analisis butir soal pilihan ganda ulangan · pdf filepilihan ganda uas genap tahun pelajaran...
Post on 30-Jan-2018
252 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA
ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015
MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD
DI KECAMATAN DEPOK
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Mustika Ayu Kurniandari
NIM: 121134022
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, saya dapat menyelesaikan studi
saya dengan baik dan lancar.
Karya ini dipersembahkan untuk:
Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya
Orang tua saya, Bapak Sukaryanto dan Ibu Suparmini yang selalu
memberikan do‟a, kasih sayang, semangat, motivasi, dan dukungan yang
teramat besar dalam segala hal.
Adik saya Angelicha Brilianzah Kurniawanda, dan seluruh keluarga besar
saya yang telah memberikan do‟a, kasih sayang, dan semangat.
Sahabat serta motivasiku Adit Rio Tamara Terimakasih sudah menjadi
partner, dan semangat, semoga kelak kesuksesan milik kita berdua..
Sahabat-sahabat terbaik saya Adinda Titis, Defirra Alizunna, Veronica
Tyas, Rosalia Devi, Benedicta Erantika, Bonifatius Rudi, Kurniawan
Hariyanto, M.Arifin, Ardian Rizky, Lukas Restu, Cornelius Wahyu, Felix
Nola Yan Fajar, Ibnu Kurniawan, Muhammad Husaini Maula Hadi, dan
Bayu Hario, yang telah menjadi keluarga kedua bagi saya dengan selalu
memberikan do‟a, keceriaan, semangat, dan sahabat-sahabatku yang tidak
bisa saya sebutkan satu persatu.
Teman-teman sepayung skripsi Titis, Erlin, Yayan, Sinta, Stefi, Yosi,
Boni, Wawan, Anton, Natalia, Arum, Tina, Risa, dan Intan yang telah
memberikan semangat dan kerjasama yang baik.
Almamater Kebanggaanku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Jangan hanya menunggu, tapi bergeraklah, lakukan apa
yang bisa kita lakukan, tidak akan ada hasil jika tidak ada
proses”
~ Anonym ~
“Jangan Pernah kamu merasa lelah dalam menjalani hidup,
tetap semangat, bangkit, berlari, dan buktikan”
~ Mustika Ayu Kurniandari ~
“Tetaplah semangat mengejar impian, jadilah diri sendiri
yang percaya diri, yang akan membawamu menuju impian
suksesmu”
~ Mustika Ayu Kurniandari ~
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 12 Mei 2016
Penulis,
Mustika Ayu Kurniandari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Mustika Ayu Kurniandari
Nomor Mahasiswa : 121134022
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA
ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015
MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD
DI KECAMATAN DEPOK
beserta perangkat yang diperlukan (apabila ada). Dengan demikian saya
memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta hak
untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam
bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di
internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari
saya atau memberikan royalti, selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 12 Mei 2016
Yang menyatakan,
Mustika Ayu Kurniandari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester Genap
Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD
di Kecamatan Depok
Oleh:
Mustika Ayu Kurniandari
NIM: 121134022
Guru kelas IV SD di Kecamatan Depok belum menganalisis butir soal UAS
genap pilihan ganda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas isi,
reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh butir soal
pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV
SD di Kecamatan Depok.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif non eksperimental. Populasi
penelitian ini adalah 49 SD. Sampel penelitian adalah 25 SD. Pengumpulan data
dilakukan melalui dokumentasi dan wawancara. Instrumen penelitian adalah
pedoman wawancara dan daftar centang. Teknik analisis data dilakukan secara
kualitatif untuk mengetahui validitas isi, sedangkan analisis kuantitatif untuk
mengetahui reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh
menggunakan software MicroCat ITEMAN versi 3.00.
Hasil analisis data menunjukkan (1) 100% butir soal UAS valid, (2)
Koefisien alpha sebesar 0,794 menunjukkan bahwa tingkat reliabilitas tinggi, (3)
Tingkat kesulitan soal adalah 46,67% mudah, 50% sedang, dan 3,33% sulit,
sehingga belum sesuai dengan proporsi soal ujian sumatif, (4) Daya pembeda
butir soal adalah 40% sangat baik, 43,33% cukup baik, 13,33% sedang, dan 3,34
buruk (5) Efektivitas pengecoh berfungsi pada 15 butir soal (50%) dan tidak
berfungsi pada 15 butir soal (50%).
Kata kunci: Analisis butir soal, ITEMAN.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Analysis of the Second Semester Final Examination Multiple Choice Items on
Science Subject at Academic Year 2014/2015 on 4th
Grade Elementary School in
Depok District
By:
Mustika Ayu Kurniandari
NIM: 121134022
4th
grade elementary school teachers in Depok do not analyze second
semester final examinations multiple choice items yet. This research aims to
knowing content validity, reliability, difficulty index, discriminating power, and
the distractor effectiveness of the second semester final examination multiple
choice items on Science subject at academic year 2014/2015 on 4th
grade
elementary school in Depok District.
This research type is a quantitative non experimental descriptive. The
populations are 49 elementary school. The samples are 25 elementary school. The
data are collected through interviews and documentations. Instrument research
are interview guide and check list. Data analysis technique is done by
qualitatively to analyse the content validity and quantitatively to determine the
reliability, difficulty index, discriminating power, and the distractor effectiveness
using program MicroCat ITEMAN 3.00 version.
The result shows that (1) 100% items are valid, (2) Alpha coefficient of
0,794 indicates that the high level of reliability is achieved, (3) The difficulty
index is 46,67% easy, 50% sufficient, and 3,33% difficult, so is not in accordance
to the proportion of sumatif exam, (4) The items discriminating power is 40% very
good, 43,33% good enough, 13,33% sufficient, and 3,34 not good, (5) The
distractor effectiveness functions on 15 item (50%) and not function on 15 item
(50%).
Keywords: Items Analysis, ITEMAN.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian serta
menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Butir Soal Pilihan
Ganda Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata
Pelajaran IPA Kelas IV SD di Kecamatan Depok.” Skripsi ini disusun sebagai
salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa arahan, bimbingan, dan
bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
2. Ibu Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., selaku Wakil Ketua
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata
Dharma.
4. Ibu Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing
I yang telah memberikan bimbingan, arahan, dorongan, tenaga, dan
pikiran sehingga penulisan skripsi dapat berjalan lancar.
5. Ibu Irine Kurniastuti, S.Psi., M.Psi., selaku dosen pembimbing II yang
telah memberikan bimbingan, arahan, dorongan, tenaga, dan pikiran
sehingga penulisan skripsi dapat berjalan lancar.
6. Pihak sekolah dasar yang memberikan ijin untuk melakukan
penelitian.
7. Keluarga penulis, Bapak Sukaryanto dan Ibu Suparmini selaku orang
tua penulis yang selalu memberikan semangat dan dorongan kepada
penulis selama kegiatan penelitian dan proses penyusunan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
8. Teman seperjuangan Titis, Erlin, Yayan, Sinta, Stefi, Yosi, Boni,
Wawan, Anton, Natalia, Arum, Tina, Risa, dan Intan yang senantiasa
mendukung dan memberi semangat hingga selesainya skripsi ini.
9. Teman-teman PGSD 2012 atas kebersamaan dan keceriaan.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
telah memberikan dukungan dan semangat selama penelitian dan
penyusunan skripsi.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, dengan rendah hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun
untuk menyempurnakan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi peneliti dan pembaca pada umumnya.
Penulis,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................. iv
HALAMAN MOTTO............................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA................................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS.............................................
vii
ABSTRAK............................................................................................................... viii
ABSTRACT.............................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR............................................................................................ x
DAFTAR ISI........................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL................................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................. xvii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................... 1
B. Pembatasan Masalah.................................................................................... 6
C. Rumusan Masalah........................................................................................ 7
D. Tujuan Penelitian.......................................................................................... 8
E. Manfaat Penelitian........................................................................................ 9
F. Definisi Operasional..................................................................................... 10
BAB II LANDASAN TEORI................................................................................. 13
A. Landasan Teori............................................................................................. 13
1. Evaluasi.................................................................................................. 13
2. Instrumen Penilaian................................................................................ 14
3. Tes.......................................................................................................... 15
4. Ulangan Akhir Semester (UAS)............................................................. 19
5. Tes Pilihan Ganda.................................................................................. 19
Halaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
6. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).............................................................. 22
7. Analisis Butir Soal.................................................................................. 27
8. Validitas.................................................................................................. 28
9. Reliabilitas.............................................................................................. 33
10. Tingkat Kesulitan................................................................................... 35
11. Daya Pembeda........................................................................................ 38
12. Efektivitas Pengecoh..............................................................................
13. Software ITEMAN ................................................................................
41
43
B. Hasil Penelitian yang Relevan...................................................................... 48
C. Kerangka Berpikir........................................................................................ 53
D. Hipotesis....................................................................................................... 56
BAB III METODE PENELITIAN....................................................................... 57
A. Jenis Penelitian............................................................................................. 57
B. Waktu dan Tempat Penelitian...................................................................... 58
C. Populasi dan Sampel.................................................................................... 59
D. Teknik Pengumpulan Data........................................................................... 63
E. Instrumen Penelitian..................................................................................... 65
F. Teknik Analisis Data.................................................................................... 68
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...................................... 79
A. Deskripsi Penelitian...................................................................................... 79
B. Hasil Penelitian............................................................................................. 80
1. Hasil Analisis Validitas Isi..................................................................... 81
2. Hasil Analisis Reliabilitas...................................................................... 95
3. Hasil Analisis Tingkat Kesulitan............................................................ 98
4. Hasil Analisis Daya Pembeda................................................................ 104
5. Hasil Analisis Efektivitas Pengecoh....................................................... 112
C. Pembahasan.................................................................................................. 135
1. Validitas Isi............................................................................................. 135
2. Reliabilitas.............................................................................................. 138
3. Tingkat Kesulitan................................................................................... 140
4. Daya Pembeda........................................................................................ 142
5. Efektivitas Pengecoh.............................................................................. 144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB V PENUTUP..................................................................................................
147
A. Kesimpulan................................................................................................... 147
B. Keterbatasan Penelitian................................................................................ 149
C. Saran............................................................................................................. 150
DAFTAR REFERENSI......................................................................................... 151
LAMPIRAN SKRIPSI........................................................................................... 154
DAFTAR RIWAYAT HIDUP............................................................................... 192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan Tes Pilihan Ganda.................................. 21
Tabel 2.2 Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata
Pelajaran IPA Kelas IV SD Semester Genap....................................
24
Tabel 2.3 Tingkat Reliabilitas............................................................................ 34
Tabel 2.4 Kriteria Tingkat Kesulitan Butir Soal................................................ 36
Tabel 2.5
Tabel 2.6
Proporsi Tingkat Kesulitan Butir Soal...............................................
Kriteria Daya Pembeda Butir Soal.....................................................
37
40
Tabel 3.1 Populasi Penelitian............................................................................. 60
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Sampel Penelitian…………………………………………………..
Daftar Pertanyaan sebagai Pedoman Wawancara..............................
62
66
Tabel 3.4 Daftar Centang atau Check List Instrumen Penelitian....................... 67
Tabel 3.5 Tingkat Reliabilitas............................................................................ 70
Tabel 3.6 Kriteria Tingkat Kesulitan Butir Soal................................................ 72
Tabel 3.7 Proporsi Tingkat Kesulitan Butir Soal............................................... 73
Tabel 3.8 Kriteria Daya Pembeda Butir Soal..................................................... 75
Tabel 4.1 Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata
Pelajaran IPA Kelas IV SD Semester Genap....................................
82
Tabel 4.2 Analisis Validitas Isi Butir Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun
Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas IV..........................
84
Tabel 4.3 Hasil Analisis Validitas Isi Butir Soal Pilihan Ganda UAS Genap
Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas IV……......
92
Tabel 4.4 Persentase Hasil Analisis Validitas Isi Butir Soal.............................. 94
Tabel 4.5 Tingkat Reliabilitas............................................................................ 96
Tabel 4.6 Analisis Reliabilitas Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun
Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas IV..........................
98
Tabel 4.7
Tabel 4.8
Kriteria Tingkat Kesulitan Butir Soal................................................
Hasil Analisis Tingkat Kesulitan Butir Soal Pilihan Ganda UAS
Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas
IV.......................................................................................................
99
102
Halaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Tabel 4.9 Persentase Hasil Analisis Tingkat Kesulitan Butir Soal.................... 103
Tabel 4.10 Kriteria Daya Pembeda Butir Soal..................................................... 105
Tabel 4.11 Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal Pilihan Ganda UAS
Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas
IV.......................................................................................................
108
Tabel 4.12 Persentase Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal......................... 109
Tabel 4.13 Hasil Analisis Efektivitas Pengecoh Butir Soal Pilihan Ganda UAS
Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas
IV......................................................................................................
115
Tabel 4.14 Persentase Hasil Analisis Efektivitas Pengecoh Butir Soal............... 133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Literature Map Hasil Penelitian yang Relevan................................. 52
Gambar 2.2
Gambar 3.1
Gambar 3.2
Gambar 3.3
Gambar 3.4
Gambar 4.1
Gambar 4.2
Gambar 4.3
Alur Kerangka Berpikir Analisis Butir Soal.....................................
Koefisien Reliabilitas Alpha.............................................................
Koefisien Tingkat Kesulitan”Prop.Correct”………………………
Koefisien Korelasi “Point Biserial”………………………………..
Koefisien pengecoh “Prop. Endorsing”……………………………
Diagram Persentase Validitas Isi Butir Soal.....................................
Hasil Perhitungan Reliabilitas...........................................................
Hasil Perhitungan Tingkat Kesulitan “Prop. Correct”.....................
55
71
74
76
78
95
97
100
Gambar 4.4
Gambar 4.5
Gambar 4.6
Gambar 4.7
Hasil Perhitungan Daya Pembeda “Biser” dan “Point Biser”…….
Diagram Persentase Tingkat Daya Pembeda Butir Soal........................
Hasil Perhitungan Efektivitas Pengecoh “Prop. Endorsing” serta
“Biser” dan “Point Biser”..................................................................
Diagram Persentase Efektivitas Pengecoh Butir Soal.......................
106
110
113
134
Halaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Pelaksanaan Penelitian.................................................... 155
Lampiran 2 Daftar Nama Mahasiswa................................................................. 156
Lampiran 3 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian......................... 157
Lampiran 4 Paket Soal UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata
Pelajaran IPA Kelas IV SD di Kecamatan Depok.........................
158
Lampiran 5 Kunci Jawaban Soal UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015
Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD di Kecamatan Depok................
161
Lampiran 6 Lembar Jawaban Salah Satu Siswa................................................. 162
Lampiran 7 Hasil Wawancara............................................................................ 163
Lampiran 8 Daftar Centang atau Check List Instrumen Penelitian.................... 164
Lampiran 9 Output Hasil Pengolahan Data Menggunakan Software MicroCat
ITEMAN versi 3.00........................................................................
165
Lampiran 10 Rekapan Hasil Analisis Validitas Isi Butir Soal Pilihan Ganda
UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA
Kelas IV..........................................................................................
175
Lampiran 11 Rekapan Hasil Analisis Tingkat Reliabilitas Butir Soal Pilihan
Ganda UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran
IPA Kelas IV...................................................................................
176
Lampiran 13 Rekapan Hasil Analisis Tingkat Kesulitan, Daya Pembeda, dan
Efektivitas Pengecoh Butir Soal Pilihan Ganda UAS Genap
Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas IV ..........
177
Halaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab I pada penelitian ini membahas tentang enam sub bab yaitu, (A) latar
belakang masalah, (B) pembatasan masalah, (C) rumusan masalah, (D) tujuan
penelitian, (E) manfaat penelitian, dan (F) definisi operasional.
A. Latar Belakang Masalah
Kegiatan pembelajaran sebaiknya diawali dengan merancang rencana
kegiatan pembelajaran. Salah satu aspek yang sangat penting dalam rencana
kegiatan pembelajaran adalah tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran menjadi
pedoman bagi ketercapaian target yang diharapkan dalam kegiatan pembelajaran.
Guru harus berusaha untuk memberikan mutu pengajaran yang baik agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai. Guru dapat mengetahui ketercapaian tujuan
pembelajaran melalui hasil penilaian belajar peserta didik. Endrayanto dan
Harumurti (2014: 258) mengemukakan bahwa guru dapat menilai keberhasilan
peserta didik dan sekaligus mengevaluasi metode pengajaran yang diberikannya
berdasarkan kriteria tertentu. Hal ini sejalan dengan pendapat Kunandar (2014: 3)
yang menyatakan bahwa guru memiliki kewajiban untuk menyusun perencanaan
pembelajaran sebelum melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar.
Pada proses pembelajaran yang dipandang sebagai cara untuk mencapai
tujuan pendidikan, kegiatan evaluasi pada proses pembelajaran menjadi salah satu
hal yang penting untuk dilaksanakan. Guru diwajibkan melakukan evaluasi pada
proses pembelajaran untuk mengetahui ketercapaian tujuan yang telah
direncanakan sebelumnya. Tyler (dalam Majid, 2014: 32) mengatakan bahwa
evaluasi merupakan suatu proses menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
bagian mana tujuan pendidikan telah tercapai. Ada tiga istilah yang harus ada
dalam kegiatan evaluasi yaitu tes, pengukuran, dan penilaian.
Salah satu alat evaluasi yang digunakan dalam proses pembelajaran adalah
dengan memberikan tes kepada peserta didik. Tes merupakan salah satu alat yang
digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap kemampuan peserta didik
dalam penguasaan materi pelajaran. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Arifin
(2009: 246) mengemukakan bahwa tes hendaknya disusun berdasarkan dengan
prinsip dan prosedur penyusunan tes. Tes yang disusun berdasarkan prinsip dan
prosedur penyusunan tes akan menghasilkan tes dengan kualitas baik. Tes juga
berfungsi untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam memecahkan suatu
permasalahan mengenai materi pelajaran.
Setiap guru berusaha untuk meningkatkan mutu tes yang disusunnya dengan
baik. Tes yang diberikan kepada peserta didik sebaiknya memiliki kualitas yang
baik, karena tes yang diberikan dengan kualitas tes yang kurang baik, maka
hasilnya akan kurang baik. Tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat
mengukur apa yang seharusnya diukur, dan dikatakan reliable apabila dapat
dipercaya dan konsisten. Tes yang diberikan kepada peserta didik akan dianalisis
selanjutnya untuk mengetahui kualitas tes tersebut. Tes yang dianalisis meliputi
tes secara keseluruhan maupun analisis terhadap setiap butir soalnya.
Tujuan analisis butir soal berdasarkan pendapat Arifin (2009: 246) adalah
untuk mengetahui kekurangan butir soal, sehingga dapat diperbaiki sebelum
digunakan pada tes berikutnya. Analisis butir soal terdiri dari dua cara, yaitu
analisis kualitatif dan kuantitatif. Pendapat ini diperkuat oleh Basuki dan
Hariyanto (2014: 131) yang menyatakan bahwa terdapat dua cara analisis butir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
soal yaitu cara kualitatif yang akan menganalisis validitas isi, sedangkan cara
yang kedua adalah analisis kuantitatif meliputi analisis reliabilitas, tingkat
kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh. Hal ini sesuai dengan
pendapat Djiwandono (2008: 218) yang mengatakan bahwa analisis butir soal
berhubungan dengan tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh.
Analisis butir soal juga dapat membantu guru untuk meningkatkan kualitas butir
soal yang telah disusun. Analisis butir soal perlu dilakukan untuk mengetahui
sejauh mana butir soal tersebut dapat digunakan dalam pengujian tes hasil prestasi
belajar peserta didik.
Tingkat kesulitan digunakan untuk menganalisis butir soal. Soal dikatakan
berkualitas baik bila soal tersebut memiliki sifat tidak terlalu mudah atau tidak
terlalu sulit. Sukardi (2008: 136) mengatakan bahwa tingkat kesulitan atau indeks
kesulitan adalah angka yang menunjukkan seberapa banyak peserta didik yang
menjawab benar dalam mengerjakan soal yang dilakukan dengan menggunakan
tes objektif. Pada penyusunan tes atau butir soal, guru sebaiknya memperhatikan
tingkat kesulitan tes atau butir soal tersebut, sehingga akan didapatkan hasil yang
baik.
Daya pembeda juga digunakan untuk menganalisis butir soal. Arikunto
(2012: 226) menjelaskan bahwa analisis daya pembeda dilakukan dengan tujuan
untuk mengetahui kemampuan butir soal dalam membedakan siswa yang telah
memahami materi yang diujikan atau siswa pada kelompok tinggi dengan siswa
yang belum memahami materi dan siswa kelompok rendah. Berdasarkan pendapat
tersebut maka dapat dipahami bahwa butir soal yang memiliki daya pembeda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
yang baik adalah butir soal yang mempu membedakan antara siswa yang telah
memahami materi dengan siswa yang belum memahami materi.
Terakhir yang digunakan untuk menganalisis butir soal adalah efektivitas
pengecoh. Uno dan Koni (2012: 157) berpendapat bahwa tujuan melaksanakan
analisis pengecoh butir soal adalah untuk mengetahui keefektivan atau
keberfungsian setiap pengecoh pada masing-masing butir soal. Pendapat lain
dikemukakan oleh Basuki dan Hariyanto (2014: 139) mengatakan bahwa
distraktor atau pengecoh adalah pilihan jawaban yang mengecoh atau pilihan
jawaban selain kunci jawaban.
Setelah guru menyusun tes kegiatan yang dilakukan selanjutnya adalah
melakukan penilaian terhadap hasil belajar peserta didik. Kunandar (2014: 61)
mengemukakan bahwa melalui penilaian hasil belajar dapat diketahui seberapa
besar keberhasilan peserta didik setelah menguasai kompetensi atau materi yang
telah diajarkan oleh guru. Penilaian hasil belajar memberikan gambaran
ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah dirancang oleh guru dalam kegiatan
pembelajaran.
Peneliti telah melakukan wawancara dengan pihak Unit Pelaksana Teknis
Daerah (UPTD) Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta terkait
penelitian yang akan dilaksanakan. Informasi yang diperoleh peneliti berdasarkan
hasil wawancara tersebut adalah informasi berupa data jumlah Sekolah Dasar
(SD) Negeri dan Swasta yang berada di Kecamatan Depok. Terdapat 54 SD yang
terdiri dari 37 SD Negeri dan 17 SD Swasta. Berdasarkan hasil wawancara
tersebut peneliti mendapatkan data mengenai jumlah SD yang
mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Pendidikan (KTSP), sedangkan terdapat 5 SD yang mengimplementasikan
Kurikulum 2013. Selain itu, peneliti dapat mengetahui bahwa belum pernah
dilakukan penelitian analisis butir soal UAS genap mata pelajaran IPA kelas IV
SD di wilayah Kecamatan Depok.
Peneliti memilih Kecamatan Depok, Sleman sebagai tempat untuk
melakukan penelitian karena Kecamatan Depok memiliki kelebihan dibandingkan
kecamatan lain yang ada pada kecamatan lain yang ada di wilayah Sleman,
kelebihannya adalah Kecamatan Depok pertama, letak Kecamatan Depok
strategis, dekat dengan pusat pendidikan atau perguruan tinggi, dan jumlah
sekolah yang banyak dibandingkan kecamatan lainnya. Berdasarkan uraian
sebelimnya peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di SD yang
mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) di kecamatan Depok. Penelitian ini dilakukan untuk
menganalisis validitas isi, reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan
efektivitas pengecoh pada butir soal tersebut. Peneliti juga telah memilih untuk
melakukan penelitian pada kelas IV SD, karena kelas empat tingkatan dari kelas
bawah menuju kekelas atas yang mengikuti Ulangan Akhir Semester (UAS)
genap.
Materi yang ada pada soal Ulangan Akhir Semester (UAS) genap untuk
kelas IV SD tentunya mulai sulit jika dibandingkan dengan tingkatan kelas yang
berada di bawahnya. Dengan hal ini, peneliti ingin mengetahui apakah soal yang
diujikan dalam Ulangan Akhir Semester (UAS) genap untuk kelas IV SD ini telah
memiliki tingkat kesulitan yang baik dan dapat diterima. Hal ini berhubungan
dengan aspek yang lainnya, yaitu tingkat validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
efektivitas pengecoh. Selain itu, peneliti memilih mata pelajaran IPA karena mata
pelajaran IPA memiliki tingkat kesulitan jika dibanding dengan mata pelajaran
yang lainnya.
B. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah pada penelitian ini bertujuan untuk memfokuskan suatu
permasalahan yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalah pada penelitian ini
adalah sebagai berikut.
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis butir soal pilihan ganda Ulangan
Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas
IV SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan
Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
1. Analisis butir soal pada penelitian ini dilakukan pada butir soal
pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran
2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan
Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum
2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) meliputi
analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan
efektivitas pengecoh.
2. Analisis validitas isi dilakukan untuk mengetahui kesesuaian antara
materi yang ingin diukur berdasarkan dalam butir soal dengan materi
yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD). Reliabilitas, tingkat kesulitan, daya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
pembeda, dan efektivitas pengecoh dianalisis dengan menggunakan
bantuan software MicroCat ITEMAN versi 3.00.
3. Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri dan Swasta di
Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan
Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Di Kecamatan Depok ini terdapat 49 SD yang
mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP). Tetapi, peneliti melaksanakan penelitian
pada 25 SD di Kecamatan Depok yang terdiri dari 22 SD Negeri dan
3 SD Swasta. Hal ini terjadi karena terdapat 19 SD yang tidak
memberikan ijin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian di
SD tersebut. Selain itu, terdapat 5 SD yang mengalami
kesalahpahaman atau kurangnya koordinasi antara kepala sekolah
dan guru wali kelas 4 SD, sehingga lembar jawab soal Ulangan
Akhir Semester (UAS) telah dibagikan kepada peserta didiknya.
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana validitas soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester
(UAS) genap mata pelajaran IPA kelas IV tahun pelajaran 2014/2015
di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta?
2. Berapa reliabilitas soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester
(UAS) genap mata pelajaran IPA kelas IV tahun pelajaran 2014/2015
di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
3. Berapa tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir
Semester (UAS) genap mata pelajaran IPA kelas IV tahun pelajaran
2014/2015 di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta?
4. Berapa daya pembeda butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir
Semester (UAS) genap mata pelajaran IPA kelas IV tahun pelajaran
2014/2015 di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta?
5. Berapa efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir
Semester (UAS) genap mata pelajaran IPA kelas IV tahun pelajaran
2014/2015 di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta?
D. Tujuan Penelitian
Mengacu pada rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah berikut:
1. Mengetahui validitas isi butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir
Semester (UAS) genap mata pelajaran IPA kelas IV tahun pelajaran
2014/2015 di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta.
2. Mengetahui reliabilitas butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir
Semester (UAS) genap mata pelajaran IPA kelas IV tahun pelajaran
2014/2015 di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta.
3. Mengetahui tingkat kesulitan butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir
Semester (UAS) genap mata pelajaran IPA kelas IV tahun pelajaran
2014/2015 di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
4. Mengetahui daya pembeda butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir
Semester (UAS) genap mata pelajaran IPA kelas IV tahun pelajaran
2014/2015 di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta.
5. Mengetahui efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda Ulangan
Akhir Semester (UAS) genap mata pelajaran IPA kelas IV tahun
pelajaran 2014/2015 di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam pendidikan baik secara langsung
maupun tidak langsung. Manfaat penelitian ini antara lain sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah
Penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dan bahan
pertimbangan bagi sekolah untuk melalukan analisis butir soal, sehingga
pihak sekolah dapat mengetahui butir soal yang dapat disimpan pada bank
soal dan dapat diujikan pada tes berikutnya, maupun butir soal yang tidak
dapat digunakan lagi karena tidak memenuhi syarat sebagai butir soal yang
baik.
2. Bagi Guru
Penelitian ini memberikan contoh kepada guru kelas untuk
mengetahui pentingnya melakukan analisis butir soal pilihan ganda pada
butir soal UAS pada SD yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
3. Bagi Peneliti
Peneliti memiliki wawasan baru mengenai analisis butir soal dan
memperoleh pengetahuan mengenai pentingnya melakukan analisis butir
soal dan pengalaman dalam melakukan analisis butir soal pilihan ganda
UAS yang meliputi analisis validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran,
daya pembeda, dan efektivitas pengecoh.
4. Bagi Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Kecamatan Depok
Penelitian ini memberikan masukan dan hasil analisis dapat
diberikan kepada UPTD yang meliputi analisis butir soal pilihan ganda di
tingkat Kecamatan Depok.
F. Definisi Operasional
Peneliti menyusun definisi operasional sebagai berikut:
1. Evaluasi merupakan salah satu komponen penting dan tahap yang
harus ditempuh guru untuk mengetahui keefektifan proses
pembelajaran
2. Instrumen Penilaian adalah alat yang digunakan untuk mengukur
dan menilai dalam rangka mengetahui kemampuan siswa.
3. Tes merupakan suatu alat penilaian berbentuk suatu tugas yang
harus dikerjakan baik secara individu maupun kelompok untuk
memperoleh data yang bersifat objektif.
4. Ulangan Akhir Semester (UAS) merupakan program yang
digunakan untuk mengetahui hasil atau kemampuan yang dicapai
siswa dalam program satu semester pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
5. Tes Pilihan Ganda bersifat objektif. Tes pilihan ganda merupakan
suatu tes yang pilihan jawabannya dapat dipilih dari beberapa
alternatif jawaban yang telah disediakan dan pada setiap butir
soalnya hanya memiliki satu kunci jawaban.
6. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mempelajari
alam dan gejala-gejala alam. IPA bukan hanya mempelajari fakta-
fakta dan konsep, namun juga mempelajari proses penemuan,
sehingga siswa dilatih memiliki sifat ilmuwan.
7. Analisis butir soal adalah cara yang digunakan untuk mengetahui
kekurangan butir soal, sehingga dapat diperbaiki sebelum
digunakan pada tes berikutnya.
8. Validitas merupakan butir soal dapat dikatakan valid apabila
mampu memberikan gambaran mengenai hal yang ingin diukur
secara benar sesuai dengan kenyataan. Sebaliknya, butir soal
dikatakan tidak valid apabila tidak mampu memberikan gambaran
tentang hal yang ingin diukur secara benar.
9. Validitas isi merupakan suatu cara yang digunakan untuk
menentukan kesesuaian antara butir soal dalam tes yang diujikan
dengan materi ajar atau tujuan yang ingin diukur dalam tes.
10. Reliabilitas menunjukkan bahwa alat ukur dikatakan dapat
dipercaya apabila menyajikan hasil pengukuran yang ajeg atau
konsisten walaupun soal tersebut telah diujikan berulang kali pada
siswa yang sama namun pada waktu yang berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
11. Tingkat kesulitan merupakan suatu tes dapat dikatakan reliabel jika
dapat memberikan hasil yang relatif sama apabila suatu tes
diujikan pada kelompok siswa yang sama, namun pada waktu atau
kesempatan yang berbeda.
12. Daya pembeda adalah kemampuan butir soal dalam membedakan
peserta didik yang berkemampuan tinggi dan yang berkemampuan
rendah dalam menyelesaikan butir soal.
13. Efektivitas pengecoh adalah suatu metode atau cara yang dapat
digunakan untuk mengetahui apakah distractor atau pengecoh
dapat berfungsi dengan baik atau tidak dalam mempengaruhi
peserta didik menjawab soal.
14. ITEMAN merupakan suatu software komputer yang khusus
digunakan untuk analisis statistik butir soal tes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab II pada penelitian ini membahas tentang empat sub bab yaitu, (A)
landasan teori, (B) hasil penelitian yang relevan, (C) kerangka berpikir, dan (D)
hipotesis.
A. Landasan Teori
1. Evaluasi
Sudijono (2006: 1) mengemukakan evaluasi adalah penilaian dalam
bidang pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
kegiatan pendidikan. Jika kita melakukan evaluasi kita akan memperoleh
informasi mengeni situasi dan kondisi yang dievaluasikan tersebut sangat
berharga, cocok, baik, valid, legal dan lain sebagainya. Djiwandono (2008:
163) menyatakan bahwa evaluasi diharapkan mampu memberikan umpan
balik bagi penyelenggaraan pembelajaran secara keseluruhan, sehingga
guru perlu melakukan evaluasi dengan baik dan menggunakan tes sebagai
alat evaluasi.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti dapat mengambil kesimpulan
bahwa evaluasi adalah salah satu komponen penting dan tahap yang harus
ditempuh oleh guru untuk mengetahui keefektifan proses pembelajaran.
Pada kegiatan evaluasi dilakukan dengan cara mengukur tes yang telah
dikerjakan oleh siswa terlebih dahulu kemudian memberikan penilaian.
Proses evaluasi tidak hanya mengukur sejauh mana tujuan pembelajaran
tercapai, tetapi dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan
guna memperbaiki program kegiatan pembelajaran. Guru juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
membutuhkan alat untuk melakukan evaluasi yaitu berupa alat penilaian
atau instrumen penilaian.
2. Instrumen Penilaian
a. Definisi Instrumen Penilaian
Jihad dan Haris (2012: 67) menyatakan bahwa instrumen penilaian
adalah alat yang digunakan untuk mengetahui kemampuan penguasaan
siswa terhadap suatu materi pokok bahasan. Arikunto (2012: 9)
menyatakan bahwa instrumen penilaian adalah alat yang digunakan
untuk mengukur suatu objek ukur. Penilaian merupakan kegiatan yang
dilakukan guru untuk memperoleh informasi secara objektif,
berkelanjutan dan menyeluruh tentang proses dan hasil belajar yang
dicapai siswa, yang hasilnya digunakan sebagai dasar untuk
menentukan perlakuan selanjutnya hal tersebut dikemukakan oleh
Depdiknas (2001).
Berdasarkan uraian di atas pendapat dari para ahli mengenai
instrumen penilaian, peneliti dapat menyimpulkan bahwa instrumen
penilaian adalah alat yang digunakan untuk mengukur dan menilai
dalam rangka mengetahui kemampuan siswa. Instrumen penilaian
terdiri dari dua macam yaitu tes dan non tes.
b. Macam-macam Instrumen Penilaian
Instrumen penilaian ada dua macam, yaitu tes dan non tes
dikemukakan oleh Majid (2014: 38). Selanjutnya Jihad dan Haris
(2012: 67) mengemukakan bahwa alat penilaian berupa tes meliputi tes
tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan. Sedangkan Sudijono (2006: 19)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
bependapat bahwa alat penilaian berupa non tes meliputi wawancara,
angket atau kuesioner, observasi atau pengamatan, dan daftar cek
(check list). Berdasarkan uraian pendapat para ahli mengenai
instrumen penilaian, peneliti dapat menyimpulkan bahwa instrumen
penilaian terdiri dari dua macam yaitu tes dan nontes. Pada penelitian
ini akan menganalisis instrumen penilaian berupa tes. Hal ini
dikarenakan soal UAS yang diujikan merupakan soal ulangan yang
berbentuk tes tertulis.
3. Tes
a. Definisi Tes
Widoyoko (2009: 45) mengemukakan bahwa tes merupakan salah
satu alat untuk melakukan pengukuran, yaitu untuk mengumpulkan
informasi karakteristik suatu objek. Tes merupakan salah satu cara
untuk mengetahui besarnya kemampuan seseorang secara tidak
langsung melalui respon seseorang terhadap pertanyaan. Tes dapat
juga diartikan sebagai sejumlah pertanyaan yang harus diberikan
tanggapan dengan tujuan untuk mengukur tingkat kemampuan
seseorang atau mengungkap aspek tertentu dalam tes. Adapun
pengertian tes menurut Jihad dan Haris (2012: 67) yaitu himpunan
pertanyaan yang harus dijawab, harus ditanggapi, atau tugas yang
harus dilaksanakan oleh orang yang dites. Tes digunakan untuk
mengukur sejauh mana seorang siswa telah menguasai pelajaran
yang disampaikan terutama meliputi aspek pengetahuan dan
keterampilan. Tes dapat diartikan suatu cara untuk melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
penilaian yang berbentuk tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa
untuk mendapatkan data tentang nilai dan prestasi siswa tersebut
yang dapat dibandingkan dengan yang dicapai kawan-kawannya
atau nilai standar yang ditetapkan, hal tersebut dikemukakan oleh
Suwandi (2009: 39).
Berdasarkan berbagai definisi tes yang telah diuraikan di atas,
peneliti dapat menyimpulkan bahwa tes adalah suatu alat penilaian
berbentuk suatu tugas yang harus dikerjakan baik secara individu
maupun kelompok untuk memperoleh data yang bersifat objektif.
Salah satu fungsi tes adalah sebagai alat ukur keberhasilan program
pembelajaran dan mengetahui tingkat perkembangan atau kemajuan
yang dicapai oleh siswa.
b. Kriteria Tes yang Baik
Tes yang disusun oleh guru harus memiliki kualitas yang baik. Tes
yang berkualitas baik memiliki ciri-ciri dapat dipercaya, valid, praktis
dan ekonomis. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Djiwandono (2008:
163) yang mengemukakan bahwa tes berkualitas baik memiliki ciri-ciri
yang dipersyaratkan terutama validitas, reliabilitas, dan ciri-ciri yang
lain. Pendapat lainnya dikemukakan Basuki dan Hariyanto (2014: 22)
yang mengemukakan bahwa suatu tes dikatakan baik apabila memiliki
ciri-ciri pokok antara lain dapat dipercaya, sah atau valid, objektif serta
praktis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
c. Jenis-jenis Tes
Tes dikategorikan dalam beberapa jenis. Mardapi (2008: 68)
mengemukakan bahwa tes dibagi menjadi empat jenis berdasarkan
tujuan dilaksanakannya suatu tes. Empat jenis tes tersebut meliputi tes
penempatan, tes diagnostik, tes formatif, dan tes sumatif.
1) Tes Penempatan
Mardapi (2008: 69) mengemukakan bahwa tes penempatan
merupakan tes yang digunakan untuk mengetahui tingkat
kemampuan awal siswa. Tes penempatan dilakukan pada awal
tahun pelajaran baru. Dari hasil tes penempatan tersebut maka
pihak sekolah dapat menempatkan siswa pada suatu kelas
berdasarkan tingkat kemampuannya.
2) Tes Diagnosis
Sudjana (2010: 4) mengemukakan bahwa tes diagnosis
adalah tes yang bertujuan untuk melihat berbagai kelemahan siswa
atau kesulitan belajar siswa dan faktor penyebabnya. Hal ini
memiliki kesamaan dengan pendapat Arikunto (2012: 48) yang
menyatakan bahwa tes diagnosis adalah tes yang digunakan untuk
mengetahui kelemahan-kelemahan siswa, sehingga guru dapat
memberikan penanganan yang tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
3) Tes Formatif
Basuki dan Hariyanto (2014: 32) mengemukakan bahwa tes
formatif merupakan tes yang dilakukan secara periodik. Tes
formatif bertujuan untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa
setelah menyelesaikan satu atau lebih Kompetensi Dasar (KD). Tes
formatif diberikan pada setiap akhir program pembelajaran pada
satu atau lebih KD, misalnya ulangan harian.
4) Tes Sumatif
Arikunto (2012: 53) yang menyatakan bahwa tes sumatif
dilaksanakan setelah berakhirnya sebuah program pada satu
semester pembelajaran yaitu, dengan melaksanakan Ulangan Akhir
Semester (UAS) yang dilaksanakan setiap akhir semester. Sudijono
(2006: 72) menjelaskan bahwa tes sumatif adalah tes hasil belajar
yang dilaksanakan setelah serangkaian program pengajaran selesai
diberikan. Tes sumatif diberikan pada akhir semester atau akhir
tahun pelajaran. Tes sumatif dikenal dengan istilah Ulangan
Umum, Tes Kendali Mutu (TKM), atau Evaluasi Belajar Tahap
Akhir (EBTA). Tujuan dilaksanakannya tes sumatif adalah untuk
mengetahui hasil yang dicapai siswa, yaitu seberapa jauh tujuan-
tujuan pembelajaran dapat dikuasai oleh siswa dalam satu semester
proses pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas mengenai berbagai jenis tes,
peneliti dapat menyimpulkan bahwa terdapat empat jenis tes yang
disesuaikan dengan tujuannya yaitu tes penempatan, tes diagnosis,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
tes formatif, dan tes sumatif. Jenis tes yang sesuai dengan
penelitian ini adalah tes sumatif. Tes sumatif adalah tes yang
dilaksanakan pada akhir semester dalam bentuk Ulangan Akhir
Semester (UAS).
Tujuan dilaksanakannya tes sumatif adalah untuk mengetahui
hasil yang dapat dicapai siswa, yaitu seberapa jauh tujuan-tujuan
pembelajaran dapat tercapai.
4. Ulangan Akhir Semester (UAS)
Mulyasa (2007: 260) mengemukakan bahwa pelaksanaan Ulangan
Akhir Sekolah (UAS) bertujuan untuk mengetahui hasil atau kemampuan
yang dicapai siswa dalam program satu semester pembelajaran. Mata
pelajaran yang diujikan pada Ulangan Akhir Semester adalah semua mata
pelajaran yang telah dipelajari oleh siswa selama satu semester pada kelas
tertentu. Salah satu mata pelajaran yang dipelajari oleh siswa kelas IV SD
dan menjadi salah satu mata pelajaran yang diujikan ketika UAS adalah
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
5. Tes Pilihan Ganda
a. Pengertian Tes Pilihan Ganda
Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes pilihan
ganda. Djiwandono (2008: 41) berpendapat bahwa bentuk tes pilihan
ganda adalah tes objektif. Pendapat senada dikemukakan oleh Azwar
(2015: 72) yang menyatakan bahwa tes pilihan ganda bersifat objektif
karena hanya memiliki satu jawaban yang dianggap terbaik. Selain itu,
sifat objektif ditinjau dari proses pemberian nilai, yaitu akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
menghasilkan nilai atau skor yang sama walaupun proses pengoreksian
dan penilaian dilakukan oleh orang lain atau bukan tim penyusun soal.
Berdasarkan pendapat ahli seperti yang telah diuraikan pada
paragraf di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa tes pilihan ganda
bersifat objektif. Setiap butir pilihan ganda memiliki dua sampai lima
pilihan jawaban. Setiap butir soal hanya memiliki satu jawaban yang
tepat atau berfungsian sebagai kunci jawaban, sedangkan pilihan
jawaban lain berfungsi sebagai pengecoh. Selain memperhatikan
mengenai keberfungsian setiap pengecoh pada masing-masing butir
soal pilihan ganda, hal lain yang perlu diketahui adalah syarat tes
pilihan ganda yang baik.
b. Syarat Tes Pilihan Ganda
Kunandar (2014: 201) mengemukakan bahwa syarat tes pilihan
ganda yang baik adalah sebagai berikut:
1. Memiliki validitas yang tinggi. Artinya, suatu tes dapat
mengungkapkan aspek hasil belajar peserta didik secara
tepat.
2. Memiliki reliabilitas yang tinggi. Artinya, suatu tes mampu
memberikan gambaran hasil tes yang relatif tetap dan
konsisten tentang kompetensi yang dimiliki oleh peserta
didik.
3. Setiap butir soal memiliki daya pembeda yang baik. Artinya,
setiap butir soal dalam tes itu dapat membedakan peserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
didik yang menguasai materi (kompetensi) dan peserta didik
yang belum menguasai materi (kompetensi).
4. Memiliki tingkat kesulitan tes yang sesuai dengan pedoman
hasil tingkat kesulitan suatu tes, yaitu 46,67% soal mudah,
50% soal sedang, dan 3,3% soal sulit.
5. Setiap tes harus mudah untuk diadministrasikan. Artinya tes
tersebut memiliki petunjuk tentang bagaimana cara
pelaksanaannya, cara mengerjakannya dan cara
mengoreksinya.
d. Kelebihan dan Kekurangan Tes Pilihan Ganda
Jihad dan Haris (2012: 83) mengemukakan bahwa tes pilihan
ganda memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dan
kekurangan tes pilihan ganda disajikan ke dalam tabel 2.1 sebagai
berikut.
Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan Tes Pilihan Ganda
Kelebihan Kekurangan
Terstruktur dan petunjuk
pengerjaannya jelas.
Penyusunannya membutuhkan waktu
yang lama.
Pengukuran hasil belajar dapat
dilakukan dari yang sederhana sampai
yang komplek.
Guru tidak dapat mengetahui proses
atau langkah yang dilakukan siswa
dalam menyelesaikan soal tes.
Penilaian dapat dilakukan dengan
mudah, objektif, dan dapat dipercaya.
Sulit menemukan pengecoh jawaban.
Bersifat objektif karena hanya terdapat
1 jawaban yang benar.
Nilai dapat dipengaruhi dengan
kemampuan baca yang baik.
(Sumber: Jihad dan Haris, 2012: 83)
Dari tabel 2.1 mengenai kelebihan dan kekurangan tes pilihan
ganda tersebut, maka dapat diketahui baik kelebihan maupun
kekurangan yang ada pada tes pilihan ganda. Kolom pertama,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
merupakan kolom kelebihan tes pilihan ganda. Pada kolom tersebut
terdapat beberapa kelebihan dari tes pilihan ganda. Kolom kedua
merupakan kolom kekurangan dari tes pilihan ganda. Pada kolom
kedua ini berisi beberapa kekurangan dari tes pilihan ganda.
Pendapat lainnya dikemukakan oleh Djiwandono (2008: 43) yang
menyatakan bahwa tes pilihan ganda memiliki kelebihan yang tidak
dimiliki oleh bentuk tes lainnya yaitu dapat dilakukannya beberapa
analisis yang lebih cermat terhadap masing-masing butir soal.
Pendapat tersebut diperkuat oleh Sudjana (2010: 135) yang
menyatakan bahwa analisis butir soal yang dapat dilakukan pada tes
pilihan ganda adalah validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya
pembeda, dan efektivitas pengecoh. Analisis butir soal tersebut
bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara butir soal yang diujikan
dengan syarat soal pilihan ganda yang baik.
6. Ilmu Pengetahuan Alam
a. Pengertian Pengetahuan Alam (IPA)
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan alam dan isinya.
Margiyati (2014: 22) mendefinisikan IPA sebagai ilmu yang memiliki
karakteristik khusus yaitu, mempelajari fenomena-fenomena alam
yang faktual. Terdapat beberapa aspek dalam mata pelajaran IPA yaitu,
melalui proses pembelajaran IPA siswa dapat menghasilkan suatu
produk. Sedangkan Nash (dalam Samatowa, 2011: 3) mengatakan
bahwa proses pembelajaran IPA adalah suatu cara atau metode untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
mengamati alam yang bersifat analisis, lengkap, cermat, serta
menghubungkan antara suatu fenomena dengan fenomena lain.
IPA juga didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari gejala-gejala yang terjadi di alam. Pengetahuan tersebut
bukan hanya sebuah produk, tetapi juga mencakup proses pengamatan,
pemahaman, dan penjelasan. Samatowa (2011: 2) menyatakan bahwa
proses pembelajaran IPA adalah suatu cara untuk mengenal alam
secara sistematis, menemukan fakta-fakta, dan konsep. Selain itu,
siswa juga akan mengikuti setiap proses pembelajaran IPA, sehingga
siswa akan memiliki sikap disiplin, berpikir kritis, dan memiliki rasa
ingin tahu seperti seorang ilmuan.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
IPA adalah ilmu yang mempelajari alam dan gejala-gejala alam. IPA
bukan hanya mempelajari fakta-fakta dan konsep, namun juga
mempelajari proses penemuan. Siswa dilatih memiliki sifat ilmuan
ketika proses pembelajaran IPA berlangsung.
b. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata
Pelajaran IPA Kelas IV SD
Permendiknas Nomor 23 tahun 2006 memaparkan bahwa pada
Kurikulum 2006 atau KTSP terdapat Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD) yang harus dikuasai siswa pada mata
pelajaran IPA kelas IV SD pada semester genap. Berikut ini akan
disajikan sebuah tabel yang menunjukkan 5 SK dan 14 KD yang harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
dikuasai oleh siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV SD semester
genap.
Tabel 2.2 Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas IV SD Semester Genap
Standar Kompetensi
(SK)
Kompetensi Dasar (KD)
7. Memahami gaya
dapat
mengubah gerak
dan/atau bentuk
suatu benda
7.1 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya
(dorongan dan tarikan) dapat mengubah
gerak
suatu benda
7.2 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya
(dorongan dan tarikan) dapat mengubah
bentuk suatu benda
8. Memahami berbagai
bentuk energi dan
cara penggunaannya
dalam
kehidupan sehari-
hari
8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi
yang
terdapat di lingkungan sekitar serta sifat
sifatnya.
8.2. Menjelaskan berbagai energi alternatif dan
cara penggunaannya
8.3 Membuat suatu karya/model untuk
menunjukkan perubahan energi gerak akibat
pengaruh udara, misalnya roket dari
kertas/baling- baling/pesawat kertas/parasut
8.4 Menjelaskan perubahan energi bunyi melalui
penggunaan alat musik
9. Memahami
perubahan
kenampakan
permukaan bumi dan
benda langit
9.1 Mendeskripsikan perubahan kenampakan
bumi.
9.2 Mendeskripsikan posisi bulan dan
kenampakan bumi dari hari ke hari
10. Memahami
perubahan
lingkungan fisik dan
pengaruhnya
terhadap
daratan
10.1 Mendeskripsikan berbagai penyebab
perubahan lingkungan fisik (angin, hujan,
cahaya matahari, dan gelombang air laut)
10.2 Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan
fisik terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir,
dan longsor)
10.3 Mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan
lingkungan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor)
11. Memahami
hubungan antara
sumber daya alam
dengan
lingkungan,
teknologi,
dan masyarakat
11.1 Menjelaskan hubungan antara sumber daya
alam dengan lingkungan
11.2 Menjelaskan hubungan antara sumber daya
alam dengan teknologi yang digunakan
11.3 Menjelaskan dampak pengambilan bahan
alam terhadap pelestarian lingkungan
Depdiknas (2006: 493)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Berdasarkan tabel 2.1 mengenai uraian SK dan KD mata pelajaran
IPA kelas IV SD semester genap dapat diketahui bahwa pada SK 7
siswa diharapkan mampu memahami gaya dapat mengubah gerak dan
bentuk suatu benda. Sedangkan pada SK 7 terdapat 2 KD sebagai
berikut, KD 7.1 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan
dan tarikan) dapat mengubah gerak suatu benda, dan pada KD 7.2
Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan)
dapat mengubah bentuk suatu benda. SK 8 memahami berbagai bentuk
energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pada SK 8 terdapat 4 KD sebagai berikut, KD 8.1 mendeskripsikan
energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat
sifatnya, KD 8.2 menjelaskan berbagai energi alternatif dan cara
penggunaannya, KD 8.3 membuat suatu karya/model untuk
menunjukkan perubahan energi gerak akibat pengaruh udara, misalnya
roket dari kertas/baling-baling/pesawat kertas/parasut, dan KD 8.4
Menjelaskan perubahan energi bunyi melalui penggunaan alat musik.
SK 9 memahami perubahan kenampakan permukaan bumi dan benda
langit. Pada SK 9 terdapat 2 KD sebagai berikut, KD 9.1
mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi, KD 9.2
mendeskripsikan posisi bulan dan kenampakan bumi dari hari ke hari.
SK 10 memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya
terhadap daratan.
Pada SK 10 terdapat 3 KD sebagai berikut, KD 10.1
mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
(angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut), KD 10.2
menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan
(erosi, abrasi, banjir, dan longsor), KD 10.3 mendeskripsikan cara
pencegahan kerusakan lingkungan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor).
SK 11 memahami hubungan antara sumber daya alam dengan
lingkungan, teknologi, dan masyarakat. Pada SK 11 terdapat 3 KD
sebagai berikut, KD 11.1 menjelaskan hubungan antara sumber daya
alam dengan lingkungan, KD 11.2 menjelaskan hubungan antara
sumber daya alam dengan teknologi yang digunakan, KD 11.3
menjelaskan dampak pengambilan bahan alam terhadap pelestarian
lingkungan.
Peneliti akan menganalisis 30 butir soal pilihan ganda pada
Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata
pelajaran Ilmu IPA kelas IV berdasarkan materi yang mencakup 5
Standar Kompetensi dan 14 Kompetensi Dasar yang telah diuraikan
pada paragraf sebelumnya.
Pada uraian sebelumnya dapat diketahui jenis tes yang digunakan
pada penelitian ini yaitu tes sumatif dalam bentuk Ulangan Akhir
Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 pada mata pelajaran
IPA kelas IV SD. Hal lain yang perlu diketahui adalah bentuk tes yang
digunakan pada soal UAS mata pelajaran IPA tersebut. Djiwandono
(2008: 41) mengemukakan bahwa guru perlu memperhatikan
pemilihan bentuk tes. Pendapat tersebut senada dengan pendapat Jihad
dan Haris (2012: 75) yang menyatakan bahwa pemilihan bentuk tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
ditentukan berdasarkan tujuan, jumlah peserta, waktu yang tersedia
untuk memeriksa, dan cakupan materi. Soal UAS genap tahun
pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV SD terdiri dari dua
bentuk tes yaitu bentuk pilihan ganda dan bentuk uraian. Pada
penelitian ini, peneliti akan menganalisis bentuk soal pilihan ganda
mengingat judul penelitian ini adalah analisis butir soal pilihan ganda.
7. Analisis Butir Soal
Endrayanto dan Harumurti (2014: 259) berpendapat bahwa analisis
butir soal adalah kegiatan yang dilakukan guru sebagai proses
mengumpulkan informasi berdasarkan jawaban siswa untuk membuat
keputusan terhadap butir soal tersebut. Analisis butir soal juga digunakan
untuk mengetahui kesalahan ataupun kekeliruan dalam penyusunan tes.
Kunandar (2014: 238) adalah untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan
soal. Jadi, dari kedua pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
analisis butir tes adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk
mengetahui kesalahan atau kekeliruan dalam penyusunan tes, sehingga
diperoleh tes yang berkualitas baik.
Tes harus dianalisis untuk mengetahui apakah tes tersebut cocok atau
tidak cocok untuk diberikan kepada peserta didik. Guru atau tim penyusun
soal dapat mengetahui kelemahan atau kekurangan yang terdapat pada
setiap butir soal, sehingga butir soal tersebut dapat diperbaiki atau ditolak
dan digantikan dengan butir soal yang lain. Sedangkan, butir soal yang
telah memenuhi syarat atau termasuk dalam kategori baik dapat disimpan
dalam buku kumpulan soal, sehingga dapat digunakan kembali pada tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
atau ujian berikutnya. Djiwandono (2008: 218) yang menyebutkan bahwa
ada tiga hal yang harus digunakan dalam menganalisis butir soal, yaitu
tingkat kesulitan, daya pembeda, dan analisis pengecoh. Analisis butir soal
yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi analisis validitas isi,
reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh.
Berdasarkan uraian sebelumnya, peneliti dapat mengambil kesimpulan
bahwa analisis butir soal adalah cara yang digunakan untuk mengetahui
kekurangan butir soal, sehingga dapat diperbaiki sebelum digunakan pada
tes berikutnya.
8. Validitas
a. Pengertian Validitas
Djiwandono (2008: 164) yang menyatakan bahwa validitas adalah
kesesuaian soal sebagai alat ukur dengan sasaran pokok yang perlu
diukur. Pendapat serupa mengenai validitas juga diungkapkan oleh
Uno dan Koni (2012: 151) berpendapat bahwa validitas adalah hal
yang berhubungan dengan ketepatan terhadap apa yang seharusnya
diukur oleh suatu butir soal dan seberapa cermat soal tersebut
melakukan pengukurannya. Berdasarkan beberapa pendapat mengenai
pengertian validitas butir soal, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
validitas butir soal adalah sifat yang sesuai dengan kenyataan. Butir
soal dapat dikatakan valid apabila mampu memberikan gambaran
mengenai hal yang ingin diukur secara benar sesuai dengan kenyataan.
Sebaliknya, butir soal dikatakan tidak valid apabila tidak mampu
memberikan gambaran tentang hal yang ingin diukur secara benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
b. Jenis Validitas
Uno dan Koni (2012: 152) menyatakan bahwa terdapat empat jenis
validitas yaitu, validitas isi (content validity), validitas konstruk
(construct validity), validitas konkuren (concurrent validity), dan
validitas prediksi (predictive validity). Pendapat senada dikemukakan
oleh Sukardi (2008: 32) mengemukakan bahwa dalam evaluasi
pendidikan, validitas terdiri dari empat jenis, yaitu validitas isi,
validitas konstruk, validitas konkuren, dan validitas prediksi.
1) Validitas Isi
Azwar (2015: 175) berpendapat bahwa validitas isi menunjukkan
sejauhmana butir soal dalam tes atau ulangan mencakup keseluruhan
isi yang hendak diukur oleh tes tersebut. Tujuan dilakukan uji validitas
isi adalah untuk mengetahui kesesuaian antara materi yang ada pada
butir soal dengan materi yang ingin diukur yaitu materi yang telah
diajarkan berdasarkan SK, dan KD pembelajaran. Kesesuaian tersebut
dapat dilihat berdasarkan kesesuaian materi yang diujikan pada setiap
butir soal dengan materi pembelajaran yang hendak diukur.
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa pengujian
validitas isi tidak melalui analisis statistika namun menggunakan
analisis deskriptif, yaitu melihat kesesuaian antara materi yang
terdapat dalam butir soal dengan materi pembelajaran. Pendapat
tersebut senada dengan pendapat Arikunto (2012: 82) yang
menyatakan bahwa validitas isi menunjukkan suatu kondisi butir soal
yang disusun berdasarkan isi materi pelajaran yang diujikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melakukan analisis
pada validitas isi. Djiwandono (2008: 104) berpendapat bahwa analisis
validitas isi dapat dilakukan dengan cara mencocokan materi tes
dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang terdapat pada
kisi-kisi, melakukan diskusi dengan sesama pendidik, atau mencermati
kembali isi dari konsep yang akan diukur. Endrayanto dan Harumurti
(2014: 84) berpendapat bahwa cara yang dapat dilakukan guru untuk
memperoleh validitas isi adalah dengan melakukan pemeriksaan ulang
terhadap bahan atau materi pembelajaran berdasarkan kompetensi
dasar yang akan diujikan. Apabila materi pada butir soal telah sesuai
dengan materi pada indikator pembelajaran maka dapat dinyatakan
bahwa butir soal tersebut valid dari segi isi atau materinya.
Mardapi (dalam Widoyoko, 2009: 130) mengemukakan bahwa
bukti dari validitas isi sering dijelaskan melalui validitas tampang dan
validitas logis
a) Validitas Tampang
Siregar (2013: 46) yang mengungkapkan bahwa validitas
permukaan atau validitas rupa yaitu sebuah instrumen yang
menunjukkan penelitian dari segi permukaan atau rupa telah
mengukur apa yang ingin diukur, karena telah terlihat pada bentuk dan
penampilan instrumen. Pendapat senada diungkapkan oleh Arifin
(2009: 248) menjelaskan bahwa validitas tampang atau permukaan
menggunakan kriteria yang sederhana, karena terlihat dari sisi muka
dari instrumen itu sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
b) Validitas Logis
Mardapi (dalam Widoyoko, 2009: 131) mengungkapkan untuk
sebuah instrumen evaluasi menunjuk pada kondisi bagi sebuah
instrumen yang memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil
penalaran. Valid dipandang terpenuhi karena instrumen yang
bersangkutan sudah dirancang secara baik, mengikuti teori dan
ketentuan yang ada.
2) Validitas Konstruk
Arikunto (2012: 83) berpendapat bahwa validitas konstruksi
menunjukkan kondisi alat penilaian yang disusun berdasarkan aspek
minat, kemampuan, dan sikap siswa yang seharusnya diukur. Hal
senada diungkapkan oleh pembelajaran Endrayanto dan Harumurti
(2014: 285) berpendapat bahwa cara yang dilakukan guru untuk
memperoleh validitas konstruksi adalah menelaah tes hasil belajar
dengan cara mencocokkan antara ranah kognitif atau aspek
pengetahuan yang terdapat di dalam tes dengan ranah kognitif yang
hendak diungkap berdasarkan KD. Dari kedua pendapat tersebut maka
dapat disimpulkan bahwa sebuah tes dapat dikatakan memiliki
validitas konstruk apabila butir-butir soal yang membangun suatu tes
tersebut mengukur setiap aspek berpikir seperti yang disebutkan dalam
tujuan pembelajaran yang telah disusun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
3) Validitas Konkuren
Sudjana (2010: 15) yang menyatakan bahwa suatu tes dinyatakan
valid dari segi validitas kesamaan apabila tes tersebut memiliki
persamaan atau korelasi tinggi dengan tes sejenis yang telah ada.
Pendapat ini diperkuat oleh Arikunto (2012: 83) menyatakan bahwa
sebuah tes dikatakan memiliki validitas kesamaan jika menunjukkan
hasil yang sesuai dengan pengalaman. Kesamaan tes tersebut meliputi
kemampuan yang diukur, sasaran atau objek yang diukur, dan waktu.
4) Validitas Prediksi
Arikunto (2012: 64) mengemukakan bahwa validitas prediksi
menunjukkan hubungan antara nilai atau skor yang diperoleh siswa
pada suatu tes dengan keadaan yang akan terjadi di waktu yang akan
datang. Pendapat tersebut diperkuat oleh pendapat Suraprana (2009:
54) yang menyatakan bahwa suatu tes dikatakan memiliki validitas
prediksi apabila tes tersebut memiliki kemampuan untuk memprediksi
apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
terdapat empat jenis validitas, yaitu validitas isi, validitas konstruksi,
validitas kesamaan, dan validitas prediksi. Penelitian ini dibatasi oleh
analisis validitas isi. Penelitian ini menganalisis kesesuaian antara
materi dalam butir soal yang diujikan dengan materi yang diajarkan
atau materi yang ingin diukur. Analisis validitas isi pada penelitian ini
dilakukan dengan cara melihat kesesuian antara materi setiap butir soal
yang diujikan yaitu soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV dengan Standar Kompetensi
(SK) dan Kompetensi Dasar (KD) pembelajaran seperti yang terdapat
pada kisi-kisi penyusunan butir soal.
9. Reliabilitas
a. Pengertian Reliabilitas
Data yang disajikan secara ajeg dan dapat dipercaya merupakan
salah satu ciri data yang baik. Data yang ajeg dan dapat dipercaya
berarti memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi. Azwar (2009: 7)
menyatakan bahwa sebagai suatu hasil yang memiliki toleransi
terhadap perbedaan-perbedaan kecil yang biasanya terjadi di antara
hasil pengukuran yang dilakukan beberapa kali. Pendapat lain juga
dikemukakan oleh Arikunto (2012: 91) menyatakan bahwa suatu soal
dapat dinyatakan baik ditinjau dari tingkat reliabilitas apabila soal
tersebut menunjukkan hasil yang relatif sama pada beberapa kali
pengujian. Sementara itu, Arifin (2009: 258) menyatakan bahwa
reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu soal.
Pendapat tersebut diperkuat oleh pendapat Jihad dan Haris (2012: 180)
yang menyatakan bahwa reliabilitas soal adalah ukuran yang
menyatakan tingkat keajegan atau konsistensi suatu soal.
Berdasarkan beberapa pendapat mengenai pengertian reliabilitas di
atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa suatu tes dapat dikatakan
reliabel jika dapat memberikan hasil yang relatif sama apabila suatu tes
diujikan pada kelompok siswa yang sama, namun pada waktu atau
kesempatan yang berbeda. Dengan kata lain, suatu tes dikatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
reliabel jika tes tersebut memberikan hasil yang relatif sama apabila
diujikan berkali-kali.
b. Kriteria Reliabilitas
Basuki dan Hariyanto (2014: 119) menjelaskan bahwa tingkat
reliabilitas suatu soal dapat ditentukan dengan berpedoman pada
koefisien Alpha. Tingkat reliabilitas butir soal tersebut disajikan pada
tabel 2.3 sebagai berikut.
Tabel 2.3 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Koefisien Alpha
Koefisien Alpha Tingkat Reliabilitas
0,00 0,19 Sangat Rendah
0,20 0,39 Rendah
0,40 0,69 Sedang
0,70 0,89 Tinggi
0,90 1,00 Sangat Tinggi
(Basuki dan Hariyanto, 2014: 119)
Berdasarkan tabel 2.3 terlihat bahwa terdapat lima kriteria
tingkat reliabilitas berdasarkan koefisien Alpha yang berhubungan
dengan masing-masing rentang koefisiennya. Pada tabel tersebut dapat
terlihat bahwa koefisien dengan rentang 0 0,19 menunjukkan
tingkat reliabilitas sangat rendah, koefisien dengan rentang 0,20
0,39 menunjukkan tingkat reliabilitas rendah, koefisien dengan
rentang 0,40 0,69 menunjukkan tingkat reliabilitas sedang,
koefisien dengan rentang 0,70 0,89 menunjukkan tingkat reliabilitas
tinggi, dan koefisien dengan rentang 0,90 1,00 menunjukkan
tingkat reliabilitas sangat tinggi. Berdasarkan pedoman tersebut, maka
peneliti dapat mengetahui tingkat reliabilitas berdasarkan koefisien
Alpha. Pada penelitian ini, hasil perhitungan reliabilitas butir soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
dapat dilihat dari output software MicroCat ITEMAN versi 3.00 pada
koefisien “Alpha” yang akan dijelaskan pada Bab berikutnya.
10. Tingkat Kesulitan
a. Pengertian Tingkat Kesuliatan
Azwar (2015: 134) berpendapat bahwa tingkat kesulitan butir soal
adalah perbandingan antara peserta tes yang menjawab benar pada
suatu butir soal dengan banyaknya peserta tes. Uno dan Koni (2012:
156) menyatakan bahwa analisis tingkat kesulitan bertujuan untuk
megetahui butir soal yang mudah, sedang, dan sulit, sehingga dapat
menyeimbangkan pembagian atau proporsi antara jumlah soal
berdasarkan kategori mudah, sedang, dan sulit.
Berdasarkan pendapat di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
analisis tingkat kesulitan butir soal adalah suatu cara yang digunakan
untuk mengetahui seberapa mudah atau sulit soal yang diujikan, serta
dapat digunakan untuk mengetahui kualitas soal tersebut baik atau
tidak untuk diberikan kepada peserta didik. Selain itu, analisis tingkat
kesulitan juga dilakukan untuk mengetahui proporsi jumlah butir soal
dengan kategori mudah, sedang, dan sulit, sehingga tidak terjadi
dominasi pada salah satu ketegori.
b. Rumus Menghitung Tingkat Kesulitan
Tingkat kesulitan disebut juga sebagai tingkat kesukaran atau
indeks kesulitan atau indeks kesukaran. Daryanto (2007: 180)
menjelaskan mengenai rumus untuk mencari tingkat kesulitan pada
halaman 36.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
P =
di mana:
P = indeks kesulitan
B = banyaknya peserta didik yang menjawab soal itu dengan benar
JS = jumlah seluruh peserta tes
(Sumber: Daryanto, 2007: 180)
Arikunto (2012: 225) mengemukakan bahwa klasifikasi tingkat
kesulitan butir soal dapat menggunakan kriteria sebagai berikut.
Tabel 2.4 Kriteria Tingkat Kesulitan Butir Soal
No. Range Tingkat Kesulitan Kategori Keputusan
1. 0,71 – 1,00 Mudah Ditolak/direvisi
2. 0,31 – 0,70 Sedang Diterima
3. 0,00 – 0,30 Sulit Ditolak/direvisi (Arikunto, 2012: 225)
Tabel 2.4 mengenai kriteria tingkat kesulitan butir soal ini terdiri
dari empat kolom. Kolom pertama adalah nomor urut. Kolom kedua
adalah range tingkat kesulitan. Pada kolom kedua ini berisi ukuran
tingkat kesulitan butir soal yang dinyatakan ke dalam angka kisaran
atau range. Kolom ketiga adalah kategori. Pada kolom ini berisi
kategori tingkat kesulitan butir soal yang dinyatakan ke dalam tiga
kategori, yaitu mudah, sedang, dan sulit. Kolom keempat adalah
keputusan. Pada kolom ini berisi keputusan mengenai hasil analisis
butir soal yang dinyatakan ke dalam tiga keputusan.
Dari tabel 2.4 dapat dilihat, bahwa apabila hasil perhitungan
terhadap tingkat kesulitan menunjukkan range 0,00 sampai 0,30 maka
butir soal yang diujikan termasuk ke dalam kategori sulit, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
akan ditolak atau harus direvisi. Selanjutnya, apabila hasil perhitungan
terhadap tingkat kesulitan menunjukkan range 0,31 sampai 0,70 maka
butir soal yang diujikan termasuk ke dalam kategori sedang, sehingga
akan diterima. Apabila hasil perhitungan terhadap tingkat kesulitan
menunjukkan range 0,71 sampai 1,00 maka butir soal yang diujikan
termasuk ke dalam kategori mudah, sehingga akan ditolak atau harus
direvisi. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa, kriteria tingkat
kesulitan yang baik adalah apabila butir soal yang diujikan termasuk
ke dalam kategori sedang, yaitu berada pada range 0,31 sampai 0,70.
Apabila butir soal memiliki kategori mudah atau sulit, maka butir soal
tersebut akan ditolak atau harus direvisi.
Perbaikan pada butir soal dengan kategori tingkat kesulitan mudah,
sedang, dan sulit dilakukan apabila proporsi tingkat kesulitan pada
butir soal suatu tes belum sesuai dengan pembagian kategori tingkat
kesulitan. Kunandar (2014: 201) menjelaskan proporsi tingkat
kesulitan butir soal suatu tes yang dipaparkan pada tabel 2.5.
Tabel 2.5 Proporsi Tingkat Kesulitan Butir Soal
Kategori Tingkat Kesulitan Butir Soal Persentase (%)
Mudah 30%
Sedang 50%
Sulit 20%
(Kunandar, 2014: 201)
Dari tabel 2.5 mengenai proporsi tingkat kesulitan butir soal dapat
diketahui bahwa tingkat kesulitan butir soal suatu tes dapat dikatakan
baik apabila memiliki proporsi kategori mudah sebesar 30%, kategori
sedang sebesar 50%, dan kategori sulit sebesar 20%. Oleh karena itu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
perbaikan pada butir soal suatu tes dapat dilakukan apabila proporsi
tingkat kesulitan dengan kategori mudah, sedang, dan sulit.
11. Daya Pembeda
a. Pengertian Daya Pembeda
Arikunto (2012: 226) menjelaskan bahwa daya pembeda adalah
kemampuan butir soal dalam membedakan antara siswa yang
mempunyai kemampuan tinggi (kelompok tinggi) dengan siswa
berkemampuan rendah (kelompok rendah). Hal ini sejalan dengan
pendapat Kunandar (2014: 240) yang menyatakan bahwa daya
pembeda soal adalah kemampuan suatu butir soal untuk membedakan
antara siswa yang telah menguasai materi pembelajaran yang diujikan
atau siswa pada kelompok tinggi dengan siswa yang belum menguasai
materi atau kompetensi yang diujikan atau siswa pada kelompok
rendah.
Azwar (2015: 137) berpendapat bahwa butir soal dapat
dinyatakan memiliki daya pembeda baik apabila butir soal tersebut
dapat dijawab dengan benar oleh semua atau sebagian besar siswa
yang telah memahami materi dan dijawab salah oleh semua atau
sebagian besar siswa yang belum memahami materi yang diujikan.
Dengan kata lain, proporsi jumlah siswa yang menjawab dengan benar
adalah siswa yang telah memahami materi lebih banyak dibandingkan
dengan siswa yang belum memahami materi. Ketiga pendapat di atas
menekankan bahwa daya pembeda merupakan kemampuan butir soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
dalam membedakan peserta didik yang berkemampuan tinggi dan
yang berkemampuan rendah dalam menyelesaikan butir soal.
b. Rumus Menghitung Daya Pembeda.
Arikunto (2012: 228) mengemukakan bahwa untuk menentukan
daya pembeda digunakan rumus sebagai berikut.
D =
di mana:
D = daya pembeda
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu
dengan benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu
dengan benar
PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
(Sumber: Arikunto, 2012: 228)
Basuki dan Hariyanto (2014: 141) mengemukakan bahwa kriteria
daya pembeda dapat diklarifikasikan pada halaman 40.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tabel 2.6 Kriteria Daya Pembeda Butir Soal
Indeks Diskriminasi
(daya pembeda) Kriteria
0,40 atau lebih Sangat Baik
(Butir soal dapat diterima)
0,30 – 0,39 Cukup Baik
(Butir soal dapat diterima dengan perbaikan)
0,20 – 0,29 Sedang
(Butir soal perlu pembahasan dan perlu diperbaiki)
0,19 ke bawah
Buruk
(Butir soal ditolak atau dibuang dan digantikan oleh
butir soal yang lain)
(Basuki dan Hariyanto, 2014: 141)
Tabel 2.6 terdiri dari dua kolom, yaitu kolom indeks
diskriminasi (daya pembeda) dan kolom kriteria. Kolom pertama
adalah kolom indeks diskriminasi (daya pembeda). Pada kolom
pertama ini berisi ukuran daya pembeda butir soal yang dinyatakan ke
dalam angka kisaran atau range. Kolom kedua adalah kolom kriteria.
Pada kolom kedua ini berisi kriteria daya pembeda butir soal.
Dari tabel 2.6 tersebut dapat dilihat, bahwa apabila hasil
perhitungan terhadap daya pembeda menunjukkan nilai 0,40 atau
lebih maka butir soal dapat dikategorikan ke dalam kriteria yang
sangat baik sehingga, butir soal dapat diterima. Apabila hasil
perhitungan terhadap daya pembeda menunjukkan nilai 0,30 sampai
0,39 maka soal yang diujikan dapat dikategorikan ke dalam kriteria
yang cukup baik sehingga butir soal dapat diterima dengan perbaikan.
Apabila hasil perhitungan terhadap daya pembeda menunjukkan nilai
0,20 sampai 0,29 maka soal dapat dikategorikan ke dalam kriteria
sedang, sehingga butir soal perlu pembahasan dan perlu diperbaiki.
Selanjutnya, apabila hasil perhitungan terhadap daya pembeda
menunjukkan nilai di bawah 0,19 maka dapat dikategorikan ke dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
kriteria buruk, sehingga butir soal ditolak atau dibuang dan digantikan
oleh butir yang lain.
12. Efektivitas Pengecoh
a. Pengertian Efektivitas Pengecoh
Soal tes objektif jenis pilihan ganda terdiri dari pertanyaan dan
diikuti beberapa alternatif pilihan jawaban. Alternatif pilihan jawaban
tersebut terdiri dari satu jawaban benar dan beberapa pengecoh.
Purwanto (2010: 108) mengemukakan bahwa pengecoh atau distractor
merupakan pilihan jawaban selain kunci jawaban. Pendapat senada
dikemukakan oleh Sudijono (2006: 409) yang mengatakan bahwa
pengecoh adalah jawaban-jawaban yang salah, kecuali kunci jawaban
soal tersebut. Pengecoh digunakan untuk mengecoh peserta didik
dalam memilih jawaban soal.
Hal ini sesuai dengan pendapat Djiwandono (2008: 225) yang
menyatakan bahwa kemiripan pengecoh dengan kunci jawaban harus
diusahakan sedemikian rupa sehingga hanya dapat dibedakan melalui
pemahaman terhadap materi yang diujikan. Berbagai pendapat di atas
menekankan bahwa pengecoh merupakan pilihan jawaban selain
kunci jawaban yang dapat mengecoh siswa dalam memilih atau
menentukan pilihan jawaban yang tepat, sehingga diperlukan
kemampuan dalam memahami soal maupun pilihan jawaban. Ketiga
pendapat di atas menekankan bahwa pengecoh atau distractor
merupakan pilihan jawaban selain kunci jawaban yang dapat
mengecoh peserta didik dalam memilih atau menentukan pilihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
jawabannya, sehingga diperlukan pemahaman terhadap soal maupun
pilihan jawabannya.
Tes juga dapat dikatakan memiliki kualitas yang baik, apabila
melalui tahap analisis efektivitas pengecoh. Uno dan Koni (2012: 157)
mengemukakan bahwa analisis efektivitas pengecoh digunakan untuk
menentukan apakah pengecoh (distractor) sudah berfungsi sebagai
pengecoh dengan baik atau tidak. Jadi, dari keempat pendapat di atas
dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis efektivitas pengecoh adalah
suatu metode atau cara yang dapat digunakan untuk mengetahui
apakah distractor atau pengecoh dapat berfungsi dengan baik atau
tidak dalam mempengaruhi peserta didik menjawab soal.
b. Rumus Menghitung Efektivitas Pengecoh
Basuki dan Hariyanto (2014: 144) yang mengemukakan bahwa
setiap pengecoh pada butir soal dapat dikatakan berfungsi dengan baik
apabila pengecoh tersebut paling sedikit dipilih oleh 5% peserta tes.
Pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik atau yang tidak dapat
mengecoh siswa disarankan untuk diperbaiki atau diganti. Hal senada
diungkapkan oleh Sudijono (2006: 411) yang mengatakan bahwa
setiap pengecoh pada butir soal dapat berfungsi dengan baik apabila
pengecoh tersebut sekurang-kurangnya telah dipilih oleh 5% dari
seluruh peserta tes.
Berdasarkan berbagai pendapat yang telah diuraikan di atas,
peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa analisis efektivitas
pengecoh adalah suatu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
apakah setiap pengecoh pada masing-masing butir soal dapat berfungsi
dengan baik atau tidak dalam mempengaruhi siswa ketika menjawab
soal. Selain itu, dapat disimpulkan bahwa pengecoh dapat dikatakan
berfungsi dengan baik apabila setiap pengecoh telah dipilih oleh paling
sedikit 5% dari keseluruhan peserta tes. Sementara itu, pengecoh yang
tidak berfungsi dengan baik disarankan untuk diperbaiki.
13. Software ITEMAN
ITEMAN merupakan sebuah software komputer yang khusus
diciptakan untuk analisis statistik suatu butir soal tes. Hal ini sesuai
dengan pendapat Kusaeri dan Suprananto (2012: 178) yang
mengemukakan bahwa Item and Test Analysis (ITEMAN) merupakan
perangkat lunak atau software yang dibuat menggunakan pemrograman
komputer yang khusus digunakan untuk analisis statistik butir soal tes.
Untuk lebih memperjelas mengenai software ITEMAN peneliti akan
menampilkan petunjuk atau langkah-langkah melakukan analisis dengan
software ITEMAN menurut Kusaeri dan Suprananto (2012: 178-183)
adalah sebagai berikut.
a. Membuka File Data
1) File data ditulis di notepad.
030 O N 5
DABCBDCCBDCDBABCAABDCBACCDABDA
444444444444444444444444444444
YYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYY
01 DAACBDCCADADAADBBBADCBDCDDAADA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
02 DABABDCBDDDDCADCBABDCBAACDACDA
03 DABCBDCCBDDDAACCAACDCBADCDABDA
04 DAAABDCCADCDDADDBADDCBDACDABDC
05 AADCBAACADCDCBACAAADCBAACBABDC
...dan seterusnya.
2) Keterangan pengisian file data
a) Baris pertama
Kolom 1-3 : jumlah butir soal terdapat 30 soal
4 : spasi (kosong)
5 : jawaban omit (kosong), ditulis O
6 : spasi (kosong)
7 : soal yang belum sempat dikerjakan
atau terdapat 2 jawaban, ditulis N
8 : spasi (kosong)
9 : jumlah identitas
b) Baris kedua: daftar kunci jawaban setiap butir soal.
c) Baris ketiga: daftar jumlah alternatif jawaban untuk
setiap butir soal.
d) Baris keempat: „Y‟ butir soal yang dianalisis.
e) Baris kelima dan seterusnya: berisi jawaban peserta
tes.
b. Menjalankan Software ITEMAN
1) Double klik software ITEMAN.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
2) Tulislah file data: DATA.TXT, kemudian
tekan enter.
3) Ketik nama file hasil analisis: SKRIPSI.DOC,
kemudian tekan enter.
4) Jika ingin memunculkan skor maka ketik „Y‟,
kemudian tekan enter.
5) Ketik file untuk total skor peserta tes:
SKRIPSISCR.DOC, kemudian tekan enter.
6) Analisis selesai.
c. Interpretasi Hasil Analisis
Hasil analisis dengan software ITEMAN dapat dibedakan menjadi
3 bagian, yaitu statistik butir soal, analisis butir soal yang diujikan,
dan skala statistik.
Untuk tes pilihan ganda, statistik berikut adalah output dari setiap
butir soal yang dianalisis.
1) Seq. No : nomor urut butir soal dalam file
data (kolom).
2) Scale-Item : nomor urut butir soal dalam skala
(tes).
3) Prop. Correct : proporsi siswa yang menjawab
benar butir soal (indeks tingkat
kesulitan).
4) Biser : indeks daya pembeda soal dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
menggunakan koefisien korelasi
biserial.
5) Point Biser : indeks daya pembeda soal dan
pilihan jawaban (alternatif) dengan
menggunakan koefisien point
biserial.
6) Prop. endorsing : proporsi alternatif jawaban yang
dijawab oleh peserta tes.
Berikut akan dijelaskan mengenai skala statistik tes dari output
software ITEMAN.
1) N of Items : jumlah butir soal dalam tes yang
dianalisis.
2) N of Examines : jumlah peserta tes.
3) Mean : skor atau rerata peserta tes.
4) Variance : varian dari distribusi skor peserta tes
yang memberikan gambaran tentang
sebaran skor peserta tes.
5) Std. Dev : devisi standar dari distribusi skor tes
(akar dari varians).
6) Skew : kemiringan distribusi skor peserta tes
yang memberikan gambaran tentang
bentuk distribusi skor peserta tes.
7) Kurtosis : puncak distribusi skor yang
menggambarkan kelandaian distribusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
skor dibanding dengan distribusi normal.
8) Minimum : skor terendah peserta tes.
9) Maximum : skor tertinggi peserta tes.
10) Median : skor tengah dimana 50% berada pada
atau lebih rendah dari skor tersebut.
11) Alpha : koefisien reliabilitas alpha untuk tes
atau skala tersebut yang merupakan
indeks homogenitas tes atau skala.
12) SEM : kesalahan pengukuran standar untuk
setiap tes atau skala. SEM merupakan
estimasi dari deviasi standar kesalahan
pengukuran dalam skor tes.
13) Mean P : rerata tingkat kesulitan semua butir
dengan cara mencari rata-rata proporsi
peserta tes yang menjawab benar untuk
semua butir soal dalam tes.
14) Mean item tot : nilai rata-rata indeks daya pembeda
dari semua soal dalam tes yang
diperoleh dengan menghitung nilai
rata-rata point biserial dari semua soal
dalam tes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan merupakan penelitian yang telah dilaksanakan oleh
orang lain, di mana penelitian tersebut dapat mendukung dan memberi gambaran
mengenai penelitian ini. Berkaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti,
terdapat empat penelitian relevan yang dijadikan sebagai pandangan dalam
penyusunan laporan penelitian ini. Keempat penelitian yang relevan tersebut
adalah sebagai berikut.
Penelitian pertama dilakukan oleh Nuswowati, Binadja, Soeprodjo, dan
Ifada (2008). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas butir soal
Ulangan Akhir Sekolah (UAS) pada bidang studi Kimia. Analisis dilakukan
berdasarkan validitas isi, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, serta
tingkat pencapaian kompetensi siswa. Berdasarkan hasil penelitian diketahui
bahwa soal pilihan ganda Ulangan Akhir Sekolah (UAS) bidang studi Kimia kelas
X SMA Negeri 1 Pati tahun ajaran 2007/2008 memiliki reliabilitas yang tinggi
dengan koefisien reliabilitas 0,78. Diketahui bahwa dari 35 soal terdapat 30 soal
valid, memiliki daya pembeda cukup, tingkat kesukaran belum proporsional. Nilai
rata-rata ketuntasan sebesar 66,14.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa: Butir soal memiliki
reliabilitas yang tinggi dengan koefisien reliabilitas 0,78. Butir soal valid,
memiliki daya pembeda cukup, tingkat kesukaran belum proporsional dengan
nilai rata-rata ketuntasan sebesar 66,14. Penelitian yang dilakukan oleh
Nuswowati, Binadja, Soeprodjo, dan Ifada (2008) terdapat persamaan dengan
penelitian ini. Persamaan tersebut terletak pada tujuan penelitian, yaitu untuk
mengetahui kualitas butir soal pada suatu tes. Selain itu, persamaan lainnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
terletak pada aspek yang dianalisis, yaitu validitas, reliabilitas, tingkat kesulitan,
daya pembeda, dan efektivitas pengecoh.
Penelitian kedua oleh Bagus (2011) melakukan penelitian untuk mengetahui
kualitas butir soal tes ditinjau dari relevansi antara kisi-kisi, SK, KD, dan
indikator mata pelajaran, validitas isi tes, validitas butir soal, reliabilitas tes, taraf
kesukaran butir soal, daya beda butir soal, dan efektivitas pengecoh butir soal.
Jenis penelitian ini adalah ex-postpacto. Populasi penelitian ini adalah seluruh
hasil tes suatu mata pelajaran berupa lembar jawaban siswa kelas VII dari 5 SMP
di Kabupaten Gianyar. Sampel penelitian adalah 1000 sampel.
Dari hasil pembahasan penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa: Hasil
menunjukkan relevansi antara SK, KD, dan indikator dengan butir soal dari 60
butir soal terdapat 56 (93%) butir soal relevan dan 4 butir soal (7%) tidak relevan
dengan indikator soal. Validitas isi sangat tinggi (0,933). Validitas didapatkan 53
butir soal (88%) valid dan 7 butir soal (8%) tidak valid. Reabilitas didapatkan r11
= 0,860. Taraf kesukaran adalah 23% butir soal kategori soal mudah, 62 % butir
sedang, dan 15 % butir sukar. Daya beda, 82 % diterima, daya beda kurang baik
13 % dan yang buruk harus dibuang 34,5%. Efektivitas pengecoh 85% memiliki
pengecoh yang berfungsi dan 15% tidak berfungsi.
Penelitian yang dilakukan oleh Bagus (2011) terdapat persamaan dengan
penelitian ini. Persamaan tersebut terletak pada tujuan penelitian, yaitu untuk
mengetahui kualitas butir soal pada suatu tes. Selain itu, persamaan lainnya
terletak pada aspek yang dianalisis, yaitu reliabilitas, tingkat kesulitan, daya
pembeda, dan efektivitas pengecoh. Pada penelitian ini, metode pengumpulan data
yang digunakan juga menggunakan metode dokumentasi dan metode wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Penelitian yang ketiga dilakukan oleh Nurinda, Rudyatmi, dan Ridlo (2014),
dengan judul penelitian “Analisis Butir Soal Olimpiade Biologi SMA Tingkat
Kabupaten/Kota Tahun 2013.” Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
kualitas butir soal olimpiade Biologi SMA tingkat kabupaten tahun 2013 di
Kabupaten Pacitan, Ponorogo, dan Trenggalek. Penelitian ini dilakukan dengan
menganalisis soal dan jawaban peserta olimpiade tingkat kabupaten tahun 2013.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. Data penelitian
berupa kualitas butir soal secara kuantitatif dan kualitatif. Data penelitian secara
kuantitatif ditekankan pada tingkat kesulitan soal, daya pembeda, efektivitas
distraktor, validitas, dan reliabilitas yang dihitung dengan software ITEMAN
versi 3.00. Data penelitian secara kualitatif dikaji dari ketepatan materi, konstruksi
soal, dan bahasa yang digunakan dengan penelaahan secara langsung oleh
peneliti. Data penelitian dianalisis secara deskriptif.
Dalam penelitian tersebut, hasil analisis tingkat kesulitan butir soal
menunjukkan proporsi soal sulit sebanyak 58,33%, sedang 35,85%, sangat sulit
5% dan soal mudah 0,83%. Hasil analisis daya pembeda soal menunjukkan
persentase soal dengan daya pembeda baik 36,67%, cukup baik 45%, dan jelek
18,33%. Hasil analisis efektivitas distraktor dengan software ITEMAN dapat
diketahui 74,16% distraktor sudah efektif dan sisanya 25,83% distraktor belum
efektif. Hasil analisis validitas butir soal menunjukkan 54,16% butir soal valid
sedangkan 45,83% butir soal tidak valid. Nilai reliabilitas soal berdasarkan nilai
koefisien alpha pada analisis dengan ITEMAN diperoleh nilai 0,782. Hal ini
berarti soal memiliki nilai keajegan yang tinggi. Hasil analisis kuantitatif soal
olimpiade Biologi SMA tingkat kabupaten tahun 2013 adalah soal yang baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
memiliki persentase 40,8%, soal yang baik tetapi memerlukan revisi 13,4%
sedangkan soal yang jelek 45,8%. Sedangkan, hasil analisis soal secara kualitatif
dengan menggunakan format penelaahan yang mencakup materi, konstruksi dan
bahasa sebanyak 55,8% soal sudah memiliki kualitas yang baik sedangkan
sebanyak 44,2% soal masih perlu diperbaiki.
Penelitian yang dilakukan oleh Nurinda, Rudyatmi, dan Ridlo (2014)
terdapat persamaan dengan penelitian ini. Persamaan tersebut terletak pada tujuan
penelitian, yaitu untuk mengetahui atau mendeskripsikan kualitas butir soal pada
suatu tes. Selain itu, persamaan lainnya terletak pada aspek yang dianalisis, yaitu
validitas, reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh.
Pada penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan juga menggunakan
metode dokumentasi
Perbedaan ketiga hasil penelitian relevan yang dijadikan sebagai acuan
dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti terletak pada lokasi dilakukannnya
penelitian. Ketiga hasil penelitian yang relevan tersebut melakukan penelitian di,
Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Gianyar, Sekolah Menengah
Atas (SMA) di Pati, di Kabupaten Pacitan, Ponorogo, dan Trenggalek. sedangkan
lokasi dalam penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar (SD) yang terletak di
Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Perbedaan lainnya terletak
pada subjek penelitian. Subjek penelitian pada ketiga hasil penelitian relevan
adalah siswa SMP dan siswa SMA, sedangkan subjek penelitian ini adalah siswa
SD kelas IV. Selain itu, perbedaan lainnya terletak pada mata pelajaran yang
diujikan, pada ketigaa hasil penelitian yang relevan tersebut mengujikan mata
pelajaran Kimia, IPS, dan Biologi, sedangkan pada penelitian ini mengujikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
mata pelajaran IPA. Selain itu perbedaan juga terletak pada sampel penelitian.
Sampel penelitian pada empat hasil penelitian yang relevan ini adalah siswa kelas
VII, X SMA, dan 1000 lembar jawaban siswa. Sedangkan, sampel pada penelitian
ini adalah 27 SD Negeri dan Swasta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006
atau KTSP. Perbedaan juga terletak pada mata pelajaran yang akan dilakukan
penelitian. Pada empat hasil penelitian yang relevan melakukan penelitian pada
mata pelajaran Kimia, IPS dan Biologi. Sementara itu, mata pelajaran yang akan
diteliti pada penelitian ini adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) semester genap 2
kelas IV SD.
Secara lebih ringkas gambaran hasil penelitian yang relevan dapat dilihat
pada Gambar 2.1 mengenai Literature Map Hasil Penelitian yang Relevan yang
dipaparkan berikut ini.
.
Gambar 2.1 Literature Map Hasil Penelitian yang Relevan
Nuswowati, Binadja, Soeprodjo,
& Ifada. (2008). Validitas dan
reliabilitas butir soal UAS
bidang studi Kimia.
Bagus. (2011). Analisis butir
soal tes Ulangan Akhir
Semester IPS terpadu buatan
MGMP IPS Kabupaten
Gianyar kelas VII semester I
tahun pelajaran 2011/2012.
Nurinda, Rudyatmi, dan Ridlo
(2014). Analisis Butir Soal
Olimpiade Biologi SMA
Tingkat Kabupaten/Kota Tahun
2013.
Peneliti melakukan penelitian
dengan judul “Analisis Butir Soal
Pilihan Ganda Ulangan Akhir
Semester Genap Tahun Pelajaran
2014/2015 Mata Pelajaran IPA
Kelas IV SD di Kecamatan
Depok.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Dari gambar 2.1 pada halaman 52 dapat diketahui bahwa peneliti
menggunakan ketiga penelitian yang relevan dengan penelitian ini. Ketiga
penelitian yang relevan tersebut berguna sebagai gambaran dan referensi bagi
peneliti dalam melaksanakan penelitian ini. Dari ketiga penelitian yang relevan
tersebut, maka peneliti melakukan penelitian dengan judul, “Analisis Butir Soal
Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata
Pelajaran IPA Kelas IV SD di Kecamatan Depok.”
C. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir adalah ide-ide atau konsep yang saling dengan ide atau
konsep tersebut dirumuskan berdasarkan kajian teori dan hasil penelitian
terdahulu yang relevan. Analisis butir soal dilakukan untuk mengetahui butir soal
yang telah memenuhi syarat sebagai butir soal pilihan ganda yang baik, sehingga
butir soal tersebut dapat diterima dan dapat disimpan pada bank soal untuk
digunakan kembali pada ujian berikutnya. Selain itu, analisis butir soal juga dapat
mengetahui butir soal yang belum memenuhi syarat sebagai soal pilihan ganda
yang baik, sehingga butir soal tersebut perlu diperbaiki atau akan ditolak dan
digantikan dengan butir soal yang lain. Beberapa aspek yang dianalisis terkait
dengan syarat butir soal pilihan ganda yang baik adalah validitas, reliabilitas,
tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh butir soal. Tujuan
peneliti melakukan analisis butir soal adalah untuk mengetahui validitas, tingkat
reliabilitas, tingat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh butir soal
yang diujikan kepada siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Setelah peneliti melakukan kegiatan wawancara dengan pihak Unit
Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Kecamatan Depok, ternyata belum pernah
dilakukan analisis terhadap butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester
(UAS) di SD yang berada di Kecamatan Depok. Mengetahui hal tersebut, maka
peneliti akan melakukan analisis butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester
(UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV SD di
Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta untuk mengetahui tingkat validitas isi,
reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh. Analisis
validitas menggunakan validitas isi untuk mengetahui kesesuaian antara materi
yang ada di dalam butir soal dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Sedangkan, analisis reliabilitas,
tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh dengan menggunakan
software MicroCat ITEMAN versi 3.00. Berikut ini akan disajikan gambar bagan
alur kerangka berpikir guna memperjelas uraian yang telah dipaparkan
sebelumnya pada halaman 55.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Gambar 2.2 Alur Kerangka Berpikir Analisis Butir Soal
Dari gambar 2.2 tersebut, maka dapat diketahui bahwa soal Ulangan Akhir
Semester (UAS) yang diujikan untuk peserta didik di SD Kecamatan Depok
belum pernah dianalisis, sehingga belum diketahui kualitas soal yang meliputi
validitas isi, reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas
pengecoh. Hal ini membuat peneliti ingin melakukan penelitian mengenai analisis
validitas isi untuk mengetahui kesesuaian antara materi yang ada dalam butir soal
dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD), serta analisis reliabilitas, tingkat kesulitan, daya
Soal Ulangan Akhir Semester (UAS) yang diujikan untuk peserta didik di
SD Kecamatan Depok belum pernah dianalisis.
Belum diketahui kualitas soal yang meliputi validitas isi, reliabilitas, tingkat
kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh.
Dilakukan analisis validitas isi untuk mengetahui kesesuaian antara materi
yang ada dalam butir soal dengan materi yang ingin diukur berdasarkan
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), serta analisis
reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh
dengan menggunakan bantuan software MicroCat ITEMAN versi 3.00.
Pembahasan hasil analisis butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester
(UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada
25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang
mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) yang meliputi validitas isi, reliabilitas, tingkat
kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh.
Mengetahui hasil analisis butir soal pilihan ganda ujian akhir semester
(UAS) tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV di SD se-
Kecamatan Depok yang menggunakan kurikulum 2006 (KTSP) yang
meliputi tingkat validitas isi, reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda,
dan efektivitas pengecoh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
pembeda, dan efektivitas pengecoh dengan menggunakan bantuan software
MicroCat ITEMAN versi 3.00.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Validitas isi butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS)
genap IPA kelas IV tahun pelajaran 2014/2015 di Kecamatan Depok,
Sleman, Yogyakarta dinyatakan valid.
2. Reliabilitas butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS)
genap IPA kelas IV tahun pelajaran 2014/2015 di Kecamatan Depok,
Sleman, Yogyakarta dinyatakan memiliki tingkat reliabilitas tinggi.
3. Tingkat kesulitan butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester
(UAS) genap IPA kelas IV tahun pelajaran 2014/2015 di Kecamatan
Depok, Sleman, Yogyakarta dinyatakan diterima sesuai dengan
proporsi tingkat kesulitan.
4. Daya pembeda butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester
(UAS) genap IPA kelas IV tahun pelajaran 2014/2015 di Kecamatan
Depok, Sleman, Yogyakarta dinyatakan baik.
5. Efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester
(UAS) genap IPA kelas IV tahun pelajaran 2014/2015 di Kecamatan
Depok, Sleman, Yogyakarta dinyatakan berfungsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab III pada penelitian ini membahas tentang tujuh sub bab yaitu, (A)
jenis penelitian, (B) waktu dan tempat penelitian, (C) populasi dan sampel, (D)
variabel, (E) teknik pengumpulan data, (F) instrumen penelitian, (G) teknik
analisis data.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif
non eksperimental. Jenis penelitian kuantitatif deskriptif ini bertujuan untuk
mengolah suatu data secara deskriptif terkait dengan analisis butir soal pilihan
ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV SD di
SD Kecamatan Depok yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 (KTSP). Hal
ini sesuai dengan pendapat Darmawan (2013: 49) yang menyatakan bahwa tujuan
penelitian deskriptif adalah untuk mendeskripsikan objek atau kegiatan yang
menjadi perhatian peneliti. Azwar (2000: 7) berpendapat bahwa penelitian
kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan
fenomena serta hubungan-hubungannya. Dari dua pendapat tersebut, maka
peneliti merumuskan tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk menganalisis butir soal
pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015
mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman,
Yogyakarta, yang meliputi analisis validitas isi, reliabilitas, tingkat kesulitan, daya
pembeda, dan efektivitas pengecoh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 10 bulan. Waktu pelakanaan
penelitian dimulai dari bulan April 2015 dan berakhir pada bulan Januari
2016. Penelitian ini dimulai dari kegiatan penyusunan proposal sampai
dengan penyusunan laporan. Peneliti mengambil data penelitian berupa
lembar soal, kunci jawaban, dan lembar jawab peserta didik pada Ulangan
Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran
IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta.
Peneliti melakukan proses pengumpulan data penelitian pada tanggal 8 –
13 Juni 2015. Hal ini disesuaikan dengan jadwal Ulangan Akhir Semester
(UAS) pada SD di Kecamatan Depok.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di 25 SD di daerah Kecamatan Depok,
Sleman, Yogyakarta. Penentuan tempat penelitian didasarkan pada
beberapa pertimbangan seperti yang telah diuraikan pada Bab sebelumnya.
Selain itu, peneliti memilih SD yang mengimplementasikan Kurikulum
2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Dari hasil kegiatan pra-survei dapat diketahui bahwa SD Negeri dan
SD Swasta di daerah Kecamatan Depok berjumlah 49 SD. Tetapi, dalam
penelitian ini peneliti melaksanakan penelitian pada 25 SD di Kecamatan
Depok yang terdiri dari 22 SD Negeri dan 3 SD Swasta. Hal ini terjadi
karena terdapat 19 SD yang tidak memberikan ijin kepada peneliti untuk
melaksanakan penelitian di SD tersebut. Selain itu, terdapat 5 SD yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
mengalami kesalahpahaman atau kurangnya koordinasi antara kepala
sekolah dan guru wali kelas 4 SD, sehingga lembar jawab soal Ulangan
Akhir Semester (UAS) telah dibagikan kepada peserta didiknya.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Arikunto (2013: 40) berpendapat bahwa populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian. bahwa populasi merupakan keseluruhan yang menjadi
data dalam penelitian. Dari pengertian di atas maka populasi dalam
penelitian ini adalah 49 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang
terdiri dari 36 SD Negeri dan 13 SD Swasta. Berikut disajikan tabel 3.1
yang menunjukkan populasi penelitian berupa daftar nama sekolah dasar di
Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan
Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di
halaman 60.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 3.1 Populasi Penelitian
No. Nama Sekolah Dasar No. Nama Sekolah Dasar
1. MI Al Huda 26. SDN Depok 2
2. MI Bego 27. SDN Deresan
3. MI Sultan Agung 28. SDN Gambiranom
4. MI Wahid Hasyim 29. SDN Gejayan
5. SD Bopkri Demangan III 30. SDN Kalongan
6. SD Cahaya Bangsa Utama 31. SDN Karangasem
7. SD Islam Al-Islam 32. SDN Karangwuni 1
8. SD Muhammadiyah Kayen 33. SDN Kentungan
9. SD Muhammadiyah Komplek
Kolombo
34. SDN Kledokan
10. SD Teruna Bangsa 35. SDN Maguwoharjo 1
11. SDK Condongcatur 36. SDN Mustokorejo
12. SDK Demangan Baru 1 37. SDN Nanggulan
13. SDK Sengkan 38. SDN Ngringin
14. SDN Adisucipto 1 39. SDN Nogopuro
15. SDN Adisucipto 2 40. SDN Nolobangsan
16. SDN Ambarukmo 41. SDN Percobaan 2
17 SDN Bhaktikarya 42. SDN Perumnas
Condongcatur
18. SDN Caturtunggal 1 43. SDN Perumnas 3
19. SDN Caturtunggal 3 44. SDN Puren
20. SDN Caturtunggal 4 45. SDN Ringinsari
21. SDN Caturtunggal 6 46. SDN Samirono
22. SDN Caturtunggal 7 47. SDN Sarikarya
23. SDN Condongcatur 48. SDN Tajem
24. SDN Corongan 49. SDN Timbulharjo
25. SDN Depok 1
Berdasarkan tabel 3.1 dapat terlihat bahwa populasi penelitian ini
berisi nama-nama sekolah dasar yang terdiri dari SD Negeri dan SD Swasta
di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta. Dari tabel 3.1 tersebut, maka
dapat diketahui bahwa SD Negeri dan SD Swasta di Kecamatan Depok,
Sleman, Yogyakarta yang berjumlah 49 SD yang mengimplementasikan
Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
2. Sampel Penelitian
Effendi dan Tukiran (2012: 172) yang menyatakan bahwa purposive
sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu
yang dianggap relevan atau dapat mewakili objek yang diteliti, selain itu
sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik
purposive sampling. Pendapat tersebut senada dengan Nazir (2005: 271)
berpendapat bahwa sampel adalah sebagian anggota populasi yang diambil
dengan mengggunakan teknik tertentu. Peneliti memilih menggunakan
teknik purposive sampling karena ingin meneliti sampel dengan jumlah dan
karakteristik tertentu.
Sampel dalam penelitian ini adalah SD Negeri dan SD Swasta di
Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan
Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dari
hasil kegiatan pra-survei, terdapat 25 SD di Kecamatan Depok yang
mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Dari 25 SD tersebut terdapat 874 peserta didik kelas IV
SD yang mengikuti Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran
2014/2015 mata pelajaran IPA di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta.
Berikut adalah tabel 3.2 yang menunjukkan sampel penelitian berupa
daftar nama SD berserta jumlah peserta didik kelas IV pada setiap SD di
Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengikuti Ulangan Akhir
Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 pada halaman 62.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel 3.2 Sampel Penelitian
No. Nama Sekolah Dasar Jumlah
Peserta Didik
1. SD Bopkri Demangan 3 27
2. SD Kanisius Demangan Baru 60
3. SD Teruna Bangsa 33
4. SDN Adisucipto 1 66
5. SDN Adisucipto 2 32
6. SDN Bhaktikarya 54
7. SDN Caturtunggal 3 27
8. SDN Caturtunggal 4 25
9. SDN Caturtunggal 6 24
10. SDN Condongcatur 42
11. SDN Corongan 30
12. SDN Deresan 58
13. SDN Gejayan 24
14. SDN Kalongan 27
15. SDN Karangwuni 1 13
16. SDN Kledokan 32
17. SDN Nanggulan 66
18. SDN Ngringin 38
19. SDN Nolobangsan 12
20. SDN Puren 38
21. SDN Ringinsari 21
22. SDN Samirono 44
23. SDN Sarikarya 25
24. SDN Tajem 28
25. SDN Timbulharjo 41
Total 874
Tabel 3.2 di atas terdiri dari tiga kolom, yaitu kolom nomor, kolom
nama sekolah dasar, dan kolom jumlah peserta didik. Kolom pertama
merupakan kolom nomor. Pada kolom ini berisi nomor urut. Kolom kedua
merupakan kolom nama sekolah dasar. Pada kolom ini berisi nama-nama
sekolah dasar yang menjadi sampel penelitian. Kolom ketiga adalah kolom
jumlah peserta didik. Pada kolom ini berisi jumlah peserta didik pada setiap
SD di Kecamatan Depok yang mengikuti Ulangan Akhir Semester (UAS)
genap tahun pelajaran 2014/2015.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data yang diperlukan pada penelitian. Terdapat beberapa
teknik pengumpulan data yaitu wawancara, angket, pengamatan atau observasi,
tes, dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah teknik wawancara dan dokumentasi.
1. Wawancara
Wawancara atau interview adalah dialog yang dilakukan oleh peneliti
dengan narasumber. Sanjaya (2007: 96) menjelaskan bahwa wawancara
adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara lisan baik dengan
cara bertatap muka maupun melalui saluran media tertentu. Pendapat lain
dikemukakan oleh Arikunto (2013: 199) yang menyatakan bahwa terdapat
tiga macam wawancara berdasarkan cara pelaksanaannya yaitu, wawancara
bebas yang artinya pewawancara tidak menggunakan pedoman wawancara
dalam melakukan wawancara dengan narasumber. Cara yang kedua adalah
wawancara terpimpin atau wawancara terstruktur yaitu, wawancara yang
dilakukan oleh pewawancara dengan menggunakan alat bantu berupa daftar
butir pertanyaan yang akan disampaikan kepada narasumber. Butir
pertanyaan tersebut ditulis secara lengkap dan terperinci. Sedangkan cara
yang ketiga adalah wawancara bebas terpimpin yaitu wawancara yang
dilakukan dengan membawa daftar pedoman pertanyaan.
Peneliti terlebih dahulu membuat pedoman wawancara yang berisi
pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada narasumber terkait
dengan penelitian. Hal ini dilakukan peneliti untuk memudahkan peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
dalam melakukan kegiatan wawancara. Pada saat kegiatan wawancara
berlangsung, peneliti dapat menggunakan pedoman wawancara tersebut,
sehingga kegiatan wawancara dapat berlangsung secara terstruktur.
Narasumber dalam kegiatan wawancara yang dilakukan oleh peneliti adalah
pihak Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Kecamatan Depok, Sleman,
Yogyakarta.
2. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data melalui dokumentasi merupakan cara yang
digunakan untuk mendapatkan berkas atau data yang dibutuhkan dalam
penelitian. Data yang dapat dikumpulkan dengan menggunakan teknik
dokumentasi berdasarkan pendapat Arikunto (2013: 193)yang
mengemukakan bahwa teknik pengumpulan data melalui dokumentasi dapat
dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu pengumpulan data penelitian
atau instrumen penelitian. Sanjaya (2007: 101) adalah benda-benda seperti,
buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, catatan rapat, nilai rapor, dan
catatan harian. Alat bantu yang digunakan dalam melakukan teknik
dokumentasi adalah check list atau daftar centang yang memuat informasi
data yang diperlukan.
Pada penelitian ini, peneliti akan mengumpulkan data penelitian
berupa berkas atau dokumen yang dibutuhkan. Data yang dibutuhkan pada
penelitian ini adalah paket butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester
(UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada
25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang
mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau KTSP, kunci jawaban soal, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
lembar jawab siswa. Data tersebut digunakan untuk melakukan analisis butir
soal pilihan ganda.
E. Instrumen Penelitian
Arikunto (2013: 203) menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah alat
bantu yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan
lebih mudah, data yang didapatkan lebih lengkap, dan sistematis. Adanya
instrumen penelitian akan mempermudah dalam tahap pengolahan data. Terdapat
beberapa macam instrumen penelitian yaitu pedoman wawancara, pedoman
pengamatan, dan daftar centang atau check list. Penelitian ini menggunakan dua
instrumen penelitian yaitu instrumen penelitian berupa pedoman wawancara dan
check list.
1. Pedoman Wawancara
Instrumen penelitian yang digunakan pada saat kegiatan wawancara
adalah pedoman wawancara. Pedoman wawancara yang digunakan oleh
peneliti dalam kegiatan wawancara berisi daftar pertanyaan yang akan
diajukan kepada narasumber terkait dengan penelitian yang dilakukan oleh
peneliti. Seperti pendapat Sanjaya (2007: 96) yang menjelaskan bahwa
wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara lisan
baik dengan cara bertatap muka maupun melalui saluran media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Tabel 3.3 Daftar Pertanyaan sebagai Pedoman Wawancara
Pertanyaan Kepada Pihak UPTD
1. Berapakah jumlah SD Negeri dan Swasta yang berada di wilayah
Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta?
2. SD mana saja yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)?
3. Apakah sebelumnya pernah dilakukan penelitian mengenai analisis
butir soal UAS mata pelajaran IPA kelas IV SD di Kecamatan
Depok?
Tabel 3.3 mengenai daftar pertanyaan sebagai pedoman wawancara
tersebut berisi beberapa daftar pertanyaan yang diajukan oleh peneliti
kepada narasumber sebagai pedoman wawancara, sehingga dalam
pelaksanaannya daftar pertanyaan tersebut dapat memudahkan peneliti untuk
mendapatkan informasi terkait dengan penelitian.
2. Daftar Centang atau Check List
Instrumen penelitian yang digunakan pada teknik dokumentasi adalah
daftar centang atau check list. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil data
penelitian berupa lembar soal, kunci jawaban, dan 874 lembar jawab peserta
didik dalam Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran
2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok,
Sleman, Yogyakarta. Peneliti membuat daftar centang atau check list
sebagai instrumen penelitian untuk memudahkan peneliti dalam
mengumpulkan data penelitian. Daftar centang atau check list tersebut
dipaparkan ke dalam tabel 3.4 di halaman 67.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel 3.4 Tabel Daftar Centang atau Check List
No
.
Nama SD Negeri dan
Swasta
Dokumen UAS genap tahun pelajaran
2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV
yang telah diserahkan oleh pihak SD
kepada peneliti
Paket Soal
UAS
Kunci
Jawaban
Soal
Lembar
Jawaban
Siswa
1. SD Bopkri Demangan 3
2. SD Kanisius Demangan
Baru
3. SD Teruna Bangsa
4. SDN Adisucipto 1
5. SDN Adisucipto 2
6. SDN Bhaktikarya
7. SDN Caturtunggal 3
8. SDN Caturtunggal 4
9. SDN Caturtunggal 6
10. SDN Condongcatur
11. SDN Corongan
12. SDN Deresan
13. SDN Gejayan
14. SDN Kalongan
15. SDN Karangwuni 1
16. SDN Kledokan
17. SDN Nanggulan
18. SDN Ngringin
19. SDN Nolobangsan
20. SDN Puren
21. SDN Ringinsari
22. SDN Samirono
23. SDN Sarikarya
24. SDN Tajem
25. SDN Timbulharjo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data pada penelitian ini dibedakan menjadi dua teknik, yaitu
analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Data yang diperoleh dalam
penelitian ini dapat diklasifikasikan ke dalam dua jenis, yaitu data yang bersifat
kuantitatif dan data yang bersifat kualitatif. Teknik analisis data kuantitatif
digunakan untuk mengetahui reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan
efektivitas pengecoh butir soal. Sedangkan, teknis data kualitatif digunakan dalam
analisis validitas isi butir soal.
Pada teknik analisis data kualitatif, peneliti menggunakan jenis validitas isi,
untuk mengetahui materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK)
dan Kompetensi Dasar (KD). Sedangkan, untuk analisis reliabilitas, tingkat
kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh menggunakan teknik analisis
data kuantitatif yaitu dengan bantuan software MicroCat ITEMAN versi 3.00.
1. Validitas Isi
Sukardi (2008: 32) mengatakan bahwa validitas isi bertujuan untuk
melihat tes evaluasi dalam mengukur cakupan yang ingin diukur. Pendapat
senada dikemukakan oleh Jihad dan Haris (2012: 179) yang menjelaskan
bahwa validitas isi bertujuan untuk menentukan kesesuaian antara soal
dengan materi ajar dan tujuan yang ingin diukur. Pendapat yang lebih luas
dikemukakan oleh Arifin (2009: 248) yang mengatakan bahwa dalam
penilaian hasil belajar, validitas isi digunakan untuk menentukan apakah
materi tes relevan dengan kurikulum yang sudah ditentukan dan untuk
menentukan apakah aspek-aspek dalam tes sudah benar-benar tercakup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
dalam perumusan tentang apa yang hendak diukur. Dari ketiga pendapat
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa validitas isi merupakan suatu cara
yang digunakan untuk menentukan kesesuaian antara butir soal dalam tes
yang diujikan dengan materi ajar atau tujuan yang ingin diukur dalam tes
tersebut.
Peneliti melakukan analisis validitas isi dengan cara menganalisis
kesesuaian antara butir soal dengan Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD) yang telah disusun. Apabila hasil analisis validitas
isi menunjukkan bahwa ada kesesuaian antara butir soal dengan Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) maka butir soal tersebut
dapat dinyatakan valid. Sebaliknya, apabila hasil analisis validitas isi
menunjukkan bahwa tidak ada kesesuaian antara butir soal dengan Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) maka butir soal tersebut
dapat dinyatakan tidak valid.
2. Reliabilitas
Reliabilitas soal adalah tingkat konsistensi atau keajegan soal yang
dilihat dari keajegan atau hasil yang relatif sama apabila soal tersebut
diujikan kembali pada siswa yang sama namun pada waktu yang berbeda.
Tingkat reliabilitas yang baik adalah yang memiliki tingkat koefisien
reliabilitas tinggi. Reliabilitas dalam output software MicroCat ITEMAN
versi 3.00 dinyatakan dalam istilah Alpha. Alpha adalah koefisien reliabilitas
alpha untuk tes/skala. Reliabilitas dikategorikan ke dalam lima korelasi,
yaitu korelasi sangat rendah, rendah, cukup, tinggi dan sangat tinggi. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
berpedoman pada pendapat Basuki dan Hariyanto (2014: 119) yang telah
diuraikan dalam Bab sebelumnya sebagai berikut.
Tabel 3.5 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Koefisien Alpha
Koefisien Alpha Tingkat Reliabilitas
0,00 0,19 Sangat Rendah
0,20 0,39 Rendah
0,40 0,69 Sedang
0,70 0,89 Tinggi
0,90 1,00 Sangat Tinggi
(Basuki dan Hariyanto, 2014: 119)
Berpedoman pada uraian tabel 3.5 mengenai tingkat reliabilitas
berdasarkan koefisien Alpha, maka dapat diketahui pula tingkat reliabilitas
butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun
pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan
Depok, Sleman, Yogyakarta dapat diketahui melalui Output Iteman. Pada
tabel tersebut dapat terlihat bahwa koefisien dengan rentang 0 0,19
menunjukkan tingkat reliabilitas sangat rendah, koefisien dengan rentang
0,20 0,39 menunjukkan tingkat reliabilitas rendah, koefisien dengan
rentang 0,40 0,69 menunjukkan tingkat reliabilitas sedang, koefisien
dengan rentang 0,70 0,89 menunjukkan tingkat reliabilitas tinggi, dan
koefisien dengan rentang 0,90 1,00 menunjukkan tingkat reliabilitas
sangat tinggi.
Untuk mengetahui hasil perhitungan reliabilitas soal pada output
software MicroCat ITEMAN versi 3.00, maka dapat dilihat di skala statistik
tes pada bagian “Alpha”. Berikut adalah output software MicroCat ITEMAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
versi 3.00 pada bagian skala statistik tes yang akan dipaparkan sebagai
berikut.
Gambar 3.4 Koefisien Reliabilitas Alpha
Koefisien reliabilitas dapat dilihat pada bagian “Alpha”. Koefisien
“Alpha” menunjukkan hasil 0,794.
3. Tingkat Kesulitan
Tingkat kesulitan butir soal adalah proporsi peserta tes yang
menjawab benar butir soal. Tingkat kesulitan butir soal dalam program
MicroCat Iteman versi 3.00 dinyatakan dalam Prop. Correct. Azwar (2015:
151) menyatakan bahwa Prop. Correct adalah proporsi peserta didik
(peserta tes) yang menjawab benar butir soal. Tingkat kesukaran butir soal
merupakan kategori soal yang tergolong mudah, sedang, dan sukar pada
butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan
Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006
atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Koefisien tingkat
kesukaran yang diperoleh berdasarkan Output Iteman yang dinyatakan
dalam Prop. Correct, kemudian dikategorikan berdasarkan tingkat
kesukaran butir soal. Tingkat kesulitan butir soal dikategorikan ke dalam
tiga kategori, yaitu mudah, sedang dan sulit. Hal ini berpedoman pada
pendapat dari Arikunto (2012: 225) yang mengemukakan bahwa klasifikasi
tingkat kesulitan butir soal dapat menggunakan kriteria sebagai berikut.
Tabel 3.6 Kriteria Tingkat Kesulitan Butir Soal
No. Range Tingkat Kesulitan Kategori Keputusan
1. 0,71 – 1,00 Mudah Ditolak/direvisi
2. 0,31 – 0,70 Sedang Diterima
3. 0,00 – 0,30 Sulit Ditolak/direvisi
(Arikunto, 2012: 225)
Dari tabel 3.6 dapat diketahui, apabila range tingkat kesulitan berada
di antara 0,71 - 1,00 maka soal tersebut dapat dikategorikan memiliki
tingkat kesulitan mudah dan dapat diambil keputusan bahwa soal harus
ditolak/direvisi. Apabila range tingkat kesulitan berada di antara 0,31 – 0,70
maka soal tersebut dapat dikategorikan memiliki tingkat kesulitan sedang
dan dapat diambil keputusan bahwa soal dapat diterima. Apabila range
tingkat kesulitan berada di antara 0,00 – 0,30 maka soal tersebut dapat
dikategorikan memiliki tingkat kesulitan sulit dan dapat diambil keputusan
bahwa soal harus ditolak/direvisi.
Tingkat kesulitan yang dapat diterima adalah yang dikategorikan
memiliki tingkat kesulitan sedang, yaitu berada di antara 0,31 – 0,70.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Artinya, butir soal dinyatakan ditolak/direvisi jika dikategorikan memiliki
tingkat kesulitan mudah atau sulit. Analisis tingkat kesulitan ini digunakan
untuk mengetahui kriteria soal yang termasuk ke dalam kategori mudah,
sedang, dan sulit dalam analisis butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir
Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas
IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang
mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP).
Perbaikan pada butir soal dengan kategori tingkat kesulitan mudah,
sedang, dan sulit dilakukan apabila proporsi tingkat kesulitan pada butir soal
suatu tes belum sesuai dengan pembagian kategori tingkat kesulitan.
Kunandar (2014: 201) memaparkan proporsi tingkat kesulitan pada butir
soal suatu tes seperti pada tabel berikut ini.
Tabel 3.7 Proporsi Tingkat Kesulitan
Kategori Tingkat Kesukaran Butir
Soal Persentase (%)
Mudah 30%
Sedang 50%
Sukar 20%
(Kunandar, 2014)
Berdasarkan tabel 3.7 mengenai proporsi tingkat kesukaran dapat
diketahui bahwa tingkat kesukaran soal dapat dikatakan baik apabila
memiliki proporsi kategori soal mudah sebesar 30%, kategori soal sedang
sebesar 50%, dan kategori soal sukar sebesar 20%. Dengan kata lain, tingkat
kesukaran butir soal UAS yang belum sesuai dengan proporsi tingkat
kesukaran butir soal seperti yang telah diuraikan sebelumnya maka butir
soal tersebut perlu diperbaiki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Untuk mengetahui hasil perhitungan tingkat kesulitan pada output
software MicroCat ITEMAN versi 3.00, maka dapat dilihat di skala statistik
tes pada bagian “Prop.Correct”. Berikut adalah output software MicroCat
ITEMAN versi 3.00 pada bagian skala statistik tes yang akan dipaparkan
sebagai berikut.
Gambar 3.5 Koefisien Tingkat Kesulitan”Prop.Correct”
Koefisien tingkat kesulitan dapat dilihat pada bagian ”Prop.Correct”.
Koefisien ”Prop.Correct” menunjukkan hasil 0,916.
4. Daya Pembeda
Azwar (2015: 151) berpendapat bahwa Point Biserial adalah daya
pembeda soal dengan menggunakan koefisien korelasi point biserial. Daya
pembeda butir soal dalam software MicroCat ITEMAN versi 3.00 dapat
dilihat dari point biser pada output software MicroCat ITEMAN versi 3.00.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Point biser adalah daya pembeda butir soal dengan menggunakan koefisien
korelasi point bisereal. Point biser pada setiap butir soal selanjutnya
dianalisis dengan berpedoman pada pendapat Basuki dan Hariyanto (2014:
141) yang mengemukakan bahwa kriteria daya pembeda diklasifikasikan
sebagai berikut.
Tabel 3.8 Kriteria Daya Pembeda Butir Soal
Indeks
Diskriminasi
(Daya Pembeda)
Kriteria
0,40 atau lebih Sangat Baik
(Butir soal dapat diterima)
0,30 – 0,39 Cukup Baik
(Butir soal dapat diterima dengan perbaikan)
0,20 – 0,29 Sedang
(Butir soal perlu pembahasan dan perlu diperbaiki)
0,19 ke bawah
Buruk
(Butir soal ditolak atau dibuang dan digantikan oleh
butir soal yang lain)
(Basuki dan Hariyanto, 2014: 141)
Dari tabel 3.8 dapat diketahui bahwa, apabila hasil perhitungan
terhadap daya pembeda menunjukkan nilai 0,40 atau lebih maka butir soal
dapat dikategorikan ke dalam kriteria yang sangat baik, sehingga butir soal
dapat diterima. Apabila hasil perhitungan terhadap daya pembeda
menunjukkan nilai 0,30 sampai 0,39 maka soal yang diujikan dapat
dikategorikan ke dalam kriteria yang cukup baik, sehingga butir soal dapat
diterima dengan perbaikan. Apabila hasil perhitungan terhadap daya
pembeda menunjukkan nilai 0,20 sampai 0,29 maka soal dapat
dikategorikan ke dalam kriteria sedang, sehingga butir soal perlu
pembahasan dan perlu diperbaiki. Selanjutnya, Apabila hasil perhitungan
terhadap daya pembeda menunjukkan nilai di bawah 0,19 maka dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
dikategorikan ke dalam kriteria buruk, sehingga butir soal harus ditolak atau
dibuang dan digantikan oleh butir soal yang lain.
Untuk mengetahui hasil perhitungan daya pembeda pada output
software MicroCat ITEMAN versi 3.00, maka dapat dilihat di skala statistik
tes pada bagian “Point Biser”. Berikut adalah output software MicroCat
ITEMAN versi 3.00 pada bagian skala statistik tes yang akan dipaparkan
sebagai berikut.
Gambar 3.6 Koefisien Korelasi “Point Bisereal”
Koefisien korelasi point bisereal atau daya beda dapat dilihat pada
bagian ”Point Biser”. Koefisien ”Point Biser” menunjukkan hasil 0,296.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
5. Efektivitas Pengecoh
Azwar (2015: 151) berpendapat bahwa Prop. Endorsing adalah
proporsi pemilih pada setiap pilihan jawaban. Pengecoh digunakan untuk
mengecoh peserta didik dalam memilih jawaban soal. Efektivitas pengecoh
dapat diketahui dengan melihat prop. endorsing pada output software
MicroCat ITEMAN versi 3.00. Prop. endorsing adalah proporsi jawaban
pada setiap pilihan jawaban.
Pengecoh dapat dikatakan efektif apabila minimal dipilih oleh 5%
peserta tes. Hal ini berpedoman pada pendapat Basuki dan Hariyanto (2014:
144) yang mengemukakan bahwa pengecoh dapat dikatakan berfungsi
dengan baik apabila pengecoh tersebut minimal dipilih oleh 5% peserta tes.
Pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik direkomendasikan untuk diganti
atau direvisi. Kelebihan dari pendapat ini adalah setiap pilihan jawaban atau
pengecoh dapat dianalisis secara detail satu per satu dalam sebuah butir soal.
Untuk mengetahui hasil perhitungan pengecoh pada output software
MicroCat ITEMAN versi 3.00, maka dapat dilihat di skala statistik tes pada
bagian “Prop. Endorsing”. Berikut adalah output software MicroCat
ITEMAN versi 3.00 pada bagian skala statistik tes yang akan dipaparkan
pada halaman 78.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Gambar 3.7 Koefisien pengecoh “Prop. Endorsing”
Koefisien pengecoh dapat dilihat pada bagian ” Prop. Endorsing”.
Koefisien ” Prop. Endorsing” menunjukkan hasil pengecoh A 0,022,
pengecoh B 0,015, pengecoh C 0,047, dan pada simbol (*) yaitu jawaban
dari siswa menunjukan pada D 0,916.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV pada penelitian ini membahas tentang tiga sub bab yaitu, (A)
deskripsi penelitian, (B) hasil penelitian, dan (C) pembahasan.
A. Deskripsi Penelitian
Analisis butir soal adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk
mengetahui kesalahan atau kekeliruan dalam penyusunan tes, sehingga diperoleh
tes yang berkualitas baik. Penelitian ini adalah penelitian mengenai analisis butir
soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA
(Ilmu Pengetahuan Alam) pada kelas IV SD di Kecamatan Depok, Sleman,
Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) yang meliputi analisis validitas isi, reliabilitas, tingkat
kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh. Analisis validitas
menggunakan jenis validitas isi, karena untuk mengetahui kesesuaian antara
materi yang ada dalam butir soal dengan materi yang akan diukur berdasarkan SK
dan KD pembelajaran. Analisis reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan
efektivitas pengecoh dengan bantuan software MicroCat versi 3,00. Penelitian ini
dilakukan pada bulan Maret sampai bulan Desember 2015.
Peneliti mengambil instrumen penelitian berupa soal, kunci jawaban, dan
lembar jawab siswa sebagai data dokumenter dalam penelitian. Peneliti juga
melakukan wawancara dengan Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD)
Kecamatan Depok adalah peneliti dapat mengetahui kondisi sekolah dasar di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang meliputi jumlah SD serta data SD
yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Hasil yang sudah didapat melalui kegiatan wawancara
tersebut dapat diketahui bahwa selama ini belum ada penelitian mengenai analisis
butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap SD di Kecamatan
Depok.
Soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal pilihan ganda Ulangan
Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA
(Ilmu Pengetahuan Alam) pada kelas IV SD. Soal pilihan ganda berjumlah 30
soal, dengan jumlah siswa sebanyak 874 siswa.
B. Hasil Penelitian
Pada penelitian ini membahas tentang analisis butir soal pilihan ganda
Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran
IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang
mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Pada hasil penelitian ini akan disajikan data mengenai hasil
analisis validitas dengan menggunakan jenis validitas isi, yaitu untuk mengetahui
kesesuaian antara materi yang ada dalam butir soal dengan materi yang ingin
diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) serta
analisis reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh
dengan menggunakan software MicroCat ITEMAN versi 3.00.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
1. Hasil Analisis Validitas Isi
Analisis validitas dalam penelitian ini menggunakan jenis validitas isi.
Arifin (2009: 248) yang mengatakan bahwa dalam penilaian hasil belajar,
validitas isi digunakan untuk menentukan apakah materi tes relevan dengan
kurikulum yang sudah ditentukan dan untuk menentukan apakah aspek-aspek
dalam tes sudah benar-benar tercakup dalam perumusan tentang apa yang hendak
diukur. Pendapat senada dikemukakan oleh Jihad dan Haris (2012: 179) yang
menjelaskan bahwa validitas isi bertujuan untuk menentukan kesesuaian antara
soal dengan materi ajar dan tujuan yang ingin diukur. Penelitian ini menggunakan
jenis validitas isi untuk mengetahui kesesuaian antara materi yang ada dalam butir
soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran
2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV SD di Kecamatan Depok, Sleman,
Yogyakarta dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi
(SK) dan Kompetensi Dasar (KD).
Berikut adalah tabel mengenai Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi
Dasar (KD) oleh Depdiknas (2006: 493) yang digunakan pada Ulangan Akhir
Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV
SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta berdasarkan Kurikulum 2006 atau
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada halaman 82.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Tabel 4.1 Standar Kompetensi (SK), dan Kompetensi Dasar (KD) Mata
Pelajaran IPA Kelas IV SD Semester Genap
Standar Kompetensi (SK) Kompetensi Dasar (KD)
7. Memahami gaya dapat
mengubah gerak
dan/atau bentuk suatu
benda
7.1 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya
(dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak
suatu benda
7.2 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya
(dorongan dan tarikan) dapat mengubah bentuk
suatu benda
8. Memahami berbagai
bentuk energi dan cara
penggunaannya dalam
kehidupan sehari-hari
8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang
terdapat di lingkungan sekitar serta sifat
sifatnya.
8.2 Menjelaskan berbagai energi alternatif dan cara
penggunaannya.
8.3 Membuat suatu karya/model untuk
menunjukkan perubahan energi gerak akibat
pengaruh udara, misalnya roket dari
kertas/baling-baling/pesawat kertas/parasut
8.4 Menjelaskan perubahan energi bunyi melalui
penggunaan alat musik
9. Memahami perubahan
kenampakan permukaan
bumi dan
benda langit
9.1 Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi.
9.2 Mendeskripsikan posisi bulan dan kenampakan
bumi dari hari ke hari
10. Memahami perubahan
lingkungan fisik dan
pengaruhnya terhadap
daratan
10.1 Mendeskripsikan berbagai penyebab
perubahan lingkungan fisik (angin, hujan,
cahaya matahari, dan gelombang air laut)
10.2 Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan
fisik terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir,
dan longsor)
10.3 Mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan
lingkungan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor)
11. Memahami hubungan
antara sumber daya
alam dengan
lingkungan, teknologi,
dan masyarakat
11.1 Menjelaskan hubungan antara sumber daya
alam dengan lingkungan
11.2 Menjelaskan hubungan antara sumber daya
alam dengan teknologi yang digunakan
11.3 Menjelaskan dampak pengambilan bahan alam
terhadap pelestarian lingkungan
Depdiknas (2006:493)
Tabel 4.1 terdiri dari 3 kolom, yaitu kolom Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD). Kolom pertama adalah Standar Kompetensi (SK). Pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
kolom Standar Kompetensi (SK) ini berisi deskripsi kemampuan yang harus
dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran IPA kelas IV semester genap. Kolom
kedua adalah kolom Kompetensi Dasar (KD). Pada kolom kedua ini berisi
kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mater mata pelajaran IPA
kelas IV semester genap. Pada setiap peserta didik diharapkan dapat menguasai
materi yang terdapat di dalam Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar
(KD) yang telah dipaparkan pada tabel 4.1 tersebut.
Pada tabel 4.1 mengenai Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar
(KD) mata pelajaran IPA kelas IV SD semester genap di atas, maka dilakukan
analisis terhadap butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap
tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV SD di Kecamatan Depok,
Sleman, Yogyakarta yang menggunakan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) dengan melihat kesesuaian antar materi yang ada di
dalam butir soal dengan materi brdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD). Berikut akan dijelaskan mengenai hasil analisis validitas
untuk mengetahui kesesuain antar materi yang ada dalam butir soal pilihan gnada
Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran
IPA kelas IV SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang menggunakan
Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dengan
materi yang akan diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi
Dasar (KD) menggunakan jenis validitas isi pada halaman 84.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Tabel 4.2 Analisis Validitas Butir Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun
Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA kelas IV
Butir
Soal Uraian Soal
Standar
Kompetensi
(SK)
Kompetensi
Dasar (KD) Keputusan
1. Alat pengukur gaya
disebut....
a. barometer
b. spidometer
c. termometer
d. dinamometer
7. Memahami
gaya dapat
mengubah
gerak
dan/atau
bentuk
suatu benda
7.1
Menyimpulk
an hasil
percobaan
bahwa gaya
(dorongan
dan tarikan)
dapat
mengubah
gerak suatu
benda
Materi yang ada
dalam butir soal
sesuai dengan
materi yang
ingin diukur
berdasarkan
Standar
Kompetensi
(SK) dan
Kompetensi
Dasar (KD)
2. Salah satu contoh
yang membuktikan
apabila gaya dapat
menggerakkan
benda diam
adalah....
a. mendorong
lemari
b. mengeram
sepeda motor
c. menyundul bola
yang dioper
d. menangkap bola
yang ditembak
7. Memahami
gaya dapat
mengubah
gerak
dan/atau
bentuk suatu
benda
7.1Menyimpulk
an hasil
percobaan
bahwa gaya
(dorongan
dan tarikan)
dapat
mengubah
gerak
suatu benda
Materi yang ada
dalam butir soal
sesuai dengan
materi yang
ingin diukur
berdasarkan
Standar
Kompetensi
(SK) dan
Kompetensi
Dasar (KD)
3. Kelereng yang
dalam lalu di sentil
dapat
menggelinding. Hal
ini menunjukkan
bahwa gaya....
a. Membuat benda
diam menjadi
bergerak
b. Membuat benda
bergerak
menjadi diam
c. Mengubah arah
benda
d. Mempercepat
laju benda
7. Memahami
gaya dapat
mengubah
gerak
dan/atau
bentuk suatu
benda
7.1Menyimpulk
an hasil
percobaan
bahwa gaya
(dorongan
dan tarikan)
dapat
mengubah
gerak
suatu benda
Materi yang ada
dalam butir soal
sesuai dengan
materi yang
ingin diukur
berdasarkan
Standar
Kompetensi
(SK) dan
Kompetensi
Dasar (KD)
4. Sebuah benda akan
tenggelam
apabila....
7. Memahami
gaya dapat
mengubah
7.1Menyimpulk
an hasil
percobaan
Materi yang ada
dalam butir soal
sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
a. Gaya tekan ke
atas lebih besar
dari berat benda
b. Gaya tekan ke
atas sama
dengan berat
benda
c. Gaya tekan ke
atas lebih kecil
dari berat benda
d. Gaya tekan ke
atas sebanding
dengan berat
benda
gerak
dan/atau
bentuk suatu
benda
bahwa gaya
(dorongan
dan tarikan)
dapat
mengubah
gerak
suatu benda
materi yang
ingin diukur
berdasarkan
Standar
Kompetensi
(SK) dan
Kompetensi
Dasar (KD)
5. Saat membuat
asbak dari tanah
liat, gaya
mempengaruhi....
a. arah benda
b. bentuk bentuk
c. gerak benda
d. kecepatan
benda
7. Memahami
gaya dapat
mengubah
gerak
dan/atau
bentuk suatu
benda
7.1Menyimpulk
an hasil
percobaan
bahwa gaya
(dorongan
dan tarikan)
dapat
mengubah
gerak
suatu benda
Materi yang ada
dalam butir soal
sesuai dengan
materi yang
ingin diukur
berdasarkan
Standar
Kompetensi
(SK) dan
Kompetensi
Dasar (KD)
6. Kapal laut yang
besar dapat
terapung diatas
lautan karena ada
gaya....
a. gravitasi
b. pegas
c. dorong
d. tekan ke atas
7. Memahami
gaya dapat
mengubah
gerak
dan/atau
bentuk suatu
benda
7.1Menyimpulk
an hasil
percobaan
bahwa gaya
(dorongan
dan tarikan)
dapat
mengubah
gerak
suatu benda
Materi yang ada
dalam butir soal
sesuai dengan
materi yang
ingin diukur
berdasarkan
Standar
Kompetensi
(SK) dan
Kompetensi
Dasar (KD)
7. Perambatan bunyi
akan lebih cepat
terdengar apabila
melalui benda....
a. cair
b. gas
c. padat
d. hampa
8.Memahami
berbagai
bentuk energi
dan cara
penggunaann
ya dalam
kehidupan
sehari-hari
8.1
Mendeskrip
sikan energi
panas dan
bunyi yang
terdapat di
lingkungan
sekitar serta
sifat-
sifatnya.
Materi yang ada
dalam butir soal
sesuai dengan
materi yang
ingin diukur
berdasarkan
Standar
Kompetensi
(SK) dan
Kompetensi
Dasar (KD)
8. Benda yang dapat
digunakan sebagai
peredam suara
diantaranya...
8.Memahami
berbagai
bentuk energi
dan cara
8.1
Mendeskrip
sikan energi
panas dan
Materi yang ada
dalam butir soal
sesuai dengan
materi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
a. kertas, kapas,
plastik
b. keramik, karpet,
wol
c. spon, busa, kain
d. karet, kayu,
kertas
penggunaann
ya dalam
kehidupan
sehari-hari
bunyi yang
terdapat di
lingkungan
sekitar serta
sifat-
sifatnya.
ingin diukur
berdasarkan
Standar
Kompetensi
(SK) dan
Kompetensi
Dasar (KD)
9. Alat yang
mengubah energi
angin menjadi
listrik dinamakan....
a. kincir angin
b. aerogenerator
c. refrigerator
d. turbin
8.Memahami
berbagai
bentuk energi
dan cara
penggunaann
ya dalam
kehidupan
sehari-hari
8.2 Menjelaskan
berbagai
energi
alternatif
dan cara
penggunaan
nya
Materi yang ada
dalam butir soal
sesuai dengan
materi yang
ingin diukur
berdasarkan
Standar
Kompetensi
(SK) dan
Kompetensi
Dasar (KD)
10. Sumber energi
alternatif yang bisa
untuk
menghasilkan
energi listrik,
cahaya dan panas
adalah....
a. air
b. angin
c. panas bumi
d. matahari
8.Memahami
berbagai
bentuk energi
dan cara
penggunaann
ya dalam
kehidupan
sehari-hari
8.2 Menjelaskan
berbagai
energi
alternatif
dan cara
penggunaan
nya
Materi yang ada
dalam butir soal
sesuai dengan
materi yang
ingin diukur
berdasarkan
Standar
Kompetensi
(SK) dan
Kompetensi
Dasar (KD)
11. Sayap pesawat
mainan dibuat lebar
agar....
a.pesawat turun
lebih cepat
b.hambatan udara
menjadi kecil
c.pesawat dapat
terbang lebih lama
d.menghindari
gesekan dengan
udara
8.Memahami
berbagai
bentuk energi
dan cara
penggunaann
ya dalam
kehidupan
sehari-hari
8.3 Membuat
suatu
karya/model
untuk
menunjukka
n
perubahan
energi gerak
akibat
pengaruh
udara,
misalnya
roket dari
kertas/baling
-
baling/pesa
wat
kertas/paras
ut
Materi yang ada
dalam butir soal
sesuai dengan
materi yang
ingin diukur
berdasarkan
Standar
Kompetensi
(SK) dan
Kompetensi
Dasar (KD)
12. Bunyi yang
frekuensinya tidak
8.Memahami
berbagai
8.4 Menjelaskan
perubahan
Materi yang ada
dalam butir soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
teratur disebut....
a.gema
b.gaung
c.nada
d.desah
bentuk energi
dan cara
penggunaann
ya dalam
kehidupan
sehari-hari
energi bunyi
melalui
penggunaan
alat musik
sesuai dengan
materi yang
ingin diukur
berdasarkan
Standar
Kompetensi
(SK) dan
Kompetensi
Dasar (KD)
13. Musim yang tidak
ada di Negara
subtropis adalah....
a.musim semi
b.musim kemarau
c.musim gugur
d.musim dingin
9. Memahami
perubahan
kenampakan
permukaan
bumi dan
benda langit
9.1
Mendeskrips
ikan
perubahan
kenampakan
bumi
Materi yang ada
dalam butir soal
sesuai dengan
materi yang
ingin diukur
berdasarkan
Standar
Kompetensi
(SK) dan
Kompetensi
Dasar (KD)
14. Gravitasi bulan
terhadap bumi
menyebabkan....
a.pasang surut dan
pasang surut air
laut
b.terjadinya siang
dan malam
c.pergantian musim
d.terjadinya
bencana alam
9. Memahami
perubahan
kenampakan
permukaan
bumi dan
benda langit
9.2
Mendeskrips
ikan posisi
bulan dan
kenampakan
bumi dari
hari ke hari
Materi yang ada
dalam butir soal
sesuai dengan
materi yang
ingin diukur
berdasarkan
Standar
Kompetensi
(SK) dan
Kompetensi
Dasar (KD)
15. Yang bukan
merupakan akibat
dari abrasi
adalah....
a. luas daratan
dipantai semakin
berkurang
b.pasir, tanah, dan
batu kapur terbawa
kedaerah
c.timbulnya
cekungan atau
pantai yang curam
d.dermaga menjadi
dangkal sehingga
kapal sulit merapat
9. Memahami
perubahan
kenampakan
permukaan
bumi dan
benda langit
9.2
Mendeskrips
ikan posisi
bulan dan
kenampakan
bumi dari
hari ke hari
Materi yang ada
dalam butir soal
sesuai dengan
materi yang
ingin diukur
berdasarkan
Standar
Kompetensi
(SK) dan
Kompetensi
Dasar (KD)
16. Bulan mengelilingi
bumi memerlukan
waktu....
9. Memahami
perubahan
kenampakan
permukaan
9.2
Mendeskrips
ikan posisi
bulan dan
Materi yang ada
dalam butir soal
sesuai dengan
materi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
a.27,3 hari
b.28,5 hari
c.29,5 hari
d.30 hari
bumi dan
benda langit
kenampakan
bumi dari
hari ke hari
ingin diukur
berdasarkan
Standar
Kompetensi
(SK) dan
Kompetensi
Dasar (KD)
17. Fase bulan baru
disebut juga fase....
a.bulan mei
b.bulan purnama
c.bulan sabit
d.bulan separuh
9. Memahami
perubahan
kenampakan
permukaan
bumi dan
benda langit
9.2
Mendeskrips
ikan posisi
bulan dan
kenampakan
bumi dari
hari ke hari
Materi yang ada
dalam butir soal
sesuai dengan
materi yang
ingin diukur
berdasarkan
Standar
Kompetensi
(SK) dan
Kompetensi
Dasar (KD)
18. Bulan
memantulkan
cahaya yang
berasal dari....
a. matahari
b. bintang
c. bumi
d. meteor
9. Memahami
perubahan
kenampakan
permukaan
bumi dan
benda langit
9.2
Mendeskrips
ikan posisi
bulan dan
kenampakan
bumi dari
hari ke hari
Materi yang ada
dalam butir soal
sesuai dengan
materi yang
ingin diukur
berdasarkan
Standar
Kompetensi
(SK) dan
Kompetensi
Dasar (KD)
19. Angin kencang
yang pernah terjadi
di Probolinggo
adalah....
a. angin Bahorok
b. angin Gending
c. angin Brudu
d. angin Kumbang
10. Memahami
perubahan
lingkungan
fisik dan
pengaruhnya
terhadap
daratan
10.1
Mendeskripsika
n berbagai
penyebab
perubahan
lingkungan fisik
(angin, hujan,
cahaya matahari,
dan gelombang
air laut)
Materi yang ada
dalam butir soal
sesuai dengan
materi yang
ingin diukur
berdasarkan
Standar
Kompetensi
(SK) dan
Kompetensi
Dasar (KD)
20. Cara untuk
mencegah abrasi
adalah dengan....
a. membuat
terasering
b. membuat daerah
resapan air
c. membangun
waduk
d. menanam pohon
bakau
10. Memahami
perubahan
lingkungan
fisik dan
pengaruhnya
terhadap
daratan
10.1
Mendeskripsika
n berbagai
penyebab
perubahan
lingkungan fisik
(angin, hujan,
cahaya matahari,
dan gelombang
air laut)
Materi yang ada
dalam butir soal
sesuai dengan
materi yang
ingin diukur
berdasarkan
Standar
Kompetensi
(SK) dan
Kompetensi
Dasar (KD)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
21. Penanaman
kembali lahan yang
gundul akibat erosi
disebut....
a. terasering
b. urbanisasi
c. reboisasi
d. sinkronisasi
10. Memahami
perubahan
lingkungan
fisik dan
pengaruhnya
terhadap
daratan
10.2
Menjelaska
n pengaruh
perubahan
lingkungan
fisik
terhadap
daratan
(erosi,
abrasi,
banjir, dan
longsor)
Materi yang ada
dalam butir soal
sesuai dengan
materi yang
ingin diukur
berdasarkan
Standar
Kompetensi
(SK) dan
Kompetensi
Dasar (KD)
22. Gelombang air laut
dapat digunakan
untuk olahraga....
a. renang
b. selancar
c. dayung
d. kano
10. Memahami
perubahan
lingkungan
fisik dan
pengaruhnya
terhadap
daratan
10.2
Menjelaska
n pengaruh
perubahan
lingkungan
fisik
terhadap
daratan
(erosi,
abrasi,
banjir, dan
longsor)
Materi yang ada
dalam butir soal
sesuai dengan
materi yang
ingin diukur
berdasarkan
Standar
Kompetensi
(SK) dan
Kompetensi
Dasar (KD)
23. Angin yang bertiup
dari laut kedarat
disebut....
a. angin laut
b. angin topan
c. angin muson
d. angin darat
10. Memahami
perubahan
lingkungan
fisik dan
pengaruhnya
terhadap
daratan
10.2
Menjelaska
n pengaruh
perubahan
lingkungan
fisik
terhadap
daratan
(erosi,
abrasi,
banjir, dan
longsor)
Materi yang ada
dalam butir soal
sesuai dengan
materi yang
ingin diukur
berdasarkan
Standar
Kompetensi
(SK) dan
Kompetensi
Dasar (KD)
24. Angin tornado
berbentuk seperti....
a. lingkaran
b. tabung
c. spiral
d. prisma
10. Memahami
perubahan
lingkungan
fisik dan
pengaruhnya
terhadap
daratan
10.3
Mendeskripsik
an cara
pencegahan
kerusakan
lingkungan
(erosi, abrasi,
banjir, dan
longsor)
Materi yang ada
dalam butir soal
sesuai dengan
materi yang
ingin diukur
berdasarkan
Standar
Kompetensi
(SK) dan
Kompetensi
Dasar (KD)
25. Sumber daya alam
yang tidak dapat
diperbaharui
diantaranya....
11. Memahami
hubungan
antara
sumber daya
alam dengan
11.1
Menjelaskan
hubungan
antara
sumber daya
Materi yang ada
dalam butir soal
sesuai dengan
materi yang
ingin diukur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
a. air
b. angin
c. minyak bumi
d. matahari
lingkungan,
teknologi,
dan
masyarakat
alam
dengan
lingkungan
berdasarkan
Standar
Kompetensi
(SK) dan
Kompetensi
Dasar (KD)
26. Hewan yang bisa
dimanfaatkan
sebagai penghasil
serat dan dijadikan
benang adalah....
a. angsa
b. kambing
c. ular piton
d. ulat sutra
11. Memahami
hubungan
antara
sumber daya
alam dengan
lingkungan,
teknologi,
dan
masyarakat
11.2
Menjelask
an
hubungan
antara
sumber
daya alam
dengan
teknologi
yang
digunakan
Materi yang ada
dalam butir soal
sesuai dengan
materi yang
ingin diukur
berdasarkan
Standar
Kompetensi
(SK) dan
Kompetensi
Dasar (KD)
27. Bubur kayu (pulp)
digunakan untuk
pembuatan....
a. kertas
b. mebel
c. pakaian
d. makanan
11. Memahami
hubungan
antara
sumber daya
alam dengan
lingkungan,
teknologi,
dan
masyarakat
11.2
Menjelask
an
hubungan
antara
sumber
daya alam
dengan
teknologi
yang
digunakan
Materi yang ada
dalam butir soal
sesuai dengan
materi yang
ingin diukur
berdasarkan
Standar
Kompetensi
(SK) dan
Kompetensi
Dasar (KD)
28. Alat modern yang
digunakan untuk
mengambil pasir
dinamakan....
a. eskalator
b. eskavator
c. cangkul
d. traktor
11. Memahami
hubungan
antara
sumber daya
alam dengan
lingkungan,
teknologi,
dan
masyarakat
11.2
Menjelask
an
hubungan
antara
sumber
daya alam
dengan
teknologi
yang
digunakan
Materi yang ada
dalam butir soal
sesuai dengan
materi yang
ingin diukur
berdasarkan
Standar
Kompetensi
(SK) dan
Kompetensi
Dasar (KD)
29. Pemrosesan
kembali bahan
yang pernah
dipakai disebut....
a. reboisasi
b. reduksi
c. daur hidup
d. daur ulang
11. Memahami
hubungan
antara
sumber daya
alam dengan
lingkungan,
teknologi,
dan
masyarakat
11.3
Menjelaskan
dampak
pengambilan
bahan alam
terhadap
pelestarian
lingkungan
Materi yang ada
dalam butir soal
sesuai dengan
materi yang
ingin diukur
berdasarkan
Standar
Kompetensi
(SK) dan
Kompetensi
Dasar (KD)
30. Mutiara merupakan
perhiasan yang
11. Memahami
hubungan
11.3
Menjelaskan
Materi yang ada
dalam butir soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
dihasilkan dari....
a. hewan
b. tumbuhan
c. penambangan
d. plastik
antara
sumber daya
alam dengan
lingkungan,
teknologi,
dan
masyarakat
dampak
pengambilan
bahan alam
terhadap
pelestarian
lingkungan
sesuai dengan
materi yang
ingin diukur
berdasarkan
Standar
Kompetensi
(SK) dan
Kompetensi
Dasar (KD)
Tabel 4.2 mengenai analisis validitas butir soal pilihan ganda UAS genap
tahun pelajaran 2014/2015 masa pelajaran IPA kelas IV ini terdiri dari lima
kolom. Lima kolom tersebut adalah nomor butir soal, kolom uraian soal, Standar
Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), dan keputusan. Kolom pertama
adalah nomor butir soal. Kolom pertama berisi nomor butir soal 1 sampai 30.
Pada kolom kedua adalah kolom uraian soal. Kolom kedua berisi uraian soal
pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA pada
kelas IV SD di Kecamatan Depok. Pada kolom ketiga adalah Standar Kompetensi
(SK). Kolom ini berisikan deskripsi tentang kemampuan yang harus dikuasai
setelah peserta didik akan mempelajari materi mata pelajaran IPA kelas IV
semester genap. Kolom keempat adalah kolom Kompetensi Dasar (KD). Kolom
keempat ini berisikan kemampuan yang harus dikuasai oleh peserta didik
mengenai materi mata pelajaran IPA kelas IV semester genap. Kolom kelima
adalah kolom keputusan. Kolom kelima ini berisikan keputusan mengenai
kesesuaian antar materi yang terdapat dalam setiap butir soal dengan materi yang
akan diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).
Pada tabel 4.2 mengenai analisis validitas isi butir soal pilihan ganda
Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun plajaran 2014/2015 mata pelajaran
IPA kelas IV maka didapatkan data mengenai hasil analisis validitas isi butir soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015
mata pelajaran IPA kelas IV SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang
mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) yang akan dipaparkan ke dalam tabel 4.3 berikut ini.
Tabel 4.3 Hasil Analisis Validitas Isi Butir Soal Pilihan Ganda UAS genap tahun
Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA kelas IV
Butir Soal Hasil Analisis Keputusan
Butir 1
Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang
ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran
Valid
Butir 2
Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang
ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran
Valid
Butir 3
Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang
ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran
Valid
Butir 4
Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang
ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran
Valid
Butir 5
Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang
ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran
Valid
Butir 6
Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang
ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran
Valid
Butir 7
Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang
ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran
Valid
Butir 8
Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang
ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran
Valid
Butir 9
Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang
ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran
Valid
Butir 10
Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang
ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran
Valid
Butir 11
Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang
ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran
Valid
Butir 12
Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang
ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran
Valid
Butir 13
Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang
ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran
Valid
Butir 14
Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang
ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran
Valid
Butir 15
Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang
ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran
Valid
Butir 16
Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang
ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran
Valid
Butir 17
Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang
ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran
Valid
Butir 18
Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang
ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran
Valid
Butir 19
Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang
ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran
Valid
Butir 20
Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang
ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Butir Soal Hasil Analisis Keputusan
Butir 21
Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang
ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran
Valid
Butir 22
Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang
ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran
Valid
Butir 23
Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang
ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran
Valid
Butir 24
Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang
ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran
Valid
Butir 25
Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang
ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran
Valid
Butir 26
Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang
ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran
Valid
Butir 27
Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang
ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran
Valid
Butir 28
Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang
ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran
Valid
Butir 29
Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang
ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran
Valid
Butir 30
Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang
ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran
Valid
Tabel 4.3 mengenai hasil analisis validitas isi butir soal pilihan ganda UAS
genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV ini terdiri dari 3
kolom. Tiga kolom tersebut adalah butir soal, hasil analisis, dan keputusan.
Kolom pertama adalah kolom butir soal. Pada kolom pertama ini berisi mengenai
nomor butir soal. Kolom kedua adalah kolom hasil analisis. Pada kolom ini berisi
hasil analisis mengenai kesesuaian antara materi yang terdapat dalam setiap butir
soal dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD) yang telah ditetapkan. Kolom ketiga adalah kolom
keputusan. Kolom keputusan berisikan keputusan mengenai hasil analisis validitas
isi terhadap butir soal tersebut.
Pada tabel 4.3 mengenai hasil analisis validitas isi butir soal pilihan ganda
Ulangan Akhir Semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA
kelas IV di Kecamatan Depok maka didapatkan persentase hasil analisis validitas
isi butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok,
Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang akan disajikan ke dalam
tabel sebagai berikut.
Tabel 4.4 Persentase Hasil Analisis Validitas Isi Butir Soal
No. Kategori Nomor Butir Soal Jumlah Butir
Soal
Persentase
1. Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,
11, 12, 13, 14,15, 16, 17,
18, 19, 20, 21, 22, 23, 24,
25, 26, 27, 28, 29, 30
30 100%
2. Tidak Valid 0 0 0
Tabel 4.4 terdiri dari lima kolom, yaitu kolom nomor, kolom kategori,
kolom nomor butir soal, kolom jumlah butir soal, dan kolom presentase. Kolom
pertama adalah kolom nomor. Kolom ini berisikan nomor urut. Kolom kedua
adalah kolom kategori. Kolom kedua ini berisikan kategori validitas isi butir soal.
Kolom ketiga adalah kolom nomor butir soal. Kolom ketiga ini berisikan nomor
butir soal berdasarkan kategori validitas isi. Kolom keempat adalah kolom jumlah
butir soal. Pada kolom keempat ini berisikan jumlah butir soal berdasarkan
kategori validitas isi butir soal. Kolom kelima adalah kolom persentase. Kalom
kelima berisikan persentase jumlah butir soal berdasarkan kategori validitas isi
butir soal.
Pada tabel 4.4. didapatkan data terdapat 30 butir soal yang dapat
dikategorikan valid dengan persentase sebesar 100%, 30 soal tersebut
mengandung materi yang sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Hasil tersebut, maka
peneliti menyajikan data menggunakan diagram lingkaran (pie chart) mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
persentase jumlah butir soal berdasarkan kategori validitas isi butir soal pilihan
ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata
pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta
yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) sebagai berikut.
Valid = 100%
Gambar 4.1 Persentase Validitas Isi Butir Soal
Dari diagram lingkaran (pie chart) di atas maka didapatkan kesimpulan
bahwa 30 butir soal dapat dikategorikan valid dengan persentase sebesar 100%,
sehingga 30 butir soal tersebut telah mengandung materi yang sesuai dengan
materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi
Dasar (KD).
2. Hasil Analisis Reliabilitas
Analisis reliabilitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat
keajegan pada butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015
mata pelajaran IPA kelas IV di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang
mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). dengan menggunakan software MicroCat ITEMAN versi
3.00. Peneliti menganalisis reliabilitas soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester
(UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD
di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) berdasarkan
pada pendapat Basuki dan Hariyanto (2014: 119) yang telah diuraikan dalam Bab
sebelumnya sebagai berikut.
Tabel 4.5 Tingkat Reliabilitas
Koefisien Reliabilitas Tingkat Reliabilitas
0,00 – 0,19 Korelasi Sangat Rendah
0,20 – 0,39 Korelasi Rendah
0,40 – 0,69 Korelasi Cukup
0,70 – 0,89 Korelasi Tinggi
0,90 – 1,00 Korelasi Sangat Tinggi
(Basuki dan Hariyanto, 2014: 119)
Tabel 4.5 mengenai klasifikasi tingkat reliabilitas di atas terdiri dari dua
kolom. Kolom pertama adalah kolom koefisien reliabilitas. Kolom pertama adalah
kolom koefisien reliabilitas. Kolom ini berisi angka kisaran atau range untuk
mengukur tingkat koefisien reliabilitas. Kolom kedua adalah kolom tingkat
reliabilitas. Kolom kedua ini berisi tingkatan reliabilitas yang menyatakan ke
dalam 5 kategori. Apabila hasil pergitungan reliabilitas berada pada koefisien 0,00
– 0,19 maka termasuk ke dalam tingkat reliabilitas korelasi sangat rendah. Hasil
perhitungan reliabilitas berada pada koefisien 0,20 – 0,39 maka termasuk ke
dalam tingkat reliabilitas korelasi rendah. Hasil perhitungan reliabilitas berada di
antar koefisien 0,40 – 0,69 maka termasuk ke dalam tingkat reliabilitas korelasi
cukup. Hasil perhitungan reliabilitas berada pada koefisien 0,70 – 0,89 maka
termasuk ke dalam tingkat relibilitas korelasi tinggi. Sedangkan, apabila hasil
perhitungan reliabilitas berada pada koefisien 0,90 – 1,09 maka dapat dinyatakan
termasuk pada tingkat reliabilitas korelasi sangat tinggi.
Untuk mengetahui hasil perhitungan reliabilitas soal pada output software
MicroCat ITEMAN versi 3.00, maka dapat dilihat di skala statistik tes pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
bagian “Alpha”. Berikut adalah output software MicroCat ITEMAN versi 3.00
pada bagian skala statistik tes.
Gambar 4.2 Hasil Perhitungan Reliabilitas
Hasil perhitungan koefisien reliabilitas dapat dilihat pada bagian “Alpha”.
Dari gambar 4.2 mengenai hasil perhitungan koefisien reliabilitas soal pilihan
ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata
pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta
yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dengan menggunakan software MicroCat ITEMAN versi 3.00
maka didapatkan hasil yang dipaparkan ke dalam tabel 4.6 pada halaman 98.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Tabel 4.6 Analisis Reliabilitas Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun Pelajaran
2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas IV
Cronbach’s Alpha Jumlah Item Soal
0.794 30
Tabel 4.6 mengenai analisis reliabilitas soal pilihan ganda UAS genap
tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV yaitu kolom alpha dan
kolom jumlah item soal. Kolom yang pertama adalah kolom alpha. Pada kolom
alpha ini berisi hasil perhitungan reliabilitas berdasarkan koefisien alpha. Kolom
kedua adalah kolom jumlah item soal. Pada kolom kedua ini berisi jumlah butir
soal yang dianalisis.
Pada tabel 4.6 dapat diketahui bahwa tingkat reliabilitas soal pilihan ganda
Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran
IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang
mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) menunjukkan hasil 0.794. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
soal pilihan ganda UAS tersebut memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi. Sesuai
dengan pendapat Basuki dan Hariyanto (2014: 119) yang menyatakan bahwa
reliabilitas yang berada pada koefisien 0,70 – 0,89 dapat dikategorikan sebagai
soal yang memiliki tingkat reliabilitas tinggi.
3. Hasil Analisis Tingkat Kesulitan
Analisis tingkat kesulitan butir soal dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui derajat kesukaran soal mulai dari derajat yang paling rendah, sedang,
dan sukar pada butir soal UAS genap mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD
Negeri dan Swasta di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta tahun pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
2014/2015 mengimplemetasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dengan menggunakan software MicroCat Iteman versi 3.00.
pengambilan keputusan pada analisis tingkat kesulitan soal pilihan ganda Ulangan
Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas
IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang
mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Dengan pendapat dari Kusaeri dan Suprananto (2012: 175)
mengemukakan bahwa klasifikasi tingkat kesulitan butir soal dapat menggunkan
kriteria sebagai berikut.
Tabel 4.7 Kriteria Tingkat Kesulitan Butir Soal
No. Range Tingkat Kesulitan Kategori Keputusan
1. 0,71 – 1,00 Mudah Ditolak/direvisi
2. 0,31 – 0,70 Sedang Diterima
3. 0,00 – 0,30 Sulit Ditolak/direvisi (Kusaeri dan Suprananto, 2012: 175)
Tabel 4.7 mengenai klasifikasi tingkat kesulitan butir soal ini terdiri dari
empat kolom dan 3 nomor urut. Kolom pertama adalah nomor urut. Kolom kedua
adalah range tingkat kesulitan. Pada kolom kedua berisi angka kisaran atau range
tingkat kesulitan butir soal. Kolom ketiga adalah kategori. Kolom ini berisikan
kategori tingkat kesulitan butir soal yang dinyatakan dalam tiga kategori, yaitu
mudah, sedang, dan sulit. Kolom keempat adalah keputusan. Kolom ini berisikan
keputusan mengenai hasil analisis butir soal pilihan ganda UAS genap tahun
pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV SD di Kecamatan Depok.
Dari tabel 4.7, dapat diketahui apabila range tingkat kesulitan berada di
antara 0,71 - 1,00 maka soal tersebut dapat dikategorikan memiliki tingkat
kesulitan mudah dan dapat diambil keputusan bahwa soal harus ditolak/direvisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Apabila range tingkat kesulitan berada di antara 0,31 – 0,70 maka soal tersebut
dapat dikategorikan memiliki tingkat kesulitan sedang dan dapat diambil
keputusan bahwa soal dapat diterima. Selanjutnya, apabila range tingkat kesulitan
berada di antara 0,00 – 0,30 maka soal tersebut dapat dikategorikan memiliki
tingkat kesulitan sulit dan dapat diambil keputusan bahwa soal harus
ditolak/direvisi.
Untuk mengetahui hasil perhitungan tingkat kesulitan butir soal pada output
software MicroCat ITEMAN versi 3.00, maka dapat dilihat pada “Prop. Correct”
di bagian statistik butir soal atau “Item Statistics”. Berikut adalah contoh output
software MicroCat ITEMAN versi 3.00 pada bagian statistik butir soal.
Gambar 4.3 Hasil Perhitungan Tingkat Kesulitan “Prop. Correct”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Peneliti memberikan contoh cara menganalisis butir soal dengan
menggunakan output software MicroCat ITEMAN versi 3.00, peneliti
menggunakan butir soal 1 sebagai contoh analisis. Pada butir soal 1, di bagian
“Item Statistics” menunjukkan bahwa hasil “Prop. Correct” sebesar 0,916,
sehingga tingkat kesulitan butir soal 1 termasuk ke dalam kategori mudah. Hal ini
sesuai dengan pendapat Arikunto (2012: 225) yang menjelaskan bahwa apabila
hasil perhitungan terhadap tingkat kesulitan menunjukkan range 0,71 sampai 1,00
maka butir soal yang diujikan termasuk ke dalam kategori mudah. Apabila butir
soal 1 memiliki tingkat kesulitan yang termasuk ke dalam kategori mudah, maka
butir soal tersebut ditolak dan harus direvisi.
Berikut adalah tabel hasil analisis tingkat kesulitan pada butir soal pilihan
ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata
pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta
yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) yang disajikan pada halaman 102.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Tabel 4.8 Hasil Analisis Tingkat Kesulitan Butir Soal Pilihan Ganda UAS
Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA kelas IV
Butir Soal Prop.Correct Hasil Keputusan
1 0,916 Mudah Ditolak/direvisi
2 0,796 Mudah Ditolak/direvisi
3 0,288 Sulit Ditolak/direvisi
4 0,657 Sedang Diterima
5 0,934 Mudah Ditolak/direvisi
6 0,762 Mudah Ditolak/direvisi
7 0,539 Sedang Diterima
8 0,621 Sedang Diterima
9 0,418 Sedang Diterima
10 0,818 Mudah Ditolak/direvisi
11 0,638 Sedang Diterima
12 0,689 Sedang Diterima
13 0,412 Sedang Diterima
14 0,756 Mudah Ditolak/direvisi
15 0,340 Sedang Diterima
16 0,430 Sedang Diterima
17 0,590 Sedang Diterima
18 0,817 Mudah Ditolak/direvisi
19 0,343 Sedang Diterima
20 0,682 Sedang Diterima
21 0,838 Mudah Ditolak/direvisi
22 0,878 Mudah Ditolak/direvisi
23 0,748 Mudah Ditolak/direvisi
24 0,427 Sedang Diterima
25 0,720 Mudah Ditolak/direvisi
26 0,755 Mudah Ditolak/direvisi
27 0,771 Mudah Ditolak/direvisi
28 0,455 Sedang Diterima
29 0,807 Mudah Ditolak/direvisi
30 0,618 Sedang Diterima
Tabel 4.8 terdiri dari empat kolom, yaitu kolom butir soal, kolom
prop.correct, kolom kategori, dan kolom keputusan. Kolom yang pertama adalah
kolom butir soal. Pada kolom butir soal ini berisi nomor urut butir soal pilihan
ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA pada kelas IV
SD di Kecamatan Depok. Pada kolom kedua adalah kolom prop.correct (tingkat
kesukaran butir soal). Pada kolom prop.correct ini berisi angka hasil analisis
tingkat kesulitan butir soal. Kolom ketiga adalah kolom kategori. Kolom kategori
berisikan kriteria tingkat kesulitan butir soal. Kolom keempat adalah kolom
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
keputusan. Kolom keputusan berisikan keputusan mengenai tingkat kesulitan butir
soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran
2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok,
Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Dari tabel 4.8 tentang kriteria tingkat kesulitan butir soal dan tabel 4.8
tentang hasil analisis tingkat kesulitan butir soal, maka diperoleh persentase hasil
analisis tingkat kesulitan butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS)
genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di
Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum
2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang akan dipaparkan
ke dalam tabel 4.9 sebagai berikut.
Tabel 4.9 Persentase Hasil Analisis Tingkat Kesulitan Butir Soal
No. Kategori Nomor Butir Soal Jumlah
Butir Soal Persentase
1. Mudah
1, 2, 5, 6, 10, 14, 18, 21, 22, 23,
25, 26, 27, 29
14 46,67%
2. Sedang
4, 7 , 8 , 9, 11, 12, 13, 15, 16, 17,
19, 20, 24, 28, 30
15 50%
3. Sulit 3 1 3,3%
Tabel 4.9 terdiri dari lima kolom, yaitu kolom nomor, kolom kategori,
kolom nomor butir soal, kolom jumlah butir soal, dan kolom persentase. Kolom
pertama adalah kolom nomor. Kolom ini berisi nomor urut. Kolom kedua kolom
kategori. Kolom kedua berisi kriteria tingkat kesulitan butir soal. Kolom ketiga
adalah jumlah butir soal. Kolom ketiga berisikan nomor butir soal berdasarkan
kategori tingkat kesulitan butir soal. Kolom keempat adalah kolom jumlah butir
soal. Kolom keempat berisikan jumlah butir soal berdasarkan kategori tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
kesulitan butir soal. Kolom kelima adalah persentase. Kolom kelima berisikan
persentase jumlah butir soal berdasarkan kategori tingkat kesulitan butir soal.
Pada tabel 4.9 didapatkan data bahwa terdapat 14 butir soal yang dapat
dikategorikan mudah dengan persentase 46,67%, 15 butir soal dikategorikan
sedang dengan persentase 50%, dan 3 butir soal yang dapat dikategorikan sulit
dengan persentase sebesar 3,3%.
4. Hasil Analisis Daya Pembeda
Analisis daya pembeda butir soal bertujuan untuk mengetahui kemampuan
suatu butir soal dalam membedakan siswa yang telah memahami materi tes
dengan siswa yang belum memahami materi menurut pendapat Basuki dan
Hariyanto (2014: 139). Analisis daya pembeda ini dilakukan pada butir soal
pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015
mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman,
Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) dengan menggunakan software MicroCat ITEMAN
versi 3.00. Dasar pengambilan keputusan terhadap analisis daya pembeda butir
soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran
2014/2015 mata pelajaran IPA Kelas IV tersebut menggunakan pendapat dari
Basuki dan Hariyanto (2014: 141) yang mengemukakan bahwa kriteria daya
pembeda diklasifikasikan pada halaman 105.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Tabel 4.10 Kriteria Daya Pembeda Butir Soal
Indeks Diskriminasi
(daya pembeda) Kriteria
0,40 atau lebih Sangat Baik
(Butir soal dapat diterima)
0,30 – 0,39 Cukup Baik
(Butir soal dapat diterima dengan perbaikan)
0,20 – 0,29 Sedang
(Butir soal perlu pembahasan dan perlu diperbaiki)
0,19 ke bawah
Buruk
(Butir soal ditolak atau dibuang dan digantikan oleh
butir soal yang lain)
Basuki dan Hariyanto (2014: 141)
Tabel 4.10 terdiri dari dua kolom, yaitu kolom indeks diskriminasi (daya
pembeda) dan kolom kriteria. Kolom pertama adalah kolom indeks diskriminasi
(daya pembeda). Pada kolom pertama ini berisi ukuran daya pembeda butir soal
yang dinyatakan ke dalam angka kisaran atau range. Kolom kedua adalah kolom
kriteria. Pada kolom kedua ini berisi kriteria daya pembeda butir soal.
Dari tabel 4.10 dapat dilihat bahwa, apabila hasil perhitungan terhadap daya
pembeda menunjukkan nilai 0,40 atau lebih maka butir soal dapat dikategorikan
ke dalam kriteria yang sangat baik, sehingga butir soal dapat diterima. Apabila
hasil perhitungan terhadap daya pembeda menunjukkan nilai 0,30 sampai 0,39
maka soal yang diujikan dapat dikategorikan ke dalam kriteria yang cukup baik,
sehingga butir soal dapat diterima dengan perbaikan. Apabila hasil perhitungan
terhadap daya pembeda menunjukkan nilai 0,20 sampai 0,29 maka soal dapat
dikategorikan ke dalam kriteria sedang, sehingga butir soal perlu pembahasan dan
perlu diperbaiki. Selanjutnya, apabila hasil perhitungan terhadap daya pembeda
menunjukkan nilai di bawah 0,19 maka dapat dikategorikan ke dalam kriteria
buruk, sehingga butir soal harus ditolak atau dibuang dan digantikan oleh butir
soal yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Untuk mengetahui hasil perhitungan daya pembeda butir soal pada output
software MicroCat ITEMAN versi 3.00, maka dapat dilihat pada “Biser” dan
“Point Biser” di bagian statistik butir soal atau “Item Statistics”. Berikut adalah
contoh output software MicroCat ITEMAN versi 3.00 pada bagian statistik butir
soal yang dipaparkan sebagai berikut.
Gambar 4.4 Hasil Perhitungan Daya Pembeda “Biser” dan “Point Biser”
Peneliti memberikan contoh cara menganalisis butir soal dengan
menggunakan output software MicroCat ITEMAN versi 3.00, peneliti
menggunakan butir soal 1 sebagai contoh analisis. Pada butir soal 1, di bagian
“Item Statistics” menunjukkan bahwa hasil “Biser” sebesar 0,533, sehingga
termasuk dalam kategori sangat baik, dan pada “Point Biser” sebesar 0,296,
sehingga termasuk ke dalam kategori baik. Pada penelitian ini peneliti
menggunakan korelasi point bisereal, sehingga daya pembeda butir soal 1
termasuk ke dalam kategori cukup baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Basuki
dan Hariyanto (2014: 141) yang memaparkan apabila hasil perhitungan terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
daya pembeda menunjukkan nilai 0,30 – 0,39 maka butir soal dapat dikategorikan
ke dalam kriteria yang cukup baik. Apabila butir soal 1 memiliki daya pembeda
yang termasuk ke dalam kategori baik maka butir soal tersebut dapat diterima
dengan perbaikan.
Daya pembeda butir soal juga dapat dilihat melalui “Biser” dan “Point
Biser” pada bagian “Alternative Statistics”. Butir soal 1, pada “Biser” dan “Point
Biser”, kunci jawaban B memiliki koefisien yang positif dan tinggi. Hal ini
menunjukkan bahwa butir soal 1 memiliki daya pembeda yang baik. Hal ini sesuai
dengan pendapat Azwar (2015: 151) yang mengemukakan bahwa butir soal
dikatakan memiliki daya pembeda yang baik apabila butir soal tersebut memiliki
koefisien yang positif dan tinggi pada kunci jawabannya.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan analisis daya pembeda dengan
melihat “Point Biser” pada bagian “Item Statistics”. Berikut adalah tabel hasil
analisis daya pembeda pada butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester
(UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD
di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan
Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang
dipaparkan pada halaman 108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Tabel 4.11 Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal Pilihan Ganda UAS
Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas IV
Butir
Soal
Point
Biser
Kategori Keputusan
1 0.296 Sedang Butir soal perlu pembahasan dan perlu diperbaiki
2 0.302 Cukup Baik Butir soal dapat diterima dengan perbaikan
3 0.188 Buruk Butir soal ditolak atau dibuang dan digantikan
oleh butir soal yang lain
4 0.341 Cukup Baik Butir soal dapat diterima dengan perbaikan
5 0.251 Sedang Butir soal perlu pembahasan dan perlu diperbaiki
6 0.410 Sangat Baik Butir soal dapat diterima
7 0.252 Sedang Butir soal perlu pembahasan dan perlu diperbaiki
8 0.382 Cukup Baik Butir soal dapat diterima dengan perbaikan
9 0.392 Cukup Baik Butir soal dapat diterima dengan perbaikan
10 0.386 Cukup Baik Butir soal dapat diterima dengan perbaikan
11 0.218 Sedang Butir soal perlu pembahasan dan perlu diperbaiki
12 0.411 Sangat Baik Butir soal dapat diterima
13 0.328 Cukup Baik Butir soal dapat diterima dengan perbaikan
14 0.496 Sangat Baik Butir soal dapat diterima
15 0.347 Cukup Baik Butir soal dapat diterima dengan perbaikan
16 0.415 Sangat Baik Butir soal dapat diterima
17 0.342 Cukup Baik Butir soal dapat diterima dengan perbaikan
18 0.419 Sangat Baik Butir soal dapat diterima
19 0.372 Cukup Baik Butir soal dapat diterima dengan perbaikan
20 0.542 Sangat Baik Butir soal dapat diterima
21 0.450 Sangat Baik Butir soal dapat diterima
22 0.430 Sangat Baik Butir soal dapat diterima
23 0.396 Cukup Baik Butir soal dapat diterima dengan perbaikan
24 0.373 Cukup Baik Butir soal dapat diterima dengan perbaikan
25 0.478 Sangat Baik Butir soal dapat diterima
26 0.515 Sangat Baik Butir soal dapat diterima
27 0.508 Sangat Baik Butir soal dapat diterima
28 0.383 Cukup Baik Butir soal dapat diterima dengan perbaikan
29 0.471 Sangat Baik Butir soal dapat diterima
30 0.386 Cukup Baik Butir soal dapat diterima dengan perbaikan
Tabel 4.11 yang terdiri dari empat kolom, yaitu kolom butir soal, kolom
point biser, kolom kategori, dan kolom keputusan. Kolom yang pertama adalah
kolom butir soal. Kolom butir soal berisikan nomor urut butir soal. Kolom kedua
adalah kolom point biser. Point biser adalah daya pembeda butir soal. Kolom
ketiga adalah kolom kategori. Kolom kategori berisikan kriteria daya pembeda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
butir soal. Kolom keempat adalah kolom keputusan. Kolom keputusan berisikan
keputusan mengenai daya pembeda butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir
Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV
pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang
mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP).
Pada tabel 4.10 mengenai klasifikasi daya pembeda butir soal dan tabel 4.11
mengenai hasil analisis daya pembeda butir soal, maka didapatkan persentase
hasil analisis daya pembeda butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester
(UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD
di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan
Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yang akan
disajikan ke dalam tabel 4.12 sebagai berikut.
Tabel 4.12 Persentase Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal
No. Kategori Nomor Butir Soal Jumlah
Butir
Soal
Persentase
(%)
1. Sangat Baik
6, 12, 14, 16, 18, 20, 21, 22,
25, 26, 27, 29 12 40%
2. Cukup Baik 2, 4, 8, 9, 10, 13, 15, 17, 19,
23, 24, 28, 30
13 43,33%
3. Sedang 1, 5, 7, 11 4 13,33%
4. Buruk 3 1 3,34%
Dari tabel 4.12 terdiri dari lima kolom, yaitu kolom nomor, kolom kategori,
kolom nomor butir soal, kolom jumlah butir soal, dan kolom persentase. Kolom
pertama adalah nomor. Kolom ini berisikan nomor urut. Kolom kedua adalah
kolom kategori. Kolom kedua berisikan kategori daya pembeda butir soal. Kolom
ketiga adalah kolom nomor butir soal. Kolom ketiga berisikan nomor butir soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
berdasarkan kategori daya pembeda butir soal. Kolom keempat adalah kolom
jumlah butir soal. Kolom keempat berisikan jumlah butir soal berdasarkan
kategori daya pembeda butir soal. Kolom kelima adalah kolom persentase. Kolom
kelima berisikan persentase jumlah butir soal berdasarkan kategori daya pembeda
butir soal.
Dari tabel 4.12 tersebut, maka peneliti menyajikan data menggunakan
diagram lingkaran (pie chart) mengenai persentase jumlah butir soal berdasarkan
kategori daya pembeda butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran
2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV SD di Kecamatan Depok yang
mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) sebagai berikut.
Sangat Baik = 40%
Cukup Baik = 43,33%
Sedang = 13,33%
Buruk = 3,34%
Gambar 4.5 Persentase Tingkat Daya Pembeda Butir Soal
Dari diagram lingkaran (pie chart) di atas maka didapatkan ksimpulan
bahwa terdapat 12 butir soal yang dikategorikan sangat baik dengan persentase
40%, 13 butir soal yang dikategorikan cukup baik dengan persentase 43,33%, 4
butir soal yang dikategorikan sedang dengan persentase 13,33%, dan 1 butir soal
yang dikategorikan buruk dengan persentase 3,34% ada butir soal yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
dikategorikan buruk sehingga soal ada yang ditolak atau dibuang oleh butir soal
yang lain.
Peneliti juga melakukan analisis daya pembeda terhadap butir soal pilihan
ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada
25 SD di Kecamatan Depok yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) guna mendukung hasil penelitian
seperti yang telah diuraikan sebelumnya melalui perhitungan manual. Analisis
secara manual dilakukan untuk mengetahui daya pembeda pada butir soal yang
telah diujikan. Analisis daya pembeda secara manual ini berpedoman pada
pendapat Arikunto (2012: 226) menjelaskan bahwa daya pembeda adalah
kemampuan butir soal dalam membedakan antara siswa yang mempunyai
kemampuan tinggi (kelompok tinggi) dengan siswa berkemampuan rendah
(kelompok rendah). Dengan kata lain, proporsi jumlah siswa yang menjawab
dengan benar adalah siswa yang telah memahami materi lebih banyak
dibandingkan dengan siswa yang belum memahami materi.
Butir soal dinyatakan memiliki daya pembeda yang buruk apabila proporsi
jumlah peserta didik yang menjawab dengan benar pada kelompok tinggi hamper
sama dengan peserta didik pda kelompok rendah. Apabila proporsi jumlah peserta
didik pada kelompok tinggi lebih sedikit jika dibandingkan dengan peserta didik
pada kelompok rendah, maka butir soal tersebut memliki daya pembeda yang
buruk.
Pada output software MicroCat ITEMAN versi 3.00, tidak menunjukkan
jumlah peserta didik yang menjawab suatu butir soal tersebut berasal dari peserta
didik pada kelompok tinggi atau peserta didik pada kelompok rendah. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
disebabkan karena pada output software MicroCat ITEMAN versi 3.00 hanya
menyajikan koefisien daya pembeda butir soal tanpa menunjukkan proporsi
peserta didik pada kelompok tinggi (T) dan peserta didik pada kelompok rendah
(R) yang dapat menjawab butir soal dengan benar atau salah. Hal ini membuat
peneliti belum dapat mengetahui keberfungsian daya pembeda butir soal dalam
membedakan antara peserta didik yang berada pada kelompok tinggi dengan
peserta didik yang berada pada kelompok bawah. Dengan hal tersebut, maka
peneliti menganalisis daya pembeda dengan perhitungan secara manual untuk
mengetahui keberfungsian daya pembeda butir soal dalam membedakan antara
peserta didik yang berada pada kelompok tinggi atau yang telah memahami materi
dengan peserta didik yang berada pada kelompok bawah atau yang belum
memahami materi.
5. Analisis Efektifitas Pengecoh
Analisis efektifitas pengecoh (distractor) memiliki tujuan untuk mengetahui
keberfungsian pilihan jawaban selain kunci jawaban pada butir soal UAS genap
mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD Negeri di Kecamatan Depok, Sleman,
Yogyakarta tahun pelajaran 2014/2015 yang mengimplementasikan Kurikulum
2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menggunakan software
MicroCat Iteman versi 3.00. Pengambilan keputusan efektivitas pengecoh
terhadap butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun
pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan
Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang menggunakan pendapat dari
Basuki dan Hariyanto (2014: 144) yang mengemukakan pengecoh dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
dikatakan berfungsi apabila pengecoh tersebut minimal dipilih oleh 5% peserta
tes. Pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik akan diganti atau direvisi.
Pendapat di atas mengenai kriteria pengecoh agar pengecoh dapat dikatakan
berfungsi dengan baik, maka hasil analisis efektivitas pengecoh butir soal yang
akan disajikan di dalam sebuah tabel.
Untuk mengetahui hasil perhitungan efektivitas pengecoh butir soal pada
output software MicroCat ITEMAN versi 3.00, maka dapat dilihat pada “Prop.
Endorsing” serta “Biser” dan “Point Biser” di bagian statistik butir soal atau
“Alternative Statistics”. Berikut adalah contoh output software MicroCat
ITEMAN versi 3.00 pada bagian statistik butir soal.
Gambar 4.6 Hasil Perhitungan Efektivitas Pengecoh “Prop. Endorsing” serta “Biser” dan
“Point Biser”
Peneliti memberikan contoh cara menganalisis butir soal dengan
menggunakan output software MicroCat ITEMAN versi 3.00, peneliti
menggunakan butir soal 1 sebagai contoh analisis. Pada butir soal 1, di bagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
“Alternative Statistics” menunjukkan bahwa hasil “Prop. Endorsing” adalah
pengecoh A menunjukkan hasil 0,407 yang berarti pengecoh A telah dipilih
sebesar 4,07% peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil 0,015 yang berarti
pengecoh B telah dipilih sebesar 1,5% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil
0,916 yang berarti pengecoh D telah dipilih sebesar 9,16% peserta tes. Kunci
jawaban C menunjukkan hasil 0,916 yang berarti kunci jawaban C telah dipilih
sebesar 9,16% peserta tes. Berpedoman pada pendapat Basuki dan Hariyanto
(2014: 144) yang mengemukakan bahwa pengecoh dapat dikatakan berfungsi
dengan baik apabila pengecoh tersebut minimal dipilih oleh 5% peserta tes,
sehingga pengecoh A dan pengecoh D berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh B
harus diganti/direvisi.
Efektivitas pengecoh butir soal juga dapat dilihat melalui “Biser” dan “Point
Biser” pada bagian “Alternative Statistics”. Butir soal 1, pada “Biser” dan “Point
Biser”, alternatif atau pilihan jawaban selain kunci jawaban memiliki koefisien
korelasi yang negatif dan tinggi, sehingga pengecoh dikatakan berfungsi dengan
baik. Hal ini dikarenakan alternatif atau pilihan jawaban tersebut dipilih oleh
peserta didik berprestasi rendah. Hal ini sesuai dengan pendapat Azwar (2015:
151-152) yang menjelaskan bahwa pengecoh yang baik selain kunci jawaban
harus memiliki koefisien korelasi negatif dan tinggi, karena pengecoh tersebut
telah dipilih oleh siswa yang berprestasi rendah.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan analisis efektivitas pengecoh
dengan melihat “Prop. Endorsing” pada bagian “Item Statistics”. Berikut adalah
tabel hasil analisis efektivitas pengecoh pada butir soal pilihan ganda Ulangan
Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang
mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP).
Tabel 4.13 Hasil Analisis Efektifitas Pengecoh Butir Soal Pilihan Ganda
UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas IV
Butir
Soal Prop.
Endorsing
Hasil dalam Persentase (%) Keputusan
1
A. 0,022 Pengecoh jawaban A dipilih oleh 2,2%
peserta tes.
Semua pengecoh harus
diganti/direvisi.
B. 0,015 Pengecoh jawaban B dipilih oleh 1,5%
peserta tes.
C. 0,047 Pengecoh jawaban C dipilih oleh 4,7%
peserta tes.
D. 0.916 Kunci jawaban D dipilih oleh 9,16%
peserta tes.
2
A. 0.796 Kunci jawaban A dipilih oleh 7,96%
peserta tes.
Pengecoh B berfungsi
dengan baik, tetapi
pengecoh C dan pengecoh
D harus diganti/direvisi.
B. 0,132 Pengecoh jawaban B dipilih oleh
1,32% peserta tes.
C. 0,040 Pengecoh jawaban C dipilih oleh 4,0%
peserta tes.
D. 0,031 Pengecoh jawaban D dipilih oleh 3,1%
peserta tes.
3
A. 0,300 Pengecoh jawaban A dipilih oleh
3,00% peserta tes.
Semua pengecoh berfungsi
dengan baik.
B. 0.288 Kunci jawaban A dipilih oleh 2,88%
peserta tes.
C. 0,338 Pengecoh jawaban C dipilih oleh
3,38% peserta tes.
D. 0,072 Pengecoh jawaban B dipilih oleh 7,2%
peserta tes.
4
A. 0,300 Pengecoh jawaban A dipilih oleh
3,00% peserta tes.
Pengecoh A dan pengecoh
B. 0,288 Pengecoh jawaban B dipilih oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
2,88% peserta tes. B berfungsi dengan baik,
tetapi pengecoh D harus
diganti/direvisi. C. 0.657 Kunci jawaban C dipilih oleh 6,57%
peserta tes.
D. 0,041 Pengecoh jawaban D dipilih oleh 4,1%
peserta tes.
5
A. 0,019 Pengecoh jawaban A dipilih oleh 1,9%
peserta tes.
Semua pengecoh harus
diganti/direvisi.
B. 0.934 Kunci jawaban B dipilih oleh 9,34%
peserta tes.
C. 0,032 Pengecoh jawaban C dipilih oleh 3,2%
peserta tes.
D. 0,013 Pengecoh jawaban D dipilih oleh 1,3%
peserta tes
6
A. 0,128 Pengecoh jawaban A dipilih oleh
1,28% peserta tes.
Pengecoh A dan pengecoh
B sudah berfungsi dengan
baik, tetapi pengecoh C
harus diganti/direvisi.
B. 0,066 Pengecoh jawaban B dipilih oleh 6,6%
peserta tes.
C. 0,042 Pengecoh jawaban C dipilih oleh 4,2%
peserta tes.
D. 0.762 Kunci jawaban D dipilih oleh 7,62%
peserta tes.
7
A. 0,047 Pengecoh jawaban A dipilih oleh 4,7%
peserta tes.
Pengecoh B dan pengecoh
D sudah berfungsi dengan
baik, tetapi pengecoh A
harus diganti/direvisi.
B. 0,286 Pengecoh jawaban B dipilih oleh
2,86% peserta tes.
C. 0.539 Kunci jawaban D dipilih oleh 5,39%
peserta tes.
D. 0,098 Pengecoh jawaban C dipilih oleh 9,8%
peserta tes.
8
A. 0,096 Pengecoh jawaban A dipilih oleh 9,6%
peserta tes.
Semua pengecoh berfungsi
dengan baik.
B. 0,222 Pengecoh jawaban B dipilih oleh 2,22
% peserta tes.
C. 0.621 Kunci jawaban C dipilih oleh 6,21%
peserta tes.
D. 0,057 Pengecoh jawaban D dipilih oleh 5,7%
peserta tes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
9
A. 0,402 Pengecoh jawaban A dipilih oleh
4,20% peserta tes.
Pengecoh A dan pengecoh
D sudah berfungsi dengan
baik, tetapi pengecoh C
harus diganti/direvisi.
B. 0.418 Kunci jawaban B dipilih oleh 4,18%
peserta tes.
C. 0,033 Pengecoh jawaban C dipilih oleh 3,3%
peserta tes.
D. 0,146 Pengecoh jawaban D dipilih oleh
1,46% peserta tes.
10
A. 0,029 Pengecoh jawaban A dipilih oleh 2,9%
peserta tes.
Pengecoh C berfungsi
dengan baik, tetapi
pengecoh A dan pengecoh
B harus diganti/direvisi.
B. 0,035 Pengecoh jawaban B dipilih oleh 3,5%
peserta tes.
C. 0,116 Pengecoh jawaban C dipilih oleh
1,16% peserta tes.
D. 0.818 Kunci jawaban D dipilih oleh 8,18%
peserta tes.
11
A. 0,071 Pengecoh jawaban A dipilih oleh 7,1%
peserta tes.
Semua pengecoh berfungsi
dengan baik.
B. 0,095 Pengecoh jawaban B dipilih oleh 9,5%
peserta tes.
C. 0.638 Kunci jawaban C dipilih oleh 6,38%
peserta tes.
D. 0,192 Pengecoh jawaban D dipilih oleh
1,92% peserta tes.
12
A. 0,094 Pengecoh jawaban A dipilih oleh 9,4%
peserta tes.
Semua pengecoh berfungsi
dengan baik.
B. 0,164 Pengecoh jawaban B dipilih oleh
1,64% peserta tes.
C. 0,054 Kunci jawaban C dipilih oleh 5,4%
peserta tes.
D. 0.689 Pengecoh jawaban D dipilih oleh
6,89% peserta tes.
13
A. 0,159 Pengecoh jawaban A dipilih oleh
1,59% peserta tes.
Semua pengecoh berfungsi
dengan baik.
B. 0.412 Kunci jawaban B dipilih oleh 4,12%
peserta tes.
C. 0,204 Pengecoh jawaban C dipilih oleh
2,04% peserta tes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
D. 0,222 Pengecoh jawaban D dipilih oleh
2,22% peserta tes.
14
A. 0.756 Kunci jawaban A dipilih oleh 7,56%
peserta tes.
Pengecoh B dan pengecoh
C berfungsi dengan baik,
tetapi pengecoh D harus
diganti/direvisi.
B. 0,150 Pengecoh jawaban B dipilih oleh
1,50% peserta tes.
C. 0,056 Pengecoh jawaban C dipilih oleh 5,6%
peserta tes.
D. 0,033 Pengecoh jawaban D dipilih oleh 3,3%
peserta tes.
15
A. 0,206 Pengecoh jawaban A dipilih oleh
2,06% peserta tes.
Semua pengecoh berfungsi
dengan baik.
B. 0.340 Kunci jawaban B dipilih oleh 3,40%
peserta tes.
C. 0,164 Pengecoh jawaban C dipilih oleh
1,64% peserta tes.
D. 0,281 Pengecoh jawaban D dipilih oleh
2,81% peserta tes.
16
A. 0,113 Pengecoh jawaban A dipilih oleh
1,13% peserta tes.
Semua pengecoh berfungsi
dengan baik.
B. 0,087 Pengecoh jawaban B dipilih oleh 8,7%
peserta tes.
C. 0.430 Kunci jawaban C dipilih oleh 4,30%
peserta tes.
D. 0,368 Pengecoh jawaban D dipilih oleh
3,68% peserta tes.
17
A. 0.590 Kunci jawaban A dipilih oleh 5,90%
peserta tes.
Pengecoh B dan pengecoh
D berfungsi dengan baik,
tetapi pengeoh C harus
diganti/direvisi.
B. 0,247 Pengecoh jawaban B dipilih oleh
2,47% peserta tes.
C. 0,043 Pengecoh jawaban C dipilih oleh 4,3%
peserta tes.
D. 0,070 Pengecoh jawaban D dipilih oleh 7,0%
peserta tes.
18
A. 0.817 Kunci jawaban A dipilih oleh 8,17%
peserta tes.
Pengecoh B berfungsi
B. 0,112 Pengecoh jawaban B dipilih oleh
1,12% peserta tes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
C. 0,043 Pengecoh jawaban C dipilih oleh 4,3%
peserta tes.
dengan baik, tetapi
pengecoh C dan pengecoh
D harus diganti/direvisi.
D. 0,025 Pengecoh jawaban D dipilih oleh 2,5%
peserta tes.
19
A. 0,271 Pengecoh jawaban A dipilih oleh
2,71% peserta tes.
Semua pengecoh berfungsi
dengan baik.
B. 0.343 Kunci jawaban B dipilih oleh 3,43%
peserta tes.
C. 0,178 Pengecoh jawaban C dipilih oleh
1,78% peserta tes.
D. 0,204 Pengecoh jawaban D dipilih oleh
2,04% peserta tes.
20
A. 0,161 Pengecoh jawaban A dipilih oleh
1,61% peserta tes.
Semua pengecoh berfungsi
dengan baik.
B. 0,069 Pengecoh jawaban B dipilih oleh 6,9%
peserta tes.
C. 0,085 Pengecoh jawaban C dipilih oleh 8,5%
peserta tes.
D. 0.682 Kunci jawaban D dipilih oleh 6,82%
peserta tes.
21
A. 0,064 Pengecoh jawaban A dipilih oleh 6,4%
peserta tes.
Pengecoh A dan pengecoh
B berfungsi dengan baik,
tetapi pengecoh D harus
digant/direvisi.
B. 0,066 Pengecoh jawaban B dipilih oleh 6,6%
peserta tes.
C. 0.838 Kunci jawaban C dipilih oleh 8,38%
peserta tes.
D. 0,031 Pengecoh jawaban D dipilih oleh 3,1%
peserta tes.
22
A. 0,038 Pengecoh jawaban A dipilih oleh 3,8%
peserta tes.
Pengecoh C berfungsi
dengan baik, tetapi
pengecoh A dan pengecoh
D harus diganti/direvisi.
B. 0.878 Kunci jawaban B dipilih oleh 8,78%
peserta tes.
C. 0,049 Pengecoh jawaban C dipilih oleh 4,9%
peserta tes.
D. 0,034 Pengecoh jawaban D dipilih oleh 3,4%
peserta tes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
23
A. 0.748 Kunci jawaban A dipilih oleh 7,48%
peserta tes.
Pengecoh D berfungsi
dengan baik, tetapi
pengecoh B dan pengecoh
C harus diganti/direvisi.
B. 0,045 Pengecoh jawaban B dipilih oleh 4,5%
peserta tes.
C. 0,034 Pengecoh jawaban C dipilih oleh 3,4%
peserta tes.
D. 0,168 Pengecoh jawaban D dipilih oleh
1,68% peserta tes.
24
A. 0,297 Pengecoh jawaban A dipilih oleh
2,97% peserta tes.
Semua pengecoh berfungsi
dengan baik.
B. 0,154 Pengecoh jawaban B dipilih oleh
1,54% peserta tes.
C. 0.427 Kunci jawaban C dipilih oleh 4,27%
peserta tes.
D. 0,118 Pengecoh jawaban D dipilih oleh
1,18% peserta tes.
25
A. 0,029 Pengecoh jawaban A dipilih oleh 2,9%
peserta tes.
Pengecoh A berfungsi
dengan baik, tetapi
pengecoh B dan pengecoh
D harus diganti/direvisi.
B. 0,047 Pengecoh jawaban B dipilih oleh 4,7%
peserta tes.
C. 0.720 Kunci jawaban C dipilih oleh 7,20%
peserta tes.
D. 0,205 Pengecoh jawaban D dipilih oleh
2,05% peserta tes.
26
A. 0,037 Pengecoh jawaban A dipilih oleh 3,7%
peserta tes.
Pengecoh B dan pengecoh
C berfungsi dengan baik,
tetapi pengecoh A harus
diganti/direvisi.
B. 0,148 Pengecoh jawaban B dipilih oleh
1,48% peserta tes.
C. 0,061 Pengecoh jawaban C dipilih oleh 6,1%
peserta tes.
D. 0.755 Kunci jawaban D dipilih oleh 7,55%
peserta tes.
27
A. 0.771 Kunci jawaban A dipilih oleh 7,71%
peserta tes.
Pengecoh B dan pengecoh
D berfungsi dengan baik,
tetapi pengecoh C harus
B. 0,130 Pengecoh jawaban B dipilih oleh
1,30% peserta tes.
C. 0,030 Pengecoh jawaban C dipilih oleh 3,0%
peserta tes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
D. 0,069 Pengecoh jawaban D dipilih oleh 6,9%
peserta tes.
diganti/direvisi.
28
A. 0,223 Pengecoh jawaban A dipilih oleh
2,23% peserta tes.
Semua pengecoh berfungsi
dengan baik.
B. 0.455 Kunci jawaban B dipilih oleh 4,55%
peserta tes.
C. 0,098 Pengecoh jawaban C dipilih oleh 9,8%
peserta tes.
D. 0,216 Pengecoh jawaban D dipilih oleh
2,16% peserta tes.
29
A. 0,069 Pengecoh jawaban A dipilih oleh 6,9%
peserta tes.
Semua pengecoh berfungsi
dengan baik.
B. 0,057 Pengecoh jawaban B dipilih oleh 5,7%
peserta tes.
C. 0,065 Pengecoh jawaban C dipilih oleh 6,5%
peserta tes.
D. 0.807 Kunci jawaban D dipilih oleh 8,07%
peserta tes.
30
A. 0.618 Kunci jawaban A dipilih oleh 6,18%
peserta tes.
Semua pengecoh berfungsi
dengan baik.
B. 0,086 Pengecoh jawaban B dipilih oleh 8,6%
peserta tes.
C. 0,249 Pengecoh jawaban C dipilih oleh
2,49% peserta tes.
D. 0,046 Pengecoh jawaban D dipilih oleh 4,6%
peserta tes.
Tabel 4.13 terdiri dari empat kolom, yaitu kolom butir soal, kolom Prop.
Endorsing, kolom hasil dalam persentase (%), dan kolom keputusan. Kolom yang
pertama adalah kolom butir soal. Pada kolom butir soal itu berisi nomor urut butir
soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA
pada kelas IV SD di Kecamatan Depok. Kolom kedua adalah kolom Prop.
Endorsing (proporsi jawaban butir soal). Kolom Prop. Endorsing ini berisi hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV
SD di Kecamatan Depok.
Diketahui bahwa dari setiap butir soal UAS memiliki empat pilihan
jawaban yaitu jawaban A, B, C dan D dimana salah satu dri pilihan jawaban
tersebut merupakan kunci jawaban suatu butir soal sedangkan tiga pilihan
jawaban lain sebagai pengecoh. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui
keberfungsian setiap pengecoh melalui presentase efektivitas pengecoh yang telah
dianalisis menggunakan bantuan software iteman versi 3,00 for windows.
Pada butir soal 1, pengecoh A menunjukkan hasil 0,022 yang berarti
pengecoh A telah dipilih sebesar 2,2% peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil
0,015 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 1,5% peserta tes. Pengecoh C
menunjukkan hasil 0,047 yang telah dipilih sebesar 4,7% peserta tes. Kunci
jawaban D menunjukkan hasil 0,916 yang berarti kunci jawaban D telah dipilih
sebesar 9,16% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik
adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka pengecoh A,
pengecoh B, dan pengecoh C harus diganti/direvisi.
Pada butir soal 2, pengecoh B menunjukkan hasil 0,132 yang berarti
pengecoh B telah dipilih sebesar 1,32% peserta tes. Pengecoh B menunjukkan
hasil 0,040 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 4,0% peserta tes.
Pengecoh D menunjukkan hasil 0,031 yang telah dipilih sebesar 3,1% peserta tes.
Kunci jawaban A menunjukkan hasil 0,796 yang berarti kunci jawaban A telah
dipilih sebesar 7,96% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan
baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka pengecoh A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
pada butir soal 2 dapat berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh B, C, dan
pengecoh D harus diganti/direvisi.
Pada butir soal 3, pengecoh A menunjukkan hasil 0,300 yang berarti
pengecoh A telah dipilih sebesar 3,00% peserta tes. Pengecoh C menunjukkan
hasil 0,388 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 3,88% peserta tes.
Pengecoh D menunjukkan hasil 0,072 yang telah dipilih sebesar 7,2% peserta tes.
Kunci jawaban B menunjukkan hasil 0,288 yang berarti kunci jawaban B telah
dipilih sebesar 2,88% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan
baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka semua
pengecoh pada butir soal 3 dapat fungsi dengan baik.
Pada butir soal 4, pengecoh A menunjukkan hasil 0,300 yang berarti
pengecoh A telah dipilih sebesar 3,00% peserta tes. Pengecoh B menunjukkan
hasil 0,288 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 2,88% peserta tes.
Pengecoh D menunjukkan hasil 0,041 yang telah dipilih sebesar 4,1% peserta tes.
Kunci jawaban C menunjukkan hasil 0,657 yang berarti kunci jawaban C telah
dipilih sebesar 6,57% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan
baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka pengecoh A
dan B pada butir soal 4 dapat berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh D harus
diganti/direvisi.
Pada butir soal 5, pengecoh A menunjukkan hasil 0,019 yang berarti
pengecoh A telah dipilih sebesar 1,9% peserta tes. Pengecoh C menunjukkan hasil
0,032 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 3,2% peserta tes. Pengecoh D
menunjukkan hasil 0,013 yang telah dipilih sebesar 1,3% peserta tes. Kunci
jawaban B menunjukkan hasil 0,934 yang berarti kunci jawaban D telah dipilih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
sebesar 9,34% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik
adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka semua pengecoh
pada butir soal 5 dapat fungsi dengan baik.
Pada butir soal 6, pengecoh A menunjukkan hasil 0,128 yang berarti
pengecoh A telah dipilih sebesar 1,28% peserta tes. Pengecoh B menunjukkan
hasil 0,066 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 6,6% peserta tes.
Pengecoh C menunjukkan hasil 0,042 yang telah dipilih sebesar 4,2% peserta tes.
Kunci jawaban D menunjukkan hasil 0,762 yang berarti kunci jawaban D telah
dipilih sebesar 7,62% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan
baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka pengecoh A
dan B pada butir soal 6 dapat berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh C harus
diganti/direvisi.
Pada butir soal 7, pengecoh A menunjukkan hasil 0,047 yang berarti
pengecoh A telah dipilih sebesar 4,7% peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil
0,286 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 2,86% peserta tes. Pengecoh
D menunjukkan hasil 0,098 yang telah dipilih sebesar 9,8% peserta tes. Kunci
jawaban C menunjukkan hasil 0,539 yang berarti kunci jawaban C telah dipilih
sebesar 5,39% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik
adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka pengecoh B dan D
pada butir soal 7 dapat berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh A harus
diganti/direvisi.
Pada butir soal 8, pengecoh A menunjukkan hasil 0,096 yang berarti
pengecoh A telah dipilih sebesar 9,6% peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil
0,222 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 2,22% peserta tes. Pengecoh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
D menunjukkan hasil 0,057 yang telah dipilih sebesar 5,7% peserta tes. Kunci
jawaban C menunjukkan hasil 0,621 yang berarti kunci jawaban C telah dipilih
sebesar 6,21% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik
adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka semua pengecoh
pada butir soal 8 dapat fungsi dengan baik.
Pada butir soal 9, pengecoh A menunjukkan hasil 0,402 yang berarti
pengecoh A telah dipilih sebesar 4,02% peserta tes. Pengecoh C menunjukkan
hasil 0,033 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 3,3% peserta tes.
Pengecoh D menunjukkan hasil 0,146 yang telah dipilih sebesar 1,46% peserta
tes. Kunci jawaban B menunjukkan hasil 0,481 yang berarti kunci jawaban B
telah dipilih sebesar 4,81% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi
dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka
pengecoh A dan D pada butir soal 9 dapat berfungsi dengan baik, sedangkan
pengecoh C harus diganti/direvisi.
Pada butir soal 10, pengecoh A menunjukkan hasil 0,029 yang berarti
pengecoh A telah dipilih sebesar 2,9% peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil
0,035 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 3,5% peserta tes. Pengecoh C
menunjukkan hasil 0,116 yang telah dipilih sebesar 1,16% peserta tes. Kunci
jawaban D menunjukkan hasil 0,818 yang berarti kunci jawaban D telah dipilih
sebesar 8,18% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik
adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka pengecoh C pada
butir soal 10 dapat berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh A dan B harus
diganti/direvisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Pada butir soal 11, pengecoh A menunjukkan hasil 0,071 yang berarti
pengecoh A telah dipilih sebesar 7,1% peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil
0,095 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 9,5% peserta tes. Pengecoh D
menunjukkan hasil 0,192 yang telah dipilih sebesar 1,92% peserta tes. Kunci
jawaban C menunjukkan hasil 0,638 yang berarti kunci jawaban C telah dipilih
sebesar 6,387% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik
adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka maka semua
pengecoh pada butir soal 11 dapat fungsi dengan baik.
Pada butir soal 12, pengecoh A menunjukkan hasil 0,094 yang berarti
pengecoh A telah dipilih sebesar 9,4% peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil
0,164 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 1,64% peserta tes. Pengecoh
D menunjukkan hasil 0,689 yang telah dipilih sebesar 6,89% peserta tes. Kunci
jawaban C menunjukkan hasil 0,054 yang berarti kunci jawaban C telah dipilih
sebesar 0,054% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik
adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka semua pengecoh
pada butir soal 12 dapat fungsi dengan baik.
Pada butir soal 13, pengecoh A menunjukkan hasil 0,159 yang berarti
pengecoh A telah dipilih sebesar 1,59% peserta tes. Pengecoh C menunjukkan
hasil 0,204 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 2,04% peserta tes.
Pengecoh D menunjukkan hasil 0,222 yang telah dipilih sebesar 2,22% peserta
tes. Kunci jawaban B menunjukkan hasil 0,412 yang berarti kunci jawaban B
telah dipilih sebesar 4,12% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi
dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka
semua pengecoh pada butir soal 13 dapat fungsi dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Pada butir soal 14, pengecoh B menunjukkan hasil 0,150 yang berarti
pengecoh B telah dipilih sebesar 1,50% peserta tes. Pengecoh C menunjukkan
hasil 0,056 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 5,6% peserta tes.
Pengecoh D menunjukkan hasil 0,033 yang telah dipilih sebesar 3,3% peserta tes.
Kunci jawaban A menunjukkan hasil 0,756 yang berarti kunci jawaban A telah
dipilih sebesar 7,56% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan
baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka pengecoh B
dan C pada butir soal 14 dapat berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh D
harus diganti/direvisi.
Pada butir soal 15, pengecoh A menunjukkan hasil 0,206 yang berarti
pengecoh A telah dipilih sebesar 2,06% peserta tes. Pengecoh C menunjukkan
hasil 0,164 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 1,64% peserta tes.
Pengecoh D menunjukkan hasil 0,281 yang telah dipilih sebesar 2,81% peserta
tes. Kunci jawaban B menunjukkan hasil 0,340 yang berarti kunci jawaban B
telah dipilih sebesar 3,40% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi
dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka
semua pengecoh pada butir soal 15 dapat fungsi dengan baik.
Pada butir soal 16, pengecoh A menunjukkan hasil 0,113 yang berarti
pengecoh A telah dipilih sebesar 1,33% peserta tes. Pengecoh B menunjukkan
hasil 0,087 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 8,7% peserta tes.
Pengecoh D menunjukkan hasil 0,368 yang telah dipilih sebesar 3,68% peserta
tes. Kunci jawaban C menunjukkan hasil 0,430 yang berarti kunci jawaban C
telah dipilih sebesar 4,30% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka
semua pengecoh pada butir soal 16 dapat fungsi dengan baik.
Pada butir soal 17, pengecoh B menunjukkan hasil 0,247 yang berarti
pengecoh B telah dipilih sebesar 2,47% peserta tes. Pengecoh C menunjukkan
hasil 0,043 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 4,3% peserta tes.
Pengecoh D menunjukkan hasil 0,070 yang telah dipilih sebesar 7,0% peserta tes.
Kunci jawaban A menunjukkan hasil 0,590 yang berarti kunci jawaban A telah
dipilih sebesar 5,90% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan
baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka pengecoh B
dan D pada butir soal 17 dapat berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh C
harus diganti/direvisi.
Pada butir soal 18, pengecoh B menunjukkan hasil 0,112 yang berarti
pengecoh B telah dipilih sebesar 1,12% peserta tes. Pengecoh C menunjukkan
hasil 0,043 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 4,3% peserta tes.
Pengecoh D menunjukkan hasil 0,025 yang telah dipilih sebesar 2,5% peserta tes.
Kunci jawaban A menunjukkan hasil 0,817 yang berarti kunci jawaban C telah
dipilih sebesar 8,17% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan
baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka pengecoh B
pada butir soal 18 dapat berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh C dan D
harus diganti/direvisi.
Pada butir soal 19, pengecoh A menunjukkan hasil 0,271 yang berarti
pengecoh A telah dipilih sebesar 2,71% peserta tes. Pengecoh C menunjukkan
hasil 0,178 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 1,78% peserta tes.
Pengecoh D menunjukkan hasil 0,204 yang telah dipilih sebesar 2,04% peserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
tes. Kunci jawaban B menunjukkan hasil 0,343 yang berarti kunci jawaban B
telah dipilih sebesar 3,43% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi
dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka
semua pengecoh pada butir soal 19 dapat fungsi dengan baik.
Pada butir soal 20, pengecoh A menunjukkan hasil 0,161 yang berarti
pengecoh A telah dipilih sebesar 1,61% peserta tes. Pengecoh B menunjukkan
hasil 0,069 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 6,9% peserta tes.
Pengecoh C menunjukkan hasil 0,085 yang telah dipilih sebesar 8,5% peserta tes.
Kunci jawaban D menunjukkan hasil 0,682 yang berarti kunci jawaban D telah
dipilih sebesar 6,82% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan
baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka semua
pengecoh pada butir soal 20 dapat fungsi dengan baik.
Pada butir soal 21, pengecoh A menunjukkan hasil 0,064 yang berarti
pengecoh A telah dipilih sebesar 46% peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil
0,066 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 6,6% peserta tes. Pengecoh D
menunjukkan hasil 0,031 yang telah dipilih sebesar 3,1% peserta tes. Kunci
jawaban C menunjukkan hasil 0,838 yang berarti kunci jawaban C telah dipilih
sebesar 8,38% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik
adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka pengecoh A dan B
pada butir soal 21 dapat berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh D harus
diganti/direvisi.
Pada butir soal 22, pengecoh A menunjukkan hasil 0,038 yang berarti
pengecoh A telah dipilih sebesar 3,8% peserta tes. Pengecoh C menunjukkan hasil
0,049 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 4,9% peserta tes. Pengecoh D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
menunjukkan hasil 0,034 yang telah dipilih sebesar 3,4% peserta tes. Kunci
jawaban B menunjukkan hasil 0,878 yang berarti kunci jawaban B telah dipilih
sebesar 8,78% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik
adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka pengecoh C pada
butir soal 22 dapat berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh D harus
diganti/direvisi.
Pada butir soal 23, pengecoh B menunjukkan hasil 0,045 yang berarti
pengecoh B telah dipilih sebesar 4,5% peserta tes. Pengecoh C menunjukkan hasil
0,034 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 3,4% peserta tes. Pengecoh D
menunjukkan hasil 0,168 yang telah dipilih sebesar 1,68% peserta tes. Kunci
jawaban A menunjukkan hasil 0,748 yang berarti kunci jawaban A telah dipilih
sebesar 7,48% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik
adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka pengecoh D pada
butir soal 23 dapat berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh B dan C harus
diganti/direvisi.
Pada butir soal 24, pengecoh A menunjukkan hasil 0,297 yang berarti
pengecoh A telah dipilih sebesar 2,97% peserta tes. Pengecoh B menunjukkan
hasil 0,154 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 1,54% peserta tes.
Pengecoh D menunjukkan hasil 0,118 yang telah dipilih sebesar 1,18% peserta
tes. Kunci jawaban C menunjukkan hasil 0,427 yang berarti kunci jawaban C
telah dipilih sebesar 4,27% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi
dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka
semua pengecoh pada butir soal 24 dapat fungsi dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Pada butir soal 25, pengecoh A menunjukkan hasil 0,029 yang berarti
pengecoh A telah dipilih sebesar 2,9% peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil
0,047 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 4,7% peserta tes. Pengecoh D
menunjukkan hasil 0,205 yang telah dipilih sebesar 2,05% peserta tes. Kunci
jawaban C menunjukkan hasil 0,720 yang berarti kunci jawaban C telah dipilih
sebesar 7,20% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik
adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka pengecoh A pada
butir soal 25 dapat berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh B dan D harus
diganti/direvisi.
Pada butir soal 26, pengecoh A menunjukkan hasil 0,037 yang berarti
pengecoh A telah dipilih sebesar 3,7% peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil
0,148 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 1,48% peserta tes. Pengecoh
C menunjukkan hasil 0,061 yang telah dipilih sebesar 6,1% peserta tes. Kunci
jawaban D menunjukkan hasil 0,755 yang berarti kunci jawaban D telah dipilih
sebesar 7,55% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik
adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka pengecoh B dan C
pada butir soal 26 dapat berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh A harus
diganti/direvisi.
Pada butir soal 27, pengecoh B menunjukkan hasil 0,130 yang berarti
pengecoh B telah dipilih sebesar 1,30% peserta tes. Pengecoh C menunjukkan
hasil 0,030 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 3,0% peserta tes.
Pengecoh D menunjukkan hasil 0,069 yang telah dipilih sebesar 46,9% peserta
tes. Kunci jawaban A menunjukkan hasil 0,771 yang berarti kunci jawaban A
telah dipilih sebesar 7,71% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka
pengecoh B dan D pada butir soal 27 dapat berfungsi dengan baik, sedangkan
pengecoh C harus diganti/direvisi.
Pada butir soal 28, pengecoh A menunjukkan hasil 0,223 yang berarti
pengecoh A telah dipilih sebesar 2,23% peserta tes. Pengecoh C menunjukkan
hasil 0,098 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 9,8% peserta tes.
Pengecoh D menunjukkan hasil 0,261 yang telah dipilih sebesar 2,61% peserta
tes. Kunci jawaban B menunjukkan hasil 0,455 yang berarti kunci jawaban B
telah dipilih sebesar 4,55% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi
dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka
semua pengecoh pada butir soal 28 dapat fungsi dengan baik.
Pada butir soal 29, pengecoh A menunjukkan hasil 0,069 yang berarti
pengecoh A telah dipilih sebesar 6,9% peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil
0,057 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 5,7% peserta tes. Pengecoh C
menunjukkan hasil 0,065 yang telah dipilih sebesar 6,5% peserta tes. Kunci
jawaban D menunjukkan hasil 0,807 yang berarti kunci jawaban D telah dipilih
sebesar 8,07% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik
adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka semua pengecoh
pada butir soal 29 dapat fungsi dengan baik.
Pada butir soal 30, pengecoh B menunjukkan hasil 0,086 yang berarti
pengecoh B telah dipilih sebesar 8,6% peserta tes. Pengecoh C menunjukkan hasil
0,249 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 2,49% peserta tes. Pengecoh
D menunjukkan hasil 0,046 yang telah dipilih sebesar 4,6% peserta tes. Kunci
jawaban A menunjukkan hasil 0,618 yang berarti kunci jawaban A telah dipilih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
sebesar 6,18% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik
adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka semua pengecoh
pada butir soal 30 dapat fungsi dengan baik.
Dari tabel 4.13 dan uraian mengenai hasil analisis efektivitas pengecoh
butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran
IPA kelas IV tersebut, maka didapatkan persentase hasil analisis efektivitas
pengecoh butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun
pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan
Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yang disajikan ke dalam tabel
4.14 sebagai berikut.
Tabel 4.14 Persentase Hasil Analisis Efektivitas Pengecoh Butir Soal
No. Kategori Nomor Butir Soal Jumlah
Butir
Soal
Persentase
1. Berfungsi 1, 3, 5, 8, 11, 12, 13, 15, 16, 19,
20, 24, 28, 29, 30 15 50%
2. Tidak Berfungsi 2, 4, 6, 7, 9, 10, 14, 17, 18, 21,
22, 23, 25, 26, 27 15 50%
Tabel 4.14 terdiri dari lima kolom, yaitu kolom nomor, kolom kategori,
kolom nomor butir soal, kolom jumlah butir soal, dan kolom persentase. Kolom
pertama adalah kolom nomor. Kolom ini berisikan nomor urut. Kolom kedua
adalah kolom kategori. Kolom kedua ini berisikan kategori efektivitas pengecoh
butir soal. Kolom ketiga adalah kolom nomor butir soal. Kolom ketiga ini
berisikan nomor butir soal berdasarkan kategori efektivitas pengecoh butir soal.
Kolom keempat adalah kolom jumlah butir soal. Kolom keempat ini berisikan
jumlah butir soal berdasarkan kategori efektivitas pengecoh butir soal. Kolom
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
kelima adalah kolom persentase. Kolom kelima ini berisikan persentase jumlah
butir soal berdasarkan kategori efektivitas pengecoh butir soal.
Dari tabel 4.14 didapatkan data bahwa terdapat 15 butir soal yang seluruh
pengecohnya dapat berfungsi dengan baik dengan persentase sebesar 50%,
sehinggal 15 butir soal tersebut dapat diterima, dan terdapat 15 butir soal yang
sebagian pengecohnya tidak dapat berfungsi baik dengan persentase sebesar 50%,
sehingga 15 butir soal dapat direvisi. Tabel 4.14 tersebut, makan peneliti
menyajikan data menggunakan diagram lingkaran (pie chart) mengenai persentase
jumlah butir soal berdasarkan kategori efektivitas pengecoh butir soal pilihan
ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata
pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta
yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) sebagai berikut.
Berfungsi = 50%
Tidak Berfugsi = 50%
Gambar 4.7 Persentase Efektivitas Pengecoh Butir Soal
Dari diagram lingkaran (pie chart) di atas maka didapatkan kesimpulan bahwa
terdapat 15 butir soal yang seluruh pengecohnya dapat berfungsi dengan baik
dengan pesentase sebesar 50%, sehingga 15 soal tersebut dapat diterima, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
terdapat 15 butir soal yang sebagian pengecohnya tidk dapat berfungsi baik
dengan persentase sebesar 50%, sehingga 15 butir soal dapat direvisi.
C. Pembahasan
Pada bagian pembahasan akan dipaparkan mengenai kesesuaian antara tiga
hal yaitu kajian pustaka yang telah diuraikan pada Bab II, hasil analisis data
mengenai lima hal pokok yaitu hasil analisis validitas isi, reliabilitas, tingkat
kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda
Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran
IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang
mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), dan hasil penelitian terdahulu yang telah dijelaskan pada Bab
sebelumnya.
1. Validitas Isi
Siregar (2014: 46) yang mengemukakan bahwa validitas atau
kesahihan adalah menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu
mengukur apa yang ingin diukur. Pendapat lainnya dikemukakan oleh Uno
dan Koni (2012: 151) validitas tes berhubungan dengan ketepatan terhadap
apa yang mesti diukur oleh tes dan seberapa cermat tes melakukan
pengukurannya. Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan validitas
menunjukkan bahwa sejauh mana alat ukur atau suatu tes dapat mengukur
yang seharusnya diukur, sehingga mendapatkan atau menghasilkan
instrumen tes yang valid.
Arikunto (2012: 82) yang menyatakan bahwa validitas isi
menunjukkan suatu kondisi butir soal yang disusun berdasarkan isi materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
pelajaran yang diujikan. Kesesuaian tersebut dapat dilihat berdasarkan
kesesuaian materi setiap butir soal dengan indikator pembelajaran yang
hendak diukur. Peneliti melakukan analisis validitas isi dengan cara
menganalisis kesesuaian antara butir soal dengan Standar Kompetensi (SK)
dan Kompetensi Dasar (KD) yang telah disusun.
Hasil analisis validitas isi butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir
Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas
IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang
mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) yang telah dilaksanakan oleh peneliti tersebut,
menunjukkan bahwa 30 butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester
(UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada
25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang
mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dinyatakan valid, hal ini dikarenakan 30 butir soal
tersebut telah mengandung materi yang sesuai dengan materi yang ingin
diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).
Pengujian validitas isi tidak perlu menggunakan analisis statistik, tetapi
menggunakan analisis rasional dengan membandingkan butir soal apakah
telah sesuai dengan kriteria yang ditentukan (Azwar, 2015: 175).
Hasil penelitian tersebut sesuai dengan pendapat Arifin (2009: 248)
yang mengatakan bahwa dalam penilaian hasil belajar, validitas isi
digunakan untuk menentukan apakah materi tes relevan dengan kurikulum
yang sudah ditentukan dan untuk menentukan apakah aspek-aspek dalam tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
sudah benar-benar tercakup dalam perumusan tentang apa yang hendak
diukur. Hasil penelitian ini juga berhubungan dengan pendapat Jihad dan
Haris (2012: 179) yang mengemukakan bahwa validitas isi bertujuan untuk
menentukan kesesuaian antara soal dengan materi ajar dan tujuan yang ingin
diukur. Hal ini dikarenakan seluruh butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir
Semester (UAS) genap tersebut telah mengandung materi yang sesuai
dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD).
Penggunaan validitas isi dalam penyusunan suatu tes sering
digunakan. Hal ini sesuai dengan pendapat Azwar (2015: 175) yang
mengatakan bahwa dalam penyusunan dan pengembangan tes prestasi
belajar, jenis validitas yang sering digunakan adalah validitas isi. Hal ini
juga dilakukan dalam penelitian Darini, Martha, dan Artawan (2012). Hasil
penelitian tersebut yaitu tes sumatif Bahasa Indonesia kelas VIII SMPN 8
Denpasar memiliki validitas isi yang bervariasi. Selain itu, hasil penelitian
ini juga diperkuat oleh penelitian Nuswowati, Binadja, Soeprodjo, dan Ifada
(2008). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa UAS bidang studi
Kimia kelas X SMA Negeri 1 Pati tahun ajaran 2007/2008 dihasilkan 30
soal valid dari 35 soal Hasil penelitian yang menunjukkan hasil analisis
validitas isi juga sejalan dengan penelitian yang dilaksanakan Bagus (2011).
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa validitas isi soal UAS
pada suatu mata pelajaran kelas VII SMP di Kabupaten Gianyar validitas
didapatkan 53 butir soal (88%) valid dan 7 butir soal (8%) tidak valid.
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Berdasarkan uraian pembahasan tersebut, dapat diketahui bahwa hasil
penelitian mengenai analisis validitas butir soal yang ditinjau berdasarkan
validitas isi butir soal seperti yang telah dilakukan oleh peneliti memiliki
kesamaan dengan tiga penelitian terdahulu. Relevansi atau persamaan
tersebut terletak pada hasil analisis validitas isi butir soal yang menunjukkan
bahwa belum semua butir soal dapat dinyatakan valid dari segi validitas
isinya. Hal ini menunjukkan bahwa materi yang diujikan atau yang terdapat
pada butir soal belum sesuai dengan materi yang telah diajarkan seperti
yang telah diuraikan pada SK, dan KD pembelajaran.
2. Reliabilitas
Reliabilitas tes berhubungan dengan konsistensi hasil pengukuran,
yaitu seberapa konsistensi skor tes dari satu pengukuran kepengukuran. Hal
ini sesuai dengan pendapat Azwar (2009: 7) sebagai suatu hasil yang
memiliki toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil yang biasanya terjadi
di antara hasil pengukuran yang dilakukan beberapa kali. Pendapat senada
juga dikemukakan oleh Arikunto (2012: 91) menyatakan bahwa suatu soal
dapat dinyatakan baik ditinjau dari tingkat reliabilitas apabila soal tersebut
menunjukkan hasil yang relatif sama pada beberapa kali pengujian.
Berpedoman dengan pendapat yang telah diuraikan mengenai reliabilitas
soal maka dapat disimpulkan bahwa suatu tes dikatakan reliabel jika tes
tersebut memberikan hasil yang tetap atau relatif sama apabila telah
dilakukan tes berkali-kali.
Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilaksanakan oleh
peneliti untuk mengetahui tingkat reliabilitas butir soal pilihan ganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata
pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman,
Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tersebut memiliki koefisien tingkat
reliabilitas sebesar 0.794. Hal ini menunjukkan bahwa butir soal pilihan
ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015
mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman,
Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi.
Hasil penelitian mengenai tingkat reliabilitas soal ini sejalan dengan
penelitian yang telah dilakukan oleh Nuswowati, Binadja, Soeprodjo, dan
Ifada (2008). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa UAS bidang
studi Kimia kelas X SMA Negeri 1 Pati tahun ajaran 2007/2008 memiliki
reliabilitas yang tinggi dengan koefisien Apha sebesar 0,78. Penelitian
terdahulu yang memiliki kesamaan dengan penelitian ini terkait dengan
tingkat reliabilitas soal dilakukan oleh Bagus (2011). Hasil penelitian
tersebut menunjukkan bahwa koefisien reabilitas Alpha pada suatu mata
pelajaran kelas VII SMP di Kabupaten Gianyar didapatkan 0,860. Hal ini
menunjukkan bahwa tingkat reliabilitas tersebut tinggi.
Berdasarkan uraian pembahasan dapat diketahui bahwa hasil
penelitian mengenai analisis tingkat reliabilitas soal yang telah dilakukan
oleh peneliti memiliki kesamaan dengan beberapa penelitian terdahulu.
Relevansi atau persamaan tersebut terletak pada hasil analisis tingkat
reliabilitas soal yang menunjukkan bahwa koefisien Alpha terletak pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
rentang 0,70 – 0,89. Hal ini menunjukkan bahwa hasil penelitian yang
dilakukan oleh peneliti memiliki persamaan dengan beberapa penelitian
terdahulu yaitu soal yang diteliti memiliki tingkat reliabilitas tinggi. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa soal yang diujikan dapat menujukkan hasil
yang relatif sama apabila diujikan kembali pada siswa yang sama namun
pada kesempatan yang berbeda
3. Tingkat Kesulitan
Arikunto (2012: 222) menjelaskan bahwa soal yang baik adalah soal
yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sulit. Pendapat senada juga
dikemukakan oleh Azwar (2015: 134) berpendapat bahwa tingkat kesulitan
butir soal adalah perbandingan antara peserta tes yang menjawab benar pada
suatu butir soal dengan banyaknya peserta tes. Sudjana (2009: 135)
mengemukakan bahwa tingkat kesulitan soal adalah penentuan kriteria soal
yang termasuk ke dalam kategori mudah, sedang, atau sulit. Untuk dapat
mengetahui tingkat kesulitan butir soal, maka dilakukan analisis tingkat
kesulitan butir soal. Djiwandono (2008: 218) menjelaskan bahwa analisis
tingkat kesulitan butir soal digunakan untuk mengetahui seberapa sulit atau
mudahnya tes yang diujikan, baik tes secara keseluruhan maupun setiap
butir soalnya. Dari keempat pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
analisis tingkat kesulitan butir soal adalah suatu cara yang digunakan untuk
mengetahui seberapa mudah atau sulit soal yang diujikan, serta dapat
digunakan untuk mengetahui kualitas soal tersebut baik atau tidak untuk
diberikan kepada peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilaksanakan oleh
peneliti untuk mengetahui tingkat kesulitan butir soal pilihan ganda UAS
genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV SD di
Kecamatan Depok menunjukkan bahwa soal UAS tersebut memiliki tingkat
kesulitan yang beragam. Keberagaman tingkat kesulitan tersebut
ditunjukkan melalui hasil penghitungan tingkat kesulitan pada setiap butir
soal yang telah dilakukan oleh peneliti yaitu soal UAS memiliki 14 butir
soal (46,7%) dengan kategori tingkat kesukaran mudah dan 15 butir soal
(50%) dengan kategori tingkat kesukaran sedang dan 1butir soal (3,33%)
dengan kategori tingkat kesukaran sulit.. Hal ini menunjukkan bahwa
proporsi tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda UAS genap tahun
pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV yang telah disusun oleh
guru dan tim penyusun soal Dinas Pendidikan Kecamatan Depok, Sleman,
Yogyakarta belum sesuai dengan pendapat Kunandar (2014: 201) yang
berpendapat bahwa proporsi tingkat kesukaran butir soal UAS yang baik
terdiri dari 30% butir soal dengan tingkat kesukaran kategori mudah, 50%
sedang, dan 20% sulit.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang telah
dilakukan oleh Nuswowati, Binadja, Soeprodjo, dan Ifada (2008). Penelitian
tersebut menganalisis tingkat kesulitan soal UAS bidang studi Kimia kelas
X SMA Negeri 1 Pati yang menunjukkan hasil tingkat kesukaran yang
belum proporsional. Penelitian terdahulu yang memiliki relevansi dengan
penelitian ini telah dilakukan oleh Bagus (2011). Hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa tingkat kesulitan soal pada suatu mata pelajaran kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
VII SMP di Kabupaten Gianyar memiliki tingkat kesulitan adalah 23% butir
soal kategori soal mudah, 62 % butir sedang, dan 15 % butir sukar. Hal
tersebut menunjukkan bahwa tingkat kesulitan soal belum sesuai dengan
proporsi tingkat kesulitan.
4. Daya Pembeda
Arikunto (2012: 226) menjelaskan bahwa daya pembeda adalah
kemampuan butir soal dalam membedakan antara siswa yang mempunyai
kemampuan tinggi (kelompok tinggi) dengan siswa berkemampuan rendah
(kelompok rendah). Pendapat tersebut senada dengan pendapat Arifin
(2009: 273) yang menyatakan bahwa semakin tinggi koefisien daya
pembeda suatu butir soal, semakin mampu butir soal tersebut dalam
membedakan antara siswa yang menguasai kompetensi dengan siswa yang
kurang menguasai kompetensi. Sementara itu Basuki dan Hariyanto (2014:
140) memaparkan adanya hubungan antara daya pembeda dengan kategori
butir soal. Kategori butir soal yang dimaksud adalah daya pembeda dengan
kategori butir soal baik, sedang, dan jelek. Butir soal dengan daya pembeda
yang baik adalah butir soal yang dapat membedakan antara siswa yang telah
memahami materi yang diujikan dengan siswa yang belum memahami
materi yang diujikan.
Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilaksanakan oleh
peneliti dengan tujuan untuk mengetahui daya pembeda pada butir soal
pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA
kelas IV menunjukkan bahwa butir soal UAS memiliki kategori daya
pembeda yang beragam. Dari hasil penghitungan dapat diketahui Terdapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
26 butir soal dengan daya pembeda sangat baik (86,67%), 1 butir soal baik
(3,33%), dan 3 butir soal sedang (10%). Tindak lanjut yang dapat dilakukan
adalah memperbaiki 3 butir soal dengan daya pembeda sedang, sementara
tidak ada soal dengan daya pembeda jelek yang akan dibuang dan
digantikan dengan soal lain. Sedangkan 26 butir soal dengan daya pembeda
sangat baik dan 1 butir soal dengan daya beda baik dapat diterima dan
diujikan kembali pada ujian berikutnya, karena butir soal tersebut mampu
membedakan antara siswa yang telah memahami materi yang diujikan
dengan siswa yang belum memahami materi.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang telah
dilakukan oleh Nuswowati, Binadja, Soeprodjo, dan Ifada (2008). Hasil
penelitian tersebut menunjukkan bahwa UAS bidang studi Kimia kelas X
SMA Negeri 1 Pati memiliki kuaitas daya pembeda cukup. Selain itu, hasil
penelitian mengenai daya pembeda butir soal juga sejalan dengan hasil
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Bagas (2012). Hasil penelitian
tersebut menunjukkan bahwa daya pembeda butir soal pada suatu mata
pelajaran kelas VII SMP di Kabupaten Gianyar memiliki Daya beda, 82 %
diterima, daya beda kurang baik 13 % dan yang buruk harus dibuang 34,5%.
Berdasarkan uraian pembahasan tersebut, dapat diketahui bahwa hasil
penelitian mengenai analisis daya pembeda butir soal yang telah dilakukan
oleh peneliti memiliki kesamaan dengan tiga penelitian terdahulu. Relevansi
atau persamaan tersebut terletak pada hasil analisis daya pembeda butir soal
yang menunjukkan bahwa terdapat daya pembeda butir soal yang bergam,
yaitu daya pembeda dengan kategori sangat baik, baik, dan sedang. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
menunjukkan bahwa belum semua butir soal yang dianalisis pada penelitian
ini memiliki daya pembeda yang baik. Sejalan dengan hasil penelitian ini,
penelitian terdahulu juga menunjukkan hasil analisis daya pembeda dengan
kategori yang beragam atau belum semua butir soal memiliki daya pembeda
yang baik.
Tindak lanjut yang dapat dilakukan adalah butir soal yang memiliki
daya pembeda baik dapat diterima dan disimpan pada buku kumpulan soal,
sehingga dapat diujikan lagi pada ujian serupa yang akan dilaksanakan
berikutnya. Sementara itu, butir soal yang memiliki daya pembeda sedang
perlu diperbaiki, sedangkan butir soal dengan daya pembeda jelek perlu
dibuang atau ditolak dan digantikan dengan butir soal yang lain.
3. Efektivitas Pengecoh
Basuki dan Hariyanto (2014: 144) yang mengemukakan bahwa
pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik apabila pengecoh tersebut
minimal dipilih oleh 5% peserta tes, pengecoh yang tidak berfungsi dengan
baik direkomendasikan untuk diganti atau direvisi. Pengecoh dapat
dikatakan berfungsi dengan baik apabila minimal dipilih oleh 5% dari
peserta tes. Hal ini sesuai dengan pendapat Uno dan Koni (2012: 157)
mengemukakan bahwa analisis efektivitas pengecoh digunakan untuk
menentukan apakah pengecoh (distractor) sudah berfungsi sebagai
pengecoh dengan baik atau tidak. Dari kedua pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa analisis efektivitas pengecoh digunakan untuk
mengetahui apakah pengecoh sudah berfungsi dengan baik atau tidak,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
dengan minimal dipilih oleh 5% dari peserta tes, dan apabila pengecoh yang
tidak berfungsi dengan baik direkomendasikan untuk diganti atau direvisi.
Dari hasil pengolahan data efektivitas pengecoh yang telah dilaksanakan
oleh peneliti untuk mengetahui efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda
Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata
pelajaran IPA kelas IV tersebut, menunjukkan bahwa butir soal tersebut
memiliki efektivitas pengecoh yang beragam. Keberagaman efektivitas
pengecoh butir soal tersebut ditunjukkan melalui hasil perhitungan
efektivitas pengecoh pada setiap butir soal yang telah dilakukan oleh
peneliti, yaitu terdapat 15 butir soal yang seluruh pengecohnya dapat
berfungsi baik dengan persentase sebesar 50% dan terdapat 15 butir soal
yang sebagian pengecohnya tidak dapat berfungsi baik dengan persentase
sebesar 50%. Perhitungan terhadap efektivitas pengecoh butir soal ini
berpedoman pada pendapat Basuki dan Hariyanto (2014: 144) yang
mengemukakan bahwa pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik
apabila pengecoh tersebut minimal dipilih oleh 5% peserta tes.
Hasil penelitian terhadap analisis efektivitas pengecoh juga terlihat
pada penelitian yang telah dilakukan oleh Nurinda, Rudyatmi, dan Ridlo
(2014), dengan judul penelitian “Analisis Butir Soal Olimpiade Biologi
SMA Tingkat Kabupaten/Kota Tahun 2013.” Hasil penelitian menunjukkan
bahwa soal Olimpiade Biologi SMA Tingkat Kabupaten/Kota Tahun 2013
tersebut memiliki efektivitas pengecoh yang beragam. Hasil analisis
efektivitas pengecoh dengan program ITEMAN dapat diketahui 74,16%
pengecoh sudah efektif dan sisanya 25,83% pengecoh belum efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Berdasarkan uraian pembahasan tersebut, dapat diketahui bahwa hasil
penelitian mengenai analisis efektivitas pengecoh butir soal yang telah
dilakukan oleh peneliti memiliki kesamaan dengan dua penelitian terdahulu.
Relevansi atau persamaan tersebut terletak pada hasil analisis efektivitas
pengecoh butir soal yang menunjukkan bahwa belum semua pengecoh pada
masing-masing butir soal dapat berfungsi. Guru sebagai tim penyusun soal
perlu melakukan perbaikan terhadap penyusunan alternatif jawaban yang
berperan sebagai pengecoh, sehingga setiap pengecoh pada masing-masing
butir soal dapat berfungsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
BAB V
PENUTUP
Bab V pada penelitian ini membahas tentang tiga sub bab yaitu, (A)
kesimpulan, (B) keterbatasan penelitian, (C) saran. Kesimpulan merupakan
jawaban atas pertanyaan yang ada di dalam rumusan masalah dan pembuktian
hipotesis. Batasan penelitian merupakan hal-hal yang menjadi keterbatasan
peneliti dalam melakukan penelitian. Saran merupakan sumbangan peneliti untuk
penelitian selanjutnya yang lebih baik.
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan pada Bab I maka
jawaban atas rumuan masalah tersebut diuraikan dalam kesimpulan sebagai
berikut.
Hasil analisis butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap
tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan
Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), menunjukkan bahwa:
1. Validitas isi butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS)
genap mata pelajaran IPA kelas IV SD tahun pelajaran 2014/2015 di
Kecamatan Depok memiliki 30 butir soal (100%) dinyatakan valid
dengan persentase sebesar 100%. Hal ini dikarenakan, 30 butir soal
tersebut telah mengandung materi yang sesuai dengan materi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi
Dasar (KD).
2. Reliabilitas butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS)
genap mata pelajaran IPA kelas IV SD tahun pelajaran 2014/2015 di
Kecamatan Depok dinyatakan memiliki tingkat reliabilitas tinggi
ditunjukkan dengan koefisien Alpha sebesar 0,794.
3. Tingkat kesulitan butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester
(UAS) genap mata pelajaran IPA kelas IV SD tahun pelajaran
2014/2015 di Kecamatan Depok memiliki tingkat kesulitan yang
menunjukkan 14 butir soal (46,67%) mudah, 15 butir soal (50%)
sedang, dan terdapat 1 butir soal (3,33%) sulit. Hal tersebut
menunjukkan bahwa butir soal tersebut belum memiliki tingkat
kesulitan yang sesuai dengan proporsi.
4. Daya pembeda butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester
(UAS) genap mata pelajaran IPA kelas IV SD tahun pelajaran
2014/2015 di Kecamatan Depok memiliki daya pembeda yang
bervariasi. Terdapat 12 butir soal dengan daya pembeda sangat baik
(40%), 13 butir soal cukup baik (43,33%), 4 butir soal sedang
(13,33%) dan 1 butir soal yang buruk (3,34%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
5. Efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester
(UAS) genap mata pelajaran IPA kelas IV SD tahun pelajaran
2014/2015 di Kecamatan Depok memiliki tingkat keefektivitasan
pengecoh yang beragam. Hasil dari penelitian tersebut adalah terdapat
15 butir soal (50%) dengan pengecoh dapat berfungsi. Terdapat 15
butir soal (50%) dengan pengecoh yang tidak berfungsi.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Sampel pada penelitian ini bukan merupakan sampel yang ideal karena
peneliti belum dapat melakukan analisis butir soal UAS pada SD
Negeri dan Swasta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau
KTSP di Kecamatan Depok yang berjumlah 49 SD. Hal ini disebabkan
kurangnya komunikasi pada saat proses perijinan antara peneliti
dengan pihak SD.
2. Penelitian ini menganalisis butir soal pilihan ganda UAS genap tahun
pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV SD, namun paket
soal yang diujikan kepada siswa adalah soal Tes Kendali Mutu (TKM).
Peneliti menyadari hal tersebut ketika proses penelitian ini
berlangsung. Soal UAS dan TKM adalah suatu tes yang memiliki
tujuan yang sama dan dilakukan pada akhir semester yang
membedakan hanyalah istilahnya saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
3. Analisis validitas dilakukan pada validitas isi yang menguraikan
hipotesis peneliti mengenai kesesuaian antara materi yang diujikan
atau yang terdapat pada butir soal UAS dengan materi yang telah
disampaikan. Analisis ini belum menggunakan penilaian yang berasal
dari para ahli yang menguasai materi IPA semeter genap kelas IV SD.
C. Saran
Setelah melaksanakan penelitian mengenai analisis analisis butir soal pilihan
ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata
pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta
yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) saran yang diberikan peneliti sebagai berikut.
1. Pada penelitian selanjutnya diharapkan peneliti lebih aktif dalam melakukan
komunikasi dengan berbagai pihak yang terkait dalam proses penelitian,
sehingga sampel yang diteliti sama seperti yang telah direncanakan.
2. Pada penelitian selanjutnya diharapkan peneliti dapat menganalisis validitas
soal yang meliputi validitas isi, validitas konstruksi, validitas kesamaan, dan
validitas prediksi, sehingga dapat memperoleh hasil penelitian yang lebih
lengkap.
3. Pada penelitian selanjutnya diharapkan peneliti dapat menganalisis validitas
isi tidak hanya berdasarkan dugaan dari peneliti namun juga
mempertimbangkan penilaian dari para ahli yang menguasai mata pelajaran
IPA yang diujikan, sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih lengkap dan
akurat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
DAFTAR REFERENSI
Arifin, Z. (2009). Evaluasi pembelajaran: prinsip, teknik, prosedur. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya Offset.
Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Azwar, S. (2012). Validitas dan reliabilitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
________(2015). Tes prestasi: fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi
belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Bagus, N. (2011). Analisis butir soal tes ulangan akhir semester IPS terpadu
buatan MGMP IPS Kabupaten Gianyar kelas VII semester I tahun
pelajaran 2011/2012. Diunduh pada tanggal 12 April 2015 di
http://pasca.portalgaruda.ac.id/ejournal/index.php/jurnal_ejurnal/article/
viewFile/00076/3491.
Basuki, I. & Haryanto. (2014). Asesmen pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset.
Darmawan, R. (2013). Metode penelitian kuantitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Daryanto, H. (2007). Evaluasi pendidikan: komponen MKDK. Jakarta: Rineka
Cipta.
Depdiknas. (2006). Standar kompetensi dan kompetensi dasar tingkat SD, MI dan
SDLB. Jakarta: Depdiknas.
Djiwandono, S. (2008). Tes bahasa: pegangan bagi pengajar bahasa. PT.
Macanan Jaya Cermelang.
Effendi, S., & Tukiran. (2012). Metode penelitian survei. Jakarta: LP3ES.
Endrayanto, H. & Harumurti, Y. W. (2014). Penilaian belajar siswa di sekolah.
Yogyakarta: PT Kanisius.
Jihad, A. & Haris, A. (2012). Evaluasi pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Pressindo.
Kunandar. (2014). Penilaian autentik: penilaian hasil belajar peserta didik
berdasarkan kurikulum 2013. Jakarta: Rajawali Pers.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Kusaeri & Suprananto. (2012). Pengukuran dan penilaian pendidikan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Majid, A. (2014). Penilaian autentik: proses dan hasil belajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya Offset.
Mardapi, D. (2008). Teknik penyusunan instrumen tes dan non tes. Yogyakarta:
Mitra Cendikia Press.
Margiyati. (2014). Ilmu pengetahuan alam untuk SD/MI kelas IV. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Mulyasa. (2007). Kurikulum tingkat satuan pendidikan: sebuah panduan praktis.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nazir, M. (2005). Metode penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Nurinda, S., Rudyatmi, E., & Ridlo, S. (2014). Analisis butir soal olimpiade
Biologi SMA tingkat kabupaten/kota tahun 2013. Unnes Journal of
Biology Education 3 (1) (2014). Diunduh pada tanggal 16 Januari 2016
pukul 12:37 di
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3
&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwid0-
XCzq3KAhWUTI4KHTOuC3YQFggrMAI&url=http%3A%2F%2Fjourna
l.unnes.ac.id%2Fartikel_sju%2Fpdf%2Fujbe%2F4161%2F3798&usg=AF
QjCNGqnJ5L68bm5dCo0l64IgexTj-rDw&bvm=bv.112064104,d.c2E
Nuswowati, M., Binadja, A., Soeprodjo, P., & Ifada, M. (2008). Pengaruh
validitas dan reliabilitas butir soal UAS bidang studi Kimia terhadap
pencapaian kompetensi. Diunduh pada tanggal 13 April 2015 di
http://pasca.portalgaruda.ac.id/ejournal/index.php/jurnal_ejurnal/article/v
iewFile/0098/1891.
.
Purwanto, M.N. (2010). Prinsip-prinsip dan teknik evaluasi pengajaran.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Samatowa. (2011). Pembelajaran IPA di sekolah dasar. Jakarta : PT Indeks.
Sanjaya. (2007). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan.
Jakarta: Kencana Prenada Media.
Siregar, S. (2013). Metode penelitian kuantitatif: dilengkapi perbandingan
perhitungan manual & SPSS. Jakarta: Kencana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Sudijono, A. (2006). Pengantar evaluasi pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Sudjana, N. (2009). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosadakarya.
___________(2010). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sukardi. (2008). Evaluasi pendidikan: prinsip dan operasionalnya. Jakarta: Bumi
Aksara.
Suraprana, D. (2009). Analisis validitas, reliabilitas, dan interpretasi hasil tes.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Suwandi, S. (2009). Model assesmen dalam pembelajaran. Surakarta: Yuma
Pustaka
Uno, H. & Koni, S. (2012). Assessment pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Widoyoko, E. P. (2009). Evaluasi program pembelajaran: panduan praktis bagi
pendidik dan calon pendidik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
LAMPIRAN
SKRIPSI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Lampiran 1
Surat Ijin Pelaksanaan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Lampiran 2
Daftar Nama Mahasiswa
No. Nama Mahasiswa NIM
1. Mustika Ayu Kurniandari 121134022
2. Antonius Ade Prayudi Ardiyanto 121134031
3. Yosica Ronandha 121134036
4. Annisa Sinta Putri 121134037
5. Maria Stefani Mustida Nugraha 121134042
6. Arum Tyas Asih 121134060
7. Laurensia Erlina Apriliawati 121134064
8. Kurniawan Haryanto 121134069
9. Felix Nola Yan Fajar 121134076
10. Bonifatius Rudi Ardiyanto 121134087
11. Tina Yuniasari 121134130
12. Adinda Titis Kumudaswara 121134161
13. Natalia Desy Cahyaningtyas 121134166
14. Feriza Anggraeni 121134174
15. Intan Utami 121134175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Lampiran 3
Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Lampiran 4
Paket Soal UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA
Kelas IV SD di Kecamatan Depok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Lampiran 5
Kunci Jawaban Soal UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata
Pelajaran IPA Kelas IV SD di Kecamatan Depok
1. A
2. D
3. B
4. C
5. C
6. A
7. A
8. C
9. A
10. D
11. D
12. C
13. B
14. B
15. B
16. B
17. C
18. C
19. A
20 B
21. B
22. C
23. A
24. A
25. C
26. A
27. A
28. A
29 C
30. D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Lampiran 6
Lembar Jawaban Salah Satu Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Lampiran 7
Hasil Wawancara
Dalam melakukan kegiatan wawancara, terlebih dahulu peneliti menyusun
pedoman wawancara. Hal ini digunakan untuk mempermudahkan peneliti dalam
mendapatkan data penelitian. Pedoman wawancara tersebut telah dipaparkan pada
instrumen penelitian. Dari kegiatan wawancara yang telah dilakukan dengan pihak
Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) di Kecamatan Depok, Sleman,
Yogyakarta, peneliti memperoleh hasil wawancara yang akan dijabarkan sebagai
berikut.
1. Jumlah SD Negeri dan Swasta di Kecamatan Depok, Sleman,
Yogyakarta sebanyak 54 SD.
2. Jumlah SD Negeri dan Swasta di Kecamatan Depok, Sleman,
Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebanyak 49 SD. Hal
ini telah dipaparkan pada sampel penelitian.
3. Selama ini belum pernah dilakukan analisis butir soal pilihan ganda
Ulangan Akhir Semester di Kecamatan Depok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Lampiran 8
Daftar Centang atau Check List Instrumen Penelitian
No. Nama Sekolah Dasar
Dokumen yang telah diserahkan oleh
pihak SD kepada peneliti
Soal UAS
genap tahun
pelajaran
2014/2015
mata
pelajaran
IPA kelas
IV
Kunci
jawaban
soal UAS
genap
tahun
pelajaran
2014/2015
mata
pelajaran
IPA kelas
IV
Lembar
jawab
peserta
didik
1. SD Bobkri Demangan 3
2. SD Kanisius Demangan Baru
3. SD Teruna Bangsa
4. SDN Adisucipto 1
5. SDN Adisucipto 2
6. SDN Bhaktikarya
7. SDN Caturtunggal 3
8. SDN Caturtunggal 4
9. SDN Caturtunggal 6
10. SDN Condongcatur
11. SDN Corongan
12. SDN Deresan
13. SDN Gejayan
14. SDN Kalongan
15. SDN Karangwuni 1
16. SDN Kledokan
17. SDN Nanggulan
18. SDN Ngringin
19. SDN Nolobangsan
20. SDN Puren
21. SDN Ringinsari
22. SDN Samirono
23. SDN Sarikarya
24. SDN Tajem
25. SDN Timbulharjo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Lampiran 9
Output Hasil Pengolahan Data
Menggunakan Software MicroCat ITEMAN versi 3.00
MicroCAT (tm) Testing System
Copyright (c) 1982, 1984, 1986, 1988 by Assessment Systems
Corporation
Item and Test Analysis Program -- ITEMAN (tm) Version
3.00
Item analysis for data from file analisis.txt
Page 1
Item Statistics Alternative
Statistics
----------------------- -----------------------
------------
Seq. Scale Prop. Point Prop.
Point
No. -Item Correct Biser. Biser. Alt. Endorsing Biser.
Biser.Key
---- ----- ------- ------ ------ ----- --------- ------
------ ---
1 0-1 0.916 0.533 0.296 A 0.022 -0.407
-0.145
B 0.015 -0.382
-0.119
C 0.047 -0.472
-0.219
D 0.916 0.533
0.296 *
Other 0.000 -9.000
-9.000
2 0-2 0.796 0.429 0.302 A 0.796 0.429
0.302 *
B 0.132 -0.318
-0.201
C 0.040 -0.326
-0.143
D 0.031 -0.381
-0.154
Other 0.001 0.272
0.031
3 0-3 0.288 0.249 0.188 A 0.300 -0.197
-0.150
B 0.288 0.249
0.188 *
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
C 0.338 -0.005
-0.004
D 0.072 -0.117
-0.062
Other 0.002 0.162
0.024
4 0-4 0.657 0.440 0.341 A 0.244 -0.325
-0.237
B 0.055 -0.276
-0.134
C 0.657 0.440
0.341 *
D 0.041 -0.356
-0.158
Other 0.003 0.190
0.034
5 0-5 0.934 0.485 0.251 A 0.019 -0.506
-0.173
B 0.934 0.485
0.251 *
C 0.032 -0.308
-0.126
D 0.013 -0.470
-0.137
Other 0.002 -0.157
-0.024
6 0-6 0.762 0.565 0.410 A 0.128 -0.447
-0.280
B 0.066 -0.410
-0.212
C 0.042 -0.314
-0.141
D 0.762 0.565
0.410 *
Other 0.001 0.032
0.004
7 0-7 0.539 0.316 0.252 A 0.074 -0.299
-0.160
B 0.286 -0.073
-0.055
C 0.539 0.316
0.252 *
D 0.098 -0.340
-0.198
Other 0.002 0.034
0.005
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
MicroCAT (tm) Testing System
Copyright (c) 1982, 1984, 1986, 1988 by Assessment Systems
Corporation
Item and Test Analysis Program -- ITEMAN (tm) Version
3.00
Item analysis for data from file analisis.txt
Page 2
Item Statistics Alternative
Statistics
----------------------- -----------------------
------------
Seq. Scale Prop. Point Prop.
Point
No. -Item Correct Biser. Biser. Alt. Endorsing Biser.
Biser.Key
---- ----- ------- ------ ------ ----- --------- ------
------ ---
8 0-8 0.621 0.487 0.382 A 0.096 -0.381
-0.220
B 0.222 -0.252
-0.181
C 0.621 0.487
0.382 *
D 0.057 -0.394
-0.195
Other 0.003 0.013
0.002
9 0-9 0.418 0.495 0.392 A 0.402 -0.306
-0.241
B 0.418 0.495
0.392 *
C 0.033 -0.430
-0.178
D 0.146 -0.188
-0.122
Other 0.001 0.032
0.004
10 0-10 0.818 0.564 0.386 A 0.029 -0.431
-0.169
B 0.035 -0.424
-0.179
C 0.116 -0.433
-0.264
D 0.818 0.564
0.386 *
Other 0.002 -0.475
-0.071
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
11 0-11 0.638 0.280 0.218 A 0.071 -0.427
-0.225
B 0.095 0.128
0.074
C 0.638 0.280
0.218 *
D 0.192 -0.239
-0.166
Other 0.003 -0.296
-0.052
12 0-12 0.689 0.538 0.411 A 0.094 -0.396
-0.228
B 0.164 -0.257
-0.172
C 0.054 -0.553
-0.268
D 0.689 0.538
0.411 *
Other 0.000 -9.000
-9.000
13 0-13 0.412 0.415 0.328 A 0.159 -0.223
-0.148
B 0.412 0.415
0.328 *
C 0.204 -0.243
-0.171
D 0.222 -0.122
-0.087
Other 0.003 -0.229
-0.041
14 0-14 0.756 0.679 0.496 A 0.756 0.679
0.496 *
B 0.150 -0.493
-0.322
C 0.056 -0.452
-0.222
D 0.033 -0.550
-0.227
Other 0.005 -0.458
-0.091
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
MicroCAT (tm) Testing System
Copyright (c) 1982, 1984, 1986, 1988 by Assessment Systems
Corporation
Item and Test Analysis Program -- ITEMAN (tm) Version
3.00
Item analysis for data from file analisis.txt
Page 3
Item Statistics Alternative
Statistics
----------------------- -----------------------
------------
Seq. Scale Prop. Point Prop.
Point
No. -Item Correct Biser. Biser. Alt. Endorsing Biser.
Biser.Key
---- ----- ------- ------ ------ ----- --------- ------
------ ---
15 0-15 0.340 0.449 0.347 A 0.206 -0.280
-0.197
B 0.340 0.449
0.347 *
C 0.164 -0.301
-0.201
D 0.281 -0.034
-0.025
Other 0.009 0.049
0.013
16 0-16 0.430 0.523 0.415 A 0.113 -0.321
-0.194
B 0.087 -0.356
-0.200
C 0.430 0.523
0.415 *
D 0.368 -0.231
-0.181
Other 0.001 -0.088
-0.010
17 0-17 0.590 0.432 0.342 A 0.590 0.432
0.342 *
B 0.247 -0.206
-0.151
C 0.090 -0.270
-0.153
D 0.070 -0.411
-0.216
Other 0.002 -0.571
-0.086
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
18 0-18 0.817 0.611 0.419 A 0.817 0.611
0.419 *
B 0.112 -0.442
-0.267
C 0.043 -0.553
-0.250
D 0.025 -0.443
-0.166
Other 0.002 -0.093
-0.014
19 0-19 0.343 0.481 0.372 A 0.271 -0.345
-0.257
B 0.343 0.481
0.372 *
C 0.178 -0.082
-0.056
D 0.204 -0.145
-0.102
Other 0.003 0.036
0.006
20 0-20 0.682 0.708 0.542 A 0.161 -0.419
-0.279
B 0.069 -0.382
-0.200
C 0.085 -0.621
-0.346
D 0.682 0.708
0.542 *
Other 0.003 -0.296
-0.052
21 0-21 0.838 0.676 0.450 A 0.064 -0.329
-0.169
B 0.066 -0.646
-0.334
C 0.838 0.676
0.450 *
D 0.031 -0.581
-0.234
Other 0.001 -0.267
-0.030
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
MicroCAT (tm) Testing System
Copyright (c) 1982, 1984, 1986, 1988 by Assessment Systems
Corporation
Item and Test Analysis Program -- ITEMAN (tm) Version
3.00
Item analysis for data from file analisis.txt
Page 4
Item Statistics Alternative
Statistics
----------------------- -----------------------
------------
Seq. Scale Prop. Point Prop.
Point
No. -Item Correct Biser. Biser. Alt. Endorsing Biser.
Biser.Key
---- ----- ------- ------ ------ ----- --------- ------
------ ---
22 0-22 0.878 0.694 0.430 A 0.038 -0.678
-0.292
B 0.878 0.694
0.430 *
C 0.049 -0.569
-0.268
D 0.034 -0.348
-0.145
Other 0.001 -0.207
-0.023
23 0-23 0.748 0.539 0.396 A 0.748 0.539
0.396 *
B 0.045 -0.708
-0.323
C 0.034 -0.444
-0.185
D 0.168 -0.271
-0.182
Other 0.005 -0.236
-0.047
24 0-24 0.427 0.471 0.373 A 0.297 -0.389
-0.295
B 0.154 -0.055
-0.036
C 0.427 0.471
0.373 *
D 0.118 -0.196
-0.120
Other 0.003 0.190
0.034
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
25 0-25 0.720 0.637 0.478 A 0.029 -0.386
-0.151
B 0.047 -0.540
-0.250
C 0.720 0.637
0.478 *
D 0.205 -0.480
-0.338
Other 0.000 -9.000
-9.000
26 0-26 0.755 0.705 0.515 A 0.037 -0.685
-0.292
B 0.148 -0.390
-0.254
C 0.061 -0.637
-0.321
D 0.755 0.705
0.515 *
Other 0.000 -9.000
-9.000
27 0-27 0.771 0.705 0.508 A 0.771 0.705
0.508 *
B 0.130 -0.474
-0.299
C 0.030 -0.422
-0.168
D 0.069 -0.638
-0.334
Other 0.000 -9.000
-9.000
28 0-28 0.455 0.481 0.383 A 0.223 -0.135
-0.097
B 0.455 0.481
0.383 *
C 0.098 -0.264
-0.154
D 0.216 -0.361
-0.257
Other 0.007 0.062
0.014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
MicroCAT (tm) Testing System
Copyright (c) 1982, 1984, 1986, 1988 by Assessment Systems
Corporation
Item and Test Analysis Program -- ITEMAN (tm) Version
3.00
Item analysis for data from file analisis.txt
Page 5
Item Statistics Alternative
Statistics
----------------------- -----------------------
------------
Seq. Scale Prop. Point Prop.
Point
No. -Item Correct Biser. Biser. Alt. Endorsing Biser.
Biser.Key
---- ----- ------- ------ ------ ----- --------- ------
------ ---
29 0-29 0.807 0.678 0.471 A 0.069 -0.558
-0.292
B 0.057 -0.535
-0.264
C 0.065 -0.410
-0.211
D 0.807 0.678
0.471 *
Other 0.002 0.193
0.029
30 0-30 0.618 0.492 0.386 A 0.618 0.492
0.386 *
B 0.086 -0.321
-0.180
C 0.249 -0.264
-0.193
D 0.046 -0.573
-0.264
Other 0.001 0.391
0.044
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
MicroCAT (tm) Testing System
Copyright (c) 1982, 1984, 1986, 1988 by Assessment Systems
Corporation
Item and Test Analysis Program -- ITEMAN (tm) Version
3.00
Item analysis for data from file analisis.txt
Page 6
There were 874 examinees in the data file.
Scale Statistics
----------------
Scale: 0
-------
N of Items 30
N of Examinees 874
Mean 19.463
Variance 25.162
Std. Dev. 5.016
Skew -0.333
Kurtosis -0.139
Minimum 4.000
Maximum 30.000
Median 20.000
Alpha 0.794
SEM 2.275
Mean P 0.649
Mean Item-Tot. 0.383
Mean Biserial 0.525
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
Lampiran 10
Rekapan Hasil Analisis Validitas Isi Butir Soal Pilihan Ganda UAS Genap
Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas IV
Peneliti telah melaksanakan analisis untuk mengetahui validitas isi pada 30
butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran
2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok,
Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Berikut dipaparkan sebuah tabel
yang berisi rekapan hasil analisis validitas isi butir soal tersebut.
Tabel Rekapan Hasil Analisis Validitas Isi Butir Soal Pilihan Ganda UAS Genap
Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA kelas IV
Nomor Butir Soal Hasil Analisis Keputusan
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,
11, 12, 13, 14, 15, 16, 17,
18, 19, 20, 21, 22, 23, 24,
25, 26, 27, 28, 29, 30
Materi yang ada dalam butir soal
sesuai dengan materi yang ingin
diukur berdasarkan Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi
Dasar (KD).
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
Lampiran 11
Rekapan Hasil Analisis Tingkat Reliabilitas Butir Soal Pilihan Ganda UAS
Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA kelas IV
Peneliti telah melaksanakan analisis untuk mengetahui tingkat reliabilitas
soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran
2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok,
Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Berikut dipaparkan sebuah tabel
yang berisi rekapan hasil analisis tingkat reliabilitas soal tersebut.
Tabel Rekapan Hasil Analisis Tingkat Reliabilitas Butir Soal Pilihan Ganda UAS
Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA kelas IV
Alpha Tingkat
Reliabilitas Deskripsi
0.794 Tinggi
Tingkat reliabilitas soal pilihan ganda Ulangan
Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran
2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25
SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta
yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
menunjukkan hasil 0,749. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa soal UAS genap tersebut
memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi. Sehingga,
soal UAS genap tersebut memiliki sifat ajeg atau
konsisten dan dapat dipercaya (reliable).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
Lampiran 13
Rekapan Hasil Analisis Tingkat Kesulitan, Daya Pembeda, dan Efektivitas
Pengecoh Butir Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015
Mata Pelajaran IPA Kelas IV
Peneliti telah melaksanakan analisis untuk mengetahui tingkat kesulitan,
daya pembeda, dan efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir
Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV
pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang pada 25 SD di
Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta. Berikut ini dipaparkan sebuah tabel yang
berisi hasil analisis tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh
butir soal secara lebih rinci.
Tabel Rekapan Hasil Analisis Tingkat Kesulitan, Daya Pembeda, dan
Efektivitas Pengecoh Butir Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun Pelajaran
2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas IV pada halaman 178.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
No
Butir
Karakteristik Butir
Keputusan
Alasan Tingkat
Kesulitan
Daya
Pembeda
(Point
Biser)
Efektivitas
Pengecoh
1 0,855 0,339 A 0,105
B 0,012
D 0,025
Other 0,004
butir 1
memiliki
Daya Beda
berada
diantara
0,30 – 0,39,
Cukup baik
tetapi butir
soal dapat
diperbaiki
Tingkat
kesukaran
berada
diantara 0,7
– 1,0
Pilihan
jawaban A,
B dan D
berfungsi
sebagai
destrustor
karena
dipilih oleh
minimal 1
orang
2 0.957 0,345 A 0,014
C 0,014
D 0,015
Butir 2
memiliki
daya beda
berada
diantara
0,30 – 0,39,
Cukup baik
tetapi butir
soal dapat
diperbaiki
Tingkat
kesukaran
berada
diantara 0,7
– 1,0
Pilihan
jawaban A,
C dan D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
berfungsi
sebagai
destrustor
karena
dipilih oleh
minimal 1
orang
3 0,346 0,361 A 0,153
B 0,250
C 0,249
Other 0,002
Butir 3
memiliki
daya beda
berada
diantara >
0,30 – 0,39,
Cukup baik
tetapi butir
soal dapat
diperbaiki
Tingkat
kesukaran
berada
diantara 0,0
– 0,7
Pilihan
jawaban A,
B dan C
berfungsi
sebagai
destrustor
karena
dipilih oleh
minimal 1
orang
No
Butir
Karakteristik Butir
Keputusan
Alasan
Tingkat
Kesukaran
Daya
Pembeda
Efektivitas
Pengecoh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
4 0,893 0,544 A 0,038
C 0,033
D 0,033
Other 0,002
Butir 4
memiliki
daya beda
berada
diantara 0,30
– 0,39¸
Cukup baik
tetapi butir
soal dapat
diperbaiki
Tingkat
kesukaran
berada
diantara 0,7
– 1,0
Pilihan
jawaban A,
C dan D
berfungsi
sebagai
destrustor
karena
dipilih oleh
minimal 1
orang
5 0,594 0,366 A 0,098
B 0,138
C 0,168
Other 0,002
Butir 5
memiliki
daya beda
berada
diantara
0,20 – 0,29,
Sedang,
tetapi soal
dapat
diperbaiki
Tingkat
kesukaran
berada
diantara 0,3
- 0,7
Pilihan
jawaban A,
B dan C
berfungsi
sebagai
destrustor
karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
dipilih oleh
minimal 1
orang
6 0,896 0,723 A 0,036
C 0,024
D 0,041
Other 0,003
Butir 6
memiliki
daya beda
0,40 atau
lebih, sangat
baik
Tingkat
kesukaran
berada
diantara 0,7
-1,0
Pilihan
jawaban A,
C dan D
berfungsi
sebagai
destrustor
karena
dipilih oleh
minimal 1
orang
No
Butir
Karakteristik Butir
Keputusan
Alasan
Tingkat
Kesukaran
Daya
Pembeda
(point
Biser)
Efektivitas
Pengecoh
7 0,872 0,474 A 0,044
B 0,015
C 0,067
Other 0,002
Butir 7
memiliki
daya beda
0,40 atau
lebih, sangat
baik
Tingkat
kesukaran
berada
diantara 0,7
– 1,0
Pilihan
jawaban A,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
B dan C
berfungsi
sebagai
destrustor
8 0,616 0,403 A 0,115
B 0,047
D 0,215
Other 0,006
Butir 8
memiliki
daya beda
0,40 atau
lebih, sangat
baik
Tingkat
kesukaran >
0,3 – 0,7
Pilihan
jawaban A,
B dan D
berfungsi
sebagai
destrustor
9 0,620 0,400 B 0,156
C 0,113
D 0,105
Other 0,006
Butir 9
memiliki
daya beda
0,40 atau
lebih, sangat
baik
Tingkat
kesukaran
berada
diantara 0,3
-0,7
Pilihan
jawaban B,
C dan D
berfungsi
sebagai
destrustor
10 0,542 0,348 A 0,040
C 0,084
D 0,330
Other 0,004
Butir 10
memiliki
daya beda
0,30 – 0,39,
cukup baik,
tetapi soal
dapat
diperbaiki
Tingkat
kesukaran
berada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
diantara 0,3
– 0,7
Pilihan
jawaban A,
C dan D
berfungsi
sebagai
destrustor
11 0,855 0,235 A 0,051
B 0,081
D 0,011
Other 0,002
Butir 11
memiliki
daya beda
diantara 0,20
– 0,29,
Sedang,
tetapi soal
dapat
diperbaiki
Tingkat
kesukaran
berada
diantara 0,7
– 1,0
Pilihan
jawaban A,
B dan D
berfungsi
sebagai
destrustor
12 0,407 0,405 A 0,079
B 0,041
C 0,470
Other 0,003
Butir 12
memiliki
daya beda
diantara 0,40
atau lebih,
sangat baik
Tingkat
kesukaran
berada
diantara 0,3
– 0,7
Pilihan
jawaban A,
B dan C
berfungsi
sebagai
destrustor
13 0,468 0,319 B 0,400
Butir 13
memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
C 0,047
D 0,082
Other 0,003
daya beda
diantara 0,30
– 0,39,
cukup baik,
tetapi soal
dapat
diperbaiki
Tingkat
kesukaran
berada
diantara 0,3
– 0,7
Pilihan
jawaban
B,Cdan D
berfungsi
sebagai
destrustor
14 0,684 0,293 B 0,241
C 0,050
D 0,020
Other 0,004
Butir 14
memiliki
daya beda
diantara 0,20
– 0,29 ,
Sedang,
tetapi soal
dapat
diperbaiki
Tingkat
kesukaran
berada
diantara 0,7
– 1,0
Pilihan
jawaban
B,Cdan D
berfungsi
sebagai
destrustor
15 0,769 0,450 A 0,045
B 0,066
D 0,116
Other 0,003
Butir 15
memiliki
daya beda
diantara 0,40
atau lebih ,
sangat baik
Tingkat
kesukaran
berada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
diantara 0,7
– 1,0
Pilihan
jawaban
B,Cdan D
berfungsi
sebagai
destrustor
16 0,793 0,417 A 0,101
B 0.058
C 0,043
Other 0,005
Butir 16
memiliki
daya beda
diantara 0,40
atau lebih ,
sangat baik
Tingkat
kesukaran
berada
diantara 0,7
– 1,0
Pilihan
jawaban A,
B dan C
berfungsi
sebagai
destrustor
17 0,826 0,376 B 0,045
C 0,081
D 0,047
Other 0,001
Butir 17
memiliki
daya beda
diantara 0,30
– 0,39 ,
cukup baik
tetapi soal
dapat
diperbaiki
Tingkat
kesukaran
berada
diantara 0,7
– 1,0
Pilihan
jawaban
B,Cdan D
berfungsi
sebagai
destrustor
18 0,600 0,447 A 0,056
Butir 18
memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
C 0,135
D 0,203
Other 0,006
daya beda
diantara 0,40
atau lebih ,
sangat baik
Tingkat
kesukaran
berada
diantara 0,3
- 0,7
Pilihan
jawaban A,
C dan D
berfungsi
sebagai
destrustor
19 0,845 0,226 A 0,009
B 0,033
C 0,110
Other 0,003
Butir 19
memiliki
daya beda
diantara 0,20
– 0,29 ,
Sedang,
tetapi soal
dapat
diperbaiki
Tingkat
kesukaran
berada
diantara 0,7
– 1,0
ilihan
jawaban A,
B dan C
berfungsi
sebagai
destrustor
20 0,818 0,402 A 0,053
B 0,048
D 0,077
Other 0,003
Butir 20
memiliki
daya beda
diantara 0,40
atau lebih ,
sangat baik
Tingkat
kesukaran
berada
diantara 0,7
– 1,0
Pilihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
jawaban A,
B dan D
berfungsi
sebagai
destrustor
21 0,954 0,258 A 0,009
B 0,028
D 0,007
Other 0,002
Butir 21
memiliki
daya beda
diantara 0,20
– 0,29 ,
Sedang,
tetapi soal
dapat
diperbaiki
Tingkat
kesukaran
berada
diantara 0,7
– 1,0
Pilihan
jawaban A,
B dan D
berfungsi
sebagai
destrustor
22 0,859 0,306 A 0,034
C 0,084
D 0,019
Other 0,003
Butir 22
memiliki
daya beda
diantara 0,30
– 0,39 ,
cukup baik,
tetapi soal
dapat
diperbaiki
Tingkat
kesukaran
berada
diantara 0,7
– 1,0
Pilihan
jawaban
A,Cdan D
berfungsi
sebagai
destrustor
23 0,588 0,401 A 0,099
Butir 23
memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
B 0,275
C 0,035
Other 0,003
daya beda
diantara 0,40
atau lebih ,
sangat baik
Tingkat
kesukaran
berada
diantara 0,3
- 0,7
Pilihan
jawaban A,
B dan C
berfungsi
sebagai
destrustor
24 0,600 0,270 B 0,041
C 0,056
D 0,296
Other 0,007
Butir 24
memiliki
daya beda
diantara 0,20
– 0,29 ,
Sedang,
tetapi soal
dapat
diperbaiki
Tingkat
kesukaran
berada
diantara
0,3– 0,7
Pilihan
jawaban
B,C dan D
berfungsi
sebagai
destrustor
25 0,458 0,338 A 0,307
B 0,153
D 0,075
Other 0,007
Butir 25
memiliki
daya beda
diantara 0,30
– 0,39 ,
cukup baik
tetapi soal
dapat
diperbaiki
Tingkat
kesukaran
berada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
diantara 0,3
- 0,7
Pilihan
jawaban A,
Bdan D
berfungsi
sebagai
destrustor
26 0,542 0,423 A 0,170
C 0,121
D 0,167
Other 0,001
Butir 26
memiliki
daya beda
diantara 0,40
atau lebih ,
sangat baik
Tingkat
kesukaran
berada
diantara 0,3
- 0,7
Pilihan
jawaban A,
C dan D
berfungsi
sebagai
destrustor
27 0,737 0,434 A 0,048
B 0,118
C 0,094
Other 0,003
Butir 27
memiliki
daya beda
diantara 0,40
atau lebih ,
sangat baik
Tingkat
kesukaran
berada
diantara 0,7
– 1,0
Pilihan
jawaban A,
B dan C
berfungsi
sebagai
destrustor
28 0,717 0,486 A 0,139
C 0,053
Butir 28
memiliki
daya beda
diantara 0,40
atau lebih ,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
D 0,088
Other 0,003
sangat baik
Tingkat
kesukaran
berada
diantara 0,7
– 1,0
Pilihan
jawaban A,
C dan D
berfungsi
sebagai
destrustor
29 0,681 0,435 A 0,049
B 0,104
C 0,165
Other 0,002
Butir 29
memiliki
daya beda
diantara 0,40
atau lebih ,
sangat baik
Tingkat
kesukaran
berada
diantara 0,7
– 1,0
Pilihan
jawaban A,
B dan C
berfungsi
sebagai
destrustor
30 0,269 0,335 A 0,355
B 0,155
D 0,217
Other
0,004
Butir 30
memiliki
daya beda
diantara 0,30
– 0,39 ,
cukup baik
tetapi soal
dapat
diperbaiki
Tingkat
kesukaran
berada
diantara 0,0
– 0,3
Pilihan
jawaban A,
B dan D
berfungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
sebagai
destrustor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Mustika Ayu Kurniandari merupakan anak pertama dari
pasangan Sukaryanto dan Suparmini. Lahir di Sleman, 28
Maret 1994. Pendidikan awal dimulai di TK (Taman
Kanak-kanak) AL-Hijrah pada tahun 1998. Penulis
melanjutkan pendidikan dasar di SD N Klangenan 3 pada
tahun 2000 - 2006. Kemudian, melanjutkan ke jenjang
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Palimanan pada tahun 2006 - 2009.
Pada tahun 2009 - 2012 penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah
Atas (SMA) Negeri 6 Kota Cirebon. Tahun 2012 penulis masuk ke Universitas
Sanata Dharma (USD), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Selama menempuh pendidikan di
sekolah dasar penulis aktif mengikuti kegiatan Pramuka. Ketika di sekolah
menengah pertama, penulis juga aktif mengikuti kegiatan Paskibraka dan Tenis
Lapang. Ketika duduk di bangku sekolah menengah atas, penulis juga aktif
mengikuti kegiatan Seni yaitu Tari. Ketika masuk perguruan tinggi penulis aktif
mengikuti kepanitiaan berbagai kegiatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related