bab iii metode penelitian a. definisi...
Post on 11-Aug-2019
213 Views
Preview:
TRANSCRIPT
27
Suci Siti Lathifah, 2013 Pembelajaran Konsep Pengelolaan Lingkungan Dengan Pendidikan SETS Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Generik Mahasiswa PGSD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Definisi Operasional
Penelitian ini memiliki 3 variabel, yaitu pendekatan pembelajaran SETS,
Kemampuan kognitif dan keterampilan generik mahasiswa. Dari ketiga variabel
tersebut yang menjadi variabel bebas adalah pendekatan SETS, sedangkan yang
menjadi variabel terikatnya adalah kemampuan kognitif dan keterampilan generik
mahasiswa.
Agar tidak terjadi kekeliruan dan kesalahan dalam penafsiran maka perlu
dijelaskan mengenai definisi dari variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian
ini. Definisi operasinal variabel yang dimaksud adalah:
1. Pendekatan pembelajaran SETS adalah suatu strategi pembelajaran yang
memadukan pemahaman dan pemanfaatan sains, sehingga mahasiswa dapat
mengaplikasikannya untuk membuat teknologi sederhana yang bermanfaat
bagi lingkungan dan masyarakat. Pendekatan ini akan digunakan dalam
pembelajaran konsep pengelolaan lingkungan yang di dalam pembelajaran
dikaitkan dengan unsur-unsur sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat
secara timbal balik. Adapun kegiatan dalam pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan SETS yaitu (1) Situasi STSE diperkenalkan dalam
bentuk berita dan laporan kejadian lokal mengenai masalah mendesak oleh
dosen. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa memperoleh pengetahuan
mengenai kondisi yang terjadi di lingkungan, sehingga mahasiswa diharapkan
28
Suci Siti Lathifah, 2013 Pembelajaran Konsep Pengelolaan Lingkungan Dengan Pendidikan SETS Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Generik Mahasiswa PGSD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dengan pemahaman yang dimilikinya dapat mengintegrasikan ke dalam
unsur-unsur SETS, (2) Mahasiswa didorong dan dimotivasi untuk menjawab
dan mencari solusi tentang permasalahan dengan demikian diharapkan dapat
melatih keterampilan sebab akibat dan menarik kesimpulan mengenai konsep
yang dipelajari . (3) Beberapa solusi tersebut dicatat di papan tulis oleh dosen
untuk interaksi lebih lanjut. (4) Dosen memfasilitasi diskusi kelas pertanyaan.
(5) Hasil diskusi dari mahasiswa digunakan untuk mengidentifikasi tugas
kelompok. Tugas kelompok yang dimaksud adalah membuat teknologi
sedehana sebagai hasil dari pengamatan langsung ke lingkungan. (6)
Mahasiswa mempresentasikan hasil tugas kelompoknya. Pada tahap ini
mahasiswa selain memaparkan materi juga mempraktekkan penggunaan
teknologi sederhana yang telah dibuatnya agar mudah dilihat dan dipahami,
serta mengaitkan keuntungan dan kerugian pemakaian teknologi tersebut
terhadap lingkungan dan masyarakat (7) Analisis dan Evaluasi.
2. Kemampuan kognitif dalam penelitian ini yaitu kemampuan menjawab soal-
soal kemampuan kognitif konsep pengelolaan lingkungan yang dijaring
dengan tes essai. Tipe soal berdasarkan jenjang kognitif taksonomi Blomm
yang telah direvisi yakni mengerti, menerapkan, menguraikan, menilai dan
mencipta.
3. Keterampilan Generik merupakan kemampuan berfikir dan bertindak
mahasiswa berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya sebagai hasil belajar.
Keterampilan yang dapat dikembangkan melalui pendekatan SETS yang
mencakup pengamatan tidak langsung, kerangka logika, sebab akibat,
29
Suci Siti Lathifah, 2013 Pembelajaran Konsep Pengelolaan Lingkungan Dengan Pendidikan SETS Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Generik Mahasiswa PGSD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pemodelan, inferensi, dan abstraksi di ukur dengan tes tertulis keterampilan
generik. Untuk melihat perkembangan keterampilan generik mahasiswa
digunakan lembar observasi yang menilai aktivitas mahasiswa ketika kegiatan
presentasi kelompok mahasiswa, adapun yang diobservasi mencakup
pengamatan langsung, kerangka logika, sebab akibat, pemodelan dan
inferensi.
B. Metode dan Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperiment. Metode ini
digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif dan keterampilan generik
mahasiswa. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan metode dengan desain penelitian The Randomized Control Group Pretest-
Posttest Design. Dalam desain ini kedua kelompok diberi tes awal (pretest)
dengan tes yang sama. Kelompok eksperimen diberi perlakuan khusus, sedangkan
kelompok kontrol diberi perlakuan seperti biasanya. Kemudian kedua kelompok
dites dengan tes yang sama sebagai tes akhir (posttest). Rancangan penelitian
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian
Group Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen O X O
Kontrol O Y O
Keterangan:
X =
Y =
Perlakuan dengan menggunakan pembelajaran SETS
Perlakuan dengan menggunakan pembelajaran konvensional
C. Populasi dan Sampel
30
Suci Siti Lathifah, 2013 Pembelajaran Konsep Pengelolaan Lingkungan Dengan Pendidikan SETS Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Generik Mahasiswa PGSD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2002: 130).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa PGSD semester IV
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan Bogor yang terdiri
dari 11 kelas.
Pengambilan sampel dilakukan dengan random cluster sampling. Sampel
dalam penelitian ini terdiri atas dua kelas yaitu kelas IV E sebagai kelas kontrol
dan kelas IV A sebagai kelas eksperimen.
D. Instrumen Penelitian
Ada beberapa jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini untuk
memperoleh data yang diperlukan, baik data utama maupun data pendukung.
Berikut ini jenis instrument, topik kajian dan sumber data untuk penelitian ini :
Tabel 3.2 Instrumen yang Digunakan dalam Penelitian
No Instrumen Topik Kajian Sumber Data
1 Rencana
Pembelajaran disusun berdasarkan pendekatan
pembelajaran SETS untuk panduan
pembelajaran di kelas eksperimen
disusun berdasarkan pembelajaran
konvensional untuk panduan
pembelajaran di kelas kontrol
SAP
2 Tes mengukur kemampuan kognitif dan
keterampilan generik
Mahasiswa
3 Lembar
observasi mengukur kinerja dalam
keterampilan generik
Mahasiswa
4 Angket Sikap terhadap pembelajaran
konsep pengelolaan dengan
pendekatan SETS
Mahasiswa
E. Hasil Analisis Uji Coba Instrumen
31
Suci Siti Lathifah, 2013 Pembelajaran Konsep Pengelolaan Lingkungan Dengan Pendidikan SETS Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Generik Mahasiswa PGSD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Suatu tes mempunyai ciri yang baik apabila alat pengukur tersebut memenuhi
persyaratan tes, yaitu validitas, reliabilitas, objektivitas, praktikabilitas, dan
ekonomis (Arikunto, 2003). Selain itu, suatu soal dikatakan baik apabila
mempunyai taraf kesukaran, daya pembeda, dan pola jawaban soal yang baik
(Arikunto, 2003).
Maka dari itu instrumen yang akan digunakan untuk mengambil data pada
subjek penelitian terlebih dahulu dilakukan uji coba pada kelas yang bukan subjek
penelitian, kemudian dilakukan analisis data meliputi daya pembeda, tingkat
kesukaran, reliabilitas, dan validitas butir soal. Butir soal tersebut dianalisis
menggunakan program anates versi 4,0 untuk program uraian. Uji coba ini
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kelayakan instrumen tersebut untuk
digunakan pada penelitian.
1) Validitas
Validitas tes adalah tingkat keabsahan atau ketepatan suatu tes untuk
mengukur suatu konsep tertentu (Arikunto, 2005). Alat ukur yang baik harus
memiliki kesahihan yang baik. Soal disebut sahih/valid jika mempunyai dukungan
yang besar terhadap skor total karena akan menyebabkan skor total menjadi tinggi
atau rendah (Arikunto, 2003). Dari hasil uji coba soal uraian, diperoleh nilai
validitas yang beragam pada butir soal.
Berdasarkan hasil validasi soal kemampuan kognitif sebanyak 4 soal
memiliki taraf sangat signifikan yaitu soal no 1, 3, 5 dan 6, dan 2 soal memiliki
taraf signifikan yaitu soal no 2 dan 4. Sedangkan untuk soal keterampilan generik
32
Suci Siti Lathifah, 2013 Pembelajaran Konsep Pengelolaan Lingkungan Dengan Pendidikan SETS Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Generik Mahasiswa PGSD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
sebanyak 3 soal bertaraf sangat signifikan yaitu soal no 1,4 dan 8, untuk 5 soal
lainnya bertaraf signifikan yaitu soal no 2, 3, 5, 6, dan 7 (pada lampiran B.5).
2) Tingkat Kesukaran
Perhitungan tingkat kesukaran ini dimaksudkan untuk mengetahui sukar atau
mudahnya soal yang digunakan. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu
mudah dan tidak terlalu sukar. Berdasarkan hasil analisis menggunakan ana tes
diperoleh kesimpulan bahwa seluruh soal pada kemampuan kognitif maupun
kemampuan generik memiliki tingkat kesukaran dalam kategori sedang (pada
lampiran B.5).
3) Daya Pembeda
Daya pembeda soal yang dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana soal
ini dapat membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dengan mahasiswa yang
berkemampuan rendah (Arikunto, 2003). Dari hasil uji coba instrumen diperoleh
bahwa pada soal kemampuan kognitif sebanyak 5 soal memiliki daya pembeda
berkategori cukup yaitu soal no 1,2,3,4, dan, 5 sedangkan untuk soal no 6
memiliki daya pembeda kategori baik. Untuk soal keterampilan generik 7
memiliki daya pembeda dalam kategori yang cukup, sedangan 1 soal yaitu no 4
daya pembeda dalam kategori jelek (pada lampiran B.5).
4) Reliabilitas
Untuk memperoleh data yang dapat dipercaya, instrumen penelitian yang
digunakan harus reliabel. Reliabilitas menunjukkan suatu pengertian bahwa
instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen itu sudah baik (Arikunto, 2002). Perhitungan reliabilitas ini
33
Suci Siti Lathifah, 2013 Pembelajaran Konsep Pengelolaan Lingkungan Dengan Pendidikan SETS Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Generik Mahasiswa PGSD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
menggunakan program Anates versi 4,0 untuk soal uraian. Dari hasil uji coba
instrumen soal uraian diperoleh data hasil perhitungan reliabilitas soal untuk
kemampuan kognitif yaitu sebesar 0,71 (kategori tinggi) dan untuk keterampilan
kognitif adalah sebesar 0,78 (kategori tinggi) (pada lampiran B.5). Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
Dari hasil pengolahan uji coba soal uraian kemampuan kognitif dan keterampilan
generik didapatkan rekapitulasi analisis butir soal seperti yang tertera pada tabel
3.3 dan 3.4 berikut ini:
Tabel 3.3 Rekapitulasi Analisis Soal Uraian Kemampuan Kognitif
No Validitas Taraf
kesukaran
Daya
Pembeda Reliabilitas Keputusan
1 Sangat signifikan Sedang Cukup
0,71
(kategori
tinggi)
Dipakai
2 Signifikan Sedang Cukup Dipakai
3 Sangat signifikan Sedang Cukup Dipakai
4 Signifikan Sedang Cukup Dipakai
5 Signifikansi cukup Sedang Cukup Direvisi
6 Sangat signifikan Sedang Baik Dipakai
Tabel 3.4 Rekapitulasi Analisis Soal Uraian Keterampilan Generik
No Validitas Taraf
kesukaran
Daya
Pembeda Reliabilitas Keputusan
1 Sangat signifikan Sedang Cukup
0,78
(kategori
tinggi)
Dipakai
2 Signifikan Sedang Cukup Dipakai
3 Signifikan Sedang Cukup Dipakai
4 Signifikansi cukup Sedang Jelek Direvisi
5 Signifikan Sedang Cukup Dipakai
6 Signifikan Sedang Cukup Dipakai
7 Sangat signifikan Sedang Cukup Dipakai
8 Signifikan Sedang Cukup Dipakai
Berdasarkan hasil analisis butir soal uraian uji coba instrumen, maka
peneliti memilih beberapa soal uraian sebagai alat untuk mengambil data dan
34
Suci Siti Lathifah, 2013 Pembelajaran Konsep Pengelolaan Lingkungan Dengan Pendidikan SETS Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Generik Mahasiswa PGSD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
sisanya dilakukan revisi terlebih dahulu dengan bimbingan dosen pembimbing
sebelum akhirnya digunakan untuk mengambil data pada kelas subjek penelitian.
F. Analisis Data Penelitian
Analisis dilakukan terhadap data yang telah terkumpul dan berpedoman pada
pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat dalam penelitian. Data yang bersifat
kualitatif dianalisis secara deskriptif untuk menemukan kecenderungan-
kecenderungan yang muncul dalam penelitian. Sedangkan data kuantitatif
dianalisis dengan uji statistik. Pengolahan data statistik dilakukan dengan
menggunakan program SPSS 17.0 Windows dan Microsoft Excel 2007. Analisis
data dengan statistik dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Memberi skor pada pretes dan post test yang mengukur kemampuan kognitif
dan keterampilan generik mahasiswa
b. Menghitung skor gain yang dinormalisasi
Pengolahan data dan analisis data dengan menggunakan data primer hasil tes
mahasiswa sebelum dan sesudah pembelajaran, dianalisis dengan cara
membandingkan skor pretest dan posttest. Peningkatan yang terjadi sebelum
dan sesudah pembelajaran di hitung dengan rumus N- Gain (Meltzer, 2002)
SpreSmaks
SpreSpostgainN
_
Keterangan :
S post = Skor pretest
S pre = Skor posttest
S maks = Skor maksimum
Kriteria N Gain ditunjukkan pada tabel berikut :
35
Suci Siti Lathifah, 2013 Pembelajaran Konsep Pengelolaan Lingkungan Dengan Pendidikan SETS Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Generik Mahasiswa PGSD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 3.5 Kriteria N_Gain
No Nilai Kriteria
1 g ≥ 0,7 Tinggi
2 0,3 ≤ g < 0,7 Sedang
3 g < 0,3 Rendah
c. Melalukan uji prasyarat, yaitu normalitas dan homogenitas
1) Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data skor pretest
dan post test berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan
menggunakan program SPSS 17 for windows, yaitu dengan menggunakan uji
Kolmogorov Smirnov. Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah
data kedua kelas penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
2) Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui apakah varians kedua kelompok sama atau
berbeda. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan Levene Statistic pada
SPSS 17.0 for windows.
d. Melakukan uji hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui peningkatan dan juga perbedaan
kemampuan kognitif dan keterampilan generic mahasiswa pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol. Uji beda dua rerata dilakukan untuk mengetahui signifikansi
perbedaan skor pretes dan post tes antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Pengujian rata-rata skor pretes dan post tes dilakukan berdasrakan hipotesis
statistik sebagai berikut :
36
Suci Siti Lathifah, 2013 Pembelajaran Konsep Pengelolaan Lingkungan Dengan Pendidikan SETS Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Generik Mahasiswa PGSD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
H0 = tidak terdapat peningkatan skor pretes dan post test antara mahasiswa kelas
eksperimen dan kelas kontrol
H1 = terdapat peningkatan skor pretes dan post test antara mahasiswa kelas
eksperimen dan kelas kontrol
Hasil uji normalitas dan homogenitas data post test kemampuan kognitif dan
keteramplilan generik berdistribusi normal dan homogen sehingga yang
digunakan adalah uji Z. Untuk menguji hipotesis digunakan uji Z, karena data
yang diperoleh homogen dan berdistribusi normal serta data memiliki sampel
yang berukuran besar, sehingga uji hipotesis dilakukan secara statistik parametrik
(Ibrahim, 1989: 142). Langkah yang dilakukan untuk melakukan uji hipotesis
adalah sebagai berikut:
1) Menentukan taraf nyata (α) dan Z tabel.
Karena jumlah sampel besar (n = 42), maka menggunakan nilai Z tabel. Taraf
nyata 5% atau 0,05, maka untuk pengujian dua arah α/2 = 0,05/2 = 0,025.
Kemudian dicari nilai probabilitas dengan nilai Z = 0,5 - 0,025 = 0,4750.
Setelah itu dengan menggunakan tabel distribusi normal diperoleh nilai Z =
1,96, maka daerah H0 berada pada interval -1,96 sampai 1,96
2) Menentukan kriteria pengujian
H0 diterima apabila nilai Z hitung pada interval -1,96 sampai 1,96
H0 ditolak apabila nilai Z hitung <-1,96 atau >1,96
3) Menentukan nilai uji statistik (nilai Z hitung)
37
Suci Siti Lathifah, 2013 Pembelajaran Konsep Pengelolaan Lingkungan Dengan Pendidikan SETS Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Generik Mahasiswa PGSD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Z =
2
2
2
1
2
1
21
n
S
n
S
XX
Keterangan:
1X = Rata-rata posttest kelas eksperimen
2X = Rata-rata posttest kelas kontrol 2
1S = Simpangan baku nilai posttest kelas eksperimen 2
2S = Simpangan baku nilai posttest kelas kontrol
1n = Jumlah sampel kelas eksperimen
2n = Jumlah sampel kelas kontrol
(Ibrahim, 1989: 142)
4) Keputusan uji
e. Menganalisis korelasi antara kemampuan kognitif dan keterampilan generik
dengan menggunakan progarma SPSS 17.0 for window. Pengujian dilakukan
dengan Uji Korelasi Pearson. Setelah itu dilakukan uji regresi dan persamaan
linier untuk kemampuan kognitif dengan keterampilan generik.
f. Menganalisis Data Hasil Angket Respon mahasiswa
Data yang diperoleh dari hasil angket diolah secara kuantitatif. Menurut
Arikunto (2003) pengolahan data angket menggunakan persentase dari setiap
jawaban. Untuk mengetahui persentase respon mahasiswa, maka digunakan rumus
sebagai berikut:
%100xN
SP
Keterangan:
P = Persentase tiap soal
S = Jawaban mahasiswa pada suatu pertanyaan
38
Suci Siti Lathifah, 2013 Pembelajaran Konsep Pengelolaan Lingkungan Dengan Pendidikan SETS Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Generik Mahasiswa PGSD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
N = Jumlah seluruh siswa
(Arikunto, 2003)
Selanjutnya data hasil pengolahan angket respon mahasiswa diinterpretasikan
dengan menggunakan persentase berdasarkan Koentjoroningrat (1997):
0% : tidak ada
1%-30% : sebagian kecil
31%-49% : hampir setengahnya
50% : setengahnya
51%-80% : sebagian besar
81%-99% : pada umumnya
100% : seluruhnya
G. Prosedur Penelitian
Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini apabiladibuat dalam alur
penelitian digambarkan dengan bagan di bawah ini :
Studi kepustakaan
Rumusan masalah
39
Suci Siti Lathifah, 2013 Pembelajaran Konsep Pengelolaan Lingkungan Dengan Pendidikan SETS Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Generik Mahasiswa PGSD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Gambar 3.1 Alur Penelitian
Adapun penjelasan dari gambar alur penelitian di atas adalah sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
Sebelum melakukan penelitian, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan
oleh peneliti, yaitu: melakukan studi pendahuluan untuk menganalisis materi,
indikator, tujuan pembelajaran, pendekatan pembelajaran SETS untuk
menentukan langkah-langkah pembelajaran. Selanjutnya peneliti menyusun dan
melaksanakan bimbingan penyusunan proposal, seminar proposal, dan membuat
Penyusunan
proposal penelitian
Pembuatan kisi-kisi
kriteria instrumen
Penentuan subjek
penelitian Pembuatan Satuan Acara
Perkuliahan (SAP) Penyusunan instrumen, uji coba
instrumen, revisi instrumen,
mengurus perizinan
Pelaksanaan tes awal
Pembelajaran pada kelas
eksperimen
Pembelajaran pada kelas
kontrol
Pelaksanaan tes akhir
Analisis dan pembahasan temuan penelitian
Penarikan kesimpulan
40
Suci Siti Lathifah, 2013 Pembelajaran Konsep Pengelolaan Lingkungan Dengan Pendidikan SETS Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Generik Mahasiswa PGSD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
instrumen lalu diujicobakan kemudian dicari validitas, realibilitas, daya pembeda
dan tingkat kesukaran. Apabila terdapat revisi maka dengan bantuan bimbingan
dari pembimbing penulis merevisi intrumen tersebut. Setelah instrument siap
penulis mempersiapkan surat-surat perizinan untuk melaksanakan penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
Peneliti melakukan penelitian ini di tempat yang telah ditentukan, untuk
selanjutnya melakukan pengumpulan data dari kelas kontrol dan eksperimen. Data
yang dicari terlebih dahulu adalah data pretest. Data pretest didapat dengan
melakukan pelaksanaan tes awal sebelum proses pembelajaran pada kelas kontrol
maupun pada kelas eksperimen.
Setelah didapat hasil tes awal kemudian dilakukan proses pembelajaran
konsep pengelolaan lingkungan pada kelas kontrol dan ekperimen. Pada kelas
kontrol digunakan pembelajaran konvensional dengan ceramah dan dikusi.
Sedangkan pada kelas eksperimen digunakan pendekatan SETS dengan metode
diskusi dan observasi langsung. Adapun langkah pembelajaran yang digunakan
pada kedua kelompok kelas berikut adalah sebagai berikut :
Tabel 3.8 Pembelajaran pada kelas kontrol dan eksperimen
Kelas kontrol Kelas Eksperimen
1. Membentuk kelompok yang
anggotanya heterogen (campuran
menurut prestasi, jenis kelamin, suku,
dll)
1. Membentuk kelompok yang
anggotanya heterogen (campuran
menurut prestasi, jenis kelamin,
suku, dll)
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
2. Dosen menyajikan perkuliahan
dengan menayangkan slide presentasi
2. Situasi STSE diperkenalkan oleh
dosen dalam bentuk berita dan
laporan kejadian lokal mengenai
masalah mendesak.
41
Suci Siti Lathifah, 2013 Pembelajaran Konsep Pengelolaan Lingkungan Dengan Pendidikan SETS Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Generik Mahasiswa PGSD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3. Dosen memberi tugas kepada masing-
masing kelompok berupa lembar kerja
untuk dikerjakan oleh anggota-
anggota kelompok.
3. Mahasiswa didorong dan dimotivasi
untuk bertanya tentang situasi
disajikan.
4. Anggota kelompok yang sudah
mengerti dapat menjelaskan pada
anggota lainnya sampai semua
anggota dalam kelompok itu mengerti.
4. Beberapa pertanyaan tersebut dicatat
di papan tulis untuk interaksi lebih
lanjut.
5. Dosen bersama-sama mahasiswa
membahas hasil jawaban lembar kerja
mahasiswa
5. Dosen memfasilitasi diskusi kelas
pertanyaan.
6. Dosen memberi pertanyaan kepada
kepada masing-masing kelompok
mahasiswa.
6. Pertanyaan mahasiswa digunakan
untuk mengidentifikasi tugas
kelompok penelitian.
7. Memberi evaluasi
7. Mahasiswa mempresentasikan hasil
penelitiannya
8. Kesimpulan 8. Analisis dan Evaluasi
3. Tahap Analisis Data dan Penyusunan Laporan
Setelah pelaksanaan pembelajaran pada kelas kontrol dan eksperimen selesai,
penulis melakukan pengambilan tes akhir (postest). Disamping itu penulis
memberikan angket kepada mahasiswa untuk mengetahui tanggapan mahasiswa
terhadap proses pembelajaran dengan pendekatan SETS pada kelas eksperimen.
Setelah data yang diperlukan terkumpul, maka tahapan selanjutnya adalah
melakukan pengolahan data hasil penelitian dan sekaligus menyusun laporan
penelitian.
top related