bab iii metodologi penelitian a. lokasi dan subjek...
Post on 10-Mar-2019
216 Views
Preview:
TRANSCRIPT
35
Lastri Rahayu, 2013 Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Bandung yang termasuk
kluster dua di Kota Bandung, bertempat di Jl. Lengkong Kecil No. 53 Telepon
022-4239947. Penelitian berlangsung dari tanggal 14-15 Mei 2013, 21-22 Mei
2013, dan 28-29 Mei 2013.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 7
Bandung pada pelajaran Biologi tahun ajaran 2012/2013. Adapun sampel dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa dari dua kelas yang berbeda (kelas eksperimen
dan kelas kontrol) SMA Negeri 7 Bandung. Penentuan sampel dilakukan dengan
metode purposive samping yaitu penentuan sampel berdasarkan pertimbangan
(Sudjana, 2005: 168). Dalam penelitian ini pengambilan dua kelas X sebagai
sampel dilakukan secara purposive dengan pertimbangan bahwa seluruh kelas X
pada saat pembentukannya terdiri atas berbagai macam karakter siswa tanpa ada
penggolongan menjadi kelas khusus sehingga kelas-kelas bersifat heterogen dan
dalam pemilihan kelas eksperimen maupun kelas kontrol berdasarkan
pertimbangan dari guru.
B. Metode dan Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode quasy eksperimental (eksperimental
semu) dengan desain penelitian yang digunakan adalah non equivalent control
group design, yaitu satu kelompok subjek diberi perlakuan tertentu (eksperimen)
sementara kelompok satunya lagi dijadikan sebagai kelompok kontrol. Kelompok
eksperimen maupun kontrol tidak dipilih secara random. Secara umum desain
penelitian yang akan digunakan digambarkan sebagai berikut:
36
Lastri Rahayu, 2013 Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
E O1 X O2
K O3 - O4
(Sugiyono, 2010 : 116)
Keterangan :
E = Kelas eksperimen
K = Kelas Kontrol
O1 = Pre-test pada kelas eksperimen
O2 = Post-test pada kelas eksperimen
X = Perlakuan/ treatment
O3 = Pre-test pada kelas kontrol
O4 = Post-test pada kelas kontrol
Dalam desain ini, kelompok eksperimen adalah satu kelas terpilih yang
mendapatkan perlakuan dengan pembelajaran berbasiskan nilai. Adapun dalam
pembelajaran Spermatophyta berbasiskan nilai ini selalu berpijak pada nilai
praktisnya yaitu penguasaan konsep pada materi Spermatophyta. Kandungan nilai
praktis yang ada pada subkonsep Spermatophyta kemudian dikembangkan pada
nilai intelektual, nilai sosial-politik, nilai pendidikan, dan nilai religiusnya.
Adapun untuk kelompok kontrol dalam desain penelitian ini adalah satu kelas
yang dalam pembelajaran subkonsep Spermatophyta hanya menjelaskan nilai
praktis (konsep) dari materi Spermatophyta tanpa menyisipkan nilai intelektual,
nilai sosial-politik, nilai pendidikan, dan nilai religiusnya.
C. Definisi Operasional
Penjelasan beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Kelas eksperimen melaksanakan pembelajaran Biologi berbasis nilai pada
subkonsep Spermatophyta dengan menyisipkan nilai-nilai sains, di antaranya
nilai intelektual, nilai sosio-politik, nilai pendidikan, dan nilai religi.
Penyisipan nilai-nilai sains tersebut dilakukan di bagian inti kegiatan
pembelajaran yaitu ketika guru menjelaskan materi dan melalui pertanyaan
pada LKS yang diberikan ketika siswa melakukan diskusi kelompok.
37
Lastri Rahayu, 2013 Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2. Kelas kontrol melaksanakan pembelajaran Biologi pada subkonsep
Spermatophyta dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi tanpa
menyisipkan nilai-nilai sains.
3. Penguasaan konsep dalam penelitian ini didefinisikan sebagai pengetahuan
yang diperoleh siswa mengenai subkonsep Spermatophtya yang mencakup
konsep ciri tubuh, peristiwa penyerbukan, klasifikasi, reproduksi, dan
peranannya bagi kehidupan di bumi, yang selanjutnya diukur melalui pretest
dan posttest dengan bentuk soal berupa 30 butir soal pilihan ganda dengan
lima pilihan jawaban.
4. Sikap siswa dalam penelitian ini yaitu kecenderungan berperilaku siswa
terhadap kandungan nilai-nilai sains yang diukur melalui angket skala sikap
model Likert. Nilai sains tersebut terdiri atas nilai intelektual dengan indikator
yang meliputi aspek menjaga, memelihara, berusaha, dan berlaku bijaksana.
Nilai sosio-politik dengan indikator yang meliputi aspek tolong menolong,
kerja sama, jujur, rukun, gotong royong, dan saling membutuhkan. Nilai
pendidikan dengan indikator yang meliputi peniruan terhadap beberapa
fenomena alam, yaitu fenomena berbuahnya tumbuhan padi, pergerakan akar,
dan peristiwa penyerbukan (Lampiran B.3). Nilai religi dengan indikator yang
meliputi aspek kesadaran bahwa Allah Maha Pemberi Bentuk, Maha Kaya,
Maha Penyayang, Maha Pemberi, dan Maha Pengatur. Indikator kandungan
nilai tersebut dibuat sendiri oleh penulis.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data agar penelitiannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,
dalam artian cermat, lengkap, dan sistematis sehingga dapat dengan mudah diolah
(Arikunto, 2009). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
penguasaan konsep, angket skala sikap, dan angket respon siswa.
38
Lastri Rahayu, 2013 Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
1. Tes Penguasaan Konsep
Tes penguasaan konsep yang digunakan pada penelitian ini berupa soal
pilihan ganda yang terdiri atas 30 soal dengan lima option yang cakupan
materinya terdiri atas ciri tubuh Spermatophyta sebanyak satu soal, peristiwa
penyerbukan sebanyak lima soal, ciri tumbuhan Gymnospermae sebanyak tiga
soal, contoh tumbuhan Gymnospermae tiga soal, ciri tumbuhan Angiospermae
sebanyak dua soal, klasifikasi tumbuhan Angiospermae sebanyak satu soal,
perbedaan ciri tumbuhan monokotil dan dikotil sebanyak satu soal, ciri tumbuhan
monokotil sebanyak tiga soal, ciri tumbuhan dikotil sebanyak dua soal, contoh
tumbuhan monokotil sebanyak tiga soal, contoh tumbuhan dikotil sebanyak satu
soal, reproduksi Angiospermae tiga soal, dan peranan Spermatophyta sebanyak
dua soal (Tabel 3.1).
Tes diberikan kepada siswa baik kelompok kelas ekperimen yang dalam
pembelajarannya berbasiskan nilai maupun kelompok kontrol yang
pembelajarannya tanpa menyisipkan kandungan nilai. Tes tersebut diberikan
sebelum proses pembelajaran (pretest) dan sesudah proses pembelajaran
(posttest). Pretest diberikan untuk mengukur kemampuan awal siswa dan posttest
diberikan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi yang telah
disampaikan oleh guru.
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Pertanyaan Tes Penguasaan Konsep
Cakupan Materi Nomor Soal
Ciri tubuh Spermatophyta 1
Peristiwa Penyerbukan 2, 3, 4, 5, 6
Ciri tumbuhan Gymnospermae 7, 8, 9
Contoh tumbuhan Gymnospermae 10, 11, 12
Ciri tumbuhan Angiospermae 13, 14
Klasifikasi tumbuhan Angiospermae 15
Perbedaan ciri tumbuhan Monokotil dan Dikotil 16
Ciri tumbuhan Monokotil 17, 19, 21
Ciri tumbuhan Dikotil 18, 20
Contoh tumbuhan Monokotil 22, 24, 25
Contoh tumbuhan Dikotil 23
Reproduksi Angiospermae 26, 27, 28
Peranan Spermatophyta 29, 30
Jumlah 30 soal
39
Lastri Rahayu, 2013 Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2. Angket Skala Sikap
Angket skala sikap yang digunakan untuk mengetahui sikap siswa terhadap
nilai-nilai sains yang berkembang dalam subkonsep Spermatophyta yaitu model
Likert empat alternatif jawaban. Angket ini terdiri atas 20 butir pertanyaan yang
terdiri atas 10 pernyataan positif (favorable) dan 10 pernyataan negatif
(unfavorable) (Lampiran B.3). Pernyataan-pernyataan yang diajukan pada angket
mencakup nilai intelektual, nilai sosio-politik, nilai pendidikan, dan nilai religi
yang dikembangkan oleh Prof. Dr. Suroso Adi Yudianto, M.Pd.. Angket skala
sikap tersebut diisi dengan memberikan tanda ceklis pada lembar jawaban dengan
empat kategori, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan
Sangat Tidak Setuju (STS). Empat kategori jawaban ini dipilih agar dapat
mengetahui kedudukan sikap siswa secara jelas.
3. Angket Respon Siswa
Angket respon siswa merupakan alat instrumen yang digunakan untuk
mengetahui umpan balik dari kegiatan pembelajaran. Angket ini diberikan hanya
pada siswa di kelas eksperimen yang dalam pembelajarannya berbasiskan nilai
dan diberikan setelah pembelajaran selesai. Dalam penelitian ini, angket respon
siswa yang digunakan berisi 10 pertanyaan yang terkait dengan pembelajaran
Biologi berbasiskan nilai yang tersebar menjadi beberapa indikator, yaitu
mengenai pandangan siswa terhadap pelajaran biologi yang berhubungan dengan
kehidupan sehari-hari sebanyak satu pertanyaan, pengalaman belajar Biologi
menggunakan pembelajaran berbasis nilai sebanyak satu pertanyaan, penerimaan
terhadap pembelajaran Biologi berbasis nilai sebanyak dua pertanyaan, kejelasan
dan kemudahan belajar dengan pembelajaran berbasis nilai sebanyak tiga
pertanyaan, dan mengenai kemampuan siswa dalam berpikir sebanyak tiga
pertanyaan (Tabel 3.2).
40
Lastri Rahayu, 2013 Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Respon Siswa
No. INDIKATOR Nomor
Pertanyaan
1. Pandangan siswa terhadap pelajaran biologi yang
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. 1
2. Pengalaman belajar Biologi menggunakan
pembelajaran berbasis nilai. 2
3. Penerimaan terhadap pembelajaran Biologi berbasis
nilai. 3, 8
4. Kejelasan dan kemudahan belajar dengan
pembelajaran berbasis nilai. 4, 6, 7
5. Kemampuan siswa dalam berpikir 5, 9, 10
Jumlah 10
E. Prosedur Penelitian
Prosedur dalam penelitian ini terdiri atas beberapa tahap yaitu, tahap
persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pengolahan data hasil penelitian.
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan meliputi kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebelum
melakukan penelitian terdiri atas :
a) Melakukan kajian tentang pendidikan berbasis nilai dan implementasinya
terkait materi Spermatophyta.
b) Merancang RPP dan kelengkapannya sesuai dengan prinsip-prinsip
pembelajaran berbasis nilai.
c) Penyusunan instrumen penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penellitian ini terdiri atas soal penguasaan
konsep yang terdiri atas 50 soal pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban
yang digunakan untuk melihat penguasaan konsep siswa. Angket skala sikap
model skala Likert yang terdiri atas 27 pertanyaan dengan empat alternatif
jawaban untuk melihat sikap siswa terhadap nilai-nilai sains yang terkandung
dalam subkonsep Spermatophyta, dan angket respon siswa yang terdiri atas 10
pertanyaan yang digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap
41
Lastri Rahayu, 2013 Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
pembelajaran Biologi berbasis nilai. Soal penguasaan konsep dan angket skala
sikap diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol sedangkan angket
respon siswa diberikan hanya pada kelas eksperimen yang dalam
pembelajarannya berbasiskan nilai.
d) Judgement oleh dosen ahli
Sebelum instrumen diujicobakan, instrumen tersebut dijudge oleh dosen ahli
untuk melihat jenjang kognitif, kedalaman materi, dan tata bahasa dalam
instrumen tersebut.
e) Uji coba instrumen penelitian
Setelah mendapatkan judgement dari dosen ahli maka instrumen tersebut
diujicobakan pada satu kelompok kelas yang terdiri atas 40 orang.
f) Analisis hasil uji coba instrumen penelitian
Instrumen yang telah diujicobakan kemudian dianalisis. Instrumen yang tidak
valid diperbaiki, diganti, atau diubah.
1) Analisis Hasil Uji Coba Instrumen Tes Penguasaan Konsep
Analisis hasil uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui tingkat
kesukaran, daya pembeda, validitas butir soal, dan reliabilitas dengan bantuan
software ANATES versi 4.9.0TM
.
(a) Tingkat Kesukaran (menggunakan ANATES versi 4.9.0TM
)
Tingkat kesukaran digunakan untuk mengetahui kriteria mudah tidaknya
suatu soal. Menurut Arikunto (2009 : 207) soal yang baik adalah soal yang tidak
terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Untuk mengetahui tingkat kesukaran suatu
soal digunakan rumus berikut :
(Arikunto, 2009: 208)
Keterangan :
P = Indeks Kesukaran
B = Banyak siswa yang menjawab soal itu benar
Js = Jumlah seluruh siswa peserta tes
P =
42
Lastri Rahayu, 2013 Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Selanjutnya hasil perhitungan yang diperoleh diinterpretasi dengan
menggunakan indeks kesukaran pada Tabel 3.3 sebagai berikut:
Tabel 3.3 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal
Indeks kesukaran Kategori
0,00 – 0,30 Sukar
0,30 - 0,70 Sedang
0,70 – 1,00 Mudah
(Arikunto, 2009 : 210)
Berdasarkan perhitungan dengan mengunakan ANATES versi 4.9.0TM
didapatkan butir soal yang digunakan tersebar mulai dari yang mudah sampai
sukar sebagaimana tercantum dalam Tabel 3.4 berikut ini:
Tabel 3.4 Distribusi Butir Soal Berdasarkan Tingkat Kesukaran
Kategori Tingkat Kesukaran Banyak Soal Persentase (%)
Sukar 2 6,7
Sedang 22 73,3
Mudah 6 20
Jumlah Soal 30 100
(b) Daya Pembeda (Menggunakan ANATES versi 4.9.0TM
)
Menurut Arikunto (2009, 211) daya pembeda merupakan kemampuan suatu
soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dan
berkemampuan rendah. Untuk mengetahui daya pembeda soal digunakan
rumus sebagai berikut:
(Arikunto, 2009: 213)
Keterangan :
D = Indeks diskriminasi (daya pembeda)
JA = Banyaknya peserta kelompok atas
JB = Banyaknya peserta kelompok bawah
BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
43
Lastri Rahayu, 2013 Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Selanjutanya nilai daya pembeda yang telah diketahui kemudian
diinterpretasikan melalui tabel klasifikasi daya pembeda sebagai berikut :
Tabel 3.5 Klasifikasi Daya Pembeda Soal
Rentang Kategori
< 0,00 Sangat Jelek
0,00 – 0,20 Jelek
0,21 – 0,40 Cukup
0,41 – 0,70 Baik
0,71 – 1,00 Baik sekali
(Arikunto, 2009 :218)
Berdasarkan perhitungan daya pembeda soal dengan menggunakan sofware
ANATES versi 4.9.0TM
didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 3.6 Distribusi Butir Soal Berdasarkan Daya Pembeda
Kategori Daya Pembeda Banyak soal Persentase (%)
Baik Sekali 4 13,3
Baik 13 43,3
Cukup 13 43,3
Jumlah 30 100
(c) Uji Validitas (Menggunakan ANATES versi 4.9.0TM
)
Validitas merupakan derajat ketepatan suatu instrumen sehingga instrumen
tersebut mampu mengukur apa yang akan diukur. Sebuah butir soal dikatakan
valid atau memiliki validitas yang tinggi apabila mempunyai kesejajaran dengan
skor total (Arikunto, 2009 : 65). Kesejajaran ini dapat diartikan dengan korelasi
sehingga untuk mengukur validitas digunakan rumus korelasi product moment
dengan angka kasar : rxy ∑ –(∑ )(∑ )
√*( ∑ (∑ +*( ∑ (∑ ) +
(Arikunto, 2009 : 72)
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi variabel x dengan variabel y
∑XY = Jumlah hasil perkalian antara variabel x dengan variabel y
∑X = Jumlah nilai setiap item
44
Lastri Rahayu, 2013 Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
∑Y = Jumlah nilai konstan
N = Jumlah subyek penelitian
Koefisien validitas yang didapatkan dari hasil perhitungan diinterpretasi
dengan menggunakan kategori indeks validitas butir soal yang ditunjukkan pada
Tabel 3.7 sebagai berikut:.
Tabel 3.7 Kategori Validitas Butir Soal
Rentang Kategori
0,800 – 1,00 Sangat tinggi
0,600 – 0,800 Tinggi
0,400 – 0,600 Cukup
0,200 – 0,400 Rendah
0,00 – 0,200 Sangat rendah
(Arikunto, 2009 : 75)
Berdasarkan perhitungan uji validitas butir soal pilihan ganda dengan
menggunakan software ANATES versi 4.9.0TM
maka diperoleh 30 butir soal
yang akan digunakan sebagai instrumen dengan sebaran tingkat validitas seperti
pada Tabel 3.8 berikut ini:
Tabel 3.8 Distribusi Butir Soal berdasarkan Tingkat Validitas
Kategori Validitas Banyak Soal Persentase (%)
Tinggi 1 3,3
Cukup 15 50
Rendah 14 46,7
Jumlah 30 100
(d) Uji Reliabilitas (Menggunakan ANATES versi 4.9.0TM
)
Reliabilitas instrumen mempunyai pengertian bahwa suatu instrumen dapat
dipercaya atau konsisten untuk dipergunakan sebagai alat dalam pengumpulan
data. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes
tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Untuk mengetahui reliabilitas soal
digunakan rumus K-R 20 sebagai berikut :
r11 = [
] [
]
45
Lastri Rahayu, 2013 Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Harga varians total (Vt) dihitung dengan menggunakan rumus :
Keterangan :
X = Jumlah skor total
N = Jumlah responden
(Arikunto, 2009 : 100)
Berdasarkan hasil uji reliabilitas instrumen dengan bantuan software
ANATES versi 4.9.0TM
, nilai reliabilitas yang telah diketahui kemudian
diinterpretasikan melalui Tabel 3.9 klasifikasi reliabilitas tes berikut ini:
Tabel 3.9 Klasifikasi Reliabilitas Tes
Nilai Arti
0,80 – 1,00 Sangat Tinggi
0,60 – 0,79 Tinggi
0,40 – 0,59 Cukup
0,20 – 0,39 Rendah
< 0,20 Sangat Rendah
Dari perhitungan reliabilitas instrumen pilihan ganda yang diujicobakan
diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,77. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen
tersebut reliabel dan termasuk pada kategori tinggi.
Rekapitulasi hasil analisis uji coba instrumen tes penguasaan konsep dapat
terlihat pada Tabel 3.10 di bawah ini. Berdasarkan Tabel 3.10 tersebut terlihat
bahwa dari 50 soal pilihan ganda yang diujicobakan, terdapat 30 soal yang
diterima dan digunakan sebagai instrumen dalam penelitian. Ke-30 soal tersebut
memenuhi kriteria pengujian yang telah dijelaskan sebelumnya yang mencakup
tingkat kesukaran, daya pembeda, validitas, dan reliabilitas soal. Nomor butir soal
asli yang diujicobakan yaitu nomor soal 1 hingga 50 soal. Dan dari ke-50 soal
tersebut yang diterima dan digunakan menjadi instrumen penelitian yaitu nomor
soal 1, 3, 4, 5, 9, 14, 15, 16, 18, 20, 21, 25, 27, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37,
Vt =
( )
46
Lastri Rahayu, 2013 Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
38, 39, 40, 41, 42, 44, 49, dan 50 yang kemudian diganti menjadi nomor butir soal
baru 1-30 soal.
Tabel 3.10 Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Coba Instrumen
Tes Penguasaan Konsep
Reliabilitas = 0,77
No
Butir
Asli
No
Butir
Baru
Validitas Tingkat
Kesukaran Daya Pembeda
Kesimpulan
Hasil Ket. Hasil Ket. Hasil Ket.
1 1 0.367 Rendah 0.58 Sedang 0.36 Cukup Terima
3 2 0.431 Cukup 0.53 Sedang 0.55 Baik Terima
4 3 0.367 Rendah 0.68 Sedang 0.46 Baik Terima
5 4 0.275 Rendah 0.33 Sedang 0.27 Cukup Terima
9 5 0.525 Cukup 0.65 Sedang 0.64 Baik Terima
44 6 0.337 Rendah 0.45 Sedang 0.27 Cukup Terima
14 7 0.297 Rendah 0.25 Sukar 0.27 Cukup Terima
15 8 0.540 Cukup 0.65 Sedang 0.64 Baik Terima
16 9 0.403 Cukup 0.45 Sedang 0.36 Cukup Terima
18 10 0.323 Rendah 0.70 Sedang 0.36 Cukup Terima
20 11 0.278 Rendah 0.43 Sedang 0.27 Cukup Terima
21 12 0.554 Cukup 0.80 Mudah 0.55 Baik Terima
25 13 0.478 Cukup 0.55 Sedang 0.73 Baik Sekali Terima
27 14 0.307 Rendah 0.43 Sedang 0.36 Cukup Terima
29 15 0.526 Cukup 0.98 Mudah 0.27 Cukup Terima
35 16 0.663 Tinggi 0.80 Mudah 0.64 Baik Terima
30 17 0.498 Cukup 0.48 Sedang 0.64 Baik Terima
31 18 0.578 Cukup 0.65 Sedang 0.73 Baik Sekali Terima
32 19 0.520 Cukup 0.70 Sedang 0.64 Baik Terima
33 20 0.535 Cukup 0.58 Sedang 0.73 Baik Sekali Terima
34 21 0.448 Cukup 0.75 Mudah 0.46 Baik Terima
36 22 0.554 Cukup 0.80 Mudah 0.64 Baik Terima
37 23 0.514 Cukup 0.68 Sedang 0.64 Baik Terima
38 24 0.528 Cukup 0.70 Sedang 0.73 Baik Sekali Terima
39 25 0.373 Rendah 0.65 Sedang 0.55 Baik Terima
40 26 0.293 Rendah 0.40 Sedang 0.36 Cukup Terima
41 27 0.382 Rendah 0.68 Sedang 0.46 Baik Terima
42 28 0.355 Rendah 0.10 Sukar 0.27 Cukup Terima
49 29 0.278 Rendah 0.93 Mudah 0.27 Cukup Terima
47
Lastri Rahayu, 2013 Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
50 30 0.294 Rendah 0.38 Sedang 0.36 Cukup Terima
2) Analisis Hasil Uji Coba Instrumen Angket Skala Sikap
Analisis hasil uji coba angket skala sikap dilakukan melalui tahap-tahap
sebagai berikut.
(a) Pemberian Skor pada Setiap Pernyataan
Pemberian skor dilakukan pada setiap pernyataan positif dan negatif. Untuk
pernyataan positif pemberian skor dimulai dari Sangat Setuju (SS) = 3, Setuju (S)
= 2, Tidak Setuju (TS) = 1, dan Sangat Tidak Setuju (STS) = 0 sedangkan untuk
pernyataan negatif pemberian skor dimulai dari Sangat Setuju (SS) = 0, Setuju (S)
= 2, Tidak Setuju (TS) = 3, dan Sangat Tidak Setuju (STS) = 3. Adapun tahapan
dalam penentuan bobot skor, yaitu :
(1) Mempersiapkan tabel perhitungan bobot skor
Tabel 3.11 Perhitungan Bobot Skor Pernyataan Negatif
Kategori SS S TS STS
f
p
pk
pk-tengah
z
z + ........
Nilai Skala
Tabel 3.12 Perhitungan Bobot Skor Pernyataan Positif
Kategori STS TS S SS
f
p
pk
pk-tengah
z
z + ........
48
Lastri Rahayu, 2013 Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Nilai Skala
(2) Menghitung frekuensi dari setiap item skala dari seluruh peserta.
(3) Menghitung proporsi dari tiap pilihan jawaban dengan menggunakan rumus:
(4) Menghitung frekuensi kumulatif (pk)
Keterangan:
pk = Proporsi Kumulatif
p = Proporsi dalam kategori itu
n = Kategori ke-
(5) Menghitung titik tengah proporsi kumulatif (pk-tengah)
Keterangan:
p = Proporsi dalam kategori
pkb = Proporsi Kumulatif dalam kategori disebelah kirinya
(6) Menentukan nilai z dengan mengkonversikan harga mean proporsi kumulatif
ke dalam harga z tabel.
(7) Untuk menghilangkan tanda negatif pada skala maka harga z dikoreksi dengan
menambahkan harga mutlak z yang terkecil.
(8) Menentukan pembulatan
Pembulatan untuk pernyataan positif yaitu tiga untuk jawaban sangat setuju
(SS), dua untuk jawaban Setuju (S), satu untuk jawaban Tidak Setuju (TS), dan
nol untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS). Sebaliknya pembulatan pada
pernyataan negatif. Penentuan skor alternatif jawaban dapat dilihat pada Tabel
3.13 berikut:
pk1 = p1
pk2 = pk1 + p2
pkn = pkn – 1 + pn
Pk-tengah =
= pkb
Keterangan:
p = Proporsi
f = Frekuensi
n = Jumlah peserta tes
49
Lastri Rahayu, 2013 Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.13 Skor Alternatif Jawaban
Pernyataan Alternatif Jawaban
SS S TS STS
Positif 3 2 1 0
Negatif 0 1 2 3
Jika hasil pembulatan sesuai dengan tabel di atas atau memiliki gradasi
angka yang mirip dengan pembulatan tersebut maka pernyataan tersebut dapat
digunakan. Sebaliknya jika hasil pembulatannya tidak sesuai dengan ketentuan
tersebut maka pernyataan tersebut tidak digunakan.
(b) Menyeleksi Butir Pernyataan
Butir pernyataan yang diikutsertakan hanyalah butir-butir pernyataan yang
baik. Suatu item butir pernyataan yang baik yaitu memiliki daya beda yang tinggi.
Untuk memperoleh pernyataan yang baik setiap pernyataan yang telah terpilih
sebelumnya diuji dengan menggunakan t-test. Langkah-langkah penyeleksian
item skala sikap, yaitu:
(1) Menentukan kelompok atas dan kelompok bawah dengan ketentuan masing-
masing kelompok 25 % dari jumlah siswa yang telah diurutkan skor item skala
sikapnya, mulai dari skor tertinggi sampai terendah.
(2) Membuat tabulasi terhadap distribusi jawaban pada setiap kategori respon
setiap pernyataan.
(3) Menentukan perbedaan rata-rata skor pernyataan antara kedua kelompok
dengan menggunakan formula t-test sebagai berikut:
(Azwar, 2012 : 149)
Keterangan:
t-hitung =
√
Ῡ = ∑
s
2 = ∑
(∑ )
50
Lastri Rahayu, 2013 Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Ῡ = Rata-rata skor pernyataan
s2
= Varians skor pernyataan
f = Frekuensi pemilih setiap kategori respon
n = Banyaknya subjek dalam suatu kelompok
A = Kelompok Atas
B = Kelompok Bawah
(4) Membandingkan t hitung dengan harga t tabel. Nilai t tabel yang digunakan
adalah 1,75 yang diperoleh dari tabel distribusi t dengan 0,05 dan dk =
18. Pernyataan yang dipilih adalah pernyataan yang mempunyai nilai t hitung
> nilai t tabel (Edward dalam Azwar, 2012 : 151).
Berdasarkan analisis uji coba butir pernyataan skala sikap, dari 27 butir
pernyataan yang diajukan diperoleh 20 butir pernyataan yang memiliki nilai t
hitung > nilai t tabel sehingga pernyataan-pernyataan tersebut dapat digunakan
sebagai instrumen pengambilan data. Butir-butir pernyataan tersebut terdiri atas
jumlah pernyataan positif dan negatif yang sama yaitu 10 butir pernyataan positif
dan 10 butir pernyataan negatif sehingga tidak membuat pernyataan sikap tersebut
berpihak kepada salah satu respon baik atau buruk. Di bawah ini merupakan
rekapitulasi dari skala sikap yang dapat digunakan sebagai instrumen dalam
pengambilan data berdasarkan hasil uji coba instrumen (Tabel 3.14).
Tabel 3.14 Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Coba Instrumen Skala Sikap
Nomor Soal
Asli
Nomor Soal
Baru
Kandungan
Nilai
Sifat
Pernyataan
Nilai t
Hitung
Nilai t
Kritis Kesimpulan
1 1 Intelektual - 3,53 1,75 Digunakan
2 2 Intelektual - 3,48 1,75 Digunakan
3 3 Intelektual + 2,58 1,75 Digunakan
5 4 Intelektual - 2,67 1,75 Digunakan
6 5 Intelektual - 2,58 1,75 Digunakan
7 6 Intelektual + 2,73 1,75 Digunakan
8 7 Intelektual + 3,06 1,75 Digunakan
11 8 Sosial-Politik + 2,50 1,75 Digunakan
12 9 Sosial-Politik + 4,00 1,75 Digunakan
13 10 Sosial-Politik + 1,79 1,75 Digunakan
15 11 Sosial-Politik - 2,67 1,75 Digunakan
16 12 Sosial-Politik - 3,67 1,75 Digunakan
17 13 Sosial-Politik - 3,21 1,75 Digunakan
51
Lastri Rahayu, 2013 Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
18 14 Pendidikan + 2,75 1,75 Digunakan
19 15 Pendidikan + 1,90 1,75 Digunakan
20 16 Pendidikan + 2,00 1,75 Digunakan
23 17 Religius - 2,50 1,75 Digunakan
24 18 Religius - 2,20 1,75 Digunakan
25 19 Religius - 2,58 1,75 Digunakan
27 20 Religius + 3,20 1,75 Digunakan
Berdasarkan Tabel 3.14 di atas terlihat bahwa dari 27 soal angket skala
sikap yang diujicobakan, terdapat 20 soal yang diterima karena memenuhi kriteria
pengujian yang telah dijelaskan sebelumnya, yaitu pernyataan yang mempunyai
nilai t hitung > nilai t tabel (Edward dalam Azwar, 2012 : 151). Nomor-nomor
soal asli yang digunakan yaitu nomor soal 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 11, 12, 13, 15, 16, 17,
18, 19, 20, 23, 24, 25, dan 27 yang kemudian diubah menjadi nomor soal baru 1-
20. Dari ke-20 soal yang digunakan tersebut tujuh pertanyaan mengandung nilai
intelektual, enam pertanyaan mengandung nilai sosial-politik, tiga pertanyaan
yang mengandung nilai pendidikan, dan empat pertanyaan mengandung nilai
religius.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Tahap pelaksanaan meliputi :
a) Penentuan kelas sebagai sampel dalam penelitian
Dalam penelitian ini digunakan dua kelas yaitu kelas X-7 sebagai kelas
eksperimen yang melaksanakan pembelajaran Biologi berbasis nilai dan kelas X-8
sebagai kelas kontrol yang melaksanakan pembelajaran tanpa menyisipkan nilai-
nilai sains.
b) Pelaksanaan tes awal (pretest)
Tes awal diberikan untuk mengukur pengetahuan awal dan sikap siswa
terhadap nilai-nilai sains yang terkandung dalam materi Spermatophyta.
Pemberian tes awal dilaksanakan satu minggu sebelum proses pembelajaran
materi Spermatophyta dilakukan yaitu pada tanggal 14-15 Mei 2013.
c) Pelaksanaan pembelajaran
52
Lastri Rahayu, 2013 Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Proses pembelajaran dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan yang
dilaksanakan sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Pada kelas eksperimen,
pembelajaran dilakukan dengan menyisipkan nilai-nilai sains pada saat guru
menjelaskan materi Spermatophyta dan pada LKS saat siswa melakukan diskusi
kelompok. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada pertemuan satu yaitu
mencakup pengamatan pada beberapa tumbuhan Gymnospermae dan
Angiospermae sedangkan pada pertemuan dua yaitu mencakup kegiatan
pengamatan pada video dan bagan siklus hidup Gymnospermae dan
Angiospermae. Pada kelas kontrol, metode dan cakupan kegiatannya sama dengan
kelas eksperimen, hanya dalam pelaksanaannya tidak menyisipkan nilai-nilai
sains.
d) Pelaksanaan tes akhir (post-test)
Tes akhir (posttest) dilaksanakan setelah proses pembelajaran pada
pertemuan dua berakhir. Posttest dilakukan baik pada kelas eksperimen maupun
kelas kontrol. Posttest tersebut digunakan untuk mengetahui hasil pembelajaran
yang telah dilakukan berupa penguasaan konsep dan sikap siswa terhadap nilai-
nilai sains yang terkandung dalam subkonsep Spermatophyta.
e) Pengisian angket respon siswa
Pengisian angket respon siswa dilakukan setelah proses pembelajaran pada
pertemuan dua berakhir. Angket respon siswa hanya ditujukan untuk kelas
eksperimen yang dalam pembelajarannya berbasiskan nilai.
f) Analisis hasil pretest dan posttest, hasil sebaran angket skala sikap, dan hasil
angket respon siswa.
Analisis hasil pretest dan posttest, hasil sebaran angket skala sikap, dan
hasil angket respon siswa dilakukan secara manual oleh penulis.
3. Tahap Akhir
Tahap akhir dari penelitian ini meliputi beberapa kegiatan, di antaranya
yaitu:
a) Mengolah data hasil penelitian
b) Menganalisis dan membahas hasil penelitian
53
Lastri Rahayu, 2013 Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
c) Menarik kesimpulan
F. Teknik Pengolahan Data
Data yang diperoleh merupakan data berupa tes penguasaan konsep dan
angket skala sikap yang terdiri atas hasil pretest dan hasil posttest dan juga angket
respon siswa. Selanjutnya data-data tersebut diolah dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Analisis Tes Penguasaan Konsep
Analisis tes penguasaan konsep dilakukan untuk mengetahui kondisi
penguasaan subkonsep Spermatophyta pada kelas eksperimen berdasarkan hasil
pretest dan posttest yang dibandingkan dengan kelas kontrol.
a) Menentukan skor dan mengubahnya ke dalam bentuk nilai
Skor dihitung dari setiap jawaban siswa yang benar saja. Skor yang
diperoleh kemudian diubah menjadi nilai dengan ketentuan:
b) Melakukan Uji Prasyarat
Untuk menentukan pengolahan data menggunakan uji parametrik atau non
parametrik maka sebelumnya dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji
homogenitas.
1) Uji Normalitas chi kuadrat (χ2)
Uji normalitas dilakukan sebagai uji prasyarat sebelum melakukan uji
hipotesis. Uji normalitas dalam penelitian ini mengunakan uji chi kuadrat (χ2).
Adapun langkah – langkah dalam uji normalitas adalah sebagai berikut:
(a) Menentukan rentang:
(b) Menentukan banyak kelas interval
Nilai Siswa =
x 100 %
Rentang = Data terbesar – Data terkecil
54
Lastri Rahayu, 2013 Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
(c) Menentukan panjang kelas interval (P) =
(d) Membuat daftar distribusi frekuensi
(e) Menentukan rata-rata
(f) Menentukan simpangan baku
(g) Menentukan batas-batas kelas interval untuk menghitung luas di bawah kurva
normal.
(h) Menentukan nilai z
(i) Menentukan luas tiap interval (L)
(j) Menghitung frekuensi yang diharapkan (Ei)
(k) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dalam pengamatan (Oi)
(l) Menentukan nilai chi kuadrat (χ2)
(m) Membandingkan χ2 hitung dengan χ
2 tabel dengan dk = k – 3 dalam daftar
dengan = 0,05. Bila harga χ2
hitung < χ2
tabel maka berdistribusi normal.
2) Uji Homogenitas (Uji F)
Uji homogenitas dilakukan sebagai uji prasyarat sebelum melakukan uji
hipotesis. Uji homogenitas dilakukan pada hasil pretest dan postest untuk
mengetahui apakah kedua kelas ekspeimen memiliki varians yang sama atau
tidak. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung uji homogenitas adalah :
Banyak kelas = 1 + 3,3 log n
Keterangan: n = banyak data
z = ( )
Ei = banyak data x L
(χ2) =
( )
55
Lastri Rahayu, 2013 Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
S11
: Varians terbesar
S22
: Varians terkecil (Sudjana, 2005 : 249 )
Nilai Fhitung dibandingkan dengan nilai Ftabel, apabila Fhitung < Ftabel maka
varians homogen.
Tabel 3.15 Uji Normalitas dan Uji Homogenitas Data Pretest
Penguasaan Konsep Siswa
Komponen Pretest
Eksperimen Kontrol
n 32 32
Rata -rata 42,88 36,69
Median 43,00 37,00
SD 16,76 11,30
Nilai Max 80 57
Nilai Min 10 13
UJI NORMALITAS
χ2
hitung 2,2 2,93
χ2
tabel 7,81 5,99
Kesimpulan Normal Normal
UJI HOMOGENITAS
Fhitung 2,2
Ftabel 1,84
Kesimpulan Tidak Homogen
Berdasarkan Tabel 3.15 nilai chi kuadrat (χ2) untuk uji normalitas data
pretest penguasaan konsep kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut-turut
diperoleh nilai χ2
hitung < χ2
tabel atau 2,2 < 7,81 untuk kelas eksperimen dan 2,93 <
5,99 untuk kelas kontrol. Baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol memiliki
nilai χ2
hitung < χ2
tabel yang berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi
normal. Untuk uji homogenitas, karena nilai Fhitung > F tabel (2,2 > 1,84) maka data
56
Lastri Rahayu, 2013 Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
pretest penguasaan konsep siswa bersifat tidak homogen. Oleh karena itu,
pengujian selanjutnya dilakukan dengan analisis uji non parametrik.
c) Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan terhadap hasil pretest untuk mengetahui apakah
terdapat perbedaan mengenai subkonsep Spermatophyta kedua kelas. Setelah
menghitung uji prasyarat yaitu uji homogenitas diperoleh bahwa data bersifat
tidak homogen dan uji normalitas didapatkan data yang berdistribusi normal maka
selanjutnya dilakukan uji hipotesis non parametrik.
Tabel 3.16 Hasil Uji Wilcoxon Data Pretest Penguasaan Konsep Siswa Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol untuk n > 25
Data Median zhitung Kriteria Kesimpulan
Pretest Kelas
Eksperimen 43
-1,62
Apabila -1,96
(0,05/2) < z hitung <
1,96 (0,05/2) maka
H0 diterima atau
tidak terdapat
perbedaan yang
signifikan
zhitung (-1,62) berada di
antara daerah penerimaan
H0 maka H0 diterima.
(tidak berbeda signifikan)
Pretest Kelas
Kontrol 37
Berdasarkan analisis data pretest di atas dapat dilihat bahwa tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Selanjutnya
untuk mengetahui penguasaan konsep siswa setelah dilakukan pembelajaran
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dilanjutkan dengan menggunakan hasil
posttest-nya.
2. Analisis Angket Skala Sikap
Analisis angket skala sikap dilakukan melalui langkah-langkah sebagai
berikut:
a) Menentukan skor
Untuk memudahkan pemberian skor maka disediakan kunci jawaban
dengan menandai pernyataan mana yang positif dan negatif. Skor akhir siswa
57
Lastri Rahayu, 2013 Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
yang akan diolah adalah jumlah dari keseluruhan skor yang diperoleh dari setiap
pernyataan (Lampiran C4).
b) Uji Prasyarat
Untuk menentukan pengolahan data menggunakan uji parametrik atau non-
parametrik maka sebelumnya dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji
homogenitas. Untuk mengetahui suatu data bersifat normal maka dilakukan uji
normalitas dengan menggunakan uji chi kuadrat (χ2) dengan langkah-langkah
yang sama dengan pengujian normalitas pada data tes penguasaan konsep.
Tabel 3.17 Uji Normalitas dan Uji Homogenitas Data Pretest Sikap Siswa
Komponen Pretest
Eksperimen Kontrol
N 32 32
Rata -rata 42,19 42,63
Median 41 42
SD 6,34 4,0
Nilai Max 54 55
Nilai Min 28 37
UJI NORMALITAS
χ2
hitung 2,11 6,55
χ2
tabel 7,81 5,99
Kesimpulan Normal Tidak Normal
UJI HOMOGENITAS
Fhitung 2,52
Ftabel 1,84
Kesimpulan Tidak Homogen
Berdasarkan Tabel 3.16 untuk pengujian normalitas nilai chi kuadrat (χ2)
data pretest sikap siswa kelas eksperimen adalah χ2
hitung < χ2
tabel atau 2,11 < 7,81
dan kelas kontrol adalah χ2
hitung > χ2
tabel atau 6,55 > 5,99. Karena kelas
eksperimen memiliki nilai χ2
hitung < χ2
tabel berarti sampel berasal dari populasi
yang berdistribusi normal sedangkan pada kelas kontrol diperoleh hasil χ2
hitung >
χ2
tabel menunjukkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak
normal. Untuk uji homogenitas, karena nilai Fhitung > F tabel (2,52 > 1,84) maka
58
Lastri Rahayu, 2013 Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
data pretest sikap siswa bersifat tidak homogen. Oleh karena itu, pengujian
selanjutnya dilakukan dengan analisis uji non-parametrik berupa uji Wilcoxon.
c) Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan terhadap hasil pretest untuk mengetahui apakah
terdapat perbedaan mengenai subkonsep Spermatophyta kedua kelas. Setelah
menghitung uji prasyarat normalitas dan homogenitas, didapatkan data bersifat
homogen dan berdistribusi tidak normal maka selanjutnya dilakukan uji hipotesis
non-parametrik.
Tabel 3.18 Hasil Uji Wilcoxon Data Pretest Skala Sikap Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol untuk n > 25
Data Median zhitung Kriteria Kesimpulan
Pretest Kelas
Eksperimen 41
-0,45
Apabila -1,96
(0,05/2) < z hitung <
1,96 (0,05/2) maka
H0 diterima atau
tidak terdapat
perbedaan yang
signifikan
zhitung (-0,45) berada di
antara daerah penerimaan
H0 maka H0 diterima.
(tidak berbeda signifikan)
Pretest Kelas
Kontrol 42
Dengan demikian untuk melihat hasil pembelajaran Biologi berbasis nilai
terhadap sikap siswa maka dapat dilakukan dengan membandingkan hasil posttest
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
d) Menentukan Persentase Penerimaan tiap Variabel Nilai-Nilai Sains
Untuk mengetahui persentase sikap siswa terhadap variabel nilai-nilai sains
yang terkandung dalam subkonsep Spermatophyta maka skor yang telah diperoleh
masing-masing butir pernyataan pada variabel nilai tertentu dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
3. Pengolahan Data Angket Respon Siswa
% penerimaan variabel nilai =
x 100 %
59
Lastri Rahayu, 2013 Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Angket respon siswa ini terdiri dari 10 pertanyaan pada kelas eksperimen.
Angket ini digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran
Biologi berbasis nilai yang digunakan. Adapun rumus yang digunakan untuk
pengolahan data melalui angket respon siswa yaitu sebagai berikut :
(Koentjaraningrat, dalam Rif’atunnisah, 2012 )
Selanjutnya hasil perhitungan diinterpretasi dengan menggunakan kategori
persentase berdasarkan kriteria Koentjaraningrat (dalam Rif’atunnisah, 2012)
seperti pada Tabel 3.19 berikut ini:
Tabel 3.19 Kriteria Persentase Angket
Persentase (%) Kriteria
0 Tidak ada
1 – 25 Sebagian kecil
26 – 49 Hampir setengahnya
50 Setengahnya
51 – 75 Sebagian besar
76 – 99 Pada umumnya
100 Seluruhnya
Persentase Jawaban
60
Lastri Rahayu, 2013 Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
G. Alur Penelitian
Alur penelitian dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Persiapan
Perumusan masalah
Studi literatur tentang pembelajaran Biologi berbasis nilai pada materi
spermatophyta, kurikulum Biologi SMA, dan materi Spermatophyta
Penyusunan proposal penelitian
Instrumen Penelitian
Uji Coba Instrumen Penelitian
Revisi Instrumen Penelitian
Kelas Kontrol dengan
Pembelajaran tanpa
menyisipkan Nilai
Pelaksanaan
Pretest (Tes Penguasaan Konsep
dan Angket Skala Sikap)
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
Pelaksanaan
Posttest (tes penguasaan konsep
dan angket skala sikap)
Kelas Eksperimen
dengan Pembelajaran
Berbasis Nilai
61
Lastri Rahayu, 2013 Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Pada Subkonsep Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Terhadap Penguasaan Konsep Dan Sikap Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Seminar Proposal Penelitian
Revisi Proposal Penelitian
Analisis dan Pengolahan Data
Penarikan Kesimpulan dan Saran
Gambar 3.1. Alur Penelitian
Pengisian
Angket Respon
top related