analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan...
Post on 02-May-2018
225 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan
Keuangan Emiten di Pasar Modal
(Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar dalam Daftar Efek Syariah Periode 2010-
2013)
Skripsi
Diajukan ke Fakultas Syariah Dan Hukum
untuk memenuhi syarat – syarat guna meraih
Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh :
SYAHRESY SUKARMAN
NIM : 1110046100190
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARATA
2015/1435H
v
ABSTRAK
Penellitian ini merupakan studi empiris mengenai ketepatan waktu pelaporan
keuangan (annual report ) perusahaan yang terdaftar di pasar saham syariah. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh leverage terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan (2) pengaruh profitabilitas terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan (3)
pengaruh ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan (4) pengaruh
umur perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan dan (5) pengaruh konsentrasi
kepemilikan pihak luar perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan
yang terdaftar di pasar saham syariah.
Jenis penelitian ini digolongkan sebagai penelitian kausatif. Populasi dari penelitian
ini adalah perusahaan yang terdaftar di pasar saham syariah. Sampel ditentukan berdasarkan
purposive sampling sehingga diperoleh sampel sebanyak 143 perusahaan. data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari ISSI (Indonesia
Syaria Stoke Index) dan www.idx.co.id. Teknik analisis data dengan menggunakan regresi
logistik.
Hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa (1) leverage tidak berpengaruh terhadap
ketepatan waktu pelaporan keuangan. (2) Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap ketepatan
waktu pelaporan keuangan. (3) Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan
waktu pelaporan keuangan. (4) Umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan
waktu pelaporan keuangan. (5) kepemilikan pihak luar perusahaan tidak berpengaruh
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Kata kunci : ketepatan waktu, leverage, profitabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan,
dan kepemilikan pihak luar.
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah senantiasa
selalu mencurahkansegala rahmat dan nikmatnya kepada setiap umat-Nya sehingga sekarang
penulis dapat menyelesaikan penelitiandan penulisan skripsi ini. Salawat serta salam penulis
panjatkan kepada Rasulullah Muhammad SAW besrta keluarganya, sahabat dan pengikutnya
dan semoga kita semua mendapat safa’atnya nanti di hari akhir.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini tidak sedikit hambatan
serta kesulitan yang penulis hadapi. Namun berkat kesungguhan hati dadn kerja keras serta
dorongan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung ataupun tidak
langsung,sehingga membuat penulis tetap bersemangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada :
1. Bapak Dr Asep Saifudin Jahar. M.A selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Ah. Azharuddin Lathif. M.Ag selaku ketua program studi perbankan syariah
dan hukum dan bapak Abdurrauf, M.A selaku sekretaris program studi Perbankan
Syariah Dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Yang tanpa henti memberikan dorongan dan semangat kepada penulis.
3. Bapak Sofyan Rizal, SE., M.Si selaku dosen pebimbing skripsi penulis, yang sabar
telah memberikan banyak masukan dan saran – saran sehingga skripsi ini dapat
selesai dengan baik. Semoga apa yang telah bapak ajarkan dan arahkan mendapat
balasan dari Allah SWT.
4. Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag selaku dosen penasehat akademik yang telah memberikan
banyak nasehat, saran dan masukan selama penulis menjadi mahasiswa.
vii
5. Kepada seluruh dosen dan karyawan akademik Fakultas Syariah Dan Hukum
Universitas Islam Negeri (Uin) Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah mentransfer
ilmunya ikhlas kepada penulis, serta para pengurus perpustakaan yang telah
meminjamkan buku – buku yang diperlukan oleh penulis.
6. Kedua orang tuaku tercinta dan tersayang, ayahanda Hadi sukarman dan ibunda
kustini, yang dengan tulus selalu mendo’akan, memberikan motivasi baik material
maupun non material kepada penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas
akhir ini yang juga menjadi amanah bagi penulis kepada orang tua, dibawa payung
kasing sayng-Nya. Amin.
7. Kepada kakakku, Elvida Niretla Sukarman. Dan adik – adikku tercinta, ferdiansyah
sukarman dan Rasqinansyah sukarman, kalian “the best in may life”.
8. Untuk cikta, om yono, pakwo ambasri, makwo inap, pakdang mahyi, makdang mahyi
bang hendra, ayuk liza dan semua keluarga yang selalu memotivasi.
9. Teman- teman PS E yang akan selalu ku kenang, teman seangkatan dan seperjuangan
selama masa kuliah, terirma aksih atas perhatian dan kebaikan kalian tidak akan
pernah terlupakan.
10. Teman – teman kostan dan seperjuangan, teman – teman anak jambi yang ado di
Ciputat, Anas, Junaidi, Abim, Taufik, Fikri, Ibrahim dan lainnya kalian adalah teman
– teman terbaik yang selalu ada dalam suka maupun duka.”we always together dan
forever”
11. Untuk pakde masduqi ikhsan beserta keluarga, dimas lubnan, aldo da silva dan dimas
sinyo yang teeus memberikan semangat kepada penulis.
12. Teman – teman KKN “TRUST” dan angkatan 30, berkat kalian penulis dapat belajar
akan hidup kebersamaan.
viii
Akhirnya, penulis menghaturkan banyak terima kasih atas semua pihak yang turut berperan
dalam proses penyelesaian tugas akhir penulis. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi
semua kalangan masyarakat dan para akademisi.
Jakarta, 07 Mei 2015
Syahresy Sukarman
ix
DAFTAR ISI
Abstrak ............................................................................................................................v
Kata Pengantar .............................................................................................................viii
Daftar Isi ...........................................................................................................................ix
Daftar Tabel ..........................................................................................................................xii
Daftar Gambar ..............................................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah......................................................................1
B. Pembatasan Masalah ..........................................................................8
C. Perumusan Masalah ............................................................................8
D. Tujuan Penelitian ................................................................................9
E. Manfaat Penelitian ..............................................................................9
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian ...............................................................................10
2. Pendekatan .....................................................................................11
3. Jenis Data .......................................................................................11
4. Sumber Data ..................................................................................11
G. Review Studi Terdahulu ................................................................12
H. Teknik Penulisan ...........................................................................13
I. Sistemika Penulisan .......................................................................13
BAB II
KAJIAN TEORI DAN TELAAH PUSTAKA
A. Kajian Teori
a. Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan .....................15
x
b. Peraturan Ketepatan Waktu ...........................................................18
c. Leverage
1. Pengertian Leverage ......................................................................20
2. Pengukuran Leverage ....................................................................23
d. Profitabilitas
1. Pengertian Profitabilitas .................................................................24
2. Rasio Pengukuran Profitabilitas .....................................................25
e. Ukuran Perusahaan
1. Pengertian Ukuran Perusahaan ......................................................28
2. Pengukuran Ukuran Perusahaan ....................................................30
f. Umur Perusahaan
1. Pengertian Umur Perusahaan ........................................................30
2. Pengukuran Umur Perusahaan ......................................................32
g. Konsentrasi Kepemilikan Pihak Luar Perusahaan
1. Pengertian Konsentrasi Kepemilikan Pihak Luar Perusahaan ......32
2. Pengukuran Konsentrasi Kepemilikan Pihak Luar Perusahaan ....33
h. Kerangka Pemikiran Penelitian .....................................................34
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ..............................................................................36
B. Populasi Dan Sampel Penelitian ...................................................36
C. Jenis Dan Sumber Data
1. Jenis Data .......................................................................................41
2. Sumber Data ..................................................................................42
D. Variabel Penelitian Dan Pengukurannya
1. Variabel Terikat (Y) ......................................................................42
xi
2. Variabel Bebas ..............................................................................43
E. Analisis Data
1. Statistik Deskriptif .........................................................................44
2. Uji Hipotesis ..................................................................................45
3. Uji Statistik (Uji Parsial) ...............................................................48
F. Hubungan Antar Variabel .............................................................49
G. Hipotesis ........................................................................................57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHSAN
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian
1. Sejarah Pasar Modal Syariah ........................................................58
B. Deskriptif Data ..............................................................................60
C. Deskrptif Statistik ..........................................................................70
D. Uji Hipotesis ..................................................................................72
E. Pembahasan ...................................................................................80
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................90
B. Keterbatasan Penelitian ................................................................91
C. Saran..............................................................................................91
Daftar pustaka ..............................................................................................................93
Lampiran ..........................................................................................................................95
xii
Daftar Tabel
Tabel 1 Kriteria Pemilihan Sampel ......................................................................................37
Tabel 2 Daftar Perusahaan ..................................................................................................38
Tabel 3 Ketepatan Waktu ..................................................................................................61
Tabel 4 Leverage ..............................................................................................................62
Tabel 5 Profitabilitas ..............................................................................................................64
Tabel 6 Ukuran Perusahaan ..................................................................................................66
Tabel 7 Umur Perusahaan ..................................................................................................68
Tabel 8 kepemilikan pihak luar perusahaan ..........................................................................69
Tabel 9 Descriptif Statistik ..................................................................................................70
Tabel 10 Uji Hipotesis ..................................................................................................72
Tabel 11 Iteration History .......................................................................................................75
Tabel 12 Iteration History ..................................................................................................75
Tabel 13 Hosmer dan Lemeshow Test ....................................................................................76
Tabel 14 Classification Tabel ..................................................................................................76
Tabel 15 Nilai R Square ..................................................................................................77
xiii
Daftar Gambar
Gambar 1 Skema kerangka pemikiran ..........................................................................35
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Laporan keuangan merupakan potret implementasi pertanggungjawaban
perusahaan kepada berbagai pihak yang mempunyai kepentingan atas laporan
keuangan tersebut. Laporan keuangan suatu perusahaan akan mempunyai manfaat
jika disampaikan secara akurat dan tepat waktu kepada para pemakainya guna
pengambilan keputusan. Hal ini mencerminkan betapa pentingnya ketepatan
waktu (timeliness) penyajian laporan keuangan kepada publik.
Tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi, yang
menyangkut posisi keuangan kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu
entitas syariah yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengam bilan
keputusan.laporan keuangan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan bersama
pengguna laporan keuangan, serta dapat digunakan sebagai bentuk laporan dan
pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya1
Penyajian laporan keuangan secara tepat waktu merupakan aspek yang
strategis untuk memperoleh keunggulan kompetitif dalam menunjang
keberhasilan perusahaan, terutama agar image perusahaan di mata publik menjadi
lebih baik, yang kemudian diharapkan timbulnya kepercayaan publik terhadap
kualitas informasi yang disajikan oleh pihak perusahaan.
1 Sri Nurhayati, Akutansi Syariah di Indonesia (Jakarta : Salemba Empat, 2009), h.93.
2
Peraturan tersebut menyatakan bahwa semua perusahaan yang terdaftar di
pasar modal wajib menyampaikan laporan keuangan secara berkala kepada badan
pengawas pasar modal wajib menyampaikan laporan keuangan secara berkala
kepada badan pengawas pasar modal (BAPEPAM) dan mengumumkannya
kepada masyarakat. Hal ini dilakukan bapepam untuk melindungi para pemegang
saham karena laporan keuangan yang disampaikan dapat dianggap sebagai good
news dan bad news.2
Berdasarkan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan
Keuangan Standar Akuntansi Keuangan, laporan keuangan harus memenuhi tujuh
karakteristik kualitatif yang merupakan ciri khas yang membuat informasi laporan
keuangan berguna bagi para pemakainya. Ketujuh karakteristik tersebut yaitu
relevan, dapat dimengerti, memiliki daya uji, tepat waktu, memiliki daya banding,
netral dan lengkap.kerangka dasar ini juga berlaku untuk semua jenis transaksi
syariah yang dilaporkan dalam laporan keuangan entitas syariah maupun entitas
konvensional, baik sektor publik maupun sektor swasta. Entitas syariah pelapor
adalah entitas syariah yang laporan keuangannnya digunakan oleh pemakai yang
mengandalkan laporan keuangan tersebut sebagai sumber utama informasi
keuangan entitas syariah.3
Pelaporan keuangan perusahaan publik Indonesia diatur oleh Undang-
Undang No.8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal dan peraturan lain yang
2 Lianto Novice Dan Hartono Kusuma Budi, “Faktor – Faktor yang Berpengaruh terhadap Audit
Report Lag”, Jurnal Bisnis Dan Akutansi, Vol 12, no 2 (agustus 2010): h.97-106. 3Ikatan Akuntan Indonesia. Standar Akuntansi Indonesia(Jakarta: Salemba Empat, 2007), h.24-46.
3
dikeluarkan oleh BAPEPAM dan BEI.4 Undang-undang tersebut menyatakan
bahwa perusahaan harus menyampaikan laporan keuangannya secara periodik
dengan tepat waktu. Laporan keuangan yang disampaikan harus disusun sesuai
dengan Prinsip Akuntansi Berlaku Umum di Indonesia (PABUI) dan telah diaudit
oleh auditor independen yang telah terdaftar pada Badan Pengawas Pasar Modal
(BAPEPAM).5
Sejak tanggal 30 September 2003, BAPEPAM semakin memperketat
peraturan dengan dikeluarkan- nya lampiran Surat Keputusan Ketua BAPEPAM
Nomor : KEP-36/PM/2003 yang menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan
disertai dengan laporan auditor independen dengan pendapat yang wajar harus
disampaikan kepada BAPEPAM selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90
hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan.6
Menurut Baridwan (2000)7 tepat waktu diartikan bahwa informasi harus
disampaikan sedini mungkin untuk dapat digunakan sebagai dasar untuk
membantu dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi dan untuk
menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut. Nilai dari ketepatan
waktu pelaporan keuangan penting bagi tingkat kemanfaatan laporan tersebut.
Sebaliknya, manfaat laporan keuangan akan menjadi berkurang apabila laporan
tersebut tidak disampaikan tepat waktu. Apabila informasi tidak disampaikan
4 UU No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal 5 Emi Suriyati, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan pada Perusahaan Real Estate Property Tahun 2008-2010”.Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Riau (2013): h.2. 6Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor: Kep-36/Pm/2003 Tentang Kewajiban
Penyampaian Laporan Keuangan Berkala (2013), h.2. 7 Baridwan Zaki,Intermediate Accounting, Cetakan Ketujuh. Edisi Tujuh. (BPFE. Yogyajakarta.
2000), h.48.
4
dengan tepat waktu maka menyebabkan nilai dari informasi tersebut berkurang
dalam pengambilan keputusan.
Sudah banyak penelitian mengenai ketepatan waktu pelaporan keuangan
diIndonesia. Namun, tidak seperti negara maju (Amerika Serikat dan Australia)
dimana isutentang ketepatan waktu pelaporan keuangan termasuk isu yang
penting. Penelitian diAmerika Serikat menemukan bahwa ketidakpatuhan
terhadap peraturan ketepatan waktupelaporan keuangan dapat diakibatkan oleh
adanya penundaan waktu pelaporan keuanganyang berkaitan dengan adanya berita
buruk (bad news) tentang perusahaan. Misalnya:adanya kesulitan fiansial, opini
tidak wajar oleh auditor perusahaan, adanya kontrak dalamproses dan usaha
manajemen untuk menghindari penyelidikan dan ketidakpercayaan investor.8
Dalam pelaporan keuangan perusahaan juga menunjukkan seberapa besar
profitabilitas perusahaan tersebut. Profitabilitas adalah hasil bersih dari
serangkaian kebijakan dan keputusan yang menunjukkan pengaruh gabungan dari
kebijakan likuiditas, manajemen aktiva dan manajemen utang terhadap hasil
operasi (Brigham and Houston, 2001).9 Profitabilitas suatu perusahaan
mencerminkan tingkat efektifitas yang dicapai oleh suatu operasional perusahaan
(Santoso, 1995).10
Dasar pemikiran bahwa tingkat keuntungan dipakai sebagai
suatu cara untuk menilai keberhasilan efektifitas perusahaan, tentu saja berkaitan
8Dwi Astuti Christina. “Faktor – Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan”, Jurnal informasi, perpajakan, akutansi dan keuangan publik. Universitas trisakti. Vol.2, no 1
(Januari, 2007), h.2. 9 Brigham Eugene F and Joel F. Houston. Fundamentals of Financial Management; Manajemen
Keuangan 1. (Jakarta: Erlangga, 2001), h.45-54. 10 Sartono Agus. Manajemen Keuangan, Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat (Yogyakarta : BPFE,
2001), h.158-171.
5
dengan hasil akhir dari berbagai kebijakan dan keputusan perusahaan yang telah
dijalankan dalam periode berjalan.
Fenomena emiten telat penyampaian laporan keuangan sangat kontras
dengan tuntutan industri pasar modal yang harus transparan, kredibel, akuntabel
dan disipilin dalam laporan keuangan. Ini penting untuk melihat sejauhmana
kesehatan dan prestasi kinerja sebuah perusahaan. Namun masih banyak emiten
yang tidak disiplin menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu, menjadi
hambatan bagi industri pasar modal untuk bersaing dengan negara tetangga. PT
Bursa Efek Indonesia (BEI) kini dibuat geram lantarannya banyaknya jumlah
emiten yang masih telat menyampaikan laporan keuangan. Data Jakarta Stock
Exchange pada tanggal 18 Agustus 2007 menunjukan bahwa secara keseluruhan
ada 116 perusahaan yang tidak tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangan
pada tahun 2006 dari 337 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
Sebanyak 61 perusahaan yang berasal dari sektor manufaktur. Data BEI
menyebutkan, sepanjang kuartal II-2012 ada 29 emiten yang telat menyampaikan
laporan dan sebanyak 27 emiten saham dan dua emiten obligasi. Keterlambatan
ini mengalami peningkatan dibanding periode yang sama 2011, yaitu sebanyak 24
emiten yang terdiri dari 21 emiten saham dan tiga emiten obligasi.11
Menurut Dyer dan McHugh (1975) dalam Ukago (2004)12
Kecenderungan
perusahaan yang mengalami keuntungan menyampaikan laporan keuangannya
tepat waktu, sebaliknya perusahaan yang mengalami kerugian akan terlambat
11 Ahmad Nabhani, “Neraca”, artikel diakses 6 Maret 2014 dari
http://www.neraca.co.id,article,Greget-Otoritas-Bursa. 12Ukago Kristianus. “Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan Bukti Empiris Emiten di Bursa Efek Jakarta”, (Tesis Jurusan Sains Akuntansi, Fakultas Ekonomi.
Universitas Diponegoro, 2004), h.14-16.
6
melaporkannya. Menurut Givoly dan Palmon (1982) dalam Ukago (2004)13
menyebutkan bahwa ketepatan waktu dan keterlambatan pengumuman laba
tahunan dipengaruhi oleh isi laporan keuangan, jika pengumuman laba berisi
berita baik mungkin akan cenderung dilaporkan tepat waktu, sedangkan jika
pengumuman laba berisi berita buruk pihak manajemen akan terlambat untuk
menyampaikan laporan keuangan. Dengan demikian perusahaan yang
menghasilkan profit akan cenderung lebih tepat waktu dalam menyampaikan
pelaporan keuangannya dibandingkan perusahaan yang mengalami kerugian.
Penelitian yang dilakukan oleh Catrinasari (2006)14
meneliti tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan /Keuangan
Perusahaan Perbankan Go Publik di Bursa Efek Jakarta. Penelitian tersebut
membuktikan bahwa profitabilitas, rasio GEAR dan umur perusahaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan. Ukuran Perusahaan dan Struktur Kepemilikan berpengaruh negatif
signifikan terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan.
Berdasarkan penelitian Na’im (1998)15
dan catatan BEI, di Indonesia
menunjukan bahwa ada sebagian perusahaan yang tepat waktu dan ada sebagian
lagi yang tidak tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya. Hal ini
bisa berakibat buruk bagi perusahaan baik secara langsung (dikenakan sanksi
administrasi dan denda) maupun secara tidak langsung (investor akan menanggapi
13
Ukago Kristianus. “Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan Bukti Empiris Emiten di Bursa Efek Jakarta”, (Tesis Jurusan Sains Akuntansi, Fakultas Ekonomi.
Universitas Diponegoro, 2004), h.14-16. 14 Catrinasari Renny.”Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Perusahaan Perbankan Go Publik di Bursa Efek Jakarta (BEJ)”. (Skripsi. Jurusan akuntansi. Fakultas
Ekonomi. Universitas Islam Indonesia, 2006), h.67. 15 Ainun Na’im. “Timeliness of Annual Financial Statement Submission: A Preliinary Empirical
Evidance From Indonesia”. Makalah Universitas Gadjah Mada (1998): h.8.
7
keterlambatan sebagai sinyal buruk bagi perusahaan). Semakin lama waktu
tertunda maka akan semakin banyak kemungkinan berkembangnya rumor-rumor
mengenai perusahaan tersebut.
Kartikasari dan Luluk (2010)16
meneliti mengenai ketepatan waktu
pelaporan keuangan pada perusahaan di Indonesia tahun 2003 – 2005. Hasil
penelitian tersebut menemukan bukti empiris bahwa leverage, profitabilitas dan
outsider ownership tidak signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu
penyampaian pelaporan keuangan atau tidak ada kecenderungan bagi perusahaan
yang mengalami kerugian akan terlambat atau tidak tepat waktu dalam
penyampaian pelaporan keuangannya. Ukuran dan umur menunjukkan bahwa
berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian pelaporan
keuangan.
Penelitian yang dilakukan oleh Saleh (2004)17
yang menguji faktor-faktor
yang mempengaruhi ketepatan waktu penyajian laporan keuangan antara lain rasio
gearing, profitabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan, item-item luar biasa
dan/atau kontinjensi, dan struktur kepemilikan. Namun, hasil pengujian
membuktikan hanya variabel item-item luar biasa dan/atau kontinjensi (EXTRA)
yang berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan perusahaan
16 Kartikasari Lisa dan Luluk M. Ifada. “Analisis Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan
Keuangan Perusahaan Go Publik di Pasar Modal : Bukti Empiris dari BEI”.Jurnal Riset Akuntansi Indonesia
Vol 10, no 1, (Januari.,2010): h.43-54 17
Saleh Rahmad,“Studi Empiris Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Manufaktur di
Bursa Efek Jakarta” (Tesis Fakultas Ekonomi, Universitas diponegoro, 2004), h.31.
8
Menurut Owusu and Ansah (2000)18
meneliti ketepatan waktu pelaoran
keuangan 42 perusahaan di Zimbabwe. Hasil penelitiannya menemukan bukti
empiris bahwa profitabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan, tingkat
komplektisitas operasi perusahaan dan waktu tunggu pelaporan audit
mempengaruhi kecepatan perusahaan dalam mengumumkan pelaoran
keuangannya. Penelitian ini juga mengindikasikan bahwa baik ukuran perusahaan
dan profiabilitas merupakan prediksi yang signifikan dari ketepatan waktu di
Zimbabwe.
Penelitian ini mencoba untuk mengembangkan penelitian-penelitian
sebelumnya yang hanya mengambil sampel selama 3 periode (Kartikasari dan
Luluk, 2010) menjadi empat periode yaitu 2010,2011,2012,2013. Penelitian ini
juga dilakukan pada periode yang belum diteliti oleh peneliti sebelumnya
sehingga ini dapat memberikan temuan yang berbeda dengan penelitian
sebelumnya.
Berdasarkan fenomena dan menghasilkan informasi yang relevan bagi
pembuat keputusan dalam menilai kemampuan perusahaan dimasa depan, oleh
karena itu peneliti tertarik untuk meneliti kembali hal tesebut dengan judul
“Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu
Penyampaian Laporan Keuangan Emiten di Pasar Modal (Studi Empiris
Pada PerusahaanYang Terdaftar dalam Daftar Efek Syariah Periode 2010-
2013)”.
B. Pembatasan masalah
18 Owusu Stephen and Ansah, “Timeliness of Corpoation Financial Reporting in Emerging Capital
Market : Empirical Evidence Fron the Zimbabwe Stock Exchange”,Journal Accounting and Bussiness. Vol 20
(2000): h.241.
9
Dari beberapa faktor yang mempengaruhi laporan peneliti lebih
memfokuskan permasalahan serta data yang akan dibahas dan disimpulkan dalam
penelitian ini, maka perlu adanya pembatasan masalah. Oleh karena itu, penulis
membatasi permasalahan penelitian ini pada leverage, profitabilitas, ukuran, usia
dan kepemilikan pihak luar terhadap ketepatan waktu penyampaian pelaporan
keuangan pada perusahaan yang terdaftar dalam Daftar Efek Syariahperiode 2010
- 2013.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah-masalah yang dapat
diidentifikasi adalah :
1. Apakah leverage, profitabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan,
konsentrasi kepemilikan luar dan konsentrasi kepemilikan pihak dalam
berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian pelaporan keuangan
pada perusahaan yang terdaftar dalam Daftar Efek Syariah periode 2010-
2013?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris
tentang :
10
1. Pengaruh leverage terhadap ketepatan waktu penyampaian pelaporan
keuangan pada yang terdaftar dalam Daftar Efek Syariah periode 2010 -
2013.
2. Pengaruh profitabilitas terhadap ketepatan waktu penyampaian pelaporan
keuangan pada perusahaan yang terdaftar dalam Daftar Efek Syariah
periode2010 - 2013.
3. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu penyampaian
pelaporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar dalam Daftar Efek
Syariah periode 2010 - 2013.
4. Pengaruh umur perusahaan terhadap ketepatan waktu penyampaian
pelaporan pada perusahaan yang terdaftar dalam Daftar Efek Syariah
periode2010 - 2013.
5. Pengaruh konsentrasi kepemilikan pihak luar terhadap ketepatan waktu
penyampaian pelaporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar dalam
Daftar Efek Syariah periode2010 - 2013.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah
1. Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan peneliti tentang faktor-
faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan.
2. Bagi para investor, memberikan informasi agar mengetahui faktor-
faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan
sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan tersendiri dalam
berinvestasi.
11
3. Bagi praktisi manajemen dan analis keuangan, membantu dalam
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu
pelaporan keuangan.
4. Bagi pihak lain, sebagai bahan referensi dan informasi dalam
melakukan penelitian selanjutnya, dan diharapkan dapat
memperbanyak pengetahuan di bidang keuangan khususnya
menyangkut ketepatan waktu pelaporan keuangan.
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kausatif, penelitan
kausatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengukur hubungan antara
variabel riset atau untuk menganalisis bagaimana pengaruh suatu variebel
terhadap variabel lainnya (Uma, 2003). Berdasarkan pada permasalahan di atas
maka penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh
leverage, profitabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan, konsentrasi
kepemilikan pihak luar terhadap ketepatan waktu penyampaian pelaporan
keuangan pada perusahaan yang terdaftar dalam Daftar Efek Syariah periode2010
-2013.
2. Pendekatan
Laporan keuangan menggambarkan kinerja suatu perusahaan, dengan laporan
keuangan investor dapat mengetahui laba yang bisa diperoleh melalui Earning per
share ( EPS ). Selain keuntungan, investasi juga harus memperhatikan resiko, oleh
12
karena itu dengan book value (BV) investor dapat mengetahui nilai intiristik
saham yang akan dibayarkan seandainya perusahaan bangkrut. Selanjutnya
investasi juga harus memperhatikan sehat atau tidaknya perusahaan, melalui debt
to asset ratio (DAR) investor dapat mengetahui kombinasi aset yang dibelanjai
oleh hutang suatu perusahaan.
3. Jenis Data
a. Dilihat dari cara memperolahnya, data penelitian ini digolongkan pada
data sekunder yaitu data yang diambil secara tidak langsung dari
sumbernya berupa laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba
rugi, informasi keuangan dan data non-akuntansi.
b. Dilihat dari segi waktu, data yang digunakan data penelitian ini
digolongkan ke dalam data time series cross section atau disebut dengan
pooling data yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk
melihat perkembangan suatu kejadian atau kegiatan selama periode
tersebut.
4. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah data nama-nama perusahaan yang
menyampaikan pelaporan keuangannya untuk tahun buku yang berakhir tanggal
31 Desember 2010 sampai dengan 31 Desember 2013 yang diperoleh dari jakarta
islamic index (JII) tahun 2010-2013, data tanggal penyampaian pelaporan
keuangan perusahaan kepada Bapepam, struktur kepemilikan perusahaan dan data
tanggal perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang dapat diambil dari
Indonesia Sharia Stock Index (ISSI), situs resmi emiten di http: www.idx.co.id.
13
Sedangkan data lainya diambil dari berbagai sumber yang terkait dalam
pembahasan penelitian ini.
G. Review Studi Terdahulu
Untuk mendukung materi dalam penelitian ini, maka perlu di paparkan
mengenai penelitian terdahulu yang membahas mengenai laporan keuangan.
Beerikut ini adalah beberapa penelitian sebelumnya yang mempunyai hebungan
dengan variabel dalam penelitian ini .
No Judul Skripsi Nama Penyusun Perbedaan
1 Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi
Ketepatan Waktu
Penyampaian Laporan
Keuangan Pada
Perusahaan Go Public
Di Bei Tahun 2003-2006
Kartikasari dan
Luluk (2010)
Menggunakan perusahaan
Go publik yang terdaftar
di BEI tahun 2003 - 2005
2 Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi
Ketepatan Waktu
Pelaporan Keuangan
Perusahaan Perbankan
Go Public Di BEJ
Catrinasari (2006)
Univ. Islam Jakarta
Menggunakan populasi
perusahaan perbankan
yang terdaftar di BEJ
periode 2001 – 2003
Menggunakan metode
regresi linear berganda
3 Faktor – Faktor Yang Christina Dwi Astuti Menggunakan perusahaan
14
Berpengaruh Terhadap
Ketepatan Waktu
Pelaporan Keuangan
(2007) Univ.
Trisakti
yang terdaftar di BEI
tahun 2001 – 2005
Menggunakan metode
deskriptif korelasional
Menganalisis data
menggunakan metode
logistic regreesion
H. Teknik Penulisan
Adapun tekhnik penulisan dalam penulisan skripsi ini Mengacu pada
buku pedoman penulisan skripsi fakultas syariah dan hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
I. Sistemika Penulisan
Secara garis besar skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab dengan beberapa sub
bab. Agar mendapat arah dan gambaran yang jelas mengenai hal yang tertulis
dalam skripsi ini, maka akan dijelaskan beberapa hal dalam sistemika pembahasan
sebagai berikut :
BAB : I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan
masalah, tujuan penelitian, kajian kepustakaan terdahulu, metodologi penelitian
dan sistemika penelitian.
BAB : II KAJIAN TEORITIS
15
Bab ini berisi tentang kajian teori yang meliputi ketepatan waktu,
peraturan ketepatan waktu, leverage, profitabilitas, ukuran perusahaan, umur
perusahaan, kepemilikan pihak luar perusahaan dan hubungan variabel serta
hipotesis.
BAB : III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi tentang metode pelaksanaan penelitian yang meliputi jenis
penelitian , tempat penelitian, populasi dan teknik pengambilan sambil, serta
teknik pengolahan data penelitian.
BAB : IV GAMBARAN UMUM DAN HASIL UMUM PENELITIAN
Bab ini berisi tentang gambaran umum obyek penelitian, deskriptif data,
hasil analisa data penelitian yang meliputi uji hipotesis, pembahasan dan
kesimpulan pembahasan.
BAB : V PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari analisis data,
keterbatasan penelitian dan saran yang diberikan penulis.
DAFTAR PUSTAKA
16
BAB II
KAJIAN TEORI DAN TELAAH PUSTAKA
A. Kajian Teori
a. Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan
Timeliness didefinisikan sebagai suatu pemanfaatan informasi oleh
pengambil keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitas atau
kemampuannya untuk mengambil keputusan. Informasi tidak dikatakan rrelevan
jika tidak tepat waktu. Informasi harus tersedia untuk pengambil keputusan
sebelum informasi tersebut kehilangan kesempatan untuk mempengaruhi
pengambil keputusan (Anis Chariri dan Imam Ghozali; 2001)19
.
Selanjutnya, ketepatan waktu menunjukan tentang waktu antara penyajian
informasi yang diinginkan serta frekuensi pelaporan informasi. Menurut bapepam
pengungkapan laporan keuangan tidak boleh dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal
neraca terakhir maka pengungkapan yang melewati batas waktu tersebut sudah
tidak mempunyai atau kehilangan manfaatnya dalam pengambilan keputusan.
Schwartz Dan Soo (1996)20
menunjukan bahwa perusahaan yang
mengalami kesulitan keuangan (financial distress) cenderung menyampaikan
laporan keuangannya tidak tepat waktu dibandingkan dengan perusahaan yang
tidak mengalami kesulitan keuangan.
19 Ghazali, Imam Prof.Dr, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. (Semarang : BP
UNDIP, 2001), h. 56. 20
Kadir Abdul, “Faktor – Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporang
Keuangan Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta”,Jakarta : STIE Indonesia.
Volume 12,no 1 (April 2011): h.2.
17
Menurut Giling (1977) dalam Abdul Kadir (2011)21
menunjukan bahwa
hubungan antara atribut perusahaan dan ketepatan waktu laporan keuangan
tergantung pada manajemen perusahaan yang melaporkan dan auditor yang
memberikan opini sehingga massalah yang perlu dikaji adalah faktor yang
menyebabkan keterlambatan audit tersebut.
Dyer Dan Mchugh (1975)22
menyatakan bahwa ketepatan waktu pelaporan
keuangan merupakan karakteristik penting bagi laporan keuangan. Menurutnya
dalam Hilmi dan Ali (2008)23
menyatakan bahwa ada 3 (tiga) kriteria
keterlambatan untuk melihat ketepatan waktu:
1. Preliminary leg, dimana interval jumlah hari antara tanggal laporan
keuangan sampai penerimaan akhir preliminary oleh bursa.
2. Auditor’s report leg, dimana interval jumlah hari antara tanggal laporan
keuangan sampai tanggal laporan auditor ditanda tangani.
3. Total lag, dimana interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan
sampai tanggal laporan dipublikasikan oleh bursa.
21
Kadir Abdul,”Faktor – Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporang
Keuangan Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta”,Jakarta : STIE Indonesia.
Volume 12,no 1 (April 2011): h.2. 22
Dwi Astuti Christina. “Faktor – Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan”,Jurnal informasi, perpajakan, akutansi dan keuangan publik. Universitas trisakti. Vol.2, no 1
(Januari, 2007): h.29. 23
Hilmi, Utari dan Syaiful Ali,“Analisis Faktor-faktor yang Mempangaruhi Ketepatan Waktu
Penyampaian Laporan Keuangan”,Jurnal Akuntansi. Simposium Nasional Akuntansi XI (2008): h.5.
18
IAI (2002)24
juga menyatakan bahwa manfaat suatu laporan akan
berkurang jika laporan tersebut tidak tersedia tepat waktu.Chambers dan penman
(1984:2)25
mendefinisikan ketepatan waktu dalam 2 (dua) cara :
1. Ketepatan waktu didefinisikan sebagai keterlambatan waktu pelaporan
dari tanggal laporan keuangan keuangan sampai tanggal melaporkan
2. Ketepatan waktu ditentukan dengan ketepatan waktu pelaporan relatif atas
pelaporan yang diharapkan.
Menurut Owusu Dan Ansah (2000)26
mengartikan tepat waktu adalah
kualitas ketersediaan informasi pada saat yang diperlukan atau kualitas informasi
yang baik dilihat dari segi waktu.
Menurut Scott (2003) dalam Rachmawati (2008)27
mendefinisikan
informasi sebagai bukti yang mempunyai potensi untuk mempengaruhi keputusan
individual. Ketepatan waktu diartikan bahwa informasi harus disampaikan sedini
mungkin agar dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan
ekonomi dan untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut.
Keterlambatan pelaporan bisa berakibat buruk bagi perusahaan baik
langsung maupun tidak langsung, secara tidak langsung para investor mungkin
24
Ikatan Akuntan Indonesia. Standar Akuntansi Indonesia. (Jakarta: Salemba Empat,2007), h.82-
98. 25
Ukago Kristianus, “Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan Bukti Empiris Emiten di Bursa Efek Jakarta”, (Tesis Jurusan Sains Akuntansi, Fakultas Ekonomi.
Universitas Diponegoro, 2004), h.14-16. 26
Owusu, Stephen and Ansah,“Timeliness of Corpoation Financial Reporting in Emerging Capital
Market : Empirical Evidence Fron the Zimbabwe Stock Exchange”. Journal Accounting and Bussiness Vol
20(2000): h.241. 27
Lianto Novice Dan Hartono Kusuma Budi. Faktor – Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit
Report Lag. Jurnal Bisnis Dan Akutansi. Univ. TarumanegaraVol. 12,no 2 (Agustus : 2010): h.97 – 106.
19
menanggapi sebagai signal yang buruk bagi perusahaan. Secara langsung sebagai
contoh di pasar modal Australia pada tahun 1974 pernah terjadi 38 perusahaan
sahamnya telah dilarang diperdagangkan hanya karena gagal memberikan laporan
tahunan sesuai dengan ketepatan waktu bagi bursa (Dyer dan McHugh, 1975)28
.
Hal yang sama pernah terjadi dipasar modal indonesia pada tahun 1999, enam
emiten dikenakan sansi administrasi dan denda karena telah melanggar prinsip
keterbukaan informasi dengan tidak menyampaikan laporam keuangan tahunan
tepat pada waktunya (Respati,2001)29
.
b. Peraturan Ketepatan Waktu
Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan diatur dalam UU No. 8
tahun 1995 tentang pasar modal. Dalam undang – undang tersebut dinyatakan
bahwa perusahaan publik diwajibkan menyampaikan laporan keuangan tahunan
yang telah diaudit oleh akuntan yang terdaftar di BAPEPAM selambat –
lambatnya 120 hari terhitung sejak tanggal berakhirnya tahun buku.
Namun sejak tanggal 30 September 2003, BAPEPAM semakin
memperketat peraturan dengan dikeluarkannya lampiran Surat Keputusan Ketua
BAPEPAM Nomor : KEP-36/PM/2003 yang menyatakan bahwa laporan
keuangan tahunan disertai dengan laporan auditor independen dengan pendapat
yang wajar harus disampaikan kepada BAPEPAM selambat-lambatnya pada akhir
28
Ukago Kristianus, “Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan Bukti Empiris Emiten di Bursa Efek Jakarta”, (Tesis Jurusan Sains Akuntansi, Fakultas Ekonomi.
Universitas Diponegoro, 2004): h.14-16. 29
Ukago Kristianus, “Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan Bukti Empiris Emiten di Bursa Efek Jakarta”, (Tesis Jurusan Sains Akuntansi, Fakultas Ekonomi.
Universitas Diponegoro, 2004): h.14-16.
20
bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Ketentuan yang
lebih spesifik tentang pelaporan perusahaan publik diatur dalam BAPEPAM
Nomor VIII.G.2, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor : KEP-
36/PM/2003 tentang Laporan Tahunan.
Untuk laporan keuangan tengah tahun : (1) selambat – lambatnya 60 hari
setelah tengah tahun buku terakhir, jika tidak disertai laporan keuangan. (2)
aelambat – lambatnya 90 hari setelah tahun buku berakhir, jika disertai laporan
akuntan dalam rangka penelahaan terbatas. (3) selambat – lambatnya 120 hari
tanggal tahun buku perusahaan berakhir, jika disetai laporan akuntan yang
memberikan pendapat tentang kewajaran laporan keuangan sedangkan untuk
laporan keuangan triwulan selambat- lambatnya 60 hari setelah triwulan buku
perusahaan berakhir.
Keterlambatan penyampaian laporan keuangan akan dikenakan sanksi
administratif berupa denda berdasarkan ketentuan Pasal 63 huruf e Peraturan
Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang
Pasar Modal yang menyatakan bahwa “Emiten yang pernyataan pendaftarannya
telah menjadi efektif, dikenakan sanksi denda Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah)
atas setiap hari keterlambatan penyampaian laporan keuangan dengan ketentuan
jumlah keseluruhan denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah). Bila keterlambatan lebih dari 500 hari maka perusahaan yang
bersangkutan akan dihapus dari bursa.
c. Leverage
21
1. Pengertian Leverage
Istilah leverage rasio biasanya digunakan untuk menggambarkan suatu
keadaan atau kemampuan suatu perusahaan dalam mempergunakan aktiva atau
dana yang mempunyai beban tetap untuk memperbesar tingkat penghasilan bagi
pemilik perusahaan. Umumnya perusahaan menggunakan baik pendanaan utang
maupun pendanaan ekuitas. Leverage keuangan mengacu pada jumlah pendanaan
utang (yang memberikan pengembalian tetap) dalam struktur modal perusahaan
(Wild dkk, 2005)30
.
Menurut Weston dan Coplan (1995) dalam Sudarno & Pendriani (2008)31
menyatakan rasio leverage mengukur tingkat investasi (aktiva) perusahaan yang
telah dibiayai oleh penggunaan hutang. Leverage dapat diartikan penggunaan
asset dan sumber dana perusahaan yang memiliki biaya tetap dengan maksud
meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. Perusahaan mempunyai
leverage tinggi berarti perusahaan memiliki resiko keuangan yang tinggi karena
mengalami kesulitan keuangan yang tinggi yang disebabkan hutang yang tinggi
untuk membiayai aktivitasnya. Financial leverage menunjukkan resiko suatu
perusahaan serta kemampuan perusahaan dalam membayar hutang dengan equity
yang dimilikinya.
30Wild, John J, K. R. Subramayam, dan Halsey, Robert F. Financial Statement Analyisis(Jakarta:
Salemba Empat, 2005), h.37-38. 31
Sudarno, & Pendriani, M, “Pemanfaatan Pelaporan Interin Bagi Investor dan Kreditur, Serta
Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Tahunan”,Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol.2,no.1 (2008):
pp.321-334.
22
Menurut Fred Weston rasio leverage memiliki beberapa implikasi sebagai
berikut:
1. Kreditor mengharapkan ekuitas (dana yang disediakan pemilik)
sebagai marjin keamanan. Artinya jika pemilik memiliki dana yang
kecil sebagai modal, risiko bisnis terbesar akan ditanggung oleh
kreditor.
2. Dengan pengadaan dana melalui utang, pemilik memperoleh manfaat,
berupa tetap dipertahankannya penguasaan atau pengendalian
perusahaan.
3. Bila perusahaan mendapat penghasilan lebih dari dana yang
dipinjamkannya dibandingkan dengan bunga yang harus dibayarnya,
pengemnalian kepada pemilik diperbesar.
Menurut Brigham and Houston (2001)32
leverage merupakan penggunaan
pembiayaan dengan hutang. Leverage menggambarkan hubungan antara hutang
terhadap modal maupun aset. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa leverage
menunjukkan seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh hutang atau pihak luar
dengan kemampuan yang digamatkan oleh modal (Harahap, 2004 )33
.
32
Dwi Astuti Christina,“Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan”,Jurnal informasi, perpajakan, akutansi dan keuangan publik. Universitas trisakti.Vol.2,no.1
(Januari, 2007): h.30. 33
Harahap, Sofyan Syafri, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan.(Jakarta: Rajawali Press.2004),
h.46.
23
Dalam manajemen keuangan perusahaan pada umumnya dikenal tiga
macam leverage yaitu operating leverage, financial leverage dan total leverage
(Lukman, 2004)34
.
1. Operating leverage
Operating leverage timbul karena adanya fixed operating cost yang
digunakan dalam perusahaan untuk menghasilkan income. Menurut batasnya fixed
operating cost tidak berubah dengan adanya perubahan pada volume penjualan.
Apabila terjadi peningkatan terhadap volume penjualan ini akan menyebabkan
naiknya EBIT, sebaliknya apabila terjadi penurunan terhadap penjualan maka
akan menurunkan EBIT.
2. Finacial leverage
Financial leverage timbul karena adanya kewajiban-kewajiban keuangan
yang sifatnya tetap yang harus dikeluarkan perusahaan. Kewajiban-kewajiban
keuangan yang tetap ini tidaklah berubah dengan adanya perubahan tingkat EBIT
dan harus dibayar tanpa melihat sebesar apapun tingkat EBIT yang dicapai oleh
perusahaan.
3. Total leverage
Total leverage adalah pengaruh gabungan dari operating leverage dengan
financial leverage.
34
Lukman Syamsudin,Manajemen Keuangan Perusahaan(Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.2004), h.58.
24
Pihak manajemen cenderung akan menunda penyampaian laporan
keuangan yang berisi berita buruk, karena waktu yang ada digunakan untuk
menekan debt to equity ratio serendah – rendahnya.
Keuntungan dengan mengetahui rasio leverage adalah :
a. Dapat menilai kemampuan posisi perusahaan terhadap kewajiban
kepada pihak lainnya.
b. Menilai kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban yang bersifat
tetap.
c. Mengetahui keseimbangan antara nilai aktiva khususnya tetap dengan
modal.
d. Guna mengambil keputusan penggunaan sumber dana ke depan.
e. Untuk menilai seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang.
Meek, Robert dan Gray (1955) dalam Nugraheni dkk (2002)35
menyatakan
semakin tinggi tingkat leverage perusahaan, semakin besar pula agency cost.
Dengan kata lain untuk memenuhi kebutuhan kreditur jangka panjang perusahaan
dituntut untuk melakukan pengungkapan yang lebih luas.
Teori keagenan secara luas digunakan untuk menjelaskan hubungan antara
leverage perusahaan dan ketepatan waktu pelapran keuangan perusahaan. Teori
ini manyatakan bahwa tingkat leverage perusahaan meningkat seiring
meningkatnya transfer kekayaan bagi pemegang saham tetap. Debitur dapat
35
Arif Abu Bakar,“Analisis Pengaruh Rasio Leverage, Rasio Likuiditas, Rasio Profitabilitas, Porsi
Saham Publik, dan Umur Perusahaan terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporang Keuangan pada
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEJ”,Jurnal Akutansi, Informasi Perpajakandan Keuangan Publik.
Univ. Trisakti. Vol. 1 (Jakarta, 2006): h.119 – 133.
25
melindungi diri mereka, sementara manajer dan pemegang saham memiliki
insentif untuk meningkatkan tingkat monitoring secara sukarela dengan
meningkatkan pengungkapan informasi tambahan mengenai aktivitas-aktivitas
perusahaan (Myers, 1977)36
.
Menurut Wild dkk (2005)37
, motivasi perusahaan memperoleh pendanaan
melalui hutang adalah potensi biaya yang lebih rendah. Dari sudut pandang
pemegang saham, hutang lebih murah dibandingkan pendanaan ekuitas
dikarenakan dua alasan, yaitu :
a) Bunga sebagian besar hutang jumlahnya tetap dan jika bunga lebih
kecil daripada pengembalian yang diperoleh dari pendanaan hutang,
selisih lebih atas pengembalian akan menjadi keuntungan bagi investor
ekuitas.
b) Bunga merupakan beban yang dapat mengurangi pajak sedangkan
dividen tidak.
2. Pengukuran Leverage
Dalam penelitian ini leverage diukur dengan menggunakan debt to equity
ratio. Debt to equity ratio dikenal sebagai ratio financial leverage. Selain
menggambarkan tingkat penggunaan hutang dalam struktur modal perusahaan
yang bisa memberikan tingkat pengembalian lebih tinggi, debt to equity ratio juga
dapat menggambarkan risiko dalam berinvestasi pada suatu perusahaan, hal ini
36
Ukago, Kristianus, “Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan Bukti Empiris Emiten di Bursa Efek Jakarta”, (Tesis Jurusan Sains Akuntansi, Fakultas Ekonomi.
Universitas Diponegoro, 2004), h.18-20. 37
Wild, John J, K. R. Subramayam, dan Halsey, Robert F,Financial Statement Analyisis. (Jakarta:
Salemba Empat, 2005), h.42-25.
26
disebabkan karena debt to equity ratio menggambarkan sejauhmana modal
pemilik dapat menutupi hutang-hutang kepada pihak luar.
Menurut Soekardi (1990) dalam Ukago (2004)38
debt to equity ratio
digunakan untuk mengatur tingkat leverage yaitu perbandingan penggunaan
hutang (likuidity) terhadap total shareholder’s equity yang dimiliki perusahaan.
Debt to Equity Ratio (DER) juga dapat memberikan gambaran mengenai
struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat risiko
tak tertagihnya suatu utang (Ang, 1997)39
. Perusahaan yang menpunyai leverage
rendah lebih banyak membiayai investasinya dengan modal sendiri. Tingginya
rasio debt to equity atau rasio financial leverage mencerminkan tinggnya resiko
keuangan perusahaan. Adapun perhitungan Debt to Equity Ratio menurut Husnan
(1998)40
adalah :
𝐷𝑒𝑏𝑡𝑡𝑜𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜=
X 100%
d. Profitabilitas
1. Pengertian Profitabilitas
Brigham and Houston (2001)41
menyatakan bahwa Profitabilitas adalah
hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan yang menunjukkan
pengaruh gabungan ari kebijakan likuiditas, manajemen aktiva dan manajemen
utang terhadap hasil operasi.
38
Ukago Kristianus, “Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan Bukti Empiris Emiten di Bursa Efek Jakarta”, (Tesis Jurusan Sains Akuntansi, Fakultas Ekonomi.
Universitas Diponegoro, 2004): h.18-20. 39
Ang Robert,The Inteligent to Indonesian Capital Market. Edisi 1 (Mediasoft; Indonesia, 1997),
h.57. 40
Husnan Suad,Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi II,(Yogyakarta: 1998),
h.78. 41
Brigham, Eugene F and Joel F. Houston, Fundamentals of Financial Management; Manajemen
Keuangan 1 (Jakarta; Erlangga, 2001), h.103.
27
Kartikasari dan Luluk (2010)42
mengatakan bahwa profitabilitas
menunjukkan keberhasilan perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan,
sehingga dapat dikatakan bahwa profit merupakan berita baik (good news)
perusahaan. Perusahaan tidak akan menunda penyampaian informasi berita baik.
Dengan demikian perusahaan yang mampu menghasilkan profit akan
menyampaikan pelaporan keuangannya dibandingkan perusahaan yang
mengalami kerugian.
Dari pengertian profitabilitas diatas dapat diambil kesimpulan bahwa yang
dimaksud dengan profitabilitas adalah kemampuan perusahaan selama periode
tertentu dalam menghasilkan laba sehingga profitabilitas suatu perusahaan
menunjukan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang
menghasilkan laba tersebut.
2. Rasio Pengukuran Profitabilitas
Perbandingan ini disebut rasio profitabilitas (profitability ratio). Berikut
ini adalah beberapa rasio yang digunakan untuk mengukur profitabilitas adalah
sebagai berikut :
1. Gross Profit Margin
Rasio gross profit margin atau margin keuntungan kotor berguna untuk
mengetahui keuntungan kotor perusahaan dari setiap barang yang dijual. Gross
profit margin sangat dipengaruhi oleh harga pokok penjualan. Apabila harga
pokok penjualan meningkat maka gross profit margin akan menurun, begitu pula
sebaliknya. Dengan kata lain, rasio ini mengukur efisiensi pengendalian harga
42
Kartikasari, Lisa dan Luluk M. Ifada,“Analisis Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan
Keuangan Perusahaan Go Publik di Pasar Modal : Bukti Empiris dari BEI”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia,
Vol 10, no 1 (Januari 2010), h.43-54.
28
pokok atau biaya produksinya, mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk
berproduksi secara efisien. Formulasi dari gross profit margin atau GPM menurut
adalah Wild dkk (2005)43
sebagai berikut:
GPM=
X 100%
2. Net Profit Margin
Net Profit Margin (NPM) menggambarkan besarnya laba bersih yang
diperoleh perusahaan pada setiap penjualan yang dilakukan. Dengan kata lain
ratio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan. Formulasi dari
net profit margin menurut adalah Wild dkk (2005)44
adalah sebagai berikut:
NPM=
X 100%
3. Return On Asset (ROA)
ROA merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba dengan semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Dalam hal ini
laba yang digunakan adalah laba setelah pajak (EAT). Perhitungan ROA menurut
adalah Wild dkk (2005)45
adalah sebagai berikut :
ROA =
4. Return on Equity
Return on equity atau return on net worth mengukur kemampuan
perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan atau
43
Wild, John J, K. R. Subramayam,; dan Halsey, Robert F,Financial Statement Analyisis(Jakarta:
Salemba Empat, 2005), h.76-97. 44
Wild, John J, K. R. Subramayam,; dan Halsey, Robert F,Financial Statement Analyisis(Jakarta:
Salemba Empat, 2005), h.76-97. 45
Wild, John J, K. R. Subramayam,; dan Halsey, Robert F,Financial Statement Analyisis(Jakarta:
Salemba Empat, 2005), h.76-97.
29
untuk mengetahui besarnya kembalian yang diberikan oleh perusahaan untuk
setiap rupiah modal dari pemilik. Rasio ini dipengaruhi oleh besar kecilnya utang
perusahaan, apabila proporsi utang makin besar maka rasio ini juga akan makin
besar. Formulasi dari return on equity atau ROE menurut adalah Wild dkk
(2005)46
adalah sebagai berikut:
ROE =
X 100%
Dari sejumlah rasio profitabilitas yang di gambarkan diatas,
penelitimenggunakan rasio ROA sebagai ukuran dalan penelitian ini. Analisis
ROA mengukur kemapuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan
total asset (kekayaan) yang dipunyai perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya
– biaya untuk mendanai asset tersebut. Pengukuran ini sesuai dengan yang
digunakan Catrinasari (2006)47
dan Kartikasari dan Luluk (2010)48
dimana ROA
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mengukur kemampuan perusahaan
dengan seluruh dana yang diinvestasikan dalam aktiva yang digunakan untuk
operasiperusahaan guna menghasilkan keuntungan.
Selain itu, menurut Munawir (1995)49
keunggulan menggunakan ROA
adalah :
a) Sifatnya yang menyeluruh.
46
Wild, John J, K. R. Subramayam,; dan Halsey, Robert F,Financial Statement Analyisis(Jakarta:
Salemba Empat, 2005), h.76-97. 47
Catrinasari Renny,“Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Perusahaan Perbankan Go Publik di Bursa Efek Jakarta (BEJ)”, (Skripsi S1 Jurusan akuntansi. Fakultas
Ekonomi. Universitas Islam Indonesia Jakarta, 2006),h.58. 48
Kartikasari, Lisa dan Luluk M. Ifada,“Analisis Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan
Keuangan Perusahaan Go Publik di Pasar Modal : Bukti Empiris dari BEI”,Jurnal Riset Akuntansi Indonesia.
Vol 10, no 1 (Januari,2010): h.43-54. 49
Munawir Slamet.Analisa Laporan Keuangan Edisi Keempat(Yogyakarta: Liberty. 2002), h.91-92.
30
b) AnalisaROA dapat digunakan untuk mengukur efisiensi tindakan yang
dilakukan oleh divisi.
c) Analisa ROA digunakan untuk mengukur profitabilitas dari masing –
masing produk yang dihasilkan perusahaan.
d) ROA selain berguna untuk kontrol, juga dapat digunakan sebagai dasar
untuk pengambilan keputusan kalau perusahaan akan mengadakan
pengembangan usaha..
e. Ukuran Perusahaan
1. Pengertian Ukuran Perusahaan
Ukuran secara umum dapat diartikan sebagai suatu perbandingan besar
kecilnya suatu objek. Menurut Poerwadaminta (1983) dalam Yelli (2008)50
ukuran perusahaan diartikan sebagai :
a. Alat untuk mengukur (seperti meter, kilogram, dan sebagainya).
b. Sesuatu yang dipakai untuk menentukan dan menilai.
c. Alat mengukur pendapatan .
d. Panjangnya (lebar, luas, besarnya) sesuatu.
Ukuran perusahaan menggambarkan besar-kecilnya perusahaan. Semakin
besar perusahaan, semakin dikenal masyarakat yang berarti semakin mudah untuk
mendapatkan informasi mengenai perusahaan yang berukuran lebih besar
cenderung memiliki public demand akan informasi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan perusahaan kecil.
50
Aviyanti Listia Ayu,”Analisis Pengaruh Kenijakan Deviden, Profitabilitas, Pertumbuhan
Perusahaan, Dan Ukuran Perusahan Terhadap Kebijakan Hutang“,(Skripi S1 Fakultas Ekonomi, Universitas
Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008), h.27.
31
Menurut Saleh (2004)51
, mengungkapkan bahwa informasi yang
terpublikasi untuk perusahaan meningkat sesuai dengan peningkatan ukuran
perusahaan. Semakin besar perusahaan semakin dikenal masyarakat yang berarti
semakin mudah untuk mendapatkan informasi mengenai perusahaan karena
perusahaan lebih cenderung memiliki public demand akan informasi lebih tinggi
dibanding perusahaan kecil.
Hilmi dan Ali (2008)52
berargumen bahwa perusahaan yang memiliki
sumber daya yang besar memiliki lebih banyak sumber informasi, lebih banyak
staf akuntansi dan sistem informasi yang lebih canggih, memiliki sistem
pengendalian internal dan sorotan masyarakat maka hal ini memungkinkan
perusahaan untuk melaporkan laporan keuanganya tepat waktu.
Ukuran perusahaan bisa di ukur dengan menggunnakan total aktiva,
penjualan atau modal dari perusahaan tersebut. Salah satu tolak ukur yang
menunjukan besar kecilnya perusahaan adalah ukuran aktiva dari perusahaan
tersebut.perusahaan yang memiliki total aktiva besar menunjukan bahwa
perusahaan tersebut telah mencapai tahap kedewasaan dimana dalam tahap ini
arus kas perusahaan sudah positif dan dianggap memiliki prospek yang baik
dalam jangka waktu yang relatif stabil dan lebih mampu menghasilkan laba
dibandingkan perusahaan dengan total aset yang kecil.
51
Srimindarti Ceacilia,“Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan”, Univ Stikumbang Semarang, Vol :
7, no. 1 (April, 2008): h.14 -21. 52
Hilmi, Utari dan Syaiful Ali,“Analisis Faktor-faktor yang Mempangaruhi Ketepatan Waktu
penyampaian Laporan Keuangan”,Jurnal Akuntansi. Simposium Nasional Akuntansi XI, (2008): h.8.
32
Catrinasari (2006)53
mengatakan bahwa anomali ukuran perusahaan lebih
disebabkan operasi ketersediaan informasi yang terpublikasi. Jumlah informasi
yang terpublikasi untuk perusahaan meningkat sesuai dengan peningkatan ukuran
perusahaan. Secara umum perusahaan yang lebih besar dengan sedikit masalah
akan cenderung untuk memiliki lebih banyak ekuitas dari hutang dan memiliki
leverage yang lebih rendah. Demikian pula perusahaan yang lebih besar ssering
didiversivikasikan lebih luas dan memiliki arus kas yang lebih kecil dibandingkan
dengan perusahaan yang lebih kecil.
2. Pengukuran Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan bisa diukur dengan menggunakan total aktiva,
penjualan atau modal dari perusahaan tersebut. Salah satu tolak ukur yang
menunjukan besar kecilnya perusahaan adalah ukuran aktiva dari perusahaan
tersebut. Perusahaan yang memiliki total aktiva besar menunjukan bahwa
perusahaan tersebut telah mencapai tahap kedewasaan dimana dalam tahap ini
arus kas perusahaan sudah positif dan dianggap memiliki prospek yang baik
dalam jangka waktu yang relatif stabil dan lebih mampu menghasilkan laba
dibandingkan perusahaan dengan total asset yang kecil. Ukuran perusahaan
dalam penelitian ini menggunakan proksi total aktiva.
f. Umur Perusahaan
1. Pengertian Umur Perusahaan
Berdasarkan keterkaitan dengan tujuan keuangan siklus hidup perusahaan
secara eksplisit bahwa tujuan jangka panjang perusahaan adalah investor dan
53
Catrinasari Renny, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Perusahaan Perbankan Go Publik di Bursa Efek Jakarta (BEJ)”,(Skripsi S1 Jurusan akuntansi. Fakultas
Ekonomi. Universitas Islam Indonesia Jakarta, 2006), h.46.
33
meningkatkan kinerja perusahaan, maka capability sistem informasi yang dapat
menyedia informasi yang tepat waktu dalam prespektif pembelajran dan
pertumbuhan suatu perusahaan ( Kaplan dan Norton (1996) dalam Owusu dan
Ansah (2000)54
.
Menurut Kaplan dan Norton (1196) dalam Rahmad Saleh (2004)55
juga
menyatakan bahwa setiap siklus perusahaan tersebut disederhanakan dengan
mengidentifikasikan tiga tahap :
a. Pertumbuhan (growth)
Perusahaan dalam tahap pertumbuhan mungkin beroperasi dengan arus
kas yang negatif dan pengembalian modal investasi yang rendah.
b. Bertahan (Subtain)
Dimana unit bisnis memiliki daya tarik bagi penanaman investasi dan
investasi ulang tetapi diharapkan mampu menghasilkan pengembalian
modal yangcukup tinggi.
c. Menuai (harvest)
Tahap dimana perusahaan menuai investasi yang dilakukan pada tahap
sebelumnya.
Umur perusahaan merupakan hal yang diperetimbangkan investor dalam
menanamkan modalnya, umur perusahaan mencerminkan perusahaan tetap
survive dan menjadi bukti bahwa perusahaan mampu bersaing dan dapat
mengambil kesempatan bisnis yang ada dalam perekonomian.
54
Owusu, Stephen and Ansah,“Timeliness of Corpoation Financial Reporting in Emerging Capital
Market : Empirical Evidence Fron the Zimbabwe Stock Exchange”,Journal Accounting and Bussiness. Vol 20
(2000): h.241. 55
Saleh rahmad,“Studi empiris ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan manufaktur di
bursa efek jakarta”,(Tesis Fakultas Ekonomi, Universitas diponegoro, 2004), h.28.
34
Menurut Owusu dan Ansah (2000)56
menyatakan, ketika sebuah
perusahaan berkembang dan para akuntannya belajar lebih banyak masalah
pertumbuhan. Menyebabkan penundaan yang luar biasa dapat diminimalisasikan.
Akibatnya perusahaan mapan yang memiliki umur lebih tua cenderung lebih
terampil dalam pengumpulan, pemrosesan dan menghasilkan informasi ketika
diperlukan karena pengalaman belajar.
2. Pengukuran Umur Perusahaan
Umur perusahaan harus diukur dari tanggal pendiriannya maupun dari
tanggal terdaftar di BEI. Umur perusahaan dalam penelitian ini menggunakan
umur perusahaan dari tanggal perusahaan terdaftar di bursa efek ( Owusu dan
Ansah, 2000)57
. Hal ini dikarenakan, pada saat suatu perusahaan sudah terdaftar di
bursa efek maka perusahaan harus mempublikasikan pelaporan keuangan mereka
kepada masyarakat secara tepat waktu agar informasi yang terkandung di
dalamnya dapat segera digunakan oleh pihak – pihak yang membutuhkan.
g. Konsentrasi Kepemilikan Pihak Luar Perusahaan
1. Pengertian Konsentrasi Kepemilikan Pihak Luar Perusahaan
Modal adalah nilai perusahaan yang menjadi hak pemilik. Dua aspek
kepemilikan yang perlu diperhatikan adalah : (1) konsentrasi kepemilikan oleh
pihak luar (2) kepemilkan perusahaan oleh pihak dalam.Menurut Ukago
56
Dwi Astuti Christina,“Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan”,Jurnal informasi, perpajakan, akutansi dan keuangan publik. Universitas trisakti. Vol.2, no 1
(Januari, 2007): h.30. 57
Owusu, Stephen and Ansah,“Timeliness of Corpoation Financial Reporting in Emerging Capital
Market : Empirical Evidence Fron the Zimbabwe Stock Exchange”,Journal Accounting and Bussines, Vol 20
(2000): h.241.
35
(2004)58
pemilik perusahaan dari pihak luar dianggap berbeda dari pihak dalam,
dimana kecil kemungkinan pemilik dari ppihak luar untuk terlibat dalam urusan
bisnis sehari – hari.
Menurut Ukago (2004) Dalam Cecilia Srimindati (2008)59
kepemilikan
perusahaan oleh pihak luar mempunyai kekuatan yang besar dalam mempengaruhi
perusahaan baik dalam media masa maupun kritikan atau komentar yang semuanya
merupakan kekuatan publik atau masyarakat. Dengan adanya konsentrasi
kepemilikan pihak luar maka akan mengubah pengelolaan perusahaan yang semula
berjalan dengan sekehandak hati menjadi perusahaan yang berjalan dalam
pengawasan.
Menurut Rahmad Saleh (2004)60
upaya pihak manajemen untuk
menunjukan kinerja yang baik adalah dengan memberikan informasi
pengembangan dan kondisi perusahaan. Manajemen sebagai penyedia informasi
dituntut untuk menyajikan informasi secara tepat waktu dan relevan. Dengan
adanya konsentrasi kepemilikan pihak luar maka pihak manajemen akan dapat
lebih mendapat tekanan dari pihak luar untuk lebih tepat waktu.
Niehaus (1989)61
berpendapat bahwa dalam struktur kepemilikan, pemilik
perusahaan dari pihak luar mempunyai kekuatan yang besar untuk menekan
58
Ukago Kristianus, “Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan Bukti Empiris Emiten di Bursa Efek Jakarta”, (Tesis Jurusan Sains Akuntansi, Fakultas Ekonomi.
Universitas Diponegoro, 2004), h.22-24. 59
Srimindarti Ceacilia,“Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan”, Univ Stikumbang Semarang, Vol :
7, no. 1 (April, 2008): h.14 -21. 60
Saleh Rahmad,“Studi Empiris Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Manufaktur Di
Bursa Efek Jakarta”, (Tesis Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, 2004), h.31. 61
Niehaus dan Gregory R,Ownership structure and Inventory Method Choice. The Accounting
Review. (April 1989), h.269-2822.
36
manajemen dalam menyajikan informasi secara tepat waktu, karena ketepatan
waktu pelaporan keuangan akan mempengaruhi pengambilan keputusan ekonomi.
2. Pengukuran Konsentrasi Kepemilikan Pihak Luar Perusahaan
Menurut Kartikasari Dan Luluk (2010)62
konsentrasi kepemilikan pihak
luar dalam penelitian ini diukur dengan prosentase kepemilikan saham terbesar
yang dimiliki oleh pemilik pihak luar perusahaan.struktur kepemilikan dalam
penelitian ini adalah prosentase kepemilikan saham terbesar oleh pihak yang
diukur dengan melihat betapa besar saham yang dimiliki oleh pihak luar pada
perusahaan go public yang terdaftar di pasar saham syariah.
Karena kepemilikan pihak luar mempunyai kekuatan yang besar dalam
mempengaruhi perusahaan baik melalui media massa maupun dalam bentuk
kritikan atau komentar yang semuanya dianggap sebagai aspirasi publik atau
masyarakat. Pengaruh kepemilikan dari pihak luar dapat mengubah pengelolaan
yang semula berjalan sesuai keinginan perusahaan itu sendiri menjadi berjalan
dengan pengawasan. Dengan adanya kepemilikan pihak luar yang besar makapihak
manajemen akan lebih mendapat tekanan dari pihak luar untuk lebih tepat waktu
dalam pelaporan keuangannya.
h. Kerangka pemikiran penelitian
Adapun skema kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat dilihat pada
gambar berikut ini.
62
Kartikasari, Lisa dan Luluk M. Ifada. Analisis Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan
Keuangan Perusahaan Go Publik di Pasar Modal : Bukti Empiris dari BEI. Jurnal Riset Akuntansi
Indonesia,Vol 10, No 1 (Januari, 2010),h. 43-54.
37
Gambar 1. Skema kerangka pemikiran
leverage
Ketepatan Waktu
Konsentrasi
Kepemilikan Pihak
Luar
Umur Perusahaan
Ukuran Perusahaan
Profitabilitas
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini termasuk kedalam penelitian kausatif, penelitian
kausatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengukur hubungan antara
variabel riset atau untuk menganalisis bagaimana pengaruh suatu variabel
terhadap variabel lainnya. Berdasarkan pada permasalahan di atas maka penelitian
ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh leverage,
profitabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan, dan konsentrasi kepemilikan
pihak luar terhadap ketepatan waktu penyampaian pelaporan keuangan
perusahaan di pasar saham syariah.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di daftar
efek syariah pada periode penelitian tahun 2010 – 2013. Perusahaan yang terdaftar
di pasar syariah hingga akhir tahun 2009 adalah 209 perusahaan. Dalam
penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive
sampling. Teknik ini menggunakan pertimbangan tertentu untuk menentukan
sampel. Populasi yang akan dijadikan sampel adalah populasi yang memenuhi
kriteria – kriteria tertentu. Adapun kriteria yang dipakai dalam pengambilan
sampel adalah sebagai berikut:
39
1. Perusahaan yang terdaftar di dafatr efek syariah (DES) berturut – turut
pada periode 2010 – 2013.
2. Perusahaan tersebut telah menerbitkan laporan tahunan (annual report)
untuk periode 2010 – 2013.
3. Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan per 31 desember
2010 – 2013 secara lengkap.
4. Perusahaan yang menerbitkan pelaporan keuangan per 31 Desember 2010
– 2013 dalam mata uang rupiah.
Tabel 1.
Kriteria Pemilihan Sampel
Keterangan Jumlah
Jumlah perusahaan di saham syariah 209
Kriteria
Perusahaan yang tidak listed 4 tahun berturut-
turut
15
Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan
tahunan 4 tahun di BEI
30
Perusahaan di saham syariah yang tidak
mempublikasikan laporan keuangan per 31
desember 2010-1013 secara lengkap
10
Perusahaan di saham syariah yang tidak
menerbitkan pelaporan keuangan per 31
desember 2010-2013 dalam mata rupiah
11
Jumlah (66)
40
Total perusahaan sampel 143
Berdasarkan kriteria di atas, maka jumlah sampel penelitian ini adalah
sebanyak 143 perusahaan pasar saham syariah yang terdapat pada Bursa Efek
Indonesia. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini:
Tabel. 2.
Daftar Perusahaan
No Nama Perusahaan Kode Perusahaan
1 PT Astra Argo Lestari Tbk AALI
2 PT Bisi International Tbk BISI
3 PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk BTEK
4 PT Bw Planation Tbk BWPT
5 PT Gozco Plantations Tbk GZCO
6 PT Inti Agri Resources IIKP
7 PT PP London Suatera Indonesia Tbk LSIP
8 PT Sampoerna Agro Tbk SGRO
9 PT Sinar Mas Agro Resources And Technology Tbk SMAR
10 PT Aneka Tambang (Persero) Tbk ANTM
11 PT Cita Mineral Investindo Tbk CITA
12 PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk CNKO
13 PT Energi Mega Persada Tbk ENRG
14 PT Garda Tujuh Buana Tbk GTBO
15 PT Harum Energy Tbk HRUM
16 PT Resource Alam Indonesia Tbk KKGI
17 PT Perdan Karya Perkasa Tbk PKPK
18 PT Timah (Persero) Tbk TINS
19 PT Alakasa Idustrindo Tbk ALKA
20 PT Asahimas Flat Glass Tbk AMFG
21 PT Chareon Pokphand Indonesia Tbk CPIN
22 PT Kageo Igar Jaya Tbk IGAR
23 PT Intanwijaya International Tbk INCI
24 PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk INTP
25 PT Jaya Pari Steel Tbk JPRS
26 PT Kertas Basuki Rahmat Indonesia Tbk KBRI
27 PT Krakatau Steel (Persero) Tbk KRAS
28 PT Lion Metal Works Tbk LION
29 PT Lionmesh Prima Tbk LMSH
30 PT Pelat Timah Nusantara Tbk NIKL
41
31 PT Sekawan Intipratama Tbk SIAP
32 PT Sierad Produce Tbk SIPD
33 PT Holciem Indonesia Tbk SMCB
34 PT Semen Gresik (Persero) Tbk SMGR
35 PT Acidatama Tbk SRSN
36 PT Surya Toto Indonesia Tbk TOTO
37 PT Tri Polyta Indonesia Tbk TPIA
38 PT Trias Sentosa Tbk TRST
39 PT Yanaprima Hastapersada Tbk YPAS
40 PT Astra Inetrnational Tbk ASII
41 PT Astra Otoparts Tbk AUTO
42 PT Indo Kordsa Tbk BRAM
43 PT Ever Shine Tbk ESTI
44 PT Sumi Indo Kabel Tbk IKBI
45 PT Kmi Wire And Cable Tbk KBLI
46 PT Kabelindo Murni Tbk KBLM
47 PT Multi Prima Sejahtera Tbk LPIN
48 PT Muiltistrada Arah Sarana Tbk MASA
49 PT Selamat Sempurna Tbk SMSM
50 PT Sugih Energy Tbk SUGI
51 PT Nusantara Inti Corpora Tbk UNIT
52 PT Voksel Electric Tbk VOKS
53 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP
54 PT Indofarma (Persero) Tbk INAF
55 PT Kimia Farma (Persero) Tbk KAEF
56 PT Kedawung Setia Industrial Tbk KDSI
57 PT Kedaung Indah Can Tbk KICI
58 PT Kalbe Farma Tbk KLBF
59 PT Langgeng Makmur Industri Tbk LMPI
60 PT Pyridarn Farma Tbk PYFA
61 PT Nippon Indosari Corpindo Tbk ROTI
62 PT Mandom Indonesia Tbk TCID
63 PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk ULTJ
64 PT Unilever Indonesia Tbk UNVR
65 PT Alam Sutera Realty Tbk ASRI
66 PT Bumi Citra Permai Tbk BCIP
67 PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk BIPP
68 PT Bukit Darmo Property Tbk BKDP
69 PT Sentul City Tbk BKSL
70 PT Citra Kebun Raya Agri Tbk CKRA
71 PT Cowell Development Tbk COWL
72 PT Ciputra Development Tbk CTRA
73 PT Ciputra Surya Tbk CTRS
74 PT Duta Graha Indah Tbk DGIK
42
75 PT Intiland Development Tbk DILD
76 PT Duta Pertiwi Tbk DUTI
77 PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk GMTD
78 PT Perdana Garudaprima Tbk GPRA
79 PT Jakarta International Hotels & Development Tbk JIHD
80 PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk JKON
81 PT Jaya Real Property Tbk JRPT
82 PT Kawasan Industri Jababeka Tbk KIJA
83 PT Global Land Development Tbk KPIG
84 PT Lamicitra Nusantara Tbk LAMI
85 PT Lippo Karawaci Tbk LPKR
86 PT Modernland Realty Ltd Tbk MDLN
87 PT Indonesia Prima Property Tbk OMRE
88 PT Ristia Bintang Mahkota Sejati Tbk RBMS
89 PT Danayasa Arthatama Tbk SCBD
90 PT Suryamas Dutamakmur Tbk SMDM
91 PT Total Bangun Persadatbk TOTL
92 PT Humpus Intermoda Transportasi Tbk HITS
93 PT Indonesia Air Transport Tbk IATA
94 PT Indoexchange Tbk INDX
95 PT Inovisi Infracom Tbk INVS
96 PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk TLKM
97 PT Trada Maritime Tbk TRAM
98 PT Mahak Media Tbk ABBA
99 PT Ace Hardware Indonesia Tbk ACES
100 PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk AIMS
101 PT Bayu Buana Tbk BAYU
102 PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk BMSR
103 PT Global Mediacom Tbk BMTR
104 PT Centrin Online Tbk CENT
105 PT Colorpark Indonesia Tbk CLPI
106 PT Catur Sentosa Adiparna Tbk CSAP
107 PT Dyviacom Intrabumi Tbk DNET
108 PT Sekar Laut Tbk SKLT
109 PT Fks Multi Agro Tbk FISH
110 PT Grahamas Citrawisata Tbk GMCW
111 PT Golden Retailindo Tbk GOLD
112 PT Evergreen Invesco Tbk GREN
113 PT Hero Supermarket Tbk HERO
114 PT Hotel Mandarine Regency Tbk HOME
115 PT Island Concept Indonesia Tbk ICON
116 PT Indonesia Paradise Property Tbk INPP
117 PT Jasuindo Tiga Perkasa JTPE
118 PT Kokoh Inti Arebama Tbk KOIN
43
119 PT Star Pasific Tbk LPLI
120 PT Mas Murni Indonesia Tbk MAMI
121 PT Mitra Adiperkasa Tbk MAPI
122 PT Modern International Tbk MDRN
123 PT Multi Indocitra Tbk MICE
124 PT Multipolar MLPL
125 PT Media Nusantara Tbk MNCN
126 PT Matahari Putra Prima Tbk MPPA
127 PT Metrodata Electronic Tbk MTDL
128 PT Metro Supermaket Realty Tbk MTSM
129 PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk PDES
130 PT Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk PGLI
131 PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk PJAA
132 PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk PSAB
133 PT Pusako Tarinka Tbk PSKT
134 PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk RALS
135 PT Surya Citra Media Tbk SCMA
136 PT Hotel Sahid Jaya Tbk SHID
137 PT Skybee Tbk SKYB
138 PT Sena Topas Tourism Industry Tbk SONA
139 PT Agis Tbk TMPI
140 PT Tempo Inti Media Tbk TMPO
141 PT Tunas Ridean Tbk TURI
142 PT United Tractors Tbk UNTR
143 PT Wicaksana Overseas International Tbk WICO
Sumber data :www.idx.co.id
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
a. Dilihat dari cara memperolehnya, data penelitian ini digolongkan pada
data sekunder yaitu data yang diambil secara tidak langsung dari
sumbernya berupa laporan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi,
informasi keuangan dan data non-akutansi.
b. Dilihat dari segi waktu, data yang digunakan data penelitian ini
digolongkan kedalam data time series cross section atau disebut dengan
44
poling data yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk
melihat perkembangan suatu kejadian atau kegiatan selama periode.
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah data nama – nama perusahaan
yang menyampaikan pelaporan keuangannnya untuk tahun buku yang berakhir
tanggal 31 Desember 2010 sampai dengan 31 Desember 2013 yang di peroleh dari
Daftar Efek Syariah (DES) tahun 2010 – 2013, data tanggal penyampaian
pelaporan keuangan perusahaan kepada Bapepam, struktur kepemilikan
perusahaan, otoritas jasa keuangan (OJK) dan data tanggal perusahaan terdaftar di
Daftar Efek Syariah yang dapat diambil dari ISSI (Indonesia Syaria Stoke Index),
situs resmi emiten di http:www.idx.co.id. sedangkan data lainnya diambil dari
berbagai sumber yang terkait dalam pembahasan penelitian ini.
D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya
1. Variabel terikat (Y)
Variabel terkait dalam penelitian ini adalah ketepatan waktu penyampaian
laporan keuangan perusahaan. pengukuran variabel terkait ini berdasarkan tanggal
penyampaian pelaporan keuangan perusahaan, sesuai dengan bebrapa penelitian
sebelumnya. Ketepatan waktu diukur dengan menggunakan variabel dummy,
dimana untuk perusahaan yang tidak memiliki ketepatan waktu (terlambat) atau
menyampaikan setelah tanggal 31 maret masuk kategori 0 dan unntuk perusahaan
yang tepat waktu atau sebelum 1 April masuk kategori 1.
45
2. Variabel Bebas (X)
a. Leverage
Pengukuran leverage dalam penelitian ini menggunakan debt to equity
ratio. Debt to equity ratio yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
perbandingan antara total hutang dengan modal sendiri. Adapun perhitungannya :
(Husnan,1998)
63
b. Profitabilitas
Profitabilitas suatu perusahaan diukur dengan menggunakan aktivanya
secara produktif yanitu dengan return on asset. ROA adalah rasio yang
menunjukan kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan
aktiva untuk menghasilkan keuntungan (santoso, 1995)64
untuk menghitung
tingkat profitabilitas suatu perusahaan yang dinilai dari perhitungan ROA menurut
Wild dkk (2005)65
adalah sebagai berikut :digunakan rumus berikut ini :
Keterangan :
ROA : Return on Asset
EAT : earning after tax (laba sesudah pajak)
63 Husnan Suad dan Enny Pudjiastuti,Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi Kedua, Cetakan
Pertama, (UPP AMP YKPN. Yogyakarta 1998),h.69. 64 Santoso, Rudy, Tri,Prinsip Dasar Akunatnsi Perbankan (Yogyakarta : Andi Offset, 1995),h.73. 65 Wild, John J, K. R. Subramayam,; dan Halsey, Robert F,Financial Statement Analyisis. (Jakarta:
Salemba Empat, 2005), h.76-97.
46
TA : total aktiva
c. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan bisa diukur dengan menggunakan total aktiva,
penjualan atau modal dari perusahaan tersebut. Ukuran perusahaan dalam
penelitian ini menggunakan proksi total aktiva.
d. Umur Perusahaan
Umur perusahaan dalam penelitian ini tanggal perusahaan terdaftar atau
listed di bursa efek indonesia
e. Konsentrasi Kepemilikan Pihak Luar Perusahaan
Konsentrasi kepemilikan pihak luar dalam penelitian ini diukur dengan
prosentase kepemilikan saham terbesar yang dimiliki oleh pihak luar perusahaan
(kartikasari dan luluk, 2010)66
E. Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif dalam penelitian pada dasarnya merupakan proses
transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan
diinterpretasikan. Tabulasi menyajikan ringkasan pengaturan dan penyusunan data
dalam bentuk numeric dan grafik. Ukuran yang digunakan dalam deskripsi data
pada penelitian ini antara lain berupa : frekeunsi, tendensi sentral
66
Kartikasari, Lisa dan Luluk M. Ifada,“Analisis Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan
Keuangan Perusahaan Go Publik di Pasar Modal : Bukti Empiris dari BEI”,Jurnal Riset Akuntansi Indonesia,
Vol 10, no 1 (Januari, 2010): h.43-54.
47
(mean,median,modus) disperse (standar deviasi, varian), dan koefisien korelasi
antar variabel penelitian.
2. Uji Hipotesis
a. Analisi Regresi Logistik
Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah regresi
logistik (logistic regression). Regresi logistik digunakan dalam penelitian ini
karena variabel dependennya bersifat kategorikal (nominal atau non metrik) dan
variabel independennya kombinasi antara metrik dan non metrik (imam ghozali,
2002)67
. Dalam teknik analisis ini tidak melakukan uji nomalitas data karena
menurut imam ghozali (2002)68
logistic regression tidak melakukan uji normalitas
pada variabel bebasnya. Asumsi multivariate normal distribution tidak dapat
dipenuhi karena variabelnya merupakan campuran antara kontinyu (metric) dan
kategorikal (non metric).
Menurut Mudrajat Kuncoro (2001)69
regresi logistik tidak memiliki asumsi
normalitas atas variable bebas yang digunakan dalam model, artinya variabel
penjelasnya tidak harus memiliki distribusi normal. Linear maupun varian yang
sama dalam setiap group. Dalam penelitian ini, variabel terikatnya merupakan
variabel dummy sedangkan variabel bebasnya adalah campuran, maka model
analisisnya adalah sebagai berikut :
67 Ghazali Imam Prof.Dr,Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS (Semarang : BP
UNDIP, 2001),h. 26. 68 Ghazali Imam Prof.Dr,Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS (Semarang : BP
UNDIP, 2001),h. 26. 69 Kuncoro Mudrajad, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi (Jogjakarta: Erlangga (2003),h.93.
48
𝑖
𝑎 𝑏 𝐷𝐸𝑅 𝑏 𝑅 𝑏 𝐸 𝑏 𝐸 𝑏 𝑒
Keterangan :
In (TL/1-TL)
TL = profitabilitas bahwa perusahaan melaporkan laporan keuangan tepat pada
waktunya
1-TL = profitabilitas bahwa perusahaan melaporkan laporan keuangan secara
tidak tepat waktu
Dimana = jika perusahaan menyampaikan pelaporan tepat waktu = 1 jika
perusahaan menyampaikan pelaporan tidak tepat waktu = 0
A = konstanta
DER = leverage keuangan (debt to equity ratio)
ROA = profitabilitas (return on asset)
SIZE = ukuran perusahaan
AGE = umur perusahaan
OUT = kepemilikan pihak luar perusahaan (outsider ownership concertration)
e = error
langkah – langkah analisis:
49
1. Menilai kelayakan model regresi : dasar pengambilan keputusan adalah
jika nilai signifikan dari hosner and lemeshow test sama dengan atau
kurang dari 0,05, maka hipotesa nol ditolak yang berarti ada perbedaan
signifikansi antara model yang diprediksi dengan nilai observasinya
sehingga godness fit model tidak baik karena model tidak dapat
memprediksi nilai observasinya. Sebaliknya jika nilai signifikansi dari
hosner dan lemeshow test lebih besar dari 0,05, maka hipotesa nol tidak
dapat ditolak yang berarti tidak ada perbedaan signifikan antara model
yang perbedaan signifikan antara model yang diprediksikan dengan nilai
observasinya sehingga model dapat diterima karena model mampu
memprediksikan nilai observasinya.
2. Menilai keseluruhan model (overall model fit) : dari angka -2 log
likehood, dimana pada awal (block number =0) angka -2 LL harus turun
pada Block number =1. Penurunan ini dimana likehood pada regresi lebih
baik
3. Menguji koefisien regresi : dengan uji t untuk melihat tingkkat signifikansi
secara statistik yaitu <0,05 atau >0,05.
b. Uji koefisien determinasi ( )
Koefisien determinasi ( intinya digunakan untuk mengetahui seberapa
besar variabilias variabel – variabel indenpenden maupun memperjelas
variabilitas variabel dependen. Koefisien determinasi pada regresi logistic dapat
dilihat pada nilai Nagelkerker Square. Nilai Nigelkerke R Square dapat
diinprestasikan seperti nilai R square pada regresi berganda. Adjusted berarti
50
sudah disesuaikan dengan derajat bebas dari masing – masing jumlah kuadrat
yang tercakup di dalam perhitungan Adjusted . Untuk membandingkan dua
maka hharus memperhitungkan banyaknya variabel X yang ada dalam model. Hal
ini dapat dilakukan menggunakan Adjusted yaitu:
𝑢 𝑡𝑒
Pada penelitian ini goodnessof fit digunakan untuk mengetahui ukuran
ketepatan model yang dipakai, yang dinyatakan dengan beberapa persen variabel
tidak bebas dijelaskan oleh variabel bebas yang dimasukkan dalam model logit.
Sedangkan rumus untuk goodness of fit yang berdasarkan likehood function ini
adalah sebagai berikut :
𝑅
Dimana :
Lo : nilai maksimum likehood function (fungsi profitabilitas) jika semua
koefisien (β) kecuali intersep (α) benilai 0.
Lt : nilai dari likehood function untuk semua paarameter (α dan β) di dalam
model.
c. Uji t- Statistik (Uji Parsial)
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan alat uji yaitu uji t.
Pengujian ini digunakan untuk melihat pengaruh dari masing – masing variabel
secara individu terhadap variabel tidak bebas. Untuk melihat nilai signifikansi
51
masing – masing parameter yang diestimasi, maka digunakan t –test dengan
rumus :
𝑡 𝑡𝑒 𝑡
Dimana :
β = koefisien regresi
β standar error atas koefisien regresi variabel
Dengan kriteria pengujian :
1. Jika 𝑡 𝑡 maka hipotesis diterima
2. Jika 𝑡 𝑡 maka hipotesis ditolak
Dengan tingkat kepercayaan (α) untuk pengujian hipotesis adalah 95% atau α =
0,05 maka :
1. Jika nilai signifikansi α 0,05 dan koefisien regresi (beta) positif. Maka
sampai diterima.
2. Jika nilai signifikansi α 0,05 dan koefisien regresi (beta) negatif , maka
sampai ditolak.
3. Jika nilai signifikansi α 0,05 walaupun koefisien regresi (beta) positif
atau negatif maka sampai ditolak.
52
F. Hubungan Antar Variabel
a. Hubungan Leverage Dengan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan
Keuangan
Leverage mengacu pada seberapa jauh suatu perusahaan bergantung pada
kreditor dalam membiayai aktiva perusahaan. Weston dan Copelan (1995)70
menyatakan bahwa rasio leverage mengukur tingkat aktiva perusahaan yang telah
dibiayai oleh penggunaan hutang. Leverage keuangan dapat diartikan sebagai
penggunaan asset dan sumber dana (source of fund) oleh perusahaan yang
memiliki biaya tetap dengan maksud meningkatkan keuntungan potensial
pemegang saham.
Suatu perusahaan yang memiliki leverage keuangan yang tinggi berarti
memiliki banyak hutang pada pihak luar. Ini berarti perusahaaan tersebut
memiliki risiko keuangan yang tinggi karena mengalami kesulitan keuangan
(financial distress) akibat hutang yang tinggi. Penelitian Schwartz Dan Soo
(1996)71
menunjukan bahwa perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan
cenderung tidak tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya
dibanding perusahaan yang tidak mengalami kesulitan keuangan. Kesulitan
keuangan juga merupakan berita buruk (bad news) sehingga perusahaan dengan
kondisi seperti ini cenderung tidak tepat waktu dalam pelaporan keuangannya.
70
Ukago Kristianus,“Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan Bukti Empiris Emiten di Bursa Efek Jakarta”,(Tesis. Jurusan Sains Akuntansi. Fakultas Ekonomi.
Universitas Diponegoro, 2004), h. 24. 71
Kadir Abdul, “faktor – faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporang keuangan
studi empiris pada perusahaan manufaktur di bursa efek jakarta”,Jakarta : STIE Indonesia. Volume 12 , no.1
(April 2011): h.2.
53
Hasil dari penelitian Hilmi dan Ali (2008) dan Ukago (2004)72
menyatakan bahwa leverage berpengaruh signifikan negatif terhadap ketepatan
waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan. Dalam penelitian Ainum
Naim (1998)73
Dan Respati (2001)74
keduanya dalam penelitiannya menemukan
bukti empiris bahwa debt to equity atau financial leverage tidak signifikan
berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan.
Leverage merupakan alat untuk mengukur seberapa besar perusahaan
tergantung pada kreditur dalam membiayai aktivitas perusahaan semakin tinggi
leverage suatu perusahaan maka mencerminkan seberapa besar resiko keuangan
perusahaan. Tingginya resiko keuangan karena ada kemungkinan bahwa
perusahaan tidak dapat melunasi kewajibannya. Keadaan ini dapat menyebabkan
perusahaan tidak tepat waktu dalam menyampaikan pelaporan keuangannya.
Berdasarkan latar belakang dan teori yang telah dikemukakan, maka
penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut :
b. Hubungan Profitabilitas Dengan Ketepatan Waktu Penyampaian
Laporan Keuangan
Profitability menunjukan keberhasilan perusahaan di dalam menghasilkan
keuntungan, sehingga dapat dikatakan bahwa profit merupakan berita baik (good
72 Ukago Kristianus,“Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan Bukti Empiris Emiten di Bursa Efek Jakarta”,(Tesis. Jurusan Sains Akuntansi. Fakultas Ekonomi.
Universitas Diponegoro, 2004), h. 25. 73 Na’im Ainun. “Timeliness of annual financial statement submission: preliminary empirical
evidence from indonesia”,Jurnal universitas gajah mada (1998): h.50. 74 Dwi Astuti Christina,“Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan”,Jurnal informasi, perpajakan, akutansi dan keuangan publik. Universitas trisakti.Vol.2,no.1
(Januari, 2007): h.30.
54
news) perusahaan sehingga perusahaan tidak akan menunda penyampaian
informasi yang berisi berita baik. Oleh karena itu, perusahaan yang mampu
menghassilkan profit cenderung lebih tepat waktu dalam penyampaian laporan
keuangannya dibandingkan dengan perusahaan yang mengalami kerugian.
Penelitian mengenai hubungan profitability terhadapa ketepatan waktu
yang dilakukan oleh Dyer dan McHugh (1975)75
menemukan bukti empiris bahwa
profitability tidak secara signifikan mempengaruhi keterlambatan pelaporan
keuangan (profit) untuk menyampaikan laporan keuangannya secara tepat waktu
atau perusahaan yang mengalami kerugian akan melaporkan terlambat.
Givoly dan palmon (1982) dalam Ukago (2004)76
menyebutkan bahwa
ketepatan waktu dan keterlambatan pengumuman laba tahunan dipengaruhi oleh
isi laporan keuangan, jika pengumuman laba berisi berita baik mungkin akan
cenderung dilaporkan tepat waktu, sedangkan jika pengumuman laba berisi berita
buruk pihak manajemen akan terlambat untuk menyampaikan laporan keuangan.
Hasil dari penelitian dari Owusu dan Ansah (2000), Catrinasari (2006),
hilmi dan Ali (2008) dan Kartikasari dan Luluk (2010) menemukan bukti empiris
bahwa profitabilitas bahwa profitabilitas secara signifikan mempengaruhi
ketepatan pelaporan keuangan. Sehingga ada kecendrungan bagi perusahaan yang
75 Dwi Astuti Christina,“Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan”,Jurnal Informasi, Perpajakan, Akutansi Dan Keuangan Publik. Universitas Trisakti..Vol.2,no.1
(Januari, 2007): h.27-42. 76 Ukago Kristianus,“Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan Bukti Empiris Emiten di Bursa Efek Jakarta”,(Tesis Jurusan Sains Akuntansi, Fakultas Ekonomi.
Universitas Diponegoro, 2004), h.31.
55
mengalami keuntungan untuk menyampaikan laporan keuangannnya secara tepat
waktu.
Berdasarkan latar belakang dan teori yang telah dikemukakan sebelumnya,
maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut :
c. Hubungan Ukuran Perusahaan Dengan Ketepatan Waktu Penyampaian
Laporan Keuangan
Menurut Dyer dan McHugh (1975) dalam Ukago (2004)77
perusahaan
besar lebih konsisten untuk tepat waktu dibandingkan perusahaan kecil dalam
menginformasikan laporan keuangannya, karena disorot oleh masyarakat. Ukuran
perusahaan dapat dinilai dari beberapa segi. Besar kecilnya ukuran perusahaan
dapat didasarkan pada total nilai aktiva, total penjualan, kapitalisasi pasar, jumlah
tenaga kerja dan sebagainya.
Penelitian lain mengenai ukuran perusahaan dan pengaruhnya terhadap
ketepatan pelaporan keuangan dilakukan pula oleh Naim (1999)78
. Hasil
penelitian memperoleh bukti empiris bahwa ukuran perusahaan (diproksi sengan
total asset dan total penjualan ) tidak signifikan mempengaruhi ketepatan waktu
pelaporan keuangan. Selain itu ditemukan bukti empiris mengenai hubungan
keterlambatan dan ukruan perusahaan dalah positif walaupun hasilnya tidak
77Ukago Kristianus,“Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan Bukti Empiris Emiten di Bursa Efek Jakarta”,(Tesis Jurusan Sains Akuntansi, Fakultas Ekonomi.
Universitas Diponegoro, 2004), h. 42. 78 Dwi Astuti Christina,“Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan”,Jurnal Informasi, Perpajakan, Akutansi Dan Keuangan Publik. Universitas trisakti.Vol.2,no. 1
(Januari, 2007): h.27-42.
56
signifikan. Namun Owusu dan Ansah (2000) dalam Saleh (2004)79
, menemukan
bahwa ukuran perusahaan merupakan prediktor signifikan dari ketepatan waktu
pelaporan keuangan. Menurut Respati (2004)80
menemukan bahwa ukuran
perusahaan tidak signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Berdasarkan latar belakang dan teori yang telah dikemukakan sebelumnya,
maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut :
d. Hubungan Umur Perusahaan Dengan Ketepatan Waktu Penyampaian
Laporan Keuangan
Umur perusahaan menunjukan kredibilitas maupun reputasi perusahaan
dimata masyarakat. Jika perusahaan telah lama berdiri biasanya dianggap
memiliki kinerja yang baik sehingga menimbulkan kepercayaan masyarakat.
Perusahaan yang telah lama berdiri, secara langsung membuktikan bahwa
perusahaan mampu bertahan dan meraih laba dalam berbagai kondisi ekonomi.
Selain itu pula, menunjukan bagaimana perusahaan yang dapat mempertahankan
reputasi maupun posisi dalam industri dalam suatu persaingan yang semakin
ketat.
Menurut kaplan dan Norton (1996) dalam Rachmad Saleh (2004)81
berdasarkan keterkaitan dengan tujuan keuangan dalam siklus hidup perusahaan
secara eksplisit bahwa tujuan jangka panjang perusahaan adalah untuk
79 Saleh Rahmad, “Studi Empiris Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Manufaktur di
Bursa Efek Jakarta”. (Tesis Fakultas Ekonomi, Universitas diponegoro, 2004),h.39. 80 Dwi Astuti Christina,“Faktor – Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan”,Jurnal Informasi, Perpajakan, Akutansi dan Keuangan Publik. Universitas trisakti.Vol.2,no.1
(Januari, 2007),h.27-42. 81 Saleh Rahmad. “Studi Empiris Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Manufaktur di
Bursa Efek Jakarta”. (Tesis Fakultas Ekonomi, Universitas diponegoro, 2004),h.41.
57
menghasilkan keuntungan finansial kepada investor dan meningkatkan kinerja
perusahaan. Maka capability sistem informasi yang dapat menyedia informasi
yang tepat waktu dalam prespektif pembelajaran dan pertumbuhan suatu
perusahaan.
Menurut Kartikasari dan Luluk (2010)82
menemukan bahwa umur
perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu dalam pelaporan keuangan
perusahaan go public yang terdaftar di BEI.
Owusu dan Ansah (2000) dan Ukago (2004)83
menyatakan ketika sebuah
perusahaan berkembang menyebabkan penundaan laporan keuangan yang luar
biasa yang dapat diminimalisasi. Pernyataan ini menunjukan bahwa perusahaan
berumur lebih tua, memiliki pengalaman yang lebih banyak dalam
mempublikasikan laporan keuangannya. Perusahaan yang memiliki pengalaman
lebih banyak akan lebih menyadari mengenai pentingnya ketepatan waktu
pelaporan keuangan suatu perusahaan.
Berdasarkan latar belakang dan teori yang telah dikemukakan sebelumnya,
maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut :
e. Hubungan Konsentrasi Kepemilikan Pihak Luar Perusahaan Dengan
Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan
82 Kartikasari, Lisa dan Luluk M. Ifada,“Analisis Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan
Keuangan Perusahaan Go Publik di Pasar Modal : Bukti Empiris dari BEI”,Jurnal Riset Akuntansi Indonesia,
Vol 10, no. 1 (Januari 2010): h. 43-54. 83 Ukago Kristianus,“Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan Bukti Empiris Emiten di Bursa Efek Jakarta”,(Tesis Jurusan Sains Akuntansi, Fakultas Ekonomi.
Universitas Diponegoro, 2004), h. 21.
58
Kepemilikan perusahaan dari pihak luar mempunyai kekuatan lebih besar
untuk menekan manajemen perusahaan dalam menyajikan laporan keuangan
secara tepat waktu. Pihak luar membutuhkan informasi finansial berupa laporan
keuangan yang disampaikan secara tepat waktu untuk pengambilan keputusan
investasi mereka. Karena itu kepemilikan pihak luar oleh perusahaan dirasakan
memiliki pengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Menurut
Ukago (2004)84
pemilik perusahaan dari pihak luar dianggap berbeda dari pihak
dalam, dimana kecil kemungkinan pemilik dari pihak luar untuk terlibat dalam
urusan bisnis sehari – hari.
Menurut Respati (2001)85
dengan adanya konssentrasi kepemilikan pihak
luar maka pihak manajemen akan lebih mendapat tekanan dari pihak luar atau
shareholder uuntuk lebih tepat waktu. Bukti empiris menunjukan bahwa
konsentrasi kepemilikan pihak luar secara signifikan berpengaruh terhadap
ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Upaya manajemen untuk menunjukan kinerja baik adalah dengan
menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja perusahaan dan posisi
perubahan keuangan perusahaan bagi pemilik perusahaan dari pihak luar. Pemilik
perusahaan dari pihak luar mempunyai kekuatan yang besar untuk menekan
manajemen dalam menyajikan informasi secara tepat waktu, karena ketepatan
84 Ukago Kristianus,“Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan Bukti Empiris Emiten di Bursa Efek Jakarta”,(Tesis Jurusan Sains Akuntansi, Fakultas Ekonomi.
Universitas Diponegoro, 2004), h.48. 85 Dwi Astuti Christina,“Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan”,Jurnal Informasi, Perpajakan, Akutansi dan Keuangan Publik. Universitas Trisakti.Vol.2,no.1
(Januari, 2007): h.27-42.
59
waktu pelaporan keuangan akan mempengaruhi pengambilan keputusan
ekonomi.
Berdasarkan latar belakang dan teori yang telah dikemukankan
sebelumnya, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:
G. Hipotesis
H1 : leverage berpengaruh signifikan negatif terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan.
H2 : profitabilitas berpengaruh signifikanpositif terhadap ketepatan
waktu penyampaian laporan keuangan.
H3 : Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan positif terhadap
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
H4 : Umur Perusahaan berpengaruh signifikan positif terhadap
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
H5 : konsentrasi kepemilikan perusahaan oleh pihak luar berpengaruh
signifikan positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
60
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian
1. Sejarah Pasar Modal Syariah
Sejarah pasar modal syariah di Indonesia dimulai dengan diterbitkannya
Reksa Dadana Syariah tanggaoleh PT. Danareksa Investment management pada 3
juli 1997. Selanjutnya, Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta)
bekerjasama dengan PT. Danareksa Investment Management meluncurkan
Jakarta Islamic Index pada pada tanggal 3 juli 2000 yang bertujuan untuk
memandu investor yang ingin meninvestasikan dananya secara syariah. Dengan
hadirnya indeks tersebut, maka para pemodal telah disediakan saham-saham yang
dapat dijadikan sarana berinvestasi sesuai dengan prinsip syariah.
Pada tanggal 18 April 2001, untuk pertama kali dewan syariah nasional
majelis ulama indonesia (DSN-MUI) mengeluarkan fatwa berkaitan langsung
dengan pasar modal, yaitu fatwa Nomor 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang pedoman
pelaksanaan investasi untuk reksadana syariah. Selanjutnya, instrumen investasi
syariah di pasar modal terus bertambah dengan kehadiran Obligasi syariah PT.
Indosat Tbk pada awal september 2002. Instrumen ini merupakan obligasi syariah
pertama dan akad yang digunakan adalah akad mudharabah.
Sejarah pasar modal syariah juga dapat ditelusuri dari perkembangan
institusional yang terlibat dalam pengaturan pasar modal syariah tersebut.
61
Perkembangan tersebut dimulai dari MoU antara Bapepam dan DSN-MUI pada
tanggal 14 Maret 2003. MoU menunjukan adanya kesepahaman antara Bapepam
dan DSN-MUI untuk mengembangkan pasar modal berbasis syariah di Indonesia.
Dari sisi kelembagaan Bapepam –LK, perkembangan pasar modal syariah
ditandai dengan pembentukan tim pengembangan pasar modal syariah pada tahun
2003. Selanjtunya, pada tahun 2004 pengembangan pasar modal syariah masuk
dalam struktur organisasi Bapepam dan LK, dan dilaksanaan oleh unit setingkat
eselon IV yang secara khususs mempunyai tugas dan fungsi mengembangkan
pasar syariah. Sejalan dengan perkembangan industri yang ada, pada tahun 2006
unit eselon IV yang ada sebelumnya ditingkatkan menjadi unit setingkat eselon
III.
Pada tanggal 23 November 2006, bapepam-LK menerbitkan paket
peraturan bapepam dan lk terkait pasar modal syariah. Paket peraturan tersebut
yaitu peraturan bapepam dan LK nomor IX.A13 tentang penerbitan Efek syariah
dan NomorI.A.14 tentang akad-akad yang digunakan dalam penerbitan efek
syariah di pasar modal. Selanjutnya, pada tanggal 31 Agustus 2007 bapepam-Lk
menerbitkan peraturan Bapepam dan LK nomor II.K.1 tentang kriteria dan
penerbitan Daftar Efek Syariah dan diikuti dengan peluncuran Efek Syariah
pertama kali oleh Bapepam dan LK pada tanggal 12 September 2007.
Perkembangan pasar modal syariah mencapai tonggak sejarah baru dengan
disahkannya UU nomor 19 tahun 2008 tentang surat berharga syariah negara
(SBSN) pada tanggal 7 mei 2008, undang-undang ini diperlukan sebagai landasan
62
hukum untuk penerbitan surat berharga syariah negara atau sukuk negara. Pada
tanggal 26 Agustus 2008 untuk pertama kalimya pemerintah indonesia
menerbitkan SBSN seri IFR0001 dan IFR0002.
Pada tanggal 30 juni 2009, bapepam-LK telah melakukan penyempurnaan
terhadap peraturan bapepam-LK Nomor IX.A.13 tentang penerbitan Efek Syariah
dan II.K.1 tentang kriteria dan penerbitan daftar efek syariah.86
B. Deskriptif Data
1. Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Yang Terdaftar
dalam Daftar Efek Syariah Periode2010 – 2013
Informasi laporan keuangan tidak bersifat relevan jika tidak disampaikan
dengan tepat waktu yaitu harus tesedia bagi pengambilan keputusan sebelum
informasi tersebut kehilangan kemampuannya untuk mempengaruhi keputusan.
Ketepatan waktu tidak menjamin relevansi informasi tetapi relevansi akan
mustahil jika tidak tepat waktu. Oleh karena itu ketepatan waktu adalah batasan
penting pada publikasi laporan keuangan. Ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan menyiratkan bahwa informasi yang disampaikan bermanfaat. Dalam
penelitian ini ketepatan waktu pelaporan keuangan diukur dengan variabel
dummy.
Pada tabel berikut ini dapat dilihat bagaimana tingat ketepatan waktu
perusahaan yang terdaftar dalam Daftar Efek Syariah Periode 2010 – 2013.
86Sejarah berdiri pasar modal syariah diakses pada tanggal 25 Maret
2015http://www.ojk.go.id/sharia-capital-id
63
Tabel. 3
Ketepatan Waktu Perusahaan yang Terdaftar dalam Daftar Efek Syariah
Periode2010 - 2013
Kriteria Tahun Penelitian
2010 2011 2012 2013
Tidak Tepat Waktu 9,8% 11,9% 7,7% 4,3%
Tepat Waktu 90,2% 88,1% 92,3% 95,1%
Jumlah 100% 100% 100% 100%
Sumber : Data diolah dariwww.idx.co.id
Pada tahun 2010 terdapat 9,8% perusahaan menyampaikan laporan
keuangannya secara tidak tepat waktu dan sebanyak 90,2% perusahaan
menyampaikan laporan tepat waktu. Terjadi penurunan pada tahun 2011 dimana,
perusahaan yang menyampaikan laporan keuangan dengan tepat waktu yaitu
88,1%. Kemudian yang tidak tepat waktu 11,9%. Namun terjadi kenaikan yang
lebih baik pada pada tahun 2012 dan 2013 yaitu 92,3% dan 95,1% perusahaan
yang menyampaikan laporan tepat waktu dan hanya 7,7% dan 4,3% perusahaan
menyampaikan laporan tidak tepat waktu. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat
pada lampiran 1.
2. Leverage Perusahaan Yang Terdaftar dalam Daftar Efek Syariah
Periode2010 – 2013
Tingginya leverage tingginya resiko keuangan perusahaan. resiko
keuangan perusahaan yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan mengalami
kesulitan keuangan. Kesulitan keuangan merupakan berita buruk yang akan
mempengaruhi kondisi perusahaan dimata masyarakat. Pada penelitian ini
leverage diukur menggunakan debt to equity ratio perhitungannya yaitu:
Debt to equity ratio =
64
Pada tabel berikut ini disajikan tingkat debt to equity ratio pada
perusahaan yang terdaftar dalam Daftar Efek Syariah Periode2010 – 2013.
Tabel. 4
Data Perusahaan Yang Terdafatr dalam Daftar Efek Syariah Periode2010 –
2013
Berdasarkan Leverage (DER)
Kriteria Tahun Penelitian
2010 2011 2012 2013
Minimal 0,00 0,00 0,01 0,00
Maksimal 9,04 16,45 6,57 4,73
Rata-Rata 0,96 1,00 0,90 0,91
Jumlah 143 143 143 143
Sumber : Laporan Keuangan Emiten
Berdasarkan tabel 4 di atas terlihat bahwa DER yang dimiliki perusahaan
dari tahun ketahun mengalami peningkatan dan penurunan. Perusahaan yang
memiliki nilai DER paling tinggi adalah PT. Island Concept Indonesia Tbk
dengan tingkat DER sebesar 9,04. DER positif menunjukan bahwa ekuitas
perusahaan tersebut bernilai positif yang berarti bahwa modal sendiri lebih besar
daripada hutang sedangkan yang terendah adalah PT Inti Agri Resources sebesar
0,00. Pada tahun ini rata – rata tingkat DER perusahaan di Indonesia adalah 0,96.
Tahun 2011 terjadi kenaikan tingkat DER yang cukup tinggi dimana
perusahaan yang memiliki nilai DER paling tinggi adalah PT Kokoh Inti Arebama
Tbk dengan tingkat DER sebesar 16,45. Sedangkan yang terendah adalah PT Inti
Agri Resources sebesar 0,00. Pada tahun ini rata – rata tingkat DER di Indonesia
adalah 1,00. Tahun 2012 perusahaan yang memiliki nilai DER yang paling tinggi
adalah PT Humpus Intermoda Transportasi Tbk dengan tingkat DER sebesar 6,57,
sedangkan yang terendah adalah PT Kertas Basuki Rahmat Indonesia Tbk sebesar
0,01. Pada tahun ini rata – rata tingkat DER perusahaan di Indonesia adalah 0,90.
65
Dan kemudian pada tahun 2013 dimana perusahaan yang memiliki nilai
DER paling tinggi adalah PT FKS Multi Agro Tbk sebesar 4,73, sedangkan yang
terendah adalah PT Dyviacom Intrabumi Tbk sebesar 0,00. Pada tahun ini rata –
rata tingkat DER perusahaan di Indonesia adalah sebesar 0,91. Untuk lebih jelas
dapat dilihat pada lampiran 2.
3. Profitabilitas Perusahaan Yang Terdaftardalam Daftar Efek Syariah
Periode2010 – 2013
Profitability menunjukan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba pada masa mendatang dan laba merupakan informasi penting bagi investor
sebagai pertimbangan dalam menanamkan modalnya. Profitabilitas merupakan
salah satu indikator keberhasilan perusahaan untuk dapat menghasilkan laba
sehingga semakin tinggi profitabilitas maka semakin tinggi kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba bagi perusahaannya. Pada penelitian ini
profitabilitas diukur dengan menggunakan return on investmen yang menunjukan
kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan.
Persentase ROA yang dihasilkan dalam satu pengukuran menunjukan
bahwa setiap RP.1 aktiva mampu menghasilkan laba bersih setelah pajak sebesar
Rp X. Pada tael berikut ini disajikan ringkasan profitabilitas perusahaan.
Tabel . 5
Data Perusahaan dalam Daftar Efek Syariah Periode2010 – 2013
Berdasarkan Profitabilitas
Kriteria Tahun Penelitian
66
2010 2011 2012 2013
Minimal 0,00 0,00 0,00 0,00
Maksimal 3,15 0,46 0,58 2,65
Rata-Rata 0,11 0,08 0,08 0,09
Jumlah 143 143 143 143
Sumber : Laporan Keuangan Emiten
Dari tabel 5 di atas dapat disimpulkan bahwa profitabilitas perusahaan
mengalami peningkatan dan penurunan. Pada tahun 2010, rata –rata tingkat ROA
dalah 0,11. Perusahaan yang memilki tingkat ROA paling tinggi adalah PT
Resource Alam Indonesia Tbk yaitu sebesar 3,15, sedangkan ada beberapa
perusahaan yang memiliki tingkat ROA terendah diantaranya PT Wicaksana
Overseas International Tbk, PT AGIS Tbk, PT Pembangunan Graha Lestari Indah
Tbk, PT Mas Murni Indonesia Tbk, PT Evergreen Invesco Tbk, PT Akbar Indo
Makmur Stimec Tbk, PT Suryamas Dutamakmur Tbk, PT Langgeng Makmur
Industri Tbk, PT Ever Shine Tbk dan PT Garda Tujuh Buana Tbk sebesar 0,00.
Nilai ROA sebesar 3,15 berarti bahwa perusahaan tersebut memiliki profitabilitas
sebesar 3,15% dari total aset yang mereka miliki. Nilai ROA yang negatif berarti
perusahaan memiliki mengalami kerugian.untuk lebih lengkapnya dapat dilihat
pada lampiran 3.
Pada tahun 2011, rata – rata tingkat ROA adalah 0,08. Perusahaan yang
memiliki tingkat ROA paling tinggi adalah PT Resource Alam Indonesia Tbk
yaitu sebesar 0,46, sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat ROA terendah
beberapa diantaranya adalah PT Tri Polyta Indonesia Tbk, PT Kedaung Indah
Can Tbk, PT Indoexchange Tbk, PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk, PT Centrin
Online Tbk, PT Evergreen Invesco Tbk, PT Hotel Mandarine Regency Tbk, PT
67
Indonesia Paradise Property Tbk dan PT Mas Murni Indonesia Tbk yaitu sebesar
0,00. Tahun 2012, rata – rata tingkat ROA adalah 0,08. Perusahaan yang memiliki
tingkat ROA paling tinggi adalah PT Garda Tujuh Buana Tbk yaitu sebesar 0,58,
sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat ROA terendah diantaranya PT
Sierad Produce Tbk, PT Muiltistrada Arah Sarana Tbk, PT Nusantara Inti Corpora
Tbk, PT Langgeng Makmur Industri Tbk, PT Citra Kebun Raya Agri Tbk, PT
Humpus Intermoda Transportasi Tbk, PT Evergreen Invesco Tbk, PT Mas Murni
Indonesia Tbk dan PT AGIS Tbk yaitu sebesar 0,00.
Dan pada tahun 2013, rata – rata tingkat ROA adalah 0,09. Perusahaan
yang memiliki tingkat ROA paling tinggi adalah PT Sierad Produce Tbk yaitu
sebesar 2,65, sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat terendah diantaranya
PT Perdana Karya Perkasa Tbk, PT Pelat Timah Nusantara Tbk, PT Tri Polyta
Indonesia Tbk, PT Muiltistrada Arah Sarana Tbk, PT Nusantara Inti Corpora Tbk,
PT Citra Kebun Raya Agri Tbk, PT Global Mediacom Tbk, PT Evergreen Invesco
Tbk, PT Mas Murni Indonesia Tbk dan PT AGIS Tbk yaitu sebesar 0,00.
4. Ukuran Perusahaan Yang Terdaftar dalam Daftar Efek Syariah
Periode2010 – 2013
Ukuran perusahaan juga menunjukan seberapa besar informasi yang
terdapat di dalamnya, sekaligus mencerminkan kesadaran dari pihak manajemen
mengenai pentingnya informasi, baik bagi pihak eksternal perusahaan maupun
pihak internal perusahaan. semakin besar ukuran perusahaan, maka semakin
banyak pula informasi yang terkandung didalamnya. Pihak manajemen harus
68
mengolah informasi tersebut dengan baik untuk dilaporkan pada pihak yang
berkepentingan. Jika pihak manajemen tidak bersedia mengolah informasi
tersebut dengan baik, maka laporan keuangan yang dihasilkan tidak akan bisa
mencerminkan kondisi perusahaan. bahkan bisa saja laporan keuangan tersebut
akan terlihat dibuat secara sembarangan (asal jadi). Pada penelitian ini ukuran
perusahaan di proksi dengan total aset yang dimiliki perusahaan.
Pada tabel berikut ini disajikan klasifikasi perusahaan berdasarkan total
aktiva yang dimiliki perusahaan.
Tabel. 6
Klasifikasi Perusahaan Yang Terdaftar dalam Daftar Efek Syariah
Periode2010 -2013 Berdasarkan Ukuran Perusahaan
Kriteria Aset Tahun Penelitian
2010 % 2011 % 2012 % 2013 %
Rp.100.000.000.000 48 33,5 45 31,5 45 31,5 45 31,5
Rp. 100.000.000.000 – Rp.
500.000.000.000
34 23,8 35 24,5 39 27,3 35 24,5
>Rp. 500.000.000.000 61 42,7 63 44 59 41,2 63 44
Jumlah 143 100 143 100 143 100 143 100
Sumber : Laporan Keuangan Emiten
Berdasarkan tabel 6 diatas dapat dilihat bahwa perusahaan kecil yaitu
perusahaan yang memiliki total aset kurang dari Rp 100.000.000.000.00 pada
tahun 2010 adalah sebanyak 33,5% perusahaan atau 48 perusahaan. kemudian
pada tahun 2010 cenderung menurun menjadi 31,5%. Kemudian cenderung stabil,
dimana pada tahun 2012 dan 2013 masih sebesar 31,5% atau 45 perusahaan.
Perusahaan yang tergolong perusahaan menengah yaitu perusahaan yang
memiliki aset lebih dari Rp 100.000.000.000,00 sampai Rp 500.000.000.000,00
adalah sebanyak 23,8% pada tahun 2010 atau sebanyak 34 perusahaan dan
69
mengalami peningkatan walaupun tidak signifikan yaitu menjadi 24,5% pada
tahun 2011 atau sebanyak 35 perusahaan. pada tahun 2012 sebesar 27,3% atau
sebanyak 39 perusahaan dan kembali menurun pada tahun 2013 menjadi 24,5%
atau hanya 35 perusahaan.
Perusahaan yang tergolong perusahaan besar yaitu perusahaan memiliki
total aset lebih dari Rp 500.000.000.000,00 sebanyak 42,7% atau sebanyak 61
perusahaan pada tahun 2010, naik menjadi 44% atau sebanyak 63 perusahaan
ditahun 2011, dan mengali penurunan pada tahun 2012 yaitu sebanyak 41,2 atau
sebanyak 59 perusahaan, dan pada tahun2013 mengalami peningkatan walaupun
tidak signifikan menjadi 63 perusahaan atau 44%. Untuk lebih jelas nya dapat
dilihat pada lampiran 4.
5. Umur Perusahaan Yang Terdaftar dalam Daftar Efek Syariah
Periode2010 – 2013
Pada dasarnya perusahaan didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas/
panjang, tidak didirikan hanya untuk beberapa tahun saja. Umur perusahaan
merupakan hal yang dipertimbangkan investor dalam menanamkan modalnya,
karena umur perusahaan mencerminkan bahwa perusahaan tetap survive dan
menjadi bukti bahwa perusahaan mampu bersaing dan dapat mengambil
kesempatan bisnis yang ada dalam perekonomian. Ketika ssebuah perusahaan
berkembang dan para akuntannya belajar lebih banyak masalah pertumbuhan,
menyebabkan penundaan yang luar biasa dapat diminimalisasikan.
70
Pada tabel ini disajikan klasifikassi umur perusahaan berdasarkan tahun
listednya di Bursa Efek Indonesia
Tabel. 7
Klasifikasi Umur Perusahaan dalam Daftar Efek Syariah Periode2010 -2013
Kriteria Aset Tahun Penelitian
2010 % 2011 % 2012 % 2013 %
<10 Tahun 62 43,3 59 41,2 45 31,5 43 30
10 – 20 Tahun 68 47,6 57 39,9 63 44 58 40,6
>20 Tahun 13 9,1 27 18,9 35 24,5 42 29,4
Jumlah 143 100 143 100 143 100 143 100
Sumber : Laporan Keuangan Emiten
Pada tabel 7 diatas dapat dilihat bahwa 43,3% perusahaan sampel pada
tahun 2010 berumur kurang dari 10 tahun, pada tahun 2011 sedikit mengalami
penurunan yaitu menjadi 41,2% atau setara dengan 59 perusahaan. pada tahun
2012 mengalami penurunan yang signifikan menjadi 31,5% atau sebanyak 45
perusahaan dan 30% atau sebanyak 43 perusahaan pada tahun 2013. Sementara
perusahaan yang yang berumur lebih dari 10 sampai 20 tahun sangat
mendominasi yaitu sebesar 47,6% atau 68 perusahaan pada tahun 2010, kemudian
menurun menjadi 39,9% atau 57 perusahaan pada tahun 2011 dan menngkat
kembali pada tahun 2012 menjadi 44% atau sebanya 63 perusahaan dan pada
tahun 2013 menurun kembali menjadi 40,6% atau sebanyak 58 perusahaan.
adapun perusahaan yang berumur lebih dari 20 tahun relatif stabil mengalami
peningkatan setiap tahunnya yaitu sebesar 9,1% atau sebanyak 13 perusahaan
pada tahun 2010, sebesar 18,9% atau sebanyak 27 perusahaan pada tahun 2011,
sebesar 24,5% atau sebanyak 35 perusahaan pada tahun 2012 dan 29,4 atau
sebanyak 42 perusahaan pada tahun 2013. Untk lebih lengkapnya juga dapat
dilihat pada lampiran 5.
71
6. Konsentrasi Kepemilikan Pihak Luar Perusahaan Yang Terdaftar
dalam Daftar Efek Syariah Periode2010 – 2013
Strukutr kepemilikan perusahaan secara langsung akan menentukan besaar
kecilnya kekuasaan manajer relatif terhadap pemegang saham. Masalah struktur
kepentingan ini dapat menimbulkan konflik kepentingan antara manajer dengan
pemegang saham. Perusahaan yang dikendalikan oleh keluarga mempunyai
struktur yang menyebabkan berkurangnya konflik agensi antara pemegang saham
dan kreditur. Mereka menunjukan bahwa pemegang saham minoritas justru
diuntungkan dari adanya kepemilikan keluarga.
Semakin besar kepemilikan pihak luar atas sebuah perusahaan semakin
besar kekuatan dalam mempengaruhi perusahaan dalam pengambil keputusan.
Dalam penelitian ini konsentrasi kepemilikan pihak luar diukur berdasarkan
persentasi saham yang dimiliki pihak luar terhadap satu perusahaan. Pada tabel
berikut ini disajikan klasifikasi konsentrasi kepemilikan pihak luar terhadap
saham perusahaan.
Tabel. 8
Klasifikasi Kepemilikan Publik Saham Perusahaan dalam Daftar Efek
Syariah Periode2010 - 2013
Kriteria Aset Tahun Penelitian
2010 % 2011 % 2012 % 2013 %
<10 % 80 55,9 80 55,9 78 54,5 77 53,8
10 % - 50 % 39 27,3 38 26,6 39 27,3 41 28,7
>50 % 24 16,8 25 17,5 26 18,2 25 17,5
Jumlah 143 100 143 100 143 100 143 100
Sumber : Laporan Keuangan Emiten
Berdasarkan dari tabel 8 dapat dilihat bahwa pada tahun 2010 sebesar
55,9% perusahaan kurang dari 10% sahamnya dimilki oleh pihak luar. Pada tahun
72
2011 cenderung stabil 55,9% perusahaan atau sama dengan 80 perusahaan. pada
tahun 2012 mengalami penurunan 54,5% atau sebanyak 78 perusahaan dan pada
tahun 2013 sebesar 53,8% atau sebanyak 77 perusahaan . perusahaan yang
sahamnya dimiliki oleh pihak luar lebih dari 10% sampai 50% pada tahun 2010
adalah sebanyak 39 perusahaan atau 27,3%, kemudian menurun walaupun tidak
signifikan pada tahun 2011 menjadi 38 perusahaan atau sebesar 26,6%, dan
mengali peningkatan pada tahun 2012 sebanyak 39 perusahaan atau 27,3% dan 41
perusahaan atau 28,7% pada tahun 2013. Sementara itu perusahaan yang
sahamnya dimiliki oleh pihak luar besar dari 50% adalah sebanyak 16,8% pada
tahun 2010 atau sebanyak 24 perusahaan, kemudian sempat mengalami kenaikan
pada tahun 2011 menajdi 25 perusahaan atau 17,5% dan sebanyak 26 perusahaan
atau 18,2% pada tahun 2012, kemudian menurun kembali menjadi 17,5% pada
tahun 2013 atau sebanyak 25 perusahaan. untuk lebih lengkapnya dapat dilihat
pada lampiran 6.
C. Deskriptif Statistik
Statistik deskriptif dalam penelitian pada dasarnya merupakan proses
transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan
diinterpretasikan. Dalam penelitian ini ukuran dan deskriptif dari sampel terlihat
pada tabel berikut ini.
Tabel. 9
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
TIME 572 .00 1.00 .9143 .28011
73
DER 572 .00 16.45 .9469 1.19033
ROA 572 .00 3.15 .0957 .18912
SIZE 572 1.03E5 3.13E13 1.1047E12 2.80916E12
AGE 572 .00 36.00 13.3322 7.35167
OUT 572 .00 96.65 20.5764 26.42564
Valid N (listwise) 572
Sumber : Data Olahan SPSS 16 (2015)
Tabel 9 di atas menjelaskan secara deskriptif variabel dalam penelitian ini.
Variabel ketepatan waktu pelaporan keuangan (Y) perusahaan yang terdaftar di
pasar saham syariah tahun 2010 – 2013 sebanyak 572 buah data, statistik rata –
rata yang diperoleh adalah 0,9143 dengan standar deviasi 0,28011. Nilai tertinggi
(maksimum) adalah 1 (kategori tepat waktu) dan nilai terendah (minimu) adalah 0
(kategori tidak tepat waktu).
Variabel debt to equity to ratio memiliki rata – rata 0,94 dengan standar
deviasi 1,28. Debt to equity ratio teringgi (maksimum) 16,45 sedangkan debt to
equity ratio terendaha (minimum) adalah sebesar 0,00.
Variabel profitabilitas memiliki rata – rata 0,09% dengan standar deviasi
0,18%. Profitabilitas tertinggi (maksimum) adalah sebesar 3,15% sedangkann
profitabilitas terendah (minimum)adalah sebesar 0,00%.
Variabel ukuran perusahaan memilki rata – rata sebesar 1.104.700.000.000
dengan standar deviasi sebesar 2.809.160.000.000. nilai ukuran perusahaan
tertinggi (maksimum) adalah sebesar sebesar 31.300.362.430.266 sedangkan nilai
ukuran perusahaan terendah adalah 103054.
74
Variabel umur perusahaan memiliki rata – rata 13,33 tahun dengan standar
deviasi 7,35 tahun, umur perusahaan tertinggi (maksimum) adalah 36 tahun
sedangkan umur perusahaan terendah (minimum) adalah 0 tahun.
Variabel kepemilikan pihak luar perusahaan memilki rata – rata 20,57%
dengan standar deviasi 26,42%. Kepemilikan pihak luar tertinggi (maksimum)
adalah sebesar 96,65% sedangkan kepemilikan terendah (minimum) adalah
sebesar 0,00%.
D. Uji Hipotesis
1. Analisis Regresi Logistik
Pengujian hipotesis menggunakan model regresi logitik digunakan untuk
menguji pengaruh debt to equity ratio yang di proksi DER, profitabilitas yang
diproksi ROA, ukuran perusahaan yang diproksi dengan totat asset, umur
perusahaan yang diproksi tahun listed, kepemilikan pihak luar perusahaan yang
diproksi own presentase terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan
perusahaan. metode yang digunakan dalam penelitian ini regresi logistik adalah
metode enter dengan tingkat signifikansi (α) 5%.
Dalam analisis regresi logistik cukup dilihat variables in the equation,
pada kolom significant dibandingkan dengan tingkat kealphaan 0,05 (5%).
Apabila tingkat signifikansi <0,05, maka Ha diterima.
Tabel. 10
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
75
Step 1a DER -.148 .090 2.684 1 .101 .862
ROA 1.736 1.916 .821 1 .365 5.675
SIZE .000 .000 .129 1 .719 1.000
AGE .030 .022 1.854 1 .173 1.030
OUT .000 .006 .008 1 .927 .999
Constant 1.992 .347 33.053 1 .000 7.332
a. Variable(s) entered on step 1: DER, ROA, SIZE, AGE, OUT.
Sumber : data olahan SPSS 16 (2015)
Tabel 10 menunjukan hasil pengujian dengan regresi logistik pada tingkat
signifikasi 5 persen. Dari pengujian dengan regresi logistik diatas maka diperoleh
persamaan regresi logistik sebagai berikut:
Timeliness = 1,992 – 0,148X1 + 1,736X2 + 0,000X3 + 0,030X4 + 0,000X5
X1 = Leverage
X2 = Profitabilitas
X3 = Ukuran Perusahaan
X4 = Umur Perusahaan
X5 = Kepemilikan Pihak Luar Perusahaan
Angka yang dihasilkan dari pengujian tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1) Kostanta (α)
Nilai konstanta yang diperoleh sebesar 1,992. Hal ini berarti jika variabel
indenpenden (leverage, profitabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan,
kepemilikan pihak luar perusahaan) adalah tidak ada atau benilai nol, maka
kemungkinan ketepatan waktu pelaporan keuangan adalah sebesar 1,992
2) Koefeisien regresi (β)
76
Nilai koefisien regresi variabel leverage ( ) sebesar -0,148. Hal ini
menunjukan bahwa setiap peningkatan satuan leverage akan mengakibatkan
penurunan ketepatan waktu sebesar 0,148.
3) Koefisien regresi (β)
Nilai koefisien regresi variabel profitabilitas ( ) sebesar 1,736. Hal ini
menunjukan bahwa setiap peningkatan satu satuan profitabilitas akan
mengakibatkan kenaikan ketepatan waktu 1,736.
4) Koefisien regresi (β)
Nilai koefisien regresi variabel ukuran perusahaan ( ) sebesar 0,000. Hal
ini menunjukan bahwa setiap peningkatan satu satuan ukuran perusahaan akan
mengakibatkan kenaikan ketepatan waktu 0,000.
5) Koefisien regresi (β)
Nilai koefisien regresi variabel umur perusahaan ( sebesar 0,030. Hal
ini menunjukan bahwa setiap peningkatan satu satuan umur perusahaan akan
mengakibatkan kenaikan ketepatan waktu sebesar 0,030.
6) Koefisien regresi (β)
Nilai koefisien regresi variabel konsentrasi kepemilikan pihak luar
perusahaan ( ) sebesar 0,000. Hal ini menunjukan bahwasetiap peningkatan satu
satuan kepemilikan pihak luar perusahaan akan mengakibatkan peningkatan
ketepatan waktu sebesar 0,000.
a. Pengujian Model Fit Dan Keseluruhan Model (Overall Model Fit)
Menilai keseluruhan model (overallmodel fit) dengan melihat nilai log
likehood pda block number. Bila log likehood pada block number = 0 lebih besar
77
dari nilai log likehood pada black number = 1, maka dapat dikatakan model
regresi tersebut baik dan begitu juga sebaliknya jika log likehood pada block
number = 0 lebih kecil dari pada log likehood pada block number = 1. Maka
dapat dikatakan model regresi tersebut kurang baik.
Tabel. 11
Iteration Historya,b,c
Iteration -2 Log likelihood
Coefficients
Constant
Step 0 1 362.042 1.657
2 335.644 2.211
3 334.499 2.358
4 334.494 2.368
5 334.494 2.368
Sumber : data olahan SPSS 16 (2015)
Tabel. 12
Iteration Historya,b,c,d
Iteration -2 Log likelihood
Coefficients
Constant DER ROA SIZE AGE OUT
Step 1 1 359.094 1.580 -.071 .173 .000 .010 .000
2 330.343 2.009 -.125 .511 .000 .021 .000
3 328.341 2.033 -.144 1.134 .000 .029 .000
4 328.220 1.997 -.148 1.656 .000 .030 .000
5 328.218 1.992 -.148 1.735 .000 .030 .000
6 328.218 1.992 -.148 1.736 .000 .030 .000
Sumber : data olah SPSS 16 (2015)
Pada tabel 11 dan tabel 12 dapat diketahui bahwa nilai nilai log likehood
pada black number = 0 adalah 334.494 sedangkan nilai block number = 1 adalah
328,218 ini berarti terjadi penurunan sehingga model regresi tersebut baik
78
b. Menguji Kelayakan Model Regresi
Untuk menilai kelayakan model regresi dalam memprediksi digunakan uji
Chi Square Hosmer and Lemeshow. Jika nilai statistik Hosmer and lemeshow
Goodness of fit lebih besar daripada 0,05 maka hipotesis nol tidak dapat
ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai obversinya atau dapat
dikatakan model tanpa diterima karena sesuai dengan data observasinya.
Tabel. 13
Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square df Sig.
1 4.563 8 .803
Sumber : data olah SPSS 16 (2015)
Tabel 13 menunjukan hasl pengujian Hosmer and Lemeshow. Dengan
probabiltas sinifikasi menunjukan angka 0,803, nilai signifikasi yang diperoleh ini
lebih besar daipada 0,05 (5%), maka H0 tidak dapat ditolak (diterima). Hal ini
berarti model regresi layak untuk digunakan dalam analisis selanjutnya, karena
tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan
klasifikasi yang diamati. Atau dapat dikatakan bahwa model mampu memprefiksi
nilai observasinya.
c. Matrix Klasifikasi
Matrik klasifikasi akan menunjukan kekuatan prediksi dari model regresi
untuk memprediksi kemungkinan ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Tabel. 14
Classification Tablea
Observed Predicted
79
TIME Percentage
Correct tidak tepat waktu tepat waktu
Step 1 TIME tidak tepat waktu 0 49 .0
tepat waktu 0 523 100.0
Overall Percentage 91.4
a. The cut value is ,500
Dari tabel 14 diatas dapat dibaca bahwa menurut prediksi, perusahaan
yang menyampaikan laporan keuangan tepat waktu adalah 523. Dan observasi
menunjukan perusahaan yang menyampaikan laporan keuangan tepat waktu
adalah 523. Jadi ketepatan model ini adalah 523/523 atau 100%. Dan menurut
prediksi, perusahaan yang tidak menyampaikan laporan keuangannya tidak tepat
waktu adalah 49, dan observasi sesungguhnya menunjukan bahwa perusahaan
menyampaikan laporan keungannya tidak tepat waktu adalah 0. Jadi ketepatan
model ini adalah 0/49 atau 0,00%. Ketepatan prediksi keseluruhan model ini
adalah 91,4%.
2. Uji Koefisien Determinan ( )
Koefisien determinasi digunakan untukmengeahui seberapa besar
variabilitas variabel – variabel indenpenden mampu memperjelas variabilitas
variabel dependen. Koefisien determinasi pada regresi logistik dapat dilihat pada
nilai Nagelkerke R Square. Nilai Nagelkerke R Square dapat diinterprestasikan
seperti nilai R Square pada regresi berganda. Nilai ini didapat dengan cara
membagi nilai Cox & Snell R Square dengan nilai maksimumnya.
Tabel. 15
Model Summary
80
Step -2 Log likelihood
Cox & Snell R
Square
Nagelkerke R
Square
1 328.218a .011 .025
a. Estimation terminated at iteration number 6 because
parameter estimates changed by less than ,001.
Tabel 15 menunjukan nilai Nagelkerke R Square . dilihat dari hasil output
pengolahan data nilai R Square adalah sebesar 0,025 yang berarti variabilitas
variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel indenpenden adalah sebesar
2,5%, sisanya sebesar 97,5% dijelaskan oleh variabilitas variabel – variabel lain di
luar model penelitian. Atau secara bersama – sama variasi variabel debt to equity
ratio, profitabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan dan konsentrasi
kepemilikan pihak luar perusahaan dapat menjelaskan variasi variabel ketepatan
waktu pelaporan keuangan sebesar 2,5%.
3. Uji t
Uji t dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel
indenpenden terhadap variabel dependen secara parsial. Patokan yang digunakan
adalah dengan membandingkan nilai signifikanssi yang dihasilkan dengan alpha
0,05 atau dengan membandingkan 𝑡 dengan 𝑡 .
Berdasarkanhasil olahan data statistik pada tabel 10, maka dapat dilihat
pengaruh antara variabel indenpenden terhadap variabel dependen secara parsial
adalah sebagai berikut :
81
Leverage Berpengaruh Signifikan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan
Dari tabel 10, dapat diketahui bahwa variabel leverage memiliki nilai
signifikansi 0,101 lebih besar dari alpha 0,05 akantetapi nilai 𝑡 >𝑡 yaitu
2.684 > 1.650. Hal ini menunjukan bahwa variabel leverage ( ) secara parsial
tidak berpengaruh terhadap ketepaatan waktu pelaporan keuangan (Y). Dengan
demikian dalam penelitian ini tidak diterima.
Profitabilitas Berpengaruh Signifikan Positif Terhadap Ketepatan Waktu
Pelaporan Keuangan
Dari tabel 10, dapat diketahui bahwa variabel profitabilitas memiliki nilai
signifikansi 0,365 lebih besar dari alpha 0,05 atau nilai 𝑡 <𝑡 yaitu 0821
< 1650. Hal ini menunjukan bahwa variabel profitabilitas ( ) secara parsial tidak
berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan (Y). Dengan demikian
dalam penelitian ini tidak diterima.
Ukuran Perusahaan Berpengaruh Signifikan Positif Terhadap Ketepatan
Waktu Pelaporan Keuangan
Dari tabel 10, dapat diketahui bahwa variabel ukuran perusahaan memiliki
nilai signifikansi 0,719 lebih besar dari alphaa 0,05 atau nilai 𝑡 <𝑡 yaitu
0,129 < 1650. Hal ini menunjukan bahwa variabel ukuran perusahaan ( ) secara
parsial tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan (Y).
Dengan demikian dalam penelitian ini tidak diterima.
82
Umur Perusahaan Berpengaruh Signifikan Positif Terhadap Ketepatan
Waktu Pelaporan Keuangan
Dari tabel 10, dapat diketahui bahwa variabel umur perusahaan memiliki
nilai signifiikansi 0,173 lebih besar dari alpha 0,05 akan tetapi nilai 𝑡 >𝑡
yaitu 1,854 > 1650. Hal ini menunjukan bahwa variabel umur perusahaan ( )
secara parsial tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan
(Y). Dengan demikian dalam penelitian ini tidak diterima .
Konsentrasi Kepemilikan Pihak Luar Perusahaan Berpengaruh
Signifikan Positif Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporah Keuangan
Dalam tabel 10, dapat diketahui bahwa variabel konsentrasi kepemilikan
pihak luar perusahaan memiliki nilai signifikansi 0,927 lebih besar dai alpha 0,05
atau nilai 𝑡 <𝑡 yaitu 0,008 < 1650. Hal ini menunjukan bahwa variabel
konsentrasi kepemilikan pihak luar perusahaan ( ) secara parsial tidak
berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan (Y). Dengan demikian
dalam penelitian ini tidak diterima.
E. Pembahasan
Dalam penelitian ini ditemukan bukti empiris bahwa sebagian besar
perusahaan yang terdaftar di pasar saham syariah tepat waktu dalam
menyampaikan laporan keuangannya ke Bapepam. Hal ini menunjukan tingginya
kesadaran perusahaan dalam memenuhi perundangan-undangan dibidang pasar
modal, khususnya mengenai prinsip keterbukaan penyampaian laporan keuangan
83
tahunan secara tepat waktu di pasar saham syariah. Selain itu, hal ini juga
menunjukan besarnya tanggung jawab perusahaan terhadap pihak – pihak yang
berkepentingan terhadap informasi laporan keuang perusahaan.
Dari hasil penelitian ini, dimana dari tahun ke tahun adanya penurunan
perusahaan yang tidak tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangan
tahunannya. Dari sudut pandang internal emiten kecenderungan ini disebabkan
karena emiten menganggap serius terhadapteguran dan sanksi atau denda yang
dikenakan, sehingga mendorong emiten menyerahkan laporan keuangannya sesuai
dengan jadwal yang ditetapkan. Lebih lanjut masuk pasar modal berarti sudah siap
dengan menerima resiko pasar karena fluktuasi harga, sehingga ketegasan sanksi
menjadi penting untuk mendukung pelaporan tepat waktu yang turut memberikan
andil dalam menciptakan kinerja pasar yang efisien dan efektif.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikaji secara statistik dengan
logistic regression menghasilkan beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai
hal-hal yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan ke
bapepam. Berikut ini akan di bahas beberapa temuan hasil penelitian :
1. Leverage Dengan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan
Dari hasil analisis data statistik dapat dilihat bahwa leverage tidak
berperngaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan dan nilai
signifikansi 0,101 lebih besar dari alpha 0,05 akan tetapi nilai 𝑡 >𝑡 yaitu
2.684 > 1.650. Hal ini menunjukan bahwa leverage secara parsial tidak
84
mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan akan tetapi bisa dianggap
mempengaruhi ketepatan waktu dikarenakan nilai 𝑡 >𝑡 .
Hal ini berarti variabel leverage yang diproksikan debt to equity ratio tidak
berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian pelaporan keuangan
perusahaan, dan tidak ada kecendrungan bagi perusahaan yang mengalami
kerugian akan terlambat atau tidak tepat waktu penyampaian pelaporan keuangan
mereka. Hal ini dikarenakan karena perusahaan yang memiliki rasio leverage yang
tinggi cenderung tidak melakukan pengungkapan yang lebih luas daripada
perusahaan dengan rasio leverage yang rendah. Karena perusahaan enggan untuk
mempublikasikan kewajiban (jangka pendek maupun jangka panjang) yang
menunjukan nilai besar, sehingga jika dipublikasikan dapat meragukan investor.
Selain itu leverage tidak dapat menjadi pedoman dalam menentukan luas
pengungkapan wajib laporan keuangan hal ini disebabkan karena adanya
perbedaan kebijakan dari masing – masing perusahaan.
Penelitian ini mencoba memakai teori Harahap (2004)87
yang menyatakan
bahwa rasio terbaik untuk tingkat pemakaian hutang tersebut adalah tidak lebih
dari 1. Tetapi apabila digunakan secara berlebihan akan menyebabkan perusahaan
tersebut memiliki risiko kebangkrutan yang tinggi.
87Harahap, Sofyan Syafri,Analisis Kritis atas Laporan Keuangan,(Jakarta: Rajawali Press
2004),h.297.
85
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh
Ainum (1998)88
serta Respati (2001)89
. Dimana penelitian yang mereka lakukan
menemukan bukti empiris bahwa leverage tidak signifikan berpengaruh terhadap
ketepatan waktu penyampaian pelaporan keuangan perusahaan.
Temuan terhadap tidak terdapat hubungan antara ratio leverage dengan
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan tidak konsisten dengan teori dan
hipotesis yang ada. Ketidakkonsistenan ini mengindikasikan baik perusahaan
yang tepat waktu maupun perusahaan yang tidak tepat waktu mengabaikan
informasi tentang leverage. Hal ini dikarenakan perusahaan-perusahaan tersebut
dapat menyelesaikan permasalahan hutang melalui proses restrukturasi hutang.
Selain itu kondisi saat ini, masalah hutang dianggap biasa dan bukan
permasalahan yang luar biasa selama masih ada kemungkinan penyelesaiannya,
sehingga informasi tentang hutang diabaikan perusahaan.
2. Profitabilitas Dengan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan
Keuangan
Dari hasil analisis data statistik dapat dilihat variabel profitabilitas
memiliki nilai signifikansi 0,365 lebih besar dari alpha 0,05 atau 𝑡 <𝑡
yaitu 0.821 < 1.650. hal ini menunjukan bahwa variabel profitabilitas ( ) tidak
berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan (Y). Dengan demikian
dalam penelitian ini tidak dapat terima.
88 Na’im Ainun,“Timeliness of Annual Financial Statement Submission: Preliminary Empirical
Evidence from Indonesia”,Jurnal universitas gajah mada (1998): h.50. 89 Dwi Astuti Christina,“Faktor – Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan”, Jurnal Informasi, Perpajakan, Akutansi dan Keuangan Publik. Universitas Trisakti.Vol.2,no.1
(Januari, 2007): h.30.
86
Variabel profitabilitas yang diproksi dengan ROA tidak berpengaruh
terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan atau tidak
ada kecendrungan bagi perusahaan yang mengalami kerugian akan terlambat atau
tidak tepat waktu. Begitu juga sebaliknya bahwa tidak ada kecendrungan bagi
perusahaan yang mengalami keuntungan akan tepat waktu dalam menyampaikan
pelaporan keuangan mereka. Artinya kinerja manajemen dalam mengelola
kekayaan perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan laporan
keuangan. Karena rendahnya profitabilitas menunjukan tidak efektifnya aktivitas
yang dijalankan perusahaan sehingga perusahaan enggan mengungkapkan laporan
keuangannnya secara berlebih karena perusahaan khawatir akan kehilangan para
investornya,
Hasil penelitian ini mendukung penelitian Dyer dan McHugh (1975)90
dan
kartikasari dan ifada (2010)91
yang menemukan bukti empiris bahwa profitabilitas
yang diukur dengan ROA tidak secara signifikan mempengaruhi ketepatan waktu
penyampaian pelaporan keuangan perusahaan. sebaliknya tidak sejalan dengan
hasil penelitian Owusu dan Ansah (2000)92
dan Ainun (1998)93
bahwa
profitabilitas yang diukur dengan ROA secara signifikan berpengaruh terhadap
ketepatan waktu penyampaian pelaporan keuangan perusahaan.
90
Dwi Astuti Christina,“Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan”, Jurnal Informasi, Perpajakan, Akutansi dan Keuangan Publik. Universitas Trisakti.Vol.2,no.1
(Januari, 2007): h.27-42. 91
Kartikasari, Lisa dan Luluk M. Ifada,“Analisis Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan
Keuangan Perusahaan Go Publik di Pasar Modal : Bukti Empiris dari BEI”,Jurnal Riset Akuntansi Indonesia,
Vol 10, no.1 (Januari 2010): h,43-54. 92
Ukago Kristianus,“Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan Bukti Empiris Emiten di Bursa Efek Jakarta”. (Tesis Jurusan Sains Akuntansi, Fakultas Ekonomi,
Universitas Diponegoro, 2004), h.31. 93
Na’im Ainun,“Timeliness of Annual Financial Statement Submission: Preliminary Empirical
Evidence From Indonesia”,Jurnal universitas gajah mada (1998): h.50.
87
Variabel profitabilitas dari hasil penelitian ini bertanda positif. Hal ini
sesuai dengan penelitian Dyer dan McHugh (1975) dan Kartikasari dan Ifada
(2010). Sehingga variabel profitabilitas dalam penelitian ini dapat memberikan
interpretasi manajerial yang berarti terhadap ketepatan waktu penyampaian
pelaporan keuangan perusahaan-perusahaan yang go publik di pasar saham
syariah. Tanda positif untuk variabel profitabilitas dapat menjelaskan bahwa
perusahaan yang memperoleh keuntungan mempunyai kecendrungan untuk
menyampaikan laporan keuangannya secara tepat waktu.
3. Ukuran Perusahaan Dengan Ketepatan Waktu Penyampaian
Laporan Keuangan
Berdasarkan hasil olahan data statistik dapat dilihat bahwa variabel ukuran
perusahaan memilki nilai signifikansi 0,719 lebih besar dari alpha 0,05 atau nilai
𝑡 <𝑡 yaitu 0.129 < 1.650. hal ini menunjukan bahwa variabel ukuran
perusahaan ( ) tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan (Y). Dengan demikian dalam penelitian ini tidak dapat diterima.
Variabel ukuran perusahaan yang diproksi dengan total asset tidak
berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian pelaporan keuangan
peusahaan atau tidak ada kecenderungan bagi perusahaan yang besar akan tepat
waktu atau tidak tepat waktu. Begitu juga sebaliknya bahwa tidak ada
kecenderungan bagi perusahaan yang kecil akan tepat waktu dalam
menyampaikan laporan keuangan mereka. Karena investor tidak terpengaruh oleh
88
besar kecilnya kecilnya perusahaan dalam kapasitas untuk menghasilkan laba dan
kelangsungan hidup perusahaan tetapi lebih melihat kinerja perusahaan tersebut.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Ainun (1998)94
dan
Respati (2004)95
yang menemukan bahwa ukuran perusahaan yang diukur dengan
proksi total asset tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan. Sebalinya tidak sejalan dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh ukago (2004)96
, Catrinasari (2006)97
dan Kartikasari dan ifada
(2010)98
yang menemukan bukti empiris bahwa ukuran perusahaan berpengaruh
signifikan terhadap ketepatan waktupelaporan keuangan.
4. Umur Perusahaan Dengan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan
Keuangan
Dari hasil analisis data statitik dapat dilihat bahwa umur peusahaan
memiliki nilai signifikasi 0,173 lebih besar dari nilai alpha 0,05 akan tetapi nilai
𝑡 >𝑡 yaitu 1.854 > 1.650. Hal ini menunjukan bahwa variabel umur
perusahaan ( ) secara parsial tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan (Y), akan tetapi secara simultan umur perusahaan bisa
94
Dwi Astuti Christina,“Faktor – Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan”, Jurnal Informasi, Perpajakan, Akutansi dan Keuangan Publik. Universitas Trisakti.Vol.2,no.1
(Januari, 2007): h.27-42. 95
Dwi Astuti Christina,“Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan”,Jurnal Informasi, Perpajakan, Akutansi dan Keuangan Publik. Universitas Trisakti.Vol.2,no.1
(Januari, 2007): h.27-42. 96
Ukago Kristianus,“Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan Bukti Empiris Emiten di Bursa Efek Jakarta”,(Tesis Jurusan Sains Akuntansi, Fakultas Ekonomi,
Universitas Diponegoro, 2004), h.42. 97
Catrinasari Renny, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Perusahaan Perbankan Go Publik di Bursa Efek Jakarta (BEJ)”, (Skripsi S1 Jurusan akuntansi, Fakultas
Ekonomi, Universitas Islam Indonesia Jakarta, 2006),h.46. 98
Kartikasari, Lisa dan Luluk M. Ifada,“Analisis Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan
Keuangan Perusahaan Go Publik di Pasar Modal : Bukti Empiris dari BEI”,Jurnal Riset Akuntansi Indonesia,
Vol 10, No.1 (Januari 2010): h.43-54.
89
dianggap berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Dengan
demikian dalam penelitian ini tidak dapat diterima.
Hal ini berarti perusahaan mapan atau perusahaan yang mempunyai umur
yang lebih tua tidak menjamin akan melaporkan laporan keuangannyatepat waktu.
Hal ini bisa terjadi karena semakin panjang umur perusahaan maka akan semakin
komplek juga permasalahan yang dihadapi, sehingga menghambat perusahaan
untuk melaporkan laporan keuangannya tepat wkatu. Selain itu, dalam penelitian
ini umur perusahaan diukur berdasarkan tanggal listingnya bukan berdasarkan
tanggal berdirinya perusahaan.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh
Owusu dan Ansah (1998)99
dan Catrinasari (2006)100
yang membuktikan bahwa
umur perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan.
5. Konsentrasi Kepemilikan Pihak Luar Perusahaan Dengan Ketepatan
Waktu Penyampaian Laporan Keuangan
Hasil ujilogisticregression menunjukan bahwa variabel konsentrasi
kepemilikan pihak luar memiliki sinifikansi 0,927 lebih besar dari alpha 0,05 atau
nilai 𝑡 <𝑡 yaitu 0.008 < 1.650. Hal ini menunjukan bahwa variabel
konsentrasi kepemilikan pihak luar perusahaan ( ) tidak berpengaruh terhadap
99
Ukago Kristianus,“Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan Bukti Empiris Emiten di Bursa Efek Jakarta”,(Tesis Jurusan Sains Akuntansi, Fakultas Ekonomi,
Universitas Diponegoro, 2004), h.21. 100
Catrinasari Renny, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Perusahaan Perbankan Go Publik di Bursa Efek Jakarta (BEJ)”, (Skripsi S1 Jurusan akuntansi. Fakultas
Ekonomi. Universitas Islam Indonesia Jakarta, 2006),h.46.
90
ketepatan waktu pelaporan keuangan (Y). Dengan demikian dalam penelitian
ini tidak dapat diterima.
Temuan hasil penelitian ini konsisten dengan hasil Respati (2001)101
dan
Kartikasari dan Ifada (2010)102
yang menemukan bahwa kepemilikan oleh pihak
luar perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan
perusahaan. temuan ini mengindikasikan akibat kondisi ini pemilik perusahaan,
lebih cenderung mengikuti perkembangan stabilitas ekonomi dengan
mengabaikan informasi dari informasi. Sehingga desakan kepada manajemen
untuk tepat waktu dalam penyampaian pelaporan keuangan tidak menjadi hal
yang diutamakan.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
ukago (2004)103
dimana dalam penelitian tersebut memberikan bukti bahwa
kepemilikan publik berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan. Hal ini dikarenakan kepemilikan perusahaan oleh pihak luar
mempunyai kekuatan yang besar dalam mempengaruhi perusahaan melalui media
massa berupa kritikan atau komentar yang semuanya dianggap suara publik atau
masyarakat. Dengan adanya konsentrasi kepemilikan pihak luar perusahaan maka
akan mengubah pengelolaan perusahaan yang semula berjalan dengan keinginan
101
Dwi Astuti Christina,“Faktor – Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan,Jurnal Informasi, Perpajakan, Akutansi dan Keuangan Publik. Universitas Trisakti, Vol.2,no.1
(Januari, 2007): h.27-42. 102
Kartikasari, Lisa dan Luluk M. Ifada,“Analisis Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan
Keuangan Perusahaan Go Publik di Pasar Modal : Bukti Empiris dari BEI”,Jurnal Riset Akuntansi Indonesia,
Vol 10, no.1 (Januari 2010): h.43-54. 103
Ukago Kristianus,“Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan Bukti Empiris Emiten di Bursa Efek Jakarta”,(Tesis Jurusan Sains Akuntansi, Fakultas Ekonomi,
Universitas Diponegoro, 2004), h.48.
91
manajerial menjadi perusahaan yang berjalandengan pengawasan. Akibatnya
keleluasan manajemen menjadi terbatas.
6. Kesimpulan Pembahasan
Dari keseluruhan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa tidak
ada yang signifikan mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian pelaporan
keuangan. Sedangkan leverage, profitabilitas, kuran perusahaan, umur perusahaan
dan kepemilikan pihak luar perusahaan tidak terbukti mempengaruhi ketepatan
waktu penyampaian laporan keuangan. Hal ini menunjukan bahwa tidak ada
satupun dari faktor-faktor tersebut yang mempengaruhi ketepatan waktu dalam
pelaporan keuangan.
Sanksi yang diberikan oleh Bapepam pada perusahaan yang tidak tepat
waktu dalam menyampaikan pelaporan keuangannya bisa dikatakan berat bagi
perusahaan-prusahaan tersebut. Sanksi yang dikenakan adalah denda Rp
1.000.000,00 (satu juta rupiah) atas setiap hari keterlambatan penyampaian
laporan keuangan dengan ketentuan jumlah keseluruhan denda paling banyak Rp
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). Bila keterlambatan lebih dari 500 hari
maka perusahaan yang bersangkutan akan dihapus dari bursa. Adanya sanksi ini
menjadi salah satu alasan bagi perusahaan untuk dapat mematuhi peraturan yang
telah ditentukan.
92
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan maka
dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut :
1. Adapun faktor Leverage secara parsial tidak berpengaruh signifikan
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Adapun secara simultan
Leverage berpengaruh signifikan kecil terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan dikarenakan nilai nilai 𝑡 >𝑡 yaitu 2.684 > 1.650.
2. Adapun faktor Profitabilitas secara parsial dan secara simultan tidak
berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Karena memiliki nilai signifikansi lebih besar dari alpha yaitu 0.101 >
0.05 dan nilai nilai 𝑡 <𝑡 yaitu 0.821 < 1.650.
3. Adapun faktor Ukuran perusahaan secara parsial dan secara simultan tidak
berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hal
ini dikarenakan nilai signifikansi lebih besar dari nilai alpha yaitu 0.365 >
0.05 dan nilai nilai 𝑡 >𝑡 yaitu 0.129 < 1.650.
4. Adapun faktor Umur perusahaan secara parsial tidak berpengaruh
signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Akan tetapi
secara simultan Umur Perusahaan berpengaruh signifikan kecil terhadap
93
pelaporan keuangan. Hal ini disebabkan karena nilai nilai 𝑡 >𝑡
yaitu 1.854> 1.650.
5. Adapun faktor Konsentrasi kepemilikan pihak luar perusahaan secara
parsial dan secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap
ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hal ini dikarenakan nilai
signifikansi lebih besar dari nilai alpha yaitu 0.927 > 0.05 dan nilai nilai
𝑡 <𝑡 yaitu 0.008 < 1.650.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan di atas, peneliti menyarankan
bahwa :
1. Kepada penelitian selanjutnya hendaknya melakukan penambahan dalam
periode penelitain karna penilitian ini hanya dilakukan selama 4 periode
2. Kepada manajemen perusahaan hendaknya dapat meningkatkan kinerja
penyajian laporan keuangannya lebih tepat waktu guna meningkatkan
efektifitas dan efisiensi informasi yang terkandung dari laporan keuangan
tersebut.
3. Bagi peneliti yang akan datang, sebaiknya memperpanjang periode
penelitian sehingga dapat melihat kecendrungan yang terjadi dalam jangka
panjang sehingga akan menggambarkan kondisi yang sesungguhnya
terjadi.
94
4. Digunakan ukuran yang berbeda, agar dapat melihat hasil dari sudut
pandang yang lain, misalnya menggunakan jumlah tenaga kerja sebagai
ukuran perusahaan.
5. Jumlah variabel mungkin dapat ditambah menjadi lebih banyak, misalnya
dengan menambahkan variabel jenis opini audit, apakah mengeluarkan
laporan selain laporan keuangan tahunan (misalnya laporan triwulan,
laporan bulanan), jumlah pengungkapan, rata-rata pengalaman kerja
pegawai atau persentase penanam modal asing dalam perusahaan.
95
DAFTAR PUSTAKA
Ainun Na’im. “Timeliness of Annual Financial Statement Submission: A
Preliinary Empirical Evidance From Indonesia”. MakalahUniversitas
Gadjah Mada (1998): h.8.
Ang, Robert. The Inteligent to Indonesian Capital Market. Edisi 1. Mediasoft;
Indonesia, 1997.
Arif, Abu Bakar.“Analisis Pengaruh Rasio Leverage, Rasio Likuiditas, Rasio
Profitabilitas, Porsi Saham Publik, Dan Umur Perusahaan Terhadap
Kelengkapan Pengungkapan Laporang Keuangan Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ. Jurnal Akutansi, Informasi
Perpajakandan Keuangan Publik. Univ. Trisakti. Vol. 1 (Jakarta, 2006):
h.119 – 133.
Aviyanti, Listia Ayu. ”Analisis Pengaruh Kenijakan Deviden, Profitabilitas,
Pertumbuhan Perusahaan, Dan Ukuran Perusahan Terhadap Kebijakan
Hutang “. Skripi S1 Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Negri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2008.
Baridwan, Zaki. Intermediate Accounting. Cetakan Ketujuh. Edisi Tujuh. BPFE.
Yogyajakarta. 2000.
Brigham Eugene F and Joel F. Houston. Fundamentals of Financial Management;
Manajemen Keuangan 1. Jakarta; Erlangga, 2001.
Catrinasari, Renny.”Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu
Pelaporan Keuangan Perusahaan Perbankan Go Publik di Bursa Efek
96
Jakarta (BEJ)”. Skripsi S1 Jurusan akuntansi. Fakultas Ekonomi,
Universitas Islam Indonesia, 2006.
Cristina, Dwi Astuti. “Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan”. Jurnal informasi, perpajakan, akutansi dan
keuangan publik. Universitas trisakti. Vol.2, NO.1(Januari 2007): h.29.
Emi, Suriyati.“Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu
Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Real Estate Property Tahun 2008-
2010". Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Riau (2013): h.2.
Ikatan Akuntan Indonesia. Standar Akuntansi Indonesia. Jakarta: Salemba Empat,
2007.
Ghazali, Imam Prof.Dr. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang : BP UNDIP, 2001.
Harahap, dan Sofyan Syafri.Analisis Kritis atas Laporan Keuangan.Jakarta:
Rajawali Press. 2004.
Hilmi, Utari dan Syaiful Ali. “Analisis Faktor-faktor yang Mempangaruhi
Ketepatan Waktu penyampaian Laporan Keuangan”.Jurnal Akuntansi.
Simposium Nasional Akuntansi XI. (2008): h.5.
Husnan, Suad. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi II.
Yogyakarta: 1998.
Ikatan Akuntan Indonesia. Standar Akuntansi Indonesia. Jakarta: Salemba Empat,
2007
Kadir, Abdul.“Faktor – Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu
Pelaporang Keuangan Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di
97
Bursa Efek Jakarta”. Jakarta : STIE Indonesia. Volume 12,no 1 (April
2011): h.2.
Kartikasari Lisa dan Luluk M. Ifada. “Analisis Ketepatan Waktu Penyampaian
Laporan Keuangan Perusahaan Go Publik di Pasar Modal : Bukti Empiris
dari BEI”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia vol 10, No.1 (Januari.,2010):
h.43-54.
Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor: Kep-36/Pm/2003
Tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala.(2013),h.2.
Lianto,Novice dan Hartono, Kusuma Budi.“Faktor – Faktor yang Berpengaruh
terhadap Audit Report Lag “.Jurnal Bisnis Dan Akutansi. Vol 12, NO.2
(agustus 2010): h 97-106.
Lukman, Syamsudin. Manajemen Keuangan Perusahaan . Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada. 2004.
Munawir,Slamet. Analisa Laporan Keuangan Edisi IV. Yogyakarta: Liberty.
2002.
Owusu, Stephen and Ansah. “Timeliness of Corpoation Financial Reporting in
Emerging Capital Market : Empirical Evidence Fron the Zimbabwe Stock
Exchange”. Journal Accounting and Bussiness. Vol XX (2000): h.241.
Saleh, Rahmad. “Studi Empiris Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta”. Tesis Fakultas Ekonomi,
Universitas diponegoro, 2004.
Sartono, Agus. Manajemen Keuangan, Teori dan Aplikasi. Edisi IV Yogyakarta :
BPFE, 2001.
98
Sudarno& Pendriani, M.. “Pemanfaatan Pelaporan Interin Bagi Investor dan
Kreditur, Serta Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Tahunan”. Jurnal
Akuntansi dan Keuangan , Vol.2 NO.1 (2008): h.321-334.
Srimindarti, Ceacilia. “Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan”. Univ Stikumbang
Semarang, Vol : 7 NO. 1 (April, 2008): h.14 -21.
Ukago, Kristianus. “Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu
Pelaporan Keuangan Bukti Empiris Emiten di Bursa Efek Jakarta”. Tesis
Jurusan Sains Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro,
2004.
UU No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
Wild, John J, K. R. Subramayam, dan Halsey, Robert F. Financial Statement
Analyisis. Jakarta: Salemba Empat, 2005.
http://www.neraca.co.id,article,Greget-Otoritas-Bursa.
99
Lampiran 1 : Data Ketepatan Waktu Penyampaian Pelaporan Keuangan
No Nama Perusahaan 2010 2011 2012 2013
1 PT Astra Argo Lestari Tbk 1 1 1 1
2 PT BISI International Tbk 1 1 1 1
3 PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk 1 1 1 0
4 PT BW Planation Tbk 1 1 1 1
5 PT Gozo Plantations Tbk 1 1 1 1
6 PT Inti Agri Resources 1 1 1 1
7 PT PP London Suatera Indonesia Tbk 1 1 1 1
8 PT Sampoerna Agro Tbk 1 1 1 1
9
PT Sinar Mas Agro Resources And Technology
Tbk 1 1 1 1
10 PT Aneka Tambang (Persero) Tbk 1 1 1 1
11 PT Cita Mineral Investindo Tbk 1 1 1 1
12 PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk 0 1 1 1
13 PT Energi Mega Persada Tbk 1 1 0 1
14 PT Garda Tujuh Buana Tbk 1 1 0 0
15 PT Harum Energy Tbk 1 1 1 1
16 PT Resource Alam Indonesia Tbk 1 1 1 1
17 PT Perdan Karya Perkasa Tbk 1 1 1 1
18 PT Timah (Persero) Tbk 1 1 1 1
19 PT Alakasa Idustrindo Tbk 1 1 1 1
20 PT Asahimas Flat Glass Tbk 1 1 1 1
21 PT Chareon Pokphand Indonesia Tbk 1 1 1 1
22 PT Kageo Igar Jaya Tbk 1 1 1 1
23 PT Intanwijaya International Tbk 0 1 1 1
24 PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk 1 1 1 1
25 PT Jaya Pari Steel Tbk 1 1 1 1
26 PT Kertas Basuki Rahmat Indonesia Tbk 1 1 1 1
27 PT Krakatau Steel (Persero) Tbk 1 1 0 1
28 PT Lion Metal Works Tbk 1 1 1 1
100
29 PT Lionmesh Prima Tbk 1 1 1 1
30 PT Pelat Timah Nusantara Tbk 1 1 1 1
31 PT Sekawan Intipratama Tbk 1 1 1 1
32 PT Sierad Produce Tbk 1 0 0 1
33 PT Holciem Indonesia Tbk 1 1 1 1
34 Ptsemen Gresik (Persero) Tbk 1 1 1 1
35 PT Acidatama Tbk 1 1 1 1
36 PT Surya Toto Indonesia Tbk 1 1 1 1
37 PT Tri Polyta Indonesia Tbk 1 1 1 1
38 PT Trias Sentosa Tbk 1 1 1 1
39 PT Yanaprima Hastapersada Tbk 1 1 1 1
40 PT Astra Inetrnational Tbk 1 1 1 1
41 PT Astra Otoparts Tbk 1 1 1 1
42 PT Indo Kordsa Tbk 1 1 1 1
43 PT Ever Shine Tbk 1 1 1 1
44 PT Sumi Indo Kabel Tbk 1 0 0 0
45 PT KMI Wire And Cable Tbk 1 1 1 1
46 PT Kabelindo Murni Tbk 1 1 1 1
47 PT Multi Prima Sejahtera Tbk 1 1 1 1
48 PT Muiltistrada Arah Sarana Tbk 1 1 1 1
49 PT Selamat Sempurna Tbk 1 1 1 1
50 Pt Sugih Energy Tbk 1 0 1 1
51 PT Nusantara Inti Corpora Tbk 1 1 1 1
52 PT Voksel Electric Tbk 1 1 1 1
53 PT Indofarma (persero)Tbk 0 1 1 1
54 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 1 1 1 1
55 PT Kimia Farma (Persero) Tbk 1 1 1 1
56 PT Kedawung Setia Industrial Tbk 1 1 1 1
57 PT Kedaung Indah Can Tbk 1 1 1 1
58 PT Kalbe Farma Tbk 1 1 1 1
59 PT Langgeng Makmur Industri Tbk 1 1 1 1
101
60 PT Pyridarn Farma Tbk 1 1 1 1
61 PT Nippon Indosari Corpindo Tbk 1 1 1 1
62 PT Mandom Indonesia Tbk 1 1 1 1
63
PT Ultar Jaya Milk Industry & Trading
Company Tbk 1 1 1 1
64 PT Unilever Indonesia Tbk 1 1 1 1
65 PT Alam Sutera Realty Tbk 1 1 1 1
66 PT Bumi Citra Permai Tbk 1 0 1 1
67 PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk 1 0 1 1
68 PT Bukit Darmo Property Tbk 1 1 1 1
69 PT Sentul City Tbk 1 1 1 1
70 PT Citra Kebun Raya Agri Tbk 0 0 1 1
71 PT Cowell Development Tbk 1 1 1 1
72 PT Ciputra Development Tbk 1 1 1 1
73 PT Ciputra Surya Tbk 1 1 1 1
74 PT Duta Graha Indah Tbk 1 1 1 1
75 PT Intiland Development Tbk 1 1 1 1
76 PT Duta Pertiwi Tbk 1 1 1 1
77 PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk 1 1 1 1
78 PT Perdana Garudaprima Tbk 0 1 1 1
79
PT Jakarta International Hotels & Development
Tbk 1 1 1 1
80 PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk 1 1 1 1
81 PT Jaya Real Property Tbk 1 1 1 1
82 PT Kawasan Industri Jababeka Tbk 1 1 1 1
83 PT Global Land Development Tbk 1 1 1 1
84 PT Lamicitra Nusantara Tbk 1 1 0 1
85 PT Lippo Karawaci Tbk 1 1 1 1
86 PT Modernland Realty Ltd Tbk 0 0 0 1
87 PT Indonesia Prima Property Tbk 1 1 1 1
88 PT Ristia Bintang Mahkota Sejati Tbk 1 1 1 1
89 PT Danayasa Arthatama Tbk 1 1 1 1
90 PT Suryamas Dutamakmur Tbk 0 1 1 1
102
91 PT Total Bangun Persada Tbk 0 1 1 1
92 PT Humpus Intermoda Transportasi Tbk 0 0 0 0
93 PT Indonesia Air Transport Tbk 1 1 1 1
94 PT Indoexchange Tbk 1 1 1 1
95 PT Inovisi Infracom Tbk 1 0 1 0
96 PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 1 1 1 1
97 PT Trada Maritime Tbk 1 0 0 1
98 PT Mahak Media Tbk 1 0 1 1
99 PT PT Ace Hardware Indonesia Tbk 1 1 1 1
100 PT PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk 1 1 1 1
101 PT Bayu Buana Tbk 1 1 1 1
102 PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk 1 1 1 1
103 PT Global Mediacom Tbk 1 0 1 1
104 PT Centrin Online Tbk 1 1 1 1
105 PT Colorpark Indonesia Tbk 1 1 1 1
106 PT Catur Sentosa Adiparna Tbk 1 1 1 1
107 PT Dyviacom Intrabumi Tbk 1 1 0 1
108 PT Sekar Laut Tbk 1 1 1 1
109 PT FKS Multi Agro Tbk 1 1 1 1
110 PT Grahamas Citrawisata Tbk 1 0 1 0
111 PT Golden Retailindo Tbk 1 1 1 1
112 PT Evergreen Invesco Tbk 1 1 1 1
113 PT Hero Supermarket Tbk 1 1 1 1
114 PT Hotel Mandarine Regency Tbk 1 1 1 1
115 PT Island Concept Indonesia Tbk 1 1 1 1
116 PT Indonesia Paradise Property Tbk 0 1 1 0
117 PT Jasuindo Tiga Perkasa 0 1 1 1
118 PT Kokoh Inti Arebama Tbk 1 0 1 1
119 PT Star Pasific Tbk 1 1 1 1
120 PT Mas Murni Indonesia Tbk 0 0 1 1
121 PT Mitra Adiperkasa Tbk 1 1 1 1
103
Lampiran 2: Data Leverage Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Pasar Saham
Syariah
No Nama Perusahaan 2010 2011 2012 2013
1 PT Astra Argo Lestari Tbk
0,22
0,21
0,33
0,46
2 PT BISI International Tbk 0,17 0,19 0,15 0,16
122 PT Modern International Tbk 1 1 0 1
123 PT Multi Indocitra Tbk 1 1 1 1
124 PT Multipolar 1 1 1 1
125 PT Media Nusantara Tbk 1 1 1 1
126 PT Matahari Putra Prima Tbk 1 1 1 1
127 PT Metrodata Electronic Tbk 1 1 1 1
128 PT Metro Supermaket Realty Tbk 1 0 1 1
129 PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk 1 1 1 1
130 PT Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk 1 1 1 1
131 PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk 1 1 1 1
132 PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk 0 1 1 1
133 PT Pusako Tarinka Tbk 1 1 1 1
134 PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk 1 1 1 1
135 PT Surya Citra Media Tbk 1 1 1 1
136 PT Hotel Sahid Jaya Tbk 1 0 1 1
137 PT Skybee Tbk 1 1 1 1
138 PT Sena Topas Tourism Industry Tbk 1 1 1 1
139 PT AGIS Tbk 0 1 1 1
140 PT Tempo Inti Media Tbk 1 1 1 1
141 PT Tunas Ridean Tbk 1 1 1 1
142 PT United Tractors Tbk 1 1 1 1
143 PT Wicaksana Overseas International Tbk 1 1 1 1
Tidak tepat waktu 9,8% 11,9% 7,7% 4,3%
Tepat waktu 90,2% 88,1% 92,3% 95,1%
Jumlah 100% 100% 100% 100%
104
3 PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk
0,07
2,04
0,51
3,45
4 PT BW Planation Tbk
1,35
1,52
1,95
1,84
5 PT Gozo Plantations Tbk
0,79
0,88
0,99
1,13
6 PT Inti Agri Resources
0,00
0,00
0,06
0,05
7 PT PP London Suatera Indonesia Tbk
0,22
0,16
0,20
0,21
8 PT Sampoerna Agro Tbk
0,33
0,27
0,55
0,67
9
PT Sinar Mas Agro Resources And
Technology Tbk
1,14
1,01
0,82
1,83
10 PT Aneka Tambang (Persero) Tbk
0,27
0,41
0,54
0,71
11 PT Cita Mineral Investindo Tbk
0,08
0,81
0,73
0,80
12 PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk
0,67
1,04
0,64
0,69
13 PT Energi Mega Persada Tbk
1,00
1,83
0,67
1,61
14 PT Garda Tujuh Buana Tbk
0,74
0,42
0,28
0,21
15 PT Harum Energy Tbk
0,40
0,31
0,26
0,22
16 PT Resource Alam Indonesia Tbk
0,72
0,49
0,42
0,45
17 PT Perdan Karya Perkasa Tbk
1,43
1,49
1,27
1,06
18 PT Timah (Persero) Tbk
0,40
0,43
0,34
0,61
19 PT Alakasa Idustrindo Tbk
3,08
4,32
1,70
3,05
20 PT Asahimas Flat Glass Tbk
0,29
0,25
0,27
0,28
21 PT Chareon Pokphand Indonesia Tbk
0,46
0,43
0,51
0,58
22 PT Kageo Igar Jaya Tbk
0,23
0,22
0,29
0,39
23 PT Intanwijaya International Tbk
0,04
0,12
0,14
0,08
24 PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk 0,17 0,15 0,17 0,16
25 PT Jaya Pari Steel Tbk
105
0,37 0,30 0,15 0,04
26 PT Kertas Basuki Rahmat Indonesia Tbk
0,24
0,04
0,01
0,01
27 PT Krakatau Steel (Persero) Tbk
0,88
1,08
1,30
1,26
28 PT Lion Metal Works Tbk
0,17
0,21
0,17
0,20
29 PT Lionmesh Prima Tbk
0,67
0,71
0,32
0,28
30 PT Pelat Timah Nusantara Tbk
0,88
1,07
1,59
1,90
31 PT Sekawan Intipratama Tbk
0,94
0,59
0,74
1,73
32 PT Sierad Produce Tbk
0,67
1,08
0,61
1,46
33 PT Holciem Indonesia Tbk
0,53
0,45
0,45
0,70
34 Ptsemen Gresik (Persero) Tbk
0,30
0,35
0,46
0,41
35 PT Acidatama Tbk
0,59
0,43
0,49
0,34
36 PT Surya Toto Indonesia Tbk
0,73
0,76
0,70
0,69
37 PT Tri Polyta Indonesia Tbk
0,46
1,01
1,34
1,23
38 PT Trias Sentosa Tbk
0,64
0,61
0,62
0,91
39 PT Yanaprima Hastapersada Tbk
0,53
0,51
1,12
2,59
40 PT Astra Inetrnational Tbk
1,10
1,02
1,03
1,02
41 PT Astra Otoparts Tbk
1,32
0,31
0,62
0,32
42 PT Indo Kordsa Tbk
1,00
0,38
0,36
0,47
43 PT Ever Shine Tbk
1,28
1,47
1,20
1,46
44 PT Sumi Indo Kabel Tbk
0,22
0,23
0,30
0,20
45 PT KMI Wire And Cable Tbk
1,05
0,51
0,37
0,51
46 PT Kabelindo Murni Tbk 0,78 1,63 1,73 1,43
47 PT Multi Prima Sejahtera Tbk
0,29
0,33
0,28
0,04
106
48 PT Muiltistrada Arah Sarana Tbk
0,87
1,68
0,68
0,68
49 PT Selamat Sempurna Tbk
1,05
0,70
0,76
0,69
50 Pt Sugih Energy Tbk
0,03
0,16
0,41
0,79
51 PT Nusantara Inti Corpora Tbk
1,39
0,27
0,58
0,90
52 PT Voksel Electric Tbk
1,92
2,17
1,82
2,25
53 PT Indofarma (persero)Tbk
1,36
0,83
0,83
1,19
54 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
0,50
0,42
0,48
0,60
55 PT Kimia Farma (Persero) Tbk
0,49
0,43
0,44
0,52
56 PT Kedawung Setia Industrial Tbk
1,18
1,10
0,81
1,42
57 PT Kedaung Indah Can Tbk
0,34
0,36
0,43
0,33
58 PT Kalbe Farma Tbk
0,31
0,27
0,28
0,33
59 PT Langgeng Makmur Industri Tbk
0,52
0,68
0,99
1,07
60 PT Pyridarn Farma Tbk
0,30
0,43
0,55
0,86
61 PT Nippon Indosari Corpindo Tbk
0,25
0,39
0,81
1,32
62 PT Mandom Indonesia Tbk
0,10
0,11
0,15
0,24
63
PT Ultar Jaya Milk Industry & Trading
Company Tbk
0,55
0,55
0,44
0,40
64 PT Unilever Indonesia Tbk
1,15
1,85
2,02
2,12
65 PT Alam Sutera Realty Tbk
1,08
1,16
1,31
1,71
66 PT Bumi Citra Permai Tbk
0,25
0,30
0,77
0,92
67 PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk
1,02
1,66
1,11
0,29
68 PT Bukit Darmo Property Tbk 0,40 0,38 0,38 0,43
69 PT Sentul City Tbk
0,17
0,15
0,28
0,55
70 PT Citra Kebun Raya Agri Tbk
107
0,03 0,01 0,03 0,01
71 PT Cowell Development Tbk
1,05
1,35
0,57
0,64
72 PT Ciputra Development Tbk
0,91
0,51
0,77
1,06
73 PT Ciputra Surya Tbk
0,69
0,81
1,00
1,71
74 PT Duta Graha Indah Tbk
1,02
0,55
0,75
0,98
75 PT Intiland Development Tbk
0,29
0,50
0,54
0,84
76 PT Duta Pertiwi Tbk
0,72
0,46
0,28
0,24
77 PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk
1,80
1,81
2,85
2,24
78 PT Perdana Garudaprima Tbk
1,00
0,90
0,86
0,66
79
PT Jakarta International Hotels & Development
Tbk
2,08
0,32
0,32
0,29
80 PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk
1,63
1,59
1,52
1,11
81 PT Jaya Real Property Tbk
1,16
1,15
1,25
1,30
82 PT Kawasan Industri Jababeka Tbk
1,00
0,60
0,78
0,97
83 PT Global Land Development Tbk
0,07
0,08
0,23
0,21
84 PT Lamicitra Nusantara Tbk
1,94
1,09
0,93
0,71
85 PT Lippo Karawaci Tbk
1,10
0,94
1,17
1,21
86 PT Modernland Realty Ltd Tbk
0,83
1,03
1,06
1,06
87 PT Indonesia Prima Property Tbk
0,88
0,47
0,43
0,53
88 PT Ristia Bintang Mahkota Sejati Tbk
0,07
0,08
0,08
0,24
89 PT Danayasa Arthatama Tbk
1,13
0,34
0,34
0,29
90 PT Suryamas Dutamakmur Tbk 0,62 0,19 0,25 0,38
91 PT Total Bangun Persadatbk
1,85
1,82
1,92
1,72
92 PT Humpus Intermoda Transportasi Tbk
1,99
2,65
6,57
0,87
108
93 PT Indonesia Air Transport Tbk
2,28
1,90
3,20
3,78
94 PT Indoexchange Tbk
0,22
2,28
2,31
0,14
95 PT Inovisi Infracom Tbk
0,21
0,42
0,27
0,47
96 PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
1,25
0,69
0,66
0,65
97 PT Trada Maritime Tbk
0,87
0,71
1,49
1,30
98 PT Mahak Media Tbk
2,45
2,23
2,25
1,63
99 PT PT Ace Hardware Indonesia Tbk
0,16
0,18
0,18
0,29
100 PT PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk
5,86
6,49
1,05
0,02
101 PT Bayu Buana Tbk
1,24
1,19
1,10
1,05
102 PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
0,89
0,80
0,85
1,15
103 PT Global Mediacom Tbk
0,76
0,57
0,40
0,58
104 PT Centrin Online Tbk
2,83
0,17
0,30
0,14
105 PT Colorpark Indonesia Tbk
1,05
1,43
1,21
1,30
106 PT Catur Sentosa Adiparna Tbk
2,63
2,38
2,88
3,34
107 PT Dyviacom Intrabumi Tbk
0,15
0,33
0,32
0,00
108 PT Sekar Laut Tbk
0,69
0,74
0,93
1,16
109 PT FKS Multi Agro Tbk
4,42
7,64
6,45
4,73
110 PT Grahamas Citrawisata Tbk
0,82
0,80
0,52
0,52
111 PT Golden Retailindo Tbk
0,22
0,27
0,23
0,24
112 PT Evergreen Invesco Tbk 0,19 0,21 0,22 0,29
113 PT Hero Supermarket Tbk
1,72
1,62
2,18
0,45
114 PT Hotel Mandarine Regency Tbk
0,66
0,55
0,32
0,26
115 PT Island Concept Indonesia Tbk
109
9,04 4,50 3,15 2,30
116 PT Indonesia Paradise Property Tbk
0,65
0,78
0,86
0,89
117 PT Jasuindo Tiga Perkasa
0,54
0,68
1,16
1,38
118 PT Kokoh Inti Arebama Tbk
3,09
16,45
5,58
2,83
119 PT Star Pasific Tbk
0,07
0,10
0,06
0,05
120 PT Mas Murni Indonesia Tbk
0,12
0,14
0,20
0,25
121 PT Mitra Adiperkasa Tbk
1,50
1,46
1,76
2,22
122 PT Modern International Tbk
1,15
1,51
0,76
0,83
123 PT Multi Indocitra Tbk
0,44
0,41
0,33
0,27
124 PT Multipolar
1,90
0,76
1,00
1,26
125 PT Media Nusantara Tbk
0,72
0,29
0,23
0,24
126 PT Matahari Putra Prima Tbk
0,60
0,81
1,14
1,00
127 PT Metrodata Electronic Tbk
1,64
1,19
1,37
1,47
128 PT Metro Supermaket Realty Tbk
0,41
0,26
0,23
0,19
129 PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk
0,85
0,92
0,67
0,85
130 PT Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk
0,14
0,18
0,22
0,14
131 PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk
0,50
0,47
0,82
0,79
132 PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk
1,42
2,96
1,01
2,11
133 PT Pusako Tarinka Tbk
0,37
0,37
0,33
0,29
134 PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk 3,29 0,32 0,34 0,36
135 PT Surya Citra Media Tbk
0,40
0,67
0,32
0,44
136 PT Hotel Sahid Jaya Tbk
0,99
0,36
0,41
0,55
137 PT Skybee Tbk
1,21
0,92
3,58
3,02
110
138 PT Sena Topas Tourism Industry Tbk
1,48
0,56
0,76
0,72
139 PT AGIS Tbk
0,49
0,32
0,26
0,16
140 PT Tempo Inti Media Tbk
1,01
1,02
0,82
1,00
141 PT Tunas Ridean Tbk
0,73
0,73
0,87
0,74
142 PT United Tractors Tbk
0,84
0,69
0,56
0,61
143 PT Wicaksana Overseas International Tbk
1,86
1,17
0,72
1,00
Minimum 0,00 0,00 0,01 0,00
Maksimum 9,04 16,45 6,57 4,73
Rata – rata 0,96 1,00 0,90 0,91
Jumlah 143 143 143 143
Lampiran 3 : Data Profitabilitas Perusahaan Pada Pasar Saham Syariah
No Nama Perusahaan 2010 2011 2012 2013
1 PT Astra Argo Lestari Tbk
0,22
0,21
0,33
0,46
2 PT BISI International Tbk
0,17
0,19
0,15
0,16
3 PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk
0,07
2,04
0,51
3,45
4 PT BW Planation Tbk
1,35
1,52
1,95
1,84
5 PT Gozo Plantations Tbk
0,79
0,88
0,99
1,13
6 PT Inti Agri Resources
0,00
0,00
0,06
0,05
7 PT PP London Suatera Indonesia Tbk
0,22
0,16
0,20
0,21
8 PT Sampoerna Agro Tbk
0,33
0,27
0,55
0,67
9
PT Sinar Mas Agro Resources And
Technology Tbk
1,14
1,01
0,82
1,83
10 PT Aneka Tambang (Persero) Tbk
0,27
0,41
0,54
0,71
11 PT Cita Mineral Investindo Tbk
0,08
0,81
0,73
0,80
12 PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk
111
0,67 1,04 0,64 0,69
13 PT Energi Mega Persada Tbk
1,00
1,83
0,67
1,61
14 PT Garda Tujuh Buana Tbk
0,74
0,42
0,28
0,21
15 PT Harum Energy Tbk
0,40
0,31
0,26
0,22
16 PT Resource Alam Indonesia Tbk
0,72
0,49
0,42
0,45
17 PT Perdan Karya Perkasa Tbk
1,43
1,49
1,27
1,06
18 PT Timah (Persero) Tbk
0,40
0,43
0,34
0,61
19 PT Alakasa Idustrindo Tbk
3,08
4,32
1,70
3,05
20 PT Asahimas Flat Glass Tbk
0,29
0,25
0,27
0,28
21 PT Chareon Pokphand Indonesia Tbk
0,46
0,43
0,51
0,58
22 PT Kageo Igar Jaya Tbk
0,23
0,22
0,29
0,39
23 PT Intanwijaya International Tbk
0,04
0,12
0,14
0,08
24 PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk
0,17
0,15
0,17
0,16
25 PT Jaya Pari Steel Tbk
0,37
0,30
0,15
0,04
26 PT Kertas Basuki Rahmat Indonesia Tbk
0,24
0,04
0,01
0,01
27 PT Krakatau Steel (Persero) Tbk
0,88
1,08
1,30
1,26
28 PT Lion Metal Works Tbk
0,17
0,21
0,17
0,20
29 PT Lionmesh Prima Tbk
0,67
0,71
0,32
0,28
30 PT Pelat Timah Nusantara Tbk
0,88
1,07
1,59
1,90
31 PT Sekawan Intipratama Tbk
0,94
0,59
0,74
1,73
32 PT Sierad Produce Tbk
0,67
1,08
0,61
1,46
33 PT Holciem Indonesia Tbk
0,53
0,45
0,45
0,70
34 Ptsemen Gresik (Persero) Tbk
112
0,30 0,35 0,46 0,41
35 PT Acidatama Tbk
0,59
0,43
0,49
0,34
36 PT Surya Toto Indonesia Tbk
0,73
0,76
0,70
0,69
37 PT Tri Polyta Indonesia Tbk
0,46
1,01
1,34
1,23
38 PT Trias Sentosa Tbk
0,64
0,61
0,62
0,91
39 PT Yanaprima Hastapersada Tbk
0,53
0,51
1,12
2,59
40 PT Astra Inetrnational Tbk
1,10
1,02
1,03
1,02
41 PT Astra Otoparts Tbk
1,32
0,31
0,62
0,32
42 PT Indo Kordsa Tbk
1,00
0,38
0,36
0,47
43 PT Ever Shine Tbk
1,28
1,47
1,20
1,46
44 PT Sumi Indo Kabel Tbk
0,22
0,23
0,30
0,20
45 PT KMI Wire And Cable Tbk
1,05
0,51
0,37
0,51
46 PT Kabelindo Murni Tbk
0,78
1,63
1,73
1,43
47 PT Multi Prima Sejahtera Tbk
0,29
0,33
0,28
0,04
48 PT Muiltistrada Arah Sarana Tbk
0,87
1,68
0,68
0,68
49 PT Selamat Sempurna Tbk
1,05
0,70
0,76
0,69
50 Pt Sugih Energy Tbk
0,03
0,16
0,41
0,79
51 PT Nusantara Inti Corpora Tbk
1,39
0,27
0,58
0,90
52 PT Voksel Electric Tbk
1,92
2,17
1,82
2,25
53 PT Indofarma (persero)Tbk
1,36
0,83
0,83
1,19
54 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
0,50
0,42
0,48
0,60
55 PT Kimia Farma (Persero) Tbk
0,49
0,43
0,44
0,52
56 PT Kedawung Setia Industrial Tbk
113
1,18 1,10 0,81 1,42
57 PT Kedaung Indah Can Tbk
0,34
0,36
0,43
0,33
58 PT Kalbe Farma Tbk
0,31
0,27
0,28
0,33
59 PT Langgeng Makmur Industri Tbk
0,52
0,68
0,99
1,07
60 PT Pyridarn Farma Tbk
0,30
0,43
0,55
0,86
61 PT Nippon Indosari Corpindo Tbk
0,25
0,39
0,81
1,32
62 PT Mandom Indonesia Tbk
0,10
0,11
0,15
0,24
63
PT Ultar Jaya Milk Industry & Trading
Company Tbk
0,55
0,55
0,44
0,40
64 PT Unilever Indonesia Tbk
1,15
1,85
2,02
2,12
65 PT Alam Sutera Realty Tbk
1,08
1,16
1,31
1,71
66 PT Bumi Citra Permai Tbk
0,25
0,30
0,77
0,92
67 PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk
1,02
1,66
1,11
0,29
68 PT Bukit Darmo Property Tbk
0,40
0,38
0,38
0,43
69 PT Sentul City Tbk
0,17
0,15
0,28
0,55
70 PT Citra Kebun Raya Agri Tbk
0,03
0,01
0,03
0,01
71 PT Cowell Development Tbk
1,05
1,35
0,57
0,64
72 PT Ciputra Development Tbk
0,91
0,51
0,77
1,06
73 PT Ciputra Surya Tbk
0,69
0,81
1,00
1,71
74 PT Duta Graha Indah Tbk
1,02
0,55
0,75
0,98
75 PT Intiland Development Tbk
0,29
0,50
0,54
0,84
76 PT Duta Pertiwi Tbk
0,72
0,46
0,28
0,24
77 PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk
1,80
1,81
2,85
2,24
78 PT Perdana Garudaprima Tbk
114
1,00 0,90 0,86 0,66
79
PT Jakarta International Hotels & Development
Tbk
2,08
0,32
0,32
0,29
80 PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk
1,63
1,59
1,52
1,11
81 PT Jaya Real Property Tbk
1,16
1,15
1,25
1,30
82 PT Kawasan Industri Jababeka Tbk
1,00
0,60
0,78
0,97
83 PT Global Land Development Tbk
0,07
0,08
0,23
0,21
84 PT Lamicitra Nusantara Tbk
1,94
1,09
0,93
0,71
85 PT Lippo Karawaci Tbk
1,10
0,94
1,17
1,21
86 PT Modernland Realty Ltd Tbk
0,83
1,03
1,06
1,06
87 PT Indonesia Prima Property Tbk
0,88
0,47
0,43
0,53
88 PT Ristia Bintang Mahkota Sejati Tbk
0,07
0,08
0,08
0,24
89 PT Danayasa Arthatama Tbk
1,13
0,34
0,34
0,29
90 PT Suryamas Dutamakmur Tbk
0,62
0,19
0,25
0,38
91 PT Total Bangun Persadatbk
1,85
1,82
1,92
1,72
92 PT Humpus Intermoda Transportasi Tbk
1,99
2,65
6,57
0,87
93 PT Indonesia Air Transport Tbk
2,28
1,90
3,20
3,78
94 PT Indoexchange Tbk
0,22
2,28
2,31
0,14
95 PT Inovisi Infracom Tbk
0,21
0,42
0,27
0,47
96 PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
1,25
0,69
0,66
0,65
97 PT Trada Maritime Tbk
0,87
0,71
1,49
1,30
98 PT Mahak Media Tbk
2,45
2,23
2,25
1,63
99 PT PT Ace Hardware Indonesia Tbk
0,16
0,18
0,18
0,29
100 PT PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk
115
5,86 6,49 1,05 0,02
101 PT Bayu Buana Tbk
1,24
1,19
1,10
1,05
102 PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
0,89
0,80
0,85
1,15
103 PT Global Mediacom Tbk
0,76
0,57
0,40
0,58
104 PT Centrin Online Tbk
2,83
0,17
0,30
0,14
105 PT Colorpark Indonesia Tbk
1,05
1,43
1,21
1,30
106 PT Catur Sentosa Adiparna Tbk
2,63
2,38
2,88
3,34
107 PT Dyviacom Intrabumi Tbk
0,15
0,33
0,32
0,00
108 PT Sekar Laut Tbk
0,69
0,74
0,93
1,16
109 PT FKS Multi Agro Tbk
4,42
7,64
6,45
4,73
110 PT Grahamas Citrawisata Tbk
0,82
0,80
0,52
0,52
111 PT Golden Retailindo Tbk
0,22
0,27
0,23
0,24
112 PT Evergreen Invesco Tbk
0,19
0,21
0,22
0,29
113 PT Hero Supermarket Tbk
1,72
1,62
2,18
0,45
114 PT Hotel Mandarine Regency Tbk
0,66
0,55
0,32
0,26
115 PT Island Concept Indonesia Tbk
9,04
4,50
3,15
2,30
116 PT Indonesia Paradise Property Tbk
0,65
0,78
0,86
0,89
117 PT Jasuindo Tiga Perkasa
0,54
0,68
1,16
1,38
118 PT Kokoh Inti Arebama Tbk
3,09
16,45
5,58
2,83
119 PT Star Pasific Tbk
0,07
0,10
0,06
0,05
120 PT Mas Murni Indonesia Tbk
0,12
0,14
0,20
0,25
121 PT Mitra Adiperkasa Tbk
1,50
1,46
1,76
2,22
122 PT Modern International Tbk
116
1,15 1,51 0,76 0,83
123 PT Multi Indocitra Tbk
0,44
0,41
0,33
0,27
124 PT Multipolar
1,90
0,76
1,00
1,26
125 PT Media Nusantara Tbk
0,72
0,29
0,23
0,24
126 PT Matahari Putra Prima Tbk
0,60
0,81
1,14
1,00
127 PT Metrodata Electronic Tbk
1,64
1,19
1,37
1,47
128 PT Metro Supermaket Realty Tbk
0,41
0,26
0,23
0,19
129 PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk
0,85
0,92
0,67
0,85
130 PT Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk
0,14
0,18
0,22
0,14
131 PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk
0,50
0,47
0,82
0,79
132 PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk
1,42
2,96
1,01
2,11
133 PT Pusako Tarinka Tbk
0,37
0,37
0,33
0,29
134 PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk
3,29
0,32
0,34
0,36
135 PT Surya Citra Media Tbk
0,40
0,67
0,32
0,44
136 PT Hotel Sahid Jaya Tbk
0,99
0,36
0,41
0,55
137 PT Skybee Tbk
1,21
0,92
3,58
3,02
138 PT Sena Topas Tourism Industry Tbk
1,48
0,56
0,76
0,72
139 PT AGIS Tbk
0,49
0,32
0,26
0,16
140 PT Tempo Inti Media Tbk
1,01
1,02
0,82
1,00
141 PT Tunas Ridean Tbk
0,73
0,73
0,87
0,74
142 PT United Tractors Tbk
0,84
0,69
0,56
0,61
143 PT Wicaksana Overseas International Tbk
1,86
1,17
0,72
1,00
Minimal 0,00 0,00 0,00 0,00
117
Maksimal 3,15 0,46 0,58 2,65
Rata – rata 0,11 0,08 0,08 0,09
Jumlah 143 143 143 143
Lapiran 4 : Data Ukuran Perusahaan Di Pasar Saham Syariah
No 2010 2011 2012 2013
1 8.791.799
10.204.495
12.419.820
14.963.190
2 1.363.277
1.518.534
1.587.603
1.712.683
3 79.800.944.222
85.707.908.412
108.744.875.199
369.827.799.728
4 2.654.678.284
3.589.031.806
4.912.982.787
6.200.427.308
5 2.095.795.869.754
2.834.598.202.394
3.187.521.383.295
3.201.105
6 405.623.886.312
382.378.022.616
387.240.518.836
365.956.197.714
7 5.561.433
6.791.859
7.551.796
7.974.876
8 2.875.847.106
3.411.026.249
4.137.700.386
4.512.655.525
9 12.475.542
14.721.899
16.247.395
18.381.114
10 12.218.889.770
15.201.235.077
19.708.540.946
21.865.117.391
11 1.425.400.480.785
1.850.655.309.125
1.968.579.105.393
3.773.605.646.333
12 1.212.738.774
1.710.689.375
1.503.500.075
5.516.122.336
13 11.762.035.570
17.354.833.906
2.072.350.845
2.318.647.634
14 440.217.369.336 464.367.998.148 1.640.001.847.111 88.461.429
15 3.470.174
4.645.148
538.639.301
480.621.137
16 52.724.500.219
977.892.896.320
103.801.508
1.060.087.702
17 467.804.659.412
471.838.283.186
396.277.483
361.548.802
18 5.881.108 6.569.807 6.101.007
118
7.883.294
19 159.196.107 258.483.778 147.882.362 241.912.806
20 2.372.657 2.690.595 3.115.421 3.539.393
21 6.518.276 8.848.204 12.348.627 15.722.197
22 347.473.064.455 355.579.996.944 312.342.760.278 314.746.644.499
23 134.027.872.203 125.184.677.577 132.278.839.079 136.142.063.219
24 15.346.145.677.737 18.151.331 22.755.160 26.607.241
25 411.281.598.196 437.848.660.950 398.606.524.648 376.540.741.943
26 786.163.546.488 744.581.030.849 740.753.171.392 788.749.190.752
27 17.584.059 21.511.562 2.561.947 2.379.504
28 303.899.974.798 365.815.749.593 433.497.042.140 498.567.897.161
29 78.200.046.845 98.019.132.648 128.547.715.366 141.697.598.705
30 917.662.004 921.277.510 110.616 124.420
31 150.912.563.271 163.233.383.441 184.367.259.026 272.597.818.158
32 2.055.743.204.664 2.641.602.932.160 3.298.123.574.771 3.155.680.394
33 10.437.249 10.950.501 12.168.517 14.894.990
34 15.562.998.946 19.661.602.767 26.579.083.786 30.792.884.092
35 364.004.769 361.182.183 402.108.960 420.782.548
36 1.091.583.115.098 1.330.570.029.820 1.522.663.914.388 11.746.177.682.568
37 3.003.086 1.604.922 1.687.115 1.907.438
38 2.029.558.232.720 2.132.449.783.092 2.188.129.039.119 3.260.919.505.192
39 200.856.257.619 223.509.413.900 349.438.243.276 613.878.797.683
40 112.857 153.521 182.274 213.994
41 5.585.852 6.964.227 8.881.642 12.617.678
42 1.492.727.607 1.660.119.065 229.933.238 239.028.396
43 583.252.944.571 636.930.474.525 80.464.521 73.651.605
44 600.820.329.651 635.399.146.504 79.667.324 72.066.581
45 594.563.516.542 1.083.523.642.816 1.161.698.219.225 1.337.022.291.951
46 403.194.715.268 642.954.768.386 722.941.339.245 654.296.256.935
47 150.937.167.032 157.371.466.252 172.268.827.993 196.390.816.224
48 3.038.412 4.736.349 624.485.895 629.065.832
49 1.067.103.249.531 1.136.857.942.381 1.441.204.473.590 1.701.103.245.176
50 40.819.189.042 37.942.900.879 378.434.227 523.478.188
51 309.791.883.807 304.802.980.424 379.900.742.389 459.118.935.528
52 1.126.480.755.029 1.573.039.162.237 1.698.078.355.471 1.955.830.321.070
53 733.957.862.391 1.114.901.669.774 1.188.618.790.410 1.294.510.669.195
119
54 13.361.313 15.222.857 17.753.480 21.267.470
55 1.657.291.834.312 1.794.242.423.105 2.076.347.580.785 2.471.939.548.890
56 557.724.815.222 587.566.985.478 570.564.051.755 850.233.842.186
57 85.942.208.666 87.419.114.499 94.955.970.131 98.295.722.100
58 7.032.496.663.288 8.274.554.112.840 9.417.957.180.958 11.315.061.275.026
59 608.920.103.517 685.895.619.326 815.153.025.335 822.189.506.877
60 100.586.999.230 118.033.602.852 135.849.510.061 175.118.921.406
61 568.265.341.826 759.136.918.500 1.204.944.681.223 1.822.689.047.108
62 1.047.238.440.003 1.130.865.062.422 1.261.572.952.461 1.465.952.460.752
63 2.006.595.762.260 217.918.197.943 2.420.783.382.029 2.811.620.982.142
64 8.701.262 10.482.312 11.984.979 13.348.188
65 4.587.986.472.840 6.587.986.472.840 10.946.417.244 14.428.082.567
66 191.717.227.775 237.541.563.214 341.565.287.503 432.216.712.637
67 191.368.442.289 197.342.817.672 178.403.632.950 561.406.598.837
68 1.017.544.318.408 976.488.666.616 899.948.360.908 845.943.360.908
69 4.814.315.153.733 5.290.382.916.872 6.154.231.305.371 10.665.713.361.690
70 1.200.250.314.059 1.181.111.445.275 1.213.229.329.031 1.195.091.495.336
71 266.939.286.532 385.681.565.146 1.778.428.912.031 1.944.913.754.306
72 9.378.342.136.927 11.524.866.822.316 15.023.391.727.244 20.114.871.381.857
73 2.609.229.793.505 3.529.028.283.751 4.428.210.643.555 5.770.169.834.673
74 1.959.238.097.462 1.485.580.913.441 1.757.959.418.449 2.100.802.668.869
75 4.599.239.260.454 5.691.909.741.708 6.091.751.240.542 7.526.470.401.005
76 4.723.365.274.851 5.188.186.444.790 6.592.254.980.112 7.473.596.509.696
77 358.990.245.785 487.193.845.496 900.597.066.316 1.307.846.871.186
78 1.184.685.940.567 1.236.255.766.968 1.310.251.294.004 1.332.646.538.409
79 4.776.300.970 4.362.366.221 4.454.535.086 6.463.220.155
80 1.952.978.239.516 2.228.434.922.345 2.557.731.220.187 3.417.012.222.326
81 3.295.717.307 4.084.414.957 4.998.260.900 6.163.177.866
82 3.335.857.281.974 5.597.356.750.923 7.077.817.870.077 8.255.167.231.158
83 2.091.913.170.503 1.948.666.123.846 2.728.806.704.532 7.361.429.209.148
84 604.528.491 591.979.523 598.919.130 612.074.767
85 16.155.384.919.926 18.259.171.414.884 24.869.295.733.093 31.300.362.430.266
86 2.032.644.356.215 2.410.399.588.075 4.591.920.046.013 9.647.813.079.565
87 767.521.532.169 738.221.345.249 774.036.052.884 822.190.160.767
88 117.301.086.414 135.937.211.458 152.811.855.863 158.997.539.543
89 3.475.736.555 3.478.445.408 3.558.903.785 5.550.429.286
120
90 2.063.046.866.205 2.454.961.990 2.637.664.776 2.950.314.446
91 1.589.349.600.405 1.897.418.630.991 2.064.069.415.848 2.226.418.477
92 1.759.229.042 1.478.872.391 2.917.069.841 159.430.799
93 593.412.811 598.977.257 730.931.901 108.146.305
94 34.372.658.505 100.006.779.077 150.509.404.105 147.417.713.509
95 1.122.418.457.348 2.594.806.458.056 3.069.447.992.046 4.591.910.858.608
96 99.758.447 103.054 111.369 127.951
97 2.184.537.656.953 2.595.439.845.250 335.791.468 319.246.976
98 399.906.465.038 425.863.562.340 441.554.497.078 439.177.204.829
99 1.191.333.479.259 1.451.755.376.484 1.916.914.650.213 2.478.918.584.338
100 146.194.762.072 163.295.719.132 45.766.173.346 24.648.959.652
101 218.480.845.229 256.395.581.799 346.575.916.931 453.681.363.834
102 736.913.618.738 665.415.859.006 670.168.566.886 710.885.259.735
103 12.959.942 13.129.083 19.995.526 21.069.471
104 327.559.624.538 105.416.183.403 107.351.965.930 832.480.768.872
105 275.390.730.449 373.969.285.234 45.418.941 48.983.039
106 1.704.910.741 2.009.181.636 2.512.217.343 3.107.895.429
107 16.639.792.726 17.119.214.015 16.821.216.087 7.192.369.270.293
108 199.375.442.469 214.237.879.424 249.746.467.756 301.989.488.699
109 1.101.332.993.367 2.020.100.752 256.626.435 262.138.516
110 15.414.799.933 19.625.532.063 21.036.592.841 20.617.639.302
111 70.005.131.296 81.633.604.846 87.673.506.285 96.693.297.826
112 553.949.522.077 566.946.300.470 581.076.926.718 615.900.484.802
113 3.125.368 3.719.583 5.276.736 7.758.303
114 186.995.790.431 176.192.944.039 268.350.003.145 260.422.396.006
115 11.379.513.670 91.607.561.440 82.139.344.188 73.912.750.950
116 810.578.823.861 1.133.499.220.101 1.843.630.146.241 1.960.713.108.438
117 236.371.491.237 311.734.541.044 446.703.430.537 575.115.523.377
118 510.959.922.868 307.753.008.849 336.895.934.853 336.488.362.410
119 1.363.969 1.177.715 1.590.431 1.870.675
120 653.019.389.631 669.078.607.476 705.333.724.081 740.147.262.203
121 3.670.503.683 4.415.341.528 5.990.586.903 7.808.299.570
122 793.661.948.136 1.062.109.528.445 1.734.346.315.702 1.887.308.404.711
123 371.830.882.852 432.600.974.108 469.330.133.864 628.738.165.030
124 14.016.686 14.314.707 14.088.183 20.255.269
125 8.196.543 8.798.230 8.960.942 9.615.280
121
126 11.420.600 10.308.169 8.225.206 6.579.518
127 945.242.001.932 1.274.285.268.904 1.662.380.706.074 2.296.991.727.662
128 110.799.166.772 106.382.062.708 108.481.953.974 98.129.812.821
129 208.545.889.568 245.924.526.850 229.669.131.539 294.545.992.078
130 41.784.426.250 43.627.643.347 45.302.057.800 68.177.883.499
131 1.569.188.387.540 1.737.031.906.784 2.388.263.279.045 2.627.075.992.774
132 14.480.759.070 10.273.890.051 574.410.537 805.477.334
133 29.277.627.037 30.441.171.589 30.112.814.059 30.772.661.987
134 3.485.982 3.759.043 4.073.365 4.378.556
135 2.515.567.387 2.511.221.855 2.893.172.402 4.010.166.376
136 619.069.349.010 1.236.647.083 1.304.365.923.712 1.442.622.700.965
137 323.419.685.093 851.372.523.027 1.048.992.763.319 858.995.382.564
138 623.872.699.968 677.549.653.060 929.094.279.617 945.481.770.859
139 1.407.380.389.156 1.265.816.392.125 1.290.609.089.863 1.188.794.177.895
140 154.506.290 176.344.071 212.446.003 247.314.964
141 2.100.154 2.545.309 3.312.385 3.465.316
142 29.700.914 46.440.062 50.300.633 57.362.244
143 213.288.722.115 189.755.322.378 154.301.199.970 169.324.429.155
Lampiran 5 : Data Umur Perusahaan Di Pasar Saham Syariah
No Nama Perusahaan 2010 2011 2012 2013
1 PT Astra Argo Lestari Tbk 13 14 15 16
2 PT BISI International Tbk 3 4 5 6
3 PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk 6 7 8 9
4 PT BW Planation Tbk 1 2 3 4
5 PT Gozo Plantations Tbk 2 3 4 5
6 PT Inti Agri Resources 8 9 10 11
7 PT PP London Suatera Indonesia Tbk 14 15 16 17
8 PT Sampoerna Agro Tbk 3 4 5 6
9 PT Sinar Mas Agro Resources And Technology Tbk 18 19 20 21
10 PT Aneka Tambang (Persero) Tbk 13 14 15 16
11 PT Cita Mineral Investindo Tbk 8 9 10 11
12 PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk 9 10 11 12
13 PT Energi Mega Persada Tbk 6 7 8 9
14 PT Garda Tujuh Buana Tbk 1 2 3 4
122
15 PT Harum Energy Tbk 0 1 2 3
16 PT Resource Alam Indonesia Tbk 19 20 21 22
17 PT Perdan Karya Perkasa Tbk 25 26 27 28
18 PT Timah (Persero) Tbk 16 17 18 19
19 PT Alakasa Idustrindo Tbk 20 21 22 23
20 PT Asahimas Flat Glass Tbk 10 11 12 13
21 PT Chareon Pokphand Indonesia Tbk 19 20 21 23
22 PT Kageo Igar Jaya Tbk 20 21 22 23
23 PT Intanwijaya International Tbk 20 21 22 23
24 PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk 21 22 23 24
25 PT Jaya Pari Steel Tbk 21 22 23 24
26 PT Kertas Basuki Rahmat Indonesia Tbk 3 4 5 6
27 PT Krakatau Steel (Persero) Tbk 0 1 2 3
28 PT Lion Metal Works Tbk 17 18 19 20
29 PT Lionmesh Prima Tbk 20 21 22 23
30 PT Pelat Timah Nusantara Tbk 1 2 3 4
31 PT Sekawan Intipratama Tbk 2 3 4 5
32 PT Sierad Produce Tbk 14 15 16 17
33 PT Holciem Indonesia Tbk 33 34 35 36
34 Ptsemen Gresik (Persero) Tbk 16 17 18 19
35 PT Acidatama Tbk 18 19 20 21
36 PT Surya Toto Indonesia Tbk 20 21 22 23
37 PT Tri Polyta Indonesia Tbk 16 17 18 19
38 PT Trias Sentosa Tbk 20 21 22 23
39 PT Yanaprima Hastapersada Tbk 2 3 4 5
40 PT Astra Inetrnational Tbk 20 21 22 23
41 PT Astra Otoparts Tbk 12 13 14 15
42 PT Indo Kordsa Tbk 20 21 22 23
43 PT Ever Shine Tbk 18 19 20 21
44 PT Sumi Indo Kabel Tbk 19 20 21 22
45 PT KMI Wire And Cable Tbk 18 19 20 21
46 PT Kabelindo Murni Tbk 18 19 20 21
47 PT Multi Prima Sejahtera Tbk 10 11 12 13
48 PT Muiltistrada Arah Sarana Tbk 5 6 7 8
49 PT Selamat Sempurna Tbk 13 14 15 16
50 Pt Sugih Energy Tbk 8 9 10 11
123
51 PT Nusantara Inti Corpora Tbk 6 7 8 9
52 PT Voksel Electric Tbk 20 21 22 23
53 PT Indofarma (persero)Tbk 9 10 11 12
54 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 0 11 12 13
55 PT Kimia Farma (Persero) Tbk 9 10 11 12
56 PT Kedawung Setia Industrial Tbk 14 15 16 17
57 PT Kedaung Indah Can Tbk 17 18 19 20
58 PT Kalbe Farma Tbk 19 20 21 22
59 PT Langgeng Makmur Industri Tbk 16 17 18 19
60 PT Pyridarn Farma Tbk 9 10 11 12
61 PT Nippon Indosari Corpindo Tbk 0 1 2 3
62 PT Mandom Indonesia Tbk 17 18 19 20
63 PT Ultar Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk 20 21 22 23
64 PT Unilever Indonesia Tbk 29 30 31 32
65 PT Alam Sutera Realty Tbk 3 4 5 6
66 PT Bumi Citra Permai Tbk 1 2 3 4
67 PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk 21 22 23 24
68 PT Bukit Darmo Property Tbk 3 4 5 6
69 PT Sentul City Tbk 13 14 15 16
70 PT Citra Kebun Raya Agri Tbk 11 12 13 14
71 PT Cowell Development Tbk 3 4 5 6
72 PT Ciputra Development Tbk 16 17 18 19
73 PT Ciputra Surya Tbk 12 13 14 15
74 PT Duta Graha Indah Tbk 3 4 5 6
75 PT Intiland Development Tbk 20 21 22 23
76 PT Duta Pertiwi Tbk 16 17 18 19
77 PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk 10 11 12 13
78 PT Perdana Garudaprima Tbk 3 4 5 6
79 PT Jakarta International Hotels & Development Tbk 26 27 28 29
80 PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk 3 4 5 6
81 PT Jaya Real Property Tbk 16 17 18 19
82 PT Kawasan Industri Jababeka Tbk 16 17 18 19
83 PT Global Land Development Tbk 3 4 5 6
84 PT Lamicitra Nusantara Tbk 9 10 11 12
85 PT Lippo Karawaci Tbk 14 15 16 17
86 PT Modernland Realty Ltd Tbk 18 19 20 21
124
87 PT Indonesia Prima Property Tbk 16 17 18 19
88 PT Ristia Bintang Mahkota Sejati Tbk 13 14 15 16
89 PT Danayasa Arthatama Tbk 8 9 10 11
90 PT Suryamas Dutamakmur Tbk 15 16 17 18
91 PT Total Bangun Persadatbk 4 5 6 7
92 PT Humpus Intermoda Transportasi Tbk 13 14 15 16
93 PT Indonesia Air Transport Tbk 4 5 6 7
94 PT Indoexchange Tbk 9 10 11 12
95 PT Inovisi Infracom Tbk 1 2 3 4
96 PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 15 16 17 18
97 PT Trada Maritime Tbk 2 3 4 5
98 PT Mahak Media Tbk 17 18 19 20
99 PT PT Ace Hardware Indonesia Tbk 3 4 5 5
100 PT PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk 9 10 11 12
101 PT Bayu Buana Tbk 21 22 23 24
102 PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk 11 12 13 14
103 PT Global Mediacom Tbk 14 15 16 17
104 PT Centrin Online Tbk 9 10 11 12
105 PT Colorpark Indonesia Tbk 9 10 11 12
106 PT Catur Sentosa Adiparna Tbk 13 14 15 16
107 PT Dyviacom Intrabumi Tbk 9 10 11 12
108 PT Sekar Laut Tbk 17 18 19 20
109 PT FKS Multi Agro Tbk 9 10 11 12
110 PT Grahamas Citrawisata Tbk 16 17 18 19
111 PT Golden Retailindo Tbk 0 1 2 3
112 PT Evergreen Invesco Tbk 0 1 2 3
113 PT Hero Supermarket Tbk 21 22 23 24
114 PT Hotel Mandarine Regency Tbk 2 3 4 5
115 PT Island Concept Indonesia Tbk 16 17 18 19
116 PT Indonesia Paradise Property Tbk 6 7 8 9
117 PT Jasuindo Tiga Perkasa 9 10 11 12
118 PT Kokoh Inti Arebama Tbk 2 3 4 5
119 PT Star Pasific Tbk 21 22 23 24
120 PT Mas Murni Indonesia Tbk 6 7 8 9
121 PT Mitra Adiperkasa Tbk 6 7 8 9
122 PT Modern International Tbk 19 20 21 22
125
123 PT Multi Indocitra Tbk 5 6 7 8
124 PT Multipolar 21 22 23 24
125 PT Media Nusantara Tbk 4 5 6 7
126 PT Matahari Putra Prima Tbk 18 19 20 21
127 PT Metrodata Electronic Tbk 20 21 22 23
128 PT Metro Supermaket Realty Tbk 19 20 21 22
129 PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk 2 3 4 5
130 PT Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk 10 11 12 13
131 PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk 6 7 8 9
132 PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk 7 8 9 10
133 PT Pusako Tarinka Tbk 15 16 17 18
134 PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk 16 17 18 19
135 PT Surya Citra Media Tbk 3 4 5 6
136 PT Hotel Sahid Jaya Tbk 20 21 22 23
137 PT Skybee Tbk 0 1 2 3
138 PT Sena Topas Tourism Industry Tbk 19 20 21 22
139 PT AGIS Tbk 9 10 11 12
140 PT Tempo Inti Media Tbk 9 10 11 12
141 PT Tunas Ridean Tbk 15 16 17 18
142 PT United Tractors Tbk 21 22 23 24
143 PT Wicaksana Overseas International Tbk 18 17 18 19
Lampiran 6: data kepemilikan pihak luar perusahaan
No Nama Perusahaan 2010 2011 2012 2013
1 PT Astra Argo Lestari Tbk 79.7 79.7 79.7 79.7
2 PT BISI International Tbk 23.08 23.08 23.08 23.08
3 PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk 00.00 7.97 00.00 00.00
4 PT BW Planation Tbk 32.03 37.35 28.82 15.05
5 PT Gozo Plantations Tbk 29.87 29.87 29.97 27.53
6 PT Inti Agri Resources 5.21 5.80 5.80 5.80
7 PT PP London Suatera Indonesia Tbk 59.48 59.48 59.48 59.48
8 PT Sampoerna Agro Tbk 00.00 00.00 00.00 00.00
9 PT Sinar Mas Agro Resources And Technology
Tbk 00.00 00.00 00.00 00.00
10 PT Aneka Tambang (Persero) Tbk 00.00 00.00 00.00 00.00
11 PT Cita Mineral Investindo Tbk 90.15 90.15 90.15 73.15
126
12 PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk 00.00 00.00 00.00 9.76
13 PT Energi Mega Persada Tbk 6.79 24.36 26.13 30.47
14 PT Garda Tujuh Buana Tbk 00.00 00.00 33.39 33.88
15 PT Harum Energy Tbk 00.00 00.00 00.00 00.00
16 PT Resource Alam Indonesia Tbk 39.33 66.35 62.89 64.89
17 PT Perdan Karya Perkasa Tbk 00.00 00.00 00.00 00.00
18 PT Timah (Persero) Tbk 00.00 00.00 00.00 00.00
19 PT Alakasa Idustrindo Tbk 33.03 33.03 33.03 33.03
20 PT Asahimas Flat Glass Tbk 43.86 43.86 43.86 43.86
21 PT Chareon Pokphand Indonesia Tbk 00.00 00.00 00.00 00.00
22 PT Kageo Igar Jaya Tbk 00.00 79.42 79.42 79.42
23 PT Intanwijaya International Tbk 8.93 8.93 8.93 8.93
24 PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk 51.00 51.00 51.00 51.00
25 PT Jaya Pari Steel Tbk 68.42 68.42 68.42 68.42
26 PT Kertas Basuki Rahmat Indonesia Tbk 59.13 34.69 21.25 12.00
27 PT Krakatau Steel (Persero) Tbk 00.00 00.00 00.00 00.00
28 PT Lion Metal Works Tbk 57.91 57.91 57.92 57.92
29 PT Lionmesh Prima Tbk 32.22 32.22 32.22 32.22
30 PT Pelat Timah Nusantara Tbk 35.00 35.00 35.00 35.00
31 PT Sekawan Intipratama Tbk 00.00 00.00 00.00 00.00
32 PT Sierad Produce Tbk 41.23 41.23 41.23 41.23
33 PT Holciem Indonesia Tbk 80.65 80.65 80.65 80.65
34 Ptsemen Gresik (Persero) Tbk 00.00 00.00 00.00 00.00
35 PT Acidatama Tbk 35.21 35.21 35.21 35.21
36 PT Surya Toto Indonesia Tbk 39.48 39.48 39.48 39.48
37 PT Tri Polyta Indonesia Tbk 00.00 5.52 5.52 5.15
38 PT Trias Sentosa Tbk 00.00 00.00 00.00 00.00
39 PT Yanaprima Hastapersada Tbk 00.00 00.00 00.00 00.00
40 PT Astra Inetrnational Tbk 50.11 50.11 50.11 50.11
41 PT Astra Otoparts Tbk 96.65 96.65 96.65 96.65
42 PT Indo Kordsa Tbk 60.21 60.21 60.21 60.21
43 PT Ever Shine Tbk 13.61 13.61 13.61 13.61
44 PT Sumi Indo Kabel Tbk 88.06 88.06 88.06 88.06
45 PT KMI Wire And Cable Tbk 16.49 16.49 16.49 16.49
46 PT Kabelindo Murni Tbk 00.00 00.00 00.00 00.00
47 PT Multi Prima Sejahtera Tbk 25.00 25.00 25.00 25.00
127
48 PT Muiltistrada Arah Sarana Tbk 34.90 54.40 31.00 31.00
49 PT Selamat Sempurna Tbk 00.00 00.00 00.00 00.00
50 Pt Sugih Energy Tbk 00.00 00.00 9.78 12.37
51 PT Nusantara Inti Corpora Tbk 00.00 00.00 00.00 00.00
52 PT Voksel Electric Tbk 37.71 37.71 37.71 37.71
53 PT Indofarma (persero)Tbk 00.00 00.00 00.00 00.00
54 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 00.00 00.00 00.00 00.00
55 PT Kimia Farma (Persero) Tbk 00.00 00.00 00.00 00.00
56 PT Kedawung Setia Industrial Tbk 25.68 00.00 00.00 00.00
57 PT Kedaung Indah Can Tbk 31.40 31.40 38.93 39.44
58 PT Kalbe Farma Tbk 00.00 00.00 00.00 00.00
59 PT Langgeng Makmur Industri Tbk 11.90 11.90 11.90 11.90
60 PT Pyridarn Farma Tbk 00.00 00.00 00.00 00.00
61 PT Nippon Indosari Corpindo Tbk 8.50 8.50 8.50 8.50
62 PT Mandom Indonesia Tbk 60.83 60.83 60.83 60.83
63 PT Ultar Jaya Milk Industry & Trading Company
Tbk 9.50 9.50 9.50 9.50
64 PT Unilever Indonesia Tbk 0.00 0.00 0.00 0.00
65 PT Alam Sutera Realty Tbk 0.00 0.00 8.47 0.00
66 PT Bumi Citra Permai Tbk 0.00 0.00 0.00 0.00
67 PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk 0.00 10.83 17.91 0.00
68 PT Bukit Darmo Property Tbk 0.00 0.00 0.00 0.00
69 PT Sentul City Tbk 23.66 0.00 7.18 13.95
70 PT Citra Kebun Raya Agri Tbk 0.00 0.00 0.00 0.00
71 PT Cowell Development Tbk 0.00 0.00 0.00 0.00
72 PT Ciputra Development Tbk 8.08 8.08 7.93 7.93
73 PT Ciputra Surya Tbk 0.00 0.00 0.00 0.00
74 PT Duta Graha Indah Tbk 0.00 15.00 14.71 14.71
75 PT Intiland Development Tbk 45.90 42.30 42.13 42.13
76 PT Duta Pertiwi Tbk 0.00 0.00 0.00 0.00
77 PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk 0.00 0.00 0.00 0.00
78 PT Perdana Garudaprima Tbk 0.00 0.00 15.45 15.45
79 PT Jakarta International Hotels & Development
Tbk 20.92 32.35 32.20 30.18
80 PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk 0.00 0.00 0.00 0.00
81 PT Jaya Real Property Tbk 12.88 12.88 12.88 12.36
82 PT Kawasan Industri Jababeka Tbk 0.00 23.45 17.52 12.65
128
83 PT Global Land Development Tbk 26.75 38.62 51.95 37.78
84 PT Lamicitra Nusantara Tbk 0.00 0.00 0.00 0.00
85 PT Lippo Karawaci Tbk 7.77 17.96 18.12 18.12
86 PT Modernland Realty Ltd Tbk 52.23 31.23 29.74 29.75
87 PT Indonesia Prima Property Tbk 0.00 0.00 0.00 0.00
88 PT Ristia Bintang Mahkota Sejati Tbk 40.25 19.18 0.00 0.00
89 PT Danayasa Arthatama Tbk 0.00 0.00 0.00 0.00
90 PT Suryamas Dutamakmur Tbk 73.67 73.67 73.67 77.89
91 PT Total Bangun Persadatbk 0.00 0.00 0.00 0.00
92 PT Humpus Intermoda Transportasi Tbk 5.53 5.53 5.53 5.39
93 PT Indonesia Air Transport Tbk 0.00 7.03 7.00 8.00
94 PT Indoexchange Tbk 70.31 81.10 81.07 61.26
95 PT Inovisi Infracom Tbk 0.00 0.00 0.00 0.00
96 PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 12.18 15.23 11.48 10.33
97 PT Trada Maritime Tbk 5.62 0.00 6.99 12.13
98 PT Mahak Media Tbk 60.28 61.20 61.20 61.20
99 PT PT Ace Hardware Indonesia Tbk 11.76 6.27 0.00 0.00
100 PT PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk 0.00 0.00 0.00 0.00
101 PT Bayu Buana Tbk 47.46 42.80 50.49 53.34
102 PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk 71.01 71.01 71.01 81.51
103 PT Global Mediacom Tbk 5.20 0.00 7.29 0.00
104 PT Centrin Online Tbk 60.25 60.25 60.70 51.13
105 PT Colorpark Indonesia Tbk 23.83 7.61 7.61 7.61
106 PT Catur Sentosa Adiparna Tbk 0.00 0.00 0.00 0.00
107 PT Dyviacom Intrabumi Tbk 0.00 0.00 0.00 0.00
108 PT Sekar Laut Tbk 0.00 0.00 0.00 0.00
109 PT FKS Multi Agro Tbk 0.00 0.00 0.00 0.00
110 PT Grahamas Citrawisata Tbk 29.94 29.94 29.94 29.94
111 PT Golden Retailindo Tbk 0.00 0.00 0.00 0.00
112 PT Evergreen Invesco Tbk 56.46 56.46 55.39 55.39
113 PT Hero Supermarket Tbk 94.28 94.28 80.75 80.75
114 PT Hotel Mandarine Regency Tbk 28.27 28.27 20.94 20.74
115 PT Island Concept Indonesia Tbk 6.60 2.27 2.27 4.75
116 PT Indonesia Paradise Property Tbk 39.36 39.36 19.14 18.86
117 PT Jasuindo Tiga Perkasa 0.00 0.00 0.00 5.00
118 PT Kokoh Inti Arebama Tbk 29.40 0.00 0.00 0.00
129
119 PT Star Pasific Tbk 0.00 0.00 0.00 0.00
120 PT Mas Murni Indonesia Tbk 0.00 0.00 0.00 0.00
121 PT Mitra Adiperkasa Tbk 0.00 0.00 0.00 0.00
122 PT Modern International Tbk 44.20 38.92 35.10 28.22
123 PT Multi Indocitra Tbk 11.89 0.00 0.00 0.00
124 PT Multipolar 10.66 10.42 10.80 5.05
125 PT Media Nusantara Tbk 0.00 0.00 0.00 0.00
126 PT Matahari Putra Prima Tbk 6.29 6.29 6.29 32.37
127 PT Metrodata Electronic Tbk 12.32 0.00 0.00 0.00
128 PT Metro Supermaket Realty Tbk 21.00 21.00 20.67 20.67
129 PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk 0.00 0.00 0.00 0.00
130 PT Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk 21.16 21.16 21.16 21.16
131 PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk 0.00 0.00 0.00 0.00
132 PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk 0.00 0.00 94.59 94.59
133 PT Pusako Tarinka Tbk 0.00 0.00 0.00 0.00
134 PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk 0.00 0.00 0.00 0.00
135 PT Surya Citra Media Tbk 0.00 0.00 0.00 0.01
136 PT Hotel Sahid Jaya Tbk 0.00 0.00 0.00 0.00
137 PT Skybee Tbk 0.00 38.18 38.18 38.18
138 PT Sena Topas Tourism Industry Tbk 23.53 63.53 63.53 45.00
139 PT AGIS Tbk 9.09 0.00 0.00 0.00
140 PT Tempo Inti Media Tbk 0.00 0.00 0.00 0.00
141 PT Tunas Ridean Tbk 43.84 43.84 43.84 43.84
142 PT United Tractors Tbk 59.50 59.50 59.50 59.50
143 PT Wicaksana Overseas International Tbk 78.10 78.10 78.10 78.10
top related