analisis kemampuan literasi matematika siswa dalam
Post on 16-Oct-2021
19 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA SISWA DALAM
MENYELESAIKAN SOAL PISA KONTEN SPACE AND SHAPE
PADA KELAS IX SMP NEGERI 13 MAKASSAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
NURUL AYNUL
NIM 105361122216
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2021
2
ii
3
iii
4
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama Mahasiswa : Nurul Aynul
NIM : 105361122216
Jurusan : Pendidikan Matematika
Judul Skripsi : Analisis Kemampuan Literasi Matematika Siswa dalam
Menyelesaikan Soal PISA Konten Space and Shape
pada Kelas IX SMP Negeri 13 Makassar.
Dengan ini menyatakan bahwa :
Skripsi yang saya ajukan di depan Tim Penguji adalah ASLI hasil karya saya
sendiri, bukan hasil ciptaan orang lain dan tidak dibuatkan oleh siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia
menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, 20 Agustus 2021
Yang Membuat Pernyataan
Nurul Aynul
NIM.105361122216
iv
5
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama Mahasiswa : Nurul Aynul
NIM : 105361122216
Jurusan : Pendidikan Matematika
Judul Skripsi : Analisis Kemampuan Literasi Matematika Siswa dalam
Menyelesaikan Soal PISA Konten Space and Shape
pada Kelas IX SMP Negeri 13 Makassar.
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut :
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya
akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi
saya.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1,2, dan 3, saya bersedia
menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, 20 Agustus 2021
Yang Membuat Perjanjian
Nurul Aynul
NIM.105361122216
v
6
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
“...Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu”.
QS. Al-Hadid (57:20)
“Less is More”
- Aynul -
Persembahan
Diri pribadi,
Kedua orang tua tercinta,
Serta seluruh orang-orang yang mendukung.
vi
7
ABSTRAK
Nurul Aynul. 2021. Analisis Kemampuan Literasi Matematika Siswa dalam
Menyelesaikan Soal PISA Konten Space and Shape Kelas IX SMP Negeri 13
Makassar. Skripsi. Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing 1 Bapak Dr. Awi
Dassa, M.Si., dan Ibu Ikhbariaty Kautsar Qadry, S.Pd., M.Pd.
Secara komprehensif kemampuan literasi matematika telah memuat dasar-
dasar pemahaman bidang matematika serta penerapannya. Hal tersebut
mengisyaratkan pentingnya kompetensi literasi matematika dikembangkan pada
diri seorang siswa. Pengembangan literasi matematika siswa di Indonesia merujuk
pada hasil tes PISA ( Programme for International Student Assesment) yang
diselenggarakan oleh OECD (Organization for Economic Cooperation and
Development) setiap lima tahun sekali dalam skala internasional. Indonesia
tercatat berpartisipasi pada survey PISA selama 18 tahun. sejak tahun 2000 hingga
2018. Namun, hasil menunjukkan belum signifikan menempatkan posisi
Indonesia pada level atas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan
literasi matematika siswa dalam menyelesaiakan soal PISA konten space and
shape pada Kelas IX SMP Negeri 13 Makassar. Jenis penelitian ini adalah
penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengambilan subjek penelitian
dilakukan dengan memberikan tes kepada siswa berupa tes awal serta saran
rekomendasi dari guru matematika. Selanjutnya pengumpulan data dilakukan
melalui dua tes yakni tes soal PISA serta tes wawancara.
Hasil penelitian kemampuan literasi matematika siswa dalam
menyelesaiakan soal PISA konten space and shape yaitu pada ketiga subjek
menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Berdasarkan analisis hasil tes secara lisan
dan tertulis subjek ST memiliki kemampuan literasi matematika yang “tinggi”
dengan perolehan skor 68. Kemudian subjek SS memperoleh skor 56 juga dengan
predikat “tinggi” dan subjek SR memiliki kemampuan literasi matematika
“sedang” dengan perolehan skor 46. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ketiga
subjek yaitu ST, SS, dan SR memiliki kemampuan literasi matematika siswa
yang baik dalam menyelesaikan soal PISA konten space and shape.
Kata Kunci: PISA, Konten space and shape, Literasi matematika
vii
8
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warohmatullah Wabarokatuh
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayahnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat
memperoleh gelas sarjana Pendidikan Matematika. Skripsi dengan judul “
Analisis Kemampuan Literasi Matematika Siswa dalam Menyelesaikan Soal
PISA Konten Space and Shape pada Kelas IX SMP Negeri 13 Makassar”
penulis hadirkan dengan harapan dapat menjadi salah satu kontribusi positif pada
bidang pendidikan di indonesia.
Tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, penulis menyadari
bahwa tugas akhir tersebut tidak dapat terselesaikan dengan baik. Oleh sebabnya
penulis menyampaikan syukur dan terima kasih kepada Allah SWT atas
kehendak-Nya lah selaku sang khalik pemilik kesempurnaaan. Serta shalawat
kepada Rasulullah Muhammad SAW selaku tauladan seluruh umat manusia. Dua
sosok manusia yang senantiasa memotivasi dan memanjatkan doa dengan ikhlas
disetiap waktu, beliau adalah orang tua tercinta ayahanda Abdul Hakim, S.Pd dan
Ibunda Hasmawati, S.Pd, keringat dan air mata mereka menjadi pendorong
keseriusan penulis dalam menyelesaikan studi yang ditempuhnya. Serta kepada
kedua kakak tercinta Arfah Hasti dan Nur Aeni yang senantiasa memberi
dukungan dengan caranya sendiri.
viii
9
Selanjutnya ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya, penulis
sampaikan kepada:
1. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, Bapak Prof. Dr. H. Ambo
Asse.,M.Ag.
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Bapak Erwin Akib, M.Pd.,
Ph.D.,
3. Ketua Prodi Pendidikan Matematika, Bapak Mukhlis, S.Pd.,M.Pd.
4. Sekretaris Prodi Pendidikan Matematika, Bapak Ma’rup, S.Pd.,M.Pd.
5. Pembimbing I Bapak Dr. Awi Dassa, M.Si. dan pembimbing II Ibu Ikhbariaty
Kautsar Qadry, S.Pd., M.Pd. yang telah meluangkan waktunya untuk
senantiasa membimbing dan memberikan motivasi dengan baik sampai skripsi
ini dapat terselesaikan.
6. Pembimbing Validasi instrumen Bapak Ahmad Syamsuadi, S.Pd.,M.Pd. dan
Ibu,Dr. Andi Husniati, M.Pd. yang senantiasa memberikan bimbingan dalam
rangka penyempurnaan instrumen.
7. Para dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan khusunya dosen prodi
pendidikan matematika yang senantiasa membimbing peneliti selama
menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar.
8. Kepala sekolah SMP Negeri 13 Makassar, Bapak Drs Ramli, M.Pd. yang telah
mengizinkan untuk melaksanakan penelitian ini.
9. Guru mata pelajaran matematika kelas IX A, Ibu Asni Maulud, S.Pd.,M.Pd.
yang telah membatu berjalannya penelitian ini.
10. Siswa (i) Kelas IX SMP Negeri 13 Makassar, yang telah meluangkan
waktunya sebagi subjek dalam penelitian ini.
ix
10
11. Rekan-rekan pendidikan matematika ALGORITMA 16, khususnya kelas
ALGORITMA 16 G yang telah sama-sama berjuang menempuh pendidikan
guna mendapatkan ilmu yang bermanfaat.
12. Unit Kegiatan Mahasiswa LKIM PENA (Lembaga Kreativitas Ilmiah
Mahasiswa Penelitian dan Penalaran) yang telah membekali penulis dengan
ilmu kepenulisan dan penelitian.
13. Sahabat-sahabat Hubban Limaan (Wiwi, Oca, Rya) yang telah banyak
mensupport sebagai bentuk dorongan kepada penulis untuk menyelesaikan
tugas akhir tersebut.
14. Juga sahabat-sahabat lainnya (Hesti, Flat, Wulan, Yusriah, Mutex, Ratih,
Riska) yang telah banyak membatu mulai dari proses pengajuan judul,
penyusunan hingga perampungan skripsi tersebut.
15. Serta seluruh pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tak
langsung dalam penyelesaian skripsi ini yang tak sempat penulis sebutkan
satu persatu.
Hanya kepada Allah SWT. Peneliti memohon agar mereka yang berjasa
dalam bentuk dukungan dan sumbangsih ilmu maupun materi diberikan balasan
yang berlipat ganda dan semoga penelitian ini memberikan manfaat bagi kita
semua. Aamiin.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Makassar, Februari 2021
Nurul Aynul
(Penulis)
x
11
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. iii
SURAT PERNYATAAN ................................................................................. iv
SURAT PERJANJIAN .................................................................................... v
MOTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 5
E. Batasan Istilah ........................................................................................ 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 9
A. Analisis .................................................................................................... 9
B. Kemampuan Literasi Matematika ......................................................... 10
C. PISA (Programme for International Student Assesment) ..................... 14
D. Konten Space and Shape ....................................................................... 18
E. Pencapaian Indonesia dalam PISA........................................................ 19
F. Kerangka Pikir Penelitian .................................................................... 21
G. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................................. 22
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 26
A. Jenis Penelitian ...................................................................................... 26
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................ 26
C. Subjek Penelitian ................................................................................... 27
xi
12
D. Fokus Penelitian .................................................................................... 28
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 28
F. Instrumen Penelitian............................................................................. 31
G. Teknik Analisis Data ............................................................................. 33
H. Keabsahan data...................................................................................... 34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 35
A. Hasil Penelitian .................................................................................... 35
B. Pembahasan ........................................................................................... 83
C. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 105
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 106
A. Simpulan ............................................................................................. 106
B. Saran .................................................................................................... 107
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 108
LAMPIRAN ................................................................................................... 111
RIWAYAT HIDUP ...................................................................................... 182
xii
13
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Indeks Capaian PISA Indonesia tahun 2000-2018 ............................. 3
Tabel 2.1 Aspek Literasi Matematika ............................................................... 11
Tabel 2.2 Indikator Literasi Matematika Konten Space and Shape.................. 19
Tabel 2.3 Hasil Indonesia pada PISA 2000 – PISA 2018 ................................. 20
Tabel 2.4 Persamaan dan Perbedaan Penelitian yang Relevan ......................... 25
Tabel 3.1 Urutan waktu penelitian ................................................................... 27
Tabel 3.2 Komponen Soal PISA Konten space and shape ............................. 32
Tabel 4.1 Subjek Penelitian .............................................................................. 36
Tabel 4.2 Indikator Kemampuan Literasi Matematika .................................... 36
Tabel 4.3 Tingkat Kemampuan Literasi Matematika pada Subjek ST ............ 54
Tabel 4.4 Tingkat Kemampuan Literasi Matematika pada Subjek SS ............ 69
Tabel 4.5 Tingkat Kemampuan Literasi Matematika pada Subjek SR ............. 82
Tabel 4.6 Kategori Tingkat Kemampuan Literasi Matematika ........................ 83
Tabel 4.7 Tingkat Kemampuan Literasi Matematika pada Subjek .................. 84
Tabel 4.8 Perbedaan Hasil Analisis Setiap Subjek ......................................... 95
xiii
14
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian.............................................................. 22
Gambar 3.1 Capture komunikasi dengan siswa melalui grup Whatsapp ......... 30
Gambar 4.1 Jawaban ST pada Soal Nomor 1 ................................................... 39
Gambar 4.2 Jawaban ST pada Soal Nomor 2 ................................................... 44
Gambar 4.3 Jawaban ST pada Soal Nomor 3 ................................................... 50
Gambar 4.4 Jawaban SS pada Soal Nomor 1 .................................................... 54
Gambar 4.5 Jawaban SS pada Soal Nomor 2 .................................................... 59
Gambar 4.6 Jawaban SS pada Soal Nomor 3 .................................................... 64
Gambar 4.7 Jawaban SR pada Soal Nomor 1 ................................................... 69
Gambar 4.8 Jawaban SR pada Soal Nomor 2 ................................................... 70
Gambar 4.9 Jawaban SR pada Soal Nomor 3 ................................................... 78
xiv
15
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi-kisi Soal Tes......................................................................... 112
Lampiran 2 Instrumen Tes Awal..................................................................... 113
Lampiran 3 Lembar Jawaban Soal Tes Awal ................................................. 117
Lampiran 4 Nilai Hasil Tes Awal Subjek Via Online (Whatsapp) ................. 118
Lampiran 5 Hasil Tes Awal Subjek Via Online .............................................. 119
Lampiran 6 Instrumen Soal Tes PISA Konten Space and Shape ................... 134
Lampiran 7 Lembar Jawaban Siswa Tes Soal PISA ....................................... 136
Lampiran 8 Lembar Jawaban Tes PISA Konten Space and Shape ................ 137
Lampiran 9 Rubrik Penilaian Indikator Literasi Matematika ........................ 139
Lampiran 10 Hasil Tes Akhir (Tes Soal PISA Konten Space and Shape) ..... 141
Lampiran 11 Instrumen Wawancara ............................................................... 144
Lampiran 12 Hasil Wawancara ....................................................................... 145
Lampiran 13 Hasil Analisis Data .................................................................... 155
Lampiran 14 Dokumentasi Kegiatan .............................................................. 156
Lampiran 15 Surat Pengantar Penelitian (FKIP Unismuh Makassar) ........... 160
Lampiran 16 Surat Permohonan Izin Penelitian (LP3M Unismuh) ............... 161
Lampiran 17 Surat Izin Penelitian (DPM PTSP Kota Makassar) .................. 162
Lampiran 18 Surat Izin Penelitian (Badan Kesbang Walikota Makassar) ..... 163
Lampiran 19 Surat Izin Penelitian (Dinas Pendidikan Kota Makassar) ........ 164
Lampiran 20 Surat Keterangan Selesai Penelitian (SMPN 13 Makassar) ..... 165
Lampiran 21 Kartu Kontrol dan Persetujuan Bimbingan Proposal ................ 166
Lampiran 22 Kartu Kontrol Bimbingan Instrumen ......................................... 169
Lampiran 23 Lampiran Validasi Instumen ..................................................... 171
Lampiran 24 Kartu Kontrol dan Persetujuan Bimbingan Skripsi ................... 172
Lampiran 25 Berita Acara Seminar Proposal.................................................. 175
Lampiran 26 Lembar Perbaikan Seminar Proposal ........................................ 176
Lampiran 27 Hasil Turniting (Uji Plagiasi) .................................................... 177
xv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemampuan penalaran dan representasi siswa dapat dikonstruksi
melalui bidang matematika. Matematika sebagai pondasi pengembangan
kapabilitas berpikir secara kritis, analitis, dan logis. Matematika dengan
esensinya sebagai dasar logika yang mampu melatih pola pikir siswa dalam
memaknakan konsep abstrak secara sistematis untuk penarikan kesimpulan
suatu masalah tertentu. Olehnya itu, pembelajaran matematika dijadikan mata
pelajaran wajib di tiap jenjang pendidikan sekolah dasar maupun menengah.
Standar proses pembelajaran matematika telah ditetapkan oleh NCTM
(National Council of Teaching Mathematics) pada tahun 2000 meliputi lima
standar yakni kemampuan pemecahan masalah matematis (Mathematical
problem solving), kemampuan penalaran matematis (Mathematical reasoning),
kemampuan komunikasi matematis (Mathematical communication),
kemampuan koneksi matematis (Mathematical connection), dan kemampuan
representasi (Mathematical representation). Kelima standar proses tersebut
mencakup kompetensi literasi matematika sehingga menetapkan pentingnya
kemampuan literasi matematika bagi siswa untuk dikembangkan.
Pengembangan literasi matematika siswa di Indonesia merujuk pada
hasil tes PISA ( Programme for International Student Assesment) yang
diselenggarakan oleh OECD (Organization for Economic Cooperation and
Development) setiap lima tahun sekali dalam skala internasional. Mathematical
Framework PISA 2015 mendefenisikan literasi matematika sebagai berikut.
1
2
“Mathematical literacy is an individual’s capacity to formulate,
employ, and interpret mathematics in a variety context reasoning
mathematically and using mathematical concepts, procedures, facts,
and tools to describe explain, and predict phenomena.”(OECD
2019:16)
Stecey dan Tuner menerjemahkan literasi pada konteks matematika
merupakan suatu kekuatan dalam mengolah pemikiran matematika terhadap
penyelesaian masalah dalam kehidupan nyata. Pemikiran tersebut yang
dimaksudkan ialah seperti pola pikir terhadap penyelesaian masalah, penalaran,
serta kemampuan komunikasi. Pola pikir tersebut didasarkan pada prosedur,
fakta maupun konsep matematika yang sesuai dengan permasalahan yang ada
(Abidin, 2020:53).
Kesesuaian dengan data OECD tahun 2016 dengan standar pengukuran
kemampuan literasi matematika siswa melalui PISA meliputi : (1) komunikasi
(2) matematisasi (3) representasi (4) penalaran dan (5) merumuskan strategi
untuk memecahkan masalah (6) menggunakan bahasa simbolik, formal dan
teknik, serta operasi (7) menggunakan alat-alat matematika.
Secara komprehensif literasi matematika telah memuat dasar-dasar
pemahaman bidang matematika serta penerapannya. Hal tersebut
mengisyaratkan pentingnya kompetensi literasi matematika sebagai kompetensi
yang dikembangkan pada diri seorang siswa. Kemampuan tersebut sebagai
petunjuk bagi siswa terhadap pemecahan masalah yang berkaitan dengan
matematika maupun fenomena dalam sehari-hari. Namun fakta mengurai,
diIndonesia masih rendahnya kemampuan literasi yang dimiliki oleh siswa
sekolah menengah khususnya melalui hasil perolehan survey PISA. Indonesia
3
tercatat sebagai partisipan PISA sejak tahun 2000 hingga 2018. Berikut hasil
data survey.
Tabel 1.1 Indeks capaian PISA Indonesia tahun 2000-2018
Tahun Materi yang
disajikan
Peringkat
Indonesia
Jumlah
Negara partisipan Skor
2000 Matematika 39 41 367
2003 Matematika 38 40 360
2006 Matematika 50 57 391
2009 Matematika 61 65 371
2012 Matematika 64 65 375
2015 Matematika 63 70 386
2018 Matematika 73 79 379
Sumber : Diolah dari hasil laporan PISA
Sejak berpartisipasi selama 18 tahun pada studi penilaian PISA
Indonesia belum mampu menorehkan hasil yang maksimal. Data terbaru hasil
survey PISA 2018 menempatkan Indonesia pada urutan 73 dari 79 negara
partisipan dengan skor perolehan 379 berada dibawah skor rata rata OECD
yakni 489. Secara jelas hasil perolehan Indonesia pada survey PISA masih
tergolong belum maksimal, kejadian serupa masih terus terulang artinya masih
pada predikat yang sama di level bawah.
Tiga tahun sekali, PISA mempublikasikan hasil assesmennya. Bila hasil
yang diperoleh baik, maka Negara tersebut tergolong pada indeks capaian level
atas sehingga ditetapkan mempunyai standar pendidikan sesuai dengan yang
dibutuhkan pasar kelas global. Namun, jika suatu Negara mendapatkan hasil
dibawah rata-rata dan masuk kategori level bawah akan dianggap mempunyai
kualitas pendidikan dibawah standar atau belum sesuai dengan kebutuhan
pasar internasional dan diharapkan untuk segera memperbaharui sistem
pendidikan nasionalnya (Pratiwi, 2019:52).
4
Studi PISA memuat empat konten matematika yang digunakan yakni
(1) Space and Shape (ruang dan bentuk), (2) Change and Relationship
(perubahan dan hubungan), (3) Quantity (bilangan), dan (4) Uncertainty and
Data (Probabilitas/ketidakpastian). Dari keempat konten tersebut, salah
satunya adalah konten Space and Shape yang akan penulis kaji dalam
penelitian ini. Konten tersebut mengacu pada analisis konsep geometri atau
representasi bentuk nyata ke dalam penyelesaian matematika.
Konten Space and Shape adalah sebuah konten PISA yang menjadi
tantangan terhadap murid diIndonesia. Berikut dikarenakan salah satu
kemampuan siswa yang dituntut dalam menjawab soal PISA ialah
merumuskan strategi untuk memecahkan masalah. Konten Space and shape
tepat untuk mengukur kemampuan literasi matematika peserta didik terhadap
pemecahan masalah. Konten tersebut berkaitan dengan konsep geometri.
(Kurniawati dan Kurniasari, 2019:442)
Geometri merupakan sebuah pembelajaran matematika yang wajib
untuk dipelajari oleh peserta didik dalam rangka pengembangan logika berpikir
dan intuisi keruangan yang bermanfaat terhadap pemecahan masalah sehari-
hari (Soenarji, 2020 : 79). Kesulitan yang siswa alami dalam memecahkan
masalah geometri termasuk kesulitan pada pemahaman masalah yang
diberikan, penentuan tata cara pemecahan masalah yang sesuai, mengaitkan
dengan konsep matematika dengan prosedur matematika yang tepat.
(Sulistiowati, 2019:1). Penelitian Sasongko dkk (2016) menunjukkan hasil
analisis level literasi matematika siswa dibawah satu sejumlah 50% siswa.
7,14% siswa tergolong kedalam level 1, 9,52% siswa merupakan level 2,
5
16,67% siswa ialah level 3, 2,38% siswa yakni level 4, 4,76% siswa pada
level 5, serta 9,52% siswa pada level 6. Data tersebut menggambarkan bahwa
masih terdapat beberapa siswa yang berada pada level dibawah 1.
Data tersebut yang diperkuat dengan hasil penelitian terdahulu pada
analisis level literasi siswa ditinjau pada konten Space and Shape, masih
menempatkan kemampuan literasi matematis siswa berada dibawah level 1.
Adapun data merujuk pada peningkatan kapasitas penalaran siswa secara
analitis dan logis terhadap kompetensi penyelesaian masalah pada kehidupan
nyata yang ada kaitannya dengan bidang geometri jelas perlu dikembangkan
dalam diri siswa. Hal inilah yang mendasari penulis untuk mengkaji secara
mendalam melalui penelitian dengan judul Analisis Kemampuan Literasi
Matematika Siswa dalam Menyelesaikan Soal PISA Konten Space and
Shape pada Kelas IX SMP Negeri 13 Makassar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, rumusan masalah yaitu :
Bagaimana kemampuan literasi matematika siswa kelas IX SMP Negeri 13
Makassar dalam menyelesaikan soal PISA Konten Space and shape ?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan literasi
matematika siswa kelas IX SMP Negeri 13 Makassar dalam menyelesaikan
soal PISA Konten Space and shape.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah
diuraikan, maka adapun manfaat dari penelitian tersebut ialah sebagai berikut.
6
1. Manfaat Teoritis
Penelitian tersebut dimaksudkan dapat memberikan sumbangsih
ilmu pengetahuan mengenai kemampuan literasi matematika dalam kajian
soal-soal PISA khususnya konten Space and shape.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi sekolah
Penelitian tersebut dilakukan di SMP Negeri 13 Makassar dengan
maksud untuk mengetahui kemampuan literasi matematika siswa dalam
menjawab soal PISA. Pihak sekolah dapat menganalisis berbagai
kekurangan maupun kelebihan terhadap kemampuan siswa sehingga
dapat dilakukan pengembangan secara berkelanjutan. Guna memberi
pembiasaan kepada siswa untuk dihadapkan dengan latihan soal-soal
berstandar PISA.
b. Bagi guru
Sebagai bahan referensi kepada pendidik atau guru untuk
mengembangkan kompetensi literasi matematika peserta didiknya. Serta
sebagai bahan dalam memulai pembiasaan mengevaluasi kemampuan
literasi matematika siswa menggunakan konteks lingkungan setempat
dengan konten Space and shape.
c. Bagi siswa
Siswa sebagai pembelajar sepanjang hayat sudah sejatinya proses
pembelajaran dilakukan secara berkelanjutan dengan standar yang
berkualitas. Penelitian ini berorientasi kajian instrument tes literasi
matematika untuk mengukur sejauh mana kapasitas yang dimiliki siswa.
7
Serta mampu mengembangkan kompetensi literasi matematika siswa
dalam memecahkan masalah secara kontekstual.
d. Bagi peneliti
Manfaat hasil penelitian tersebut sebagai kajian teori bagi peneliti
yang akan mendalami orientasi soal PISA khususnya konten space and
shape. Peneliti selanjutnya dapat mengkaji lebih mendalam terkait
kekurangan-kekurangan pada penelitian ini untuk dikembangkan secara
lebih luas.
E. Batasan Istilah
Beberapa penjelasan istilah yang digunakan berdasarkan kajian literatur
mengenai judul proposal tersebut dengan tujuan untuk memperoleh gambaran
yang jelas agar dapat dipahami dengan mudah. Maka adapun uraian batasan
istilah pada proposal ini yaitu, sebagai berikut:
1. Definisi Konseptual
a. Analisis
Analisis merupakan bentuk pengkajian atau penyelidikan secara
mendalam terhadap suatu objek permasalahan tertentu dengan tujuan
untuk mengurai fokus yang di kaji menjadi bagian-bagian terstruktur
dengan jelas dan lebih mudah dimengerti makna dari pembahasan yang
dimaksud.
b. Kemampuan Literasi Matematika
Kemampuan Literasi Matematika merupakan suatu bentuk
pemahaman individu dalam menginterpretasikan suatu masalah meliputi
perumusan, penafsiran dan penerapan matematika pada beberapa
8
konteks. Serta kemampuan menalar pada konteks matematis dan
penggunaan konsep matematika, prosedur, maupun fakta dalam
mendeskripsikan suatu fenomena.
c. PISA
PISA ialah suatu program yang diselenggarakan oleh OECD
dalam rangka mengevaluasi sistem pendidikan dengan objek penelitian
siswa berumur 15 tahun dilaksanakn setiap tiga tahun sejak tahun 2000.
d. Konten Space and Shape (Ruang dan Bentuk)
Konten Space and Shape mencakup tentang pemahaman terkait
interpretasi maupun transformasi suatu gambar bentuk maupun ruang
yang melibatkan suatu pola dari objek tertentu.
2. Definisi operasional
Secara operasional, peneliti akan melakukan pengkajian terhadap
kemampuan literasi matematika siswa dalam menyelesaikan soal PISA
konten Space and Shape pada kelas X SMPN 13 Makassar. Peneliti akan
menganalisis dan menguraikan kemampuan literasi matematis dalam
menjawab soal PISA pada konten Space and shape yang telah memenuhi
indikator penilaian kepada seluruh murid dalam tingkatan kelas IX.
Selanjutnya melakukan wawancara kepada 3 siswa yang memiliki nilai
pada tingkatan (tertinggi, tengah, terendah) untuk mengetahui secara
mendalam tingkat kemampuan literasi matematika siswa tersebut.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Analisis
Analisis merupakan sebuah aktivitas untuk mengetahui kondisi yang
terbaik bagi permasalahan tersebut. Suatu aktivitas tentu saja mempunyai
sebuah alur, begitu juga dengan analisis. Dengan adanya analisis suatu masalah
bisa terselesaikan dan bergerak maju (Taruna, 2017:69). Adapun yang menjadi
hal utama pada proses analisis yakni pemahaman informasi yang terkandung
pada suatu fenomena atau kasus, dan menetapkan tindakan yang tepat dalam
pemecahan masalah (Rangkuti, 2016 :14).
Menurut Sanjaya (Prastowo, 2017:135) analisis adalah bentuk
penguraian suatu bahan pelajaran terhadap pemecahannya menjadi sub-sub
yang masih berkaitan satu sama lain. Analisis berhubungan dengan
kemampuan nalar sehingga analisis adalah sebuah proses dalam berpikir pada
tingkat tinggi.
Berdasarkan uraian tersebut ditarik kesimpulan bahwa analisis adalah
kemampuan dalam mengidentifikasi suatu masalah berdasarkan beberapa
informasi kemudian menguraikan atau memecahkan masalah tersebut agar
diperoleh suatu kesimpulan berupa data hasil akhir. Analisis membutuhkan
proses berpikir yang lebih tinggi dari sekadar penerapan atau pengaplikasian
suatu objek tertentu. Juga dapat dikatakan sebagai bentuk penyelidikan dan
pengkajian secara mendalam suatu peristiwa untuk menarikan suatu
kesimpulan berdasarkan fakta pendukung.
9
10
B. Kemampuan Literasi Matematika
1. Definisi Literasi Matematika
Literasi matematika merupakan kemampuan siswa terhadap
perencanaan, penerapan, serta penafsiran konsep matematika. Juga
merupakan kemampuan siswa dalam menalar secara matematis serta
menggunakan konsep matematika, prosedur, dan fakta untuk
mengilustrasikan, menguraikan serta memprediksi kejadian atau fenomena
(OECD, 2017: 66).
Literasi matematika adalah sebuah kompetensi yang wajib dimiliki
oleh siswa di era sekarang. Salah satu penunjang kemampuan literasi siswa
ialah terletak pada kemampuan literasi matematika pendidik. Hal ini dapat
ditinjau terhadap kemampuan perumusan masalah secara nyata atau
kontekstual melalui penggunaan konsep, fakta, maupun langkah-langkah
secara matematis serta menginterpretasi dan mengevaluasi luaran
matematis dengan baik (Hidayati, 2020: 195). Literasi matematika berkaitan
terhadap fenomena kontekstual (de lange). Artinya literasi matematika ada
kaitannya dengan permasalahan pada kehidupan sehari hari untuk dapat
diselesaikan secara matematis (Nurutami dan Setyawan, 2019 :12).
Berdasarkan pendapat pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan
yakni literasi matematika merupakan kemampuan siswa dalam
menginterpretasikan masalah secara kontekstual dalam bahasa matematika
menggunakan langkah langkah atau prosedur untuk menemukan suatu
solusi terhadap pemecahan masalah.
11
2. Aspek Literasi Matematika
Literasi matematika PISA memiliki aspek tersendiri yang dijadikan
sebagai indikator penilaian. Aspek aspek tersebut disajikan pada tabel
berikut.
Tabel 2.1 Aspek Literasi Matematika
Level Aspek Literasi Matematika PISA
1
Siswa mampu menjawab pertanyaan dengan konteks yang umum
serta semua informasi yang relevan tersedia dengan jelas.
Mampu mengidentifikasi informasi dan menerima semua
petunjuk berdasarkan instruksi yang jelas pada situasi yang ada.
Mampu menunjukkan suatu tindakan sesuai dengan simulasi
yang diberikan.
2
Siswa mampu menafsirkan dan mengenali situasi dengan konteks
yang memerlukan kesimpulan langsung. Mampu memilah
informasi yang relevan dari sumber yang tunggal dan
menggunakan cara penyajian tunggal. Mampu mengerjakan
algoritma dasar, menggunakan rumus, melaksanakan prosedur
dan kesepakatan dalam memecahkan masalah. Mampu
menyimpulkan secara tepat dari hasil penyelesaiannya.
3
Siswa mampu menyelesaikan prosedur dengan jelas, termasuk
prosedur yang memerlukan keputusan yang berurutan. Mampu
memilih dan menerapkan strategi memecahkan masalah yang
sederhana. Mampu menginterpretasikan dan menggunakan
representasi berdasarkaninformasi yang berbeda. Mampu
12
menjabarkan berdasarkan hasil interpretasi mereka.
4
Siswa mampu mengerakan dengan metode tertentu secara efektif
dalam situasi yang kompleks tetapi konkret yang mungkin
melibatkan hambatan hambatan atau membuat asumsi asumsi.
Mampu memilih dan menggunakan representasi yang berbeda
termasuk pada symbol. Mampu menggunakan keterampilan dan
pengetahuannya pada konteks yang jelas. Mampu menjelaskan
pendapatnya berdasrkan pada pemahaman, alsan dan rumusan
mereka.
5
Siswa mampu mengembangkan dan bekerja dengan model unuk
situasi yang kompleks, mengidentifikasi masalah dan
menetapkan asumsi. Mampu memilih, membandingkan dan
mengevaluasi strategi untuk memecahkan masalah yang
kompleks yang berhubungan dengan model. Mampu
menggunakan pemikiran dan penalarannya serta secara tepat
menghubungkan representasi symbol dengan situasi yang
dihadapi. Mampu menjabarkan dan merumuskan hasil
pekerjaannya.
6
Siswa mampu membuat konsep, generalisasi dan menggunakan
informasi berdasarkan penelaahan dan pemodelan dalam situasi
yang kompleks. Mampu menghubungkan dan menerjemahkan
sumber informasi berbeda dengan fleksibel. Mampu menerapkan
pemahamanya dengan penguasaan symbol dan ooperasi
matematika mengembangkan strategi dan pendekatan baru dalam
13
menghadpai situasi baru. Mampu merumuskan hasil pekerjaanya
dengan tepat dengan mempertimbangkan penemuannya,
penafsiran, pendapat dan ketetapan pada situasi nyata.
Sumber : (Pratiwi, Dkk, 2019 : 3).
Berdasarkan uraian tersebut, dapat dilihat bahwa terdapat enam
aspek literasi matematika. Dari keenam aspek tersebut saling
berkesinambungan satu sama lain.
3. Peranan literasi matematika
Literasi matematika memegang peranan penting untuk
menyelesaikan masalah secara nyata. Dalam pandangan kerangka kerja
PISA, literasi matematis memiliki peran dalam melakukan penilaian
(judgement) terhadap informasi yang diterima yang terkait dengan masalah-
masalah yang muncul dalam suatu komunitas masyarakat, bahkan dalam
lingkungan sosial terkecil yakni keluarga. Literasi matematika juga
memegang peranan penting dalam menilai validitas dari suatu informasi
yang diterima seseorang. Alasan-alasan inilah yang membuat literasi
matematis diyakini ikut berkontribusi dalam pengembangan beberapa
keterampilan abad 21(Zahid, 2020: 708).
Kemampuan literasi matematika membantu seseorang dalam
memberi pengakuan terhadap peran matematika pada beberapa aspek
kehidupan. Oleh karena itu, memberi makna bahwa literasi matematis guna
membantu individu dalam mengenal peran secara kontekstual serta sebagai
dasar memberi pertimbangan dalam mengeluarkan keputusan pada
masyarakat. Didalam pembelajaran tenaga pendidik berkewajiban
14
mengkonsep bentuk kegiatan pembelajaran yang dapat memberi kesempatan
yang luas terhadap siswa dalam menuangkan gagasan matematisnya
melalui bentuk fenomena atau masalah yang diberikan oleh guru (Pernandes
dan Asmara, 2020: 141).
Literasi matematis sangat penting bagi peserta didik, karena literasi
matematis adalah bekal bagi siswa dalam kehidupan masyarakat modern,
dari kegiatan sehari hari yang sederhana hingga peran yang lebih
professional (Herutomo, 2020 : 26).
Pembelajaran matematika hendaknya memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menyelesaikan masalah dalam berbagai situasi, bukan
hanya memberikan soal rutin. Melalui cara ini siswa akan mengaktifkan
kemampuan literasinya (Mansur, 2018 : 141). Berdasarkan uraian beberapa
pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa peranan literasi
matematika sangat berperan penting dalam kehidupan yang banyak
berkontribusi terhadap pengembangan pengembangan keterampilan abad
21. Selain itu kemampuan pemecahan masalah secara konstuktif dapat
dikembangkan melalui literasi matematika.
C. PISA
1. Gambaran tentang PISA
PISA merupakan survey standar internasional dengan mengukur
kinerja anak usia 15 tahun dalam membaca keaksaraan, literasi matematika,
dan literasi sains. Diatur oleh OECD, yakni sebuah organisasi antar
pemerintah dari 34 negara anggota. Pada tahun 2000, secara perdana PISA
terlaksana dan berkelanjutan terlaksana tiap 3 tahun. Beberapa Negara
tercatat sebagai partisispan, salah satunya ialah Indonesia. Hasil survey
15
PISA dapat dijadikan sebagai tolok ukur tingkat kemampuan matematika
siswa pada suatu negara (Sutama, 2019:30)
Terangkum dalam PISA-The OECD bahwa fitur utama PISA
adalah:
a. PISA berorientasi pada kebijakan. Metode pelaporannya disesuaikan
dengan kebutuhan pemerintah yang dapat menggambarkan tentang
kebijakan yang tepat bagi Negara tersebut.
b. Konsep keaksaraanya inovatif. Siswa dimungkinkan untuk menerapkan
pengetahuan dan keterampilan dalam subjek yang diujikan serta
berkomunikasi dan menafsirkan masalah.
c. Sangat relevan dengan pembelajaran seumur hidup.
d. Hasil rilis PISA teratur sehingga memungkinkan sejumlah Negara untuk
terus mengevaluasi system pendidikannya.
e. Negara pembanding cukup luas karena diikuti oleh lebih dari 60 negara.
(Pratiwi, 2019:54)
Berdasarkan uraian pendapat tersebut, selanjutnya ditarik kesimpulan
bahwa PISA merupakan program survey kemampuan literasi matematika siswa
skala internasional yang diselenggarakan oleh OECD secara berkala setiap tiga
tahun sekali.
2. Komponen Studi PISA
Terdapat 3 komponen utama dalam pelaksanaan Studi PISA yang
berorientasi pada penilaian Literasi Matematika siswa yakni proses,
konten, dan konteks.
16
a. Proses (Processes)
These are seven fundamental mathematical capabilities : (1)
communicating; (2) mathematising ;(3) representing; (4) reasoning and
arguing; (5) divising strategies for solving problems; (6) using symbolic
formal and technical language and operations; and (7) mathematical
tool (OECD, 2019: 15-16).
Dapat dijelaskan sebagai berikut (1) communicating artinya
literasi matematika melibatkan kemampuan dalam mengkomunikasikan
masalah. Kemampuan komunikasi diperlukan agar dapat menyajikan
hasil penyelesaian masalah (2) mathematising artinya literasi
matematika melibatkan kemampuan mengubah (transform)
permasalahan dari dunia nyata ke bentuk matematika atau sebaliknya
yaitu menafsirkan suatu hasil atau model matematika kedalam
permasalahan aslinya. (3) representing artinya literasi matematika
melibatkan kemampuan untuk menyajikan kembali (representasi) suatu
permasalahan atau suatu obyek matematika melalui hal hal seperti
memilih, menafsirkan, menerjemahkan dan menggunakan grafik, table
gambar diagram, rumus, persamaan maupun benda konkret untuk
memotret permasalahan sehingga lebih jelas. (4) reasoning and arguing
artinya literasi matematika melibatkan kemampuan bernalar dan memberi
alasan. (5) divising strategies for solving problems artinya literasi
matematika melibatkan kemampuan menggunakan strategi untuk
memecahkan masalah (6) using symbolic formal and technical language
and operations artinya literasi matematika melibatkan kemampuan
17
menggunakan bahasa symbol, bahasa formal, dan bahasa teknis and (7)
mathematical tool artinya literasi matematika melibatkan kemampuan
menggunakan alat alat matematika, misalnya melakukan pengukuran,
operasi dan sebagainya (Afriyanti, 2018 : 611).
b. Konten (Content)
. Terdapat empat komponen utama dalam pelaksanaan studi
literasi matematika oleh PISA yakni (1) Bilangan; (2) ruang dan bentuk;
(3) perubahan dan hubungan; (4) ketidakpastian dan data, (OECD,
2019:16).
c. Konteks (Contexts)
Terdapat empat konteks matematika PISA meliputi (1) pribadi;
(2) pekerjaan; (3) umum; dan (4) ilmiah, (OECD, 2019:16).
3. Format Soal Model PISA
Gerry Shiel (Astuti, 2018 : 19) merilis dalam PISA Mathematics : A
Teacher’s Guide bahwa format dala penelitian PISA adalah :
a. Traditional Multiple-Choice item merupakan bentuk soal pilihan ganda,
peserta didik dapat memilih alternative jawaban sederhana.
b. Complex Multiple-Choice item merupakan bentuk soal yang menuntut
siswa memilih alternative jawaban yang agak kompleks.
c. Closed contructed respon item merupakan bentuk soal yang menuntut
siswa untuk menjawab pada bentuk angka atau bentuk lain yang sifatnya
tertutup.
d. Short respon item merupakan soal yang membutuhkan jawaban singkat.
18
e. Open constructed respons item merupakan soal yang harus dijawab
dengan uraian terbuka
D. Konten Space and Shape
1. Muatan Konten Space and Shape
Menurut OECD (Prasetyo dan Salman, 2020 : 11), konten Space
and shape (ruang dan bentuk) adalah salah satu konten yang digunakan pada
soal PISA. Konten tersebut memuat pemahaman mengenai gambar ruang
dan bentuk, transformasi satu bentuk kebentuk lain, dan interpretasi gambar
dalam tiga dimensi. Topic topic soal yang terdapat pada konten ini adalah :
daerah benua (1 soal), segitiga (1 soal), tukang kayu (1 soal), tangga (1
soal), dadu (1 soal), garasi (1 soal).
Konten space and shape melibatkan pola sifat dari objek, posisi dan
orientasi, representasi dari objek, pengkodean, informasi visual, navigasi,
dan interaksi dinamik yang berkaitan dengan bentuk rill. Kategori ini
melebihi aspek konten geometri pada matematika yang ada pada kurikulum
(Kholil, 2019:54).
Salah satu dari keempat konten PISA ialah konten space and shape
yang berorientasi pada bidang geometri. Konten tersebut mengasah
penalaran siswa terhadap pemahaman bentuk maupun ruang.
2. Indikator Literasi Matematika dalam Konten Space and Shape
Literasi matematika PISA dalam konten space and shape memuat
tiga indikator, sebagai berikut.
19
Tabel 2.2 Indikator Literasi Matematika Konten Space and Shape
No Proses Matematika Indikator
1 Formulate
(merumuskan)
Mengidentifikasi aspek aspek matematika
dalam permasalahan
Menerjemahkan suatu soal ke dalam bahasa
matematika atau representasi secara
matematika dengan menggunakan symbol,
gambar, atau pemodelan yang sesuai.
2 Employ
(menerapkan)
Merancang strategi untuk menemukan
solusi matematika
Menerapkan konsep matematika yang
diperlukan selama proses menemukan solusi
dengan cara representasi geometris serta
menganalisis data
3 Interpret
(menafsirkan)
Menafsirkan kembali hasil penyelesaian
yang diperoleh ke dalam konteks persoalan
dunia nyata
Menjelaskan alasan mengapa hasil atau
kesimpulan tersebut sesuai dengan konteks
persoalan yang diberikan
Sumber : (Kurniawati dan Kurniasari, 2019 : 443)
E. Pencapaian Indonesia dalam PISA
Indonesia tercatat berpartisipasi pada survey PISA selama 18 tahun.
Artinya Indonesia telah terlibat sejak tahun 2000 hingga 2018. Hasil
pencapaian Indonesia dalam penilaian PISA selama 18 tahun dapat dilihat
dalam tabel dibawah ini.
20
Tabel 2.3 Hasil Indonesia pada PISA 2000 - PISA 2018
Tahun Literasi
Skor
Rata-rata
Indonesia
Skor
rata-rata
Internasional
Peringkat
Indonesia
Jumlah
Negara
Peserta
2000
(OECD, 2003)
Membaca 371 473 39 41
Matematika 367 472 39 41
Sains 393 474 38 41
2003
(OECD, 2005)
Membaca 382 480 39 40
Matematika 360 485 38 40
Sains 395 488 38 40
2006
(OECD, 2007)
Membaca 393 460 48 57
Matematika 391 469 50 57
Sains 393 475 50 57
2009
(OECD, 2012)
Membaca 402 464 57 65
Matematika 371 468 61 65
Sains 383 472 60 65
2012
(OECD, 2014)
Membaca 396 474 60 65
Matematika 375 473 64 65
Sains 382 479 64 65
2015
(OECD,
2016b)
Membaca 397 462 64 70
Matematika 386 462 63 70
Sains 403 466 62 70
2018
(OECD,
2019b)
Membaca 371 487 73 78
Matematika 379 499 73 79
Sains 396 489 71 79
Sumber : (Prasetyo dan Salman, 2020 : 3).
Berdasarkan tabel hasil PISA Indonesia selama 18 tahun, dapat dilihat
bahwa pencapaian Indonesia belum signifikan menempatkan posisi Indonesia
pada level atas baik dari literasi membaca, matematika, maupun sains. Hal
21
tersebut diperkuat melalui pendapat Linuhung yang menyatakan Studi PISA
menetapkan bahwa peserta didik Indonesia terbilang hanya mampu menjawab
soal PISA pada level 1 maupun 2 setara dengan soal-soal rutin yang dikerjakan
disekolah. Beberapa faktor penyebab rendahnya pencapaian pada tes PISA
ialah umumnya peserta didik yang belum pernah diperhadapkan dengan soal-
soal yang berkarakteristik PISA, (Tabun, 2020:2). Adapun pendapat lain
menyatakan bahwa Rendahnya literasi matematika dapat dipengaruhi
kemampuan pendidik, peserta didik dan model pembelajaran. Salah satu
solusinya adalah penggunaan pendekatan pembelajaran (Mujib, 2020: 67).
F. Kerangka Pikir Penelitian
Matematika sebagai pondasi pengembangan kapabilitas berpikir secara,
analitis, kritis, dan logis untuk mampu menyelesaikan masalah pada kehidupan
sehari hari. Kemampuan tersebut mencakup kompetensi literasi matematika,
olehnya itu ditetapkan pentingnya kemampuan literasi matematika bagi siswa
untuk dikembangkan. Kemampuan literasi matematika siswa dapat diukur
melalui sebuah studi penilaian skala internasional yakni PISA . Keikutsertaan
Indonesia sebagai partisipan survey PISA dimulai sejak tahun 2000 hingga
2018. Namun, hasil capaian Indonesia pada PISA selama 18 tahun
menempatkan Indonesia masih pada kategori level bawah. Artinya perlu ada
pembenahan peningkatan kualitas pendidikan diindonesia terutama pada
lingkup kompetensi literasi matematika.
Konten Space and Shape adalah salah satu konten yang menjadi
tantangan tersendiri oleh siswa Indonesia, dikarenakan salah satu kemampuan
siswa dalam menyelesaikan soal PISA adalah merumuskan strategi untuk
22
memecahkan masalah. Sehingga solusi tepat untuk mengembangkan
kemampuan pemecahan masalah siswa pada kehidupan sehari hari dapat
direpresentasi melalui penyelesaian soal soal yang berorientasi PISA.
Olehnya itu yang akan peneliti kaji dalam penelitian ini adalah untuk
menganalisis kemampuan literasi matematika siswa dalam menyelesaikan soal
PISA konten space and shape pada siswa kelas IX SMP Negeri 13 Makassar.
Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian
G. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan digunakan oleh peneliti sebagai bahan
pertimbangan dan referensi rujukan dari penelitian yang sudah ada dengan
23
konsep yang akan dikaji oleh peneliti. Penelitian yang relevan sangat berguna
bagi peneliti untuk mencari persamaan dan perbedaan dari penelitian-
penelitian sebelumnya. Terdapat 3 penelitian relevan yang dipilih oleh peneliti
karena dianggap memiliki kesamaan dengan penelitian yang akan dilakukan,
yakni sebagai berikut.
1. Tito Putra Mahendratama Sasongko, Dafik, Ervin Oktavianingtyas (2016)
dengan judul penelitian “Pengembangan Paket Soal Model PISA Konten
Space and Shape untuk mengetahui Level Literasi Matematika Siswa
SMP”.
Hasil dari penelitian tersebut adalah paket soal model PISA konten
space and shape untuk mengetahui level literasi matematika siswa SMP.
Sebanyak 42 siswa dijadikan sebagai subjek penelitian untuk kemudian
dianalisis level literasi matematikanya. Hasil analisis level literasi
matematika adalah 50% siswa termasuk kedalam level bawah 1. 7,14%
siswa termasuk kedalam level 1, 9,52% siswa termasuk kedalam level 2,
16,67% siswa termasuk kedalam level 3, 2,38% siswa termasuk kedalam
level 4, 4,76% siswa termasuk kedalam level 5, dan 9,52% siswa termasuk
kedalam level 6. Data ini menunjukkan bahwa masih banyak yang
termasuk ke dalam level dibawah 1 artinya kemampuan literasi
matematika siswa dalam menjawab soal PISA konten space shape adalah
masih rendah.
2. Puspitasari dan Novisita Ratu (2019) dengan judul penelitian “Deskripsi
Pemahaman Konsep Siswa dalam Menyelesaikan Soal PISA pada Konten
Space and Shape”
24
Hasil dari penelitian tersebut yakni pada soal PISA konten space
and shape memuat beberapa langkah menggunakan fakta dan konsep
penalaran matematika (empoy), konteks ilmu pengetahuan (scientific),
perumusan masalah secara matematis (formulate) serta konteks
pengalaman pribadi. Dari penelitian yang telah dilakukan terdapat dua
subjek yang belum memenuhi indikator pemahaman konsep dalam
penyelesaian masalah yang tepat. Artinya secara keseluruhan siswa masih
ada yang belum mampu menginterpretasikan sebuah masalah untuk
menyusun strategi penyelesaian sesuai dengan konsep yang ada.
3. Iis Kurniawati dan Ika Kurniasari (2020) dengan judul penelitian “Literasi
matematika Siswa dalam Menyelesaikan Soal Konten Space and Shape
ditinjau dari Kecerdasan Majemuk”
Hasil dari penelitian tersebut mengenai literasi matematika siswa
bahwa dalam menyelesaikan soal PISA diperlukan kecerdasan majemuk
yakni kecerdasan yang mengarah pada kemampuan pemecahan masalah.
Hal ini tergolong pada siswa berkecerdasan linguistic, berkecerdasan
logis-matematis, dan berkecerdasan spasial. Dalam menyelesaikan soal
PISA konten cpace and shape melalui beberapa proses diantaranya (1)
formulate (merumuskan) yakni siswa mengidentifikasi kemudian
mengaitkan dengan konten yang pernah ditemui dalam kehidupan sehari-
hari kemudian mereprsentasikannya kedalam bahasa matematika, (2)
employ (menerapkan) merancang strategi kemudian menentukan solusi
yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut, dan (3) interpret
(menafsirkan) artinya menganalisis kembali hasil penyelesaian yang telah
25
dipilih ke dalam konteks permasalahan dunia nyata. Artinya dalam
menyelesaikan soal PISA konten space and shape setiap subjek memiliki
kapasitas yang beragam yakni tingkat kemampuan literasi matematikanya
juga berbeda.
Tabel 2.4 Persamaan dan Perbedaan Penelitian yang Relevan
No Judul Penelitian Persamaan Perbedaan
1 Pengembangan Paket
Soal Model PISA
Konten Space and
Shape untuk
mengetahui Level
Literasi Matematika
Siswa SMP
- Indikator penelitian
menggunakan soal
PISA konten space
and shape
- Mengenai
kemampuan literasi
matematika
- Jenis penelitian
- Lokasi penelitian
- Subjek penelitian
2 Deskripsi Pemahaman
Konsep Siswa dalam
Menyelesaikan Soal
PISA pada Konten
Space and Shape
- Jenis penelitian yakni
kualitatif deskriptif
- Indikator penelitian
menggunakan soal
PISA konten space
and shape
- Mengenai
kemampuan literasi
matematika
- Lokasi penelitian
- Subjek penelitian
3 Literasi matematika
Siswa dalam
Menyelesaikan Soal
Konten Space and
Shape ditinjau dari
Kecerdasan Majemuk
- Indikator penelitian
menggunakan soal
PISA konten space
and shape
- Mengenai
kemampuan literasi
matematika
- Lokasi penelitian
- Subjek penelitian
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu penelitian
deskriptif. Penelitian deskriptif dilakukan melalui pengumpulan informasi atau
data berdasarkan fakta, selanjutnya dilakukan penyususnan, pengolahan dan
pemilahan data untuk dianalisis sesuai dengan fokus penelitian untuk
memberikan gambaran yang sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan
berdasarkan dari permasalahan yang ada. Adapun pendekatan penelitian yang
digunakan ialah pendekatan kualitatif.
Pendekatan pada penelitian ini yakni digunakan pendekatan kualitatif
dimana instrument utama pada penelitiaan ini adalah peneliti itu sendiri.
Pendekatan dan jenis penelitian dipilih karena peneliti ingin menganalisis
secara mendalam terhadap kemampuan literasi matematika siswa dalam
menyelesaikan soal PISA konten Space and shape. Kemudian memberikan
deskripsi kemampuan sampel penelitian.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 13 Makassar tepatnya di Jl.
Tamalate VI No.2, Kassi-kassi, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar.
Penentuan lokasi penelitian atas dasar pertimbangan sebagai berikut.
1. SMP Negeri 13 Makassar mudah dijangkau oleh peneliti.
2. SMP Negeri 13 Makassar telah terakreditasi A.
3. Analisis kemampuan literasi matematika siswa dalam menyelesaikan soal
PISA belum pernah dilakukan di SMP Negeri 13 Makassar.
26
27
Adapun waktu pelaksanaan penelitian yakni pada proses pembelajaran
di sekolah semester genap tahun pelajaran 2020/2021. Berikut urutan waktu
proses pengumpulan data.
Tabel 3.1 Urutan Waktu Penelitian
No Waktu Kegiatan
1 Selasa, 18 Januari 2021 Konsultasi awal dengan guru matematika
dilakukan secara langsung di SMP Negeri
13 Makassar
2 Rabu, 20 Januari 2021 Penyampaian maksud dan tujuan penelitian
kepada seluruh siswa kelas IX.A sekaligus
pemberian soal tes awal secara daring
melalui aplikasi whatsapp
3 Kamis, 21 Januari 2021 Tes PISA kepada subjek berkemampuan
tinggi, sedang dan rendah secara daring
melalui aplikasi Whatsapp.
4 Jum’at, 22 Januari
2021
Tes Wawancara kepada ketiga subjek secara
daring melalui aplikasi Whatsapp.
C. Subjek Penelitian
Populasi pada penelitian ialah siswa kelas IX. A SMP Negeri 13
Makassar. Penentuan populasi penelitian atas dasar sebagai berikut : (1) siswa
kelas IX telah mempunyai pengalaman belajar yang mumpuni terhadap materi
literasi matematika yang diujikan, (2) didasarkan sesuai dengan subjek PISA
yakni siswa berusia 15 tahun, (3) tiap-tiap subjek digolongkan pada kategori
kemampuan awal matematika tinggi sedang, dan rendah serta (4) dapat
berkomunikasi dengan baik sehingga memudahkan proses pengumpulan data.
Peneliti menentukan subjek penelitian berdasarkan dengan
permasalahan yang diteliti yaitu kemampuan literasi matematika siswa dalam
menyelesaikan soal PISA konten space and shape . Maka dari itu subjek pada
penelitian ini yaitu siswa kelas IX A SMP Negeri 13 Makassar yang aktif
dalam mengikuti proses belajar mengajar. Penentuan subjek juga didasarkan
28
atas hasil tes awal yang dilakukan secara online yakni melalui aplikasi
Whatsapp serta pertimbangan dari pihak sekolah khususnya guru mata
pelajaran matematika.
Subjek penelitian terdiri dari 3 siswa kelas IX A. Masing masing
subjek pada kategori tingkat kemampuan matematika yang berbeda, yaitu
siswa dengan kemampuan matematika rendah, sedang dan tinggi. Jika salah
salah satu dari ketiga subjek tidak mampu menjawab soal PISA yang diberikan,
maka dilakukan pengambilan sampel baru dari kategori yang telah ditentukan.
D. Fokus Penelitian
Fokus peneilitian dilakukan untuk memberi batasan pada penelitian
kualitatif agar dapat memperoleh data yang relevan dengan topik penelitian
untuk dikaji. Pada penelitian ini, difokuskan pada “Analisis Kemampuan
Literasi Siswa dalam Menyelesaiakn Soal PISA Konten Space and shape pada
Kelas IX SMP Negeri 13 Makassar”. Peneliti menganalisis kemampuan literasi
siswa sebanyak 3 orang siswa yang memenuhi kategori yang telah ditetapkan.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh melalui dua
tahapan, yakni sebagai berikut.
1. Tes tertulis
Tes tertulis dilakukan pada siswa dengan menguraikan jawaban
berupa gagasan secara lengkap menggunakan bahasa tulisan. Hasil jawaban
siswa yang telah diuraikan digunakan untuk mengukur hasil pembelajaran
siswa melalui pengerjaan soal. Tes tertulis yang digunakan terbagi atas dua
yakni tes awal dan tes akhir.
29
Tes tertulis yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan pertimbangan
dari pihak sekolah khususnya guru matematika atau wali kelas.
Penyesuaian terhadap kondisi pandemik dan kebijakan yang berlaku yakni
Distance Learning atau Learning from Home (belajar dari rumah), maka
peneliti melakukan tes berbasis virtual dengan memanfaatkan sarana
teknologi.
Sebelum memberikan tes awal kepada seluruh siswa kelas IX.A,
terlebih dahulu peneliti melakuka konsultasi atau komunikasi awal dengan
guru matematika kelas IX.A. Konsultasi tersebut dilakukan secara langsung
pada tanggal 19 Januari 2021 di SMP Negeri 13 Makassar guna
menyampaikan maksud dan tujuan oleh peneliti serta meminta saran dan
masukan dari guru matematika kelas IX.A. Komunikasi lanjutan dilakukan
secara online melalui aplikasi Whatsapp pada tahapan pengumpulan data di
kelas IX.A.
Setelah melakukan komunikasi dengan guru matematika kelas IX.A,
selanjutnya peneliti diarahkan untuk bergabung ke grup Whatsapp bersama
siswa kelas IX.A agar koordinasi penyampaian soal tes lebih mudah dan
efektif. Selanjutnya pada tanggal 20 Januari 2021, peneliti menyampaikan
maksud dan tujuan penelitian kepada seluruh siswa kelas IX.A melaluii grup
Whatsapp sembari meminta siswa untuk melengkapi absensi kehadiran.
30
Tes awal dilakukan untuk mengukur kemampuan pemahaman
matematika siswa secara umum melalui 10 butir soal matematika materi
kelas VII dan VIII. Tujuan tes awal dilakukan untuk memperoleh 3 subjek
dengan tingkat pemahaman tinggi, sedang dan rendah, namun dalam hal ini
saran dari guru selaku guru matematika sangat dipertimbangkan pada
pemilihan subjek peelitian. Selanjutnya tes akhir dilakukan kepada 3 subjek
terpilih untuk menyelesaikan soal PISA konten Space and shape sebanyak 3
nomor.
2. Wawancara semi terstruktur
Teknik wawancara yang dilakukan adalah Wawancara semi
terstruktur (Semistructure Interview). Pada pelaksanaan wawancara semi
terstruktur dilakukan lebih bebas dibanding wawancara terstruktur. Teknik
wawancara juga dilakukan berbasis virtual atau online melalui sarana
teknologi yang tersedia berupa aplikasi Whatsapp. Namun hal ini dilakukan
Gambar 3.1 Capture komunikasi dengan siswa melalui grup Whatsapp
31
berdasarkan kesepakatan dari pihak sekolah maupun ketersediaan sarana
oleh siswa atau subjek penelitian.
Teknik wawancara dilakukan untuk memberikan serangkaian
pertanyaan agar mengetahui tingkat kemampuan literasi matematika siswa
dalam menyelesaikan soal PISA serta beberapa faktor yang mepengaruhi
siswa dalam mengerjakan soal. Peneliti melakukan wawancara dengan 3
subjek yang telah dipilih (berkemampuan tinggi, sedang dan rendah)
melalui hasil tes awal dan akhir. Ketiga subjek tersebut diwawancarai untuk
mengumpulkan data terkait penyelesian soal PISA konten space and shape.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah salah satu alat pendukung dalam proses
pengumpulan data dilapangana. Instrumen penelitian pada penelitian ini terbagi
dua yakni :
1. Instrumen Utama
Instrument utama pada penelitian ini adalah peneliti itu sendiri, yang
mutlak menjadi alat pengumpulan data aau informasi dilapangan. Misalnya
pada tes wawancara, peneliti bertindak sebagai pewawancara tunggal
terhadap subjek-subjek yang diwawancarai.
2. Instrumen Pendukung
Instrument pendukung yaitu instrument yang digunakan selain dari
instrument utama. Instrument pendukung terbagi atas 2 yakni sebagai
berikut.
a. Lembar Soal Tes Awal
Lembar soal tes awal diberikan kepada siswa kelas IX.A
32
sebanyak 10 butir soal. Adapun muatan materi soal yang diberikan yakni
materi-materi matematika kelas VII dan VIII masing-masing 5 butir soal.
b. Lembar Soal Tes Akhir
Lembar soal tes akhir yang dibagikan kepada peserta didik berisi
soal-soal yang diadaptasi dari PISA konten space and shape dan telah
divalidasi oleh validator ahli. Hasil penyelesian siswa terhadap soal soal
yang diberikan kemudian dianalisis lebih lanjut oleh peneliti untuk
mengetahui kemampuan literasi siswa. Adapun komponen soal PISA yang
digunakan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.2 Komponen Soal PISA Konten Space and Shape
Soal PISA pada Konten Space and Shape
Komponen Proses Komponen Konteks
Merumuskan masalah secara
matematis (formulate)
Ilmu pengetahuan
(scientific)
Menggunakan konsep fakta,
prosedur dan penalaran dalam
matematika (employ)
Ilmu pengetahuan
(scientific)
Menginterpretasi,
mengaplikasikan, dan
mengevaluasi luaran matematis
(Interpret)
Pribadi (personal)
Sumber : (Puspitasari dan Novisita Ratu, 2019 : 157-158).
c. Lembar wawancara
Selanjutnya peneliti melakukan wawancara kepada siswa yang
telah menyelesikan soal-soal PISA untuk menggali informasi terkait
33
pengalaman maupun kendala yang dihadapi siswa pada saat
penyelesaian soal PISA.
G. Teknik Analisis data
Analisis data dilakukan untuk menentukan keseluruhan data yang telah
didapatkan pada tahapan pengumpulan data penelitian sehingga data yang
terkumpul sebagai sumber informasi untuk menjawab rumusan masalah yang
telah ditetapkan sebelumnya. Data yang dianalisis pada penelitian tersebut
merupakan hasil observasi, hasil wawancara siswa dan uraian langkah
pengerjaan soal PISA sebagai tes tertulis siswa. Adapun 3 bentuk teknik
analisis data yang dilakukan ialah sebagai berikut.
1. Reduksi data (data reduction)
Reduksi data adalah sebuah tindakan penyaringan bentuk informasi
yang diperoleh secara langsung dari lapangan melalui tes tertulis dan tes
wawancara. Informasi yang didapatkan dipilah untuk disederhanakan.
Kemudian disesuaikan dengan fokus penelitian yang telah disusun
berdasarkan rumusan masalah.
2. Penyajian Data (data display)
Penyajian data adalah beberapa data berupa informasi yang telah
disusun untuk memberi peluang terhadap penarikan kesimpulan. Data hasil
analisis bentuk penyelesaian soal Dengan istilah yang berbeda, bentuk
penyajian data secara lengkap dan menyeluruh serta saling berhubungan.
3. Penarikan Kesimpulan (conclusion drawing)
Kesimpulan merupakan bentuk tindakan yang bertujuan untuk
mengetahui maksud dan penjelasan pada data yang sebelumnya telah
34
dianalisis. Kesimpulan penelitian disusun dan diuraikan sebagai hasil dari
penelitian.
H. Keabsahan Data
Keabsahan data diperoleh menggunakan triangulasi. Adapun triangulasi
yang digunakan ialah Triangulasi teknik. Triangulasi teknik pada penelitian ini
yakni dengan membandingkan data hasil tes soal PISA dengan data hasil
wawancara. Keabsahan data diuji melalui pengecekan data pada subjek. Kedua
data dibandingkan untuk dianalisis lebih lanjut untuk menarik suatu
kesimpulan.
35
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada BAB IV akan dipaparkan hasil dan pembahasan data perolehan dari
hasil analisis kemampuan literasi matematika siswa dalam menyelesaiakan soal
PISA konten Space and shape pada kelas IX SMP negeri 13 Makassar.
A. Hasil Penelitian
1. Subjek dan Pengkodean
Secara keseluruhan dilakukan teknik pengumpulan data dilakukan
secara online. Penelitian diawali dengan pemberian soal tes awal sebanyak
10 nomor kepada 34 orang siswa. Materi soal tes diangkat dari materi
kelas VII dan VIII. Peneliti membagikan soal tes awal melaui grup
Whatsapp dengan melampirkan petunjuk pengerjaan soal. Kemudian
semua siswa menyelesaikan soal tes sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan selanjutnya jawaban dikirimkan kepada peneliti secara personal
atau individu.
Berdasarkan pertimbangan dari guru matematika, selanjutnya
ditentukan 3 subjek penelitian untuk diberikan tes PISA konten space and
shape serta wawancara mendalam. Kedua jenis tes semuanya dilakukan
berbasis virtual melalui sarana aplikasi whatsapp. Subjek yang terpilih
mewakili setiap kategori dengan tingkat kemampuan tinggi, sedang dan
rendah. Berikut 3 subjek yang telah terpilih didasarkan pertimbangan guru
dan hasil tes awal.
35
36
Tabel 4.1 Subjek Penelitian
No Kategori
Kemampuan Nama (Inisial)
Kode
Informan
1 Tinggi AIP ST
2 Sedang TRS SS
3 Rendah SNA SR
Tahap selanjutnya adalah penentuan kode untuk masing-masing
subjek, untuk setiap nomor soal yaitu pada butir soal nomor 1 diberi kode
(1), soal nomor 2 diberi kode (2) dan soal nomor 3 diberi kode (3), dan
untuk masing–masing indikator kemampuan literasi matematika siswa.
Tabel 4.2 Indikator Kemampuan Literasi Matematika
Konten Space and Shape
N
o
Aspek
Penilaian Indikator Kode
1 Formulate
(merumuskan)
A1. Mengidentifikasi aspek aspek
matematika dalam permasalahan 1
A2. Menerjemahkan suatu soal ke dalam
bahasa matematika atau representasi
secara matematika dengan
menggunakan symbol,
gambar, atau pemodelan yang sesuai.
2
2 Employ
(menerapkan)
B1. Merancang strategi untuk
menemukan solusi
matematika
3
B2. Menerapkan konsep matematika
yang diperlukan selama proses
menemukan solusi
dengan cara representasi geometris
serta menganalisis data
4
3 Interpret
(menafsirkan)
C1. Menafsirkan kembali hasil
penyelesaian yang
diperoleh ke dalam konteks
persoalan dunia nyata
5
C2. Menjelaskan alasan mengapa hasil
atau kesimpulan tersebut sesuai
dengan konteks persoalan yang
diberikan
6
37
Adapun keterangan penetapan pengkodean untuk memudahkan
menganalisis data , yaitu sebagi berikut:
ST : Subjek berkemampuan tinggi
SS : Subjek berkemampuan sedang
SR : Subjek berkemampuan rendah
ST-11 : Subjek berkemampuan tinggi pada soal nomor 1 indikator A1
ST-12 : Subjek berkemampuan tinggi pada soal nomor 1 indikator A2
ST-13 : Subjek berkemampuan tinggi pada soal nomor 1 indikator B1
ST-14 : Subjek berkemampuan tinggi pada soal nomor 1 indikator B2
ST-15 : Subjek berkemampuan tinggi pada soal nomor 1 indikator C1
ST-16 : Subjek berkemampuan tinggi pada soal nomor 1 indikator C2
ST-21 : Subjek berkemampuan tinggi pada soal nomor 2 indikator A1
ST-22 : Subjek berkemampuan tinggi pada soal nomor 2 indikator A2
ST-23 : Subjek berkemampuan tinggi pada soal nomor 2 indikator B1
ST-24 : Subjek berkemampuan tinggi pada soal nomor 2 indikator B2
ST-25 : Subjek berkemampuan tinggi pada soal nomor 2 indikator C1
ST-26 : Subjek berkemampuan tinggi pada soal nomor 2 indikator C2
ST-31 : Subjek berkemampuan tinggi pada soal nomor 3 indikator A1
ST-32 : Subjek berkemampuan tinggi pada soal nomor 3 indikator A2
ST-33 : Subjek berkemampuan tinggi pada soal nomor 3 indikator B1
ST-34 : Subjek berkemampuan tinggi pada soal nomor 3 indikator B2
ST-35 : Subjek berkemampuan tinggi pada soal nomor 3 indikator C1
ST-36 : Subjek berkemampuan tinggi pada soal nomor 3 indikator C2
SS-11 : Subjek berkemampuan sedang pada soal nomor 1 indikator A1
38
SS-12 : Subjek berkemampuan sedang pada soal nomor 1 indikator A2
SS-13 : Subjek berkemampuan sedang pada soal nomor 1 indikator B1
SS-14 : Subjek berkemampuan sedang pada soal nomor 1 indikator B2
SS-15 : Subjek berkemampuan sedang pada soal nomor 1 indikator C1
SS-16 : Subjek berkemampuan sedang pada soal nomor 1 indikator C2
SS-21 : Subjek berkemampuan sedang pada soal nomor 2 indikator A1
SS-22 : Subjek berkemampuan sedang pada soal nomor 2 indikator A2
SS-23 : Subjek berkemampuan sedang pada soal nomor 2 indikator B1
SS-24 : Subjek berkemampuan sedang pada soal nomor 2 indikator B2
SS-25 : Subjek berkemampuan sedang pada soal nomor 2 indikator C1
SS-26 : Subjek berkemampuan sedang pada soal nomor 2 indikator C2
SS-31 : Subjek berkemampuan sedang pada soal nomor 3 indikator A1
SS-32 : Subjek berkemampuan sedang pada soal nomor 3 indikator A2
SS-33 : Subjek berkemampuan sedang pada soal nomor 3 indikator B1
SS-34 : Subjek berkemampuan sedang pada soal nomor 3 indikator B2
SS-35 : Subjek berkemampuan sedang pada soal nomor 3 indikator C1
SS-36 : Subjek berkemampuan sedang pada soal nomor 3 indikator C2
SR-11 : Subjek berkemampuan rendah pada soal nomor 1 indikator A1
SR-12 : Subjek berkemampuan rendah pada soal nomor 1 indikator A2
SR-13 : Subjek berkemampuan rendah pada soal nomor 1 indikator B1
SR-14 : Subjek berkemampuan rendah pada soal nomor 1 pindikator B2
SR-15 : Subjek berkemampuan rendah pada soal nomor 1 indikator C1
SR-16 : Subjek berkemampuan rendah pada soal nomor 1 indikator C2
SR-21 : Subjek berkemampuan rendah pada soal nomor 2 indikator A1
39
SR-22 : Subjek berkemampuan rendah pada soal nomor 2 indikator A2
SR-23 : Subjek berkemampuan rendah pada soal nomor 2 indikator B1
SR-24 : Subjek berkemampuan rendah pada soal nomor 2 indikator B2
SR-25 : Subjek berkemampuan rendah pada soal nomor 2 indikator C1
SR-26 : Subjek berkemampuan rendah pada soal nomor 2 indikator C2
SR-31 : Subjek berkemampuan rendah pada soal nomor 3 indikator A1
SR-32 : Subjek berkemampuan rendah pada soal nomor 3 indikator A2
SR-33 : Subjek berkemampuan rendah pada soal nomor 3 indikator B1
SR-34 : Subjek berkemampuan rendah pada soal nomor 3 indikator B2
SR-35 : Subjek berkemampuan rendah pada soal nomor 3 indikator C1
SR-36 : Subjek berkemampuan rendah pada soal nomor 3 indikator C2
2. Identifikasi kemampuan literasi matematika siswa dengan tingkat
kemampuan tinggi (ST)
a. Soal Nomor 1
3.
4.
5.
6.
Gambar 4.1 Jawaban ST pada Soal nomor 1
Berikut analisis soal nomor 1 berdasarkan hasil tes PISA konten space
and shape dan hasil wawancara dengan subjek ST.
1) Aspek matematika pada proses formulate (merumuskan) meliputi
indikator A1 dan A2.
- Pada Indikator A1, siswa ST sudah menunjukkan ketercapaiannya
yakni kemampuan siswa dalam mengidentifikasi informasi atau
A1
A2
B1 & B2
C2
C1
40
aspek matematika pada soal PISA yang diberikan baik
berdasarkan hasil tes tertulis maupun hasil wawancara. Hal ini
dibuktikan ketika siswa menyebutkan informasi-informasi yang
diketahui dalam soal seperti panjang dan lebar penyebaran
minyak pada lautan.
Berikut kutipan wawancara bersama dengan subjek ST
mengenai soal nomor 1 indikator A1.
P-1101 : Baik dek...Setelah menyelesaikan soal PISA nomor
1 coba jelaskan apa saja yang diketahui pada soal
tersebut ?
ST-1101 : Yang diketahui itu kak jarak tangkinya dari itu
daratan sekitar 56km, terus lebar penyebarannya
itu minyak yang tersebar 40 cm terus panjangnya 60
cm.
P-1102 : Sip dek, kalau yang ditanyakan dalam soal apanya
dek ?
ST-1102 : Luas kira-kira penyebaran minyaknya kak dilaut.
- Pada Indikator A2, siswa ST menunjukkan kemampuannya dalam
menerjemahkan informasi pada soal kedalam bentuk simbol atau
pemodelan matematika. Hal ini dibuktikan dengan penggunaan
simbol “p” dan “l” sebagai representasi “panjang dan lebar” serta
penggunaan satuan cm dan km yang menunjukan satuan ukuran
pada informasi yang diketahui dalam soal. Seperti yang di
tuliskan pada gambar 4.3 juga berdasarkan informasi hasil
wawancara bersama siswa ST.
41
Berikut kutipan wawancara bersama dengan subjek ST
mengenai soal nomor 1 indikator A2
P-1201 : Oke dek, terus yang diketahui kan jaraknya 56km
sedangkan pada gambar dicantumkan lebar dan
panjang dengan satuan cm. Bagaimana cara
mengaitkan keduanya?
ST-1201 : oh kalau itu kak, kan juga diketahui disoal bahwa 1
cm itu mewakili 10km artinya panjang dan lebar tadi
yang ditulis dengan cm itu mewakili 10km kak. Jadi
sisa diubah nanti di jawaban akhirnya kak.
P-1202 : Menurutnya adek, apakah perlu dituliskan yang
diketahui dan ditanyakan di soal ?
ST-1202 : Iye perlu kak,oiya tapi saya nda tulis diketahuinya
tadi. Tapi saya paham ji kak.
2) Aspek matematika pada proses Employ (menerapkan) meliputi
indikator B1 dan B2.
- Pada indikator B1, siswa ST dapat dikatakan memenuhi indikator
kemampuan siswa. Hal ini dapat diukur dengan kemampuan
siswa ST menyusun strategi serta mencari solusi penyelesaian
soal matematika yang diberikan. Hal ini dapat dibuktikan
berdasarkan hasil wawancara dan hasil tes tertulis pada gambar
4.3, siswa ST menyelesaikan soal dengan rumus panjang x lebar
sesuai dengan informasi yang diketahui pada soal.
Berikut kutipan wawancara bersama dengan subjek ST
mengenai soal nomor 1 Indikator B1.
P-1301 : Coba jelaskan langkah-langkah penyelesaian soal
nomor dek ?
42
ST-1301 : Oh, jadi pertama setelah saya lihat apa yang
diketahui pada soal kak, selanjutnya saya tentukan
rumus yang mau saya gunakan kak
- Pada indikator B2, siswa mampu memenuhi ketercapaian
indikator soal baik dari hasil tes tertulis maupun hasil wawancara.
Siswa dapat menganalisis soal yang diberikan dengan representasi
geometris. Ilustrasi penyebaran minyak dilautan direpresentasikan
ke bentuk bangun datar persegi panjang, sehingga siswa ST
dengan mudah menerapkan rumus luas persegi panjang yakni “L=
p x l”. Selain itu siswa ST juga menyelesaikan soal dengan
perhitungan matematika dengan jawaban yang tepat.
Berikut kutipan wawancara bersama dengan subjek ST
mengenai soal nomor 1 Indikator B2.
P-1401 : Rumus apa yang kita gunakan dalam menyelesaiakan
soal nomor 1 dek ?
ST-1401 : Rumus luas persegi panjang kak.
P-1402 : Apa alasannya menggunakan rumus luas persegi
panjang
ST-1402 : Karena saya lihat gambar penyebaran minyaknya
menyerupai persegi panjang kak, kemudian juga kedua
sisi yang dietahui tidak sama panjang yaitu 60 dan 40
kak.
P-1403 :Oiya dek, apa saja kendala yang kita hadapi dalam
menyelesaikan soal nomor 1 ?
ST-1403 : Alhamdulillah tidak ada kak, cuman tadi sedikit
bingung antara hubungan jarak tangki dari daratan
dengan luas penyebaran itu minyak. Tapi sepertinya itu
hanya pengeco pada soal muatannya soal.
43
3) Aspek matematika pada proses interpret (menafsirkan) meliputi
indikator C1 dan C2.
- Pada indikator C1, siswa ST mampu menafsirkan kembali
jawaban yang diperoleh kedalam konteks dunia nyata. Hal ini
dibuktikan pada gambar 4.3. Siswa mengkonveksi kembali satuan
dari jawaban yang didapatkan yakni satuan “cm” pada gambar
menjadi satuan “km” pada kehidupan nyata. Serta jawaban yang
diperolehnya tepat. Berdasarkan hasil wawancara, siswa ST juga
mampu menafsirkan solusi yang diberikan kedalam persoalan
dunia nyata. Berikut kutipan wawancara bersama dengan subjek
ST mengenai soal nomor 1 Indikator C1.
P-1501 : Kenapa diubah ke km satuannya ?
ST-1501 : Disoal kan diketahui kalau 1 cm mewakili 10 km,
kemudian tidak masuk akal luas penyebaran
minyak dilaut cuman 2.400cm kak sedangkan
tangki pengangutnya sangat besar kak?
- Pada indikator C2, siswa ST mampu menjelaskan alasan dari
hasil melalui jawaban yang telah didapatkan hal ini dibuktikan
berdasarkan hasil wawancara dengan siswa. Siswa ST juga
mampu menuliskan kembali kesimpulan dari penyelesaian soal
sesuai yang dilihat pada gambar 4.3 “jadi, luas penyebaran
minyak dilaut ialah 24.000 km”. Berikut kutipan wawancara
bersama dengan subjek ST mengenai soal nomor 1 Indikator C2.
44
P-1601 : Jadi, apa yang bisa disimpulkan dari soal nomor 1 ?
ST-1601 : Yang bisa saya simpulkan itu kaka hasil akhirnya,
yaitu hasil kali dari 60 cm dengan 40 cm sam dengan
2.400 cm kak, terus saya ubah satuannya ke km.
P-1602 : Oke adek, hasil akhirnya adek berapa ?
ST-1602 : 24.000 km kak
Hasil analisis jawaban tertulis dan hasil transkip wawancara ST
pada soal nomor 1, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa kemampuan
literasi matematika siswa ST telah memenuhi dari keenam indikator soal
tersebut, mulai dari indikator A1,A2, B1, B2, C1, C2. ST telah mampu
menuliskan serta menyebutkan jawaban setiap pertanyaan dari soal yang
diberikan (ST-11, ST-12, ST-13, ST-14, ST-15, serta ST-16)
b. Soal Nomor 2
c.
d.
e.
f.
g.
Gambar 4.2 Jawaban ST pada Soal nomor 2
Berikut analisis soal nomor 2 berdasarkan hasil tes PISA konten space
and shape dan hasil wawancara dengan subjek ST.
1) Indikator pada proses formulate (merumuskan) meliputi indikator
A1 dan A2
- Pada indikator A1, subjek ST telah mencapai indikator soal yang
diiberikan. Hal ini dibuktikan dengan kemampuan siswa dalam
A1
B1 & B2
C2
A2
45
mengidentifikasi aspek matematika pada soal. Subjek ST mampu
menuliskan informasi yang ditanyakan pada soal. Berdasarkan
hasil wawancara, siswa tersebut mampu menyebutkan informasi
yang tertuang dalam soal seperti jumlah dadu, maupun bentuk
dadu.
Berikut kutipan hasil wawancara Bersama Subjek ST
mengenai soal PISA nomor 2 indikator A1.
P-2101 : Dari soal nomor 2, apa saja yang diketahui dek ?
ST-2101 : Oh yang diketahui itu kak, pada gambar Nampak 7
buah dadu
P-2102 : Oke adek, selanjutya kalau yang ditanyakan pada
soal apa ?
ST-2102 : Yang ditanyakan itu kak, berapa jumlah titiknya itu
dadu kalau dilihat dari atas susunan konstuksi
dadunya kak.
- Pada indikator A2, subjek ST memberikan pemodelan yang
sesuai dari permintaan soal. Yakni pada jumlah titik dadu yang
Nampak dari atas siswa ST menuliskan dengan pemodelan
matematika yaitu “ 2 + 5 + 5 + 4 + 1” atau dapat dilihat pada
gambar 4.4. Hal ini menunjukkan bahwa siswa ST telah mencapai
indikator A2 pada soal nomor 2 yakni mampu menerjemahkan
suatu soal kedalam bahasa matematika menggunakan system
pemodelan sederhana. Begitu juga dengan hasil wawancara
dengan siswa, siswa ST mampu membahasakan informasi yang
diketahui dalam soal kedalam pemodelan matematika.
46
Berikut kutipan hasil wawancara Bersama Subjek ST
mengenai soal PISA nomor 2 pada indikator A2.
P-2201 : Dari ilustrasi dadu yang nampak, bagaimana adek
menentukan jumlah titiknya ?
ST-2201 : Intinya masing masing dadu memiliki titik sejumlah 1
sampai 6 kak
2) Indikator pada proses Employ (menerapkan) meliputi Indikator B1
dan B2
- Pada indikator B1, siswa ST telah mencapai indikator soal yang
diberikan. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.4 yakni siswa ST
dapat merancang strategi untuk menemukan solusi matematika
dari soal yang telah diberikan. Siswa ST mengamati lalu
menjumlahkan setiap angka yang terlihat pada dadu. Berikut
kutipan hasil wawancara Bersama Subjek ST mengenai soal
PISA nomor 2 pada indikator B1.
P-2301 : Bagaimana cara adek dapat menyelesaikan soal
nomor 2 ?
ST-2301 : Awalnya saya hitung pada gambar terdapat 7 dadu,
namun setelah saya lihat kembali kak yang
ditanyakan pada soal cuman jumlah titik dadu yang
nampak dari atas.
- Pada indikator B2, siswa ST mampu memenuhi ketercapaian
indikator soal. Siswa ST menerapkan konsep matematika yang
diperlukan selama proses penyelesaian soal. Siswa ST
menyelesaikan soal dengan cara menghitung jumlah angka yang
47
terlihat pada dadu. Dengan pemodelan matematika, siswa ST
menjumlahkan “ 2 + 5 + 5 + 4 + 1” sehingga diperoleh hasil akhir
17 jumlah titik dadu yang terlihat. Juga berdasarkan hasil
wawancara, siswa ST mampu menjelaskan kembali proses
penyelesaian soal yang telah dikerjakan.
Berikut kutipan hasil wawancara Bersama Subjek ST
mengenai soal PISA nomor 2 pada indikator B2.
P-2401 : Setelah itu dek, apa langkah yang dilakukan ?
ST-2401 :Karena yang terlihat dari atas cuman 5 dadu,
makannya langsung ji saya hidung kak titik-titiknya
ternyata ada 17 titik.
3) Indikator pada proses interpret (menafsirkan) meliputi Indikator C1
dan C2
- Pada indikator C1, siswa ST mampu menafsirkan kembali
jawaban yang diperoleh kedalam konteks dunia nyata. Hal ini
dibuktikan melalui wawancara bersama siswa ST. Berikut
transkrip wawancaranya.
Berikut kutipan wawancara bersama dengan subjek ST
mengenai soal nomor 3 Indikator C1
P-2501 : Oke dek, menurut adek dadu itu termasuk bangun
ruang atau datar ?
ST-2501 : Dadu itu termasuk bangun ruang kak, karena dia
seperti kubus kayak ruangan misalnya kak.
P-2501 : Oke dek, jumlah sisi bangun ruang kubus ada
berapa ?
ST-2501 : Ada 6 kak.
48
- Pada indikator C2, siswa ST mampu mencapai indikator soal
yang telah diberikan. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.4, siswa
ST menyimpulkan kembali hasil akhir yang telah didapatkan
dengan menuliskan “ jadi, titik yang dapat dilihat nampak dari
atas adalah 17”. Kemudian, juga berdasarkan hasil wawancara,
siswa mampu menyebutkan kembali alasan mengapa hasil
kesimpulan tersebut sesuai dengan konteks persoalan yang
diberikan.
Berikut kutipan wawancara bersama dengan subjek ST
mengenai soal nomor 3 Indikator C2.
P-2601 : Bagaimana menurut adek tingkat kesulitan soal
nomor 2 ?
ST-2601 : Lumayan kak, ilustrasi dadu yang diberikan cukup
mengeco. Karena terdapat 7 dadu sedangkan hanya
5 dadu yang terlihat dari atas.
P-2602 : Jadi, hasil akhir yang adek peroleh berapa jumlah
titi-titik dadu yang terlihat dari atas ?
ST-2602 : Ada 17 kak, karena cuman yang dilihat dari atas
saja.
Hasil analisis jawaban tertulis dan hasil transkip wawancara ST
pada soal nomor 2, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa kemampuan
literasi matematika siswa ST telah memenuhi dari keenam indikator soal
tersebut, mulai dari indikator A1,A2, B1, B2, C1, C2. ST telah mampu
menuliskan serta menyebutkan jawaban setiap pertanyaan dari soal yang
49
diberikan (ST-21, ST-22, ST-23, ST-24, ST-25, serta ST-26). Namun pada
indikator C1, subjek ST belum mampu menuliskan keterkaitan soal dengan
konteks dunia nyata.
c.S Soal Nomor 3
Gambar 4.3 Jawaban ST pada soal nomor 3
Berikut analisis soal nomor 3 berdasarka hasil tes PISA konten space and
shape dan hasil wawancara dengan subjek ST.
1) Aspek matematika pada proses formulate (merumuskan) meliputi
indikator A1 dan A2.
- Pada Indikator A1, siswa ST sudah menunjukkan ketercapaiannya
yakni kemampuan siswa dalam mengidentifikasi aspek
matematika pada soal PISA yang diberikan. Hal ini dibuktikan
pada gambar 4.5 siswa menuliskan informasi yang ditanyakan
pada soal serta pada proses wawancara siswa mampu
menyebutkan panjang kuda-kuda rumah yakni 24 m serta sisi
miring kuda-kuda rumah 13 m.
Berikut kutipan wawancara bersama dengan subjek ST
mengenai soal nomor 3 indikator A1.
A1
A2
B2
C2
B1
50
P-3101 : Coba sebutkan informasi apa saja yang ada pada
soal nomor 3 dek ?
ST-3101 : Yang diketahui itu kak panjangnya itu kuda-kuda
rumah 24 meter dan seng nya rumah (sisi miring)
13 meter kak
P-3102 : Baik dek, kalau yang ditanyakan dalam soal ?
ST-3102 : Tingginya itu atap rumah (kuda-kuda) kak.
p
- Pada Indikator A2, siswa ST mampu mencapai indikator soal
yang diberikan. Siswa merepresentasikan soal secara matematika
melalui pemodelan yang sesuai. Hal ini dibuktikan pada gambar
4.5 siswa menggunakan rumus phytagoras dengan dengan
pemodelan akar kuadrat “ √ ”. Juga berdasarkan hasil
wawancara, siswa ST mampu menjelaskan bentuk pemodelan
yang akan digunakan pada penyelesaian soal nomor 3.
Berikut kutipan wawancara bersama dengan subjek ST
mengenai soal nomor 3 indikator A2
P-3201 : Saya lihat pada jawaban, adek menggunakan akar
kuadrat. Itu maksudnya bagaimana dek ?
ST-3201 : Oh itu kak, karena sesuai rumus yang akan
kugunakan. Lebih mudah kalau menggunakan akar
kuadrat kak
2) Indikator pada proses Employ (menerapkan) meliputi indikator B1
dan B2
- Pada indikator B1, siswa ST telah mencapai indikator soal yang
diberikan. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.5 siswa merancang
strategi untuk menemukan solusi matematika. Siswa ST
51
merancang untuk menggunakan rumus phytagoras dengan
membagi dua bentuk atap rumah (segitiga sama kaki) menjadi 2
buah segitiga siku-siku. Selanjutnya siswa menetapkan salah satu
panjang sisi segitiga siku-siku yaitu 12 m atau “
”.
Berikut kutipan wawancara bersama dengan subjek ST
mengenai soal nomor 3 Indikator B1.
P-3301 : Bagaimana langkah yang adek gunakan dalam
menyelesaian soal nomor 3 ?
ST-3301 : Pertama kak saya tentukan dulu rumus yang akan
kugunakan yaitu rumus phytagoras.
- Pada indikator B2, siswa mampu memenuhi ketercapaian
indikator soal baik secara tertulis maupun berdasarkan hasil
wawancara. Siswa ST menerapkan konsep geometri matematika
yakni ilustrasi atap rumah direpresentasikan kedalam bangun
datar segitiga. Selanjutnya siswa ST menggunakan rumus
phytagoras untuk menyelesaikan persoalan yang diberikan dan
memperoleh hasil akhir tinggi kuda-kuda yaitu 5 meter.
Berikut kutipan wawancara bersama dengan subjek ST
mengenai soal nomor 3 Indikator B2.
P-3401 : Kenapa rumus phytagoras yang digunakan ?
ST-3401 : Awalanya saya mau gunakan rumus luas segitiga
yaitu
x a x t jadi bisa saya dapatkan langsung
tinggi kuda-kudanya tapi ternyata yang diketahui
dalam soal nda ada luasnya kak. Jadi kupikir
segitiga sama kaki ini kalau dibagi dua jadinya
52
segitiga siku-siku makanya saya gunakan rumus
phytagoras kak.
P-3402 : Melalui rumus phytagoras, bagaimana adek
dapatkan hasil akhirnya.
ST-3402 : Jadi kak pertama itu saya bagi dua dulu panjang
kuda-kudanya menjadi 24 bagi 2 yaitu 12 meter.
Setelah itu saya masukkan pada rumus akar 12
kuadrat dikali 13 kuadrat, dan hasil akhirnya yaitu 5
meter kak.
3) Aspek matematika pada proses interpret (menafsirkan) meliputi
indikator C1 dan C2.
- Pada indikator C1, siswa ST mampu menafsirkan kembali
jawaban yang diperoleh kedalam konteks dunia nyata. Berikut
dibuktikan pada hasil wawancara dengan siswa ST yang
menyatakan bahwa hasil yang diperoleh melalui penggunaan
rumus phytagoras yakni 5 m merupakan tinggi kuda-kuda rumah
jika direpresentasikan pada kehidupan nyata. Serta menyebutkan
contoh pengaplikasian segitiga dalam kehidupan sehari-hari
yakni hanger.
Berikut kutipan wawancara bersama dengan subjek ST
mengenai soal nomor 3 Indikator C1.
P-3501 : Oke dek, jadi ilustrasi kuda-kuda rumah itu
berbentuk apa ?
ST-3501 : Berbentuk segitiga kak.
P-3502 : Oiya, coba berikan contoh pengaplikasian segitiga
dalam kehidupan sehari-hari ?
ST-3502 : Hanger jemuran pakean kak misalnya.
53
- Pada indikator C2, siswa ST mampu mencapai indikator soal
yang telah diberikan baik secara tes tertulis maupun melalui hasil
wawancara. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.5, siswa ST
menyimpulkan kembali hasil akhir yang telah didapatkan dengan
menuliskan “ jadi, tinggi kuda-kuda tersebut adalah 5 m”.
Berikut kutipan wawancara bersama dengan subjek ST
mengenai soal nomor 3 Indikator C1 dan C2.
P-3601 : Jadi, berdasarkan rumus yang digunakan hasil
akhir yang adek dapatkan berapa ?
ST-3601 : 5 meter kak.
P-3601 : Berdasarkan soal nomor 3, apa yang bisa adek
simpulkan ?
ST-3601 : Jadi kak, hasil yang kudapat tadi kan 5 m artinya
tinggi dari kuda-kuda rumah tersebut adalah 5
meter kak
Hasil analisis jawaban tertulis dan hasil transkip wawancara ST
pada soal nomor 3, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa kemampuan
literasi matematika siswa ST telah memenuhi dari keenam indikator soal
tersebut, mulai dari indikator A1,A2, B1, B2, C1, C2. ST telah mampu
menuliskan serta menyebutkan jawaban setiap pertanyaan dari soal yang
diberikan (ST-31, ST-32, ST-33, ST-34, ST-35, serta ST-36). Namun pada
indikator C1, subjek ST belum mampu menuliskan keterkaitan soal dengan
konteks dunia nyata .
54
Tabel 4.3 Tingkat Kemampuan Literasi Matematika pada Siswa ST
Indi
kator
Soal Nomor 1 Soal Nomor 2 Soal Nomor 3
Tes
Tertulis
Wawan
cara
S
s
k
o
r
Tes
Tertulis
Wawa
ncara
S
s
k
o
r
Tes
Tertulis
Wawa
ncara
S
s
k
o
r
A1 √ √ 4 √ √ 4 √ √ 4
A2 √ √ 4 √ √ 4 √ √ 4
B1 √ √ 4 √ √ 4 √ √ 4
B2 √ √ 4 √ √ 4 √ √ 4
C1 √ √ 4 - √ 2 - √ 2
C2 √ √ 4 √ √ 4 √ √ 4
Jumlah 24 22 22
Berdasarkan tabel 4.3, hasil dari analisis tes soal dan wawancara
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek ST memiliki kemampuan literasi
matematika yang “tinggi”, karena telah memenuhi indikator mulai dari
indikator A1, A2, B1, B2, C1 dan C2. Berdasarkan dari hasil ketiga soal
tersebut ST memperoleh jumlah keseluruhan skor 68 dari perolehan nilai pada
soal 1 yaitu sebesar 24 skor, pada soal nomor 2 yaitu 22 skor dan pada soal
nomor 3 juga mendapakan 22 skor.
3. Identifikasi kemampuan literasi matematika siswa dengan tingkat
kemampuan sedang (SS)
1. Soal Nomor 1
Gambar 4.4 Jawaban SS pada soal nomor 1
A1
A2
B1 & B2
C2
55
Berikut analisis soal nomor 1 berdasarkan hasil tes PISA konten space
and shape dan hasil wawancara dengan subjek SS.
1) Aspek matematika pada proses formulate (merumuskan) meliputi
indikator A1 dan A2.
- Pada Indikator A1, siswa SS sudah menunjukkan ketercapaiannya
yakni kemampuan siswa dalam mengidentifikasi informasi atau
aspek matematika pada soal PISA yang diberikan. Hal ini
berdasarkan hasil wawancara dan juga informasi pada gambar
4.6, yakni siswa SS mampu mengidentifikasi yang diketahui pada
soal yakni 60 cm dan 40 cm.
Berikut kutipan wawancara bersama dengan subjek SS
mengenai soal nomor 1 indikator A1.
P-1101 : Oke dek...Setelah menyelesaikan soal PISA nomor
1 coba sebutkan apa saja yang diketahui pada soal
tersebut ?
SS-1101 : Soal nomor 1 itu kak yang diketahui pada gambar
terlihat seperti gambar lingkaran, kemudian
dicantumkan dikedua sisi yaitu ukuran 40 cm dan 60
cm.
P-1102 : Kalau yang ditanyakan dalam soal apanya dek ?
SS-1102 : Luas kira-kira penyebaranya itu minyak kak
dilaut.
- Pada Indikator A2, siswa SS menunjukkan kemampuannya dalam
menerjemahkan informasi pada soal kedalam bentuk simbol atau
pemodelan matematika baik melalui tes tertulis maupun tes
wawancara. Siswa SS merepresentasikan gambar penyebaran
56
minyak pada lautan kedalam bentuk lingkaran, artinya melalui
ilustrasi pada soal nomor 1 yang diberikan kepada siswa, subjek
SS mampu menerjemahkan soal menggunakan pemodelan
bangun datar lingkaran. Pemodelan tersebut dapat memudahkan
siswa dalam menemukan rumus yang akan digunakan.
Berikut kutipan wawancara bersama dengan subjek SS
mengenai soal nomor 1 indikator A2.
P-1201 : Dari ilustrasi soal nomor 1 yang diberikan,
penyebaran minyak tersebut berbentuk apa ?
SS-1201 : Yang saya lihat itu kak kurang lebih seperti bentuk
lingkaran
P-1202 : Oke dek, menurutnya adek apakah perlu dituliskan
yang diketahui dan ditanyakan di soal ?
SS-1202 : Iye kak perlu.
2) Aspek matematika pada proses Employ (menerapkan) meliputi
indikator B1 dan B2.
- Pada indikator B1, siswa SS dapat dikatakan memenuhi indikator
kemampuan siswa. Hal ini dibuktikan pada gambar 4.6, siswa
mampu merancang strategi penyelesaian soal dengan melihat
informasi yang diketahui pada soal. Secara analitis, siswa
menerapkan penggunaan rumus yang sesuai dari dari bentuk
ilustrasi gambar dugaannya. Siswa SS juga mampu menjelaskan
langkah-langkah dalam menyelesaikan soal yang diberikan
melalui tes wawancara.
57
Berikut kutipan wawancara bersama dengan subjek SS
mengenai soal nomor 1 Indikator B1.
P-1301 : Nah dek, kendala apa saja yang kita hadapi dalam
menyelesaikan soal nomor 1 tadi ?
SS-1301 : Itu kak saya bingung mau gunakan rumus yang
apa.
P-1302 : Coba jelaskan langkah-langkah yang digunakan
pada soal nomor 1 dek ?
SS-1302 : Saya lihat yang diketahui pada soal nomor 1,
selanjutnya saya gunakan rumus mencari luar
lingkaran kak
- Pada indikator B2, siswa SS belum mampu menerapkan konsep
matematika yang sesuai dengan solusi yang dibutuhkan soal.
Secara representasi geometris, penerjemahan informasi kedalam
model matematika dengan menggunakan rumus luas setengah
lingkaran yaitu
sesuai yang dituliskan oleh siswa pada
gambar 4.6. Berdasarkan hasil tes wawancara, siswa SS mampu
menjelaskan konsep yang diterapkan dalam menyelesaiakan soal
matematika yang diberikan.
Berikut kutipan wawancara bersama dengan subjek SS
mengenai soal nomor 1 Indikator B2.
P-1401 : Karena yang digunakan adalah rumus menghitung
luas lingkaran. Jadi coba sebutkan Apa rumusnya
luas lingkaran ?
SS-1401 : Phi r kuadrat per dua kak
P-1402 : Apa alasannya menggunakan rumus luas lingkaran
dek
58
SS-1402 :Karena saya lihat gambar penyebaran minyaknya
menyerupai lingkaran tapi terlihat hanya setengah.
Makanya saya gunakan rumus luas lingkaran terus
saya per dua kak.
3) Aspek matematika pada proses interpret (menafsirkan) meliputi
indikator C1 dan C2.
- Pada indikator C1, siswa SS juga mampu menafsirkan kembali
jawaban yang diperoleh kedalam konteks dunia nyata hal ini
dibuktikan berdasarkan hasil wawancara. Berikut kutipan
wawancara bersama dengan subjek SS mengenai soal nomor 1
Indikator C1
P-1501 : Oiya, kenapa satuan cm adek ubah ke satuan km ?
SS-1501 : Karena pada gambar di soal pakai cm, kalau
secara langsung dilaut pasti luas kak
P-1502 : Jadi kalau misalnya 40 cm, itu berapa km dek?
SS-1502 : 400 km kak kayaknya.
- Pada indikator C2, siswa SS mampu mencapai indikator soal
yang telah diberikan. Hal ini dituliskan oleh siswa diakhir
jawaban Sesuai pada gambar 4.6, siswa SS menyimpulkan hasil
akhir dengan mengubah satuan “cm” kedalam satuan “km” yang
merupakan luas permukaan tumpahan minyak pada lautan.
Meskipun hasil yang diperoleh belum tepat, namun siswa mampu
menjelaskan hasil tersebut sesuai dengan konteks persolan yang
diberikan.
Berikut kutipan wawancara bersama dengan subjek SS
mengenai soal nomor 1 Indikator C2.
59
P-1601 : Jadi, apa yang bisa disimpulkan dari soal no. 1 ?
SS-1601 : Lumayan ribet kak soalnya, karena ada dua satuan
yang diketahaui yaitu “cm” dan “km”
P-1602 : Jadi bagaimana dengan kedua satuan itu ?
SS-1602 : Saya ubah memang kak dari awal cm ke km,
kemudian hasil akhir yang kudapat itu 37.679.956
km luas penyebaran minyaknya.
P-1603 : Sangat luas ya hasilnya ?
SS-1603 : Iya kak, kemungkinan besar seluas itu karena di
lautan.
Hasil analisis jawaban tertulis dan hasil transkip wawancara SS
pada soal nomor 1, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa kemampuan
literasi matematika siswa SS telah memenuhi keenam indikator soal
tersebut, mulai dari indikator A1,A2, B1, B2, C1, C2. SS telah mampu
menuliskan serta menyebutkan jawaban setiap pertanyaan dari soal yang
diberikan (SS-11, SS-12, SS-13, SS-14, SS-15, serta SS-16). Namun pada
indikator C1, subjek SS belum mampu menuliskan keterkaitan soal dengan
konteks dunia nyata .
2. Soal Nomor 2
Gambar 4.5 Jawaban SS pada soal nomor 2
Berikut analisis soal nomor 2 berdasarkan hasil tes PISA konten space
and shape dan hasil wawancara dengan subjek SS.
A2 & B2
60
1) Indikator pada proses formulate (merumuskan) meliputi indikator
A1 dan A2
- Pada indikator A1, subjek SS telah mencapai indikator soal yang
diiberikan. Hal ini dibuktikan pada hasil wawancara bersama
dengan siswa. Siswa SS telah mampu mengidentifikasi aspek-
aspek matematika dalam permasalahan. Berikut transkrip
wawancaranya.
Berikut kutipan hasil wawancara Bersama Subjek SS
mengenai soal PISA nomor 2 indikator A1.
P-2101 : Oke dek, apa yang diketahui pada soal nomor 2 ?
SS-2101 : Pada soal terdapat 7 buah gambar dadu kak yang
tersusun dan masing-masing dadu memilii titik.
P-2102 : Oke adek, selanjutya kalau yang ditanyakan pada
soal apa ?
SS-2102 : Jumlah dari titik-titik dadu yang terlihat kak, itu
yang mau dihitung kak.
- Pada indikator A2, subjek SS mampu mencapai indikator soal
yang diberikan baik melalui tes tertulis maupun tes wawancara.
Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.7, siswa SS dapat menuliskan
jumlah titik dadu yang terlihat pada ilustrasi yang diberikan.
Artinya siswa SS mampu menerjemahkan suatu soal kedalam
bahasa matematika. Hal ini sesuai dengan tujuan indikator A2
yaitu kemampuan siswa ddalam merepresentasikan persoalan
yang diberikan ke dalam bentuk matematika.
61
Berikut kutipan hasil wawancara Bersama Subjek SS
mengenai soal PISA nomor 2 pada indikator A2.
P-2201 : Menurut adek, apakah perlu menuliskan apa yang
diketahui dan ditanyakan dalam soal ?
SS-2201 : Kadang perlu kak, kadang juga tidak.
P-2202 : Bagaimana adek dapat menyelesaikan soal jika
yang diketahui tidak dituliskan?
SS-2202 : Dengan baca soal lalu disimpulkan apa yang akan
di cari kak.
2) Indikator pada proses Employ (menerapkan) meliputi Indikator B1
dan B2
- Pada indikator B1, siswa SS belum menunjukkan ketercapaian
pada indikator soal yang diberikan. Hal ini dapat terlihat pada
gambar 4.7, siswa SS menyelesaikan soal yang diberikan tanpa
menyusun strategi penyelesian soal. Pada gambar 4.7 siswa SS
menuliskan jawaban akhir yang didapatkan atau jumlah titik dadu
yang terlihat pada gambar tanpa menuliskan proses dalam
menemukan solusi tersebut. Berdasarkan hasil wawancara, Siswa
SS mampu menjelaskan bagaimana proses dalam mendapatkan
hasil akhir tersebut.
Berikut kutipan hasil wawancara Bersama Subjek SS
mengenai soal PISA nomor 2 pada indikator B1.
P-2301 : Bagaimana langkah-langkah adek dalam
menyelesaikan soal nomor 2 ?
62
SS-2301 : Saya lihat gambar nya di soal, kemudian saya
perhatikan jumlah dadunya kak supaya gampang
nanti saya hitung jumlah titik di dadunya itu.
- Pada indikator B2, siswa SS mampu mencapai indikator soal
yang diberikan baik yakni siswa SS mampu menerapkan konsep
matematika yang diperlukan dalam penyelesaian soal. Hal ini
dapat dilihat pada gambar 4.7, siswa SS mampu menuliskan
jawaban dari soal yang diberikan serta memberikan pernyataan
terkait langkah-langkah yang dilakukan dalam menyelesaiakan
soal melalui tes wawancara.
Berikut kutipan hasil wawancara Bersama Subjek SS
mengenai soal PISA nomor 2 pada indikator B2.
P-2401 : Bagaimana cara ta hitung itu titiknya dek ?
SS-2401 : Saya melihat jumlah dadu yang ada pada gambar
soal kemudian saya jumlahkan semua titik-titiknya
kak.
3) Indikator pada proses interpret (menafsirkan) meliputi Indikator C1
dan C2
- Pada indikator C1, siswa SS mampu menunjukkan ketercapaian
indikator soal yang diberikan. Hal ini dibuktikan pada hasil
wawancara bersama dengan siswa SS. Siswa SS mampu
menafsirkan kembali hasil yang didapatkan kedalam konteks
dunia nyata. Berikut transkrip hasil wawancara.
63
Berikut kutipan wawancara bersama dengan subjek SS
mengenai soal nomor 3 Indikator C1
P-2501 : Oke dek, apakah dadu itu termasuk bangun ruang
atau datar
SS-2501 : Bangun ruang kak.
P-2502 : Boleh tahu apa alasan adek menyatakan bahwa
dadu itu merupakan bentuk bangun ruang ?
SS-2502 : Karena dadu itu bentuknya kotak atau kubus kak,
dia memiliki rusuk. Sedangkan kalau dikatakan
bangun datar artinya dia hanya memiliki panjang
dan lebar kak.
P-2503 : Coba sebutkan contoh dalam kehidupan sehari-
hari apa saja misalnya yang berbentuk kubus seperti
dadu dek ?
SS-2503 : Apa ya kak ? oh mungkin bentuk Ka’bah di mekkah
kak.
- Pada indikator C2, siswa SS belum mampu mencapai indikator
soal yang diberikan baik berdasarkan hasil tes tertulis maupun tes
wawancara. Yakni siswa SS belum mampu menjelaskan alasan
atau kesimpulan yang sesuai dengan persoalan yang diberikan.
Hal ini dibuktikan pada gambar 4.7, siswa SS hanya menuliskan
jumlah titik-titik dadu yang ada pada ilustrasi.
Berikut kutipan wawancara bersama dengan subjek SS
mengenai soal nomor 3 Indikator C2.
P-2601 : Bagaimana menurut adek tingkat kesulitan soal
nomor 2 ?
SS-2601 : Tidak terlalu sulit kak, karena hanya menjumlahkan
titik-titik pada susunan dadu di gambar soal.
64
P-2602 : Jadi berapa jumlah titik dadu yang adek hitung ?
SS-2602 : 52 kak
Hasil analisis jawaban tertulis dan hasil transkip wawancara SS
pada soal nomor 2, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa kemampuan
literasi matematika siswa SS belum memenuhi keenam indikator soal
tersebut yakni belum mampu mencapai indikator C2 baik secara tertulis
ataupun lisan. Sedangkan pada indikator A2, B2, SS telah mampu
menuliskan serta menyebutkan jawaban setiap pertanyaan dari soal yang
diberikan. Namun pada indikator A1, B1 serta C1, subjek SS belum mampu
menuliskan jawaban dari indikator yang soal yang diberikan.
c.S Soal Nomor 3
Gambar 4.6 Jawaban SS pada soal nomor 3
Berikut analisis soal nomor 3 berdasarkan hasil tes PISA konten space
and shape dan hasil wawancara dengan subjek SS.
1) Aspek matematika pada proses formulate (merumuskan) meliputi
indikator A1 dan A2.
- Pada Indikator A1, siswa SS belum mampu menunjukkan
ketercapaian indikator soal yang diberikan berdasarkan tes
B1 & B2 A2
C2
65
tertulis. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.8, siswa SS tidak
menuliskan informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal
sebelum merancang strategi penyelesaian soal. Namun,
berdasarkan tes wawancara, Siswa SS mampu menyebutkan
informasi yang diketahui pada soal yang diberikan.
Berikut kutipan wawancara bersama dengan subjek SS
mengenai soal nomor 3 indikator A1.
P-3101 : Sebutkan apa saja yang diketahui dalam soal
nomor 3 dek ?
SS-3101 : Seperti yang ada pada soal kak, sebuah ilustrasi
gambar segitiga kak yang masing-masing memiliki
ukuran kecuali tinggi kuda-kuda..
P-3102 : Baik dek, kalau yang ditanyakan dalam soal ?
SS-3102 : Tinggi kuda-kudanya itu rumah kak.
- Pada Indikator A2, siswa SS mampu mencapai indikator soal
yang diberikan baik berdasarkan hasil tes tertulis maupun tes
wawancara. Siswa SS menerjemahkan soal kedalam bahasa
matematika dengan menggunakan pemodelan gambar bangun
datar segitiga. Dan menggunaan simbol huruf pada setiap sudut
segitiga “ A, B, C” untuk memudahkan pada penggunaan rumus
yang akan digunakan. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.8.
Berikut kutipan wawancara bersama dengan subjek SS
mengenai soal nomor 3 indikator A2
P-3201 : Berdasarkan yang diketahui pada soal, bagaimana
adek dapat menyelesaikannya ?
66
SS-3201 : Pertama saya perhatikan dulu gambar kuda-kuda
rumahnya kak, baru saya buat gambar segitiga
kemudian saya tambahkan ukuran tiap garisnya kak.
2) Indikator pada proses Employ (menerapkan) meliputi indikator B1
dan B2
- Pada indikator B1, siswa SS telah mencapai indikator soal yang
diberikan. Sesuai pada gambar 4.8, siswa SS memberikan notasi
huruf pada setiap sudut segitiga. Hal ini memberikan gambaran
siswa SS mampu merancang strategi penyelesaian soal yang
diberikan, melalui penggunaan notasi ataupun formula
matematika. Hal ini juga dibuktikan berdasarkan hasil wawancara
dengan siswa SS.
Berikut kutipan wawancara bersama dengan subjek SS
mengenai soal nomor 3 Indikator B1.
P-3301 : Bagaimana langkah yang digunakan dalam
menyelesaian soal nomor 3 dek ?
SS-3301 : Pertama kak saya gambar kembali segitiganya,
kemudian saya beri huruf tiap sudut jadi agar tiap
sisi segitigannya lebih muda saya tentukan nanti
menggunakan notasi hurufnya kak.
P-3302 : Jadi, rumus apa yang kita gunakan dek?
SS-3302 : Rumus yang kupakai yaitu rumus phytagoras kak.
- Pada indikator B2, siswa mampu memenuhi ketercapaian
indikator soal yang diberikan. Hal ini dibuktikan pada gambar
4.8, siswa menerapkan rumus Phytagoras untuk menentukan salah
67
satu sisi segitiga siku-siku (kuda-kuda rumah) melalui
penggunaan notasi yakni “CD2 = BC
2 – BD
2”. Penyelesaian soal
menggunakan rumus phytagoras oleh siswa SS, dengan hasil
akhir penyelesaian yaitu tinggi kuda-kuda √ m atau 5 m.
Berdasarkan hasil wawancara, siswa SS juga mampu menjelaskan
langkah-langkah yang diterapkan dalam menyelesaikan soal yang
diberikan.
Berikut kutipan wawancara bersama dengan subjek SS
mengenai soal nomor 3 Indikator B2.
P-3401 : Melalui rumus phytagoras, bagaimana adek
dapatkan hasil akhirnya.
SS-3401 : Jadi kan saya pakai “CD2 = BC
2 – BD
2” kemudia
saya masukkan panjang tiap sisinya kak, miisalnya
BC = 13 dsn BD = 12, akhirnya hasil akhir yang
kuperoleh itu akar 25 atau 5 meter kak. Jadi itumi
hasil akhirnya tinggi kuda-kuda rumah.
3) Aspek matematika pada proses interpret (menafsirkan) meliputi
indikator C1 dan C2.
- Pada indikator C1, siswa SS mampu menafsirkan kembali
jawaban yang diperoleh kedalam konteks dunia nyata. Hal ini
dibuktian pada transkrip wawancara dengan menyebutkan contoh
pengaplikasian segitiga dalam kehidupan sehari-hari yaitu
“penggaris segitiga”.
Berikut kutipan wawancara bersama dengan subjek SR
mengenai soal nomor 3 Indikator C1.
68
P-3501 : Oiya, coba berikan contoh pengaplikasian segitiga
dalam kehidupan sehari-hari ?
SS-3501 : Penggaris segitiga kak.
- Pada indikator C2, siswa SS mampu menentukan kesimpulan
hasil penyelesaian soal yang diberikan. Sesuai pada gambar 4.8,
siswa SR menuliskan “tinggi kuda-kuda rumah = 5 m”.
Berikut kutipan wawancara bersama dengan subjek SR
mengenai soal nomor 3 Indikator C2.
P-3601 : Jadi apa yang bisa adek simpulkan dari soal
nomor 3 ?
SS-3601 : Kesimpulannya itu kak, ternyata dalam
membangun rumah bisa kita gunakan rumus
matematika. Misalnya seperti tadi soal, untuk
mencari tinggi kuda-kuda rumah bisa kita gunakan
rumus phytagoras kak.
P-3602 : Hasil akhir yang adek dapatkan berapa ?
SS-3602 : 5 meter kak.
Hasil analisis jawaban tertulis dan hasil transkip wawancara SS
pada soalnomor 3, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa kemampuan
literasi matematika siswa SS telah memenuhi keenam indikator soal
tersebut (SS-31, SS-32, SS-33, SS-34, SS-35, SS-36). Namun, pada
indikator A1 dan C1, subjek SS belum mencapai indikator soal secara
tertulis pada lembar jawaban yang telah diberikan.
69
Tabel 4.4 Tingkat Kemampuan Literasi Matematika pada Siswa SS
Indi
kator
Soal Nomor 1 Soal Nomor 2 Soal Nomor 3
Tes
Tertulis
Wawan
cara
S
k
o
r
Tes
Tertulis
Wawa
ncara
S
k
o
r
Tes
Tertulis
Wawa
ncara
S
k
o
r
A1 √ √ 4 - √ 2 - √ 2
A2 √ √ 4 √ √ 4 √ √ 4
B1 √ √ 4 - √ 2 √ √ 4
B2 √ √ 4 √ √ 4 √ √ 4
C1 - √ 2 - √ 2 - √ 2
C2 √ √ 4 - - 0 √ √ 4
Jumlah 22 14 20
Berdasarkan tabel 4.5, hasil dari analisis tes soal dan wawancara maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek SS memiliki kemampuan literasi
matematika yang “tinggi”, karena telah memenuhi beberapa indikator mulai
dari indikator A1, A2, B1, B2, C1 dan C2. Berdasarkan dari hasil ketiga soal
tersebut SS memperoleh jumlah keseluruhan skor 56 dari perolehan nilai pada
soal 1 yaitu sebesar 22 skor, pada soal nomor 2 yaitu 14 skor karena terdapat
satu indikator yang tidak tercapai yaitu indikator C2. Selanjutnya pada soal
nomor 3 siswa SS mendapakan 20 skor.
3. Identifikasi kemampuan literasi matematika siswa dengan tingkat
kemampuan rendah (SR)
a. Soal Nomor 1
Gambar 4.7 Jawaban SR pada soal nomor 1
A1 A2
B1 & B2
C2
70
Berikut analisis soal nomor 1 berdasarkan hasil tes PISA konten space
and shape dan hasil wawancara dengan subjek SR.
1) Aspek matematika pada proses formulate (merumuskan) meliputi
indikator A1 dan A2.
- Pada Indikator A1, siswa SR sudah menunjukkan
ketercapaiannya yakni kemampuan siswa dalam mengidentifikasi
informasi atau aspek matematika pada soal PISA yang diberikan.
Hal ini dibuktikan pada informasi gambar 4.9 menunjukkan siswa
telah menuliskan dengan lengkap yang diketahui dan yang
ditanyakan pada soal, juga berdasarkan hasil wawancara.
Berikut kutipan wawancara bersama dengan subjek SR
mengenai soal nomor 1 indikator A1.
P-1101 : Oke dek...dari soal PISA nomor 1 coba disebutkan
apa saja yang diketahui pada soal tersebut ?
SR-1101 : itu kak panjang dan lebarnya perkiraan luasnya itu
minyak tersebar.
P-1102 : Kalau yang ditanyakan dalam soal apanya dek ?
SR-1103 : Luas itu minyak kak dilaut.
- Pada Indikator A2, siswa SR juga telah menunjukkan
kemampuannya dalam menerjemahkan informasi pada soal
kedalam bentuk simbol atau pemodelan matematika. Siswa SR
mampu merepresentasikan panjang dan lebar pada soal dengan
menuliskannya dengan simbol “p” dan “l”. Hal ini membuktikan
bahwa siswa SR telah mencapai indikator soal baik berdasarkan
tes tulis maupun tes wawancara.
71
Berikut kutipan wawancara bersama dengan subjek SR
mengenai soal nomor 1 indikator A2.
P-1201 : Bagaimana langkah adek menyelesaiakan soal
tersebut ?
SR-1201 : Saya perhatikan dulu ukuran yang diketahui kak
kayak panjang dan lebarnya.
P-1202 : Apakah perlu dituliskan yang diketahui dan
ditanyakan dek ?
SR-1202 : perlu kak.
2) Aspek matematika pada proses Employ (menerapkan) meliputi
indikator B1 dan B2.
- Pada indikator B1, siswa SR dapat dikatakan memenuhi indikator
kemampuan soal berdasarkan hasil tes tertulis. Siswa SR mampu
merancang strategi dalam mencari solusi untuk soal nomor 1.
Dengan mempetimbangkan informasi yang diketahui dan
ditanyakan pada soal. Namun berdasarkan hasil wawancara, siswa
SR masih kebingungan dalam menemukan konsep yang tepat.
Berikut kutipan wawancara bersama dengan subjek ST mengenai
soal nomor 1 Indikator B1.
P-1301 : Rumus apa yang adek gunakan?
SR-1301 : Rumus perbandingan kak
P-1302 : Coba disampaikan apa saja kendala yang kita
hadapi dalam menyelesaikan soal nomor 1 dek ?
SR-1302 : Itu kak saya bingung tadi apakah satuannya
diubah memang dulu ke km atau nanti sekalian
diakhir kak. Terus saya bingung juga mau gunakan
rumus apa tadi kak
72
- Pada indikator B2, siswa SR belum memenuhi ketercapaian
indikator. Siswa SR mampu menerapkan konsep matematika
yang diperlukan pada soal, meskipun terdapat kekeliruan dalan
menyelesaikan soal dan jawaban belum tepat.
Berikut kutipan wawancara bersama dengan subjek ST
mengenai soal nomor 1 Indikator B2.
P-1401 : Jelaskan dek langkah-langkah penyelesaian soal
nomor 1?
SR-1401 : Saya lihat yang diketahui ada 2 kak jadi saya
langsung pakai rumus perbandingan terus saya pake
pemisalan “x”
P-1402 : Selain itu, apa lagi dek ?
SR-1402 : Hanya itu kak, saya cari nilai x nya bru kudapat
hasilnya 3300 luas penyebaran minyaknya kak.
3) Aspek matematika pada proses interpret (menafsirkan) meliputi
indikator C1 dan C2.
- Pada indikator C1, siswa SR belum mampu mencapai indikator
soal yang telah diberikan baik berdasarkan hasil wawancara
maupun tes tertulis. Siswa SR belum mampu menafsirkan
kembali hasil yang telah diperoleh kedalam konteks persoalan
dunia nyata. Hal ini dibuktikan pada jawaban yang telah
dituliskan oleh siswa SR (gambar 4.9). Pada hasil akhir yang
diperoleh, satuan tidak dicantumkan baik cm maupun km. Dan
berdasarkan jawaban dari awal, siswa SR juga tidak mengubah
satuan cm ke km.
73
Berikut kutipan wawancara bersama dengan subjek ST
mengenai soal nomor 1 Indikator C1.
P-1501 : Jadi jawaban akhir yang diperoleh, satuan cm atau
km dek ?
SR-1501 : cm kayaknya kak
P-1502 : oke, apakah cm pada gambar soal juga berarti cm
pada laut dikehidupan nyata dek ?
SR-1502 : kurang tahu kak
- Pada indikator C2, siswa SR juga belum mampu menjelasakan
alasan atas jawaban yang didapatkan sesuai dengan konteks
persoalan yang diberikan berdasarkan hasil wawancara. Namun,
pada gambar 4.9, siswa SR telah mampu menuliskan hasil akhir
atau simpulan yang di dapatkan.
Berikut kutipan wawancara bersama dengan subjek SR
mengenai soal nomor 1 Indikator C2.
P-1601 : Jadi, Apa kesimpulan dari soal nomor 1 yang telah
dikerjakan dek ?
SR-1601 : Soalnya sedikit susah kak, karena ilustrasi
penyebaran minyak pada lautan itu tidak jelas
bentuknya seperti apa.
P-1602 : Oiya, kalau satuan luas yang didapatkan kenapa
tidak ditulis adek ?
SR-1602 : Karena langsung saya pake rumus perbandingan
kak
P-1603 : Oke adek, jadi berapa hasil akhir yang diperoleh ?
SR-1603 : 3.300 kak
74
Hasil analisis jawaban tertulis dan hasil transkip wawancara SR
pada soal nomor 1, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa kemampuan
literasi matematika siswa SR telah memenuhi indikator soal yang diberikan,
mulai dari indikator A1,A2, serta B1. SR telah mampu menuliskan serta
menyebutkan jawaban setiap pertanyaan dari soal yang diberikan (SR-11,
SR-12, SR-13, SR-14, SR-15, serta SR-16). Namun pada indikator soal B2
dan C2, siswa belum mampu menunjukan ketercapaian indikator secara
lisan. Serta secara tertulis pada indikator C1 juga belum tercapain.
b. Soal Nomor 2
Gambar 4.8 Jawaban SR pada soal nomor 2
Berikut analisis soal nomor 2 berdasarkan hasil tes PISA konten space
and shape dan hasil wawancara dengan subjek SR.
1) Indikator pada proses formulate (merumuskan) meliputi indikator A1
dan A2
- Pada indikator A1, subjek SR belum mampu mencapai indikator
soal yang diberikan. Baik melalui tulisan jawaban soal maupun
hasil wawacara dengan siswa. Artinya siswa SR belum mampu
B1
A2
B2
75
mengidentifikasi aspek-aspek yang ada pada soal nomor
2.Berikut kutipan hasil wawancara Bersama Subjek SR mengenai
soal PISA nomor 2 indikator A1.
P-2101 : Apa saja yang diketahui pada soal nomor 2 dek ?
SR-2101 : Yang diketahui sesuai yang ada digambar kak.
P-2102 : Oke adek, selanjutnya kalau yang ditanyakan pada
soal apa ?
SR-2102 : Titik dadu kayaknya kak.
- Pada indikator A2, subjek SR mampu menunjukkan ketercapaian
indikator soal. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.10, yakni siswa
SR mampu menerjemahkan soal kedalam bahasa matematika.
Siswa SR menggunaan pemodelan matematika seperti pada
gambar 4.10. Namun, berbeda dengan hasil wawancara, siswa SR
justru belum mampu mneyebutkan informasi pada soal dalam
pemodelan matematika.
Berikut kutipan hasil wawancara Bersama Subjek SR
mengenai soal PISA nomor 2 indikator .
P-2201 : Jenis pemodelan apa yang digunakan dek dalam
menyelesaian soal tersebut ?
SR-2201 : Saya lupa kak, kurang tau namanya apa.
2) Indikator pada proses Employ (menerapkan) meliputi Indikator B1
dan B2
- Pada indikator B1, siswa SR telah mencapai indikator soal yang
diberikan baik melalui tes wawancara maupun tes tertulis. Hal ini
dapat dilihat pada gambar 4.10 yakni siswa SR mampu
76
menyusun strategi untuk menemukan solusi matematika dari soal
yang telah diberikan. Siswa SR merancang solusi penyelesaian
masalah dengan membuat himpunan titik-titik dadu yakni
“*( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )+”.
Berikut kutipan hasil wawancara Bersama Subjek SR
mengenai soal PISA nomor 2 indikator B1.
P-2301 : Bagaimana langkah-langkah adek dalam
menyelesaikan soal
SR-2301 : Jadi kak pertama saya buat peluang titik-titik dadu
menggunakan himpunan jumlah titik.
- Pada indikator B2, siswa SR mampu mencapai indikator soal
yang diberikan. Siswa SR menerapkan konsep matematika
dengan cara menganalisis data dan menyelesaikan soal
matematika menggunkaan rumus peluang. Sehingga hasil akhir
yang diperoleh adalah “
" meskipun demikian hasil akhir yang
diperoleh belum tepat. Hal ini juga dibuktikan pada hasil
wawancara yakni siswa SR mampu menyebutkan langkah-langah
penyelesaian soal yang telah diberikan.
Berikut kutipan hasil wawancara Bersama Subjek SR
mengenai soal PISA nomor 2 pada indikator B2.
P-2401 : Rumus apa yang digunakan dek ?
SR-2401 : Rumus peluang kak
P-2402 : Jadi dek, berapa hasil akhir yang adek dapatkan ?
SR-2402 : Yaitu
kak.
77
3) Indikator pada proses interpret (menafsirkan) meliputi Indikator C1
dan C2
- Pada indikator C1, siswa SR belum mampu mencapai indikator
soal yang diberikan. Siswa SR belum mamapu menafsirkan
kembali hasil penyelesaian yang diperoleh kedalam konteks
persolan dunia nyata. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.10 serta
hasil wawancara dengan siswa SR.
Berikut kutipan wawancara bersama dengan subjek ST
mengenai soal nomor 2 Indikator C1.
P-2501 : Oke dek, menurut adek dadu itu termasuk bangun
ruang atau datar ?
SR-2501 : Kurang tau kak.
P-2502 :Coba sebutkan contoh dalam dunia nyata yang
berbentuk kotak seperti dadu dek ?
SR-2502 : Apa ya kak, mungkin lemari pakaian.
- Pada indikator C2, siswa SR belum menunjukkan ketercapaian
indikator soal yang diberikan. Hal ini dibuktikan pada gambar
4.10, siswa SR tidak menuliskan simpulan dari persoalan yang
diberikan. Juga berdasarkan hasil wawancara, siswa SR belum
mampu menjelaskan alasan mengapa hasil atau kesimpulan
tersebut sesuai dengan konteks persoalan yang diberikan.
Berikut kutipan wawancara bersama dengan subjek ST
mengenai soal nomor 2 Indikator C2.
P-2601 : Bagaimana menurut adek tingkat kesulitan soal
nomor 2 ?
78
SR-2601 : Agak sulit kak, jadi pada soal nomor 2 kita harus
menghitung titik-titik dari dadu yang diberikan.
Hasil analisis jawaban tertulis dan hasil transkip wawancara SR
pada soal nomor 2 , dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa kemampuan
literasi matematika siswa SR belum memenuhi semua indikator soal yang
diberikan, yakni pada indikator A1,C1, serta C2 (SR-21, SR-25, SR-
26)baik secara lisan maupun tertulis. Namun pada indikator B1 dan B2, SR
telah mampu menunjukkan ketercapaian indikator soal yang diberikan pada
kedua tes yang diberikan.
c. Soal Nomor 3
Gambar 4.9 Jawaban SR pada soal nomor 3
Berikut analisis soal nomor 3 berdasarkan hasil tes PISA konten space
and shape dan hasil wawancara dengan subjek SR.
1) Aspek matematika pada proses formulate (merumuskan) meliputi
indikator A1 dan A2.
- Pada Indikator A1, siswa SR mampu menunjukkan ketercapaian
indikator soal yang diberikan baik melalui hasil tes wawancara
B1 & B2
A1
A2
79
maupun tes tertulis. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.11, siswa
SR dapat menuliskan informasi yang diketahui dan ditanyakan
dalam soal. Misalnya pada soal nomor 3, siswa SR menuliskan
yang sisi-sisi yang diketahui pada gambar segitiga yaitu 13 m dan
24 m.
Berikut kutipan wawancara bersama dengan subjek SR
mengenai soal nomor 3 indikator A1.
P-3101 : Jadi dari soal nomor 3, apa-apa saya yang
diketahui dek ?
SR-3101 : Panjang kuda-kuda dan sisi miringnya kak
P-3102 : Baik dek, kalau yang ditanyakan dalam soal ?
SR-3102 : Tinggi kak.
- Pada Indikator A2, siswa SR mampu mencapai indikator soal
yang diberikan. Hal ini dibuktikan dengan kemampuan siswa
dalam menerjemahkan soal yang diberikan kedalam bahasa
matematika. Yaitu dengan menggunakan pemodelan akar kuadrat
pada penerapan rumus phytagoras. Juga berdasarkan hasil tes
wawancara, siswa SR juga mampu mencapai indikator soal yang
diberikan.
Berikut kutipan wawancara bersama dengan subjek SR
mengenai soal nomor 3 indikator A2
P-3201 : Jadi ukuran yang diketahui apa saja dek ?
SR-3201 : Panjang kuda-kuda 24 meter dan sisi miringnya
13m kak
80
2) Indikator pada proses Employ (menerapkan) meliputi indikator B1
dan B2
- Pada indikator B1, siswa SR mampu merancang strategi untuk
menemukan solusi matematika. Hal ini dibuktikan pada gambar
4.11, siswa SR merancang strategi penyelesaian soal dengan
menggunakan rumus phytagoras. Dengan bentuk pemodelan
“√ ”. Juga berdasarkan hasil wawancara, siswa SR
mampu menjelaskan langkah-langkah penyelesaian soal yang
telah diberikan.
Berikut kutipan wawancara bersama dengan subjek SR
mengenai soal nomor 1 Indikator B1.
P-3301 :Bagaimana langkah yang digunakan dalam
menyelesaian soal nomor 3 dek ?
SR-3301 :Pertama kak saya tentukan dulu panjang tiap sisi
segitigannya.
P-3302 : Selanjutnya rumus apa yang kita gunakan dek?
SR-3302 : Rumus Phytagoras kak, karena ini segitiga.
- Pada indikator B2, siswa SR cukup mampu memenuhi
ketercapaian indikator soal yang diberikan baik berdasarkan hasil
tes tertulis maupun tes wawancara. Hal ini dapat dilihat pada
penyelesaian soal nomor 3 oleh siswa SR dengan menerapkan
rumus phytagoras. Namun, pada representasi geometris belum
tepat. Siswa SR, menerapkan rumus phytagoras tanpa
menentukan panjang sisi segitiga segitiga, yakni dengan
menggunakan panjang sisi segitiga sama sisi yaitu 24 m.
81
Berikut kutipan wawancara bersama dengan subjek SR
mengenai soal nomor 1 Indikator B2.
P-3401 : Melalui rumus phytagoras, bagaimana adek
dapatkan hasil akhirnya.
SR-3401 : Jadi saya masukkan nilai tiap sisi pada rumus
phytagoras kak. Yaitu akar 242 dikurang 13
2.
Hasilnya akar 407 dan yang mendekati itu 20 m kak.
3) Aspek matematika pada proses interpret (menafsirkan) meliputi
indikator C1 dan C2.
- Pada indikator C1, siswa SR mampu mencapai indikator soal
yang diberikan. Hal ini dibuktikan pada transkrip wawancara
bersama dengan siswa SR yang menyatakan bahwa hasil akhir
yang didapatkan merupakan tinggi kuda-kuda yang ditanyakan
yaitu 20 meter serta menyebutkan contoh pengaplikasian segitiga
dalam kehidupan sehari-hari yaitu “tower”.
Berikut kutipan wawancara bersama dengan subjek SR
mengenai soal nomor 1 Indikator C1.
P-3501 : Oiya, coba berikan contoh pengaplikasian segitiga
dalam kehidupan sehari-hari ?
SR-3501 : Misalnya tower kak.
- Pada indikator C2, siswa SR belum mampu menunjukkan
ketercapaian indikator soal yang diberikan. Hal ini dibuktikan
pada gambar 4.11, siswa SR belum mampu menuliskan kembali
simpulan hasil jawaban dari konteks soal yang diberikan. Begitu
juga berdasarkan hasil wawancara, siswa SR belum mampu
82
menjelaskan alasan mengapa kesimpulan tersebut sesuai dengan
konteks persoalan yang diberikan.
Berikut kutipan wawancara bersama dengan subjek SR
mengenai soal nomor 1 Indikator C1 dan C2.
P-3601 : Jadi apa yang bisa adek simpulkan dari soal
nomor 3 ?
SR-3601 : Kesimpulannya itu kak, soal nomor 3 lumayan
sulit.
Hasil analisis jawaban tertulis dan hasil transkip wawancara SR
pada soal nomor 3, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa kemampuan
literasi matematika siswa SS belum memenuhi keenam indikator soal
tersebut (SR-31, SR-32, SR-33, SR-34, SR-35, SR-36). Pada indikator A1,
A2, B1, serta B2 subjek SR sudah menunjukkan ketercapaian indikator baik
secara tulisan maupun lisan. Sedangan pada indikator C2 belum tercapai
pada kedua bentuk tes.
Tabel 4.5 Tingkat Kemampuan Literasi Matematika pada Siswa SR
Indi
kator
Soal Nomor 1 Soal Nomor 2 Soal Nomor 3
Tes
Tertulis
Wawan
cara
S
k
o
r
Tes
Tertulis
Wawa
ncara
S
k
o
r
Tes
Tertulis
Wawa
ncara
S
k
o
r
A1 √ √ 4 - - 0 √ √ 4
A2 √ √ 4 √ - 2 √ √ 4
B1 √ √ 4 √ √ 4 √ √ 4
B2 √ - 2 √ √ 4 √ √ 4
C1 - √ 2 - - 0 - √ 2
C2 - √ 2 - - 0 - - 0
Jumlah 18 10 18
83
Berdasarkan tabel 4.6, hasil dari analisis tes soal dan wawancara
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek SR memiliki kemampuan literasi
matematika dengan predikat “sedang”, hal ini dikarenakan terdapat beberapa
indikator yang tidak tercapai baik berdasarkan hasil tes tertulis maupun tes
wawancara. Pada soal nomor 2, siswa SR belum mampu mencapai indikator
A1, C1, dan C2 Berdasarkan dari hasil ketiga soal tersebut SR memperoleh
jumlah keseluruhan skor 46 dari perolehan nilai pada soal 1 yaitu sebesar 18
skor, pada soal nomor 2 yaitu 10 skor serta soal nomor 3 yakni 18 skor karena
terdapat 1 indikator soal yang tidak tercapai yakni indikator C2.
B. Pembahasan
Tabel 4.6 Kategori Tingkat Kemampuan Literasi Matematika
No Kelas Interval Tingkat Kemampuan
1 48 skor 72 Tinggi
2 24 skor 48 Sedang
3 0 skor 24 Rendah
Tabel 4.7 merupakan acuan untuk mengukur tingkat kemampuan
literasi matematika siswa dalam menyelesaikan soal PISA konten space and
shape . Tingkat kemampuan literasi matematika siswa dianalisis berdasarkan
akumulasi perolehan skor pencapaian indikator melalui tes tertulis dan
wawancara terhadap subjek ST, SS serta SR. Kemampuan literasi matematika
siswa pada predikat “tinggi” apabila hasil akumulasi skor lebih dari 48 dan
kurang atau sama dengan 72. Sedangkan dikatakan “sedang” bila skor
capaian lebih dari 24 dan kurang atau sama dengan 48. Serta pada kategori
“rendah” jika skor kurang atau sama dengan 24.
84
Tabel 4.7 Hasil Analisis Kemampuan Literasi Matematika Pada Subjek
No Subjek Hasil Tingkat Kemampuan
Literasi Matematika
1 ST 68 Tinggi
2 SS 56 Tinggi
3 SR 46 Sedang
Pada bagian ini akan menjawab pertanyaan dari rumusan masalah
yang telah ditentukan yaitu “Bagaimana kemampuan literasi matematika
siswa dalam menyelesaikan soal PISA konten space and shape pada kelas
IX SMP Negeri 13 Makassar”.
1. Analisis Kemampuan Literasi Matematika Ditinjau dari Indikator
Soal PISA Konten Space and Shape.
a. Analisis Indikator A1 Mengidentifikasi aspek aspek matematika dalam
permasalahan
Ketiga subjek (ST, SS, SR) menunjukkan ketercapaian pada
indikator A1. Dari ketiga soal yang telah diberikan, subjek mampu
mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui maupun yang ditanyakan
pada soal. Misalnya pada soal nomor 1 dan 3 menunjukkan
keterkaitan, dimana subjek mampu menyebutkan dan menuliskan
ukuran dari ilustrasi bangun datar yang ada pada soal. Hal tersebut
membuktikan bahwa subjek berkemampuan tinggi, sedang dan rendah
memiliki kesamaan dalam mengidentifikasi hal-hal yang termuat pada
soal PISA konten space and shape yang telah diberikan.
85
b. Analisis Indikator A2 Menerjemahkan suatu soal ke dalam bahasa
matematika atau representasi secara matematika dengan menggunakan
symbol, gambar, atau pemodelan yang sesuai.
Kemampuan ketiga subjek (ST, SS, SR) dalam
menerjemahkan soal kedalam bahasa matematika pada soal PISA
konten space and shape yang diberikan ternyata beragam. Pada soal
yang diberikan, subjek ST dan SR menerjemahkan soal dengan
menggunakan simbol dalam mengidentifikasi ukuran, sedangkan
subjek SS merepresentasikan soal dengan menggunakan gambar
bangun datar. Namun pada soal yang berbeda, subjek juga
menerjemahkan soal dengan menggunakan pemodelan atau formula
tertentu. Hal tersebut menunjukkan bahwa ketiga subjek mampu
menerjemahkan soal dengan cara yang berbeda.
c. Analisis Indikator B1 Merancang strategi untuk menemukan solusi
matematika.
Ketiga subjek (ST,SS,SR) rata-rata menyusun bentuk
penyelesaian soal dengan memilih rumus yang dianggap tepat sesuai
dengan unsur-unsur yang telah diidentifikasi pada soal yang diberikan.
Misalnya pada salah satu soal yang diberikan berupa ilustrasi bangun
datar segitiga, subjek merancang bahwa rumus yang tepat adalah
dengan menerapkan teorema phytagoras “c = √ ”, namun
subjek yang berbeda menganggap bahwa rumus luas segitiga
x a x
t” adalah yang tepat untuk menjawab soal tersebut.
86
d. Analisis Indikator B2 Menerapkan konsep matematika yang diperlukan
selama proses menemukan solusi dengan cara representasi geometris
serta menganalisis data.
Kemampuan ketiga subjek (ST,SS,SR) dalam menggunkan
konsep yang diperlukan pada penyelesaian soal melalui representasi
geometris belum seluruhnya mampu dicapai oleh subjek sesuai dengan
indikator soal. Mislanya pada salah satu soal yang diberikan, terdapat
subjek yang mnyelesaikan soal dengan rumus perbandingan atau
peluang, yang seharusnya dapat diselesaikan dengan rumus yang
mengarah pada representasi gometris misalnya phytagoras atau pun
rumus luar persegi panjang. hal tersebut menunjukkan bahwa
ketercapaian ketiga subjek pada indikator B2 belum seluruhnya
tercapai.
e. Analisis Indikator C1 Menafsirkan kembali hasil penyelesaian yang
diperoleh ke dalam konteks persoalan dunia nyata.
Terdapat subjek yang mampu mengaitkan soal PISA yang
diberikan dengan konteks dunia nyata baik secara tertulis maupun
lisan. Pada bentuk tes tertulis, subjek mengubah satuan cm menjadi
satuan km dengan interpretasi soal dengan objek dunia nyata
(misalnya pada soal luas penyebaran minyak dilaut). Namun, pada tes
wawancara ketiga subjek (ST,SS, SR) mampu menyebutkan contoh-
contoh pengaplikasian ilustrasi bangun datar pada benda-benda
dikehidupan nyata. Hal tersebut menunjukkan bahwa, kemampuan
ketiga subje pada indikator C1 dapat dicapai.
87
f. Analisis Indikator C2 Menjelaskan alasan mengapa hasil atau
kesimpulan tersebut sesuai dengan konteks persoalan yang diberikan.
Pada ketiga soal yang diberikan, rata-rata ketiga subjek
(ST,SS,SR ) juga mampu memberikan hasil akhir penyelesaian soal
berupa kesimpulan. Pada tes tertulis, subjek mampu menuliskan hasil
akhir yang diperoleh. Begitupun pada tes wawancara, subjek juga
mampu menyebutkan hasil yang diperoleh serta alasan penggunaan
rumus atau formula yang telah digunakan. Hal tersebut menunjukkan
bahwa, rata-rata subjek mampu menunjukkan ketercapaian pada
indikator C2.
2. Analisis Kemampuan Literasi Matematika pada Tiap Subjek
a. Analisis kemampuan literasi matematika siswa dalam
menyelesaiakan soal PISA konten space and shape pada subjek ST.
Berdasarkan hasil data yang telah dipaparkan sebelumnya,
maka dapat disimpulkan bahwa Subjek ST telah memenuhi indikator
soal yang diberikan. Baik secara tes tertulis melalui tes soal PISA
konten space and shape maupun tes wawancara. Hal ini dibuktikan
dengan ketercapaian skor hasil analisis data oleh subjek ST sebanyak
68 skor. Dari skor yang diperoleh, dinyatakan bahwa subjek ST
memiliki tingkat kemampuan literasi matematika yang “tinggi”
dengan perolehan yang kurang dari 4 poin mencapai skor maksimal
yakni 72 skor.
Ditinjau dari aspek formulate (merumuskan) yakni
kemampuan siswa dalam merumuskan masalah secara matematis,
88
subjek ST mampu mencapai kedua indikator dari aspek matematika
tersebut. Dari ketiga nomor soal yang diberikan, subjek ST telah
menunjukan ketercapaian pada indikator kemampuan siswa dalam
mengidentifikasi aspek-aspek matematika dalam permasalahan (A1).
Hal ini dibuktikan berdasarkan hasil tes tertulis, dimana siswa ST
dapat mengidentifikasi informasi-informasi yang diketahui maupun
yang ditanyakan pada muatan soal yang diberikan. Juga pada hasil
tes wawancara, subjek ST dapat menganalisis hal-hal yang diketahui
dan ditanyakan dari soal. Begitu pula pada ketercapaian indikator
kemampuan siswa dalam menerjemahkan suatu soal kedalam bahasa
matematika melalui bentuk pemodelan tertentu atau menggunakan
simbol (A2). Subjek ST dapat dikatakan memenuhi indikator A2, hal
ini dapat dibuktikan pada penyelesaian soal dengan
merepresentasikan informasi secara matematika menggunakan
simbol atau satuan. Misalnya pada penyelesaian soal, siswa
menggunakan simbol “p” yang menyatakan panjang dan “l” yang
menyatakan lebar serta menerjemahkan soal dengan menggunakan
pemodelan atau formula tertentu yakni rumus phytagoras.
Ditinjau dari aspek employ (menerapkan) yakni
menggunakan konsep fakta, prosedur dan penalaran dalam
matematika. Subjek ST juga telah menunjukkan ketercapaiannya
pada kedua indikator aspek matematika tersebut. Pada indikator B1
yakni kemampuan merancang strategi untuk menemukan solusi
matematika dapat diterapkan dengan baik oleh siswa ST. Hal ini
89
dibuktikan pada hasil tes wawancara bagaimana siswa mampu
menjabarkan secara runtut langkah-langkah yang digunakan dalam
menyelesaikan persoalan yang diberikan. Begitu juga pada indikator
B2 yakni menerapkan konsep matematika yang diperlukan selama
proses menemukan solusi dengan cara representasi geometris serta
menganalisis data. Pada ketiga soal yang diberikan (soal nomor 1, 2,
dan 3), subjek ST dapat menyelesaiakan soal PISA yang diberikan
dengan representasi geometris. Misalnya pada penyelesaian soal
nomor 1, subjek ST menyelesaiakn soal dengan merepresentasikan
ilustrasi tumpahan minyak kebentuk persegi panjang, sehingga pada
tahap penyelesaian soal, subjek ST menerapakan rumus luas persegi
panjang untuk menemukan hasil atau luas penyebaran minyak.
Ditinjau dari aspek interpret (menafsirkan) yakni
kemampuan menginterpretasi, mengaplikasikan dan mengevaluasi
luaran matematika. Aspek tersebuat meliputi 2 indikator soal yakni
manfsirkan kembali hasil penyelesaian yang diperoleh kedalam
konteks persoalan dunia nyata (C1) serta menjelaskan alasan hasil
dan kesimpulan tersebut sesuai dengan konteks persoalan yang
diberikan (C2). Berdasarkan ketiga soal yang diberikan, subjek ST
telah mencapai indikator pada soal nomor 1. Namun pada soal nomor
2 dan 3, subjek ST belum mencapai indikator pada salah satu hasil
tesnya yakni hasil tes tertulis, dimana siswa belum bisa menafsirkan
persoalan yang diberikan kedalam kontek dunia nyata, namun
sebaliknya pada hasil wawancara siswa tersebut justru mampu
90
menganalisis nya secara mendalam misalnya siswa mampu
menyebutkan pengaplikasian segitiga pada kehidupan sehari-hari
serta menginterpretasikan satuan “cm” pada soal menjadi “km” pada
ehidupan nyata. Selanjutnya ketercapaian pada indikator C2, subjek
ST mampu mencapai inpdikator pada ketiga soal yang diberikan
dengan menyimpulkan hasil akhir yang didapatkan serta pada hasil
tes wawancara siswa mampu menguraikan secara rinci alasan dari
simpulan yang telah dibuat.
b. Analisis kemampuan literasi matematika siswa dalam
menyelesaiakan soal PISA konten space and shape pada subjek SS
Berdasarkan hasil data yang telah dipaparkan sebelumnya,
maka dapat disimpulkan bahwa Subjek SS telah memenuhi beberapa
indikator soal yang diberikan. Baik secara tes tertulis melalui tes
soal PISA konten space and shape maupun tes wawancara. Hal ini
dibuktikan dengan ketercapaian skor hasil analisis data oleh subjek
SS sebanyak 56 skor. Dari skor yang diperoleh, dinyatakan bahwa
subjek SS memiliki tingkat kemampuan literasi matematika yang
“tinggi”. Perolehan skor tersebut menujukkan bahwa subjek SS
hampir mencapai skor maksimum yakni kurang dari 16 skor untuk
mencapai 72 skor.
Ditinjau dari aspek formulate (merumuskan) yakni
kemampuan siswa dalam merumuskan masalah secara matematis,
subjek SS mampu mencapai indikator dari aspek matematika
tersebut. Pada indikator A1 yakni mengidentifikasi aspek-aspek
91
matematika dalam permasalahan, siswa SS telah mencapai indikator
pada soal nomor 1, namun pada soal nomor 2 dan 3 siswa belum
mampu mencapai indikator soal pada tes tertulis. Hal ini dibuktikan
berdasarkan hasil tes, dimana subjek SS tidak menuliskan hal-hal
yang diketahui dan ditanyakan dalam soal yang diberikan. Namun,
justru sebaliknya pada tes wawancara subjek SS mampu
menguraikan apa saja yang diketahui dan ditanyakan dalam soal.
Pada ketercapaian indikator kemampuan siswa dalam
menerjemahkan suatu soal kedalam bahasa matematika melalui
bentuk pemodelan tertentu atau menggunakan simbol (A2). Subjek
SS mampu mencapai indikator pada ketiga soal yang diberika baik
secara tertulis maupun secara lisan. Hal ini dapat dibuktian pada
kemampuan siswa dalam merepresentasikan soal kedalam bentuk
pemodelan matematika. Misalnya pada soal nomor 3, siswa SS
menggunakan simbol (abjad) sebagai bentuk pengkodean setiap
sudut segitiga agar lebih memudahkan delam menganalisis jawaban.
Ditinjau dari aspek employ (menerapkan) yakni
menggunakan konsep fakta, prosedur dan penalaran dalam
matematika. Subjek SS juga telah menunjukkan ketercapaiannya
pada indikator aspek matematika tersebut. Kemampuan merancang
strategi untuk menemukan solusi matematika (B1), pada salah satu
soal indikator tersebut tidak dapat dicapai oleh subjek SS. Namun
diluar dari pada itu subjek SS mampu menguraikan dengan rinci
strategi penyelesaian masalah dari soal yang diberikan. Selanjutnya
92
pada indikator B2 yakni menerapkan konsep matematika yang
diperlukan selama proses menemukan solusi dengan cara
representasi geometris serta menganalisis data. Pada ketiga soal yang
diberikan (soal nomor 1, 2, dan 3), subjek SS dapat menyelesaiakan
soal PISA yang diberikan dengan representasi geometris. Misalnya
pada penyelesaiansoal nomor 1, siswa merepresentasikan ilustrasi
tumpahan minyak tersebut berbentu layaknya lingkaran, olehnya itu
subjek SS menggunakan rumus luas lingkaran dalam mencari luas
penyebaran minyak. Juga pada soal nomor 3, subjek SS
merepresentasikan ilustrasi kuda-kuda rumah kedalam bentuk
bangun datar segitiga sama sisi dan menyelesaiaknnya dengan
membagi dua segitiga sama sisi kedalam bentuk segitiga siku-siku
lalu menerapkan rumus segitiga phytagoras.
Ditinjau dari aspek interpret (menafsirkan) yakni
kemampuan menginterpretasi, mengaplikasikan dan mengevaluasi
luaran matematika. Pada indikator Menafsirkan kembali hasil
penyelesaian yang diperoleh kedalam konteks persoalan dunia nyata
(C1), siswa SS belum mampu seutuhnya mencapai indikator dari
ketiga soal yang telah diberikan. Hal ini dibuktikan pada hasil
jawaban tes tertulis siswa nomor 1,2, dan 3 menunjukkan bahwa
siswa belum mampu menginterpretasikan informasi pada soal
kedalam konteks dunia nyata, namun sebaliknya justru pada tes
wawancara siswa dengan fasih menjabarkan hal tersebut dengan
contoh aplikasi kehidupan sehari hari. Misalnya pada soal nomor 2,
93
ketika subjek SS ditanyakan mengenai contoh benda dalam
kehidupan sehari-hari yang berbentuk kubus layaknya dadu, subjek
SS menyebutkan “Bangunan Ka’bah” sebagai penerapan bangun
ruang kubus. Selanjutnya pada indikator C2 yaitu menjelaskan
alasan hasil atau simpulan sesuai dengan konteks persoalan yang
diberikan. Berdasarkan ketiga soal yang diberikan, subjek SS telah
mencapai indikator pada soal nomor 1 dan 3 baik secara tertulis
maupun lisan. Namun pada soal nomor 2, subjek SS sama sekali
belum mencapai indikator berdasarkan hasil tes tertulis dan tes
wawancara. Pada soal nomor 2, subjek SS tidak dapat memberikan
alasan maupun simpulan penyelesaian masalah.
c. Analisis kemampuan literasi matematika siswa dalam
menyelesaiakan soal PISA konten space and shape pada subjek SR
Berdasarkan hasil data yang telah dipaparkan sebelumnya,
maka dapat disimpulkan bahwa Subjek SR belum mampu mencapai
beberapa indikator soal yang diberikan melalui tes PISA konten
space and shape baik secara tertulis maupun lisan (wawancara).
Oleh karena itu perolehan skor pada ketiga soal oleh siswa SR yakni
46 skor dengan masing-masing skor soal nomor 1 dan 3 yakni 18
skor serta soal nomor 2 yaitu 10 skor. Sehingga hal ini
menunjukkan kemampuan literasi matematika siswa pada kategori
“sedang”.
Ditinjau dari aspek formulate (merumuskan) yakni
kemampuan siswa dalam merumuskan masalah secara matematis.
94
Pada aspek tersebut meliputi dua indikator yakni kemampuan siswa
dalam mengidentifikasi aspek-aspek matematika dalam
permasalahan (A1) serta Kemampuan siswa dalam menerjemahkan
suatu soal kedalam bahasa matematika melalui bentuk pemodelan
tertentu atau menggunakan simbol (A2). Pada indikator A1, subjek
SR telah mencapai indikator dalam menyelesaiakan soal nomor 1
dan nomor 3 baik secara lisan maupun tulisan. Namun pada soal
nomor 2, subjek SR belum mampu mengidentifikasi informasi pada
soal sehingga dikategorikan belum mampu mecapai indiator A1 pada
soal nomor 2. Begitu pula pada indikator A2, subjek SR belum
seutuhnya mencapai indikator ketiga soal yang diberikan.
Ditinjau dari aspek employ (menerapkan) yakni
menggunakan konsep fakta, prosedur dan penalaran dalam
matematika. Subjek SR juga telah menunjukkan ketercapaiannya
pada kedua indikator aspek matematika tersebut. Pada indikator B1
yakni kemampuan merancang strategi untuk menemukan solusi
matematika, subjek SR telah mencapai indikator pada ketiga soal
yang telah diberikan baik secara tulisan maupun lisan. Namun pada
indikator B2 yakni menerapkan konsep matematika yang diperlukan
selama proses menemukan solusi dengan cara representasi geometris
serta manganalisis data. Subjek SR telah mencapai indikator tersebut
pada soal nomor 2 dan nomor 3, namun pada soal nomor 1 masih
terdapat hasil tes yang belum tercapai.
95
Ditinjau dari aspek interpret (menafsirkan) yakni
kemampuan menginterpretasi, mengaplikasikan dan mengevaluasi
luaran matematika. Aspek tersebuat meliputi 2 indikator soal yakni
manfsirkan kembali hasil penyelesaian yang diperoleh kedalam
konteks persoalan dunia nyata (C1) serta menjelaskan alasan hasil
dan kesimpulan tersebut sesuai dengan konteks persoalan yang
diberikan (C2). Berdasarkan dari ketiga soal yang diberikan, subjek
SR belum mecapai indikator secara sempurna. Pada soal nomor 2,
subjek SR tidak dapat mencapai indikator C1 maupun C2, begitu
pula dengan soal nomor 1 dan nomor 3 masih terdapat hasil tes yang
tidak tercapai. Berdasarkan hasil analisis data tersebut, dapat
dikatakan bahwa subjek SR masih kurang dalam kemampuan
menyimpulkan hasil penyelesaian soal serta mengaitkan persoalan
kedalam konteks dunia nyata.
Tabel 4.8 Perbedaan Hasil Analisis Data setiap Subjek
a. Soal Nomor 1
Indi
kator
ST SS SR
K
kod
e
Keterangan
K
kod
e
Keterangan
K
kod
e
Keterangan
A1 √ ST mampu
menyebutkan
apa yang
diketahui
dengan benar
dalam soal
namun tidak
√ SS dapat
menyebutkan
apa yang
diketahui dan
ditanyakan
dalam soal
dengan tepat
√ SR mampu
menyebutkan
dan menuliskan
aspek yang
diketahui dan
ditanyakan
dalam soal
96
menulisnya
pada lembar
jawaban.
Sedangkan apa
yang
ditanyakan
pada soal dapat
dituliskan dan
disebutkan
dengan tepat.
secara lisan
namun tidak
pada tes
tertulis.
dengan benar.
A2 √ ST
menerjemahka
n soal dengan
penggunaan
simbol “p” dan
“l” sebagai
representasi
“panjang dan
lebar” serta
penggunaan
satuan cm dan
km yang
menunjukan
satuan ukuran.
√ SS
menunjukkan
kemampuanny
a dalam
menerjemahka
n informasi
pada soal
kedalam
bentuk
pemodelan
dengan
merepresentasi
kan gambar
penyebaran
minyak pada
lautan kedalam
bentuk
lingkaran.
√ SR mampu
merepresentasik
an panjang dan
lebar pada soal
dengan
menuliskannya
dengan simbol
“p” (panjang)
dan “l” (lebar)
B1 √ ST
menyusun
strategi serta
mencari solusi
√ SS secara
tertulis
menerapkan
penggunaan
√ SR masih
kebingunan
dalam
menyebutkan
97
penyelesaian
soal
matematika
yang diberikan
dengan
menggunakan
rumus luas
persegi
panjang
dengan hasil
yang tepat.
rumus luas
lingkaran
yang sesuai
dari bentuk
ilustrasi
gambar
dugaannya.
strategi
penyelesaian
soal. Namun
secara tertulis,
subjek
menggunakan
rumus
perbandingan.
B2 √ ST
menganalisis
soal yang
diberikan
dengan
representasi
geometris
yakni
menerapkan
rumus L = p x
l serta
menyelesaikan
soal dengan
jawaban yang
tepat.
√ SS
menyelesaikan
soal dengan
representasi
geometris,
penerjemahan
informasi
kedalam model
matematika
dengan
menggunakan
rumus luas
setengah
lingkaran
.
√ SR
menemukan
solusi
penyelesaian
soal dengan
rumus
perbandingan,
namun dengan
hasil jawaban
yang kurang
tepat.
C1 √ ST
menafsirkan
kembali
jawaban yang
diperoleh
kedalam
√ SS mampu
menafsirkan
kembali
jawaban yang
diperoleh
kedalam
√ SR belum
mampu
menafsirkan
kembali hasil
yang telah
diperoleh
98
konteks dunia
nyata dengan
mengkonveksi
kembali satuan
dari jawaban
yang
didapatkan
yakni satuan
“cm” pada
gambar
menjadi satuan
“km” pada
kehidupan
nyata
konteks dunia
nyata hal ini
dibuktikan
berdasarkan
hasil
wawancara.
kedalam konteks
persoalan dunia
nyata
C2 √ ST mampu
menuliskan
dan
menyebutkan
simpulan hasil
jawaban akhir
dengan tepat.
√ SS
mampu
menuliskan
dan
menyebutkan
simpulan
jawaban yang
diperoleh
meskipun
dengan hasil
yang belum
tepat.
√ SR dapat
menyimpulkan
kembali
jawaban yang
telah didapatkan
secara tertulis
dan lisan namun
hasil yang
didapatkan
belum tepat.
b. Soal Nomor 2
Indi
kator
ST SS SR
K
ko
de
Keterangan
K
ko
de
Keterangan
K
ko
de
Keterangan
99
A1 √ ST
mampu
mengidentifi
kasi aspek-
aspek yan
diketahui dan
ditanyakan
dalam soal
dengan tepat
secara lisan.
√ SS mampu
menyebutkan
apa yang
diketahui dan
ditanyakan
dalam soal,
namun secara
tertulis belum
tercapai
√ SR tidak
mampu
mengidentifikasi
informasi yang
diketahui dalam
soal baik secara
tertulis maupun
lisan.
A2 √ ST
memberikan
pemodelan
yakni pada
jumlah titik
dadu yang
Nampak dari
atas siswa ST
menuliskan
dengan
pemodelan
matematika
yaitu “ 2 + 5
+ 5 + 4 + 1”
√ SS mampu
menerjemahka
n suatu soal
kedalam
bahasa
matematika
baik secara
tertulis
maupun lisan
√ SR mempu
menerjemahkan
soal kedalam
bahasa
matematika
namun belum
mampu
mneyebutkan
informasi pada
soal dalam
pemodelan
matematika.
B1 √ ST dapat
merancang
strategi untuk
menemukan
solusi
matematika
dari soal
yang telah
√ SS secara
tertulis belum
mampu
menyususun
startegi
penyelesaian
masalah.
Namun
√ SR
merancang
solusi
penyelesaian
masalah dengan
membuat
himpunan titik-
titik dadu serta
100
diberikan
baik secara
lisan maupun
tulisan.
melalui tes
wawancara,
siswa mau
menjelaskan
secara runtut.
dapat
menjelaskannya
secara lisan.
B2 √ ST
menyelesaika
n soal dengan
cara
menghitung
jumlah angka
yang terlihat
pada dadu
dengan
pemodelan “
2 + 5 + 5 + 4
+ 1”. Melalui
tes
wawancara,
ST juga
mampu
menguraikan
nya secara
runtut.
√ SS mampu
menuliskan
jawaban dari
soal yang
diberikan serta
memberikan
pernyataan
terkait
langkah-
langkah yang
dilakukan
dalam
menyelesaiaka
n soal melalui
tes wawancara.
√ SR
menerapkan
konsep
matematika
dengan cara
menganalisis
data dan
menyelesaikan
soal
menggunkan
rumus peluang.
C1 √ ST
mampu
menafsirkan
kembali
jawaban yang
diperoleh
kedalam
konteks dunia
√ SS mampu
menafsirkan
kembali hasil
yang
didapatkan
kedalam
konteks dunia
nyata, namun
×
SR secara
tertulis dan lisan
belum mampu
mengaitkan
proses
penyelesaian
masalah
kedalam konteks
101
nyata melalui
wawancara.
secara tertulis
belum tercapai.
dunia nyata.
C2 √ ST
mampu
menyebutkan
alasan
mengapa
hasil
kesimpulan
tersebut
sesuai dengan
konteks
persoalan
yang
diberikan.
Serta hasil
yang
diperoleh
juga tepat.
×
SS belum
mampu
mencapai
indikator soal
secara tertulis
maupun lisan.
×
SR belum
mampu
menjelaskan
alasan mengapa
hasil atau
kesimpulan
tersebut sesuai
dengan konteks
persoalan yang
diberikan.
c. Soal Nomor 3
Indi
kator
ST SS SR
K
ko
de
Keterangan
K
ko
de
Keterangan
K
ko
de
Keterangan
A
1
√ ST dapat
mengidentifi
kasi aspek
matematika
pada soal
PISA dengan
√ SS tidak
menuliskan
informasi yang
diketahui dan
ditanyakan
pada soal.
√ SR dapat
menuliskan
informasi yang
diketahui dan
ditanyakan
dalam soal
102
tepat. Siswa
menyebutkan
panjang
kuda-kuda
rumah yakni
24 m serta
sisi miring
kuda-kuda
rumah 13 m.
Namun,
berdasarkan
tes wawancara,
Siswa SR
mampu
menyebutkan
informasi yang
diketahui pada
soal yang
diberikan.
dengan tepat.
A2 √ ST
mampu
menerjemahk
an soal
kedalam
bahasa
matematika
dengan
menggunaka
n pemodelan
formula.
√ SS
menerjemahka
n soal kedalam
bahasa
matematika
dengan
menggunakan
pemodelan
gambar
bangun datar
segitiga. Dan
menggunaan
simbol huruf
pada setiap
sudut segitiga
“ A, B, C”
√ SR
menerjemahkan
soal kedalam
bahas
amatematika
dengan
menggunakan
pemodelan akar
kuadrat pada
penerapan
rumus
phytagoras
B1 √ ST
merancang
startegi
menggunaka
n rumus
phytagoras
√ SS mampu
merancang
strategi
penyelesaian
soal yang
diberikan,
√ SR
merancang
strategi
penyelesaian
soal dengan
menggunakan
103
dengan
pemodelan
akar kuadrat
“
√ ”
.
melalui
penggunaan
notasi ataupun
formula
matematika.
rumus
phytagoras.
Dengan bentuk
pemodelan
“√ ”.
B2 √ ST
menerapkan
konsep
geometri
matematika
yakni
ilustrasi atap
rumah
direpresentasi
kan kedalam
bangun datar
segitiga.
√ SS
menerapkan
rumus
Phytagoras
untuk
menentukan
salah satu sisi
segitiga siku-
siku (kuda-
kuda rumah)
melalui
penggunaan
notasi yakni
“CD2 = BC
2 –
BD2”.
√ SR
menggunakan
rumus
phytagoras
tanpa
menentukan
panjang sisi
segitiga segitiga,
yakni dengan
menggunakan
panjang sisi
segitiga sama
sisi yaitu 24 m
sehingga
hasilnya belum
tepat.
C1 √ ST
mampu
menafsirkan
kembali
jawaban yang
diperoleh
kedalam
konteks dunia
nyata yakni
menyebutkan
√ SS secara
lisan mampu
menyebutkan
contoh
pengaplikasian
segitiga dalam
kehidupan
sehari-hari
yaitu
“penggaris
√ SR yang
menyatakan
bahwa hasil
akhir yang
didapatkan
merupakan
tinggi kuda-
kuda yang
ditanyakan yaitu
20 meter serta
104
contoh
pengaplikasia
n segitiga
dalam
kehidupan
sehari-hari
yaitu
“Hanger
pakaian”.
segitiga”
sebagai bentuk
penafsiran soal
kedlam
konteks dunia
nyata.
menyebutkan
contoh
pengaplikasian
segitiga dalam
kehidupan
sehari-hari yaitu
“tower”.
C2 √ ST
menyimpulka
n kembali
hasil akhir
yang telah
didapatkan
dengan
menuliskan “
jadi, tinggi
kuda-kuda
tersebut
adalah 5 m”.
√ SS mampu
simpulan
penyelesaian
soal dengan
menuliskan
bahwa “tinggi
kuda-kuda
rumah = 5 m”.
×
SR belum
mampu
menuliskan
kembali
simpulan hasil
jawaban. Begitu
juga
berdasarkan
hasil
wawancara,
siswa SR belum
mampu
menjelaskan
alasan mengapa
kesimpulan
tersebut sesuai
dengan konteks
persoalan yang
diberikan.
105
C. Keterbatasan Penelitian
Adapun keterbatasan dalam penelitian ini yakni proses
pengumpulan data dilakukan secara virtual atau daring dikarenakan
penyesuaian dengan kondisi saat ini (Pandemi Covid-19). Segala bentuk
pengumpulan data terhadap subjek penelitian baik tes tertulis (tes awal dan
tes soal PISA) maupun tes wawancara dilakukan secara virtual melalui
aplikasi penunjang.
106
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan pada hasil serta pembahasan yang telah disajikan
maka ditarik kesimpulan bahwa hasil dari analisis data terkait kemampuan
literasi matematika siswa dalam menyelesaikan soal PISA konten space
and shape melalui pemilihan subjek ST, SS, serta SR pada siswa SMP
Negeri 13 Makassar adalah sebagai berikut.
1. Subjek ST memiliki kemampuan literasi matematika yang “tinggi”,
karena telah memenuhi semua indicator. Berdasarkan dari hasil anasis
tes tertulis dan wawancara, Subjek ST memperoleh jumlah keseluruhan
skor 68. Perolehan nilai pada soal 1 yaitu sebesar 24 skor, pada soal
nomor 2 yaitu 22 skor dan pada soal nomor 3 juga mendapatkan 22
skor.
2. Subjek SS memiliki kemampuan literasi matematika yang “tinggi”,
karena telah memenuhi beberapa indikator. Berdasarkan dari hasil
ketiga soal tersebut SS memperoleh jumlah keseluruhan skor 56 dari
perolehan nilai pada soal 1 yaitu sebesar 22 skor, pada soal nomor 2
yaitu 14 skor karena terdapat satu indikator yang tidak tercapai yaitu
indikator C2. Selanjutnya pada soal nomor 3 siswa SS mendapatkan 20
skor.
3. Subjek SR memiliki kemampuan literasi matematika dengan predikat
“sedang”, hal ini dikarenakan terdapat beberapa indikator yang tidak
tercapai baik berdasarkan hasil tes tertulis maupun tes wawancara. Pada
106
107
soal nomor 2, siswa S3 belum mampu mencapai indikator A1, C1, dan
C2 Berdasarkan dari hasil ketiga soal tersebut SR memperoleh jumlah
keseluruhan skor 46 dari perolehan nilai pada soal 1 yaitu sebesar 18
skor, pada soal nomor 2 yaitu 10 skor serta soal nomor 3 yakni 18 skor
karena terdapat 1 indikator soal yang tidak tercapai yakni indikator C2.
B. Saran
Didasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP
Negeri 13 Makassar, maka dapat disarankan kepada :
1. Guru mata pelajaran matematika dapat menerapkan sistem
pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan kemampuan
literasi matematika siswa melalui pembahasan contoh soal-soal PISA
dan sejenisnya.
2. Siswa hendaknya lebih sering berlatih menyelesaikan soal-soal sebagai
bentuk latihan yang berorientasi pada standar PISA. Serta dapat lebih
memahami indikator-indikator peningkatan kemampuan literasi
matematika.
3. Peneliti selanjutnya agar dapat lebih memperluas cakupan penelitian
terkait kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal ditinjau dari
konten dan proses PISA yang telah ditetapkan, atau tidak hanya
mengacu pada konten space and shape saja.
108
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Zainal. Kadir dan Arapu,La. 2020. Analisis Kesalahan Siswa Kelas IX
SMP 2 Kendari dalam Menyelesaikan Soal Literasi Matematis. Jurnal
Amal Pendidikan. Vol 1(1): 52-62. FKIP Universitas Halu Oleo.
Afriyanti, Ice. Wrdono dan Kartono. 2018. Pengembangan Literasi Matematika
Mengacu PISA melalui Pembelajaran Abad 21 Berbasis Teknologi.
Prosiding. Universitas Negeri Semarang.
Astuti, Rika Saliha Setia Dewi. 2018. Pengembangan soal matematika model
PISA untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis siswa kelas IX
SMP N egeri 4 Bandar Lampung. Skripsi. Diterbitkan oleh : Universitas
Islam Negeri Raden Intan Lampung.
Herutomo, Rezky Agung. Hajeniati, Nining dan Mustari, Facharuddin. 2020.
Model Problem based learning berpendekatan matematika realistic untuk
mendukung literasi matematika siswa. Jurnal Pendidikan Matematika. Vol
11 (1) : 25-38.
Hidayati Vivi Rachmatul. Wulandari, Nourma Pramestie. Maulyda, Mohammad
Archi. Erfan, Muhammad dan Rosyidah, Awal Nur Kholifatur. 2020.
Literasi Matematika calon guru sekolah dasar dalam menyelesaikan
maslah PISA konten space and shape. Jurnal Pembelajaran Matematika
Inovatif. Vol 3 (3) : 195-202.
Kholil, Muhammad dan Putra, Eric Dwi. 2019. Kemampuan Komunikasi
Matematis Siswa dalam Menyelesaikan Soal PISA Konten Space and
Shape. Indonesian Journal of Mathematics and Natural Science
Education. Vol 1 (1) :53-64.
Kurniawati, Iis dan Kurniasari, Ika. 2019. Literasi matematika Siswa dalam
Menyelesaiakan Soal PISA Konten Space and Shape ditinjau dari
Kecerdasan Majemuk. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika. Vo. 8(20) :
441-448.
Mansur, Nabila. 2018. Melatih Literasi Matematika Siswa Dengan Soal PISA.
Prosiding. Universitas Negeri Malang.
Mujib. Mardiyah dan Suherman. 2020. STEM : Its impact to mathematics literacy
and multiple intelligences. Journal of science and Mathematics Education.
Vol 3(1) : 66-73.
Nurutami, Aulia dan Setyawan, Fariz. 2019. Kemampuan Literasi Matematika
Siswa Berdasarkan Konten PISA. Wacana Akademika : Majalah Ilmiah
Kependidikan. Vol 3 (1) : 11-20.
109
OECD. 2017. PISA 2015 Assesment and Analytical Framework : Science,
Reading Mathematic, Financial Literacy and Collaborative Problem
Solving, Revised Edition. Paris: PISA Publishing.
_____. 2019. PISA 2018 Assesment and Analytical Framework. Paris: PISA
Publishing.
Pernandes, Ozi dan Asmara, Adi. 2020. Kemampuan Literasi Matematis melalui
Model Discovery Learning di SMP. Jurnal Pendidikan Matematika
Reflesia. Vol 5 (1): 140-147.
Prasetyo, Hendri dan Salman, A.N.M. 2020. Pengembangan Soal Matematika
PISA Menggunakan Konteks Kalimantan Timur. Jurnal Pedagogik. Vol
3(1) : 1-44.
Pratiwi, Devi Anggraeni. Dkk. 2019. Level Literasi matematika siswa dalam
menyelesaikan soal PISA konten change and relationship berdasarkan
gaya kognitif. Jurnal kadikma. Vol 10 (3) : 1-14.
Pratiwi, Indah. 2019. Efek Program PISA terhadap Kurikulum di Indonesia.
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Vol 4 (1) : 51-71.
Puspitasari dan Ratu, Novisita. 2019. Deskripsi Pemahaman Konsep Siswa dalam
Menyelesaikan Soal PISA pada Konten Space and shape. Jurnal
Pendidikan Matematika. Vol 8(1):155-166.
Rangkuti, F. 2016. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta. PT
Gramedia Pustaka Utama.
Sasongko,Tito Putra Mahendratama. Dkk. 2016. Pengembangan Paket Soal Model
PISA Konten Space and Shape untuk Mengetahui Level Literasi
Matematika Siswa SMP. Jurnal Edukasi. Vol. 3(1):27-32.
Soenarjadi, Gatot. 2020. Profil Pemecahan Masalah Siswa pada Masalah
Geometri ditinjau dari Perbedaan Jenis Kelamin dan Gaya Belajar. Jurnal
Riset Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran. Vol 3 (2): 78-91.
Sulistiowati, D L. Herman,T dan Jupri, A. 2019. Student Difficulties in solving
geometry problem based on Van Hiele thingking level. Journal of Physics
Conference series. Vol 1157 (4) : 042118. IOP Publishing.
Sutama. Sofia dan Novitasari, Meggy. 2019. Analisis Kemampuan Penyelesaian
Soal Matematika Beriorentasi PISA dalam Konten Perubahan dan
Hubungan pada Siswa SMP. Jurnal Varidika. Vol 31 (2):29-36.
Tabun, Heka M. Taneo,Prida N L dan Daniel, Farida. 2020. Kemampuan Literasi
Matematis Siswa pada Pembelajaran Model Problem Basic learning
(PBL). Jurnal Pendidikan Matematika. Vol 10 (1) : 1-8.
110
Taruna, T.2017. Analisis Organisasi dan Pola-pola Pendidikan. Semarang: SCU
Knowledge Media.
Zahid, Muhammad Zuhair. 2020. Telaah Kerangka Kerja PISA 2021 : era
integrasi computational thingking dalam bidang matematika. Prosiding.
Vol 3 : 706-713.
111
LAMPIRAN
112
Lampiran 1. Kisi-kisi Soal Tes Awal
KISI-KISI SOAL TES AWAL
A. MATERI KELAS VII
Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan No. Soal
Bilangan
Bentuk Aljabar
Persamaan dan
Pertidaksamaan
Linear Satu
Variabel
Aritmetika
Sosial
Segiempat dan
segitiga
- Operasi penjumlahan dan pengurangan
Bilangan Bulat
- Memahami penjumlahan dan
pengurangan bentuk aljabar
- Memahami perkalian dan
pembagianpersamaan linear satu
variabel
- Memahami keuntungan dan kerugian
- Mengenal bangun datar segitiga dan
segiempat
- Memahami keliling dan luas segitiga
1
2
3
4
5
B. MATERI KELAS VIII
Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan No. Soal
Fungsi
Sistem persaman
linear dua variabel
Pemfaktoran
Lingkaran
Bangun ruang sisi
datar
Menentukan;
- suatu nilai fungsi f (x) dan
- rumus suatu fungsi
Menentukan model matematika dari
sebuah informasi
Menyederhanakan bentuk faktorisasi
Menentukan Luas sebuah lingkaran
Menentukan luas sebuah kubus
6
7
8
9
10
113
Lampiran 2. Instrumen Tes Awal
LEMBAR SOAL TES AWAL
KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA
Sekolah : SMP Negeri 13 Makassar
Mata Pelajaran : Matematika
Waktu : 60 menit
PETUNJUK PENGERJAAN SOAL
1. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal !
2. Tuliskan nama, kelas, dan nomor urut Anda pada lembar jawaban yang telah
disediakan !
3. Kerjakan secara mandiri (individu) !
4. Tidak diperbolehkan menggunakan alat bantu hitung (kalkulator dan
sejenisnya) !
5. Bacalah soal dengan teliti sebelum Anda mnegerjakan !
Nama :
Kelas :
No. Urut :
Pilihlah jawaban yang benar dibawah ini dan berikan alasannya !
A. PELAJARAN MATEMATIKA MATERI KELAS VII
1. Hasil dari 692 + 207 lebih dekat dengan …
a. Hasil dari 600 + 200
b. Hasil dari 700 + 200
c. Hasil dari 700 + 300
d. Hasil dari 900 + 200
Jawaban :
Alasan :
2. Hasil dari penjumlahan 7a + 4b dengan 8a – 6b adalah ...
a. 3a - 14b
b. 15a - 10b
c. 15a + 2b
d. 15a - 2b
Jawaban :
Alasan :
114
3. Hasil kali dari ( x + 10 ) (x +3) adalah...
a.
b.
c.
d.
Jawaban :
Alasan :
4. Pak Dedi membeli motor bekas dengan harga Rp. 4.000.000,00. Dalam
waktu seminggu motor tersebut dijual kembali dengan harga Rp.
4.200.000,00. Berapa Persentasi keuntungan Pak Dedi adalah ....
a. Rp. 3%
b. Rp. 4%
c. Rp. 5%
d. Rp. 6%
Jawaban :
Alasan :
5. Perhatikan gambar dibawah ini !
Besar luas segitiga diatas adalah ....
a. 40 cm2
b. 80 cm2
c. 20 cm2
d. 400 cm2
Jawaban :
Alasan :
4 cm
20 cm
115
B. PELAJARAN MATEMATIKA MATERI KELAS VIII
6. Diketahui fungsi f (x) = 2x + 5, maka nilai f (3) adalah…
a. 9
b. 10
c. 11
d. 12
Jawaban :
Alasan :
7. Berikut ini adalah sistem persamaan linear dua variabel , kecuali…
a. 4x + 3y = 5
-3x + 2y = -8
b. 3x + 2y = 4
x -7y = -17
c. 4a + 3b = 15
5a + 4b = 12
d. 8x + 12 z = 20
5y – 10z = 28
Jawaban :
Alasan :
8. Hasil dari (x – 6) (x-2) adalah…
a. + 8x + 12
b. - 8x + 12
c. + 4x + 12
d. - 8x + 12
Jawaban :
Alasan :
9. Diketahui lingkaran mempunyai jari-jari 7 cm dan phi (
), maka luas
lingkaran tersebut adalah…
a. 152 cm2
b. 153 cm2
c. 154 cm2
d. 155 cm2
Jawaban :
Alasan :
116
10. Perhatikan gambar di bawah ini.
Luas permukaan bangun tersebut adalah…
a. 24
b. 72
c. 94
d. 96
Jawaban :
Alasan :
117
Lampiran 3. Lembar Jawaban Soal Tes Awal
LEMBAR JAWABAN TES AWAL
KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA
1. b. 700 + 200
2. d. ( 7a + 4b) + ( 8a – 6b) = 7a + 4b + 8a + (-6b)
= 7a + 8a+ 4b + (-6b)
= 15a+ (-2b)
= 15a - 2b)
3. a. ( x + 10 ) (x +3) =
=
4. c. PU =
PU =
PU =
Jadi presentasi keuntungan pak Dedi adalah 5%
5. a. Dik : Tinggi = 4 cm, Alas = 20 cm
Penye :
L =
x alas x tinggi
L =
x 20 x 4
L =
x 80
L = 40 cm2
6. c. f (x) = 2x + 5
f (3) = 2(3) + 5
f (3) =11
7. d. Karena terdapat 3 variabel (x, y, dan z)
8. b. (x – 6) (x-2)
= – 2x - 6x + 12
= - 8x + 12.
9. c. L =
L =
L 154 cm2
10. d. Luas permukaan kubus =
= 6 x
= 96 cm3
118
Lampiran 4 . Nilai Hasil Tes Awal Subjek Via Online (whatsapp)
No Nama Nilai
1 AF 100
2 AR 100
3 AIP 100
4 AM 100
5 AMI 100
6 ATNO 80
7 ASR 100
8 EN 100
9 FZK 70
10 FA 100
11 FMM.Y 80
12 GZS 100
13 IYH 100
14 M.RM 100
15 MA.W 80
16 MRR 100
17 MAJS 100
18 MLR 80
19 MRN 100
20 MSA 100
21 NA 90
22 NH 90
23 NN 100
24 NGA 90
25 NFS 90
26 NF 100
27 NNP.B 80
28 PMR 80
29 RNA 90
30 SNA 90
31 SSS 90
32 TRS 100
33 TF 90
34 TU 80
119
Lampiran 5. Hasil Tes Awal Subjek Via Online (whatsapp)
1. Jawaban Hasil Tes Awal AF
120
2. Jawaban Hasil Tes Awal AR
121
3. Jawaban Hasil Tes Awal AIP
122
4. Jawaban Hasil Tes Awal AMPP
123
5. Jawaban Hasil Tes Awal AMI
124
6. Jawaban Hasil Tes Awal ATNO
125
7. Jawaban Hasil Tes Awal AS
126
8. Jawaban Hasil Tes Awal EN
127
9. Jawaban Hasil Tes Awal FZK
128
10. Jawaban Hasil Tes Awal FA
129
11. Jawaban Hasil Tes Awal FM
130
12. Jawaban Hasil Tes Awal GZS
131
13. Jawaban Hasil Tes Awal IYH
132
14. Jawaban Hasil Tes Awal M. RM
133
15. Jawaban Hasil Tes Awal MA
134
Lampiran 6. Instrumen Tes Soal PISA Konten Space and Shape
LEMBAR SOAL TES PISA KONTEN SPACE AND SHAPE
Sekolah : SMP Negeri 13 Makassar
Mata Pelajaran : Matematika
Waktu : 60 menit
PETUNJUK PENGERJAAN SOAL
1. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal !
2. Tuliskan nama, kelas, dan nomor urut Anda pada lembar jawaban yang telah
disediakan !
3. Kerjakan secara mandiri (individu) !
4. Tidak diperbolehkan menggunakan alat bantu hitung (kalkulator dan
sejenisnya) !
5. Bacalah soal dengan teliti sebelum Anda mnegerjakan !
1. Kapal PT Pertamina Indonesia yang Mengangkut tangki minyak bermuatan
besar menabrak batu karang, sehingga membuat sebuah lubang ditangki
penyimpanan minyak tersebut. Tangki itu berada sekitar 65 km dari daratan.
Setelah beberapa hari minyak telah menyebar seperti yang ditunjukkan pada
peta dibawah ini.
Luas kira-kira penyebaran minyak di laut adalah ….
60 cm
40 cm
1 cm mewakili 10 km
135
2. Gambar dibawah ini merupakan konstruksi bangunan yang dibuat
menggunakan 7 dadu yang sama dengan muka dadu sejumlah 1 sampai
dengan 6 titik. Ketika konstruksi Nampak dari atas, hanya ada 5 dadu yang
dapat dilihat.
Banyaknya titik-titik yang dapat dilihat adalah ….
3. Perhatikan gambar dibawah ini !
Pak Dono ingin membangun rumah dengan sketsa seperti pada gambar
diatas. Pak Dono akan membeli kayu untuk membuat kuda-kuda yang
berbentuk segitiga sama kaki. Jika ukuran kuda-kudannya sesuai dengan
gambar diatas, tentukan tinggi kuda-kuda tersebut !
Tampak Atas
136
Lampiran 7. Lembar Jawaban Siswa Tes Soal PISA
LEMBAR JAWABAN SISWA
NAMA :
KELAS :
NO. URUT :
137
Lampiran 8. Lembar Jawaban Tes Soal PISA Konten Space and Shape
JAWABAN SOAL TES PISA KONTEN SPACE AND SHAPE
N
O PENYELESAIAN SKOR
1 Diketahui :
Gambar tersebut dapat diilustrasikan dengan
sebuah bangun datar persegi panjang
Lebar : 60 cm
Panjang : 40 cm
Ditanyakan :
Luas kira-kira tumpahan minyak ?
Penyelesaian :
Untuk mencari luas tumpahan minyak sesuai
dengan ilustrasi gambar membentuk bangun
datar, maka rumus yang dapat digunakan adalah
luas perukaan bangun datar persegi panjang.
Jadi, luas kira kira penyebaran minyak dalam
satuan kilometer ialah 24.000 km2
35
2 Diketahui :
7 buah dadu yang disusun tampak seperti gambar
dibawah ini dan Jika dilihat dari atas, terdapat 5
dadu yang Nampak
Ditanyakan :
Jumlah titik-titik dadu jika dilihat dari atas ?
Penyelesaian :
30
Lebar
Panjang
L = P x L
L = 60 cm x 40 cm
L = 2400 cm2
138
Tampak depan Tampak atas
Jadi jumlah titik pada dadu jika tampak dari atas
adalah sebanyak 17.
3 Diketahui :
Panjang a = 13 cm
Panjang b =
= 12 cm
Ditanyakan :
Tinggi kuda-kuda ( c ) ?
Penyelesaian :
Tinggi kuda-kuda ( c ) = √
Tinggi kuda-kuda ( c ) = √
Tinggi kuda-kuda ( c ) = √
Tinggi kuda-kuda ( c ) = √
Tinggi kuda-kuda ( c ) = 5 cm
Jadi, tinggi kuda-kuda pada gambar tersebut
adalah 5 cm
35
a
b
c
139
Lampiran 9 . Rubrik Penilaian Indikator Literasi Matematika Konten Space
and Shape
RUBRIK PENILAIAN INDIKATOR LITERASI MATEMATIKA
KONTEN SPACE AND SHAPE
Indiator Penilaian Indikator Pencapaian Skor
(A1)
Mengidentifikasi aspek
aspek matematika dalam
permasalahan
Menuliskan dan menyebutkan aspek
aspek matematika dalam permasalahan 4
Menuliskan atau menyebutkan aspek
aspek matematika dalam permasalahan 2
Tidak menuliskan dan menyebutkan
aspek aspek matematika dalam
permasalahan
0
(A2)
Menerjemahkan suatu soal
ke dalam bahasa
matematika atau
representasi secara
matematika dengan
menggunakan symbol,
gambar, atau pemodelan
yang sesuai.
Menuliskan dan menyebutkan
represetasi soal kedalam bahasa
matematika
4
Menuliskan atau menyebutkan
represetasi soal kedalam bahasa
matematika
2
Tidak menuliskan dan menyebutkan
represetasi soal kedalam bahasa
matematika
0
(B1)
Merancang strategi untuk
menemukan solusi
matematika
Menuliskan dan menyebutkan
rancangan strategi dalam menemukan
solusi matematika
4
Menuliskan atau menyebutkan
rancangan strategi dalam menemukan
solusi matematika 2
Tidak menuliskan dan menyebutkan
rancangan strategi dalam menemukan
solusi matematika 0
(B2)
Menerapkan konsep
matematika yang
diperlukan selama proses
menemukan solusi dengan
cara representasi geometris
serta menganalisis data
Menuliskan dan menyebutkan konsep
matematika yang diterapkan dengan
represetasi geometris serta analisis data.
4
Menuliskan atau menyebutkan konsep
matematika yang diterapkan dengan
represetasi geometris serta analisis data. 2
Tidak menuliskan dan menyebutkan
konsep matematika yang diterapkan
dengan represetasi geometris serta
analisis data.
0
140
(C1)
Menafsirkan kembali hasil
penyelesaian yang
diperoleh ke dalam
konteks persoalan dunia
nyata
Menuliskan dan menyebutkan
penafsiran hasil penyelesaian kedalam
konteks dunia nyata
4
Menuliskan atau menyebutkan
penafsiran hasil penyelesaian kedalam
konteks dunia nyata 2
Tidak menuliskan dan menyebutkan
penafsiran hasil penyelesaian kedalam
konteks dunia nyata 0
(C2)
Menjelaskan alasan
mengapa hasil atau
kesimpulan tersebut sesuai
dengan konteks persoalan
yang diberikan
Menuliskan dan menyebutkan simpulan
dari hasil penyelesaian soal 4
Menuliskan atau menyebutkan
simpulan dari hasil penyelesaian soal 2
Tidak menuliskan dan menyebutkan
simpulan dari hasil penyelesaian soal 0
141
Lampiran 10. Hasil Tes Akhir (Tes Soal PISA konten space and shape) via
1. Jawaban Hasil Jawaban Subjek ST ( AIP )
142
2. Jawaban Hasil Jawaban Subjek SS ( TFS )
143
3. Jawaban Hasil Jawaban Subjek SR( SNA )
144
Lampiran 11. Instrumen Pedoman Wawancara
PEDOMAN WAWANCARA
A. Tujuan Wawancara : Untuk mengetahuai kemampuan literasi
matematika siswa dalam menyelesaiakan soal PISA konten space and shape
B. Metode Wawancara : Semi terstruktur
C. Langkah-langkah :
Langkah-langkah pelaksanaan wawancara dilaksanakan melalui tahapan
berikut
1. Perkenalan antara informan dan pewawancara
2. Memulai wawancara dengan menanyakan kepada informan tentang hasil
pengerjaan soal tersebut.
3. Mencatat pokok pokok wawancara
4. Menyusun hasil wawancara
D. Pertanyaan pokok wawancara :
NO PERTANYAAN
1 Apakah anda pernah mendengar soal PISA ?
2 Coba sebutkan apa saja yang diketahui dan ditanyakan dalam soal ?
3 Apakah ada kendala yang anda hadapi dalam menjawab soal nomor 1 ?
coba sebutkan
4 Menurut kamu, dadu itu termasuk bangun ruang atau bangun datar ?
5 Bagaimana menurut anda tingkat kesulitan soal nomor 2 ?
6 Cara apa yang anda gunakan untuk menyelesaikan soal tersebut ?
7 Berikan contoh pengaplikasian bangun datar segitiga dalam kehidupan
sehari-hari selain kuda-kuda rumah ?
8 Bagaimana langkah-langkah yang kamu gunakan dalam mengerjakan
soal nomor 3 ?
9 Bagaimana cara anda menyelesaikan soal nomo 3 ?
10 Apa yang dapat kamu simpulkan dari ketiga soal PISA konten space
and shape yang baru saja kamu selesaikan.
145
Lampiran 12. Hasil Wawancara
1. Hasil Wawancara S1
a. Soal Nomor 1
P : Bismillah, Apakah sudah bisa kita mulai dek wawancaranya ?
S1 : Iye kak,
P : Pertanyaan pertama, apakah pernahki sebelumnya dengar soal
tentang PISA ?
S1 : Sama sekali nda pernah kak.
P : Baik dek...Setelah menyelesaikan soal PISA nomor 1 coba
jelaskan apa saja yang diketahui pada soal tersebut ?
S1 : Yang diketahui itu kak jarak tangkinya dari itu daratan sekitar
56km, terus lebar penyebarannya itu minyak yang tersebar 40 cm
terus panjangnya 60 cm.
P : Oke dek, terus yang diketahui kan jaraknya 56km sedangkan
pada gambar dicantumkan lebar dan panjang dengan satuan cm.
Bagaimana cara mengaitkan keduanya?
S1 : oh kalau itu kak, kan juga diketahui disoal bahwa 1 cm itu
mewakili 10km artinya panjang dan lebar tadi yang ditulis dengan
cm itu mewakili 10km kak. Jadi sisa diubah nanti di jawaban
akhirnya kak.
P : Sip dek, kalau yang ditanyakan dalam soal apanya dek ?
S1 : Luas kira-kira penyebaran minyaknya kak dilaut.
P : Menurutnya adek, apakah perlu dituliskan yang diketahui dan
ditanyakan di soal ?
S1 : Iye perlu kak,oiya tapi saya nda tulis diketahuinya tadi. Tapi saya
paham ji kak.
P : Oiya dek, apa saja kendala yang kita hadapi dalam
menyelesaikan soal nomor 1 ?
S1 : Alhamdulillah tidak ada kak, cuman tadi sedikit bingung antara
hubungan jarak tangki dari daratan dengan luas penyebarannya
itu minyak. Tapi sepertinya itu hanya pengeco pada soal
muatannya soal.
P : Coba jelaskan langkah-langkah penyelesaian soal nomor 1 dek ?
146
S1 : Oh, jadi pertama setelah saya lihat apa yang diketahui pada soal
kak, selanjutnya saya gunakan rumus luas persegi panjang.
P : Apa alasannya menggunakan rumus luas persegi panjang
S1 : Karena saya lihat gambar penyebaran minyaknya menyerupai
persegi panjang kak, kemudian juga kedua sisi yang dietahui tidak
sama panjang yaitu 60 dan 40 kak.
P : Jadi, apa yang bisa disimpulkan dari soal nomor 1 ?
S1 : Yang bisa saya simpulkan itu kaka hasil akhirnya, yaitu hasil kali
dari 60 cm dengan 40 cm sam dengan 2.400 cm kak, terus saya
ubah satuannya ke km.
P : Kenapa diubah ke km satuannya ?
S1 : Disoal kan diketahui kalau 1 cm mewakili 10 km, kemudian tidak
masuk akal luas penyebaran minyak dilaut cuman 2.400cm kak
sedangkan tangki pengangutnya sangat besar kak?
P : Oke adek, hasil akhirnya adek berapa ?
S1 : 24.000 km kak
b. Soal Nomor 2
P : Baik adek, boleh kita lanjut untuk pertanyaan-pertanyaan soal
nomor 2 ?
S1 : Iye kak,
P : Dari soal nomor 2, apa saja yang diketahui dek ?
S1 : Oh yang diketahui itu kak, pada gambar Nampak 7 buah dadu
yang masing masing memiliki titik sejumlah 1 sampai 6 kak
P : Oke adek, selanjutya kalau yang ditanyakan pada soal apa ?
S1 : Yang ditanyakan itu kak, berapa jumlah titiknya itu dadu kalua
dilihat dari atas susunan konstuksi dadunya kak
P : Bagaimana cara adek dapat menyelesaikan soal nomor 2 ?
S1 : Awalnya saya hitung pada gambar terdapat 7 dadu, namun
setelah saya lihat kembali kak yang ditanyakan pada soal cuman
jumlah titik dadu yang nampak dari atas.
P : Setelah itu dek, langkah yang dilakukan seperti apa ?
147
S1 : Karena yang terlihat dari atas cuman 5 dadu, makannya
langsung ji saya hidung kak titik-titiknya ternyata ada 17 titik.
P : Bagaimana menurut adek tingkat kesulitan soal nomor 2 ?
S1 : Lumayan kak, ilustrasi dadu yang diberikan cukup mengeco.
Karena terdapat 7 dadu sedangkan hanya 5 dadu yang terlihat
dari atas.
P : Oke dek, menurut adek dadu itu termasuk bangun ruang atau
datar ?
S1 : Dadu itu termasuk bangun ruang kak, karena dia seperti kubus
kayak ruangan misalnya kak. Memiliki 6 sisi kak.
P : Jadi, hasil akhir yang adek peroleh berapa jumlah titi-titik dadu
yang terlihat dari atas ?
S1 : Ada 17 kak, karena cuman yang dilihat dari atas saja.
c. Soal Nomor 3
P : Oke dek, sekarang pertanyaan untuk soal nomor 3 ya dek
S1 : Iye kak,
P : Coba sebutkan informasi apa saja yang ada pada soal nomor 3
dek ?
S1 : Yang diketahui itu kak panjangnya itu kuda-kuda rumah 24
meter dan seng nya rumah (sisi miring) 13 meter kak
P : Baik dek, kalau yang ditanyakan dalam soal ?
S1 : Yang ditanyakan itu kak tingginya itu atap rumah (kuda-kuda)
berapa.
P : Bagaimana langkah yang adek gunakan dalam menyelesaian soal
nomor 3 ?
S1 : Pertama kak saya tentukan dulu rumus yang akan kugunakan
yaitu rumus phytagoras.
P : Kenapa rumus phytagoras yang digunakan ?
S1 : Awalanya saya mau gunakan rumus luas segitiga yaitu
x a x t
jadi bisa saya dapatkan langsung tinggi kuda-kudanya tapi
148
ternyata yang diketahui dalam soal nda ada luasnya kak. Jadi
kupikir segitiga sama kaki ini kalau dibagi dua jadinya segitiga
siku-siku makanya saya gunakan rumus phytagoras kak.
P : Melalui rumus phytagoras, bagaimana adek dapatkan hasil
akhirnya.
S1 : Jadi kak pertama itu saya bagi dua dulu panjang kuda-kudanya
menjadi 24 bagi 2 yaitu 12 meter. Setelah itu saya masukkan pada
rumus akar 12 kuadrat dikali 13 kuadrat, dan hasil akhirnya yaitu
5 meter kak.
P : Berdasarkan soal nomor 3, apa yang bisa adek simpulkan ?
S1 : Jadi kak, hasil yang kudapat tadi kan 5 m artinya tinggi dari
kuda-kuda rumah tersebut adalah 5 meter kak
P : Oiya, coba berikan contoh pengaplikasian segitiga dalam
kehidupan sehari-hari ?
S1 : Hanger jemuran pakean kak misalnya.
2. Hasil Wawancara S2
a. Soal Nomor 1
P : Baik adek, sudah siap ? kita mulai ya wawancaranya
S2 : Siapp kak.
P : Pertanyaan pertama, dek sebelumnya pernah dengar tentang
soal PISA ?
S2 : Sejauh ini pernah kak.
P : Oke dek...Setelah menyelesaikan soal PISA nomor 1 coba
sebutkan apa saja yang diketahui pada soal tersebut ?
S2 : Soal nomor 1 itu kak yang diketahui pada gambar terlihat seperti
gambar lingkaran, kemudian dicantumkan dikedua sisi yaitu
ukuran 40 cm dan 60 cm.
P : Kalau yang ditanyakan dalam soal apanya dek ?
S2 : Luas kira-kira penyebaranya itu minyak kak dilaut.
149
P : Menurutnya adek, apakah perlu dituliskan yang diketahui dan
ditanyakan di soal ?
S2 : Iye kak perlu.
P : Nah dek, kendala apa saja yang kita hadapi dalam menyelesaikan
soal nomor 1 tadi ?
S2 : Itu kak saya bingung mau gunakan rumus yang apa.
P : Coba jelaskan langkah-langkah yang digunakan pada soal
nomor 1 dek ?
S2 : Saya lihat yang diketahui pada soal nomor 1, selanjutnya saya
gunakan rumus mencari luar lingkaran kak
P : Apa rumus luas lingkaran ?
S2 : Phi r kuadrat per dua kak
P : Apa alasannya menggunakan rumus luas lingkaran dek
S2 : Karena saya lihat gambar penyebaran minyaknya menyerupai
lingkaran tapi terlihat hanya setengah. Makanya saya gunakan
rumus luas lingkaran terus saya per dua kak.
P : Jadi, apa yang bisa disimpulkan dari soal nomor 1 ?
S2 : Lumayan ribet kak soalnya, karena ada dua satuan yang
diketahaui yaitu “cm” dan “km”
P : Jadi bagaimana dengan kedua satuan itu ?
S2 : Saya ubah memang kak dari awal cm ke km, kemudian hasil akhir
yang kudapat itu 37.679.956 km luas penyebaran minyaknya.
P : Sangat luas ya hasilnya ?
S2 : Iya kak, kemungkinan besar seluas itu karena di lautan.
b. Soal Nomor 2
P : Baik adek, boleh kita lanjut untuk pertanyaan-pertanyaan soal
nomor 2 ?
S2 : Iye kak,
P : Oke dek, apa yang diketahui pada soal nomor 2 ?
S2 : Pada soal terdapat 7 buah gambar dadu kak yang tersusun dan
masing-masing dadu memilii titik.
150
P : Oke adek, selanjutya kalau yang ditanyakan pada soal apa ?
S2 : Jumlah dari titik-titik dadu yang terlihat kak, itu yang mau
dihitung kak.
P : Bagaimana langkah-langkah adek dalam menyelesaikan soal
nomor 2 ?
S2 : Cara yang saya lakukan kak yaitu dengan melihat jumlah dadu
yang ada pada gambar soal kemudian saya jumlahkan semua titik-
titiknya kak.
P : Jadi setelah itu, berapa hasil akhir yang didapatkan dek ?
S2 : Hasil yang saya dapatkan yaitu 52 kak.
P : Bagaimana menurut adek tingkat kesulitan soal nomor 2 ?
S2 : Tidak terlalu sulit kak, karena hanya menjumlahkan titik-titik
pada susunan dadu di gambar soal.
P : Oke dek, apakah dadu itu termasuk bangun ruang atau datar ?
S2 : Bangun ruang kak.
P : Boleh tahu apa alasan adek menyatakan bahwa dadu itu
merupakan bentuk bangun ruang ?
S2 : Karena dadu itu bentuknya kotak atau kubus kak, dia memiliki
rusuk. Sedangkan kalau dikatakan bangun datar artinya dia
hanya memiliki panjang dan lebar kak.
P : Coba sebutkan contoh dalam kehidupan sehari-hari apa saja
misalnya yang berbentuk kubus seperti dadu dek ?
S2 : Apa ya kak ? oh mungkin bentuk Ka’bah di mekkah kak.
c. Soal Nomor 3
P : Selanjutnya untuk pertanyaan soal nomor 3 ya dek ?
S2 : Baik kak,
P : Coba sebutkan apa saja yang diketahui dalam soal nomor 3 dek?
S2 : Seperti yang ada pada soal kak, sebuah ilustrasi gambar segitiga
kak yang masing-masing memiliki ukuran kecuali tinggi kuda-
kuda..
P : Baik dek, kalau yang ditanyakan dalam soal ?
151
S2 : Tinggi kuda-kudanya itu rumah kak.
P : Bagaimana langkah yang digunakan dalam menyelesaian soal
nomor 3 dek ?
S2 : Pertama kak saya gambar kembali segitiganya, kemudian saya
beri huruf tiap sudut jadi agar tiap sisi segitigannya lebih muda
saya tentukan nanti menggunakan notasi hurufnya kak.
P : Jadi, rumus apa yang kita gunakan dek?
S2 : Rumus yang kupakai yaitu rumus phytagoras kak.
P : Melalui rumus phytagoras, bagaimana adek dapatkan hasil
akhirnya.
S2 : Jadi kan saya pakai “CD2 = BC
2 – BD
2” kemudia saya masukkan
panjang tiap sisinya kak, miisalnya BC = 13 dsn BD = 12,
akhirnya hasil akhir yang kuperoleh itu akar 25 atau 5 meter kak.
Jadi itumi hasil akhirnya tinggi kuda-kuda rumah.
P : Jadi apa yang bisa adek simpulkan dari soal nomor 3 ?
S2 : Kesimpulannya itu kak, ternyata dalam membangun rumah bisa
kita gunakan rumus matematika. Misalnya seperti tadi soal, untuk
mencari tinggi kuda-kuda rumah bisa kita gunakan rumus
phytagoras kak.
P : Oiya, coba berikan contoh pengaplikasian segitiga dalam
kehidupan sehari-hari ?
S2 : Penggaris segitiga kak.
3. Hasil Wawancara S3
a. Soal Nomor 1
P : Bismillah, kita mulai ya dek wawancaranya ?
S1 : Iye kak,
P : Pertanyaan pertama, apakah adek pernah dengar tentang soal
PISA ?
S3 : Belum kak.
P : Oke dek...dari soal PISA nomor 1 coba disebutkan apa saja yang
diketahui pada soal tersebut ?
152
S3 : itu kak panjang dan lebarnya perkiraan luasnya itu minyak
tersebar.
P : Kalau yang ditanyakan dalam soal apanya dek ?
S3 : Luas itu minyak kak dilaut.
P : Menurutnya adek, apakah perlu dituliskan yang diketahui dan
ditanyakan di soal ?
S3 : Perlu kak.
P : Coba disampaikan apa saja kendala yang kita hadapi dalam
menyelesaikan soal nomor 1 dek ?
S3 : Itu kak saya bingung tadi apakah satuannya diubah memang dulu
ke km atau nanti sekalian diakhir kak. Terus saya bingung juga
mau gunakan rumus apa tadi kak
P : Coba jelaskan dek langkah-langkah penyelesaian soal nomor 1 ?
S3 : Karena saya lihat yang diketahui ada 2 kak jadi saya langsung
pakai rumus perbandingan terus saya pake pemisalan “x”
P : Selain itu, apa lagi dek ?
S3 : Hanya itu kak, saya cari nilai x nya bru kudapat hasilnya 3300
luas penyebaran minyaknya kak
P : Jadi, kesimpulan dari soal nomor 1 yang telah dikerjakan apa
dek ?
S3 : Soalnya sedikit susah kak, karena ilustrasi penyebaran minyak
pada lautan itu tidak jelas bentuknya seperti apa.
P : Oiya, kalau satuan luas yang didapatkan kenapa tidak ditulis
adek ?
S3 : Karena langsung saya pake rumus perbandingan kak
P : Oke adek, jadi berapa hasil akhir yang diperoleh ?
S3 : 3.300 kak
b. Soal Nomor 2
P : Kita lanjut ya wawancaranya untuk pertanyaan soal nomor 2 ?
S3 : Iye kakak.
P : Apa saja yang diketahui pada soal nomor 2 dek ?
153
S3 : Yang diketahui sesuai yang ada digambar kak.
P : Oke adek, selanjutya kalau yang ditanyakan pada soal apa ?
S3 : Titik dadu kayaknya kak.
P : Bagaimana langkah-langkah adek dalam menyelesaikan soal
nomor 2 ?
S3 : Jadi kak pertama saya buat peluang titik-titik dadu menggunakan
himpunan jumlah titik. Kemudian saya gunakan rumus peluang
P : Jadi dek, berapa hasil akhir yang adek dapatkan ?
S3 : Yaitu
kak.
P : Bagaimana menurut adek tingkat kesulitan soal nomor 2 ?
S3 : Agak sulit kak, jadi pada soal nomor 2 kita harus menghitung
titik-titik dari dadu yang diberikan.
P : Oke dek, menurut adek dadu itu termasuk bangun ruang atau
datar ?
S3 : Kurang tau kak.
P : Coba sebutkan contoh dalam dunia nyata yang berbentuk kotak
seperti dadu dek ?
S3 : Apa ya kak, mungkin lemari pakaian.
c. Soal Nomor 3
P : Terakhir ya dek, pertanyaan untuk soal nomor 3?
S3 : Baik kak.
P : Jadi dari soal nomor 3, apa-apa saya yang diketahui dek?
S3 : Panjang kuda-kuda 24 meter dan sisi miringnya 13m kak
P : Baik dek, kalau yang ditanyakan dalam soal ?
S3 : Tinggi kak.
P : Bagaimana langkah yang digunakan dalam menyelesaian
soal nomor 3 dek ?
S3 : Pertama kak saya tentukan dulu panjang tiap sisi
segitigannya.
P : Selanjutnya rumus apa yang kita gunakan dek?
S3 : Rumus Phytagoras kak, karena ini segitiga.
154
P : Melalui rumus phytagoras, bagaimana adek dapatkan hasil
akhirnya.
S3 : Jadi saya masukkan nilai tiap sisi pada rumus phytagoras kak.
Yaitu akar 242 dikurang 13
2. Hasilnya akar 407 dan yang
mendekati itu 20 m kak.
P : Jadi apa yang bisa adek simpulkan dari soal nomor 3 ?
S3 : Kesimpulannya itu kak, soal nomor 3 lumayan sulit.
P : Oiya, coba berikan contoh pengaplikasian segitiga dalam
kehidupan sehari-hari ?
S3 : Misalnya tower kak.
155
Lampiran 13. Hasil Analisis Data
a. Hasil analisis data subjek S1
Indi
kator
Soal Nomor 1 Soal Nomor 2 Soal Nomor 3
Tes
Tertulis
Wawan
cara
S
k
o
r
Tes
Tertulis
Wawa
ncara
S
k
o
r
Tes
Tertulis
Wawa
ncara
S
k
o
r
A1 √ √ 4 √ √ 4 √ √ 4
A2 √ √ 4 √ √ 4 √ √ 4
B1 √ √ 4 √ √ 4 √ √ 4
B2 √ √ 4 √ √ 4 √ √ 4
C1 √ √ 4 - √ 2 - √ 2
C2 √ √ 4 √ √ 4 √ √ 4
Jumlah 24 22 22
b. Hasil analisis data subjek S2
Indi
kator
Soal Nomor 1 Soal Nomor 2 Soal Nomor 3
Tes
Tertulis
Wawan
cara
S
k
o
r
Tes
Tertulis
Wawa
ncara
S
k
o
r
Tes
Tertulis
Wawa
ncara
S
k
o
r
A1 √ √ 4 - √ 2 - √ 2
A2 √ √ 4 √ √ 4 √ √ 4
B1 √ √ 4 - √ 2 √ √ 4
B2 √ √ 4 √ √ 4 √ √ 4
C1 - √ 2 - √ 2 - √ 2
C2 √ √ 4 - - 0 √ √ 4
Jumlah 22 14 20
c. Hasil analisis data subjek S3
Indi
kator
Soal Nomor 1 Soal Nomor 2 Soal Nomor 3
Tes
Tertulis
Wawan
cara
S
k
o
r
Tes
Tertulis
Wawa
ncara
S
k
o
r
Tes
Tertulis
Wawa
ncara
S
k
o
r
A1 √ √ 4 - - 0 √ √ 4
A2 √ √ 4 √ - 2 √ √ 4
B1 √ √ 4 √ √ 4 √ √ 4
B2 √ - 2 √ √ 4 √ √ 4
C1 - √ 2 - - 0 - √ 2
C2 √ - 2 - - 0 - - 0
Jumlah 18 10 18
156
Lampiran 14. Dokumentasi Kegiatan
1. Dokumentasi Komunikasi dengan Pihak Guru via whatsapp
2. Dokumentasi Komunikasi dengan Siswa melalui grup whatsapp
157
3. Dokumentasi Komunikasi dan Wawancara dengan Subjek Penelitian via
a. Komunikasi dengan S1 (Aliyah Ishak Putri)
158
b. Komunikasi dengan S2 (Taliyah Refani Salsabilah)
159
c. Komunikasi dengan S3 (Siti Nur Aulia)
160
Lampiran 15. Surat Pengantar Penelitian (FKIP Unismuh Makassar)
161
Lampiran 16. Surat Permohonan Izin Penelitian (LP3M Unismuh Makassar)
162
Lampiran 17. Surat Izin Penelitian (DPM PTSP Kota Makassar)
163
Lampiran 18 . Surat Izin Penelitian (Badan Kesbang Walikota Makassar)
164
Lampiran 19. Surat Izin Penelitian (Dinas Pendidikan Kota Makassar)
165
Lampiran 20. Surat Keterangan Selesai Penelitian (SMPN 13 Makassar)
166
Lampiran 21. Kartu Kontrol dan Persetujuan Bimbingan Proposal
167
168
169
Lampiran 22. Kartu Kontrol Bimbingan Instrumen
170
171
Lampiran 23. Lampiran Validasi Instrumen
172
Lampiran 24. Kartu Kontrol dan Persetujuan Bimbingan Skripsi
173
174
175
Lampiran 25. Berita Acara Seminar Proposal
176
Lampiran 26. Lembar Perbaikan Seminar Proposal
177
Lampiran 27 Hasil Turniting (Cek Plagiasi)
178
179
180
181
182
RIWAYAT HIDUP
Nurul Aynul lahir di Sinjai pada tanggal 20 Agustus 1998.
Anak bungsu dari tiga bersaudara oleh pasangan Abdul
Hakim, S.Pd dan Hasmawati, S.Pd. Penulis berasal dari
Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai. Selama
menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Universitas
Muhammadiyah Makassar, penulis menetap di Jln. Kesejahteraan Timur 21 BTP
Blok B No.506. Penulis mulai menempuh pendidikan Sekolah Dasar pada tahun
2004 di SD Negeri 177 Topisi tamat pada tahun 2010. Kesmudian melanjutkan
pendidikan di SMP Negeri 2 Sinjai Utara dan tamat pada tahun 2013. Lalu
melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Sinjai dan tamat pada tahun 2016. Pada
tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan S1 di Universitas
Muhammadiyah Makassar Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan dan menyelesaikan pendidikan S1 pada tahun
2021. Selama menempuh pendidikan S1, penulis juga aktif mengikuti salah satu
organisasi internal kampus yakni UKM LKIM-PENA.
top related