askep keluarga pada pasien gangguan respirasi
Post on 06-Apr-2016
31 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
KELOMPOK 4
TITA ARPIANIMUHAMMAD ROZIKHIN
ZIA DHATUL KUSNIANANDA HUSNA FAJRIAHAZERORI CENTURY
AI RETA SARIARIEF SEPTA PUTRA
Asuhan Keperawatan Lansia Pada Keluarga Dengan
Gangguan Sirkulasi (Asma)
Perubahan Anatomik Sistem Respirasi(Stanley, 2006)
Perubahan Fisiologis Sistem Respirasi
Menurut Stanley, 2006, perubahan anatomi yang terjadi pada sistem respiratory akibat penuaan sebagai berikut :
Paru-paru kecil dan kendur. Hilangnya recoil elastic. Pembesaran alveoli. Penurunan kapasitas vital ; penurunan
PaO2 dan residu. Pengerasan bronkus dengan peningkatan
resistensi. Klasifikasi kartilago kosta, kekakuan
tulang iga pada kondisi pengembangan. Hilangnya tonus otot toraks, kelemahan
kenaikan dasar paru. Kelenjar mucus kurang produktif. Penurunan sensivitas sfingter esophagus Penurunan sensivitas kemoreseptor.
a.Pembesaran hidung akibat pertumbuhan kartilago yang terus-menerus.b.Atrofi umum tonsil.c.Deviasi trakea akibat perubahan di tulang belakang yang menuad.Peningkatan diameter dada anteropsterior sebagai akibat perubahan metabolism kalsium dan kartilago iga.e.Kekakuan paru ; penurunan jumlah dan ukuran alveolus.f. Degenerasi atau atrofi otot pernapasanh.Penurunana kapasitas difusii.Penurunanan kekuatan otot inspirasi dan ekspirasi; j.Degenerasi jaringan paru, yang menyebabkan penurunan kemampuan recoil elastic paru dan peningkatan kapasitas residual.k.Ventilasi buruk pada area basal (akibat tertutupnya jalan napas ) yang mengakibatkan penurunan area permukaan untuk pertukaran gas dan pertukaran tekanan oksigen.l.Penurunan saturasi oksigen sebesar 5%m.Penurunana cairan respiratorik sekitar 30%, peninggian risisko infeksi paru dan sumbat mukus.
PERUBAHAN FISIOLOGIS SISTEM PERNAFASAN PADA LANSIA
Pendahuluan (Tita Arpiani-2012.33.013)
Salah satu penyebab meningkatnya angka kejadian asma yang berhubungan dengan keluarga adalah tidak terpenuhi nya tahap perkembangan keluarga pada lansia.
Menurut WHO pada tahun 2012 tingkat kejadian asma mencapai 179 0rang (0,25%) dari 72.579 jiwa., dan pada periode januari-april 2013 penderita asma mencapai 32 orang (0,05%).
Tinjauan Pustaka
Gangguan sirkulasi (Asma)Masalah keluarga
Asma
Definisi Asma Menurut pratyahara (2011), asma adalah penyakit
kronis (jangka panjang), suatu kondisi ketika saluran udara tersumbat atau menyempit.
Penyebabnya Alergen, adiftif makanan, olahraga, hormon, merokok,
parfum, asap bahan kimia rumah tangga (Ramaiah, 2006).
PATOFISIOLOGIASMA (Arief Septa Putra-2012.33.041)
Alergen, Infeksi, Exercise (Stimulus Imunologik dan Non Imunologik)
Merangsang sel B untuk membentuk IgE dengan bantuan sel T helper
IgE diikat oleh sel mastosit melalui reseptor FC yang ada di jalan napas
Apabila tubuh terpajan ulang dengan antigen yang sama,
maka antigen tersebut akan diikat oleh IgE yang sudah ada pada permukaan mastosit
Akibat ikatan antigen-IgE, mastosit mengalami degranulasi
dan melepaskan mediator radang (histamin)
Peningkatan permeabilitas kapiler (edema bronkus)
Peningkatan produksi mukus (sumbatan sekret)
Kontraksi otot polos secara langsung atau melalui persarafan simpatis (N.X)
Hiperresponsif jalan napas
Asma
Keluarga (Zia Dhatul Kusnia-2012.33.005)
Menurut undang-undang No. 10 tahun 1998 disebutkan bahwa keluarha adalah unit terkecil dalam masyarakat, yang terdiri dari suami istri dan anak atau ayah/ibu dan anak.
Kelurga mempunyai 5 tugas dibidang kesehatan : Mengenal masalah kesehatan keluarga Memutuskan tindakan yang tepat terhadap keluarganya Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan. Modifikasi/pemeliharaan lingkungan keluarga untuk kesehatan
keluarga. Memamfaatkan pasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya bagi
keluarga (suprajitno, 2004).
Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga (Ai Reta Sari-2012.33.008)
1) Pengertian Keluarga Keluarga adalah perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah,
perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu berinteraksi satu sama lain (Harmoko, 2012)
2) Ciri-ciri struktur keluarga Menurut Muhlisin (2012), ciri-ciri struktur keluarga sebagai berikut: Terorganisasi, ada
keterbatasan, ada perbedaan dan Kekhususan.
3) Tipe Keluarga Menurut Harmoko (2012), tipe keluarga meliputi sebagai berikut:Keluarga inti (Nuclear
Family, Keluarga besar (Extentended family), Recontituded Nuclear, Middle Age/Aging Couple, Dyadic Nuclear, Single Parent, Dual Carier, Commuter Married, Single Adult, Tree Generation, Instituona, Comunal, Group Marriage, Ummaried Parent and Child, Cabihing Cauple
4) Peran keluarga Menurut Harmoko (2012), peran keluarga meliputi: Pendorong, pengharmonis, inisiator-
kontributor, pendamai, pencari nafkah, perawatan keluarga, penghubung keluarga, pionir keluarga, sahabat penghibur dan coordinator, pengikut dan sanksi.
5) Tahap Perkembangan Menurut Suprajitno (2004), Tahap perkembangan keluarga sebagai berikut: Keluarga baru menikah, keluarga dengan anak baru lahir, keluarga dengan anak usia pra-sekolah, keluarga dengan anak usia sekolah, keluarga dengan anak remaja, keluarga mulai melepas anak sebagai dewasa, keluarga usia pertengahan, keluarga usia tua
6) Tugas kesehatan keluarga
Tugas kesehatan keluarga menurut Suprajitno (2004), meliputi: Mengenal masalah kesehatan keluarga, membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga, merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan, memodifikasi lingkungan, dan memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
7) Pengertian Asuhan Keperawatan Keluarga
Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat kesehatan masyarakat yang ditujukan pada keluarga sebagai unit atau salah satu kesatuan yang dirawat dengan sehat sebagai tujuan dan melalui perawatan sebagai sasaran (Friedman, 2010).
Laporan Kasus (Nanda Husna Fajriah-2012.33.098)
Data Umum KeluargaKlien ialah seorang perempuan berusia 68 tahun dengan
inisial Ny. S. klien sudah tidak bekerja, serta tidak pernah bersekolah. Klien merupakan kepala keluarga, karena suaminya sudah meninggal dan anak-anaknya sudah mempunyai keluarga sendiri. Klien tinggal sendiri di daerah wataireng RT/RW 5/2 rejosari.
Tipe keluarga Ny. S merupakan tipe keluarga usia lanjut karena Ny. S sebagai kepala rumah tangga dan sudah lansia. Ny. S mempunyai pendapatan ekonomi yang tidak menentu, pendapatan diperoleh dari anak-anaknya yang hanya cukup untuk makan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ny. S tidak mempunyai tabungan, hanya memiliki # ekor kambing untuk simpanan.
Pengkajian
Metode pengkajian yang digunakan, yaitu : Wawancara Observasi Pemeriksaan Fisik
Pengkajian Hasil Wawancara
Keluarga Ny. S mempunyai 5 orang anak dan 13 cucu. Kelima anaknya sudah menikah.
Maka tahap perkembangan Ny. S berada pada tahap perkembangan lansia. Dimana tugas tahap perkembangan keluarga pada tahap tersebut, antara lain :
Penyesuaian terhadap masa pensiun Ny. S sudah tidak bekerja. Menerima kematian pasangan Ny. S mengatakan sudah ikhlas atas
kepergian suaminya 4 tahun yang lalu. Mempertahankan keakraban pasangan dan saling merawat dimana
suami Ny. S sudah meninggal, tidak ada yang merawat Ny. S. Lakukan life revies masa lalu, saat di kaji Ny. S menceritakan masa
lalunya disaat masih muda dan saat anak-anaknya masih kecil. Tahap perkembangan yang belum terpenuhi ialah
mempertahankan keakraban pasangan dan saling merawat, karena suami Ny. S sudah meninggal dan tidak ada yang merawat Ny. S.
Pengkajian Riwayat Keluarga
Ny. S mengatakan 10 tahun yang lalu pernah di rawat di Rumah Sakit karena menderita tuberculosis dan sempat keluar masuk rumah sakit untuk beberapa kali Ny. S sudah menjlani pengobatan 6 bulan rutin, dan sekarang sudah tidak pernah kambuh lagi.
Sejak 5 tahun yang lalu Ny. S terdiagnosa penyakit asam. Asama tersebut kambuh bila udara dingin khsusnya pada malam hari dan merasa kecapekan. Merasa sesak nafas, badan terasa lemas, batuk kering, suara nafas mengi.
Sebelum pengkajian asmanya Ny. S kambuh pada malam hari, dan hanya mengolesi minyak kayu putih pada dadanya.
Pagi harinya Ny. S datang ke Puskesmas untuk di periksa dan membeli obat, Ny. S mengatakan tidak pernah membeli obat warung.
Ny. S mengatakan saat asma nya kambuh merasa sesak nafas , badan terasa lemas, batuk kering jika cuaca dingin dan suara nafas mengi.
Suaminya Ny. S meninggal karena penyakit yang sama sering batuk-batuk saat menjelang kematiannnya.
Kedua orang tua dari suami dan Ny. S tidak mempunyai riwayat penyakit menular dan penyakit yang sama.
Kelima anak Ny. S tidak mempunyai penyakit yang sma.
Pengkajian Pemeliharaan Kesehatan (Hazerori Century-2012.33.046)
Ny. S mengatakan sudah mebatasi aktifitasnya tetapi kenyataanya masih pergi ke sawah untuk mencari rumput.
Saat di kaji kembali keluarganya mengatakan Ny. S suka kesawah mencari rumput untuk kambingnya.
Ny. S mengatakan belum tahu sepenuhnya tentang penyakit asma dan cara perawatan saat obat habis.
Sikap anak-anak Ny. S kurang perhatian dilihat dari Ny. S suka ke puskesmas sendirian.
Pengkajian Pada Pemeriksaan Fisik
TTV : TD= 130/80 mmHg, N=84 x/menit, RR=24x/menit, BB=60kg, TB=154 cm
Head to toe : Dada :
Inspeksi = ekspansi dada ka/ki sama.t tidak ada retraksi, adanya nafas pendek dan dankal.
Palpasi = vokal fremitus sama antra ka/ki, Perkusi = sonorAuskultasi = ekspirasi memanjang serta adanya wheezing.
Diagnosa Keperawatan dan Intervensi (Muhammad Rozikhin-2012.33.040)
Dibawah ini diagnosa keperawatan keluarga pada penyakit Asma berdasarkan pada problem dari
Wilkinson (2011) Nanda (2012) dan Friedman (2010) sebagai berikut :
a) Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan: Ketidakmampuan keluarga dalam merawat
anggota keluarga yang sakit.
Tujuan: Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit. Rencana tindakan:
1) Ajarkan pada keluarga cara perawatan untuk mencegah terjadinya bersihan jalan nafas yang
tidak efektif.
2) Gunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah untuk mencegah terjadinya jalan nafas yang
tidak efektif.
3) Pantau keluarga dalam melakukan perawatan untuk mencegah terjadinya bersihan jalan
nafas yang tidak efektif.
Diagnosa Keperawatan dan Intervensi
b) Kurang pengetahuan tentang penyakit berhubungan dengan :
Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
Tujuan: keluarga mengenal masalah yang di alami anggota keluarganya
Rencana tindakan :
1) Beri informasi mengenai penyakit yang diderita anggota
keluarganya.
2) Identifikasi kebutuhan da harapan tentang kesehatan.3) Dorong sikap emosi yang sehat dalam menghapi masalah kurang pengetahuan tentang penyakitnya.
KESIMPULAN (DIANA AFRILIA-2012.33.031)
Asma merupakan suatu penyakit kronik yang penting di dunia yang terjadi pada semua usia, penyakit ini sulit dikendalikan dan merupakan penyebab kematian. Tanda dan gejala yang biasanya ditemukan pada penderita asma antara lain: batuk, dispnea atau sesak napas, wheezing atau mengi, peningkatan produksi spuntum. Asma dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain: faktor alergan, infeksi saluran napas, iritan, olahraga atau kegiatan berlebih, udara dingin, lingkungan kerja, psikis atu stress, namun semua faktor tersebut tidak selalu didapatkan pada pengkajian klien dengan asma.
Masalah-masalah keperawatan yang muncul pada Ny. S dengan asma adalah, bersihan jalan nafas tidak efekif, dan kurang pengetahuan tentang peyakit asma.
Pendidikan kesehatan penting diberikan pada klien dan keluarga dengan serangan asma untuk meningkatkan pengetahuan, penanganan, dan harapan penderita asma akan suatu kehidupan yang normal.
Apabila asma tidak di tangani dengan segera bisa mengancam nyawa karena bisa menimulkan gagal nafas, selain itu juga bila asma tidak ditangani semakin lama akan menjadi akut atau tidak bisa di sembuhkan.
SARANKeluarga
Peran keluarga sangat penting dalam mendukung perawatan pada anggota keluarga yang sakit asma. Keluarga agar mampu menciptakan lingkungan yang tepat dan sehat untuk mendukung perawatan penderita asma, serta saling mengingatkan dalam hal perawatan dan pengobatan khususnya masalah penyakit asma.
Petugas Kesehatan Petugas kesehatan supaya memberikan discharge planning kepada penderita agar
lebih meningkatkan pengetahuan akan kesehatanya dengan penjelasan dengan menggunakan leaflet, dan tidak hanya memberikan pengobatan bagi penderita pada saat periksa saja, jika memungkinkan berikan pelayanan home care yang berkelanjutan bagi anggota keluarga guna mencegah masalah kesehatan tentang asma.
Masyarakat
Anggota masyarakat supaya mengikuti penyuluhan yang diberikan oleh petugas kesehatan sehingga dapat melakukan tindakan preventif secara dini untuk masalahnya, terutama penyakit asma.
DAFTAR PUSTAKA
Firshein, Richard N. 2006. Memulihkan Asma: Cara Menghentikan Gangguan Asma Secara Menyeluruh. Alihbahasakan Ali Akbar.
Yogyakarta: Indeks. Friedman, M. Marilyn. 2010. Buku Ajar Keperawatan keluarga : Riset, Teori, dan Praktek. Edisi ke-5. Jakarta: EGC. Harmoko. 2012. Asuhan Keperawatan keluarga. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Muhlisin, Abi. 2012. Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Gosyen publishing Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gagguan Sistem pernapasan. Jakarta: Salemba Medika. Nanda. 2012. Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan NANDA Nort American Nursing Diagnosis Association NIC-NOC. Yogyakarta :
Media Hardy
Plottel, Claudia S. 2010. 100 Tanya Jawab Mengenai Asma. Edisi ke-2. Alihbahasa Rizqi Akbar. Jakarta: Indeks.
Ringgel, Edward. 2012. Buku Saku Hitam Kedokteran Paru. Jakarta: Indeks.
Saputra, Lyndon. 2010. Intisari Ilmu Penyakit Dalam. Tanggerang: Bina Aksara Publisher. Somantri, Irman. 2009. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem pernapasan. Edisi ke-2. Jakarta: Salemba Medika.
Sukandar, Elin Y. dkk. 2008. Iso Farmakoterapi. Jakarta: Isfi Penerbitan Suprajitno. 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga : Aplikasi Dalam Praktik. Jakarta : EGC Widjaya, Indriani. 2010. Asma. Yogayakarta: Pinang merah Wilkinson, Judith M. 2011. Buku Saku Diagnosa keperawatan : Diagnosa NANDA, Intervensi NIC, kriteria Hasil NOC. Alihbahasa Esty
Wahyuningsih. Jakarta: EGC
top related