anti retroviral therapy

Post on 13-Jul-2015

1.402 Views

Category:

Health & Medicine

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

dr. Richard Siahaan

ART ---- Anti Retroviral Therapy,

Terapi dengan menggunakan multidrug (minimal 3 obat),

untuk mengurangi perkembangbiakan virus HIV.

1.Menurunkan angka kematian

2.Menurunkan viral load

3.Meningkatkan CD4 (pemulihan respons imun)

4.Mengurangi risiko penularan Virus HIV

5.Meningkatkan kualitas hidup (Quality Of Life)

1. Efek Samping

2. Interaksi Obat

3. Resistensi

4. Sindrom Pulih Imun

5. Adherens

• Informasi ARV

• Penetapan TB dan Infeksi Oprtunistik lain

• Ko infeksi Hepatitis C, Hepatitis B

• Laboratorium Standar

• Pendamping Minum Obat

• Kesinambungan Obat Pilihan

• Komitmen Adherens

CD4 < 200 segera lakukan terapi tanpa melihat

stadiun HIV

CD4 200 – 350 pertimbangkan terapi dan segera

mulai sebelum CD4 turun < 200

CD4 >350 jangan buru-buru memulai terapi

pertimbangkan dulu adherens

Stadium 1 belum bisa untuk memulai ARV atasi IO

nya dulu, Bila Ada pemeriksaan CD4, pertimbangkan

ARV bila CD4 < 200

Stadium 2 sama dengan stadium 1

Stadium 3 bisa dimulai terapi dengan

mempertimbangkan Adherens, bila CD4 < 350 bisa

dimulai terapi

Stadium 4 segera memulai terapi.

1. Jenis obat yang akan diminum

2. Cara meminum obat

3. Efek samping obat

4. Tindakan yang dilakukan bila terjadi efek samping

1. Rencana peperiksaan dahak dan Ro Thoraks

2. Melakukan investigasi dan pemeriksaan untuk infeksi

opurtinistik lain.

3. Screening faktor Resiko dan pencegahan penularan

4. Screening Hepatitis B dan C

5. Merujuk ke bagian lain bila didapat koinfeksi dengan

penyulit (kecuali TB langsung ditangani ahli Paru.

1. Darah Lengkap : Hb, Leukosit, Hematokrit, Trombosit,

LED.

2. Liver Function Test

3. Pregnancy test (pada wanita)

4. Pada Orang Tua bisa ditambahkan ureum, Kreatinine,

GDS.

5. Viral Load bila diperlukan (terutama untuk Tes

Resistensi ARV)

6. Lipid profile.

O

P

T

I

O

N

A

L

1. Screening Test for syphilis (e.g., RPR, VDRL, or treponema EIA),

2. Tuberculin skin test (if needed)

3. Anti-Toxoplasma gondii IgG, hepatitis A, B, and C serologies,

4. Pap smear in women (AIII).

Sebelum dimulai ARV kita lakukan adherens test, dengan

kotirmoksasol 480mg 2x1 selama 2 minggu

Adherens harus > 95%, atau pasien hanya terlewat 3

dosis.

Bila mau memulai ARV, pasien harus membawa PMO

(pengawas minum obat)

1. Kepatuhan Minum Obat (adherens)

2. Efek samping obat

3. Kemajuan terapi (dengan melihat IO)

4. Sindroma Pemulihan Kekebalan

5. Pemeriksaan Laboratorium.

CD4 setiap 3-6 bulan

Viral Load (bila diperlukan bila ada perburukan)

Hb dan LFT bila ada efek samping.

Suatu kumpulan gejala yang ditandai dengan timbulnya

kembali penyakit-penyakit yang pada waktu sebelum

memulai ARV.

Biasanya muncul 4-6 minggu setelah memulai ARV.

Hal ini disebabkan oleh karena tubuh pasien mulai pulih

kekebalannya dan tubuh mulai melawan terhadap

gejala penyakit sebelumnya.

top related