analisis pengaruh biaya honor mengajar dosen … · jurnal jeb volume i no. 2 desember 2017 57...
Post on 02-Mar-2019
223 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Jurnal JEB Volume I No. 2 Desember 2017 57
ANALISIS PENGARUH BIAYA HONOR MENGAJAR DOSEN TERHADAP BIAYA
OPERASIONAL PADA STIKES KHARISMA KARAWANG
TAHUN AJARAN 2012-2014
Akhmad Gunawan
Dosen Tetap STIE YPN Karawang cah_baguz80@yahoo.com
Fina Dwiyanti
Alumni STIE YPN Karawang
ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan pada STIKES Kharisma Karawang, populasi dari penelitian yang
dilakukan ini adalah Laporan Keuangan yang ada pada STIKES Kharisma Karawang Tahun Ajaran
2012-2014 dan sampel yang digunakan yaitu laporan keuangan bagian biaya operasional STIKES
Kharisma Karawang Tahun Ajaran 2012-2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya honor
mengajar dosen, biaya operasional dan analisis pengaruh biaya honor mengajar dosen terhadap biaya
operasional pada STIKES Kharisma Karawang Tahun Ajaran 2012-2014. Alat analisis yang
digunakan yaitu perhitungan biaya per semester, analisis korelasi dan analisis regresi linier sederhana.
Pengolahan data dengan menggunakan bantuan program aplikasi SPSS versi 20.
Hasil rekapitulasi perhitungan akhir per semester selama 3 periode dari 2012-2014 untuk
biaya honor mengajar dosen terdapat fluktuasi pada setiap semesternya. Hasil rekapitulasi perhitungan
akhir per semester selama 3 periode dari 2012-2014 untuk biaya operasional juga terdapat fluktuasi
pada setiap semesternya.
Hasil analisis korelasi biaya honor mengajar dosen dengan biaya operasional yaitu sebesar
0,613, nilai korelasi tersebut berada pada daerah kuat (0,600 – 0,799 = kuat) dan positif (searah) atau
dapat dikatakan bahwa korelasi atau hubungan biaya honor mengajar dosen (X) dengan biaya
operasional (Y) mempunyai tingkat hubungan kuat dan searah (positif). Jika biaya honor mengajar
dosen naik maka biaya operasional akan naik, demikian sebaliknya. Nilai Fhitung Biaya Honor
Mengajar Dosen (X) lebih besar dari nilai Ftabel (24,045 > 7,71) atau tingkat signifikansi F lebih kecil
dari nilai alpha (0,020 < 0,05), dengan demikian bahwa variabel biaya honor mengajar dosen (X)
berpengaruh signifikan terhadap variabel biaya operasional (Y). Nilai thitung biaya honor mengajar
dosen (X) lebih besar dari ttabel (10,550 > 2,132) atau tingkat signifikansi thitung lebih kecil dari nilai
alpha (0,020 < 0,05), dengan demikian bahwa terjadi penolakan H0 atau penerimaan Ha yang berarti
menunjukan adanya pengaruh variabel biaya honor mengajar dosen (X) secara signifikan terhadap
variabel biaya operasional (Y).
Hasil hitung analisis regresi linier model coefficients diperoleh persamaan sebagai berikut :
Y = 7,998 + 0,600X + e
Dari persamaan regresi linier tersebut dapat dideskripsikan bahwa nilai koefisien sebesar
7,998 adalah nilai koefisien biaya operasional (Y) saat Biaya Honor Mengajar Dosen (X) sama
dengan nol (0) dan nilai sebesar 0,600 pada koefisien X yaitu jika Biaya Honor Mengajar Dosen (X)
naik sebesar 1 satuan unit skor, maka biaya operasional (Y) naik sebesar 0,600 dengan asumsi faktor
lain (e) konstan. Kata Kunci : Honor Mengajar, Biaya Operasional
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Setiap perusahaan baik itu perusahaan jasa, perdagangan dan industri selalu berusaha agar tetap
hidup dan berkembang. Untuk dapat tetap hidup dan berkembang, perusahaan harus ditunjang dengan
laba yang diperoleh dari usahanya. Selain perolehan laba yang perlu diperhatikan pula adalah
keinginan konsumen. Agar seiring dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan serta
Jurnal JEB Volume I No. 2 Desember 2017 58
tehnologi yang semakin pesat ini, masyarakat sangat menginginkan kemudahan untuk memperoleh
suatu produk dengan harga terjangkau dan dapat memberi kepuasan yang lebih tinggi.
Keberhasilan suatu perusahaan adalah sangat ditentukan dari kecermatan atas kemampuan
pimpinan dalam pengelolaan perusahaan. Suatu perusahaan yang baik dalam rangka pencapaian
tujuan memerlukan pedoman yang perlu mendapat perhatian. Salah satu unsur yang perlu
diperhatikan untuk dijadikan pedoman adalah bagaimana pimpinan perusahaan menentukan harga
pokok yang dihasilkan dan dapat dijangkau oleh konsumen.
Untuk mencapai efisiensi biaya maka diperlukan suatu perhitungan yang teliti mengenai biaya-
biaya yang terjadi di setiap bagian yang berhubungan langsung dengan kegiatan utama perusahaan
tersebut. Ketelitian tersebut akan menguntungkan perusahaan dalam menentukan biaya-biaya dan
estimasi pendapatan dengan tepat.
Seiring dengan berkembangnya perusahaan maka dibutuhkan lebih banyak tenaga kerja yang
berkualitas yang diharapkan mampu menunjang aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuannya
yaitu memperoleh laba. Banyak perusahaan dalam usaha untuk menarik tenaga kerja yang memenuhi
persyaratan atau mengisi jabatan-jabatan yang kosong adalah sangat sulit jika tidak ditunjang pula
dengan adanya perhatian pada kesejahteraan tenaga kerja tersebut melalui gaji dan upah yang
kompetitif dengan perusahaan lain.
Gaji dan upah adalah balas jasa atau pendapatan yang dinyatakan dalam bentuk uang dan
ditetapkan oleh perjanjian timbal balik atau oleh perundang- undangan atau peraturan.
Pembayarannya dilaksanakan berdasarkan perjanjian kerja tertulis oleh perusahaan kepada tenaga
kerja yang dipekerjakan untuk pekerjaan yang sudah atau akan dipekerjakan atau jasa-jasa yang sudah
atau akan diberikan.
Penggajian dan pengupahan mirip unsur pengeluaran yang relatif cukup besar bagi perusahaan
dan sifatnya rutin. Tidak tertutup kemungkinan terjadi penyimpangan dalam pelaksanaannya sehingga
perusahaan memerlukan sarana pengendalian intern atas penggajian dan pengupahan untuk dapat
mengambil tindakan koreksi setelah diketahui sebab-sebab penyimpangan yang terjadi.
Dengan adanya sistem informasi akuntansi yang baik diharapkan dapat menghindari adanya
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di perusahaan. Selain itu suatu sistem yang baik juga akan
mendorong produktivitas yang tinggi dan memberikan kontribusi atas tercapainya tujuan perusahaan.
Oleh karena itu jelas kiranya bahwa suatu hubungan erat harus ada antara sistem informasi akuntansi
dengan prosedur penggajian dan pengupahan.
Pada umumnya manajemen gaji dan manajemen upah keduanya dipandang sebagai bidang dari
manajemen personalia, namun sebenarnya terdapat beberapa perbedaan antara pengertian gaji dan
upah. Gaji diterima oleh seorang manajer atau karyawan administratif (Crerical Worker) atas
sumbangan jasanya, terutama balas jasa bagi para profesional yang menerima uang dalam jumlah
yang tetap berdasarkan tarif mingguan, bulanan atau tahunan. Sedangkan upah diterima oleh buruh
atau karyawan operasional atas sumbangan jasanya yang dihitung berdasarkan tarif upah perjam atau
harian. Penerima gaji pada umumnya tidak menerima suatu bonus atas pekerjaan tambahannya,
sedangkan karyawan yang menerima upah dapat menaikkan penghasilannya dengan cara menambah
jam kerjanya.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Analisis
Pengaruh Biaya Honor Mengajar Dosen Terhadap Biaya Operasional Pada STIKES Kharisma
Karawang Tahun Ajaran 2012-2014”
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah yang ada
pada STIKES Kharisma Karawang sebagai berikut:
1. Terjadinya kenaikan Upah Minimum Regional dan semakin banyaknya kebutuhan tenaga
karyawan dan dosen secara langsung berakibat pada membengkaknya biaya gaji dan honor
karyawan.
2. Adanya biaya tak terduga yang terjadi menyebabkan alokasi kas agak melenceng dari cash
plan yang telah dibuat.
3. Terlambatnya dana masuk dari mahasiswa hingga berpengaruh pada pendapatan sebagai
komponen utama biaya operasional.
Jurnal JEB Volume I No. 2 Desember 2017 59
4. Motivasi kerja karyawan belum maksimal yang menyebabkan kurangnya keefektifan kinerja
sumber daya manusia yang ada.
5. Banyaknya kampus lain yang sebidang menimbulkan persaingan dalam memperoleh
mahasiswa semakin ketat.
6. Masih ada karyawan yang belum memahami tanggung jawab pekerjaannya yang
menyebabkan tidak maksimalnya pelayanan kepada mahasiswa.
Pembatasan Masalah Agar pembahasan dalam peneliyian ini lebih terarah serta karena adanya keterbatasan waktu
dan pengetahuan penulis, maka penulis perlu membatasi permasalahan dalam penelitian skripsi ini.
Dari permasalahan yang teridentifikasi di atas, penulis akan membatasi lingkup pembahasan dalam
skripsi ini pada analisis pengaruh biaya honor mengajar dosen terhadap biaya operasional pada
STIKES Kharisma Karawang Tahun Ajaran 2012-2014. Pengertian honor mengajar dosen disini
adalah upah yang diberikan kepada dosen dihitung dari jumlah jam mengajar serta penggunaan kata
honor yang dipakai di tempat penelitian, sehingga dalam penelitian ini peneliti menyamakan
pengertian antara honor dan upah. Sedangkan biaya operasional adalah biaya-biaya yang dikeluarkan
untuk membiayai kegiatan operasional kampus.
Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dijelaskan di atas, maka penulis merumuskan
masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagaimana biaya honor mengajar dosen yang ada pada STIKES Kharisma Karawang Tahun
Ajaran 2012-2014?
2. Bagaimana biaya operasional yang ada pada STIKES Kharisma Karawang Tahun Ajaran
2012-2014?
3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dan positif antara biaya honor mengajar dosen
terhadap biaya operasional pada STIKES Kharisma Karawang Tahun Ajaran 2012-2014?
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian
ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana biaya honor mengajar dosen yang ada pada STIKES Kharisma
Karawang Tahun Ajaran 2012-2014.
2. Untuk mengetahui bagaimana biaya operasional yang ada pada STIKES Kharisma Karawang
Tahun Ajaran 2012-2014.
3. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dan positif antara biaya honor
mengajar dosen terhadap biaya operasional pada STIKES Kharisma Karawang Tahun Ajaran
2012-2014.
TINJAUAN PUSTAKA
Kajian Teoritis
Pengertian Biaya
Biaya dapat dipandang sebagai suatu nilai tukar yang dikeluarkan atau suatu pengorbanan
sumber daya yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat di masa datang. Pengorbanan tersebut dapat
berupa uang atau materi lainnya yang setara nilainya kalau diukur dengan uang.
Pengertian biaya sebagaimana dikemukakan oleh Prawironegoro (2009 : 19) bahwa : ” Biaya
merupakan pengorbanan untuk memperoleh harta, sedangkan beban merupakan pengorbanan untuk
memperoleh pendapatan. Keduanya merupakan pengorbanan, namun tujuannya berbeda.
Mursyidi (2008 : 14) menyatakan bahwa : “Biaya diartikan sebagai suatu pengorbanan yang
dapat mengurangi kas atau harta lainnya untuk mencapai tujuan, baik yang dapat dibebankan pada
saat ini maupun pada saat yang akan datang.
Selanjutnya Muqodim (2005 : 142) mengatakan bahwa : “Biaya adalah aliran keluar atau
penggunaan aktiva, atau terjadinya utang (atau kombinasi di antara keduanya) dari penyerahan atau
produksi barang, penyerahan jasa atau pelaksanaan kegiatan utama suatu perusahaan.”
Jurnal JEB Volume I No. 2 Desember 2017 60
Biaya merupakan kas atau nilai setara dengan kas yang dikorbankan untuk barang dan jasa
yang diharapkan dapat memberikan manfaat pada saat ini atau masa mendatang bagi organisasi,
disebut setara dengan kas karena sumber daya non kas dapat ditukarkan dengan barang atau jasa yang
dikehendaki. Biaya berkaitan dengan segala jenis organisasi bisnis, non bisnis, jasa, eceran dan
pabrikasi yang sering diukur dengan satuan-satuan moneter (rupiah atau dollar) yang mesti dibayar
untuk barang dan jasa. Pada umumnya, jenis-jenis biaya yang dikeluarkan dan cara biaya tersebut
diklasifikasikan tergantung pada jenis organisasinya.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas maka dapat dikemukakan definisi biaya
dikemukakan oleh Mulyadi (2005 : 8) sebagai berikut : ” Dalam arti luas biaya adalah pengorbanan
sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi
untuk tujuan tertentu ”. Selanjutnya Dunia dan Wasilah (2009 : 22) mengatakan bahwa : “Biaya (Cost) adalah
pengeluaran-pengeluaran atau nilai pengorbanan untuk memperoleh barang atau jasa yang berguna
untuk masa yang akan datang atau mempunyai manfaat melebihi atau periode akuntansi tahunan.” Dalam pengertian yang lebih jauh lagi, biaya (cost) dapat dipisahkan menjadi aktiva atau assets
(unexpired cost) dan biaya atau expenses (expired cost). Biaya dianggap sebagai “assets” apabila
biaya tersebut belum digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa atau belum habis digunakan.
Sedangkan biaya dianggap sebagai “expenses” jika biaya tersebut habis digunakan untuk
memproduksi suatu produk atau jasa yang menghasilkan pendapatan di masa datang. Biaya sebagai
assets dicantumkan dalam neraca, sedangkan biaya sebagai expenses dicantumkan dalam laporan laba
rugi.
BIAYA HONOR
Pengertian Honor
Salah satu masalah utama yang sering dihadapi oleh manajemen perusahaan adalah menentukan
besarnya gaji dan upah/honor yang harus dibayar kepada karyawan sehingga nantinya gaji dan
upah/honor yang diterima mereka memuaskan.
Istilah gaji dan upah/honor sering disama artikan tetapi untuk menghindari adanya kerancuan
maka istilah tersebut sebaiknya dibedakan.
Menurut Niswonger (2003;446), “Gaji dan upah/honor adalah Gaji (salary) biasanya digunakan
untuk pembayaran atas jasa manajerial, administratif dan jasa-jasa yang sana. Tarif gaji biasanya
dinyatakan dalam bulanan atau tahunan. Upah/honor (wages) biasanya digunakan untuk pembayaran
kepada karyawan lapangan (pekerja kasar), baik yang terdidik maupun tidak terdidik. Tarif
upah/honor biasanya secara mingguan atau perjam”. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa ada sedikit perbedaaan antara gaji dan
upah/honor, gaji diartikan sebagai pembayaran atas penyerahan jasa yang dihasilkan oleh karyawan
tingkan manajerial yang bersifat konstasn sedangkan upah/honor diartikan sebagai pengganti jasa
tenaga kerja yang dibayarkan berdasarkan hasil kerja, jam kerja atau jumlah satuan produk yang
dihasilkan.
Sistem Honor.
Ada beberapa sistem yang digunakan untuk mendistribusikan honor/upah, dirumuskan empat
sistem yang secara umum dapat diklarifikasikan sebagai berikut :
1) Sistem upah menurut banyaknya produksi.
Upah menurut banyaknya produksi diberikan dapat mendorong karyawan untuk bekerja lebih giat
dan berproduksi lebih banyak. Produksi yang dihasilakan dapat dihargai dengan perhitungan
ongkosnya. Upah sebenarnya dapat dicari dengan menggunakan standar normal yang
membandingkan kebutuhan pokok dengan hasil produksi. Secara teoritis sistem upah menurut
produksi ini akan diisi oleh tenaga-tenaga yang berbakat dan sebaliknya orang-orang tua akan
merasa tidak kerasan.
2) Sistem upah menurut lamanya bekerja.
Sistem upah semacam ini akan mendorong untuk lebih setia dan loyal terhadap perusahaan dan
lembaga kerja. Sistem ini sangat menguntungkan bagi yang lanjut usia dan juga orang-orang muda
yang didorong untuk tetap bekerja pada suatu perusahaan. Hal ini disebabkan adanya harapan bila
Jurnal JEB Volume I No. 2 Desember 2017 61
sudah tua akan lebih mendapat perhatian. Jadi upah ini kan memberikan perasaan aman kepada
karyawan, disamping itu sistem upah ini kurang bisa memotivasi karyawan.
3) Sistem upah menurut lamanya dinas.
Upah menurut lamanya bekerja disebut pula upah menurut waktu, misalnya bulanan. Sistem ini
berdasarkan anggapan bahwa produktivitas kerja itu sama untuk waktu yang kerja yang sama,
alasan-alasan yang lain adalah sistem ini menimbulkan ketentraman karena upah sudah dapat
dihitung, terlepas dari kelambatan bahan untuk bekerja, kerusakan alat, sakit dan sebagainya.
4) Sistem upah menurut kebutuhan.
Upah yang diberikan menurut besarnya kebutuhan karyawan beserta keluarganya disebut upah
menurut kebutuhan. Seandainya semua kebutuhan itu dipenuhi, maka upah itu akan
mempersamakan standar hidup semua orang.
Salah satu kelemahan dari sistem ini adalah kurang mendorong inisiatif kerja, sehingga sama
halnya dengan sistem upah menurut lamanya kerja dan lamanya dinas. Kebaikan akan memberikan
rasa aman karena nasib karyawan ditanggung oleh perusahaan.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Honor.
Beberapa faktor penting yang mempengaruhi besarnya honor/upah yang diterima oleh para
karyawan, yaitu : Penawaran dan permintaan karyawan, Organisasi buruh, Kemampuan untuk
membayar, Produktivitas, Biaya hidup dan Peraturan pemerintah.
Tingkatan Honor
Dalam keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 150 Tahun 2001 dan keputusan Menteri
Keuangan tentang PPh pasal 21 tahun 2003, ada dijelaskan mengenai tingkat honor/upah yang
diterima karyawan. Honor/upah yang diterima karyawan dibagi atas beberapa golongan yaitu:
1) Honor/Upah harian lepas
Honor/upah yang diterima bila dalam satu hari kerja jika seorang melakukam
perkerjaan yang telah ditentukan. Orang yang bekerja dengan upah harian lepas biasanya
tidak terikat kerja kepada majikan.
2) Honor/Upah pegawai tetap
Honor/upah yang diperoleh seorang berdasarkan jangka waktu yang telah
ditetapkan dengan jumlah yang diterimanya pun bersifat tetap seperti gaji bulanan.
3) Honor/Upah borongan
Honor/upah yang diperoleh seseorang sesuai kesepakatan antara pekerja dengan
penyuruh (penyewa) dan besarnya upah yang diterima juga terhantung kesepekatan
diantara dua belah pihak, jenis perkerjaan yang telah disepakati ini harus selesai dilakukan
tanpa turut campur tangan dari pihak penyewa.
4) Honor/Upah honorarium
Honor/upah yang diterima jika perkerjaan dilakukan dan sedangkan jumlahnya
tergantung dari kesepakatan pekerja dengan majikan. Orang yang menerima upah
honorium biasanya tidak terikat kerja dengan majikan.
Pengertian Biaya Operasional
Biaya operasi atau biaya operasional secara harafiah terdiri dari 2 kata yaitu “biaya” dan
“operasional” menurut kamus besar bahasa Indonesia, biaya berarti uang yang dikeluarkan untuk
mengadakan (mendirikan, melakukan, dan sebagainya) sesuatu, ongkos, belanja, dan pengeluaran.
Sedangkan, operasional berarti secara (bersifat) operasi; berhubungan dengan operasi.
Menurut Syahrul dan Muhammad Afdi Nizar (2000 : 256) pengertian biaya operasional adalah
sebagai berikut : “Biaya Operasional adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan
administratif dan penjualan dari suatu perusahaan. Disebut juga non manufacturing expense.
Merupakan biaya periode yang berkaitan dengan waktu, bukan dengan produk. Biaya ini dibagi atas
biaya penjualan dan biaya administrasi umum”.
Pengertian dari biaya operasi menurut Jopie Yusuf (2006:33) adalah : “ Biaya Operasi atau
biaya operasional adalah biaya-biaya yang tidak berhubungan langsung dengan produk perusahaan
tetapi berkaitan dengan aktivitas operasi perusahaan sehari-hari”.
Jurnal JEB Volume I No. 2 Desember 2017 62
Mulyadi (2000 : 84), Mengemukakan pengertian biaya operasional sebagai biaya-biaya yang
terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Contohnya adalah
biaya depresiasi mesin, equipmen, biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya gaji karyawan yang
bekerja dalam bagian-bagian baik yang langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan proses
produksi. Menurut obyek pengeluarannya secara garis besar biaya produksi dibagi menjadi biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Biaya bahan baku dan biaya tenaga
kerja langsung disebut pula dengan istilah biaya utama, sedangkan biaya tenaga kerja langsung dan
biaya overhead pabrik seringpula disebut dengan istilah biaya konversi yang merupakan biaya untuk
mengkonversi (mengubah) bahan baku menjadi produk jadi. Menurut Sudarsono dan Edillius (2001 : 201), Menyatakan bahwa biaya operasi merupakan
biaya yang dikeluarkan untuk biaya operasional usaha suatu perusahaan. Biaya operasi ini
dikelompokkan menjadi :
1) Biaya tetap (fixed), yaitu biaya yang jumlahnya tetap dalam kisaran volume kegiatan
tertentu. Seperti biaya gaji karyawan yang jumlahya senantiasa tetap berapapun berubahnya
volume kegiatan.
2) Biaya semi tetap (semi fixed), yaitu biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu
dan perubahan dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.
3) Biaya variabel, yaitu biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan
volume kegiatan. Contoh biaya variabel adalah biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung.
4) Biaya semi variabel, yaitu biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume
kegiatan. Biaya semi variabel mengandung unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel.
Sebagai contoh dari biaya ini adalah biaya lembur, biaya bonus bagi karyawan yang
mencapai pestasi tertentu.
Penggolongan Biaya Operasional
Menurut Adi Saputra (2001) maka jenis biaya operasi digolongkan sesuai dengan fungsi pokok
kegiatan perusahaan. Dalam hal ini biaya pada suatu perusahaan terbagi menjadi 2 kelompok besar,
yaitu :
1) Biaya Produksi
Biaya produksi meliputi semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi yaitu
semua biaya dalam rangka pengolahan bahan baku menjadi produk selesai yang siap
dijual. Biaya produksi dapat digolongkan kedalam 3 kelompok, yaitu:
a). Biaya bahan baku, Adalah harga perolehan berbagai macam bahan baku yang dipakai
dalam kegiatan pengolahan produk.
b). Biaya tenaga kerja langsung, Adalah balas jasa yang diberikan oleh perusahaan, kepada
tenaga kerja langsung dan manfaatnya dapat diidentifikasikan kepada produk tertentu.
c). Biaya overhead pabrik, Biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik adalah
seluruh biaya yang digunakan untuk mengkonversi bahan baku menjadi produk jadi,
selain bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
2) Biaya Non Produksi
Dengan semakin tajamnya persaingan dan perkembangan teknologi yang semakin pesat
mengakibatkan dan biaya non produksi menjadi semakin penting pula. Sehingga manajemen
berkepentingan untuk mengendalikan informasi mengenai kegiatan dan biaya non produksi
tersebut. Pada umumnya, biaya produksi dapat digolongkan kedalam:
a). Biaya pemasaran
Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk.
Contohnya adalah biaya iklan; biaya promosi, biaya angkutan dari gudang perusahaan
kegudang pembeli; gaji karyawan bagian-bagian yang melaksanakan kegiata pemasaran;
biaya contoh (sampel).
b). Biaya administrasi dan umum.
Jurnal JEB Volume I No. 2 Desember 2017 63
Merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk.
Contoh biaya ini adalah biaya gaji karyawan bagian keuangan, akuntansi, personalia, dan
bagian hubungan masyarakat biaya pemeriksanaan akuntan, biaya fotocopy.
Jenis-Jenis Biaya Operasional
Seperti yang telah dijelaskan diatas, biaya operasi terdiri dari beberapa komponen biaya,
diantaranya harga pokok penjualan, biaya pemasaran, dan biaya administrasi dan umum. Biaya operasional untuk perusahaan memproduksi barang jadi pada umumnya terdiri dari
(Weygandt, Kieso, at al (2006:180):
1) Biaya Administrasi Umum
Biaya administrasi umum adalah semua biaya yang terjadi serta terdapat didalam
lingkungan kantor administrasi perusahaan, serta biaya – biaya lain yang sifatnya untuk
keperluan perusahaan secara keseluruhan. Biaya yang di kelompokkan ke dalam biaya
administrasi umum ada 4 ( empat ) yaitu sebagai berikut :
a) Gaji dan upah yang meliputi diantaranya gaji karyawan, insentif dan bonus, premi
lembur, pajak pendapatan, upah honoran dan lain – lain.
b) Kesejahteraan karyawan yang meliputi pengobatan karyawan, rekreasi dan olahraga,
pendidikan dan lain – lain.
c) Biaya reparasi dan pemeliharaan yang meliputi reparasi dan pemeliharaan untuk
peralatan – peralatan kantor, alat transportasi, gedung dan lain – lain.
d) Biaya penyusutan aktiva tetap yang meliputi biaya pencetakan, alat tulis dan
perlengkapan kantor, biaya listrik dan air, biaya telphone dan lain – lain.
2) Biaya Pemasaran
Menurut Edy ( 2000 : 15 ) Biaya pemasaran adalah biaya yang meliputi semua biaya dalam
rangka kegiatan pemasaran atau kegiatan untuk menjual barang dan jasa perusahaan kepada
pembeli sampai dengan pengumpulan piutang menjadi kas. Biaya administrasi dan umum
meliputi semua biaya dalam rangka melaksanakan fungsi administrasi yaitu biaya
perencanaan penentuan strategi dan kebijaksanaan pengarahan dan pengendalian kegiatan
agar berdaya guna dan berhasil guna. Biaya finansial adalah semua biaya dalam rangka
fungsi finansial yaitu fungsi penentuan dana yang ada di perusahaan. Sesuai dengan fungsi
pemasaran, biaya pemasaran digolongkan menjadi :
a) Biaya yang menimbulkan pesanan, biaya ini meliputi semua biaya yang terjadi untuk
mencari atau menimbulkan pesanan dari pembeli kepada perusahaan yang terdiri
dari:
(1) Biaya administrasi dan advertensi, seperti pembuatan papan iklan, brosur dan
iklan lewat media masa.
(2) Biaya penjualan meliputi : gaji penjualan, komisi, bonus, biaya perjalanan dinas,
gaji kantor penjualan, perlengkapan kantor penjualan, biaya telphone penjualan
dan lain sebagainya.
b) Biaya untuk melayani pesanan, biaya yang terjadi dalam rangka memenuhi atau
melayani pesanan yang di terima dari pembeli yang terdiri dari :
(1) Biaya penggudangan dan penyimpanan produk jadi yang meliputi : gaji bagian
gudang, reparasi dan pemeliharaan, penyusutan gudang dan peralatannya,
asuransi gudang dan lain – lain.
(2) Biaya pengepakan dan pengiriman yang meliputi : Gaji pengepakan dan
pengiriman, biaya perlengkapan pengepakan dan biaya angkut barang.
(3) Biaya penagihan kredit dan penagihan piutang
(4) Biaya administrasi penjualan yang meliputi : gaji bagian administrasi penjualan,
perlengkapan kantor dan lain – lain.
Penelitian Lain yang Relevan
1. Penelitian tentang efisiensi biaya operasi pernah dilakukan sebelumnya, penelitian Kesowo (2002)
berusaha menguji “Hubungan antara tingkat efisiensi operasional terhadap kinerja profitabilitas 40
bank umum swasta nasional devisa di Indonesia”. Selain itu, penelitian ini juga berusaha untuk
mengetahui ada tidaknya perbedaan kinerja bank umum swasta nasional devisa di Indonesia per
Jurnal JEB Volume I No. 2 Desember 2017 64
tahun pengamatan 1995-1990 dan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kinerja profitabilitas
antar bank-bank yang menjadi obyek penelitian. Hasil penelitian ini memberikan bukti semakin
efisien kinerja operasional suatu bank maka keuntungan yang diperoleh akan semakin besar. Bagi
manajemen bank, hal ini menunjukkan pentingnya memperhatikan pengendalian biaya sehingga
dapat mengasilkan rasio BOPO yang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh otoritas
moneter. 2. Taufik Ibrahim, 2011. “Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Pemasaran dan Gaji Karyawan Terhadap
Hasil Penjualan Pada Anggrek Catering di Kota Semarang”. Skripsi Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Pada masa sekarang ini usaha catering tidak hanya dituntut
dalam menghasilkan pelayanan jasa yang memuaskan pelanggan dari segi rasa masakan yang
disajikan, namun melalui segala produk yang dihasilkan harus disesuaikan dengan beban-beban
produksi yang tercipta. Berdasarkan riset awal yang dilakukan di Anggrek Catering diperoleh hasil
bahwa kenaikan biaya-biaya seperti biaya produksi dan biaya pemasaran dapat berdampak pada
kenaikan jumlah pesanan jasa boga (hasil penjualan) yang diterima oleh Anggrek Catering. 3. Rini Herliani, 2012. Pengaruh Anggaran Biaya Terhadap Efisiensi Biaya Operasional Pada
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Medan. Universitas Negeri Medan. Penelitian ini
menjelaskan pengaruh anggaran biaya terhadap efisiensi biaya operasional pada Asuransi Jiwa
Bersama Bumiputera 1912 Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mencari bukti empirik yang
mendukung dugaan bahwa anggaran biaya berpengaruh signifikan terhadap efisiensi biaya
operasional. Dalam penelitian ini, sampel yang diambil adalah anggaran biaya tahun 2008 sampai
dengan tahun 2011 serta realisasinya pada periode yang sama. Penelitian ini menggunakan model
analisis regresi sederhana (single linear regression) dengan menggunakan software SPSS ( versi
16.0. Hasil penelitian menunjukkan persamaan regresi sederhana dimana Y= -69992,674 + 0,90X
dan berdasarkan pengujian hipotesis, bahwa anggaran biaya berpengaruh terhadap efisiensi biaya
operasional sebesar 91,6%, artinya anggaran biaya berpengaruh 91,6% terhadap efisiensi biaya
operasional dan sisanya yakni 8,4% dipengaruhi oleh variable lain. Selain itu, dengan uji F dilihat
bahwa anggaran biaya berpengaruh terhadap efisiensi biaya operasional dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,000.
Kerangka Berpikir
Salah satu masalah utama yang sering dihadapi oleh manajemen perusahaan adalah menentukan
besarnya gaji dan upah/honor yang harus dibayar kepada karyawan sehingga nantinya gaji dan
upah/honor yang diterima mereka memuaskan.
Honor/upah juga dapat diartikan merupakan penghargaan dari tenaga karyawan atau karyawan
yang dimanifestasikan sebagai hasil produksi yang berwujud uang, atau suatu jasa yang dianggap
sama dengan itu, tanpa suatu jaminan yang pasti dalam tiap-tiap minggu atau bulan.
Gambar 1. Kerangka Berpikir
Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, maka sejalan dengan penelitian ini,
penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:
“Terdapat pengaruh yang signifikan dan positif antara biaya honor mengajar dosen terhadap
biaya operasional pada STIKES Kharisma Karawang Tahun Ajaran 2012-2014.”.
Biaya Honor Mengajar
( X ) Biaya Operasional
( Y )
Jurnal JEB Volume I No. 2 Desember 2017 65
METODE PENELITIAN
Tempat Penelitian
Peneliti melakukan penelitian pada STIKES Kharisma Karawang yang beralamat di Jl. Pangkal
Perjuangan KM. 1, Karawang.
Waktu Penelitian
Penelitian tentang Analisis Pengaruh Biaya Honor Mengajar Dosen Karyawan Terhadap Biaya
Operasional Pada STIKES Kharisma Karawang Tahun Ajaran 2012-2014 ini dimulai dari bulan Juni
sampai Agustus 2016.
Populasi
Menurut Haryono ( 2010 : 98) populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang
memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap, yang akan diteliti. Objek atau nilai yang akan
diteliti dalam populasi disebut unit analisis atau elemen populasi. Unit analisis dapat berupa orang,
perusahaan, media dan sebagainya. Ditetapkan populasi dalam setiap penelitian bertujuan agar dapat
menentukan besar sampel yang diambil dari anggota populasi dan membatasi berlakunya daerah
generalisasi. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah Laporan Keuangan yang ada pada STIKES
Kharisma Karawang Tahun Ajaran 2012-2014.
Sampel
Sampel menurut Sugiyono (2004, h. 73) adalah “sebagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki populasi tersebut” Menurut Haryono (2010 : 98) sampel adalah bagian dari populasi yang
diambil melalui cara - cara tertentu yang juga mewakili karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang
akan diteliti. Sampel dalam penelitian ini adalah laporan keuangan bagian biaya operasional STIKES
Kharisma Karawang Tahun Ajaran 2012-2014.
Teknik Sampling
Teknik pengambilan sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling,
yaitu pengambilan sample berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan
penelitian.
Desain Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah metode deskriptif dengan pendekatan kausalitas.
Analisa data secara deskriptif merupakan bagian yang menyeluruh dari metode statistik deskriptif dan
merupakan prosedur yang wajar harus dikerjakan sesudah pengolahan data tersebut selesai. Data-data
dan informasi yang diperlukan dikumpulkan dan dianalisa lebih lanjut berdasarkan fakta-fakta yang
ditemui selama berlangsungnya penelitian. Berdasarkan informasi-informasi yang diperoleh dan
disesuaikan dengan teori-teori yang mendukung penelitian untuk memberikan gambaran mengenai
biaya honor mengajar dosen dan biaya operasional pada STIKES Kharisma Karawang berdasarkan
fakta-fakta yang akan diteliti dan data yang diperoleh selanjutnya dikumpulkan, disusun dan diuraikan
secara sistematis kemudian dianalisis, disimpulkan dan dilaporkan dalam bentuk skripsi ini Landasan pemikiran penetapan pendekatan kausalitas untuk menyelidiki hubungan variabel
terikat dengan variabel-variabel bebas, sehingga hipotesis dapat teruji secara empirik dan melalui
analisis statistik. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel bebas (Independent Variable) yaitu variabel yang dapat mempengaruhi variabel
lainnya yang merupakan variabel terikat. Dalam penelitian ini adalah biaya honor mengajar
dosen STIKES Kharisma Karawang Tahun Ajaran 2012-2014.
2. Variabel Terikat (Dependent Variable) yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat biaya operasional STIKES Kharisma
Karawang Tahun Ajaran 2012-2014.
Jurnal JEB Volume I No. 2 Desember 2017 66
Definisi Konseptual Salah satu masalah utama yang sering dihadapi oleh manajemen perusahaan adalah menentukan
besarnya gaji dan upah/honor yang harus dibayar kepada karyawan sehingga nantinya gaji dan
upah/honor yang diterima mereka memuaskan.
Honor/upah juga dapat diartikan merupakan penghargaan dari tenaga karyawan atau karyawan
yang dimanifestasikan sebagai hasil produksi yang berwujud uang, atau suatu jasa yang dianggap
sama dengan itu, tanpa suatu jaminan yang pasti dalam tiap-tiap minggu atau bulan.
Biaya operasional merupakan pengeluaran yang berhubungan dengan operasi, yaitu semua
pengeluaran yang langsung digunakan untuk produksi atau pembelian barang yang diperdagangkan
termasuk biaya umum, penjualan, administrasi, dan bunga pinjaman.
Biaya operasional sebagai biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk
jadi yang siap untuk dijual. Contohnya adalah biaya depresiasi mesin, equipmen, biaya bahan baku,
biaya bahan penolong, biaya gaji karyawan yang bekerja dalam bagian-bagian baik yang langsung
maupun tidak langsung berhubungan dengan proses produksi.
Biaya Opersional, yaitu biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan suatu
proses produksi dan memiliki sifat habis pakai dalam kurung waktu relative singkat. Yang termasuk
biaya operasional adalah biaya gaji, biaya obat dan bahan, biaya makan, biaya ATK, dan biaya umum
lainnya (listrik, telepon, air, dll).
Operasional Variabel Biaya Honor Mengajar Dosen
Operasional variabel biaya honor mengajar dosen dalam penelitian ini menggunakan metode
perhitungan honor mengajar dosen yang digunakan adalah sebagai berikut : = honorarium mengajar
per jam x jumlah jam mengajar
Operasional Variabel Biaya Operasional
Operasional variabel biaya operaional dalam penelitian ini menggunakan saldo keseluruhan
dari penambahan dan pengurangan aktivitas operasional yang terdapat pada laporan keuangan.
Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data penelitian dari
sumber data untuk dijadikan sebuah sample. Instrumen penelitian harus memenuhi persyaratan
keabsahan (validity) dan keterandalan (reability). Prinsip keabsahan dapat dipenuhi bila instrumen
tersebut dapat mengukur sesuatu yang seharusnya diukur. Prinsip keterandalan adalah instrument
tersebut dapat menghasilkan data yang stabil dan konsisten serta tidak berfluktuasi dan terkontaminasi
(bias) oleh waktu dan tempat. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data sekunder dimana penulis mengumpulkan data
dari dokumentasi data yang dilakukan atau dibuat oleh pihak lain, maka penulis akan menelusuri
secara historis bagaimana data sekunder. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah
laporan keuangan khususnya laporan biaya operasional STIKES Kharisma Karawang Tahun Ajaran
2012-2014 yang dibuat oleh bagian keuangan STIKES Kharisma Karawang dan telah mendapat
persetujuan dari pihak yayasan. Studi kepustakaan, yaitu data yang diperoleh dengan cara mempelajari, meneliti, dan mengkaji
literatur yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti. Studi kepustakaan (library research) ini
dimaksudkan untuk mendapatkan bahan–bahan yang diperlukan sebagai landasan teori dalam
pembahasan mengenai penelitian yang dilakukan. Dalam hal ini studi kepustakaan dapat diperoleh
melalui membaca dan mempelajari buku, majalah, media ilmiah, media elektronik, catatan kuliah, dan
buku–buku lainnya yang berkaitan dengan pembahasan materi penelitian yaitu tentang biaya honor
mengajar dosen dan biaya operasional.
Teknik Analisis Data
Analisis Biaya Honor Mengajar Dosen
Honor/upah juga dapat diartikan merupakan penghargaan dari tenaga karyawan atau karyawan
yang dimanifestasikan sebagai hasil produksi yang berwujud uang, atau suatu jasa yang dianggap
Jurnal JEB Volume I No. 2 Desember 2017 67
sama dengan itu, tanpa suatu jaminan yang pasti dalam tiap-tiap minggu atau bulan. Metode
perhitungan honor mengajar dosen yang digunakan adalah sebagai berikut :
= honorarium mengajar per jam x jumlah jam mengajar
Analisis Biaya Operasional
Operasional variabel biaya operaional dalam penelitian ini menggunakan saldo keseluruhan
dari penambahan dan pengurangan aktivitas operasional yang terdapat pada laporan keuangan.
Analisis Regresi
Hasil pengumpulan data akan dihimpun setiap variabel sebagai suatu nilai dari setiap responden
dan dapat dihitung melalui program SPSS. Metode penganalisaan data menggunakan perhitungan
statistik dan menggunakan program SPSS untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan apakah dapat
diterima atau ditolak. Dalam perhitungan ini perhitungan statistik menggunakan model analisis regresi
sederhana :
Ŷ : Biaya operasional
X : Biaya honor mengajar dosen
a : Parameter konstanta
b : Koefisien regrasi / nilai parameter
Metode analisa data yang dipakai adalah model Coefficient, model Summary dan model Annova
sebagai pembuktian yang akan dapat melihat seberapa besar pengaruh biaya honor mengajar dosen
terhadap biaya operasional yang diolah menggunakan program SPSS.
Tabel 1.Tabel Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Sumber : Sugiyono (2003, h. 214)
Analisa Determinasi
Koefisien determinasi atau Koefisien penentu (Kp) digunakan untuk menunjukan seberapa
besar pengaruh antara kedua variabel yang diteliti, maka dihitung koefisien detrminasi (Kd) dengan
asumsi faktor-faktor lain diluar variabel dianggap konstan/tetap (cateris paribus). Rumus koefisien
determinasi (Kd) yaitu :
Kd = r² x 100%
Keterangan : Kd =Koefisien Determinasi
r = Koefisien korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Jurnal JEB Volume I No. 2 Desember 2017 68
Pengaruh tinggi rendahnya koefisien determinasi tersebut digunakan pedoman yang
dikemukakan oleh Guilford yang dikutip oleh Supranto (2001:227) adalah sebagai berikut :
Tabel 2. Pedoman Interpretasi Koefisien Determinasi
Pernyataan Keterangan
> 4% Pengaruh Rendah Sekali
5% - 16% Pengaruh Rendah Tapi Pasti
17% - 49% Pengaruh Cukup Berarti
50% - 81% Pengaruh Tinggi atau Kuat
> 80% Pangaruh Tinggi Sekali
Sumber : Supranto (2001:227)
Hipotesis Statistik
Langkah-langkah penyusunan hipotesis statistik yang akan dilakukan peneliti dalam penelitian
ini yaitu :
Jika thitung > α, terima H0 , tolak Ha, berarti biaya honor mengajar dosen tidak berpengaruh
signifikan dan positif terhadap biaya operasional pada STIKES Kharisma
Karawang Tahun Ajaran 2012-2014.
Jika thitung < α, tolak H0 , terima Ha, berarti biaya honor mengajar dosen berpengaruh signifikan
dan positif terhadap biaya operasional pada STIKES Kharisma Karawang
Tahun Ajaran 2012-2014.
HASIL PENELITIAN DAN INTEPRETASI
Hasil Penelitian
Hasil penelitian mengenai Analisis Pengaruh Biaya Honor Mengajar Dosen Terhadap Biaya
Operasional Pada STIKES Kharisma Karawang Tahun Ajaran 2012-2014 dengan pengolahan data
melalui bantuan program aplikasi SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 20 diperoleh
hasil sebagai berikut :
Hasil Penelitian Variabel Biaya Honor Mengajar Dosen (X)
Hasil penelitian variabel biaya honor mengajar dosen (X) diperoleh dengan menghitung jumlah
akhir dari biaya honor mengajar dosen yang dikeluarkan tiap semester oleh STIKES Kharisma.
Berikut ini penulis menyajikan rincian laporan biaya honor mengajar dosen STIKES Kharisma
Karawang Tahun Ajaran 2012/2013 sampai dengan 2014/2015 :
Tabel 3 Rekapitulasi Biaya Honor Mengajar Dosen STIKES Kharisma
Per Semester TA 2012-2014
Sumber : Hasil Pengolahan Peneliti Tahun 2016
Dari Tabel 3 di atas diperoleh data biaya honor mengajar dosen STIKES Kharisma tahun ajaran
2012 semester ganjil (2012-1) adalah sebesar Rp. 792.939.000,00 dan untuk semester genap (2012-2)
adalah sebesar Rp. 662.253.150,00. Biaya honor mengajar dosen tahun ajaran 2013 semester ganjil
Jurnal JEB Volume I No. 2 Desember 2017 69
(2013-1) adalah sebesar Rp. 680.864.500,00 dan untuk semester genap (2013-2) adalah sebesar Rp.
648.965.764,00. Biaya honor mengajar dosen tahun ajaran 2014 semester ganjil (2014-1) adalah
sebesar Rp. 632.850.739,00 dan untuk semester genap (2014-2) adalah sebesar Rp. 567.773.982,00.
Berdasarkan Tabel 3 di atas, biaya honor mengajar dosen STIKES Kharisma Karawang
mengalami kenaikan dan penurunan (fluktuasi) jumlah biaya honor mengajar dosen tiap semester
selama 3 tahun ajaran yang ada yaitu pada tahun ajaran 2012 – 2014. Pada tahun ajaran 2012, jumlah
biaya honor mengajar dosen semester genap (2012-2) turun sebesar Rp. 130.685.850,00 (16,48%)
dibandingkan biaya honor mengajar dosen pada semester ganjil (2012-1). Pada tahun ajaran 2013,
jumlah biaya honor mengajar dosen semester ganjil (2013-1) mengalami kenaikan Rp. 18.611.350,00
(2,81%) dibandingkan dengan semester genap tahun sebelumnya (2012-2). Kemudian pada semester
genap tahun 2013 (2013-2) mengalami penurunan jumlah honor mengajar dosen sebesar Rp.
31.898.7.36,00 (4,69%) dibandingkan biaya honor mengajar dosen pada semester ganjilnya (2013-1).
Kemudian pada tahun ajaran 2014, biaya honor mengajar dosen untuk semester ganjil (2014-1)
mengalami penurunan sebesar Rp. 16.115.025,00 (2,48%) dari pada semester genap 2013 (2013-2).
Sedangkan biaya honor mengajar dosen pada semester genap 2014 (2014-2) mengalami penurunan
jumlah biaya honor mengajar dosen sebesar Rp. 65.076.757,00 (10,28%) dari pada semester ganjil
tahun yang sama (2014-1).
Hasil Penelitian Variabel Biaya Operasional (Y)
Hasil penelitian variabel biaya operasional (Y) diperoleh dengan menghitung jumlah akhir dari
biaya operasional yang dikeluarkan tiap semester oleh STIKES Kharisma. Berikut ini penulis
menyajikan rincian laporan biaya operasional STIKES Kharisma Karawang Tahun Ajaran 2012/2013
sampai dengan 2014/2015 :
Tabel 4. Rekapitulasi Biaya Operasional STIKES Kharisma
Per Semester TA 2012-2014
Sumber : Hasil Pengolahan Peneliti Tahun 2016
Dari Tabel 4. di atas diperoleh data biaya honor mengajar dosen STIKES Kharisma tahun
ajaran 2012 semester ganjil (2012-1) adalah sebesar Rp. 2.575.395,00 dan untuk semester genap
(2012-2) adalah sebesar Rp. 4.019.790.493,00. Biaya honor mengajar dosen tahun ajaran 2013
semester ganjil (2013-1) adalah sebesar Rp. 2.754.045.132,00 dan untuk semester genap (2013-2)
adalah sebesar Rp. 4.553.961.441,00. Biaya honor mengajar dosen tahun ajaran 2014 semester ganjil
(2014-1) adalah sebesar Rp. 2.988.965.167,00 dan untuk semester genap (2014-2) adalah sebesar Rp.
4.046.772.614,00.
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, biaya operasional STIKES Kharisma Karawang mengalami
kenaikan dan penurunan (fluktuasi) jumlah biaya operasional tiap semester selama 3 tahun ajaran
yang ada yaitu pada tahun ajaran 2012 – 2014. Pada tahun ajaran 2012, jumlah biaya operasional
semester genap (2012-2) naik sebesar Rp. 1.444.394.747,00 (56,08%) dibandingkan biaya operasional
pada semester ganjil (2012-1). Pada tahun ajaran 2013, jumlah biaya operasional semester ganjil
(2013-1) mengalami penurunan Rp. 1.265.745.361,00 (31,49%) dibandingkan dengan semester genap
tahun sebelumnya (2012-2). Namun pada semester genap tahun 2013 (2013-1) mengalami kenaikan
jumlah biaya operasional sebesar Rp. 1.799.916.309,00 (65,36%) dibandingkan biaya operasional
pada semester ganjilnya (2013-1). Kemudian pada tahun ajaran 2014, biaya operasional untuk
Jurnal JEB Volume I No. 2 Desember 2017 70
semester ganjil (2014-1) mengalami penurunan sebesar Rp. 1.564.996.274,00 (34,37%) dari pada
semester genap 2013 (2013-2). Sedangkan biaya operasional pada semester genap 2014 (2014-2)
mengalami kenaikan jumlah biaya operasional sebesar Rp. 1.057.807.447,00 (35,39%) dari pada
semester ganjil tahun yang sama (2014-1).
PEMBAHASAN
Analisis Korelasi
Hasil analisis korelasi biaya honor mengajar dosen dengan biaya operasional terlihat pada tabel
4.3 berikut ini :
Tabel 5. Analisis Korelasi Biaya Honor Mengajar Dosen Dengan Biaya Operasional
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 20 Tahun 2016
Berdasarkan data pada tabel 5. tersebut, korelasi biaya honor mengajar dosen dengan biaya
operasional yaitu sebesar 0,613, nilai korelasi tersebut berada pada daerah kuat (0,60 – 0,799 = kuat)
dan positif (searah) atau dapat dikatakan bahwa korelasi atau hubungan biaya honor mengajar dosen
dengan biaya operasional mempunyai tingkat hubungan yang kuat dan searah (positif). Jika biaya
honor mengajar dosen naik maka biaya operasional akan naik, demikian sebaliknya.
Analisis Regresi Linier
Analisis regresi linier mengenai pengaruh biaya honor mengajar dosen (X) terhadap biaya
operasional (Y) diperoleh hasil sebagai berikut :
Hasil analisis regresi liner model summary terlihat pada tabel 6 berikut ini :
Tabel 6. Analisis Regresi Linier Model Summary
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 20 Tahun 2016
Berdasarkan data pada tabel 6tersebut, diperoleh keluaran nilai koefisien korelasi (R) sebesar
0,613 atau R > 0, artinya bahwa terdapat hubungan yang kuat (0,60 – 0,799 = kuat) antara biaya honor
mengajar dosen dengan biaya operasional.
Hasil keluaran nilai koefisien determinasi (R Square atau R2) sebesar 0,375 atau 37,5%. Nilai
tersebut menunjukan kemampuan variabel biaya honor mengajar dosen (X) menjelaskan variansi pada
variabel biaya operasional (Y) sebesar 37,5% dan sisanya sebesar 62,5% dipengaruhi oleh faktor lain
(e) yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini. Faktor lain tersebut seperti biaya gaji pegawai,
Jurnal JEB Volume I No. 2 Desember 2017 71
biaya perawatan gedung dan peralatan, biaya ATK, biaya langganan dan jasa, biaya praktikum
mahasiswa dan lain-lain.
Model Anova
Untuk menyatakan apakah variabel bebas (independent variable) berpengaruh atau tidak
berpengaruh terhadap variabel terikat (dependent variable) peneliti menggunakan kriteria signifikansi
F, yaitu dengan membandingkan nilai signifikansi Fhitung dengan alpha. Dalam menjelaskan koefisien
F garis regresi pada penelitian ini, nilai alpha ditetapkan sebesar 0,05 atau 5% ( = 5%). Hasil
keluaran regresi linier model anova terlihat pada tabel 7 berikut ini :
Tabel 7 Analisis Regresi Linier Model Anova
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 20 Tahun 2016
Berdasarkan data pada tabel 7 tersebut diperoleh nilai signifikansi F sebesar 0,020 (P-value)
lebih kecil dari nilai alpha (0,020 < 0,05), artinya bahwa variabel biaya honor mengajar dosen (X)
berpengaruh signifikan terhadap variabel biaya operasional (Y). Atau dengan memperhatikan nilai
Fhitung (24,045) yang mempunyai nilai lebih besar dari nilai Ftabel (7,71) atau 24,045 > 7,71 yang berarti
bahwa variabel biaya honor mengajar dosen (X) berpengaruh signifikan terhadap variabel biaya
operasional (Y). Hasil analisis regresi linier model coefficients terlihat pada tabel 4.6 berikut ini :
Tabel 4.6. Analisis Regresi Linier Model Coefficients
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 20 Tahun 2016
Jurnal JEB Volume I No. 2 Desember 2017 72
Berdasarkan data pada tabel 7 di atas yang digunakan untuk membuat persamaan regresi linear
yaitu besaran koefisien yang terdapat pada kolom unstandardized coefficients bagian B, sehingga
diperoleh persamaan regresi linear sebagai berikut :
Y = 7,998 + 0,600X + e
Dari persamaan regresi linier tersebut dapat dideskripsikan sebagai berikut :
1. Nilai koefisien sebesar 7,998 adalah nilai koefisien biaya operasional (Y) saat biaya honor
mengajar dosen (X) sama dengan nol (0).
2. Nilai sebesar 0,600 pada koefisien X yaitu jika biaya honor mengajar dosen (X) naik sebesar
1 satuan unit skor, maka biaya operasional (Y) akan naik sebesar 0,600.
Interpretasi
Berdasarkan analisis statistik di atas maka hasil penelitian mengenai pengaruh biaya honor
mengajar dosen terhadap biaya operasional pada STIKES Kharisma Karawang Tahun Ajaran 2012-
2014 dapat diinterpretasikan sebagai berikut :
1. Biaya Honor Mengajar Dosen pada STIKES Kharisma Karawang Tahun Ajaran 2012-
2014
Berdasarkan uraian diatas, biaya honor mengajar dosen pada STIKES Kharisma
Karawang mengalami fluktuasi. Hasil perhitungan rekapitulasi jumlah akhir dari biaya honor
mengajar dosen yang dikeluarkan tiap semester oleh STIKES Kharisma Karawang Tahun
Ajaran 2012-2014, selama periode 3 tahun ajaran pada semester 2012-1 dan 2012-2 mengalami
penurunan sebesar 16,48%, 2013-1 dan 2013-2 menurun sebesar 4,69%, semester 2013-2 dan
2014-1 menurun 2,48% serta 2014-1 dan 2014-2 mengalami penurunan jumlah biaya honor
mengajar sebesar 10,28%. Pada semester 2012-2 sampai semester 2013-1 jumlah total gaji
pegawai mengalami tren kenaikan sebesar 2,81%. Kondisi naik turunnya jumlah total biaya
honor mengajar tersebut sangat dipengaruhi oleh bertambah dan berkurangnya jumlah mata
kuliah yang berjalan atau dosen pengajar yang ada serta jumlah nominal honorarium dari tiap
dosen pada semester tersebut. Salah satu contohnya adalah berkurangnya jumlah mata kuliah
yang berjalan pada periode semester berjalan dibandingkan dengan jumlah mata kuliah pada
semester sebelumnya maka akan menyebabkan menurunnya biaya honor mengajar yang harus
dikeluarkan.
2. Biaya Operasional pada STIKES Kharisma Karawang Tahun Ajaran 2012-2014
Hasil perhitungan rekapitulasi jumlah akhir dari biaya operasional yang dikeluarkan tiap
semester oleh STIKES Kharisma Karawang Tahun Ajaran 2012-2014 menunjukkan bahwa
jumlah biaya operasional yang dikeluarkan dalam 3 periode tahun ajaran juga mengalami
fluktuasi. Jumlah biaya operasional mengalami kenaikan pada semester 2012-1 ke 2012-2
sebesar 56,08%, semester 2013-1 ke 2013-2 sebesar 65,36% dan dari semester 2014-1 ke 2014-
2 sebesar 35,39%. Sedangkan pada semester 2012-2 ke 2013-1 turun sebesar 31,49%, 2013-2
ke 2014-1 sebesar 34,37%. Kondisi naik turunnya jumlah biaya operasional yang dikeluarkan
disebabkan oleh berubahnya jumlah biaya-biaya yang termasuk dalam biaya operasional seperti
biaya honor mengajar dosen, honor mengajar dosen, biaya praktikum mahasiswa dan lain-lain
pada tiap semesternya.
3. Pengaruh Biaya Honor Mengajar Dosen Terhadap Biaya Operasional pada STIKES
Kharisma Karawang Tahun Ajaran 2012-2014
Nilai Fhitung disiplin kerja (X) lebih besar dari nilai Ftabel (24,045 > 7,71) atau tingkat
signifikansi F lebih kecil dari nilai alpha (0,020 < 0,05), dengan demikian bahwa variabel biaya
honor mengajar dosen (X) berpengaruh signifikan terhadap variabel biaya operasional (Y).
Nilai thitung biaya honor mengajar dosen (X) lebih besar dari ttabel (10,550 > 2,132) atau
tingkat signifikansi thitung lebih kecil dari nilai alpha (0,020 < 0,05), dengan demikian bahwa
terjadi penolakan H0 atau penerimaan Ha yang berarti menunjukan adanya pengaruh variabel
biaya honor mengajar dosen (X) secara signifikan terhadap variabel biaya operasional (Y).
Jurnal JEB Volume I No. 2 Desember 2017 73
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil penelitian mengenai analisis pengaruh biaya honor mengajar dosen
terhadap biaya operasional pada STIKES Kharisma Karawang Tahun Ajaran 2012-2014 yaitu :
1. Biaya honor mengajar dosen pada STIKES Kharisma Karawang mengalami fluktuasi. Hasil
perhitungan rekapitulasi jumlah akhir dari biaya honor mengajar dosen yang dikeluarkan tiap
semester oleh STIKES Kharisma Karawang Tahun Ajaran 2012-2014, mengalami penurunan
pada semester 2012-1 dan 2012-2, 2013-1 dan 2013-2, semester 2013-2 dan 2014-1 serta 2014-
1 dan 2014-2. Sedangkan pada semester 2012-2 ke 2013-1 jumlah total gaji pegawai
mengalami kenaikan. Kondisi naik turunnya jumlah total biaya honor mengajar tersebut sangat
dipengaruhi oleh bertambah dan berkurangnya jumlah mata kuliah yang berjalan atau dosen
pengajar yang ada serta jumlah nominal honorarium dari tiap dosen pada semester tersebut.
Salah satu contohnya adalah berkurangnya jumlah mata kuliah yang berjalan pada periode
semester berjalan dibandingkan dengan jumlah mata kuliah pada semester sebelumnya maka
akan menyebabkan menurunnya biaya honor mengajar yang harus dikeluarkan.
2. Biaya operasional yang dikeluarkan tiap semester oleh STIKES Kharisma Karawang Tahun
Ajaran 2012-2014 menunjukkan bahwa jumlah biaya operasional yang dikeluarkan dalam 3
periode tahun ajaran juga mengalami fluktuasi. Jumlah biaya operasional mengalami kenaikan
pada semester 2012-1 ke 2012-2, semester 2013-1 ke 2013-2 dan semester 2014-1 ke 2014-2.
Sedangkan pada semester 2012-2 ke 2013-1 dan 2013-2 ke 2014-1 mengalami penurunan.
Kondisi naik turunnya jumlah biaya operasional yang dikeluarkan disebabkan oleh berubahnya
jumlah biaya-biaya yang termasuk dalam biaya operasional seperti biaya honor mengajar
dosen, honor mengajar dosen, biaya praktikum mahasiswa dan lain-lain pada tiap semesternya.
3. Biaya honor mengajar dosen berpengaruh signifikan terhadap biaya operasional. Keadaan ini
ditunjukan dari nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel (24,045 > 7,71) dengan tingkat signifikan F
lebih kecil dari nilai alpha (0,020 < 0,05) atau juga ditunjukan dari nilai thitung lebih besar dari
ttabel (10,550 > 2,132) dengan tingkat signifikan t lebih kecil dari nilai alpha (0,020 < 0,05).
Saran
Saran-saran yang dapat peneliti berikan berdasarkan hasil penelitian dan analisis data mengenai
analisis pengaruh biaya honor mengajar dosen terhadap biaya operasional pada STIKES Kharisma
Karawang Tahun Ajaran 2012-2014 yaitu :
1. Biaya honor mengajar dosen yang ada mengalami fluktuasi. Hal ini menurut peneliti masih
dalam kondisi yang wajar, namun pihak Yayasan agar lebih memperhatikan lagi tentang hal-hal
yang menyebabkan kenaikan maupun penurunan jumlah biaya gaji tersebut karena jumlah
honor mengajar yang diterima dosen sangat berpengaruh pada semangat/motivasi dosen dalam
melaksanakan proses belajar mengajar.
2. Biaya operasional yang ada mengalami fluktuasi. Hal ini menurut peneliti masih dalam kondisi
yang wajar, namun pihak Yayasan agar lebih memperhatikan lagi tentang hal-hal yang
menyebabkan kenaikan maupun penurunan jumlah biaya operasional karena jumlah biaya
operasional yang ada akan sangat berpengaruh terhadap kelancaran pelaksanaan kegiatan
operasional yang telah direncanakan atau akan dilaksanakan.
3. Karena biaya honor mengajar dosen berpengaruh signifikan terhadap biaya operasional, maka
pihak Yayasan Pendidikan Karawang 12 sebaiknya tetap mengontrol besaran nominal
honorarium dosen pengajarnya secara proporsional agar biaya operasional yang dikeluarkan
dapat menutup semua anggaran kegiatan operasional secara efektif dan efisien sehingga semua
kegiatan operasional terutama proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik.
Jurnal JEB Volume I No. 2 Desember 2017 74
DAFTAR PUSTAKA
Adi Saputra & Asri, 2001, Anggaran Perusahaan, Buku I Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia :
Jakarta
Anastasia Diana, Lilis Setiawati, 2011, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama. Andi :
Yogyakarta.
D. Niswonger, 2006. Prinsip Prinsip Akuntansi. Edisi Ke Sembilan Belas. Erlangga : Jakarta.
Dunia, Firdaus dan Wasilah Abdullah. 2009. Akuntansi Biaya. Salemba Empat : Jakarta
Haryono, Siswoyo, (2010). Metodologi Penelitian Bisnis, Teori dan Aplikasi, PT. IPU Publisher,
Jakarta.
J. Supranto, 2001. Statistik Teori dan Aplikasi, Cetakan Kedua. Erlangga : Jakarta.
Jopie Jusuf, 2006, Analisis Kredit untuk Account Officer, Cetakan Ketujuh. Ikrar Mandiriabadi :
Jakarta.
Kartadinata, Abas, 2001. Akuntansi dan Analisi Biaya. Rineka Cipta : Jakarta.
Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 150 Tahun 2001 dan keputusan Menteri Keuangan tentang PPh
pasal 21 tahun 2003.
Kesowo (2002). Hubungan antara tingkat efisiensi operasional terhadap kinerja profitabilitas 40
bank umum swasta nasional devisa di Indonesia.
Matz, U Hammer, 1999. Akuntansi Biaya Perencanaan dan Pengendalian, Jilid I. Erlangga : Jakarta.
Meiza Efilia (2004). Pengaruh Pendapatan Usaha Dan Beban Operasional Terhadap Laba Bersih
Pada Perusahaan Kimia Dan Keramik,Porselin & Kaca Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2008-2012. Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji
Tanjungpinang.
Mulyadi. 2000. Sistem Akuntansi. Salemba Empat : Jakarta.
Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya, Edisi Kelima Cetakan Ketujuh. Akademi Manajemen Perusahaan
YKPN : Yogyakarta.
Mursyidi. 2008. Akuntansi Biaya. Cetakan Pertama. Refika Aditama : Bandung.
Muqodim. 2005. Teori Akuntansi. Edisi ke-1. Ekonisia : Yogyakarta.
Prawironegoro, Darsono, dan Ari Purwanti, 2009, Akuntansi Manajemen, edisi Ketiga. Mitra Wacana
Media : Jakarta.
S.R,Soemarso. (2009). Akuntansi Suatu Pengantar. Salemba Empat : Jakarta.
Sudarsono dan Edilius, 2001, Manajemen Koperasi Indonesia, Rineka Cipta : Jakarta
Sugiyono, 2004. Metode Penelitian Administrasi. Alfabetha : Bandung.
Supriyono. 2004. Akuntansi Biaya, Buku 1, Edisi Dua. BPFE : Yogyakarta.
Syahrul dan Muhammad Afdi Nizar. 2000. Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Laba Komoditi
Teh Kering pada PT Perkebunan Nusantara VIII Jawa Barat. Bandung : Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia
Taufik Ibrahim, 2011. “Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Pemasaran dan Gaji Karyawan Terhadap
Hasil Penjualan Pada Anggrek Catering di Kota Semarang”. Skripsi Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.
Rini Herliani, 2012. Pengaruh Anggaran Biaya Terhadap Efisiensi Biaya Operasional Pada Asuransi
Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Medan. Universitas Negeri Medan.
Weygandt, Jerry J.; Donald E. Kieso; Paul D. Kimmel (2006). Accounting Principles Pengantar
Akuntansi (Buku 2). Salemba Empat : Jakarta.
top related