aspek pembelajaran
Post on 07-Aug-2015
108 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Kelompok kecil yang terdiri dari enam atau delapan orang (tiga atau empat pasang) dapat
dipakai agar setiap siswa memiliki kesempatan untuk menyampaikan pelajaran. Lab
microteaching harus menyediakan lingkungan yang “aman” bagi praktek para target. Jika
praktek pertama dilakukan di kelas yang sebenarnya, ini akan sulit untuk fokus pada sebuah
target. Guru dan murid harus mengikuti banyak variabel dan merasa bertanggungjawab untuk
menyampaikan setiap pelajaran sebaik mungkin. Dalam microteaching, kesuksesan umum
pelajaran bukanlah hal utama dan perhatian dapat disampaikan untuk menerima target. Tujuan
utamanya adalah untuk mempraktekkan dan menerima timbal balik dalam percobaan sebuah
keterampilan. Microteaching dapat membebaskan murid untuk melakukan ini karena banyak
variabel yang sudah disisihkan. Peserta didik “merangkak sebelum mereka berjalan, berjalan
sebelum lari, dan lari setelah mereka belajar berjalan”. Menjadi sedikit tekanan, guru dan murid
mendapatkan keuntungan dari percobaan awal sebelum keterampilan baru atau metode
dipraktekkan disekolah.
Untuk membantu menyediakan kesempatan belajar yang “aman”, topik yang dipilih tidak
kompleks, atau membutuhkan kedalamn pokok pelajaran, dan tidak lebih lama dari sepuluh
menit. Topik haruslah cocok dengan praktek target contohnya jika teknik bertanya adalah
targetnya, maka konten dan metode pengajarannya harus meminjamkan mereka sendiri terhadap
pemakaian pertanyaan.
Ketika tujuan utama lab adalah untuk guru dan murid untuk membuat percobaan target
yang “ama”, maka pertimabangan kedua menjadi sesuai dengan tatget selanjutnya, dengan
pertemuan, observasi, pengumpulan data, komunikasi, dan keterampilan antar diri. Lalu guru dan
murid harus mempelajari diri mereka sendiri dan bagaimana menjadi pengamat yang efektif yang
dapat mengumpulkan data yang bermakna dan deskriptif.
Jika enam kelompok dipakai, waktu dua jam harus dipisahkan untuk memberikan murid
kesempatan untuk mempraktekkan target. Dua puluh dampai tiga puluh menit waktu tambahan
dibutuhkan jika delapan kelompok digunakan. Instruktur lab harus menjadi seorang fasilitator.
Diakhir lab, instruktur menanyakan pembelajaran tentang target, pengumpulan data, dan
pertemuan. Awalnya, pasangan harus memulai di depan seluruh kelompok lab agar mereka dapat
mempelajari teknik pertemuan yang efektif. Kemudian, instruktur dapat mengunjungi setiap
kelompok dan lalu dalam jurnal profesional pribadi, pembelajaran dan perasaan tentang praktek
sekolah target dapat direkam.
Idealnya, pelajaran harus direkam minimal dua kali untuk membandingkan “sebelum”
dan “sesudah” performa. Dibawah ini adalah saran untuk lab microteaching.
Langkah-langkah untuk Mempraktekkan Target dalam Lab Microteaching
1. Guru dan murid berpasangan. Pasangkanlah pra pertemuan, observasi dan pengumpulan
data, dan pasca pertemuan dalam setiap pelajaran yang diajarkan.
2. Setaia guru dan murid mempersiapkan rencana pelajaran untuk setiap lab. Rencana
harus menitikberatkan pada apa yang akan dilakukan oleh guru dan murid untuk
menerima pelajaran dan apa yang akan diselesaikan untuk menerima target profesional.
Rencana pelajaran dipegang oleh instruktur untuk saran tertulis. Ini dikembalikan ke lab
selanjutnya.
3. Setiap pasangan guru dan murid menyelenggarakan pra pertemuan tentang pelajaran
yang akan disampaikan. Seorang murid bertindak sebagai “penolong guru” yang
merencanakan pelajaran yang sedang dibahas. Penolong mencari apa yang akan
dilakukan oleh yang lain seperti: (a) tujuan pelajaran, konten, materi dan bantuan,
pengaturan, perkembangan, penutupan dan evaluasi, dan (b) bagaimana yang lain
menerima target profesional, dan bagaimana data direkam. Perilaku penolong mencakup
mendengarkan, mencari informasi, memperjelas, mencari pilihan dan konsekuensinya.
Penolong tidak mengucapkan apa yang dilakukan, atau dia menolong yang lain menguji
rencana, menyamakan perhatian, memfasilitasi penyelesaian masalah, memberikan
empatetik, dan harus mempunyai pemahaman yang lebih baik, dan menjadi nyaman, dari
apa yang akan diselesaikan dalam pelajaran.
4. Pelajaran diajarkan dan data dikumpulkan. Guru dan murid mengajarkan pelajaran ke
kelompok lab mereka. Sebelum mengajar, “guru” meminta anggota grup untuk
memerankan kelompok umut tertentu memberitahukan prasyarat pengetahuan atau
keterampilan yang dianggap akan didapat.
5. Setiap pasangan menyelenggarakan pasca pertemuan setelah pelajaran. “Penolong”
harus dibantu untuk mempertimbangkan pentingnya data dan bagaimana mereka
disampaikan dalam cara yang menolong “guru’ menganalisa data dam rencana. Data
dianalisa dan ditetapkan. Jika target membutuhkan praktek lebih, perhatian lebih harus
diberikan dan kapan dan bagaimana menyampaikannya. Contohnya mungkin guru
memutuskan bahwa praktek tambahan dibutuhkan dan juga pemeriksaan rencana
terhadap murid lebih efektif; dan bahwa dalam pelajaran sekolah, target harus
menekankan pemeriksaan untuk melihat jika tujuan dimengerti. Daftar pemeriksaan
pasca pertemuan disediakan dalam Gambar 1.10.
6. Mewawancarai target percobaan, mengumpulkan data, dan pertemuan. Dibawah
bimbingan instruktur lab, kurang lebih sepuluh menit harus dilakukan untuk menguji
pembelajaran tentang target dan pengumpulan data dan pertemuan. Guru didorong untuk
lebih jauh bagaimana mereka akan mencoba target dalam pelajaran sekolah. Rencana
pelajaran dan rekaman timbal balik dipegang instruktur lab untuk komentar dan saran.
7. Guru dan murid menggambarkan percobaan target profesional mereka. Sebelum target
profesional dicoba didalam kelas, guru memutuskan apa yang mereka sudah pelajari dan
apa yang akan emreka coba lakukan sebelum mereka mencoba target lagi. Ini bermanfaat
bagi murid untuk menjaga jurnal untuk rencana pelajaran dirumah dan timbal baliknya,
dan merekam refleksi tentang pengalaman dan rencana bagi praktek selanjutnya.
meskipun performa target tertentu ditekankan selama microteaching, prosesnya tidak
berjalan seperti mesin. Rencana untuk menerapkan prinsip meliputi proses selama pelajaran
diajarkan. Konten ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman dalam mengajarkan prinsip-
prinsip. Ini terjadi melalui aplikasi prinsip-prinsip terhadap konten baru. Gambarnya bisa dilihat
dibagian 1.10.
PKG dan Pengalaman Lapangan
Dua set standar bagi kompetensi guru sudah dibahasa dalam bab ini. “Komponen Praktek
Profesional Danielson (Gambar 1.2); “Profil Penempatan Waktu Campuran Sekolah
Dasar/Menengah (1.3). Gambar 1.2 adalah profil kompetensi guru. Ini mengelompokkan kriteria
untuk keterampilan mengajar dan kompetensinya. Profil menyediakan rencana pebelajaran dan
alat penilaian dalam perkembangan keterampilan mengajar.
Daftar Periksa Pra Pertemuan Daftar Periksa Pasca Pertemuan
_____ Topik
_____ Identifikasi konten
_____ Prasyarat pembelajaran
_____ Perlengkapan
_____ Perkembangan
_____ Penutupan
_____ Materi dan bantuan
_____ Evaluasi
_____ Idebtifikasi target
_____ Aksi untuk menerima target
_____ Metode pengumpulan data
_____ Mewawancarai pelajaran mengenai
rencana untuk menerima tujuan oleh murid
_____ Mengulas target dan metode
pengumpulan data sebagaimana disetujui
_____ Presentasi data yang sudah dikumpulkan
_____ Analisis data oleh kita (seperti yang
dibantu oleh penolong jika ada)
_____ Keputusan oleh guru tentang pentingnya
data
_____ Keputusan oleh guru untuk menentukan
ulang untuk kegiatan selanjutnya
kriteria pemakaian profil berlangsung selama praktek guru pemula (pengalaman lapangan). PKG
dalam halaman 29-40 memuat penjelas bagi setiap komponen. Penjelas terjadi selama rangkaian
kesatuan dari “efektif” sampai “tidak efektif”.
Selama pengalaman lapangan kita akan mempunyai dua tujuan: (1) membantu murid
belajar dan; (2) perkembangan profesional pribadi (Gambar 1.11). Pengajaran berdasarkan mata
pelajaran dan unit rencananya. Utntuk membantu murid belajar, guru memutuskan apa yang akan
diajarkan, tujuan yang akan dicapai, dan penilaian yang akan digunakana untuk menemukan
seberapa baik murid sesuai dengan tujuan. Fokusnya berada dalam peserta didik. Tujuan
perkembangan profesional pribadi adalah untuk menemukan seberapa efektif mereka dalam
meyampaikan pelajaran. Tujuan deskriptif informasi harus dikumpulkan dalam performa guru.
Untuk mendapatkan informasi ini haruslah memutuskan kompetensi profesional tertentu (disebut
target) dimana kita memberikan timbal balik data. Fokusnya berada dalamperkembangan
profesional kita.
Mempraktekkan Membuat Keputusan Profesional
Adalah penting untuk menggunakan criteria dalam PKG secara selektif sebagaimana kompetensi
berkembang. Kompetensi dibawah ini bekerja dengan baik bagi tahun pertama atau kedua guru:
Perencanaan pelajaran
Keterampilan komunikasi
Keterampilan antar diri
Permbukaan dan penutupan
Memberikan arah
Keterampilan managemen dasar
Mengatasi gangguan kecil
Keterampilan bertanya
Membuat presentasi variatif
Mengajarkan sebuah keterampilan
Konsep pengajaran
Fokus terhadap Murid
Topik
Tujuan
Prasyarat
Pembelajaran
Pembukaan
Perkembangan
Penutupan
Evaluasi
(a)Formatif
(b) Sumatif
Fokus terhadap Guru
PKG
Kompetensi/Target
Area dan Spesifik
Kompetensi/Target
Prosedur untuk Mencapai Kompetensi/Target
BAGIAN 1 BAGIAN 2
Kita menyarankan: (1) Bacalah teks deskripsi kompetensi. (2) Berikanlah penilaian sementara
dari kapabilitas pengajaranmu. (3) Bacalah kriteria dalam program kompetensi. (4) Pilih atau
rancang lebar data dasar (contoh dilampirkan dalam bab ini). (5) Microteachingkanlah sebuah
pelajaran dengan salah satu kompetensi diatas sebagai sebuah fokus, dengan gurumu atau dengan
patner yang mengumpulkan data.
MENGGUNAKAN PROFIL KOMPETENSI GURU UNTUK MERENCANAKAN
TARGET DAN MERANCANG LEMBAR DATA. Daftar kompetensi dan deskriptornya
dilampirkan dalam bab ini. Ketika berencana untuk menerima target, bacalah deskriptornya.
Ujian menggunakan sebuah kompetensi untuk merencanakan target dan merancang lebar data
ditunjukkan da;am gambar 1.12. Data yang dikumpulkan harus deskriptif. Pernyataan
menghakimi seperti “suara besar” atau “diamlah” tidaklah membantu. Lebih baik
mendeskripsikan apa yang terjadi, contohnya, “semua pertanyaan bisa didengar oleh semua yang
ada diruangan ini”, atau “beberapa respon kedalam kelas telah diberikan ketika murid berbicara”.
Kadang ketika mengumpulkan data “+’s” dapat digunakan untuk observasi positif dan “-‘s”
untuk menyarankan bahwa sebuah pilihan mungkin diperlukan. Lembar data dapat menjadi
menarik dengan penambahan seperti waktu atua permulaan, pertengahan, akhir pelajaran,
pertanyaan atau respon terhadap murid tertentu menggunakan rencana denah tempat duduk dan
posisi guru didalam ruangan.
Sebelum mengajar, beritahu guru atau patner tentang dua tujuan kita (pembelajaran
murid dan profesional target) untuk diterima.
Gambar 1.12 Contoh Target Profesional Bahasa Lisan Menggunakan Deskriptor PKG yang
Tepat
A: Kualitas Personal dan Profesional
3. Peragakan Bahasa Lisan dan Tulis yang Tepat
Bahasa Oral
Deskriptor:
Bisa didengar, jelas, menyenangkan, ekspresif; ucapan jelas dan berbeda; menghindari
manerisme; pemakaian bahasa yang bagus; cocok dengan kemampuan murid; kemampuan untuk
menghubungkan murid melalui bahasa.
[catatan: Berdasarkan kritertia diatas, guru membuat lembar data sederhana dan meminta guru
untuk mengumpulkan informasi deskriptif.]
Komunikasi Oral
Observasi:
Dapat didengar _________________________________________________________________
Jelas _________________________________________________________________________
Menyenangkan dan ekspresif _____________________________________________________
Ucapan benar dan berbeda _______________________________________________________
Menghindari manerisme _________________________________________________________
Pemakaian bahasa _____________________________________________________________
Cocok dengan kemampuan murid _________________________________________________
Bahaslah bagaimana pelajaran dan target profesional berjalan setelah pelajaran disampaikan dan
apakah target diterima atau membutuhkan perhatian lebih.
Data yang terkumpul harus diberikan kepada kita. Buatlah penilaian berdasarkan
personal analisa data. Contohnya, daripada berkata “kau terlalu keras suaranya”, lebih baik
meninterpretasi data dan berkata “saya melihat saya cenderung berbicara keras pada permulaan
pelajaran untuk meraih perhatian. Saya akan mengusahakannya”, dan melalui proses seperti ini
kita dapat membangun sebuah bank kompetensi.
MERANCANG JENIS TARGET LAIN DAN LEMBAR DATA. Kita didorong unruk
merancang lembar data pribadi. Baiknya, lembar data digunakan diakhir bab. Setiap lembar
berdasarkan penelitian dan dapat digunakan sebagia fondasi awal untuk mengumpulkan data.
Bebaslah untuk mengadaptasikan lembaran yang berhubungan dengan tujuan kita dan dalam
hubungan terhadap perkembangan rencana pelajaran.
Ada sumber target lain serta lembar data dan PKG, target adalah contoh praktek yang
baik. Jika, contohnya, kita menyaksikan keterampilan pengelolaan guru yang berpengalaman,
keterampilan dan pendekatan ini dapat dideskripsikan dan digunakan sebagai target. Atau sebuah
artikel yang mendeskripsikan kesuksesan dari pertanyaan tertentu atau pendekatan diskusi dapat
menjadi sumbernya. Banyak sekolah memproduksi brosur praktek yang bagus dan ini dapat
dijadikan sumber. Kita dapat mencoba target tertentu untuk melihat apakah ini akan berhasil.
Pengajaran Kelas untuk Mempraktekkan Target
Satu, dua, atau lebih orang dapat ditempatkan dengan guru (sponsor atau mentor). Tujuan utama
penempatan kelas adalah untuk mempraktekkan target tertentu dalam pengaturan realistis.
Bristor, Kinzer, Lapp, dan Ridener (2002) berkata, “satu dari dalih utama yang muncul dari
pergerakan perbaikan pendidikan guru adalah pentingnya hubungan sekolah-universitas” (hal.
688). Mereka membahas pentingya pendidikan yang lebih tinggi dan sekolah dalam pendidikan
guru. Mereka menyokong banyak tema kritis terhadap teks ini, termasuk kesadaran “pesatnya
perkembangan teknologi informasi dalam pendidikan guru” dan “harus siap untuk mengajar
dalam pengaturan berbeda secara budaya” dan harus menghubungkan teori ke praktek, praktek
pelajaran ke pembelajaran dan perkembangan, dan untuk menghubungkan konten pengetahuan
dengan metode (hal. 689). Bristor dkk menekankan pentingnya bagi guru “membuat bagian
metodologi universitas realitas kelas dan pengalaman pribadi mereka, daripada pengalaman yang
hanya ada dalam batasan-batasan universitas” (hal. 697).
Nilai kerjasama universitas-sekolah public dipelajari oleh Dever dan Klein (2003).
Pentingnya guru dan mentor dan kebutuhan bagi mereka untuk melakukan pelatihan dalam
supervisi atau perkembangan profesional dideskripsikan. “Program pendidikan guru lebih
mungkin efektif, usaha kolaboratif fakultas universitas dalam seting akademis dan guru sekolah
public dalam ruangan dibutuhkan.” Kerjasama seperti itu membawa manfaat seperti “kesesuaian
antara akademis dan pengalaman lapangan” (hal.246).
PROSEDUR. Guru dipilih untuk bekerja dengan setiap pasangan. Sesi orientasi guru harus
diselenggarakan untuk menjelaskan tujuan pengalaman praktikum, dan peran murid, guru, dan
instruktur fakultas. Guru harus diberi:
Lembar informasi tentang setiap orang dalam pasangannya.
Materi yang menjelaskan prosedur dipakai dan target yang diperhatikan, dengan
instrument pengumpulan data ayng cocok dengan topik yang akan dipelajari.
Jadwal untuk pembelajaran tentang dan mempraktekkan target profesional.
Prosesnya harus berlanjut untuk dipakai seperti di lab.
Sepasang dapat memimpin pertemuan dengan input dari guru. Kepemilikan dan
tanggungjawab bagi pembelajaran berlanjut bagi guru. Guru bukanlah seorang ahli yang
“berkata”. Mereka adalah penolong yang menyediakan kesempatan untuk mengajarkan pelajaran
yang meminjamkan diri mereka sendiri untuk mempraktekkan target yang merupakan tujuan
utama pelajaran.
Langkah-langkah yang Disarankan untuk Mempraktekkan Target dalam Kelas
1. Setiap pasang ditempatkan dengan guru kelas. Sebelum kunjungan pertama, murid
memperkenalkan diri mereka dan mengatur untuk bertemu mereka. Kunjungan adalah
untuk orientasi sekolah dan kelas, agar guru dan murid mengenal satu sama lain dan
membahas peranan mereka.
2. Guru memberikan murid sebuah topik pelajaran. Selama kunjungan pertaman, mungkin
kunjungannya disetujui, atau murid mungkin menghubungi guru untuk meraih sebuah
topik, yang diberikan yang sesuai dengan jadwal kelas dan cocok dengan praktek target.
3. Pra-pertemuan terjadi sebelum setiap pelajaran disampaikan. Pasangan guru dan murid
dengan bantuan guru yang bekerjasama dengan mereka. Setiap patner guru dan guru yang
bertindak sebagai penolong dalam pokok yang dideskripsikan diatas untuk microteaching.
4. Pelajaran disampaikan dan data dikumpulkan. Patner dan guru kerjasama mengobservasi
dan mengumpulkan data. Penekanan berada dalam praktek target, meskipun target kedua
dapat ditanyakan oleh guru-murid dan disetujui oleh “guru” dan “penolong”.
5. Guru-murid mengadakan pasca pertemuan dengan patner dan guru kerjasama mereka.
Kesempatan harus ada bagi penolong untuk melihat pentingnya data yang terkumpul dan
bagaimana data disajikan agar guru-murid dapat menganalisa mereka dan merumuskan
rencana untuk kesempatan yang akan dating. Guru-murid menganalisa data dan
memutuskan signifikansi mereka. Jika target membutuhkan praktek lebih lanjut, keputusan
dibuat tentang aspek spesifik yang membutuhkan perhatian dan ketika, dan bagiamana,
praktek lebih lanjut akan terjadi.
6. Refleksi tentang pembelajaran melalui praktek kelas target terjadi. Murid harus berfikir
jeli tentang apa yang mereka sudah alami dan apa yang akan dilakukan selanjutnya unruk
mengembangkan kecakapan yang lebih jauh dalam penggunaan target. Murid harus
melibatkan rencana pelajaran untuk pelajaran yang mereka ajarkan, timbal balik yang
diterima, dan refleksi tentang hal ini dalam jurnal profesional.
Refleksi: Menggunakan Jurnal Profesional
REFLEKSI DAN MEMBUAT KEPUTUSAN. Tujuannya untuk membantu kita sebagai guru-
murid untuk menjadi pembuat keputusan yang analitis dan aktualis. Rekamlah refleksi tentang
pembelajaran dan rencanamu untuk kesempatan target yang akan datang dalam sebuah jurnal
profesional. Pertimbangkan juga bagaimana target spesifik berjalan sesuai dengan semestinya.
Ketika target awalnya dipraktekkan terpisah, mereka tidak akan terjadi didalam ruangan hampa.
Mereka harus menjadi bagian dari membuat keputusan guru-murid. Seperti halnya artis yang
menggambar menggunakan minyak, mereka harus menerima pengetahuan dan teknik medium
dan pengetahuan tentang bentuk, garis, keseimbangan, dan tekstur, dan guru juga harus belajar
keterampilan dan strategi yang digunakan oleh guru yang efektif dan kreatif.
JURNAL PROFESIONAL. Refleksi tertulis tentang perkembangan pengalaman dapat menjadi
pengalaman yang luar biasa. Kau harus duduk dan berfikir tentang apa yang terjadi dan yang
akan terjadi. Membuat jurnal yang efektif melibatkan peran kognitif dalam mengingat,
menganalisa, menyatukan, mengevaluasi, dan merencanakan. Catatan pertumbuhan profesional
yang muncul sebagai catatan dibuat. Kita dapat memvisualisasikan dimana kita, dimana kita
sekarang, dan apa yang kita harapkan untuk dituju. Saran untuk menjaga jurnal adalah dibawah
ini.
Menjaga jurnal
1. Pembagi. Buatlah sebuah halaman judul dan pembagi untuk memisahkan jurnal dalam
mapmu. Gunakanlah heading: Pengalaman Kelas; Pengalaman Lab Microteaching,
Pengalaman Ruangan Kelas; Investigasi Khusus; Penilaia; dan Pilihan Karir. Tempatkan
cek daftar jurnal di depan.
2. Pengalaman Kelas. Fokus utama untuk seksi kelas kampus harus menjadi target
profesional mingguan. Gunakanlah heading: Deskripsi (apa yang sudah disampaikan,
dibahas, dan diperagakan?) Apa yang kamu pelajari? Bagaiman kamu merasakannya?);
Maksud (Apa yang kamu hendak lakukan karena apa yang sudah kamu pelajari ketika
kamu mempraktekkan target di lab? Apa khususnya? Bagaimana? Kapan?).
3. Pengalaman lab microteaching. Untuk seksi lab microteaching, gambarkan tentang
pelajaranmu berlangsung yang berhubungan dengan target dan apa yang kamu pelajari
tentang target karena sisa dari pengalaman labmu. Di bawah heading “deskripsi”,
gambarkan apa yang terjadi di lab; di bawah “pengaruh yang kuat”, beritahukan apa yang
kamu pelajari tentang targetmu karena pelajaranmu dan pelajaran yang lain; dibawah
“maksud” apa yang akan kamu lakukan karena pembelajaranmu dan perasaan ketika
kamu mempraktekkan target di sekolahmu. Lampirkan rencana pelajaranmu.
4. Pengalaman dalam kelas. Untuk seksi pengalaman dalam kelas, di bawah heading
“deskripsi”, deskripsikan: (a) bagaimana kamu mempraktekkan target; (b) bagaimana
patnermu mempraktekkan target; dan (c) bagaiman guru kerjasamamu menggunakan
target. Dibawah “pengaruh yang kuat”, gambarkan apa yang kamu pelajari dan
bagaimana kamu merasakan tentang mempraktekkan targetmu; dan praktek target
patnermu. Dan di bawah “maksud”, jelaskan secara khusus apa yang akan kamu lakukan
dalam mempraktekkan targetmu selanjutnya. Lampirkan rencana pelajaranmu dan semua
timbal baliknya.
5. Observasi sekolah. Rekamlah hal yang kamu lihat atau dengar di kelas, lab, atau
bangunan yang membuat sebuah pengaruh, atau membuatmu merasa heran. Apa kamu
membaca sesuatu, atau berinteraksi dengan kepala sekolah, guru, murid, atau yang
lainnya?
6. Penilaian. Lakukanlah inventarisasi perkembangan profesionalmu. Indikasikan apa yang
kamu pelajari dan bisa lakukan sebagai seorang guru diawal masa. Apa yang kamu
ketahui sekarang dan dapat lakukan dan apa kamu masih ingin tahu dan mampu untuk
melakukannya. Ambillak stok lagi diakhir dan bawalah dimana kamun meninggalkannya
dipertengahan masa.
7. Pilihan karir. Diakhir masa, berikanlah komentar terhadap pilihanmu untuk menjadi
seorang guru. Apa kamu masih ingin menjadi seorang guru? Kenapa? Tingkat atau level
usia berapa? Rencana masa depan? Apa alternative lain yang kamu punya? Apa yang
mempengaruhinya, pilihanmu?
Ringkasan
Ada banyak perubahan dalam pendidikan guru selama dua dekade terakhir. Guru yang efektif
mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam penggunaan prinsip dasar dan praktek
pengajaran. Kamu harus menjelajahi penelitian terbaru, dan menerima pengetahuan teoritis dan
keterampilan mengajar yang tepat. Program pendidikan guru harus direncanakan secara
komprehensif dan berkembang. Seorang guru harus memiliki kemampuan dan karakteristik
tertentu. Mengajar, seperti profesi lain, mempunyai pengetahuan dasar tersendiri. Disarankan
bahwa guru masa kini menjadi peneliti berkelanjutan dan praktisioner efektif dan pelajar yang
awetsebuah pendekatan terhadap pendidikan guru bercampur dan microteaching di kelas fakultas
dan dengan pengalaman mengajar di sekolah. Sebuah kerangka bagi perkembangan profesional
yang membentuk struktur teks ini adalah PKG. modelnya secara luas dipakai oleh Danielson.
Modelnya menyediakan sebuah rencana dan fondasi untuk pelatihan guru. Adaptasikanlah ini
kedalam kebutuhan pengajaranmu sebagaimana kamu menghidupkan pengalaman yang sudah
kamu pelajari.
DESKRIPTOR UNTUK KOMPETENSI DALAM PROFIL PRIBADI KAMU
Deskriptor di bawah sesuai dengan kompetensi yang dibuat menjadi daftar di profil sebelumnya.
Dua pertanyaan dibuat hormat dengan hormat terhadap setiap kompetensi. Pernyataan pertama
menggambarkan penggunaan kompetensi efektif. Dan pernyataan kedua menggambarkan
penggunaan kompetensi tidak efektif.
PROFIL KOMPETENSI GURU
Penampilan Efektif Penampilan Tidak Efektif
KETERAMPILAN KOMUNIKASI (BAB 2)
Penggunaan bahasa oral dan tertulis yang
tepat
Dapat didengar, jelas, menyenangkan dan
ekspresif; mengontro volume dengan tepat;
ucapan benar dan berbeda; ejaan yang benar
dan pemakain tata bahasa; penggunaan bahasa
yang baik; lembaran mudah dimengerti; kerja
tertulis dapat dipresentasikan.
Tidak dapat didengar atau monoton; ucapan
yang tidak benar; pemakaian bahasa Inggris
yang rendah; murid kesulitan memahami guru;
sedikit usaha untuk memperbaiki penggunaan
bahasa; kerja tertulis tidak teratur dan
membingungkan.
Penggunaan keterampilan antardiri yang
efektif
Empatetik (mencoba memahami yang lain) dan
membantu yang lain memahaminya; adalah
yang lain daripada berpusat pada diri sendiri;
peragakan, ajarkan, dan berharap keterampilan
antardiri digunakan oleh murid.
Pendengar yang kurang; tidak empatetik (tidak
mencoba memahami yang lain), tidak
membantu yang lain memahami diri sendiri;
adalah diri sendiri daripada berpusat pada
orang lain; tidak mengajarkan atau berharap
keterampilan antardiri digunakan oleh murid.
ISU UNIVERSITAS (BAB 3)
Hal yang bermanfaar dari semua murid
Mendemonstrasikan cara profesional dengan
peduli terhadap murid tanpa memandang level
perkembangan, kapasitas, penanampilan,
kesehatan, eksepsionalitas, status ekonomi,
gender, agama, ras, atau latar belakang budaya.
Respon terhadap kebutuhan semuanya
Respon semua kebutuhan semua murid;
jagalah sumber kebutuhannya; doronglah dan
kenalilah perkembangan terhadap kemampuan
individu.
Gaya pembelajaran
Kenalilah tingkat gaya pembelajaran,
ketahuilah tentang tingkat kecerdasan; mampu
untuk membuat ruang kelas yang berbeda;
Komunikasi antar budaya
Aspek dan kerja dalam tingkat referensi
budaya di ruang kelas; sadar akan cara
Membedaka atau meniru atau berbuat dalam
pilihan pribadi; cenderung memperlakukan
semua murid sama tanpa memandang
kebutuhan individu; telat merespon kebutuhan
individu.
Memperlakukan semua murid sama tanpa
memandang kebutuhan individu; telat
merespon kebutuhan individu.
Sedikit kesadaran dalam tingkat gaya
mengajar; mempunyai rasa yang kecil dalam
arti kecerdasan; instruksi semua kelas
dominan.
Sedikit atau tidak ada pengakuan tingkat
perbedaan budaya di kelas: semua atau
berkomunikasi antara dan dalam budaya. sebagian pelajaran menggambarkan pandangan
dominan sebuah budaya.
SIKAP DAN NILAI-NILAI (BAB 4)
Membantu murid memahami sikap dan nilai-
nilai
Mendemonstrasikan cinta pembelajaran dan
respek kepada yang lain; menolong murid
memahami sikap dan nilai-nilai mereka;
mengatur tujuan dan memilih aktivitas yang
tepat untuk perkembangan sikap dan nilai-
nilai; membantu murid mengatasi sikap
negative dan rendahnya harga diri.
Membuat iklim kondusif kelas positif untuk
pembelajaran yang berpusat pada murid
Ciptakanlah lingkungan yang menyenagkan
kondusif untuk pembelajaran; bantulah
perkembangan partisipasi oleh semua pelajar;
sesuaikanlah secara cepat dengan tensi pribadi;
ciptakanlah sikap positif terhadap dan
rangsangan untuk permbelajaran.
Tunjukkanlah ketertarikan terhadap murid
individu
Jelajahilah ketertarikan setiap individu;
tunjukkan perkembangan dari kemampuan
khusus dan ketertarikan dari setiap murid;
usahakanlah untuk mengetahui murid secara
pribadi;temukanlah hubungan yang tepat untuk
mempertinggi perkembangan murid.
Doronglah dan dukunglah murid
Doronglah incividu dan kelas untuk mencoba
yang terbaik dari mereka dan bantulah
Memperagakan ketidaktertarikan dalam
pembelajaran dan kurangya respek terhadap
yang lain; memusatkan semata-mata pada
tujuan kognitif dan psikomotor; lupa terhadap
sikap dan harga diri murid.
Membuat perilaku negative terhadap yang lain;
mengizinkan tensi antardiri untuk dibangun
Tidak membuat usaha untuk mencari
kemampuan dan minat individu; tidak
menemukan hubungan dengan murid.
Tidak mendorong murid untuk menangani
karang untuk menerima potensial; tidak
perkembangan sikap positif terhadap yang lain
dan sekolah; aturlah hal yang menantang tapi
dengan tujuan yang dapat diterima; tunjukkan
percaya diri bahwa murid dapat menerima
tujuannya.
Doronglah murid untuk berpartisipasi
Perhatian murid distimulasi dipelihara;
gunakanlah variasi teknik; akomodasikanlah
kebutuhan dan minat murid; bangunlah
kesuksesan pengalaman yang tepat untuk
individu dan kelas; doronglah dan kenalilah
usaha.
menunjukkan percaya diri dalam murid;
sarkastik atau menganggap kecil dan secara
umum menyerang konsep pribadi individu;
memberikan atau mendorong sikap negatif
terhadap diri, yang lain, atau sekolah.
Pendekatan yang tidak menginspirasi terhadap
instruksi; lupa terhadap murid dan kebutuhan
kelas dan ketertarikan mereka; tidak
memberikan penerimaan oleh individu dan
kelas; mengajarkan hanya kepada murid
terbaik.
PENILAIAN DAN EVALUASI (BAB 5)
Menidentifikasi murid akademik, personal
dan kekuatan sosial
Gunakanlah metode formal dan informal untuk
mengidentifikasi kekuatan murid; berbagilah
penilaian kekuatan dengan murid;
gabungkanlah pengetahuan kekuatan murid
kedalam rencana untuk penilaian murid.
Nilailah perubahan dalam perkembangan
murid
Gunakanlah metode formal dan informal untuk
menilai perubahan dalam perkembangan
murid; jagalah rekaman yang akurat dan
komprehensif dari setiap perkembangan murid.
Gunakanlah murid dalam penilaian
Murid biasanya diberikan kesempatan untuk
mengatur atau kerja mereka dan untuk menilai
perkembangan mereka; murid dililbatkan
kedalam pertemuan individu dengan guru;
Cenderung berdiam diri dalam ketidakefektifan
dan kelemahan; tidak menilai kekuatan murid
dan membagikannya dengan mereka.
Tidak mendokumentasikan perkembangan
murid.
Murid tidak diberikan kesempatan untuk
menilai kerja mereka; tidak ada dialog dengan
murid tentang perkembangan.
penilaian diperlakukan sebagia sebuah
pengalaman pembelajaran.
Tunjukkanlah perkembangan murid
Penilaian murid diinterpretasikan untuk
mengevaluasi perkembangan murid; basis
untuk evaluasi disampaikan dengan jelas
kepada murid dan orang tua mereka; evaluasi
digunakan untuk mengatur tujuan untuk
perkembangan di masa depan.
Rekaman yang terorganisisr dengan baik
Rekaman terjaga dengan teliti, terorganisir
dengan baik, dan dapat dijangkau seperti,
(kehadiran, nilai, perkembangan murid,
penilaian murid, dan jadwal ujian, rekaman
perkembangan profesional, dan perkembagan
dalam pembelajaran yang penting sekali).
Diagnose dan remediasi
Bersikap dalam standar dan teknik yang dibuat
guru untuk remediasi atau memperkaya
profesional yang lain ketika tepat.
Evaluasi murid tidak berdasarkan pada
penilaian formal dan informal regular; evaluasi
dikabarkan sebagai nilai, dengan sedikit atau
tanpa kriteria referensi atau interpretasi.
Sedikit atau tidak ada bukti dari rekaman
terjaga yang dapat dipakai.
Tidak memeriksa atau menyediakan remediasi
atau pengayaan.
PENGELOLAAN KELAS (BAB 6)
Iklim positif kelas aman untuk pembelajaran
yang berpusat pada murid
Buatlah linkungan aman yang menyenangkan
untuk pembelajaran; bantulah perkembangan
partisipasi oleh semua pelajar; kenalilah tensi
antardiri; ciptakanlah sikap positif terhadap
dan ketertarikan dalam pembelajaran.
Komunikasikan dan awasilah harapan
Sediakanlah arah yang jelas dan dapat
Menciptakan sikap negatif terhadap yang lain
dan pembelajaran; memberikan tensi antardiri
untuk dibangun.
Pemberian arah yang kurang; tidak
diterima; bantulah perkembangan norma-
norma perilaku yang tepat; periksalah
pemahaman. Awasilah ekspektasi perilaku;
dekatkanlah perhatian dengan perilaku; periksa
secara berkala sebagaimana dibutuhkan.
Carilah dan gunakanlah prosedur dan
penggunaan kelas yang efektif
Kenalilah perilaku dalam tugas melalui
pencarian rutinitas dan prosedur yang tepat.
Gunakanlah gangguan kecil dalam cara yang
positif
Prosedur dari dan setuju dengan menonjol
danseketika terhadap gangguan kecil;
perhatikanlah keadaan yang tidak
menyenangkan.
Penggunaan pendekatan penyelesian
masalah untuk perilaku yang buruk
Gunakanlah pendekatan penyelesaian masalah
yang konstruktif; libatkanlah murid dan, ketika
tepat, yang lainnya; pastikanlah pemahaman
tentang konsekuensi dari sikap; sensitiflah
terhadap konsep diri murid dan tunjukkanlah
rasa tanggung jawab murid.
Menggunakan konsultasi ketika dibutuhkan
Kenalilah batasan diri untuk memahami
kebutuhan atau situasi unik; sediakanlah
dokumentasi yang tepat dan melibatkan yang
lain jika dibutuhkan (contohnya guru kerja
memperagakan atau menunjukkan perilaku
yang tepat; standar yang tidak konsisten dan
tepat; tidak memeriksa pemahaman; tidak
memberitahukan atau memberikan perilaku
yang tepat yang sering meluas; tidak
memperkuat perilaku yang tepat.
Rutinitas yang tidak konsisten dan tidak ada;
banyaknya perilaku diluar tugas.
Tidak sadar terhadap, tidak merespon, atau
merespon dengan tepat atau konsisten terhadap
gangguan kecil.
Otokratik, hukuman yang berpusat pada guru
berorientasi tidak sensitive terhadap konsep
diri murid; kurangnya rasa tanggung jawab
murid.
Tidak mengenali keterbatasan individu dalam
mencari kebutuhan dan situasi yang unik; gagal
melibatkan personil yang tepat.
sama; kepala sekolah; konselaor, layanan
sosial, orang tua,dst).
Mengantisipasi masalah dan merencanakan
untuk pengelolaan yang sukses
Mengantisipasi dan merencanakan masalah
yang potensial; yang membantu
memaksimalkan perilaku dalam-tugas.
Menggunakan keterampilan pengelolaan
secara efektif
Mendemonstrasikan kesadaran perilaku murid
diluar-tugas dengan konsisten; rencanakan
untuk dan mengawasi aliran konsisten dari
aktivitas yang bermanfaat; buatlah transisi
yang halus dari satu aktivitas ke yang lainnya;
adalah mampu untuk mengenali permasalahan
kecil tanpa mengganggu rutinitas kelas.
Melibatkan murid dalam memformulasikan
aturan dan konsekuensi kelas
Tunjukkanlah kepada murid disiplin diri;
libatkan murid dalam pengaturan dan
pengawasan aturan kelas dan konsekuensinya;
aturan dan konsekuensi tepat untuk setiap level
umur dan tingkat.
Menunjukkan pemahaman perilaku murid
Mampu untuk mengantisipasi masalah dan
mengidentifikasi sumber masalah dalam kelas;
gunakanlah isyarat untuk mengawasi perilaku
tanpa mengganggu seluruh kelas; perilaku
Tidak mengantisipasi atau merencanakan ulang
respon terhadap perilaku yang tidak
tepat;banayaknya perilaku diluar-tugas yang
terjadi.
Sering tidak sadar terhadap perilaku murid
diluar-tugas; tidak merencanakan untuk
mengorganisir kelas; transisi sering
mengganggu; penggunaan waktu yang tidak
efektif.
Mengatur aturan dan konsekuensinya yang
tidak tepat bergantung pada hukuman daripada
hadiah; tidak melibatkan murid dalam
mengatur dan memelihara aturan kelas dan
prosedurnya.
Ragu dan tidak tegas ketika berhadapan dengan
kasus disiplin; umunya tidak mengidentifikasi
sumber masalah; mengganggu seluruh kelas
untuk menegur pelanggaran besar dan kecil;
standar yang ditemukan dengan jelas dapat
membedakan antara gangguan besar dan kecil
dan responlah dengan tepat; teguran sesuai
dengan pelanggaran, bereaksi dengan cepat dan
meyakinkan dalam menangani kasus disiplin.
Praktek kejujuran dan konsisten
Praktek adil dan konsisten dalam
menyelenggarakan aturan dan menunjukkan
perilaku positif; perilaku positif dihadiahi dan
pelanggaran harus diberi konsekuensi yang
sesuai.
perilaku standar tidak dikenali atau jarang
diikuti; teguran tidak konsisten dengan
pelanggaran.
Tidak konsisten dalam menerapkan
konsekuensi atau hadiah untuk perilaku yang
tepat; hubungan antara konsekuensi dan
perilaku tidak sesuai.
PELAJARAN, UNIT PERENCANAAN DAN PENYAMPAIAN (BAB 7)
Menggabungkan keterampilan terhadap
semua subjek dan menyesuaikan kurikulum
terhadap kebutuhan individu
Merencanakan unit dan pelajaran,
menggabungkan semua keterampilan kedalam
semua subjek; menyesuaikan rencana
kurikulum terhadap kebutuhan individu.
Menggunakan aktivitas yang berpusat pada
murid yang beragam
Mengizinkan murid untuk terlibat dengan aktif
dalam sebuah tingkatan yang besar dari
aktivitas yang mendorong sesuai dengan
aktivitas dan evaluation; level perkembangan
dan kebutuhan murid dan ketertarikan yang
dikenali; aktivitas sering dipilih; sadar akan
kebutuhan untuk menyesuaikan terhadap
kebutuhan murid dan kelompok.
Rencana jangka panjang untuk membimbing
Tidak peka terhadap keterampilan esensial
yang lazim; tidak menggabungkan
keterampilan kedalam semua subjek; tidak
menyesuaikan rencana kurikulum terhadap
kebutuhan individu.
Aktivitas yang menentukan dipilih dan
dirutkan secara acak atau tidak tepat terhadap
level perkembangan dan ketertarikan dan
kebutuhan murid; sering tidak sesuai dengan
tujuan dan evaluasi; aktivitas selalu dipilih oleh
guru; tidak peka terhadap kebutuhan untuk
menyesuaikan kebutuhan kelompok dan
individu.
perkembangan murid
Berurutan secara khusus; keberagaman dalam
presentasi dan aktivitas murid; mengalamatkan
kesiapan murid; bisa menyesuaikan terhadap
keberagaman kebutuhan murid; menyediakan
untuk untuk evaluasi; merencanakan sebelum
pembelajaran.
Menggunakan unit tematik antardisiplin
Unit yang fokus pada tema/masalah/isu yang
spesifik, yang menggabungkan beberapa ranah;
realistis, berhubungan dengan minat murid.
Melibatkan murid dalam proses perencanaan
Murid dilibatkan dalam proses perencanaan.
Menyediakan pengelolaan kelas dalam
rencana
Rencana meliputi rencana yang rinci untuk
pengelolaan kelas.
Umunya gagal untuk merencanakan unit atau
draf atau seri pelajaran, dengan sedikit
koherensi, keberagaman, atau perhatian untuk
kebutuhan murid; rencana tidak tersedia untuk
yang lebih tinggi.
Unit selalu ranah subjek yang spesifik
Murid tidak berkonsultasi dan dilibatkan dalam
unit perencanaan.
Unit rencana tidak menggabungkan
pengelolaaan kelas.
VARIABEL PELAJARAN (BAB 7)
Menunjukkan kompetensi dalam
keterampilan pelajaran dasar
Menyediakan pengenalan pelajara;
memberikan penjelasan; kata-kata pertanyaan
jelas; menyediakan ulasan dan praktek;
memeriksa pemahaman murid; menyediakan
rangkuman pelajaran.
Untuk perkembangan secara keseluruhan
(fisik,sosial, emosional, kognitif)
Rencana terdiri dari aktivitas yang
mengalamatkan fisik, sosial, dan emosional
Pelajaran dikenalkan dengan tidak menarik,
tidak jelas; penjelasan membingungkan;
keterampilan bertanya berkembang rendah;
penutupan yang tidak efektif.
Pelajaran adalah kognitif yang utama.
serta kebutuhan kognitif.
Merubah aktivitas dan pendekatan
pengajaran
Secara konsisten menggunakan keberagaman
strategi mengajar dan metode yang tepat untuk
konten dan murid; eksperimen dengan
keberagaman cara mengajar.
Memastikan partisipasi dan kesuksesan
dalam setiap hal
Menilai perkembangan individu yang sedang
berlangsung; memodifikasi aktivitas untuk
partisipasi aktif untuk memastikan kesuksesan
setiap murid.
Melibatkan murid dalam dialog pelajaran
Melibatkan murid dalam dialog tentang
pengalaman dan pembelajaran mereka;
mewawancarai proses pembelajaran dengan
murid; mengajarkan strategi pengajaran yang
spesifik; mengawasi penggunaan strategi
pembelajaran
Menyediakan pembukaan dan penutupan
yang menarik
Selalu menyediakan pembukaan pelajaran dan
unit yang memfasilitasi transfer dari sebelum
ke pembelajaran baru; selalu menyediak
penutupan pelajaran dan unit, ayng mengulas
dan menyediakan transfer.
Mengurutkan konten untuk menemui
kebutuhan murid
Mengurutkan konten untuk menemui
kebutuhan murid; mengenali ketika organisasi
Menggunakan hanya satu atau dua strategi dam
metode; mencoba metode baru hanya ketika
benar-benar terdesak.
Sedikit penilaian individu; murid berharap
dilibatkan dalam aktivitas yang sama tanpa
memandang tingkat atau kemampuan mereka.
Aktivitas pembelajaran sering tidak
diwawancarai; proses pembelajaran tidak
diajarkan kepada murid; strategi pembelajaran
tidak diawasi.
Memulai pelajaran dan unit tanpa pembukaan;
pelajaran berakhir dengan mendadak, tanpa
ulasan dan transfer.
Mengikuti bimbingan teks atau kurikulum
dengan memutuskan kebutuhan murid; konten
teks tidak tepat; menggunakan pengelola lebih
tinggi dan dalam-perkembangan; membantu
mengembangkan kemampuan murid untuk
mengenali struktur dan pola dalam konten.
Menyediakan transfer pembelajaran
Merundingkan ketetapan untuk transfer dalam
subjek; contohnya relevan dan menarik.
campuran informasi; tidak ada penggunaan
pengelola; murid tidak ditolong untuk
membantu menjelajahi struktur dalam pola
konten.
Tidak ada kesempatan untuk menjembatani
pengajaran baru dan sebelumnya, terhadap
subjek atau kehidupan lain.
PENGETAHUAN KURIKULUM (BAB 7)
Menyesuaikan kurikulum terhadap
kebutuhan murif
Memilih materi yang tepat untuk kebutuhan
murid dan ketertarikan mereka; mengatur
tujuan kurikulum agar sesuai dengan
perbedaan dan minat peserta didik; dapat
menyusun ulang konten untuk tingkat
kemampuan dan minat yang beragam.
Mengetahu pokok pelajaran
Mempunyai pegangan yang mantap dalam
ranaj\h konten pelajaran (konsep, informasi,
keterampilan, dan teori); dapat
mengartikulasikan struktur ranah pelajaran
yang berbeda; dapat melihat antar hubungan
dalam ranah pelajaran; kaya dalam perluasan
dan kedalaman; memberikan informasi,
keterampilan, dan metode pelajaran dengan
akurat dan dengan tepat; menggunakan sumber
guru dan murid.
Memahami pengetahuan kurikulum lokal
dan umum
Memahami pengetahun inti kurikulum lokal
Menggunakan kurikulum yang sudah
ditentukan tanpa menyesuaikan dengan
kebutuhan dan minat murid; tidak dapat
menyusun ulang konten untuk tingkat
kemampuan dan minat yang beragam;
penerapan kaku dalam pedoman kurikulum.
Memperlakukan konten pelajaran sebagai
informasi “tubuh yang tidak saling
berhubungan; tidak mampu untuk membangun
hubungan dalam ranah pelajaran individu;
tidak mampu untuk membangun hubungan
dalam ranah pelajaran; tidak akurat,
pengurutan dan penggunaan informasi dengan
buruk; keterampilan palsu dan metodenya;
penggunaan sumber yang tidak cukup.
Tidak peka akan nilai bimbingan lokal dan
dan umum; menggunakan bimbingan
kurikulum lokal dan umum dengan aktif.
umum dalam perencanaan.
PERTANYAAN, DISKUSI, PEKERJAN KANTOR, DAN PEKERJAAN
RUMAH (BAB 8)
Keterampilan bertanya yang efektif
Penggunaan pertanyaan yang baik: pilihan;
tahapan; tingkat kognitif; kesempatan;
pemeriksaan; aspek; dan distribusi
Memimpin diskusi kelas yang efektif
Memimpin diksusi kelas yang efektif;
membantu fokus dalam topic; membantu
nmengembangkan partisipas;merubah interaksi
agar semua berpartisipas; membawa penutupan
dan rangkuman; memimpin bimbingan dan
membuka diskusi.
Pekerjaan kantor dan rumah yang
bermanfaat
Pekerjaan rumah dan kantor mengikuti
kebijakan kelas; pedoman jelas bagi murid;
tugas sesuai dengan kemampuan murid; murid
diberikan beberapa pilihan; konsep, timbal
balik yang berguna.
Jarang menggunakan pertanyaan;tidak sadar
terhadap cara yang efektif, penggunaan waktu
tunggu yang efektif, dan tingkat kognitif;
distribusi baris yang turun naik; mengulang
pertanyaan dan jawaban; menerima respon
yang berulang-ulang.
Diskusi tidak mempunyai struktur yang jelas;
sedikit bukti perencanaan; sedikit murid yang
mendominasi; tidak ada kepuasan dalam
pembukaan dan penutupan.
Sedikit konsistensi dan kebijakan terhadap
pekerjaan rumah dan kantor; pengaturan
sembarangan pekerjaan rumah; tidak ada
pedoman yang jelas; kepedulian tidak diadakan
untuk mencocokkan kemampuan murid; tidak
ada pilihan dalam tugas; timbal balik yang
tidak memadai; tugas dikembalikan telat.
KONSEP PENGAJARAN (BAB 9)
Menyediakan pengajaran konsep penjelasan
yang efektif
Murid belajar hal yang kritis dan tidak kritis
dan definisi yang tepat; contoh dan bukan
contoh yang efektif dan memahami contoh
sepanjang waktu; pemilihan efektif beberapa
ke\onsekuensi; konsep disajikan dalam sebuah
pelajaran atau unit; pilihan yang tepat dan
pemakaian pendekatan induktif dan deduktif.
Tidak ada analis utama; definisi sering “becek”
dengan atribut nonkritis; definisi disampaikan
tanpa perhatian pada pemahaman; hubungan
tidak diidentifikasi; kurang atau tidak jelasnya
pemilihan contoh dan ketidakhadiran non-
contoh; pendekatan selalu deduktif.
KETERAMPILAN MENGAJAR (BAB 10)
Menyediakan keterampilan mengajar efektif
dan demonstrasinya
Keterampilan analisis sebelumnya; tingkat
perkembangan murid diakomodasi dan tingkat
keterampilan yang diinginkan ditentukan;
demonstrasi jelas dan sistematis; praktek
bimbingan yang efektif dan timbal balik
sebelum praktek independen; pilihan tepat dan
penggunaan pendekatan induktif dan deduktif.
Tidak ada analisis sebelumnya; kesiapan murid
terabaikan; tidak adanya atau tidak efektifnya
demonstrasi; tidak adanya praktek bimbingan
dan timbale baliknya; pendekatan selalu
deduktif.
INSTRUKSI LANGSUNG DAN PEMBELAJARAN INDIVIDU (BAB 11)
Metode instruksi
langsung/deduktif/ekspositori yang efektif
Ketika digunakan, sesuaikanlah konten dan
kebutuhan pelajar; prinsip pengajaran yang
efektif dan metode pertanyaan yang
menentukan didemonstrasikan; menstimulasi
partisipasi murid; membuat penggunaan efektif
bantuan audiovisual, diskusi, dan pertanyaan
dan jawaban.
Penggunaan strategi pembelajaran inidvidu
yang efektif
Murid diajarkan keterampilan meneliti dan
Penggunaan ekskluksif pendekatan ekspositori;
menginstruksikan abstrak dan bukan berpusat
pada murid; murid pasif; tidak ada bantuan
audiovisual, diskusi, pertanyaan dan jawaban.
menggunakan teknologi komputer; pekerjaan
rumah dan sekolah direncanakan dan diawasi
dengan baik; murid didorong untuk
mengembangkan kemampuan tanggungjawab
individu dan keterampilan pembelajaran jangka
panjang dan minatnya; murid diajarkan untuk
berfikir dengan seksama tentang tugas
akademik mereka.
Menggunakan pengajaran/pembelajaran
yang berdasar pada sumber dan
keberagaman sumber dan media yang besar
Murid dilibatkan dalam proyek penelitian
individu dan kelompok; sumber kelas
dugunakan diluar kelas termasuk sumber
komunitas; murid diajarkan bagaimana
menggunakan sumber; iklim yang berorientasi
pada penyelidikian dipromosikan; murid
dilibatkan dalam perencanaan dan penilaian
pembelajaran mereka.
Menggunakan teknologi pelajaran untuk
meningkatkan pembelajaran murid
Menggunakan computer dengan efektif untuk
meningkatkan pembelajaran murid;
penggunaan teknologi audiovisual dan
pendekatan secara efektif; mengajarkan murid
teknologi dan internet dengan keterampilan
dan kesadaran; penggunaan keberagaman
materi yang tidak dicetak.
Penggunaan pendekatan pembelajaran individu
yang terbatas; murid jarang mengerjakan tugas
rumah dan sekolah yang bermanfaat; penelitian
individu dan keterampilan computer jarang
dibutuhkan dan diajarkan.
Meloncat ke materi preskriptif; format
pelajaran stereotipikal; murid tidak diajarkan
untuk memproses informasi; kurangnya
keberagaman dalam sumber; berorientasi pada
instruksi langsung; murid tidak dilibatkan
dalam perencanaan dan penilain pembelajaran
mereka.
Buta internet dan computer; penggunaan yang
jarang materi yang tidak dicetak; tidak
mengajarkan murid untuk menggunakan
sumber dan teknologi yang ada.
PEMBELAJARAN TIDAK LANGSUNG DAN EKSPERIENTIAL (BAB 12)
Menyediakan penggunaan metode tidak
langsung/induktif/penelitian yang efektif
Menggunakan konten yang sesuai dengan
kebutuhan murid; instruksi berpusat pada
pelajar; penjelajahan murid dibantu
dikembangkan; materi pembelajaran yang tepat
tersedia; sensisitf terhadap latarbelakang
eksperiential; pelajar disajikan dengan masalah
atau isu yang akan dikaji dan diselesaikan.
Pemnelajaran eksperiential secara regular
untuk mendorong pembelajaran
Untuk merancang pengalaman yang
memfasilitasi partisipasi aktif dalam
pembelajaran; mewawancarai pengalaman
murid; murid menemukan generalisasi dari
pengalaman mereka; mendapatkan murid untuk
menerapkan pembelajaran kepada yang baru.
Instruksi secara eksklusif berpusat pada guru
dan ekspositori dan deduktif; instruksi yang
berpusat pada informasi hamper selalu
digunakan.
Murid jarang terlibat dalam pengalaman
sesungguhhnya untuk menghasilkan
pembelajaran aktif; tidak mewawancarai
pengalaman murid.
PEMBELAJARAN KOLABORATIF DAN KOPERATIF (BAB 13)
Mengembangkan keterampilan kelompok di
kelas
Membangun hubungan dengan seluruh kelas
dan sebuah kelompok kohesif; pembukaan
dapat diterima; tujuan yang menantang untuk
kelas dan kelompok kecil; menggunakan
keterampilan kelompok antardiri yang efektif
(contohnya partisipasi, pencarian penyelesaian
masalah; resolusi konflik; akuntabilitas
kelompok; memperagakan, mengajarkan, dan
mengharapkan penggunaan keterampilan
kelompok.
Pembelajaran kolaboratif dan koperatif
secara regular
Pembelajaran kolaboratif dan koperatif sesuai
Tidak peka terhadap kelas sebagai sebuah
kelompok sosial, murid yang tepat dan perilaku
guru; tidak memperagakan, mengajarkan, dan
mengharapkan penggunaan keterampilan
kelompok.
Penggunaan kelompok tanpa pengajaran
dengan pengajaran keterampilan sosial;
mengawasi kerja kelompok dan timbal
baliknya; mampu mengembangkan antar
kepercayaan positif diantara anggota
kelompok; menggunakan me tode
pembelajaran koperatif dan kolaboratif dengan
beragam; menggunakan murid untuk
mengevaluasi keefektifan dan akuntabilitasnya.
keterampilan sosial; tidak ada timbal balik
yang diberikan kepada kelompok; tidak
mampu untuk menciptakan antar kepercayaan
diantara anggota kelompok; keefektifan
kelompok tidak dievaluasi oleh murid;
pembelajaran koperatif dan kolaboratif yang
dipakai tidak tepat.
KETERAMPILAN BERFIKIR DAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN
MASALAH (BAB 14)
Instruksi spesifik dalam sifatnya dan
penggunaan keterampilan berfikir dan
prosesnya
Instruksi spesifik dan penggunaannya dan
pemakaian keterampilan berfikir dan
prosesnya; perhatian pada penyelasaian
masalah dan keterampilan berfikir; tujuan dan
evaluasi menggambarkan dasar dalam
penerimaan keterampilan berfikir.
Menghubungkan operasi kunci berfikir dan
inti keterampilan pembelajaran kedalam
pengajaran
Operasi berfikir seperti membandingkan dan
mengklasifikasikan sebuah kunci bagian dari
pengajaran, sebagiamana inti berfikir seperti
mengorganisir dan menganalisa.
Memastikan bahwa murid menggunakan
prosedur berfikir kritis
Memastikan murid familiar dengan perbedaan
antara fakta dan nilai klaim-klaim, dan bahwa
mereka memeriksa bias, validitas, dan
Fokus satu-satunya pada fakta dan informasi
sebuah ranah studi; penekanan pada jawaban
yang benar; tidak ada kesempatan untuk
penyelesaian masalah dan atau berfikir kritis.
Pengajaran cenderung fokus pada informasi
faktual dasar dan diterima pada nilai muka
tanpa mengelola materi ke dalam pola baru
melalui perbandingan, klasifikasi, dan analisis.
Murid cenderung mmenerima semua informasi
dengan mentah. Sedikit kesempatan oleh murid
memeriksa materi yang bias, validitas, dan
relevansi; murid tidak peka terhadap prosedur
berfikir kritis.
relevansi dalam penelitian mereka.
Memastikan bahwa murid berfikir kreatif
Mendorong potensi kreatif murid; menyambut
ide dan rspon imaginative; menggunakan
pendekatan yang berbeda; memperagakan
kreativitas dan memberikan ekspresi akhir-
terbuka; pendekatan berdasarkan pengalaman,
induktif, dan melibatkan yang lain.
Keterampilan dan pendekatan efektif kepada
pembelajaran berdasarkan masalah
Terampil dalam membuka pendekatan
pembelajaran yang berdasarkan masalah dan
berpusat pada murid; mengajar adalah
fasilitator; memastikan murid menyelidiki
masalah mereka sendiri; dengan seksama
memilih masalah sebagai fokus pembelajaran;
murid mengembangkan keterampilan
pembelajaran masalah sebagaimana mereka
menunjukkan pembelajaran mereka; informasi
bermanfaat disediakan dan disarankan.
Kreativitas tidak disambut dengan tepat;
ketergantungan guru pada informasi standar;
hanya jawaban yang “benar’ yang disambut;
sedikit kesempatan untuk mendorong dan
menyambut ide kreatif dan imaginatif.
Sedikit atau tidak ada pendekatan yang
berpusat pada murid; guru cenderung
menguasai dan mendominasi proses
pembelajaran; masalah dipilih tidak otentik
atau menantang; murid belajar sedikit
keterampilan yang berarti; informasi disajikan
tidak sesuai dan tidak menarik.
EPILOG - PRAKTIKUM PERKEMBANGAN PROFESIONAL
Menunjukkan minat dan komitmen ke dalam
pengajaran
Usaha aktif untuk memperbaiki pengajaran dan
keterlibatan ekstensif dalam program sekolah
dan kesempatan perkembangan sekolah;
menunjukkan perhatian asli dan rasa senang
murid.
Menunjukkan inisiatif
Kurangnya komitmen terhadap pengajaran;
menghindari keterlibatan di sekolah,
ekstrakulikuler, dan aktivitas perkembangan
profesional.
Menunjukkan minat aktif dan arah diri dari
dalam dengan memberikan saran konstruktif
dan memikul tanggung jawab.
Caranya dapat diandalkan dan matang
Memenuhi komitmen dengan tanggungjawab;
positif tapi realistis; adalah memperhatikan
perbaikan diri; bersikap independen tetapi
sensitive terhadap kebutuhan dan perasaa yang
lain; menerima dan menyikapi kritik
konstruktif; koperatif dan menyenangkan tanpa
menjadi selalu mengalah; mengalamatkan
masalah dalam profesional daripada cara
pribadi; menunjukkan penilaian profesional
yang baik; adalah bijaksana.
Menyetujui secara efektif terhadap stress dan
konflik diri dan antar diri
Tenang dan sabar dalam dibawah stress;
mencari dan membangun solusi memuaskan
untuk persetujuan, konflik, atau
kesalahfahaman; menangani solusi keadaan
darurat dengan tenang dan tepat; memberikan
bantuan ketika tepat.
Menunjukkan kepercayaan dan antusiasme
Merespon dengan positif terhadap pengalaman
baru; tidak merasa terancam oleh kejadian
yang tidak diingankan; mengkomunikasikan
pandangan positif, kesenangan, minta tingkat
tinggi untuk meninspirasi yang lain informasi
variatif; dinamis.
Menunjukkan apati dan keengganan untuk
dilibatkan; menunggu ditanya.
Tidak dapt diandalkan, tanggung jawab
diabaikan dalam cara yang sembarangan dan
tidak rapi; harus diingatkan dan diperiksa;
defensif ketika kritik yang membangun
diberikan; murung dan tidak koperatif; masalah
dialamatkan sendiri daripada ditangani secara
profesional; membuat penilaian profesional
yang tidak tepat; tidak bijaksana.
Dengan mudah membingungkan; menunjukkan
perilaku tidak profesional seperti sarkasme
atau menyalahkan daripada mencari solusi;
tidak mengakui bahwa petolongan mungkin
dibutuhkan; menghindari pengalamatan
masalah; bersikap dalam cara defensive ketika
tertantang.
Meninggalkan tantangan; membuat keputusan
tidak tepat berdasarkan emosi; menghindari
membuat keputusan; pesimis, kurangnya
ekspresi minat dan kesenangan; tidak
menginspirasi.
Menunjukkan kreativitas dan fleksibilitas
Tidak menggabungkan ide baru dan materi
atau menggunakan ide pribadi dan
memperagakannya dalam model yang berbeda
dan mendorong imaginasi; mampu untuk
menangani aktivitas sebagaimana situasi
memintanya.
Bekerjasama dengan staf sekolah
Mendengarkan kritik konstruktif dan mampu
berkontribusi terhadap kritisisme; bijaksana.
Berkomunikasi dengan efektif terhadap
penjaga murid
Berkomunikasi dengan efektif terhadap
penjaga murid; penjaga murid merasa nyaman
di sekolah; mendengarkan pehatian penjaga
tanpa membuat argument premature dan
menerima partisipasi penjaga di sekolah.
Terlibat dalam aktivitas sekolah yang
berhubungan dengan murid
Berkontribusi pada program kurikuler sekolah
dan memulai aktivitas bagi murid.
Menggunakan kode etik profesional
Menggunakan prinsip kode etik sekolah;
memelihara murid, sekolah, profesi, dan
komunitas; menyelesaikan masalah dengan
sensitivitas.
Mengikuti metode yang ditentukan dan
disarankan yang sudah umum, dalam
presentasi pribadi dan dalam merespon yang
lain; fokus terhadap hal yang spesifik;
membatasi imaginasi; tidak dapat
menyesuaikan pengajaran ke dalam permintaan
perubahan.
Bersikap tunduk; mengikuti arah dari kolega
atau membuat komentar yang tidak tepat dan
tidak bijaksana; membuat benci dan melukai
yang lain.
Menghindari penjaga murid dan mengurangi
fokus mereka.
Menghindari aktivitas kurikuler; tidak
berkontribusi terhadap ranah yang mereka
kuasai.
Melanggar aturan kode etik profesional;
kurangnya komitmen terhadap murid, sekolah,
profesi dan komunitas.
Menggunakan proses perkembangan
profesional: (pemilihan, pra/pasca
pertemuan, emgumpulkan, dan menganalisa
data)
Membuka target profesional umum yang tepat
untuk setiap pelajaran dan unit; berlangsung
dengan kreatif, dari sederhana ke canggih.
Dalam pra pertemuan, berdasarkan pra
perencanaan, menghadirkan dengan jelas dan
merencanakan dengan kolaboratif untuk semua
elemen pelajaran esensial dan sebuah target
spesifik; dalam pasca pertemuan, berpartisipasi
aktif dan dapat diterima dalam analisa timbale
balik dan rencana untuk yang akan datang.
Menggunakan instrumen yang tersedia dengan
tepat; sering merancang instrument yang sesuai
yang menghasilakn hal yang spesifik, objektif,
dan perilaku yang dapat diobservasi.
Mengulas data dan mengawali identifikasi
kunci elemen dan pola; membentuk dan
mengambil kepemilikan implikasi dan
generalisasi yang tepat.
Melaksanakan perubahan (rencana untuk
perkembangan) berdasarkan refleksi pada
pengalaman
Menggabungkan timbal balik untuk perbaikan;
palajaran yang akan datang dan pertumbuhan
profesional melalui target yang sesuai; dalam
sebuah kesempatan untuk mendapatkan
Jarang, jika pernah, membuka target; membuka
hanya ketika terdesak; tidak tepat terhadap
konten pelajaran; jarang variatif.
Tidak koperatif; menghindari pertemuan; tidak
siap; tidak mencoba mendapatkan timbal balik;
tidak mau menerima timbal balik.
Instrument pengumpulan data jarang di
sediakan; tidak tepat untuk target dan
pelajaran; beban terhadap guru kerjasama.
Biasanya tidak menganalisa dan
menginterpretasikan timbal balik,
kesempatan,gagal mengidentifikasi, atau
menerima, implikasi data; mengandalkan
analisa dan interpretasi guru kerjasama.
Jarang menggunakan timbale balik untuk
memperbaiki pelajaran yang akan datang;
memilih target; tidak menggambarkan tentang,
atau menanyakan tentang, pertumbuhan
pemahaman tentang praktek kelas dan
pertumbuhan profesional pribadi, sering
tergambar dalam kunci kejadian, merekam ini
dan membagikan ide dan pertanyaan dengan
guru kerjasama dan penasehat fakultas; sebagai
sebuah hasil, aturlah arah dan tujuan baru.
Mengevaluasi rencana, instruksi, dan
pengelolaan
Evaluasi diri dengan mengulas proses
terdokumentasi; mengatur tujuan profesional
jangka panjang untuk perkembangan langsung
di masa mendatang; menggunakan PKG
bulanan.
Berpartisipasi dalam perkembangan
profesional terencana
Berpartisipasi secara berkala dalam aktivitas
perkembangan staf; mencari informasi pada
kesempatan perkembangan profesional;
mengikuti pertemuan profesional.
profesional pribadi atau praktek kelas melaui
sebuah jurnal atau dialog dengan guru
kerjasama atau penasehat.
Jarang mengevaluasi perkembangan;
menghindari penggunaan PKG yang efektif.
Menghindari kesempatan perkembangan
profesional; menghindari pertemuan
profesional;
top related