bab 11
Post on 05-Jul-2015
78 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
Bab 11
LANDASAN HISTORIS SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA MERDEKA:
PENDIDIKAN TRADISIONAL.
A. ORIENTASI UMUM
Pendidikan nasional indonesia merdeka dimulai sejak Indonesia menyatakan
kemerdekaannya 17 agustus 1945. Dan merupakan kelanjutan dari cita-cita dan
praktek pendidikan dimasa lampau. Dan apabila dilhat dari segi budaya , maka ada
tiga tonggak yang mendasari penyelenggaraan pendidikan nasional indonesia merdeka
yaitu:
1. Pendidikan tradisional, yakni : penyelenggaraannya dipengaruhi agama-agama
besar di dunia.
2. pendidikan kolonial barat, yakni pendidikan di nusan tara yang dilakukan oleh
Belanda.
3. Pendidikanan kolonilal Jepang, yakni penyelennggaraan pendidikan di nusantara
yang dilakukan oleh militr jepang.
B. PENDIDIKAN HINDU- BUDHA
1. Hinduisme dan Budhisme, masuk nusantara pada abad ke-5 dengan jalan
damai dan berkembang secara harmonis. Agama hindu dan budha hakekatnya
berbeda namu mereka mempunyai motto “Bhineka Tunggal Ika” . Mereka
memang agama yang berbeda namun mereka yakin bahwa tuhan itu tunggal.
2. Sistem berguru
Dalam agama hindu kehidupan manusia terbagi atas empat masa atau yang
disebut catur asrama
a. Brahmacharya asrama : tingkatan hidup berguru
b. Grihasthasrama: tingkatan hidup berumah tangga.
c. Vanaprastha asrama: tingkatan hidup mengasingkan diri
d. Samnyasa asrama: tingkatan hidup berkelana
2
Secara etimolgis, Brahmacharya atau Brahmachari berasal dari kata Brahma,
yang berarti ilmu pengetahuan yang suci dan carati yang artinya bergarak.
Dengan demikian Brahmacharya atau Brahmachari adalah bergerak di lapangan
ilmu yang suci, atau mencari ilmu suci.
3. Dharmadyhaksa keagamaan
Pendidikan dilaksanakan dalam rangka penyebaran dan pembinaan agama Hindu
dan Budha. Ada dua Dharmadyahaksa dalam kerajaan majapahit.
a. Dharmadhyaksa ring kacewan. Mengurus hal bersangkutan agama Budha.
b. Dharmadhyaksa ring kasogatan. Mengurus hal yang bersangkutan agama
Siwa.
Hal itu dilakukan untuk menciptakan kerukunan beragama antara agama
Hindu, Budha dan Siwa. Atau yang disebut Tripaksa.
4. Tujuan pendidikan
a. Sama dengan tujuan hidup yang diajarkan oleh agama
b. Ajaran agama Hindu diindonesia mempunyai 3 aspek yaitu:
1. Tatwa, yaitu filsafat
2. Susila, yaitu etika
3. Upacara, yakni pelaksanaan yang berkaitan dengan adat istiadat.
c. Agama Hindu memiliki 5 kepercayaan (panca crada) yaitu
1. Pecaya adanya sang hyang widi ( tuhan yang maha esa)
2. Percaya adanya atma (roh leluhur)
3. Percaya akan karma pala (balasan atas apa yang dilakukan sekarang di
kemudian hari)
4. Percaya adanya samsara (kelahira yang berulang-ulang)
5. Percaya adanya moksa
3
Tujuan hidup dalam agama Hindu adalah mncapai moksa dan kesejahteraan umat
manusia. Dengan cara menjalankan yadnya( panca yadnya yaitu:
1. Dewa yadnya,korban suci tulus iklas kehadapan sag hyang widi, degan jalan
mengikuti segala ajaran-ajaran suci dan melakukan kunjungan ke tirthayana
2. Pitra yadnya, korban suci kepada roh leluhur
3. Manusa yadnya, korban suci untuk kesejahteraan umat manusia dengan
menjalankan upacara-upacara.
4. Rsi yadnya, korban suci untuk para rsi dan menjalankan ajarannya
5. Bhuta yadnya, korban suci untuk seluruh makhluk bawahan.
5. Perguruan
a. Peguron keraton
Puri atau keraton dijadikan sebagai tempat berlangsungnya pendidikan.
Pendidikan dilakukan sang raja kapada anak-anaknya atau dengan menunjuk
pendeta „‟bhagawanta‟‟ yang mempunyai keahlian dalam bidang sastra yang
meliputi segala pengetahuan baik.
b. Peguron biasa
Peguron biasa dia adakan di luar istana dan dipimpin oleh seorang yang
berilmu. Para murit disebut cantrik yang tinggal di asrama perguruan.
6. Keluarga
Untuk rakyat biasa dilakuan dalam keluarga masing-masing denagan cara
meneladani orang tua mereka dalam adat istiadat dan pekerjaan.
C. PENDIDIKAN ISLAM TRADISIONAL
1. Perkembangan islam di indonesia
Perkembangan pendidikan islam sejalan dengan perkembangan islam di
nusantara, islam masuk ke indonesia pada abad ke-13 dan besar pada abad ke-
16.dengan berdirinya kerajaan islam di nusantara sepwrti kerajaan samudera pasai
4
denagan raja Sultan Malikul Saleh(1285-1297), kerajaan malaka dengan raja
Iskadar Syah (1414) dan di jawa berdiri kerajaan islam pertama yaitu demak.
Serta penyebaran ilam juga sampai sulawesi selatan dengan dibawakan oleh
ulama minangkabau datuk ri bandang. Juga di ternate berkat pengaruh suna giri
agama islam menyebar di seluruh maluku.
2. Penyelenggaraan pendidikan islam tradisional
a. Batasan,pendidikan islam tradisional di nusantara berlangsung selama abad ke-14
masehi atau awal masuknya islam.
b. Tujuan pendidikan islam
Tujuan pendidikan islam sama dengan tujuan hidup islam,yaitu mengabdi kepada
allah,sesuai ajaran yang disampaikan nabi muhamad s.a.w guna mencapai
kebahagiaan dunia dan di akhirat. Isalam mengajarkan keimanan dan ketaqwaan
serta akhlak yaitu dalam bentuk rukun iman dan rukun islam, dan dalam kehidupan
sehari-hari umat islam diwajibkan mempunyai akhlak yang terpuji sesuai yang
dicontohkan nabi muhammad s.a.w.
c. Penyelenggaraan pendidikan
Penyelenggarakan pendidikan islam tradisional di nusantara tidak dilaksanakan
secara terpusat, tetapi banyak diupayakan secara perorangan. Dan penyebaran dan
pembianaan yang terkoordinasi dilaksanakan para wali di jawa.
d. Pendidikan islam tradisional di minangkabau
1. Perkembangan pendidikan islam di minangkabau hingga tahun 1800 dilakukan
secara perorangan. Salah satu ualamanya adalah syech burhanuddin dari
pariaman.
2. Mahmud junus mengambarkan secara garis besar keadaan pendidikan islam di
minangkabau sebelum 1900 adalah sebagai berikut:
II. pengajar kitab
Ilmu tafsir,dll
Ilmu fikih
5
Ilmu sharaf/ nahu
I. pengajian Qur‟an
3. Pengajian Quran
a) Pendidikan surau
b) Program belajar: membaca Al-quran,ibadat,keimanan dan akhlak
c) Cara belajar, dengan duduk bersila dihadapan seorang gurumyang juga
bersila, orang perorang belajar mebaca al-quran sesuai kemajuan masing-
masing anak.
d) Lama belajar, lama belajar tidak ditentukan denagan pasti hal ini ditentukan
kemampuan, kerajinan dan kemauan pengajar/pengaji masing-masing.
4. Pengajian kitab
Pendidikan kitab sebagian besar dari mereka telah tamat mengaji al-quran,
progaram belajar adalah mempelajari ilmu sharaf,ilmu nahu,ilmu fiqih,dan ilmu
tafsir. Cara belajarnya yaitu dengan menghafal kata-kata arab kemudian
menerjemahkannya kedalam bahasa melayu atau bahasa daerah.
e. Pendidikan Islam Tradisional Di Pulau Jawa
a) Raden Fattah
Ia adalah bangsawan dari majapahit, santri dari pondok pesantren ampeldenta
surabaya. Ia mendirikan pesantren di Bintara, pada tahun 1476 di Bintara di
bentuk sebuah organisasi Bhayangkare islah (Angkatan Pelopor
Pembangunan) organisasi pendidikan islam pertama dan bertujuan
meningkatkan usaha memajukan pendidikan islam. Dengan programnya yaitu:
a) Tanah Jawa-Madura dibagi menjadi beberapa bagian daerah pendidikan
dan setiap daerah dipimpin seorang Wali dan dibantu Bidal
b) Supaya mudah untuk dipelajari dan diterima masyarakat maka pendidikan
dan ajaran agama islam diajarkan lewat buadaya selagi tidak menyalahi
hukum syara.
6
c) Para wali dan para bidal selain pandai harus mampu mejaga budi pekerti
dan harus mampu menjadi suri tauladan bagi masyarakat sekelilingnya.
d) Di Bintara harus segera didirikan masjid Agung sebagai pusat kegiatan
pendidikan agama islam.
b) Wali Sanga ( Wali sembilan)
Penyebaran pendidikan islam Tradisional di Jawa- Madura dikembangkan
oleh para Wali yang dikenal dengan Wali Sanga yang terdiri atas:
a) Sunan Ngampel
Raden Rahmat, mendirikan pondok pesantren ampemdenta surabaya,
merancang berdirinya kerajaan Demak.
b) Sunan Bonang
Raden Maulana Makdum Ibrahim, murid Sunan Ngampel. Pendiri
pondok pesantren di daerah Tuban.
c) Sunan Giri
Raden Paku,mendirikan pondok pesantren di Gersik.
d) Sunan Drajat
Syarifuddin, murid dan putra Sunan Ngampel,menyebarkan Agama
Islam di daerah Sedayu JawaTimur.
e) Sunan Kalijaga
R.M. Said, putra Tumenggung Walaitikta, Bupati Tuban, terkenal
sebagai wali yang berjiwa besar,juga terkenal sebagai mubalig, filosuf.
Daerah operasinya tidak terbatas.
f) Sunan Kudus
Ja’far Sodiq, purta R. Usman Haji yang bergelar Sunan Ngudug.di
Jipang,Panolan, sebelah utara kota Blora. Ahli dalam bidang ilmu
agam terutama ilmu tauhid,usul,hadist,sastra,mantik dan ilmu fiqih.
7
g) Sunan Muria
Raden Umar Said, putra Sunan Kalijaga, pencipta gending Sinom dan
Kinanti. Daerah operasinya ialah didesa-desa yang jauh dari pusat kota.
h) Suanan Gunung Jati
Faletehan, berasal dari pasai (aceh) ia meninggalkan pasai dan belajar
ilmu di mekah kemudian menetap di Jawa , mengabdi kepada kerajaan
Demak pada masa pemeritahan pangeran Trenggono. Kemudian diutus
Demak untuk mengislamkan Jawa Barat.dan menaklukan kerajaan
pajajaran,dan berdirilah kerajaan Islam Banten.seluruh Jawa Barat
berhasil diislamkannya kecuali daerah Baduy.
i) Syech Siti Jenar
Ia mengajarkan ajaran Jumbuhing Kawula Gusti. Karena ajaran ini ia
dijatuhi hukuman mati oleh para wali.
D. PENDIDIKAN KATOLIK DAN PROTESTAN
1. Pendidikan Katolik Di Indonesia
a. Kedatangan Orang Portugis
1) Cita-Cita Membangun Negeri Jajahan
Bangsa Portugis selama abad ke 16 bercita-cita menguasai
perdagangan dan perniagaan di Timur-Barat, dengan cara menemukan
jalan laut menuju daerah Timur dan menguasai bandar dan daerah mata
rantai perdagangan dan perniagaan Timur-barat melalui laut.
2) Albuquerque
Ia bermaksud mendirikan negeri jajahan yang besar dengan jalan
melakukan penaklukan-penaklukan terhadap: goa(india),Malaka 1511
dan di usir 1641 oleh Belanda, Aden berusaha direbut namun tak
berhasil, ormuz di teluk persia 1515,Ternate menjadi pijakan Portugis
di Maluku.
8
b. Sekolah Missionaris
1) Franciscus Xaverius
Disamping mencari kejayaan dan kekayaan bangsa portugis datang ke
Timur termasuk juga indonesia untuk menyebarkan agama yang
mereka anut, yaitu agama Katholik.oleh karena itu dalam setiap operasi
perdagangannya selalu menyertakan pendiri-pendiri missionaris, salah
satunya ialah Franciscus Xaverius yang menyebarkan agama katolik di
Halmahera,Ternate dan Ambon.
2) Orde Jesuit
Orde ini didirikan oleh Ignatius Loyola (1491-1556) tujuannya adalah
Ad Majorem Die Glorian (A.M.D.G.) yaitu segala sesuatu untuk
keagungan Tuhan. Untuk mencapai tujuannya itu ada tiga cara,
yaitu:memberi khutbah,memberi pelajaran,pengakuan.
3) Pendirian sekolah katolik
Pada tahun 1536 Antonio Galvano mendirikan sekolah missionaris di
Ternate untuk anak pemuka pribumi, dengan
mengajarkan:Membaca,Menulis,Berhitung dan Agama.
2. Pendidikan Protestan di Indonesia
a. Kedatangan Orang Belanda
1) Berdirinya Kompeni Belanda (VOC)
2) Usaha-usaha Kompeni
Mendirikan Batavia 1619, merebut Malaka dari tangan Portugis
1641,dan melakukan perjanjian-perjanjian dengan raja-raja di berbagai
Nusantara.
b. Pendirian sekolah-sekolah Zending
1) Sikap VOC terhadap Pendidikan
a) Membiarkan terselenggarnya pendidikan Islam Tradisional di
Nusantara
b) Mendukung diselenggarakannya sekolah-sekolah yang bertujuan
menyebarkan Agama kristen.
c) Melakukan Usaha-usaha pendirian sekolah-sekolah selama
kekuasaan VOC.
top related