bab iii
Post on 19-Jun-2015
479 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB III
KONSEP PEMBUATAN
A. Konsep Umum Pembuatan Produk
Untuk menghasilkan suatu produk yang berkualitas pastilah memerlukan
suatu konsep dan perlakuan pengerjaan yang baik. Pemilihan alat dan mesin
yang digunakan juga akan sangat berpengaruh pada hasil produk yang dibuat.
Proses pengerjaan suatu produk secara umum dapat diklasifikasikan sebagai
berikut :
1. Proses Pemilihan Bahan
Proses pemilihan bahan yang dimaksud di sini adalah proses
menentukan bahan agar sesuai dengan kebutuhan sebagaimana yang
tertera pada gambar kerja. Terdapat dua cara untuk mengetahui apakah
bahan yang akan dikerjakan sesuai dengan yang tertera pada gambar kerja,
antara lain melalui proses pengujian bahan dan melalui referensi tabel.
2. Proses Pengurangan Volume Bahan
Dalam proses pembuatan suatu produk pasti akan mengalami proses
pengurangan volume bahan. Pengurangan volume bahan ini bertujuan
untuk mendapatkan bentuk dan ukuran produk yang sesuai dengan
keinginan. Pengurangan volume bahan dapat dilakukan dengan cara :
a. Pembubutan
b. Penggerindaan
c. Penggergajian
d. Pengeboran
41
Gambar 33. Landasan pelana
42
e. Pengikiran
3. Proses Pembentukan Bahan
Proses pembentukan bahan dilakukan untuk mendapatkan bentuk
produk yang diinginkan. Proses pembentukan bahan ini dapat dilakukan
dengan cara pembengkokan, pengerolan, dan pemukulan. Hasil akhir
pembengkokan, pengerolan, dan pemukulan ini dapat berupa benda jadi
maupun benda setengah jadi.
a. Pembengkokan
Dalam proses pembuatan penutup transmisi daya melalui proses
pembengkokan untuk mendapatkan bentuk yang sesuai dengan
gambar kerja. Proses ini dilakukan dengan menggunakan palu dan
landasan pelana.
b. Pengerolan
Pengerolan dilakukan untuk mendapatkan bentuk setengah lingkaran,
dengan cara memasukkan plat pada mesin pengerol plat, kemudian
tuas untuk memutar rol dijalankan. Hal ini dilakukan dengan cara
berulang ulang sampai mendapatkan hasil sesuai yang diinginkan.
43
Gambar 34. Mesin pengerol plat
c. Pemukulan
Proses pembentukkan bahan sering juga dilakukan dengan cara
melakukan pemukulan pada banda kerja untuk mendapatkan bentuk
yang diinginkan. Yang biasa digunakan dalam proses pemukulan
adalah menggunakan palu.
4. Proses Penyambungan Bahan
Proses penyambungan adalah menggabungkan dua buah benda atau
lebih menjadi satu kesatuan. Terdapat beberapa macam proses
penyambungan. Penyambungan dengan cara :
a. Mengelas
Mengelas adalah proses menyambung pada benda logam dengan
cara mencairkan kedua bagian logam yang akan dilas tersebut akibat
panas yang dihasilkan dari mesin las. Dalam proses pembuatan
penutup transmisi daya menggunakan las spot. Hal ini dipilih karena
palt yang digunakan sangat tipis, yaitu ketebalan 1 mm. dan dalam
konstruksi penutup transmisi daya tidak mendapatkan beban besar,
seihngga pengelasan cukup las spot.
44
b. Melipat
Penyambungan dengan cara melipat ini biasanya dilakukan pada
pengerjaan plat-plat tipis. Bila pada dua buah pelat telah dibuat
pinggiran felsa dan dipukul pipih setelah dikaitkan satu dengan yang
lainya, terjadilah kampuh felsa.
c. Menyambung dengan baut dan mur
Penyambungan dengan mur dan baut adalah salah satu
penyambungan yang mudah dalam proses bongkar pasangnya. Akan
tetapi dalam pemilihan penggunaan mur dan baut harus benar-benar
diperhitungkan. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan komposisi yang
pas antara benda kerja/ produk dengan baut atau mur yang digunakan,
supaya dalam penggunaan baut dan mur tidak terlalu besar maupun
terlalu kecil.
5. Proses Penyelesaian Permukaan
Proses penyelesain permukaan ini dilakukan untuk mendapatkan hasil
suatu produk yang lebih rata, halus, rapi, dan menarik. Dalam proses ini
hampir tidak terjadi perubahan dimensi, hanya merubah tampilan
permukaan. Proses ini dapat dilakukan dengan cara pengamplasan,
pengikiran, dan pemolesan dengan mesin poles. Sebagai proses akhir pada
perlakuan permukaan adalah dilakukan pengecatan yang bertujuan selain
memperindah penampilan juga bertujuan untuk mencegah terjadinya
korosi pada benda.
45
6. Proses Perakitan
Proses perakitan adalah bertujuan untuk menyusun komponen atau
alat-alat bagian tersendiri menjadi satu kesatuan produk yang utuh.
B. Konsep yang Digunakan Dalam Pembuatan Landasan Pemotong dan
Penutup Transmisi Daya
Konsep yang digunakan dalam pembuatan landasan pemotong dan
penutup transmisi daya adalah sebagai berikut :
1. Landasan pemotong
a. Melukis
Dalam proses pembuatan landasan yang terdiri dari bantalan
pemotong, plat landasan, dan pemegang landasan dilakukan proses
melukis pada benda kerja. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil
yang sesuai dengan ukuran dan mengurangi terjadinya kesalahan
pemotongan pada benda kerja. Peralatan yang digunakan untuk
melukis bahan adalah mistar baja, mistar siku, penitik pusat, palu dan
penggores.
b. Pemotongan
Proses pemotongan pada bantalan pemotong menggunakan sillet
(cutter), karena bahan bantalan pemotong ini adalah karet sehingga
mudah dalam pemotongannya. Pada plat landasan pemotongannya
menggunakan las gas asetylene dengan brander potong. Bahan dari
plat landasan adalah plat lembaran dengan ketebalan 12 mm.
46
c. Penggerindaan
Penggerindaan dilakukan pada plat landasan dan pemegang
landasan pemotong. Karena pada kedua benda tersebut setelah
mengalami proses pemotongan terdapat bagian-bagian yang kurang
rata dan tajam, sehingga jika tidak dilakukan proses penggerindaan
akan dapat membahayakan akibat ketajamannya. Selain itu,
penggerindaan dilakukan juga untuk mendapatkan benda dengan
ukuran yang sesuai, karena dengan alat potong seperti las asetylene
menggunakan brander potong dan gerinda potong tingkat
kepresisiaannya masih sangat kurang.
d. Pengeboran
Sebelum dilakukan pengeboran dilakukan terlebih dahulu
penandaan benda kerja baik itu pada bantalan pemotong, plat
landasan, maupun pemegang plat landasan. Sehingga akan
memudahkan proses pengeboran. Pengeboran ini dilakukan untuk
membuat lubang-lubang baut dan mur. Hal penting yang perlu
diperhatikan dalam pengeboran, antara lain :
1) Putaran mesin bor (C. Van Terheijden dan Harun, 1981 : 75)
n= v . 1000π . d putaran/menit (rpm)……………. ( 1 )
Keterangan :
n = Bilangan putaran (rpm)
v = Kecepatan potong (m/min)
47
d = Diameter bor yang digunakan (mm)
2) Waktu pengeboran (th )
th=L
a . n (menit)………………………… ( 2 )
Keterangan :
th = Waktu pengeboran (menit)
L = Panjang pengeboran (mm)
l = Panjang dalamnya lubang (mm)
0,3d = Panjang ujung bor (mm)
a = Ingsutan (mm/putaran)
n = Jumlah putaran mesin (rpm)
e. Pengetapan
Pengetapan hanya pada benda kerja plat landasan. Pengetapan
dilakukan pada benda setelah melalui proses pengeboran. Karena
nantinya pada plat landasan ini akan dipasang baut tanam yang
menyatukan antara bantalan pemotong dengan plat landasan itu
sendiri.
48
Gambar 35. Tap
f. Pengamplasan
Pengampalasan dilakukan pada permukan benda kerja untuk
mendapatkan hasil halus dan rata. Proses pengamplasan ini berguna
juga untuk menghilangkan kotoran dan karat yang menempel pada
benda kerja, yaitu dalam hal ini adalah plat landasan dan pemegang
landasan. Sehingga pada waktu proses pengecatan dapat
menghasilkan hasil pengecatan yang maksimal.
g. Pengecatan
Pengecatan hanya dilakukan pada pemegang landasan. Pengecatan
ini bertujuan untuk meghindari terjadinya korosi pada pemegang
landasan yang terbuat dari besi profil siku. Selain itu juga berfungsi
untuk memperindah penampilan agar lebih terlihat menarik.
2. Penutup transmisi daya
a. Mengemal
Mengemal atau membuat pola dari kertas karton sesuai ukuran
penutup transmisi daya baik bagian dalam maupun luar, kemudian
dibentuk sesuai bentuk penutup transmisi daya bagian dalam dan
bagian luar. Hal ini dilakukan untuk membuat simulasi produk
sebelum dikerjakan pada benda kerja sungguhan. Dengan cara ini
akan sangat efektif karena akan memperkecil resiko kesalahan
pengerjaan.
49
Gambar 36. Bentuk mal penutup transmisi daya bagian dalam
Gambar 37. Bentuk mal penutup transmisi daya bagian dalam
50
b. Melukis
Melukis plat yang berukuran tebal 1 mm dengan menggunakan mal
yang telah dibuat sebelumnya. Alat yang digunakan dalam proses
melukis ini adalah penggores, penitik, dan palu.
c. Memotong
Proses pemotongan plat untuk mengurangi volume bahan
menggunakan gunting plat dan mesin pemotong plat (guillotine).
Proses pemotongan ini bertujuan untuk mendapatkan ukuran plat yang
sesuai dengan perencanaan.
d. Mengebor
Plat yang telah dilukis yang kemudian dilakukan pemotongan
kemudian dibor dengan mesin bor. Lubang pengeboran harus tepat
pada tanda/ pengarah yang sebelumnya telah dibuat dengan penitik.
Mata bor yang digunakan dalam proses pembuatan landasan
pemotong dan penutup transmisi daya adalah Ø8, Ø10, Ø15, dan Ø16.
Lubang hasil pengeboran ini berfungsi sebagai tempat baut dan mur
serta lubang untuk poros eksentrik yang menghubungkan pada pulley
yang kemudian nantinya tersebut akan ditutup dengan plat (penutup
transmisi daya).
e. Pembengkokan
Setelah melewati proses pemotongan dan pengeboran, plat yang
telah terpotong tersebut dilakukan pengubahan bentuk yaitu dengan
cara dibengkokkan (ditekuk) menggunakan mesin bending ataupun
51
palu karet. Penggunaan mesin bending ini untuk membengkokkan
bagian-bagian plat yang lurus dan panjang, kemudian pembengkokan
menggunakan palu karet untuk membuat bentuk melingkar pada
bagian penutup transmisi daya atas baik dalam maupun luar.
f. Pengelasan
Proses pengelasan dilakukan pada bagian atas penutup transmisi
daya. Pengelasan bertujuan untuk menyambung antara plat penutup
transmisi daya bagian luar dengan penutup atas. Las yang dipakai
dalam proses pengelasan ini adalah las titik atau las spot. Sedangkan
untuk menggabungkan dengan penutup transmisi daya bagian dalam
dipakai baut sebagai penyambungnya.
g. Pendempulan
Proses pendempulan dilakukan untuk mendapatkan hasil yang rata
dan rapi. Sebelum proses pendempulan berlangsung penutup tranmisi
daya yang telah jadi dibersihkan dari kotoran dan karat yang mungkin
menempel pada permukaan. Setelah semua bersih pendempulan baru
bisa dilakukan. Pendempulan dikhususkan pada bagian-bagian yang
tidak rata, misalnya bagian bekas lasan dan bekas pemukulan.
h. Pengamplasan
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, penutup tranmisi daya
yang telah mengalami proses pendempulan kemudian dilakukan
pengamplasan, supaya semua bagian nampak rata dan halus.
52
i. Pengecatan
Pada penyelesain akhir pembuatan penutup transmisi daya ini
adalah pengecatan. Alat yang digunakan dalam proses pelapisan cat
ini diantaranya, kompresor angin dan pistol semprot (spray gun).
Pelapisan cat pada penutup transmisi daya ini bertujuan untuk
mencegah terjadinya kerusakan, atau keropos pada plat yang
diakibatkan proses korosi.
top related