analisis deskriptif guru pai dan pengawas tahun pelajaran 2011
Post on 25-Jan-2017
237 Views
Preview:
TRANSCRIPT
107
AAAnnnaaalll iiisssiiisss SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111111///222000111222
Analisis Deskriptif Guru PAI dan Pengawas
Tahun Pelajaran 2011-2012
A. Guru PAI
1. Pengantar
Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, memberi teladan, menilai
dan mengevaluasi peserta didik, khususnya untuk pendidikan
Agama Islam.
Pendidikan Agama Islam (PAI) berfungsi membentuk
manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
yang Maha Esa serta berakhlak mulia dan mampu menjaga
kedamaian dan kerukunan hubungan inter dan antar umat
beragama.
Fungsi PAI ini selaras dengan fungsi pendidikan nasional
yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
108
AAAnnnaaalll iiisssiiisss SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111111///222000111222
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
G-PAI secara institusi atau kepegawaian dan pembinaan
dibawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Namun
dalam proses pembelajaran pendidikan Agama Islamnya
dibawah bimbingan Ditjen Pendidikan Islam, Kementerian
Agama.
2. Analisis Deskriptif Data
Berdasarkan data yang masuk ke Bagian Perencanaan
dan Sistem Informasi pada Tahun Pelajaran 2011-2012 secara
nasional terdapat 145.321 orang guru PAI yang mengajar pada
sekolah-sekolah dibawah kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Dari jumlah tersebut 87.941 orang atau 60,51%
berjenis kelamin laki-laki, dan selebihnya sebanyak 57.380 atau
39,49% berjenis kelamin perempuan.
Gambar 2.1. Jumlah Guru PAI Berdasarkan Jenis Kelamin
109
AAAnnnaaalll iiisssiiisss SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111111///222000111222
Dari gambar 2.1. diatas tampak tergambar bahwa laki-laki lebih
mendominasi dibandingkan dengan perempuan dalam memilih
profesi sebagai Guru PAI pada sekolah.
Jika dilihat komposisi guru PAI menurut status
kepegawaian menunjukkan bahwa dari 145.321 orang guru PAI,
tedapat sebanyak 119.174 orang atau 82,01% berstatus PNS,
yang terdiri dari 72.225 orang atau 60,60% berjenis kelamin
laki-laki, dan sebanyak 46.949 orang atau 39,40% berjenis
kelamin perempuan. Sedangkan Guru PAI yang berstatus Non
PNS berjumlah 26.147 orang atau 17,99%, dari data tersebut
sebanyak 15.716 orang atau 60,11% berjenis kelamin laki-laki,
dan sebanyak 10.431 orang atau 39,89% berjenis kelamin
perempuan. Berdasarkan dari data tersebut ternyata masih
banyak guru PAI yang berstatus Non PNS, hal ini menunjukkan
bahwa pemerintah belum memenuhi kebutuhan SDM akan Guru
PAI, dimana sesungguhnya di dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun
2003 menyatakan bahwa Pendidikan Agama merupakan
Tanggungjawab Pemerintah.
Jumlah guru PAI sebanyak 145.321 orang, bila dilihat dari
qualifikasi pendidikan berkomposisi sebagai berikut : sebanyak
56.029 orang atau 38,56% berpendidikan kurang dari S1,
kemudian sebanyak 88.071 orang atau 60,60% berpendidikan
S1, dan 1.221 orang atau 0,84% berpendidikan S2 atau lebih.
110
AAAnnnaaalll iiisssiiisss SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111111///222000111222
Gambar 2.2. Jumlah Guru PAI Berdasarkan Status Kepegawaian
Dari data diatas terlihat bahwa masih banyak guru PAI
yang berpendidikan kurang dari S1 sebanyak 38,56%, hanya
61,44% yang berpenddikan ≥ S1. Ini berarti bahwa tingkat
pendidikan guru PAI masih belum memadai, oleh karena itu
kedepan perlu menjadi perhatian pemerintah untuk
meningkatkan kompetensi guru-guru PAI tersebut. Peningkatan
kompetensi dapat dilakukan dengan :
1) Meningkatkan tingkat qualifikasi pendidikan
2) Meningkatkan kompetensi mengajar dengan proses
sertifikasi
3) Meningkatkan wawasan dan keterampilan mengajar
dengan pelatihan-pelatihan.
111
AAAnnnaaalll iiisssiiisss SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111111///222000111222
Gambar 2.3. Jumlah Guru PAI Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan
Jumlah guru PAI yang sudah bersertifikat sebanyak
40.286 orang atau 27,72% dari jumlah guru PAI keseluruhan,
dari jumlah tersebut 21.793 orang atau 54,10% berjenis
kelamin laki-laki dan 18.493 orang atau 45,90% berjenis
kelamin perempuan. Komposisi guru PAI yang sudah
bersertifikat berdasarkan status kepegawaian adalah 37.567
orang atau 93,25% berstatus PNS, yang terdiri dari 20.255
orang atau 53,92% berjenis kelamin laki-laki, dan 17.312 orang
atau 46,08% berjenis kelamin perempuan; berstatus Non PNS
sebanyak 2.719 orang atau 6,75%, dimana 1.538 orang atau
56,56% berjenis kelamin laki-laki, dan sebanyak 1.181 orang
atau 43,44% berjenis kelamin perempuan.
Jika dilihat dari kualifikasi pendidikan, jumlah guru PAI
yang sudah bersertifikat yang berpendidikan kurang dari S1
sebanyak 13.569 orang atau 33,68%, dari jumlah tersebut yang
112
AAAnnnaaalll iiisssiiisss SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111111///222000111222
berjenis kelamin laki-laki sebanyak 6.292 orang atau 46,37%,
dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 7.277 orang
atau 53,63%; sementara guru PAI yang sudah bersertifikat
yang berpendidikan S1 sebanyak 26.293 orang atau 65,27%,
dari jumlah tersebut yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak
15.152 orang atau 57,63%, dan yang berjenis kelamin
perempuan sebanyak 11.141 orang atau 42,37%; sedangkan
guru PAI yang sudah bersertifikat yang berpendidikan S2 atau
lebih sebanyak 424 orang atau 1,05%, dari jumlah tersebut
yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 349 orang atau
82,31%, dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 75
orang atau 17,69%.
Dari data guru PAI yang bersertifikasi tersebut dapat
disimpulkan bahwa :
1) Guru PAI yang telah tersertifikasi masih sangat sedikit
sekali, hanya 27,72%.
2) Dari guru PAI yang telah tersertifikasi tersebut hampir
sebagian besar adalah guru PNS (93,25%). Ini
mengandung arti bahwa guru PAI yang Non PNS masih
belum dapat disertifikasikan kompetensinya sebagai guru
PAI. Oleh karena itu untuk guru PAI Non PNS perlu
perlakuan khusus agar kemampuan mereka mengajar tidak
kalah dengan guru PNS.
3) Dari guru yang telah mempunyai sertifikat lebih banyak
dari jenis kelamin laki-laki ini mungkin laki-laki lebih
antusias untuk memperoleh sertifikat tersebut. Oleh karena
itu perlu ada kebijakan pemberian kesempatan yang lebih
besar pada guru PAI perempuan.
113
AAAnnnaaalll iiisssiiisss SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111111///222000111222
4) Dari guru yang telah mempunyai sertifikat, lebih banyak
yang berpendidikan S1. Untuk itu perlu pembinaan lebih
intensif kepada guru yang berpendidikan < S1 untuk mau
dan mempunyai keberanian untuk mengikuti sertifikasi
dengan ketentuan dan persyaratan yang berlaku.
Gambar 2.4. Jumlah Guru PAI yang Sudah Bersertifikat
Dari jumlah guru PAI yang ada, yaitu sebanyak 145.321
orang bila dikelompokkan berdasarkan tempat tugas mengajar,
terdata sebanyak 2.325 orang atau 1,60% bertugas mengajar di
TK, 110.143 orang atau 75,79% bertugas mengajar di SD,
20.873 atau 14,36% bertugas mengajar di SMP, dan sebanyak
11.980 atau 8,25% bertugas mengajar di SMA/K.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa guru PAI
lebih banyak mengajar di SD dibandingkan dengan tempat
tugas lainnya seperti TK, SMP dan SMA/K. Hal ini dikarenakan
jumlah sekolah SD memang lebih banyak dari tingkat yang lain.
114
AAAnnnaaalll iiisssiiisss SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111111///222000111222
Gambar 2.5. Jumlah Guru PAI Tempat Melaksanakan Tugas
B. Pengawas
1. Pengantar
Pengawas sekolah/satuan pendidikan adalah orang yang
memiliki tugas pokok untuk melakukan penilaian dan
pembinaan dengan melaksanakan fungsi-fungsi supervisi, baik
supervisi akademik maupun supervisi manajerial di lingkungan
sekolah. Berdasarkan tugas pokok yang diembannya, minimal
ada tiga hal yang harus dilaksanakan oleh pengawas yakni :1)
melakukan pembinaan pengembangan kualitas sekolah, kinerja
kepala sekolah, kinerja guru, dan kinerja seluruh staf sekolah;
2) melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan program
sekolah beserta pengembangannya; dan 3) melakukan penilaian
terhadap proses dan hasil program pengembangan sekolah
secara kolaboratif dengan stakeholder sekolah.
115
AAAnnnaaalll iiisssiiisss SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111111///222000111222
Terkait dengan tugas pengawas rumpun Pendidikan
Agama Islam, seorang pengawas Pendidian Agama Islam
memiliki tanggung jawab melaksanakan pengawasan terhadap
penyelenggara pendidikan agama Islam di sekolah sesuai
dengan penugasannya pada TK, SD, SMP dan SMA; serta
meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar/bimbingan dan
hasil prestasi belajar/bimbingan siswa dalam rangka mencapai
tujuan pendidikan, khususnya Pendidikan Agama Islam.
Sedangkan tugas pengawas pendidikan RA/BA dan madrasah
adalah yang memiliki tanggung jawab melaksanakan
pengawasan terkait penyelenggaraan pembelalajaran/
pendidikan di RA/BA dan madrasah, serta meningkatkan
kualitas proses belajar mengajar/bimbingan dan prestasi belajar
siswa dalam rangka mencapai tujuan pendidikan di RA/BA dan
madrasah.
Namun pengawas yang berada dibawah binaan
Kementerian Agama RI sampai saat ini belum semua bertugas
secara spesifik pada bidang garapan tugas pengawasannya,
apakah bertugas mengawasi dan membina PAI pada sekolah
atau pada RA dan madrasah. Saat ini ada sebagian yang hanya
bertugas mengawasi PAI, ada yang mengawasi hanya RA/BA
dan madrasah dan ada pula yang mengawasi seluruhnya (PAI,
RA/BA dan madrasah).
116
AAAnnnaaalll iiisssiiisss SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111111///222000111222
2. Analisis Deskriptif Data
Berdasarkan data yang masuk ke Bagian Perencanaan
dan Sistem Informasi pada Tahun Pelajaran 2011-2012 secara
nasional terdapat 4.846 orang pengawas yang bertugas
membina dan mengawasi proses pembelajaran PAI pada
sekolah-sekolah yang berada dibawah naungan Kementeraian
Pendidikan dan Kebudayaan. Dari jumlah tersebut sebayak
3.714 orang atau 76,64% berjenis kelamin laki-laki, dan yang
berjenis kelamin perempuan berjumlah 1.132 orang atau
23,36%. Dari data tersebut nampak jelas tergambar bahwa laki-
laki jauh lebih mendominasi dibandingkan dengan perempuan
dalam memilih profesi Pengawas.
Dari jumlah pengawas 4.846 orang dengan asumsi semua
bertugas mengawasi seluruhnya (PAI pada sekolah, RA/BA dan
madrasah), dengan jumlah lembaga RA/BA, madrasah 69.643
lembaga dan jumlah guru PAI 129.760 orang. Berarti 1 orang
pengawas membina 15 lembaga dan 26 guru PAI. Ini dirasakan
jumlah pengawas masih sangat kurang, idealnya 1 orang
pengawas membina dan mengawasi paling tidak 5 – 6 lembaga
dan 10 – 15 guru PAI. Karena untuk satu lembaga, pengawas
bertugas membina pengelolaan, penyelenggaraan dan
manajemen lembaga, serta proses pembelajaran pada lembaga
tersebut termasuk membina seluruh guru-guru yang ada pada
RA/BA dan madrasah.
Jika dilihat dari kualifikasi pendidikan, jumlah Pengawas
yang berpendidikan kurang dari S1 sebanyak 577 orang atau
117
AAAnnnaaalll iiisssiiisss SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111111///222000111222
11,91%, dari jumlah tersebut yang berjenis kelamin laki-laki
sebanyak 421 orang atau 72,96%, sedangkan yang berjenis
kelamin perempuan sebanyak 156 orang atau 27,04%.
Sementara Pengawas yang berpendidikan S1 sebanyak 3.200
orang atau 66,03%, dari jumlah tersebut yang berjenis kelamin
laki-laki sebanyak 2.433 orang atau 76,03%, dan yang berjenis
kelamin perempuan sebanyak 767 orang atau 23,97%,
sedangkan Pengawas yang berpendidikan S2 atau lebih
sebanyak 1.069 orang atau 22,06%, dari jumlah tersebut yang
berjenis kelamin laki-laki sebanyak 860 orang atau 80,45% dan
yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 209 atau 19,55%.
Dari data tersebut bahwa latar belakang pendidikan
pengawas sudah cukup baik ≥ S1 (88,09%), hal ini cukup
memadai untuk menjadi seorang pengawas. Namun yang perlu
dipantau dan dicermati apakah S1 mereka pada program studi
pendidikan atau bukan. Bila bukan maka harus dilakukan
perbaikan kemampuan kepada pengawas tersebut sehingga
mempunyai kemampuan pengawas di bidang pendidikan secara
baik.
118
AAAnnnaaalll iiisssiiisss SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111111///222000111222
Gambar 2.6. Jumlah Pengawas Berdasarkan Jenis Kelamin
Jika dilihat dari pangkat golongan, jumlah pengawas
yang golongan III sebanyak 1800 orang (37,14%), dari jumlah
tersebut yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 1.434 orang
(79,67%), dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 366
orang (20,33%). Sementara pengawas golongan IV sebanyak
3.046 orang (62,86%), dari jumlah tersebut yang berjenis
kelamin laki-laki sebanyak 2.280 orang (74,85%), sedangkan
yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 766 orang
(25,15%). Dari data terlihat bahwa pangkat golongan pengawas
relatif sudah tinggi, ini bisa dimaklumi bahwa profesi pengawas
biasanya adalah perpanjangan masa kerja dari PNS yang
berstruktur ke pengawas yang fungsional.
Laki-Laki 3.714
76,64%
Perempuan 1.132
23,36%
119
AAAnnnaaalll iiisssiiisss SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111111///222000111222
Gambar 2.7. Jumlah Pengawas Berdasarkan Golongan Pangkat
Jika dilihat dari tugas pengawasan, jumlah pengawas
yang bertugas mengawasi/membina proses pembelajaran guru
PAI pada sekolah sebanyak 1.141 orang (23,55)%, dari jumlah
tersebut yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 851 orang
(74,58%), dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 290
orang (25,42%). Sementara yang bertugas mengawasi/
membina proses pembelajaran di RA, Madrasah sebanyak 683
orang (14,09%), dari jumlah tersebut yang berjenis kelamin
laki-laki sebanyak 554 orang (81,11%), dan yang berjenis
kelamin perempuan sebanyak 129 orang (18,89%). Sedangkan
pengawas yang bertugas mengawasi/membina proses
pembelajaran di RA, Madrasah, PAI pada sekolah sebanyak
3.022 orang (62,36%), dari jumlah tersebut yang berjenis
kelamin laki-laki sebanyak 2.309 (76,41%), dan yang berjenis
kelamin perempuan sebanyak 713 orang (23,59%). Dari data
120
AAAnnnaaalll iiisssiiisss SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111111///222000111222
tersebut jelas bahwa pengawas belum diberi tugas secara
spesifik pada obyek pembinaannya, pada PAIS atau pada
madrasah. Baru 23,55% yang bertugas membina PAI pada
sekolah dan 14,09% yang tugasnya khusus membina RA dan
madrasah dan masih 62,36% yang belum mendapat tugas yang
jelas.
Oleh karena itu ke depan perlu dilakukan regulasi
terhadap aturan dan tatalaksana pembagian tugas kepada
pengawas-pengawas yang pembinaannya dibawah Kementerian
Agama. Sehingga apabila ada pembagian kerja yang jelas,
maka seorang pengawas dapat lebih fokus dalam pengawasan
pada obyek yang diawasi.
Selain pembagian tugas yang jelas juga harus ada
regulasi terhadap pengangkatan pengawas, bukan saja sebagai
perpanjangan tugas dari struktural. Tetapi pengawas adalah
jabatan fungsional yang benar-benar pilihan yang
bersangkutan. Sehingga nantinya akan diperoleh pengawas
yang relatif muda, kognitif baik karena berasal dari lulusan
program kependidikan dan masih idealis. Semua akan berakibat
fungsi kepengawasan terhadap penyelenggaraan pendidikan
dan proses pembelajaran pada RA/BA, madrasah dan PAI
berjalan baik dan sesuai yang diinginkan.
121
AAAnnnaaalll iiisssiiisss SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111111///222000111222
Gambar 2.8. Jumlah Pengawas Berdasarkan Tugas
Jika dilihat dari jabatan fungsional pengawas, jumlah
Pengawas Muda sebanyak 1.765 orang (36,42%), dari jumlah
tersebut yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 1.382 orang
(78,30%), dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 383
orang (21,70%). Sementara Pengawas Madya sebanyak 1.442
orang (29,76%), dari jumlah tersebut yang berjenis kelamin
laki-laki sebanyak 1.068 orang (74,06%), dan yang berjenis
kelamin perempuan sebanyak 374 orang (25,94%). Serta
Pengawas Utama sebanyak 1.639 orang (33,82%), dari jumlah
tersebut yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 1.264 orang
(77,12%), dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 375
orang (22,88%). Dari data tersebut dapat disimpulkan pada
dasarnya jabatan fungsional pengawas cukup berintegrasi
antara pengawas muda, pengawas madya dan pengawas
122
AAAnnnaaalll iiisssiiisss SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111111///222000111222
utama. Ini bertanda baik bahwa proses regenerasi
kepengawasan cukup baik.
Gambar 2.9. Jumlah Pengawas berdasarkan Jabatan Fungsional
top related