bab i pendahuluan a. latar...
Post on 06-Feb-2018
215 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya Pembangunan
nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan
untuk hidup sehat setiap penduduk agar terwujud derajat kesehatan yang
optimal. Untuk itu pemerintah selalu berupaya melakukan pencegahan untuk
meningkatkan kesehatan penduduk Indonesia (Baughman, 2000).
Budiana (2008), mengatakan bahwa Gastritis merupakan penyakit
terbesar di seluruh dunia dan bahkan diperkirakan diderita lebih dari 1,7
miliyar orang. Pada negara yang sedang berkembang infeksi diperoleh pada
usia dini dan pada negara maju sebagian besar dijumpai pada usia tua.Faktor
etiologi Gastritis lainnya adalah asupan alkohol berlebihan (20%), merokok
(5%), makanan berbumbu (15%), obat-obatan (18%) dan terapi radiasi
(2%).Gastritis banyak dijumpai dan menyerang 80 – 90% laki-laki sedangkan
perempuan 6 - 20%. Pasien dan keluarga dengan penyakit gastritis
membutuhkan pengawasan makanan setelah pulang dari rumah sakit dan
sangat mudah terkena gastritis bila tidak mematuhi penatalaksanaan diet
dirumah, makan makanan yang teratur dan menghindari makan yang dapat
mengiritasi lambung.
Persentase dari angka kejadian gastritis di Indonesia menurut WHO
adalah 40,8%. Angka kejadian gastritis pada beberapa daerah di Indonesia
cukup tinggi dengan prevalensi 274,396 kasus dari 238,452,952 jiwa
penduduk. Menurut Maulidiyah dan Unun (2006), Angka kejadian infeksi
Gastritis pada beberapa daerah di Indonesia menunjukkan data yang cukup
tinggi. diantaranya Kota Surabaya angka kejadian Gastritis sebesar 31,2%,
Denpasar 46%, sedangkan di Medan angka kejadian gastritis cukup tinggi
sebesar 91,6%. Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2009,
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat. gastritis
menempati urutan ke-3 dari 10 penyakit terbanyak di Sumatera Barat tahun
2009 yaitu sebesar 202.577 kasus (11,18%).
frekuensi makan diberikan sedikit tapi sering pada kasus gastritis.
Makan dalam porsi besar dapat menyebabkan refluks isi lambung. Konsumsi
jenis makanan yang berserat dan bergas dapat menyebabkan gastritis, juga
dapat menyebabkan luka pada saluran pencernaan, dan pada akhirnya
1
2
kekuatan dinding lambung menurun, tidak jarang kondisi seperti ini
menimbulkan luka pada lambung (Uripi, 2002).
Berdasarkan survay awal di Puskesmas Mlonggo Jepara Gastritis
menempati urutan ke 5 dari 10 besar penyakit. Jumlah kunjungan pasian
gastritis rawat jalan di Puskesmas Mlonggo Jepara pada tahun 2011 adalah
1200 pasien dari bulan Januari – Desember. oleh sebab itu, penulis tertarik
untuk meneliti penyakit gastritis pada pasien rawat jalan yang berobat di
Puskesmas Mlonggo Jepara.
B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut maka permasalahan dalam penelitian
ini adalah”Pola Makan sumber serat yang bergas pada penderita gastritis
kronis di puskesmas Mlonggo Jepara.
C. TUJUANPENELITIAN
1. Tujuan Umum
Mengetahui pola makan sumber serat dan bergas dengan kekambuhan
pada penderita gastritis kronis Rawat Jalan di puskesmas Mlonggo Jepara.
2. Tujuan Khusus
a. Mendiskripsikan karatristik sampel
b. Mendeskripsikan pola makan sumber serat meliputi, jumlah, jenis dan
frekuensi makanan pada sampel gastritis
c. Mendeskripsikan frekuensi kekambuhan pada sampel gastritis
d. Mendeskripsikan asupan sumber serat pada sampel gastritis
e. Mendiskripsikan frekuensi kekambuhan berdasarkan jumlah asupan serat.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi pasien
3
Menambah informasi mengenai penyakit gastritis, pencegahan dan
penanganannya sehingga dapat membantu program pemerintah dalam
mengurangi angka kejadian gastritis.
2. Bagi institusi
Sebagai bahan informasi untuk menentukan strategi dalam penanganan
gastritis di wilayah kerjanya.
3. Bagi Peneliti
Untuk mengembangkan wawasan dan penerapan dari ilmu kesehatan dan
keperawatan khususnya mengenai penyakit gastritis.
4. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan atau sumber data bagi peneliti berikutnya dan bahan
pertimbangan bagi yang berkepentingan untuk melanjutkan penelitian
sejenis.
top related