bab iii
Post on 31-Jul-2015
107 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB III
ANALISIS EKSPLORASI TEKNIK PADA GRAN JOTA
KARYA FRANCISCO TARREGA
Pembahasan dalam bab ini adalah untuk memperoleh jawaban dari ketiga rumusan
masalah yang telah dijabarkan pada bab pertama. Setelah menelusuri keberadaan Gran Jota
karya Francisco Tarrega sebagai bagian dari repertoar gitar klasik, tahap selanjutnya adalah
penulis menjabarkan teknik-teknik gitar klasik yang diterapkan oleh Francisco Tarrega pada
karya Gran Jota. Untuk analisis berikutnya penulis akan membahas tentang usaha-usaha yang
telah dilakukan untuk mengatasi kesulitan teknis pada beberapa bagian yang sulit sebagai contoh
atau panduan untuk menawarkan anjuran teknis guna mengatasi tantangan yang terdapat dalam
Gran Jota karya Francisco Tarrega.
3.1. Gran Jota karya Francisco Tarrega Sebagai Repertoar Gitar Klasik
Sampai saat ini, karya-karya dari Francisco Tarrega telah banyak dijadikan sebagai acuan
para komponis-komponis dalam membuat karya untuk musik gitar. Teknik-teknik baru yang
telah dikembangkan oleh Tarrega menjadi awal dari perkembangan komposisi pada gitar klasik,
penambahan teknik yang dapat memperkaya warna suara dari gitar klasik telah banyak
digunakan hingga saat ini. Gran Jota karya Francisco Tarrega adalah salah satu karya yang
paling dikenal di kalangan gitaris klasik di seluruh dunia saat ini sebagai salah satu karya yang
menampilkan berbagai macam teknik dan keragaman warna suara pada permainan gitar klasik.
1
Karya ini adalah salah satu masterpiece dari Francisco Tarrega yang menggunakan teknik-teknik
yang belum pernah ditemukan dalam komposisi gitar sebelumnya. Karena kekayaan teknik yang
terdapat dalam Gran Jota, sehingga karya ini menjadi sangat terkenal dan mendapat tempat di
kalangan para gitaris profesional sebagai repertoar yang wajib dimainkan.
Oleh karena kedudukannya di dunia gitar klasik dan telah menjadi bagian yang penting
dari perkembangan teknik permainan gitar, maka Gran Jota layak dipilih sebagai karya utama
dari resital ini.
2
3.2. Karakteristik Umum Program dan Hambatan yang Dihadapi
3.2.1. Karakteristik Umum Program
Program terdiri dari tiga sesi, diselingi dengan waktu istirahat selama 5 menit. Program
resital ini tersusun atas dua karya pada sesi pertama , dua karya pada sesi kedua dan dua karya
pada sesi ketiga. Dari enam karya yang dimainkan pada resital ini, semua bagian disusun
berdasarkan urutan waktu dari penciptaan masing-masing karya, yakni dari masa barok sampai
ke masa modern.
Karya barok yang dipilih adalah Sonata in D Minor karya Domenico Scarlatti (1685 –
1757), karya ini diciptakan untuk harpsikor yang kemudian diadaptasikan menjadi karya untuk
instrumen gitar klasik. Karya ini memiliki melodi yang agak rumit sehingga membutuhkan
interpretasi yang baik agar karya ini dapat dimengerti oleh para audiens. Untuk karya berikutnya
penulis akan menampilkan karya dari masa klasik Danza Espanola no.5 karya Enrique Granados
(1867 – 1916) yang ditranskrip oleh Miguel Llobet.
Karya berikutnya yang akan ditampilkan adalah Variations on a Theme of Magic Flute
Op. 9 karya Fernando Sor (1778 – 1839), karya ini merupakan penutup dari sesi pertama. Karya
ini berupa bentuk tema dan variasi yang membutuhkan tingkat keterampilan yang cukup tinggi
untuk memainkannya.
Sesi kedua akan diawali dengan lagu utama dari resital ini yaitu Gran Jota karya
Francisco Tarrega (1852 – 1909). Karya ini memiliki banyak variasi yang menampilkan berbagai
3
macam warna suara dari gitar klasik dan membutuhkan teknik yang tinggi untuk dapat
memainkannya dengan baik, karya ini berdurasi sekitar 10 menit. Karya berikutnya akan
menampilkan karya dari masa modern, yakni Amelia karya Jubing Kristianto. Karya ini
merupakan karya yang cukup ringan, dibawakan untuk mencarikan suasana karena karya
bernuansa lembut dan romantis. Untuk karya terakhir, akan menampilkan sebuah karya modern
dari gitaris dan komponis Amerika, Andrew York yang berjudul Sunburst. Karya ini
mengandung unsur jazz dan dimainkan dengan tempo yang cepat, diharapkan karya ini dapat
menjadi klimaks dari program resital ini.
3.2.2. Tantangan dan Hambatan
Dalam mempersiapkan Resital Tugas Akhir, penulis menjumpai beberapa aspek yang
berpengaruh pada hasil akhir dari resital ini. Dengan dukungan dan bantuan dari dosen
pembimbing dan teman-teman mahasiswa dari Jurusan Musik yang berupa dukungan moril
maupun bantuan dalam bentuk tenaga dan jasa, penulis banyak mendapat kemudahan dalam
mempersiapkan Resital Tugas Akhir ini.
Dalam hal penggarapan karya, penulis menemukan beberapa hambatan dan tantangan
dari beberapa repertoar. Dari enam karya yang dimainkan, ada dua karya yang membutuhkan
tingkat keterampilan yang tinggi. Pada karya Gran Jota, penulis banyak menemukan teknik-
teknik baru yang sulit untuk dimainkan, seperti teknik fagot, tambora dan tabalet. Ketepatan
tangan kanan dalam memetik, memukul, dan meredam senar sangat dibutuhkan dalam karya ini,
selain jari tangan kiri yang juga harus fleksibel dalam memainkan tangga nada, harmonik dan
4
slur cepat serta posisi yang sulit di beberapa bagian. Karya Fernando Sor yaitu Variations on a
Theme of Magic Flute Op. 9 juga merupakan karya yang sulit dalam hal teknik dan interpretasi
dalam memainkan setiap variasi yang ada, sehingga penulis harus berlatih ekstra agar dapat
memainkannya dengan baik dan mendapatkan hasil yang memuaskan.
3.3 Deskripsi Eksplorasi Teknis Pada Gran Jota Karya Francisco Tarrega
3.3.1. Bentuk Musikal Gran Jota Karya Francisco Tarrega
Christine Ammer (2004) dalam bukunya The Facts in File Dictionary of Music menulis
Jota atau dibaca adalah nama dari sebuah tarian tradisional (tarian ini biasanya
menggunakan metrum 3/4 atau 3/8) yang berasal dari provinsi Aragon di bagian timur laut
Spanyol. Jota ditampilkan oleh sepasang pria dan wanita yang diiringi dengan gitar atau
kastanyet. Beberapa komposer tertarik dan akhirnya menulis karya dengan inspirasi dari tarian
ini. Diantaranya adalah Franz Lizst yang menggunakan Jota dalam karyanya Rhapsodie
Espagnole (“Spanish Rhapsody”) no. 16, Mikhail Glinka yang juga menulis overture orkestra
yang berjudul Jota Aragonesa dan Francisco Tarrega yang menerapkan teknik-teknik baru dalam
permainan gitar pada karyanya Gran Jota.
Pada Gran Jota yang dimainkan dalam resital ini terdapat teknik-teknik baru yang
diterapkan oleh Francisco Tarrega. Karya ini memiliki bagian introduksi dan lagu utama yang
divariasikan dengan berbagai macam teknik dan warna suara. Pada bagian introduksi, Tarrega
5
menggunakan nada dasar A minor yang kemudian pada lagu utama dirubah menjadi tonalitas A
mayor hingga akhir karya.
3.3.2. Deskripsi Eksplorasi Teknis Gran Jota Karya Francisco Tarrega
3.3.2.1. Bagian Introduksi
Pada birama 1 sampai 10 terdapat 3 teknik utama, yakni rasgueado, blok akord,
glissando dan slur. Akord dimainkan dengan rasguedo kemudian melodi awal dimainkan dengan
glissando ke melodi berikutnya dengan slur, seperti contoh musik 1 di bawah ini.
Contoh musik 1
Pada birama 12 sampai 18 terdapat akord yang dimainkan secara bersamaan dengan bas yang
dimainkan dengan ibu jari (p). seperti terlihat pada contoh musik 2.
Contoh musik 2
6
Dalam birama 21 terdapat teknik arpeggio dan teknik mano izquierda solo yaitu teknik slur yang
dimainkan dengan cepat tanpa dipetik oleh jari kanan. Lihat contoh musik 3 di bawah ini.
Contoh musik 3
Selanjutnya pada birama 23 sampai 29 terdapat tangga nada kromatis dan melodi yang
dimainkan dengan teknik slur, kemudian dilanjutkan dengan arpeggio. Seperti terlihat pada
contoh musik 4 di bawah ini.
Contoh musik 4
7
3.3.2.2. Bagian Lagu Utama
Pada birama 39 sampai 46 terdapat teknik arpeggio yang dilanjutkan dengan teknik slur
cepat dimainkan mundur pada senar 1 dan 2. Lihat contoh musik 5.
Contoh musik 5
Pada birama 55 sampai 68 terdapat teknik Lloro yaitu efek vibrasi yang diciptakan
dengan menyeret senar dari nada rendah ke nada yang lebih tinggi dengan menggunakan jari
tangan kiri. Teknik juga sering disebut crying effect atau efek menangis (Yamaha Classic Guitar
Course 3, 1978: 18). Lihat contoh musik 6 di bawah ini.
Contoh musik 6
8
Dalam birama 80 sampai 87 terdapat teknik arpeggio dengan posisi yang berbeda dan
dimainkan dengan cepat, seperti contoh musik 7 di bawah ini.
Contoh musik 7
Pada birama 116 sampai 122 terdapat teknik arpeggio dan permainan melodi yang cepat
dengan menggunakan teknik slur, seperti tampak pada contoh musik 8 di bawah ini.
Contoh musik 8
9
Pada birama 123 sampai 134 terdapat teknik fagot yaitu menempelkan bagian sisi kanan
dari telapak tangan kanan di senar dengan lembut diantara bridge dan lubang suara dari gitar,
kemudian senar dipetik dengan ibu jari (pulgar). Teknik ini menciptakan efek suara dari
instrumen fagot (Yamaha Classic Guitar Course 3, 1978: 17). Lihat contoh musik 9.
Contoh musik 9
Pada birama 143 sampai 160 terdapat teknik tambora yaitu memukul senar dengan
menggunakan sisi luar dari ibu jari tangan kanan di dekat bridge untuk menciptakan efek suara
dari bas drum. Bila disertai dengan melodi, ujung kuku dari ibu jari digunakan untuk memukul
senar yang membawakan melodi (Yamaha Classic Guitar Course 3, 1978: 19). Lihat contoh
musik 10.
Contoh musik 10
10
Pada birama 161 sampai 177 terdapat teknik harmonik yang disertai dengan akord,
seperti terlihat pada contoh musik 11 di bawah ini.
Contoh musik 11
11
Pada birama 196 sampai 206 terdapat teknik sollozo yaitu efek suara tersedu-sedu yang
diciptakan dengan memainkan glissando yang cepat dari nada tinggi ke nada yang lebih rendah
(Yamaha Classic Guitar Course 3, 1978: 18). Lihat contoh musik 12.
Contoh musik 12
Pada birama 216 sampai 223 terdapat teknik slur yang dimainkan dengan sangat cepat
dengan posisi yang berubah-ubah dan jarak fret yang jauh, seperti terlihat pada contoh musik 13.
Contoh musik 13
12
Pada birama 258 – 274 terdapat teknik arpeggio yang dimainkan dengan cepat dan nada
bas sebagai pembawa melodi, seperti tampak pada contoh musik 13 di bawah ini.
Contoh musik 13
Pada birama 276 sampai 293 terdapat teknik clarinete yang dimainkan dengan cara
menempelkan jari kelingking tangan kanan pada bridge dan memetik senar dengan vibrasi
13
menggunakan jari telunjuk tangan kanan dekat pada bridge. Teknik ini dapat menciptakan efek
suara klarinet dan oboe (Yamaha Classic Guitar Course 3, 1978: 17). Lihat contoh musik 14.
Contoh musik 14
Pada birama 293 sampai 324 terdapat teknik tabalet yaitu efek suara snare drum yang
diciptakan dengan cara melipat senar 5 dan 6 pada fret 9, melodi pengiring dapat juga
ditambahkan (Yamaha Classic Guitar Course 3, 1978: 19). Lihat contoh musik 15 di bawah ini.
Contoh musik 15
14
Pada birama 333 sampai 347 terdapat teknik tremolo yang dimainkan dengan cepat yang
merupakan jembatan menuju ke bagian akhir dari karya ini. Lihat contoh musik 16.
Contoh musik 16
15
16
3. DESKRIPSI EKSPLORASI TEKNIS BAGIAN KEDUA
4. DESKRIPSI EKSPLORASI TEKNIS BAGIAN KETIGA
D. BEBERAPA BAGIAN YANG SULIT
1. BAGIAN PERTAMA
2. BAGIAN KEDUA
3. BAGIAN KETIGA
E. UPAYA MENGATASI TANTANGAN TEKNIS PADA BAGIAN-BAGIAN YANG
SULIT
17
BAB IV
INTERPRETASI MUSIK DALAM GRAN JOTA
KARYA FRANCISCO TARREGA
4.1. Pengertian Interpretasi
Interpretasi adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seorang penyanyi, instrumentalis
atau konduktor untuk menerjemahkan, menafsirkan dan memainkan suatu komposisi musik.
Idealnya, seorang performer harus bisa mengungkapkan penghayatan yang sedekat mungkin
terhadap suatu karya sesuai dengan maksud dan keinginan dari komponis (The Facts On File
Dictionary Of Music, 2004: 194).
Menurut Simbolon (1997: 70-71) dalam musik Romantik, notasi musik sudah dilakukan
dengan cara perskriptif, yaitu notasi yang ditulis dimaksudkan untuk dimainkan. Dalam hal ini,
semua unsur yang mempunyai fungsi dalam musik sedapat mungkin telah dinotasikan, seperti
dinamik, tempo, lamanya tiap nada dibunyikan dan tinggi rendahnya nada-nada yang dimainkan.
Tetapi, meskipun telah dituliskan secara lengkap, pada saat membawakan musik tersebut
terdapat juga kebebasan yang tidak banyak diatur dengan tanda-tanda dalam partitur. Karena
dimaksudkan untuk dimainkan, maka perlu mencari suatu cara kerja (cara berlatih) yang baik
sesuai untuk diri sendiri, sebab keberhasilan seseorang dalam membawakan suatu komposisi
adalah munguasai kebiasaan untuk berlatih dengan efisien, selain mendapat bimbingan dari
seorang guru.
18
4.2. Interpretasi pada Gran Jota karya Francisco Tarrega
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
GLOSARIUM
LAMPIRAN
19
top related