bab 2 landasan teori 2.1 teori umum 2.1.1 sistem informasi...
Post on 11-Mar-2019
217 Views
Preview:
TRANSCRIPT
7
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum
2.1.1 Sistem Informasi
2.1.1.1 Pengertian Sistem
Menurut O’brien (2005, p29) sistem adalah sekelompok
komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama untuk
mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan
output dalam proses transformasi yang teratur. Sistem semacam ini
memiliki 3 komponen atau fungsi dasar yang berinteraksi:
‐ Input melibatkan penangkapan dan perakitan berbagai elemen yang
memasuki sistem untuk diproses.
‐ Pemrosesan melibatkan proses transformasi yang mengubah input
menjadi output.
‐ Output melibatkan perpindahan elemen yang telah diproduksi oleh
proses transformasi ke tujuan akhirnya.
8
Menurut Mulyadi (2006, p2) pengertian umum mengenai
sistem adalah:
1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur. Sistem pernapasan kita
terdiri suatu kelompok unsur, yaitu hidung, saluran pernapasan,
paru-paru, dan darah. Unsur-unsur suatu sistem terdiri dari
subsistem yang lebih kecil, yang terdiri pula dari kelompok unsur
yang membentuk subsistem tersebut.
2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang
bersangkutan. Unsur-unsur sistem berhubungan erat satu dengan
yang lainnya dan sifat dan kerjasama antar unsur sistem tersebut
mempunyai bentuk tertentu.
3. Unsur sistem tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan sistem.
Setiap sistem mempunyai tujuan tertentu. Sistem pernapasan kita
bertujuan menyediakan oksigen, dan pembuangan karbon
dioksida dari tubuh kita bagi kepentingan kelangsungan hidup
kita. Unsur sistem tersebut yang berupa hidung, saluran
pernapasan, paru-paru, dan darah bekerjasama satu dengan yang
lainnya dengan proses tertentu untuk mencapai tujuan tersebut
diatas.
4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.
Sistem pernapasan kita merupakan salah satu sistem yang ada
dalam tubuh kita, yang merupakan bagian dari sistem
9
metabolisme tubuh. Contoh sistem lain adalah sistem pencernaan
makanan, sistem peredaran darah, dan sistem pertahanan tubuh.
Menurut Mulyadi (2006, p5) sistem adalah suatu jaringan
prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan
kegiatan pokok perusahaan.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah
sekumpulan komponen atau prosedur yang saling terintegrasi dengan
menerima input dan menghasilkan output untuk mencapaikan tujuan
bersama.
2.1.1.2 Pengertian Informasi
Menurut Romney and Steinbart (2003, p9) informasi adalah
data yang terorganisasi dan diporses yang memiliki arti.
Menurut Gondodiyoto dan Hendarti (2007, p84) informasi
adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang sesuai
dengan keinginan si penerima. Biasanya informasi terdiri dari
processed data, selected data, atau sorted data yaitu data yang
terpilih, tergabung, dan disusun sesuai dengan kebutuhan pemakai
data, masalah, waktu dan fungsinya.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah
data yang diproses sehingga memiliki arti pada pengguna akhir.
10
2.1.1.3 Pengertian Sistem Informasi
Menurut O’brien (2005, p5) sistem informasi dapat
merupakan kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware,
software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang
mengumpulkan, mengubah, menyebarkan informasi dalam sebuah
organisasi. Orang bergantung pada sistem informasi untuk
berkomunikasi antar satu sama lain dengan menggunakan berbagai
jenis alat fisik (hardware), perintah dan prosedur pemrosesan
informasi (software), saluran komunikasi (jaringan), dan data yang
tersimpan (sumber daya data) sejak permulaan peradaban.
Menurut Hall (2006) sistem informasi adalah sebuah
rangkaian prosedur formal di mana data dikelompokkan, diproses
menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai.
Dari pengertian diatas dapat didefinisikan bahwa sistem
informasi adalah kumpulan orang-orang, hardware, software,
jaringan komunikasi, dan data yang diproses menjadi informasi yang
dapat didistribusikan kepada pemakai.
11
2.1.2 Analisis dan Perancangan Sistem
2.1.2.1 Pengertian Analisis Sistem
Menurut Hall (2006, p253) analisis sistem merupakan sebuah
proses intelektual yang dilakukan bersamaan dengan pengumpulan
fakta. Tujuan utama melakukan analisis sistem adalah untuk
menidentifikasi kebutuhan pemakai dan menentukan kebutuhan
sistem baru.
Menurut Mulyadi (2006, p41) analisis sistem dibagi menjadi 4
tahap, yaitu:
1. Analisis pendahuluan.
2. Penyusunan usulan pelaksanaan analisis sistem.
3. Pelaksanaan analisis sistem.
4. Penyusunan laporan hasil analisis sistem.
Dalam analisis pendahuluan, analisis sistem mengumpulkan berbagai
informasi umum untuk menyusun dokumen tertulis yang disebut
usulan pelaksanaan analisis sistem. Tahap pelaksanaan analsis sistem
dilakukan oleh analis sistem setelah tahap analisis pendahuluan
dilakukan dan didasarkan pada usulan pelaksanaan analisis sistem.
Hasil analisis sistem dituangkan dalam dokumen tertulis yang disebut
laporan hasil analisis sistem.
12
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa analisis sistem
adalah proses pengumpulan fakta untuk mengidentifikasi kebutuhan
pemakai dan menentukan kebutuhan sistem baru.
2.1.2.2 Pengertian Perancangan Sistem
Menurut Mulyadi (2006, p51) perancangan sistem adalah
proses penterjemahan kebutuhan pemakai informasi ke dalam
alternatif rancangan sistem informasi yang diajukan kepada pemakai
informasi untuk dipertimbangkan. Tahap perancangan sistem ini
dibagi menjadi enam tahap:
1. Perancangan sistem secara garis besar.
2. Penyusunan usulan perancangan sistem secara garis besar.
3. Evaluasi sistem.
4. Penusunan laporan final perancangan sistem secara garis besar.
5. Perancangan sistem secara rinci.
6. Penyusunan laporan final perancangan sistem secara rinci.
13
2.1.3 Internet
2.1.3.1 Pengertian Internet
Menurut Hall (2006, p179) internet adalah jaringan luas yang
terdiri lebih dari 100.000 antar sambungan jaringan yang lebih kecil
yang terletak di seluruh dunia.
Menurut Williams dan Sawyer (2007, p17) internet
merupakan “induk dari semua jaringan”: Internet adalah jantung era
informasi. Disebut “induk dari semua jaringan” karena internet (“net”
atau “jaringan”) adalah jaringan komputer di seluruh dunia yang
menghubungkan ratusan bahkan ribuan jaringan yang lebih kecil,
misalnya jaringan pendidikan, komersial, nirlaba, dan militer, bahkan
jaringan individual.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa internet adalah
jaringan luas yang menghubungkan para pengguna komputer
diseluruh dunia sehingga dapat saling berkomunikasi dan berbagi
informasi.
2.1.3.2 Sejarah Internet
Menurut Hall (2006, p179) internet mulanya dikembangkan
untuk militer Amerika Serikat dan kemudian digunakan secara luas
untuk penelitian akademis dan penelitian pemerintah. Ditahun
terakhir internet telah berkembang dengan pesat kedalam jalan raya
14
informasi yang mendunia. Pertumbuhan ini disebabkan pada 3 faktor
utama. Pertama pada 1995, perusahaan telepon komersial nasional
seperti MCI, Sprint, dan UUNET mengambil kontrol dari elemen
tulang punggung dari internet dan telah melanjutkan untk
melanjutkan infrastruktur mereka. Penyedia jasa internet regional
(Regional Intrernet Service Providers-ISPs) dapat berhubungan ke
dalam tulang punggung ini untuk menghubungkan langganannya dan
ISP yang lebih kecil dapat menghubungkan secara langsung baik pada
tulang punggung nasional atau kedalam ISP Regional. Kedua, jasa
online seperti CompuServe dan AOL berhubungan pada internet
untuk e-mail, dengan demikian memungkinkan pengguna dari jasa
berbeda untuk komunikasi satu sama lain. Ketiga, perkembangan dari
grafik berdasarkan browser web seperti Netscape Navigator dan
Explorer Microsoft membuat akses internet suatu tugas sederhana.
2.1.3.3 Keuntungan Internet
Menurut Chaffey et.al. (2000, p10) keuntungan internet dapat
diringkas dengan menggunakan 6C, yang terdiri dari:
1. Cost reduction
Dapat dicapai melalui pengurangan kebutuhan akan
penyelidikan penjualan dan pemasaran yang dilakukan melalui
15
telepon dan pengurangan biaya cetak dan distribusi materi
komunikasi pemasaran, yang dapat dipublikasikan melalui situs web.
2. Capability
Internet menyediakan peluang baru untuk produk-produk dan
layanan baru serta mengeksploitasi pasar baru.
3. Competitive advantage
Jika sebuah perusahaan memperkenalkan kemampuan baru
sebelum pesaingnya, maka perusahaan akan memperoleh keuntungan
hingga pesaing memiliki kemampuan yang sama.
4. Communication imporovement
Meliputi peningkatan komunikasi dengan pelanggan, staff,
pemasok, dan distributor.
5. Controll
Internet dan intranet dapat menyediakan riset pemasaran yang
lebih baik melalui pelacakan perilaku konsumen dan cara staff
perusahaan memberikan pelayanan.
6. Costumer service improvement
Dicapai dengan query isi database yang intraktif. Misalnya
ketersediaan stok atau pertanyaan customer service.
16
2.1.4 World Wide Web
Menurut Hall (2006, p180) World Wide Web (Web) adalah suatu
fasilitas Internet yang menghubungkan situs pengguna secara lokal dan
seluruh dunia.
Menurut Williams dan Sawyer (2007, p17) World Wide Web
merupakan komponen internet yang berupa multimedia. Internet memang
sudah lahir lebih dari 35 tahun yang lalu, tetapi satu hal yang penting yang
mempopulerkan internet, selain e-mail, adalah World Wide Web atau “Web”
atau “web” yang mulai dikembangkan awal tahun 1990-an. Web
didefinisikan sebagai sistem interkoneksi komputer internet (disebut server)
yang mendukung dokumen-dokumen berformat multimedia. Kata multimedia
yang berarti “banyak media”, berkaitan dengan teknologi yang menyajikan
informasi dilebih dari satu media, misalnya teks, gambar tidak bergerak,
gambar bergerak, dan suara. Dengan kata lain, web menyediakan informasi
dalam beragam bentuk.
2.1.5 Pemasaran
2.1.5.1 Pengertian Pemasaran
Menurut Madura (2008, p141) pemasaran dapat didefinisikan
secara luas sebagai tindakan perusahaan untuk merencanakan dan
melakukan desain, penentuan harga, distribusi, dan promosi produk.
17
Menurut Stanton (2007) pemasaran adalah sesuatu yang
meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk
merencanakan dan menentukan harga sampai dengan
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa
memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.
http://organisasi.org/arti-definisi-pengertian-pemasaran-menurut-
para-ahli-ilmu-manajemen-pemasaran-marketing-dasar.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran
adalah proses penetapan harga, distribusi, dan promosi produk yang
bertujuan untuk memuaskan keinginan pelanggan.
2.1.5.2 Konsep Pemasaran
Menurut Kotler (2008, p12) konsep pemasaran mengatakan
bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan
kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan
yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para
pesaing.
Menurut Lea (2007) konsep pemasaran merupakan
perwujudan dari keinginan, kebutuhan dan permintaan manusia yang
dijabarkan dalam bentuk produk dengan tujuan memuaskan keinginan
manusia sehingga marketing dapat terjadi apabila seseorang
18
memutuskan untuk mempertukarkan suatu barang demi memuaskan
keinginan dan kebutuhannya.
http://punyalea.blogspot.com/2007/10/manajemen-pemasaran-1.html.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa konsep
pemasaran adalah konsep penentuan kebutuhan dan keinginan
pelanggan yang diwujudkan kedalam bentuk produk yang dihasilkan
sehingga dapat memuaskan kebutuhan pelanggan, salah satunya
tentang konsep perencanaan di bidang harga, promosi, dan distribusi.
2.1.5.3 Manajemen Pemasaran
Menurut Shinta (2009) manajemen pemasaran adalah suatu
usaha untuk merencanakan, mengimplementasikan (yang terdiri dari
kegiatan mengorganisaikan, mengarahkan, mengkoordinir) serta
mengawasi atau mengendalikan kegiatan pemasaran dalam suatu
organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efesien dan efektif.
http://lecture.brawijaya.ac.id/shinta/files/2009/02/bab-1.doc.
19
2.2 Teori Khusus
2.2.1 E-business
Menurut O’brien (2005, p11) e-business adalah pengunaan teknologi
internet hingga ke pekerjaan yang berkaitan dengan internet dan
pemberdayaan proses bisnis, e-commerce, dan kerjasama usaha dalam sebuah
perusahaan, dengan para pelanggan dan pemasok, serta pihak-pihak yang
berkepentingan (stakeholder).
Menurut Connolly and Begg (2002, p947) e-business adalah integrasi
lengkap dari teknologi internet kedalam infrastruktur bisnis.
2.2.2 E-marketing
Menurut Madura (2008, p157) istilah e-marketing mengacu pada
penggunaan internet untuk melakukan pendesainan, penentuan harga,
distribusi, dan promosi produk. E-marketing adalah bagian dari e-commerce,
yaitu penggunaan teknologi elektronik untuk melakukan berbagai transaksi
bisnis, misalnya penjualan produk dan pengakusisian informasi mengenai
konsumen, dengan cara yang lebih efisien.
Menurut Kotler (2003, p40) e-marketing merupakan usaha
perusahaan untuk menginformasikan, mengkomunikasikan, mempromosikan,
dan menjual produk dan jasanya melalui internet.
20
Jadi e-marketing adalah usaha perusahaan untuk mempromosikan dan
menjual produknya dengan menggunakan aplikasi elektronik salah satunya
adalah melalui internet.
2.2.3 Critical Success Factor
Menurut Lauden (2004, p380) critical success factor adalah sejumlah
kecil pengidentifikasian tujuan operasional yang dibentuk oleh industri,
perusahaan, manajer, dan lingkungan yang lebih luas yang diyakini untuk
menjamin keberhasilan suatu organisasi.
Kekuatan metode CSF adalah bahwa CSF menghasilkan kumpulan
data yang lebih kecil untuk menganalisis daripada analisis perusahaan. Hanya
manajer puncak yang diwawancarai dan pertanyaan-pertanyaan fokus pada
sejumlah kecil CSF daripada penyelidikan yang luas pada informasi apa yang
digunakan atau diperlukan. Metode CSF memperhitungkan perubahan
lingkungan yang harus disepakati oleh organisasi dengan manajer. Metode
ini secara eksplisit meminta manajer untuk melihat lingkungan dan
mempertimbangkan bagaimana analisis mereka pada informasi yang mereka
butuhkan.
21
2.2.4 Tujuh Tahapan dari E-marketing
Menurut Mohammed et al. (2003, p8) ada 7 tahapan dalam internet
marketing sebagai berikut:
Gambar 2.1 Tujuh Tahapan Dalam Internet Merketing
Stage 1
Framing the Market
Opportunity Stage 2
Formulating The
Marketing Strategy
Stage 3
Design the Customer Experience
Stage4
Crafting the Customer Interface
Stage 5
Designing the Marketing Program
Stage 6
Leveraging Customer Information through
Technology
Stage 7
Evaluating Marketing Program
22
Sumber: Mohhamed et.al
Stage 1: Framing the Market Opportunity
Tahap ini meliputi analisis peluang pasar dan mengumpulkan
data dari sistem online maupun offline untuk menciptakan penilaian
peluang. Pada tahap ini memiliki enam bagian dari suatu metodologi
sederhana untuk mengevaluasi daya tarik peluang. Enam bagian
tersebut adalah sebagai berikut: (Mohammed et.al, 2003, p31-p66).
1. Investigate opportunity in an existing or New Value System
(menginvestigasi peluang pada sistem yang sudah berjalan atau pada
sistem yang baru).
Pengidentifikasian peluang dan analisis ditujukan pada sistem
yang sudah ada atau sistem yang baru. Value sistem dapat dijelaskan
sebagai keseluruhan rantai dari supplier, distributor, competitor,
pembeli, dan perantara yang membawa sebuah penawaran pada pasar.
Pada bagian ini dipergunakan untuk mengidentifikasi
secara luas daerah mana yang akan dimasuki oleh perusahaan baru
dan peluang-peluang apa saja yang dapat diperoleh untuk
memungkinkan perusahaan untuk masuk ke pasar.
2. Identify unmet or underserved customer needs (mengidentifikasi
kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi).
Penciptaan nilai yang baru berdasarkan atas melakukan
sebuah pekerjaan yang baik dalam melihat apa yang dibutuhkan oleh
23
pelanggan dengan mengidentifikasi proses bisnis didalam perusahaan
yang telah ada untuk melihat apakah sistem yang telah berjalan
sekarang ini dapat memenuhi kebutuhan pelanggan atau tidak.
Pelanggan akan tetap loyal pada perusahaan hanya jika
perusahaan mengetahui kebutuhan pelanggan dan berkomunikasi
secara efektif karena kebutuhan akan selalu terus berkembang. Kunci
aktifitas pada tahap ini adalah mengidentifikasi salah satu dari
kebutuhan yang tidak terpenuhi / tidak dilayani dengan baik.
3. Determine target customer segment (mengidentifikasi segmentasi
pelanggan).
Segmentasi memiliki pengertian sebagai proses
pengelompokan konsumen berdasarkan faktor-faktor tertentu.
Perusahaan harus dapat mengsegmentasi setiap konsumennya
sehingga memudahkan perusahaan untuk menentukan target
perusahaan. Pendeketan segmentasi pasar dapat dibedakan
berdasarkan:
a. Geographics
Negara / daerah / kota, ukuran kota, kepadatan (urban,
suburban, rural), dan lainnya.
b. Demographic dan Firmographic
Pendekatan demographic mencakup pengelompokan
menurut umur, jenis kelamin, pekerjaan, etnik,
pendapatan, status keluarga, taraf hidup, konektifitas
internet, dan tipe browser. Dalam pendekatan
24
firmographic, perusahaan disegmentasikan berdasarkan
jumlah pegawai, status online atau offline, ukuran
perusahaan, fungsi pekerjaan, dan proses pembelian.
c. Behavioral
Perilaku belanja online¸ perilaku belanja offline,
penggunaan jaringan, website loyalty, dan pembelanjaan
sebelumnya.
d. Occasion (situsional)
Kesempatan rutin, kesempatan khusus, waktu, lokasi,
event, dan trigger.
e. Psychographic
Gaya hidup, kepribadian, dan hubungan dekat.
f. Benefits
Kenyamanan, ekonomi, kualitas, kemudahan penggunaan,
kecepatan, informasi, dan seleksi.
g. Beliefs and Attitudes
Kepercayaan terhadap merek, sikapnya terhadap kategori,
kepercayaan efektifitas saluran, dan kepercayaan terhadap
diri mereka sendiri.
4. Assess resource requirements to deliver the offering
(menggunakan sumber daya perusahaan untuk menyampaikan sebuah
penawaran).
Sebuah perusahaan haruslah memiliki kumpulan sumber daya
yang jelas agar dapat berhasil di pasar. Tanpa mereka, perusahaan
25
tidak akan mempunyai keuntungan yang diperlukan untuk
menghasilkan cash flow. Pada tahap ini, perusahaan haruslah
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan sumber daya yang ada.
Dimana setiap peluang yang dimiliki oleh perusahaan akan menjadi
suatu keunggulan dalam bersaing. Adapun tiga klasifikasi kategori
sumber daya perusahaan, yaitu:
a. Customer-Facing
Sumber customer-facing meliputi kekuatan dari pemasaran,
kekuatan merek dagang serta luasnya daerah distribusi sehingga
pelanggan mengetahui caranya berinteraksi dengan perusahaan.
b. Internal
Meliputi seluruh kegiatan operasional perusahaan seperti
teknologi, pengembangan produk, skala ekonomi, dan karyawan
berpengalaman.
c. Upstream
Berhubungan dengan hubungan antara perusahaan dengan
pemasok. Contohnya kerjasama antar pemasok dengan pemasok dan
tingkat kesempurnaan kerjasama antara perusahaan dengan pemasok.
5. Asses competitive, techonological, and financial attractiveness of
opportunity (mempertimbangkan daya tarik persaingan, teknologi,
dan keuangan sebagai peluang).
Terdapat empat kriteria yang biasanya digunakan untuk
menentukan karakter dan tingkat dari sebuah peluang, yaitu:
26
a. Di dalam dunia industri terdapat dua jenis pesaing untuk sebuah
proses bisnis, yaitu:
‐ Direct competitor
Merupakan pesaing dalam industri yang sama dimana
menawarkan produk atau jasa yang sama dengan pesaing lainnya.
‐ Indirect competitor
Merupakan pesaing dalam industri yang sama namun tidak
menawarkan produk atau jasa yang sama dengan pesaing lainnya.
Dapat dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu:
• Substitute producers, suatu perusahaan yang menawarkan
produk atau jasa yang berbeda namun memiliki fungsi yang sama
dengan yang ditawarkan oleh perusahaan.
• Adjacent competitors, merupakan pesaing yang tidak
menawarkan produk yang langsung menjadi barang pengganti namun
memiliki suatu potensi untuk menjadi produsen barang pengganti /
subtitute producers.
b. Technology vulnerability
c. Perkembangan teknologi semakin maju pesat harus
dijadikan bahan pertimbangan dalam melihat teknologi apa yang
dapat dimanfaatkan dalam mengembangkan potensi yang ada di
dalam perusahaan. Technology vulnerability merupakan penilaian
terhadap teknologi yang diterapkan dalam perusahaan.
d. Customer dynamics
27
Perusahaan haruslah senantiasa menganalisa setiap perubahan
yang ada di dalam konsumen, karena sifat konsumen yang dinamik
menjadi salah satu tolak ukur dalam memajukan perusahaan dan bila
perusahaan dapat manfaatkannya dengan memenuhi setiap kebutuhan
konsumen maka akan memudahkan perkembangan lainnya.
e. Microeconomics
Dalam microeconomics haruslah mempertimbangkan market
size dan profitability. Pangsa pasar yang luar akan menentukan
penghasilan yang didapat serta margin / keuntungan yang tinggi akan
memacu perusahaan untuk memperolehnya. Dengan mengetahui
luasnya pangsa pasar dan keuntungan yang diperoleh akan
menentukan bagaimana sebuah perusahaan mendapatkan penghasilan.
6. Conduct go/no-go assessment (membuat keputusan akhir “go/no
go decision”).
Pada bagian ini akan dibahas mengenai pengambilan
keputusan akhir yang didasarkan dari setiap peluang yang ada yang
berhasil di analisa oleh perusahaan. Dimana peluang tersebut akan
dijadikan sebagai tolak ukur apakah go/no go bagi perusahaan untuk
dapat melakukan internet marketing.
Beberapa dasar pertimbangan yang digunakan untuk
mengambil keputusan adalah:
a. Competitive vulnerability
b. Technology vulnerability
c. Magnitude of unmet needs
28
d. Interaction between segments
e. Likely rate of growth
f. Market size
g. Level of profitability
Pertimbangan-pertimbangan di atas digunakan untuk dijadikan
dasar dalam mengambil keputusan akhir.
Stage 2: Formulating the Market Strategy
Strategi pemasaran internet didasarkan pada perusahaan, unit
bisnis, dan keseluruhan strategi-strategi pemasaran di perusahaan
tersebut. Tujuan-tujuan, sumber daya, dan berbagai aksi dari strategi
pemasaran tersebut harus berjalan bersamaan dengan stategi unit-
bisnis. Tahap ini meliputi tiga komponen utama marketing mix
program pemasaran untuk mendukung strategi pemasaran, yaitu:
(Mohammed et.al, 2003, p107-p113)
1. Segmentation
Mengidentifikasi segmen pasar yang dituju oleh perusahaan,
berdasarkan faktor-faktor tertentu. Merupakan suatu pembagian pasar
/ orang ke dalam beberapa sub unit pelanggan berdasarkan kesamaan-
kesamaan seperti kesamaan produk yang disukai, biaya yang harus
dihabiskan untuk melayani pelanggan dan karakteristik yang cocok
untuk program pemasaran yang ada seperti wilayah, dan tingkat
29
pendapatan. Dasar dari segmentasi pasar akan berubah secara alami
ketika perusahaan offline mulai mencari pelanggan melalui internet,
misalnya variable seperti geografi,dan varibel-variabel baru seperti
kecepatan akses internet.
Change in segmentation characteristics due to internet
No Yes
Market Expansion
Reclassified Expansion
No Change
Market Reclassification
Gambar 2.2 Brick and Mortals Segmentation Scenarios
Sumber: Mohammed et.al (2003, p108)
Di dalam Bricks and Mortals untuk segmentasi terdapat empat
kemungkinan, yaitu:
a. No change
Segmentasi online tidak menampakan berbagai segmen baru
yang signifikan dan komposisi serta ukuran dari segmen
pelanggan online pada umumnya relatif sama dengan segmen
offline.
Yes
No
Change in size market segment
30
b. Market expansion
Karakteristik dari segmen online sama seperti karakteristik
dari sistem offline, tetapi ukuran segmennya mengalami
perubahan. Hal tersebut disebabkan internet membantu
mengurangi keterbatasan geografis dalam penjualan produk
dan batasan waktu.
c. Market reclassification
Karakteristik pelanggan offline berbeda dengan pelanggan
online. Hal ini berkaitan dengan kemampuan internet dalam
meningkatkan penawaran perusahaan seperti melalui
peningkatan pelayanan atau customizability.
d. Reclassified expansion
Dalam segmentasi ini perubahan yang terjadi tidak hanya pada
ukuran namun pada komposisi segementasi pasarnya ataupun
karakteristiknya juga. Dalam hal ini targeting dan positioning
memegang peranan penting dalam kesuksesan online.
2. Targeting
Merupakan penerapan segmen pasar yang paling menarik
yang kemudian akan dijadikan target utama perusahaan dalam
kegiatan akhir dari pemasaran yaitu penjualan, berdasarkan pada
keuntungan, biaya pelayanan, mudah dijangkau, dan potensi
pertumbuhan.
31
Gambar 2.3 Brick and Mortals Targeting Scenario
Sumber: Mohammed et.al (2003, p110)
Keterangan:
a = serve segment online as offline
b = serve a portion of offline segment online
c = serve new segment online
d = serve part of offline as well as new segment online
a. Blanket Targeting
Karakteristik umum dari segmen online sama dengan segmen
offline-nya, tetapi segmen bertambah besar karena faktor
Blanket Targeting
New Opportunity Targeting
Beachhead Targeting
Bledd-Over Targeting
Same customers Different customers
Entire segment
Focus of effort
Partions of a segment
a c
b d
32
seperti meningkatnya jangkauan geografis atau pelanggan
offline perusahaan tersebut merupakan pengguna internet.
b. Beachhead Targeting
Segmen pelangan online lebih kecil daripada segmen offline-
nya, yang mungkin mewakili suatu kelompok rasa atau
kesukaan yang lebih fokus. Hal ini mungkin terjadi, jika hanya
sebagian dari pelanggan perusahaan tersebut menggunakan
internet untuk melakukan pembelian. Pelanggan-pelanggan ini
mungkin menunjukkan peningkatan pilihan dengan
menggunakan internet tetapi biasanya masih memperhatikan
pilihan pembelian yang sama seperti pelanggan offline.
c. Bleed Over Targeting
Fokus utama perusahaan mencakup sebagian besar dari
segmen offline dan sebagian dari segmen pelanggan baru.
Segmen yang ditargetkan dapat mencakup individu-individu
yang mungkin sebelumnya diabaikan pada pilihan target
segmen offline dikarenakan online sekarang menawarkan
sesuatu yang memikat untuk menarik pelanggan-pelanggan
tersebut.
d. New Opportunity Targeting
Perusahaan akan memilih segmen pasar yang sepenuhnya
baru, target segmen benar-benar beda seluruhnya dimana
pelanggan menghadirkan kebutuhan dan pilihan yang berbeda
dari segmen offine yang tradisional. Skenario ini mungkin
33
terjadi ketika terdapat produk-produk yang berbeda, hal yang
baru untuk pelanggan dengan lokasi geografis yang berbeda,
atau jika pemasaran sebelumnya tidak mampu menjangkau
dan mempengaruhi persepsi produk.
3. Positioning
Dalam hal ini adalah bagaimana perusahaan
mempengaruhi pelanggan, mendesain pesan-pesan pemasaran
sehingga sebuah produk yang ditawarkan dapat dianggap unik
dan bernilai untuk pelanggan. Strategi untuk pelanggan
merupakan kombinasi dari strategi produk, jaringan pemasaran,
harga, dan promosi yang membutuhkan differensiasi.
Customer Similarity
Same Customers Different Customer
Blanket Targeting
• Menggunakan seluruh
strategi positioning saat
offline.
• Menyediakan website
kenyamanan dan mudah
diakses.
New Opportunity Targeting
• Mengganti seluruh strategi
positioning saat offline.
• Pembedaan posisi untuk
melayani segmen yang
baru.
Beachhead Targeting
• Mengambil sebagian strategi
Bleed Over Targeting
• Menggunakan dua
34
saat offline.
• Lebih berfokus pada
kebutuhan kelompok kecil
pelanggan.
• Menekankan pada
keuntungan yang ada pada
internet.
positioning.
• Positioning sebelumnya
masih digunakan.
• Keuntungan tambahan posisi
seperti memperbanyak
penawaran via internet.
Gambar 2.4 Bricks and Mortar Targeting Scenarios
Sumber: Mohammed et.al (2003, p112)
Stage 3: Designing the Customer Experience
Menurut Mohammed et.al (2003, pp133-134) tahap ketiga di
dalam internet marketing perusahaan haruslah mengerti dan
memahami tipe-tipe customer experience yang dibutuhkan untuk
menyampaikan peluang yang ada. Oleh karena itu hasil dari
pemahaman tersebut harus benar-benar akurat dan tepat guna
terhadap kebutuhan konsumen. Pengalaman konsumen harus
berhubungan dengan posisi perusahaan dan strategi marketing.
Kesimpulannya sebuah customer experience merupakan suatu media
jembatan antara strategi high level marketing dengan taktik program
pemasaran.
35
Sedangkan definisi mengenai customer experience adalah
sebagai suatu penerjemah user ketika berhadapan dengan sebuah
website, mulai dari home sampai pada tahap pembelian, termasuk
pada keputusan user mulai mengabaikan sistem belanja secara
manual. Inilah definisi sesungguhnya dari customer experience.
Ada tiga tahapan dalam membangun customer experience, yaitu:
1. Experiencing Functionality
Di dalam experiencing functionality dijelaskan bagaimana suatu
perusahaan memberikan produk yang sesuai dengan keinginan
pelanggan, sesuai dengan keinginan pasar, dan juga sesuai juga
dengan periode waktu yang ada.
Berkaitan langsung dengan tujuan dari fungsi website itu dibuat.
a. Usability and case of navigation
b. Speed
c. Realiability
d. Security
e. Media accessibility
2. Experiencing Intimacy
Pada tahap ini, konsumen merasa bahwa perusahaan telah sangat
memahami kebutuhan dan keinginan mereka yang pada
umumnya terwujud dalam berbagai customization untuk
tampilan situs web yang diinginkan konsumen.
a. Customization
36
b. Communication
c. Clearly
d. Consistency
e. Trustworthtiness
f. Exceptional value
g. Shift from consuptional to leasure activity
3. Evangelism
Ketika perusahaan telah berhasil memenuhi setiap kebutuhan
konsumen maka dengan sendirinya tercipta suatu pengalaman
dari konsumen yang digambarkan sebagai individual experience
konsumen. Hasil dari individual experience konsumen ini
menggabungkan brand / merek perusahaan ke dalam
kehidupannya sehari-hari. Pada tahap ini konsumen menjadi
seseorang yang bersifat evangelist yaitu seorang konsumen yang
menyebar luaskan suatu produk atau brand dari suatu perusahaan
karena konsumen merasa telah mendapatkan nilai kepuasan
terhadap semua layanan yang diberikan sehingga tidak dapat
menunggu untuk dapat membagikan cerita tersebut kepada orang
lain.
a. Taking the world to the market
b. Active community membership
c. The company cares about my opinions
d. Defender of the experience
37
Stage 4: Crafting the Customer Interface
Dalam merancang interface yang baik digunakan kerangka
kerja 7C (7C’s framework) yaitu cara untuk mengidentifikasi
tantangan-tantangan perancangan tampilan utama yang dihadapi
ketika mengimplementasikan model bisnis. (Mohammed et.al. 2003,
pp161-162).
Elemen-elemen tersebut, adalah:
1. Context: Konteks dari sebuah halaman web haruslah dapat
menangkap estetika dan berfungsi untuk dapat melihat dan
merasakan. Beberapa situs menitikberatkan fokus utamanya pada
tampilan fisik yang menarik, warna-warna dan segi-segi design,
sementara yang lainnya telah menekankan tujuan-tujuan yang
dapat bermanfaat seperti membuat navigasi.
2. Content: Isi dapat ditegaskan dengan semua hal-hal yang sifatnya
digital dalam sebuah website. Tentu saja media yang digunakan
– teks, video, audio, dan gambar / grafik – harus dapat
menyampaikan pesan dengan sebaik-baiknya, diantaranya
produk, jasa dan penyediaan informasi. Sementara konteks
sebagian besar berfokus pada “bagaimana” design dari sebuah
38
halaman website, sedangkan ini berpusat pada apa yang ingin
dipresentasikan.
3. Community: Komunitas dapat dijelaskan sebagai sebuah
hubungan yang dijalin berdasarkan ketertarikan yang sama.
Komunitas dapat menciptakan sebuah content atau jasa yang
dapat menarik konsumen untuk mengunjungi sebuah website.
Dapat juga membangun hubungan yang lebih erat antara
konsumen dan perusahaan, juga antara sesama konsumen.
Biasanya sebuah komunitas menawarkan message boards dan
live chats.
4. Customization: Kemampuan situs dalam memberikan bentuk
yang berbeda untuk tiap konsumen atau memberikan konsumen
untuk membuat personalisasi dalam website.
5. Communication: Menunjuk kepada dialog yang melibatkan
website dan para penggunanya. Komunikasi ini dapat terjadi
dalam tiga bentuk, yakni perusahaan kepada user (email),
permintaan user keperusahaan (permintaan customer service),
kemudian dari user ke user (instant messaging).
6. Connection: Hubungan (link) antara satu site ke site lainnya.
7. Commerce: Berhubungan dengan kapasitas atau kemampuan
website dalam melakukan transaksi – penjualan barang, produk
atau jasa, yakni dengan shopping charts, pengiriman dan pilihan
pembayaran, pemeriksaan dan konfirmasi pesanan.
39
Stage 5: Designing the Marketing Program
Dalam tahap lima ini maka kita akan mendesain program
pemasaran yang digunakan untuk merangkaikan strategi pemasaran
secara terkombinasi agar dapat menggerakkan target pelanggan dari
tahap awareness mengenai produk perusahaan menjadi tahap
commitment dan berakhir pada tahap dissolution. Keseluruhan
komponen yang terkait dengan kerangka kerja tersebut dinamakan
marketspace matrix. (Mohammed et.al 2003, p230-p233).
T
a
b
e
l
2
.
Tabel 2.1 Market Space Matrix
Sumber: Mohammed et.al (2003, p542)
Awareness Exploration Commitment Dissolution
Product
Price
Communication
Community
Distribution
40
Ada empat tahap hubungan pelanggan, yaitu:
1. Tahap Kesadaran (Awareness). Tahap dimana pelanggan memiliki
informasi dasar, pengetahuan atau pandangan tentang perusahaan
atau produk yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut tetapi belum
memulai komunikasi dengan perusahaan. Konsumen mencapai
tahap ini melalui berbagai sumber seperti word of mouth,
pemasaran tradisional misalnya iklan di televisi dan pemasaran
online seperti banner ads.
2. Tahap Eksplorasi (Exploration). Tahap dimana pelanggan dan
perusahaan mulai membuat komunikasi dan aksi yang
memungkinkan suatu evaluasi mengenai kelanjutan hubungan
yaitu apakah akan lanjut atau tidak ke bagian yang lebih dalam. Di
dunia maya, eksplorasi ini dapat berupa mengakses situs web
secara berkala, membeli produk yang ditawarkan, atau
mengembalikan produk yang telah dibeli. Tahap ini dapat
memakan waktu bertahun-tahun atau hanya beberapa kali akses
saja sebelum lanjut ke tahap berikutnya.
3. Tahap Komitmen (Commitment). Tahap ini melibatkan adanya
tanggung jawab terhadap produk atau perusahaan. Pelanggan akan
secara berkala mangakses situs web tersebut, memberikan
41
pandangan dan sikap yang merefleksikan loyalitas. Satu ukuran
utama untuk melihat komitmen dari pelanggan adalah
customization yang dilakukan pelanggan tersebut terhadap situs
web yang dikunjunginya.
4. Tahap Pemutus Hubungan (Dissolution). Tahap ini muncul ketika
salah satu atau kedua belah pihak memutuskan hubungan. Tidak
semua pelanggan berharga untuk perusahaan. Manajer pemasaran
berpegang pada aturan 20% pelanggan menyediakan 80%
keuntungan. Sehingga ada banyak pelanggan harus dilakukan
pengelompokan yang jelas. Terhadap pelanggan yang tidak
berharga, perusahaan akan memutuskan hubungan atau mendorong
pelanggan tersebut untuk memutuskan hubungan.
Pelanggan tidak perlu melalui ke-4 tahap ini. Bisa saja dari
tahap awareness langsung ke tahap commitment atau dissolution, atau
dari tahap exploration langsung ke tahap dissolution tanpa melalui
tahap commitment. Adapun bauran pemasaran internet (marketing
mix) terdiri product, price, communication dan disstribution,
ditambah dengan community dan branding.
‐ Product
Produk merupakan suatu bentuk atau barang fisik yang ditawarkan
perusahaan dalam suatu transaksi. Produk juga merupakan sesuatu
yang diciptakan untuk tujuan terjadinya kegiatan transaksi baik
dalam bentuk barang maupun jasa.
‐ Price
42
Harga merupakan sejumlah nilai yang harus dibayar oleh
pelanggan untuk mendapatkan produk atau jasa yang ditawarkan
oleh perusahaan. Harga merupakan bagian penting pemasaran
yang terus meningkat. Internet menciptakan alat penentuan harga
dengan sepenuhnya konsep baru untuk digunakan perusahaan,
termasuk strategi harga yang dinamis.
‐ Communication
Komunikasi atau promosi sangatlah penting dalam marketing.
Komunikasi merupakan sebuah kegiatan yang menginformasikan
satu atau lebih grup target pelanggan tentang perusahaan dan
produknya. Tujuan komunikasi ini adalah untuk menyampaikan
pesan pada pelanggan yang tepat pada waktu yang tepat.
Marketing komunikasi ini dapat dikelompokkan ke dalam empat
kategori, yaitu:
• Mass offline
• Personal offline
• Mass online
• Personal online
‐ Community
Kominitas merupakan satu set hubungan yang terbentuk karena
adanya kesamaan minat yang dapat memuaskan kebutuhan
individu yang tidak tercapai.
43
‐ Disstribution
Saluran distribusi merupakan proses membuat produk atau
layanan perusahaan tersedia bagi pelanggan untuk digunakan dan
dikonsumsi.
‐ Branding
Merupakan nama, simbol, tanda atau rancangan untuk
mengidentifikasi barang dan layanan yang dijual sehingga dapat
berbeda dengan produk pesaing.
Stage 6: Leveraging Customer Information through Technology
Perusahaan dapat menggunakan bantuaan teknologi untuk
mendapatkan, mengorganisasikan, menganalisa, dan memanfaatkan
informasi mengenai pelanggan sehingga perusahaan akan lebih
memahami dan mengenal pelanggan untuk mengetahui apa yang
dibutuhkan oleh pelanggan. Dalam sebuah lingkungan yang terpusat
pada pelanggan, perusahaan harus berbuat dan bertindak pada tiga
keputusan utama, yaitu: (Mohammed et.al 2003, p628-p664)
1. Research Marketing
Kerangka dari research marketing ini meliputi: peluang /
pendefinisian masalah (opptunity / problem definition),
44
perancangan penelitian (research design), pengumpulan data dan
masukan (data collection and entry), analisa data (data analysis),
penggunaan data.
2. Marketing Database
Database marketing terdiri dari perolehan informasi konsumen
yang berarti bagi tiap individu, menganalisa informasi ini untuk
memperkirakan respon konsumen pada penawaran-penawaran
tertentu, dan membuat keputusan-keputusan pemasaran
berdasarkan respon yang diharapkan.
3. Customer Relationship Management
Menetapkan profitabilitas jangka panjang dari pelanggan dan
memelihara pelanggan utama. Pemasar yang efektif
menggunakan pasar dan informasi pelanggan untuk memberi
informasi dan mengurangi ketidakpastian hubungan dengan
pengelolaan pengambilan keputusan. Informasi pelanggan
merupakan kekuatan dan sistem informasi pelanggan membuat
perusahaan dapat meningkatkan kekuatannya.
Stage 7: Evaluating Marketing Program
Menurut Mohammed et.al (2003, p681-p703) tahap terakhir
ini melibatkan hasil evaluasi dari program pemasaran internet secara
keseluruhan yang terdiri dari fokus yang seimbang baik dengan
pelanggan maupun dengan matrik keuangan. Model ini
45
mengendalikan perilaku organisasional dalam beberapa cara,
termasuk membantu menjelaskan sasaran-sasaran strategis,
mengkomunikasikan strategi tersebut, memonitor kinerja,
meningkatkan akuntanbilitas, dan meluruskan sasaran. Beberapa
karakteristik dari matrik yang baik: mudah diukur, dapat diartikan,
kuat, diterima secara umum, berhubungan dengan hasil yang
diinginkan.
Evaluasi tersebut dilakukan dengan cara pengukuran: matrik
keuangan, matrik berbasiskan pelanggan, matrik implementasi
program serta halaman situs. Matrik keuangan menilai kinerja dari
suatu bisnis. Matrik berbasiskan pelanggan mengukur kesehatan aset
pelanggan dari suatu bisnis. Sedangkan matrik implementasi
mengukur pengimplementasian program pemasaran yang
menjelaskan apa aksi yang perlu dilakukan untuk memperkuat basis
pelanggan dan pada akhirnya hasil keuangan tersebut.
Perusahaan juga meninjau kembali program pemasaran yang
telah disusun melalui proses pengukuran dengan menggunakan matrik
dengan tujuan untuk menilai tingkat keberhasilannya. Sehingga hasil
dari keseluruhan evaluasi ini dapat dilihat apakah objektifitas
perusahaan telah terpenuhi atau belum.
46
2.2.5 Object Oriented Analysis and Design (OOAD)
2.2.5.1 Rich Picture
Menurut Mathiassen (2000, p26-p27) rich picture adalah
gambaran informal yang menyajikan pemahaman tentang sebuah
situasi. Rich picture berfokus pada aspek-aspek penting dari situasi,
yang ditentukan oleh ilustrator. Namun, rich picture harus
memberikan gambaran yang luas mengenai situasi yang
memungkinkan beberapa alternatif terjadi.
2.2.5.2 Class Diagram
Menurut Mathiassen (2000, p336) class diagram
menggambarkan kumpulan class dan hubungan strukturalnya. UML
memiliki class diagram, mereka adalah deskripsi sentral dalam
analisis berorientasi objek dan desain.
Menurut Fowler (2004, p53) class diagram mendeskripsikan
jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai macam hubungan statis
yang terdapat diantara mereka. Class diagram juga menunjukan
property dan operasi sebuah class dan batasan-batasan yang terdapat
dalam hubungan-hubungan objek tersebut.
47
2.2.6 Navigation Diagram
Menurut Mathiassen (2000, p344) navigation diagram adalah jenis
khusus statechart diagram yang berfokus pada dinamika keseluruhan user
interface. Navigation diagram menunjukkan berpartisipasi windows dan
transisinya.
2.2.7 Basis Data
Menurut Connolly and Begg (2002, p14) database adalah kumpulan
data yang terkait secara logis, dan deskripsi dari data ini, yang dirancang
untuk memenuhi kebutuhan informasi dari sebuah organisasi.
Menurut Mulyadi (2006, p14) basis data merupakan tempat untuk
menyimpan data yang digunakan untuk melayani kebutuhan pemakai
informasi. Basis data dapat diperlakukan dari dua sudut pandang: secara fisik
dan secara logis. Basis data secara fisik merupakan media untuk menyimpan
data, seperti kartu buku besar, pita magnetik, disk, diskette, kaset, kartu
magnetik chip dan microfilm. Basis data secara fisik merupakan tempat
sesungguhnya suatu data disimpan. Namun yang lebih penting bukan dalam
bentuk fisik apa data disimpan, melainkan bagaimana mencari,
menggabungkan, dan mengambil data yang disimpan untuk memenuhi
kebutuhan khusus pemakai. Oleh karena itu, basis data dapat dipandang dari
48
sudut pandang logis yang bersangkutan dengan bagaimana struktur
penyimpanan data sehingga menjamin ketepatan, ketelitian, dan relevansi
pengambilan informasi untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
Menurut Budilaksono (2008, p2 & p5) basis data didefinisikan
sebagai himpunan sekelompok data yang diorganisasikan dan diatur secara
sistematis dan saling berhubungan sehingga kelak jika diperlukan akan
menghasilkan informasi yang diperoleh dengan cepat dan mudah dan dapat
ditampilkan di computer ataupun dicetak atau disimpan dalam format file
yang lain. Manfaat adanya basis data dan sistem basis data adalah:
1. Ketersediaan data selalu terjamin.
2. Integrasi data selalu terjaga.
3. Duplikasi data dan kelebihan data dapat diminimalkan.
4. Keamanan data terjamin karena dapat diatur tingkatan user yang berhak
untuk mengakses data.
5. Sentralisasi pengelolaan data yang dilakukan oleh administrator basis
data.
2.2.8 Sistem Basis Data
Menurut Connolly dan Begg (2002, p274) sistem basis data
menggambarkan jangkauan dan batasan dari aplikasi basis data dan
pandangan-pandangan utama para pemakai. Sebelum mendesain suatu
aplikasi basis data penting untuk terlebih dahulu mengidentifikasikan
49
batasan-batasan dari sistem yang sedang diteliti dan bagaimana
keterkaitannya dengan bagian lain dari sistem informasi perusahaan.
2.2.9 Database Management System
Menurut Hall (2006, p6) DBMS merupakan sebuah sistem perangkat
lunak khusus yang diprogram untuk mengetahui elemen data mana yang bisa
diakses (mendapatkan otorisasinya) oleh pemakai.
Menurut O’brien (2005, p222) database management system (DBMS)
adalah software utama dalam pendekatan manajemen database, karena
software tersebut mengendalikan pembuatan, pemeliharaan, dan penggunaan
database organisasi dan pemakai akhir.
Menurut Connolly and Begg (2002, p16) database management
system adalah sebuah sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna
untuk mendefinisikan, membuat, memelihara, dan mengontrol akses ke
database.
2.2.10 Bahasa Pemrograman yang Digunakan
2.2.10.1 PHP
Menurut Welling and Thomson (2001, p2) PHP adalah bahasa
scripting sisi server yang dirancang khusus untuk web. PHP adalah
produk Open Source.
50
Menurut Budilaksono (2008, p13) PHP (PHP Hypertext
Preprocessor) merupakan bahasa yang memfasilitasi penulisan script
ini dapat menyatu dengan HTML (Hypertext Markup Language) yang
merupakan script untuk membuat halaman web.
2.2.10.2 MySQL
Menurut Welling and Thomson (2001, p3) MySQL sesuatu
sangat cepat, kuat, sistem manajemen database relasional (RDBMS).
Database efisien memungkinkan anda untuk menyimpan, menyortir,
dan mengambil data. Server MySQL mengontrol akses ke data anda
untuk memastikan bahwa beberapa pengguna dapat bekerja dengan
merangkap, untuk menyediakan akses cepat ke sana, dan memastikan
bahwa hanya berwenang dapat memperoleh akses. Oleh karena itu,
MySQL adalah multi-user, multi-threaded server.
Menurut Budilaksono (2008, p12) MySQL adalah perangkat
lunak basis data server yang juga popular sama halnya dengan
Apache dan memang dalam penggunaannya dipasangkan dengan
Apache sebagai web server.
51
2.2.10.3 Web Server Apache
Menurut Budilaksono (2008, p12) Web Server Apache
merupakan perangkat lunak web server yang paling popular
digunakan diseluruh dunia karena perangkat lunak Apache dapat
diperoleh dengan gratis dan penggunaan perangkat lunak ini handal.
Hal ini dikarenakan instalasi, setting dan komputibilitas dengan
berbagai perangkat lunak lainnya seperti basis data server dan bahasa
scripting yang membaca basis data dari basis data server.
top related