bab 14 financial planning n forecasting financial statements
Post on 28-Nov-2014
14.217 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
1
BAB.14 – Financial Planning and Forecasting
Financial Statements
Umumnya para Manajer menggunakan Pro forma, atau proyeksi laporan keuangan dalam Perencanaan Finansial
dengan empat cara:
1. Dengan melihat proyeksi laporan, mereka dapat menilai apakah antisipasi kinerja perusahaan ini sejalan dengan
target sendiri perusahaan umum dan dengan ekspektasi investor. 2. Pro forma dapat digunakan untuk memperkirakan dampak dari perubahan yang diusulkan, sehingga memungkinkan
para manajer untuk melakukan "what if" analysis. 3. Para Manajer menggunakan pro forma untuk mengantisipasi kebutuhan keuangan masa depan perusahaan. 4. Para Manajer memperkirakan FCF (Free Cash Flows) dalam berbagai rencana operasional yang berbeda,
memperkirakan kebutuhan modal mereka, dan kemudian memilih rencana yang dapat memaksimalkan nilai
pemegang saham.
Rencana Strategis
Sebelum menyusun Rencana Strategis, ada 3 tahap yang perlu didefinisikan dengan jelas.
Pertama, Ruang Lingkup Perusahaan. Ruang Lingkup Perusahaan harus mendefinisikan garis bisnis sebuah
perusahaan dan wilayah geografis operasionalnya. Misalnya, Coca-Cola membatasi produknya hanya untuk minuman
ringan (garis bisnisnya), namun dalam skala global (wilayah geografisnya).
Kedua, Tujuan Perusahaan. Tujuan Perusahaan hanya menggambarkan filosofi umum dari bisnisnya, bukan sasaran
operasionalnya.
Ketiga, Sasaran. Perusahaan perlu menentukan sasaran yang jelas guna membantu manajemen dalam menentukan
targetnya secara spesifik. Kebanyakan perusahaan memiliki dua jenis Sasaran, baik secara Kualitatif maupun Kuantitatif.
Setelah perusahaan mendefinisikan Tujuan, Ruang Lingkup, dan Sasaran secara jelas, langkah selanjutnya adalah harus
mengembangkan strategi untuk mencapai targetnya. Bentuk strategi perusahaan sebaiknya adalah pendekatan secara
luas, bukan rencana terperinci (detailed plans). Rencana strategis biasanya dimulai dengan statement Tujuan Perusahaan
secara general. Misalnya: "Misi kami adalah untuk memaksimalkan nilai shareowner dari waktu ke waktu."
Pengukuran Nilai Perusahaan dan Perencanaan Keuangan
Nilai perusahaan ditentukan oleh ukurannya, waktu, dan risiko terhadap cadangan cash flow dimasa mendatang (Free
Cash Flow – FCF). Bab ini menunjukkan bagaimana memproyeksikan laporan keuangan yang digunakan untuk menghitung
cadangan cash flow yang diharapkan di masa mendatang.
2
Free Cash Flows (FCF)
Sales Revenue
Weighted Average Cost of Capital (WACC)
Operating Costs and Taxes
Required Investments in Operations
Financing Decisions
Interest Rates Firm Risk Market Risk
∞
∞
+++
++
++
+=
WACC)(1
FCF...
WACC)(1
FCF
WACC)(1
FCF
WACC)(1
FCFValue
33
22
11
∞
∞
+++
++
++
+=
)1(...
)1()1()1( 3
3
2
2
1
1
WACC
FCF
WACC
FCF
WACC
FCF
WACC
FCFValue
Keterangan:
FCF = Free Cash Flow
WACC = Weighted Average Cost Of Capital
Rencana Operasional
Fungsi dari Rencana Operasional adalah untuk memberikan panduan implementasi terperinci untuk membantu memenuhi
tujuan perusahaan. Sebagian besar perusahaan membuat Rencana Operasional untuk 5-tahun. Setiap Rencana
Operasional menjelaskan siapa yang bertanggung jawab untuk setiap fungsi tertentu, kapan pekerjaan harus diselesaikan,
target penjualan dan profitnya, dll.
Perencanaan Keuangan (Financial Planning)
Proses perencanaan keuangan memiliki lima langkah:
1. Melakukan proyeksi laporan keuangan untuk menganalisis dampak dari rencana operasional terhadap profit yang
ditargetkan dan rasio finansial.
2. Manghitung dana yang dibutuhkan untuk mendukung rencana 5-tahun ke depan.
3. Memproyeksikan perkiraan berapa dana yang akan dihasilkan secara internal, dan mengidentifikasi jumlah dana
yang akan diperoleh dari sumber eksternal. Serta hubungkan dengan kendala yang akan timbul akibat perjanjian
pinjaman, seperti pembatasan pada rasio utang, rasio lancar, dan rasio cakupan.
4. Membentuk manajemen sistem kompensasi berbasis kinerja yang memberikan penghargaan bagi karyawan yang
dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan.
3
5. Memonitor implementasi yang dilakukan, serta mengidentifikasi penyebab dari setiap penyimpangan, serta
melakukan tindakan korektif.
PERKIRAAN PENJUALAN
Perkiraan penjualan pada umumnya dimulai dengan cara melihat catatan penjualan selama 5 – 10 tahun terakhir,
tergambarkan dalam bentuk grafik seperti contoh grafik 14-1. Bagian pertama dalam grafik tersebut menunjukkan catatan
penjualan MicroDrive selama 5 tahun. Grafik bisa saja berisi data penjualan sampai 10 tahun terakhir tetapi Micro Drive
selalu berfokus pada angka penjualan selama 5 tahun terakhir karena menurut penelitian perusahaan menunjukkan bahwa
pertumbuhan di masa depan lebih erat kaitannya dengan peristiwa-peristiwa yang baru daripada peristiwa di masa lalu.
Peramalan pertumbuhan tingkat penjualan di masa depan selalu dimulai dengan melihat pertumbuhan di masa
lalu. Teknik untuk memperkirakan rentang tingkat pertumbuhan masa lalu bisa dengan cara yang sangat sederhana
sampai dengan cara yang lebih kompleks. Sebagai contoh, rata-rata pertumbuhan penjualan tahunan MicroDrive adalah
10,3%. Namun, laju pertumbuhan gabungan dari tahun 200 – 2004 bisa dicari dari nilai g yang ada dalam persamaan
dan persamaan tersebut dapat diselesaikan dengan menggunakan kalkulator, tinggal menekan N = 4, PV = -2058, PMT =
0, FV = 3000, dan selanjutnya menekan I untuk mendapatkan g = 9,9%.
Pendekatan atau teknik seperti ini memang terlihat sederhana namun kurang bisa mewakili perhitungan
pertumbuhan penjualan di masa lalu karena biasanya perhitungan ini menghasilkan angka rata-rata yang cukup tinggi.
Cara yang terbaik adalah dengan menggunakan pendekatan regresi linier yaitu membuat kurva data penjualan dan
kemudian kemiringan kurva dapat digunakan untuk mengukur angka pertumbuhan penjualan tersebut.
$2.058 (1+g)4 = $3.000
Year Sales Annual Growth Rate (%)
2000 2058
2001 2534 23.1
2002 2472 (2.4)
2003 2850 15.3
2004 3000 5.3
Average 10.3
4
Jika kita mengharapkan tingkat pertumbuhan yang konstan (sebagai lawan dari jumlah dolar yang konstan, yang
berarti tingkat pertumbuhan menurun), maka regresi harus didasarkan pada log natural dari penjualan, bukan penjualan
itu sendiri. Dengan menggunakan excel, klik Fx pada menu bar, pilih Fungsi statistik dan kemudian pilih fungsi LOGEST.
Sorot rentang penjualan untuk variabel Y dan kisaran tahun untuk X dalam kotak dialog fungsi dan kemudian klik OK.
Hasilnya akan menjadi 1 + g, sehingga anda selesai dengan mengurangkan 1 untuk mendapatkan tingkat pertumbuhan.
Untuk MicroDrive, tingkat pertumbuhan nya 9,1%.
Meskipun cara ini sangat berguna untuk menghitung pertumbuhan penjualan di masa lampau, tetapi cara ini lebih
banyak digunakan dalam perhitungan estimasi penjualan di masa depan. Penjualan di masa depan sangat bergantung
dengan keadaan ekonomi baik domestik ataupun global, prospek industry, dan kampanye pemasaran. Ketika MicroDrive
melakukan analisis dengan mempertimbangkan aspek-aspek ekonomi tersebut, diharapkan / estimasi nya perkembangan
penjualan di tahun depan akan tumbuh sebesar 10%.
Jika peramalan penjualan tidak dilakukan, akibatnya akan menjadi serius bagi perusahaan. Pertama, jika pasar
berkembang lebih pesat dibandingkan yang bisa MicroDrive siapkan, maka perusahaan tidak akan mampu untuk
memenuhi permintaan pasar. Pelanggan akan lebih memilih produk dari perusahaan competitor dan MicroDrive akan
segera kehilangan pangsa pasar. Di sisi lain, jika perhitungan terlalu optimis atau berlebihan, MicroDrive akan berakhir
dengan terlalu banyak pabrik, peralatan, dan persediaan. Hal ini berarti rendahnya rasio turnover serta tingginya biaya
penyusutan dan penyimpanan. Semuanya akan mengakibatkan keuntungan, pengembalian ekuitas, serta arus kas bebas
menjadi menurun dan juga dapat menekan harga saham. Jika MicroDrive membiayai ekspansinya yang tidak perlu dari
dana hutang, maka bunga yang tinggi akan semakin menambah masalah bagi perusahaan. Maka dari itu, peramalan
penjualan yang akurat sangat penting bagi kesejahteraan perusahaan
5
THE AFN FORMULA
Rata-rata untuk memperkirakan kebutuhan modal mereka, perusahaan membuat laporan pro forma laba dan
neraca seperti yang telah dijelaskan. Namun, jika rasio yang diharapkan tetap konstan, maka rumus berikut dapat
digunakan untuk meramalkan kebutuhan keuangan. Disini kita mencoba menggunakan rumus tersebut untuk MicroDrive
berdasarkan data tahun 2004.
Keterangan :
AFN = Additional Funds Needed (Dana tambahan yang diperlukan)
A* = Aktiva yang terkait langsung dengan penjualan sehingga harus meningkat jika penjualan mengalami
peningkatan
S0 = Penjualan selama tahun lalu
A*/S0 = Persentase aktiva yang dibutuhkan terhadap penjualan, juga menunjukkan kenaikan dalam dolar yang di
butuhkan dalam aktiva per $1 kenaikan dalam penjualan. Untuk MicroDrive A*/S0 = $2000 / $3000 = 0,6667.
Dengan demikian untuk setiap kenaikan $1 dalam kenaikan penjualan, aktiva harus meningkat sekitar $0,67 atau
67 sen.
L* = Kewajiban yang meningkat secara spontan. L* biasanya lebih kecil dibandingkan dengan total kewajiban (L).
Kewajiban spontan meliputi utang usaha dan beban yang masih harus dibayar, tetapi tidak termasuk pinjaman
bank dan obligasi.
L*/ S0 = Kewajiban yang meningkat secara spontan sebagai persentase penjualan atau pendanaan yang dihasilkan
secara spontan per $1 kenaikan dalam penjualan. L*/ S0 = ($60 + $140) / $3000 = 0,6667 untuk MicroDrive,
dengan demikian setiap kenaikan $1 dalam penjualan menghasilkan sekitar $0,67 atau 7 sen pendanaan spontan.
S1 = Total penjualan yang diproksikan untuk tahun depan. Perhatikan bahwa S0 melambangkan penjualan tahun lalu
dan S1 = $3300 juta untuk MicroDrive
Additional funds needed (AFN) = Required increase in assets – Spontaneous increase in liabilities – Increase in retained earnings
AFN = Peningkatan asset yang dibutuhkan – Peningkatan kewajiban spontan – Peningkatan laba di tahan
AFN = (A*/S0) ∆S – (L*/ S0) ∆S – MS1(RR) …………………( 14-1 )
6
∆S = Perubahan dalam penjualan = S1 - S0 = $3300 juta - $3000juta = $300 juta untuk MicroDrive.
M = Margin laba atau laba per $1 penjualan, M = $114/$3000 = 0,0380 untuk MicroDrive. Jadi, MicroDrive
memperoleh laba sebesar 3,8 sen dari setiap dolar penjualan.
RR = Rasio retensi adalah persentase dari laba bersih yang ditahan. Untuk MicroDrive, RR = $56/$114 = 0,491. RR
juga sama dengan 1 – rasio pembayaran karena rasio retensi dan rasio pembayaran totalnya harus sama dengan
1,0 = 100%
Dengan memasukkan nilai MicroDrive pada rumus, kita menemukan bahwa tambahan dana yang dibutuhkan
adalah sebesar $118 juta.
Untuk meningkatkan penjualan sebesar $300juta, rumus tersebut menyarankan bahwa MicroDrive harus
meningkatkan aktivanya sebesar $200 juta. Aktiva baru senilai $200 juta tersebut harus didanai dengan suatu cara. Dari
total tersebut, $20 juta akan diperoleh dari peningkatan spontan dalam kewajiban, sementara $62 juta lainnya akan
diperoleh dari laba ditahan. Sisanya $118 juta harus diperoleh dari sumber-sumber eksternal. Nilai ini adalah suatu
pendekatan tetapi hanya sedikit berbeda dari angka AFN sebelumnya ($114,7 juta) yang bisa dilihat di table 14-3.
Dari rumus AFN menunjukkan bahwa kebutuhan pembiayaan eksternal tergantung pada 5 faktor utama :
1. Pertumbuhan penjualan (∆∆∆∆S). Perusahaan yang sedang berkembang pesat membutuhkan pemasukkan asset
yang tinggi dan pembiayaan eksternal yang banyak, hal-hal lainnya tetap konstan.
2. Intensitas modal (A*/S0). Jumlah aset yang diperlukan per dolar dari penjualan, A*/S0 di dalam rumus disebut
juga dengan Rasio Intensitas Modal. Rasio ini memiliki pengaruh besar dalam kebutuhan modal. Perusahaan
dengan rasio assets-to-sales yang lebih tinggi memerlukan lebih banyat asset untuk memberikan kenaikan di
penjualan.
3. Rasio Peningkatan Kewajiban secara Spontan (L*/ S0). Perusahaan yang secara spontan menghasilkan
sejumlah besar kewajiban dari hutang dan akrual akan memiliki kebutuhan yang relatif lebih rendah untuk
pendanaan eksternal.
Additional funds needed (AFN) = Required increase in assets – Spontaneous increase in liabilities – Increase in retained earnings
AFN = Peningkatan asset yang dibutuhkan – Peningkatan kewajiban spontan – Peningkatan laba di tahan
AFN = (A*/S0) ∆S – (L*/ S0) ∆S – MS1(RR) …………………( 14-1 )
AFN = 0,667 (∆S) – 0,067 (∆S) – 0,038 (S1)(0,491) AFN = 0,667($300 juta) – 0,067 ($300 juta) – 0,038 ($3300 juta)(0,491) AFN = $200 juta - $20 juta - $62 juta AFN = $118 juta
7
4. Margin Laba (M). Semakin tinggi margin laba, maka semakin besar pula pendapatan bersih yang tersedia untuk
mendukung kenaikan aktiva, maka semakin rendah kebutuhan pendanaan dari eksternal.
5. Rasio Retensi (RR). Perusahaan yang mempunyai banyak laba ditahan setidaknya memerlukan pendanaan yang
berasal dari luar / eksternal.
Catatan bahwa persamaan atau rumus (14-1) dapat memberikan perkiraan yang akurat hanya bagi perusahaan
dengan rasio yang diharapkan tetap konstan. Hal ini berguna untuk mendapatkan perkiraan yang cepat mengenai
kebutuhan pendanaan eksternal bagi perusahaan dengan rasio nonkonstan, tetapi dalam proses perencanaan kita harus
menghitung dana tambahan yang sebenarnya dibutuhkan dengan cara metode proyeksi laporan keuangan.
PERAMALAN LAPORAN KEUANGAN
METODE PROSENTASE PENJUALAN
(Financial Statement Forecasting: The Percent of Sales Method)
Saat Penjualan sudah di perkirakan/diramalkan, kita harus membuat ramalan Neraca dan Rugi Laba. Teknik
yang paling umum digunakan adalah metode persen dari Penjualan (percent of Sales method), yang dimulai
dari peramalan penjualan, di ekspresikan dengan tingkat kenaikan tahunan dalam satuan mata uang dari
pendapatan penjualan.
Banyak items dalam Neraca di asumsikan meningkat proporsional dengan penjualan, dengan nilai mereka
untuk tahun tertentu yang di estimasikan sebagai prosentase dari penjualan yang diramalkan pada tahun
tersebut.
Dalam section berikut ini akan dijelaskan metode prosentase penjualan dan digunakan untuk meramalkan
laporan keuangan MicroDrive:
Langkah 1. Menganalisa Rasio Historikal
Langkah pertama adalah menganalisa rasio historikal. Hal ini beda dengan analisa rasio di Bab.13 karena
analisa rasio ini untuk melakukan peramalan atau pro forma, Laporan Keuangan. Metode prosentase penjualan
mengasumsikan bahwa biaya-biaya yang ada dispesifikasikan dari prosentase atas penjualan tahun tertentu
tersebut. Kita memulai analisa kita dengan mengkalkulasi rasio dari biaya-biaya atas penjualan untuk beberapa
tahun belakangan. Ilustrasi kita gunakan hanya data dua tahun dari MicroDrive, namun sebaiknya gunakan
data historikal lima tahun. Tabel 14-1 memperlihatkan rasio biaya-biaya selama dua tahun.
8
TABEL 14-1: Rasio Historikal MicroDrive Inc
Actual
2003
Actual
2004
Historical
Average
Industry
Average
Cost to Sales 87,6% 87,2% 87,4% 87,1%
Depreciation to net plant & equipment 10,3 10,0 10,2 10,2
Cash to Sales 0,5 0,3 0,4 1,0
Accounts receivable to sales 11,1 12,5 11,8 10,0
Inventory to sales 14,6 20,5 17,5 11,1
Net plant & equipment to sales 30,5 33,3 31,9 33,3
Account Payable to sales 1,1 2,0 1,5 1,0
Accruals to sales 4,6 4,7 4,6 2,0
Kolom terakhir memperlihatkan jumlah keseluruhan dari Industry sejenis. MicorDrive telah melakukan
peningkatan dalam rasio biaya-2/penjualan, namun ini masih lebih tinggi dari rata-rata industry.
Tabel diatas juga memperlihatkan rasio depresiasi terhadap net plant dan peralatan. Sebab depresiasi
bergantung pada basis aktiva, hal ini lebih masuk akal memperkirakan depresiasi sebagai prosentase dari net
plant dan peralatan daripada atas penjualan.
Dengan sederhana kita asumsikan bahwa cash yang diperlukan untuk mendukung operasional perusahaan
adalah proporsional dengan penjualannya. Tabel 14-1 memperlihatkan rasio cash terhadap penjualan dua
tahun terakhir.
Kecuali kalau perusahaan merubah kebijakan kreditnya, atau merubah basis pelanggannya, piutang (account
receivable) harus proporsional dengan penjualan. Lebih jauh lagi, seiring dengan kenaikan penjualan, maka
persediaan juga akan meningkat.
Apabila perusahaan mengakuisisi pabrik dan peralatan, maka biasanya akan menginstall kapasitas yang lebih
besar dari saat ini, dalam rangka membangun kapasitas skala ekonomisnya. Sebagai contoh, secara ekonomis
lebih baik bagi GM membangun pabriknya di Saturn Tennessee dengan kapasitas 320,000 mobil per tahun
dibandingkan membangun pabrik dengan kapasitas perkiraan penjualan 50.000 dan kemudian meningkatkan
kapasitasnya seiring dengan penjualan.
Dalam jangka panjang, ada hubungan yang sangat kuat antara penjualan dan pabrik dan peralatan untuk
semua perusahaan: beberapa perusahaan akan dapat terus meningkatkan penjualan kecuali apabila mereka
meningkatkan kapasitasnya. Maka itu, perkiraan pertama adalah masuk akan memperkirakan bahwa rasio
jangka panjang dari gedung dan peralatan kepada penjualan adalah konstan/tetap.
Beberapa item dalam sisi pasiva/kewajiban di Neraca diharapkan meningkatkan secara spontan dengan
penjualan, apa yang disebut dana yang terbentuk secara spontan. Dua tipe primer yang terbentuk spontan
adalah hutang (account payable) dan akrual/pencadangan. Berkenaan dengan kewajiban/hutang, seiring
dengan meningkatnya penjualan, demikian pula dengan pembelian bahan baku, dan pembelian lebih besar
tersebut akan secara spontan memimpin kepada kewajiban/hutang yang lebih besar. Secara sederhana,
bertambahnya penjualan memerlukan lebih banyak tenaga kerja, dimana penjualan yang lebih tinggi akan akan
menghasilkan pendapatan subyek pajak yang lebih tinggi dan juga pajak-pajak lain.
9
Langkah 2. Peramalan Laporan Rugi Laba
Peramalan Laporan Rugi Laba akan terkait erat dengan peramalan Neraca. Sebagai contoh, bagian ‘depresiasi’
dari rugi laba tergantung dari net plant dan equipment, yang sebenarnya adalah item dari Neraca, dan ‘Laba
ditahan’, yang adalah item dari Neraca, tergantung dari laba ditahan dari tahun-tahun sebelumnya, dan laba
bersih yang di ramalkan, dan kebijakan pembagian dividen dari perusahaan.
RAMALAN PENJUALAN: Tabel 14-2 memperlihatkan laporan rugi laba yang diperkirakan. Management
memperkirakan penjualan akan naik 10%. Penjualan yang diperkirakan, diperlihatkan di Baris 1, Kolom 3,
adalah produk dari $3,000 juta dari penjualan tahun sebelumnya, dan (1+g), atau $3,000(1,1) = $3,300 juta.
TABEL 14-2: Laporan Rugi Laba Proyeksi dan Aktual – MicroDrive Inc. (dalam Jutaan Dollar, kecuali data Per
Saham).
Actual 2004
(1)
Forecast Basis
(2)
Forecast untuk 2005
(3)
1. Sales $3,000.0 110% x 2004 Sales $3,300.0
2. Costs except depreciations 2,616.2 87.2% x 2005 Sales 2,877.6
3. Depreciation expense 100.0 10% x 2005 Net plant 110.0
4. Total operating costs $2,716.2 $2,987.6
5. EBIT $ 283.8 $ 312.4
6. Less interest 88.0 (see text for explanation) 92.8
7. Earnings before taxes (EBT) $ 195.8 $ 219.6
8. Taxes (40%) 78.3 87.8
9. NI before preferred dividends $ 117.5 $ 131.8
10. Preferred dividends 4.0 Dividend rate x 2004 preferred 4.0
11. NI available to common $ 113.5 $ 127.8
12. Shares of common equity 50.0 50.0
13. Dividends per share $ 1.15 108% x 2004 DPS $ 1.25
14. Dividends to common $ 57.5 $ 62.5
15. Additions to retained earnings $ 56.0 $ 65.3
MERAMALKAN EARNINGS BEFORE INTEREST and TAXES (EBIT)
Tabel 14-2 memperlihatkan rasio MicroDrive untuk biaya2 terhadap penjualan untuk tahun yang terbaru
adalah 87.2 % ($2,616/$3,000 = 0,872). Kita asumsikan struktur biaya tetap, tidak berubah. Saat ini kita
asumsikan ramalan biaya-biaya adalah sama dengan 87.2% dari ramalan Penjualan. Lihat Tabel 14-2 baris ke 2.
Rasio depresiasi seperti yang diperlihatkan di tabel 14-1, adalah 10% ($100/$1,000 = 0.10), dan para manajer di
MicroDrive menganggap hal ini tingkat estimasi depreasi yang baik.
10
Dalam Tabel 14-3 berikutnya nanti kita akan lihat bahwa ramalan net plant dan equipment adalah $1,100 juta.
Oleh karena itu ramalan depresiasi adalah 0,10 ($100) = $110 juta. Kita perhatikan bagaimana sebuah item di
Neraca, net plant dan equipment, mempengaruhi depreasi, yang adalah item dalam laporan Rugi Laba.
Total biaya-biaya operasional, di baris 4, adalah jumlah dari harga pokok penjualan ditambah depresiasi.
MERAMALKAN BEBAN BUNGA (Forecast Interest Expense):
Beban bunga yang aktual adalah jumlah dari charge bunga dan dikurangi dari pendapatan bunga harian, dari
investasi jangka pendek. Dalam kenyataan sangat sulit melakukan ramalan yang tepat atas beban bunga untuk
tahun-tahun yang akan datang, jadi kita membuat dua asumsi yang disederhanakan:
Asumsi 1:
Menentukan Keseimbangan Hutang untuk Menghitung Beban Bunga.
Bunga pinjaman-pinjaman bank diperhitungkan secara harian, berdasarkan jumlah hutang pada saat awal hari,
sedangkan bunga surat berjangka tergantung dari jumlah surat berjangka yang outstanding.
Pendekatan yang dapat digunakan hampir disemua situasi adalah: kita mendasarkan beban bunga pada jumlah
hutang di awal tahun sebagaimana ditunjukkan pada Neraca di tahun sebelumnya. Namun, karena hal ini akan
membuat estimasi beban bunga yang sebenarnya menjadi terlalu rendah jika hutang naik sepanjang tahun,
maka kita gunakan rate suku bunga yang 0,5% lebih tinggi dari tingkat suku bunga yang sebenarnya kita
harapkan.
Asumsi 2:
Menentukan Suku Bunga
Pinjaman/Hutang berbeda-beda biasanya memiliki tingkat suku bunga yang berbeda juga. Daripada kita
mencoba untuk menentukan suku bunga untuk setiap hutang yang terpisah, kita biasanya menentukan hanya
dua suku bunga, satu untuk hutang jangka pendek; dan satu lagi untuk hutang jangka panjang. Karena hutang
jangka pendek biasanya berfluktuasi, maka cara yang paling masuk akal adalah dengan menerapkan tingkat
bunga pasar saat ini untuk pinjaman-pinjaman jangka pendek. Untuk MicroDrive, suku bunga jangka pendek
yang paling sesuai adalah sekitar 8,5%, yang di bulatkan ke atas jadi 9% sebab kita akan mengaplikasikannya
pada hutang di awal tahun.
Banyak hutang jangka panjang perusahaan-perusahaan berisi beberapa surat berjangka yang berbeda-
beda dengan tingkat suku bunga yang berbeda pula. Sepanjang tahun, hutang-hutang ini akan ada yang sudah
terbayar, dan bahkan ada hutang-jangka panjang baru yang bertambah. Daripada mencoba melakukan estimasi
11
beban bunga untuk tiap issue, kita terapkan satu tingkat suku bunga untuk total jumlah seluruh hutang jangka
panjang. Tingkat suku bunga ini adalah rata-rata dari tingkat suku bunga surat berjangka jangka panjang yang
masih outstanding dan suku bunga yang diharapkan dari hutang jangka panjang yang baru. Hutang jangka
panjang di MicroDrive adalah 10%, dan mungkin harus membayar 10,5% untuk hutang jangka panjang yang
baru. Dalam hal ini kita akan terapkan suku bunga 11%, sebagaimana diterangkan diatas.
MENGHITUNG BEBAN BUNGA:
Beban bunga yang diramalkan adalah bunga bersih yang dibayar (net interest paid) pada pembiayaan jangka
pendek ditambah dengan bunga pada surat berjangka jangka panjang. Kita mendasarkan beban bunga pada
jumlah hutang jangka pendek pada permulaan tahun (yang adalah hutang pada posisi akhir tahun sebelumnya).
Bunga hutang jangka pendek MicroDrive adalah 0,09($110) – 0,09($0) = $9,9 juta. Suku Bunga hutang jangka
panjang adalah 0,11($754.0) = $82,94, dibulatkan menjadi $82,9 juta. Maka total beban bunga menjadi: $9,9 +
$82,9 = $92,8 juta.
MELENGKAPI LAPORAN RUGI LABA:
Pendapatan sebelum pajak (Earnings before Taxes = EBT) diperhitungkan dengan substraksi dari EBIT, dan kita
kurangi dengan pajak tarif 40%. Menghasilkan net income before preferred dividends untuk 2005, yaitu
sebesar $131,8 juta, diperlihatkan pada baris 9, Tabel 14-2. Pembayaran dividen 10%. Berdasarkan jumlah dari
saham luar biasa (preferred stock) pada permulaan tahun, preferred dividends adalah 0,10($40) = $4juta.
Pendapatan Bersih yang diramalkan yang tersedia pada saham biasa adalah $127,8 juta, diperlihatkan pada
baris 11.
Baris 12 memperlihatkan jumlah saham biasa, dan Baris 13 memperlihatkan pembagian dividen per
saham, $1,15. MicroDrive tidak ingin mengeluarkan saham baru, namun berencana meningkatkan saham baru
sebesar 8%, menghasilkan pada dividen yang diramalkan sebesar 1,08($1.15) = $1.242, dibulatkan ke atas
menjadi $1,25 per saham. Dengan 50 juta saham, perkiraan dividen adalah sebesar 50($1.25) = $62,5 juta.
Perkiraan tambahan laba ditahan adalah sama dengan pendapatan bersih tersedia untuk pemegang saham
biasa dikurangi dengan total dividen: $ 127,8 - $62,5 = $65,3 juta, sebagaimana diperlihatkan di Baris 15.
Langkah 3. Peramalan NERACA
Pertama, Perusahaan harus punya asset/aktiva untuk mendukung peramalan penjualan pada Neraca, dan jika
penjualan meningkat, maka asset biasanya juga akan meningkat. Kedua, jika asset meningkat, maka
Perusahaan harus mendapatkan dana untuk membeli asset-asset baru. Ketiga, jika dana yang dibutuhkan dapat
12
diperoleh dari sumber internal, utamanya dari pendapatan yang di investasikan kembali; atau dari external,
misalnya dari penjualan investasi jangka pendek, dari pinjaman baru (surat hutang atau surat hutang jangka
panjang), pengeluaran saham baru, atau peningkatan operasional, misalnya account payable atau
akrual/pencadangan. Inilah langkah-langkahnya: (1) Menentukan jumlah dari jumlah asset baru yang
dibutuhkan untuk mendukung perkiraan penjualan, (2) menentukan jumlah dari dana internal yang akan
tersedia untuk digunakan, (3) rencana untuk meningkatan pembiayaan tambahan.
Asset yang dibutuhkan untuk menunjang penjualan (sales). Ini adalah terdiri dari pengoperasian asset
lancar ditambah dengan asset operasional jangka panjang. Pendekatan prosentase penjualan mengasumsikan
bahwa setiap pembagian kelas asset adalah proporsional dengan penjualan, sehingga kita dapat meramalkan
semua asset pada Neraca MicroDrive kecuali untuk investasi jangka pendek, yang merupakan asset non
operasional. Banyak perusahaan menggunakan investasi jangka pendek sebagai tempat penyimpanan bagi
kebutuhan dana extra, atau dana yang digunakan di saat tertentu ketika arus kas operasional lebih rendah dari
yang diharapkan. Saat ini kita asumsikan bahwa MicroDrive mempertahankan tingkat investasi jangka pendek
mereka pada level yang sama.
Metode prosentase adalah didasarkan pada asumsi bahwa account payable dan accural keduanya
adalah proporsional ke penjualan, jadi menilik ke peramalan penjualan kita dapat meramalkan kewajiban-
kewajiban lancar operasional.
Pertama, perusahaan-perusahaan yang telah mature secara bisnis, sangat jarang mengeluarkan saham
biasa yang baru. Jadi, peramalan untuk saham biasa, adalah menggunakan data saham biasa dari tahun
sebelumnya.
Kedua, banyak perusahaan-perusahaan menaikkan dividen mereka pada tingkat tarif yang cenderung
tetap/tidak berubah-ubah; yang mana hal ini memungkinkan kita meramalkan pembayaran dividen.
Ketiga, kebanyakan perusahaan-perusahaan tidak menggunakan saham luar biasa, dan bagi mereka
yang melakukannya, sangat jarang dilakukan. Maka itu, kita asumsikan bahwa saham luar biasa yang
diramalkan adalah sama dengan tahun sebelumnya.
Keempat, mengeluarkan surat hutang berjangka panjang adalah suatu kejadian besar bagi perusahaan
pada umumnya, dan biasanya membutuhkan persetujuan dari Dewan Direksi. Saat ini diasumsikan bahwa
MicroDrive tidak akan mengeluarkan surat hutang jangka panjang baru, setidaknya tidak dilakukan di
peramalan perdana.
Kelima, banyak perusahaan menggunakan pinjaman jangka pendek, terlihat di Neraca sebagai Notes
Payable, sebagai “peredam kejut” secara finansial. Ketika diperlukan pendanaan extra, mereka mencairkan
kredit mereka, dan menaikkan notes payable, sampai kemudian hutang jangka pendek mereka mencapai level
yang sedemikian tingginya, sehingga kemudian mereka akan mengatur pembiayaan jangka panjang. Dalam hal
ini, kita asumsikan bahwa MicroDrive mempertahankan notes payable mereka pada tingkat saat ini.
Pada titik ini, semua items di sisi kewajiban dan modal dalam Neraca telah dipenuhi. Kita harus
mengindentifikasi ‘kebutuhan dana tambahan’ / additional funds needed (AFN) adalah istilah bagi asset-asset
yang diperlukan dikurangi sumber pembiayaan yang ditentukan. Jika kebutuhan pembiayaan tambahan adalah
13
positif, maka kita perlu meningkatkan dana tambahan. Jika AFN negatif, berarti apa yang kita ramalkan
memiliki modal yang lebih banyak dari yang kita butuhkan.
Sebagai contoh: misalkan asset yang diperlukan adalah $2,200 juta dan sumber pembiayaan yang ditentukan
adalah total $2,400 juta. Pembiayaan tambahan yang diperlukan adalah $2,200 - $2,400 = -$200 juta. Maka
perusahaan akan membutuhkan ekstra $200 juta yang dapat digunakan untuk membeli investasi jangka
pendek. Total asset lancar sama dengan $2,200 + $200 = $2,400 juta, yang mana sama tepat dengan total
sumber pembiyaan.
Jumlah dana tambahan berasal dari salah satu, apakah notes payable, atau investasi jangka pendek,
namun tidak keduanya bersamaan. Jika AFN adalah positif, kita asumsikan perusahaan akan menambahkan
pada notes payable, tapi akan membiarkan investasi jangka pendek mereka pada tingkat saat ini. Jika AFN
negatif, maka ini akan menambah pada investasi jangka pendek, namun tidak pada notes payable. Penerapan
pada MicroDrive:
MERAMALKAN ASSET OPERASIONAL:
Asset MicroDrive akan meningkat jika penjualan juga meningkat. Rasio cash to sales diperkirakan 0,33%
($10/$3,000 = 0,003333), management percaya rasio ini akan konstan. Oleh karena itu neraca Kas yang
diramalkan, diperlihatkan di baris 1 dari Tabel 14-3 adalah 0,003333($3,300) = $11 juta.
Rasio Piutang ke Penjualan adalah $375/$3,000 = 0,125 = 12,5%. Peramalan untuk A/R adalah 0,125($3,300) =
$412,5 juta, diperlihatkan di baris no.3
Rasio Inventory to sales adalah $615/%3,000 = 0,205 = 20,5%. Peramalan Inventory (Persediaan) adalah
0,205($3,300) = $676,5 juta, diperlihatkan di baris no.4
TABEL 14-3. MicroDrive Inc.: Actual and Projected Balance Sheets (Millions of Dolars)
Actual 2004
(1)
Forecast Basis
(2)
Forecast for 2005
(3)
Assets
1.Cash $ 10.0 0.33% X 2005 Sales = $ 11.0
2. Short term investment 0.0 Previous plus “plug” if needed 0.0
3.Account receivable 375.0 12.50% X 2005 Sales = 412.5
4. Inventories 615.0 20.50% X 2005 Sales = 676.5
5.Total current assets $ 1,000.0 $ 1,100.0
6. Net plant and equipment 1,000.0 33.33% X 2005 Sales = 1,100.0
7. Total assets $ 2,000.0 $ 2,200.0
Liabilities and Equity
8. Account payable $ 60.0 2.00% X 2005 Sales = % 66.0
9. Accruals 140.0 4.67% X 2005 Sales = 154.0
10. Notes payable 110.0 Previous plus “plug” if needed 224.7
11. Total current liabilities $ 310.0 $ 444.7
14
Actual 2004
(1)
Forecast Basis
(2)
Forecast for 2005
(3)
12. Long-term bonds 754.0 Same: no new issue 754.0
13. Total liabilities $ 1,064.0 $ 1,198.7
14. Preffered stock 40.0 Same: no new issue 40.0
15.Common stock 130.0 Same: no new issue 130.0
16.Retained earnings 766.0 2004 RE 2005 Additional to RE = 831.3
17.Total commond equity 896.0 961.3
18.Total liabilities and equity $ 2,000.0 $ 2,200.0
19.Required assets (a) $ 2,200.0
20.Specified sources of financing (b) 2,058.3
21.Additional funds needed (AIN) $ 114.7
22.Required additional notes
payable
$ 114.7
23.Additional short-term
investments
0.0
(a) Required assets include all of the forecasted operating assets, plus short term investment from the previous year.
(b) Specified sources of financing include forecasted operating current liabilities, forecasted long-term bonds,
forecasted preferred stock, forecasted common equity and the amount of notes payable from the previous year.
Rasio net plant & equipment to Sales adalah $1,000/$3,000 = 0,3333 = 33,33%. MicroDrive telah bertumbuh
dengan konstan ditahun-tahun lalu, dan para manager memperkirakan akan terjadi pertumbuhan yang tetap
terjadi ke tahun berikutnya, peramalan ke depannya akan sama yaitu 0,3333($3,300) = $1,100 juta.
PERAMALAN KEWAJIBAN LANCAR OPERASIONAL:
Kewajiban operasional lancar disebut juga dengan pembiayaan yang terbentuk secara spontan
/spontaneously generated funds sebab mereka akan meningkat secara otomatis saat penjualan meningkat.
Rasio hutang kepada penjualan adalah $60/$3,000 = 0,02 = 2%. Peramalan A/P adalah 0,02($3,300) = $66 juta
terlihat dalam baris no.8.
Rasio Accrual to Sales adalah $140/$3,000 = 0,0467 = 4,67%. Peramalan accrual adalah 0,0467($3,300) = $1,54
juta.
PERAMALAN BAGIAN YANG DITENTUKAN OLEH KEPUTUSAN KEBIJAKAN FINANSIAL
MicroDrive menjaga tingkat hutang jangka panjang tetap sama dengan tahun 2004. Baris 12.
Perusahaan tidak menerbitkan saham biasa yang baru atau saham luar biasa. Tingkat saham adalah sama
dengan tahun 2004, diperlihatkan di baris 14 dan 15. Dalam Neraca, peramalan Laba ditahan adalah sama
dengan tahun 2004, ditambah dengan peramalan Laba ditahan, $766,0 + $65,3 = $831,3 juta.
Langkah 4. Mengadakan Kebutuhan Pembiayaan Tambahan
15
Berdasarkan peramalan Neraca, MicroDrive akan membutuhkan lagi $2,200 juta asset operasional untuk
mendukung perkiraan penjualan $3,300. Karena MicroDrive tidak memiliki investasi jangka pendek di 2004,
maka asset yang dibutuhkan ditetapkan $2,200 juta, terlihat di baris 19 di Tabel 14-3.
Kita mendefinisikan sumber pendanaan dari penjumlahan peramalan kewajiban operasional lancar, hutang
jangka panjang, saham luar biasa, dan saham biasa, ditambah notes payable yang dibawa dari tahun
sebelumnya:
Account payable
Accruals
Notes payable (carryover)
Long-term bonds
Preferred stock
Commond stock
Retained earnings
Total
$ 66.0
154.0
110.0
754.0
40.0
130.0
831.3
$ 2.058.3
Berdasarkan asset yang diperlukan dan sumber pembiayaan yang ditentukan, AFN dari MicroDrive adalah
$2,200 - $2,085.3 = $114,7 juta, sebagaimana terlihat dalam baris 19,20 dan 21 dari Tabel 14-3. Karena AFN
adalah positif, MicroDrive memerlukan $114,7 juta tambahan pembiayaan ke dalam notes payable (baris 10
dalam Tabel 14-3). Peramalan menjadi: $110 + $114,7 = $224,7 juta.
ANALISA atas PERAMALAN/FORECAST
Langkah kemudian yang harus dilakukan adalah menguji pernyataan-pernyataan dan menentukan apakah
peramalan yang dilakukan telah memenuhi target finansial yang telah ditetapkan dalam rencana finansial lima
tahunan. Jika pernyataan tidak memenuhi target, maka elemen dalam peramalan harus dirubah.
Tabel 14-4 memperlihatkan rasio yang paling terkini, serta rasio yang diproyeksikan, dan rasio rata-rata
industri. (Tabel juga memperlihatkan “Peramalan yang di revisi”/Revised Forecast, di kolom ketiga). Kondisi
finansial perusahaan di penghujung 2004 adalah lemah, dimana banyak rasio dibawah rata-rata industri
sejenis. Sebagai contoh, rasio lancar MicroDrive, berdasarkan kolom 1 dari Tabel 14-4, hanya 3,2 dibandingkan
rata-rata dari pesaing yang adalah 4,2.
Bagian Rasio-rasio di Tabel 14-4 menyediakan detail yang menunjukkan kelemahan perusahaan.
Manajemen asset MicroDrive adalah jauh lebih buruk dari pada rata-rata industri. Contohnya: rasio perputaran
total asset adalah 1,5 vs rata-rata industri adalah 1,8. Rasio manajemen asset yang buruk menarik turun tingkat
pengembalian modal yang ditanam (9,5% utk MicroDrive vs 11,4 % untuk rata-rata industri). Lebih jauh lagi
perusahaan membawa lebih dari rata-rata hutang untuk menunjang asset yang berlebihan, beban bunga ekstra
mengurangi marjin keuntungan ke 3,9% vs 5,0% utk rata-rata industri.
16
TABEL 14-4: Model Inputs, AFN, and Key Ratios (Million of Dollars)
Actual
2004
(1)
Preliminary
Forecast for 2005
(2)
Revised Forecast
for 2005
(3)
Industry Average
2004
(4)
Model Inputs
Cost (excluding depreciation) as
percentage of sales
87.2% 87.2% 86.0% 87.1%
Account recievable as
percentage of sales
12.5 12.5 11.8 10.0
Inventory as percentage of sales 20.5 20.5 16.7 11.1
Model Outputs
NOPAT(net operating profit
after taxes) (a)
$ 170.3 $ 187.4 $ 211.2
Net operating working capital (b) $800.0 $ 880.0 $ 731.5
Total operating capital $ 1,800.0 $ 1,980.0 $ 1,831.5
Free cash flow (FCF) ($ 174.7) $ 7.4 $ 179.7
AFN $ 114.7 ($ 57.5)
Ratios
Current ratio 3.2X 2.5X 3.1X 4.2X
Inventory turnover 4.9X 4.9X 6.0X 9.0X
Days sales outstanding 45.6X 45.6X 43.1X 36.0X
Total assets turnover 1.5X 1.5X 1.6X 1.8X
Debt ratio 53.2% 54.5% 51.4 40.0%
Profit margin 3.8% 3/9% 4.6% 5.0%
Return on assets 5.7% 5.8% 7.2% 9.0%
Return on equity 12.7% 13.3% 15.4% 15.0%
Return on invested capital
(NOPAT/Total operating capital)
9.5% 9.5% 11.5% 11.4%
NOPAT = EBIT X (1 - T) from Table 14-2 Net operating working capital = Cash + Accounts receivable + Inventories – Accounts payable – Accruals from Table 14-3
Total operating capital = Net operating + Net plant and equipment from Table 14-3
Free cash flow = NOPAT – Investment in total operating capital.
Sebagian besar dari hutang tersebut adalah jangka pendek, dan ini menghasilkan rasio lancar 2,5 dibandingkan
4,2 untuk rata-rata industri. Hal ini akan terus ada kecuali bila manajemen melakukan tindakan untuk
memperbaiki hal ini.
Setelah melakukan review atas peramalan awal, manajemen memutuskan untuk melakukan tiga tahap
tindakan untuk meningkatkan kondisi finansial perusahaan:
17
(1) Diputuskan untuk mengurangi jumlah pekerja dan menutup operasi tertentu. Hal ini diperkirakan akan
mengurangi biaya operasi (diluar depresiasi) dari saat ini 87,2% ke 86% atas penjualan, sebagaimana di Kolom 3
dari Tabel 14-4.
(2) Menseleksi pelanngan yang membayar dengan kredit (jangka waktu) lebih hati-hati, dan lebih agresif
dalam melakukan penagihan atas account yang sudah lewat jatuh tempo, hal ini dipercaya akan menurunkan
account receivable to sales dari 12,5% ke 11,8%.
(3) Manajemen berpikir dapat mengurangi rasio inventory-to-sales dari 20,5% ke 16,7% melalui pengontrolan
persediaan yang lebih ketat.
Rasio-rasio yang telah diperbaiki dapat dilihat pada Kolom 3 di Tabel 14-4.
Berikut ini adalah perhatian kita pada peramalan yang telah direvisi:
1. Pengurangan pada biaya operasional meningkatkan NOPAT 2008, atau laba bersih operasional setelah
pajak, sebesar $23,8 juta. Perbaikan pada kebijakan piutang dan persediaan telah menurunkan ke tingkat
$148,5 juta. Peningkatan di NOPAT dan pengurangan aset lancar operasi telah meningkatkan jumlah yang
sangat besar pada cash flow 2008, dari semula diperkirakan $7,4 juta ke $179,7 juta.
2. Marjin keuntungan meningkat ke 4,6%. Namun marjin keuntungan perusahaan masih dibawah rata-rata
industri sebab karena tingginya rasio hutang yang berakibat pada pembayaran bunga yang diatas rata-rata.
3. Peningkatan di marjin keuntungan berdampak pada kenaikan pada laba ditahan. Dengan kebijakan
pengetatan kontrol persediaan, mengurangi jumlah hari piutang, telah dihasilkan AFN negatif sebesar
$57,5 juta, yang mana sebenarnya MicroDrive menghasilkan $57,5 juta lagi dari operasional internal. Hasil
akhirnya adalah pengurangan yang signifikan pada rasio hutang, walaupun ini masih dibawah rata-rata
industri.
4. Tindakan ini juga meningkatkan tarif pengembalian asset dari 5,8 ke 7,2 %, dan hal ini juga akan
meningkatkan return on equity dari 13,3ke 15,4% dimana ini akan lebih tinggi dari rata-rata industry.
Untuk tujuan perencanaan, staff financial mengembangkan perkiraan awal berdasarkan keberlanjutan
dengan kebijakan dan trend dari tahun-tahun yang lalu. Hal ini akan menghasilkan titik awal atau
peramalan mendasar /“baseline” forecast. Selanjutnya proyeksi rencana-rencana alternatif operasional
diuji dengan beberapa skenario pertumbuhan penjualan yang berbeda-beda; dan model digunakan untuk
mengevaluasi baik kebijakan dividen maupun keputusan struktur modal.
Peramalan Keperluan Keuangan Bila Rasio-rasio Neraca Dipengaruhi Perubahan
Baik formula AFN maupun metode proyeksi laporan keuangan seperti yang kita gunakan di awalnya mengasumsikan
rasio aset dan kewajiban untuk penjualan tetap konstan dari waktu ke watu (A * / S0 dan L * / S0). Hal ini, pada
gilirannya, memerlukan asumsi bahwa setiap asset "spontan" dan kewajiban meningkat pada tingkat yang sama seperti
penjualan. Dalam bentuk grafik, hal ini ditunjukkan dalam Grafik A Gambar 14-2, hubungan yang (1) linear dan (2)
melewati titik asal. Dalam kondisi tersebut, jika penjualan perusahaan meningkat dari $ 200 juta ke $ 400 juta atau
meningkat 100%, persediaan juga akan meningkat 100%, dari $ 100 juta menjadi $ 200 juta.
Asumsi rasio konstan dan tingkat pertumbuhan yang identik sesuai pada suatu waktu, namun ada saat-saat ketika
menjadi tidak tepat. Berikut ini adalah tiga kondisi yang menjelaskan ketidaktepatan itu:
18
Skala Ekonomis
Adanya skala ekonomis dalam penggunaan berbagai jenis aset, dan ketika ekonomi terjadi, rasio cenderung
berubah seiring waktu sebagai ukuran perusahaan meningkat. Contohnya, pengecer sering kali perlu
mempertahankan persediaan dasar yang berbeda dari
persediaan barangnya, bahkan jika penjualan cukup rendah. Saat penjualan meluas, persediaan menjadi kurang
cepat dari penjualan, sehingga rasio persediaan untuk penjualan (I / S) menurun. Situasi ini digambarkan dalam
Grafik B Gambar 14-2. Di sini kita melihat bahwa persediaan / rasio penjualan adalah 1,5, atau 150%, ketika
penjualan adalah $ 200 juta, tetapi rasio menurun menjadi 1,0 ketika penjualan naik menjadi $ 400 juta.
Hubungan di Grafik B adalah linear, tetapi hubungan nonlinier sering ada. Memang, jika perusahaan
menggunakan satu model yang populer untuk membuat tingkat persediaan (Model EOQ), persediaannya akan
naik dengan akar kuadrat dari penjualan. Situasi ini ditampilkan di Grafik C Gambar 14-2, yang menunjukkan garis
melengkung yang kemiringannya menurun pada tingkat penjualan yang lebih tinggi. Dalam situasi ini, besarnya
peningkatan penjualan akan membutuhkan tambahan persediaan yang sangat sedikit.
Lihat Ekstensi Web 14B lebih lanjut tentang peramalan ketika variabel tidak sebanding dengan penjualan.
Aset “Lumpy”
Pada kebanyakan industri, pertimbangan teknologi berperan apabila suatu perusahaan menjadi kompetitif,
sehingga harus menambah aktiva tetap dalam jumlah besar, unit-unit diskrit; aset tersebut sering kali disebut
sebagai aset “lumpy”. Dalam industri kertas misalnya, adanya skala ekonomi yang kuat dalam dasar peralatan
pabrik kertas sehingga ketika sebuah perusahaan kertas memperluas kapasitas, mereka harus melakukannya
dalam jumlah besar, inilah kenaikan “Lumpy”. Jenis situasi ini digambarkan di Grafik D Gambar 14-2. Di sini kita
asumsikan bahwa minimum ekonomis pabrik yang efisien memiliki biaya sebesar $ 75 juta dan pabrik tersebut
dapat menghasilkan cukup output untuk mencapai tingkat penjualan $ 100 juta. Jika perusahaan menjadi
kompetitif, setidaknya harus memiliki $ 75 juta dari aktiva tetap.
Aset ‘lumpy” memiliki pengaruh besar pada aktiva tetap / penjualan (FA / S) rasio pada
tingkat penjualan yang berberda dan, akibatnya, pada persyaratan keuangan. Di Point A pada Grafik D yang
merupakan tingkat penjualan sebesar $ 50 juta, aktiva tetap adalah $ 75 juta, sehingga rasio FA / S = $ 75 / $ 50
= 1.5. Penjualan dapat meluas sebesar $ 50 juta, ke $ 100 juta, dengan tidak ada penambahan aktiva tetap.
Pada saat itu, diwakili oleh titik B, rasio FA / S = $ 75 / $ 100 = 0,75. Namun, karena perusahaan beroperasi
pada kapasitas (penjualan $ 100 juta), bahkan sedikit peningkatan dalam penjualan akan membutuhkan dua
kali lipat kapasitas pabrik, sehingga sedikit proyeksi penjualan akan membawanya ke suatu persyaratan
keuangan yang besar.
Kelebihan Kapasitas Penyesuaian
Perhatikan kembali contoh MicroDrive dalam Tabel 14-2 dan 14-3, tapi kali ini asumsikan adanya kelebihan
kapasitas dalam aktiva tetap. Secara khusus, asumsikan bahwa
aset tetap pada tahun 2007 sedang digunakan hanya 96% dari kapasitas. Jika aktiva tetap telah digunakan
19
untuk kapasitas penuh, penjualan tahun 2007 bisa mencapai $ 3.125 juta dibandingkan US $ 3.000 juta dalam
penjualan yang sebenarnya:
[perhitungan 14.2]
Hal ini menunjukkan bahwa target MicroDrive aset tetap / rasio penjualan harus 32% bukannya 33,3%:
[perhitungan 14.3]
Oleh karena itu, jika penjualan meningkat menjadi $ 3.300 juta, maka aset tetap akan meningkat menjadi $ 1.056 juta:
[perhitungan 14.4]
Kita sebelumnya memperkirakan MicroDrive perlu meningkatkan aktiva tetap pada tingkat yang sama seperti penjualan,
atau sebesar 10%. Itu berarti meningkat dari $ 1.000 juta ke
$ 1.100 juta, atau sebesar $ 100 juta. Kini kita melihat bahwa peningkatan yang dibutuhkan sebenarnya adalah dari $
1.000 juta menjadi $ 1.056 juta, atau sebesar $ 56 juta. Jadi, perkiraan kapasitas yang disesuaikan adalah $ 100 juta - $ 56
juta = $ 44 juta kurang dari sebelumnya
perkiraan. Dengan persyaratan aset tetap yang lebih kecil, AFN diproyeksikan akan menurun
dari sekitar $ 118 juta menjadi $ 118 juta - $ 44 juta = $ 74 juta.
Perhatikan juga bahwa ketika ada kelebihan kapasitas, penjualan dapat tumbuh mencapai kapasitas penjualan
sebagaimana ditentukan di atas dengan tidak ada peningkatan dalam aktiva tetap. Namun penjualan yang
melampaui tingkat itu akan membutuhkan tambahan aset tetap yang dihitung dalam contoh. Situasi yang sama
dapat terjadi sehubungan dengan persediaan, dan penambahan yang dibutuhkan akan ditentukan secara persis
sama seperti untuk aktiva tetap. Secara teoritis, situasi yang sama bisa terjadi dengan jenis aset lainnya, tetapi
karena kelebihan kapasitas normal praktis hanya ada sehubungan dengan aktiva tetap dan persediaan.
top related