aspek ketenagakerjaan dalam bisnis -...
Post on 30-Mar-2019
240 Views
Preview:
TRANSCRIPT
STIE DEWANTARA
Aspek Ketenagakerjaan Dalam Bisnis
Hukum Bisnis, Sesi 4
STIE DEWANTARA
Hubungan Bisnis Dengan Tenaga Kerja
Setiap usaha/bisnis membutuhkan tenaga kerja sebagai mesin
penggerak produksi.
Tenaga kerja memegang peran vital karena tanpa adanya tenaga
kerja tidak ada produktivitas.
Tenaga kerja dapat menjadi asset/modal dari sebuah bisnis apabila
memiliki kompetensi yang memadai, namun dapat juga hanya
sekedar menjadi liabilities/biaya bila tidak berdaya guna.
Tenaga kerja diberi upah oleh pemilik bisnis atas segala daya
upaya upaya yang diberikan dalam rangka pencapaian target
bisnis (keuntungan yang maksimal).
STIE DEWANTARA
Pengertian
Hukum ketenagakerjaan/perburuhan didefinisikan sebagai himpunan
peraturan, baik tertulis maupun tidak tertulis yang berkenaan dengan
kejadian di mana seseorang bekerja pada orang lain dengan
menerima upah (Prof. Iman Soepomo, S.H.).
Berdasarkan ketentuan perundang-undangan:
• Ketenagakerjaan dapat diartikan sebagai segala hal yang
berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama,
dan sesudah masa kerja (Ps 1 angka 1 UU No.13 Tahun 2003).
• Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan
pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk
memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat (Ps 1
angka 2 UU No.13 tahun 2003).
STIE DEWANTARA
Hubungan Hukum
BURUH / TENAGA
KERJA
PEMBERI KERJA /
PENGUSAHA
Perjanjian
Kerja
Terjadi
PerikatanMelaksanakan pekerjaan
Memberikan upahMenerima upah
Bisnis berjalan
Timbul
Hubungan
Kerja
STIE DEWANTARA
Perjanjian Kerja
Perjanjian kerja didefinisikan secara umum sebagai perjanjian antara
pekerja/buruh dengan pengusaha atau pemberi kerja yang memuat
syarat-syarat kerja, hak, dan kewajiban para pihak (Ps 1 angka 14 UU
No. 13 tahun 2003).
Perjanjian kerja didefinisikan secara lebih detil dalam BW sebagai suatu
perjanjian di mana pihak yang satu, buruh, mengikatkan diri untuk
menyerahkan tenaganya kepada pihak lain, yaitu majikan, dengan upah
selama waktu yang tertentu (Ps 1601a).
STIE DEWANTARA
Unsur-Unsur Perjanjian Kerja
1. Pekerjaan
Tenaga kerja berkewajiban melaksanakan suatu pekerjaan yang diperjanjikan dan
menjadi prestasinya
2. Pelayanan
Pekerja haruslah tunduk pada perintah orang lain, yaitu pihak pemberi pekerja
(majikan), karenanya pekerja harus melayani majikan dengan bekerja yang baik.
3. Waktu tertentu
Hubungan kerja yang timbul haruslah dilakukan dalam waktu yang telah
ditentukan di perjanjian.
4. Upah
Majikan sebagai pihak pemberi kerja wajib pula memenuhi prestasinya, yaitu
pembayaran upah kepada tenaga kerja sebagai imbalan prestasi atas
pelaksanaan pekerjaan. Berlaku prinsip “no work no pay” dimana upah tidak
dibayar bila buruh atau pekerja tidak melakukan pekerjaan (Ps 4 PP No.8 tahun
1981).
STIE DEWANTARA
Bentuk Hubungan Kerja
HUBUNGAN
KERJA
P K W T
a. Pekerjaan yg sekali selesai
atau bersifat sementara;
b. Kerja selesai dlm jangka
waktu tdk terlalu lama, max.
3 thn ( 2 thn masa kerja &
dpt diperpanjang 1 thn)
c. Bersifat musiman
d. Berkaitan dgn produk baru,
kegiatan baru atau produk
tambahan yang masih dlm
percobaan atau penjajakan
P K W T T
a. Pekerja / karyawan TETAP;
b. Dpt diberlakukan masa
percobaan asal tertulis dlm
kontrak atau surat
pengangkatan;
c. PKWTT tidak berakhir
karena meninggalnya
pengusaha atau beralihnya
hak atas perusahaan yang
disebabkan oleh penjualan,
pewarisan atau hibah
STIE DEWANTARA
Berakhirnya Perjanjian Kerja
– Pekerja meninggal dunia
– Berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja
– Putusan pengadilan/putusan atau
penetapan lembaga penyelesaian
perselisihan hubungan industrial
– Adanya keadaan/kejadian tertentu yang
tercantum dalam Perjanjian Kerja,
Peraturan Perusahaan, Perjanjian Kerja
Bersama.
STIE DEWANTARA
Pemutusan Hubungan Kerja
PHK OlehPengadilan
(PPHI)
PHK Demi Hukum
PHK OlehTENAKER
PHK OlehPerushn,Majikan,
Pengusaha
J E N I S
P H K
STIE DEWANTARA
PHK Oleh Majikan
a. PHK karena pekerja/buruh melakukan kesalahan berat (Ps 158 ayat 4 UU No.13 tahun 2003);
b. PHK karena pekerja/buruh (setelah) ditahan pihak berwajib selama 6 (bulan) berturut-turut
disebabkan melakukan tindak pidana di luar perusahaan (Ps 160 ayat 3 UU No.13 tahun 2013);
c. PHK setelah melalui SP (surat peringatan) I, II, dan III (Ps 161 ayat 3 UU No.13 tahun 2003);
d. PHK oleh pengusaha yang tidak bersedia lagi menerima pekerja/buruh (melanjutkan hubungan
kerja) karena adanya perubahan status, penggabungan dan peleburan perusahaan (Ps 163
ayat 2 UU No.13 tahun 2003);
e. PHK karena perusahaan tutup (likuidasi) yang disebabkan bukan karena perusahaan
mengalami kerugian (Ps 164 ayat 2 UU No.13 tahun 2003);
f. PHK karena mangkir yang dikualifikasi mengundurkan diri (Ps 168 ayat 3 UU No.13 tahun
2003);
g. PHK atas pengaduan pekerja/buruh yang menuduh dan dilaporkan pengusaha kepada pihak
yang berwajib melakukan "kesalahan" dan ternyata tidak benar (Ps 169 ayat 3 UU No.13 tahun
2003);
h. PHK karena pengusaha (orang-perorangan) meninggal dunia (Ps 61 ayat 4 UU No.13 tahun
2003).
STIE DEWANTARA
PHK Oleh Tenaga Kerja
a. PHK karena pekerja/buruh mengundurkan diri (Ps 162 UU No.13 tahun 2003);
b. PHK karena pekerja/buruh tidak bersedia melanjutkan hubungan kerja
disebabkan adanya perubahan status, penggabungan, peleburan dan
perubahan kepemilikan perusahaan ( Ps 163 ayat 1 UU No.13 tahun 2003);
c. PHK atas permohonan pekerja/buruh kepada lembaga PPHI karena
pengusaha melakukan "kesalahan" dan ternyata benar (Ps 169 ayat 2 UU
No.13 tahun 2003);
d. PHK atas permohonan P/B karena sakit berkepanjangan, mengalami cacat
(total-tetap) akibat kecelakaan kerja (Ps 172 UU No.13 tahun 2003).
STIE DEWANTARA
PHK Demi Hukum
a. PHK karena perusahaan tutup (likuidasi) yang
disebabkan mengalami kerugian (Ps 164 UU No.13
tahun 2003);
b. PHK karena pekerja/buruh meninggal (Ps 166 UU
No.13 tahun 2003);
c. PHK karena memasuki usia pensiun (Ps 167 UU
No.13 tahun 2003);
d. PHK karena berakhirnya PKWT pertama (Ps 154
UU No.13 tahun 2003).
STIE DEWANTARA
PHK Oleh Pengadilan
a. PHK karena perusahaan pailit berdasarkan
putusan Pengadilan Niaga (Ps 165 UU No.13
tahun 2003);
b. PHK terhadap anak yang tidak memenuhi
syarat untuk bekerja yang digugat melalui
lembaga PPHI (Ps 68 UU No.13 tahun 2003);
c. PHK karena berakhirnya Perjanjian Kerja (Ps
154 huruf b UU No.13 tahun 2003).
STIE DEWANTARA
Perselisihan Hubungan Industrial
PerselisihanAntar
Serikat Pekerja
PerselisihanKEPENTINGAN
PerselisihanP H K
PerselisihanH A K
perselisihan yang timbul karena tidak dipenuhinya hak, akibat
adanya perbedaan pelaksanaan atau penafsiran terhadap ketentuan
perundang-undangan, perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau
perjanjian kerja bersama
Perselisihan yang timbul dalam hubungan kerja karena tidak
adanya kesesuaian pendapat mengenai pembuatan dan atau
perubahan syarat-syarat kerja yang ditetapkan dalam perjanjian
kerja atau peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama
Perselisihan yang timbul akibat tidak adanya kesesuaian pendapat
mengenai pengakhiran hubungan kerja yang dilakukan oleh salah
satu pihak (pengusaha dan pekerja)
Perselisihan antara serikat pekerja dengan serikat pekerja lainnya
hanya dalam satu perusahaan, karena tidak adanya persesuaian
paham mengenai keanggotaan, pelaksanaan hak dan kewajiban
keserikatpekerjaan
STIE DEWANTARA
Lembaga Penyelesaian Perselisihan
BIPARTIT MEDIASI KONSILIASI ARBITRASE PENGADILAN HI
Upaya I sebelumperselisihan diajukan padalembaga penyelesaiperselisihan
musyawarah antarapekerja dan pengusaha
diselesaikan dlm waktupaling lama 30 (tiga puluhhari)
Jika tidak mencapaikesepakatan, maka salahsatu atau kedua belahpihak harus mencatatkanperselisihannya ke disnaker
B’wenang thd semua jenisperselisihan
Semula dikenal dgn istilahTRIPARTIT
Mediator adlh pegawaiDisnaker yg akanmemberikn anjuran tertulis
Selain perselisihan hak,Disnaker akan menawarkanpenyelesain akan dilakukanvia Konsiliasi atau Arbitrase
Bila para pihak berselisihtdk memberi tanggapan dlm7 hari, perselisihan akandilimpahkan kpd Mediator
Untuk perselisihan hak,sengketa wajib melaluimendapatkan anjurantertulis Mediator krnPengadilan HI hanyamemproses sengketa ygtelah melalui proses Mediasi
Mediasi diselesaikan dlmjangka waktu paling lama30 hari
Jika sengketa tdk selesai,para pihak dpt melanjutkansengketa tsb ke PengadilanHI.
B’wenang untukmenjadi penengahpada: PerselisihanKepentingan, PHKdan Antar SerikatPekerja
Konsiliator adlhorang yangmemenuhi syarat-2sesuai ketetapanmenteri & wajibm’berikan anjurantertulis kpd parapihak yg berselisih
B’wenang menjadiwasit pada: P’selisihanKepentingan & AntarSerikat Pekerja
arbiter dapat dipiliholeh para pihak yangberselisih dari daftararbiter yang ditetapkanoleh menteri
lembaga peradilan yangberwenang memeriksa danmemutus semua jenisperselisihan
Hakim terdiri atas hakimdari lembaga peradilan danhakim Ad Hoc
serikat pekerja danorganisasi pengusaha dapatbertindak sebagai kuasahukum mewakilianggotanya
pengadilan HI dibentukpada setiap PN yg berada ditiap ibu kota provinsi yangdaerah hukumnya meliputiprovinsi ybs
STIE DEWANTARA
SKB
TERIMA
KASIH
top related