asfiksia

Post on 26-Jul-2015

124 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

LAPORAN KASUS “ ASFIKSIA BERAT”

Oleh : Ivan Rayka, S.Ked

Pembimbing : dr. Ridhayani. Sp.A

Outline

•Laporan kasus•Tinjauan Pustaka•Analisis Kasus•Kesimpulan •Daftar Pustaka

Laporan kasusIdentitas • Nama : By. W• Umur : 0 hari • Jenis Kelamin : Perempuan• Alamat : Jln. Ki M Said no.289 RT.08

RW.03 Kertapati • Kebangsaan : Indonesia • Agama : Islam • No. RM : 081130• Pav/kelas : Neonatus / III • MRS Tanggal : 24 Juni 2012 pukul 10.45 WIB

Anamnesis

Bayi perempuan lahir spontan dengan kala II lama dari ibu G4P2A1, aterm,

hamil 38 minggu, ditolong oleh bidan di ruang kebidanan RSUD Palembang Bari,

saat lahir tidak langsung menangis, APGAR Score 2/4/8 dilakukan pembersihan jalan nafas + VTP, Riwayat KPSW (+) lebih dari 12 jam, ketuban hijau (+), bau (+), kental (+), mekonium (-).

Riwayat Kehamilan

•Riwayat ibu demam (-)•Riwayat ibu Hipertensi (-)•Riwayat ibu diabetes melitus (-)•Riwayat ibu anemia (-)

•Riwayat Penyakit dalam Keluarga Riwayat penyakit dalam keluarga (-)

•Riwayat Sosial Ekonomi Os adalah anak ke 3 dari Tn.R yang

bekerja sebagai Pegawai swasta, dan Ny W yang bekerja sebagai ibu rumah tangga. Secara ekonomi, keluarga Os tergolong ekonomi menengah.

Pemeriksaan Fisik• Keadaan Umum : Tampak sakit berat• Aktifitas : Hipoaktif• Refleks hisap : Lemah• Tangis : Merintih• Sianosis (+), dypsneu (+), anemis (-), ikterik (-)• HR : 95 x/menit• Pernapasan : 48 x/menit• Suhu badan : 36,0 C • Berat badan : 3000 gram • Panjang badan : 49 cm • Lingkar kepala : 34 cm• Lingkar dada : 34 cm

Pemeriksaan Spesifik•Kepala : caput (-), normocephali, flushing (-)•Rambut : hitam•Ubun-ubun : frontanemia mayor dan minor

belum menutup.•Muka : tidak ada kelainan bentuk,

muka oval.•Mata : simetris, sklera tidak

icterus, conjungtiva, tidak anemis.•Hidung : NCH (+), sekret (-), epistaksis

(-)•Mulut : Sianosis (-), bibir kering (-)•Telinga : simetris, sekret (-)•Leher : Tidak ada pembesaran KGB

Thoraks Pulmo• bentuk simetris, pergerakan simetris, retraksi (+)

subcostal & intercostal ,vesikuler (+) normal, ronchi (-), wheezing (-)

Cor • BJ I& II normal, murmur (-), gallop (-) • Abdomen • Datar, lemas, hepar dan lien tidak teraba, bising usus (+)

normal • Tali pusat : Belum lepas, Eritema (-), bau busuk (-) • Lipat paha dan genitalia : Anus (+)• Ekstremitas : akral dingin (-), sianosis (-), CRT < 3 detik,

sindactyly -/-, polidactily -/- , clubfoot -/-

 

Pemeriksaan PenunjangDarah Rutin (25 Juni 2012)•Hb : 19,1 g/dl•Ht : 46 %•Leukosit : 35.400/mm3

•Trombosit : 358.000/mm3

•Diff count : 0/1/2/74/13/10•CRP : (-)•Billirubin total : 9,8 mg/dl•BSS : 74mg/dl

Down Skor : 3

Resume

Pada tanggal 24 Juni 2012 pukul 10.45 WIB lahir seorang bayi perempuan, lahir spontan dari ibu G4P2A1, aterm, hamil 38 minggu, ditolong oleh bidan di ruang kebidanan RSUD Palembang Bari, saat lahir tidak langsung menangis, APGAR Score 2/3/7 dilakukan pembersihan jalan nafas + VTP, Riwayat KPSW (+) , ketuban hijau (+), bau (+), kental (+), mekonium (-),LK : 34 cm, anus (+),

BB= 3000 gram, PB 49 cm. Pada pemeriksaan umum didapatkan tampak sakit berat, aktifitas: hipoaktif, refleks hisap: lemah, tangis: merintih, sianosis (+), dypsneu (+), HR 95 pernapasan 48 x/menit, suhu badan 36,0 oC. dilakukan pemeriksaan darah rutin, didapatkan hasil: hb 19,5 g/dl, ht 46 %, leukosit 35.400/mm3

trombosit 358.000/mm3, diff count : 0/1/2/74/313/10, CRP (-), Down skor : 3

Diagnosa

•Neo FT/ AGA•Lahir spontan, Kala II lama, KPSW(+),

Ketuban hijau kental bau (+)•Ibu G4P2A1 hamil aterm•Bayi Asfiksia berat + T. Infeksi + RDS

Penatalaksanaan• Resusitasi• Inj Vit K 1 strip (i.m)• Zalf mata • Stop Oral• IVFD D10 1/5 NS gtt 8x/m• Inj. Ampicilin 2 x 155 mg• Inj. Gentamicin 8 mg/ 18 jam• Rontgen Thorax• Oksigenasi (O2 Headbox 5 L/menit)• Monitor

Prognosis

•Quo ad vitam : bonam •Quo ad fungsional : bonam

Follow up• S : Kuning, sesak berkurang BBL: 3000 gr Tgl : 25

/6/12• O: KU= Sens: CM BBS: 3100 gr

Aktifitas: Aktif U: 1 hrTangis: lemahR. Hisap: lemah

Sianosis (-), Anemis (-), Dypsneu (+), ikterik (+) kremer IIIHR: 160x/m, RR : 56 x/m, T: 36,7o

KS: Kepala : NCH (+)Leher : t.a.kThorax : Simetris, retraksi (+), intercostal

Cor : BJ I/II (+) N, m(-), g(-) Pulmo: Vesikular (+) N, wh (-), rh(-)

Abdomen: Datar, lemas, BU (+) NExtremitas: Akral dingin (-), CRT <3”

• A: Asfiksia berat + T. Infeksi• Penatalaksanaan Kebutuhan cairan: 223 cc/hr IVFD D10 gtt 10 x/mInj. Ampicilin 2 x 155 mg (2)Inj. Gentamicin 8 mg/ 18 jam (2)O2 Nasal 2 L

Fototerapi

• S : Kuning berkurang, sesak berkurang BBL: 3000 gr 26/6/12

• O: KU= Sens: CM BBS: 3200 grAktifitas: Aktif U: 2 hrTangis: KuatR. Hisap: Sedang

ikterik (+) kremer III, sianosis (-), anemis (-), dypsneu (-)HR: 128x/m, RR 44x/m, T: 36,2

KS: Kepala : NCH (-)Leher : t.a.kThorax : Simetris, Retraksi (+) intercostal

Cor : BJ I/II (+) N, m(-), g(-)Pulmo: Vesikular (+) N, wh (-), rh(-)

Abdomen: Datar, lemas, BU (+) NExtremitas: Akral hangat, CRT <3”

• A: Asfiksia berat + T. Infeksi • Penatalaksanaan Kebutuhan cairan: 256 cc/hr IVFD D10 gtt 10x/mO2 Nasal 1LInj. Ampicilin 2 x 155 mg (3)Inj. Gentamicin 8 mg/ 18 jam (3)• Fototerapi

Tinjauan Pustaka

Asfiksia neonatorum adalah keadaan bayi baru lahir yang gagal bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir.

Etiologi

•Faktor Ibu•Faktor Plasenta•Faktor fetus•Faktor Neonatus

Patofisiology

Penatalaksanaan

RESUSITASI

ANALISIS KASUS•Pada saat lahir bayi tidak langsung

menangis dan nilai APGAR SCORE menit pertama 2, menit kelima 4 dan menit ke sepuluh 8 yang menandakan bahwa bayi Ny. W mengalami asfiksia berat. Hal ini dapat disebabkan dari faktor ibu, faktor persalinan maupun faktor janin. Dari anamnesis didapatkan bahwa ibu tidak memiliki riwayat penyakit seperti hipertensi, anemia, gagal jantung maupun infeksi sistemik. Sehingga dalam kasus ini kemungkinan penyebabnya adalah dari faktor janin dan persalinan, yaitu kala II lama, riwayat KPSW (+), ketuban hijau, bau busuk (+), kental (+).

•Setelah ± 4 jam pertama kelahiran pada pemeriksaan umum didapatkan keadaan umum, aktifitas: aktif, refleks hisap : lemah, tangisan : lemah, frekuensi nafas bayi 55 x/menit, retraksi otot-otot penafasan (+) dan NCH (+), dapat disimpulkan bayi tersebut mengalami gangguan ventilasi pernafasan / respiratory distres syndrom.

•Riwayat KPSW (+) , ketuban hijau (+), bau (+), kental (+), dan CRP (-) dapat dipikirkan pula kemungkinan bayi Ny. H adalah tersangka infeksi sehingga diperlukan perawatan lebih lanjut.

KESIMPULAN

•Bayi Ny H, perempuan, berusia 0 hari, lahir spontan mengalami asfiksia berat + tersangka infeksi ec KPSW (+) lebih dari 12 jam dan persalinan kala II lama dan gangguan ventilasi pernafasan/ Respiration distres syndrom

DAFTAR PUSTAKA• Abdoerrachman, dkk. 1985. Ilmu Kesehatan Anak : “Asfiksia

Neonatorum”. Jilid 3. Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia, hal. 1072-1081.

• Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSMH. 2010. Standar Penatalaksanaan Ilmu Kesehatan Anak. RSMH, Palembang, Indonesia, hal. 1.

• Dewi, Novita, dkk. Faktor Resiko Asfiksia Neonatorum pada Bayi Cukup Bulan. Berkala Ilmu Kedokteran, Vol. 37, No. 3, 2005, hal. 143-149.

• Health Technology Assesment Indonesia Depkes RI. 2008. Pencegahan dan Penatalaksanaan Asfiksia Neonatorum Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

• IDAI. 2004. Asfiksia Neonatorum. Dalam : Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; hal. 272- 276.

• Indahwati, Elvi. 2010. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Asfiksia Neonatorum di Instalasi Rawat Inap Departemen Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang periode 1 Januari - 31 Desember 2008. Skripsi, Jurusan Kedokteran Unsri (tidak dipublikasikan).

• Wiknjosastro, dkk. 2005. Ilmu Kebidanan : “Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah”. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, Indonesia, hal. 771 - 784.

•  

TERIMA KASIH

top related