analisis pengaruh pengetahuan zakat ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6418/1/skripsi...
Post on 02-Aug-2020
17 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGARUH PENGETAHUAN ZAKAT,
RELIGIUSITAS, DAN MOTIVASI MEMBAYAR ZAKAT
TERHADAP MINAT MEMBAYAR ZAKAT PROFESI
(Studi Kasus ASN di Kabupaten Semarang)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)
Disusun oleh :
Dwi Sariningsih 63020-15-0079
PROGRAM STUDI S1 EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2019
iii
ANALISIS PENGARUH PENGETAHUAN ZAKAT,
RELIGIUSITAS, DAN MOTIVASI MEMBAYAR ZAKAT
TERHADAP MINAT MEMBAYAR ZAKAT PROFESI
(Studi Kasus ASN di Kabupaten Semarang)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)
Disusun oleh :
Dwi Sariningsih 63020-15-0079
PROGRAM STUDI S1 EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2019
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Jalan Tentara Pelajar No. 02 Telepon( 0298) 3432784 Salatiga 50721
Website : www.febi.iainsalatiga.ac.id
iv
v
PENGESAHAN
ANALISIS PENGARUH PENGETAHUAN ZAKAT, RELIGIUSITAS, DAN
MOTIVASI MEMBAYAR ZAKAT TERHADAP MINAT MEMBAYAR
ZAKAT PROFESI
(Studi Kasus ASN di Kabupaten Semarang)
DISUSUN OLEH
Dwi Sariningsih
NIM: 63020 15 0079
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Istitut Agama islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada
Tanggal 1 Juli 2019 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Dr. Anton Bawono, M.Si ____________________
Sekretaris Penguji : Dr. Hikmah Endraswati, M.Si ____________________
Penguji I : Nur Huri Mustofa, M.Si ____________________
Penguji II : Taufikur Rahman, M.Si ____________________
Salatiga, 7 Juli 2019
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
vi
vii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Dwi Sariningsih
NIM : 63020150079
Fakultas/Prodi : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam/ S1 Ekonomi Syariah
Dengan ini menyatakan bahwa judul skripsi “Analisis Pengaruh Pengetahuan
Zakat, Religiusitas, dan Motivasi Membayar Zakat Terhadap Minat Membayar Zakat
Profesi (Studi Kasus ASN di Kabupaten Semarang)” benar bebas dari plagiat, dan
apabila pernyataan ini terbukti tidak benar maka saya bersedia menerima sanksi
sesuai ketentuan yang berlaku.
Demikian surat pernyataan ini saya buatuntuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Salatiga, 2 Juli 2019
Yang membuat pernyataan,
Dwi Sariningsih
NIM. 63020150079
viii
PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Dwi Sariningsih
NIM : 63020150079
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Program Studi : S1 Ekonomi Syariah
Judul : Analisis Pengaruh Pengetahuan Zakat, Religiusitas, dan
Motivasi Membayar Zakat Terhadap Minat Membayar
Zakat Profesi (Studi Kasus ASN di Kabupaten Semarang)
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini diperkenankan untuk
dipublikasikan pada e-repository IAIN Salatiga. Demikian surat pernyataan ini saya
buat, apabila dikemudian hari terbukti karya saya ini bukan karya saya sendiri maka
saya sanggup menanggung semua konsekuensinya.
Salatiga, 2 Juli 2019
Penulis,
Dwi Sariningsih
NIM. 63020150079
ix
DECLARATION
In the name of allah the most gracious and merciful.
Here by the writer fully declares that the graduating paper is made by the writer
himself, and it is not contained the materials writers or has been published be other
peoples and others, people ideas except the information from the references.
The writer is capable to account for graduating paper if in the future it can proved of
containing other’s ideas or fact the writer imitated to other’s graduating paper .
Like wise the declaration made by the writer and she hopes that this declaration can
be understood.
Salatiga, 2 Juli 2019
The writer,
Dwi Sariningsih
NIM. 63020150079
x
MOTTO
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”
(Al-Baqarah: 286)
“Masa depan itu milik orang yang percaya akan mimpinya dan bekerja sepenuh hati
untuk mewujudkannya” (Wishnutama)
“Belajarlah dari masa lalu, hiduplah di masa sekarang dan rencanakan untuk hari
esok”
“Belajar kapanpun, dimanapun dan dengan siapapun”
“jangan menyerah!”
xi
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT atas segala rahmat,
Hidayat dan berkah-Nya, dengan peuh rasa sayang dan cinta skripsi ini saya
persembahkan kepada :
Allah SWT yang selalu memberikan berkah berupa kemudahan disaat datang sebagai
ujian
Kedua orang tuaku (Sarijan dan Rebi) yang telah memberi dukungan, semangat serta
selalu mendoakan saya
Nenekku Tuminah yang telah mendukung dan mengasuhku di waktu masih kecil
Adiku Alfin Riyan Saputra yang telah mendoakan
Dosen pembimbingku yang senantiasa sabar dalam mengarahkanku
Para dosen yang telah mengajarkan banyak hal
Sahabat-sahabatku (Desi, Dita, Anis, Siwi, Indri, Rani, Desiana dll) yang setia
menemani dan membantuku
Teman-teman seperjuangan
Orang yang pernah di hati
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayat,
serta kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang
berjudul “Analisis Pengaruh Pengetahuan Zakat, Religiusitas, dan Motivasi
Membayar Zakat Terhadap Minat Membayar Zakat Profesi (Studi Kasus ASN di
Kabupaten Semarang)” ini dengan lancar. Shalawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada junjungan kita, nabi Muhammad SAW yang kita nantikan
syafaatnya di hari akhir kelak.
Skripsi ini disusun dan diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Salatiga sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dalam ilmu
Ekonomi Syariah. Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu serta memberi pengarahan, bimbingan, bantuan dalam proses penyusunan
skripsi ini. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag. selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, S.E.,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Salatiga.
3. Bapak Qi Mangku Bahjatullah, Lc.,M.Si selaku Ketua Jurusan Ekonomi
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga Tahun 2019.
xiii
4. Bapak Dr. Ahmad Mifdlol Muthohar M, Lc.,M.SI Ketua Jurusan Ekonomi
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga Tahun 2016-
2019.
5. Ibu Dr. Hikmah Endraswati, M.Si selaku Pembimbing skripsi yang telah
sabar membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini.
6. Seluruh Dosen Program Studi S1-Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, pengetahuan serta
wawasan kepada penulis selama menempuh pendidikan.
7. Seluruh staf dan karyawan Institut Agama Islam Negeri Salatiga
8. Kedua orangtua saya (Sarijan dan Rebi) yang telah memberikan dukungan,
semangat, serta doayang telah diberikan selama ini.
9. Adik saya Alfin Riyan Saputra dan seluruh keluarga besar saya yang telah
memberikan dukungan.
10. Sahabat saya Radita Setya murin, Anis Choriroh, Desi Rahmawati, dan Siwi
Tri Sulanjari yang telah menjadi sahabat dalam suka maupun duka yang
telah membantu serta selalu memberi dukungan.
11. Teman-teman S1-Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Salatiga angkatan 2015, terimakasih atas kebersamaan serta
kegembiraanya selama kuliah.
12. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung turut membantu
dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
xiv
Semoga kebaikan mereka mendapatkan balasan yang terbaik dari Allah
SWT.Amin.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun supaya bertambahnya
pengetahuan penulis.Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.Amin.
Salatiga, 1 Mei 2019
Penulis
Dwi Sariningsih
63020150079
xv
ABSTRAK
Sariningsih, Dwi. 2019. Analisis Pengaruh Pengetahuan Zakat, Religiusitas, dan
Motivasi Membayar Zakat Terhadap Minat Membayar Zakat Profesi (Studi
Kasus ASN di Kabupaten Semarang). Skripsi, Program Studi Ekonomi
Syariah S1, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam
Negeri Salatiga, Dosen Pembimbing Dr. Hikmah Endraswati, M.Si.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan zakat,
religiusitas, dan motivasi membayar zakat terhadap minat membayar zakat profesi.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner menggunakan skala
interval (1-5) kepada ASNdi kabupaten Semarang. Penelitian ini menggunakan
responden sebanyak 100 orang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif
dengan teknik sampel purposive sampling yang merupakan salah satu teknik
pengumpulan data dari non probability sampling. Data yang diperoleh kemudian
diolah dengan menggunakan alat bantu SPSS Statistic 17. Analisis ini meliputi uji
reliabilitas, uji validitas, uji asumsi klasik,dan uji statistik.
Berdasarkan hasil uji t menunjukan hasil bahwa variabel pengetahuan zakat,
religiusitas, dan motivasi membayar zakat berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat membayar zakat profesi pada ASN di Kabupaten Semarang. Hasil uji
f menunjukan bahwa variabel pengetahuan zakat, religiusitas, dan motivasi
membayar zakat berpengaruh signifikan terhadap minat membayar zakat profesi pada
ASN di Kabupaten Semarang.
Kata Kunci : Pengetahuan zakat, religiusitas, motivasi membayar zakat, minat
membayar zakat profesi
xvi
DAFTAR ISI
PENGESAHAN ........................................................................................................................... v
PERNYATAAN .............................................................................Error! Bookmark not defined.
KEASLIAN TULISAN .....................................................................Error! Bookmark not defined.
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ................................................................................................. vi
PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI .......................................................................................... viii
DECLARATION ......................................................................................................................... ix
MOTTO ..................................................................................................................................... x
PERSEMBAHAN ....................................................................................................................... xi
KATA PENGANTAR.................................................................................................................. xii
DAFTAR ISI............................................................................................................................. xvi
DAFTAR TABEL ...................................................................................................................... xix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................. xxii
BAB I .........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ........................................................................................................................1
A. Latar Belakang .............................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH .............................................................................................8
C. TUJUAN PENELITIAN ..............................................................................................8
D. MANFAAT PENELITIAN ..........................................................................................9
E. SISTEMATIKA PENULISAN ..................................................................................10
BAB II ......................................................................................................................................12
LANDASAN TEORI ...................................................................................................................12
A. Penelitian Terdaulu ....................................................................................................12
B. Landasan Teori ...........................................................................................................23
1. TheoryAIDA (Attention, Interest, Desire, and Action) ...........................................23
2. Pengetahuan Zakat .................................................................................................24
3. Tingkat Religiusitas................................................................................................42
xvii
4. Motivasi membayar zakat.......................................................................................44
5. Minat Membayar Zakat ..........................................................................................45
C. Kerangka Pemikiran ...................................................................................................47
D. Hipotesis ....................................................................................................................48
BAB III .....................................................................................................................................52
METODE PENELITIAN .............................................................................................................52
A. Jenis Penelitian ...........................................................................................................52
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian .....................................................................................52
C. Populasi Dan Sampel .................................................................................................52
1. Populasi ..................................................................................................................52
2. Sampel....................................................................................................................53
D. Teknik Pengumpulan Data .........................................................................................54
1. Pengertian Data ......................................................................................................54
2. Sumber Data ...........................................................................................................55
3. Teknik Pengumpulan Data .....................................................................................55
E. Skala Pengukuran .......................................................................................................56
F. Definisi Operasional ...................................................................................................57
1. Variabel Penelitian .................................................................................................57
2. Definisi Operasional dan pengukuran variabel .......................................................57
G. Instrumen Penelitian ...................................................................................................59
1. Uji Instrumen .........................................................................................................59
2. Analisis Regresi Linier Berganda ...........................................................................60
3. Uji Statistik ...........................................................................................................61
3. Uji Asumsi Klasik ..................................................................................................62
H. Alat Analisis ...............................................................................................................64
BAB IV ....................................................................................................................................65
ANALISIS DATA .......................................................................................................................65
A. Deskripsi Obyek Penelitian ........................................................................................65
B. Analisis Deskriptif Responden ...................................................................................66
xviii
1. Jenis kelamin ..........................................................................................................66
2. Usia ........................................................................................................................66
3. Instansi responden ..................................................................................................67
4. Pendidikan Responden ...........................................................................................68
5. Pendapatan responden ............................................................................................68
C. Analisis Data ..............................................................................................................69
1. Hasil Uji Instrumen Penelitian ...............................................................................69
2. Analisis Regresi Linier Berganda ...........................................................................77
3. Hasil Uji Statistik ...................................................................................................80
4. Hasil Uji Asumsi Klasik .........................................................................................83
D. Pembahasan ................................................................................................................87
BAB V .....................................................................................................................................91
PENUTUP................................................................................................................................91
A. Kesimpulan ................................................................................................................91
B. Saran ..........................................................................................................................91
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................93
LAMPIRAN
xix
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 jumlah penduduk miskin tahun 2011-2017 .................................................. 1
Tabel 1.2 jumlah ASN di Kab. Semarang tahun 2013-2017....................................... 4
Tabel 1.3 Perbedaan penelitian terdahulu dengan penulis ........................................... 7
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................................. 19
Tabel 2.2 Hipotesis Penelitian.................................................................................... 51
Tabel 3.1 Skala Likert ................................................................................................ 56
Tabel 3.2 definisi operasional dan pengukuran variabel ............................................ 57
Tabel 4.1 Karakteristik jenis kelamin responden ....................................................... 66
Tabel 4.2 Karakteristik usia responden ...................................................................... 66
Tabel 4.3 Karakteristik instansi pemerintah yang terkait dengan responden............. 67
Tabel 4.4 Karakteristik pendidikan responden........................................................... 68
Tabel 4.5 Karakteristik pendapatan responden .......................................................... 68
Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas X1 ............................................................................ 70
Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas X2 ............................................................................ 70
Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas X3 ............................................................................ 71
Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas Y .............................................................................. 72
Tabel 4.10 Hasil UjiValiditas X1 ............................................................................... 74
xx
Tabel 4.11 Hasil UjiValiditas X2 ............................................................................... 75
Tabel 4.12 Hasil UjiValiditas X3 ............................................................................... 76
Tabel 4.13 Hasil UjiValiditas Y ................................................................................. 77
Tabel 4.14 Hasil Linier Berganda .............................................................................. 78
Tabel 4.15 Hasil Uji T ................................................................................................ 80
Tabel 4.16 Hasil Uji Koefisien Determinasi R2 ......................................................... 82
Tabel 4.17 Hasil Uji F ................................................................................................ 83
Tabel 4.18 Hasil Uji Multikolinieritas ....................................................................... 84
Tabel 4.19 Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................................... 85
Tabel 4.20 Hasil Uji Normalitas ................................................................................ 86
Tabel 4.21 Hasil Hipotesis ......................................................................................... 90
xxii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian ............................................................................... 47
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat ini, perekonomian di Indonesia telah mulai berkembang dengan
baik. Hal ini di dukung adanya kemajuan teknologi yang terus berkembang
pesat. Namun, di Indonesia sendiri angka kemiskinan masih terbilang cukup
tinggi. Berikut adalah tabel jumlah penduduk miskin di Indonesia pada tahun
2011-2017:
Tabel 1.1
Jumlah Penduduk Miskin Tahun 2011-2017
Tahun Jumlah penduduk miskin
(juta orang)
Presentase penduduk miskin
2011 29,89 12,36
2012 28,59 11,66
2013 28,55 11,47
2014 27,73 10,96
2015 28,51 11,13
2016 27,76 10,70
2017 26,58 10,12
Sumber: bps.go.id
Dalam Islam mengajarkan beberapa cara yang dapat dilakukan dalam
menangani masalah kemiskinan, yaitu dengan saling tolong menolong antar
manusia melalui sedekah maupun zakat. Zakat erat kaitannya dengan ekonomi
2
karena dapat mensejahterakan masyarakat dan dapat mengurangi
kesenjangan sosial. Dalam Al-Quran Surat At-Taubah ayat 103 dijelaskan
bahwa:
Yang artinya : “ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat
itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk
mereka”. (QS. At-Taubah: 103)
Dalam Surat Ar-Rum ayat 39 :
Yang artinya : “dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu
maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian)
itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya)”. (QS.Ar-Rum: 39)
Dengan demikian, zakat bukan lagi sesuatu hal yang baru dalam
kehidupan umat islam. Zakat merupakan salah satu rukun islam. Konsep zakat
dalam islam menyatakan, terdapat sebagian hak bagi orang lain terutama hak
kaum fakir miskin terhadap orang-orang yang memiliki harta berlebih.
Hartayang dimiliki akan lebih berkah jika sebagian dari harta tersebut dapat
3
disalurkan dengan bersedekah atau zakat. Zakat juga salah satu media untuk
mendekatkan diri kepada Allah SWT, untuk tercapainya kemaslahatan umat
manusia, dan bentuk rasa syukur kepada Allah SWT. Dalam pengelolaan
zakat yang baik maka dapat mempercepat pemerataan ekonomi mempercepat
menuju negara yang maju.
Kurde dalam Shobirin (2015)Zakat adalah sebagian dari harta benda/
kekayaan (yang bernilai ekonomi baik tetap atau bergerak) seseorang dan atau
badan usaha yang beragama Islam yang wajib dikeluarkan apabila telah
mencapai nishab dan haulnya untuk kemaslahatan masyarakat. Penelitian ini
meneliti tentang zakat profesi. Zakat profesi (penghasilan) adalah kewajiban
zakat yang dikenakan atas penghasilan tiap-tiap pekerjaan atau keahlian
professional tertentu, baik itu dikerjakan sendirian ataupun dilakukan
bersama-sama dengan orang/lembaga lain yang dapat mendatangkan
penghasilan yang memenuhi nishab.
Gofur (2012) mengatakan zakat profesi baru dikembangkan di Indonesia
oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tahun 2003. Namun sampai saat
ini masih banyak masyarakat yang belum memahami mengenai zakat profesi
tersebut, sehingga masyarakat lebih banyak membayar zakat maal sekali
setahun sesuai nishab, sehingga realisasi zakat tidak sebesar potensi zakat,
terutama masyarakat Muslim yang bekerja di bidang jasa, bukan di bidang
pertanian.Menurut CNN Indonesia pada tahun 2018 Baznas berhasil
menghimpun uang zakat sebesar Rp8,17 triliun. Untuk tahun ini, targetnya
naik menjadi Rp9 triliun. Uang zakat tersebut dihimpun dari kurang lebih 10
4
juta muzakki dari seluruh Indonesia. Hal ini perlu dilakukan penelitian yang
lebih mendalam mengenai faktor-faktor yang memengaruhi minat muzakki
dalam membayar zakat, khususnya zakat profesi penting untuk dilakukan.
Kabupaten Semarang merupakan daerah yang berpeluang tinggi dalam
penghimpunan zakat. Kebijakan pemotongan gaji ASN telah berlaku sejak
2016 dan dikelola oleh Baznas Pemkab Semarang. Namun kebijakan tersebut
belum semua terlaksana di Dinas Kab. Semarang, sehingga dari ASN tersebut
baru mampu menghimpun dana zakat profesi sebesar Rp 180 - Rp200 juta per
bulan, sementara potensi sesungguhnya bisa milyaran rupiah.
(m.republika.co.id). Baznas Kabupaten Semarang mengatakan bahwa
Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Semarang yang membayar zakat
profesi pada tahun 2019baru ada 3.199 muzakki. Berikut adalah tabel jumlah
Aparatur Sipil Negara (ASN) pada tahun 2013-2017.
Tabel1.2
Jumlah ASN di Kab. Semarang dari tahun 2013-2017
Tahun Jumlah laki-laki Jumlah perempuan Total
2013 4.754 5.250 10.004
2014 4.811 5.441 10.252
2015 4.715 5.385 10.100
2016 4.120 4.855 8.975
2017 3.896 4.801 8.697
Sumber: BPS Kabupaten Semarang
Pengetahuan zakat merupakan pemahaman yang dimiliki seseorang
mengenai zakat. Apabila seseorang memiliki pengetahuan yang baik
mengenai zakat tentunya seseorang tersebut akan sadar akan kewajiban dan
manfaat yang dimiliki ketika membayarkan zakat.
5
Mukhlish Muhammad Nur, dan Zulfahmi (2018) meneliti Pengaruh
Pengetahuan, Pendapatan, dan Kepercayaan Terhadap Minat Muzakki dalam
Membayar Zakat di Bitul Mal Kota Lhokseumawe. Hasil penelitiannya
menunjukan bahwa Pengetahuan secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat muzakki membayar zakat di Baitul Mal Kota
Lhokseumawe. Munadzir Ahsan Al Ghofiqi (2018) meneliti Faktor-faktor
yang mempengaruhi muzakki membayar dan tidak membayar zakat pada
Lazismu Kabupaten Jember. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan yang berlaku berpengaruh
positif dan signifikan terhadap muzaki membayar dan tidak membayar zakat
pada LAZISMU Kabupaten Jember. Asminar (2017)meniliti Pengaruh
Pemahaman, Transparasi dan Peran Pemerintah Terhadap Motivasi dan
Keputusan Membayar Zakat pada Baznas Kota Binjai. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa variabel pemahaman berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan membayar zakat pada Baznas Kota Binjai. Nurul huda &
Abdul Gofur (2012) meneliti Analisis Intensi Muzakki dalam Membayar
Zakat Profesi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel pengetahuan
tidak ada pengaruh terhadap intensi muzakkî membayar zakat profesi. Hal ini
berbeda dengan penelitian dari Mukhlish Muhamad Nur, Munadzir Ahsan Al
Ghofiqi dan Asminar bahwa variabel pengetahuan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat membayar zakat.
Religiusitas adalah suatu bentuk kepercayaan adi kodrati dimana di
dalamnya terdapat penghayatan dalam kehidupan sehari-harinya dengan
6
menginternalisasikannya ke dalam kehidupan sehari-harinya. Apabila
religiusitas seseorang baik maka kesadaran akan membayar zakat pun juga
baik. Dari penelitian Salmawati dan Meutia Fitri (2018) dengan judul
Pengaruh Tingkat Pendapatan, Religiusitas, Akuntabilitas dan Kualitas
Pelayanan Terhadap Minat Muzakki Membayar Zakat di Baitul Mal Kota
Banda Aceh. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel religiusitas
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat muzakki membayar zakat di
Baitul Mal Kota Banda Aceh. Penelitian Muhammad Yunus (2016) dengan
judul Analisis Pengaruh Kepercayaan, Religiusitas dan Kontribusi Terhadap
Minat Pedagang Mengeluarkan Zakat di Baitul Mal (studi kasus pada
pedagang pasar Los Lhokseumawe). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
religiusitas secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
pedagang Pasar Los Kota Lhokseumawe mengeluarkan zakat di Baitul Mal.
Dalam membayar zakat kita dapat terpengaruh karena adanya dorongan
dari diri sendiri (tergerak dari hatinya sendiri) maupun termotivasi dari orang
lain untuk mengeluarkan zakat. Menurut Asminar (2017) motivasi adalah
potensi fitrah yang terpendam, yang mendorong manusia untuk melakukan
sesuatu yang mendatangkan kesenangan pada dirinya sendiri atau memuaskan
kebutuhan primernya. Dari penelitian Andi Martina Kamaruddin
(2015)dengan judul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Berzakat
Profesi dan Loyalitas Muzakki Terhadap Laz Rumah Zakat Kota Samarinda.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel motivasi berpengaruh positif
terhadap keputusan berzakat. Dari penelitian M. Shabri Abd. Majid (2017)
7
dengan judul The Motivation of Muzakki to Pay Zakah: study at the Baitul
Mal Aceh dengan variabel budaya, motivasi, hukum, pengetahuan membayar
zakat sebagai variabel independen dan keputusan membayar zakat sebagai
variabel dependen. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa motivasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan membayar zakat.
Tabel 1.3
Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya
Peneliti Variabel independen Obyek
Penulis Pengetahuan zakat, religiusitas
dan motivasi membayar zakat
ASN di
Kabupaten
Semarang
Mukhlis
Muhamad Nur
dan Zulfahmi
Pengetahuan, pendapatan dan
kepercayaan
Muzakki Baitul
Mal Kota
Lhokseumawe
Munadzir
Ahsan Al
Ghofiqi
Organisasi, pengetahuan dan
pemahaman tentang peraturan
yang berlaku, dan good zakat
governance
Muzakki
Lazismu
Kabupaten
Jember
Nurul Huda dan
Abdul Ghofur
Sikap, norma subjectif, kendali
perilaku, penghasilan,
pendidikan dan pengetahuan
Muzakki di
Jakarta
Salmawati dan
Meutia Fitri
Tingkat pendapatan,
religiusitas, akuntabilitas dan
kualitas pelayanan
Muzakki Baitul
Mal Kota Banda
Aceh
Muhamad
Yunus
Kepercayaan, religiusitas dan
kontribusi
Pedagang Pasar
Lhokseumawe
Asminar Pemahaman, transparasi dan
peran pemerintah
Muzakki Baznas
Kota Binjai
Andi Martina
Kamaruddin
Motivasi, pemahaman dan
kualitas layanan
Muzakki Laz
Rumah Zakat
Kota Samarinda
M. Shabri Abd.
Majid
budaya, motivasi, hukum,
pengetahuan membayar zakat
Muzakki Baitul
Mal Aceh
8
Berdasarkan uraian kondisi dan permasalahan tersebut, maka
peneliti mencoba melakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi keputusan muzakki dalam mengeluarkan zakat profesi.
Dengan berjudul “ANALISIS PENGARUH PENGETAHUAN ZAKAT,
RELIGIUSITAS DANMOTIVASI MEMBAYAR ZAKAT TERHADAP
MINAT MEMBAYAR ZAKAT PROFESI (Studi Kasus ASN di Kab.
Semarang)”.
B. RUMUSAN MASALAH
Dengan latar belakang yang telah diuraikan diatas masalah yang
dirumuskan adalah terkait denga faktor yang mempengaruhi Minat
Membayar Zakat yang difokuskan dengan rumusan sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh pengetahuan zakat terhadap minat membayar zakat
profesi pada Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Semarang ?
2. Bagaimana pengaruh religiusitas terhadap minat membayar zakat profesi
pada Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Semarang?
3. Bagaimana pengaruh motivasi membayar zakat terhadap minat membayar
zakat profesi pada Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Semarang ?
C. TUJUAN PENELITIAN
Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapat jawaban
dari masalah yang telah dirumuskan diatas, diantaranya adalah :
9
1. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan zakat terhadap keputusan
membayar zakat profesi pada Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten
Semarang.
2. Untuk mengetahui pengaruh religiusitas terhadap keputusan membayar
zakat profesi pada Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Semarang.
3. Untuk mengetahui pengaruh motivasi membayar zakat terhadap zakat
terhadap keputusan membayar zakat profesi pada Aparatur Sipil Negara
(ASN) di Kabupaten Semarang.
D. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya adalah :
1. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan
ilmu pengetahuan mengenai pengaruh pengetahuan zakat, religiusitas,
danmotivasi membayar zakat terhadap minat membayar zakat profesi pada
Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Semarang.
2. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi
dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan.
3. Bagi pembaca, dengan adanya penelitian ini dapat menjadi referensi
pengetahuan serta menambah informasi mengenai analisis pengetahuan
zakat, religiusitas dan motivasi membayar zakat terhadap minat membayar
zakat profesi pada Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Semarang.
10
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan ini berisi penjelasan dari masing-masing bab
secara singkat dari keseluruhan skripsi ini. Sistematika dalam skripsi ini
terdiri dari :
BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, yang
menjelaskan landasan pemikiran secara garis besar yang menjadi alasan
dan dibuatnya penelitian ini. Rumusan masalah yang berisi pernyataan
tentang keadaan yang memerlukan jawaban melalui penelitian. Tujuan
dan manfaat penelitian merupakan hal yang diharapan dapat dicapai
melalui penelitian ini.
BAB II LANDASAN TEORI
Landasan teori mencakup tentang teori-teori yang menjadi
landasan atau acuan yang mendukung penelitian ini dari masalah yang
dibahas, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran teoritis, dab hipotesis
dari penelitian ini.
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian menguraikan tentang variabel penelitian dan
definisi operasional, populasi, dan sampel yang digunakan dalam
penelitian, jenis dan metode pengumpulan data, teknis analisis data untuk
menguji hipotesis.
BAB IV ANALISIS DATA
Bab ini menjelaskan tentang diskripsi objektif objek penelitian
yang berisi penjelasan singkat objek yang digunakan dalam penelitian.
11
Analisis data dan pembahasan hasil penelitian merupakan bentuk yang
lebih sederhana yang mudah dibaca dan mudah diinterprestasikan
meliputi diskripsi objek penelitian, analisis penelitian, serta analisis data
dan pembahasan. Hasil penelitian mengungkapkan interprestasi.
BAB V PENUTUP
Merupakan bab terakhir dari skripsi ini yang berisi kesimpulan
berdasarkan hasil pembahasan, keterbatasan penelitian serta saran-saran
bagi para peneliti selanjutnya.
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Penelitian Terdaulu
Munadzir Ahsan Al Ghofiqi (2018) melakukan penelitian dengan judul
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Muzakki Membayar dan Tidak
Membayar Zakat pada Lazismu Kabupaten Jember. Dalam penelitian ini
menggunakan 60 sampel. Sebanyak 30 sampel merupakan Muzakki
Membayar Zakat pada Lazismu Kabupaten Jember dan 30 sampel merupakan
Muzakki Tidak Membayar Zakat pada Lazismu Kabupaten Jember. Variabel
independen penelitian ini yaitu organisasi, pengetahuan/pemahaman tentang
peraturan yang berlaku dan good zakat governance sedangkan kepatuhan
muzakki membayar dan tidak membayar zakat pada Lazismu Kabupaten
Jember. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengetahuan dan pemahaman
tentang peraturan yang berlaku berpengaruh positif dan signifikan terhadap
muzaki membayar dan tidak membayar zakat pada LAZISMU Kabupaten
Jember. Organisasi tidak berpengaruh dan membedakan terhadap muzakki
membayar dan tidak membayar zakat pada Lazismu Kabupaten Jember. Good
governance berpengaruh positif terhadap muzakki membayar dan tidak
membayar zakat pada Lazismu Kabupaten Jember.
Asminar (2017) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh
Pemahaman, Transparasi dan Peran Pemerintah Terhadap Motivasi dan
13
Keputusan Membayar Zakat pada Baznas Kota Binjai. Penelitian ini
menggunakan sampel sebanyak 85 responden.Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa variabel pemahaman berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan dan motivasi membayar zakat pada Baznas Kota Binjai.
Variabel transparasi tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap
motivasi dan keputusan. Variabel transparasi secara parsial tidak
mempengaruhi keputusan. Variabel pemerintah berpengaruh positif terhadap
motivasi dan keputusan.
Nurul Hudadan Abdul Ghofur (2012) melakukan penelitian dengan judul
Analisis Intensi Muzakki dalam Membayar Zakat Profesi. Penelitian ini
menggunakan theory planned behavior. Variabel independen dalam
penelitian ini yaitu sikap, norma subjective, kendali perilaku, penghasilan
muzakki, pendidikan muzakki dan pengetahuan muzakki sedangkan intensi
muzakki dalam membayar zakat profesi sebagai variabel dependen. Jumlah
sampel dalam penelitian ini sebanyak 150 responden. Variabel sikap tidak
berpengaruh terhadap intensi muzakki membayar zakat profesi. Variabel
norma subjectif berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi
membayar zakat profesi. Variabel kendali berpengaruh positif dan signifikan
terhadap intensi membayar zakat profesi. Variabel penghasilan tidak
berpengaruh terhadap intensi muzakki membayar zakat profesi. Variabel
pendidikan tidak berpengaruh terhadap intensi muzakki membayar zakat
profesi. Variabel sikap tidak berpengaruh terhadap intensi muzakki
14
membayar zakat profesi. Variabel pengetahuan tidak berpengaruh terhadap
intensi muzakki membayar zakat profesi.
Andi Martina Kamaruddin, H. Zamruddin Hasid dan Hj. Isna Yuningsih
(2015) melakukan penelitian dengan judul Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Keputusan Berzakat Profesi dan Loyalitas Muzakki Terhadap
Laz Rumah Zakat Kota Samarinda.sampel yang digunakan dalam penelitian
ini sebanyak 50 responden.Obyek penelitian ini adalah muzakki yang
membayarkan zakat profesi pada LAZ Rumah Zakat Kota Samarinda. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa variabel motivasi berpengaruh positif
terhadap keputusan berzakat.variabel Pemahaman berpengaruh positif
terhadap keputusan berzakat. variabel Kualitas berpengaruh positif terhadap
keputusan berzakat.Variabel motivasi berpengaruh terhadap loyalitas
muzakki. Variabel Pemahaman berpengaruh terhadap loyalitas
muzakki.Variabel Kualitas layanan berpengaruh terhadap loyalitas
muzakki.Variabel Keputusan berpengaruh terhadap loyalitas muzakki.
Rina Rizkia, Muhamad Arfan dan M.Shabri (2014) dengan penelitian
Pengaruh Faktor Budaya, Motivasi, Regulasi dan Pemahaman Tentang Zakat
Terhadap Keputusan Muzakki untuk Membayar Zakat Maal (Studi Kasus para
muzakki di Kota Sabang). Sampel yang digunakan dalam penelitian sebanyak
150 responden. Hasil penelitian ini menunujukan bahwa variabel motivasi
berpengaruh positif terhadap keputusan Muzakki untuk membayar zakat.
variabel budaya berpengaruh positif terhadap keputusan Muzakki untuk
15
membayar zakat. variabel pengetahuan berpengaruh positif terhadap
keputusan Muzakki untuk membayar zakat.
Mukhlish Muhammad Nur, dan Zulfahmi (2018) melakukan penelitian
dengan judul Pengaruh Pengetahuan, Pendapatan, dan Kepercayaan Terhadap
Minat Muzakki dalam Membayar Zakat di Bitul Mal Kota Lhokseumawe.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 75 responden. Hasil
penelitiannya menunjukan bahwa Pengetahuan secara parsial berpengaruh
positif dan signifikan terhadap minat muzakki membayar zakat di Baitul Mal
Kota Lhokseumawe. Variabel pendapatan tidak berpengaruh terhadap minat
muzakki membayar zakat di Baitul Mal Kota Lhokseumawe. Variabel
kepercayaan berpengaruh positif terhadap terhadap minat muzakki membayar
zakat di Baitul Mal Kota Lhokseumawe.
Hanifah Nur’aini dan M.Rasyid Ridla (2015) melakukan penelitian dengan
judul Pengaruh Kualitas Pelayanan, Citra Lembaga dan Religiusitas Terhadap
Minat Muzakki untuk Menyalurkan Zakat Profesi (Studi kasus di Pos
Keadilan Peduli Umat Yogyakarta). Sampel yang digunakan dalam penelitian
ini sebanyak 101 responden. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh
muzakki dari PKPU cabang Yogyakarta. Hasil dalam penelitian ini
menunjukan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap minat muzakki untuk menyalurkan zakat profesi pada
KPPU cabang Yogyakarta. Variabel citra lembaga berpengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap minat muzakki untuk menyalurkan zakat profesi
pada KPPU cabang Yogyakarta. Variabel religiusitas berpengaruh positif dan
16
signifikan terhadap minat muzakki untuk menyalurkan zakat profesi pada
KPPU cabang Yogyakarta.
Kiryanto dan Villia Nikmatul Khasanah (2013) Analisis Karakteristik
Muzakki Dan Tata Kelola Laz Terhadap Motivasi Membayar Zakat
Penghasilan. Sampel pada penelitian ini adalah individu wajib zakat di LDPU
Agung sebanyak 125 responden. Hasil dalam penelitian ini menunjukan
bahwa jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap motivasi membayar zakat.
Variabel tingkat keimanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
motivasi membayar zakat. Variabel pengetahuan tentang islam berpengaruh
positif dan signifikan terhadap motivasi membayar zakat. Variabel tata kelola
LAZ berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi membayar zakat.
Variabel tingkat pendapatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
motivasi membayar zakat.
Dari penelitian Salmawati dan Meutia Fitri (2018) dengan judul Pengaruh
Tingkat Pendapatan, Religiusitas, Akuntabilitas dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Minat Muzakki Membayar Zakat di Baitul Mal Kota Banda Aceh.
Dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 78 responden dengan
teknik convience dalam pengambilan sampel. Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa variabel religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
muzakki membayar zakat di Baitul Mal Kota Banda Aceh. Variabel tingkat
pendapatan berpengaruh positif terhadap minat muzakki membayar zakat di
Baitul Mal Kota Banda Aceh. Variabel kualitas pelayanan berpengaruh positif
terhadap minat muzakki membayar zakat di Baitul Mal Kota Banda Aceh.
17
Variabel akuntabilitas berpengaruh positif terhadap minat muzakki membayar
zakat di Baitul Mal Kota Banda Aceh.
Itaq pangestu (2017) melakukan penelitian dengan judul Analysis In
Factors Affecting Muzakki Motivation To Pay Zakat In Semarang City. Pada
penelitian ini menggunakan 70 responden yang merupakan muzakki yang
terdaftar di Lembaga Amil Zakat Kota Semarang. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa variabel level of faithberpengaruh positif terhadap
motivasi membayar zakat. Variabel knowledge about zakat berpengaruh
positif terhadap motivasi membayar zakat. Variabel advertising berpengaruh
positif terhadap motivasi membayar zakat. Variabel Public relation
berpengaruh negatif terhadap motivasi membayar zakat. Variabel directing
marketing berpengaruh negatif terhadap motivasi membayar zakat. Variabel
Personal selling berpengaruh negatif terhadap motivasi membayar zakat.
Variabel accountability berpengaruh positif terhadap motivasi membayar
zakat. Variabel financial transparency berpengaruh positif terhadap motivasi
membayar zakat.
Penelitian Muhammad Yunus (2016) dengan judul Analisis Pengaruh
Kepercayaan, Religiusitas dan Kontribusi Terhadap Minat Pedagang
Mengeluarkan Zakat di Baitul Mal (studi kasus pada pedagang pasar Los
Lhokseumawe). Dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 69
responden yang merupakan pedagang di Pasar Los. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa religiusitas secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat pedagang Pasar Los Kota Lhokseumawe
18
mengeluarkan zakat di Baitul Mal.Variabel kontribusi dan kontribusi secara
parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat pedagang Pasar Los
Kota Lhokseumawe mengeluarkan zakat di Baitul Mal.
Dari penelitian M. Shabri Abd. Majid (2017) dengan judul The Motivation
of Muzakki to Pay Zakah: study at the Baitul Mal Aceh dengan variabel
budaya, motivasi, hukum, pengetahuan membayar zakat sebagai variabel
independen dan keputusan membayar zakat sebagai variabel dependen.
Dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 600 responden. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa variabel motivasi, budaya, hukum dan
pengetahuan membayar zakat berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan membayar zakat.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
PENGETAHUAN ZAKAT
No Judul Variabel Peneliti Hasil
1 Faktor-Faktor
Yang
Mempengaruhi
Muzaki
Membayar Dan
Tidak
Membayar
Zakat
Pada Lazismu
Kabupaten
Jember
Independen
1. Organisasi
2. Pengetahuan
dan Pemahaman
Tentang
Peraturan yang
Berlaku
3. Good Zakat
Governance
Dependen
1. Muzaki
Membayar dan
Tidak
Membayar
Munadzir
Ahsan Al
Ghofiqi
(2018)
Pengetahuan
dan
Pemahaman
Tentang
Peraturan
Yang Berlaku
Berpengaruh
Secara
Signifikan
Terhadap
Muzaki
Membayar dan
Tidak
Membayar
Zakat Pada
19
Zakat Pada
Lazismu
Kabupaten
Jember
Lazismu
Kabupaten
Jember
2 Pengaruh
Pemahaman,
Transparansi
dan Peran
Pemerintah
Terhadap
Motivasi dan
Keputusan
Membayar
Zakat Pada
Baznas Kota
Binjai
Independen
1. Pengaruh
2. Pemahaman
3. Transparansi
Dependen
1. Peran
Pemerintah
Terhadap
Motivasi dan
Keputusan
Membayar
Zakat
Asminar
(2017)
Pemahaman
Berpengaruh
Secara
Signifikan
Terhadap
Keputusan
Membayar
Zakat Pada
Kota Binjai
3 Analisis Intensi
Muzakkî Dalam
Membayar
Zakat Profesi
Independen
1. Sikap
2. Norma
Subjective
3. Kendali
Perilaku
4. Penghasilan
5. Pendidikan
6. Pengetahuan
Dependen
1. Intensi
Muzakkî.
Nurul
Huda &
Abdul
Gofur
(2012)
Pengetahuan
tidak
Berpengaruh
Signifikan
Terhadap
Variabel
Intensi
Muzakkî.
4 Faktor-Faktor
Yang
Mempengaruhi
Keputusan
Berzakat Profesi
Dan Loyalitas
Muzzaki
Terhadap Laz
Rumah Zakat
Kota Samarinda
Independen
1. Motivasi
2. Pemahaman
3. Kualitas
Layanan
Dependen
1. Keputusan
Berzakat
Profesi.
2. Loyalitas
Muzzaki Dalam
Berzakat
Profesi.
Andi
Martina
Kamarudd
in, H.
Zamruddi
n Hasid,
Hj. Isna
Yuningsih
(2015)
Pemahaman
Berpengaruh
Secara
Langsung Dan
Signifikan
Terhadap
Keputusan
Berzakat
Profesi.
20
5 Pengaruh Faktor
Budaya,
Motivasi,
Regulasi, Dan
Pemahaman
Tentang Zakat
Terhadap
Keputusan
Muzakki
Untuk
Membayar
Zakat Maal
Independen
1. Budaya
2. Motivasi
3. Regulasi
4. Pemahaman
Tentang Zakat
Dependen
1. Keputusan
Muzakki Untuk
Membayar
Zakat Maal
Rina
Rizkia
Muhamma
d Arfan
M. Shabri
(2014)
Pemahaman
Berpengaruh
Positif Dan
Signifikan
Terhadap
Keputusan
Muzakki Untuk
Membayar
Zakat Di Kota
Sabang.
6 Pengaruh
pengetahuan,
pendapatan, dan
kepercayaan,
tehadap minat
muzakki dalam
membayar zakat
di Baitul Mal
Kota
Lhokseumawe
Independen
1. Pengetahuan
2. Pendapatan
3. Kepercayaan
Dependen
1. Minat muzakki
dalam
membayar zakat
Mukhlish
Muhamma
d Nur dan
Zulfahmi
(2018)
Pengetahuan
berpengaruh
secara parsial
dan signifikan
terhadap minat
muzakki
membayar
zakat di Baitul
Mal Kota
Lhokseumawe
TINGKAT RELIGIUSITAS
1 Pengaruh
Kualitas
Pelayanan,
Citra Lembaga
Dan Religiusitas
Terhadap Minat
Muzakki Untuk
Menyalurkan
Zakat Profesi
Independen
1. Kualitas
Pelayanan
2. Citra Lembaga
3. Religiusitas
Dependen
1. Minat
Muzakki
Untuk
Menyalurkan
Zakat Profesi
Hanifah
Nur’aini
Dan M.
Rasyid
Ridla
(2015)
Religiusitas
Berpengaruh
Secara Positif
Dan Signifikan
Terhadap
Minat
Muzakki
Untuk
Menyalurkan
Zakat Profesi
Pada Pkpu
Cabang
Yogyakarta
2 Analisis
Karakteristik
Muzakki Dan
Tata Kelola Laz
Terhadap
Motivasi
Membayar
Zakat
Penghasilan
Independen
1. Jenis Kelamin
2. Tingkat
Keimanan
3. Pengetahuan
Tentang Islam
4. Tata Kelola Laz
5. Tingkat
Pendapatan
Kiryanto
Dan Villia
Nikmatul
Khasanah
(2013)
Variable
Tingkat
Keimanan
Memiliki
Pengaruh
Yang
Signifikan
Terhadap
Motivasi
21
Dependen
1. Motivasi
Membayar
Zakat
Membayar
Zakat dengan
Arah Positif.
3 Pengaruh
tingkat
pendapatan,
religiusitas,
akuntabilitas
dan kualitas
pelayanan
terhadap minat
muzakki
membayar zakat
di baitul mal
kota banda aceh
Independen
1. Tingkat
pendapatan
2. Religiusitas
3. Akuntabilitas
4. Kualitas
pelayanan
Independen
1. Minat
muzakki
membayar
zakat
Salmawati
& meutia
fitri
(2018)
Variabel
religiusitas
berpengaruh
terhadap minat
muzakki
membayar
zakat di Baitul
Mal Kota
Banda Aceh
4 Analysis in
Factors
Affecting
Muzakki
Motivation to
Pay Zakat i
Semarang City
Independen
1. Level of faith
2. Knowledge
about zakat
3. Advertising
4. Public
relations
5. Direct
marketing
6. Personal
selling
7. Accountability
8. Financial
transparency
Dependen
1. Motivation to
pay zakat
Itaq
Pangestu,
(2017)
Tingkat
religiusitas
berpengaruh
terhadap
motivasi
membayar
zakat
5 Analisis
Pengaruh
Kepercayaan,
Religiusitas dan
Kontribusi
Terhadap Minat
Pedagang
Mengeluarkan
Zakat di Baitul
Mal (studi kasus
pada pedagang
Independen
1. Kepercayaan
2. Religiusitas
3. Kontribusi
Dependen
1. Minat
pedagang
mengeluarkan
zakat
Muhamad
Yunus
(2016)
Religiusitas
berpengaruh
positif
terhadap minat
pedagang
mengeluarkan
zakat.
22
pasar Los
Lhokseumawe).
MOTIVASI MEMBAYAR ZAKAT
1 The motivation
of muzakki to
pay zakah :
study at the
Baitul Mal Aceh
Independen
1. budaya
2. motivasi
3. hukum
4. pengetahuan
membayar
zakat
dependen
1. keputusan
membayar
zakat
M. Shabri
Abd.
Majid
(2017)
Motivasi
signifikan dan
positif
berpengaruh
terhadap
keputusan
membayar
zakat.
2 Faktor-Faktor
Yang
Mempengaruhi
Keputusan
Berzakat Profesi
Dan Loyalitas
Muzzaki
Terhadap Laz
Rumah Zakat
Kota Samarinda
Independen
4. Motivasi
5. Pemahaman
6. Kualitas
Layanan
Dependen
3. Keputusan
Berzakat
Profesi.
4. Loyalitas
Muzzaki Dalam
Berzakat
Profesi.
Andi
Martina
Kamarudd
in, H.
Zamruddi
n Hasid,
Hj. Isna
Yuningsih
(2015)
Motivasi
Berpengaruh
Secara
Langsung Dan
Signifikan
Terhadap
Keputusan
Berzakat
Profesi.
3 Pengaruh Faktor
Budaya,
Motivasi,
Regulasi, Dan
Pemahaman
Tentang Zakat
Terhadap
Keputusan
Muzakki
Untuk
Membayar
Zakat Maal
Independen
5. Budaya
6. Motivasi
7. Regulasi
8. Pemahaman
Tentang Zakat
Dependen
2. Keputusan
Muzakki Untuk
Membayar
Zakat Maal
Rina
Rizkia
Muhamma
d Arfan
M. Shabri
(2014)
Motivasi
Berpengaruh
Positif Dan
Signifikan
Terhadap
Keputusan
Muzakki Untuk
Membayar
Zakat Di Kota
Sabang.
23
Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah
penelitian ini menggunakan 3 variabel independen yaitu pengetahuan zakat,
religiusitas dan motivasi membayar zakat serta 1 variabel independen yaitu
minat membayar zakat profesi. Pada penelitian sebelumnya Munadzir (2018),
Rina Rizkia (2014), Asminar (2017), Shabri (2017) dan lain-lain di lakukan di
luar Kab. Semarang sedangkan penelitian ini menggunakan ASN (Aparat Sipil
Negara) sebagai obyek penelitian yang akan dilakukan di Kab. Semarang.
B. Landasan Teori
1. TheoryAIDA (Attention, Interest, Desire, and Action)
Menurut Kotler dalam Pamungkas (2018) Konsep AIDA pertama
kali diperkenalkan pada tahun 1898 oleh Elias St Elmo Lewis, seorang
pemasar dan pakar iklan dari Amerika Serikat. Teori AIDA (Attention,
Interest, Desire and Action) merupakan suatu pesan informasi yang
mengharuskan pesan tersebut mendapatkan perhatian, menjadi
ketertarikan, menjadi minat dan mengambil tindakan.
Kotler dalam Khairani (2018), perhatian (Attention) menimbulkan
perhatian pelanggan berarti sebuah pesan harus dapat menimbulkan
perhatian baik dalam bentuk dan media yang disampaikan. Perhatian itu
bertujuan secara umum atau khusus kepada calon konsumen atau
konsumen yang menjadi target sasaran. Hal tersebut dapat dikemukakan
lewat tulisan dan gambar yang menonjol dan jelas, perkataan yang
menarik dan mudah diingat, dan mempunyai karakteristik sendiri. Pesan
yang menarik perhatian merupakan suatu langkah awal bagi perusahaan
24
dimana pesan tersebut akan dikenal, diketahui dan diingat konsumen.
Proses tersebut bisa dikatakan sebagai proses awareness.
Ketertarikan (Interest), tertarik berarti pesan yang disampaikan
menimbulkan perasaan ingin tahu, ingin mengamati, dan ingin mendengar
serta melihat lebih seksama. Hal tersebut terjadi karena adanya minat yang
menarik perhatian konsumen akan pesan yang ditunjukan.
Keinginan (Desire) , pemikiran terjadi dari adanya keinginan ini,
berkaitan dengan motif dan motivasi konsumen dalam membeli suatu
produk. Motif pembelian dibedakan menjadi dua, yaitu motif rasional da
emosional. Hal ini dimana motif rasional mempertimbangkan konsumen
akan keuntungan dan keruggiaan yang didapatkan, sedangkan motif
emosional terjadi akibat emosi akan pembelian produk.
Tindakan (Action), tindakan terjadi dengan adanya keinginan kuat
konsumen sehingga terjadi pengambilan keputusan dalam melakukan
pembelian produk yang ditawarkan.
2. Pengetahuan Zakat
a. Pengertian Pengetahuan Zakat
Rangkutidalam Nur (2018) mengatakan dalam Islam pengetahuan
diistilahkan dengan Al-ilmu, yang mempunyai dua pengertian, pertama
pengetahuan yang berasal dari wahyu Allah untuk mengenal-Nya dan
kedua, pengetahuan yang diperoleh oleh manusia itu sendiri naik melalui
pengamalan (empiris), rasional dan intuisi. Pembelajaran dapat
25
mencakupi perubahan-perubahan prilaku yang timbul berdasarkan
pengalaman, Sebahagian besar dari perilaku seseorang ditentukan
melalui proses pembelajaran, dimana pembelajaran akan menjadi sebuah
pengetahuan yang akan berpengaruh terhadap perilaku seseorang,
termasuk perilaku para muzakki.
Menurut Qadir dalam Rizkia (2014) pengetahuan zakat adalah
sebagai ajaran agama islam, dalam konteks ibadah ke-Tuhan-an
(ilahiyah) merupakan perintah tetap dan menyejarah, namun dalam
konteks kemanusiaan (muamalah), zakat dipandang sebagai fenomena
pembebasan dan instrumen keadilan.
Menurut Yazid (2017) pengelolaan zakat menurut Undang-Undang
No. 38 Tahun 1999 adalah sebuah kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan terhadap pengumpulan dan
pendistribusian serta pendayagunaan zakat. Keberadaan organisasi
pengelola zakat di Indonesia telah diatur dalam perundang-undangan,
yakni UU No. 38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat. Keputusan
Menteri Agama No. 581 Tahun 1999 tentang pelaksanaan UU No. 38
Tahun 1999 dan Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat
Islam dan Urusan Haji No. D/291 Tahun 2000 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Zakat.
b. Zakat Profesi
Rozalinda (2016) menyatakan zakat profesi adalah pekerjaan yang
menghasilkan uang ada dua macam: pertama, pekerjaan yang dikerjakan
26
sendiri tanpa tergantung pada orang lain, seperti dokter, insinyur,
advokat, tukang jahit, tukang kayu dan lain sebagainya yang merupakan
hasil kecekatan otak ataupun tangan. Kedua, pekerjaan yang tergantung
pada orang lain baik pemerintah perusahaan maupun perorangan dengan
memperoleh gaji atau upah misalnya pegawai negeri ataupun karyawan
swata. Yusuf al-Qardawi mengkategorikan kedua jenis penghasilan ini
sebagai mal mustafad (harta penghasilan), yakni harta yang diperoleh
melalui cara yang dibolehkan dalam islam. Menurut guru besar
Universitas al-Azhar ini, penghasilan dari profesi wajib dikeluarkan
zakatnya bila sudah sampai setahun dan cukup nisab.
Menurut al-Qardhawi dalam Hafidhuddin (2002)menyatakan bahwa
di antara hal yang sangat penting untuk mendapatkan perhatian kaum
muslimin saat ini adalah penghasilan atau pendapatan yang diuasahakan
melalui keahliannya, baik keahlian yang dilakukannya secara sendiri
maupun secara bersama-sama. Yang dilakukan sendiris, misalnya profesi
dokter, arsitek, ahli hukum, penjahit, pelukis, mungkin juga da’i atau
muballigh, dan lain sebagainya. Yang dilakukan bersama-sama, misalnya
pegawai (pemerintah maupun swasta) dengan menggunakan sistem upah
atau gaji.
Mochlasin (2014) menyatakan zakat profesi adalah zakat yang
dikeluarkan dari penghasilan profesi (hasil profesi) bila telah mencapai
nisab. Profesi dimaksud mencakup profesi pegawai negeri atau swasta,
konsultan, dokter, notaris, akuntan, artis, wiraswasta, dan lain-lain.
27
Apabila seseorang dengan penghasilan profesinya ia menjadi kaya, maka
wajib atas kekayaannya itu zakat, akan tetapi jika hasilnya hanya sekedar
untuk menutupi kebutuhan hidupnya atau lebih sedikit maka baginya
tidak wajib zakat.
c. Syarat-Syarat Zakat
Hafidhuddin (2002) menyatakan syarat-syarat yang harus dipenuhi
meliputi dua aspek, yaitu syarat muzaki dan syarat harta yang akan
dizakatkan:
Adapun syarat-syarat seseorang wajib melaksanakan zakat
adalah:
1) Merdeka
Menurut kesepakatan para ulama, zakat tidak wajib bagi
hamba sahaya atau budak karena hamba sahaya tidak memiliki
hak milik. Hal senada diungkapkan oleh para ulama Malik bahwa
hamba sahaya tidak ada kewajiban zakat terhadap hak miliknya
baik harta it atas namanya sendiri atau atas nama tuannya karena
hak milik hamba sahay bersifat tidak sempurna (naqish).
2) Islam
Islam merupakan ibadah yang diwajibkan bagi setiap
muslim. Ia merupakan salah satu pilar agama islam. Dengan
demikian, zakat tidak diwajibkan atas orang non-Muslim atau pun
orang kafir, karena zakat adalah ibadah suci. Begitu juga dengan
orang yang murtad tidak diwajibkan zakat. Karena
28
menurutAbuHanifah, riddah menggugurkan kewajiban zakat
karena orang murtad sama dengan orang kafir.
3) Baligh Berakal
Mengenai persyaratan baligh berakal ini berbeda pendapat
ulama. Menurut pendapat ulama mazhab Hanafi, orangyang wajib
zakat adalah orang yang telah baligh dan berakal sehingga harta
anak kecil dan orang gila tidak wajib dikeluarkan zakatnya.
Mereka beralasan bahwa kewajiban zakat adalah ibadah mahdah
seperti halnya shalat. Bila anak kecil dan orang gila tidak wajib
shalat, tentulah zakat tidak wajib atas mereka.
Menurut pendapat jumhur ulama, baligh berakal bukan
merupakan syarat wajib mengeluarkan zakat. Nash yang
memerintahkan untuk mengeluarkan zakat adalah terhadap orang
kaya bersifat umum tidak terkecuali apakah ia anak-anak atau pun
orang gila. Karena itu, wali wajib mengeluarkan zakat anak kecil
ataupun orang gila yang berada di bawah perwaliannya.
d. Mustahiq Zakat
Rozalinda (2016) Dalam QS At-Taubah [9:60] dijelaskan bahwa
yang menjadi mustahiq zakat adalah fakir, miskin, amil, para muallaf,
riqab (hamba sahaya), gharimin (orang-orang yang berhutang), fi
sabilillah, ibn sabil (para musafir). Berikut ini akan diuraikan
bagaimana batasan dari masing-masing mustahik zakat tersebut, dan
bagaimana pendistribusian zakat kepada masing-masing mustahik:
29
1. fakir
fakir adalah orang yang tidak memiliki harta dan tidak
memiliki pekerjaan dan penghasilan yang dapat memenuhi
kebutuhan pokok diri dari keluarga berupa pangan, pakaian, dan
perumahan.
2. Miskin
Miskin adalah orang yang memiliki pekerjaan atau usaha
tapi penghasilannya hanya mampu menutupi sebagian kebutuhan
hidup diri maupun keluarganya. Menurut Jumhur ulama, kedua
golongan ini sebetulnya sama yakni mereka yang kekurangan
dalam memenuhi kebutuhannya.
3. Amil
Amil adalah orang-orang lembaga yang melaksanakan
segala kegiatan yang urusan zakat, mulai dari mengumpulkan,
mencatat, dan mendistribusikannya. Untuk dapat melaksanakan
tugas sebagai amil, seseorang harus memenuhi persyaratan,
seperti muslim, mukalaf, adil, jujur, memahami hukum-hukum
zakat seperti perhitungannya, pembagiannya, dan mustahiknya
dan mempunyai kemampuan untuk memelihara harta zakat.
Jumlah bagian zakat yang berhak diterima oleh amil menurut
pendapat syafi’i adalah seperdelapan dari jumlah harta zakat.
Sementara itu, menurut Imam Abu Hanifah, diberikan sesuai
dengan pekerjaannya dan dicukupkan kebutuhannya secara
30
ma’ruf. Para amil ini mendapat zakat adalah karena pekerjaannya
sebagai orang yang mengurus zakat walaupun tergolong orang
yang mampu.
4. Golongan muallaf
Muallaf adalah mereka yang diharapkan kecenderungan
hatinya atau keyakinannya dapat bertambah terhadap islam,
terhalangnya niat jahat mereka atas kaum muslimin, atau harapan
akan adanya manfaat mereka dalam membela dan menolong
kaum muslimin dari musuh. Golongan muallaf ini terbagi pada
beberapa golongan, baik muslim maupun non muslim, yaitu:
a) golongan yang diharapkan keislamannya, baik kelompok
maupun keluarganya.
b) golongan yang dikatirkan kelakuan jahatnya. Mereka diberi
zakat dengan harapan dapat mencegah kejahatannya.
c) golongan yang baru masuk islam. Mereka diberi zakat agar
bertambah mantap keyakinannya terhadap islam.
d) pemimpin dan tokoh masyarakat yang baru masuk islam
mempunyai sahabat-sahabat orang kafir. Dengan zakat
diharapkan dapat menarik simpati mereka untuk memeluk
islam.
e) pemimpin atau tokoh muslim yang berpengaruh di kalangan
kaumnya tetapi imannya masih lemah. Mereka diberi zakat
dengan harapan iman mereka tetap dan menjad kuat.
31
f) kaum muslimin yang tinggal di benteng-benteng perbatasan
musuh. Mereka diberi zakat dengan harapan dapat
mempertahankan diri dan membela kaum muslimin lainnya
dari serangan musuh.
g) kaum muslimin mengurus zakat para mani’ zakat (enggan
membayar zakat kecuali dengan paksaan). Mereka diberi
zakat untuk memperlunak hati mereka.
5. Riqab
Riqab adalah hamba mukatab (hamba yang dijanjikan akan
dimerdekakan tuannya dengan membayar sejumlah uang) yang
muslim tidak mempunyai uang untuk menebus kemerdekaannya.
Pada dasarnya hukum yang terkandung dari makna al-riqab
adalah unsur eksploitasi yang dilakukan manusia terhadap
manusia lain, baik secara individu maupun kolektif. Oleh karena
itu, termasuk dalam pengertian al-riqab adalah tawanan perang
dari kalangan orang-orang muslim. Atas dasar ini, zakat dapat
diberikan kepada: pertama, untuk menebus orang-orang islam
yang ditawan oleh musuh, seperti tawana perang Irak yang
ditawan tentara kafir Amerika. Kedua, diberikan untuk membantu
negara islam atau negara mayoritas islam yang berusaha
melepaskan diri dari belenggu penjajahan modern, seperti negara
palestina palestina yang dikepung oleh kaum kafir israel.
32
6. Gharimin
Gharimin adalah orang yang berutang dan tidak mampu
untuk melunasinya. Menurut Imam Malik, Syafi’i, dan Ahmad,
gharim terdiri dari dua; pertama orang yang berutang untuk
kepentingan pribadi. Kedua, berutang untuk kepentingan
masyarakat. Yusuf al-Qardhawi menyatakan dalam konteks ini
zakat juga dapat diberikan untuk menyelamatkan masyarakat dari
bencana dan kehancuran.
7. Fi sabilillah
Secara bahsa fi sabilillah berarti di jalan Allah. Lantas apa
yang dimaksud dengan sasaran ini? Siapa yang termasuk dalam
kelompok ini? Abu Yusuf menyatakan sabilillah di sini adalah
sukarelawan yang terputus bekalnya karena kefakiran mereka,
membuat mereka tidak mampu bergabung dengan tentara islam.
Ibn Arabi dalam Ahkam Al-Qur’an menjelaskan makna sabilillah
adalah tentara berperang. Imam Nawawi menyatakan makna
sabilillah adalah para sukarelawan yang disepakati para ulama
dalam masalah ini yaitu;
1) Termasuk dalam ruang lingkup makna sabilillah itu adalah
jihad.
2) Disyaratkan menyerahkan zakat kepada pribadi mujahid.
33
3) Tidak diperbolehkan menyerahkan zakat demi kepentingan
kebaikan dan kemaslahatan bersama, seperti mendirikan
jembatan, masjid, sekolah, dan sebagainya.
8. Ibn sabil
Ibn Sabil adalah orang yang menempuh perjalanan jauh
yang sudah tidak punya harta lagi. Perjalanan yang dimaksudkan
adalah perjalanan dalam rangka ketaatan kepada Allah bukan
untuk maksiat. Termasuk dalam kategori ibn sabil di antaranya
adalah orang yang diusir dari negaranya dipisahkan dari harta
miliknya secara paksa dan minta suaka politik.
e. Keuntungan zakat
Mubarok (2016) mengatakan bahwa diibandingkan dengan pajak
modern, zakat memiliki keuntungan tertentu atas pajak, setidaknya dalam
tiga hal, yaitu:
1) penghindaran pajak merupakan masalah serius bagi pemungutan
pajak modern. Setiap orang tahu bahwa banyak orang berusaha
menghindari pembayaran pajak penghasilan dengan memberikan
keterangan palsu. Sementara dalam hal zakat sangat kecil
kemungkinannya karena sifat religio-ekonominya. Tidak perlu
dikatakan bahwa zakat adalah salah satu dari lima rukun islam.
Dilihat dari aspek ekonomi, zakat merupakan penyerahan diri
dengan sukarela kepada kehendak Allah.
34
2) Sumber utama zakat yang merupakan kekayaan tertimbun dan tidak
digunakan, dipakai untuk tujuan yang mulia. Hanya melalui zakatlah
ada kemungkinan untuk menggali kekayaan tertimbun untuk
dimanfaatkan bagi kesejahteraan masyarakat yang lebih besar.
Karena zakat merupakan perintah ilahi, maka kerjasama yang iklas
dari pribadi yang bersangkutan untuk mengeluarkan kekayaannya
yang tertimbun dapat terjadi. Pada sistem perpajakan modern, kerja
sama ini tidak akan mudah terjadi karena tidak seorang pun yang
bersedia memberikan keterangan tentang rahasia hartanya yang
tersembunyi kepada negara. Sesungguhnya zakat mencegah
kecenderungan menimbun uang, dan merupakan dorongan yang kuat
untuk menginvestasi dalam tujuan produksi, karena islam
memperkenankan laba dan persekutuan.
3) Pemerintah tidak diperkenankan membelanjakan uang yang dipungut
dari pajak zakat sesuai keinginnya. Tetapi penghasilan yang
dipungut dari pajak dapat dibelanjakan menurut kehendak negara
modern. Dipandang secara empirik, pendapatan pajak tidak selalu
dibelanjakan untuk tujuan produktif. Disamping itu, membayar zakat
tidak terasa seperti pajak penghasilan, karena pembayaran zakat
merupakan perintah ilahi yang akan dibayarkan orang dengan
sukarela.
Menurut Yazid (2017) mengatakan bahwa zakat merupakan ibadah
maliyah yang memiliki hikmah dan manfaat yang sangat besar bagi
35
muzakki maupun mustahiq yang menerimanya, di antara hikmah dan
manfaat tersebut adalah sebagai berikut:
1) Sebagai bentuk perwujudan keimanan kepada Allah SWT, selain
itu juga merupakan perwujudan dari rasa syukur kita kepada Allah
SWT, memupuk akhlak mulia dengan menumbuhkan rasa
kemanusiaan yang tinggi, menghilangkan sifat rakus, kikir dan
materialistis, membersihkan dan mengembangkan harta yang
dimiliki, serta memupuk ketenangan hidup.
2) Sebagai bentuk ta’awuniyah terhadap mustahiq terutama fakir
miskin, untuk membantu dan membina mereka ke arah kehidupan
yang lebih sejahtera sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya dengan layak, dapat beribadah dengan tenang serta dapat
terhindar dari kekufuran dan perasaan iri dan dengki terhadap
orang-orang yang memiliki kelebihan harta.
3) Sebagai pilar amal bersama dan juga sebagai bentuk jaminan sosial
bagi para mustahiq, melalui pengelolaan dan pendayagunaan zakat
yang optimal, maka kehidupan para mustahiq dapat diperhatikan
dengan baik.
4) Sebagai salah satu sumber dana bagi pembangunan sarana dan
prasarana yang dibutuhkan umat islam seperti sumber dana untuk
pembangunan masjid, madrasah dll.
36
5) Sebagai bentuk sosialisasi etika bisnis yang benar, bahwa di dalam
harta yang kita peroleh dari kegiatan usaha maupun bisnis di
dalamnya terkandung hak milik orang lain pula.
6) Sebagai instrumen pemerataan pendapatan dalam membangun
kesejahteraan.
f. Nishab, waktu, kadar, dan cara mengeluarkan zakat profesi
Mubarok (2016) mengatakan terdapat beberapa kemungkinan
kesimpulan dalam menentukan nisab kadar dan waktu mengeluarkan
zakat profesi. Hal ini sangat bergantung pada qiyas (analog) yang
dilakukan. Pertama, jika dianalogikan pada zakat perdagangan, maka
nishab, kadar, dan waktu, mengeluarkannya sama dengannya dan sama
pula dengan zakat 2,5% dan waktu mengeluarkan setahun sekali setelah
dikurangi kebutuhan pokok. Contoh: jika si A berpenghasilan Rp
5.000.000 setiap bulan dan kebutuhan pokok perbulannya sebesar Rp
3.000.000 maka besar zakat yang dikeluarkannya adalah 2,5% x 12x Rp
2.000.000 atau sebesar Rp 600.000 pertahun/ Rp 50.000 perbulan.
Kedua, jika dianalogikan pada zakat pertanian, mak nisab-nya
senilai 653 kg padi atau gandum kadar zakatnya sebesar lima persen dan
dikeluarkan pada setiap mendapatkan gaji atau penghasilan. Misalnya
sebulan sekali. Dalam contoh kasus di atas maka kewajibannya zakat si
A adalah sebesaar 5% x 12x Rp 2.000.000 atau sebesar Rp 1.200.000
pertahun/ Rp 100.000 perbulan.
37
Ketiga, jika dianalogikan psada zakat rikaz, maka zakatnya sebesar
20 persen tanpa ada nisab dan dikeluarkan pada saat menerimanya. Pada
contoh diatas maka si A mempunyai kewajiban berzakat sebesar 20% x
Rp 5.000.000 atau sebesar Rp 1.000.000 setiap bulan.
Dari sudut kadar zakat, dianalogikan pada zakat uang karena
memang gaji honorarium upah dan yang lainnya. Pada umumnya
diterima dalam bentuk uang. Oleh karena itu, kadar zakatnya adalah
sebesar rubul usyri atau 2.5 persen.
Atas dasar keterangan di atas, jika seorang konsultan mendapatkan
honorarium misalnya lima juta rupiah setiap bulan dan ini sudah
mencapai nishab. Maka ia mengeluarkan zakatnya sebesar 2,5% sebulan
sekali. Sebaliknya seorang pegawai yang bergaji satu juta rupiah setiap
bulan dan ini belum mencapai nishab, maka ia tidak wajib berzakat.
Akan tetapi kepada mereka dianjurkan untuk berinfak dan bersedekah
yang jumlahnya bergantung pada kemampuan dan keiklasannya.
g. Indikator
Menurut Pangestu (2017) indikator pengetahuan zakat meliputi:
1) Arti Zakat
Menurut Hafidhuddin dalam Mukhlish Muhammad Nur
(2018) Zakat adalah kewajiban yang telah diwajibkan oleh Allah
bagi setiap kaum muslim yang memiliki harta lebih dengan
memenuhi beberapa persyaratan yang telah ditetapkan oleh Allah,
untuk diserahkan dan disalurkan kepada pihak-pihak yang berhak
38
menerimanya. Mochlasin (2014) menyatakan zakat profesi adalah
zakat yang dikeluarkan dari penghasilan profesi (hasil profesi) bila
telah mencapai nisab.
2) Kewajiban zakat
Menurut Nur (2018) zakat hukumnya wajib. Zakat tidak
hanya mempunyai dimensi vertikal namun zakat juga memiliki
dimensi horizontal. Dikarenakan tujuan zakat selain sebagai
perwujudan keimanan kepada Allah SWT . zakat juga memiliki
beberapa fungsi dan tujuan, yaitu fungsi sosial ekonomi sebagai
perwujudan solidaritas sosial, untuk meningkatkan rasa keadilan
dan kemanusiaan, mempererat persaudaraan dalam islam,
pemersatu umat, sebagai rasa peduli orang kaya terhadap orang
miskin, mewujudkan kondisi masyarakat yang sejahtera dan aman,
rukun, damai, dan harmonis sehingga pada akhirnya akan
menciptakan situasi yang aman sentosa.
3) Dasar hukum zakat
Dasar hukum zakat adalah Al-Quran dan Hadits.
Diantaranya yaitu QS. Al-Baqaraah ayat 43 : “Dan dirikanlah
shalat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah orang-orang yang rukuk”.
Dan Hadis Rasulullah SAW. Yang diriwayatkan bukhari dan
muslim dari Abdullah bin Umar:”Islam dibangun atas lima rukun:
Syahadat tiada Tuhan kecuali Allah SWT dan Muhammad SAW
39
sebagai utusan Allah, menegakan shalat, membayar zakat, puasa
Ramadhan, dan menunaikan Ibadah Haji bagi yang mampu”.
4) Prosedur zakat
Mubarok (2016) harta yang wajib dikeluarkan zakatnya
adalah:
a. Milik sempurna
Harta yang wajib harta milik dizakatkan adalah
harta milik penuh atau milik sempurna, yakni berada di
bawah kekuasaan dan dibawah kontrol orang yang berzakat.
Oleh karena seorang pedagang tidak wajib mengeluarkan
zakat terhadap keuntungan dagang yang belum sampai ke
tangannya. Milik sempurna juga diaksudkan, secara hukum
muzakki bebas melakukan tasharuf (tindakan hukum)
terhadap harta tersebut, tidak tersangkut di dalamnya hak
orang lain, dan tidak ada halangan syara’ bagi muzakki untuk
melakukannya. Disamping itu, harta tersebut adalah harta
yang diperoleh dari usaha dan dengan cara yang halal.
Karena harta yang diperoleh dengan cara yang batil secara
hukum tidak diakui sebagai milik sempurna sehingga tidak
sah untuk dizakatkan.
b. Cukup senisab
Nisab merupakan batas minimal jumlah harta yang
wajib dikeluarkan zakatnya berdasarkan ketentuan syara’.
40
Ketentuan nisab ini menunjukan bahwa zakat hanya
dibebankan kepada orang kaya yang mempunyai harta yang
melebihi kebutuhan pokok minimal (standar). Oleh karena
itu, zakat tidak dibebankan kepada orang yang
berpenghasilan sedikit yang hanya dapat memenuhi
kebutuhan makan saja ataupun tidak punya penghasilan
sedikit pun.
c. Melebihi kebutuhan pokok
Pada dasarnya kebutuhan hidup manusia ini
banyak (tidak terbatas) dan beragam, selalu berubah sesuai
dengan perubahan ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial,
dan peradabannya. Kebutuhan hidup manusia itu selalu
berbeda satu sama lainnya. Karena beragamnya kebutuhan
hidup manusia, tentu harus ditentukan mana yang kebutuhan
pokok (primer), sekunder, dan terier agar bisa dibedakan
seseorang sudah terkena wajib zakat atau tidak. Zakat hanya
diwajibkan terhadap orang yang hartanya sudah melebihi
kebutuhan pokok minimal.
d. Bebas dari utang
Bebas dari hutang yang dimaksudkan adalah
dengan melunasi utang jumlah harta tidak akan mengurangi
nisab yang ditentukan. Bila pemilik harta mempunyai utang
41
yang jika dilunasi utangnya akan mengurangi nisab hartanya
maka ia tidak wajib zakat.
e. Haul (melewati satu tahun)
Haul merupakan ketentuan batas waktu kewajiban
untuk mengeluarkan zakat. Harta yang wajib dizakatkan
adalah harta yang kepemilikannya sudah mencapai satu tahun
atau haul.
f. Harta itu berkembang
Maksudnya kekayaan itu dengan sengaja atau
memiliki potensi untuk berkembang. Berkembang dalam
pengertian menghasilkan keuntungan, pemasukan, atau
diistilahkan dengan produktif. Misalnya, ternak menghasilkan
anak, rumah atau bangunan yang disewakan menghasilkan
uang sewa
5) Perhitungan zakat
Mubarok (2016) Mengatakan terdapat beberapa
kemungkinan kesimpulan dalam menentukan nisab kadar dan
waktu mengeluarkan zakat profesi. Hal ini sangat bergantung pada
qiyas (analog) yang dilakukan. Pertama, jika dianalogikan pada
zakat perdagangan, maka nishab, kadar, dan waktu,
mengeluarkannya sama dengannya dan sama pula dengan zakat
2,5% dan waktu mengeluarkan setahun sekali setelah dikurangi
kebutuhan pokok. Kedua, jika dianalogikan pada zakat pertanian,
42
mak nisab-nya senilai 653 kg padi atau gandum kadar zakatnya
sebesar lima persen dan dikeluarkan pada setiap mendapatkan gaji
atau penghasilan. Misalnya sebulan sekali. Ketiga, jika
dianalogikan pada zakat rikaz, maka zakatnya sebesar 20 persen
tanpa ada nisab dan dikeluarkan pada saat menerimanya.
3. Tingkat Religiusitas
a. Pengertian Tingkat Relegiusitas
Menurut Glock& Stark dalam Nasikhah(2013) religiusitas adalah
suatu bentuk kepercayaan adi kodrati dimana di dalamnya terdapat
penghayatan dalam kehidupan sehari-harinya dengan
menginternalisasikannya ke dalam kehidupan sehari-harinya.
Salmawati & Fitri(2018) agama Islam telah menyatakan dengan
tegas, bahwa setiap muslim wajib menunaikan zakatnya, apabila
hartanya telah memenuhi kriteria da n syarat tertentu, karena zakat
merupakan salah satu rukun dan fardhu dalam kita melaksanakan
ibadah kepada Allah SWT.
Menurut Crow and Crowdalam Hanifah (2015)penyebab minat
dapat berasal dari dorongan dari dalam diri individu, misal dorongan
makan, ingin tahu, dan seks. Dorongan beragama pun menuntut untuk
dipenuhi sehingga seseorang mendapat kepuasan dan ketenangan.
Dorongan beragama juga merupakan kebutuhan insaniah yang
43
timbulnya dari gabungan faktor penyebab yang bersumber dari rasa
keagamaan.
b. Definisi Operasional dan Indikator
Menurut Glock & Starkdalam Hanifah (2015) religiusitas didefinisi
operasionalkan sebagai pengabdian Muzakki terhadap ajaran agama
Islam dengan menunaikan kewajiban untuk menyalurkan zakat profesi
untuk penghasilan yang telah mencapai nisab.indikator religiusitas dapat
diukur dengan:
1) Dimensi keyakinan.
Dimensi ini berisi pengharapan dimana orang religius
berpegang teguh pada pandangan teologis tertentu dan mengakui
kebenaran doktrin tersebut.
2) Dimensi praktik agama.
Dimensi ini mencakup perilaku pemujaan, ketaatan, dan
hal-hal yang menunjukkan komitmen terhadap agama yang
dianutnya.
3) Dimensi pengalaman.
Dimensi ini berisikan dan memperhatikan fakta bahwa
semua agama mengandung pengharapan tertentu, meski tidak tepat
jika dikatakan bahwa seseorang yang beragama dengan baik pada
suatu waktu akan mencapai pengetahuan subjektif dan langsung
mengenai kenyataan terakhir (bahwa ia akan mencapai suatu
kontak dengan kekuatan supranatural).
44
4) Dimensi pengetahuan agama.
Dimensi ini mengacu kepada harapan bahwa orang-orang
yang beragama paling tidak memiliki sejumlah mengenai dasar,
keyakinan, ritus, kitab suci, dan tradisi.
5) Dimensi pengamalan atau konsekuensi.
Dimensi ini mengacu pada identifikasi akibat-akibat
keyakinan keagamaan, praktik, pengalaman, dan pengetahuan
seseorang dari hari ke hari.
4. Motivasi membayar zakat
a. Definisi Operasional
. Pangestu(2017) mengemukakan Motivasi membayar zakat
adalah motivasi yang dapat didefinisikan sebagi suatu proses dimana oleh
individu mengenali kebutuhan mereka dan mengambil tindakan untuk
memenuhi kebutuhan tersebut.
Potensi diri yang memperlihatkan bahwa hubungan antara naluri
sebagai salah satu potensi hidup manusia mempunyai pengaruh terhadap
motivasi seseorang, mengatakan bahwa seseorang termotivasi untuk
membayar zakat karenamembayar zakat adalah simbol dari keimanan
seseorang, membayar zakat adalah merupakan simbol ketaqwaan, dan
membayar zakat adalah merupakan simbol kebersihan dan kesucian jiwa,
ia juga memaparkan bahwa motivasi seseorang membayar zakat didasari
karena panggilan keimanan dan ketaqwaan, tanpa kesadaran iman dan
45
taqwa seseorang cenderung enggan untuk membayar zakat, karena
dorongan nafsu kepemilikan terhadap harta kekayaan mereka, seringkali
mendominasi diri manusia untuk memilikinya.
b. Indikator
Menurut Shabri (2017) indikator religiusitas meliputi Kekuatan,
motif, dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan, atau mekanisme
psikologis yang mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk
mecapai prestasi tertentu sesuai dengan apa yang diinginkan.
5. Minat Membayar Zakat
a. Definisi Minat Membayar Zakat
Yazid (2017) mengemukakan Minat membayar zakat profesi
adalah kecenderungan yang menetap pada diri muzakki untuk
menyalurkan zakat profesi.Faktor yang mendasari minat adalah faktor
dorongan dari dalam diri, faktor dorongan yang bersifat sosial dan faktor
yang berhubungan dengan emosional. Faktor dari dalam dapat berupa
kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani dan kejiwaan. Timbulnya
minat dari diri seseorang juga dapat didorong oleh adanya motivasi sosial
yaitu mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari lingkungan
masyarakat dimana seseorang berbeda.
Menurut Shaleh dalam Salmawati (2018) Kondisi seseorang sangat
mempengaruhi dan dapat mengubah minat seseorang, sehingga dapat
dikatakan minat mempunyai sifat yang tidak menentu. Secara ringkas
46
minat dapat diartikan sebagai kecenderungan dalam memberikan suatu
perhatian serta bertindak terhadap setiap aktivitas dan objek yang disertai
dengan perasaan senang
Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya minat menurut Crow
and Crow dalam Nur (2018) berpendapat ada tiga faktor yang
mempengaruhi timbulnya minat, yaitu:
1. Dorongan dari dalam diri individu, misal dorongan makan, rasa ingin
tahu dan seks. Muzakki yang telah mengetahui tentang kewajiban
terhadap harta yang dimilikinaya, dan dengan ada kesadaran dalam
individu muzakki, maka muzakki senantiasa memiliki komitmen
untuk mengeluarkan zakat setiap tahunnya.
2. Motif sosial, dapat menjadi faktor yang membangkitkan minat untuk
melakukan suatu aktivitas tertentu. Dorongan dari luar sangat
menentukan seseorang untuk membayar zakat, misalkan dorongan
dari keluarga, teman, dan dorongan dari lingkungan sekitarnya.
3. Faktor emosional, minat mempunyai hubungan yang erat dengan
emosi. Setiap muzakki yang mengeluarkan zakat pasti akan dilipat
gandakan hartanya oleh Allah dan muzakki mengharapkan balasan
dari Allah SWT.
b. Indikator
Menurut Nur’aini(2015) minat membayar zakat dapat di ukur dengan:
1) Interest yang menunjukan adanya pemusatan perhatian dan perasaan
senang.
47
2) Desire ditunjukan dengan adanya dorongan untuk memiliki.
3) Conviction ditunjukan dengan adanya perasaan percaya diri individu
terhadap kualitas, daya guna, dan keuntungan dari produk yang akan
dibeli.
C. Kerangka Pemikiran
Dari hasil analisis penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti
sebelumnya dan penjabaran teori mengenai variabel di atas maka dapat
dirumuskan suatu kerangka pemikiran sebagai berikut:
Pengetahuan zakat, religiusitas dan motivasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat membayar zakat profesi (study kasus ASN Kab.
Semarang)
Gambar 2.1
Kerangka pemikiran
Motivasi
Membayar
Zakat
Religiusitas
(X2)
Pengetahuan
Zakat
(X1)
Minat
Membayar
Zakat
Profesi
48
D. Hipotesis
Menurut Arikunto (2006:71) hipotesis merupakan suatu jawaban yang
bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui
data yang terkumpul. Hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis
terhadap rumusan masalah penelitian dan belum ada jawaban empiris.
Hipotesis yang akan di ujikan kebenarannya secara empiris sebagai berikut:
1. Pengaruh pengetahuan zakat terhadap minat membayar zakat profesi
Menurut Qadir dalam Rizkia (2014) pengetahuan zakat adalah
sebagai ajaran agama islam, dalam konteks ibadah ke-Tuhan-an
(ilahiyah) merupakan perintah tetap dan menyejarah, namun dalam
konteks kemanusiaan (muamalah), zakat dipandang sebagai fenomena
pembebasan dan instrumen keadilan. Penelitian ini di dukung dengan
teori AIDA (Attention, Interest, Desire and Action) yang telah dijelaskan
pada halaman sebelumnya bahwa adanya perhatian dan ketertarikan akan
menimbulkan tindakan untuk melakukan sesuatu. Yang artinya semakin
baik pengetahuan mengenai zakat maka akan semakin meningkat
kesadaran seseorang untuk membayarkan zakat.
Penelitian Nur & Zulfahmi (2018) menghasilkan bahwa variabel
pengetahuan berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap minat
muzakki membayar zakat di Baitul Mal Kota Lhokseumawe. Hal tersebut
ditunjukkan dengan nilai t hitung sebesar 2.117 lebih besar dari nilai t
tabel 1.666. pada level 5% dan nilai signifikan sebesar 0,038 lebih kecil
49
dari alpha (α) 0,05. Oleh karena itu hipotesis pertama (H1) yang di ajukan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1 : pengetahuan zakat berpengaruh positif dan signifikan terhadap
minat membayar zakat profesi
2. Pengaruh religiusitas terhadap minat membayar zakat profesi
Menurut Salmawati (2018) religiusitas adalah arahan atau
pedoman seseorang untuk melaksanakan setiap aktivitas yang pada
akhirnya untuk memaksimalkan kewajiban dalam melakukan pembayaran
zakat. Apabila tingkat religiusitas seseorang baik/semakin tinggi maka
semakin baik pula kesadaran seseorang untuk membayarkan zakat.Setiap
peningkatan satu satuan pada variabel religiusitas maka akan
meningkatkan minat muzakki membayar zakat. Artinya setiap ada
penambahan pengetahuan dan pengalaman dalam beribadah maka akan
meningkatkan minat muzakki untuk membayar zakat.
Hasil penelitian Salmawati (2018), Yazid (2017) dan Satrio (2016)
menunjukan bahwa analisis regresi diperoleh hasil bahwa variabel
religiusitas berpengaruh positif terhadap minat muzakki dalam
menunaikan zakat. Penelitian nur’aini (2015) menunjukan bahwa
berdasarkan hasil uji parsial (Uji T) menunjukkan bahwa nilai signifikansi
0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa religiusitas berpengaruh
secara signifikan terhadap minat. Hasil penelitian ini menunjukkan
religiusitas berpengaruh terhadap minat Muzakki untuk menyalurkan zakat
profesi pada PKPU Cabang Yogyakarta. Berdasarkan hasil distribusi
50
frekuensi religiusitas menunjukkan responden terbanyak yaitu 14 Muzakki
atau 46,7% menyatakan bahwa religiusitas Muzakki termasuk dalam
kategori sangat baik. Dengan hasil distribusi frekuensi tersebut
mendukung bahwa religiusitas merupakan variabel yang mempengaruhi
minat Muzakki untuk menyalurkan zakat profesi pada PKPU Cabang
Yogyakarta.
Penelitian ini mendukung teori Robert Nuttin yang menyatakan
bahwa dorongan beragama merupakan salah satu dorongan yang bekerja
dalam diri manusia sebagaimana dorongan-dorongan yang lainnya seperti
makan, minum, intelek, dan sebagainya. Sejalan dengan hal itu maka
dorongan beragamapun menuntut untuk dipenuhi, sehingga pribadi
manusia itu mendapat kepuasan dan ketenangan. Selain itu dorongan
beragama juga merupakan kebutuhan insaniah yang timbulnya dari
gabungan berbagai faktor penyebab yang bersumber dari rasa keagamaan.
Penelitian ini sesuai dengan teori Glock & Stark yang menyatakan bahwa
dalam mengukur religiusitas dapat menggunakan lima dimensi yaitu:
keyakinan, praktik agama, pengalaman, pengetahuan agama, pengamalan
atau konsekuensi. Oleh karena itu hipotesis kedua (H2) yang di ajukan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H2 : religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
membayar zakat profesi
3. Pengaruh motivasi membayar zakat terhadap minat membayar zakat
profesi
51
Menurut Rizkia (2014) motivasi adalah kekuatan, dorongan,
kebutuhan, semangat, tekanan, atau mekanisme psikologis yang
mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi
tertentu sesuai dengan apa yang dikehendakinya. Hal ini di dukung dengan
adanya teori AIDA (Attention, Interest, Desire and Action) yang artinya
suatu pesan informasi yang mengharuskan pesan tersebut mendapatkan
perhatian, menjadi ketertarikan, menjadi minat dan mengambil tindakan.
Hasil penelitian Rizkia (2014), Majid (2017) dan Kamaruddin
(2015)menunjukan bahwa variabel motivasi berpengaruh terhadap
keputusan Muzakki untuk membayar zakat. Oleh karena itu hipotesis
ketiga (H3) yang di ajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H3 : motivasi membayar zakat berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat membayar zakat profesipada ASN di Kab. Semarang.
Tabel 2.1
Hipotesis Penelitian
H1 Pengetahuan zakat berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat membayar zakat profesi pada ASN di
Kab. Semarang
H2 Religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap
minat membayar zakat profesi pada ASN di Kab.
Semarang
H3 Motivasi membayar zakat berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat membayar zakat profesi pada
ASN di Kab. Semarang
52
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan penelitian
kuantitatif. Menurut Sugiyono (2014) metode penelitian kuantitatif dapat
diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/ statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan.
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan oleh penulis pada Aparatur Sipil Negara (ASN) di
Kabupaten Semarang dengan judul Analisis Pengaruh Pengetahuan Zakat,
Religiusitas, Dan Motivasi Membayar Zakat Terhadap Membayar Zakat
Profesi (Studi Kasus ASN di Kabupaten Semarang). Waktu dalam penelitian
ini dilakukan pada bulan Januari 2019 sampai bulan April 2019.
C. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2016) populasi merupakan wilayah
generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang mempunyai kuantitas
53
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini
merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Semarang.
Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 8.697 Aparat Sipil Negara
(ASN) di Kabupaten Semarang .
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2016) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Menurut V.Wiratna
Sujarweni, (2015) sampel merupakan bagian dari sejumlah karakteristik
yang dimiliki oleh populasi yang digunakan untuk penelitian. Sampel yang
diambil dalam penelitian ini adalah berprofesi ASN (Aparat Sipil Negara)
di Kabupaten Semarang.
Sampel yang di ambil dalam penelitian ini adalah Aparatur Sipil
Negara (ASN) di Kabupaten Semarang. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah non probability samplingdengan
purposesampling. Menurut Sugiyono (2014) purpose samplingmerupakan
teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Teknik ini
digunakan karena adanya keterbatasan waktu dan dana dalam melakukan
kegiatan penelitian ini.
Data yang diperoleh dari Badan Pusat statistik Kabupaten
Semarang menyatakan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten
Semarang sejumlah 8.697 orang. Dalam menentukan jumlah sampel dalam
penelitian ini menggunakan rumus Slovin yaitu :
54
( )
Sumber buku: (V. Wiratna Sujarweni, 2015)
Keterangan :
n = jumlah anggota sampel
N =jumlah anggota populasi
E = taraf nyata atau tingkat kesalahan
Maka :
( )
n = 98,86 (dibulatkan menjadi 100)
berdasarkan hasil perhitungan pengambilan sampel di atas, maka sampel
yang akan digunakan peneliti dalam penelitian ini sebanyak 100 orang.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Pengertian Data
Menurut Wijaya(2013) data penelitian merupakan informasi
mentah yang tersedia, yang diperoleh melalui survey atau observasi, fakta
yang diberikan kepada peneliti dan lingkungan studinya.Menurut Tika
(2006) data merupakan sekumpulan bukti atau fakta yang dikumpulkan
dan disajikan untuk tujuan tertentu.
55
2. Sumber Data
a. Data Primer
MenurutV.Wiratna Sujarweni (2015) data primer merupakan data
yang diperoleh dari responden melalui kuesioner, kelompok fokus, dan
panel, atau juga data hasil wawancara peneliti dengan nara sumber.
Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui kuesioner peneliti
yang diberikan kepada responden.
3. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Tika (2006) pengumpulan data adalah prosedur yang
sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Instrumen
penelitian yang telah disusun, bisa digunakan untuk mengumpulkan data di
lapangan .
a. Angket (Kuesioner)
Menurut Sugiyono (2016) dalam Kuesioner adalah teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya. Kuesioner ini disebarkan dengan metode offlinedengan
cara menyebarkan secara langsung kuesioner hard copyke responden.
b. Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan metode pencarian informasi yang
bersumber dari jurnal, buku, dan referensi lain yang relevan dan ada
kaitannya dengan penelitian yang dilakukan.
56
E. Skala Pengukuran
Skala pengkuran yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
skala Likert. Menurut Sugiyono (2015)skala Likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah
ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai
variabel penelitian. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur
dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan
sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa
pernyataan atau pertanyaan Jawaban dari setiap item yang menggunakan
skala Likert mempunyai gradasi sangat setuju sampai sangat tidak setuju.
Berikut tabel rentang penilaian dalam skala likert.
Tabel 3.1
No. Pertanyaan SS S TT TS STS
sumber : (Sugiyono,2015)
Keterangan :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TT = Tidak Tahu
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
57
F. Definisi Operasional
1. Variabel Penelitian
a. Variabel Bebas (Independent Variables)
Menurut Wijaya (2013) variabel bebas (independent variables)
adalah variabel yang mempengaruhi (stimulus) atau variabel yang
nilainya tidak dipengaruhi oleh variabel lain. Dalam penelitian ini
variabel bebas/independennya adalah pengetahuan zakat (X1),
religiusitas (X2), dan motivasi membayar zakat (X3).
b. Variabel Terikat (Dependent Variables)
Menurut Wijaya (2013) Variabel terikat (dependent variables)
adalah variabel yang dipengaruhi (respon) atau variabel yang nilainya
tergantung oleh perubahan variabel lain. Variabelterikat/dependen
dalam penelitian ini adalah keputusan membayar zakat profesi (Y)
2. Definisi Operasional dan pengukuran variabel
Tabel 3.2
No Variabel Definisi Indikator Skala
ukur
1 Pengetahuan
zakat
(X1)
Pemahaman/pengeta
huan tentang zakat
adalah sebagai
ajaran agama islam,
dalam konteks
ibadah ke-tuhan-an
(ilahiyah)
merupakan perintah
tetap dan
menyejarah, namun
dalam konteks
1. Arti zakat
2. Kewajiban
zakat
3. Dasar
hukum
zakat
4. Prosedur
zakat
5. Perhitunga
n zakat
Skala
Likert
58
kemanusiaan
(muamalah), zakat
dipandang sebagai
fenomena
pembebasan dan
instrumen keadilan.
Qadir (1998) dalam
Rina Rizkia (2014)
(Itaq
Pangestu,
2017)
2 Motivasi
membayar
zakat
(X2)
Motivasi membayar
zakat adalah
motivasi yang dapat
didefinisikan sebagi
suatu proses dimana
oleh individu
mengenali
kebutuhan mereka
dan mengambil
tindakan untuk
memenuhi
kebutuhan tersebut.
(Itaq Pangestu,
2017)
Kekuatan,
motif,
dorongan,
kebutuhan,
semangat,
tekanan, atau
mekanisme
psikologis
yang
mendorong
seseorang
atau
sekelompok
orang untuk
mencapai
prestasi
tertentu
sesuai dengan
apa yang
diinginkan
( M.Shabri
Abd, 2017 )
Skala
Likert
3 Religiusitas
(X3)
Religiusitas adalah
suatu bentuk
kepercayaan adi
kodrati dimana di
dalamnya terdapat
penghayatan dalam
kehidupan sehari-
harinya dengan
menginternalisasikan
nya ke dalam
kehidupan sehari-
harinya.
(Glock & Stark
a. Keyakinan
b. Praktik
c. Penghayat
an
d. Pengetahu
an agama
e. Konsekuen
si
Glock dan
stark (1993)
dalam
Salmawati &
Meutia Fitri
(2018)
Skala
Likert
59
dalam Duratun
Nasikhah, 2013)
4 Minat
membayar
zakat
(Y)
Minat membayar
zakat profesi adalah
kecederungan yang
menetap pada diri
seseorang untuk
menyalurkan zakat
profesi.
(Hanifah Nur’aini,
2015)
a. Interest
b. Desire
c. Convictio
n
(Hanifah
Nur’aini,
2015)
Skala
Likert
G. Instrumen Penelitian
1. Uji Instrumen
a. Uji Reliabilitas
Menurut Bawono (2006) uji reabilitas digunakan untuk mengukur
kehandalan suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel
penelitian. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pertanyaan atau pernyataaan dalam
kuesioner tersebut. Konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Program SPSS menyediakan fasilitas untuk mengukur reliabilitas
suatu kuesioner melalui uji statistik, dimana pengambilan keputusan
reliabilitas didasarkan pada nila cronbach alpha (a). Suatu variabel
dikatakan reliable jika nilai cronbach alpha (a) > 0,60.
b. Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2015) uji validitas dilakukan untuk
mengetahui apakah suatu instrumen alat ukur telah menjalankan
60
fungsi ukurannya. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan
tingkat keabsahan (validitas) suatu alat ukur. Suatu alat yang valid,
mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya alat ukur yangkurang
valid berarti memiliki tingkat validitas yang rendah. Sebuah alat ukur
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan.
Tinggi rendahnya validitas alat ukur menunjukan sejauh mana data
yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel
yang dimaksud. Uji validitas ini digunakan untuk mengukur sah atau
valid tidaknya suatu kuesioner.
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Menurut Bawono (2006) uji regresi berganda dilakukan untuk
mengetahui pengaruh dari variabel independen terhadap variabel
dependen. Uji regresi berganda digunakan untuk menganalisa nilai
variabel dependen (Y) dengan variabel independen yang lebih dari satu.
Persamaan regresi berganda dapat berupa sebagai berikut :
Y=β0+β1X1+β2X2+β3X3+є
Dimana :
Y = Minat Membayar Zakat Profesi
X1 = pengetahuan zakat
X2 = religiusitas
X3 = motivasi membayar zakat
β1 = koefisien pengetahuan zakat
β2 = koefisien religiusitas
61
β3 = koefisien motivasi membayar zakat
є = standar eror
3. Uji Statistik
a. Uji T
Menurut Ghozali (2011) uji statistik t pada dasarnya menunjukkan
seberapa jauh pengaruh variabel independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Adapun ketentuan penerimaan
atau penolakan apabila angka signifikansi dibawah atau sama dengan
0,05 maka H_a diterima yang artinya signifikan dan sebaliknya, dengan
ketentuan:
H_a : Jika nilai sig penelitian < 0,05 maka diartikan bahwa
pengetahuan zakat, religiusitas, dan motivasi membayar zakat secara
parsial berpengaruh terhadap keputusan membayar zakat profesi.
H_0 : Jika nilai sig penelitian > 0,05 maka diartikan pengetahuan
zakat, religiusitas, dan motivasi membayar zakat secara parsial tidak
berpengaruh terhadap keputusan membayar zakat.
b. Uji R²
MenurutGhozali (2011) koefisien determinasi (R²) pada intinya
mengukur seberapa jauh kemampuan modal dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan
satu. Nilai (R²) adalah antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai yang mendekati
satu (1) berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua
62
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
dependen.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinieritas
Menurut Ghozali (2011) menyatakan bahwa uji multikolinieritas
bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel bebas (independen).Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen.
Multikolinieritas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2)
variance inflanation factor (VIF). Kedua ukuran tersebut menunjukan
ukuran setiap variabel independen lainnya.Tolerance mengukur
variabilitas variabel independen yang dipilih dan tidak dijelaskan oleh
variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama
dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance). Cara untuk
mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinieritas dengan melihat
nilai Variance Inflanation Factor (VIF), apabila nilai VIF kurang dari
10 maka dinyatakan tidak terjadi multikolinieritas.
b. Uji Heterokedastisitas
Menurut Ghozali (2011) uji heteroskedastisitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian nilai
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari
nilai residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
63
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model
regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas bisa di analisis dengan
menggunakan metode rank spearman. Jika probabilitas signifikansinya
diatas tingkat kepercayaan 5% atau 0,05 dapat disimpulkan bahwa
model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.
c. Uji Normalitas
MenurutGhozali (2011) menerangkan bahwa uji normalitas
bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.Untuk data
berdistribusi normal atau tidak, salah satunya dengan menggunakan
deteksi normalitas, bisa dilihat dari nilai kolmogorof smirnov.
Jika nilai signifikansinya α ≥ 0,05 maka berdistribusi normal.
Sedangkan Blank (1982) menjelaskan mengenai asumsi CLT (central
limit theorem) yang dapat mengijinkan penggunaan teori distribusi
normal dalam mengelola data yang tidak berdistribusi normal. Teori
CLT berbunyi “suatau populasi bisa berasal dari suatu distribusi yang
belum diketahui nilai mean µ dan varian . Dengan mengambil
sampel sebesar n dari populasi tersebut, semakin besar nilai n distribusi
dari sampel mean akan mendekati distribusi normal.
Hal inilah yang mendasari nilai n≥30 yang dibutuhkan agar
suatu data dianggap menyebar normal. Artinya jika dapat
64
mengumpulkan sampel sebanyak 30 fari sembarang data yang besar
maka rata-rata nilai sampel yang kita ambil diasumsikanmenyebar
normal sesuai dengan teori limit pusat diatas atau teori CLT.
H. Alat Analisis
Data dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah data
kuantitatif. data kuantitatif merupakan data-data yang berupa angka-angka
atau pernyataan-pernyataan yang dinilai dan dianalisis dengan analisis
statistik dengan bantuan program SPSS. Program SPSS merupakan program
komputer statistik yang berfungsi untuk membantu mengolah data-data
statistik secara cepat, tepat, dan efisien.
65
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Obyek Penelitian
1. ASN Kab. Semarang
ASN (Aparatur Sipil Negara) merupakan profesi bagi Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
(PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah (setkab.go.id). Pada
penelitian ini sampel yang di ambil adalah ASN Kabupaten Semarang.
Diantara nya dari Dinas PendidikanKab. Semarang, Dinas Badan
Perencanaan Penelitian dan Pengembangan DaerahKab. Semarang, Dinas
Kearsipan dan perpustakaanKab. Semarang, Dinas Satpol PPKab.
Semarang, Dinas Sosial Kab. Semarang, Dinas Koperasi,UMKM,
Perindustrian dan Perdagangan Kab. Semarang, Kemeterian AgamaKab.
Semarang, Dinas Kesatuan Bangsa dan PolitikKab. Semarang dll.
Wilayah kabupaten Semarang terletak di persimpangan menuju
kearah Semarang, Yogyakartadan Solo bahkan jaraknya sangat dekat dan
berbatasan dengan wilayah ibu kota provinsinya, yaiytu kota Semarang.
Oleh karena itu batas Utara dari wilayahnya adalah Kota Semarang dan
Kaabupaten Demak. Sebelah timur dengan Kabupaten Boyolali dan
Grobogan. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Boyolali dan
Kabupaten Magelang. Sebelah barat berbatasana dengan Kabupaten
66
Temanggung dan Kabupaten Kendal. Sedang di tengah-tengah wilayah,
terdapat Kota Salatiga.
B. Analisis Deskriptif Responden
Penelitian ini dilakuka pada Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten
Semarang dengan jumlah responden sebanyak 100 responden.
1. Jenis kelamin
Tabel 4.1
Jenis kelamin responden
No Jenis kelamin Jumlah responden
1 Laki-laki 55
2 Perempuan 45
Total 100
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa karakteristik responden
zberdasarkan jenis kelamin menunjukan bahwa sampel dari penelitian ini
yang berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dengan jumlah 55
dibandingkan dengan yang berjenis kelamin perempuan dengan jumlah 45.
2. Usia
Tabel 4.2
Usia responden
No Usia Jumlah responden
1 < 25 6
2 25-35 24
3 35-45 29
4 >45 41
Total 100
67
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa responden dalam penelitian
ini sebanyak 100 responden. Sebanyak 6 reponden berusia < 25 tahun.
Sebanyak 24 responden berusia 25-35 tahun. Sebanyak 29 responden
berusia 35-45 tahun dan sebanyak 41 responden berusia >45 tahun.
3. Instansi responden
Tabel 4.3
Instansi responden
No Instansi Jumlah responden
1 KEMENAG Kab. Semarang 23
2 DISPERINDAG Kab. Semarang 10
3 BARENLITBANGDA
Kab.Semarang
5
4 KESBANGPOL Kab. Semarang 4
5 DISPERMASDES Kab.
Semarang
10
6 DINSOS Kab. Semarang 10
7 SATPOL PP Kab. Semarang 10
8 DISKOMINFO Kab. Semarang 3
9 DISARPUS Kab. Semarang 10
10 POLISI Kab. Semarang 4
11 TNI Kab. Semarang 1
12 DINAS PENDIDIKAN
Kab.Semarang
10
Total 100
Dari tabel di atas diketahui bahwa responden yang paling dominan
berasal dari KEMENAG Kab. Semarang dengan sebanyak 23 responden.
Sebanyak 10 responden dari DISPERINDAG Kab.Semarang. Sebanyak 5
reponden dari BARENLITBANGDA Kab.Semarang. Sebanyak 4
responden dari KESBANGPOL Kab.Semarang. Sebanyak 10 responden
68
dari DISPERMASDES Kab.Semarang.Sebanyak 10 responden dari Dinas
Sosial Kab. Semarang. Sebanyak 3 responden dari SATPOL PP Kab.
Semarang. Sebanyak 3 responden dari DISKOMINFO Kab. Semarang.
Sebanyak 10 responden dari DISARPUS Kab. Semarang. Sebanyak 4
responden dari POLISI Kab. Semarang. Sebanyak 1 responden dari TNI
Kab. Semarang. Sebanyak 10 responden dari Dinas Pendidikan Kab.
Semarang.
4. Pendidikan Responden
Tabel 4.4
Pendidikan Terakhir Responden
No Pendidikan Jumlah
1 Sma 24
2 D3 6
3 S1 60
4 S2 10
Total 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa resonden dengan
pendidikan SMA sebanyak 24 orang, dengan pendidikan D3 sebanyak 6
orang, dengan pendidikan S1 sebanyak 60 orang dan dengan pendidikan
S2 sebanyak 10 orang.
5. Pendapatan responden
Tabel 4.5
Pendapatan reponden
No Pendapatan Jumlah
1 1.000.000-2.000.000 8
2 2.000.000-3.000.000 35
3 3.000.000-4.000.000 36
4 >4.000.000 21
Total 100
69
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa responden dengan
pendapatan Rp 1.000.000-2.000.000 sebanyak 8 orang, dengan pendapatan
Rp 2.000.000-3.000.000 sebanyak 35 orang, dengan pendapatan
Rp3.000.000-4.000.000 sebanyak 36 orang. Dan dengan pendapatan >Rp
4.000.000 sebanyak 21 orang.
C. Analisis Data
Untuk mengetahui hasil penelitian akan dilakukan uji regresi berganda,
namun sebelum melakukan regresi berganda akan terlebih dahulu dilakukan
pengujian instrumen supaya menghasilkan penelitian yang baik.
1. Hasil Uji Instrumen Penelitian
Pengujian instrumen dilakukan untuk menghasilkan suatu
penelitian yang akurat (Bawono, 2006) dengan pengujian sebagai
berikut:
a. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur kehandalan
suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel penelitian.
Untuk mengukur reliabilitas dengan menggunakan uji statistik
adalah dengan melihat nilai Cronbach Alpha(a), suatu variabel
dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha (a)> 0,60 (Bawono,
2006). Sehingga apabila hasil uji reliabilitas penelitian ini
menunjukan nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60 dapat
dikatakan kuesioner yang digunakan adalah reliabel. Sedangkan
70
apabila nilai Cronbach Alpha lebih kecil dari 0,60 dapatdikatakan
kuesioner yang digunakan tidak reliabel.
Tabel 4.6
Output Uji Reliabilitas
Variabel Pengetahuan /X1
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.835 5
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
PX1.1 17.28 4.002 .553 .825
PX1.2 17.38 4.097 .590 .815
PX1.3 17.50 3.727 .679 .790
PX1.4 17.71 3.501 .746 .770
PX1.5 17.77 3.593 .627 .807
Sumber : data primer yang diolah, 2019.
Hasil uji reliabilitas diatas menunjukan bahwa nilai Cronbach Alpha
sebesar 0,835> 0,60, sehingga dapat disimpulkan bahwa lima instrumen
yang digunakan untuk variabel pengetahuan zakat (X1) adalah reliabel.
Tabel 4.7
Output Uji Reliabel
Variabel Religiusitas/X2
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.798 5
71
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
RX2.1 16.52 7.040 .531 .776
RX2.2 16.81 6.661 .564 .765
RX2.3 16.81 6.277 .648 .739
RX2.4 16.98 5.596 .592 .765
RX2.5 16.88 6.410 .600 .754
Sumber : data primer yang diolah, 2019.
Hasil uji reliabilitas diatas menunjukan bahwa nilai Crobach Alpha
adalah sebesar 0,798> 0,60, sehingga dapat disimpulkan bahwa lima
instrumen yang digunakan untuk variabel religiusitas (X2) adalah reliabel.
Tabel 4.8
Output Uji Reliabilitas
Variabel Motivasi/ X3
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.818 5
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
MX3.1 16.17 8.547 .734 .763
MX3.2 16.55 6.977 .662 .769
MX3.3 16.05 8.997 .589 .794
MX3.4 16.68 7.836 .614 .781
MX3.5 16.71 7.481 .558 .805
Sumber : data primer yang diolah, 2019.
72
Hasil uji reliabilitas diatas menunjukan bahwa nilai Crobach Alpha adalah
sebesar 0,818 > 0,60, sehingga dapat disimpulkan bahwa lima instrumen yang
digunakan untuk variabel motiasi membayar zakat (X3) adalah reliabel.
Tabel 4.9
Uji Realibilitas
Variabel Minat Membayar Zakat/ Y
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.726 3
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
MY1 8.08 1.792 .545 .642
MY1.2 8.30 1.323 .705 .423
MY1.3 8.14 2.263 .433 .763
Sumber : data primer yang diolah, 2019.
Hasil uji reliabilitas diatas menunjukan bahwa nilai Crobach
Alpha adalah sebesar 0,726 > 0,60, sehingga dapat disimpulkan
bahwa tiga instrumen yang digunakan untuk variabel minat
membayar zakat (Y) adalah reliabel.
73
b. Hasil Uji Validitas
uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan
pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan
diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2013).
Uji validitas digunakan untuk mengungkapkan apakah
pertanyaan pada kuesioner tersebut sahih atau tidak. Tingkat
validitas dapat diukur dengan melihat pada kolom atau baris total
score, kalau pada kolom atau baris tersebut masing-masing total
butir pertanyaan menghasilkan tanda bintang, berarti itu signifikan
(Bawono, 2006). Sedangkan apabila kolom atau baris tersebut
masing-masing total butir score pertanyaan tidak menghasilkan
tanda binang, berarti itu tdak signifikan.
74
Tabel 4.10
Output Uji Validitas
Variabel Pengetahuan Zakat/ X1
Correlations
PX1.1 PX1.2 PX1.3 PX1.4 PX1.5
PX1.1 Pearson
Correlation 1 .551
** .396
** .410
** .451
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
PX1.2 Pearson
Correlation .551**
1 .441**
.512**
.400**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
PX1.3 Pearson
Correlation .396**
.441**
1 .757**
.521**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
PX1.4 Pearson
Correlation .410**
.512**
.757**
1 .611**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
PX1.5 Pearson
Correlation .451**
.400**
.521**
.611**
1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-
tailed).
Sumber : data primer yang diolah, 2019.
75
Hasil uji validitas diatas dapat dilihat bahwa pada kolom atau baris
total score masing-masing total butir pertanyaan menghasilkan tanda
bintang, sehingga dapat disimpulkan bahwa empat pertanyaan yang
digunakan untuk variabel pengetahuan zakat (X1) adalah valid.
Tabel 4.11
Output Uji Validitas
Variabel Religiusitas/X2
Correlations
RX2.1 RX2.2 RX2.3 RX2.4 RX2.5
RX2.1 Pearson
Correlation 1 .332
** .465
** .407
** .449
**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
RX2.2 Pearson
Correlation .332
** 1 .495
** .491
** .399
**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
RX2.3 Pearson
Correlation .465
** .495
** 1 .463
** .543
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
RX2.4 Pearson
Correlation .407
** .491
** .463
** 1 .449
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
RX2.5 Pearson
Correlation .449
** .399
** .543
** .449
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : data primer yang diolah, 2019.
76
Hasil uji validitas diatas dapat dilihat bahwa pada kolom atau baris
total score masing-masing total butir pertanyaan menghasilkan tanda
bintang, sehingga dapat disimpulkan bahwa empat pertanyaan yang
digunakan untuk variabel religiusitas (X2) adalah valid.
Tabel 4.12
Output Uji Validitas
Motivasi Membayar Zakat / X3
Correlations
MX3.1 MX3.2 MX3.3 MX3.4 MX3.5
MX3.1 Pearson
Correlation 1 .587
** .561
** .595
** .533
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
MX3.2 Pearson
Correlation .587
** 1 .578
** .501
** .452
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
MX3.3 Pearson
Correlation .561
** .578
** 1 .407
** .360
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
MX3.4 Pearson
Correlation .595
** .501
** .407
** 1 .460
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
MX3.5 Pearson
Correlation .533
** .452
** .360
** .460
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-
tailed).
Sumber : data primer yang diolah, 2019.
77
Hasil uji validitas diatas dapat dilihat bahwa pada kolom atau baris
total score masing-masing total butir pertanyaan menghasilkan tanda
bintang, sehingga dapat disimpulkan bahwa empat pertanyaan yang
digunakan untuk variabel motivasi membayar zakat (x3) adalah valid.
Tabel 4.13
Output Uji Validitas
Variabel Minat Membayar Zakat / Y
Correlations
MY1 MY1.2 MY1.3
MY1 Pearson Correlation 1 .621**
.272**
Sig. (2-tailed) .000 .006
N 100 100 100
MY1.2 Pearson Correlation .621**
1 .495**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 100 100 100
MY1.3 Pearson Correlation .272**
.495**
1
Sig. (2-tailed) .006 .000
N 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : data primer yang diolah, 2019.
Hasil uji validitas diatas dapat dilihat bahwa pada kolom atau baris
total score masing-masing total butir pertanyaan menghasilkan tanda
bintang, sehingga dapat disimpulkan bahwa empat pertanyaan yang
digunakan untuk variabel minat membayar zakat (y) adalah valid.
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Menurut Bawono (2006) uji regresi berganda dilakukan untuk
mengetahui pengaruh dari variabel indepenen terhadap variabel depenen.
78
Uji regresi berganda digunakan untuk menganalisa nilai variabel
dependen (Y) dengan variabel independen yang lebih dari satu.
Tabel 4.14
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.252 1.065 -.237 .813
PX_TOTA
L .200 .058 .253 3.468 .001
RX_TOT
AL .256 .070 .420 3.673 .000
MX_TOT
AL .133 .060 .244 2.241 .027
a. Dependent Variable: MY_TOTAL
Sumber : data primer yang diolah, 2019.
Berdasarkan tabel di atas dapat di buat model persamaan regresi
linier berganda sebagai berikut :
Y=-252+0,200X₁+0,256X₂+0,133X3
Dimana :
Y= minat membayar zakat profesi
β0= Konstanta
X1= pengetahuan zakat
X2= religiusitas
X3= minat membayar zakat profesi
β1= Koefisien pengetahuan zakat
β2= Koefisien religiusitas
79
β3= Koefisien minat membayar zakat profesi
e= Residual atau Prediction error
Arti dari persamaan regresi linier berganda di atas adalah :
a. Nilai konstan (β0) = -0,252, diartikan bahwa ketika variabel
X1, X2 dan X3 konstan atau tidak ada sebesar 0, maka Y
akan mengalami penurunan sebesar -0,252 dengan asumsi
cateris paribus.
b. Nilai koefisien regresi variabel X1 = 0,200 artinya jika
variabel X1 mengalami peningkatan 1 satuan sedangkan X2
dan X3 konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka Y akan
mengalami peningkatan sebesar 0,200 dengan asumsi cateris
paribus.
c. Nilai koefisien regresi variabel X2 = 0,256 artinya jika
variabel X2 mengalami peningkatan 1 satuan sedangkan X2
dan X3 konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka Y akan
mengalami peningkatan sebesar 0,256 dengan asumsi cateris
paribus.
d. Nilai koefisien regresi variabel X3 = 0,133 artinya jika
variabel X3 mengalami peningkatan 1 satuan sedangkan X2
dan X3 konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka Y akan
mengalami peningkatan sebesar 0,133 dengan asumsi cateris
paribus.
80
3. Hasil Uji Statistik
a. Uji T
Menurut Ghozali (2013) uji t digunakan untuk mengetahui
seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen
secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.
pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah variabel bebas
(pengetahuan zakat, religiusitas dan motivasi membayar zakat)
terhadap variabel terikat (minat membayar zakat profesi)
berpengaruh parsial atau terpisah. Untuk melihat apakah pengaruh
dari variabel independen terhadap variabel dependen dapat
diketahui dengan melihat probabilitas signifikan
Tabel 4.15
Output Uji T
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.252 1.065 -.237 .813
PX_TOT
AL .200 .058 .253 3.468 .001
RX_TOT
AL .256 .070 .420 3.673 .000
MX_TOT
AL .133 .060 .244 2.241 .027
a. Dependent Variable: MY_TOTAL
Sumber : data primer yang diolah, 2019.
81
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa :
1) variabel pengetahuan zakat (X1) memiliki nilai signifikansi
0,001 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
pengetahuan zakat (X1)berpengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel minat membayar zakat (Y), sehingga
mendukung H1.
2) variabel religiusitas (X2) memiliki nilai signifikansi 0,000 >
0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel religiusitas
(X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel
minat membayar zakat (Y), sehingga mendukung H2.
3) Variabel motivasi membayar zakat (X3) memiliki nilai
signifikansi 0,027 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa
variabel motivasi membayar zakat (X3) secara individual
berpengaruh terhadap variabel minat membayar zakat (Y),
sehingga mendukung H3.
b. Hasil Koefisien Determinasi (R²)
Menurut Sugiyono (2008) uji koefisien determinasi (R2)
pada prinsipnya untuk mengukur seberapa besar kemampuan
variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat. Apabila nilai
koefisien determinasi dalam regresi semakinkecil (mendekati 0)
berarti semakin kecil pengaruh semua variabel independen
terhadap variabel dependennya.
82
Tabel 4.16
Output R²
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .810a .656 .645 1.122
a. Predictors: (Constant), MX_TOTAL, PX_TOTAL,
RX_TOTAL
Sumber : data primer yang diolah, 2019.
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa koefisien korelasi
(R) sebesar 0,810, artinya bahwa ada hubungan yang cukup kuat
antar variabel independen dengan variabel dependen (karena
mendekati angka 1). Koefisien determinasi (R²) sebesar 0,656,
artinya bahwa kontribusi variabel independen dalam
mempengaruhi variabel dependen sebesar 65,6% sedangkan
sisanya yaitu sebesar 34,4% dipengaruhi oleh variabel lain diluar
model. Koefisien Adjusted R² (Adj R²) sebesar 0,645. Ini
merupakan korelasi dari R² sehingga gambarnya lebih mendekati
populasi.
c. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Menurut Sugiyono (2008) nilai statistik F adalah untuk
menunjukan apakah semua variabel independen yang dimaksudkan
dalam persamaan regresi secara bersama berpengaruh terhadap
variabel dependen.
83
Tabel 4.17
Output uji f
ANOVAb
Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regressio
n 230.420 3 76.807 61.028 .000
a
Residual 120.820 96 1.259
Total 351.240 99
a. Predictors: (Constant), MX_TOTAL,
PX_TOTAL, RX_TOTAL
b. Dependent Variable: MY_TOTAL
Sumber : data primer yang diolah, 2019.
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa nilai signifikansi
sebesar 0,000 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
minat membayar zakat secara bersama-sama dipengaruhi oleh
variabel pengetahuan zakat (X1), religiusitas (X2) dan motivasi
membayar zakat (X3).
4. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Multikolinieritas
Menurut Ghozali (2011) menyatakan bahwa uji
multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen).Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi antara variabel independen. Cara mengetahui ada tidaknya
84
multikolinieritas pada suatu model regresi adalah dengan melihat
nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor).
Tabel 4.18
Output Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standard
ized
Coefficie
nts
T Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Consta
nt) -.252 1.065
-.237 .813
PX_TO
TAL .200 .058 .253 3.468 .001 .671 1.490
RX_TO
TAL .256 .070 .420 3.673 .000 .274 3.645
MX_TO
TAL .133 .060 .244 2.241 .027 .301 3.322
a. Dependent Variable:
MY_TOTAL
Sumber : data primer yang diolah, 2019.
Hasil uji multikolinieritas bahwa nilai VIF dari variabel
pengetahuan zakat (X1) adalah sebesar 1,490 < 10. Nilai VIF dari
variabel religiusitas (X2) adalah sebesar 3.645 < 10. Nilai VIF dari
variabel motivasi membayar zakat (X3) adalah 3,322 < 10, dan
dapat diketahui bahwa nilai tolerance (X1) 0,671 > 0,1, (X2) 0,274
>0,1, (X3) 0,301> 0,1. Berdasarkan hasil uji tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinieritas.
85
b. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2013) uji heteroskedastisitas bertujuan
untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Pada penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya
heteroskedastisitas dilakukan dengan cara uji park.
Tabel 4.19
Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan uji park
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 5.040 4.823 1.045 .299
Lnx1 .547 1.817 .035 .301 .764
Lnx2 -2.723 1.974 -.252 -1.379 .171
Lnx3 .201 1.610 .022 .125 .901
a. Dependent Variable: Lnei2
Sumber : data primer yang diolah, 2019.
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa masing-masing nilai t
hitung yaitu X1 = 0,301, X2 =-1,379 dan X3 = 0,125 dibandingkan
dengan t-tabel pada (Df=N-2) = 1,984yaitu dalam hal ini Df=98
dan batas kritis 5% = 0,05 dua sisi. Semua nilai t-hitung <t-tabel
maka tidak ada gejala heteroskedastisitas.
86
c. Hasil Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2013) uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau
residual memiliki distribusi normal.
Tabel 4.20
Output Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa Mean .0000000
Std.
Deviatio
n
1.10471842
Most Extreme Differences Absolute .078
Positive .054
Negative -.078
Kolmogorov-Smirnov Z .784
Asymp. Sig. (2-tailed) .570
a. Test distribution is Normal.
Sumber : data primer yang diolah, 2019.
Dari uji normalitas di atas yang telah dilakukan,
diperoleh nilai signifikansi yaitu sebesar 0,570. Karena nilai
signifikansi = 0,570>α = 0,05 maka residual berdistribusi normal.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa asumsi normalitas
terpenuhi.
87
D. Pembahasan
Berdasarkan analisis regresi yang dilakukan dalam penelitian ini, diketahui
bahwa pengetahuan zakat, religiusitas dan motivasi membayar zakat
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat membayar zakat.
Penjelasan mengenai pengujian hipotesis aka diuraikan sebagai berikut :
1. Pengetahuan zakat (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
minat membayar zakat profesi (Y)
Hasil uji regresi linier berganda menunjukan besaran koefisien
regresi variabel pengetahuan zakat bertanda positif, hasil uji statistik t-
tes (uji parsial) menunjukan nilai signifikansi pengetahuan zakat
sebesar 0,001 lebih kecil dari (a)=0,05 artinya pengetahuan zakat
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat membayar zakat
profesi. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin baik tingkat
pengetahuan zakat yang dimiliki seseorang maka akan semakin
meningkatkan minat seseorang untuk membayar zakat profesi.
Sehingga hipotesis satu (H1) yang menyatakan pengetahuan zakat
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat membayar zakat
profesi pada ASN di Kab.Semarang dapat diterima.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang
dilakukan olehMukhlish Muhammad Nur, dan Zulfahmi (2018)
dengan hasil penelitiannya bahwa Pengetahuan berpengaruh secara
parsial dan signifikan terhadap minat muzakki membayar zakat di
Baitul Mal Kota Lhokseumawe, Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai
88
t hitung sebesar 2.117 lebih besar dari nilai t tabel 1.666. Pada level
5% dan nilai signifikan sebesar 0,038 Lebih kecil dari alpha (α) 0,05.
2. Religiusitas (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
membayar zakat profesi (Y)
Hasil uji regresi linier berganda menunjukan besaran koefisien
regresi variabel religiusitas bertanda positif, hasil uji statistik t-test (uji
parsial) menunjukan nilai signifikansi religiusitas sebesar 0,000 lebih
kecil dari (a) = 0,05 artinya religiusitas berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat membayar zakat profesi. Hal ini
mengindikasikan bahwa semakin baik tingkat religiusitas seseorang
maka akan semakin meningkatkan minat seseorang untuk membayar
zakat profesi. Sehingga hipotesis dua (H2) yang menyatakan
religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
membayar zakat profesi pada ASN Kab.Semarang dapat diterima.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Salmawati dan Meutia Fitri (2018) Deskripsi nilai t-
hitung yang telah diperoleh dari faktor religiusitas adalah sebesar
2,480 dan nilai t-tabel adalah 1,990, sehingga hasil nilai tersebut yaitu
(2,480>1,990) serta nilai signifikansi berada dibawah 5% maka H0
ditolak. Oleh karena itu religiusitas berpengaruh terhadap minat
muzakki melaksanakan kewajiban zakat di Baitul Mal Kota Banda
Aceh.
89
3. Motivasi membayar zakat (X3) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat membayar zakat profesi (Y)
Hasil uji regresi linier berganda menunjukan besaran koefisien
regresi variabel motivasi membayar zakat bertanda positif, hasil uji
statistik t-test (uji parsial) menunjukan nilai signifikansi motivasi
membayar zakat sebesar 0,027 lebih kecil dari (a) = 0,05 artinya
motivasi membayar zakat berpengaruh positif dan signifikan terhadap
minat membayar zakat profesi. Hal ini mengindikasikan bahwa
semakin tinggi motivasi membayar zakat seseorang maka akan
semakin meningkatkan minat seseorang untuk membayar zakat
profesi. Sehingga hipotesis tiga (H3) yang menyatakan motivasi
membayar zakat berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
membayar zakat profesi pada ASN Kab.Semarang dapat diterima.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Andi Martina Kamaruddin, H. Zamruddin Hasid, Hj.
Isna Yuningsih(2015) dengan jumlah sampel 50. Bahwa hasil
perhitungan di peroleh taraf signifikan penelitian untuk variabel
motivasi sebesar 0,002 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan variabel
motivasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan berzakat.
90
Tabel 4.21
Hasil Uji Hipotesis
Hipotesis Hasil
H1 Pengetahuan zakat berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat membayar zakat
profesi pada ASN di Kab. Semarang
Diterima
H2 Religiusitas berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat membayar zakat profesi pada
ASN di Kab. Semarang
Diterima
H3 Motivasi membayar zakat berpengaruh positif
dan signifikan terhadap minat membayar zakat
profesi pada ASN di Kab. Semarang
Diterima
91
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dengan judul “analisis pengaruh
pengetahuan zakat, religiusitas, dan motivasi membayar zakat terhadap minat
membayar zakat profesi (studi kasus ASN di Kabupaten Semarang)” yang
telah dilakukan melalui tahap pengumpulan data, pengolahan data dan
analisis data dapat ditarik kesimpulan sebagi berikut :
1. Pengetahuan zakat berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
membayar zakat profesi pada ASN di Kabupaten Semarang.
2. Religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat membayar
zakat pada ASN di Kabupaten Semarang.
3. Motivasi membayar zakat berpengaruh positif dan signifikan terhadap
minat membayar zakat pada ASN di Kabupaten Semarang.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian di atas, maka penulis
memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi ASN Kabupaten Semarang diharapkan semua bisa melaksanakan
kebijakan yang telah di buat pemerintah untuk andil dalam membayar
zakat profesi sehingga dapat membantu kesejahteraan Kab. Semarang.
92
2. Bagi akademik Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi
dan dokumentasi bagi pihak kampus sebagai bahan acuan penelitian
yang akan datang, baik berupa jurnal maupun buku tentang zakat
profesi.
3. Bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti zakat profesi akan lebih
baik menambah faktor lain dan menggunakan obyek yang lebih luas
lagi karena mengingat pentingnya zakat profesi untuk kemajuan
perekonomiandan dapat memberikan kontribusi baru bagi ilmu
pengetahuan.
93
DAFTAR PUSTAKA
Asminar. 2017. Pengaruh Pemahaman, Transparasi Dan Peran Pemerintah
Terhadap Motivasi Dan Keputusan Membayar Zakat Pada Baznas Kota
Binjai.Jurnal At-Tawassuth Vol. III, No.3:260-281 Universitas Islam Negeri
Sumatera Utara Medan
Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Rineka Cipta
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis Dengan Spss. Salatiga: Stain
Salatiga Press.
BPSKab.Semarang. .2018. Kabupaten Semarang Dalam Angka 2018.Kabupaten
Semarang: Cv. Pelita
Dianingtyas, Anindita. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesediaan
Karyawan Membayar Zakat Profesi Melalui Pemotongan Gaji (Studi Kasus
Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara Departemen Keuangan
Republik Indonesia). Vol.19,No.3, Desember
Eka Destriyanto Pristi & Fery Setiawan. 2018. Pengaruh Pendapatan Terhadap
Intensi Membayar Zakat Profesi (Studi Kasus Di Kabupaten Ponorogo).
Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Seminar Nasional Dan Call For
Paper III
Eka Satrio & Dodik Siswantoro. 2016. Analisis Faktor Pendapatan, Kepercayaan
Dan Religiusitas Dalam Mempengaruhi Minat Muzakki Untuk Membayar
Zakat Penghasilan Melalui Lembaga Amil Zakat. Lampung : Simposium
Nasional Akuntansi Xix
Ghofiqi, Munadzir Ahsan Al. 2018. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Muzakki
Membayar dan Tidak Membayar Zakat pada Lazismu Kabupaten Jember.
Vol. 3, No. 1, April. Jurnal Ilmiah Akuntansi Indonesia
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program Imb Spss
19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
____________. 2013. Analisis Multivariate Dengan Program Ibs Spss 21.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hafidhuddin. 2002. Zakat Dalam Perekonomian Modern. Jakarta: Gema Insani
Haikal, Mohd Dkk. 2014. The Intention To Pay Zakat Commercial: An
Aplicationof Revised Theory Of Planned Behavior. Vol.6 No.9 September
94
Huda, Nurul & Abdul Gofur. 2012. Analisis Intensi Muzakki Dalam Membayar
Zakat Profesi. Fakultas Ekonomi Universitas Yarsi Jakarta Pusat. Jurnal Al-
Iqtishad Vol.Iv,No.2, Juli Universitas Yarsi Jakarta
Kamaruddin, Andi Martina. 2015. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan
Berzakat Profesi Dan Loyalitas Muzzaki Terhadap Laz Rumah Zakat Kota
Samarinda. Jurnal Eksekutif Volume 12 No. 2 Desember. Universitas
Mulawarman Samarinda
Kiryanto dan Villia Nikmatul Khasanah. 2013. Analisis Karakteristik Muzakki
Dan Tata Kelola Laz Terhadap Motivasi Membayar Zakat Penghasilan.
Jurnal Akuntansi Indonesia, Vol.2 No.1 Januari Hal.51-64
Khairani, Zulia, Efrita Sofiyant dan Aznuriyandi. 2018. Efektivitas Promosi
Melalui Instagram Pada UMKM Sektor Makanan Dan Minuman Di Kota
Pekan Baru. Jurnal Benefita Vul. 3 No.2 Juli Hal. 239-247 Universitas
Lancang Kuning
Majid, M. Shabri Abd. 2017. The Motivation Of Muzakki To Pay Zakah: Study At
The Baitul Mal Aceh. Jurnal Ilmu Ekonomi. Vol. 6(L) April
Mochlasin. 2004. Manajemen Zakat Dan Wakaf Indonesia.Salatiga: Stain Salatiga
Mubarok, Saefudin. 2016. Ekonomi Islam. Bogor: In Media
Mukhlish Muhammad Nur & Zulfahmi. 2018. Pengaruh Pengetahuan,
Pendapatan, Dan Kepercayaan, Terhadap Minat Muzakki Dalam Membayar
Zakat Di Baitul Mal Kota Lhokseumawe.Jurnal Ekonomi Regional Unimal
Vol.01 No.3 Desember Universitas Malikussaleh
Nur ’Aini, Hanifah Dan M. Rasyid Ridla. 2015. Pengaruh Kualitas Pelayanan,
Citra Lembaga Dan Religiusitas Terhadap Minat Muzakki Untuk
Menyalurkan Zakat Profesi (Studi Di Pos Keadilan Peduli Ummat
Yogyakarta). Jurnal Manajemen Dakwah Vol.1 No.2 UIN Sunan Kalijaga
Nurmalasari. 2014. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Citra Terhadap Kepuasan
Mahasiswa Pada Akademi Kebidanan Aisyiyah Pontianak. Jurnal
Khatulistiwa Informatika. Vol.2 No. Desember
Nurul Huda & Abdul Gofur. 2012 .Analisis Intensi Muzakkî Dalam. Jurnal
Pamungkas, Danang. 2018. Pengaruh Iklan “Google Adwords” Terhadap Perilaku
Share Konsumen (Survei Pada Pendaftar Situs Kampungcourse.com) Jurnal
Administrasi Bisnis (administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id) Vol. 62 No.
2 September Universitas Brawijaya Malang
95
Pangestu, Itaq dan Prabowo Yudo Jayanto. 2017. Analysis In Factors Affecting
Muzakki Motivation To Pay Zakat In Semarang City. Accounting analysis
Journal Vol.6 No.1 Universitas Negeri Semarang
Rizkia, Rina, Muhammad Arfan dan M. Shabri. 2014. Pengaruh Faktor Budaya,
Motivasi, Regulasi, Dan Pemahaman Tentang Zakat Terhadap Keputusan
Muzakki Untuk Membayar Zakat Maal (Studi Para Muzakki Di Kota
Sabang). Jurnal Telaah dan Riset Akuntansi Vol. 7 No. 1 Januari Hlm. 29-
38
Rozalinda. 2016. Fikih Ekonomi Syariah (Prinsip Dan Implementasinya Pada
Sektor Keuangan Syariah). Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada
Salmawati & Meutia Fitri. 2018. Pengaruh Tingkat Pendapatan, Religiusitas,
Akuntabilitas Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Muzakki Membayar
Zakat Di Baitul Mal Kota Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi
Akuntansi Vol. 3, No. 1, Halaman 54-66 Universitas Syiah Kuala
Shobiri .Teknik Pengelolaan Zakat Profesi .Vol. 2, No. 2, Desember 2015. Jurnal
Zakat Wakaf
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung :
Alfabeta.
________. 2014. Metode Penelitian Kauantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung:
Alfabeta
_________. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung:
Alfabeta
_________.2015. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta
_________.2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Sujarweni, V. Wiratna. 2015. Metodologi Penelitian Bisnis & Ekonomi.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press
Tika,Moh Pabundu. 2006. Metodologi Riset Bisnis. Jakarta: Sinar Grafika Offset
Wijaya, Toni. 2013. Metodologi Penelitian Ekonomi Dan Bisnis. Yogyakarata:
Graha Ilmu
Yunus, Muhammad. 2016.Analisis Pengaruh Kepercayaan, Religiusitas Dan
Kontribusi Terhadap Minat Pedagang Mengeluarkan Zakat Di Baitul Mal
(Studi Kasus Pada Pedagang Pasar Los Lhokseumawe). Jurnal At-
Tawasuth Vol.1 No.1 Hal. 95-124 UIN Sumatera
96
Zaenal, Muhammad Hasbi. 2016.Outlook Zakat Indonesia 2017. Jakarta
Pusat:Pusat Kajian Strategis Badan Amil Zakat Nasional (Baznas)
BaznasKab.Semarang.co.id
Https://Setkab.Go.Id>Uploads>2018/12 Diakses 7 April 2019
Https://Www.Google.Com/Amps/S/M.Republika.Co.Id/Amp/P3t8eb368 diakses
7 April 2019
Https://m.cnnindonesia.com/ekonomi/20190514115118-532-394716/strategi-
penyaluran-zakat-penghasilan-bagi-umat-muslim di akses 2 Juli 2019
97
LAMPIRAN
98
KUESIONER
Analisis Pengaruh Pengetahuan Zakat, Religiusitas dan Motivasi
Membayar Zakat Terhadap Minat Membayar Zakat Profesi
(Studi Kasus ASN di Kab. Semarang)
Kepada
Yth. responden
di Tempat,
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner
berikut. Kuesioner ini diedarkan untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam
penelitian untuk Skripsi. Penelitian ini dilakukan sebagai syarat penyelesaian
pendidikan Program Studi S1 Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Semua informasi yang
diberikan dijamin kerahasiaannya dan semata-mata hanya digunakan untuk
penelitian ini. Untuk itu diminta kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner ini
dengan keadaan yang sebenarnya, agar hasilnya dapat bermanfaat untuk penelitian
yang akan dilakukan. Atas kesediaan mengisi kuesioaner ini, saya ucapkan
terimakasih.
Salatiga, 20 Maret 2019
Dwi Sariningsih
99
KUESIONER
Analisis Pengaruh Pengetahuan Zakat, Religiusitas, Dan Motivasi
Membayar Zakat Terhadap Minat Membayar Zakat Profesi
(Studi Kasus ASN di Kab. Semarang)
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER :
1. Jawab seluruh pertanyaan yang ada dengan jujur dan sebenarnya.
2. Sebelum anda mengisi kuesioner dimohon untuk terlebih dahulu mengisi
pertanyaan mengenai data diri anda.
3. Isilah kolom pertanyaan dengan menggunakan tanda (X) atau () pada
kolom yang tersedia.
I. Karakteristik Responden
Bagian karakteristik responden merupakan pernyataan yang
berhubungan dengan identitas responden, mohon diisi sesuai identitas
anda. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dan isilah titik-
titik dengan jawaban yang sesuai.
1. Nama Responden:………………………………………………
2. Alamat : ………………………………………………
……………………………………………
3. Jenis kelamin
Laki-laki
Perempuan
100
4. Usia
< 25 Tahun
25-35 Tahun
35-45 Tahun
> 45 Tahun
5. Pendidikan Terakhir
SMA
D3
S1
S2
S3
6. Pekerjaan :………………………………………………
7. Penghasilan
1.000.000-2.000.000
2.000.000-3.000.000
3.000.000-4.000.000
>4.000.000
II. PERNYATAAN
101
Pernyataan dibawah ini merupakan pertanyaan yang berkaitan
dengan faktor-faktor yang mempengaruhi ASN dalam minat membayar
zakat profesi
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda (X) atau ()
pada kolom yang sesuai.
Keterangan :
1. SS = Sangat Setuju
2. S = Setuju
3. TT = Tidak Tahu
4. TS = Tidak Setuju
5. STS = Sangat Tidak Setuju
A. Pernyataan Untuk Pengetahuan Zakat
NO PERNYATAAN SS S TT TS STS
1 Saya faham bahwa zakat
bertujuan untuk membersihkan
harta dan jiwa serta bermanfaat
bagi perekonomian.
2 Saya faham bahwa penghasilan
yang diterima dari profesi apapun,
baik PNS, guru maupun sejenisnya
wajib dikeluarkan zakat.
3 Saya mengerti dasar hukum zakat
102
adalah Al-Quran dan Hadits.
4 Saya memahami bagaimana
prosedur untuk membayar zakat.
5 Saya faham nisab atau kadar harta
wajib zakat .
B. Pernyataan Untuk Religiusitas
NO PERNYATAAN SS S TT TS STS
1 Saya menuanaikan zakat karena
yakin bahwa orang yang
bersedekah hartanya akan
dilipatgandakan.
2 Saya menunaikan zakat karena
ingin mengamalkan salah satu
rukun islam
3 Saya merasa tenang setelah saya
menunaikan zakat profesi
4 Saya menunaikan zakat profesi
karena mengetahui bahwa zakat
merupakan kewajiban umat islam
5 Saya akan membayar zakat profesi
karena saya sadar dan mengetahui
jika tidak membayar zakat maka
103
saya tidak mengamalkan rukun
islam
C. Pernyataan Untuk Motivasi membayar zakat
NO PERNYATAAN SS S TT TS STS
1 Saya membayar zakat karena itu
akan memperkuat iman saya
(M.Shabri Abd, 2017)
2 Saya terdorong membayar zakat
profesi untuk memperoleh pahala
(M.Shabri Abd, 2017)
3 Saya membayar zakat untuk
membersihkan harta dan jiwa saya
(M.Shabri Abd, 2017)
4. Motivasi saya membayar zakat
profesi adalah terpengaruh dari
tingkat keimanan saya (M.Shabri
Abd, 2017)
5 Saya merasa tertekan jika belum
memenuhi kewajiban membayar
zakat profesi (M.Shabri Abd,
2017)
104
D. Pernyataan Untuk Minat Membayar Zakat
NO PERNYATAAN SS S TT TS STS
1 Saya tertarik untuk membayar
zakat profesi
2 Saya ingin membayar zakat
profesi
3 Saya yakin untuk membayar zakat
profesi
105
106
107
108
109
110
111
HASIL OUTPUT DATA
1. Hasil uji reliabilitias
a. Pengetahuan zakat
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.835 5
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
PX1.1 17.28 4.002 .553 .825
PX1.2 17.38 4.097 .590 .815
PX1.3 17.50 3.727 .679 .790
PX1.4 17.71 3.501 .746 .770
PX1.5 17.77 3.593 .627 .807
b. Religiusitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.798 5
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
RX2.1 16.52 7.040 .531 .776
RX2.2 16.81 6.661 .564 .765
RX2.3 16.81 6.277 .648 .739
RX2.4 16.98 5.596 .592 .765
RX2.5 16.88 6.410 .600 .754
112
c. Motivasi membayar zakat
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.818 5
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
MX3.1 16.17 8.547 .734 .763
MX3.2 16.55 6.977 .662 .769
MX3.3 16.05 8.997 .589 .794
MX3.4 16.68 7.836 .614 .781
MX3.5 16.71 7.481 .558 .805
d. Minat membayar zakat profesi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.726 3
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
MY1 8.08 1.792 .545 .642
MY1.2 8.30 1.323 .705 .423
MY1.3 8.14 2.263 .433 .763
113
2. Hasil Uji validitas
a. Pengetahuan zakat
Correlations
PX1.1 PX1.2 PX1.3 PX1.4 PX1.5
PX1.1 Pearson
Correlation 1 .551
** .396
** .410
** .451
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
PX1.2 Pearson
Correlation .551**
1 .441**
.512**
.400**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
PX1.3 Pearson
Correlation .396**
.441**
1 .757**
.521**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
PX1.4 Pearson
Correlation .410**
.512**
.757**
1 .611**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
PX1.5 Pearson
Correlation .451**
.400**
.521**
.611**
1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-
tailed).
114
b. Religiusitas
Correlations
RX2.1 RX2.2 RX2.3 RX2.4 RX2.5
RX2.1 Pearson
Correlation 1 .332
** .465
** .407
** .449
**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
RX2.2 Pearson
Correlation .332
** 1 .495
** .491
** .399
**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
RX2.3 Pearson
Correlation .465
** .495
** 1 .463
** .543
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
RX2.4 Pearson
Correlation .407
** .491
** .463
** 1 .449
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
RX2.5 Pearson
Correlation .449
** .399
** .543
** .449
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
115
c. Motivasi membayar zakat
Correlations
MX3.1 MX3.2 MX3.3 MX3.4 MX3.5
MX3.1 Pearson
Correlation 1 .587
** .561
** .595
** .533
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
MX3.2 Pearson
Correlation .587
** 1 .578
** .501
** .452
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
MX3.3 Pearson
Correlation .561
** .578
** 1 .407
** .360
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
MX3.4 Pearson
Correlation .595
** .501
** .407
** 1 .460
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
MX3.5 Pearson
Correlation .533
** .452
** .360
** .460
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-
tailed).
116
d. Minat membayar zakat profesi
Correlations
MY1 MY1.2 MY1.3
MY1 Pearson Correlation 1 .621**
.272**
Sig. (2-tailed) .000 .006
N 100 100 100
MY1.2 Pearson Correlation .621**
1 .495**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 100 100 100
MY1.3 Pearson Correlation .272**
.495**
1
Sig. (2-tailed) .006 .000
N 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
3. Hasil Analisis regresi linier
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.252 1.065 -.237 .813
PX_TOT
AL .200 .058 .253 3.468 .001
RX_TOT
AL .256 .070 .420 3.673 .000
MX_TOT
AL .133 .060 .244 2.241 .027
a. Dependent Variable: MY_TOTAL
117
4. Hasil Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.252 1.065 -.237 .813
PX_TOT
AL .200 .058 .253 3.468 .001
RX_TOT
AL .256 .070 .420 3.673 .000
MX_TOT
AL .133 .060 .244 2.241 .027
a. Dependent Variable: MY_TOTAL
5. Hasil Uji koefisien determinasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .810a .656 .645 1.122
a. Predictors: (Constant), MX_TOTAL, PX_TOTAL,
RX_TOTAL
6. Hasil Uji statistik F
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regressio
n 230.420 3 76.807 61.028 .000
a
Residual 120.820 96 1.259
Total 351.240 99
a. Predictors: (Constant), MX_TOTAL,
PX_TOTAL, RX_TOTAL
b. Dependent Variable: MY_TOTAL
118
7. Hasil Uji multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardize
d Coefficients
Standard
ized
Coeffici
ents
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Toleran
ce VIF
1 (Consta
nt) -.252 1.065
-.237 .813
PX_TO
TAL .200 .058 .253 3.468 .001 .671 1.490
RX_TO
TAL .256 .070 .420 3.673 .000 .274 3.645
MX_T
OTAL .133 .060 .244 2.241 .027 .301 3.322
a. Dependent Variable:
MY_TOTAL
8. Hasil uji heteroskedastisitas dengan uji park
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant
) 5.040 4.823
1.045 .299
Lnx1 .547 1.817 .035 .301 .764
Lnx2 -2.723 1.974 -.252 -1.379 .171
Lnx3 .201 1.610 .022 .125 .901
a. Dependent Variable:
Lnei2
119
9. Uji normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa Mean .0000000
Std.
Deviatio
n
1.10471842
Most Extreme Differences Absolute .078
Positive .054
Negative -.078
Kolmogorov-Smirnov Z .784
Asymp. Sig. (2-tailed) .570
a. Test distribution is Normal.
120
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
1. Nama : Dwi Sariningsih
2. Tempat dan tanggal lahir : Kab. Semarang, 27 Februari 1997
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Warga negara : Indonesia
6. Alamat : Bender Desa RT 01/RW 08 Kalisidi Kec.
Ungaran Barat Kab. Semarang, Jawa
Tengah, Indonesia
7. Telepon : 089 855 485 71
8. Email : Duwisariningsih@gmail.com
Pendidikan
Periode (Tahun) Sekolah/ Institut/
Universitas
Jurusan
2003-2010 SDN Kalisidi 01 -
2010-2013 SMPN Satu Atap Lerep -
2013-2015 SMAN 1 Bergas IPS
2015-2019 IAIN Salatiga Ekonomi Syariah S1
121
122
top related