
2) memahami standar kompetensi dan standar isi mata pelajaran yang tertera
dalam Peraturan Menteri serta bahan ajar yang ada dalam kurikulum
―Recognize effective methods for developing a curriculum that reflects the
56
Dadan Irsyada, 2013
Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
principles of scope and sequence and demonstrates an interconnection
among subject areas that reflects life and career expectation”.s (Illinois
Certification Testing System Study Guide (2006:2-6)
3) memahami struktur, konsep dan metode keillmuan yang menaungi materi
ajar. ―Demonstrate understanding of techniques for modifying
instructional methods, curricular materials, and the environment to meet
learners' needs that are appropriate to those learners' ages and skill
levels” Illinois Certification Testing System Study Guide (2006:2-5)
4) memahami hubungan konsep antar mata pelajaran terkait. ―Identify
strategies for enhancing learning through the use of multiple learning
activities and a wide variety of materials, including human and
technological resources, that allow for variation in students'
developmental levels, learning needs, learning styles, and performance
modes. Illinois Certification Testing System Study Guide (2006:2-6)
5) menetapkan konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari. ―Apllying
knowledge of the right responsibilities of parents.guardians in various
situation‖ New mexico Teacher Assesments Study Guide (2006:2-8)
Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
kompetensi guru dalam penelitian ini adalah kemampuan guru yang hanya
meliputi kompetensi pedagogic dan kompetensi professional yang dimiliki
oleh guru SD di Kabupaten Bandung.
57
Dadan Irsyada, 2013
Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Self Capacity building
Penelitian ini hanya berfokus pada tataran self capacity building. Dapat
disimpulkan bahwa Berdasarkan kajian UNEP (2006:4), yang mengemukakan
bahwa Any capacity building activity, including training workshops and country
projects, should make an effort to build capacity of stakeholders from different
groups of society, and provide a platform for these groups to interact with each
other.
a. Workhsop, sminar, courses
Reimers (2003:93) mengemukakan bahwa most traditionally form of
professional development is the typical in service staff training that
includes the use of workshop, short seminar and courses.
SelanjutnyaImants (Reimers, 2003, 94) mengemukakan bahwa workshop
training that is development-oriented can be equally as helpful as more
modern form of professional development.
b. Co-operative collegial development
Glathorn (Reimer, 2003:99) mengemukakan bahwa in this model, teacher
develop their own plan for professional development in small groups. This
kind of co-operative model makes teacher as a group in each school
continuously responsible for quality.
c. Skill development model
Shower (Reimers, 2003:103) menjelaskan bahwa skill development model
was develop to new teaching techniques and skills such as higher order
questioning, inquiry teaching and group of work. And techer are slowly
reintegrated into the classroom with substantial coaching.
d. Supervision in the classroom
Stodolsky (Reimers, 2003:86) mengemukakan bahwa in addition these
evaluation focus exclusively in classroom practice, but show nothing about
teacher preparation and planning, thingking processes, interest,
58
Dadan Irsyada, 2013
Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
motivation, communication with parents, colleagues, participation in
school and community activities
Self capacity building dalam penelitian ini adalah proses untuk
meningkatkan kemampuan guru SD di lingkungan Kabupaten Bandung
dalam organisasi atau system untuk mempertemukan tujuan dan pencapaian
organisasi melalui 1) Workshop, seminar, courses; 2) Co-operative collegial
development; 3) Skill depelopment model; 4) Supervision in the classroom.
3. Kinerja Mengajar Guru
Holbeche (2005:110) mengemukakan definisi kinerja sebagai berikut
―Work is organized around the basic transformations in the process to form
complete tasks‖. Artinya bahwa kinerja sebagai sebuah proses untuk
menyelsaikan sebuah tugas. Dalam Permendiknas RI No. 16 Tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, dan petunjuk Dirtendik
Ditjen PMPTK Depdiknas tentang penilaian kinerja (kemampuan/pengetahuan)
guru dalam melaksanakan tugasnya (Sagala. 2010:45), diantaranya adalah sebagi
berikut:
a) Merencanakan program kegiatan pembelajaran
―Tahap perencanaan dalam kegiatan pembelajaran adalah tahap yang
berhubungan dengan kemampuan guru menguasai bahan ajar.
Kemampuan guru dapat dilihat dari cara atau proses penyusunan
program kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, yaitu
mengembangkan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran(RPP).
Unsur/komponen yang ada dalam silabus‖
Dirtendik Ditjen PMPTK Depdiknas (2008:22)
b) Pelaksanaan kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan
penggunaan metode pembelajaran. ―Kegiatan pembelajaran di kelas
adalah inti penyelenggaraan pendidikan yang ditandai oleh adanya
kegiatan pengelolaan kelas, penggunaan media dan sumber belajar,
dan penggunaan metode serta strategi pembejaran‖ Dirtendik Ditjen
PMPTK Depdiknas (2008:23)
59
Dadan Irsyada, 2013
Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c) Penggunaan media dan sumber belajar. ―Media adalah segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (materi
pembelajaran), merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses pembelajaran.
(Nana. 2000:78 & Dirtendik Ditjen PMPTK Depdiknas (2008:23)
d) Evaluasi/penilaian pembelajaran. ―Penilaian hasil belajar adalah
kegiatan atau cara yang ditujukan untuk mengetahui tercapai atau
tidaknya tujuan pembelajaran dan juga proses pembelajaran yang telah
dilakukan‖. Dirtendik Ditjen PMPTK Depdiknas (2008:24)
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja mengajar dalam
penelitian ini adalah proses unjuk kerja guru dalam mengajar yang terdiri dari:
1) Persiapan pengajar; 2) pelaksanaan pembelajaran; 3) penggunaan media
sebagai sumber belajar; 4)evaluasi/penilaian pembelajaran.
E. Instrument Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah
menggunakan kuisioner angket tertutup. Artinya bahwa penelitian menyediakan
pilihan dari berbagai pertanyaan ataupun pernyataan bagi responden, sehingga
responden hanya tinggal memilih satu diantara lima pilihan.
Tabel 3.3
Variabel penelitian
60
Dadan Irsyada, 2013
Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
VARIABEL DIMENSI
Variabel X1
(Kompetensi
Guru)
Kompetensi pedagogic
Kompetensi professional
Variabel X2
(Self Capacity
building)
Workhsop, sminar, courses
Co-operative collegial development
Skill development model
Supervision in the classroom
Variabel Y
(Kinerja
Mengajar Guru)
Persiapan pengajar
Pelaksanaan pembelajaran
Penggunaan media sebagai sumber belajar
Evaluasi Pembelajaran
61
Dadan Irsyada, 2013
Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.4
Pengembangan Kisi Kisi Instrument
KISI-KISI PENELITIAN
Variable Indicator Sub indicator No Item
X1
Kompetensi
Guru
Adaptasi:
(ONTARIO,
2002:5)
Illinois
Certification
Testing
System
Study
Guide—
APT (2006-
2-8)
Illinois
Certification
Testing
System
Study
Guide—
APT
(2012:1-9)
Kompetensi
pedagogic
a. Kemampuan dalam memahami
peserta didik 1,2
b. Kemampuan dalam membuat
perancangan pembelajaran, dengan
indicator
3, 4
c. Kemampuan melaksanakan
pembelajaran,
5,6
d. Kemampuan dalam mengevaluasi
hasil belajar
7,8
e. Kemampuan dalam mengembangkan
peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi
yang dimilikinya
9.10
Kompetensi
professional
a. Penguasaan materi, struktur, konsep
dan pola pikir keilmuan yang
mendukung mata pelajaran yang
diampu.
11, 12
b. memahami standar kompetensi dan
standar isi mata pelajaran yang
tertera dalam Peraturan Menteri serta
bahan ajar yang ada dalam kurikulum
KTSP
13, 14
c. memahami struktur, konsep dan
metode keillmuan yang menaungi
materi ajar
15
d. memahami hubungan konsep antar
mata pelajaran terkait 16,17
e. menetapkan konsep keilmuan dalam
kehidupan sehari-hari.
18,19,20
62
Dadan Irsyada, 2013
Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variable Indicator Sub indicator No Item
X2
Self
Capacity
building
(Matachi,
2006: 21)
(Reimers,
2003:93)
Workhsop,
sminar,
courses
a. mengikuti pelatihan yang berkenaan
dengan pengembangan metode
belajar
1
2
b. mengikuti seminar kajian pendidikan
tentang kurikulum dan
pengembangan sekolah
3,4
c. mengikuti workshop pembuatan RPP
terkini
5,6
d. mengikuti pelatihan computer atau
bidang ICT lain untuk menunjang
administrasi di kelas
7
Co-operative
collegial
development
a. mengikuti kegiatan KKG
8, 9
b. melaksanakan program peer teaching
di setiap gugus
10
c. aktif mengikuti MGMP untuk
pengembangan metode mengajar
11
d. aktif mengikuti kegiatan gugus yang
berkenaan dengan pembelajaran
12
13
Skill
development
model
a. aktif membaca buku yang berkaitan
dengan metode pembelajaran terbaru
14,15
b. melaksanakan uji coba praktek
simulasi metode pembelajaran baru
sebelum mengajar
16
c. mengkaji media elektronik, tv, video
atau sumber lain tentang
pembelajaran terbaru
17
d. membaca tentang buku yang
berkenaan dengan prinsip belajar
mengajar di kelas
18
63
Dadan Irsyada, 2013
Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variable Indicator Sub indicator No Item
e. menggunakan teknologi untuk
penunjang pembelajaran 19
Supervision
in the
classroom
a. melakukan rapat guru 20
b. mengadakan diskusi sebagai
pertukaran pikiran atau pendapat 21
c. lokakarya 22
d. melakukan kunjungan kelas 23
e. menyeleksi berbagai sumber materi
untuk mengajar 24
Y
Kinerja
Mengajar
Adaptasi dari
Holbeche
(2005:110)
Dirtendik
Ditjen
PMPTK
Depdiknas
(2008:22)
(Nana.
2000:78)
Persiapan
pengajar
a. penyusunan program semester 1,2
b. penyusunan silabus pembelajaran 3,4
c. mempersiapkan RPP harian
5,6
d. merencanakan media serta sumber
belajar 7,8
Pelaksanaan
pembelajaran
a. mengemukakan tujuan
pembelajaran 9,10
b. menggunakan bahan ajar yang
relevan 11,12
c. menggunakan materi ajar yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran 13
Penggunaan
media
sebagai
sumber
belajar
a. menggunakan fasilitas/media
sebagai penunjang belajar 14,15
b. membuat alat peraga sederhana
untuk menunjang aktivitas
pembelajaran
16,17
c. menggunakan alat ICT untuk
menunjang proses belajar mengajar
19,20,21
Evaluasi
Pembelajaran
a. menyusun dan merancang alat
penilaian
- tes tulis 22,23
- tes lisan 24,25
64
Dadan Irsyada, 2013
Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variable Indicator Sub indicator No Item
- tes perbuatan
26,27
b. pengolahan dan penggunaan hasil
belajar
- mengadakan kegiatan remedial
28,29
- perbaikan program pengajaran
semester ataupun satuan
pengajaran
30
F. Proses Pengembangan Instrument
Pada penelitian ini, terdapat langkah-langkah yang ditempuh dalam
mengembangkan instrumen penelitian, yaitu sebagai berikut :
1. Penentuan Alat Pengumpul Data
Angket yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket tertutup, yaitu
responden menjawab sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang diajukan,
dimana pertanyaan tersebut berhubungan dengan variabel-variabel yang diteliti.
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa angket dasar
pemilihan angket hal ini dikarenakan peneliti tidak secara langsung berhadapan
dengan responden. Alat pengumpul datanya berupa angket berisi beberapa
pertanyaan yang harus dijawab responden.
Hal ini seperti yang dikemukakan Schumacher (2001:257) mengemukakan
bahwa for many good reason, the questionnaire is the most widely used technique
for obtaining information from subjects, A questionnaire is relatively
ecunomica1.has the same questions for all subjects and can ensure anonymity.
Questionnaires can use statements or questions.Begitupun Sukmadinata
(2010:218) menjelaskan bahwa angket atau questionnaire merupakan sauatu
teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung. Instrument atau alatnya
disebut angket yang berisi sejumlah pertanyaan maupun pernyataan yang harus
dijawab responden dan dalam bentuk pertanyaan bisa terbuka maupun tertutup.
65
Dadan Irsyada, 2013
Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun untuk penentuan pengumpul data khusus bagi variable kompetensi
guru menggunakan alat ukur nya berupa test. kompetemsi menurut Ministry
Education ONTARIO (2002:5) bahwa ―the competency statements are
descriptions of the skills, knowledge, and attitudes that are required to meet the
standards of practice for the teaching profession‖.
Dikarenakan kompetensi merupakan sebuah perilaku / sikap maka alat
ukurnya berupa tes. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Susetyo (2011:1)
bahwa ―tes adalah alat ukur yang mempunyai standar objektif, sehingga dapat
digunakan untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau tingkah
laku individu‖.
Adapun instrumen yang dikembangkan dan digunakan untuk mengukur
sikap dijelaskan oleh Azwar (2000:90) menjelaskan bahwa ―metode yang bisa
digunakan untuk pengungkapan sikap yaitu 1)Observasi perilaku, 2) pertanyaan
langsung dan 3) pengungkapan langsung‖. Adapun yang digunakan untuk
mengukur tes ini adalah metode pertanyaan langsung (direct assessment) secara
tertulis yang dapat dilakukan dengan menggunakan item tunggal maupun dengan
menggunakan item pilihan ganda.
2. Penyusunan Alat Pengumpul Data
Alat pengumpul data dalam penyusunan penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Menentukan variabel – variabel yang akan diteliti sesuai dengan judul
yang telah ditentukan, yaitu Variabel Kompetensi Guru (X1), self capacity
building(X2), dan Kinerja Mengajar (Y).
b. Menyusun kisi-kisi angket yang selanjutnya dibuat
pertanyaan/pernyataan dan dikembangkan menjadi angket.
c. Merumuskan pertanyaan tes untuk variabel kompetensi dengan meminta
bantuan kepada 2 dosen Ahli untuk merumuskan item pertanyaan yang
akan dibuat. Hal ini seperti yang dikemukakan Susetyo (2011:73)
66
Dadan Irsyada, 2013
Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menyatakan bahwa ‖tugas terpenting dalam pembuatan tes adalah penulis
tes yang memiliki bidang keahlian atau latar belakang pendidikan yang
sesuai dengan butir tes yang dibuatnya‖. Maka penulis meminta bantuan
kepada satu orang Dosen khusus PGSD dan dosen yang menguasai tentang
pengukuran.
d. Teori yang digunakan untuk menyusun tes berdasarkan kepada teori ujian
klasik. Sebagaimanan diungkapkan Susetyo (2011:39) bahwa:
teori ujian klasik (Classical Test Theory) merupakan suatu teori
penyusunan perangkat ukur yang butir tes nya dianalisis dengan teknik
penyusunan tes yang pada umumnya sama denagn yang dilakukan guru
ketika membuat alat tes. Skor ujian yang diperoleh pada teori ujian klasik
ditemukan jawaban benar dan jawaban salah pada setiap butir soal‖
e. Merumuskan kriteria skor untuk setiap item yang sesuai denga analisis
statistis, yaitu menggunakan skala Likert
3. Uji Instrumen
Dalam uji instrumen digunakan analisis statistik. Uji statistik bertujuan
untuk menguji validitas dan realibiltas dari instrumen sehingga dapat
dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Adapun Uji Validitas dan Realibitas
adalah sebagai berikut :
a. Uji Validitas
Penggunaan uji validitas ditujukan untuk menggambarkan bagaimana
kuisioner sungguh-sungguh mampu mengukur apa yang akan dikukur,
sehingga dapat dikatakan validitas tinggi suatu test maka alat test tersebut
semakin tepat mengenai sasaran yang direncanakan. Teknik yang
digunakan adalah korelasi item total yaitu konsistensi antara skor item
secara keseluruhan yang dapat dilihat besarnya koefisien korelasi antara
setiap item dengan skor secara kesluruhan, yang merupakan dasar dari
korelasi Pearson (product moment). Adapun rumus korelasi Pearson
adalah sebagai berikut :
67
Dadan Irsyada, 2013
Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
rxy = n∑xy – (∑x)( ∑ y)
√ (∑x 2 – (∑x)
2 (n∑y
2 – (∑y
2)
Keterangan :
r = korelasi validitas yang dicari
x = skor yang diperoleh subjek dari seluruh item
y = skor total yang diperoleh subjek dari seluruh item
∑x = jumlah skor dalam distribusi x
∑y = jumlah skor dalam distribusi y
∑x2
= jumlah kuadrat skor dalam distribusi x
∑y2 = jumlah kuadrat skor dalam distribusi y
n = banyaknya responden
Untuk perhitungan digunakan sofware SPSS 17 yang berfungsi mengukur
tingkat validitas dari setiap item kuisioner yang dijadikan sebagai alat ukur
penelitian.
Adapun untuk uji validitas variabel kompetensi guru menggunakan
metode validitas perangkat ukur. Menurut Susetyo (2011:97) mengatakan bahwa ‖
validitas isi suatu alat ukur dilakukan dengan mengecek keseluruhan alat ukur
yang dinilai oleh Dua orang ahli‖ adapun rumus yang digunakan untuk menguji
validitas tes adalah:
Validitas isi =
Tabel 3.5. Tabel 3.5. Perangkat Ukur Validitas Alat Test
jika diperoleh harga di atas 0.50
Penilai/kategori Penilai 1
Kurang Penting Penting
Penilai 2 Kurang penting A B
Penting C D
68
Dadan Irsyada, 2013
Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber (Susetyo. 2011:97)
b. Uji Realibilitas
Reliabilitas diartikan tingkat kepercayaan terhadap hasil suatu pengukuran,
pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi merupakan suatu pengukuran yang
mampu memberikan hasil ukur terpercaya (reliabel). Realibilitas disebut juga
kepercayaan konsistensi atau kesetabilan. Namun sebagai ide pokok dalam konsep
reliabilitas adalah sejauh mana suatu pengukuran terbebas dari kekeliuran.
Pegujian reliabilitas instrumen penelitian dihitung dengan mempergunakan
teknik belah dua dari Spearman Brown, dengan membagi dua kelompok yaitu
skor butir soal ganjil dan jumlah skor butir soal genap. Kemudian diukur derajat
hubungannya dengan koefisien korelasi rank menurut rumus yang telah
ditentukan, dengan rumus sebagai berikut :
r = 2 rb
1 + rb
Keterangan :
r = reliabilitas internal seluruh instrumen
rb = korelasi product moment antara belahan (ganjil – genap)
Langkah selajutnya menghitung korelasi product moment dengan
menggunakan rumus:
rxy = n∑xy – (∑x)( ∑ y)
√ (∑x 2 – (∑x)
2 (n∑y
2 – (∑y
2)
Koefisien realibilitas yang besarnya antara 0,7 – 0,8 dianggap baik untuk
digunakan, skala Guilford (Kaplan dan Saccuzo 2010: 49).
69
Dadan Irsyada, 2013
Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Hasil Uji Coba Istrumen Penelitian
a. Kompetensi Guru (X1)
Dari hasil uji coba instrument penelitian variabel Kompetensi Guru (X1)
diperoleh kesimpulan bahwa dari 20item pernyataan, dinyatakan 20 item valid.
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Instrumen X1
Koefisien
Validitas t Hitung t Tabel
Keterangan
t Hitung>t
Tabel
1 0,7 5.70 1,708 Valid
2 0,88 10.75 1,708 Valid
3 0,7 5.70 1,708 Valid
4 0,7 5.67 1,708 Valid
5 0,73 6.28 1,708 Valid
6 0,58 4.14 1,708 Valid
7 0,77 6.97 1,708 Valid
8 0,61 4.45 1,708 Valid
9 0,66 5.08 1,708 Valid
10 0,72 6.07 1,708 Valid
11 0,74 6.32 1,708 Valid
12 0,57 3.99 1,708 Valid
13 0,56 3.92 1,708 Valid
14 0,56 3.97 1,708 Valid
15 0,52 3.52 1,708 Valid
16 0,5 3.36 1,708 Valid
17 0,51 3.43 1,708 Valid
18 0,61 4.51 1,708 Valid
19 0,63 4.73 1,708 Valid
20 0,66 5.10 1,708 Valid
Berdasarkan hasil split halfcoefficientatau rhitung =0,912 sedangkan r tabel =
dk (n-2) = 0,396 artinya bahwa r hitung> rtabel atau 0,912> 0,396 dapat disimpulkan
bahwa pernyataan tentang validitas kompetensi guru adalah reliable artinya dapat
dipertanggungjawabkan mengenai sejauh mana beberapa pernyataan tersebut
terbebas dari kekeliruan.
b. Self Capacity building (X2)
70
Dadan Irsyada, 2013
Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari hasil uji coba instrument penelitian variabel self capacity building
(X2) diperoleh kesimpulan bahwa dari 24 item pertanyaan, dinyatakan 23 item
valid dan 1 item tidak valid. Jika ada yang tidak valid pada satu item tersebut
dilakukan revisi dalam tata bahasa instrumen pernyataan, sehingga dapat tetap
digunakan. Pengolahan SPSS (lihat lampiran).
Tabel 3.7
Hasil Uji Validitas Instrumen X2
Koefisien
Validitas t Hitung t Tabel
Keterangan
t Hitung>t
Tabel
1 0,745 5,58 1,708 Valid
2 0,33 1,75 1,708 Valid
3 0,705 4,97 1,708 Valid
4 0,786 6,36 1,708 Valid
5 0,633 4,09 1,708 Valid
6 0,519 3,04 1,708 Valid
7 0,348 1,86 1,708 Valid
8 0,609 3,84 1,708 Valid
9 0,397 2,16 1,708 Valid
10 0,536 3,17 1,708 Valid
11 0,618 3,93 1,708 Valid
12 0,516 3,01 1,708 Valid
13 0,622 3,97 1,708 Valid
14 0,557 3,35 1,708 Valid
15 0,347 1,85 1,708 Valid
16 0,354 1,89 1,708 Valid
17 0,706 4,98 1,708 Valid
18 0,519 3,04 1,708 Valid
19 0,577 3,53 1,708 Valid
20 0,411 2,25 1,708 Valid
21 0,656 4,35 1,708 Valid
22 0,683 4,68 1,708 Valid
23 0,399 2,18 1,708 Valid
24 0,22 1,13 1,708 TidakValid
Berdasarkan hasil split half coeficient atau rhitung =0,908 sedangkan r tabel =
dk (n-2) atau 27-2 = 25 dikomunikasikan dengan tabel r didapat 0,396 artinya
71
Dadan Irsyada, 2013
Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bahwa r hitung> r tabel atau 0,908 > 0,396 dapat disimpulkan bahwa beberapa
pernyataan yang berhubungan dengan self capacity building adalah reliable,
artinya dapat dipertanggungjawabkan mengenai sejauh mana beberapa pernyataan
tersebut terbebas dari kekeliruan.
72
Dadan Irsyada, 2013
Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Kinerja Mengajar (Y)
Dari hasil uji coba instrument penelitian variabel kinerja mengajar (Y)
diperoleh kesimpulan bahwa dari 30 item pertanyaan, dinyatakan valid dan 1 item
tidak valid. 1 item tersebut dihilangkan maka item yang dipakai jadi 29 item.
Pengolahan SPSS 17 (lihat lampiran).
Tabel 3.8
Hasil Uji Validitas Instrumen Y
Koefisien
Validitas t Hitung t Tabel
Keterangan
t Hitung>t
Tabel
1 0,376 2,03 1,708 Valid
2 0,628 4,03 1,708 Valid
3 0,338 1,80 1,708 Valid
4 0,624 3,99 1,708 Valid
5 0,662 4,42 1,708 Valid
6 0,789 6,42 1,708 Valid
7 0,573 3,50 1,708 Valid
8 0,55 3,29 1,708 Valid
9 0,606 3,81 1,708 Valid
10 0,609 3,84 1,708 Valid
11 0,703 4,94 1,708 Valid
12 0,69 4,77 1,708 Valid
13 0,692 4,79 1,708 Valid
14 0,755 5,76 1,708 Valid
15 0,572 3,49 1,708 Valid
16 0,763 5,90 1,708 Valid
17 0,642 4,19 1,708 Valid
18 0,773 6,09 1,708 Valid
19 0,481 2,74 1,708 Valid
20 0,385 2,09 1,708 Valid
21 0,09 0,45 1,708 Tidak Valid
22 0,556 3,34 1,708 Valid
23 0,688 4,74 1,708 Valid
24 0,548 3,28 1,708 Valid
25 0,597 3,72 1,708 Valid
26 0,777 6,17 1,708 Valid
27 0,865 8,62 1,708 Valid
73
Dadan Irsyada, 2013
Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Koefisien
Validitas t Hitung t Tabel
Keterangan
t Hitung>t
Tabel
28 0,772 6,07 1,708 Valid
29 0,66 4,39 1,708 Valid
30 0,517 3,02 1,708 Valid
Berdasarkan split half coeficient atau rhitung =0,873 sedangkan r tabel = dk (n-
2) atau 27-2 = 25 dikomunikasikan dengan tabel r didapat 0,396 artinya bahwa r
hitung> r tabel atau 0,873 > 0,396 dapat disimpulkan bahwa pernyataan tentang
validitas kinerja mengajar guru adalah reliabel artinya dapat
dipertanggungjawabkan mengenai sejauh mana beberapa pernyataan tersebut
terbebas dari kekeliruan.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analsis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel
Kompetensi Guru (X1), Self Capacity building(X2), dan Kinerja Mengajar (Y),
dengan cara menghitung rata-rata masing-masing variabel penelitian, yaitu :
Tabel : 3.9
Kriteria Penafsiran Kondisi Variabel Penelitian
Rata – rata skor Penafsiran
4,21 – 5,00
3,41 – 4,20
2,61 – 3,40
1,81 – 2,60
1,00 – 1,80
Sangat baik
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Tidak baik
Terdapat dua teknik analisis yang digunakan yaitu :
1. Teknik Analisis Korelasi
Tehnik menghitung analisis korelasi dalam penelitian ini menggunakan
SPSS 17. Teknik analisis korelasi yakni untuk mengetahui derajat keeratan
hubungan antara variabel penelitian, dengan rumus sebagai berikut :
74
Dadan Irsyada, 2013
Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
rxy = n∑xy – ( ∑x ) ( ∑ y)
√ (∑x 2 – (∑x)
2(n∑y
2 – (∑y
2)
Sumber : Sudjana,(2002)
Sifat korelasi akan menentukan arah dari korelasi itu sendiri, keeratan
korelasi dapat dikelompokkan sebagai berikut :
75
Dadan Irsyada, 2013
Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.9
Tingkat Koefisien Korelasi
Interval koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2010 : 23)
2. Analisis Jalur dengan regresi
Analisis jalur digunakan untuk menunjukkan hubungan yang
memperlihatkan seberapa besar pengaruh sebuah variable tertentu baik pengaruh
langsung maupun tidak langsung terhadap variabel lainnya. Jadi yang menjadi
persoalannya adalah sebab akibat. Istilah yang akan digunakan dalam analisis
jalur ini adalah variabel eksogen yang merupakan variabel penyebab (X), variabel
endogen yang merupakan akibat (Y) dan variabel implisit () yang merupakan
faktor-faktor lain dari variabel eksogen.
Diagram jalur menggambarkan hubungan antar variabel yang
mencerminkan koefisien jalur variabel X terhadap Y , sementara hubungan X1,
dan X2 merupakan hubungan korelasi. Dalam penelitian yang penyusun lakukan
terdapat dua variabel independent yaitu kompetensi guru, dan self capacity
building sedangkan satu variabel dependen yaitu kinerja mengajar. Adapun
persamaan jalurnya sebagai berikut :
Y = yx1 X 1 +yx2 X 2 + yx
Keterangan :
Y = nila - nilai taksiran variabel untuk variabel kinerja mengajar guru
X1 = nilai – nilai Kompetensi Guru
X2 = nilai-nilai self apacity building
top related