bab ii tinjauan pustaka a. lahan 1. pengertianrepository.ump.ac.id/2286/3/latifah fitriani_bab...
Post on 02-Mar-2019
219 Views
Preview:
TRANSCRIPT
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Lahan
1. Pengertian
Pengertian lahan meliputi seluruh kondisi lingkungan, dan tanah
merupakan salah satu bagiannya. Menurut Ritohardoyo, Su (2013) makna
lahan dapat disebutkan sebagai berikut :
a. Lahan merupakan bentang permukaan bumi yang dapat bermanfaat bagi
manusia baik yang sudah ataupun belum dikelola.
b. Lahan selalu terkait dengan permukaan bumi dengan segala faktor yang
mempengaruhi (letak, kesuburan, lereng, dan lainnya)
c. Lahan bervariasi dengan faktor topografi, iklim, geologi, tanah, dan
vegetasi penutup.
d. Lahan merupakan bagian permukaan bumi dan segala faktor yang
mempengaruhi
e. Lahan merupakan permukaan bumi yang bermanfaat bagi kehidupan
manusia terbentuk secara kompleks oleh faktor-faktor fisik maupun
nonfisik yang terdapat di atasnya.
Makna lahan di atas menunjukkan bahwa lahan merupakan salah
satu sumber daya alam yang sangat penting bagi manusia, mengingat
kebutuhan masyarakat baik untuk melangsungkan hidupnya maupun
kegiatan kehidupan sosio-ekonomik dan sosio-budayanya.
Evaluasi Pemanfaatan Lahan…, Latifah Fitriani, FKIP UMP, 2016
8
Selain itu lahan memiliki pengertian yang hampir serupa dengan
sebelumnya bahwa lahan adalah bagian dari bentang alam yang mencakup
pengertian fisik termasuk iklim, topografi/relief, hidrologi, bahkan
keadaan vegetasi yang secara potensial akan berpengaruh terhadap
penggunaan lahan. (FAO, 1976) dalam Tupi, Rio Diharjo (2014)
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa lahan
merupakan tanah dengan segala ciri kemampuan maupun sifatnya beserta
segala sesuatu yang terdapat diatasnya termasuk didalamnya kegiatan
manusia dalam memanfaatkan lahan. Lahan memiliki banyak fungsi yang
dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam usaha meningkatkan kualitas
hidupnya.
2. Fungsi Lahan
Menurut FAO (1995) dalam Djayanegara A (2013), lahan memiliki
banyak fungsi yaitu :
a. Fungsi produksi
Sebagai basis bagi berbagai sistem penunjang kehidupan, melalui
produksi yang menyediakan makanan, pakan ternak, serat, bahan
bakar kayu dan bahan-bahan biotik lainnya bagi manusia, baik secara
langsung maupun melalui binatang ternak termasuk budidaya kolam
dan tambak ikan
b. Fungsi lingkungan biotik
Evaluasi Pemanfaatan Lahan…, Latifah Fitriani, FKIP UMP, 2016
9
Lahan merupakan basis bagi keragaman daratan (terretrial) yang
menyediakan habitat dan plasma nutfah bagi tumbuhan, hewan dan
jasad-mikro diatas dan dibawah permukaan tanah.
c. Fungsi pengatur ikim
Lahan dan penggunaannya merupakan sumber dan rosot gas rumah
kaca dan menentukan neraca energi global berupa pantulan, serapan
dan transformasi dari energi radiasi matahari dan daur hidrologi
global.
d. Fungsi hidrologi
Lahan mengatur simpanan dan aliran sumberdaya air tanah dan air
permukaan serta mempengaruhi kualitasnya.
e. Fungsi penyimpanan
Lahan merupakan gudang (sumber) berbagai bahan mentah dan
mineral untuk dimanfaatkan oleh manusia.
f. Fungsi pengendali sampah dan polusi
Lahan berfungsi sebagai penerima, penyaring, penyangga dan
penguba senyawa-senyawa berbahaya.
g. Fungsi ruang kehidupan
Lahan menyediakan sarana fisik untuk tempat tinggal manusia,
industri, dan aktivitas sosial seperti olahraga dan rekreasi.
h. Fungsi peninggalan dan penyimpanan
Evaluasi Pemanfaatan Lahan…, Latifah Fitriani, FKIP UMP, 2016
10
Lahan merupakan media untuk menyimpan dan melindungi benda-
benda sejarah dan sebagai suatu sumber informasi tentang kondisi
iklim dan penggunaan lahan masa lalu.
i. Fungsi penghubung spasial
Lahan memyediakan ruang untuk transportasi manusia, masukan dan
produksi serta untuk pemindahan tumbuhan dan binatang antar daerah
terpencil dari suatu ekosistem alami.
3. Sifat-sifat Lahan
Pengertian sifat-sifat lahan (land characteristics) adalah atribut atau
keadaan unsur-unsur lahan yang dapat diukur atau diperkirakan, seperti
tekstur tanah, struktur tanah, jumlah curah hujan, temperatur, jenis
vegetasi dan sebagainnya. (Sartohadi, dkk 2012)
Sifat-sifat lahan belum menunjukkan bagaimana kemungkinan
penampilan lahan dapat menentukan klas kemampuan lahan. Akan tetapi,
sifat lahan menentukan atau mempengaruhi perilaku lahan yaitu
bagaimana ketersediaan air, peredaraan udara, perkembangan akar,
kepekaan erosi, ketersediaan unsur hara dan sebagainya.
Karakteristik lahan yang dipertimbangkan sebagai dasar klasifikasi
kemampuan lahan antara lain kecuraman lereng, kepekatan erosi tanah,
kerusakan erosi, tekstur tanah, drainase, ancaman banjir atau genangan,
salinitas dan lainnya. (Sartohadi, dkk 2012)
Evaluasi Pemanfaatan Lahan…, Latifah Fitriani, FKIP UMP, 2016
11
4. Klasifikasi Kemampuan Lahan
Klasifikasi kemampuan lahan merupakan proses penilaian lahan
(komponen-komponen lahan) secara sistematik dan pengelompokannya ke
dalam beberapa kategori berdasarkan atas sifat-sifat yang merupakan
potensi dan penghambat dalam penggunaannya secara lestari. (Sartohadi,
dkk 2012)
Pengelompokan ke dalam subkelas didasarkan atas jenis faktor
penghambat atau ancaman. (Sutanto, 2005)
Klas I. Lahan ini cocok untuk berbagai penggunaan pertanian (tanaman
pertanian pada umumnya), mempunyai sedikit hambatan yang membatasi
penggunaannya.
Klas II. Lahan-lahan kelas II memiliki beberapa hambatan atau ancaman
kerusakan yang mengurangi pilihan penggunaannya atau memerlukan
tindakan konservasi sedang. Lahan kelas II cocok untuk tanaman
semusim, rerumputan, penggembalaan, hutan produksi, hutan lindung, dan
cagar alam.
Klas III. Memiliki hambatan yang berat sehingga penggunaannya atau
memerlukan tindakan konservasi khusus atau keduanya. Lahan kelas III
dapat digunakan untuk tanaman semusim dan tanaman yang memerlukan
pengolahan tanah, rerumputan, padang rumput, hutsn produksi, hutan
lindung, dan suaka marga satwa.
Klas IV. Hambatan dan ancaman kelas IV lebih besar daripada klas III dan
pilihan tanaman terbatas. Jika akan digunaka untuk tanaman semusim,
Evaluasi Pemanfaatan Lahan…, Latifah Fitriani, FKIP UMP, 2016
12
diperlukan pengelolaan secara hati-hati dan tindakan konservasi lebih sulit
diterapkan, juga pemeliharaannya.
Klas V. Lahan klas V hanya cocok untuk tanaman rumput, padang
penggembalaan, hutan produksi, hutan lindung dan suaka alam. Klas V ini
mempunyai hambatan yang membatasi pilihan macam penggunaaan dan
pilihan tanaman, serta menghambat pengolahan tanah untuk tanaman
semusim.
Klas VI. Lahan kelas VI mempunyai hambatan yang berat sehingga tidak
cocok untuk lahan pertanian. Penggunaan lahan klas VI terbatas untuk
tanaman rumput atau padang penggembalaam, hutan produksi, hutan
lindung atau cagar alam.
Klas VII. Lahan dalam kelas VII tidak cocok untuk budidaya pertanian.
Jika akan digunakan untuk padang rumput atau hutan produksi, lahan
kelas VII masih memerlukan usaha konservasi yang cukup keras.
Klas VIII. Pada lahan kelas VIII tidak cocok untuk budidaya pertanian,
lebih cocok dibiarkan begitu saja secara alami. Lahan klas VIII bermanfaat
untuk hutan lindung, tempat rekreasi dan suaka alam.
B. Pemanfaatan Lahan
1. Pengertian
Pemanfaatan lahan untuk membantu bagi kebutuhan hidup
manusia perlu pengolahan yang lebih lanjut. Oleh karena itu diperlukan
suatu kebijakan atau keputusan suatu penggunaan lahan. Pengertian
penggunaan lahan menurut Arsyad (1989:207) dalam Nugraha, Setya
Evaluasi Pemanfaatan Lahan…, Latifah Fitriani, FKIP UMP, 2016
13
(2007), “Penggunaan lahan adalah setiap bentuk intervensi (campur
tangan) manusia terhadap lahan dalam rangka memenuhi kebutuhan
hidupnya baik material maupun spiritual”. Penggunaan lahan dapat
dikelompokan ke dalam dua golongan besar yaitu penggunaan lahan
pertanian dan penggunaan lahan bukan pertanian. Penggunaan lahan
dibedakan dalam garis besar penggunaan lahan berdasar atas penyediaan
air dan komoditi yang diusahakan, dimanfaatkan atau yang terdapat diatas
lahan tersebut. Berdasarkan hal ini dapat dikenal macam-macam
penggunaan lahan seperti tegalan, sawah, kebun, hutan produksi, hutan
lindung, dan lain-lain. Sedangkan penggunaan lahan bukan pertanian dapat
dibedakan menjadi lahan permukiman, industri, dll.
Penggunaan lahan didefinisikan sebagai salah satu macam campur
tangan manusia terhadap sumber daya lahan baik yang bersifat menetap
ataupun merupakan siklus yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam praktek penggunaan lahan
adalah persyaratan penggunaan lahan dan hambatan-hambatannya. Untuk
setiap penggunaan lahan diperlukan persyaratan penggunaan lahan yang
spesifik (Sitorus, 1985) dalam Tupi, Rio Diharjo (2014)
Pemanfaatan lahan merupakan bentuk campur tangan manusia
terhadap sumberdaya lahan dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup,
baik yang bersifat material maupun spiritual (Juhadi, 2007) dalam
Lahamendu Very (2013). Sedangkan menurut Yusran (2006) dalam
Lahamendu Very (2013), pemanfaatan lahan adalah pengaturan
Evaluasi Pemanfaatan Lahan…, Latifah Fitriani, FKIP UMP, 2016
14
penggunaan lahan untuk menentukan pilihan terbaik dalam bentuk
pengalokasian fungsi tertentu, sehingga apat memberikan gambaran secara
keseluruhan bagaimana daerah pada suatu kawasan tersebut seharusnya
berfungsi. Pemanfaatan lahan harus disesuaikan dengan fungsi arahan
kawasan agar tidak terjadi kerusakan lingkungan.
Pendapat lain tentang pemanfaatan lahan di kemukakan pula oleh
Dardak (2005) dalam Lahamendu Very (2013), bahwa dalam perspektif
ekonomi, tujuan utama dari pemanfaatan lahan adalah untuk mendapatkan
nilai tambah tertinggi dari kegiatan yang diselanggarakan di atas lahan.
Namun harus disadari bahwa kegiatan tersebut memiliki keterkaitan baik
dengan kegiatan lainnya maupun dengan lingkungan hidup dan aspek
sosial budaya masyarakat.
Dari beberapa pengertian diatas pemanfaatan lahan merupakan
suatu bentuk pengaturan yang dilakukan manusia terhadap lingkungan
dimana penggunaan lahan yang ditentukan sebagai pilihan untuk
pengalokasian fungsi kawasan tertentu sudah sesuai atau tidak sesuai
dengan fungsi kawasan.
C. Evaluasi Lahan
1. Pengertian
Evaluasi lahan adalah upaya penilaian atau penafsiran terhadap kinerja
suatu lahan bila digunakan untuk suatu penggunaan. Evaluasi lahan
dimaksudkan pula untuk menyajikan suatu dasar atau kerangka rasional
dalam pengambilan keputusan penggunaan lahan yang tepat dan
Evaluasi Pemanfaatan Lahan…, Latifah Fitriani, FKIP UMP, 2016
15
didasarkan dengan karakteristik lahan itu sendiri dan memberikan
perkiraan masukan yang diperlukan dan proyeksi luaran yang diharapkan
(Sutanto, 2005, h.170).
Evaluasi lahan menurut Djali dan Pudji (2008:1) dalam Djayanegara
2013, evaluasi lahan dapat diartikan sebagai proses menilai sesuatu
berdasarkan kriteria atau tujuan yang telah ditetapkan yang selanjutnya
diikuti dengan pengambilan keputusan atas objek yang dievaluasi.
Menurut Hardjowigeno, Sarwono (1995), tujuan dari evaluasi lahan
merupakan menentukan nilai suatu lahan untuk tujuan tertentu. Salah satu
usaha evaluasi lahan adalah melakukan klasifikasi kemampuan lahan
untuk penggunaan tertentu. Pertambahan jumlah penduduk akan
menimbulkan persaingan dalam penggunaan ruang (tanah dan lahan)
untuk berbagai kepentingan di masyarakat. Proses pembangunan yang
sangat pesat akhir-akhir ini menggeser fungsi lahan pertanian menjadi
lahan pemukiman, industri, jasa dan lain sebagainya. Pemanfaatan lahan
yang merupakan sumber daya alam tidak dapat diperbarui dan luasnya
terbatas harus dilakukan secara berkelanjutan.
Evaluasi lahan merupakan proses penilaian suatu lahan sehingga
penggunaan lahan sesuai dengan kemampuan lahan tersebut. Penggunaan
lahan yang sudah sesuai dengan kemampuan lahan akan dapat digunakan
secara berkelanjuatan. Penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan
kemampuan lahan, harus dikembalikan sesuai dengan kemampuan lahan
daerah tersebut agar lahan tersebut tidak rusak. Evaluasi sumber daya
Evaluasi Pemanfaatan Lahan…, Latifah Fitriani, FKIP UMP, 2016
16
lahan bermanfaat bagi penggunaan lahan tertentu serta memprediksi
konsekuensi-konsekuensi dari perubahan penggunaan lahan yang akan
dilakukan, karena perubahan penggunaan lahan akan berpengaruh
terhadap keadaan lingkungan sekitar (Su Ritohardoyo, 2009 : 77).
Menurut Sofyan, dkk (2007, h. 8) dalam Widiastuti Tiwuk (2012),
evaluasi lahan adalah suatu proses penilaian sumber daya lahan untuk
tujuan tertentu dengan menggunakan suatu pendekatan atau cara yang
sudah teruji. Hasil evaluasi lahan akan memberikan informasi dan/atau
arahan penggunaan lahan sesuai dengan keperluan.
Sasaran evaluasi lahan adalah untuk memilih jenis penggunaan lahan
yang optimal pada setiap satuan lahan/wilayah dengan mempertimbangkan
baik fisik maupun ekonomi serta konservasi sumberdaya lingkungan untuk
penggunaan yang akan datang.
2. Manfaat Evaluasi Lahan
Fungsi evaluasi sumberdaya lahan adalah memberikan pengertian
tentang hubungan-hubungan antara kondisi lahan dan penggunaannya
serta memberikan kepada perencana berbagai perbandingan dan alternatif
pilihan penggunaan yang dapat diharapkan berhasil. Manfaat yang
mendasar dari evaluasi sumberdaya lahan adalah untuk menilai kesesuaian
lahan bagi suatu penggunaan tertentu serta memprediksi konsekuensi-
konsekuensi dari perubahan penggunaan lahan yang akan dilakukan. Hal
ini penting apabila perubahan penggunaan lahan tersebut diharapkan akan
Evaluasi Pemanfaatan Lahan…, Latifah Fitriani, FKIP UMP, 2016
17
menyebabkan perubahan-perubahan besar terhadap keadaan
lingkungannya. (Sitorus, 1995)
Kegunaan dari evaluasi lahan sangat beragam ditinjau dari konteks
fisik, ekonomik, sosial, segi intensitas dan skala dari studi itu sendiri, dan
dari segi tujuan si pemakai. Kegunaan lahan ditinjau dari keadaan daerah
yang akan dievaluasi pada dasarnya dapat dikelompokkan ke dalam dua
kelompok yaitu daerah-daerah kurang maju dan berpenduduk jarang dan
daerah-daerah maju berpenduduk rapat.
Pada daerah-daerah kurang maju dan berpenduduk jarang, perubahan
pola penggunaan lahan umumnya berhubungan dengan program-program
pengembangan lahan. Sedangkan pada daerah-daerah maju dan
berpenduduk rapat, evaluasi sumberdaya lahan berguna terutama dalam
bidang perencanaan dalam rangka penataan kembali penggunaan lahan
dan dalam bidang pengelolaan lahan. ( Sitorus, 1995)
Dapat disimpulkan bahwa manfaat evaluasi lahan yaitu menilai atau
menentukan potensi lahan untuk berbagai jenis pemanfaatan/penggunaan
lahan tertentu, baik pertanian maupun non pertanian.
D. Penelitian Terdahulu
Muhsoni, Firman F 2013 dengan penelitiannya yang berjudul “Evaluasi
Arahan Pemanfaatan Lahan Tambak Di Kabupaten Sampang Menggunakan
Sistem Informasi Geografis”. Tujuan penelitian tersebut adalah untuk
mengevaluasi arahan pemanfaatan lahan tambak yang sudah ada di
Kabupaten Sampang apakah sesuai dengan arahan pemanfaatan lahan yang
Evaluasi Pemanfaatan Lahan…, Latifah Fitriani, FKIP UMP, 2016
18
sesuai. Metode yang digunakan dengan pemodelan spasial menggunakan
model indeks. Hasilnya menunjukkan bahwa daerah yang arahan
pemanfaatan untuk kawasan budidaya tanaman semusim dan permukiman
dimanfaatkan sebagai tambak seluas 5.1119 ha (4,19%). Wilayah yang
seharusnya sebagai sempadan sungai/pantai tapi dimanfaatkan untuk tambak
mencapai 577,8 ha.
Shalihati, Sakinah F 2015 dengan penelitiannya yang berjudul “Evaluasi
Tutupan Lahan Sebagai Upaya Mengurangi Resiko Bencana Longsor Di
Kecamatan Karangkobar Kabupaten Banjarnegara”. Tujuan dari penelitian
tersebut adalah untuk mengetahui distribusi tutupan lahan berbasis tata
ruang, distribusi arahan pemanfaatan lahan, evaluasi kesesuaian antara
distribusi tutupan lahan berbasis tata ruang dengan arahan pemanfaatan lahan
di Kecamatan Karangokobar. Metode yang digunakan dalam penelitian
tersebut menggunakan analisis data sekunder, teknik analisis kualitatif
dengan bantuan software SIG. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dominasi
tutupan lahan berbasis tata ruang desa-desa di Kecamatan Karangkobar tidak
sesuai dengan arahan pemanfaatan lahan sebesar 85,38%. Distribusi tidak
sesuai sepenuhnya pada luas wilayah Desa Ambal, Binangun, Jlegong,
Karangkobar, Leksana, Slatri. Sedangkan Desa Purwadadi diketahui sesuai
7,15 Ha, tidak sesuai 201,90 hektar, Desa Pasuruhan sesuai 85,09 hektar,
tidak sesuai 452,83 hektar, Desa Pawedan sesuai 96,59 hektar, tidak sesuai
374,02 hektar, Desa Pagerpelah sesuai 121,52 hektar, tidak sesuai 338,59
Evaluasi Pemanfaatan Lahan…, Latifah Fitriani, FKIP UMP, 2016
19
hektar, Desa Sampang sesuai 79,73 hektar, tidak sesuai 220,53 hektar dan
Desa Gumelar sesuai 194,25 hektar, tidak sesuai 125,31 hektar.
Tabel 2.1 Perbedaan penelitian dengan penelitian terdahulu
Nama Peneliti/
Tahun Muhsoni, Firman F 2013 Shalihati, Sakinah F 2015 Latifah Fitriani, 2016
1 2 3 4
Tujuan Tujuan penelitian untuk
mengevaluasi arahan
pemanfaatan lahan tambak
yang sudah ada di
Kabupaten Sampang
apakah sesuai dengan
arahan pemanfaatan lahan
yang sesuai.
Untuk mengetahui distribusi
tutupan lahan berbasis tata
ruang, distribusi arahan
pemanfaatan lahan, evaluasi
kesesuaian antara distribusi
tutupan lahan berbasis tata
ruang dengan arahan
pemanfaatan lahan di
Kecamatan Karangokobar.
Mengetahui evaluasi
kesesuaian antara
penggunaan lahan dengan
arahan pemanfaatan lahan di
Kecamatan Rembang
Kabupaten Purbalingga
Metode
Penelitian
Metode yang digunakan
dengan pemodelan spasial
menggunakan model
indeks.
Metode penelitian
menggunakan analisis data
sekunder. Teknik analisis
kualitatif dengan bantuan
Software SIG
Menggunakan deskriptif
kualitatif dengan analisis
bantuan software aplikasi
SIG
Hasil Hasilnya menunjukkan
bahwa daerah yang arahan
pemanfaatan untuk
kawasan budidaya
tanaman semusim dan
permukiman dimanfaatkan
sebagai tambak seluas
5.1119 ha (4,19%).
Wilayah yang seharusnya
sebagai sempadan
Menunjukkan bahwa dominasi
tutupan lahan berbasis tata
ruang desa-desa di Kecamatan
Karangkobar tidak sesuai
dengan arahan pemanfaatan
lahan sebesar 85,38%.
Distribusi tidak sesuai
sepenuhnya pada luas wilayah
Desa Ambal, Binangun,
Jlegong, Karangkobar,
Evaluasi kesesuaian
penggunaan lahan dengan
arahan pemanfaatan lahan
Kecamatan Rembang
menunjukkan 58,16% atau
sebanyak 5659,27 hektar
sesuai dengan arahan
pemanfaatan lahan, dan
41,84% yaitu 4070,69 hektar
tidak sesuai.
Evaluasi Pemanfaatan Lahan…, Latifah Fitriani, FKIP UMP, 2016
20
sungai/pantai tapi
dimanfaatkan untuk
tambak mencapai 577,8
ha.
Leksana, Slatri. Sedangkan
Desa Purwadadi diketahui
sesuai 7,15 Ha, tidak sesuai
201,90 hektar, Desa Pasuruhan
sesuai 85,09 hektar, tidak
sesuai 452,83 hektar, Desa
Pawedan sesuai 96,59 hektar,
tidak sesuai 374,02 hektar,
Desa Pagerpelah sesuai 121,52
hektar, tidak sesuai 338,59
hektar, Desa Sampang sesuai
79,73 hektar, tidak sesuai
220,53 hektar dan Desa
Gumelar sesuai 194,25 hektar,
tidak sesuai 125,31 hektar.
(Muhsoni, Firman F 2013 dan Shalihati, Sakinah F 2015)
E. Landasan Teori
Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah diuraikan di atas, maka landasan teori
penelitian ini adalah :
1. Lahan merupakan tanah dengan segala ciri kemampuan maupun sifatnya
beserta segala sesuatu yang terdapat diatasnya termasuk didalamnya
kegiatan manusia dalam memanfaatkan lahan. Lahan memiliki banyak
fungsi yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam usaha meningkatkan
kualitas hidupnya.
2. Fungsi lahan yaitu Fungsi produksi, Fungsi lingkungan biotik, Fungsi
pengatur ikim, Fungsi hidrologi, Fungsi penyimpanan, Fungsi pengendali
Tabel Lanjutan
Evaluasi Pemanfaatan Lahan…, Latifah Fitriani, FKIP UMP, 2016
21
sampah dan polusi, Fungsi ruang kehidupan, Fungsi peninggalan dan
penyimpanan, Fungsi penghubung spasial
3. Karakteristik lahan yang dipertimbangkan sebagai dasar klasifikasi
kemampuan lahan antara lain kecuraman lereng, kepekatan erosi tanah,
kerusakan erosi, tekstur tanah, drainase, ancaman banjir atau genangan,
salinitas dan lainnya.
4. Klasifikasi kemampuan lahan merupakan proses penilaian lahan
(komponen-komponen lahan) secara sistematik dan pengelompokannya ke
dalam beberapa kategori berdasarkan atas sifat-sifat yang merupakan
potensi dan penghambat dalam penggunaannya secara lestari.
5. Pemanfaatan lahan merupakan suatu bentuk pengaturan yang dilakukan
manusia terhadap lingkungan dimana penggunaan lahan yang ditentukan
sebagai pilihan untuk pengalokasian fungsi kawasan tertentu sudah sesuai
atau tidak sesuai dengan fungsi kawasan.
6. Evaluasi lahan adalah untuk memilih jenis penggunaan lahan yang optimal
pada setiap satuan lahan/wilayah dengan mempertimbangkan baik fisik
maupun ekonomi serta konservasi sumberdaya lingkungan untuk
penggunaan yang akan datang.
7. Manfaat dari evaluasi sumberdaya lahan adalah menilai atau menentukan
potensi lahan untuk berbagai jenis pemanfaatan/penggunaan lahan
tertentu, baik pertanian maupun non pertanian.
Evaluasi Pemanfaatan Lahan…, Latifah Fitriani, FKIP UMP, 2016
22
F. Kerangka Pikir
Berdasarkan landasan teori diatas dan untuk mempermudah penelitian ini
dibuatlah kerangka pikir sebagai berikut.
Overlay
Overlay
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
Peta lereng Peta curah hujan Peta tanah
Peta Arahan Pemanfaatan
Lahan
Peta Pemanfaatan lahan
saat ini
(citra satelit google earth)
Peta Evaluasi Pemanfaatan Lahan di Kecamatan
Rembang Kabupaten Purbalingga
Evaluasi Pemanfaatan Lahan…, Latifah Fitriani, FKIP UMP, 2016
top related