analisis isi pesan dakw ah pondok gede-bekasi...
Post on 03-Mar-2019
238 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ANALISIS ISi PESAN DAKW AH P ADA MA TERI MUHADHARAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN ALBAROKAH
PONDOK GEDE- BEKASI
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana llmu
Sosial Islam (S.Sos.I)
Oleh:
SUPRIADI 102051025571
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKW AH DAN KOMUNIKASI
UIN SY ARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1429 HI 2008 M
ANALISIS ISi PESAN DAKW AH P ADA MA TERI lVIUHADHARAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN ALBAROKAH
PONDOK GEDE - BEKASI
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ilmu
Sosial Islam (S.Sos.I)
Oleh:
SUPRIADI NllVI: 102051025571
Drs. H. Ma ud Jalal M. A . NIP. 150202342
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAlVI FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN SY ARIF HIDAY ATULLAH JAKARTA
1429 HI 2008 M
LEMBAR PERNY AT AAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini meupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata satu (S-1) di Universitas Islam
Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalarn penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbuk1i bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya lain, maka saya bersedia menerima sanksi
yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Bekasi, Mei 2008
Supriadi
ABSTRAK
SUPRIADI. Analisis Isi Pesan Dakwah pada Materi Mnhadharah Santri di Pondok Pesantren Al-Harokah Pondok Gede Hekasi.
Dakwah merupakan kegiatan penyebaran suatu agama kepada masyarakat dengan earn mengajak, menyeru, menganjurkan atau memanggil, mengundang supaya mengikuti ajaran agama yang diajaknya. Dalam penyelenggaraan berdakwah tidak jarang dihadapkan pada benturan dan hambatan, hal ini disebabkan karena dalam penyampaiannya tidak hanya wawasan yang luas mengenai materi akan tetapi pengetahuan mengenai isi pesan dakwah dari materi dakwah itu sendiri.
Adapun pernmusan masalah yang penulis jadikan dasar dalam penulisan skripsi ini adalah bagaimana isi pesan daJ...·wah pada materi muhadharah santri di Pondok Pesantren Al-Barokah, dan bagaimana proses kegiatan muhadharah santri di Pondok Pesantren Al-Barokah.
Pada penelitan ini penulis menggunakan metode analisis isi (countent analysis) berdasarkan metode kualitatif, yaitu tradisi te1ientu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara ftmdamental yang bergantung pada pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya scndiri dan dalam peristilahannya.
Pengertian pesan dakwah adalah semua pemyataan yang bersumberkan Alqur" an dan hadits, baik yang te11ulis maupun lisan dengan pesan-pesan atau risalah tcrsebut. Sedangkan pengcrtian muhadharah adalah suatu kegiatan latihan berpidato yang diadakan dalam suatu tempat, baik di masjid,surau ataupun gedung pertemuan yang diibti oleh sejumlah orang, dimana dalam kegiatan tersebut ada yang menyampaikan ceramah, ada yang mendengarkan dan menyimak
Dari penelitian yang penulis lakukan terdapat sepuluh materi dakwah yang disampaikan oleh santri, yaitu Tabah dan Sabar, Bulan Rajab, Kewajiban Terhadap Orang Tua, Haii Kiamat, Bahaya Khamar, Keutamaan Silaturral1mi, Menuntut llmu, Berakhlak kepada Saudai·a, Berhai-ap kepada Allah dan Sifat Boros. Isi pesan dakwah yai1g terdapat pada kegiatan muhadharah santri terbagi menjadi tiga bagian yaitu pesai1 aqidah, akhlak, dan syariah (muamalal1). Dalam pelal,sai1&'ll1 muhadharah terdapat beberapa tal1apan yaitu tahap pembekalan, tahap pembinaan, tahap penyaluran dan talmp evaluasi.
KATA PENGANTAR
Mengucapkan rasa syukur yang terdalam kepada Tuhan Yang Maha
Kuasa, berkat ralunat dan pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul: Analsis Jsi Pesan Dakwah pada Materi Muhadharah Santri di
Pondok Pesantren Al-Barokah Pondok Gede, Bekasi.
Penulis menyadari balnva dalam menyusun skripsi ini masih terlalu
banyak kesalahan dan kekurangan, mengingat kendala yang tidal< mampu teratasi
dengan sempurna. Namun demikian, berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya
kendala itu dapat teratasi, sehingga penulisan ini dapat terselesaikan meski masih
jauh dari tingkat sempurna.
Dengan demikian, sepatutnyalah penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
I. Bapak Dr. H. Murodi, MA. sebagai Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi.
2. Bapak Ors. Arief Subhan, M.Ag. sebagai Pembantu Dekan Bidang
Administrasi Umum dan Bidang Kemahasiswaan.
3. Bapak Wahidin Saputra, M.A. selaku Kellia Jmusan dan !bu Umi
Musyarofah, S.Ag, M.Ag. selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi Penyiaran
Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, yang telah memberikan arahan
kepada penulis selama dalam perkulialrnn. Semoga apa yang telah penulis
terima bisa bermanfaat di dunia dan akhirat.
4. Ors. H. Mahmud Jalal M.Ag. selalrn pembimbing penulis yang tidak bosan
bosan memberikan dan arahan kepada penulis dari segi keilmuan maupun
penulisan. Semoga apa yang beliau berikan kepada penulis hanya Allah yang
dapat membalas dan semoga Allah selalu memberikan limpahan rahmat,
berkah dan maghfirah kepadanya.
5. Segenap Dosen yang telah memberikan bimbingan kepada penulis tanpa
mengenal lelah. Semoga amal ibadahnya dibalas oleh Allal1 SWT dengan
pahala yang setimpal, dan semoga ilmu yang mereka berikan dapat bermanfaat
di dunia dan akhirat.
6. Ayahanda tercinta, Mursidi yang telah memberikan pegangan dan landasan
hidup kepada penulis. lbunda tercinta, Arrnah atas segala kasih sayang yang
tak terbatas, pengorbanan tanpa pamrih, naseha!, doa dan rnotivasi yang tulus
pada penulis untuk rnenyelesaiakan skripsi ini. Dengan nasehat-nasehat yang
diberikan kepada penulis sehingga terbukalal1 pengetalman dan m1i hid up yang
sesungguhnya.
7. Keluarga, Kakak-kakakku Tuti Alawiyah, S.Pd, Syamsudin, Mukhtarudin, dm1
Mulyadi yang selalu memberikan semangat di kala penulis sedangjenuh. Se11a
tak lupa kepada keponakan-keponakan penulis ym1g lucu-lucu, yang selalu
hadir di kala hati penulis sedang Im·a dm1 duka. Semoga Allah memberikan
kalian ym1g terbaik daJ3111 kehidupan ini.
8. Salmbat-sahabatku, Rafi, Zainul, Dial1a, Lili, Umar & Jm11al Rental, lrfan,
Rusli. Dewi Astuti, rekan-rekan di Swamitra Bukopin, dan anak-anak
pengajian remaja caman, serta tak lupa kepada keluarga Bp. Achmadi dan
mmk-anak KPID angkatan 2002-2003, y311g telal1 membantu penulis baik
moril maupun molivasi sehingga terselesaikan skripsi ini. Semoga terkabul
apa yang menjadi cita-cita rnereka.
Mudah-mudahan segala apa yang mereka sumbangkan kepada penulis
merupakan m1ml baik dan mendapatkan balasan yang serupa dm·i Allah SWT.
Alas setiitik karya ini, penulis senantiasa lapangkan dada untuk menerima
berbagai saral1 dan kritik dm·i semua pihak. Penulis berharap skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis klrnsusnya se11a segenap pihak yMg membutuhkan.
Jakmia, Juni 2008
Penulis
DAFTAR ISi
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN ..................................................................................... iii
ABSTRAK .................................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................... ¥
DAFTAR ISi ............................................................................................................ vii
DAFT AR TABEL ..................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ x
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masai ah .......................................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ..................................................... 4
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .............................................................. 5
D. Metodologi Penelitian .............................................................................. 6
.E. Tinj au an Puslaka ....................................................................................... 9
F. Sistematika Penulisan .
BAB II. LANDASAN TEORITIS ANALISIS ISI
A. Pengertian Analisis Isi ............................................................................. 12
B. Penge1iian Pesan Dakwah ....................................................................... 13
C. Pengerlian Muhadharah dan Ruang Lingb.1pnya ................................. 26
l. Pengertian Muhadharah ............ . ........................................... 26
2. Subyek dan Obyek Muhadharah ..................................................... 27
3. Maleri Muhadharah .......................................................................... 29
4. Metode Muhadharah ........................................................................ 29
5. Tujuan dan Manfaat Muhadharah .................................................. .36
BAB HI. GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN AL-BARO KAH
A. Sejarah Berdiri dan Perkembangan Pondok Pesantren Al-Barokah ... .38
B. Visi Misi dan Tujuan Pondok Pesantren Al-Barokah ........................ 43
C. Program Kerja Pondok Pesantren Al-Barokah .................................... 44
D. Sarana dan Struktur Organisasi Pondok Pesantren Al-Barokah ......... 49
E. Aktivitas Muhadharah di Pondok Pesantren Al-Barokah 53
BAB IV. TEMUAN DATA DAN ANALISIS
A. Identifikasi Informan .............................................................................. 56
B. Kategorisasi Isi Pesan Dakwah ................................................................ 56
C. Analisis lsi Pesan dakwah Pada Materi Muhadharah Santri _58
D. Proses Kegiatan Muhadharah Santri Al-Barokah .................................. 83
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................. 86
B. Saran-Saran ............................................................................................ 87
DAFT AR PUSTAKA ............................................................................................. 89
LAMPIRAN 92 '•• • • • • • ••• 0 •• • •••. •. • • 0 • 0 0 • 0 • • 0 • O• • 0 •• • ... 0 •• 0 00 • 0 • 0 0 0 0 0 • • < 0 • 00 O••o •••• •O •• ••• 0 HO O•O • • • o• •• o• o O ••• o o•• O 00
DAFTAR TA.BEL
Tabel lll. l Prasarana Pondok Pesantren Al-Barokah ..
Halaman
... 51
DAFT AR GAMBAR
Halaman
Gambar Ill. I Strnktur Organisasi Pondok Pesantren Al-Barokah... . ... 52
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dakwah merupakan kegiatan penyebaran suatu agama kepada
masyarakat dengan cara mengajak, menyeru, menganjurkan atau memanggil,
mengundang supaya mengikuti ajaran agama yang diajarkannya. 1
Kegiatan dakwah pada intinya bertujuan agar manl'sia mendapat
kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat. Kegiatan ini merupakan sesuatu
yang telah menjadi sejarah sepanjang umat manusia, ha! ini disebabkan oleh
keadaan manusia yang tidak sempuma, sehingga selalu membutuhkan
petunjuk yang maha sempurna dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya.
Pelaksanaan dakwah dalam arti luas adalah kewaj iban yang harus di
pikul dan dilaksanakan oleh seluruh umat Islam, sehubungan dengan itu Allah
SWT berfirman melalui Al-Qur'an (Q.S. Al-Imran: 110)
2
Artinya: Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf. dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang Jasik. 2
Dakwah adalah suatu kegiatan penyampaJan pesan Islam yaJ1g berisikan
perintah-perintah Allah dan larangan-larangan-Nya. Maka dari itu pesan dakwah adalah
suatu titik tolak dalam berdak'.va.11, karena keber!1asi!a11 dan kegagalan suati..! berdak'.~'cl1
apabila mad'unya memahami pesan-pesan dakwah yang di sampaikan oleh si da'i
tersebut. Sehingga para mad'unya yang mendengarkan bisa merenungkan dan menjalani
perintah-perintah Allah SWT yang di sampaikan oleh si penceran1ah tersebut.
Pada hakikatnya dakwah Islam merupakan salah satu kewajiban yang haJus
dilakukan oleh setiap muslim sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Namun
penyelenggaraaJ1 berdakwah tidak jarang dihadapkan pada benturan-benturan dan
hambatan, ha! ini di sebabkan karena dalam penyampaian pesan dakwah tidak hanya
wawasan yang luus tentang tcma pesan dakwah yang di sampaikan oleh si da'i tersebut.
Maka dari itu pesan dakwah sangatlah penting dalam kegiatan berdakwah, dengan kata
Pada ZaJ11lll1 sekarllllg ini sudah banyak para da'i-da'i yang bermunculan yllllg
memang sudah mempunyai wawasllll luas dalam menyampaikan suatu pesan dakwah.
Sebagillll para ahli ilmu berkata bahwa nasehat adalah perhatillll hati terhadap yang
dinasehati siapapun dia, nasehat adalah suatu caJ·a bahwa segala perbuatan pasti ada
sanksinya.
2 Surat Al- lmran ayal I IO, Alqur'an dan Te!jemahan, (Bandung: CV Diponcgoro).
3
Secara terminologi nasehat adalah memerintah atau melarang atau
menganjurkan yang di sertai dengan motivasi dan ancaman, pengertian nasehat dalam
Kamus Bahasa Indonesia adalah memberikan petunjuk kepatl~ jalan yang benar, juga
berarti mengatakan sesuai dengan cara melunakkan hati. Nasehat harus berkesan dalam
jiwa dengan keimanan dan petunjuk.3
Pesan dakwah dapat dipaha.rni dan diterima o!eh k.lialayak banyak dianta.ranya
hams memperhatikan beberapa ha! antara lain:
I. Pesan harus direncanakan dan disusun dengan sedemikian mpa sehingga dapat
menarik perhatian khalayak banyak.
2. Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada pengalaman yang sama
antara komunikator dan komunikan.
3. Pesan hams dapat membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan menyarankan
beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut.
Tidak hanya itu, dakwa11 juga memerlukan lembaga sebagai sarana pelatihan
dan pembekalan. Salah satu bentuk pelatihan tersebut adalah kegiatan muhadharah,
yang mempakan kegiatan latihan penyampaian pesan dakwah dengan suatu bimbingu.-::
dan teknik tertentu untuk melatih mental.
Kegiatan muhadharah adalah suatu teknik atau metode dakwah dalam
penyampaian pesan dakwah yang banyak diwarnai oleh karakteristik (rctorika).
Kcgiatan muhadharah banyak dilakukan di beberapa lembaga-lembaga, salah satunya
adalah lembaga pendidikan Pondok Pcsantren Al-Barokah yang juga mempakan
lembaga keislaman yang. sangat berperan dalam pembinrum latih:.:n pada kegiatun
pcnyampman pcsan dakwah dengan kegiatan muhadharah, yang bertujum1 untuk
3 ..... .. ••
4
melahirkan para kader-kader da'i yang mampu melanjutkan estafet dalam menyebar
luaskan ajaran Islam.
Hal menarik dari pondok pesantren Al-Barokah yang telah lama berdiri, banyak
membuat perubahan pada masyarakat sekitar, diantaranya dalam bidang keagamaan.
Sehingga kehidupan sehari-hari diwamai oleh nilai-nilai keagamaan. Perubahan
tersebut tidak lepas dari perana.11 sa.11tri Pondck PesaI1tre11 ~A.!-B!!!·cka..11. iti.l se11diri yang
terjun langsung dalam masyarakat untuk mempraktekkan kemampuan dalam
menyampaikan pesan dakwah dari hasil kegiatan muhadharah. Berdasarkan uraian di
atas, maka penulis terdorong untuk meneliti tentang pesan dakwah yang disampaikan
pada kegiatan muhadbarah yang dilakukan di pondok pesantren Al-Barokah yang
bcrtcmpat di Bojong Pondok Gede Bekasi. Untuk menjawab permasalahan tersebut
penulis akan membahas dalam skripsi yang betjudul: Analisis Isi Pesan Dakwah Pada
Materi Muhadbarah Santri di Pondok Pesantren Al-Barokah, Pondok Gede Bekasi.
B. Pembatasan dan Perumnsan Masalah
1. Pembatasan masalal1
Dalam penelitian ini masalah yang akan penulis teliti adalah : Analisis isi
pcsan dakwah pada materi muhadharah santri di pondok pesantren Al-Barokah.
Menyadari keterbatasan penulis dalam ha! keilmuan, waktu dan dana, maka penulis
perlu membatasi penelitian ini yaitu : pada materi muhadbarah, dan peneliti
mcngambil materi dari teks kegiatan muhadharah yang ada serta hanya pada santri
tingkat SMA/ MA saja. Dari 20 naskah yang ditulis oleh santri, penulis hanya
5
mengambil 10 naskah pidato. 10 naskah tersebut diambil dari 10 santri yang aktif
mengikuti kegiatan muhadharah selama masa penelitian.
2. Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang penulis jadikan dasar dalam penulisan
skripsi ini adalah :
a. Bagaimana isi pesan da.lrn1ah pada materi kegiata11 mu.1!a.dh2.ra.1! s.a..11t..ri Pondck
Pesantren Al-Barokah?
b. Bagaimana proses kegiatan muhadharah santri di Pondok Pesantren Al-
Barokah?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini secara umum
adalah:
a. Untuk mengetahui isi pesan dakwah pada materi muhadharah santri di Pondok
Pesantren Al-Barokah
b. Untnk mengetahui isi pesan dakwah yang paling dominan pada materi muhadharah
santri di Pondok pesantren Al-Barokah.
2. Manfaat Penelitian
Selanjntnya dengan tercapainya tnjuan tersebut diharapkan dari hasil penelitian ini
diperoleh manfaat sebagai berikut :
6
a. Secara Akademis, penelitian ini agar dapat memberikan sumbangan pemikiran
kepada pembaca, tokoh masyarakat, lembaga-lembaga pendidikan sosial dan
dakwah.
b. Secara praktis, penelitian ini agar dapat memberikan sumbangan saran kepada
praktisi di bidang kelembagaan khususnya pada Pondok Pesantren Al-Barokah,
dalam membina santri dala.111 menyiapkan kader da' i menya.mpa!ka.'1 pesan da.~.vah
yang siap terjun langsw1g ke masyarakat sebagai da'i dengan mempunyai bekal
ceramah yang baik guna meneruskan misi dakwah ini.
D. Metodologi Penelitian
I. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah analisis isi (content
analysis) berdasarkan metodologi kualitatif. Bogdon dan Taylor mengatakan bahwa
metodologi kualitatif ialah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati. 4
Kirk dan Miller metodologi kualitatif ialah tradisi tertentu dalam Ilnm
Pcngctahuan Sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada
manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut
dalam bahasannya sendiri dan dalam peristilahannya. 5
4 Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (PT. Remaja Rosdakarya: Bandung,
2000), Cct. Kc ll, h.3 5
Ibid, h.3.
7
Penilitian kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya
melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. 6
Analisis isi digunakan untuk memperoleh keterangan dari isi komunikan yang
disampaikan dalam bentuk lambang. Adapun unit analisis yang digunakan adalah
materi dakwah yang berisi tentang pesan aqidah, syariah (lbadah dan muamalah) dan
akhlak.
Metode analisis isi ini juga di artikan sebagai obyek data analisis secara
man/fest, artinya isi di analisis menurut apa yang di katakanya (tcrsurat) bukan menurut
menurut arti yang terkandung di atas baris demi baris (tersurat). Menurut Klaus
Krippendoff, analisis isi adalah suatu teknik penelitian yang di manfaatkan untuk
menarik kesimpulan yang rejlicable/ rejlicatri (yang dapat ditiru) dan sahih dari data
konteksnya.7
Unit pengamatan yang digunakan pada analisis isi ini adalah santri yang aktif
dalam kcgiatan muhadharah dan pengurus pondok pesantren Al-Barokah, untuk
mendukung data-data dalam skripsi ini.
1\dapun unit analisis yang diamati adalah matcri m!!.1!tl~!!...--± ;::!d~ sa..~!!'!
pondok pesantren Al-Barokal1, yang berisi tentang pesan-pesan dakwah aqidah, syariah
(ibadah /muamalah) dan akhlak.
2. Subyek dan Obyek Penelitian
Dalam upaya mengunipulkan data dan lebih memahami fenomena yang ada,
serta lebih memfokuskan penelitian ini, penulis menentukan subyek dari penelitian ini
6 Rachmat Kriyantono, Teknis Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencnna, 2006), Ed. I, Cet. l, h. 58.
7 !(Jaus Krippendorf., Analisis !si: Pengantar Teori don Afetodologi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1993), h.56.
8
adalah santri aktif yang mengikuti kegiatan muhadharah di pondok pesantren Al
Barokah sebanyak 1 O orang santri yang aktif mengikuti kegiatan muhadharah, dan 3
orang pembimbing kegiatan muhadharah. Obyek dari penelitiannya adalah isi pesan
dakwah yang terdapat pada materi muhadharah santri Pondok Pesantren Al-Barokah.
3. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Al-Barokah Kelurahan Bojong,
Pondok Gede. Kemudian penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu satu bulan di
mulai tanggal 02 Juli 2007 sampai dengan tanggal 31 Juli 2007.
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi, yaitu pengamatan dan pencatatan dengan sistematika fenomena
fenomena yang di teliti, dengan ini peneliti mendatangi langsung Pondok
Pesantren Al-Barokah dan rnengikuti kegiatan muhadharah secara penuh.
b. Wawancara
Wawancara adalah percakapan antara periset/ peneliti dengan informan.
Wawancara bertujuan untuk rnendapatkan data kualitatif yang rnendalam.
Wawancara mernpakan suatu cara mengurnpulkan data dengan cara langsung
bertatap rnuka dengan inforrnan agar rnendapat data lengkap dan rnendalam.
c. Dokumentasi, dilakukan untuk mencari data rnengenai inforrnasi masalah yang
diteliti melalui berbagai dokumen yaitu naskah pidato santri pada kegiatan
muhadharah sejumlah 10 buah dari santri yang aktif memasukkan kegiatan
rnuhadharah.
9
5. Teknik Pengolahan Data
Untuk lebih mudah dalam memahami kandungan materi pada penelitian ini,
peneliti melihat langsung penyampaian materi dakwah pada muhadharah tersebut,
yakni materi-materi keseluruhan, yakni berjumlah 20 materi. Lalu penulis hanya
meugambil 10 materi dakwah secara acak.
Materi-materi dalam muhadharah pada penelitian akan di analisis berdasarkan
kategori-kategori sehingga nampak adanya kecenderungan tema, judul dan isi pada
materi muhadharah. Peneliti mencoba mendeskripsikan kembali kategori-kategori
dengan rnemahami isi materi muhadharah.
Adapun teknik penulisan skripsi ini, penulis mengacu pada Buku Pedoman
Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi. yang diterbitkan CEQDA UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Tahun 2007.
E. Tinjauan Pustalm
Dalam menentukan judul skripsi ini, penulis sudah mengadakan tinjauan pustaka
yang terdapat di Fakultas Dakwah maupun di perpustakaan utama UIN Syarief
Hidayatullah. lvienurut pengamatan penulis, dari hasil observasi yang dilakukan sampai saat
ini hanya rnenemukan tentang program-program dakwah. yaitu:
I. Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Rubrik Kisah Sejati pada Majalah Paras Edisi
Desember-Januari 2006, oleh Armala Sari.
2. Analisis Isi Pesan Keagamaan pada Cahaya Sore di Radio Muara FM, oleh Faradillah.
3. Analisis Isi Pesan Dakwah pada Syair Lagu Sakha dalam Album Allah Yang
Kucintai, oleh Siti Fadhillah Nuras.
10
4. Analisis lsi Pesan Dakwah Rubrik Hikmah Majalah Suara Hidayatullah Edisi Januari
2005, oleh Didin Muhtadin.
Namun dari keempat judul di atas, penulis belum menemukan judul yang serupa
dengan judul yang diajukan penulis, yaitu "Analisis lsi Pesan Dakwah Pada Materi
Muhadharah Santri di Pondok Pesantren Al-Barokah Pondok Gede Bekasi."
Selain itu penulis juga mencari dari buku-buku dan literatur yang lain, yaitu:
l. Abdul Kholiq, Abdur Rahman, Sistem Dakwah Salaflyah, Jakarta: Gema Insani Press.
2. Muhammad Syahid Al-Wakil, Prinsip dan Kode Etik Dakwah, Jakaiia: Akademik
Pressindo, 2002.
3. M.Husain Fadlullah, lvfetodologi Dakwah Dalam Al-Qur'an, Jakarta: Lentera Britama
Anggota IKAPI, 1997.
4. Hasanudin, lvfanajemen Dakwah, Jakatia: UIN Press 2005.
5. Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: Al-Ikhlas, 1983.
6. A.Tajuddin H.M, Dakwah Islam, Jakaiia: Bulan Bintang, 1994.
Dikarenakan belum adanya skripsi yang membahas judul tersebut, maka penulis
merasa tertarik untuk meneliti materi muhadharah dengan sudut pandang yang berbeda.
Demikianlah alasan penulis dalam mengajukan skripsi dengan judul: "Analisis Isi Pesan
Dakwah Pada Materi Muhadharah Santri di Pondok Pesantren Al-Barokah Pondok Gede
Bekasi."
BAB II
LANDASAN TEORITIS ANALISIS ISI
A. Pengertian Analisis lsi
Menurul R. Holsti, analisis isi adalah snalu melode analisis isi pesan
dalam suatu earn yang sislematis yang menjadi petunjuk untuk mengamati dan
menganalisa pesan tertentu yang dapat disampaikan oleh komunikator.. selain
itu dijelaskan juga batasan tentang analisis dengan menggunakan dua
pendekatan, yaitu pendekatan kuantitatifyang mengutamakan ketetapan dalarn
mengidentifikasikan isi pesan seperti perhitungan dan penyebutan yang
berulang dari kata tertentu, konsep, terna atau penyqjian suatu inforrnasi.
Sedangkan yang kedua adalah pendekatan kualitatif di mmm pendekatan ini
rnenggunakan seperangkat terna sebagai pedoman dalam membahas seluruh
isis pesan dan mencoba menerangkan bagaimana terna tersebut dikernbangkan
oleh sualu sumber media dan cenderung untuk rnenel iti masalah yang tidak
mencakup jumlal1 atau kum1titas. 1
Analisis isi digunakan untuk rnemperoleh keterm1gan dari isi
komunikan yang disampaikan dalam bentuk lambang. Adapun unit analisis
yang digunakan adalah materi dakwah yang berisi tentang pesan aqidah,
syariah (lbadah dan muamalah) dan akhlak.
Metode analisis isi ini juga di artikan sebagai obyek data analisis
secara manifest, artinya isi di analisis rnenurul apa yang di katakanya (tersurat)
1 ]-( Holst:1, eLnl, (\Jntent ,··lna(vslsDala111 fland/3ook rlj/)ocia/ J>sycolo,r;y Iidited B_v
!Jardner Lindzay (i:: Elliot Aronson, Ca1nbridgc Massachussel A<ldision-Wesley, 1969) h. 589-600.
13
bukan menurut arti yang terkandung di atas baris demi baris (tersurat).
Menurut Klaus Krippendoff, analisis isi adalah suatu tel.Tiik penelitian yang di
manfaatkan untuk menarik kesimpulan yang reflicab/e. reflicatri (yang dapat
ditiru) dan sahih dari data konteksnya 2
B. Pengertian Pesan Dakwah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia susunan W. J. S
Poerdarminta. pesan adalah suruhan (perintah, nasihat, permintaan, amanat)
yang harus di san1paikan kepada orang lain. 3
Pesan adalah keseluruhan apa yang disampaikan oleh komunikator,
pesan ini mempunyai inti pesan (tema) yang sebenamya menjadi pengaruh
dalam usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah laku komunikan. Pesan
dapat secara panjang lebar dikupas dari berbagai segi, narnun inti pesan
sebagai salah satu unsur komunikasi akan selalu rnengm·ah kepada tujuan
akhir kornunikasi itu. yaitu:
I. Penyampaim1 pesan
Melalui lisan, tatap muka langsung atau menggunakan media I saluran.
2. Bentuk pesan :
a. lnformatif'
Bersifat memberikan keterangan ( Fal,ta-fah1a ). kemudim1 komunikasi
mengambil kesimpulan dan keputusan sendiri, dalarn situasi tertentu
2 Klaus KrjppendorL, .·lnaUsis lsi l)engantar Teori dan Afetodo/ogi, (Jakarta: J(encana, 2006). Ed. l Ccl.l h. 58.
3 Depdikbu<l, J(arnus Besar Bahasa Indonesia, (_Jakarta : J3alai pustaka , 1998) h. 205
14
pesan informatif justru lebih berhasil dari persuasif, misalnya jika
audiensi adalah kalangan cendikiawan.
b. Persuasif
Berisikan bujukan yakni membangkitkan pengerlian dan kesadaran
manusia bahwa apa yang ki!a sampaikan akan memberikan perubahan
tersebut diterima alas kesadaran sendiri.
c. Koersif
Menyampaikan pesan yang bersifat mernaksa dengan rnenggunakan
sanksi - sanksi apabila tidak dilaksanakan bentuk yang terkenal dari
penyampaian model ini adalah agitasi dengan penekanan - penekanan
yang menimbulkan tekanan batin dan ketah1tan dikalangan publik
(Khalayak). Koersip dapat berbentuk perintah - perintah, instruksi -
instruksi, dan sebagainya.
3. Merutnuskan pesnn yang mengena
Pesan yang disampaikan harus tepat, ibarat kita membidik dan
menembak maka peluru yang keluar haruslah cocok dengan sasaran
pesan yang mengena harus memenuhi syarat - syarat :
a. Umum
Berisikan hak - hak yang umum di pahami oleh audisi I komunikan,
bukan soal - soal yang berarli atau dipahami oleh seseorang atau
kelompok tertentu.
15
b. Jelas Dan Gamblang.
Pesan haruslah jelas dan gambling. tidak samar - samar jika
mengambil perumpamaan hendaklah hendaklah yang senyata
mungkin. Untuk tidak ditafsirkan meny1mpang dari yang kita
maksudkan. Maka pesan lersebut harus benar - benar jelas.
c. Bahasa Yang Jelas.
Sejauh mungkin hindarilah penggunaan istilah yang tidak dipahami
oleh audiensi atau khalayak. Penggunaan bahasa jelas dan cocok
dengan komunikan. Hati - hati pula dengan penggunaan istilah alau
kata - kata yang yang berasal dari bahasa daerah yang dapal diatiikan
berbeda. lstilah satu daerah berbeda dengan daerah lainnya Begitu
pula agar s.;,jauh mungkin dihindarkan istilah asing gunakan yang baik
dan benar.
d. Pesisir.
Seema kodrati manusia selalu tidak ingin melihat dat1 mendengmkan
hal - ha! yang !idak menyenangkan dirinya. oleh karena itu setiap
pean agm· di usahakan/ diutarakan dalam bentuk positif kemukakan
pesan unluk mendapalkat1 simpatik dan menarik.
e. Seimbang.
Pesan yang disampaikan hendaklah lidak ekstrim dan tidak selalu
menentang ( mempertentangkan dua kutub yang berbeda ) yaitu baik
dan buruk. karena hal ini cenderung ditolak atau tidak diterima oleh
komunikan. sebab itu jika kita berbicma seolah - olah kelompok satu
16
benar, paling sempuma, paling bersih, seclangkan kelompok yang
lainnya ticlak, pesan iniberkecenclerungan untuk tidal< cliterima oleh
komunikan. Sebaiknya pesan itu clirumuskan seimbang, yailu clengan
mengemukakan kelemahan yang acla, clisamping menonjolkan
keberhasilan yang telah clicapai.
f. Sesuai Dengan Keinginan Komunikan.
Orang - orang yang menjacli sasaran I komunikan clari komunikasi
yang kita lancarkan selalu mempunyai keinginan keinginan atau
kepentingan - kepentingan tertentu. Dalam hal ini komunikator clapat
menyesuaikan clengan keaclaan, waktu, clan tempat.
4_ Hambatan-hambatan terhaclap pesan.
Acap kali kita alami clalam komunikasi, lain yang clituju tapi lain yang
cliperoleh. Dengan perkataan lain apa yang cliharapkan ticlak sesuai
dengan kenyataan, ha! ini clisebabkan adanya hambatan hambatan
terutama aclalah :
I. I-lambatan Bahasa ( Language Factor)
Pesan akan disalah artikan sehingga tidak mencapai apa yang
cliinginkan, apabila bahasa yang digunakan tidak clipahami oleh
komnikan termasuk dalam pengertian ini menggunakan istilah - istilah
yang mungkin dapat diartikan berbeda atau tidak dimengerti sama
sekali.
Dernikian juga jika kita rnenggunakan sitilah - istilah yang ilrniah tapi
belum merata ( baku ) seperti darnpak, kendala, canggihrekasaya clan
18
arab, yaitu panggilan, ajakan, sernan. 5 Dakwah dengan penge11ian seperti di
alas dapat di jumpai dalam ayat Al-qur'an surat Yusuf: 33.
Jamaludin Kame menjelaskan bahwa Dakwah merupakan kegiatan
penyebaran suatu agama kepada masyarakat dengan earn mengajak, menyeru,
inenganjurkan atau 1ne1nanggi1> mengundang supaya n1engikuti ajaran
agamayang diajarkannya6
Dakwah bukan hanya serangkaian kata yang di ulang-ulang atau pidato agitatif memukau umat. Juga bukan serentetan filsafat pemikiran yang menerawm1g, namun tak melahirkan satupun realita dalam kehidupan. TapL dakwah islam adalah dakwah yang bersifat amaliyah vang mewujudkan sosok gerak keteladm1an yang menjanjikm1 satu jm11inm1 kepercayam1 kepada umat manusia tentang apa yang didambakan jiwa dan apa yang di pandang oleh akal dan rohani mereka sebagai ketentramm1 dm1 ketenangan batin, petu11iuk dan nilai kebenmw1 serta kebaikan dalmn realita kehidupan.7
Pesan dakwah adalah suatu pemyataan yang bersumberkm1 Al-qur'an
dan Sunnah, baik tertulis maupun lisan dengan pesan-pesan atau risalah
tersebut. Dan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mengandung arti
perintah, nasehat, permintaan, dan amanat yang harus dilakukan atau
disampaikan pada orang lain. 8
Mengenai risalah-risalah ini, Moh. Natsir rnembaginya dalam tiga pokok, yaitu :
1. Menyempumakan hubungan mmmsia dengm1 Khaliq-Nya, hablum rninallah atau mua'mallah ma'al khaliq
2. Menyempurnakan bubungan manusia dengan sesama manusia, hablum minannas atau mua'rnallah ma' al kholqi.
3. Mengadakan keseimbangan (tawazun) antara keduanya dan menafsirkan kedua-keduanya itu sejalan dan teijalin. 9
5 Moh. Ali Aziz, Jbnu Dalcwah, (Jakarta: PT. Prcnada Media, 2004), Cct I, h. 2 0 Ja1naludin I\.a!lic, Psikolog-f Dalorah, (Surabaya: Indah, 1993), h. 29. 7 Muha111111ad Syahid Al-\Vakil, Prinsip dan Kode Etik Dah>Pah, (Jaka1ia: Aka<len1ik
Pr~ssindo, 2002), h. 3-4 s I)cpdikbud, Kan1us I3esar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Ptrntaka. 1998), h. 63 9 J,oc. ('ft.,
19
Yang dimaksud pesan-pesan dakwah itu ialah : semua pemyataan yang
bersumberkan Al-qm" an dan Sunnah baik tertulis maupun lisan dengan pesan-
pesan (risalah) tersebut 10 Dalam hubungan dengan aktifitas dakwah, pesan
merupakan seluruh materi ajaran islam yang tenuang dalam Al-qur"an dan
Sunnah yang meliputi seluruh aspek kehidupan, baik spiritual maupun
material tanpa terpotong-potong.
E Hasan Saleh mengklasifikasikan garis-garis besar qjaran Islam
me1~jadi tiga bagian, yaitu yang terdiri dari aqidah. syariah dan akhlak.' 1
Ketiga garis besar tersebuL merupakan kategori isi pesan dakwah.
Unsur lain yang selalu ada dalam proses dakwah adalah maddal1 atau
materi dakwah. Maddah dakwah adalah masalah isi pesan atau materi yang
disampaikan da'i pada mad'u. Dalam ha! ini sudah jelas bahwa yang menjadi
maddah dakwah adalah ajaran Islam itu sendiri. Oleh karena itu, membahas
yang menjadi maddah dakwal1 adalal1 membalias ajaran Islam itu sendiri,
sebab semua ajaran Islam yang sangat luas itu bisa dijadikan rnaddah dakwah
Islam. Akan tetapi, ajaran Islam yang dijadikan maddah dakwah itu pada garis
besamya dapat dikelornpokkan sebagai berikut :
A Akidah, yang meliputi :
a. Iman kepada Allah.
b. Iman kepada Malaikat-Nya.
c. Iman kepada Kitab-kitab-Nya.
10 Toto Tasrnarn, Kornunikasi J)a],,vah, (Jakarta: Pustnka Firdaus, J 999), h, ..J.3 11 E. liasan Saleh, Stud; Jslan1 di J:ie1:r;11ruan Tinggi Pengen1bangan IAfJ:,OlQ clan
!Vawasan, (Jakarta: ISTI\f, 2000), Cet. 2 h. 55
d. Iman kepada Rasul-rasul-Nya.
e. Iman kepada Hari akhir.
[ Iman kepacla Qadha-qadhar.
B. Syari' ah.
a. lbaclah (clalam ai1i khas)
Thaharah.
Sholat.
Zakat.
Shaum.
I-Iaji.
b. Muamallah (dalam arti arti luas) meliputi :
l. Al-Qununul Khas (Hukum Perdata) ;
Muamalah (Hukum niaga).
Munakahat (l-lukum nikah).
Wmatsah (Hukum wmis).
2. Al-Qanunul'am (I-Iukum Publik);
1-Iinayah (Hukum pidana).
Khilafah (Hukum negara).
Jihad (hukum perang clai1 clamai).
C. Akhlaq. yaitu meliputi terhadap:
a. Akhlaq terhadap khaliq
h. Akhlak terhadap makhluk, yang meliputi :
Akhlaq terhadap manusia.
20
22
Pesan dakwah mengandung pengertian segala pemyataan yang berupa seperangkal lambang yang bennakna yang disampaikan untuk mengajak manusia (individu/golongan) agar mengikuti ajaran !slam dan sampai merealisasikannya dalam kehidupan dengan tujuan rnendapatkan kehidupan yang balmgia dunia dan akhiral. Lambang yang dimaksud adalah bahasa, isyarat, gambar, warna dan sebagainya, vang langsung rnampu mene1jemahkan pikiran, perasaan komunikator kepada komunikan, bahwa bahasa yang paling banyak dipergunakan dalam komunikasi adalah jelas karena hanya bahasalah yang marnpu mene1jemahkan pikiran orang lain, apakah itu berbentuk ide, informasi, atau opini yang baik. 15
Menurut Asmuni Syukir pesan dakwah Islam tergantung pada tujuan
dakwah yang hendak dicapai, pesan dakwah secara urnum dapat di
klasifikasikan menjadi tiga ha! yaitu: budi pekerti (akhlak), keimanan
(aqidah), dan syariah. 16
lsi pesan dakwah semuanya bertolak dan bersumber dari alq ur ·an dan
hadist, kalau dianggap perlu bisa ditambah dengan ha,sil ijtihad dari ulama
muslim yang terpercaya. 17
Menurut Hasanudin pesan dakwah adalah ajaran-~jaran islam yang bersumber dari Al-qur'an dan Hadits sebagai sumber utama yang meliputi aqidah. syariah, dan akhlak yang berbagai macam ilmu yang di peroleh darinya, materi yang di sampaikan oleh seorang da'i hams sesuai dengan kemampuan seseorang dalam memalmmi sesuatu, seseorang yang intelek1ualitasnya rendah hams di sampaikan dengan bahasa dan contoh yang bisa di pahami dan dimengerti oleh mereka. 13
Hakikat pesan dakwal1 qur'ani dengan merujuk kepada ayat-ayat Al-
qur'an sebagai kitab dakwah, dapal dijelaskan secara singkat di antaranya
adalah:
15 ()nong lJchjanu EfcnJy, Ihnu Kontunikasi Teori JYraktek, (BanJuug: PT. H .. c1naja Rosdakmya, I 994 ), h. l I
16 1\.s1nuni Syukir, Dasar-dasar Strate,eJ /)aklvah lsla111, (Surabaya: J\1-Ikhlas, 1983), h. 60
17 A. 1-1. I-lasanu<lin, I?.etorika J)afDFah & Publisistik dalcnn Kepen1ilnpinan, (Surabaya: Usaha Personal, l 982), h. 41
18 I-lasunudin_ AJanajen1en Dak111ah_ (Jakarta: lJIN Press 2005), h. 59
23
a Di antara wujud kebenaran hakiki (al-haq) adalah Al-Islam dan syariah,
maka pesan dakwah adalah Al-Islam atau syariah, sebagaimana kebenaran
hakiki yang datang dari Allah SWT melalui malaikat Jibril kepada para
Nabi-Nya dan di sampaikan kepada nabi yang terakhir, yakni nabi
Muhammad SAW.
b. Al-qur'an menyebutkan terna Islam sebanyak 28 kali dalam bentuk kata
ke1ja dan sebanyak 110 kali dalam bentuk kata benda, yang secara
eksplisit dalam bentuk kata Al-Islam sebanyak 6 kali kedamaian,
keselarnatan, kesejahteraan, ketundukan, dan tata aturan hidup rnanusia,
yaitu sebuah nama bagian addin.
c. Sumber utanm ajaran Islam sebagai pesan dakwa11 adalal1 Al-qur'an itu
sendiri, yang memiliki maksud spesifik, dan paling tidak ada sepuluhan
maksud pesan Al-qur'an sebagai sumber utama Islam,yaitu:
I. Mef\jelaskan hakikat tiga rukun agama Islam, yaitu Iman, Islam, dan
lhsan, yang di dakwa11kan oleh para Nabi dan Rasul.
2. Mcnjelaskan sesuatu yang belum di ketahui manusia tentang hakikat
kenabian, risalah, dan tugas para Rosul Allal1.
3. Menyempurnakan aspek psikologis manusia secara individu,
kelompok, dan masyarakaL
4. Mereformasi kehidupan sosial kemasyarakatan dan sosial politik diatas
dasar kesatuan nilai kedamaian dan keselamatan dalan1 agama.
5. Mengokohkan keistimewaan universalitas aJaran Islam dan
pembentukan kepribadian melalui kewajiban dan lm·angan
24
6. Menjelaskan hukum Islam tenlang kehidupan kehidupan pohtik negara
7. Membimbing urusan harta
8. Mereformasi sistem peperangan guna mewujudkan kebaikan hak-hak
manusia dan mencegah dehumanisasi.
9. Menjamin dan memberikan kedudukan yang layak bagi hak-hak
kemanusiaan wanita dalam beragama dan berbudaya.
I 0. Membebaskan perbudakan.
d. Al-qur'an menjelaskan Islam sebagai pesan dakwah memiliki karak1eristik
unik dan selalu masa kini. yaitu:
Islam sebagai agama fitrah, Islam sebagai agama rasional dan
pernikiran, Islam sebagai agan1a ilmiah, hikmah, dan fiqhiyah, Islam
sebagai agama argumentative (hujjah) dan demonstrative, Islam
sebagai agan1a hali (qalbu), kesadaran (widjan), dan nurani (dhamir),
Islam agama kebebasan (hurriyah), dan kemerdekaan (isliqlal), selain
vang di kemukakan. Islam juga sebagai agarna kedamaian dan kasih
sayang bagi seluruh alarn.
Menurul seorang penulis modern nasehat adalah dapal rnasuk ke dalan1
kalbu dengan penuh kasih sayang dan kc dalam perasaan dengan penuh
kelembutan, tidak berupa larangan terhadap sesualu yang tidak harus dilarang
tidak rnembongkar kesalahan atau menjelek-jelekan. 19
19 M_ l,Jusain Fndlullah, Afetodologi l)akwah Dalan1 Al-Qur 'an. (Jakartu: PT. Lentera Brita1na Anggota IKAPL 1997), h. 48
25
Adapun yang penulis maksud dengan pesan-pesan dakwah itu sendiri
sebagaimana yang telah digariskan dalam Al-qur'an adalah bentuk pemyataan
maupun pesan (risalah) A/-qur'an dan Sunnah. Karena Al-qur'an dan As
Sunnah itu diyakini sebagai all of encompassing in the wey of live bagi setiap
tindakan kehidupan muslim. Maka pesan-pesan dakwah juga meliputi hampir
semua bidang kehidupan itu sendiri. Tidak ada satu bagianmanapun dari
aktivitas seorang muslim yang terlepas dari sorotan risalah itu.
Dengan demikian yang dimaksud atas pesan-pesan dakwah itu ialah
semua pemyataan yang bersumberkan Al-qur'an dan Sunnah baik yang
tertulis maupun lisan dengan pesan-pesan (risalah) tersebut.20
Hal tersebut sebagaimana dituliskan dalam firman Allah yaitu Al-
qur'an dalam surat Al-Ahzab : 39, sebagi berikut:
ro..o<:::i&/d J.. / 6V'.k- + Jl CJ 71¢:!>&&:JIHl+~1' ®
,_ "''""-Clll'l'r;::"J--rYn. * -""~ ~ q l'l'L..04r<. nn•"'-"-S'•@+D ~.., '<d -- dlii1 '-V L..-..11... ~,_, w t9' (:n:;I q-'' \J,,i "ij;- ......, .,,. ~ ...,,~ 1....11 .., -'fT ".LI\,;;!}
43
Artinya: "(yaitu) orang-orang yang menyampaikan risa/ah-risa/ah Allah, mereka takut k::pada-1V;:a dan :nercka tiaaya ;nerasa zaku1 kepada seorang q:;un; selail1 kepada Allah dan cukup/ah Allah sebagai pembuat perhitungan. " 1
20 Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta, Gaya Media Pratama, 1997) Cet. IL h.
21 Surat Al-Ah7...ab: 39, Alqur 'an dan Terjen1aha11, (Bandung: CV~ diponegoro).
26
Oleh karena itu dalam ha! ini penulis mengelompokkan beberapa
pesan-pesan dakwah yang terkandung dalam materi pada kegiatan
muhadharah menjadi tiga kategori pesan dakwah, seperti Akhlak, Aqidah, dan
Ibadah.
C. Pengertian Muhadharah dan Ruang Lingkupnya
1. Pengertian Mnhadharah
Secara etimologi, muhadharah berasal dari bahasa Arab dari kata
"haadoro - yuhaadiru-muhaadharah" yang berarti "ada atau hadir, dan
menghadirkan"22• Nasaruddin latif mendefinisikan muhadharah secara bahasa
yaitu "terjemah keagamaan atau tabligh atau khutbah"23•
Secara terminologi, muhadharah mempunyai beberapa arti, seperti
yang dikemukakan pakar berikut ini, H.S.M. Nasaruddin Latif mengartikan
muhadharah adalah "Ceramah keagamaan atau tabligh atau khutbah yang
pada hakikatnya merupakan suatu bentuk hubungan (Communication), yang
berupa penyampaian ajaran-ajaran Islam yang diselenggarakan dalam suatu
masjid, surau, gedung pertemuan, ataupun tempat-tempat lainnya."24
Pendapat KH. A Tajuddin HM memberikan pengertian muhadharah
adalah "Saling menyampaikan ceramah dalam suatu ruang pertemuan dalam
rangka pengembangan daya nalar dan menggali potensi diri dan bakat dalam
22 Ahmad Warson Munawwir, Kamus Arab-Indonesia Almuntnvll1ir, (Yogyakarta : Pustaka Progressif), Cet. Ke-2, h. 295
23 S.M. Nasaruddin Latif, Teori don Praktek Dakwah. (Jakarta: Zulhidjah 1391 I-1/1970). Cet. Ke-I, h. 80.
24 S.M Nasaruddin Latif, Op. Cit, h. 80
27
berdakwah" .25 Menurut Abdur Rahman Abdul Khaliq pengertian muhadharah
adalah "suatu kegiatan ceramah yang diadakan dalam suatu ruangan, dimana
seorang penceramah menyampaikan uraian pidatonya di depan orang-orang
yang hadir sementara yang lain mendengarkan dan menyimak". 26
Kegiatan muhadharah juga tidak terfokus hanya kepada kegiatan
ceramah/ pidato, akan tetapi juga kegiatan diskusi, seminar, menjadi MC dan
masih banyak lagi hasil lain yang dapat dirasakan dari kegiatan muhadharah.27
Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan tersebut, penulis
menyimpulkan bahwa muhadharah adalah suatu kegiatan latihan berpidato
yang diadakan dalam suatu tempat baik di masjid, surau, ataupun gedung
pcrt~muun j'"ng dHkuti olch scjumlah orang, dimana dalam kegiatan tersebut
ada yang menyampaikan ceramah, ada yang mendengarkan dan menyimak,
kcgiatan ini dimanfaatku~ sebn.gn.i sura::i~ du!u~
mengembangkan daya nalar, serta menggali bakat dalam berdakwah.
2. Subyek dan Obyek Muhadharah
!'/lenurut A. 1-lasjrny, subyek muhadh~~!: :,·~it:.: <;<oh ...... ""'..,...,.,,,...,.. .............. t'° HH.4 ......... ....
baik laki-laki ataupun perempuan.28 Sedangkan Toto Tasmara membagi
pclaku muhadharah (dakwah) kepada dua keiompoic:
a. Secara umum adalah setiap Muslimin dan Muslimat yang mukallaf
25 A. Tajuddin. H.M, Dakwah Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1994), Cct. Ke-1 h. 7 26
Abdur Rahman Abdul Kholiq, Si.•lem Dakwah Salqflyah (Jakarta: Gema Insani Press), Cet. Ke- I h. 49
26 Abdullah bin Nur dan Bakry Oemar, Kamus Arab-Indonesia, (Jakarta: Mutiara, 1981) cet. Ke-I hal.84.
28 A. Hasjmy, Dak1vah lvfenrut Al-Qur'an, (Jakarta: Bu!an B!n~P.g, 1994 ), Cet. Ke-1 h.33
PERPUS1·/:._~I/\,\''.>~ tJl~
Ult~ S'f/;,.}··i'i~·) ... ,
28
(dewasa), di mana bagi mereka kewajiban dakwah merupakan suatu
yang melekat tidak terpisahkan dari misinya sebagai penganut Islam,
sesuai dengan perintah sampaikanlah walaupun satu ayat.
b. Secara khusus adalah mereka yang mengambil keahlian khusus
(dewasa), dalam bidang agama Islam, yang dikenal dengan panggilan
ulama. Kelompok ini yang diisyaratkan Al-qur'an dalam surat At-
Taubah, ayat 122 :
Artinya: "Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mu'min itu semuanya ke medan perang. Mengapa tidak pergi dari tiap-liap golongan diantara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka lelah kembali kepadal1)la, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya ( QS. Al- Taubah : 22) "29
Obyek atau sasaran muhadharah, yaitu orang-orang yang dituju oleh suatu
kegiatan muhadharah (dakwah). Oleh karena sasaran dakwah ini
bennacam-macam, baik dari segi usia, psikologi serta yang lebih penting
dari segi tingkat pengetahuan, sebagai mad'u yang sangat mempengaruhi
dalam menangkap isi pesan yang disampaikan oleh muballigh tersebut.
Maka hendaknya seorang muballigh hams mampu menguasai siapa yang
akan menjadi sasaran dakwahnya.
29 Surat At-Taubah:l22, Alqur'an dan Te1je111ahan, (Bandung: CV diponegoro).
29
3. Materi Muhadharah
Menurut M. Quraish Shihab, materi dakwah terdiri dari:
mengeluarkan kisah-kisah yang bertalian dengan salah satu materi tujuan
dakwah, nasehat dan pembiasaan.30
Pada dasarnya materi muhadharah (dakwah) adalah seluruh ajaran
Islam secara kaffah. Keseluruhan materi dakwah dari dua sumber yaitu
Al-qur'an dan Al-hadits. Secara garis besar materi muhadharah (dakwah)
dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian, yaitu:
a. Masalah Keimanan (Aqidah)
b. Masalah Keislaman ( Syari'ah)
c. Masalah Budi Pekerti (Akhlak)
4. Metode Muhadharah
Dakwah menurut Al-qur'an memiliki banyak metode yang
penjelasannya diuraikan sendiri oleh ayat-ayatnya secara gamblang,
mengetuk hati dan pandangan orang. Beragamnya metodc ini discbabkan
milieu yang berbeda dan karakter serta tingkatan berpikir yang tidak sama.
l lul ini dHGk~:kun tcru:;-mcncrus :;urnpai bcrhasil. Berkaitan dengan ini
diutarakan metode dakwah secara rinci.
30 M. Quraish Shihab, Me111bun1ikan Al-Qur'an: Fungsi dan Peran Wahyu Da/a1n Kehidupan Masyarakat, (Bandung: Mizan, 1992) Cet. I h. 193
30
Metode dakwah adalah cara-cara untuk dipergunakan oleh
seorang da'i untuk menyampaikan materi dakwah.31 Metode dakwah
sangat dibutuhkan atau diperlukan dalam berdakwah. Tanpa ada metode
dalam berdakwah akan sulit rasanya untuk mencapai keberhasilan dalam
berdakwah.
Metode berasal dari bahasa Yunani " Metodos " yang artinya
suatu cara yang biasa ditempuh, terutama yang disusun secara sistematis
d. k . I 32 atau suatu cara yang 1tentu an secara Je as.
Ayat yang membuat sandaran dasar dan fundamen pokok bagi
mctodc rrn.ihadharah (dak-vvah) adalah Al-qur'an Surat An-Nahl: 125
Artinya: "Ajaklah manusia kepadajalan Tuhan-mu dengan hikmah kebijaksanaan, nasehat; pelajaran yang baik, debatlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhan-mu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dijalanya dan Dia/ah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapt petunjuk ". 33
Adapun metode-metode dakwah yang tertuang dalam firman
Allah Surat An-Nahl, yaitu:
1. Bil Hikmah (Bijaksana).
Perkataan hikmah biasanya diartikan dalam pengertian bijkasana, yaitu
31 Warai Bahliar, Metodo/ogi Penelitian. (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997), h.32. 32 M. Syafa~at Habib, Buku Pedomaf! Dak"tvah, (JaY.2rt!: Widj~ya, 1982), h. 160-161. 33 Surat An-Nahl:l25, Alqur'andan Te1:jemahan, (Bandung: CV diponegoro).
31
pendekatan sedemekian rupa, sehingga pihak objek dakwah mampu
melaksanakan apa yang didakwahkan atas kemauannya sendiri.
2. Mawizhah Hasanan (Nasehat yang Baik).
Merupakan nasehat yang baik atau memberi peringatan dengan kata-
kata, ucapan dan teguran yang baik. Memberi nasehat sama seperti
berdakwah kepada seseorang, nasehat juga dikatakan sebagai
pendekatan diri kepada orang ramai sehingga orang ramai sadar akan
akhlaq yang buruk pada dirinya.
3. Mujadalah
J3crdcbat dcngan cara yang baik merupakan dakwah dengan jalan
mengadakan tukar pikiran dengan sebaik-baiknya, debat memiliki
kebolehan dalam berhujjah dan bcipidutc den.gun l3nd~~~ !;::cp~d:.
ilmu yang hak dengan pemahaman merupakan suatu cara dakwah yang
paling berkesai:.
Selain dari ketiga metode di atas, metode dakwah juga mencakup
speech) atau merupakan kesenian untuk berbicara baik, yang dicapai
muhadharah, gaya bahasa sangat diperlukan untuk menarik pendengar
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa metode
muhadharah yang baik sebagaimana dijelaskan Asmuni Syukir dalam
h.39.
32
menjelaskan tentang ciri-ciri muhadharah yang baik, sebagai berikut:34
a. Memperoleh perhatian atau sambutan dari para pendengar (audience)
sejak kegiatan dimulai.
b. Jelas maksud dan tujuannya, serta mudah dipahami mayoritas
pendengar. Hal ini biasanya penceramah tidak memakai bahasa yang
bertele-tele, tinggi gaya bahasanya serta mengunakan banyak istilah
yang pendengar tidak mengerti.
c. Materi muhadharah sesuai dengan situasi dan kondisi serta kebutuhan
audience. Artinya bahan dakwah yang disampaikan setaraf dengan
kemampuan pendengar, bahasa sesuai dengan pola berpikir dan cocok
dengan keadaan yang ada di daerah tersebut.
d. Pandangan penceramah tidak satu arah saja, tetapi kepada seluruh
pcndcngar (audience) sehingga tetjadi kontak antara pembicara dengan
pendengarnya.
karena menurut anggapan para pendengar dia tidak siap, sehingga
penceramah tersebut. Dengan kata lain penceramah kurang
f. Menggunakan contoh-contoh atau alasan/bukti yang relevan dengan
~~::~!:!h :,·~ng sedang disampaikc~.
g. Penceramah ( da'i) dalam menyampaikan keterangan diorganisir
34 Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam. (Surabaya: Al-Jkhlas, 1983),
33
dengan baik. Artinya sebelum muhadharah dipersiapkan terlebih
dahulu dan memperhatikan sistematika, jalan pikiran audience dan
sebagainya.
h. Penceramah menghindarkan hal-hal yang mengganggu atau
menghambat jalannya muhadharah.
1. Berbicara dengan kelembutan suara, intonasi yang serasi dan suara
enak didengar telinga.
J. Penceramah bersikap ramah, bersahabat, penuh kepercayaan dan
menarik para audience.
k. Penccramah mcnyimpulkan pembicaraannya.
!. Bersikap edukatif. Artinya muhadharah yang disampaikan benar-benar
mendidik para pendengar (audience).
Mengetahui dan memahami penggunaan metode muhadharah
~:.:!:.:~-r. d:.:!;:--;,..~h, ~::~~ ~~!um cu!<up tunpa mcmpelajari karakteristik
metode itu sendiri, baik yang bersifat kelebihan-kelebihannya maupun
!cclemahan-kele1nah~::::j':.:.
a. Kelebihan metode muhadharah
n,,.1.,,....._ , ... ,,..I..+., .,...1,...,..;+ ,..;..,,..Jr.,,+ ~ ..... ..._H" ,,...,.,,_ .. ..._ ............... 11 .... H•ei•,,_..._., d:.:p~t di~mpaikan bahan (materi
muhadharah) sebanyak-banyaknya.
!v!ernungk.inkan
keistimewaannya dan kebijaksanaannya sehingga audience ( obyek
3. Da'i lebih mudah menguasai seluruh audience (pendengar).
35
sesuatu.
2. Unsur Jiwa
Yaitu menyatunya ilmu tersebut ke dalam jiwa sang ahli hikmah,
sehingga ilmu tersebut mendarah daging dengan sendirinya.
3. U nsur Amal Perbuatan
Yaitu ilmu pengetahuan yang menyatu ke dalam jiwanya itu mampu
memotivasi dirinya untuk berbuat. Dengan kata lain, perbuatannya itu
dimotori oleh ilmunya yang menyatu ke dalam jiwanya. Amal
perbuatan ini bisa dalam bentuk sikap dan kepribadian yang menarik
dan dapat dijadikan teladan dan bisa dalam bentuk amal jariyah yang
bermanfaat bagi masyarakat.
Dalam berdakwah hendaknya para da'i memakai metode yang
dapat mendekatkan dirinya kepada masyarakat sehingga tujuannya
oleh musuh Islam dalam menyebarkan keyakinan, ide dan konsep mereka.
bertentangan dengan kaidah agama (syariah). Metode dan tata cara
I. Melalui mass media
~.-1ela1ui buku dan pen~rt;:!::::::
3. Para da'i (juru dakwah)
!_.:!p~ngan pekerjaan par3 da'i.
36
S. Tujuan dau Manfaat Muhadharah
Tujuan umum di!aksanakannya muhadharah (dakwah) mengajak
umat manusia (meliputi orang mu'min maupun orang kafir atau musyrik)
kepada jalan yang benar yang diridhai Allah SWT, agar dapat hidup
sejahtera di dunia dan di akhirat.
Tujuan di!aksanakannya muhadharah (dakwah) adalah:
a. Mengajak umat manusia yang sudah memeluk agama Islam untuk
selalu meningkatkan taqwanya kepada Allah SWT.
b. Membina mental agama (Islam) bagi kaum yang masih mu'allaf agar
mau mempelajari agama Islam.
c. Mendidik dan mengajar anak-anak agar tidak menyimpang dari
fitrahnya.
d. Menembus hati nurani seseorang untuk sarana membentuk masyarakat
yang diridhai Allah SWT.
e. Meajauhkan manusia dari segala bentuk frustasi kejahiliyahan dan
kebekuan pikiran.
f. Mendorong kemampuan masyarakat untuk menjalankan syari'at
agama Islam secara utuh dan tidak sepotong-sepotong.
Selain tujusn di atas secara luas kegiatan muhadharah
mempunyai tujuan lainnya, yaitu:
l. Menunaikan amanat
3. Menyelamatkan umat dari kehancuran.
36
S. Tujuan dan Manfaat Muhadharah
Tujuan umum dilaksanakannya muhadharah (dakwah) mengajak
umat manusia (meliputi orang mu'min maupun orang kafir atau musyrik)
kepada jalan yang benar yang diridhai Allah SWT, agar dapat hidup
sejahtera di dunia dan di akhirat.
Tujuan dilaksanakannya muhadharah (dakwah) adalah:
a. Mengajak umat manusia yang sudah memeluk agama Islam untuk
selalu meningkatkan taqwanya kepada Allah SWT.
b. Membina mental agama (Islam) bagi kaum yang masih mu'allaf agar
mau mempelajari agama Islam.
c. Mendidik dan mengajar anak-anak agar tidak menyimpang dari
fitrahnya.
d. Menembus hati nurani seseorang untuk sarana membentuk masyarakat
yang diridhai Allah SWT.
e. Menjauhkan manusia dari segala bentuk frustasi kejahiliyahan dan
kebekuan pikiran.
f. Mendorong kemampuan masyarakat untuk mertjalankan syari'at
agama Islam secara utuh dan tidak sepotong-sepotong.
Selain tujusn di atas secara luas kegiatan muhadharah
mempunyai tujuan lainnya, yaitu:
l. Menunaikan amanat
2. ~~1cncgukkan hujjah dan dalil-dalil kebenaran.
3. Menyelamatkan umat dari kehancuran.
37
Dari penjelasan di atas dapat dilihat bahwa muhadharah santri
memiliki tujuan yang positif. Yang pada intinya memajukan agama Tslam
dan menyebarluaskan syariat Islam.
BAB Ill
GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN AL-BAROK.>\H
A. Sejarah Berdhi dan Perkembangan Pondok Pesantren Al-Barokah
Sebelum berkembang me1~adi sebuah lembaga pendidikan Islam,
Pondok Pesantren Al-Barokah hanyalah sebuah lembaga kursus dakwah yang
sengaja diselenggarakan oleh Almarhum K.H. Abubakar Jamal dengan tujuan
khusus membina dan mencetak kader-kader muballigb. Kursus dakwah
tersebut diikuti oleh peserta-peserta yang umumnya datang dari \\ilayah
sekitar, seperti Kelurahan Jatimakmur, Jatiasih, Jatikrama1, Jatiwaringin,
Ujung Aspal, Jatibening, dan lain-lain.
Kursus dakwal1 tersebut diselenggarakan setiap hari Ahad, dengan
mengundang narasumber-narasumber yang ahli di bidang dakwah, yang pada
umumnya para narasumber tersebut adalah para guru di Pondok Pesantren Al
Barokah, sepe1ii :
l. K.H. Thahir Rohili (Pimpinan Pondok Pesantren Ath-Thahiriyah, Jakarta);
2. K.H. Abdullah Syafi"i (Pimpinan Pondok Pesantren Asy-Syali'iyah,
Jakarta):
3. K.H. Nur Ali (Pimpinan Pondok Pesantren At-Taqwa, Bekasi);
4. K.H. Zayadi Muhajir (Pimpinan Pondok Pesantren Az-Ziyadah, Jal,artat
5. Ustad1. Tauhid (sebagai guru tetap).
Selain kegiatan tersebut, terdapat pula pengajian rutin setiap malarn
yang dihadiri oleh santri-santri ''kalong"yangjuga berasal dari wilayah sekitar
38
39
Jatimakmur. Santri-santri tersebut pada umumnya datang pada sore hari yang
kemudian mengikuti peng"°jian dan kembali ke rumal1 masing-masing pada
keesokan harinya. Demikian seterusnya hingga jumlah mereka terns
bertambal1 dari hari kc hari. Hingga saat ini jumlah santri dapat diketahui
sebanyak 265 santri yang terdiri dari 145 srullri putra dru1 120 santri putri.
Dalam memberikru1 pelajaran-pelajaran agama, Alrnarhum K.H
Abubakar Jamal dibantu oleh beberapa ustadz antara lain Ustadz Sya'roni dari
Kuningan dan Ustadz Mulyadi dari Bunten. Dernikian seterusnya kegiatan
peng"°pan tersebut berlangsung, hingga pada ta11un 1982 Almru·hum K.H
Abubakar Jamal telah mengasuh 12 yatim dan piatu sebagai santri tetap dan
sekaligus tinggal satu atap dengru1 beliau.
Berangkat dari kondisi tersebut semakin mantaplal1 hati beliau
untuk rnerealisasikan cita-cita mulia rnendirikan sebual1 lernbaga lslrun. Dan
akhirnya, pada tahun 1982 cita-cita tersebut terlaksana dengan berdirinya
Yayasan Pendidikan lslrun Pondok Pesru1tren Al-Barokal1 dengan Akta
Notaris Soedirja SH, No.8 tru1ggal l l Oktober l 982. Maka dengan demikiru1,
resmilah ia sebagai Lembaga Pendidikan Islam yang menyelenggru·akan
pendidikan formal dan non formal.
Selanjutnya, proses pembangunan Pondok Pesantren Al-Barokal1
dilaksanakan secara bertahap yang dengan rinci proses pembangunan tersebut
terbagi atas 5 periode dengan penjelasru1 sebagai berikut :
40
a Periode I (Agustus 1982 - Juli 1983)
Pada periode ini, Al-Barokah sebagai salah satu elemen
masyarakat, hanyalah merupakan lembaga yang sangat sederhana ditinjau
dari beberapa sarana dan fasilitas yang dimiliki. Fasilitas tersebut antara
lain: satu lokal ruang tamu, 3 ruang asrama (karnar tidur), ruang keluarga
dan kamar immdi. Pada periode ini santri berjumlah 12 orang yalim d<m
piatu, terdiri dari 7 santri putra dan 5 santri putri.
b. Periodell (Agustus 1983-Juli 1984)
Pada periode ini, terdapat penarnbahan fasilitas antara lain :
2 lokal kelas siap pakai dengan kondisi permanen.
Satu lokal ruang kantor Yayasan.
Satu lokal ruang kantor guru.
Dan satu ruangan dengan kondisi permanen yang terletak diatas ruang
guru yang berf ungsi sebagai asrama sen1en1ara santri putra.
Jumlah santri pada periode ini bertambah menjadi 20 orang yang terdiri
dari 11 santri putra dan 9 sai1tri put1i.
b. Periode Ill (Agustus 1984 - Juli 1985)
Fasilitas bertambah dengan sebuah gedung ber!ingkal tiga vang
berfungsi sebagai perkan!oran dan ruang kelas. Sedangkan rumah
kediaman Almarhum K.H. Abubakar Jamal dirobohkan untuk dijadikan
areal Japangan terbuka, aula dan sarana olah raga. Pada periode ini jumlah
santri bertambah menjadi 30 orang yang terdiri dari l 6 santri putra dan 14
santri putri.
41
c. Periode JV (Agustus 1985 - Juli 1986)
Penambahan fasilitas pada periode ini terlihat pesat, yakni dengan
terselesaikannya seluruh lokal dengan 3 lantai yang berfungsi sebagai
kelas untuk pendidikan formal d;m gedung perkantoran. Dan pada periode
ini jumlal1 santri be1iambah menj adi 50 orang, terdiri dari 24 santri putra
dan 26 santri putri.
cl. Periode V (1986)
Pada periode m1, pembangunan berlangsung dan lahirnya
perencanaan untuk penambahan fasilitas berupa gedung-gedung antara
lain:
Kantor Yayasan dan rumal1 tidur pengurus Yayasan yang pada saat itu
kondisi pembangunannya telah berjalan 50 persen.
Gedung aula khusus putri 2 tingkat sekaligus berfungsi untuk asran1a,
20 persen pembangunannya telah bei:jalan.
Penambalmn we putra dan putri.
Penambahan 2 tingkat gedung untuk kelas yang terdiri dari masmg
masing 5 lokaL
Aula utama termasuk musholla, arena olah raga, yang dibangun di atas
permukaan tanal1 bekas bangunan rumal1 Almarhum K.H. Abubakar
Jamal. (Dokumentasi Pesantren Al-Barokah).
Dan pada periode inilah Pondok Pesantren Al-Barokal1 semakin
dikenal dan diakui eksistensinya dikalangan masyarakat luas, terlebih
setelal1 Yayasan tersebut mendapat izin menyelenggarakan Ujian Negara.
42
Seiring dengan itu, fasilitas, sarana dan prasarana di Pondok Pesantren Al
Barokah semakin diperlengkap hingga sampm pada tingkat
kesempurnaannya.
Sesuai kebijakan yang berlaku di Pondok Pesantren Al-Barokah,
hingga saat ini tidak ada prosedur khusus yang digunakm1 sebagai acum1 untuk
menerima dan menyeleksi santri yang kemudian menjadi da'i yang secma
khusus mendapatkan pembinaan dakwah.
Akan tetapi, proses penerimaan dan penyeleksian sebagai santri dan
sebagai kader da' i dilakukan secara bersamaan. Artinya santri sebagai kader
da 'i dan sebagai santri biasa, di Pondok Pesantren Al-Bmokah tidaklah
berbeda, tetapi san1a. Sehingga setelah seseorm1g mendaftm·kan diri dan telah
sah menjadi santri Pesantren Al-Barokah, maka secara otomatis ia menjadi
kader da'i, clan mendapatkan perlakuan-perlakuan yang smna, terutama dalmn
ha! pernbinaan dan pelatihan dakwah.
Adapun dalam penerimaan sm1tri itu sendiri_ Yayasan Al-Barokah
telah menetapkan syarat-syarat ym1g hams dipenuhi oleh calon SMtri. Syarat
sym·at tersebut antara lain sebagai berikut :
I. Muslim baligh ataupun belum baligh dan marnpu rnembaca Al-qur'an.
2. Bersedia dan sanggup mengikuti pengajian dtu1 pembinaan kader da'i
dengan berbagai ketentuan yang telal1 ditetapkan oleh pondok pesantren.
3. Bersedia dan sm1ggup tinggal atau menetap di pondok pesantren selmna
pembinaan kader da'i.
43
Sedangkan tata tertib dan peraturan yang harus dipennhi oleh setiap
santri di Pondok Pesantren Al-barokah antara lain sebagai berikut :
I. Seluruh santri wqjib mengikuti selurnh kegiatan yang telah ditetapkan oleh
pesantren dan hadir tepat pada waktunya, lerkecuali ada udzur (halangan):
2. Seluruh santri wajib berpakaian rapih, bersih, dan menutupi aural.
Dianjurkan untuk memakai pakaiar1 berwama putih-putih dan dilarang
kaos diwaktu pengajian berhmgsung atau kegiatan lain kecuali istirabat
(tidur):
3. Selurnh santri dilarang membuat keributan, kegaduhan, kekacauan dan
lain-lain, yang bertentangan dengan nilai moral;
4. Seluruh santri dilarang merokok, minum-minuman keras, membawa obat
obatan terlanmg, senjata tajam, senjata api dan s"jenisnya.
5. Seluruh santri yang tidak mengindahkan atau melanggar ketentuan
ketentuan tersebut akan dikenakan sanksi.
Selanjutnya, jumlah santri terhitung sejak tah1m 1982 sampai 2007
dapat diketahui sebanyak 265 santri yang terdiri dari 145 santri putra dan 120
santri putri.
B. Visi, Misi clan Tujuan Pondok Pesantren Al-.Barokah
Adapun Visi dari pondok pesantren Al-Barokah:
"Unggulan dalam sopan santun berprestasi dalam reknologi
infimnasi berdasarkan tman dan 1aqwa"
Sedangkan Mist dari pondok pesantren Al-Barokah:
44
1. Menumbuhkan Penghaya!an dan Pengamalan ajaran Agama Islam
2. Penambah wawasan teknologi melalui informasi
3. Keteladanan sikap dan perilaku guru serta karyawan sehari-hari terhadap
santri
C. Program Kerja Pondok Pesantren Al-Barokah
Dalam pelaksanaan kegiatannya., pondok pesantren memiliki program
keija yang dibagi menjadi dua yaitu programjangka panjang dan programjangka
Pendek.
Jangka Pendek;
I. tvlenetapkan 3 (tiga) pokok kotak obstib di tempat strategis serta memelihara
bersanrn dengan anggota PPA guna memudahkan berkomw1ikasi antara
pengurus dan anggota serta membuka satu minggu sekali serta membacanya
dua minggu sekali.
2. Mencari dana sosial dalam kegiatan besar yang diadakan pondok pesantren
Al-Barokah.
3. Mengadakan pengajian mingguan yang dilaksanakan oleh para santri putra
dan putri.
4. Mengadakan kegiatan pidato satu minggu dua kali oleh para santri putra dan
pulri.
5. Mengaktifkan rnuhadharah bahasa Arab dan Bahasa lnggris 2 (dua} minggu
sekali.
6. Memelihara papan rnuhadatsah dan mufrodat.
45
7. Mengadakan seni baca Al-qur'an dan rawi dengan mendatangkan tenaga dari
luar.
Jangka Panjang
I. Mengadakan hari-hari besar Islam maupun hari-hari besar Nasional.
2. Studi banding antar santri-santri PP A dengan beberapa pondok pesantren
pondok pesantren lainnya.
3. Memelihara dan menambah alat-alat kesejahteraan pada setiap asrama
Pada saat ini Pondok Pesantren Al-Barokah melaksanakan program
kerjanya melalui sedikitnya 5 unit kegiatan. Unit-unit tersebut antara lain :
1. Pesantren (Pendidikan Non Formal)
Kegiatan yang dilaksanakan melalui unit ini ialah dalam bentuk
pengukuhan akidah, bimbingan dan pembangunan moral, dan pembinaan
dakwah terhaclap santri-santri mukim sebagai kacler-kader da'i clan cla"iyal1.
Hingga saat ini 150 santri yang tercliri clari 83 santri putra dan 67 santri putri
belajar clan mengikuti kegiatan pembinaan kacler cla'i yang cliselenggarakan
oleh Yayasan. Selain sebagai kader cla"i clan santri mukim, rnerekajuga adalah
siswa-siswi di lembaga pendidikan formal yang diselenggarakan oleh Yayasan
Al-Barokah. Umurnnya mereka berasal clari luar daerah Bekasi, sepe11i
wilayah Jabota, Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan clan lain
sebagainya.
Disinilah mereka clibina clan clibimbing untuk dicetak sebagai kader
kader muslim yang berkualitas. Mereka ym1g menetap (mukim) dm1 sekolah di
46
Pondok Pesantren Al-Barokah diharapkan menjadi kader-kader yang memiliki
nilai tambah yaitu me1~adi sarjana yang ulwr.a atau ulama yang sar1ana.
2. Madrasah (Pendidikan Formal)
Yayasan Pendidikan Islam Pondok Pesantren Al-Barokah juga
menyelenggarakan pendidikan formal yang meliputi Sekolah Dasar lslm11
(SDI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA). Siswa-siswi
pendidikan formal lersebut terdiri dari santri yang menetap di pondok
pesantren (santri mukim) dan pelajar non mukim, yakni yang hanya mengikuti
kegiatan belajm· meng~jar (sekolah formal) saja.
Uniknya dal<un penyelenggaraan pendidikan formal tersebut, Al
Bmokah memiliki ciri khas yffi1g membedakffi1 dengm1 lembaga pendidikan
formal lainnya. Ciri khas tersebut ialah dijadikannya pembinaan clan pelatihm1
dakwah sebagai kegiatan ekstra kurikuler sekolah.
Kegiatan tersebut dilaksanakan setiap satu minggu sekali, pada hari
Rabu. Pada jadwal yffi1g telah ditenlukan tersebut, seluruh siswa-siswi baik
yang mukim atau non mukim berkumpu! di au!a utama yang kemudian di
dalffi11nya diberikan berbagai materi-rnateri yffi1g berkenaan dengan seluk
beluk kegiatan dakwah. Disini, seluruh siswa juga dilatih dan diwajibkan
untuk praktik dakwah dalarn bentuk cermnah dihadapan pembina dffi1 siswa
siswi lain.
Kegiatffi1 tersebut dilaksffi1akan dengan menggunakan sislem rolling
class. Artinya pada setiap satu minggu sekali, dengm1 bergantian, masing
rnasing kelas diwajibkan untuk praktik dakwah dengan mengutus perwakilan
47
kelas guna membawakan kegiatan dari mulai protokol (pembawa acara), kata
sambutan, ceramah inti, sampai pembaca do'a penutup.
Selanjutnya, setelah kegiatan tersebut usai, pembina kemudian
memberikan arahan, pembenahan-pembenahm1 atau koreksi alas kekurangan
dan kesalahm1 yang dilakukan oleh para praktikkan tersebut.
3. Majelis Ta· lim
a. Pengajian Umum
Kegiatan ini dilaksanakan setiap ahad pagi, mulai pukul 05.30 -
07.00 WIB. Layaknya pengajim1 umum, audience (peserta) pengajian ini
lebih bersifat heterogen, yakni selian terdiri dari sanlri mukim, pengajian
tersebut juga diikuti/dihadiri oleh masyarakat umum baik bapak-bapal,,
ibu-ibu ataupun para ren1aja. Mereka pada un1un1nya datang dari \:vilayah
Kecamatan Pondok Gede, Jatiasih, dm1 sekitm·nya
Adapun kitab yang dikaji dalam pengajian lersebut cenderung
berganti-ganti. Artinya setelah satu kitab lerkhcaamkan, malrn materi
pengajian tersebut diganti dengan kitab lain sesuai kondisi dm1 kebutuhan
audience. Pengajian tersebut dipimpin langsung oleh Abuya K.H. Sya'roni
Zuhri yang sekaligus merangkap sebagai narasumber.
b. Majelis Kursus Dakwal1
Kegiatan ini adalah kegiatm1 khas yang lelah diselenggarakan sejak
awal berdirinya Pondok Pesantren Al-Barokah. ballkan sebelum itu.
Kursus dakwah tersebut diselenggarakan setiap Ahad ba' da Zhuhur.
Adapun maleri ym1g disampaikan, pada umumnya lebih bany~ mengupas
48
kandungan-kandungan ayat Al-qur' an dan Al-hadits, yang disampaikan
dengan metode ceramah dan diskusi. Yaitu setelah guru menyampaikan
materinya para kader di berikan waktu seluang mungkin untuk mengajukan
berbagai persoalan yang dihadapinya, terutama persoalan-persoalan yang
menyangkut dengan seluk-beluk dakwah dan persoalan yang berkaitan
dengan materi yang 1elah disampaikan.
Disinilah para kader memiliki kesempatan yang tepat untuk dapat
dengan seksama dan seteliti mungkin mempelajari dan mendalami
berbagai kaidal1 dakwah dengan segenap permasalahannya. Tentu saja
pemahaman dan pendalarnan berbagai kaidah dakwah tersebut cenderung
bersifat teoritis, bukan praktis.
Kegiatan pengajian tersebut diikuti oleh pese1ia-peserta yang
terdiri dari kader-kader (santri) yang telal1 fasih membaca Al-qur" an dan
kader-kader yang umumnya telah sampai pada strata (tingkat) yang cukup
tinggi diukur dari kemampuannya mendalan1i dan mempelajari kitab
kuning dan berbagai materi lainnya.
4. Pesantren Kilat
Pada setiap tahunnya, Pondok Pesantren Al-Barokah meny(\jikan
program singkat Pendidikan Agama Islam atau yang lebih dikenal dengan
pesantren kilat atau SANLAT. Kegiatan tersebut diselenggarakan karena
mengingat bahwa Pendidikan Agama Islam yang diberikan di bangku sekolal1
kurang dapat memenuhi kebutuhan dalam upaya pembentukan kepribadian
yang utuh dan paripuma menurut Islam.
49
Selain itu kesibukan berkarir orang tua telah menghilangkan
kesempalan bagi putrn-putrinya untuk mendapatkan bimbingan Islam yang
selayaknya. Minimnya bimbingan Islam yang diterima, baik melalui bangku
sekolah ataupun on:mg tua akan memberikan pengaruh yang kurang baik
terhadap kepribadian anak. Maka dalam upaya menutupi kekurangan tersebut,
Pondok Pesantren menyelenggarakan program Pesantren kilal dengan tujmm:
Memberikan kesempatan kepada rem~ja untuk mengenal, mendalami dan
rnenghayati ~jaran Islam melalui pendidikan dan birnbingan ritual
(ibadah);
Mernbantu para orang tua yang tidak atau kurang sempat membagi waktu
untuk memberikan bimbingan keislaman terhadap putra-putrinya:
Mengisi kekurangan bimbingan dan pernbinaan ajaran Islam bagi anak dan
rem~Ja.
D. Sarana dan Stmktur Organisasi Pondok Peasntren Al-Barnlmh
Pondok Pesantren Al-Barokah adalah yayasan yang rnenampung
santri-santri yang pada umumnya berasal dari keluarga-keluarga yang kondisi
ekonominya berada digaris menengah ke bawah, orang-orang tak mampu.
Yayasan ini didirikan bukan hanya oleh individu saja, melainkan juga alas
sokongan dan campur tangan masyarakat, terutarna mereka yang ber-uang dan
perduli terhadap perkembangan syiar Islam.
Meski demikian. Yayasan Pondok Pesantern Al-Barokah bukm1lah
lembaga yang berada dan tergantung dibawah daulat organisasi masyarakat,
50
organisasi politik, ataupun lembaga tertentu. akan tetapi pondok Pesantren Al
Barokah adalah lembaga DARI dan UNTUK UMAT. Oleh sebab itu, Yayasan
Al-Barokah dengan lapang dacla selalu membuka peluang bagi setiap elemen
masyarakat yang ingin dan berniat tulus menyalurkan kontribusi-kontribusi
konstruktif untuk perkembangannya.
Adapun untuk mencapai berbagai hal vang menjadi target dan tujuan,
sud ah barang tentu memerlukan alat dan saran a yang menunjangnya. Akti vitas
pembinaan kader da· i merupakan aktivitas yang ticlak cukup dengan
mendengar, melihat. melainkan kaderisasi juga memiliki sistem, pola, serta
metode-metode tertentu dan memiliki tujaun lebih luas lagi.
Dengan kata lain, pengkacleran bukan hanya membina dan
memhangun aspek pemikiran secara teoritis melulu ataupun gerakan yang
bersifat politik belaka, tetapi pengkacleran juga membutuhkan perhatian besar
terhadap aspek penggernblengan kepribadian secara holistik, demi
terbentuknya pribacli-pribacli muslim yang utttl1 dan paripurna. Yaitu
mengkacler da· i yang sanggup menjawab segala tantangm1 secara
berkesinarnbungffil serta man1pu mencapai sasaran-sasaran yang sebenarnya.
Untuk menunjang tercapainya tujuan tersebut, Pondok Pesantren Al
Barokah telah banyak menyediakan meski belum lengkap sarana dan
prasarana yang cukup mernadai untuk terlaksanm1ya pembinaan kader da'i
yang diharapkan. Adapun sarana dan prasarana dimaksud selengkapnya dapat
dilihat dalarn dua buah tabel berikut.
51
TABEL III.I
PRASARANA PON DOK PESANTREN AL-BARO KAH
No Na111a Prasarana Jumlah i
l(cteranga11
>--· I 1200 m" Kondisi Baik I I Tanah \vakafun1uk yayasan I
2 Kantor sekrelariat 2 Lokal ((cl) 6 x 6 1112
) Kondisi Baik
3 I
Aul a 3 Lokal Kondisi Baik
4 Asrama Santri 27 Lokal ~ Kondisi Baik I
5 Ruang kesehatan l Lokal ( 6 x 6 rn" ) , Kondisi Baik I I
6 Laboratorium 2 Lokal Kondisi Baik
7 Kantor santri I Lol~al ( 5 x 5 m' ) Kondisi Baik
18 Ruang kelas sekolah l Lokal ( 6 x 6 m" ) I Kondisi Baik '
14 Rmmg Kepsek + Tata Usaha I Lokal ( 6 x 6 m") Kondisi Baik I
15 Kantor Uuru 1 Lokal ( 6 x 6 rn" ) Kondisi Baik
52
GAMBARIII.l
GAMBAR STRUKTUR ORGANlSASl PONDOK PESANTREN
Dewan Penasehat
AL-BARO KAH
-------------~ Ketua Umum Wakil Ketua
W akil Pimpimm
Staf I Kabid (Kabid L IL III, IV)
Lurah Poudok
l Asatidz (guru)
Sekretaris
Ketua Santri L_ ______ __J---------·
Mudabbir (Santri Senior)
l Santri
53
Berdasarkan struktur di atas, maka hierarkhi yang berwenang
menentukan kebijakan-kebijakannya adalah Ketua Umum atau Pimpinan yang
dibantu oleh Dewan Penasihat. Selanjutnya tugas-tugas pelaksanaan program
diserahkan kepada masing-masing pengurus yang dibantu oleh staf-staf
pengurus yang dalan1 pelaksanaan operasionalnya berada dibawah
penga,vasan para pengelola. 1
E. Aktivitas Muhadharah Santii di Pondok Pesanti·en Al-Barokah
Dari gambaran umum Pondok Pesantren Al-Barokah, tedapat
beberapa program ke1:ja yang ditujukan untuk pembinaan kader-kader da'i.
Diantara prograrn ke1:ja yang dilaksanakan oleh Pondok Pesantren Al
Bm·okah, ada kegiatm1 yang rutin dilaksanakan oleh para santri yaitu kegiat!ll1
muhadharah.
Kegiatan muhadharah merupakm1 suatu kegiatan latih!ll1 berpidato
yang diadakan dalam satu tempat, baik di mesjid, surau ataupun gedung
pertemu!ll1, yang diikuti oleh sejumlah orang, di tn!ll1a dalam kegiatan tersebut
ada yang menyampaikan ceramah, ada yang mendengarkan dan ada yang
menyimak.
Pelaksanaan kegialan muhadharah pada Pondok Pesm1lren Al
Barokah mempunyai visi d!ll1 misi. Adapun visi dari kegiat!U1 muhadharah
pada Pondok Pesantren Al-Barokah adalah, "melahirkan kader-kader da 'i
1 S'tnuber: Ab1~va Kl!. ,S)-'a 'roni Zuhri ( Kctua Yayasan Pondok Pesantren Al- Barokah)
54
yang mampu menyampaikan pesan dakwah dengan berpedoman kepada Al
qur 'cm dan Al-hadtst. " Sedangkan misi dari kegiatan muhadharah adalah:
I. Menumbuhkan penghayatan pada santri mengenai ajaran-ajaran Islan1.
2. Menambal1 kemampuan pada santri untuk berkomunikasi di depan umum
melalui mimbar.
Tujuan dilaksanakannya kegiatm1 muhadhm·aJ1 pada santri di Pondok
Pesantren Al-Barokal1. antara lain:
I. Meningkatkan ketaqwaan santri kepada Allah SWT.
2. Mendidik dm1 mengajarkan kepada sm1tri agar tidak menyimpm1g dari
lltrahnya.
3. Sm·ana bagi para santri untuk membentuk masyarakat yang diridhai Allal1
SWT dm1 menjauhkan sm1tri dari segala bentuk frustasi kc;jahiliyahan. 2
Di Pondok Pesantren Al-Barokah, kegiatan muhadharal1 sudal1
dilaksanakan sejak awal pembentukan pesantren yaitu pada tahun 1982.
Ustadz yang memberikm1 pengarahan adalal1 Alm. K.H. Abubakar Jamal dm1
dibantu oleh beberapa ustadz. antara lain ustadz Sya'roni dari Kuningan dan
Ustadz Mulyadi dari Banten.
Dari awal terbentuknya Pondok Pesantren Al-Barokah hingga saat
ini, kegiatan muhadharal1 santri masih dilaksanakan dM merupakan kegiatan
wajib yang harus dilaksanakM santri. Kegiatan ini masih dipe1iahankm1
karena dinilai lebih mengoptimalkan kemampuM SMtri dalam menyarnpaikM
pesan dakwah, sehingga bisa d~jadikan bekal bagi santri untuk menjadi da'i
2 Surnber: Bulat l)edon1anSsantri F)ondok F1esantren ,,lf-barakah tahun 2003.
55
yang berkompeten dan mampu menyampaikan ajaran-a3aran Islam dengan
berpedoman pada Al-qur'an dan Al-hadits. Adapun tanggapan sm1tri terhadap
kegiatan ini sangat positif karena kegiatan ini menjadi wadah bagi para santri
untuk melatih kemampuan dalam menyampaikan pesan dakwah.
Dalam kegiatan muhadharah ini santri menyampaikan materi-materi
cera1nah ya.no berisikan ~ b pesm1 dak\va11 yang dalam pelaksanaa11nya
didampingi oleh beberapa pembimbing untuk memberikan penilaian dan
pengarahan kepada sm1t1i.
BAB IV
TEMUAN DATA DAN ANALISIS
A. ldentifikasi Informan Pesan Dakwah Muhadharah
Pada penelitim1 ini penulis mengambi! 1 0 materi dalam kegiatm1
muhadharal1 yang di tulis oleh para siswa Madrasah Aliyah yang duduk di
ke!as 3 (tiga) pondok pesantren A!-Barokah, tahun ajaran 2006-2007.
Kesepu!uh sm1tri tersebut ada!al1 5 santri putra dan 5 santri pulri, dengan rata
rata usia 18 tahun dan diambil dari santri tingkatan Madrasah Aliyah jurusan
!PS dengan latar belakang Tsanawiyah yang berasal dari M.Ts Al- Barokah.
Selain itu juga ada 3 (tiga) orang pembimbing yang memberikan
analisa dan penilaiannya pada materi yang disampaikan san!ri pada kegia!an
muhadharal1 di Pondok Pesantren Al-Barokab. Ketiga pembimbing tersebut
adalah:
!. KH. Thabrani. S. Ag. sebagai pembimbing materi muhadharah
2. Ust. Muhammad Rais sebagai pembimbing teknik penyampa1an
muhadharah
3. Ust. Ors. M. Arief S. Ag. sebagai pembimbing materi muhadharah.
B. Kategorisasi Isi Pesan Dakwah J>ada Materi Muhadharnh
Dari kerangka teori yang penulis kemukakan pada bab II tentang
materi dakwah yang dikemukakan oleh E Hasm1 Saleh dalam bukunya Studi
56
57
Islam di Perguruan Tinggi, mengklasifikasikan garis-garis besar ajaran Islam
menjadi tiga bagian, yaitu yang terdiri dari aqidah, syariah dan akhlak. 1
a. Aqidah
Menurut bahasa aqidah adalah meyakini keesaan Tuhan atau
menganggap hanya ada sa!u, tidak ada yang lain. Di dunia ini hanya ada
satu Tuhan dan seluruh kejadian yang ada hanya milik Allah SWT. 2
h. Syariah
Syariah ialal1 !ala earn penga!uran tentang perilaku hidup manusia
untuk mencapai keridhoan Allah SWT. Adapun ruang lingkup syariat
antara lain:
I. lbadah
2. Muamalah
3. M unakahat
4. Jinayat
5. Siyasal1. 3
c. Akhlak
Akhlak secara biltlasa berasal dari kata khalaqa yang asalnya dai·i
kata khulqun yang berarti perangai, tabiat, adat aiau khalqun yang berani
kejadian, buatan atau cipta::m. Secara etimologi, akhlaq berarti perangai,
1 E. I-Jasan Salch0 .S'tudi Isla111 di I'erguruan Tinggi J\~ngen1ha11i;an L\d1:·1Q dan ff'tnwisan, (Jakarta: !STN.2000), Cct.2, h.55
2 Muhanunad bin Abdul Wahab, s:varah Kitab Al-Tauhid, (Jakarta: Pustal\:a Panji Mas, 1998), h. 25.
3 Ibid,. h.296.
58
adat, tabiat. Akhlaq karenanya secara kebahasaan bisa baik alau buruk
lergantung kepada kita nilai yang dipakai sebagai landasannya."
C. Aualisis Isi Pesau Dakwah Pada Mateli Kegiatan Muhadharah
Berdasarkan pengertian di alas, isi pesan dakwah yang disampaikan
oleh sanlri dikalegorikan dalam 3 (tiga) kelompok yailu Aqidah, Syariah, dan
Akhlak. Adapun l 0 materi dakwah yang disampaikan oleh sanlri pad a
kegiatan muhadharah di Pondok Pesantren Al-Barokah adalah sebagai berikut:
l. Hari Kiarnat
2. Babaya Khamar
3. Keulamaan Silaturrahmi
+. Tabah dan sabar
5. Keistimewaan Menunlut llrnu
6. Ke,\jiban Kepada Orang Tua
7. Bulan Rajab
8. Berakhlak kepada Saudara
9. Berharap kepada Allah
l 0. Sifal Boros
Pebjelasan lebih lanjut mengenai kesepuluh maleri muhadharah di alas
adalah sebagai berikut:
'1 Prof. Dr. Z.akial Drajat dkk., J)asar-f)asar Agarna ls/tun I3ukan Teks l_)endidikan ."lgarna
!slan1 pada F>e1:r~uruan Tinggi [hnun1,(Jakarta: l3ulan Bintang, 1984), h. 253
59
1. Hari kiamat
Akan datang k".iadian yang begitu dahsyat, semua perbuatan manusia
di dunia akan di pertanggung jawabkan, tidak ada satu makhlukpun yang
mampu lepas dari k~jadian tersebut Dari penjelasan tersebut santri tertarik
untuk mengan1bil tema tersebut dan menyampaikanya dalam kegiatan
rnuhadharah, sehingga pesan dari materi tersebut dapat di terima oleh para
jamaah.
Berikut kutipan ceramah santri pada materi hari kiarnat:
" selain kehidupan di dunia masih ada kehidupan yang lain yaitu kehidupan di akhirat. Dimana kehidupan tersebut segala perbuatan kita sernasa di dunia akan terbalas di akhiraL Kalau sernasa kita di dunia mengikiti qjaranajaran Allal1 SWT yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW, maka kita akan rnerasakan kehidupm1 di akhirat dengan kesenangm1 dan kegembiraan, tapi sebaliknya apabila semasa kita di dunia tidak melaksanakan seruan Allal1 SWT ym1g dibawa oleh nabi Muhan1mad SAW, maka kita akan sengsara dikehidupm1 akhirat kelak" 5
Dijelaskm1 oleh pembimbing I balnva Setelah kehidupan di dunia, ada
kehidupan selanjutnya yaitu kehidupan di akhirat Dimana pada kehidupan
tersebut, segala perbuatan mmmsia selama di dunia akan terbalas. Apabila
selama didunia mengikuti perintah-perintab Allah, rnaka kesenangan dan
kegembiraan di akhiratlah yang akan di peroleh. Tapi sebaliknya, bila selama
di dunia tidak mau menjalankan perintah-perintah-Nya sengsara yang didapat
di akhirat kelak. Pada masalah ini siswa lebih mengenengahkan kepada
bagaimana sengsaranya kehidupm1 di akirat kelak bagi orang-orang yang tidak
mengakui akan kebesm·an Allah, dm1 kebenaran ajaran yang di bawa nabi
5 Sun1ber: Alunad dalan1 Kutipan Ccnunah Santri pada kcgiatan 1nuhadharah Pondok pcsantren J\l-Barokah.
60
Muhammad SAW. Dengan kata lain bahwa tulisan ini mengajak kita untuk
merenungi bahwa selain kehidupan di dunia masih ada kehidupan yang lain
yaitu di akhirat kelak yang mana akan terbalas segala perbuatan yang kita
lakukan di dunia semasa kita hidup, beruntunglah orang-orang yang bermnal
soleh dan mau melaksanakan perintah Allah, tapi sengsaralal1 bagi orang-
orffi1g ym1g tidak rnau rnelaksanakan perintah Allah SWT. 6
Pernbimbing 2 menjelaskffi1 balnva pada rnateri ini pesm1 dakwah
yang di sampaikan ba."iwa seorang hamba yang beriman harus percaya akan
adanya hari pembalasan atau hari kiamat, dimana segala amal perbuatffi1 kita
di dunia akan mendapatkan balasannya.
Pada materi dakwah disini santri menghimbau bahwa kejadim1 yang
dahsyat pasti akan datffi1g. Dan pesffi1 yang di sampaikffi1 pada materi ini
adalah kita harus selalu ingat kepada Allah SWT dalam rnelakukffi1 segala
perbuatan di dunia, agar kita tidak salah dalam melangkah. Kehidupan di
dunia hanyalah sementm·a dan kehidupm1 di akhirat itu abadi, bagaimana kita
bisa selamat itu tergantung kita di dunia ini. 7
Sedm1gkan pembimbing 3 me1zjelaskan bahwa salah satu kewlliiban
sebagai seorang mukmin adalah iman kepada hmi akhir atau kiarnat. Bagi
orang yffi1g berirnan akm1 rnenambah berprestasi dalam beribadal1, baik ritual
maupun sosial. Semua amal akan di pertanggungjawabkan kepada Allah. 8
6 Surnber: KJ-l 'Ibabrani. S_ Ag, Pcn1bi111bing 1 kcgiatan Muhadharah di Pondok Pcsantrcn A1-J3arokah.
7 Sun1ber: Ust. Muhanunad Rais, Pe1nbi1nbing 2 kegiatan Muhadharah di Pondok Pesantren Al-Barokah
8 Surnber: lJsL I)rs. Jv1.J\ric[ S. Ag., Pc1nbirnbing 3 kcgiatan Muhadharah di Pondok Pesantren ,\l-Barokah
61
Semua manusia tidak bisa lepas dan terhindar dari haTi akhir atau hari
kiamat, dm1 tidak ada satu halpun selain amal kebi\iikan kita yang dapat
menolong. Penulis menyimpulkan bahwa pesan dari materi dakwal1 ini adalah
kita harus percaya dan yakin bahwa hari akhir akan datang. Oleh karena itu
kita harus mempersiapkm1 diri dengan memperbanyak amal kebajikan, karena
tidak ada yang tahu akan kedatangan hari itu. Penulis juga mengkategorikan
materi ini ke dalam kategori isi pesan dakwal1 aqidah. Begitu juga dengan
pendapat dari para pembimbing yang berdasarkan peqjelasannya di alas
mengkatogerikan materi hari kiamat ke dalam pesan aqidal1.
2. Tabah & Sabar
Kita hidup di dunia akill1 selalu mengalami yffi1g namm1ya cobaml dan
rintangan, ada yang berat dan ada juga yang ringan, itu tergantung kepada
bagaimana kita menghadapinya, Allah S\VT tidak memberikan cobaan kepada
seorang hambm1ya di atas kemampuannya, semua cobaan tersebut akan
rnerasa ringffi1 apabilla kita untuk berusaha mengatasinya dan selalu tabah dill1
sabar untuk menyerahkan segalm1ya kepada Allal1 SWT, maka dari itu santri
tertarik untuk mngambil tema tabah dan sabar untuk disampaikill1 dalam
kegiatan muhadharah yang dilaksanakan di pondok pesantren Al-Barokah agar
kita semua tahu dan mengerti bahwa Allah SWT tidak memberikan cobam1
kepada hmnbanya di luar kemampuanya.
Berikut adalah kutipan ceramah santri pada materi tabah dan sabar:
" ............ santri menjelaskan bahwa tidak disebut sabm·, orang yang menal1an diri dengm1 rasa kesal dan terpaksa. Tetapi sabm· yang hakiki adalah sabar
62
yang didasari atas pasrah dan menyerahkan diri kepada Allah SWT dengan lapang dada dan ikhlas menerima cobaan, fitnah dan musibah yang menimpa diri kita" 9
Pembimbing I mengemukakan, sebagai hamba Allah, setiap manusia
tidak lepas dari berbagai ujian dan cobaan. Dalam menghadapi berbagai t1iian
dan cobaan hidup diperlukan kesabaran dan ketabahan, serta tetap berikhtiar
dan berdoa kepada Allah, karena Allah tidak memberi cobaan melebihi
kemampuan yang dimiliki han1banya. Dalam materi yang disampaikan oleh
siswa balnva setiap manusia pasti mengalami suatu cobaan, baik cobaan pada
diri kita maupun pada keluarga kita hal ini semua hanyalal1 rasa kasih saying
Allah pada makhluknya, kita sebagai hamba Allah yang di beri cobaan
haruslah sabar dan tabah, disini santri juga bertujuan untuk mengingatkan kita
semua bahwa kesabaran akan menimbulkan kebahagiaan, dan keridhaan
Allah. 10
Menurut pembimbing 2, dijelaskan balnva yang di maksud dengan
tabal1 adalah kuat menghadapi ujian yang sulit, sedangkan sabar adalah
bertahan dalam menerima keadaan vang tidak disukai dengan ridho dan
tawakal kepada Allah SWT.
Setiap insan tidak terlepas dari bermacam-macam ujian hidup, maim
setiap mukmin harus mampu bersabar dalam menghadapi beberapa kenyataan,
sepe1ii menalmn berbuat jalmt dan menalmn menuruti hawa nafsu. 11
9 S1unber: H.uk11H1n <-h1Jan1 J(utipan Ccra111ah Santri pada kcglatan 111uhadharah Pondok pcsantrcn Al-Barokah
10 Sznnber: K.II. Thabrani. S. Ag, Pe1nbilnbing I kegiatan Muhadharah di Pondok Pcsanlrcn Al-f3arokah
11 ,)'un1ber: Ust. lVluhanunad H.ais, Pcn1bitnbing 2 kcgiatan lv1uhadharah di Pondok Pesantren Al-Barokah
63
Pada materi ini pembimbing 3 menjelaskan bahwa kita dalam
menghadapi kehidupan hams mempunyai bekal yang kuat agar tidak
terpengaruh oleh keadaan yang menurut kita tidak sesuai, iman kepada
Allahlah benteng kita untuk rnenghadapi segala cobaan yang menimpa kita.
Kehidupan di dunia ini memang penuh dengan cobaan-cobaan yang
kadang kala kita tidak sanggup untuk menerimanya dan rnenjalaninya, tapi di
balik cobaan itu Allal1 memberikan pelajaran kepada kita, bagaimana
kesabaran kita dan kelabahan kita dalam menghadapinya.
Kita dianjurkan agm· kita senantiasa tabah dm1 sabar dalam
menghadapi cobaan yang Allah telah berikan kepada kita. Seorang mukmin
belum bisa di katakan kuat imannya apabila belum rnenerima cobaan dan
sabar dm1 tawakal dalam menghadapi cobaan yang Allah berikan kepadanya. 12
Dm·i m1alisa ketiga pembimbing di alas, materi tabah dM sabar
termasuk kategori pesan aqidah. Namun menurut penulis, terdapat bagian
materi cerarnah santri yang menunjukkan kategori pesan akhlaq, sebagaimana
yang terdapat pada kutipm1 ceramah sm1tri berikut ini:
11 • • • • •• • • • • • setiap orang n1uk1nin harus n1an1pu bersikap sabar da1an1
menghadapi kenyataan seperti menahan diri dari perbualan jahat dan
memenuhi hawa nafsu."
12 Surnber: UsL M. Arie[ S. Ag., Pcn1bi111bing 3 kegiatan l\liuhadharah di Pondok Pesantren A1-1.3arokah
64
3. Bulan Rajab
Rajab adalah salah satu bulan Hijriyah ym1g memiliki keistimewaan
berupa peristiwa isra· mi'rajnya nabi Muhahmnmad SAW, dan turunnya
perinlah shalat lima waktu untuk semua umat islarn, dalam bulan ini juga
Rosulullah SAW mengm1jurkan untuk meningkatkan mnal kebajikm1. Maka
dari itu, santri terlarik untuk menjelaskan dalarn cerarnalmya pada kegiatm1
muhadhm·ah agar kita semua dapat mengikuti qjm·an Rosulullal1 saw untuk
berbuat amal kebqjikan di kehidupan kita sehari-hari teruma di bulm1 Raj ab.
Seperti dapat dikutip pada cermnah santri berikut ini:
.... ingatlah bahwasanya zaman itu herputar sejak diciptakm1nya langit dan bumi, dalan1 1 tahun ada 12 bulan diantm·anya ada 4 yang dim1ggap suci yaitu bulan Dzul Qoidah, Dzul Hijjal1, Muharrmn dan Rajab." 13
Pembimbing I menjelaskan bahwa bulan Rajab adalah bulan yang
mulia dm1 salah satu dari 4 bulan yang suci. Hal tersebut disebabkm1 pada
bulan rqjab terdapal keistimewaan, yaitu peristiwa lsra'Mi'raj Nabi
Muhammad SAW dan diturunkannya perintah shalat 5 wakiu kepada Nabi
Muhammad SAW. Rasulullah menganjurkan agm· dalam bulan raj ab diisi
dengan meningkatkan amal dan kebajikan, diantaranya ialah melakukan puasa
sunal dan memperbanyak amal sholeh. Dianjurkan juga untuk memperbanyak
doa pada malam perlama bulan Rajab dan memperbMyak membaca shalawat.
Manfaat yang diperoleh jika melakukan amalm1-amalm1 di bulm1 Rajab antara
lain akan n1erasa tenang dan n1eninggal dengan memba,va ilnan. pada n1ateri
yang di tulis dalam kegiatan muhadharah ini penulis mengedepankan masalah
13 :''i'un1ber: Fauzi dalrun Kutipan Ccra1nah Santri pa<la kcgiatan inuhadharah Pondok pcsantrcn J\1-Barokah
65
bagaimana kita mengisi malam di bulan rajab, karena pada materi ini lebih
membicarakan masalah keagungan dan kelebihal1 bulan rajab. dalam arti
penulis memberikan suatu dorongan kepada para pendengar dau pembacauya
jamaah pada kegiatau muhadharah. 1'1
Sedangkan menurul aualisa dari pembimbing 2, begitu besar pahala
yang Allah SWT berikan bagi orang-orang yang melakukan kebajikan-
kebajikan, diantaranya berpuasa di bulau rajab ini. Maka dari itu pada materi
ini santri di anjurkau untuk melakukan kebajikau-kebajikan terutama pada
bulan rajab ini. Pada maleri ini juga santri bukan berarti mengesampingkau
bulau-bulan yang lain, telapi sautri hauya membal1as tentaug keutamaan pada
bulan rajab Si\ja. Dengan kata lain materi ini mengajak untuk selalu berbuat
kebajikan-keb'!iikan. 15
Pembimbing 3 memaparkan Allah menciptakan bulan jumlahnya ada
dua belas baik yang miladiah maupun yang hijriyah. Di dalam bulan Hijriyal1
Allah menciptakan ada 4 bulan yang tergolong istimewa yaitu diantarauya
adalal1 bulan rajab, maka pada bulan ini Rasulullah rnenganjurkan untuk
memperbanyak Ibadah baik yang ritual maupun yang sosiaL 16
14 Sun1ber: K.lL ·n1abrani. S. Ag, Pcmbimbing 1 kcgiatan Muhadharah di Pondok Pesanlrcn Al-13arokah
15 S'un1bcr: lJst. Mu11a1n1nad Rais, Pc1nhi1nbing 2 kcgiatan Muhadharah di Pondok Pesantrcn 1\1-Barokah
10 S'11n1ber: lJst M. Aricf S. Ag., Pc1nbi1nbing. 3 kcgiatun J\1uhadharah di Pondok Pcsanlrcn Al-I3arokah
66
Analisa dari ketiga pembimbing, mengkategorikan materi bulan Rajab
termasuk dalam pesan aqidah. Penulis juga mengkalegorikan ke dalam pesan
aqidah, hal lersebut dapat dilihat dari kutipan ceramah santri berikul ini:
" .. .jika kamu ingin tenang di waktu kernatian dim dalam keadaan tidak
haus dan keluar dari dunia dengan membawa keridhoan dari Allah SWT,
maka isilah bulan Raj ab ini dengan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT
dengan earn menjalankan perinlah-Nya dan menjauhi larangan-Nya."
Selain itu, pada materi ini juga terdapat kutipan ceramah yang
menunjukkan kepada kategori pesan akhlaq sebagaimana dapat dilihat pada
kutipan cerarnah santri berikut ini:
" .bulan rajab mempakan bulan yang sangat mulia dan bersejarah, dimana
bulan ini banyak sekali kejadian-kejadian yang mulia diantaranya turun
perintah sholat lima waktu."
4. Berharap kepada Allah
Semua makhluk yang ada di muka bumi ini bergantung kepada A!lal1
SWT, begitu juga kita manusia tiada daya tanpa nikmat yang Allah berikan
kepada kita. Maka dari itu kita semua di wajibkan untuk berusaha dan berdoa
agar kita memperoleh nikmat Allah dari segi jasmani maupun rohani. Semoga
dengan ceramah yang santri sampaikan dapat mernberikan dorongan bagi
rekan-rekan dan santri sendiri, bahwa nikmat yang Allah turunkan tidak akan
kita dapatkan kalau kita tidak berusaha dan berdoa kepada Allah swt.
67
Pernyataan tersebut bisa dilihat dari kutipan ceramah yang
disampaikan oleh santri:
maka jika kita ingin memperoleh kebahagiaan, tidak cukup hanya dengan berdoa tetapi kita hams rnendahuluinya dengan berusaha dan giat bekeija. Setiap muslirn wajib berusaha dan berikhtiar sernaksirnal mungkin, setelah cukup berikhtiar harus rnenyerahkan diri kepada Allah dengan terns berdoa Allah SWT maha adil dan bijaksana, maka dari itu, sudah patutlah jika kit a berharap kepada-Nya." 17
Pembimbing I menjelaskan bahwa dalam hidupnya, manusia selalu
menginginkan yang terbaik. Untuk mencapai semua itu diperlukan usaha yang
maksimaL Setelah ikhtiar yang cukup, manusia tinggal menyerahkan diri ser!a
berharap kepada Allah SWT Manusia tidak boleh putus asa, walaupun
kesulitan menimpa karena Allah melarang kita untuk berputus asa. Yakin
bahwa Allah mengetahui semua yang dialami mmmsia dan akan mengganti
penderitaan dengan kesenangm1jika umal-Nya mau berusaha dan berdoa
Allah SWT adalah pencipta segalanya, jika manusia menginginkan
sesuatu di tun!ut harus berusaha dan meminta pertolongan hanya kepada Allah
SWT dan berserah kepada-Nya. Karena hanya Allah yang mampu
memberikan nikmat yang begitu besar dm1 tidak ada yang mampu menandingi
kekuasaannya. 18
Pembimbing 2 menjelaskan analisanya pada materi muhadharah ini,
dijelaskan bahwa untuk hidup bahagia lidak cukup hanya berdoa, telapi juga
hams didahului dengan giat bekerja. Jangan berputus asa dengan kesuli!an
17 ~)~u1nher: IIabibi dahun Kutipan Ccnnnah Santri pada kegiatan n1uhadharah Pondok pcsantrcn Al-Barokah
18 5iunber: J(.ll. "Il1abrani. S. Ag, Pe111bi111bing 1 kegiatan lvluha<lharnh di Pon<lok Pesantrcn Al-Barokah.
69
" .. kita dilarang untuk berputus asa terhadap rahmat Allah SWT, karena
jika kita putus asa terhadap rahmat Allah, maka kita termasuk golongan orang-
orang kafir."
Selain itu, pada materi ini juga terdapal kutipan ceramah yang
menunjukkan kepada kategori pesan akhlaq sebagaimana dapat dilihat pada
kutipan ceramah santri berikut ini:
" ... manusia dituntut untuk berusaha mengejar kebahagiaan di dunia tanpa
melupakan akhirat dan selalu berharap kepada sang pencipta (Allah SWT) tak
ada sesuatu apapun yang tidak kita serahkan kepada Allah SWT."
5. Bahaya Khamar
Pangkal kejahatan yang terjadi dewasa ini di sebabkan oleh minuman
yang memabukan, banyak sekali generasi-generasi muda yang te~jerumus
dalam minuman yang di hararnkan itu, dengan kala lain bahwa apabila
generasi islam sudah te~jerumus maka akan dikhawatirkan hancuirnya umat
islam. oleh karena itu santri memilih tema ini untuk dijadikan materi cerarnah
dalam kegiatan muhadharah dengan tujuan agar generasi -generasi muda
dapat menjauhi minuman keras dan zat adiktiflainya.
Kutipan d<rri ceramah santri mengenai bahaya khamar adalah:
............ kita harus waspada dan hati-hati karena dengan sikap hati-hati insya Allah kita akan selarnat di kehidupan dunia dan akhirat. "21
21 Sun!lJer Ran1dani dala1n Kutipan Ccran1ah Santri pada kcgiatan 1nuhadharah Pondok pesantrcn Al-Barokah.
70
Pembimbing 1 menjelaskan bahwa khamar atau arak adalah pangkal
kejahatan-kejalmtan. Dengan mengkonsumsinya berarti kita telah
menceburkan diri pada kehinaan di dunia dan di akhirat Banyak contoh
kejahatan yang te~jadi karena meminum khamar, antara lain terbunulmya unta
Nabi Shaleh, sebab terbunuhnya Yahya dan lain-lain. Saat ini, banyak barang-
barang lain seperti khamar yang juga bersifat rnemabukan, seperti nakoba dan
rniras. Materi ini bertujuan untuk mengingatkan bagi kaum muda mudi yang
masih berjiwa bebas, maksud bebas disini adalah jiwa yang mudah di masuki
oleh bermacam-macam kebudayaan, materi ini juga memperlihatkan
bagaimana dosa yang di tanggung bagi orang yang yang membuat dan
mengkonsumsi khomar. 22
Sedangkan pembimbing 2 menjelaskan bahwa narkoba adalah pangkal
kejahatan dan pelakunya akan mendapat kehinaan didunia dan akhirat. Kelak
umat islam akan minum khamar dan mereka menamainya dengan nama yang
lain seperti brendy, vodka, wiski dsb. Di sini juga santri mengibaratkan bahwa
segala kejahatan akan timbul lebih banyak apabila seseorang meminum
minuman keras, dalarn rnateri ini juga santri selalu mengingatkan kepada
jarnaah pada kegiatan muhdarah bahwasanya masa depan akan hancur akibat
minum khamar. 23
Pembimhing 3 menjelaskan balnva khamar adalal1 minuman yang
sangat berbahaya, segala kemaksiatan timbul diakibatkan dari minuman yang
22 Surnber: KJJ. 111abrani. S. Ag, Pc1nbin1bing I kcgiatan Muhadharah di Pondok Pcsantrcn Al-Barokah.
13 S111nber: Ust. 1vluhmn111ad I<.ais. Pc1nbilnbing 2 kegiatan Muhadharah di Pondok Pesantren Al-Barokah
71
memabukkan itu, pada materi ini di sebutkan begitu banyak sekali kerugian-
kerugian yang di dapat pada khamar tersebut, di sini juga dikatakan bahwa
Allah sangat membenci sekali kepada hambanya yang meminum khamar,
maka dmi itu orang yang mabuk tidak di perbolehkan shalat. 24
Analisa dari ketiga pembimbing, mengkategorikan materi bahaya
khm11ar termasuk dalam pesan syariah. Penulis juga mengkategorikan materi
ini ke dalam pesan syariah, ha! tersebut dapat dilihat dari kutipan ceramah
santri berikut ini:
" .... mmuman arak, main judi, dan menyembah berhala itu adalal1
perbuatan kolor dan perbuatan syetan yang sangat dibenci Allah SWT."
6. Keutamaan Silatul'rahmi
Sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup tm1pa orang lain, kita di
wajibkan untuk saling mengenal satu sama lain dan menciptakan tali
silaturahmi, dengan begitu kita bisa saling tolong menolong apabila kita
membutuhkan pertolongan pertama kita adalah tetangga yang dekat dengan kita,
maka dari itu pada ceramah ini, santri mengambil tema silaturahmi agar kita
sernua khususnya jarnaah muhadhm·ah dapat rnengan1bil hikmah yaitu dengan
mewujudkan tali silaturahmi dan mempereratnya, dengan begitu kita bisa saling
lolong menolong apabila kita dalmn kesulitan apalagi kita jauh dari sanak
saudara.
2·1 ,)111nber: l.Jst M. Aricf S_ Ag., Pe1nbi1nbing 3 kegiatan Muhadharah di Pondok
Pcsantrcn 1-\1-J3arokah
72
Dalam ceramalmya santri menekankan kepada para jamaalmya agar
terns menyambung tali silaturralm1i, hal tersebut bisa dilibat dari kutipan
ceramalmya:
manfaat silaturrahmi sangat besar sekali yang antara lain yang jaub bisa menjadi deka!, yang renggang bisa menjadi akrab, dan yang sulitpun bisa menjadi rnudah. Dalarn silaturrahmi harus didasari dengan niat dan keihklasan. Status sosial dalam kehidupan tidak hisa dijadikan ukuran !inggi rendahnya rnanusia, dengan silaturrahrni status sosial akan hilang sehingga setiap manusia bisa bersilaturrahmi tanpa mernandang status sosial masing-rnasin? karena ukuran tinggi rendahnya rnartabat manusia diukur dari ketaqwaannya. "2
Pada tulisan yang terdapat pada materi yang di sampaikan oleh san!ri
rnengenai masalah keutarnaan silatuhrahrni disini pembimbing I berpendapat
balnva manusia sebagai rnahluk sosial selalu berinteraksi dengan lingkungan
sekitarnya. lnteraksi dengan orang lain atau lingkungan sekitar dapat
di wujudkan dengan silaturral1111i. Sebagai manusia dan umat is lam pada
khususnya harus bersilaturrahrni karena silaturrahmi juga merupakan bukti
keimanan seseorang. Manfaat dari silaturral1mi adalal1 yang jauh bisa dekat,yang
renggang jadi akrab,dan yang sulit rnenjadi rnudal1. Orang yang rnemutuskan
silatural1mi adalah orang yang sangat tercela didunia maupun diakhirat. Orang
itu akan dijauhi dan mendapat kernurkaan Allah SWT. 26
Analisa dari pembirnbing 2 adalah pada materi ini santri menjelaskan
tentang rnanfaat silaturrahmi yaitu bubungan yang tadinya jaub menjadi dekat
yang renggang menjadi akrab dan yang sulit menjadi mudab.
25 Su1nber: Siti A1njnah dalanl Kutipan c:cramah Santri rmda kcgiatan Inuhadharah Pondok pesantrcn Al-Barokah
26 Sun1ber: K . .II. Thabrani. S. 1\g, Pe1nbi111bing I kcg.iatan Muhadharah di Pondok Pesantren AI-Barokah.
73
Dalam melaksanakan silaturraluni harus didasari dengan niat yang ikhlas
karena Allah, dan silaturrahmi merupakan bukti pengakuan irnan seseorang,
rnateri pada kegiatan muhadharah tersebut mengajak kepada kita bahwa begitu
besar manfaat bersilatrnTahmi, dan juga dalam materi yang di sampaikan oleh
santri menitik beratkan kepada kita semua bahwa seorang muslim akan lengkap
kehidupannya apabila mereka mau rnenyambung tali silaturahmi dan
I . 27 mempererat ag1.
Menurut pembimbing 3, silaturahmi adalal1 kegiatan yang di lakukan
sebagai suatu kebiasaan masyarakat kita. Tapi masih banyak pula yang belum
mengerti akan keistimewaan bersilaturahmi. Pada materi muhadharah di sini
rnernbicarakan bagairnana manfaat yang kita dapat dalam bersilaturahmi antara
saudara maupun terhadap tetangga
Dengan kata lain susal1 senang bisa di tanggung bersama. Allah SWT
sangat mencintai hambanya yang menyambung tali silaturahmi dan mempererat
nya dengan sesamanya. 28
Dari analisa ketiga pembimbing di atas, materi keutamaan silaturralimi
termasuk kategori pesan syariah. Namun menurut penulis, terdapat bagian
materi ceramali santri yang menunjukkan kategori pesan akhlaq, sebagaimana
yang terdapat pada kutipan ceramah santri berikut ini:
27 ,)'un1ber: lJsL Muha1n111ad Rais, Pcn1bin1bing 2 kcgiatan Muhadharah di Pondok
Pcsantren Al-Barokah. m S1nnber: lJsL M. Aricf. S. Ag., Pc1nbi1nbing 3 kegiatan Muhadharah di Pondok
Pcsantren 1\l-Barokah.
74
" ...... dalam kehidupan kita sehari-hari kita bersilaturahmi tidak hanya
kepada orm1g yang setiap kali kita temui tetapi juga kepada orm1g yang
memalingkan muka .. "
7. Kewajiban kepada Orang tua.
Pada zarnan sekarang 1m banyak sekali orang tua yang begitu
diremehkan oleh anak-anakny~ mereka tidak tahu bagaimana mulianya orang
tua dihadapan Allah SWT, kalau kita lihat bm1yak sekali kejadian-kejadian yang
di luar aka! manusia, contohnya saja anak membunuh orang tuanya hnnya di
sebabkan ha! yang sepele, maka dari itu santri mengambil tema ini dan
menyampaikanya agar kita semua khususnya jan1aah kegiatan muhadhara11
dapat menge11i bahwa Allah sangat membenci seorang anak yang durhaka
kepada kedua orang tuanya.
Sesuai yang tertuang dalam kutipan ceramah santri yaitu:
" .... kewajiban anak terhadap orang tua tidak berat kalau dibandingkan dengan ke~ja keras dan tanggung jawab mereka terhadap anakny~ karena anak adalah titipim Allah SWT. Orang lua dalarn mengasuh anaknya tidak rnengharap imbalan berupa materiil, tetapi orang tua hanya mengharapkm1 anaknya kelak dapat berbakti kepada Allal1 SWT dan kedua orang tuanya."29
Pembimbing 1 menjelaskan bal1wa pada materi ini santri menulis
masalah berbakti kepada kedua orang tua. Kewajiban utm11a setiap umat isl am
adalah menyembah kepada Allal1 SWT. Kewajiban berikutnya adalah berbakti
kepada orang tua. Berbakti kepada orang tua merupakan kewajiban seorang
anak, karena orang tua sangat be~jasa bagi kita, mulai dari kandungan hingga
29 ,S'urnber: Nabila dalan1 Kutipan Cenunah Santri pada kegiatan n1uhadharah Pondok pcsru1trcn Al-J3arokah
75
saat kita dewasa. Begilu banyak yang telah orang tua lakukan kepada anaknya,
oleh karena ilu kewajiban seorang anak untuk membahagiakan kedua orang
tuanya. Banyak orang yang berhasil di berbagai bidang,dalam ha! peke1jaan,
pendidikan dan lainnya, lelapi tidak memperoleh keberkahan dari yang di
perolehnya. Hal tersebut disebabkan karena lidak bersyukur kepada Allah SWT
dan lidak berbakti kepada orang tua, karena ridho Allah SWT adalah ridho
orang tua. disini juga santri membicarakan bagaimana mulianya kedua orang tua
kita, tidak ada keberkahan dalam kehidupan sesorang tanpa keridhoan orang
luanya pada maleri ini juga sanlri sangat mengulamakan bagaimana seseorang
yang berbakli kepada kedua orang luanya dan juga bagaimana murkanya Allal1
apabila seorang anak durhaka kapada kedua orang tuanya. 30
Pada maleri yang ditulis oleh santri pembimbing 2 memberikan
analisanya bahwa wajib berbakti kepada kedua orang tua, selama tidak
bertentangan dengan ajaran Islam, karena mereka telal1 memelihara kita dari
masih di dalam ral1im ibu, di sini juga isi maleri tersebut menganjurkan kepada
kita semua bahwa keberkal1an dalam kehidupan kila, di lentukan begaimana kila
rnernperlakukan kedua orang tua kita Karena keridhoan Allah begitu
melekatnya pada keridhoan orang tua kita.31
Sedangkan n1enurut pembimbing 3. berbakti kepada orang tua
rnerupakan kewajiban seliap anal<, selama tidak bertenlangan dengan ajaran
Islam karena rnereka telah menyayangi dan membimbing kita. Dalan1 maleri ini,
30 5.'urnber K.I-1. Thahrani_ S. Ag, Pe1nhi111bing I kcgiatan Muhadharah <li Pondok Pesantrcn Al-Barokah.
31 Su111ber: UsL Muhan1n1ad Rais, Pe111birnbing 2 kegiatan l\1uha<lharah di Pondok Pcsantren Al-13arokah.
76
menganjurkan kepada kita semua bahwa keberkahan dalam kehidupan kita
ditentukan bagaimana cara kita memperlakukan kedua orang tua. Karena
keridhom1 allah merupakan keridhoan orm1g tua juga. 32
Dm·i mrnlisa ketiga pembimbing di alas. materi kewajiban kepada orang
tua termasuk kategori pesan syariah. Namun menurut penulis, terdapat bagian
materi ceramah santri yang mennnjukkan kategori pesan akhlaq, sebagaimana
yang terdapat pada kutipan ceramah sm1tri berikut ini:
" ....... kewajiban anak terhadap ibu dun bapak rnerupakan kewajiban nomor dua
setelah berbakti kepada Allah SWT."
8. Sifat Borns
Nikmat yang Allah berikan kepada kita ada yang mencukupi dm1 lebih
dari cukup dm1 ada juga yang tidak seberuntung orm1g yang di berikan nikmat
oleh Allah, narnun banyak sekali nikmat yang Allah berikan kadang-kadang
tidak dipergunakan dengan sebaik rnungkin. Dengan kata lain bahwa sesuatu
yang belurn panlas dibelanjakm1 tetapi dibelanjakan. Allah SWT sangat
membenci sifat boros, karena sifat boros adalah perbutan setan. Oleh karena itu
santri tertarik untuk rnenyarnpaikan ceramah ini kepada jarnaah rnuhadharah
agar lebih berpikir panjang dalam membelanjakan sesuatu apalagi kita sebagai
santri yang sedang rnenuntut ilrnu dan berada jauh dari keluarga, sehingga hams
rnenghindari sifat boros.
32 ,)u1nber: Ust. M. Arief S. Ag., Pen1bi1nbing 3 kegiatan Muhadharah di Pondok Pesantrcn A1-T3arokah.
77
Dalam kutipan ceramahnya santri menjelaskan, boros yaitu
membelanjakan harla yang dimiliki secara berlebihan melebihi ukuran
kemampuannya. Seorang pemboros membelanjakan hartanya tanpa perhitungan
yang baik, sering disebabkm1 karena hanya keinginan sesaat. Seorm1g pernboros
pada akhirnya akan rnengalami kesulitan sendiri, bila ia orang kaya suatu saat
kekayaannya akan habis jika terus dibelanjakan secara boros. Selain itu, santri
juga memberi solusi kepada jamaal1, cara-cm·a menghindari sifat boros. Dalam
ceramalmya disampaikan:
................. earn untuk menghindari sifat boros antara lain : I. Selalu berdoa kepada Allah SWT agar dijauhkan dari sifat boros. 2. Berusalm menyisakan kebutuhan untuk ditabung. 3. Menanarnkan keyakinan bal1wa hari esok masih panjang dan kebutuhan
masih banyak yang lebih penting. 4. Berusal1a bergaul dengan orang-orang yang sukses dalam mengatur
keuangannya. "33
Menumt pernbimbing sifat boros adalal1 salah satu dari sifat tercela,
karena orang yang boros akan n1enggunakan hartanya ta11pa perhitungan yang
baik. Sifat boros adalah sifat yang tidak disukai Allah karena itu rnerupakan
sifat syetan. Sifat boros akan rnerugikan diri sendiri. Akibat dari berperilaku
boros adalah suatu saat akan merasakan kesulitan pada dirinya sendiri. Oleh
karena itu, manusia selalu diingatkan untuk tidak berlebih-lebihan. Ada
heberapa earn rnenghindari boros yaitu berdoa kepada Allah, menyisakan
kebutuhan untuk di tabung dan menanamkan keyakinan bal1wa hari esok
kebutuhan masih panjang. Dengan cara-cara tersebut insyaAllah terhindar dari
sifat boros. pada materi ini kita di anjurkan untuk tidal; boros karena akan
33 S111nber: Nabila dalarn Kutipan Ccra111ah Santri pada keg.ialan 1nuhadharah Pondok pcsantrcn Al-Barokah.
l-or:opi :-~---: l f C.i-, LJ•,~'I,
I U!!',1 S~f/\;-~1,J. "'·'· .. ,
78
L.-------·---···-·-··------·----·--·
mengakibatkan kesengsaraan di dunia maupun akan mengakibatkan kebencian
allah, karena allah tidak menyukai orang-orang yang mempunyai sifat boros.34
Disini dijelaskan oleh pembimbing 2 bahwa boros merupakan akhlak
tercela, dan orang yang mengikuti hawa nafsunya untuk hidup boros berarti
mengikuti langkah-langkah syetan. Pada materi ini mengemukakan masalah
bagaimana seseorang membelanjakan sesuatu tanpa ada perhitungan yang sesuai
dengan kebutuhannya, maka dari itu kenapa kenapa bisa saya katakan wanita
lebih boros dari pada kaum pria, karena masalah boros lebih kepada masalah
uang, maka dari itu pada kegiatan muhadharah ini santri mengajak semua santri
untuk tidak berlak-u boros.35
Sifat boros adalal1 sifat yang sangat merugikan diri sendiri dan orang
lain, manusia adalah makhluk yang tidak pernah merasa cukup dan sifat boros.
Pembimbing 3 menjelaskan agar selalu menjauhi sifat yang dibenci Allah yaitu
sifat boros, apalagi mereka jauh dari orang tua dan sanak saudara, dengan
menjauhi dan menghilangkan sirat boros hidup akan terasa teratur dan nyaman,
dan mendapat berkah dari Allah SWT 36
Dari analisa ketiga pembimbing di alas, materi sifat boros termasuk
kategori pesan syariah. Namun menurut penulis, lerdapat bagim1 maleri ceramal1
santri yang menunjukkan kategori pesm1 akhlaq, sebagaimana ym1g terdapat
pada kutipan ceramah santri berikut ini:
3'1 ,)'11111ber K.J:I. Thabnini_ S_ Ag, Pc1nbimbing I kegiatnn Muhadharah di Pondok
Pesantrcn Al-Barokah. 1 ~ 5'1unber: UsL Muhanunad Rais, Pe111bin1bing 2 kegiatan !Vtuhadharah di Pondok
Pcsantrcn Al-13arokah.
3t' S111nber: lJst. M. Arief S. Ag., Pc1nbi1nhing 3 kegiatan Muhadharah di Pondok
l)csantrcn 1\l-Barokah
79
" .. sifat boros adalah orang yang berlebih-lebihan dan membelanjakan nikmat
yang Allah berikan kepadanya, tidal memikirkan hari esok. Allah SWT sangat
membenci manusia yang mempunyai sifat boros."
9. Keistimewaan Memmtut llnm
Tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahad, dari pesan ini kila dapat
mengambil maknanya bahwa kita semua diwajibkan untuk menuntut ilmu.
Apalagi kita di dalam menuntut ilmu agama yang jauh dari orang tua dimana
kita harus mandiri. Oleh karena itu santri menyampaikan materi ini dalam
kegiatan muhadharah agar rekan-rekan santri bersungguh-sungguh dalam
menuntut ilmu sehingga ilmu yang diperoleh dapat bermanfaat.
Dalam maleri ceramalmya santri menyatakan:
" barang siapa yang mau mempelajari satu bab dari ilmu untuk mengajarkan kepada orang lain, maka dibe1ikan pahala kepadanya lujuh puluh nabi. Saal ini manusia berlomba untuk mendapatkan herbagai macam rise! untuk menemukan segala ha! yang belum ada. Hal ini sangat baik untuk kemajuan jaman. Akan tetapi jangan lupa, kita tidak boleh hanya meng~jar ilmu duniawi saja tetapi juga ilmu akhirat. "37
Pembimbing I menjelaskan. kecanggihan teknologi dan semua ha! yang
saal ini bisa diciptakan oleh manusia merupakan hukli dari perkembangan dari
ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, harus terns menuntut ilmu agar mampu
menciptakan hal-hal yang membanlu mempermudah kehidupan manusia. Untuk
37 S'un1ber: Mae1nunah dala1n Kuti pan Ccnunah Santri pa<la kcgiatan n1uhadhan1h Pondok pesantren Al-13arokah
80
memenuhi ha! tersebut,diperlukan ilmu duniawi. Akan telapi jangan sampai lupa
'S untuk mennntut ilmu agama.·'
Orang yang menuntut ilmu dianggap begitu mulia, selain itu ia juga akan
mendapat pahala. Menunlut ilmu duniawi unluk memperoleh kebahagiaan
diduniamenunlul ilmu agama akan memperoleh kebahagiaan diakhirat.di maleri
ini santri lebih membicarakan kepada bagaimana nikmatnya orang yang
menuntut ilmu dan hasil y<mg di capai bagi orang yang sedang menuntut ilmu.
Sedangkan pembimbing 2 menjelaskan bahwa dengan memiliki ilmu
seseorang dapat hidup bahagia, dan dengan mempelajari ilmu maka akan
mendapal pahala 70 para Nabi, se1ia kedudukan orang yang berilmu itu lebih
tinggi 700' dibandingkan dengan orang mukmin yang tidak punya ilmu. Pada
materi disini santri ingin memberikan gambaran bahwa bagaimana kemuliaan
orang yang berilmu di bandingkan orang yang tidak mempunyai ilmu, apalagi
disini mereka masih dalam tahap yang sedang menuntut ilmu, semua yang
mereka sampaikan sesuai dengan apa yang ia alami di saat sedang menuntut
ilmu. Dengan kata lain mereka menggambarkan pengalaman saat sedang
menuntut ilmu. 39
Menurut prmbimbing 3, kewajiban menuntut ilmu itu di berikan kepada
laki-laki maupun perempuan, karena ilmu adalah dasar kita untuk menjalani
kehidupan ini. Pada materi ini di jelaskan bahwa kita semua hams mempunyai
ilmu, karena dengan berilmu kita dapat menjalani kehidupan ini dengan penuh
38 Sun1ber: KJL Thabn1ni S. Ag, Pernbimbing I kegiatan Muhadharah di Pondok Pcsi:u1tren Al-Barokah.
-'0
S1unber: UsL Muhanuna<l H.ais, Pe1nbi111bing 2 kegiatan Muhadharah di Pondok Pesantren Al-T3arokah.
81
kemudahan, dengan kata lain ada perbedaan orang yang mempunyai ilmu denga
orang yang tidak berilmu, yang terpenting adalah dengan kita berilmu kita tahu
bagaimana beribadal1 yang baik dan benar. Maka dari itu pada meteri ini sangat
di anjurkan padajamaah muhadharah untuk bersungguh-sungguh dalam mencari
ilmu dan menghadapi cobaan-cobaan dengan tabal1 dan sabar di dalam menuntut
ilrnu Allah SWT.'"'
Dari analisa ketiga pembirnbing di atas, materi keistimewaan rnenuntut
ilmu terrnasuk kategori pesan syariah. Nanrnn menurut penulis, terdapat bagian
materi cerarnah santri yang rnenunjukkan kategori pesan akhlaq, sebagaimana
y<mg terdapat pad a kutipan ceram:ih santri berikut ini:
" ....... barang siapa yang duduk bersarna orang alim selama dua jam makan
dengan dua suapan mendengar dengan dua kali dari padanya berjalan
bersamanya selama dua langkali maka Allali SWT akan mernberikan dua syurga
kepadanya."
10. Berakhlaq terhadap saudara
Selain kedua orang tua kita ada juga orang yang dekat dengan kita yaitu
saudara, narnun terkadang banyak sekali hal-hal yang tidak kita sadari bahwa
saudara juga harus dihormati selayaknya kita rnenghormati otang tua. Maka dari
itu kita semua harus saling menghormati dan menghargai antar sesama.
Berakhlak dengan cara menghormati kepeda saudara yang lebih tua dan
menyayangi kepada saudara kita yang lebih muda, namun kita juga harus
·10 c'')u1nber: Ust. M. Aricf. S. Ag., Pe111bi1nbing 3 kcgiatan Muhadharah di Pondok
Pcsantrcn 1\l-I3arokah.
84
ada yang menyampaikan ceramah, ada yang mendengarkan dan ada yang
n1enyimak.
Dalam proses pelaksanaannya, kegiatan muhadharah santri di
Pondok Pesantren Al-barokah terdapat beberapa tahapan, yaitu:
I. Tahapan pembekalan
Pada tahapan ini sanlri diberi penjelasan mengenai kegiatan muhadharah
yang antara lain diberi penjelasan tentang tata earn penyampaian maleri
pada kegialan muhadharah. Tahapan ini disajikan di ruangan aula dalam
tiga kali pertemuan.
2. Tajapan pembinaan
Tahapan ini merupakan momentum yang paling menentukan karena santri
di berikan kesempatan untuk bertnnya kepada pembimbing karena
mengenai maleri muhadharah yang akan di sajikan, waktu untuk tahap
pembinaan tidak terbatas tergantung dari kebutuhan santri terssebut.
3. Tahapan Penyaluran
Setiap santri yang telal1 menyelesaikan tahap yang di sajikan pihak pondok
pesantren mengadakan kegiatan muhadharah. Disitulah santri
menyalurkan kernampuannya dan menerapkan apa yang sudah di pelajari
dan di peroleh dari pembimbing.
4. Tabapan eyaluasi
Setelah santri mengikuli kegiatan muhadbarab tahapan yang terakbir
adalab labapan evaluasi dimana pembimbing memberikan penilaian dm1
a.rahan terhadap penampilan santri.
85
Apabila tahapan-tahapan di atas atas di laksanakan dengan baik, maka
kegiatan muhadharah santri yang diadakan di pondok pesantren albarokah
akan mencetak kader dai yimg lebih kompeten.
A. Kesimpulan
BABV
PENUTUP
Kegiatan muhadharah merupakan salah satu media yang dapat digunakan
sebagai alat untuk penyampaian pasan-pesan dakwah Islam. lsi dalam pesan
pesan dakwah begitu banyak menceritakan hal-hal yang tidak lepas dari
kehidupan kita sehari-hari dari cara kita bergaul dengan saudara. berakhlak
kepada kedua orang tua, sampai kepercayaan kita terhadap kehidupan di akhirat.
Pesan dakwal1 pada materi muhadharah adalah suatu pemyataan yang
bersumberkan Alqur'an dan Hadits, baik te1iulis maupun lisan yang disampaikan
dengan berpidato yang diadakan dalam suatu tempat baik di mesjid, surau ataupun
gedung pertemuan yang diikuti oleh sejumlah orang.
Adapun kesimpulan dari basil penelitian analisis isi pesan daJ,wah yaitu
sebagai berikut
I. Materi dakwah yang disampaikan oleh santri pada kegiatan muhadharah di
Pondok Pesantren Al-Barokah ada I 0 materi yaitu Hari Kiamat, Bahaya
Khamar, Berakhlak kepada Saudara, Keistimewaan Menunlut Ilmu, Boros.
Berharap kepada Allah SWT, Tabah dan Sabar, Kewajiban terhadap Orang
Tua. Bulan Rqjab, dan Keutamaan Silaturrahmi. Kesepuluh materi tersebut
dikelompokkan ke dalam tiga kategmi pesan clakwah yaitu aqiclah, syariah clan
akhlaq.
86
87
2. Proses dari kegiatan muhadharah santri di Pondok Pesantren Al-Barokah
melalui beberapa tal1apan yaitu: tahap pertama adalah pembekalan di mana
santri diberikan materi tentang muhadharal1 dan materi ceramah itu sendiri.
Tahap kedua adalah pembinaan, pada tahapan ini santri menyusun materi
ceramah dengm1 bimbingan dari pembimbing. Tahapan berikutnya adalah
tahapm1 ketiga yaitu penyaluran di mana santri menampilkm1 materi yang
dibuat Tal1ap terakhir adalah evaluasi yaitu pembimbing memberikan
tanggapannya terhadap penampilan swtri pada kegiatan muhadharah.
B. Saran-saran
L Kegiatan muhadharah sm1tri pada Pondok Pesmltren Al-Barokah membawa
dampak yang positif, baik bagi santri yang berpidato ataupun jmna' ah yang
mendengarkan. Agar kegiatan muhadharah yang dilaksanakan tetap be1jalan
dw terlaksana dengan baik, perlu adwya perbaikan-perbaikan. Dim1tarwya
adalah persiapan materi maupun persiapan dari santri itu sendiri. Selain itu
materi yang disajikan harus lebih bervariasi dw dicari tema yang dekat
dengan kehidupan sehari-hari, serta cara penyampaian ym1g tidak monoton
agarjama'ah tidak merasa bosw
2. Kegiatan muhadharah yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Barokah,
merupakw progrmn jwgka pendek dari Pondok Pesm1tren. Kegiatm1 ini
rnernang seharusnya sudah dilaksanakan sedini mungkin, untuk mendidik
kader-kader da 'i agar mampu terjun langsung ke masym·akat sebagai
pencermnah. Oleh karena itu, dari pihak pengurus ataupun pengajar di Pondok
88
Pesantren Al-Barokah harus tetap memberikan bimbingan dan arahan kepada
santri dan membuat program-progrm11 yang sejenis sehingga mendorong santri
untuk menj adi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah dan Bakry Oemar, Kamus Arab-Indonesia, Jakarta: Mutiara, 198 l.
Abdul Kholiq, Abdur Rahman, Sistem Dakwah Salaflyah. Jakaiia: Gema lnsani
Press.
Abdul Wahab, Muhammad Bin, Syarah Kitab Al Tauhid. Jakmia: Pustaka Panji
Mas. 1998.
Abdurrahmm1 dan Soedjono, Metode Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 1999.
al-Wakil, Muhammad Syahid, Prinsip dan Kode Etik Dakwah, Jakarta: Akademik
Pressindo. 2002.
Amin, H. M. Mansyur, Dakwah Islam dan Pesan Moral, Yogyakm·ta: Al-Amin
Press, 1997.
Athaillah, lbnu, Aiengapa Harus Berserah. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2007.
Azi1., Moh. Ali, I/mu Dakwah, Jakaiia: Prenada Media, 2004.
Dn,jat, Zakiah, dkk, Dasar-dasar Agama Islam Bukan Teks PendidikanAgama
Islam Pada Perguruan 'llnngi, Jaknrta: Bulan Bintang, 1984.
Depdikbud, Kmnu.1· Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai pustaka. 1998.
Efendy, Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi Teori Praktek. Bandung: Remaja
Rosdakarya. 1994.
Fadlullah, M.Husain, lvfe1odologi Dakwah Da/am Al-Qur ·an, Jakarta: Lentera
Britama Anggota !KAP!, 1997.
Hafidudin, Di din, Dakwah Aklual. Jakarta: Gema Insani, 1998.
Hasanudin, Nfanajemen Dakwah, Jakmia: UIN Press 2005.
89
90
Hasanudin. A.H.. Retorika Dakwah & Publisistik dalam Kepemimpinan,
Surabaya: Usaha Personal, 1982.
Hasjmy, A.,Dakwah ll.1enru/ AJ-Qur ·an. Jakarta: Bulan Binlang, 1994.
1-l. M. A. Tajuddin, Dakwah ls/an~ Jakarta: Bulan Bintang, 1994.
Kafie, Jamaludin, Psikologi Dakwah: Bidang Studi dan Bahan Bacaan, Surabaya:
lndah Surabaya, 1993.
KrippendorC Klaus, Analisis Jsi: Penganlar Teori dan Me1odologi, Jakalta: Raja
Grafindo Persada, l 993.
K.riyantono, Ravhmat, Teknis Prak/is Rise/ Komunikasi, Jaka!ta: Kencana, 2006.
Latif~ S. M. Nasaruddin, Tcori don Praia ck Dakwah, Jakarta: Zulhidjah l 39 I
H/1970.
Muhidin, Asep, Dakwah Da!am PerspektijA!-Qur 'an, Bandung: CV. Pustaka
Selia, 2002.
Munawwir, Ahmad Warson, Kamus Arab-Indonesia Almunawwir, Yogyakai1a :
Puslaka Progressi f.
Rijal Hamid, Syamsul, Buku Pintar Agama Islam. Bogor: LPKAI Cahaya lslan1,
2007.
Saleh, E. Hasan, S1ud1 Islam di Perguruan llnggi Pengembangan llv11:4Q dan
Wawasan. Jakarta: ISTN, 2000.
Shihab, M.Quraish, Membwnikan Al-Qur'an: Fl.mgsi dan Peron WahJm da!am
Kehidupan Masyaraka t, Bandung : Mizan, 1992.
Syukir.Asmuni, J)asar-dasar Strategi Dakwah !slam, Surabaya: Al-Ikhlas, 1983.
Tasmara, Toto, Komunikasi Dakwah, Jakai1a: Gaya Media Pratama, 1997.
91
Widjaja, HAW, Jlmu Komunikasi, Jakmia: Rineka Cipta, 2000.
K;\HUKAll
YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM (YPI) ~- AL-BAROKAH "
Pondok Pesantren - SD Islam - Madrasah Tsanaw1yah (Akred1tasi 'A') - Madrasah Aliyah (Akreditasi 'A')
SURAT KETERANGAN No : 005/YPIA/XIU2007
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : HAIRULLOH. S,Pdi
Jabatan : Kepala Sekolah MTs - MA
Dengan ini menjelaskan bahwa :
Nama : Supriadi
NIM : 102051025571
Jurusan : Komunikasi Penyiaran Islam
Fakultas : Dakwah & Komunikasi UIN SyarifHidayatullah Jakarta
Judul Skripsi : Analisis Isi Pesan dakwah Pada kegiatan Muhadharah Santri Pondok
Pesantren Al - Barokah
Telah melakukan riset dan wawancara dengan pihak pembimbing Mts - MA
AL - Barokah .
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Kepala Sekolah Mts - MA - Barokah
I IVJUJK. ... H
YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM (YPI) H AL-BAROKAH ,,
Notaris: SOEDIRDJA SH. No. 8 Tgl. 11 Oktober 1982
Pondok Pesantren · SD Islam · Madrasah Tsanaw1yah (Akredllasi 'A') - Madrasah Aliyah (Akreditasi 'A')
SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : KH. Thabrani S. Ag
Jabatan : Pembimbing I Pondok Pesantren Al-Barokah
Dengan ini menjelaskan bahwa:
Nama
NIM
Jurusan
Fakultas
Judul Skripsi
: Supriadi
: 102051025571
: Komunikasi Penyiaran Islam
: Dakwah & Komunikasi UIN SyarifHidayatullah Jakarta
: Analisis Isi Pesan Dakwah Pada Kegiatan Muhadharah
di Pondok Pesantren Al-Barokah.
Telah melakukan riset dan wawa.ncara <lengan pihak pembimbing Pondok Pesantren
Al-Barokah.
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Pembimbing I
+t . /
(KH. Thabrani S. Ag)
YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM (YPI) HAL-BAROKAH"
Notaris: SOEDIRDJA SH. No. 8 Tgl. 11 Oktober 1982
Pondok Pesantren · SD Islam · Madrasah Tsanaw1yah (Akredltasi 'A') - Madrasah Aliyah (Akreditasi 'A')
SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
Jabatan
: Ust. Muhammad Rais
: Pembimbing II Pondok Pesantren Al-Barokah
Dengan ini menjelaskan bahwa:
Nama
NIM
Jurusan
Fakultas
Judul Skripsi
: Supriadi
: 102051025571
: Komunikasi Penyiaran Islam
: Dakwah & Komunikasi UIN SyarifHidayatullah Jakarta
: Analisis Isi Pesan Dakwah Pada Kegiatan Muhadharah
di Pondok Pesantren Al-Barokah.
Telah melakukan riset dan wawancara dengan pihak pembimbing Pondok Pesantren
Al-Barokah.
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Pembimbing II
(Ust. Muhammad Rais)
L
YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM "AL - BAROKAH" Nolarls: SOEOIROJA SH. NO. 9 Tgl. 11 Oktobor 1982
Pondok Pesantren ·SD Islam (Terdaftar) • Madrasah Tsanawiyah (Disamal:an) • Madrasah Aliyah (Disamakan)
SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Ust. Ors. M. Arief, S. Ag.
Jab a tan : Pembimbing III Pondok Pesantren Al-Barokah
Dengan ini menjelaskan bahwa:
Narna : Supriadi
NIM
Jurusan
Fakultas
Judul Skripsi
: 102051025571
: Komunikasi dan Penyiaran
: Dakwah & Komunikasi VIN SyarifHidayatullah Jakarta
: Analisis Isi Pesan Dakwah Pada Kegiatan Muhadharah
Di Pondok Pesantren Al-Barokah.
Telah melakukan riset dan wawancara dengan pihak pembimbing Pondok Pesaritren
Al-Barokah.
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya
Pe bimbin III
s. M. Arief, S. Ag)
L
ABSENSI MUHADHARAH
PONDOK PESANTREN ALBAROKAH
MINGGU III PERIODE JULI 2007
TANGGAL NO NAMA KETERANGAN
16/7 /2007 18/7/2007
I. HARYANTO r, ~ ~ - Q'I,~
2. PANJI (r /Jiil?i l ~L°\'\ -. 3. RUKMAN ~ ~ 4. SIT! AMINAH V . D
~ "I -;
5. YULIANI ~ =-- I -
ABSENSI MUHADHARAH
PONDOK PESANTREN ALBAROKAH
MINGGU IV PERIODE JULI 2007
TANGGAL NO NAMA KETERANGAN
23/7/2007 i I
2517/2007 /
I. KHOIR!YAH l ; "."'' .. /) l .. 'I p ,-d ,,·a
2. KHOFJFAH ~ (h,L,
3. MAEMUNAH -r I! • i '/
4. NURLAILA (fU- f It _..,,,
\.jll "" 5. PURNOMO I~ -
ABSENSI MUHADHARAH
PONDOK PESANTREN ALBAROKAH
MINGGU I PERIODE JULI 2007
TANGGAL NO NAMA KETERANGAN
2/7/2007 417 /2007
1. ABDULLAH ())~~ -2. AHMAD
~ (ff!.,,,~.d 3. FAUZI ,,. ' I , .4.
- w ~ - I -1
4. HABIBI ' I Jtt.1 -,u ' ,__
\:\"
5. HUSNAN - ~ ABSENSI MUHADHARAH
PONDOK PESANTREN ALBAROKAH
MINGGU II PERIODE JULI 2007
TANGGAL NO NAMA KETERANGAN
9/7/2007 I 11/7/2007
1. MARLIN A • .. V II
I ' -";::. ' .. , 2. NAB ILA \~~ 1~~1~ 3. RAMDANI (cM- (c I fl
lfip v
4. RATNA ~ -
5. ZAKI AH ;t~L -
HASIL WAWANCARA SANTRI
T. : menurut kamu bagaimana dengan adanya kegiatan muhadhoroh yang
dilakukan di pondok pesantren ini.?
J. : ya .... Membuat saya sangat bermanfaat sekali selain bisa belajar melatih
mental untuk bicara didepan urrium, kita juga bisa mempersiapkan diri
untuk terjun langsung ke masyarakat dengan mental dan materi yang
telah kita kuasai
T. : apa saja kesulitan yang kamu temui dalam mengikuti kegiatan ini?
J. : kesulitannya kita harus mencari materi sendiri dan juga dalam
pelaksanaanya kita harus betul-betu! memahami isi materi yang kita buat
T. : dalam penyampaian materinya apakah terpaku dengan teks yang dibawa?
J. : itu yang tadi saya katakana bahwa selain kita bisa mencari sendiri, kita
juga harus memahami dan meluas dalam menyampaikan materinya,
dengan kata lain kita tidak terpaku dengan apa yang kita buat, jadi teks
tersebut untnk pegangan kita mana kala bisa mengalami lupa atau terlalu
melenceng dari materi kita.
T : dalam kcgiatan muhadhoroh bisaanya dibagi berapa kelompok?
J. : bisaanya dibuat dalam dua kelompok, putra dan putri
T. : apa sanksi yang diberikan pembimbing apabila petugas muhadhoroh
tidak hadir?
J. : bisaanya petugas yang tidak hadir dikenakan sanksi berupa dendaan,
dimana dendaan ini berupa hafalan-hafalan surat pendek
T : menurut kamu apa sebenamya makna dari kegiatan muhadhoroh itu
sendiri?
J : maknanya kita bisa saling sharing antar santri dan bisa juga untuk
melatih mental agar bisa lebih siap ketika kita sudah terjuan langsung
kemasyarakat.
HASIL WAWANCARA PEMBIMBING
T. : kapan kegiatan muhadhoroh di laksanakan dalam satu minggu?
J. : kegiatan muhadhoroh dilaksanakan satu minggu dua kali kali hari rabu
dan malamjum'at
T. : bagaimana system penilaian pada kegiatan ini?
1. : system penilaiannya, dilihat bagimana mereka menyampaikan materi
muhadhoroh dan cara santri tersebut tidak selalu terpaku dengan teks
yang mereka buat
T. : bagaimana pembagian kelompok dalam kegiatan muhadhoroh?
J. : pembagian dibuat dalam dua kelompok, putra dan putri
T. : berapa pembimbing yang hadir dalam kegiatan muhadhoroh ?
1. :dalam kegiatan tersebut bisaanya pembimbing hadir semua, tapi untuk
pembimbing tidak hadir ditentukan yang pasti dalam kegiatan harus ada
pembimbingnya
~.~~· ~~~[),.·~~~~
.J,~/~ ~/~ ~~ ~ L_~~~~~~~ ~~/~~~~. ~~~~~~
~~ ~~/~~~ u ~ ~ -~ ~ &--· ~ ~4 ~"- ~ ~ .... : ~ ~idMU-4 iJ..' ~ ~ ~ ~~~~~~~ t9M--...-~ ~ ~ ~ ~· -~·~~~~ ~~~~~~~ ~ l}-N- iU«PJ,,,,,,.,.,,t,__,,..,,Q - . ~
/,,,1,,, ~~ ,'~v·•~·v-r---- . ~ ~ ~ """"'~~ ~ N4 ~.
~~~~~~~ J,._ ~ trj~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~~ ~ ~~y~ ~(~ ,&;L. ~ 4Ut ~ ~ ;_. ~-= ~ ~ '11 ~,,~
y,J,... ~ ~/~ ~(~ ~~!#vi~~~~. ~ ~ 'rJ ~ )4J ~ ~ ~ ~- ~~·
~~~~~P,.· ~ ~~-~~
~~) tt,b~ ~ ~ cd,as- ~I ~·
~~··.
~~~~~~ ~ ~ ~~~~-~
A-y11.b\\#. UJu'/11\'.i J,tjonG..tvi.J~ A~<V\. sc4_o..V..~7~1-~0ct....s7tt/- fl:(A.,
j)OJ.'\ C.u 1\.11~ -jtJ~ )l:IA.Jtl\.ltlr lolvkl~I'\ ~d\Jlv"'-- lulu\t..\l\.jtt
µo..\:-a. Jtt.Jl \o..k \A ).e-bo t~i:3 be:tub(.l~at\.
\l.'v\J)U\. \ce.yivio. ho.rl AF-t.:cr 11.k.e,fu~a!c-an ruf-ot\. \WA~ 1...1 f:el\l(,{C!.
'"-o..\ll£\ \:l~ \etu.o 11 J'-e (?~a.J IUO:f::-(,Jol:: i+l\a ~ \A.arur- f-<>rco.t~ ).et('.fcut .t-.Aa"'/il _QI\ t>..\:-wr. ).l\,\,(o."'--t\ f:e.W..topA.~ JJJIYni"I {l..la"'-f({_IA. a,£a.J.i, rttt>-~IA A4c-i
~e. l.-.\J..v f l!N\ fi Cl\<.. lU f * f'!.( C\J:: •
~-e.Go. ~c:UIM.ct~ '\'ifl<.lll\'\. A\lt.t4 )ala~ rj_('. l braW1t-t ,..t,._f .qq -4.>- ·
Rasw1u11af_ ;S'AW 0-rtl'f!!;P- '
)arb~ Ji &<@~fu v?/fu11:?Y·.d~a11,k£bef)...C;an. -~cvJ.. liawa Paf .SU &,;:b~ ~ riu.. r)11ce,117t"01 o!ei. ~al).. -fef:Rli.a~ kwa fla_fou •c
r;_;/1,lJ#cv/Pa t?t-,.,·tJlarr. !IPma /J£Jf8ll £~ot_ Mu/)al_ i£eUcd,CJ~ -0!01!!J~
llafl. [}!;/ir£i:a ~· ~"at...J!;P1!!; 1'1!31'/h .. :1al. t.aru.o /WJoiJ..
~L.9~-:Jr.\J)-_c&-9\~J
v'k £1-ci. 6:J>ar fwllac'Jctp !Uaf.s,'afi:, 11u ~n.. tvLsur t~~n :3 ft.J.etawan. &oro~OI)..- tb(()~J)a/0, t/J.v~!!:/YVtt- 1'n.oa11., cb.laJU (>e(/Oic0ul'l.
?:!!/IJ3kirkan.. fkrbuala/)., -per£uafa/L f-eree/0- ·
f:iap /JfCl/l-!> A.JciLw/t /WcM ~tl ber.SabtJ-PaJalL 0(5txfa. LiJkM- -CObaIL
~ AJ.aAr'faif!f'--.
'3~C4· ~ 41/a,(SehUf 1'/).jatL f;,c?a)_ AJfureff,V', tYtir; furMaauu - Mt;ula11-
t/ eo/:aatLtC-dllf . Apa£,7tl l.d:it &lo.tu l::o-fu( Ja11. Sa.bar OelaJCJ. fxu-,-kJ_J:,a,- CJt>11
W, 0. kpa!b_ 4-f/aA ~or<!fttaflL auaM {11!:3/;_t1!5aA /J-t/o)_ 5WT CCVL tfA?n_/)~J:k, 7kall-~·
~ct:/l)J;!l!LCJ- c!};J;()a. f-aslL / {,L-/ [a,(_ 5 AIV .'
· ! ~~ 11\l~OI f&.61i IV\g-M i.t\tcf.vf \.?etVio6p0, ~{l,{... 0Ctunrc;;
~~ d'X~. Ole.M &51.aUlto ~ ~fz:'l tr<UW.. f~ Luflfef ~tl,\Ov~ ~-z;{, ~vWlw"" ~\<. ~(d,., ~~~ ~?A d_OVI ~~ s-lal<A dl'f#41\tM-1,Wvi ~~ Af1C<Ni . ~yeir.n1 tzlj"'t
1 VU\ '6 VV1\ A~ "" :
~ \o'I ~(}WW'I. ~i (#c<i\UIM ~ ~VJ ~~~ ~ ~~C\~ J\~YV\1\-, ~ jMl-ck.6vl (c;,(,, ~- f{~
Aff Mo-~k.6". ·"'
M_?itu> Ji\.L&i Wtvi fY1~/1, ~'le,l., ~~iCVI 1-t;rsgfO!Af- \tAA/.<.
o.Jwf, ~ JevlV)c-i.11 iwlk)&<1 fwtt&'tf>' [.u'l-z;t ~r ~I~\\~,,
VUU\ ?\.A,~lu.My"" ~4t"" u~ d""1 ~<f!/1 ~\zit- ~a. ttl\Clf VIAuilfV\\ {,t)&l;[ilo \:l).Q.fllJ~~ . d_tt,vi \9o·l\U,i<{l'tqu- <;'t'IN1Ct,~
~""' )"vti\\A ·~'\-zA.~~ MVliu\uy~V\iiA ~~ teiUJt~ ~~~ y{)/Lg fl<m fe£1ukvtv\ / ~t61aM CU!wj? 1'1d4ffN \\,{~
\,Affer\A,) ~~ tir. ~ ~ fk(;, wf-vt. 411'~
~GI ~~ Ml I~ i ~ bi(~ll-rt/Wlci . OWA ~ ,~N ~ r~tv.f(Al--\ ~i'(vl IM'fvi lp.u ~ kef«dtll 4(1/711[,., ifVJt. ~f
\6t1j alt1 ~ Vf'<'t r ott1U11 ~; cwi ~"" .
_ -\1:?JYl) \Y' UV\ 117 f vn.:?(l
· viv1w -l'Yl\Y\VJW olvptJVj;9--f -osv J("L\11dRq ""OIYL<lfil '<?lf\l?..>0.Pq JnJ\?J\ '>'m ·1;' 'J!JVJi loUIOJO ~yfW'~.~ u1\ov1 ;iior;l/r>-0\Xl 7\'7P!f ·y~J'.17 lJ'f0'J?l\
v~A 17n1Y.V 19-!!'YJ ITT>OJ 'VJw/. 'J.~ \ovof. \,cJV'a.io- Wv'tiJO 11ns\'.70'1Ja\
::'-l.>?J \'.J7\V\Yl V]li'\)11 -1'19()1 L\W d--epvV)J,<f 'ioW Jr\JYlj IO-f;/\ \0/1~\ <?v.<U0\ Vi10tflf --ll?(Y) V)VJ ~'°VJ~ IOSV smrJfel!) ta\J"] \?\Jh0J-0\9\Y1 ~\fl~ fO~'rj
·c Lfl' :lr\5n,l ·s O) "· J!dm1 \ovof- IY'fltn\ v\:7?1°120\~IY\ 'l!)lO\ll:t 11</lY>vpOJl VlJ)? '<?SO 5Yl\Y10JX'\ tgpv.?.'-l ~hvVJ~\7\0vrt.~93
'Ujo\,\(1 4"0\Yl V\ lilJ 1J1?\? IOS!? .11 n.irJ YllY'l?I\ lj>::?Jlll?io,/I:?\ V10(j '/
, '.?r \J\110\;I
i(S1~J i~n @J ./ ,./ /" "" I v /
n~~\ ~ /lr;-'11cri '\<:)? (\n r.-,,-....-b ~ .1'0']'1cyi:? :'\·~.-" "t" \"f/!~,,\·->,.,-·\ ;y-. I
0 / 0 /
,...~
~ 1\ ~\ ~,....,,.,-,..-{;'\ c/) ~ ~--0 <;\~ ~~' //u/(" //~/Yv ut{~.f//f u /
· ~ 0>!7\vu~J ... x) \f\V\\li LO: r'Pht:? ;\rofl,>v \1:1.il\Y \YYIP\10)9 V1?Q
·c oq , ~\Y>n IA! - 1 t1 ·5(') J ,; YllYl (\ol.00) ~~ .nz\ mj ll1-i:77j\?' )?hm.5.Y\A 'Y\)\- 'V'p>JOJ:nj ll)l&j '?O\Ofo'd,
1
! !-
.. 't:?\-i v ;IJ\1
G~C---J~ G~\:J\<"'~-J. / ;:,, \U/ / ~ / ~ ~ ~ tr -- , ~ <) ;_. v ) ~· !l
\
/
! h lflYIO)J?<7j 0 Vt:Jj,., ]IYlJ \J\16'\i-\1 Vl? \!ll J!J LJJ')dJS · wor J?v\ 5 l'UJ_\,
vvp \711)VSl')»°l '.h9CjlOJJ?O) Y'O\Y\ IO~r\ \??i4) 'V11?0l!t?L!053f\ lh?l,vof
hi! ltl-i?I?'-\ y<?pwd .<-l IJ>J:?I? ~V>a\Yl ll1mJ J;>? viv 11-\1 V>J?1'7 !lY' !'.?\'!::? l:?-{.Y}j \ov01r ~ ~ f l;l I?' !?-j\WFJ vd/l ~nvi 10-i0\ov;;;wi · .\ IY\S V\ 19\ \'If \:?(Yl ll\ v q V1 )'i\ l:?/.-. s NtlV\ IO~\)\ · b-1~.ur,0 ioc:\[,\A~WV\fl l-"l?-ll\Yl50!'J 1ftl'l~'O\'l?'M '1050 s~nd l/){1\00) 7JVP~ vJ\rA
· 10>hvwpioc:\971 d1::?,n?L\J~ vl?f' .JV;-\'vp>jU6>U\
\'.:7hv 17'1 V0?\!2-j,J~ ~ lovv,<'., :::\ n 1 y-:;i l'.7\Yl Y\O bt?"j.a) ~-.!W , h..\l. viclov.J(}
· l:?hu l/!:7J;?s liir>?\'d7) V'O)\'O '& hv\bvrf?t..nov.s>\Yl :>i\'L\V>n ~ \Yl"7\Yl lo>vwl ~ )OiOl-f
"""'r-o bvol. J?hv1'7p9b.?.s "2{d 10 wz1 0vl?"J Vjl:/\lt1f70' J,fY15 v','0\\'\j
<.. v !\V 11 ) l7n \Y1 ;is l'.2.1f'l\ dvp1?vp9Ji vi io 1111 ~whvJ! II) \Yo7\ v 1'77\n \o -\tZIQW\ -:>\ 19)'.J.cl \?Yl\)l\a,J IQ!{l7\ • ~ h (\I - 7\ Y'\ V)?)':?V\J t7j?l?dd7} j,(Yt) V\ '7\)11' lo(/l 1:1h\? 5
Vl1?¥7 '1JJVYJ dioj?!?V)J,;;f nlo.'?J v•~71'.?S>OJ~ vnd\>'Y\rP/S \?)019 \J\0\04\ t\17\?\l · ~10.q nl:?4J?"I <::?h1;1JY?V;;;9 - J'l?V? 0\9J' vo L?vry:i ~"6'U\Y11.'.74J?.<7\ VY\:? \Y\ \0 -ffYl O/J~C
, '::?{ V)f l:>SO'J" l uncl lY>VlovQ\J'\ V''07) v j(Yl.,5 ll\ \:?\I (f V'\::?j? -\'17"'1YY\9-l1?0) 7\ N Vl Y1
V197\"11<?-lll\vnll'P tn)O\)" \050f 4 IOflC'\JOOJ J0\v11?\Jaf \:2-.\_l'i\ l'.77\)J V>!?f ~Of -J:KJ\ ">\ Vl.11.!>Vl ifO:::IV\O-lV>Jfad,\(> ~-1!7) VL\ l:?V15.a5 V07\VJ !\ov:\av91Yl v.7~)7\ '07J,tC
· 'O)SYlll'\?\h l!>\'.?~b\9[/\VO\d?\ vv1? Ldl0-\1::?\Yl"7\J-5"7) v1!?7).41?V\ J0Zlw..?Wl yl?\,g\/lt?S l!j'O\\\;/ 1:'.2.(YYV\'Od\ :n\/\'l?-P7) ia.t.'?l VJ !il)OV15 S-~-h?!lf h?\.'h?- -V?lhlY' pWC
-lovoh"'hvqJ '="VJ°"\Yl ! 0101 (;~\YlOlaw,;I\ '0'-1\?lYl l.ov-"'f. VJ'o1'01Q \ V\\Qv1b') t7ltiv")M?~\f'nJa.l>, V\'O\\V
-\l'O<Y> '11'.?J )JY.JP \?.Yl?' s~n"J l'J lY>07j '-')V\V~"?LFO~ '.U~V'G.> "7)\Jlj-Z)\..1:11
µy;> dvpovp9-\ \\'Y>9dlY''\?\9IY1 l'>::>jl?CjlWIOV)- '6>0jlYYOV\ ~ • 'V)1:?jl/l:?/j<?41?7\
: vfl lJU.} JO Wio;.
a ~- Fn~ \<Yo/'1~J'J\...:j'@ \ • 11\7. '/ 1(. ,. / " ~ d / 7 // ' ' J 1\5 • :; \ / ,,' ~ rt" I ./ ., _,, "/ I ~
,-11 £' ,.-<'\.:;-) / ~ ~ ,;/"> f' /
~~~~,..--<;n 1rF~," 0_-., ~r. '\~ • (:~· ;"\·\ : ,~\cy J / \ ' ~ / "' ./ ( / \ / c., '( / / r ( / "/ I
v ,,.,.- / ,..... / /"--' YV /
'u>t?\Yl1dJ?<11 ll\'!?i\l1 £s ~v\tnf JO\V\Yl2- z\
'_i,(l')§ ")\?\1{7' ):7h vOV) 'JV-hO\ Y-Y!~ .Ji'10lY1 J-\\U vOJ\\JQO\L\JIOW
nclLV>vlY\ VVY,7;( t/"9'-il'LJ' Y'j/t:> 10Q?lOJ\l \:;71/?-W:>\ '':9nf\J - ;;ip19J(D\ V\VJgV?C\ vO~
'1(Y}s il\V\\-\i 10f10ci3/I\ "'h vt71.J\, v oL:> v o 1ov:r3 "\ \;'.7\''7-\V' 'IP YI.fl ,u-op '07\tl W
,; '-')'.tj'Jd '-')'7) ~-OLY'l.7 >"?')°1"92,l~ 'JYlJf>?\ V"7!\t;?J\ VY\!,\ VO\' 'V'\Ji)'.'.77\ \J(-'>;/JOJ')
l"?J 4 \?LY''?\', lfl '"Jv.:>o; 0'l v.2+ Y17\ >;/ 'O \1oo .7 ') yl) (. n (.YI 40 lYl ?\ \ \Jl .S V-)V) JY'?) n h5J?&\ l-'l'.?'.\07\ '7?'\,'p V-O)'\:~VV)Pa \.J'Y.7 !\OJ) vV ll\ 111 n..\'Jj'l:?m•.y/ '-'\ ':oj\-::J \o\11\ \1196 . ,,
·. 'OWY.JV
~-0"''--Y-0 G ,•\ \~ vfy / / //
,.- r, _) ~/ -~P) }>- ~ G~r~ '<J G 1C: ~ C: s '.:'(v • , \'::: \ • " • ~. ry- " • / \'• ; .• , " I /
/ 0 / '1/ / ~ .I " ;.-,....-:; ( // " / / / if9 / // t
•( L < LY1.{V!1?1(1\\'5·0): .1rnS Vj10Lii7' v'OtYIJ~J bl/10\.];Jjt?~!?O)G'.'.)
• V)-011 11 iJpi?J~ J«>')nrSfe'1 \'Orv-06
i,:q,i?J JlOf' rt>V 17 V.Vw~\11 'O\\JtlfdV'9\l') v07f"7 '-'\?I) It I \0 ll)::?pl?J '\fl:?W7\I \J\ ..'W-\)
Jr1::i"J\ l.Fl?f 19dn\ '910/'J 4?v10)?10\ ~hvv.7<J\Wll:?\f\ IJlY7Jvn?pJM 1
•.'.2-l!1\ it7pl?J:J VlhJ!J:7")l'f' l?uol .jl;7lJn)'\1V W.)1:7 'J,(Y\5 V)'V\l\1 iof'l:/'JJ;,j JYl?\nh..5$0) VI\'.?
\?V)lo?InJ;;;iCj S nJtJV\ "7-l!'YJ l:;)dn \ <?d Vl!?-\> ~ ht11 tJ n w"S v!'.?71 Vj_i;?JPnVo\l-1 I0...\19.S JvJ!?
-J&O\ vno-r Ly1J1.0;JJ0V1 ~~~'/'\ '-')l7\ VJ'91\i1 'Ohvn?\J\ N) \11?!1 lt7J\'OV\)
,;i-1''0)\ lot.n1.i i virnl rt? VJ io r '90np ~ 71 io 17 H \o \/' v J, !'i) z. p -a.t J" s 'J w f1 \-;n\ l/ll?1v! .'J?o'J·.1¥1 (/lwiv \/]17\* 1gpv.:?J<17J ;:2(Yli9\:?-b?-q <?'dvp ~J-01.,
: v,?Yrl;I ).\') v
~'?.~~~\0 c ~ (v,61;£ L\ CJ '!!/ ~ -<''~ \ c !Y\7 ~,,.. \ 0? G'(' -<ro;-/ / p ~ " / -:;_r . . \ . " / " ./ ( Sb - I' I~'/ \ ' Q !:), v " / ,. // /IJ / / / / ~ ,/ I '("/,_,,. ./
·cz.-o-Bv\J;::'.IVJ.L-+\\ »()) .){Yl.5' V\Vllt:i vl?lYlJJj tovw~'i?~UJ
Sc\lovi0vMov1ei A1A0tl!i b«ff\J\lc>.vi :
r- ~$.t " .< ~1" .• -' ·> ~/ '\11-:::/ hr~~...<)l~._::?::>I ·,. v LJ\33
#
Ar~V\y4h: t?>«Jll0\Cl\;i lufo.~Ot - !<:vi , v11s~t:l ctkoV'l lwp-e,ric:eno:/lkci/J \?oc; fl{)w. (as. +11• MvVYIJ.n : Go).
ye110\Vl" kcitvi lt'ivi IP?\i.'1wc;; A 1\etVi VVlc<Vio, f<!101a~·i,., hc:iv01>r1'1 I . "\Cl, ;'MO\ \?au.r0 Viei d.c111 WdoO.. cJti/\ 1t>EN9uk..ur i:A:rar tf\l\,:V0°"r A lle1"1 Ml
\v>e.rlllet,11 kefCtOcOIVIV\Vi, eVlf'c,h C#Uf .0h/<Uf1M1 t10.t?ik w(Cuf',lraru.5'!c-.,Vi J•t~ukv<i.
i!)t<\c<V\I ~r-0\- \u$Vf ?1.JOtr :87 ;/.\llatn buir1rvf1a11:
tJ'Y\~ ! ,,~C!/1\i:::ti-'l ~CA fUhJS' c;t.>Ci 0(11,ifi \?l\;H11<A.c 4\\0tlr,, $'601ll)t?j'lvitiV)<-\t::;
<\'a:J-g, vd'pvttvS' ccs·01 d.etrl ioilnV\let'r t\-llC<~, Me,\c;,iV>\lOlV\ k.Gtu<l\'I )'-6 kctfr''.
M C£t111A&i//I ditw1n.,1t Ulf\f\,1 k \?er us CtVt?\ MV10\_ "-1tt' kG0 Vit't?'j<cu1 Oivl.<mi 01
T&l"'f°' V{le\upUikcv1 cikltilrVt.t, J'avi <:;c\e:;Lo locrlna.r?<f \te17c:,oc. <:ci/1"') p(l1c..'pt0
( /t\\C<l..o ~WI). IV\¥- U\.0-"'\ ift'Cj~I,:; rervottvtpw2 ')"Vi.110) \>'c\.c,t,:. \dt-t'I Serci,L-,k.wJ
\lepe<d-A A\\C\\;, S-WT.
Oli(1~ ~ ~ ~ 11~/,..,ui! ~ k;d,.,,.,, ~ ~~~~~~·~h:t,. ~ ~ h·~~ 0-.,," }l'_,k.-y_,,../,, ~ ~-~
~ /UA,- 0-~, ~ ~ ~ ~ afo/tn.
{,<~ &oveur~- ({)-~ ~ -~ ~r
~ ~~--~·~~~~-
!~~ ~ ~0.4-W:
~ .. /{!~~~ ~--~~~~
f~"'1"'" ~ ~~ ~ ~ ~ ~ ~~) })~' ,Ji-~~/ fa.,_~-~~ ~ ///~~ ~ ~ ~ ~ 'r<:J ~~~~~~Cl~)"
r !AJl.tu- 4,v..~· L tJv--~ ~ ~ tl.v ~ ~h~~ ..
~~r-~: ~~~~9z·~~~
4 ~~I ~ ~ ~ ~ ~ry-t:.ft ~ a.w_-
tw ~I ~~ ~ ~~ ~/ )a-v. A-A~ t N,_ 1. __ " ,..,., ---~ l,,;:,._,_ . w~ v>S'P-- ~ tc-
~
J t }:::, ~ ;;-- r ~ c." ~-{,' .. :: f, ,!:' "' i ~.
~ ~ I f ~. \" er.-, ~ I -1- " ~ ~ f r r- ~ -- '1.~
\l~ ~\ cl .Jf 0
\_\\ I' (.,..\. I(>
c-c.' 1 i \ '
' ·C"
~\. \
~ \ -.:\ (' .f:~
G..-- \ \~ .
. ~ ~ f ~ ~ '{\, ' 't ~ \'\ f' .. ' • I r • \ '<{i \
~ " t ~ " r ~" "t .,.!]_ ~ ~ r E t f "~ J ~ ~~,
~ • t f 0- c. ~ \ \ ~- ,.J:\_ ~ l.\I '
t \./ t ~ h ~ ; ~ - ~~ J .. 1(', I> , ~ ~ f f ~ ~ \l \;.L\ \ - ~ ~ ~ . . ---. \ s-
' f ~ f t- r. . ~ \ I \
' '·' ~~.~"' ' ~·
1 ' ~ ., t Y\.> ~ .., • \,J \ i
~ .t 'Jl, r ~. ~- r" ,t~ \ " 7~ r r)- ~i t.- ~~ V\ t ~. !;'. ~ I,. a· I \\\ ~~II ;:::-v
'- ~ ~ "'. . ~ v ' ~1i ~ . \ ' ~ -1} ~~~- ·, ~. t \:~ ~ \ .
~fffJtt 1'ftt1~ .ff rt~ 1 1f f'f~f f-i,. ~ri ~ t- $, k ~ ~ ~, t ~ ~ i r
~J. ~rrf ; t r r r ~ t ~ t 4 r
I
/J;f, }. L,• -J,-, (af;wl/tO~" a.Yod_a,V- aJ;<,/.-,-1,-,_ !j ""'J / v<-<-(/4µ-f-H ~ f?cv
L r . af!u_u.. gt" t?'-',,J,,," ClJIE<IA(} ';J"'~ j?i;-"'j"'J l;'/lf_p_.#.J> )> -,; -{,d<A-"" [} ~ f,,{v..
fouN rJ.- f;l.f,,_ku.u..t o~ f/_,,., "'~ /Uw.)-0/'u~ kt~
dtvrl c<-!hi t- r: 4l r .
J~ct.;~ .R--u.;,, /4~ >-+fA./
)lo~ CA/l..!1~;
,, {)UP. f}6{,;~ p,_v.,· ~ "JC'->'?' fJ-," cU<-<-(, _ _{,cu- /rf{&.t..
t~ h.en_,·· /.,_, 'a_;V'4.j- y4f,.._ /)?.a.LAj "JPA"J _M-<4.<v-fv-J [,_,,_,,._ rfa.u f..i'(~~; ftav.--1~ ~ ~ ~~
1f,,,hr.,, Ah-- o~ ~ /.,.,..&_~ .f<f'~ ~ tH ~
~~ Uv.. 1~ "fv &~ ~ F4 - f<fJ..~· M.«l.<A.- tr1 ~ /J rla.I. s w r :
,, .
( ~ -"v..v~ .F"--~ ) ~~ o~ - o~ ~~ .~ f.tn.o~a-.v. .A1LM,. ~ f-'"':S~a-- i.i.v.- f41v-t-? 14.... /w~;,__.. Cl.fo- '11'""'/r p..; f.f..-'J.i-t,...{,..~ cf.,,t.. £1£/,d-,, ( Lp~ ~) /,M-fult
/~ ~ L"":r...,. ~....,._ A,<o{~ ~~ A' ~ /-wr.v' . . ~ u...u tfl_,.,~, - ~ <--14 ,fa'!. •. ,, . -·;r /' ,1;~ ~
.l,u,.., fa.1,.1..-..ya.,Jl t:Pi./ (,1,t._ fv~ ir'-i<-<i<- a/)'".. f'<. 6t- aA..t? (j!-,_...(,. .
..,f..,_..,_ f?.v-.w1 ,-h,_.1_....,w ,fa~ ,£,,.,_ ,,If.ct/,.. L+,,_brJ,-cr,.,.,. /J' ct-f_,;J.,,_,{,.,,,...
c lJ IL'/) -(Ll.&_l fe_vt_ /~/,W..v-;vf ) / /(/Jf.k..£- ~ku,J~
~fa ~~J~ ~I ~~tfrw'-~ /IC&u.- /ke~a: [/~- ~ ~ ~
0 en.· ~-tkf>ulav-- ~- ~,,,_ ~ ~ ~~k-lfn.t.· .,,;;,£.-'i,,vvu;~ ~ ~ttA"- ~ ~ ~ ~~ fv,_.~ ~ ~ ~ ~-~
~ ~ F ~ -f .f,,wf~ Ju·
L J~ ~ ~ ,-{;,~, ~ ,,,.w.~u ~ ~(A.~ h,..__~ ~ ~~r;,_,;_ .. F ~ -~ ~ ~- ~~ ~~>A-W~
I • ....>
~ ~J< \\r .,,J ~ / _;;1 <\,_./\) \ -~I u-\ (j-b
h~,..:
'"' 6 ~ ~ · · ;v~· Ati.,,r..(.._ ~ t-c s.,.,..<""r-, • (! ~~
he,.,._f.,,k{,vc_ fa,d<.r,.,,.. ~fNv..r-. ~ s:.~ ).e~"...Y-. >?
g-<-?''v.~v., ~~IU-'pv tnv< A, . . t,... . I . . . • ~ ~'? ;v""'~· ·-y Tfll• Su,,,_·ucncJ/,yl~,
~ ~ tv. i'.C4-11.v)4'-~ "P~ ~ L:.,.,.... -{;,,{,/ .;;, (,. k~.:-~ .
!)c..~ ~ ~.vvi.ot-,t.v.· c~ ~ ~
.}..e:;.~ ("/'4v- ,,&~ kfa-f.u-~ &..<:. p~~ ~~.
~ ~ ~'<<J ~ ~ k.rcc'&
~~~~~ ~· ~ ~ ~.~ ~ ~ ~ J'U«.u.q ~ ~ Y'~ fa,& ~ ~-
. ~:
~~~~~~~ ~~·
~~~~~~
~ ~ ~ ~ ~~ 4~~~-:~~ h I~/~~~.
~ ~~ '
))~ ~r,v~c).-~~
~ ~~ fail-,~ fVt.?~ ~ .
~:bk~ LA'~~~ ~~~~~~~ - -~ ~ JAJ ~ ~- ~ ~~~bj~ ~ kuvvr'C· u,.. klv(_ ~~
U-ytV"- ~ y~~ ~· . 17 ... ,.,., - •
vt-Ci.lnh ters1?lu<( 'lM:N'puL[ClA /iJ:l:Je-r ~c< /vii n
ri e,(_, ·Sf Cc< 0 f_.an /cc1rrf f"\ A h cl.et 1'- Co er sy~d,u r
~t-h lv-1-. fl<p~ /uclv0-- Orun.CJ twn'i,:;., .
Apu/wh SCl/J...l[nr0 !lil.OV- s>tperh i/u-
. cU se-6 n6 lca n tare- n,,., op{).. - ..
f<f:polle<- Cl fio h .s'iD t cl.on
gan kehrd.u,pcin i../C) \Yl<;Qc.<h elc1n w01h hiri· hi:lCtf.:. CL(.lc~ ~ la:nf-ru.mv."
,1,·1---e<n IW clon n:uo mwl du.n (Le hcle< f- puuscin c/.J: rr n'-{ [).. , l/ g s lcdu.. u; ""'
I ctn ope< lf0 fc (uh cltbc0 {win poclo nL(U- .
Sau clci r0 s:t/U!L u·u I"'- • · · .. ·
n n; (,).,U.P w cLu tv1;0 1n·» n buwMh le Hk.c1 lu/n
1.-<CL/ /<r fco,./U< n ({..( {YJUS Ct /u'/-n ./Jictu.p cl.a.n ndc<f:_ pul0- ice.n cl hOO n 0 Ito h
ia n Lu> clhoun orong lu.0> IU/r.. .
Dc.tYl/ *-''onW.h l/Cj elope< f SC<"-{C< .fompwkun Sc Mog0 tm· Grn;, rntny;1cVlu2"
-LL Lo cUt" /u fr, a IYlUCt .
A mire ............. .
·a nq iu.C<- aclo. 1-r>t. ~ mu nu.h ·,;; l/ 0 m c rlC!JOSU /-, /u ·fr, cllt n · fY1(,f. f;)' h cl 0 f Cl IV'
' knggv• brsor, JetMpcll· l),.so. n·u:n9h1cwp cifn·00c, Sf ncl..<"ri
;cG09w 1ucucv. CL/lctf., J'w t btr fn-:Ylc-t n !
an:)L<ron
<tu- ~e '1"-Mt" h ntJh
Ur1M /L 0u pa-rg :'D n
L/0 , iu fll. lo h c((r,,..JY'lpo I- olch par0 pan L/& !))_Un
clCL.r:JCll'> 0C< nr.Lf,y.. ·Jr, . hc.r /-nnc; r-. clci n
Do/urn
{c•pit r Lu. a,-..
etc ro. M pcx r
cl<'po ton0
dca n lnr-
1 1· J cu· f::t1VJpa lon0 1(.f'n__; mo1hn'-jr,., O/(h fr lara{h orang '/t!J 4-beft.,,.(un cw,,,_,
io. l-erg<C (tt In /c_ • 'fxr(cuh-. la /Lec,Dcu:f.et scmn t. -r:auc[[) rv- lf0 fVJUJC)Un')UncO> n Lf• lnr{o !- bufu.su n L(!J
t' (o u f ({,<. " ( fo 0 rl1..{ {A
Men_]o;ou!C." o.fLu "u00a-/ i:u Ct/ k:.qn liui cu>uf_tc.c. C/t
tru·.Ju cV af;,s CU'rliY!u-" " ha-t' 1'0.,uflu_ n /CQ fr, n· Q na /C- " fl'clha.(a h u.L_.
ria.n ci fVlpum-ro h tibsc. k.u.h afkt_ frclah Mt:nclupc.if Q!CUY)::Hc;n af,,r pe-r/ufcv.cir>iu.
i:Ppc1r(ofY1'-"" O.iu,.. OM(X.,m dan Ci.W nc/ho( -ha,· CUlC</:..li_,,, L'.Jurn <tu.
Don frrnL[a fr, pa.ae-< /ui: uo la n he;r;'X/1'-. cl9 n L.ieiu, a liu h &'wt . ~r M. Ga ld.Lt "'- Lf; Ci.. c V.ct n _ , ~ ut::,,
. ' / l ,,.,,·c'·z1cv ~·e0L':fJCU IVl.?Jn,.., .\ewe~ f:.(!{.Lv-,. C..Mo.u' t'c/h
Va:nl)Cin clc1t.u: /u·u 1-- /ltleu)'< 0c111 oki:t, /:.. ftcrfiucfrrp kt CluCL CJraq°.) Lu. clqn l)/nlhA, /carllnv, Lllnc/ho.un Or&<r,_g iu..CA ak.ii;-,
.ron9c1 I Lu t- pe () fi· nfj
/\"-< AJ..U- clv k /1.u ,..... k'fn
tf~ \Joros-
{a,k;J,, s-ifaf ~oros- .ll-v?
:lf'1tf \,oror ~JS\,{ttl.-- .r-M~ f4-v z.lari· N.r::ttJ. )-Rrce(« . aJ>tj'vl'I.
[t,fil'\cy-i J<l(,f/ l'tfak \,or-or '-fU.L/-u )Ue.M;be..faV1.)t<lttt"'- "1ar-~21 '-f;W\'.) ii; i.-lt!ik< r-e-cur,_ \~v-le..l>tk - te,Jiih~V\. ~ebt'h.,· vkurn\/\ k~UW1fva11-/"'< .
itvJA '-( l(.l/t 5 \, 0 Ir 0$' ~ ( 1<.J- 'I{ ""t " )\ll&M l> dtt !'\ )A,k'll YI J1ofl'1<Jt, Uiu<.) >;ti< u
it.M ~;i,, ~I }-JW'Ot II\ V){,{..u/t -Jt· lrl{hvi-<_? • JeOYa.Vt_:> fetu\,t>h> r•
\'Vl.Cl'Vl,(,cl_ &lv'5 '{.kll,1A \t>l','f ~.. ~iitlf A ~er-'-' l }Vf\-"1W\ '-( tdvt 9 \,,it(& · r~e,j 'iW\ j,, -
\, ttrl-w>{ >\ terl Vt.,9 )\ \' fe.\? /V, kitv\ /.ee{. W".)l 11% Jer';ttt{- · 'M ( J''iU l't<f ,,_ :
w<C2'Mbel.< \?it.t:w.' LottVV\~ 1:-tt!t-vf. t.<sU-i1100.d.aiA. MM.Jct, yaJ.M.,,i..t ~it.r~ Krrci?vf. l'Wler,/,.. ~; r11 I~ 'JUvtt<.k<tN\ . A-U~ ~iJak 6'Ulet<. l&.{rllAA l!IYW0 '--(~ \.""fleiLk ~ t~t\.t<t.['1. t)M_'ZWIA. )'\,\~~{A-, (\.)Meltlt\ h~\-A.\'t'f>! I re.bit,;(.lvvt~V\~ flrW.'l.V\ -Afl'jZc :
. A-ltl'' ... "t( •
rvi . "~ )~~ \,e,y{eJ,;Lk - le\?tl .. '<Vi... • ~~Vft')'.'.)vk ""f<1 11-u,J.,..,
&t.Ja.k ~Vk<li <l> \'ttMj -&~ '{VA~ \,.e,r-(e,(,.~t._ , lef;,i,Lt,.,,,_ ". (trf. A-L·l1 1raf:11).
it!'<} ~,. ~ " 'not.i o-rit\Aj -Or~ '1~ ~\IM<tV\. t J<UA~e.J,.__ ~ M~1/LC-< ~'.?Col,,__ - l~wJ,_. 01iU.t-M" . ~~ ,.~,, 't~ ~etAc; \_kvf:<.
~k~ - c~,~ l'j ~1~V\.. f f\.\itkJ\ se.ru~")Ukf'-.c("it ''1~V\_, . . . \?AA'1!Y-~vlvk;'1 Y'-f~(.AM. l~v 1'-<~vrul,,_ JW11.'.)er)~~
~Q.t-~uaf-VI\ '(-;{K'.) ia:,; ~It\.\ ll<.u"'-<?ka-v- . Mi™'c.t?t ~W -0tk kue~ kttrVi'li~ 14fJ4 ~ ~l'VPv~-n.<~'l ~Mio< k1W.--W se./ud1~ , YtlrCfu.../~ ~(J~ re.ora.«Jru11 A•'..-fl. k~ \,e.!'i'tk ( k,f\' ~\,vid-avt - ?e,r-~ua.l-MA. k<(); zl'<IW\ ~\llJ.1~ kit,y- \ 1-v ) )~t<.WI" - (ttW1Afl'.("l! ( ~kf.. ?Ut~ rt<.~err-lh!uUA.. >~.iVf"- '(g,\A.' ~- kJ..e.violt<k;n'i"' • ;rlev\--\ 14tf.~ ~ \WL(l\.t~M" ~i ~1\ ~~ .... \ ff
( M'- ~- rt.vr : z.I) ·
,~c' ?A"(:Y- \,.;\, fW,~~ZW\ ~!tkwt\ ~flt!'\!) 'i~ \Je.r<M<tn A; itr-M":'.) ult{-uk vw.~·l lel/tt t~ k&U..- LaM'J ~ '>'--(x:iJ.-DJ\/\. "titfv f Ff
'tr~ ~oro.r ~tAm ~D f uzu ~ ~e,w,l,{.,/'"\f\M- A-t t.vk · '-( t(0 fVlV/'\/\ , '-t ~ l'W+'t'.)~·~ \, M-k!Wl \.tc.y~ l M-t #J.ll.Nlr\ Jtr < <;-W\ri . A1WI ;µ,{~ )·U~'Z\ VW.-\'\-lfit{-.tlotN'\ \,~"I tq-~ '1~
~ev-fl~Ak \ol"'.r '<,W,,j,.__ tttN~~" f'--/MA-a.V\.., Je.\.~~\o/lt1.-Y1<1 f-ll""\V\t<M ftll.._k S WT ',
I'\ I .... I -· • . I , 1 I I
~el\N?o r-o~ ~ -1'.Aa tl.ht rrl>-/"' 7l~st\I\ 1ttei'\8a\IU'r'l-<' k.f-u( iJAV1 .r-ett~i ri ·
\~ )ecr~ tuu{.;\ 1 ~ek"-'-f~" ~1lM h4(r )"1kv< krvl"
ilt. ~~-a\.\)~ltVI s-e. tMr>I \o i-or · . . vvi+uk ~\lt.u1J~· b'Wti ~bro> '-[Afi-u :
. .1e.(~lv \itt1..o1a ke.f<l~"- a.itAl llG).t.r A( )'l(,,l/klot\I\ ~·i ~tAd- 1-?oro.f' .
\er\AW l\A.tw,' Lf.JtM\ ke.J,,,u~v~Mt\. uu+uk J; ~;<l,,vvt.'.) .
It<. eV\~I'\ <tM k >WI ~e_'( ~ ~ Mwi :\ " hi1.1l· e,,r-ok f'IM.fVt.... &4\'\)ztt\.~ ,
ke.bu!-<J\,.,,'AVI ~~ ~M'l)2!4t~ ".
~;(,JR ~<iflll \'\.<.elMM'lj l u/tlk.I !.H./;, I ~rZl"'V'\ '-(l!.YI'.")
hilAAAGJ[,_~ ~iJ.tik.iJ.. A-.H~ r1 J~ >vu~ o t'l~ '-j 'J
lcJ,,Ll - \ %t\t'M-'l.
~~~11. y:(rmllh\. uu.~ rwr CM· /1-l- # 1r;t,f. 'n)
\ '. ",+U~ ~"'rfl\l"Wl'WL)" tUl"<JVll"-h. /e'/Wv\v )1\.fl' iJ'Vr-611\.
5'2.jlA}ll~rt'f7. ~oft\kot-19lt.twt fi.r< ;,.· ~tt.J.MVlr.>fo. ,
Sef"Vf'l..'.l<'.)v'kru.ya /.e_;v,v._..; ~~.ru4. a rt!AA8 - 6 r;i..vt8
C c7t . fl- C - A- 1 l"'f ; n) .
·f.J \L~v )eJ.<a.J- ~~A, &raV\.!) 'fiVNJ ~oro r- t(,~vJ
~J.<. A; .r<J.u,." ;µ,(J),,_ sv.rr · k4£Vlit tQ..f'~vA{-a.\I'\.
li!h~ M.eM.:'.) v!tuh ter'i.llll~
:.e_,,J 'Wlt:'l.LM A Kik~
rv<.,r;.y-e/.i. 'Z\ h~t(-~ rNl" 11~· WL• , }'W'-y-eft_O\ }--~
· .$0..AOl\ tyj') .j o--\fr
1/Y) 5' '["11) rt/ . .,...,,'ln..J , ry ~ 1 G\.n}> ~:::\ I .J \J '
~Joi t~ "jfl'Jl1t' i./--h.). 'V-1 ~ ~ 't'..l'ls/ \Mt b,
. .J:ot!'f 'l'll)'L~ 1 ....lri-fab~
"wlitl'¥ .J'a._["Jfl..I. '" fu.; q
'~-pt ,VJ.11.QVI ~
'1'l'~ l''!ibnl\ ~vrv .Ln-k~ . ~
· Wi~CVYl1~ '11.~ \ll'¥"1n-jD°1'4'] C·vn«:•rll~
. '1' . ..mJIV.. '!<l..h .'-rm\ 11 \'~ vnr"!nJ'V l-o"J vv~~VY<f\V.
· GMl)tyi .Y 'l/nywll VrriVj})-jf) ~ 'vJ~-1_1~ '.!V("'-in-nq
• J.Q-4 Q q -j?t~'l v
.. lhdjt \lv'67) '11>1t1 ~ . 'f -h~ '1/'il)'n?- "t'f'J ~ y, I of~IJ., ~
·, n-rrx./---- .IO-lo~ i~.J .1.11l\P1'~~ 1"/lrf1A!l )t~ "-th.n~'O~
G • Vl~i~hJ' "j1t1!"1~) -vr1J<M¥1 \i J.rw
IMitJ--. .'=] n /vvrdYvl '("f~ i i"t W.'l<..9 'f'3)Yl Vl"tl'f I VJ¥i)¥ h_J Vf"
- 'I"' 'I WrP/ ,"') fl~1~ \l)JyU 1i'Y~yni V!)6~~'r'J - '1'.tal-h-\ vyuy .. f!l....\ Q Z\
\;-wn.J.i) \(~ . .}_/Yl f -vyy)1if flrV\f7/ l"I vr~~y "1"") \lo ) - '1'.'
f) pt1) .J "l 't~~'lrt 'v\'lO'j-flt b \.-11...fdi .'f nj6)"0-J '{ l..J ~ I n-\f\ :·Y"V"'f ~ . . .
: iS{l~wz;lUW"l l{leA VVl rir I 1 ~ u _
SVLlf\ triwvt<I\ r ~(/!,ti\ Hi y/J•-'10 tf>'l!fl uli °"~ th\_~
(\J\Q,\o.JM.t fCT~~/~0VMf6'\CWl \urU1 V\10\0..l'f\ iA11 wlA.n(t'\A!i e(o-J/;. t?ta!AuCu tAlM'-~~ fWiV'l S'~ u1wr llelrifadii&v\- #ial,i 0'Jf·
\ \ MM. i <lo to b>' . t~ ~ Vfl a tllA ft 11 ~ k fVJ f · &r \AM (/1;(£.tM (Q.ef'[ kcu') tu 7-v,
\ct{l Af fi/i,ltlvnev1- tt6W\ (U;tr !A.Y\r ""'vo j""-, soG.ifV\~ &>. , ft'l.C("" ({la( VL.Vfl f n1
\-CA )ev\\<AC1 yutV\t?_i d,q\ ,z.,\;(I lteAA?10tV] re~at wz;t;I - C'l.-f\cit ~ett /\""~pul ~1t>0Ai AA\OW\\ PLt~ ~~ 0<Ahvtd~-i.i.
S\N:i'-Gt<.N.0-\- ~ ~L:::u.,11 ~V\\OOjO -te'dll.1)f~ cur0M.[C6lv1 \ltf~"' njv"'g&W" rt~· ~'5, cum_ l\bt,\?i ~ tJ\7;:1 ' l\f"U\;\p~ \(\,{vlWV\~ Wv!J.
)~ (~c,\,t'~~ f6\t:iJ~ c('€N1.~ ~ ViJi1\,f7Wl iS-(.0'Vf1 dtAf'.1
:,\pSl51.l_. ~'OI.., ~~~V'\ l}VV\?'\J\- l.,{\AVlu.&i c=; ~~i ~.o'(\&'Vl?\ "jt?.fl3
~ ~ IA'aVV. ~C\/\-5 !,:.AJl-\A.1\, J.Wl1 ~zj&t l.01-vi .sekvlAt'i/W\ m.· ~d'I (/V(\Plr\-~'/~ '\-1?1\?~IL.
f@f ~ ~ - te'\- l,{lt'I )'~ ~Vf' ?\ ~ SVU00 \U.b,;;. ~V\,t\ ti -v~ e. tr. Ttvltl.?avvi , ot.M "f ~ Sf/lr\M - S?tr(.(1,,,, lv'lvt ~· f"'l (}, v1~'2. 1~(,(\cM.;/ S'~oqp. Al\~ .rw-r- ft1Cif\\""'1°1~ vvow('\'-10-, 4110--lA ~IV\M\,ce<V1 ui'Z-\0."'jc,, Alctt(,,, ~ kvn~ l.<e. ~ ~ ~t<.J-t\~ dO.\OM' l.('.ev\eno'1'k. V,.'fi0 ~vo... 0~ ~ ~e,' ~()l!A10v\i ~IAl;'f[(.)l(fa/1 ~60'/\.fn~; "/(;JLA0 ·~s-~ Al'o,l., iil"\\u\\Cl>k.vz__,-,
O\V.11 A \\.,Mr, 'SVJ'\-- _
v \C\110 Clf\;Vl!jCi:
17 J)ovi ()\ii/\ v\lCvlO\Ol\orkGIVl l4:fC1 d01 .t\dctvo IV'\Ulv\101-V1C!v()C<
(\?en o\ 01 _ \o c 11 cJ. 0 ') 1e \ u ((.J Vi vi vJ o, kc t.-\1 ~di' ei VI l (le 11 c~iz vn IA le c1 ~c, ti/ V1 L\ Gi llcfocl Ct
~Cl\DI L-()o\Cti k:°"\ \cdu \,z.ef fi( V\\C\VI ' )t\ouHc.o/1\c,~ ll£pctdCi - kc1 viowc1 \/ell c\ei _ \vericl o, \111 jitLC, kC1v\lU v\\evf\U\111°1 \ocnc1r orong -Ova•'IGj
I,
jO\v'\ 5 \,.,U10tl.
V\.ere-Voi V()evi\c,weck>, '1 \V\alnc, ruvi f(-llOjkvtl-i, .~c\c,k- Cldo, yc,1101cc,01;
lLeJo\.rivti s-c\DIVl detri op°' v(0<1u3 \-e\t1l-i f lf\qitOM 0t\o•l::-aVJ kcfV\&O\
iOJ.~,·; \'eruYiO\O\ uh fl l\ C1 ~ \11c_1kc1u\0il.n y<?tv10 l(161lr\Oi \,\18118152 !-c1 Vi.ui I~ qi Mo,111ei '4\\0.k.fetv1Ci, S'e\?,e(}CtfV1G\Oi ter\jl(!j)et\rio,1 \-\ci\<..,vn ctR.•1°10"1
'\f\1AVID\ \o1jc1k,Jo..<10i Vvrci.vi°I \'Cfnt, \cc1ff'vi0i ctrri \-lt1kiV!) \C1ic<ln: ya..110 V(levfi _
)\)vH:::)Ot i \ni \c wolti . Ki k V\\C<lti \ala!,, fVlCi plC\cVJ t(evi r(0°.)°J unC( ('.\,'/ s-es·vah.A
:'t"Clleii &..en°I CtV\ s'if0tf, gu110, J!cv1 f&i.ecl?iltintjc:\, c,liti'li O.:or[ikc,n
Jl.et10]Glll \11;1ci~10i 13'jc1k1cv10, !lor e110i Jiui110cf'f Ctf~ h.'r~E !o"'\" \na<-!"f'-r ;,
l;\\c-" 6.e lee. \-i CM \-\ \-\Vt k.i 11\i .
G>e r U\ Oll;i 11 ~ o, i,()Cik.Ci \tv\lr.Akf vi ,00 jvn001 'YC•'l C':J 1110 /()tVJ c.JCl 1 l&Qo
~eV\qe.to\ilucv1. Ol•\101101 cclCVll)Si&1 \ocrlo'tlbCi V/\Nk. 1'Yl.0'let0tpctrrc.CV? l~-
lcetqC<'1 c0t1UW17 tll-~-et Ut'lh<k l\1/?"lf<-Ovko.n s-cq4L?i' Via:\ ya.vi5 lce1uvo
uo\.01 .
\~(\ \ i~; f'Cll\6\0vt- \ociq v.r U/I /1.Jk,_ \le v\lGI. \ v Cifl - lee '°C'ic/uV) "":"0cv1, jc44cv1
k.t,:;1 rc\C1k bO[e/I/ \ti.OtVl"'jUI vvlC/!°J,.Cic<r 1\t-OU c-\!y111;0.w1 S-CijOi (u.'VJun1)
Ki+c1 Jv_0l?1 &i hi ri~11t vvHuk V{]cv1cori \',vnLA 0tkViirz:;tr {t1CjGLv110i)_
<;eloO°\o.; ,,ol?d.tt f'.'Ofv\ul(c.t-i s-ow. /'Oil") cL< 1,w~evh<,ei/J "1ie.Vi Al0v< (1\Jr?<,Q:;rl1
I
0~~~,cJ1~vb cl-!c6J 1 ~~'u1 ~~~0'1
~l:_,_J1~(fvcJ'.!:,cf~!~.:)~.J\l·~.·y<>,J1P a . • JI _It ,.
6\J\0 (l(\l >'1~:
(, ? {/\ri;1 ulOv'\\OI l,{\6tl'(1i\lkA LleJ,ud.vlLO/l yCtl\0 \£,loll;, t'l.!\°IU\: J.ort fe<.M
\letltJJ.1.ikM o-rtv1ci - ora.114 V0ul6v!1<'V1 cWi°l c:i/1 7Dod c9-ivfl'.;!l\e. S'etiap
&,,u'V\'\ Ott CJQ\e<,U !;\ 5000 t0t,,,uv'1 f uio\Ot/Jc<.ll :,
_hi::v'ltfi wa..11 ~ Sc;l/\rri WUt4i yec110 J\\filulia.kut/1 1-11\cvln.
OtV11IWetv1 \91.fet! v(e<11 ~111c71171iVl-<:'.)OJ lieduclvktvi yei.~ ei loe-n\wvi
Vefo.do-- ft1WI u\Ovv\\O\ ty;:vr'ft?ti - S-4-vnpcd d-<Jctvk b.<:?l,S'?lvfl011<j0i fctju;
\po,[,i\,(.ovl kllvi \;('e11J-efl0j°'-r \L6kCt - ll.evt-&:v10?1i .Qtu+ti lM"lci !P-criw\a/)
\pu ~Otv0CV1U\ 0, S't'.llttul-i cWe. !Mc:i~t-i §'Oj?i, (,{lttkOI Al\OiVi S'WT
t\\f_ut/1 V('e!/Y\ ber~/1 '2 S'IAIC'\dl, ~eb?>t>jvti vfltA"1C1 d,u_o, ketli d.uVl~c;.
se\t\0\ovn~O/l 6!ui°\°'/) \;ic::iJ ivii V0tlri \Ui~ \M'\-c;i -1\VOCik t'?1.~ut?\ \\) etlo1 Mvlti0-t10 V\1~ S-'C'rW. , 'i 0-.110 c:trhill<j G\ ,_
11 \'.:> OlQ;A.11 OJ "12/cf 01 y &tflt_'.') J,.; ~k !?er f Clvf\tli V\uVi "'\ c;, l i vn re I
0 rn c,
Q. •10c-'f' / v\1,91\l.vll) cQerl°lo/l :2. b\J&t-f&l.Vl / lt\\evi&eri°\ w a \<..&tl,' J t1ri'
fetcl?lllv\A / \,e_(\c,\Ctl) \oe.r)Ctv\lCiJJ~a, .rei~-'(1C1 t2 IANJ ka,"1, /-\ !lc:;,L-i
tALCA.() V06vll lo-oi '2 S°iv•gei Stti?i.p uV't'.')O• (itJCt!fvi~o,) rop-err-1
2 ( Jt>t:; ! \u?,\: Mn\C\. 11
f {le\& \,\)Q~6~ k_wot-beil-i )v'I: WeMloieutrvckV1/"\ ferk.vntoc,0°)0tn
fCi.ntj ~l\1,1 r~>cur d{l(l' /¥vnu p--v1qGtec(;u(0tVJ 1 dev1 Jvgc. ~i/1,i vw \ '1 c:. orz;-1110 \,\'CV\ c Cl ri \ \ v\\Ll -
[f\Xl~Ctl/Y'\0/1£1 f.rvl'Ov'l AtlC<J\ri (G>!> A(-6?'JQO;-vl,,, ::,1-32)_
//f'-"' ) ! /' l'C" /
j~ ~\ ~(es~~::r'~~~~/~\rJ'(ts:3 J / / " ~ J r ,Y rf/ J ,._; 0- 0\ y "f {
d\; Cf0 ~~_p"~6\ ~ cj~ s~~/_)~Q~I
,,., ~e1: \2>Ct(Clfl0\ ~';&tf01 v\iel1e-v\'\fu\ri \0<\011 1.{leo/luV\\-4 .\\;11c1, AllaJ1 vuenuvou-
\ca./) \?Ct91AiWuh.llO\ 1c~IOV\ l..(\Bv'J()i \) .rC\l.fl~G\, S(:fVV\~°iuG.'1_(:)Ci ape, -/t1Vlt) Jl'\0t11°10- c9011 upv; )'Cl/11 Ji; \ovvn.· G'Clvflfeti - <Setv\l p:;i,;
l.iL.e:vl O;\C\Mr 1 fO\.dt; v\ie>>1;,-·Vrctl<.CV1 t<vYJpvtYJ b6\°l( oYCVi°l /"@l\_0
a,liVl'I, OCV) )t!,'V~ g0"111~ ulovne1 \ku Ctd0tiah pc..wetrlI° ? re1.rvi Nelbi.
Do.n' r1ttc\AK l\OfTo1ovt W~h ifvl6t-.l \p00\vi0 AHt%f, s-~ov~ mevvwlicik:c..,
lv'\.~ yCUlg sr M-IJ.0 vW!.v'!WJtvr ilvo u _
Dr ce'fll-etkt:vi \;>C1,\;iL.v?'I . \2vi S-ulv tltA. l/ &-CLw. f a&01 {Vi:;i,h.,t k.enl(l{ ifVl.C{li-ial
:;;tf.\-etvi \:Jc.rod.ti J; f1'11lN \Vltt&1 ,·o., ~£t.S't,t{ ul I Cti.-i V(1(?/}(lv1~ Oii ~CfdlCVltJOi ~ ApC/1
:1t5 Gf\O\k6uA ferlovAf 1.;Jctltta1 \\otr~ ~ f,,cr(lO.f-Ct \b\iJ : 11cdwVievid.ak <IYLC
l<AUtvjw,, .>eVM\?c<Vi!:Y.A115 C5'fZVlS 11"4, te~api <takut dM ffic< ::J0110 >:edc:v19 rrc!.uf·
'VlbCl\; ~lt1lloh v,;crh;V1510.. "k.ev1apc:; evtOjktw t!d.ak \-etl<:u~ ~rgcz11 orM3
./1 0 scdOVl0 C@Mb~Vij.Ot.//.._5. Jic-t So J-ci110 vuerig h~ 4~1aJ1 6Wf,
VJ !-z;<!wr poAa o~ )J6i110~0 tl&ur d.C4ll t JI~ ["o.d.o.r lhl.
;tf6v1CI Oftllltj (10il1_5 S'edtlll.:) c;'6!Ylbcit-1j~ ihJ ada\ah o,rz;l/1._5 )ICV1_0
l\VVI j'tvl0 S19w0\L'llA - watc-ru k>1(Ct 10 s-.ac(l.ar &::w' fid'.vrnjVI &opcvr
tevt5t)tA.<;)a\k.cvi woc;:(IA0 wierv-s-ci,lc_ J!t</1 61'tVl~6l.C-6t<..1 ~~ m,r11ado.p
iltu\.0 ~d..olr 11-u'
flAtl,ll.o w~abd./Jt ~cc>ulJllvclri <;VtW -- \?errVtbJ,ci :
-~{\.W'\ !
// b'e~u1100uVit110r 1i'd0rvil:Y1
\lo&\ cl Ci VI if\.:)lil o roVJ ~ y&1110
orc:<VJC] al1vt1 IN \!26-lh lvo.i\tr.. do.O pod"" \oocloh.
/,
/\ tlA (., S·" M ~ wf
?at'\y.t_.tc,.n \4..cd.?1r«{. A11'\h Sw T (a~ Maftq -{;e1cth ft<.e'1-< be-111"/:c.r>
\::H,'1 ~&M<>.CO.M - !\.).&<CAM (\~f::IL<4{ dJ ct(1tan:tny,, nfl:tt.iq { -
o ' Y4n<:j> ~a-f 1"flt0
j<:: f-a- r<'IS' <l ""-n \M.i;tt"', tS\a.AA, ~~ ll;Ft\.<«t r· I
y;:;iJ-tu Seh.,. £ 0"'1 arta.t. .
~hrnciq,, ~1-{;c; ckpC<( Pev l<:u11A(\'I df au1.<:< (&1.rt{ .°nc;yc; A11cth Jt \»tc<\.\J <\-an c\.f v~d.ho\ Au'l.h Swf
No.vl<o\:>;, ~'"'"' \/t<"'51<.<.• s~4lA i<:e,J,.i,.. .. ~n yo."4 IL<..erl:J&-WMU<;~n
?e\C<l'-Llny"" \qz~,,J,,. ~boJ.-ohetn 4<.n 1<:et;da1<= ~ov-Ma\a.n ·
Su""'f\ul,-, h"' ·,n; ~<COO\\-<'"'"f'"' -0~1< d; ~,;,.khv~'"' oia:-1,, !Vo.\?\ lv\.ulA«AAtlA.,J <]AW.
\) "\"' /vi Set I. 4"'.n 1"'
'SaiJ. 'oi n M v. C,fA ··tf o.. '.;. \>01 \<-t<t."' Se(?a. \:, -k, 6nul-. I'\/'"' Ont«
No..\:ii S\.-()1/Ch .?.M1&1lr- t\;..i\\u.v t).IJ"A\< ~\, f<-lhA\itf\'j<' ~a.v<..d: 4"--n
MAvL.tl a.J.et '"'It- /1.,-.,i.\\uM &Vrtt l<-, Sa-lc.,\o lw lx.mu\-t "?'"' y "-hy"'
C\J.;<IA\,, /lc·n I l I. ' u l\A o. ""'-1<- · Q,a.\r, ""ttn 'fA"'9 \e\?; \.. Mt1"4 vu: PCIJ' 1:4"
\.Nji Mev&~ M.e.YY< fv.o.i V-.\i.otv<a...- <kh<\ctn tidatc ~urt«~ l'\tt<IAA.11\.("'-· \0;0;.~\ ~4,..1,,. \zevM.a.ea...., - (\..-(.c<.CAM /L.tuca.,· i.vl
Ol'<, Pv<nd-;. ,,_1,,_ Co , C1.
1rv 0 1, Cfo-(01"', ~~ \ 'fool(10\c., '7ct\:iv, <;"'"-<~«"-ye·
°1""'7"'· W«)"'-y \J.,.,..MJ.7 ~\'1 \Ai\'1- \A<f\
Se\,~; M.ar ~174,, ~s"' lu114h Y"'-\'\.'.) di lricOt<yat, l4:i.n
ble-\.-. Sun«.n At>v Dc..uc:\ \2.....
' ~\Ct\:'. <;ut'\<1,"\Ltl-.
MQvlt\c"' Scclou { C\ \::a.r- t\Ait\t.,IL< <kvi Ul\4 / '-'
tt "-1<u l'-1'\" !\.(a \r
\;u\C.:=<n ~ri.a o." tlal\Aa(\ " I (?<.·
~00\<; s\,Cl\,,i\.., \.!Ci.vetie; 5CCC\,\l.)c. vucill'\yOI ra.<l,. ~lit'< I 1 1 1 I <l Abv ~S"ri
O.i 0-C<. \"' /\A I\ Mi<;-\. \ 11 i <;;..(\/\ I ' I · " -vS•'1<1\.,-tnyct qcc'"4"'ri "'J"' 1-it<d.lsl Soheh.
JC{di ~\,, Jz1c.s \,"'' tevSebul k1«I-> .\-.<<vJ«<\i c\.<111"\'1"' ~eovanci -ktV<'<i fuil1t.1/\A, MQl4<A~i \e=hoM.av ~~Cir> \7u1<ctn \1C<Mo.nyo. \o.."l_i
ti<"""?' <knqe10 MM" \ttrt\. So.IV<"' <;..J"'· ya~ Ve-o-l.<~ ada1a.h \:(.\a
Je1u\.,; Sccy;.uh - u-"<-<\.. Mt...°4 \:tr> .::t"P.v \,:;{,,; Se-1a.l\..'4t, di 4<.,11;" k0
C(IF~<'<>l.-1:. '(\t>.<'1-t: 'S«~:~n"' fiv'4a.p A-11,..I,-, SVJ\.
.Do.10.M JvAu1 -\:,e1cs Muln~\\0vo\, ~ti.~ /U..eM \?;CC<\Jt\'?AP (Va Saia\-.
\:>"'-1,,"'yany,:; \chc,(Vt.t:<,.. \ccccoas \7,,.~,.., 'l<:~t" Q!P-r> Y"'"9 haA..(Af\.'F .
\c.~"'AAav \.avus1"'\-- l,:::.;~ l<hq~.\:.l::c<r>, \<cav<C\'1"< \("ti::" S:ii-~lf=n..<\ ;I\'
I)o.vf \'lt::'di'>l ,\.: o\:A<; ~ltt\,, J<Zl&<~ \:i.x\iwo. <;uck~ \::io.ny<>. lc-
\xl. ..-e:u·1q - OC<'nt ~ 'f "'-"'"'4 t\A<l tvt"' \ou 1::4" 'S.eto.•D \d,,,,._ Met~, b<&\'<lv t..; ~<{:A-<;,e~-~ <I'• 'i"' 1-'4 c;.,,.. ~"'\"' t. .t;ev \:..en"'' y a.•w :
e,~. '7<, \lttW-ol:>A, (\A\'<6<<;".
_.1y-'4U°" J (:;---)'it'\; y~ 'J" : J' D _,_>Y "< ,) ""\.)&
__/0\.,(~10~~,U~C->~5> \. . '
. . ·~'.'~yYJ' , u:, tJ y-\? > r. '-"-'v'J 'v V (,.<'~ J'
'•n-1 . 0. I tx.. ... J_,_ AAn~ul': >yuKi<>. : r ect>n d.v l:hcuUC<r, f><ert-i<.<.-tl.II
,, \\qt1 O..::tt\lj -,:.<<i'-<r- ,. ~ . I
Sirti .(pw;,h,,,.; cfttf\ YetN/ (>ctr-CA/" t.,.d,; ahLi &,·h;I". Ba>-<>."'1 S..«='f"' Ma{• <facaM po.d.N:tr reeari ck, l::::hM.<ctv C! l=ari </.; Wv; Mnuiua. (\ Olth A11ctfl t;.wr, d; ha,; /L<'c.!IW!{ cf.a,; fu~ " 41• (\)uhuita1' •' '(c;..l+v SWttu X.~a.; {Cl.Nf a£v!\yei t'IAe";e<c,;v cfa.,; ~fucm \:;l>Ma~ctn r~ruei.n fctc.uv ya.rv:r fx.Lf liu>uFllyq ru.e0f9a.ru::r:rlf Pa"" (ler'tf ftCtll < n.er-e.t:a"
c Ahrw:tt! ~ Ibnu , M.1 )&
I)\ \:'.o..\A~"'"" 'oo.\.\w"' Mt<.~><al. - Mal<S\a.t Y"'-"''I le..-qoton"l " \c«b,.'I\- , .
. IO.h C,y~..,; I< I( ..A,,. Mltl'l.'11C\<'CAU(C+lr A•t«h, MtM Purtub 0vz:t"1 ~ p.:; P.[ C/ S:a.11
"a."'4 ""°' (c., µ.Qt\A.,{ nu"" \.:obr.-tAtr; '2:•"'"'. \.>.oM. 6 Se 'f., Jl,(..Q.nvik '/:}rt "
( - (' . a 0;<.u ts h•0 Qlrat'Ltf- 4.ov \-i.e..~ .(.ev h_ .. .:kf ~"' Q({<'I.""{ +uc.. ' :e~"" a.?\ W &1.t\A.• I '
a.v\ ~v\ {\..LQJ.o.0 '\(evo.0"\, /\-0'.M-t<l=c<-<' 0..l'l~rtct<' / /\-M f\U M.etn data.µ \?u\af\
)uuSA ~e;eav-r- '?"'"'C\"'Y' ~npe; Lr'buv-, ~f\0J\f\..1.t.; 'Na\", \J<-<.n.u\.> dc.<.rt,
W~cu\i o..yc.. l\:<vi ~""c/.'v-1 ~ctf'? co..,... fl.<.R(.U,ofo~ <;"!.'" {.. S'<>:.fz...
~"4q oYt- .{;.... liu h, µ..t""f 1'-trlA h an -t"< 1r.; lfu&<.<'\..t; 1~ .f1,.~ /L«.""f ctt/v f::=(I
l<rtt~ 'f"'"'1 fid«r:: Sa.ca I-> !cef &<.~ ~(C..'M Y""ru:r <P"tcr.c...«<L..,
1, ... fc.a.t., /l-u.M. (,&\'. ~() "''~ -0,rcr rian aRtn ~t. ~ct~·n· ,_ t ~ - +Gt.nn~
top related