bab 5 siva
Post on 08-Jul-2015
48 Views
Preview:
TRANSCRIPT
5/10/2018 BAB 5 SIVA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-siva 1/24
33
BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA
5.1. DATA UMUM
5.1.1 Gambaran umum lokasi penelitian
Pada bab ini akan dibahas tentang hasil penelitian yang telah
dilaksanakan pada tanggal 10 April s/d 20 April 2011 di Prodi DIII
Keperawatan Universitas Bondowoso.
Penyajian data meliputi data umum dan data khusus. Data
umum yang terdiri dari karakteristik responden yang meliputi umur, jenis
kelamin, indeks prestasi dan alamat. Sedangkan data khusus meliputi
pola belajar mahasiswa semester 1 ( satu ), nilai indeks prestasi
mahasiswa dan hubungan antara pola belajar mahasiswa terhadap nilai
indeks prestasi mahasiswa.
Dalam penelitian ini rancangan penelitian yang digunakan adalah
desain analitik korelasi dengan menggunakan metode cross sectional
study dengan analisa tehnik uji statistik spearmen rho. Adapun populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester 1 di Prodi D III
Keperawatan Universitas Bondowoso tahun 2010-2011 yang berjumlah
81 mahasiswa dengan jumlah responden sebanyak 67 responden.
Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso, merupakan
salah satu sekolah kesehatan yang berdiri sejak tahun 2005 yang
didirikan oleh Pemerintah Kabupaten Bondowoso dan bekerjasama
dengan Universitas Bondowoso yang terletak di jalan Khairil Anwar
Nomor 3b dengan lokasi yang berada di belakang Rumah Sakit Umum dr.
5/10/2018 BAB 5 SIVA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-siva 2/24
34
H. Koesnadi Bondowoso. Batas wilayah sebelah barat berbatasan
dengan gedung PPNI Bondowoso, sebelah timur dengan RSU. dr. H.
Koesnadi Bondowoso, selatan dengan persawahan, dan utara dengan
perkampungan warga.
Data umum dalam penelitian ini akan menyajikan data tentang
karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan, usia dan masa
kerja.
5.1.2 KARAKTERISTIK RESPONDEN
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Karakteristik responden berdasarkan umur di Prodi DIII Keperawatan
Universitas Bondowoso dapat dilihat dari diagram dibawah ini.
Diagram 5.1 Karakteristik umur di Prodi DIII Keperawatan UniversitasBondowoso
Sumber : Data primer tahun 2011
Dari diagram 5.1 diketahui responden terbanyak adalah umur 20 – 22
tahun sebanyak 60 responden dengan prosentase 90 %. Sedangkan responden
terendah adalah umur ≥ 22 tahun sebanyak 3 responden dengan prosentase 4%.
9 0 %
60 Responden
4 %
3 Responden6 %
4 Responden
20 - 22 tahun
≥ 22 tahun
≤ 20 tahun
5/10/2018 BAB 5 SIVA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-siva 3/24
35
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di Prodi DIIIKeperawatan Universitas Bondowoso
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin di Prodi DIII
Keperawatan Universitas Bondowoso dapat dilihat dari diagram dibawah ini.
Diagram 5.2 Karakteristik jenis kelamin di Prodi DIII Keperawatan Universitas
Bondowoso
Sumber : Data primer tahun 2011
Dari diagram 5.2 diketahui responden terbanyak adalah dengan jenis
kelamin laki – laki sebanyak 37 responden dengan prosentase 55 %. Sedangkan
responden terendah adalah dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 30
responden dengan prosentase 45 %.
55 %
37 Responden
45 %
30 Responden
Laki - laki
Perempuan
5/10/2018 BAB 5 SIVA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-siva 4/24
36
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Alamat
Karakteristik responden berdasarkan alamat responden di Prodi DIII
Keperawatan Universitas Bondowoso dapat dilihat dari diagram dibawah ini.
Diagram 5.3 Karakteristik alamat responden di Prodi DIII KeperawatanUniversitas Bondowoso
Sumber : Data primer tahun 2011
Dari diagram 5.3 diketahui responden terbanyak adalah dengan tempat
tinggal di Desa sebanyak 23 responden dengan prosentase 34,3 %. Sedangkan
responden terendah adalah dengan tempat tinggal Jauh dari jalan raya sebanyak
11 responden dengan prosentase 16,4 %.
5.2. DATA KHUSUS
Data khusus pada penelitian ini menyajikan data yang meliputi pola
belajar mahasiswa semester 1 (satu), nilai indeks prestasi mahasiswa dan
hubungan antara pola belajar mahasiswa terhadap nilai indeks prestasi
mahasiswa di Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.
.
25,3 %
17 Responden
23,8%
16 Responden16,4%
11 Responden
34,3%
23 RespondenDJR (Dekat Jalan Raya)
KT ( Kota )
JDJR (Jauh Dari Jalan Raya)
DS (Desa)
5/10/2018 BAB 5 SIVA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-siva 5/24
37
5.2.1. Karakteristik Pola Belajar Mahasiswa di Prodi DIII Keperawatan
Universitas Bondowoso
Karakteristik pola belajar mahasiswa di di Prodi DIII Keperawatan
Universitas Bondowoso dapat dilihat dari diagram dibawah ini.
Diagram 5.4 Karakteristik pola belajar mahasiswa di Prodi DIII KeperawatanUniversitas Bondowoso
Sumber : Data primer tahun 2011
Dari diagram 5.4 diketahui responden terbanyak memiliki pola belajar baik
sebanyak 47 responden dengan prosentase 70,1 %, sedangkan responden lain
memiliki pengetahuan sangat baik yakni sebanyak 20 responden dengan jumlah
prosentase 29,8 %.
Dari pola belajar tersebut dilakukan tabulasi silang dengan umur, jenis
kelamin, dan alamat. Identifikasi pola belajar dapat dilihat pada tabel berikut ini.
70,1 %
47 Responden
29,8%
20 Responden
Baik
Sangat Baik
5/10/2018 BAB 5 SIVA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-siva 6/24
38
Tabel 5.1 Tabulasi Silang Antara Pola Belajar Dengan Umur Responden di ProdiDIII Keperawatan Universitas Bondowoso
No Umur
Pola BelajarJumlah
Sangat Baik Baik Cukup Kurang
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
1 ≤ 20 Tahun 1 1,5 3 4,5 0 0 0 0 4 6,0
2 20 – 22 Tahun 44 65,7 15 22,4 0 0 0 0 59 88,1
3 ≥ 22 Tahun 2 3,0 2 3,0 0 0 0 0 4 6,0
Total 47 70,1 20 29,9 0 0 0 0 67 100
N = 67 ; P = 0,447
Sumber : Data primer tahun 2011
Dari tabel 5.1 sebanyak 44 responden yang memiliki pola belajar sangat
baik paling banyak terdapat pada responden yang memiliki umur 20 – 22 tahun
dengan prosentase (65,7 %). Responden yang memiliki pola belajar baik dan
sangat baik paling sedikit adalah pada umur ≥ 22 Tahun sebanyak 2 responden
(3,0 %). Tidak ada responden yang memiliki pola belajar cukup maupun kurang.
Hasil uji korelasi menggunakan komputerisasi SPSS pada variabel pola
belajar mahasiswa dengan umur diperoleh korelasi sebesar p = 0,447 yang
bermakna tidak ada hubungan antara pola belajar dengan umur responden.
5/10/2018 BAB 5 SIVA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-siva 7/24
39
Tabel 5.2 Tabulasi Silang Antara Pola belajar Dengan Jenis Kelamin Respondendi Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso
No Jenis Kelamin
Pola BelajarJumlah
Sangat Baik Baik Cukup Kurang
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
1 Laki - Laki 11 16,4 25 37,3 0 0 0 0 36 53,7
2 Perempuan 9 13,4 22 32,8 0 0 0 0 31 46,3
Total 20 29,9 47 70,1 0 0 0 0 67 100
N = 67 ; P = 0,894
Sumber : Data primer tahun 2011
Dari tabel 5.2 responden dengan pola belajar terbanyak adalah pola
belajar kategori baik yang terdapat pada responden dengan jenis kelamin laki -
laki sebanyak 25 responden (37,3 %) dan responden dengan pola belajar paling
sedikit adalah pola belajar kategori sangat baik terdapat pada responden dengan
jenis kelamin perempuan sebanyak 9 responden (13,4 %). Tidak ada responden
yang memiliki pola belajar cukup maupun kurang.
Hasil uji korelasi menggunakan komputerisasi SPSS pada variabel pola
belajar mahasiswa dengan jenis kelamin diperoleh korelasi sebesar p = 0,894
yang bermakna tidak ada hubungan antara pola belajar dengan jenis kelamin
responden.
5/10/2018 BAB 5 SIVA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-siva 8/24
40
Tabel 5.3 Tabulasi Silang Antara Pola belajar Dengan Alamat Responden diProdi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso
No Alamat
Pola Belajar JumlahSangat Baik Baik Cukup Kurang
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
1 Dipinggir jalan raya 5 10,64 11 23,4 0 0 0 0 16 34
2 Perkotaan 5 10,64 12 25,5 0 0 0 0 17 36,2
3 Jauh dari jalan raya 3 6,4 8 17 0 0 0 0 11 23,4
4 Pedesaan 7 14,9 16 34 0 0 0 0 23 48,9
Total 20 29,9 47 70,1 0 0 0 0 67 100
N = 67 ; P = 0,447
Sumber : Data primer tahun 2011
Dari tabel 5.3 responden dengan pola belajar terbanyak adalah pola
belajar kategori baik dengan alamat rumah di pedesaan sebanyak 16 responden
(34%). responden dengan alamat tempat tinggal pedesaan sebanyak 7
responden (14,9%) dan responden dengan pola belajar paling sedikit adalah pola
belajar kategori sangat baik dengan alamat tempat tinggal jauh dari jalan raya
sebanyak 3 responden (6,4%). Tidak ada responden yang memiliki pola belajar
cukup maupun kurang.
Hasil uji korelasi menggunakan komputerisasi SPSS pada variabel pola
belajar mahasiswa dengan alamat tempat tinggal diperoleh korelasi sebesar p =
0,883 yang bermakna tidak ada hubungan antara pola belajar dengan alamat
tempat tinggal.
5/10/2018 BAB 5 SIVA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-siva 9/24
41
5.2.2. Karakteristik Indeks Prestasi Responden di Prodi DIII Keperawatan
Universitas Bondowoso
Karakteristik Indeks Prestasi Responden di Prodi DIII Keperawatan
Universitas Bondowoso dapat dilihat dari diagram dibawah ini.
Diagram 5.5 Karakteristik Indeks Prestasi Responden di Prodi DIII KeperawatanUniversitas Bondowoso
Sumber : Data primer tahun 2011
Dari diagram 5.5 diketahui responden terbanyak memiliki indeks prestasi
baik sebanyak 56 responden dengan prosentase 76,6 %.Sedangkan responden
paling sedikit memiliki indeks prsetasi sangat baik sebanyak 11 responden
dengan prosentase 23,4%. Dari indeks prestasi tersebut dilakukan tabulasi silang
dengan usia, jenis kelamin, dan alamat. Identifikasi indeks prestasi dapat dilihat
pada tabel berikut ini.
23,4 %
11 Responden
76,6 %
56 Responden
Sangat Baik
Baik
5/10/2018 BAB 5 SIVA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-siva 10/24
42
Tabel 5.4 Tabulasi Silang Antara Nilai Indeks Prestasi Dengan Umur Respondendi Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso
No Umur
Nilai Indeks Prestasi
JumlahSangat
BaikBaik Cukup Kurang
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
1 ≤ 20 Tahun 0 0 4 6 0 0 0 0 4 6
2 20 – 22 Tahun 11 16,4 48 71,6 0 0 0 0 59 88
3 ≥ 22 Tahun 0 0 4 6 0 0 0 0 4 6
Total 11 16,4 56 83,6 16,4 0 0 0 67 100
N = 67 ; P = 1,000
Sumber : Data primer tahun 2011
Dari tabel 5.4 responden terbanyak adalah dengan nilai indeks prestasi
kategori baik sebanyak 48 responden ( 71,6 %) terdapat pada responden dengan
umur 20 - 22 tahun dan responden yang paling sedikit adalah dengan nilai indeks
prestasi baik sebanyak 4 responden ( 6% ) terdapat pada responden dengan
umur ≤ 20 tahun dan ≥ 22 tahun.Tidak ada responden yang memiliki nilai indeks
prestasi cukup maupu dan kurang.
Hasil uji korelasi menggunakan komputerisasi SPSS pada variabel nilai
indeks prestasi dengan umur diperoleh korelasi sebesar p = 1,000 yang
bermakna tidak ada hubungan antara nilai indeks prestasi dengan umur.
5/10/2018 BAB 5 SIVA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-siva 11/24
43
Tabel 5.5 Tabulasi Silang Antara Nilai Indeks Prestasi Dengan Jenis KelaminResponden di Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso
No JenisKelamin
Nilai Indeks PrestasiJumlah
Sangat Baik Baik Cukup Kurang
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
1 Laki - Laki 8 11,9 28 41,8 0 0 0 0 36 53,7
2 Perempuan 3 4,5 28 41,8 0 0 0 0 31 46,3
Total 11 16,4 56 83,6 0 0 0 0 67 100
N = 67 ; P = 0,172
Sumber : Data primer tahun 2011
Dari tabel 5.5 responden yang memiliki nilai indeks prestasi paling banyak
adalah kategori baik terdapat pada responden dengan jenis kelamin laki – laki
dan perempuan dengan jumlah sama yakni 28 responden ( 41,8%) dan
responden yang memiliki nilai indeks prestasi paling sedikit adalah kategori
sangat baik terdapat pada responden dengan jenis kelamin perempuan dengan
jumlah 3 responden (4,5 %). Tidak ada responden yang memiliki nilai indeks
prestasi cukup maupun kurang.
Hasil uji korelasi menggunakan komputerisasi SPSS pada variabel nilai
indeks prestasi dengan jenis kelamin diperoleh korelasi sebesar p = 0,172 yang
bermakna tidak ada hubungan antara nilai indeks prestasi dengan jenis kelamin.
5/10/2018 BAB 5 SIVA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-siva 12/24
44
Tabel 5.6 Tabulasi Silang Antara Nilai Indeks Prestasi Dengan AlamatResponden di Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso
No Alamat
Nilai Indeks PrestasiJumlah
Sangat Baik Baik Cukup Kurang
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
1 Dipinggir jalan raya 4 6,0 10 14,9 0 0 0 0 14 20,9
2 Perkotaan 1 1,5 15 22,4 0 0 0 0 16 23,9
3 Jauh dari jalan raya 3 4,5 11 16,4 0 0 0 0 14 20,9
4 Pedesaan 3 4,5 20 29,9 0 0 0 0 23 34,3
Total 11 6,0 56 83,6 0 0 0 0 67 100
N = 67 ; P = 0,475
Sumber : Data primer tahun 2011
Dari tabel 5.6 responden yang memiliki nilai indeks prestasi dengan
kategori baik paling banyak terdapat pada responden dengan alamat rumah
pedesaan dengan jumlah 20 responden ( 29,9%) dan responden yang memiliki
nilai indeks prestasi paling sedikit adalah kategori sangat baik terdapat pada
responden dengan alamat rumah perkotaan dengan jumlah 1 responden
( 1,5 %). Tidak ada responden yang memiliki nilai indeks prestasi cukup maupun
kurang.
Hasil uji korelasi menggunakan komputerisasi SPSS pada variabel nilai
indeks prestasi dengan alamat rumah diperoleh korelasi sebesar p = 0,475 yang
bermakna tidak ada hubungan antara nilai indeks prestasi dengan alamat rumah.
5/10/2018 BAB 5 SIVA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-siva 13/24
45
5.3. Hubungan Antara Pola Belajar Dengan Nilai Indeks Prestasi Mahasiswa
Di Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso
Tabel 5.7 Tabel Tabulasi Silang Antara Pola Belajar Dengan Nilai IndeksPrestasi Mahasiswa Di Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso
No Pola Belajar
Nilai Indeks PrestasiJumlah
Sangat Baik Baik Cukup Kurang
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
1 Sangat Baik 9 13,4 38 56,7 0 0 0 0 47 70,1
2 Baik 2 3,0 18 26,9 0 0 0 0 20 29,9
3 Cukup 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Kurang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 11 16,4 56 83,6 0 0 0 0 67 100
N = 67 ; P = 0,363
Sumber : Data primer tahun 2011
Dari tabel 5.7 menunjukkan hasil tabulasi silang antara tingkat pola
belajar dengan nilai indeks prestasi mahasiswa Prodi DIII Keperawatan
Universitas Bondowoso. Sebanyak 38 responden dengan prosentase 56,7%
memiliki pola belajar dan indeks prestasi sangat baik, sebanyak 2 responden
dengan prosentase 3,0% memiliki pola belajar dan nilai indeks prestasi baik serta
tidak ada responden yang memiliki pola belajar dan nilai indeks prestasi cukup
dan kurang.
Hasil uji korelasi menggunakan komputerisasi SPSS pada variabel pola
belajar dengan nilai indeks prestasi mahasiswa Prodi DIII Keperawatan
Universitas Bondowoso diperoleh korelasi sebesar p = 0,363 yang bermakna
tidak ada hubungan antara pola belajar dengan nilai indeks prestasi mahasiswa.
5/10/2018 BAB 5 SIVA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-siva 14/24
46
BAB 6
PEMBAHASAN
6.1 POLA BELAJAR
Berdasarkan data hasil penelitian dari tabel 5.1 tentang tabulasi silang
antara pola belajar dengan umur responden di Prodi DIII Keperawatan
Universitas Bondowoso diperoleh hasil sebanyak 44 responden yang memiliki
pola belajar sangat baik paling banyak terdapat pada responden yang memiliki
umur 20 – 22 tahun dengan prosentase (65,7 %). Responden yang memiliki pola
belajar baik dan sangat baik paling sedikit adalah pada umur ≥ 22 Tahun
sebanyak 2 responden (3,0 %). Tidak ada responden yang memiliki pola belajar
cukup maupun kurang. Hasil uji korelasi menggunakan komputerisasi SPSS
pada variabel pola belajar mahasiswa dengan umur diperoleh korelasi sebesar
p = 0,447 yang bermakna tidak ada hubungan antara pola belajar dengan umur
responden. Menurut Prof.Dr.Oemar Hamalik dalam teori psikologi daya dan
belajar yang menyebutkan bahwa jiwa manusia terdiri dari berbagai daya,
mengingat, berfikir, merasakan, kemauan dan sebagainya, agar daya – daya itu
berkembang maka daya-daya itu perlu dilatih,sehingga dapat berfungsi. Hasil uji
korelasi ini tidak sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Munandar yang
menyebutkan suatu yang baru dapat berhasil diajarkan, jika taraf potensi jasmani
rohaninya telah matang.
Tidak adanya korelasi antara pola belajar dengan umur dapat disebabkan
karena belajar merupakan kegiatan yang juga banyak dipengaruhi oleh berbagai
faktor lain, keadaan fisiologis dan intelegensi. Keadaan fisiologis dapat
mempengaruhi minat seseorang untuk belajar karena kondisi fisiologis yang baik
akan sangat mendukung kegiatan belajar. Begitupula dengan faktor intelegensi,
5/10/2018 BAB 5 SIVA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-siva 15/24
47
seseorang dengan intelegensi yang sangat baik akan berpengaruh dalam
mengambil keputusan tentang pola belajar, dan dapat memilih pola belajar
apapun yang dia inginkan. Hal ini akan sangat berbeda dengan seseorang yang
memiliki intelegensi kurang, yang akan jauh lebih terpola dan lebih selektif dalam
menentukan pola belajar yang sesuai untuk memperoleh hasil yang maksimal
dibandingkan seseorang dengan intelegensi yang sangat baik. Menurut asumsi
peneliti, semakin meningkatnya umur seseorang, maka sudah seharusnya
semakin baik pula pola belajar yeng digunakan, karena penambahan usia akan
berdampak padsehingga dengan demikian dap penambahan pengalaman.
Sehingga dengan demikian seharusnya responden belajar dari pengalaman
sebelumnya, dan memilih pola belajar yang paling sesuai dengan dirinya
Berdasarkan data hasil penelitian dari tabel 5.2 tentang tabulasi silang
antara pola belajar dengan jenis kelamin responden di Prodi DIII Keperawatan
Universitas Bondowoso diperoleh hasil responden dengan pola belajar terbanyak
adalah kategori baik dengan jenis kelamin laki - laki sebanyak 25 responden
(37,3 %) dan responden dengan pola belajar paling sedikit adalah kategori
sangat baik dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 9 responden (13,4 %).
Tidak ada responden yang memiliki pola belajar cukup maupun kurang. Hasil uji
korelasi menggunakan komputerisasi SPSS pada variabel pola belajar
mahasiswa dengan jenis kelamin diperoleh korelasi sebesar p = 0,894 yang
bermakna tidak ada hubungan antara pola belajar dengan jenis kelamin
responden.
Hal ini sesuai dengan teori menurut Sardiman,2008, yang menyebutkan
secara umum belajar dikatakan sebagai proses interaksi antara diri manusia ( id,
ego, super ego ) dengan lingkungannya yang memungkinkan berwujud pribadi,
fakta, konsep atau teori serta belajar hanya dipengaruhi oleh faktor dan keadaan
fungsi-fungsi jasmani tertentu yang dapat mempengaruhi kegiatan belajar di sini
5/10/2018 BAB 5 SIVA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-siva 16/24
48
adalah fungsi-fungsi panca indra, panca indra yang memegang peranan penting
dalam belajar adalah mata dan telinga.
Perempuan memiliki tingkat emosional yang lebih tinggi dibandingkan
laki-laki, dimana perempuan lebih mudah meluapkan emosinya disaat
menghadapi stresor yang dirasa berat, dan hal ini berbeda dengan mahasiswa
laki-laki yang lebih mudah mengontrol emosinya disaat menhadapi stresor.
Sehingga hal ini menyebabkan tingkat ketahanan antara wanita dan pria
berbeda. Dimana seorang pria akan lebih mudah untuk kembali berkonsentrasi
kembali setelah menghadapi kegagalan karena tidak demikian dengan seorang
wanita yang akan lebih mudah untuk bersikap menyerah pada kondisi
kegagalan.,hal ini yang menyebabkan perbedaan yang signifikan antara pola
belajar mahasiswa perempuan dengan mahasiswa laki-laki. Menurut asumsi
peneliti, wanita seharusnya dapat mengontrol emosinya dalam upaya
meingkatkan pengetahuan, sehingga wantia mampu mengimbangi laki-laki dalam
hal peningkatan pengetahuan.
Berdasarkan data hasil penelitian dari tabel 5.3 tentang tabulasi silang
antara pola belajar dengan alamat responden di Prodi DIII Keperawatan
Universitas Bondowoso diperoleh hasil responden terbanyak adalah dengan pola
belajar kategori baik dengan alamat rumah di pedesaan sebanyak 16 responden
(34%) dan responden dengan pola belajar paling sedikit adalah pola belajar
kategori sangat baik dengan alamat tempat tinggal jauh dari jalan raya sebanyak
3 responden (6,4%). Tidak ada responden yang memiliki pola belajar cukup
maupun kurang.
Hasil uji korelasi menggunakan komputerisasi SPSS pada variabel pola
belajar mahasiswa dengan alamat tempat tinggal diperoleh korelasi sebesar p =
0,883 yang bermakna tidak ada hubungan antara pola belajar dengan alamat
tempat tinggal.
5/10/2018 BAB 5 SIVA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-siva 17/24
49
Menurut Sardiman,AM,2002, belajar adalah suatu proses interaksi diri
yang melibatkan fisik, psikis dan lingkungan untuk mencapai tujuan, yaitu
adanya perubahan yang bersifat progressif (maju) dalam ranah kognitif
(pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotorik (perilaku). Hasil penelitian ini
sesuai dengan teori menurut Elliott et al ( 2000:332) menyatakan bahwa belajar
juga dapat dirangsang dari luar ( eksternal ) seperti adanya penghargaan,
lingkungan yang kondusif, dan kegitan belajar yang menarik.
Lingkungan pedesaaan merupakan lingkungan yang sangat baik untuk
melakukan konsetrasi dalam berfikir. Suasana pedeaan yang tentram, udara
yang sejuk serta pemandangan alam yang indah, dapat membantu menurunkan
tingkat stess jiwa, sehingga mempermudah seseorang untuk belajar dan berfikir.
6.2 NILAI INDEKS PRESTASI
Berdasarkan data hasil penelitian dari tabel 5.4 jumlah responden
terbanyak adalah dengan nilai indeks prestasi kategori baik sebanyak 48
responden ( 71,6 %) terdapat pada responden dengan umur 20 - 22 tahun dan
jumlah responden yang paling sedikit adalah dengan nilai indeks prestasi baik
sebanyak 4 responden ( 6% ) terdapat pada responden dengan umur ≤ 20 tahun
dan ≥ 22 tahun.Tidak ada responden yang memiliki nilai indeks prestasi cukup
maupun kurang. Hasil uji korelasi menggunakan komputerisasi SPSS pada
variabel nilai indeks prestasi dengan umur diperoleh korelasi sebesar p = 1,000
yang bermakna tidak ada hubungan antara nilai indeks prestasi dengan umur.
Menurut Depkes RI ;2002:4 nilai indeks prestasi merupakan hasil dari
penilaian dari prestasi belajar mahasiswa secara menyeluruh dan
berkesinambungan dengan cara yang sesuai dengan karakteristik pendidkan
yang bersangkutan. Hal ini menunjukkan bahwa nilai indeks prestasi merupakan
hasil dari prestasi belajar dalam jangka waktu yang lama, yang sangat ditentukan
5/10/2018 BAB 5 SIVA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-siva 18/24
50
oleh cara belajar yang dilaksanakan. Cara belajar yang sesuai dengan
kemampuan pemahaman seseorang, akan sangat membantu dan menentukan
hasil yang akan diperoleh. Sehingga nilai indeks prestasi dapat dikategorikan
sangat ditentukan oleh kemampuan seseorang untuk belajar dan memahami
mata kuliah yang diberikan.
Berdasarkan data hasil penelitian dari tabel 5.5 responden yang memiliki
nilai indeks prestasi paling banyak adalah kategori baik terdapat pada responden
dengan jenis kelamin laki – laki dan perempuan dengan jumlah yakni 28
responden ( 41,8%) dan responden yang memiliki nilai indeks prestasi paling
sedikit adalah kategori sangat baik terdapat pada responden dengan jenis
kelamin perempuan dengan jumlah 3 responden (4,5 %). Tidak ada responden
yang memiliki nilai indeks prestasi cukup maupun kurang.
Hasil uji korelasi menggunakan komputerisasi SPSS pada variabel nilai
indeks prestasi dengan jenis kelamin diperoleh korelasi sebesar p = 0,172 yang
bermakna tidak ada hubungan antara nilai indeks prestasi dengan jenis kelamin.
Menurut teori yang dikemukakan oleh Ahmadi dan supriyono,2004 :138,
prestasi belajar yang di capai seseorang merupakan hasil interaksi berbagai
faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) dan dari luar
diri (faktor eksternal ) individu. Pengenalan terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar penting sekali artinya dalam rangka membantu
mahasiswa dalam mencapai prestasi belajar yang sebaik-baiknya. Nilai indeks
prestasi merupakan kecakapan nyata setelah mengalami proses belajar dalam
jangka waktu tertentu.
Dalam penelitian ini tidak ada hubungan antara nilai indeks prestasi
dengan jenis kelamin, karena nilai indeks prestasi juga banyak ditentukan oleh
faktor lainnya seperti adanya motivasi untuk belajar. Dimana dengan adanya
5/10/2018 BAB 5 SIVA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-siva 19/24
51
motivasi untuk belajar akan menciptakan suasana yang mendukung semua
proses belajar sehingga memperoleh nilai indeks prestasi maksimal.
Berdasarkan data hasil penelitian dari tabel 5.6 responden yang memiliki
nilai indeks prestasi dengan kategori baik paling banyak terdapat pada
responden dengan alamat rumah pedesaan dengan jumlah 20 responden (
29,9%) dan responden yang memiliki nilai indeks prestasi paling sedikit adalah
kategori sangat baik terdapat pada responden dengan alamat rumah perkotaan
dengan jumlah 1 responden ( 1,5 %). Tidak ada responden yang memiliki nilai
indeks prestasi cukup maupun kurang. Hasil uji korelasi menggunakan
komputerisasi SPSS pada variabel nilai indeks prestasi dengan alamat rumah
diperoleh korelasi sebesar p = 0,475 yang bermakna tidak ada hubungan antara
nilai indeks prestasi dengan alamat rumah. Prestasi belajar sangat ditentukan
oleh proses belajar dalam jangka waku yang lama, dimana proses belajar juga
dipengaruhi oleh faktor baik faktor internal maupun eksternal ( Elliott et al ).
Dalam penelitian ini tidak ada hubungan antara nilai prestasi belajar dengan
alamat rumah responden. Hal ini dapat disebabkan karena nilai indeks prestasi
merupakan kumpulan dari proses belajar dalam jangka waktu tertentu, sehingga
membutuhkan kemauan, minat, serta kesabaran untuk terus menerapkan pola
belajar yang baik secara berkesinambungan.
6.3 HUBUNGAN POLA BELAJAR DENGAN NILAI INDEKS PRESTASI
Berdasarkan data hasil penelitian dari tabel 5.7 menunjukkan hasil
tabulasi silang antara tingkat pola belajar dengan nilai indeks prestasi mahasiswa
Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso. Sebanyak 38 responden dengan
prosentase 56,7% memiliki pola belajar dan indeks prestasi sangat baik,
sebanyak 2 responden dengan prosentase 3,0% memiliki pola belajar dan nilai
5/10/2018 BAB 5 SIVA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-siva 20/24
52
indeks prestasi baik serta tidak ada responden yang memiliki pola belajar dan
nilai indeks prestasi cukup dan kurang. Hasil uji korelasi menggunakan
komputerisasi SPSS pada variabel pola belajar dengan nilai indeks prestasi
mahasiswa Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso diperoleh korelasi
sebesar p = 0,363 yang bermakna tidak ada hubungan antara pola belajar
dengan nilai indeks prestasi mahasiswa.
Karena hasil uji korelasi p = 0,363 lebih besar dari p = 0,05, maka H1
ditolak dan Ho diterima yang berarti tidak ada hubungan antara pola belajar
dengan nilai indeks prestasi mahasiswa. Hal ini bertolak belakang dengan teori
menurut Slameto (2003: 73) berpendapat bahwa ” Banyak mahasiswa gagal atau
tidak mendapat hasil yang baik dalam belajar karena tidak mengetahui cara-cara
belajar yang efektif ”. Semakin baik siswa dalam mengetahui pola belajar yang
baik maka akan baik pula prestasinya. Pendapat lain juga dikemukakan oleh
Hamalik (1983: 1) yang mengemukakan “pola dan kebiasaan belajar yang tepat
akan menentukan hasil yang memuaskan, sebaliknya pola belajar yang buruk
akan memberikan hasil yang kurang memuaskan”.
Pola belajar pada dasarnya merupakan satu cara atau strategi belajar
yang diterapkan siswa sebagai usaha belajarnya dalam rangka mencapai
prestasi yang diinginkan. Penilaian baik buruknya usaha yang dilakukan akan
tergambar dalam bentuk prestasi. Usaha atau cara belajar seseorang akan
terlihat dari prestasi yang diperoleh oleh siswa tersebut. Sehingga prestasi
belajar yang baik juga dipengaruhi oleh cara belajar yang baik pula. Sedangkan
dengan memiliki cara belajar yang baik nanti akan terasa bahwa setiap usaha
belajar selalu memberikan hasil yang sangat memuaskan, ilmu yang dipelajari
dapat dikuasai sehingga ujian dapat dilakukan dengan berhasil. Dari penjelasan
5/10/2018 BAB 5 SIVA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-siva 21/24
53
diatas dapat disimpulkan secara teoritis bahwa Ada Pengaruh Cara Belajar
Terhadap Prestasi Belajar Siswa.
Dari hasil penelitian ini diperoleh hasil bahwa tidak ada hubungan yang
signnifikan antara pola belajar dengan nilai indeks prestasi mahasiswa Prodi DIII
Keperawatan Univeristas Bondowoso. Hal ini dapat terjadi karena nilai indeks
prstasi tidak hanya dipengaruhi oleh faktor pola belajar, tetapi terdapat faktor
yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) dan dari luar diri
(faktor eksternal ). Faktor internal sepert motivasi, kondisi fisiologis ( kesehatan ),
intelegensi, kematangan, dan emosi. Sedangkan faktor eksrernal seperti
lingkungan. Seluruh faktor diatas sangat besar pengaruhnya terhadap indeks
prestasi siswa yang berarti bahwa tidak hanya dipengaruhi oleh pola belajar.
Sehingga ketika salah satu faktor ada yang terganggu, maka akan ada hambatan
seseorang untuk memperoleh nilai yang maksimal. Menurut asumsi peneliti, nilai
indeks prestasi dapat diperoleh dengan maksimal, jika kedua faktor baik faktor
internal maupun eksternal dapat bekerja dengan baik.
5/10/2018 BAB 5 SIVA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-siva 22/24
54
BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini disajikan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian
pengaruh pola belajar mahasiswa semester 1 terhadap nilai indeks prestasi
mahasiswa Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.
7.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dari 67 responden yang disesuaikan dengan
tujuan khusus diperoleh kesimpulan :
1. Jumlah responden paling banyak memiliki pola belajar baik sebanyak 40
responden dengan prosentase 70,1 %.
2. Hasil uji korelasi menggunakan komputerisasi SPSS pada variabel pola
belajar mahasiswa dengan umur diperoleh korelasi sebesar p = 0,447 yang
bermakna tidak ada hubungan antara pola belajar dengan umur responden.
3. Hasil uji korelasi menggunakan komputerisasi SPSS pada variabel pola
belajar mahasiswa dengan jenis kelamin diperoleh korelasi sebesar p =
0,894 yang bermakna tidak ada hubungan antara pola belajar dengan jenis
kelamin responden.
4. Hasil uji korelasi menggunakan komputerisasi SPSS pada variabel pola
belajar mahasiswa dengan alamat tempat tinggal diperoleh korelasi sebesar
p = 0,883 yang bermakna tidak ada hubungan antara pola belajar dengan
alamat tempat tinggal.
5. Jumlah responden paling banyak memiliki nilai indeks prestasi baik
sebanyak 56 responden dengan prosentase 76,6 %.
5/10/2018 BAB 5 SIVA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-siva 23/24
55
6. Hasil uji korelasi menggunakan komputerisasi SPSS pada variabel nilai
indeks prestasi dengan umur diperoleh korelasi sebesar p = 1,000 yang
bermakna tidak ada hubungan antara nilai indeks prestasi dengan umur.
7. Hasil uji korelasi menggunakan komputerisasi SPSS pada variabel nilai
indeks prestasi dengan jenis kelamin diperoleh korelasi sebesar p = 0,172
yang bermakna tidak ada hubungan antara nilai indeks prestasi dengan jenis
kelamin.
8. Hasil uji korelasi menggunakan komputerisasi SPSS pada variabel indeks
prestasi dengan alamat rumah diperoleh korelasi sebesar p = 0,475 yang
bermakna tidak ada hubungan antara nilai indeks prestasi dengan alamat
rumah.
9. Hasil uji korelasi menggunakan komputerisasi SPSS pada variabel pola
belajar dengan nilai indeks prestasi mahasiswa Prodi DIII Keperawatan
Universitas Bondowoso diperoleh korelasi sebesar p = 0,363 yang bermakna
tidak ada hubungan antara pola belajar dengan nilai indeks prestasi
mahasiswa. Karena hasil uji korelasi p = 0,363 lebih besar dari p = 0,05,
maka H1 ditolak dan Ho diterima yang berarti tidak ada hubungan antara
pola belajar dengan nilai indeks prestasi mahasiswa.
7.2 SARAN
1. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan kepustakaan, serta dapat
digunakan untuk memberikan evaluasi atas proses belajar yang telah
berlangsung selama ini.
2. Bagi Responden
Diharapkan agar responden dalam hal ini adalah mahasiswa agar
dapat meningkatkan pola belajar serta nilai indeks prestasi secara maksimal.
5/10/2018 BAB 5 SIVA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-siva 24/24
56
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk dilakukan
penelitian selanjutnya, dan disarankan untuk peneliti selanjutnya agar dapat
melakukan penelitian mengenai efektifitas belajar bersama terhadap
peningkatan nilai indeks prestasi mahasiswa.
top related