artikel mineral silika, oksida, sulfida
Post on 07-Dec-2015
492 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
ARTIKEL
GOLONGAN MINERAL SILIKA, OKSIDA, DAN SULFIDA
OLEH :
IRA HAPSARI
111.130.086
8
LABORATORIUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2013
Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013
MINERAL SILIKA
Hampir 90 % mineral pembentuk batuan adalah dari kelompok ini, yang
merupakan persenyawaan antara silikon dan oksigen dengan beberapa unsur
metal. Karena jumlahnya yang besar, maka hampir 90 % dari berat kerak-Bumi
terdiri dari mineral silikat, dan hampir 100 % dari mantel Bumi (sampai
kedalaman 2900 Km dari kerak Bumi). Silikat merupakan bagian utama yang
membentuk batuan baik itu sedimen, batuan beku maupun batuan malihan. Silikat
pembentuk batuan yang umum adalah dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
kelompok ferromagnesium dan non-ferromagnesium.
Olivin, (Mg,Fe)2SiO4
Tempat Ditemukan : Cipanas, Garut, Jawa Barat
Kelas : silikat
Sistem Cristal : Ortorombik.
Warna : Biasanya hijau-pudar (olive-green), dapat juga
putih dan cokelat sampai hitam.
Goresan : Putih atau abu-abu.
Belahan dan pecahan : {010} tak jelas ; konkoidal.
Kekerasan : 6,5-7
Berat jenis : 3,27-4,37
Genesis : Terbentuk pada lingkungan batuan beku,
N a m a : I r a H a p s a r i 1N I M : 1 1 1 . 1 3 0 . 0 8 6 P l u g : 8
Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013
khususnya dalam lingkungan batuan beku basa dan
ultrabasa.Dapat menjadi penyusun utama dalam
batuan beku ultrapasa, yaitu dunit.
Manfaat : Dibuat batupermata, khususnya varitas hijau
cerah- disebut juga peridot, dan dibuat pasir
refraktori yang dipakai dalam industri pengecoran.
Piroksen (Mg,Fe,Ca,Na)(Mg,Fe,Al)Si2O6
Warna : putih
kilap : kaca
cerat : putih
kekerasan : 5 - 6,5
bentuk : kristalin
struktur : prismatic pendek
belahan : 2 arah
pecahan : kolom
kemagnetan : paramagnetic
sifat dalam : brittle
transparasi : translucent – opaque
rumus kimianya : (Ca,Na)(Mg,Fe,Al)(Si,Al)2O6
Golongannya : silikat
Genesa batuan : Intrusif
Amphibole (Na,Ca)2(Mg,Fe,Al)3(Si,Al)8O22(OH)
N a m a : I r a H a p s a r i 2N I M : 1 1 1 . 1 3 0 . 0 8 6 P l u g : 8
Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013
Warna segar : hitam sampai hijau gelap.
Warna lapuk : hitam putih
Golongan/klas : Silikat
Subclass : Inosilicates
Group : amphibole
kilap : kaca
derajat ketransparanan : umumnya opaque mineral tapi jika dalam
bentuk lembaran tipis atau pada mineral tertentu
dapat tembus cahaya/ transparant mineral.
Sistem kristal : monoklin
perawakan Kristal : Granular (membutir), masif (agregat
besar) dan kadang-kadang acicular (menjarum).
Belahan : imperfect (tidak sempurna) dalam dua
arah pada 560 dan 1240.
Pecahan : tidak merata (uneven).
Kekerasan : 5 – 6 Skala Mohs.
Berat Jenis : 2,9-3,4 gr/cm3 (agak di atas rata-rata untuk
mineral tembus)
Goresan : coklat sampai abu-abu
Genesa : Terbentuk karena proses pembekuan magma
pada suhu sekitar 7000C-6000C. Merupakan
mineral penting dan penyebarannya luas dan
mineral pembentuk batuan pada batuan beku
N a m a : I r a H a p s a r i 3N I M : 1 1 1 . 1 3 0 . 0 8 6 P l u g : 8
Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013
seperti diorit,gabbro,basalt,pada betuan metamorf
seperti pada hornblendite.
Biotit K2(Mg,Fe)6 Si3O10(OH)2
Warna : hitam hijau gelap,coklat tua
Kilap : seperti kaca diaphaneity
Kekerasan : 2,5 – 3
Cerat : kuning emas
Sistem kristal : monoklinik
Belahan : sempurna
Kerapatan : -
Komposisi kimia : k, (mg, fe) 3 (si3al) o10 (oh, f) 2
Sifat lainnya : Semua mineral mika berbentuk pipih, bentuk Kristal
berlembar menyerupai buku dan merupakan bidang
belahan (cleavage) dari mineral biotite. Mineral biotite
umumnya berwarna gelap, hitam atau coklat sedangkan
muscovite berwarna terang, abu-abu terang. Mineral mika
mempunyai kekerasan yang lunak dan bisa digores dengan
kuku.
Keterangan : Biotit adalah mineral silikat pembentuk batuan
N a m a : I r a H a p s a r i 4N I M : 1 1 1 . 1 3 0 . 0 8 6 P l u g : 8
Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013
umum. Mika merupakan contoh dari mineral ini ditemukan
di berbagai jenis batuan beku dan dalam beberapa batuan
metamorf. Hal ini mudah dikenal karena pembelahan yang
sempurna yang memungkinkan untuk terpisah menjadi
tipis, hitam, lembaran fleksibel.Dalam dunia komersil
penggunaannya sangat terbatas. Partikel biotit kadang-
kadang digunakan sebagai perawatan permukaan pada
beton dekoratif, plester dan bahan konstruksi lainnya. Hal
ini juga digunakan dalam metode kalium-argon kencan
batuan beku.
Kegunaan :Isolator kalor untuk tujuan-tujuan yang industri.
Muskovit KAl2(AlSi3O10)(OH)2
Tempat Ditemukan : Sulawesi Selatan
Sistem Cristal : Monoklin .
Warna : tak berwarna, atau hijau pucat, abu-abu, atau
coklat pada lembaran tipis.
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : {001} sempurna.
Kekerasan : 2-2,5
Berat jenis : 2,8-2,9
N a m a : I r a H a p s a r i 5N I M : 1 1 1 . 1 3 0 . 0 8 6 P l u g : 8
Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013
Genesis : Dapat terbentuk pada lingkungan batuan beku, pegmatit
( dalam pegmatit granit ), lingkungan metamorfik
berderajat rendah dan menengah ( dalam sekis dan genes ),
ata upada lingkungan redimen.
Manfaat : Dipakai dalam pembuatan alat-alat listrik, yertas dinding,
bahan isian (filter), minyak pelumas dan material tahan
panas.
Kuarsa, SiO2
Tempat Ditemukan : Sampit, Kalimantan Tengah
Sistem Cristal : Trigonal.
Warna : Tak-berwarna sampai putih, kadang-kadang berwarna
karena pengotoran.
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : Tak-ada ; konkoidal.
Kekerasan : 7
Berat jenis : 2,65
Genesis : Dapat terbentuk pada lingkungan batuan beku, pegmatit,
hidrotermal, metamorfik dan sedimen.
Manfaat : Dipakai dalam industri konstruksi, sebagai flux dalam
industri metalurgi, pembuatan gelas, keramik, refraktori,
amplas, filter, batupermata dan optik.
N a m a : I r a H a p s a r i 6N I M : 1 1 1 . 1 3 0 . 0 8 6 P l u g : 8
Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013
MINERAL OKSIDA
Mineral oksida Terbentuk sebagai akibat perseyawaan langsung antara
oksigen dan unsur tertentu. Susunannya lebih sederhana dibanding silikat. Mineral
oksida umumnya lebih keras dibanding mineral lainnya kecuali silikat. Mereka
juga lebih berat kecuali sulfida. Unsur yang paling utama dalam oksida adalah
besi, Chroom, mangan, timah dan aluminium. Beberapa mineral oksida yang
paling umum adalah korondum (Al2O3), hematit (Fe2O3) dan kassiterit (SnO2).
Hematit, Fe2O3
Tempat Ditemukan : Ciater, Jawa Barat
Sistem Cristal : Heksagonal.
Warna : Abu-abu baja, atau coklat kemerahan sampai hitam.
Goresan : Merah atau coklat kemerahan
Belahan dan pecahan : Tak ada; tidak rata.
Kekerasan : 5,5 – 6,5
Berat jenis : 5,26
Genesis : Dapat terbentuk pada lingkungan batuan beku,hidrotermal
temperatur tinggi dan metamorfisme kontak; juga dalam
lingkungan sedimen.
N a m a : I r a H a p s a r i 7N I M : 1 1 1 . 1 3 0 . 0 8 6 P l u g : 8
Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013
Manfaat : sumber logam besi, juga digunakan sebagai bubuk
pigmen, oker merah dan bubuk pengilap. Kristalnya yang
berwarna hitam dapat dibuat batupermata.
Kasiterit, SnO2
Tempat Ditemukan : Bangka
Sistem Cristal : Tetragonal .
Warna : Kuning, atau coklat, kemerahan sampai hitam kecoklatan,
dapat juga putih (jarang).
Goresan : Putih, keabuan, atau kecoklatan.
Belahan dan pecahan : {100} sempurna, {110} tidak sempurna ; konkoidal.
Kekerasan : 6 – 7
Berat jenis : 6,8 – 7,1
Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal temperatur tinggi
dan terdapat dalam urat-urat, atau proses metamorfisme
yang secara genetic berhubungan dengan batuan silica.
Kasiterit sering berasosiasi dengan wolframit, turmalin,
topas, kuarsa, fluorit, arsenopirit, muskovit, mika-Li,
bismulinit, bismut dan molibdenit. Dapat juga terbentuk
pada retas pegmatit, dan pada lingkungan sedimen sebagai
mineral alluvial.
N a m a : I r a H a p s a r i 8N I M : 1 1 1 . 1 3 0 . 0 8 6 P l u g : 8
Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013
Manfaat : sumber logam timah ( putih )
Korundum, Al2O3
Tempat Ditemuka : Peeks Hill, New York
Sistem Cristal : Heksagonal
Warna : Biru (safir, merah muda sampai merah-darah (rubi), juga
kuning, coklat-kuning, hijau, merah lembayung sampai
lembayung ; dapat juga tak berwarna.
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : tak ada
Kekerasan : 9
Berat jenis : 4,0 – 4,1
Genesis : Terbentuk pada batuan metamorf, yaitu sebagai mineral
asesori dalam batugamping kristalin, sekis-moka dan
genes. Dapat juga dalam lingkungan batuan beku,
khususnya sienit dan sienit nefelin; dalam pegmatit, retas
lamprofir, dan pada lingkungan sedimen yaitu dalam pasir,
kerikil-kerakal di sungai. Sering berasosiasi dengan
khlorit, mika, olivin, serpentin, magnetit, spinel, kianit,
dan diaspor.
Manfaat : Dibuat batu permata dan pengasah.
N a m a : I r a H a p s a r i 9N I M : 1 1 1 . 1 3 0 . 0 8 6 P l u g : 8
Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013
MINERAL SULFIDA
Kelompok ini dicirikan dengan adanya anion S2- . Kelas mineral
sulfida atau dikenal juga dengan nama sulfosalt ini terbentuk dari
kombinasi antara unsur tertentu dengan sulfur (belerang). Pada
umumnya unsure utamanya adalah logam (metal). Biasanya
terbentuk pada urat batuan atau dari larutan hidrotermal. Mineral ini juga
memiliki kilap logam karena unsur utamanya umumnya logam, berat jenis yang
tinggi dan memiliki tingkat atau nilai kekerasan yang rendah. Mineral kelas
sulfida ini juga termasuk mineral-mineral pembentuk bijih (ores).
Mineral sulfida dapat dijumpai pada tiga jenis utama batuan, yaitu pada batuan
beku, sedimen maupun malihan.
Contoh mineral sulfida:
Argentite (Ag2S) Kalkosit (Cu2S) Bornite (Cu5FeS4)
Galena (PbS) Alabandite (MnS) Sphalerite (ZnS)
Kalkopirit (CuFeS2) Cinnabar (HgS) Stibnite (Sb2S3)
Pyrite (FeS2) Arsenopyrite (FeAsS) Molybdenite (MoS)
Niccolite (NiAs) Realgar (AsS)
Galena (PbS)
N a m a : I r a H a p s a r i 10N I M : 1 1 1 . 1 3 0 . 0 8 6 P l u g : 8
Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013
Tempat Ditemukan : S.Tuboh, Palembang
Sistem Cristal : Isometrik .
Warna : abu – abu timbal
Goresan : abu – abu timbal
Belahan dan pecahan : ( 001 ) Sempurna.
Kekerasan : 2,5
Berat jenis : 7,58
Genesis : Terbentuk dalam batuan sedimen, urat-urat hidrotermal
dan juga pegmatit. Dalam urat-urat hidrotermal berasosiasi
dengan mineral-mineral perak, sfalerit, pirit, markasit,
khalkopirit, serusit, anglesit, dolomit, kalsit, kuarsa, baris,
dan fluorit. Dapat pula ditemukan dalam deposit
metamorfisme kontak.
Manfaat : sumber logam timbal atau timah hitam ( Pb ).
Bornit Cu5FeS5
N a m a : I r a H a p s a r i 11N I M : 1 1 1 . 1 3 0 . 0 8 6 P l u g : 8
Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013
Tempat Ditemuka : Irian Jaya
Sistem Cristal : Isometrik.
Warna : Merah-tembaga sampai kecoklatan bila
permukaannya segar, yang cepat berubah menjadi
pudar sampai keunguan.
Goresan : Hitam keabuan.
Belahan dan pecahan : ( 111 ) tidak jelas ; konkoidal sampai tidak jelas.
Kekerasan : 3
Berat jenis : 5,06 – 5,08
Genesis : Ternentuk secara proses hidrotermal, dan
berasosiasi dengan mineral-mineral sulfida yang
lain ( Khalkosit, Khalkopirit, kovelit, pirotit, dan
pirit) dalam deposit hidrogen. Bornit juga
dijumpai dalam retas (dike), tubuh intrusi batuan
basa, tersebar dalam batuan basa, deposit
metamorfik kontak, dalam pegmatit dan urat-urat
kuarsa.
Manfaat : Mineral bijih sumber logam tembaga.
Khalkopirit (CuFeS2)
Tempat Ditemukan : Pegunungan tengah, Irian Jaya
Sistem Cristal : Tetragonal .
Warna : kuning - kuningan
Goresan : hitam kehijauan
N a m a : I r a H a p s a r i 12N I M : 1 1 1 . 1 3 0 . 0 8 6 P l u g : 8
Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013
Belahan dan pecahan : {001} kadang-kadang jelas ; tak rata
Kekerasan : 3,5 - 4
Berat jenis : 4,1 – 4,3
Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal,terutama terdapat
dalam deposit mesotermal dan hipotermal. Dalam deposit
hipotermal, khalkopirit terdapat bersama pirit, turmalin,
kuarsa dan kasiterit. Dijumpai juga dalam batuan beku,
retas pegmatit dan dalam deposit metamorfisme kontak.
Manfaat : mineral bijih sumber logam tembaga.
Realgar AsS
Tempat Ditemukan : Salapa, TasikMalaya Jawa Barat
Sistem Cristal : Monoklin.
Warna : Merah-ungu
Goresan : Merah sampai jingga
Belahan dan pecahan : {010}baik ; {101},{100} dan {120} miskin
Kekerasan : 1,5 - 2
Berat jenis : 3,56
Genesis : Terbentuk secara proses hidrotermal, dan terdapat dalam
urat-urat sulfida bersama orpiment dan mineral arsenik
lainnya, juga dengan stibnit, bijih timbal, perak, atau bijih
emas. Kadang-kadang dijumpai pula dalam batugamping,
N a m a : I r a H a p s a r i 13N I M : 1 1 1 . 1 3 0 . 0 8 6 P l u g : 8
Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013
dolomit, atau batuan lempungan, juga sebagai hasil
sublimasi dari emanasi volkanik, atau sebagai deposit
mata air panas.
Manfaat : Sumber logam arsen.
Stibnit, Sb2S3
Tempat Ditemukan : Sambas, Kalimantan Barat
Sistem Cristal : Ortorombik.
Warna : Abu-abu timbal sampai kehitaman
Goresan : Abu-abu timbal sampai kehitaman
Belahan dan pecahan : {010} sempurna
Kekerasan : 2
Berat jenis : 4,52 – 4,63
Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal bertemperatur
rendah, terdapat dalam urat-urat atau deposit pengganti ;
dapat juga terbentuk di lingkungan mata air panas. Sering
berasosiasi dengan realgar, orpiment, galena, markasit,
pirit, sinabar, kalsit, ankerit, barit, kalsedon, atau kuarsa
Manfaat : Sumber logam antimon
Arsenopirit, FeAsS
N a m a : I r a H a p s a r i 14N I M : 1 1 1 . 1 3 0 . 0 8 6 P l u g : 8
Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013
Tempat Ditemukan : Jerman
Sistem Cristal : Monoklin .
Warna : Putih-perak sampai abu-abu baja
Goresan : Hitam keabuan
Belahan dan pecahan : {101} tidak sempurna ; tidak rata
Kekerasan : 5,5, - 6
Berat jenis : 6,07
Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal bertemperatur tinggi
sampai menengah ; dan berasosiasi dengan bijih timah
dan tungsten (pada deposit hidrotermal bertemperatur
tinggi), bijih perak dan tembaga, galena ,sfalerit, pirit, dan
khalkopirit. Dijumpai juga dalam urat-urat kuarsa-emas,
urat-urat kasiterit, pada deposit metamorfisme kontak,
pegmatite, dan tersebar dalam batugamping kristalin.
Manfaat : Sumber utama logam arsen
Pyrite (FeS2)
N a m a : I r a H a p s a r i 15N I M : 1 1 1 . 1 3 0 . 0 8 6 P l u g : 8
Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013
Sistem Kristal : Isometrik
Kilap : Metalik
Belahan : Indistinct
Warna : Kuning Pucat
Berat Jenis : 5,1
Pecahan : Concoidal
Kekerasan : 6 – 6,5
Gores : Hitam
Derajat Ketransparanan : Opaque
Magnetik : Magnet setelah pemanasan
Manfaat : Produksi dioksida belerang, untuk industri kertas,
dan di dalam pembuatan asam belerang, meskipun
demikian .
Argentite Ag2S
Sistem kristal : isometrik
Belahan : tidak jelas {001} dan{011}
Kekerasan : 2-2,5
Berat jenis (BJ) : 7,04
Kilap : logam
Warna : hitam sampai abu-abu gelap
Gores : hitam
Optik : opak, anisotrop , abu-abu sampai
N a m a : I r a H a p s a r i 16N I M : 1 1 1 . 1 3 0 . 0 8 6 P l u g : 8
Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013
putih
Terdapatnya : banyak banyak terdapat di bijih perak
primer. Terjadi dalam epitermal
sepanjang endapan urat-urat sulfida
dengan perak merah delima (pirargirit
dan polibasit)
N a m a : I r a H a p s a r i 17N I M : 1 1 1 . 1 3 0 . 0 8 6 P l u g : 8
Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013
N a m a : I r a H a p s a r i 18N I M : 1 1 1 . 1 3 0 . 0 8 6 P l u g : 8
Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013
N a m a : I r a H a p s a r i 19N I M : 1 1 1 . 1 3 0 . 0 8 6 P l u g : 8
top related