analisis reaksi pasar modal terhadap peristiwa …digilib.unila.ac.id/32497/3/skripsi tanpa bab...
Post on 08-Jul-2019
242 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA
POLITIK: SEBELUM DAN SESUDAH PEMILIHAN GUBERNUR DKI
JAKARTA TAHUN 2017
(Studi Empiris pada Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia)
(Skripsi)
Oleh:
DWIKI YOGISTIAWAN
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
2018
ABSTRACT
ANALYSIS OF CAPITAL MARKET REACTION TO THE POLITICAL
EVENT: BEFORE AND AFTER DKI JAKARTA REGIONAL ELECTION
IN 2017
(Empirical Study on LQ45 Index Companies in Indonesia Stock Exchange)
By
DWIKI YOGISTIAWAN
This study is an event study that aims to empirically test the information content
on the political events of DKI Jakarta regional election of 2017 at the round I and
round II by using indicator of difference of average trading volume activity and
average abnormal return before and after event. The population of this research
were member company of LQ45 index in Indonesian Stock Exchange and the
sampling method used was purposive sampling with the number of sample as
many as 30 companies in round I and round II. Observation period conducted
each seven days in the period before and after the event and the data used in this
reaserch is secondary data in the form of daily stock transactions. The test
conducted by paired sample t-test differentiated test for normal distributed data
and wilcoxon signed rank test for abnormally distributed data. Based on the result
of statistical test, it can be concluded that the average abnormal return in round
II before and after event has significant difference that means the event has
information content which can cause Indonesian capital market to react, while the
average trading volume activity in round I and II events and the average
abnormal return in round I events do not have a significant difference.
Keywords: Trading Volume Activity, Abnormal Return, Event Study
ABSTRAK
ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA
POLITIK: SEBELUM DAN SESUDAH PEMILIHAN GUBERNUR DKI
JAKARTA TAHUN 2017
(Studi Empiris pada Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia)
Oleh
DWIKI YOGISTIAWAN
Penelitian ini merupakan studi peristiwa yang bertujuan untuk menguji secara
empiris kandungan informasi terhadap peristiwa politik pemilihan gubernur DKI
Jakarta tahun 2017 pada putaran I dan putaran II dengan menggunakan indikator
perbedaan rata-rata trading volume activity dan rata-rata abnormal return sebelum
dan sesudah peristiwa. Populasi penelitian ini adalah perusahaan anggota indeks
LQ45 di Bursa Efek Indonesia dan metode sampling yang digunakan adalah
purposive sampling dengan jumlah perusahaan sampel sebanyak 30 perusahaan
pada putaran I dan putaran II. Periode pengamatan dilakukan masing-masing
tujuh hari pada periode sebelum dan sesudah peristiwa dan data yang digunakan
adalah data sekunder berupa transaksi saham harian. Pengujian dilakukan dengan
metode uji beda paired sample t-test untuk data yang terdistribusi normal dan
wilcoxon signed rank test untuk data yang terdistribusi tidak normal. Berdasarkan
hasil pengujian statistik, dapat disimpulkan bahwa rata-rata abnormal return pada
putaran II sebelum dan sesudah peristiwa memiliki perbedaan signifikan yang
berarti peristiwa tersebut memiliki kandungan informasi yang dapat menyebabkan
pasar modal Indonesia bereaksi, sedangkan rata-rata trading volume activity pada
putaran I dan II peristiwa serta rata-rata abnormal return pada putaran I peristiwa
tidak memiliki perbedaan yang signifikan.
Kata Kunci:Trading Volume Activity, Abnormal Return, Studi Peristiwa
ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA
POLITIK: SEBELUM DAN SESUDAH PEMILIHAN GUBERNUR DKI
JAKARTA TAHUN 2017
(Studi Empiris pada Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia)
Oleh
DWIKI YOGISTIAWAN
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
RIWAYAT HIDUP
Dwiki Yogistiawan, merupakan anak kedua dari tiga bersaudara yang lahir dari
pasangan Bapak Mashudi dan Ibu Sri Sulastri, pada tanggal 18 Desember 1996 di
Terbanggi Besar, Lampung Tengah. Penulis menempuh pendidikan dasar di SD
Negeri 5 Lempuyang Bandar pada tahun 2003 dan lulus pada tahun 2009.
Kemudian, penulis melanjutkan jenjang pendidikan menengah pertama yang di
selesaikan selama dua tahun di SMP Negeri 3 Way Pengubuan pada tahun 2011,
dan melanjutkan pendidikan di SMK Negeri 2 Terbanggi Besar dengan Jurusan
Rekayasa Perangkat Lunak dan lulus pada tahun 2014.Penulis terdaftar sebagai
mahasiswa S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
pada tahun 2014 melalui jalur SBMPTN. Selama menjadi mahasiswa, penulis
aktif dalam beberapa kegiatan keorganisasian dan kepanitiaan serta terpilih
sebagai anggota liaison officer dalam beberapa kegiatan nasional,
sepertiSimposium Nasional Akuntansi (SNA) di tahun 2016 yang merupakan
kegiatan tahunan yangdiselenggarakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan
Sidang Pleno yang merupakan agenda dari Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Indonesia (AFEBI) di tahun 2017.
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan hasil karyaku ini untuk kedua orangtuaku tercinta
sebagai tanda bakti dan tanda cinta kasih sayangku yang dengan tulus
selalu mendoakan dan memberi motivasi serta masukan untuku.
Seluruh sahabat dan teman-teman yang telah memberikan doa dan semangat.
Almamaterku tercinta Universitas Lampung.
Terimakasih ku ucapkan
MOTTO
“Jika kamu tidak dapat menahan lelahnya belajar, maka kamu harus sanggup
menahan perihnya kebodohan.”
~ Imam Syafi'i
“Kemenangan yang seindah-indahnya dan sesukar-sukarnya yang boleh direbut
oleh manusia ialah menundukan diri sendiri.”
~ R.A. Kartini
"Education is the most powerful weapon which can you use to change the world."
~ Nelson Mandela
“Your time is limited, so don’t waste it living someone else’s life.”
~ Steve Jobs
“All our dreams can come true, if we have the courage to pursue them."
~ Walt Disney
SANWACANA
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-
Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul: “Analisis
Reaksi Pasar Modal Terhadap Peristiwa Politik: Sebelum dan Sesudah
Pemilihan Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017 (Studi Empiris pada
Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia)”.
Penulisan skripsi ini merupakan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana (S1) pada
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. Penulis
menyadari banyak pihak yang telah membantu dan memberi semangat, dukungan,
serta pemikiran, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu,
dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Ibu Dr. Farichah S.E., M.Si., Akt., CA., selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung sekaligus selaku dosen
pembimbing I. Terima kasih atas kesediaannya yang telah banyak
memberikan waktu, pengetahuan, motivasi, bimbingan, serta masukan selama
proses penyusunan serta penyempurnaan skripsi.
3. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
4. Ibu Ninuk Dewi K., S.E., M.Sc., C.A., Akt., selaku Dosen Pembimbing II.
Terima kasih atas segala motivasi, bimbingan, dan masukan yang Ibu berikan
selama proses penyusunan serta penyempurnaan skripsi.
5. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., selaku Dosen Penguji. Terima
kasih atas segala motivasi, kritik dan saran yang Ibu berikan selama proses
penyusunan serta penyempurnaan skripsi.
6. Ibu Dr. Rindu Rika Gamayuni, S.E., M.Si., selaku Dosen Pembimbing
Akademik serta seluruh dosen, karyawan, dan civitas akademika di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. Terima kasih atas segala ilmu,
motivasi, masukan, dan bantuan yang diberikan selama masa perkuliahan.
7. Keluargaku tercinta, yang selalu mendidik dan menyayangiku, hingga sejauh
ini dan memberikan dukungan terbesar untuk kesuksesanku. Terima Kasih
yang sebesar-besarnya atas dukungan, semangat, dan doa yang telah kalian
berikan selama ini.
8. Teman-teman Pejuang Skripsi (Dina, Fitri, Melinda, Indra, Dila, Jefry, Laila,
dan Anggi) yang selalu memberikan semangat, motivasi, dukungan, dan doa
yang luar biasa yang menjadi penyemangat selama ini, terimakasih
kuucapkan.
9. Presidium EEC Periode 2016-2017 (Cahya, Indra Dita, Soraya, Anggi,
Chintya, Bella, Fitri, Feri, Amel, Faisal, Echi, Laila, Rifqi, Marisi, Jefry, dan
Robert), terima kasih untuk kesempatan dan semua kenangan selama ini.
10. Teman-teman KSPM dan EBEC, terima kasih atas kesempatan bergabung
dan kenangan berharga bersama kalian.
11. Seluruh teman-teman S1 Akuntansi 2014, khususnya teman-teman Lamteng
Brothers (Robert, Bimo, Andi, Cahya, Sobri, Bagus dan Sugiarta). Terima
kasih atas kebersamaan kalian, semoga kesuksesan senantiasa mengiringi
langkah kaki kita.
12. Sahabat-sahabat seperjuanganku XTM Nepo (Aan, Iin, Noeph,Astia, Tika,
Febri dan teman-teman lain yang tidak dapat disebutkan satu-persatu), terima
kasih atas kebersamaan, canda tawa, tangis, doa dan dukungan yang luar
biasa yang menjadi penyemangat hingga saat ini.
13. Teman-teman Yokohama Dorm dan teman-teman KKN, terima kasih atas
kebersamaan, canda tawa, dan bantuan kalian selama ini.
14. Almamater tercinta, Universitas Lampung.
15. Seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian penyusunan skripsi ini
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan bantuan dan dukungan jauh lebih baik
dari yang telah penulis terima. Dengan bantuan dan dukungan tersebutlah
penulismampu menyelesaikan peyusunan skripsi ini. Akhir kata, semoga
penelitian sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Aamiin.
Bandarlampung, 12 Juli 2018
Penulis,
Dwiki Yogistiawan
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
ABSTRACT
ABSTRAK
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
RIWAYAT HIDUP
PERSEMBAHAN
MOTTO
SANWACANA
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Masalah Penelitian ................................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 6
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................... 6
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori ........................................................................................ 8
2.1.1 Teori Pasar Modal ........................................................................ 8
2.1.2 Teori Efisiensi Pasar .................................................................... 9
2.1.3 Information Content ................................................................... 11
2.1.4 Trading Volume Activity ........................................................... 12
2.1.5 Abnormal Return ....................................................................... 13
2.2 Penelitian Terdahulu .............................................................................. 14
2.3 Rerangka Pemikiran ............................................................................. 15
2.4 Hipotesis ................................................................................................ 15
2.4.1 Average Trading Volume Activity dan Pemilihan Gubernur DKI
Jakarta ........................................................................................ 15
2.4.2 Average Abnormal Return dan Pemilihan Gubernur DKI Jakarta16
III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ...................................................................................... 18
3.2 Data Penelitian ....................................................................................... 19
3.2.1 Jenis dan Sumber Data ............................................................... 19
3.2.2 Metode Pengumpulan Data ....................................................... 20
3.3 Populasi dan Sampel .............................................................................. 20
3.4 Pengukuran Variabel ............................................................................ 21
3.4.1 Trading Volume Activity ............................................................ 21
3.4.2 Abnormal Return ....................................................................... 22
3.5 Metode Analisis Data ............................................................................ 23
3.5.1 Uji Normalitas ........................................................................... 23
3.5.2 Uji Hipotesis .............................................................................. 24
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Objek Penelitian .................................................................................... 25
4.2 Statistik Deskriptif ................................................................................. 25
4.2.1 Average Trading Volume Activity .............................................. 26
4.2.2 Average Abnormal Return ......................................................... 28
4.3 Uji Normalitas ....................................................................................... 30
4.4 Uji Hipotesis .......................................................................................... 31
4.5 Pembahasan ........................................................................................... 34
4.5.1 Average Trading Volume Activity dan Peristiwa Pemilihan
Gubernur DKI Jakarta tahun 2017 ............................................. 34
4.5.2 Average Abnormal Return dan Peristiwa Pemilihan Gubernur
DKI Jakarta tahun 2017 ............................................................. 35
4.6 Analisis Pembahasan ............................................................................. 36
4.7 Analisis Tambahan ................................................................................ 38
V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ............................................................................................... 40
5.2 Saran ...................................................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ……………………………………….... 14
Tabel 3.1 Langkah-langkah dalam menghitung trading volume activity 21
Tabel 3.2 Langkah-langkah dalam menghitung abnormal return saham. 22
Tabel 4.1 Sampel Penelitian ……………………...……………………. 25
Tabel 4.2 Hasil Statistik Deskriptif – Putaran I dan Putaran II ……… 26
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 30
Tabel 4.4 Hasil Uji Paired Sample t-Test…………………………......... 32
Tabel 4.5 Hasil Uji Wilcoxon Signed Rank ………………………….. 32
Tabel 4.6 Kesimpulan Hasil Uji Hipotesis ………………….…………. 33
Tabel 4.7 Kesimpulan Hasil Uji Hipotesis (Analisis Tambahan)
……… 38
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ……………………………………. 15
Gambar 4.1 Average Trading Volume Activity harian sebelum dan
sesudah Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 pada
putaran I dan putaran II ………………………………….. 28
Gambar 4.2 Average Abnormal Return harian sebelum dan sesudah
Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 pada putaran I dan
putaran II ………………………………………………… 30
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Kriteria Pemilihan Sampel Perusahaan
Lampiran 2. Hasil Perhitungan Abnormal Return dan Trading Volume Activity
Peristiwa Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2017
Lampiran 3. Perhitungan Average Trading Volume Activity Peristiwa Pemilihan
Gubernur DKI Jakarta tahun 2017 putaran I
Lampiran 4. Perhitungan Average Trading Volume Activity Peristiwa Pemilihan
Gubernur DKI Jakarta tahun 2017 putaran II
Lampiran 5. Perhitungan Average Abnormal Return Peristiwa Pemilihan
Gubernur DKI Jakarta tahun 2017 putaran I
Lampiran 6. Perhitungan Average Abnormal Return Peristiwa Pemilihan
Gubernur DKI Jakarta tahun 2017 putaran I
Lampiran 7. Perhitungan Average Trading Volume ActivityPeristiwa Pemilihan
Gubernur DKI Jakarta tahun 2017 (Tambahan)
Lampiran 8. Perhitungan Average Abnormal Return Peristiwa Pemilihan
Gubernur DKI Jakarta tahun 2017 (Tambahan)
1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Informasi pada dasarnya merupakan salah satu unsur penting yang tidak dapat
terpisahkan dari aktivitas investor dipasar modal, dengan adanya informasi yang
relevan investor dapat memiliki gambaran mengenai risk dan return dari suatu
sekuritas dalam rangka menentukan keputusan serta strategi investasi untuk
memperoleh tingkat pengembalian yang maksimal. Berbagai peristiwa yang
terjadi di sekitar pasar modal, baik itu lingkungan ekonomi maupun non-ekonomi
yang pada dasarnya mengandung informasi yang tidak dapat dipisahkan dari pasar
modal. Semakin penting peran bursa saham dalam kegiatan ekonomi, membuat
bursa saham semakin sensitif terhadap peristiwa disekitarnya, baik berkaitan
ataupun tidak berkaitan secara langsung dengan peristiwa ekonomi (Suryawijaya
dan Setiawan, 1998).
Peristiwa politik merupakan salah satu bagian dari lingkungan non-ekonomi yang
dapat berpengaruh pada kondisi pasar modal, karena pada dasarnya perilaku
investor dalam membuat keputusan tidak hanya berdasarkan analisis teknikal
maupun analisis fundamental, namun juga memperhatikan situasi politik. Kondisi
politik yang stabil cenderung meningkatkan kinerja ekonomi, hal ini disebabkan
rendahnya risiko kerugian yang diakibatkan oleh faktor non-ekonomi. Lebih jauh
2
dijelaskan bahwa dalam lingkungan politik, berbagai peristiwa politik seperti
pemilihan umum, pergantian kepala negara dan daerah, reshuffle kabinet, ataupun
berbagai kerusuhan politik, cenderung akan mendapat respon dari perilaku pasar
(Manurung dan Ira, 2007). Hal itu dikarenakan peristiwa-peristiwa politik tersebut
dapat berdampak positif maupun negatif bagi kestabilan iklim kondusif yang di
inginkan para investor untuk melakukan transaksi di pasar modal.
Pemilihan gubernur (Pilgub) adalah suatu peristiwa dimana rakyat yang memiliki
hak suara berhak memilih pemimpin eksekutif dalam pemerintahan di tingkat
provinsi. Peristiwa pemilihan gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta
tahun 2017 merupakan salah satu peristiwa politik di Indonesia yang cukup
menarik untuk ditelaah. Berbeda dengan pemilihan gubernur di tahun-tahun
sebelumnya, pemilihan gubernur DKI Jakarta tahun 2017 lebih diwaspadai para
pelaku pasar karena faktor ketidakpastian yang terjadi sebagai efek samping dari
naiknya suhu politik. Kondisi politik yang stabil cenderung meningkatkan kinerja
ekonomi, sedangkan kondisi politik yang mengancam stabilitas negara seperti
pemilihan umum serta kerusuhan akan mendapatkan respon yang negatif dari
pelaku pasar. Ekaputri (2017) menjelaskan bahwa pemilihan gubernur DKI
Jakarta tahun 2017 menyebabkan kerusuhan politik, hal tersebut akan berdampak
langsung pada penurunan tingkat kenyamanan investor di pasar modal Indonesia.
Sejumlah gelombang aksi massa yang terjadi pada tahun 2016 dan 2017 di Jakarta
membuat pelaku pasar menjadi lebih waspada terhadap perkembangan situasi
politik. Peristiwa ini menjadi perhatian utama para pelaku pasar modal mengingat
Jakarta merupakan ibukota negara, yang dikenal memiliki posisi sebagai
barometer Indonesia sekaligus sebagai pusat perekonomian. Data operasional
3
Bursa Efek Indonesia (BEI) dan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)
menunjukan bahwa Provinsi DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan total
investor dan investor aktif tertinggi di tahun 2015 dan 2016 (Cakti, 2017).
Sejumlah besar perusahaan publik (emiten) yang terdaftar di BEI maupun
perusahaan-perusahaan sekuritas berdomisili atau berkantor pusat di Jakarta.
Pengujian reaksi pasar atas terjadinya peristiwa politik dirasa cukup berbeda
dibandingkan dengan peristiwa ekonomi karena melibatkan kebijakan yang akan
dilaksanakan oleh kandidat sebagai pemenang.
Kebijakan kandidat calon gubernur dan calon wakil gubernur biasa diungkapkan
dalam agenda debat terbuka yang dapat diakses melalui media massa. Para pelaku
pasar biasanya akan lebih mengamati kebijakan baru dari para calon. Beberapa
kebijakan baru para kandidat tersebut dapat menyebabkan reaksi para pelaku
pasar modal terhadap keputusan yang akan mereka ambil, seperti kebijakan
menolak adanya Reklamasi Teluk Jakarta, melepas saham pemprov DKI, sampai
dengan rumah DP nol rupiah. Kebijakan tersebut tentunya akan berdampak pada
saham dan kinerja keuangan perusahaan seperti perusahaan properti, keuangan,
hingga saham milik pemprov DKI. Ketidakpastian akibat informasi yang diterima
tersebut dapat menyebabkan pasar modal di Indonesia bereaksi. Hartono (2013)
menjelaskan bahwa pengumuman yang dipublikasikan ke publik memiliki
kandungan informasi, sehingga informasi yang berhasil diserap oleh pasar
tersebut akan menyebabkan investor di pasar modal bereaksi.Silitonga (2017)
mencatat bahwa IHSG melemah 19,77 poin atau 0,37% jelang debat perdana
calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta.
4
Reaksi pasar terhadap informasi dapat dilihat melalui parameter pergerakan
aktivitas volume perdagangan (Trading Volume Activity) di pasar, peningkatan
volume perdagangan di pasar modal sebagai bentuk reaksi pasar modal terhadap
suatu peristiwa dapat memiliki dua arti. Jika volume perdagangan yang meningkat
diakibatkan oleh peningkatan permintaan, hal itu mengindikasikan bahwa
peristiwa tersebut merupakan berita baik bagi para pelaku pasar, sedangkan
apabila peningkatan volume perdagangan merupakan akibat dari peningkatan
penjualan, maka dapat diartikan bahwa peristiwa tersebut merupakan kabar
burukbagi pelaku pasar (Suherman dan Ahmad, 2016).Reaksi pasar modal
terhadap kandungan informasi dalam suatu peristiwa juga dapat diukur dengan
menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau dengan menggunakan
abnormal return yang merupakan selisih antara return aktual dengan return yang
diekspektasikan oleh investor (Hartono, 2013). Kegiatan jual-beli saham tersebut
sangat dipengaruhi oleh informasi yang diperoleh baik secara langsung (informasi
publik) maupun tidak langsung (Mansur dan Jumaili, 2014).
Beberapa penelitian terdahulu telah menguji reaksi pasar terhadap peristiwa
politik diberbagai belahan dunia, Coulumb dan Sangnier (2014) menyatakan
bahwa ada pengaruh yang signifikan antara abnormal return dan Pemilihan
Presiden Prancis, Ziobrowski,et al. (2011) menemukan bahwa saham yang dibeli
oleh Anggota DPR Amerika Serikat mendapatkan abnormal return positif yang
signifikan, Chen,et al. (2014) terdapat hasil yang signifikan terhadap pasar saham
akibat konflik pemerintahan yang terjadi di Taiwan, Murekachiro (2014)
menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap abnormal
return pada pasar saham sebelum dan sesudah pemilihan presiden di Zimbabwe.
5
Selain itu, di Indonesia sendiri telah dilakukan beberapa penelitian serupa
mengenai reaksi pasar modal terhadap peristiwa politik yang menguji kandungan
informasi dalam suatu peristiwa non-ekonomi dengan hasil penelitian yang
beragam, seperti yang dilakukan oleh Manurung dan Ira (2007), Mansur dan
Jumaili (2014), Sihotang dan Mekel (2015), serta Ekaputri, dkk. (2017).
Pada penelitian ini penulis menggunakan pendekatan event study, yakni sebuah
pendekatan dalam penelitian yang bertujuan untuk mengetahui reaksi pasar atas
terjadinya peristiwa tertentu, baik peristiwa ekonomis, politis, sosial, maupun
peristiwa lainnya. Apabila terdapat perbedaan reaksi pasar antara sebelum dan
setelah peristiwa terjadi, berarti peristiwa tersebut memiliki kandungan informasi
(Sukirno, 2003). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah rata-rata
volume trading activity dan rata-rata abnormal return karena variabel-variabel
tersebut umumnya dapat mengukur dan menguji kandungan informasi, reaksi
pasar, dan tingkat efisiensi pasar, selain itu variabel ini juga digunakan dalam
penelitian-penelitian terdahulu. Sampel penelitian yang digunakan adalah
perusahaan yang terdaftar sebagai anggota indeks LQ45 dengan pertimbangan
bahwa event study ini menggunakan periode harian sehingga memerlukan
perusahaan yang memiliki likuditas dan kapitalisasi mumpuni yang akan relatif
aktif diperdagangkan dan direspon oleh pasar. Berdasarkan uraian tersebut, maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul:
“Analisis Reaksi Pasar Modal Terhadap Peristiwa Politik: Sebelum dan
Sesudah Pemilihan Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017 (Studi Empiris pada
Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia)”.
6
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan, maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat perbedaan rata-rata trading volume activity sebelum dan
sesudah Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2017 putaran I dan II pada
perusahaan indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia?
2. Apakah terdapat perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah
pemilihan gubernur DKI Jakarta tahun 2017 putaran I dan II pada perusahaan
indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, tujuan yang hendak dicapai dalam
penelitian ini adalah:
1. Untuk menguji secara empiris apakah terdapat perbedaan rata-rata trading
volume activity sebelum dan sesudah pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017
putaran I dan II pada perusahaan indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia.
2. Untuk menguji secara empiris apakah terdapat perbedaan rata-rata abnormal
return sebelum dan sesudah pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017 putaran I
dan II pada perusahaan indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini antara lain:
a) Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan bagi para
pembaca mengenai pasar modal khususnya mengenai studi peristiwa (event
7
study) terhadap peristiwa politik dan dapat menambah referensi bukti empiris
tentang studi peristiwa di pasar modal.
b) Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan informasi bagi
investor dan pelaku pasar modal lainnya mengenai tingkat trading volume
activity, dan tingkat abnormal returnsaham yang diperdagangkan di sekitar
peristiwa pemilihan gubernur DKI Jakarta tahun 2017 pada putaran I maupun
putaran II, sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
analisis investasi di pasar modal terhadap informasi serupa yang akan terjadi
di kemudian hari guna memperoleh tingkat pengembalian yang maksimal.
8
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Teori Pasar Modal
Pasar modal memiliki peran yang strategis sebagai salah satu sumber pembiayaan
bagi dunia usaha sekaligus sebagai wadah investasi bagi masyarakat. Secara
umum, pasar modal didefinisikan sebagi pasar yang mempertemukan pihak yang
memiliki kelebihan dana atau yang memberi pinjaman dan pihak yang
membutuhkan dana atau peminjam. Sedangkan menurut UU No. 8 Tahun 1995,
Bab I Pasal 1 Butir 13 Tentang Pasar Modal menyebutkan bahwa: “Pasar Modal
adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan
efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.” Pada dasarnya pasar modal
merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa
diperjualbelikan, baik dalam bentuk modal sendiri maupun hutang. Saham
merupakan salah satu instrumen yang diperdagangkan dalam pasar modal. Secara
umum, saham didefinisikan sebagai surat berharga bukti penyertaan atau
kepemilikan individu maupun institusi dalam suatu perusahaan. Saham biasa
adalah jenis saham yang dikeluarkan oleh perusahaan apabila perusahaan tersebut
hanya mengeluarkan satu macam saham (Hartono, 2013).
9
Pasar modal di Indonesia terbagi dalam dua jenis, yaitu: 1) pasar primer, dimana
surat berharga yang baru dikeluarkan oleh perusahaan dan dijual di pasar primer
berupa penawaran perdana ke publik atau Initial Public Offering (IPO); dan 2)
pasar sekunder, tempat perdagangan surat berharga yang sudah beredar. Malinda
(2011) menjelaskan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
keberhasilan pasar modal, yaitu: 1) Supply sekuritas, apakah terdapat cukup
banyak perusahaan yang sedang membutuhkan dana; 2) Demand sekuritas,
apakah terdapat cukup banyak komunitas masyarakat yang memiliki dana; 3)
Kondisi politik dan ekonomi suatu negara; 4) Masalah hukum dan peraturan; 5)
Keberadaan lembaga yang mengatur dan mengawasi, dan lembaga yang
memungkinkan transaksi secara efisien.
2.1.2 Teori Efisiensi Pasar
Pasar modal yang baik ialah pasar modal yang efisien. Secara umum, efisiensi
pasar didefinisikan sebagai hubungan antara harga-harga sekuritas dan informasi.
Suatu pasar yang efisien adalah pasar yang harga-harga sekuritasnya
mencerminkan semua informasi yang tersedia dan dimiliki secara cepat dan
akurat. Suatu pasar yang efisien bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai
harga keseimbangan baru yang sepenuhnya mencerminkan informasi yang
tersedia. Semakin cepat informasi baru tercermin pada harga sekuritas semakin
efisien pasar modal tersebut sehingga sulit dan bahkan tidak mungkin bagi
investor untuk memperoleh tingkat pendapatan diatas normal yang konstan yaitu
tingkat pendapatan yang direalisasikan lebih tinggi dari tingkat pendapatan yang
diharapkan dengan melakukan transaksi perdagangan dipasar modal. Jenis
10
informasi dapat membedakan bentuk dan tingkatan efisiensi pasar (Hartono,
2013):
a) Efisiensi pasar bentuk lemah, terwujud bila harga atau nilai sekuritas
mengandung informasi harga saham masa lalu.
b) Efisiensi bentuk semi kuat, terwujud bila harga atau nilai sekuritas
mengandung semua informasi yang dipublikasikan (termasuk informasi dalam
pengumuman laporan keuangan, pemecahan saham, dll.).
c) Efisiensi bentuk kuat, terwujud bila harga atau nilai sekuritas mengandung
semua informasi relevan yang ada (termasuk informasi yang sifatnya privat,
informasi yang dipublikasikan, dan informasi masa lalu).
Jadi dapat dikatakan bahwa mengukur pasar yang efisien dapat dilakukan dengan
melihat hubungan antara harga atau nilai sekuritas dan informasi. Dalam
penelitian ini melakukan pengujian efisiensi bentuk setengah kuat, dimana jika
terdapat abnormal return maka pasar harus bereaksi secara cepat untuk menyerap
abnormal return dan menuju ke harga keseimbangan yang baru. Menurut Hartono
(2013) efisiensi pasar bentuk setengah kuat hanya ditinjau dari informasi yang
dipublikasikan yang disebut dengan efesiensi pasar secara informasi.
Hartono (2013) menjelaskan bahwa terdapat beberapa alasan yang menyebabkan
pasar menjadi efisien dalam kehidupan nyata, beberapa kondisi yang idealnya
harus terpenuhi atau didekati oleh kenyataan yang ada di pasar, yaitu:
1. Investor adalah penerima harga, yang berarti bahwa sebagai pelaku pasar,
investor yang bersifat individual tidak mempengaruhi harga dari sekuritas.
2. Informasi tersedia secara luas kepada semua pelaku pasar pada saat bersamaan
dan harga untuk memperoleh informasi tersebut murah.
11
3. Informasi dihasilkan secara acak dan tiap-tiap pengumuman informasi sifatnya
random satu dengan yang lainnya. Random memiliki arti bahwa investor tidak
dapat memprediksi kapan emiten akan mengumumkan informasi yang baru.
4. Investor bereaksi dengan menggunakan informasi secara penuh dan cepat,
sehingga harga dari sekuritas berubah dengan semestinya mencerminkan
informasi tersebut untuk mencapai keseimbangan yang baru.
2.1.3 Information Content
Informasi merupakan kebutuhan penting bagi investor dalam mengambil
keputusan investasi di pasar modal. Kandungan informasi (information content)
merupakan salah satu kategori studi peristiwa yang menguji nilai informasi yang
terkandung dalam peristiwa yang bereaksi pada pasar modal, dimana reaksi
tersebut tercermin melalui perubahan harga saham dan volume perdagangan
saham (Hartono, 2013). Dalam UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal pasal 1
ayat 7, dijelaskan bahwa: “informasi atau fakta material adalah informasi atau
fakta penting dan relevan mengenai peristiwa, kejadian, atau fakta yang dapat
mempengaruhi harga efek pada bursa dan atau keputusan pemodal, calon
pemodal, atau pihak lain yang berkepentingan atas informasi atau fakta tersebut.”
Jika kandungan dalam informasi memberikan sinyal positif terhadap pasar, reaksi
pasar modal akan menunjukan adanya perubahan harga saham dimana harga
saham akan naik. Sebaliknya, jika informasi memberikan sinyal negatif terhadap
pasar, reaksi pasar akan menunjukan tidak adanya perubahan harga ataupun
penurunan harga saham. Semakin cepat suatu informasi tercermin pada harga
saham, semakin efisien pasar modal tersebut (Brigham dan Houston, 2011).
12
2.1.4 Trading Volume Activity
Trading volume activity(Volume Perdagangan Saham) merupakan keseluruhan
nilai transaksi pembelian maupun penjualan saham yang dilakukan oleh investor
dalam satuan uang (Foster, 1986; Yusuf, dkk,, 2009). Peningkatan volume
perdagangan saham dibarengi dengan peningkatan harga merupakan gejala pasar
modal dalam kondisi bullish. Perubahan volume perdagangan saham di pasar
modal menunjukan aktivitas perdagangan saham di bursa dan mencerminkan
keputusan investasi oleh investor. Ditinjau dari fungsinya, trading volume activity
merupakan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar
modal terhadap informasi melalui parameter yang digunakan untuk mengatur
reaksi pasar terhadap suatu event.Jika volume perdagangan meningkat diakibatkan
oleh peningkatan permintaan, hal itu mengindikasikan bahwa peristiwa tersebut
merupakan berita baik bagi para pelaku pasar, sedangkan apabila peningkatan
volume perdagangan merupakan akibat dari peningkatan penjualan, maka dapat
diartikan bahwa peristiwa tersebut merupakan kabar buruk (Suherman dan
Ahmad, 2016).
Pendekatan trading volume activity dapat digunakan untuk menguji hipotesis
pasar efisien bentuk lemah, karena perubahan harga belum dengan segera
mencerminkan informasi yang ada, sehingga dapat mengamati reaksi pasar modal
melalui pergerakan volume perdagangan pada pasar modal yang diteliti. Trading
volume activity menunjukan aktivitas perdagangan saham dan mencerminkan
seberapa aktif dan likuid suatu saham diperdagangkan dipasar modal.
Perhitungantrading volume activity dilakukan dengan membandingkan jumlah
saham perusahaan yang diperdagangkan dengan keseluruhan jumlah saham
beredar perusahaan selama periode penelitian (Yusuf, dkk., 2009).
13
2.1.5 Abnormal Return
Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor untuk berinvestasi
dan merupakan imbalan atau hasil yang diperoleh atas keberanian investor
menanggung risiko atas investasi yang dilakukan. Abnormal return merupakan
kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi (actual return)terhadap return
normal yang diharapkan (expected return).Return sesungguhnya adalah
pendapatan yang telah diterima oleh investor, sedangkan return yang diharapkan
adalah pendapatan yang diinginkan dapat diterima oleh investor pada masa yang
mendatang. Abnormal return dapat terjadi sebagai akibat dari adanya peristiwa-
peristiwa tertentu, misalnya hari libur nasional, awal bulan, suasana politik yang
tidak menentu, kejadian-kejadian yang luar biasa, stock split, penawaran perdana
saham, dan lain-lain (Hartono, 2013). Abnormal return akan menghasilkan nilai
yang positif bila returnyang terealisasi sesungguhnya lebih besar dibanding return
ekspektasi dan investor akan mendapatkan keuntungan di atas normal,begitupun
sebaliknya bilareturnbernilai negatif.Abnormal return digunakan untuk mengukur
reaksi pasar atas kandungan informasi suatu pengumuman. Apabila suatu
pengumuman menghasilkan abnormal return bagi investor berarti pengumuman
tersebut memiliki informasi dan sebaliknya pengumuman yang tidak
menghasilkan abnormal return berarti pengumuman tersebut tidak memiliki
kandungan informasi (Sukirno, 2003).Bukti ada atau tidak adanya abnormal
return yang diperoleh oleh investor dapat menunjukan apakah pasar modal
tersebut efisien atau termasuk dalam kelompok pasar efisien yang mana pasar
modal tersebut.
14
2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Peneliti
(Tahun) Event
Variabel
(Alat Analisis) Hasil Penelitian
1. Sihotang dan
Mekel
(2015)
Pemilihan Umum
Presiden
Indonesia
Tanggal 9 Juli
2014
Abnormal
return
Trading
volume
Activity
(paired sample
t-test)
Tidak terdapat
perbedaan abnormal
return sebelum dan
sesudah event.
Terdapat perbedaan
trading volume
activity sebelum dan
sesudah event.
2. Coulumb dan
Sangnier
(2014)
Pemilihan
Presiden Perancis
Abnormal
return
Ada pengaruh yang
signifikan antara
abnormal return dan
Pemilihan Presiden di
Prancis.
3. Chen,et al.
(2014)
Peristiwa Politik
dan Konflik di
Taiwan
Abnormal
return
Terdapat hasil
Abnormal return
yang signifikan
terhadap pasar saham
Taiwan
4. Mansur dan
Jumaili
(2014)
Pemilihan Umum
Tahun 2014
Harga saham
Return saham
Trading
volume
Activity
Bidask
spread
(event study,
Paired Sample
T-test, uji-t)
Terdapat perbedaan
yang signifikan antara
rata-rata harga saham
sebelum dan setelah
event. Namun tidak
ada perbedaan rata-
rata return saham,
rata-rata trading
volume activity, dan
rata-rata bid-ask
spread .
5. Manurung dan
Ira
(2007)
Peristiwa Politik
(4 peristiwa:
Pengumuman
Pemilu Legislatif,
Pilpres, Susunan
dan Reshuffle
Kabinet)
Abnormal
return
average
abnormal
return
(paired sample
t-test)
Terdapat abnormal
return namun tidak
ada perbedaan
average abnormal
return sebelum dan
sesudah event.
Sumber: berbagai jurnal
15
2.3 Rerangka Pemikiran
Penulis akan mengamati apakah terdapat perbedaan rata-rata trading volume
activity danrata-rata abnormal returnsebelum dan sesudah peristiwa pemilihan
gubernur DKI Jakarta tahun 2017 pada putaran I dan II yang diuji dengan uji beda
dua rata-rata (paired sample t-test ataupun wilcoxon signed rank test) dengan
kerangka pemikiran sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
2.4 Hipotesis
2.4.1 Average Trading Volume Activity dan Pemilihan Gubernur DKI Jakarta
Reaksi pasar terhadap informasi dapat dilihat melalui parameter pergerakan
trading volume activitydi pasar modal. Peningkatan volume perdagangan di pasar
modal sebagai bentuk reaksi pasar modal terhadap suatu peristiwa, dapat memiliki
dua arti. Jika volume perdagangan yang meningkat diakibatkan oleh peningkatan
permintaan, hal itu mengindikasikan bahwa peristiwa tersebut merupakan berita
baik bagi para pelaku pasar, sedangkan apabila peningkatan volume perdagangan
merupakan akibat dari peningkatan penjualan, maka dapat diartikan bahwa
peristiwa tersebut merupakan kabar buruk (Hartono, 2013). Saham bervolume
tinggi akan merespon informasi yang ada di pasar secara cepat sehingga akan
menghasilkan return saham (harian maupun mingguan) yang relatif lebih tinggi
Average Trading
Volume Activity
Average
Abnormal Return
PERISTIWA POLITIK
Pemilihan GubernurDKI
Jakarta Tahun 2017
(Putaran I dan II)
Average Trading
Volume Activity
Average
Abnormal Return
Sebelum Sesudah ---------- Uji bedarata-rata -----------
16
dibandingkan saham dengan volume perdagangan rendah (Chordia dan
Shaminathan, 2000).
Penelitian Sihotang dan Mekel (2015) menunjukan adanya perbedaan trading
volume activity sebelum dan sesudah peristiwa pemilihan umum presiden tanggal
9 Juli 2014. Sedangkan hasil penelitian Mansur dan Jumaili (2014) menunjukan
tidak adanya perbedaan rata-rata trading volume activitysebelum dan sesudah
peristiwa pemilihan umum tahun 2014.Peristiwa pemilihan gubernur DKI Jakarta
2017 merupakan suatu peristiwa politik yang dapat mengandung suatu informasi
yang dapat mempengaruhi keputusan investor dalam berinvestasi. Adanya
peningkatan rata-rata trading volume activity antara sebelum dan sesudah
peristiwa pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017 dapat menunjukan bahwa
peristiwa tersebutbernilai positif ataupun negatif, tergantung pada besarnya
tingkat permintaan atau penawaran dibanding dengan total penjualan saham.
Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis yang peneliti ajukan adalah:
H1a: Terdapat perbedaan rata-rata trading volume activity saham sebelum dan
sesudah pemilihan gubernur DKI Jakarta Putaran I 2017.
H1b: Terdapat perbedaan rata-rata trading volume activity saham sebelum dan
sesudah pemilihan gubernur DKI Jakarta Putaran II 2017.
2.4.2 Average Abnormal Return dan Pemilihan Gubernur DKI Jakarta
Reaksi pasar modal terhadap kandungan informasi dalam suatu peristiwa juga
dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau
dengan menggunakan abnormal return yang merupakan selisih antara return
aktual dengan return yang diekspektasikan oleh investor yang dipakai untuk
17
menjelaskan efek dari sebuah peristiwa (Hartono, 2013). Apabila suatu
pengumuman menghasilkan abnormal return bagi investor berarti pengumuman
tersebut memiliki kandungan informasi dan sebaliknya pengumuman yang tidak
menghasilkan abnormal return berarti pengumuman tersebut tidak memiliki
kandungan informasi (Sukirno, 2003).
Peristiwa politik yang direspon oleh pasar modal dengan bukti adanya
abnormalreturn menunjukan bahwa peristiwa tersebut memiliki kandungan
informasi. Hasil penelitian yang menunjukan adanya abnormal return ditemukan
pada penelitian Manurung dan Ira (2007) dan penelitian Mandaci (2003)
menyatakan adanya perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah
peristiwa. Sedangkan hasil penelitian yang menunjukan bahwa tidak adanya
perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa politik dapat
ditemukan pada penelitian yang dilakukan oleh Manurung dan Ira (2007), Mansur
dan Jumaili (2014), dan Sihotang dan Mekel (2015).
Peristiwa pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017 merupakan suatu peristiwa politik
yang dinilai mengandung suatu informasi yang dapat mempengaruhi keputusan
investor dalam berinvestasi. Adanya rata-rata abnormal return yang berbeda
antara sebelum dan sesudah peristiwa pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017
menunjukan bahwa pasar bereaksi terhadap peristiwa tersebut sebagai informasi
yang relevan. Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis yang peneliti ajukan
adalah:
H2a: Terdapat perbedaan rata-rata abnormal return saham sebelum dan sesudah
pemilihan gubernur DKI Jakarta Putaran I 2017.
H2b: Terdapat perbedaan rata-rata abnormal return saham sebelum dan sesudah
pemilihan gubernur DKI Jakarta Putaran II 2017.
18
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian studi peristiwa (event study).
Studi peristiwa merupakan studiyang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu
peristiwa yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman (Hartono,
2013). Studi peristiwa bertujuan untuk mengetahui reaksi pasar atas terjadinya
peristiwa tertentu, baik peristiwa ekonomis, politis, sosial, maupun peristiwa
lainnya. Studi peristiwa dilakukan ketika seorang peneliti berusaha mencari tahu
apakah suatu peristiwa memiliki kandungan informasi atau tidak, apakah
peristiwa yang terjadi itu mengakibatkan pasar bereaksi, baik reaksi positif atau
negatif (Sukirno, 2003).
Generalisasi suatu fenomena dan mengukur dampak peristiwa tersebut (biasanya
terhadap kemakmuran pemegang saham) dengan menggunakan metode yang
umum kadangkala menghasilkan kesimpulan yang salah sehingga untuk
menghindarinya dapat digunakan metode event study (Setyawasih, 2007). Dengan
menggunakan metode ini maka pengaruh peristiwa yang terjadi di pasar modal
akan dapat diketahui secara cepat dan spesifik.Penelitian ini menganalisis
mengenai peristiwa sebelum dan sesudah pemilihan gubernur DKI Jakarta Tahun
2017 baik pada putaran I maupun putaran II.
19
3.2 Data Penelitian
3.2.1 Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini merupakan penelitian komparatif yaitu melihat perbandingan rata-
rata trading volume activity danrata-rata abnormal return saham sebelum dan
sesudah peristiwa pemilihan gubernur DKI Jakarta tahun 2017 pada putaran I dan
putaran II. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan sumber data
dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh tidak secara
langsung yang diperoleh dari publikasi informasi bursa, website resmi Bursa Efek
Indonesia, dan sumber lain yang relevan. Menurut klasifikasi pengumpulan, jenis
data penelitian adalah data time series, yaitu data yang secara kronologis disusun
menurut waktu pada suatu variabel tertentu.
Periode peristiwa (window period) yang digunakan dalam penelitian ini adalah
selama 15 hari bursa yaitu 7 hari sebelum peristiwa, 1 hari saat peristiwa, dan 7
hari setelah peristiwa. Pengambilan periode ini dilakukan untuk menghindari efek
penggangu (confounding effect)dari adanya peristiwa lain, seperti rightissue,
pengumuman dividen, saham bonus, merger dan peristiwa lain terkait transaksi di
pasar modal dan aktivitas ekonomi perusahaan, serta disesuaikan dengan jadwal
perdagangan saham yang ditetapkan dalam kalender bursa 2017.
Pre-event window (t-7) Event window (t0) Post-event window(t+7)
Keterangan:
t (waktu) Putaran I Putaran II
t-7 = periode 7 hari perdagangan saham
sebelum Pilgub DKI Jakarta 2017 (Pre-event)
06 s.d. 14
Februari 2017
10 s.d. 18
April 2017
20
t+7 = periode 7 hari perdagangan saham
sesudah Pilgub DKI Jakarta 2017 (Post-event)
16 s.d. 24
Februari 2017
20April s.d. 2
Mei 2017
t0 = Tanggal peristiwa saat Pilgub DKI
Jakarta 2017 (Event date)
15 Februari
2017
19 April
2017
3.2.2 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara:
1) Studi Obervasi, yaitu dengan mengumpulkan, mencatat, dan mempelajari
semua informasi yang dibutuhkan sesuai dengan variabel yang diukur dalam
penelitian. Data tersebut kemudian di tabulasi dan dianalisis sesuai dengan
kebutuhan penelitian.
2) Studi Pustaka, yaitu dengan menelaah maupun mengutip langsung dari sumber
tertulis lainnya yang berhubungan dengan masalah penelitian yang dapat
digunakan sebagai landasan teoritisnya.
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi adalah objek/subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2012). Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh
perusahaan publik (emiten) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan
indeks LQ45 hingga pada periode penelitian yakni Bulan Februari maupun April
tahun 2017. Sedangkan sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2012). Adapun teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling yakni mengambil sampel
dari populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu (Hartono, 2016). Kriteria yang
digunakan, yaitu:
21
1) Merupakan perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ45 dalam periode
Februari s.d. April tahun 2017 (Pemilihan perusahaan indeks LQ45
dikarenakan perusahaan tersebut relatif aktif diperdagangkan dan direspon
pasar).
2) Menyajikan data yang lengkap terkait dengan variabel yang digunakan dalam
penelitian (harga saham penutup harian, volume perdagangan saham harian,
indeks LQ45 harian, dan jumlah saham beredar).
3) Tidak melakukan corporate action selama periode penelitian, seperti:
pengumuman dan pembagian dividen, merger, stock split, dan kegiatan
lainnya.
3.4 Pengukuran Variabel
3.4.1 Trading Volume Activity
Trading Volume Activity (TVA/Volume Perdagangan Saham) menunjukan
aktivitas perdagangan sahamdan mencerminkan seberapa aktif dan likuid suatu
saham diperdagangkandipasar modal. Perhitungan TVA dilakukan dengan
membandingkan jumlahsaham perusahaan yang diperdagangkan dengan
keseluruhan jumlah sahamberedar perusahaan selama periode penelitian (Foster,
1986; Yusuf, dkk.,2009).
Tabel 3.1 Langkah-langkah dalam menghitung Trading Volume Activity
Langkah-langkah Rumus Keterangan
a. Menghitung TVA tiap
perusahaan selama
periode penelitian
b. Menghitung rata-rata
TVA masing-masing
perusahaan sampel pada
periode sebelum dan
sesudah peristiwa
Sebelum:
Sesudah:
TVAi,t = trading volume
activity sekuritas ke-i
pada periode-j
T= lamanya periode (7
hari sebelum dan sesudah
peristiwa)
22
c. Menghitung rata-rata
TVA perusahaan sampel
per hari selama periode
penelitian
(Foster, 1986; Yusuf,
dkk., 2009)
ATVAt= averagetrading
volume activity pada hari
ke-t
TVAit = trading volume
activity perusahaan
sampel ke-i pada hari ke-t
n= jumlah sampel
3.4.2 Abnormal Return
Abnormal return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi
terhadap return normal. Return normal merupakan return ekspektasi (return yang
diharapkan oleh investor). Dengan demikian abnormal return adalah selisih antara
return sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspektasi (Hartono, 2013).
Tabel 3.2 Langkah-langkah dalam menghitung abnormal return saham
Langkah-langkah Rumus Keterangan
a. Menghitung return
sesungguhnya
Rit: return saham i pada
periode t
Pit: harga saham penutupan
perusahaan i pada periode t
Pit-1: harga saham
penutupan perusahaan i
pada periode t-1
b. Menghitung expected
return harian saham,
menggunakan market
adjusted model
dimana expected
return diestimasi sama
dengan indeks
pasarnya.
E[Rit]:return ekspektasi
sekuritas ke-i pada periode
peristiwa ke-t
ILQ45t: indeks harga saham
LQ45 pada periode t
ILQ45t-1: indeks harga
saham LQ45 pada periode
t-1
c. Menghitung abnormal
return yaitu selisih
antara actual return
dengan expected
return.
ARit : abnormal return
sekuritas i pada periode
peristiwa ke-t
Rit: return aktual sekuritas-i
pada periode-t
E(Rit):expectedreturn
sekuritas-i pada periode-t
23
d. Menghitung rata-rata
abnormal return tiap
saham pada periode
sebelum dan sesudah
terjadinya peristiwa
Sebelum=
Sesudah=
ARi,j = abnormal return
sekuritas ke-i pada periode-t
T= lamanya periode (7 hari
sebelum dan sesudah
peristiwa)
e. Menghitung rata-rata
abnormal return
(AAR) untuk seluruh
saham per hari selama
periode peristiwa.
AARt: averageabnormal
return pada hari ke-t
ARit: abnormalreturn
sekuritas ke-i pada hari ke-t
n:jumlah perusahaan sampel
3.5 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan
statistik deskriptif dari hasil uji beda dua rata-rata hipotesis.Analisis deskriptif
merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga
mudah dipahami dan diinterprestasikan (Sugiyono, 2012).
3.5.1 Uji Normalitas
Tujuan dari uji normalitas adalah untuk menguji apakah data memiliki distribusi
normal atau mendekati normal. Uji normalitas dapat menggunakan statistik
parametric, pengujian parametrik diterapkan untuk data dengan skala pengukuran
interval dan rasio. Jika tipe data interval dan rasio tidak berdistribusi normal,
maka pengujian statistiknya harus menggunakan pengujian non parametric
(Hartono, 2016). Model regresi yang memiliki distribusi data yang normal atau
mendekati normal dikatakan model regresi yang baik. Deteksi uji normalitas dapat
dilakukan dengan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov Test.. Dengan tingkat
signifikansi 0,05 maka dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut
(Ghozali, 2013):
a) Jika Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 maka data berdistribusi normal.
b) Jika Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.
24
3.5.2 Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan uji beda dua rata-rata yang
berhubungan yakni uji paired samplet-test dengan software SPSS versi 22, yaitu
dengan membandingkan rata-rata trading volume activity danrata-rata abnormal
returnsebelum dan sesudah pemilihan gubernur DKI Jakarta tahun 2017 pada
putaran I dan putaran II. Pengujian-t untuk dua sampel yang berhubungan adalah
menguji beda rata-rata berpasangan antara dua sampel dan untuk pengujian
parametrik (Hartono, 2016). Teknik pengujian dilakukan dengan menggunakan
paired sample t-testkarena adanya data kemungkinan terdistribusi normal, dengan
rumus:
Keterangan:
= Rata-rata sampel sebelum peristiwa
= Rata-rata sampel sesudah peristiwa
Sd = Standar deviasi sampel
n = Jumlah sampel pengamatan
Pengujian paired sample t-test, variabel dibandingan antara sebelum dan sesudah
pemilihan gubernur DKI Jakarta Putaran II 2017 dengan menggunakan tingkat
kepercayaan 95% atau α=5%, dengan ketentuan berikut (Ghozali, 2013):
1) Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) kurang dari 0,05 atau 5% berarti data dalam
penelitian memiliki perbedaan signifikan.
2) Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) lebih dari 0,05 atau 5% berarti data dalam
penelitian tidak memiliki perbedaan signifikan.
Alternatif jika data tidak terdistribusi normal, maka akan dilakukan uji beda rata-
rata WilcoxonSigned Rank Test dengan program aplikasi SPSS versi 22. Dasar
penarikan kesimpulan adalah jika nilai p-value statistik uji Wilcoxon < 0,05 maka
hipotesis nol (H0) ditolak dan Ha diterima.
39
V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Penelitian ini dilakukan untuk menguji kandungan informasi pada peristiwa
politik yakni pemilihan gubernur DKI Jakarta tahun 2017 pada putaran I dan II
yang ditandai dengan adanya perbedaan averagetradingvolume activity dan
averageabnormal return antara sebelum dan sesudah peristiwa. Berdasarkan hasil
pengujian statistik dan analisis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Tiga dari empat hipotesis yang diajukan dalam penelitiantidak terdukung, yang
menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan averagetradingvolume activity
pada putaran I dan IIdanaverageabnormal return pada putaran I sebelum dan
sesudah peristiwa pemilihan gubernur DKI Jakarta tahun 2017 pada
perusahaan anggota indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Seluruh hipotesis
pada analisis tambahandalam penelitian ini juga menunjukan hasil yang sama
(tidak terdukung). Hal ini berarti peristiwa tersebut tidak memiliki kandungan
informasi yang dapat menyebabkan pasar modal Indonesia bereaksi. Pada
bagian analisis pembahasan memperkirakan beberapa faktor yang
menyebabkan hal tersebut, yaitu: 1) sentimen pelaku pasar yang cenderung
stabil; 2) peristiwa tersebut telah dipublikasi dan diketahui oleh masyarakat
luas, sehingga informasi tersebut menjadi informasi umum yang dapat
diantisipasi oleh investor; 3) adanya kecenderungan investor yang
menitikberatkan aspek fundamental kinerja keuangan perusahaan dan aspek
40
ekonomi karena terbitnya sejumlah indikator makroekonomi ataupun laporan
keuangan triwulan I; 4) Adanya aliran dana asing yang masuk ke pasar modal
Indonesia di tahun 2017 secara signifikan dan menjadi pendorong stabilitas
indeks saham.
2. Hipotesis yang terdukung menyatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan
antara averageabnormal return sebelum dan sesudah peristiwa pemilihan
gubernur DKI Jakarta 2017 putaran II. Hal ini berarti bahwa pasar modal
Indonesia merespon informasi dari peristiwa pemilihan gubernur DKI Jakarta
2017 putaran II sebagai peristiwa yang memiliki kandungan informasi yang
relevan bagi para pelaku pasar modal.
5.2. Saran
Penelitian ini memiliki keterbatasan dan kekurangan. Beberapa saran diajukan
untuk para pelaku pasar sebagai dasar pengambilan keputusan dan akademisi
sebagaibahanpertimbangan penelitian selanjutnya. Adapun saran yang akan
diajukan adalah sebagai berikut:
1. Bagi investor ataupun pelaku pasar modal lainnya, hendaknya lebih cermat dan
kritis dalam menghadapi peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan non-
ekonomi seperti peristiwa politik pemilihan gubernur DKI Jakarta. Bukti
empiris dari hasil penelitian yang diperkuat dengan hasil-hasil penelitian
terdahulu menunjukan bahwa peristiwa politik dapat memiliki muatan
informasi, sehingga apabila para pelaku pasar lebih mencermati peristiwa-
peristiwa tersebut, mereka dapat lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan
untuk bertransaksi di pasar. Pengambilan keputusan tidak hanya melihat
peristiwa tertentu saja, namunjuga tetap harus memperhatikan faktor-faktor
41
lain yang dapat mempengaruhi harga dan volume perdagangan saham,
sehingga informasi yang diperoleh dapat digunakan dalam mempertimbangan
tindakan yang akan diambil.
2. Bagi penelitian selanjutnya, setiap jenis informasi akan menghasilkan
informasi yang berbeda, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian jenis
informasi yang relevan terhadap pasar modal. Disamping itu lamannya periode
peristiwa harus diperhatikan, perlu dikaji terlebih dahulu apakah dalam periode
tersebut terdapat peristiwa lain yang dapat berpengaruh terhadap pasar. Jika
demikian, maka hari pada periode kejadian tersebut harus dikeluarkan dari
penelitian.Penelitian ini hanya menggunakan market adjusted model dalam
mengestimasi tingkat expected return, oleh sebab itu bagi penelitian
selanjutnya disarankan untuk menggunakan mean adjustedmodel dan market
model atau menggunakan ketiga model tersebut, kemudian membandingkan
hasil perhitungan ketiga model tersebut untuk mengetahui dampaknya terhadap
hasil penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Brigham, Eugene F. dan Houston, Joel F.2011. Dasar-dasar Manajemen
Keuangan. Edisi 10 Terjemahan. Jakarta: Salemba Empat.
Cahyono, Yuli Tri. 2014. Volume Perdagangan dan Return Saham dalam
Hubungannya dengan Bid-Ask pada Perusahaan Go Public. Seminar Nasional
dan Call PaperProgram Studi Akuntansi-FEB UMS (dipublikasi Syariah
Paper). ISBN: 978-602-70429-2-6,pp. 243-259.
Cakti, Gita Arwana. 2017. Sepanjang 2016, Jumlah Investor Baru di Pasar Modal
Indonesia Naik 23.47%.
https://www.market.bisnis.com (Diakses pada 20 Desember 2017)
Chen, Dar-Hsin, F.S. Bin, danC.D. Chen. 2014. The Impacts of Political Events
on Foreign Institutional Investors andStock Returns: Emerging Market
Evidence from Taiwan. International Journal of Business. Vol. 10 (2), pp. 165-
188.
Chordia, TarundanB. Shaminathan. 2000. Trading Volume and Cross
Autocorrelations in Stock Returns. The Journal of Finance. Vol. LV (2), pp.
913-935.
Coulomb, RenauddanM. Sangnier. 2014. The Impact of Political Majorities on
Firm Value: Do Electoral Promises or Friendship Connections Matter?.Journal
of Public Economics. Vol 115 Issue C, pp. 158-170.
Dewi, Adistie N.A. dan I. Kartika. 2015. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Bid-
Ask Spread pada Perusahaan Manufaktur. Jurnal Akuntansi Indonesia. Vol. 4
(2), pp. 85-96.
Ekaputri, Risda, Azib, dan I.H. Senjiati. 2017. Analisis Perbandingan Return
Saham Sebelum dan Sesudah Peristiwa Aksi Damai 411 dan 212. Prosiding
Keuangan dan Perbankan Syariah. Vol.3 (2), pp.347-352.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
23. Cetakan VIII. Semarang: BP-UNDIP.
Hartono, Jogiyanto. 2013. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi
Kedelapan. Yogyakarta: BPFE.
Hartono, Jogiyanto. 2016. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan
Pengalaman-Pengalaman. Edisi 6.Yogyakarta: BPFE.
Khoer, Miftahul. 2017. Isu Agama akan Memanas di Putaran 2 Pilkada DKI 2017
http://jakarta.bisnis.com (Diakses pada 02 April 2018)
Komisi Pemilihan Umum. 2017. Hasil Pilkada 2017
https://pilkada2017.kpu.go.id/hasil. (Diakses pada 18 Desember 2017)
Mahrofi, Zubi. 2017. Dana Asing Masuk ke Pasar Modal Dipicu Potensi
Kenaikan Peringkat.
http://www.antaranews.com (Diakses pada 02 April 2018)
Malinda, Maya. 2011. Pengantar Pasar Modal. Yogyakarta: ANDI.
Mandaci, Pinar Evrim. 2003. Abnormal Return Fluctuations in The ISE (Istanbul
Stock Exchange) Before and After The General Elections in Turkey. The ISE
Review. Vol. 7 (27), pp. 1-14.
Mansur, Fitriani dan S. Jumaili. 2014. Reaksi Pasar Modal Terhadap Peristiwa
Pemilihan Umum Tahun 2014 pada Perusahaan Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora. Vol. 16(2),
pp. 59-68.
Manurung, Adler H. dan C. Ira. 2007. Pengaruh Peristiwa Politik Terhadap
Transaksi Saham di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis& Manajemen. Vol. 7
(2), pp. 135-146.
Murekachiro, Dennis. 2014. Opinion Polls and The Stock Market: Evidence from
The 2013 Zimbabwe Presidential Elections. Journal of Finance. Vol.2 (4).pp.
1-9.
Setyawasih, Rianti. 2007. Studi Tentang Peristiwa: Suatu Panduan Riset
Manajemen Keuangan di Pasar Modal. Jurnal Optimal.Vol. 1 (1), pp. 52-58.
Sihotang, Eva M. dan P.A. Mekel. 2015. Reaksi Pasar Modal Terhadap Pemilihan
Umum Presiden Tanggal 9 Juli 2014 di Indonesia. Jurnal EMBA. Vol. 3 (1),
pp. 951-960.
Silitonga, Linda Teti.2017. Bursa Saham 13 Januari: IHSG Merah, Analis Sebut
Agenda Debat Perdana Cagub DKI malam Ini.
http://market.bisnis.com(Diakses pada 16 Maret 2018)
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.
Suherman, R. Nuraisyah dan G.N. Ahmad. 2016. Abnormal Return dan Likuiditas
Saham Atas Pengumuman Akuisisi. Jurnal Manajemen. Vol. XX (01), pp.
151-168.
Sukirno, D.S. 2003. Event Study Sebuah Pendekatan dalam Penelitian
Akuntansi.Majalah Informasi.Vol. XXXI (1), pp. 102-115.
Suryawijaya, MarwanA. dan F.A. Setiawan. 1998. Reaksi Pasar Modal Indonesia
Terhadap Peristiwa Politik Dalam Negeri (Event Study pada Peristiwa 27 Juli
1996). Kelola. Vol. VII (18),pp. 137-153.
Undang-Undang Republik Indonesia No.8 Tahun 1995 (Pasal 1) tentang Pasar
Modal. 1995. Jakarta: Kementerian Keuangan RI.
Yusuf, Sri Dewi, A. Djazuli, danH.M.H. Susanto.2009. Analisis Reaksi Investor
terhadap Pengumuman Right Issue di Bursa Efek. Wacana.Vol. 12(4), pp. 792-
814.
Ziobrowski, Alan J., J.W. Boyd, P. Cheng, dan B.J. Ziobrowski. 2011. Abnormal
Returns From the Common Stock Investments of Members of the U.S. House
of Representatives. Bussiness and politic. Vol. 13, Issue 1 (4), pp. 1-22.
http://www.idx.co.id(Diakses pada 02 Maret 2018 s.d. 14 Maret 2018)
top related