analisis bahasa iklan dalam (t elaah kritis dari aspek
Post on 06-Nov-2021
2 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ANALISIS BAHASA IKLAN DALAM
BERBAGAI PRODUK KOMERSIAL
(Telaah Kritis dari Aspek Pragmatik)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan guna Memeroleh Gelar SarjanaPendidikan pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitasMuhammadiyah Makassar
Oleh
S I N A R T I10533 7228 12
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
2017
i
MOTO
Jangan biarkan kekhawatiran menghambat
langkahmu, atau kamu tidak akan pernah
sampai kemana pun.
Rintangan apa pun akan bisa kamu lewati, jika
memiliki keyakinan, kamu kuat karena yakin,
kamu lemah karena ragu.
ii
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini sebagai tanda
terima kasihku kepada kedua orang tua
tercinta ayah Mote dan ibu Talla serta
suamiku Harianto dan Kakakku Sersan
Anwar beserta keluargaku
juga untuk teman-temanku yang senantiasa
memberiku do’a, harapan, dan semangat.
iv
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah yang tidak terhingga penulis haturkan kehadirat
Allah subhanahu wa taala, atas rahmat dan hidayat-Nya sehingga penulisan dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Bahasa Iklan dalam Berbagai
Produk Komersial (Telaah Kritis dari Aspek Pragmatik)”.
Penulisan menyadari bahwa dalam menyelesaikan penyusunan skripsi
ini,banyak hambatan dan rintangan yang dihadapi sehingga masih terdapat banyak
kekurangan.Namun,dengan semangat dan tekad yang kuat penulis dapat melalui
hambatan itu.
Penelitian ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada Dr. Syafruddin, M.Pd. sebagai pembimbing I, dan
Dr. Mahmudah, M.Hum. sebagai pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, arahan dan, dorongan semangat hingga selesainya tulisan ini.
Tidak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Dr. Abdul
Rahman Rahim, SE.,MM. (Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar), Erwin
Akib, S.Pd., M.Pd.,Ph.D (Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar), Dr. Munirah, M.Pd, (Ketua Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar), serta seluruh dosen dan staf pegawai
v
dalam lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar yang telah membekali penulis dengan rangkaian ilmu
pengetahuan yang sangat bermanfaat dan pelayanan beberapa pengurusan selama
penyusunan skripsi ini berlangsung.
Adapun ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda
tercinta Mote dan Ibunda tercinta Talla atas segala cinta kasih, pengorbanan dan
do’anya. Semoga Allah subuhanahu wa taala, selalu mencerahkan kasih sayang-
Nya kepada keduanya sebagaimana cinta mereka yang tak pernah berakhir kepada
penulis. Demikian pula dengan Suamiku Harianto, Kakakku Sersan Anwar,
keluargaku yang telah mendukung penulis.
Tidak lupa juga penulis ucapkan terima kasih kepada sahabat-sahabat juga
kepada seluruh rekan seperjuangan pada Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
angkatan 2012, atas segala do’a, motivasi, dan semangat kepada penulis mulai
dari awal perkuliahan sampai pada penyususnan skripsi ini.
Akhirnya dengan kerendahan hati, penulis senantiasa menerima kritik dan
saran yang sifatnya membangun. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Makassar, Januari 2017
Penulis
SINARTI
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
PERSETUJUAN PEMBIMBING
PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
SURAT PERNYATAAN
SURAT PERJANJIAN
MOTO........................................................................................................................... i
PERSEMBAHAN......................................................................................................... ii
ABSTRAK .................................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................................. iv
DAFTAR ISI................................................................................................................. vii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian............................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian............................................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Tinjauan Pustaka ................................................................................................ 8
B. Keranga Pikir...................................................................................................... 27
vii
BAB III METODE PENELITIAN
A. Variabel dan Desai Penelitian .......................................................................... 29
B. Definisi Istilah .................................................................................................. 30
C. Data dan Sumber Data...................................................................................... 31
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 32
E. Teknik Analisis Data ........................................................................................ 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Penyajian Hasil Penelitia................................................................................... 34
B. Pembahasan Hasil Penelitian............................................................................. 48
C. Bentuk Penggunaan Tindak Tutur..................................................................... 53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan....................................................................................................... 52
B. Saran .................................................................................................................. 53
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 55
LAMPIRAN
A. Korpus data
B. Dokumentasi
C. Riwayat hidup
viii
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : SINARTI
Nim : 10533 7228 12
Program Studi : Strata Satu (S1)
Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Judul Skripsi : Analisis Bahasa Iklan dalam Berbagai Produk Komersial
Nutrisi (Telaah Kritis dari Aspek Pragmatik).
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyususnan skripsi ini,
saya akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapa pun)
2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan oleh pemimpin fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam menyususn skripsi.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1,2, dan 3, saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, Januari 2017
Yang membuat pernyataan
SINARTINIM. 10533 7228 12
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : SINARTI
Nim : 10533 7228 12
Program Studi : Strata Satu (S1)
Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Judul : Analisis Bahasa Iklan dalam Berbagai Produk
Komersial (Telaah Kritis dari Aspek Pragmatik).
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim
penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau
dibuatkan oleh siapa pun.
Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi
apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, Januari 2017
Yang membuat pernyataan
SINARTINIM. 10533 7228 12
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penggunaan bahasa adalah salah satu bentuk interaksi sosial yang dapat
dipakai oleh setiap warga negara dalam suatu masyarakat bahasa untuk saling
menjalin hubungan dengan cara yang lembut dan beraneka ragam untuk mencapai
komunikasi dan kerja sama. Manusia dan bahasa adalah dua hal yang tidak dapat
dipisahkan satu dengan yang lain. Dalam hidupnya manusia selalu membutuhkan
manusia lain. Oleh karena itu, manusia membutuhkan bahasa untuk menjalin
komunikasi dengan manusia lain. Tanpa bahasa komunikasi yang efektif tidak
akan tercipta karena hanya bahasa yang mampu menyampaikan sesuatu yang
dirasakan dan diinginkan seseorang kepada orang lain dengan jelas.Bahasa
sebagai sebuah gejala dan kekayaan sosial akan terus melaju sejalan dengan
perkembangan pemakaiannya oleh karena itu bahasa bersifat unik dan universal.
Chaer dan Agustina (2010:15) menyatakan bahwa bahasa itu bersifat unik dan
universal. Unik artinya memiliki ciri atau sifat khas yang tidak dimiliki bahasa
lain dan universal berarti memiliki ciri yang sama pada semua bahasa.
Hampir setiap hari manusia disuguhi berbagai iklan baik di majalah,
koran, televisi, radio, internet, bahkan di sepanjang jalan iklan pun dapat
dijumpai. Pemanfaatan bahasa dalam iklan disesuaikan dengan kebutuhan, demi
tercapainya maksud iklan itu sendiri. Secara khusus iklan di televisi lebih
menekankan bahasa tutur dalam menyampaiakan maksudnya kepada orang lain.
2
Salah satu yang menarik dari iklan adalah ujaran-ujaran slogan bahasa
yang digunakan dalam iklan tersebut. Melihat kenyataan ini akan dilihat luasnya
penggunaan bahasa yang digunakan oleh masyarakat dalam menyelipkan bahasa
lain selain bahasa Indonesia dalam berkomunikasi khususnya penggunaan bahasa
iklan. Slogan-slogan yang ditayangkan di televisi, tidak terlepas dari fungsi dan
tujuan bahasa itu digunakan dalam proses berkomnikasi. Penyajian iklan-iklan
minuman tersebut tidak terlepas dari pemakaian bahasa untuk menyampaiakan
pesan-pesan tertentu. Bahasa yang digunakan dalam iklan-iklan tersebut adalah
bahasa yang menarik dan informatif sehingga dapat menimbulkan efek kepada
penyimaknya.
Masalah Pragmatik (Tindak Tutur) dalam penelitian ini diangkat sebagai
suatu penelitian ilmiah yang akan menambah khasanah mengenal fenomena
kebahasaan. Salah satu fenomena tersebut adalah tindak tutur. Tindak tutur
adalah studi yang membahas bahasa dan hubungannya dengan konteks
pemakaian. Tindak tutur adalah kegiatan melakukan tindakan mengujarkan
tuturan (Rustono, 1999:32). Jenis-jenis tindak tutur antara lain: 1) konstatif dan
performatif; 2) lokusi, ilokusi, dan perlokusi; 3) representatif, direktif, ekspresif,
komisif, dan deklarasi; 4) langsung, tidak langsung, harfiah, dan tidak harfiah, dan
vernakuler dan seremonial.
Tindakan manusia dalam kehidupan sehari-hari dapat diklasifikasi atas tiga
bentuk, yaitu
3
1.tindak fisik (phisical acts),
2. tindak mental (mental acts), dan
3. tindak tutur (speech acts) (Bissantz, 1987).
Bissantz (1987) membagi kondisi sinseritas atas lima tindak tutur yaitu:
Tindak Tutur Kondisi Sinseritas
Tindak Tutur Kondisi Sinseritas
Pernyataan Pembicara percaya bahwa pernyataan itu benar.
Pertanyaan Pembicara ingin mengetahui jawaban atas pertanyannya.
Permintaan Pembicara mengajukan jawaban berupa tindakan.
Peringatan Pembicara percaya bahwa yang diperingatkan merupakankenyataan dan menghendaki tindakan penyadaran daripendengar.
Penawaran Pembicara percaya bahwa penawaran akan memuaskankeperluan yang menimbulkannya.
Indonesia sebagai negara yang diramalkan menjadi salah satu negara
ekonomi raksasa masa abad-abad mendatang telah memasang komitmen untuk
turut dalam perdagangan bebas tersebut yang diawali dengan negara-negara
ASEAN pada tahun yang akan datang. Keikutsertaan ini bermakna Indonesia akan
membuka pintu selebar-lebarnya terhadap barang, modal, dan jasa dari negara
sesama anggota perdagangan bebas itu.
Menghadapi era perdagangan bebas yang hanya enam tahun lagi mau tidak
mau segenap bidang pembangunan harus bersiap-siap. Bidang pendidikan harus
secara awal membenahi pendidikan ilmu-ilmu dasar termasuk bahasa
4
Indonesia.Berkaitan dengan organisasi profesi seperti HPBI ini tantangan
mendesak adalah menjadikan bahasa Indonesia tetap berada dalam jati drinya dan
terhindar dari berbagai manipulasi bahasa yang terjadi dalam berbagai manipulasi
bahasa yang terjadi dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Misalnya, dalam
penggunaan bahasa dalam berbagai produk periklanan. Mengapa bahasa dalam
iklan yang dipilih karena disesuaikan dengan tema penelitian ini.
Mencermati persoalan yang dihadapi tersebut karya tulis ilmiah ini akan
membahas seluk beluk penggunaan bahasa iklan dalam beberapa produk dengan
melakukan deskripsi dari sudut pragmatik dengan menggunakan teori Austin dan
Bissantz terhadap beberapa produk komersial, kemudian melihat implikasinya
terhadap pencerdasan masayarakat kita.
Penelitian sebelumnya mengenai tindak tutur telah dilakukan oleh Khairil
Ansari mahasiswa FPBS IKIP Medan yang terdapat dalam buku Seminar
Nasional VII Bahasa dan Sastra Indonesia HPBI dengan judul penelitian ”Analisis
Tindak Tutur bahasa periklanan”, dengan hasil penelitian bahwa perekayasaan
bahasa untuk iklan sah-sah saja, tetapi harus memperhatikan kaidah bahasa, logika
bahasa, dan aturan dalam kode etik iklan itu sendiri.
Penelitian sebelumnya mengenai iklan telah dilakukan oleh Ridhayani
(2014) dengan judul penelitian “Campur kode pada iklan di stasiun televisi swasta
(Kajian Sosiolinguistik)”, dari penelitian tersebut ditemukan bahwa campur kode
sering terjadi dalam bahasa iklan agar iklan yang ditampilkan lebih menarik
perhatian konsumen. Bentuk campur kode pada penelitian ini adalah bentuk kata,
frasa, dan klausa.
5
Berdasarkan uraian yang disampaikan peneliti tertarik meneliti “Analisis
Bahasa iklan dalam produk komersial (Telaah kritis dari aspek pragmatik)”.
Alasan memilih judul ini karena iklan memiliki ragam gaya bahasa yang berbeda-
beda dan menarik sehingga banyak hal berhubungan dengan bahasa yang dapat
diteliti dari sebuah iklan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka dirumuskan
masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana penggunaan tindak tutur pernyataan pada iklan produk
komersial (nutrisi) ?
2. Bagaimana penggunaan tindak tutur pertanyaan pada iklan produk
komersial (nutrisi) ?
3. Bagaimana penggunaan tindak tutur permintaan pada iklan produk
komersial (nutrisi) ?
4. Bagaimana penggunaan tindak tutur peringatan pada iklan produk
komersial (nutrisi) ?
5. Bagaimana penggunaan tindak tutur penawaran pada iklan produk
komersial (nutrisi)?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Mendeskripsikan contoh penggunaan tindak tutur pernyataan pada iklan
produk komersial (Nutrisi).
6
2. Mendeskripsikan contoh penggunaan tindak tutur pertanyaan pada iklan
produk komersial (nutrisi).
3. Mendeskripsikan contoh penggunaan tindak tutur permintaan pada iklan
produk komersial (nutrisi).
4. Mendeskripsikan contoh penggunaan tindak tutur peringatan pada iklan
produk komersial (nutrisi).
5. Mendeskripsikan contoh penggunaan tindak tutur penawaran pada iklan
produk komersial (nutrisi).
D. Manfaat Penelitian
Penelitian yang baik dapat bermanfaat. Manfaat yang diharapkan dari
penelitian ini adalah manfaat teorities dan manfaat praktis.
1. Manfaat Teoretis
Secara teoretis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan
informasi ilmiah yang lebih jelas dan terperinci tentang penggunaan
tindak tutur pernyataan, pertanyaan, permintaan, peringatan dan
penawaran pada iklan produk komersial.
2. Manfaat Praktis
Menganalisis penggunaan tindak tutur pernyataan, pertanyaan,
permintaan, peringatan dan penawaran pada iklan produk komersial
diharapkan dapat bermanfaat bagi banyak pihak.
a. Bagi pembaca diharapkan dapat memberikan sumbangsi pemikiran
dan informasi yang jelas tentang telaah pragmatik tindak tutur.
7
b. Bagi Mahasiswa, untuk memahami sekaligus sebagai pembelajaran
yang sangat efektif pada tingkatan semester akhir sebgai ilmu
penelitian dalam penulisan hasil karya tulis ilmiah.
c. Bagi peneliti lanjut, sebagai bahan referensi atau bahan acuan bagi
penelitian-penelitian selanjutnya yang relevan dengan judul
penelitian ini.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka yang diuraikan dalam penelitian ini pada dasarnya
dijadikan acuan untuk mendukung dan memperjelas penelitian ini. Sehubungan
dengan masalah yang akan diteliti yaitu Analisis bahasa iklan dalam berbagai
produk komersial (Telaah kritis dari aspek pragmatik) yaitu 1) Bahasa, 2) Bahasa
dalam Periklanan 3) Aspek Pragmatik (Tindak tutur), 4) Iklan 5) Televisi. Maka
kerangka teori yang relevan dengan penelitian ini diuraikan sebagai berikut.
1. Bahasa
Bahasa merupakan alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi
yang dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa terdiri atas kumpulan kata, masing-
masing mempunyai makna yaitu hubungan abstrak antara kata sebagai lambang
dengan objek atau konsep yang diwakili kumpulan kata atau kosa kata itu.
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang dipergunakan oleh para anggota suatu
masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Atau
bahasa juga disebut sebagai alat komunikasi verbal (Kridalaksana, 2008:24).
De Saussure (dalam Chaer dan Leonie, 2010;2) menyebutkan bahwa bahasa
adalah salah satu lembaga kemasyarakatan, yang sama dengan lembaga
kemasyarakatan lain, seperti perkawinan, pewaris harta peninggalan, dan
sebagainya. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2008:116) menyebutkan
bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota
suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, atau mengidentifikasi kan diri.
9
Bahasa adalah medium tanpa batas yang membawa segala sesuatu
mampu termuat dalam lapangan pemahaman manusia. Bahasa adalah media
manusia berpikir secara abstrak yang memungkinkan objek-objek faktual
ditransformasikan menjadi simbol-simbol abstrak. Dengan adanya transformasi
ini maka manusia dapat berpikir mengenai sebuah objek, meskipun objek itu tidak
terinderakan saat proses berpikir itu dilakukan olehnya. Manusia berkedudukan
sebagai animal symbolicum, makhluk yang menggunakan simbol. Secara generik
ungkapan ini lebih luas daripada sekedar homo sapiens. Keunikan manusia
sebenarnya bukanlah sekedar terletak pada kemampuan berpikirnya melainkan
terletak pada kemampuannnya berbahasa. Manusia tidak dapat melakukan apa-apa
tanpa menggunakan bahasa dan batas dunia manusia adalah bahasa mereka.
Sebuah uraian yang cukup menarik mengenai keterkaitan antara bahasa dan pikir
dinyatakan oleh Whorf dan Saphir. Whorf dan Sapir melihat bahwa pikiran
manusia ditentukan oleh sistem klasifikasi dari bahasa tertentu yang digunakan
manusia. Menurut hipotesis ini, dunia mental orang Indonesia berbeda dengan
dunia mental orang Inggris karena mereka menggunakan bahasa yang berbeda.
Iklan tidak terlepas dari pemakaian bahasa. Bahasa dapat direkayasa untuk
kepentingan tertentu. Demikian pula untuk bidang periklanan. Seperti halnya
bahasa yang dipergunakan untuk berbagai bidang, bahasa dalam periklanan harus
memenuhi kaidah bahasa pada umumnya. Kemudian bahasa dalam periklanan
harus pula mengandung kebenaran. Artinya preposisi yang ada di dalamnya harus
logis dan benar dapat dibuktikan. Pembaca iklan lebih mempercayai bukti dari
pada kata yang muluk-muluk dan klise yang belum tentu kebenarannya.
10
2. Bahasa dalam Periklanan
Bahasa dalam iklan merupakan suatu variasi bahasa menuruti situasi
pemakaiannya. Jadi munculnya berbagai ragam bahasa karena adanya
berbagaibidang yang mencorakinya. Bahasa iklan merupakan ragam bahasa yang
khas sangat menekankan aspek bujukan dan nilai komunikasi sehingga ragam
bahasa ini cenderung singkat, lugas, dan sloganis.
Martin Joss (1967) membedakan ragam bahasa inggris atas fungsi dan
situasi berbahasa (Fungsiolek) yang dibaginya dalam lima tingkat, yaitu:
Frozen,formal, consultative, casual, dan intimate. Kelima tingkat ragam juga
terdapat dalam bahasa Indonesia (Nababan, 1986).Selanjutnya muncul pertanyaan
dalam kelompok manakah dimasukkan bahasa dalam iklan? Tentu saja bahasa
dalam iklan ini dapat digolongkan dalam kelompok ragam antara formal dan
konsulatif.Untuk mewujudkan gagasan, ide, pemikiran suatu produk diperlukan
suatu wahana yaitu bahasa. Bahasa memiliki peran penting dalam mewadahi
pesan yang diinginkan oleh pemasang iklan. Persoalannya yang sering terjadi
karena keinginan yang terlalu besar agar suatu produk benar-benar diminati oleh
pembaca atau pendengar muncul berbagai tampilan bahasa iklan yang cenderung
menyimpang dari kaidah kebahasaan dan pragmatik.
Bahasa iklan sangat berpengaruh terhadap aspek iklan manapun dan
bahkan pula dalam kehidupan sehari-hari membutuhkan kata-kata yang sederhana
tetapi bisa mengambil banyak simpati orang lain atau lawan bicara kita, dan juga
dapat disimpulkan bahasa iklan yang disertakan gambar lebih dapat menarik
11
peminat pembaca dengan menginterpretasikan bahasa iklan tersebut yang
disesuaikan dengan jenis-jenis iklan yang dipublikasikan. Perekayasan bahasa
untuk iklan sah-sah saja, tetapi harus memeperhatikan kaidah bahasa, logika
bahasa, dan aturan dalam kode etik iklan itu sendiri. Memang iklan yang
ditampilkan saat ini cukup menarik jiwa konsumen apalagi setiap biro iklan
sekarang didukung pula oleh para sarjana psikologi selain para sarjana sastra dan
para koreografer yang handal. Akan tetapi sekali lagi dengan berbagai profesi
yang terlibat dalam pembuatan iklan itu sudah seharusnya iklan yang hadir lebih
bersifat mendidik dan tidak membawa akibat konsumtif bagi masyrakat.
3. Aspek Pragmatik (Tindak Tutur)
a. Pengertian Pragmatik (Tindak tutur)
Pragmatik adalah studi yang membahas bahasa dan hubungannya
dengan konteks pemakaian. Pragmatik merupakan bagian dari mikrolinguistik.
Menurut Muhammad Rohmadi, ( 2004 ) teori tindak tutur pertama kali
dikemukakan oleh Austin ( 1956 ), seorang guru besar di Universitas
Harvard. Teori yang berwujud hasil kuliah itu kemudian dibukukan oleh
J.O.Urmson ( 1965 ) dengan judul How to do Things with words?. Akan tetapi
teori itu baru berkembang secara mantap setelah Searle (1969) menerbitkan
buku yang berjudul Speech Acts : An Essay in the Philosophy of language
menurut Searle dalam semua komunikasi linguistik terdapat tindak tutur. Ia
berpendapat bahwa komunikasi bukan sekadar lambang, kata atau kalimat,
tetapi akan lebih tepat apabila disebut produk atau hasil dari lambang, kata
atau kalimat yang berwujud perilaku tindak tutur (fire performance of speech
12
acts). Leech (1993: 8) juga mengartikan pragmatik sebagai studi tentang
makna dalam hubungannya dengan situasi-situasi ujar (speech situasions).
Pragmatik sebagaimana yang telah diperbincangkan di Indonesia dewasa ini,
paling tidak dapat dibedakan atas dua hal, yaitu
(1) pragmatik sebagai sesuatu yang diajarkan,
(2) pragmatik sebagai suatu yang mewarnai tindakan mengajar.
Bagian pertama masih dibagi lagi atas dua hal, yaitu
(a) pragmatik sebagai bidang kajian linguistik, dan
(b) pragmatik sebagai salah satu segi di dalam bahasa atau disebut ‘fungsi
komunikatif’(Purwo,1990:2).
Pragmatik ialah berkenaan dengan syarat-syarat yang mengakibatkan serasi
tidaknya bahasa dalam komunikasi (KBBI, 1993: 177).
Menurut Levinson (1983: 9), ilmu pragmatik didefinisikan sebagai
berikut:
1) “Pragmatik ialah kajian dari hubungan antara bahasa dan konteks yang
mendasari penjelasan pengertian bahasa”. Di sini, “pengertian/pemahaman
bahasa” menghunjuk kepada fakta bahwa untuk mengerti sesuatu
ungkapan/ujaran bahasa diperlukan juga pengetahuan di luar makna kata
dan hubungan tata bahasanya, yakni hubungannya dengan konteks
pemakaiannya.
13
2) “Pragmatik ialah kajian tentang kemampuan pemakai bahasa mengaitkan
kalimat-kalimat dengan konteks-konteks yang sesuai bagi kalimat-
kalimat itu”. (Nababan,1987:2).
Pragmatik juga diartikan sebagai syarat-syarat yang mengakibatkan serasi-
tidaknya pemakaian bahasa dalam komunikasi; aspek-aspek pemakaian bahasa
atau konteks luar bahasa yang memberikan sumbangan kepada makna ujaran
(Kridalaksana, 1993: 177). Menurut Verhaar (1996: 14), pragmatik merupakan
cabang ilmu linguistik yang membahas tentang apa yang termasuk struktur bahasa
sebagai alat komunikasi antara penutur dan pendengar, dan sebagai pengacuan
tanda-tanda bahasa pada hal-hal “ekstralingual” yang dibicarakan. Pragmatik
adalah suatu telaah umum mengenai bagaimana caranya konteks mempengaruhi
peserta tutur dalam menafsirkan kalimat atau menelaah makna dalam kaitannya
dengan situasi ujaran.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tindak tutur merupakan inti dari
komunikasi. Tindak tutur merupakan suatu analisis yang bersifat pokok dalam
kajian pragmatik ( Levinson dalam Suyono 1990:5 ). Pendapat tersebut berkaitan
dengan objek kajian pragmatik yang sebagian besar berupa tindak tutur dalam
peristiwa komunikasi. Dalam analisis pragmatik objek yang dianalisis adalah
objek yang berkaitan dengan penggunaan bahasa dalam peristiwa komunikasi,
yaitu berupa ujaran atau tuturan yang yang diidentifikasikan maknanya dengan
menggunakan teori pragmatik. Sementara itu Austin (dalam Ibrahim 1992:106)
sebagai peletak dasar teori tindak tutur mengungkapkan bahwa sebagian tuturan
bukanlah pernyataan tentang sesuatu, tetapi merupakan tindakan (action).
14
Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa mengujaran sesuatu dapat
disebut sebagai tindakan atau aktifitas. Hal tersebut dimungkinkan karena dalam
sebuah ujaran selalu memiliki maksud tertentu, maksud inilah yang dapat
menimbulkan pengaruh tertentu terhadap orang lain, seperti halnya mencubit atau
memukul. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Austin mengungkapkan teori
tindak tutur yang memiliki pengertian bahwa tindak tutur adalah aktivitas
mengujarkan tuturan dengan maksud tertentu.
Sejalan dengan teori yang dikemukakan Austin, Rustono (1999:24)
mengemukakan pula bahwa aktivitas mengujarkan atau menuturkan tuturan
dengan maksud tertentu merupakan tindak tutur atau tindak ujar. Rumusan
tersebut merupakan simpulan dari dua pendapat, yaitu pendapat Austin (1962) dan
Gunarwan (1994:43) yang menyatakan bahwa mengujarkan sebuah tuturan dapat
dilihat sebagai melakukan tindakan. Karena disamping melakukan ujaran, ujaran
tersebut dapat berpengaruh terhadap orang lain yang mendengarkan sehingga
menimbulkan respon dan terjadilah peristiwa komunikasi. Dalam menuturkan
sebuah tuturan, seseorang memiliki maksud-maksud tertentu sehingga tuturan
tersebut disebut juga tindak tutur. Berkaitan dengan bermacam-macam maksud
yang dikomunikasikan, Leech (1983) berpendapat bahwa tindak tutur terikat oleh
situasi tutur yang mencakup :
a. penutur dan mitra tutur,
b. konteks tuturan,
c. tujuan tuturan
15
d. tindak tutur sebagai tindakan atau aktivitas
e. tuturan sebagai hasil tindakan bertutur.
Konsep tersebut berkaitan dengan teori yang dikemukakan oleh Austin
(1962) bahwa tuturan merupakan sebuah tindakan yang menghasilkan tuturan
sebagai produk tindak tutur. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat
disimpulkan bahwa tindak tutur adalah suatu tindakan bertutur yang memiliki
maksud tertentu yang dapat diungkapkan secara eksplisit maupun implisit. Tindak
tutur yang memiliki maksud tertentu tersebut tidak dapat dipisahkan dari konsep
situasi tutur. Konsep tersebut memperjelas pengertian tindak tutur sebagai suatu
tindakan yang menghasilkan tuturan sebagai produk tindak tutur. Sedangkan hal-
hal yang dapat ditindakkan di dalam berbicara ( tuturan ) ialah sebagai berikut :
a) Permintaan ( request )
b) Pemberian izin ( permissions )
c) Tawaran ( offers )
d) Ajakan ( invitation )
e) Penerimaan akan tawaran ( acceptation of offers )
Tindakan manusia dalam kehidupan sehari-hari dapat diklasifikasi atas
tiga bentuk, yaitu tindak fisik (phisical acts), tindak mental (mental acts), dan
tindak tutur (speech acts) (Bissantz, 1987).Tindak tutur (speech acts) harus
memenuhi kondisi sinseritas yaitu harus benar. Semua tindak tutur tidak boleh
menyimpang atau melanggar kondisi sinseritasnya. Penyimpangan atau
pelanggaran terhadap kondisi sinseritas akan menimbulkan keragu-raguan atau
16
ketik percayaan pendengar kepada pembicara atau pembaca kepada penulis. Ada
5 bentuk tindak tutur yang akan dijadikan kajian dalam penelitian ini ialah sebagai
berikut:
Pernyataan Pembicara percaya bahwa pernyataan itu benar
(Representatif) tindak tutur yang mengikat penuturnya
akan kebenaran atas sesuatu yang diujarkan. Yang termasuk
ke dalam jenis tindak tutur ini adalah tuturan-tuturan
menyatakan sesuatu hal.
Pertanyaan Pembicara ingin mengetahui jawaban atas
pertanyannya.Sebuah tuturan yang bermodus (deklaratif)
difungsikan secara konvensional untuk mengatakan sesuatu,
tuturan interogatif untuk bertanya.
Permintaan Pembicara mengajukan jawaban berupa tindakan. tindak
tutur (direktif) adalah: mengajak, meminta, menyuruh,
menagih, mendesak, memohon, menyarankan, memerintah,
memberi aba-aba, dan menantang.
Peringatan Pembicara percaya bahwa yang diperingatkan merupakan
kenyataan dan menghendaki tindakan penyadaran dari
pendengar.Tindak tutur (deklarasi) adalah tindak tutur yang
dimaksudkan penuturnya untuk menciptakan hal (status,
keadaan, dan sebagainya) yang baru. Tuturan-tuturan
17
dengan maksud mengesankan, memutuskan, membatalkan,
melarang, mengizinkan, mengabulkan, mengangkat,
menggolongkan, mengampuni, dan memaafkan.
Penawaran
Pembicara percaya bahwa penawaran akan memuaskan
keperluan yang menimbulkannya.Tindak tutur (komisif),
yaitu tindak tutur yang berfungsi untuk mendorong
pembicaraan melakukan sesuatu.
Tindak tutur yang dilangsungkan dengan kalimat performatif oleh Austin
(1962: 100-102) dirumuskan sebagai tiga peristiwa tindakan yang berlangsung
sekaligus, yaitu:
1) Tindak tutur lokusi, yakni tindak tutur untuk menyatakan sesuatu
sebagaimana adanya atau The Act of Saying Something tindakan untuk
mengatakan sesuatu. Fokus lokusi adalah makna tuturan yang diucapkan,
bukan mempermasalahkan maksud atau fungsi tuturan itu. Rohmadi
mendefinisikan bahwa lokusi adalah tindak bertutur dengan kata, frasa,
dan kalimat sesuai dengan makna yang dikandung oleh kata, frasa, dan
kalimat itu. Lokusi dapat dikatakan sebagai the act of saying something.
Tindak lokusi merupakan tindakan yang paling mudah diidentifikasi
karena dalam pengidentifikasiannya tidak memperhitungkan konteks
tuturan. tindak tutur yang menyatakan sesuatu dalam arti “berkata” atau
18
tindak tutur dalam bentuk kalimat yang bermakna dan dapat dipahami
(pernyataan).
2) Tindak tutur ilokusi, adalah tindak tutur yang biasanya diidentifikasikan
dengan kalimat performatif yang eksplisit. Tindak tutur ilokusi biasanya
berkenaan dengan mengajak, meminta, menyuruh, menagih, mendesak,
memohon, menyarankan, memerintah, memberi aba-aba, dan menantang.
Tindak tutur ini menghasilkan tindakan terhadap lawan tutur. Tindak
tutur yang tergolong ke dalam tindak tutur ilokusi ialah (permintaan) dan
(penawaran)
3) Tindak tutur perlokusi, adalah tindak tutur yang berkenaan dengan adanya
ucapan orang lain (penutur) sehubungan dengan sikap dan perilaku
nonlinguistic dari orang lain itu. Sehingga dapat menimbulkan reaksi
pada mitra tutur. Tindak tutur yang tergolong ke dalam tindak tutur
perlokusi ialah (peringatan) dan (pertanyaan)
b. Faktor-faktor Penentu Tindak Tutur
1) siapa yang berbahasa dan dengan siapa
2) untuk tujuan apa,
3) dalam situasi apa,
4) dalam konteks apa,
5) jalur yang mana
6) medianya apa
7) dalam peristiwa apa.
19
4. Iklan
a. Pengertian Iklan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) iklan adalah majalah
berita pesanan (untuk mendorong, membujuk) kepada khalayak ramai mengenai
barang atau jasa yang ditawarkan; Pemberitahuan kepada khalayak ramai
mengenai barang atau jasa yang dijual dan dipasang di dalam media massa seperti
majalah dan surat kabar (KBBI, 1989:322). Iklan merupakan bagian dari
komunikasi. Oleh sebab itu, ia harus tunduk terhadap prinsip-prinsip komunikasi,
yaitu keterbukaan, kejujuran, dan tanggap terhadap umpan balik (Depari, 1996).
Komunikasi yang terjadi pada iklan adalah komunikasi persuasi. Persuasi
itu merupakan bentuk yang mengharapkan tindakan dari pihak lain atau
mengharapkan reaksi (Brown dan Olmsted, (1962). Komunikasi persuasi dalam
iklan sangat dominan. Persuasi dipandang sebagai usaha sadar untuk mengubah
pikiran dan tindakan dengan memanipulasi motif-motif ke arah tujuan yang
diharapkan (Littlejohn,1992).
Iklan pada dasarnya adalah salah satu cara promosi yang digunakan oleh
produsen untuk mengkomunikasikan produknya kepada konsumen. Isi pesan iklan
adalah informasi mengenai suatu produk dan itu tidak membatasi alternatif
konsumen untuk membeli sebuah produk. Akan tetapi karena tingkat persaingan
yang semakin tinggi pengiklan sudah berusaha mengarahkan dan merangsang
agar orang menggunakan produk yang diiklanka. Di samping itu, iklan berfungsi
sebagai sarana untuk menumbuhkan kepercayaan terhadap suatu produk bagi
konsumen, dari segi konsumen iklan dapat berfungsi sebagai sumber informasi
20
yang dapat dipercaya dan bersifat mengikat tentang suatu produk untuk
selanjutnya dapat memperluas alternatif bagi konsumen menentukan pilihan.
Setelah melihat dari berbagai sudut pandang berbagai bidang, selanjutnya akan
dibahas kriteria bahasa dalam iklan.
Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling dikenal dan paling
banyak dibahas orang, karena daya jangkauannya yang luas. Khususnya bagi
perusahaan yang memproduksi barang atau jasa yang ditujukan kepada
masyarakat luas. Iklan adalah setiap bentuk komunikasi non personal mengenai
suatu organisasi, produk, servis, atau ide yang dibayar oleh suatu sponsor yang
diketahui ( Morissan, 2010:17).
Berbeda dengan Lee dan jhonson (2011:3) iklan adalah komunikasi
komersial dan nonpersonal tentang sebuah organisasi tentang sebuah oerganisasi
dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak terget melalui
media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail
(pengepsan langsung), reklame luar ruang, atau kendaraan umum.
Subakti (dalam Herniati, 2005:16) mengatakan bahwa iklan merupakan
pengumuman melalui radio atau televisi untuk memperkenalkan atau
memberitahukan suatu barang atau jasa. Iklan berfungsi memengaruhi dan
membimbing konsumen untuk mengetahui produk dari suatu perusahaan. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, iklan adalah;
1) berita pesanan untuk mendorong, membujuk khlayak ramai agar tertarik
pada barang dan jasa yang ditawarkan;
21
2) Pemberitahuan kepada khalayak mengenai barang atau jasa yang dijual,
dipasang di dalam media massa.
Siaran iklan adalah siaran informasi yang bersifat komersial dan layanan
masyarakat tentang tersedianya jasa, barang, dan gagasan yang dapat
dimanfaatkan oleh khalayak dengan atau tanpa imbalan kepada lembaga
penyiaran yang bersangkutan. Siaran iklan niaga adalah siaran iklan komersial
yang disiarkan melalui penyiaran radio atau televisi dengan tujuan
memperkenalkan, memasyarakatkan, dan/atau mempromosikan barang atau jasa
kepada khalayak sasaran untuk mempengaruhi konsumen agar menggunakan
produk yang ditawarkan Siaran iklan layanan masyarakat adalah siaran iklan
nonkomersial yang disiarkan melalui penyiaran radio atau televisi dengan tujuan
memperkenalkan, memasyarakatkan, dan/atau mempromosikan gagasan, cita-cita,
anjuran, dan/atau pesan-pesan lainnya kepada masyarakat untuk mempengaruhi
khalayak agar berbuat dan/atau bertingkah laku sesuai dengan pesan iklan
tersebut.
b. Ciri Bahasa Iklan
Bahasa adalah salah satu penentu keberhasilan sebuah iklan, pemakaian
bahasa dalam iklan secara tepat akan memengaruhi besar kecilnya minat
konsumen terhadap suatu produk yang diiklankan. Berikut ini ciri bahasa iklan:
a. Bergaya bahasa hiperbola dan komunkatif.
b. Kalimat singkat dan hanya menonjolkan bagian-bagian yang dipentingkan.
22
c. Uraian bersifat objekti, informatif, dan persuasif. (Morissan 2010:19)
d. Menggunakan istilah-istilah unik
e. Menggunakan bahasa yang familiar atau bahasa yang biasa digunakan
oleh masyrakat.
f. Menggunakan kalimat persuasif yang berarti membujuk atau memberi
daya tarik pada barang atau jasa yang dipromosikan.
Iklan yang memilikidaya tarik termasuk iklan yang berguna untuk
memancing tanggapan atau respon dari konsumen. Selain itu bahasa yang dipakai
dalam pembuatan iklan harus mampu mengarahkan konsumen untuk membeli,
menggunakan produk yang diiklankan.
a. Tujuan Iklan
Iklan merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk memperkenalkan
barang atau jasa ditawarkan kepada calon pelanggan atau pembeli untuk memiliki
barang yang ditawarkan. Seiring dengan kemajuan teknologi saat ini iklan dapat
dilakukan dengan melalui televisi, media cetak, reklame, radio, ataupun majalah.
Iklan dapat digunakan untuk mencapai tujuan pemasaran, baik dalam jangka
panjang ataupun dalam jangka pendek.
Iklan dapat pula menambah pengetahuan konsumen mengenai barang yang
diiklankan, serta membangun persepsi konsumen mengenai produk yang
diiklankan tersebut. Iklan juga mampu membangun loyalitas konsumen untuk
memiliki barang atau jasa yang diinginkan.
23
b. Fungsi Iklan
Pemanfaatan bahasa dalam iklan tentu saja disesuikan dengan kebutuhan
dan demi tercapainya maksud iklan itu sendiri. Secara khusus iklan di televisi
sangat menekankan bahasa tutur dalam menyampaikan maksudnya kepada orang
lain. Hal itu dapat diungkapkan oleh penutur dengan menggunakan kalimat
imperatif, deklaratif maupun inovatif. Tentu dengan satu tujuan yaitu tercapainya
pesan yang ingin disampaikan.
Menurut Monle Lee dan Carla Jhonson (2011:10) mengemukakan 3 fungsi
periklanan.
a) Periklanan menjalankan sebuah fungsi “informasi”. Iklan
mengomunikasikan informasi produk, ciri-ciri, dan lokasi penjualan,
serta memberitahu konsumen tentang produk-produk yang baru.
b) Periklanan menjalankan sebuah fungsi “persuasif”. Iklan mencoba
membujuk para konsumen untuk membeli merek-merek tertentu
mengenai barang yang diiklankan. Periklanan menjalanankan sebuah
fungsi “pengingat”. Iklan secara terus menerus mengingatkan para
konsumen tentang sebuah produk sehingga konsumen akan tetap
membeli produk yang diiklankan tanpa memedulikan merek produk
lain pesaingnya.
Menurut Rot Zoill (dalam Lee dan Jhonson 2011:11) menjabarkan
fungsi iklan dalam empat fungsi. Keempat fungsi tersebut akan dijabarkan
sebagai berikut.
24
a) Fungsi Precipitation
Iklan berfungsi untuk mempercepat berubahnya suatu kondisi dari
keadaan yang semula tidak dapat mengambil keputusan. Sebagai
contoh adalah meningkatkan permintaan, menciptakan kesadaran dan
pengetahuan tentang sebuah produk.
b) Fungsi Persuasion
Iklan berfungsi untuk membangkitkan khalayak sesuai pesan yang
diiklankan. Hal ini meliputi daya tarik emosi, menyampaikan
informasi tentang ciri suatu produ, dan membujuk konsumen untuk
membeli.
c) Fungsi Reinforcement (meneguhkan sikap)
Iklan mampu meneguhkankeputusan yang telah diambil oleh khalayak.
d) Fungsi Reminder
Iklan mampu mengingatkan dan semakin meneguhkan terhadap
produk yang diiklankan.
Struktur kata dalam iklan:
1) Mengunggah: mencermati kebutuhan konsumen, memberikan
solusi, dan memberikan perhatian.
2) Informatif: kata-katanya harus jelas, bersahabat, komunikatif.
Tidak bertele-tele apalagi sampai mengabaikan durasi penayangan.
3) Persuasif: rangkaian kalimatnya membuat konsumen nyaman,
senang, tentram, dan menghibur.
25
4) Bertenaga gerak: komposisi kata-katanya mrnghargai waktu
selama masa penawaran/masa promosi berlansung.
Untuk menyampaikan gagasan pikiran dalam suatu bahasa seorang
penulis harus mengetahui aturan-aturan bahasa tersebut ,tata bahasa, kaidah-
kaidahny, idiom-idiomnya, nuansaau konotasi sebuah kata dan sebagainya.
5. Televisi
Televisi adalah sistem penyiaran gambar yang disertai dengan bunyi
(suara) melalui kabel atau melalui angkasa dengan menggunakan alat yang
mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan
mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang
dapat didengar. Sebagai salah satu media komunikasi massa memiliki peran besar
dalam menyebarkan informasi dan memberikan hiburan ke semua lapisan
masyarakat.
Perkembangan dunia televisi di Indonesia menunjukkan perkembangan
yang luar biasa. Perkembangan seperti itu tidak dapat dilepaskan dari dukungan
dana yang besar. Sumber terbesar untuk mendapatkan dana tersebut, tidak dapat
dilepaskan dari dunia iklan. Televisis swasta semakin banyak bermunculan
sebagai sarana hiburan bagi masyarakat. Dapat dipastikan jumlah iklan yang
beredar pun juga sangat besar karena memang dubutuhkan oleh pengelola media
massa, seperti televisi. Iklan televisi adalah iklan yang dipublikasikan melalui
televisi berupa kombinasi dari suara, gambar, dan juga gerak. Iklan ini dapat
dilihat dan juga bisa didengar.
26
Televisi sebagai sarana komunikasi juga menggunakan bahasa sebagai
medianya dalam memberikan informasi. Dalam hal ini, bahasa memainkan
fungsinya sebagai alat komunikasinya. Salah satu yang menarik perhatian pada
televisi ialah iklan yang disiarkan membuat orang yang menontonnya tertarik
untuk membeli barang atau jasa yang diiklankan. Pertelevisian Indonesia saat ini
memasuki zaman digital. Kebutuhan akan informasi yang cepat dan aktual
membuat sebagian masyrakat Indonesia haus akan berita, baik berita politik,
budaya, maupun hiburan. Pertelevisian Indonesia mewarnai program-program
acara yang lebih fresh dan berintelektual, saat ini keberhasilan sebuah program
televisi diukur oleh tingkat komsumsi program tersebut oleh pemirsa.Menurut Lee
dan Jhonson (2011:267) mengemukakan kekuatan-kekuatan utama televisi yang
menjadikannya menarik sebagai media periklanan sebagai berikut.
(1) Metode biaya per seribu televisi cukup efesien: bagi satu pengiklan
yang berupaya menjangkau satu psar utuh, spot 30 detik pada acara
berakting tinggi mungkin senilai satu sen atau kurang untuk setiap
orang yang dijangkau.
(2) Televisi memungkinkan demonstrasi produk dan jasa.
(3) Televisi gampang beradaptasi , dengan adanya kombinasi suara,
warna, dan gerakan. Sebagai media visual utama, televisi
menggunakan teknik bercerita dengan gambar.
(4) Sulit bagi pemirsa untuk mengalihkan pandangan dari sebuah
komersial, iklan-iklan televisi memikat indera dan menarik perhatian
meskipun seseorang lebih suka untuk tidak melihat iklan.
27
B. Kerangka Pikir
Dalan dunia periklanan, bahasa tindak tutur memegang peranan penting
karena periklanan menggunakan bahasa sebagai media utama untuk
memperkenalkan sesuatu hal kepada masyarakat luas. Keberhasilan suatu iklan
bergantung pada pemakaian bahasa serta cara mempublikasikannya kepada
masyarakat. Banyak cara yang dapat dilakukan agar barang dan jasa yang
ditawarkan dapat menarik perhatian khalayak sasaran. Salah satu strategi yang
dilakukan untuk memprogandakan barang dan jasa kepada calon konsumen ialah
memanipulasi gambar dan menghadirkan pemakaian bahasa yang menarik dan
unik.
Bahasa yang digunakan dalam iklan adalah bahasa yang telah mengalami
pengolahan yang matang dan diharapkan dapat membawa pesan dan tepat.
Seorang penulis iklan harus memiliki pengetahuan dan kemampuan menggunakan
bahasa secara tepat dan kreatif. Dalam bahasa iklan tidak jarang ditemui para
produsen iklan untuk memasarkan iklannya, penggunaan bahasa yang diiklankan
menggunakan berbagai tindak tutur agar iklannya lebuh menarik perhatian
konsumen.
Dari kelima penggunaan bahasa maka muncul peristiwa tindak tutur dan
menemukan bentuk tindak tutur dan dihasilkan temuan penggunaan tindak tutur
pada berbagai jenis iklan. Secara sederhana kerangka penelitian ini dapat
digambarkan bagan sebagai berikut:
28
Bagan Kerangka Pikir
I Iklan televisi swasta
P Produk Nutrisi
(I Tindak Tutur
I Pertanyaan PenawaranI Permintaan I PeringatanI Pernyataan
I Peristiwa tindak tutur I Situasi tindak tutur
I Wujud tindak tutur iklan produk
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Variabel dan Desain Penelitian
1. Variabel Penelitian
Berdasarkan judul penelitian ini, yakni “Analisis Bahasa Iklan dalam
Berbagai Produk Komersial (Aspek Pragmatik)”, variabel yang diamati dalam
penelitian ini adalah Bahasa Iklan dalam Berbagai Produk Komersial ( Aspek
Pragmatik).
2. Desain Penelitian
Desain penulisan adalah sebagai berikut: langkah awal dengan
pemahaman terhadap hasil penelitian, yang relevan dengan judul, dengan maksud
agar penelitian dapat dilaksanakan secara maksimal, dilanjutkan mengadakan
studi kepustakaan, guna mengidentifikasi pemilihan dan perumusan masalah
penelitian.Metode ini diartikan sebagai acuan atau konsep dalam menyelidiki
masalah dengan menggunakan atau melukiskan keadaan subyek atau obyek
penelitian berdasarkan fakta.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain
penelitian yang besifat deskriptif kualitatif. Maksudnya, pada penelitian ini hanya
mendeskripsikan bahasa tindak tutur dalam berbagai iklan produk komersial.
Bahasa memegang peranan penting karena periklanan menggunakan bahasa
sebagai media utama untuk memperkenalkan suatu hal kepada masyarakat luas.
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu pemakaian bahasa dalam
30
iklan menuntut suatu kecermatan agar bahasa itu dapat berfungsi sebagai sarana
komunikasi yang dapat mencapai sasaran yang dikehendaki secara baik. Teknik
yang digunakan untuk melakukan penelitian ini ialah sebagai berikut:
1) Teknik video, yaitu merekam dengan cara menvideo iklan pada televisi
sesuai dengan penelitian ini. Setelah itu dari hasil video akan diolah
sebagai berikut:
a. Teknik simak, yaitu menyimak siaran iklan dari hasil rekaman video
sesuai dengan penelitian ini.
b. Teknik catat, yaitu mencatat berbagai iklan dari hasil rekaman video
yang telah disimak sebelumnya.
B. Definisi Istilah
Untuk menghindari terjadinya salah penafsiran mengenai variabel dalam
penelitian ini, peneliti memperjelas definisi operasional variabel yang
dimaksud sebagai berikut ini.
1. Aspek Pragmatik (Tindak Tutur)
Pragmatik adalah studi yang membahas bahasa dan hubungannya dengan
konteks pemakaian. Pragmatik merupakan bagian dari mikrolinguistik. Bissantz
(1987) membagi kondisi sinseritas atas lima tindak tutur yaitu:
Tindak Tutur Kondisi Sinseritas
Pernyataan Pembicara percaya bahwa pernyataan itu benar.
Pertanyaan Pembicara ingin mengetahui jawaban atas pertanyannya.
Permintaan Pembicara mengajukan jawaban berupa tindakan.
31
Peringatan Pembicara percaya bahwa yang diperingatkan merupakankenyataan dan menghendaki tindakan penyadaran daripendengar.
Penawaran Pembicara percaya bahwa penawaran akan memuaskankeperluan yang menimbulkannya.
2. Iklan
Iklan adalah salah satu cara promosi yang digunakan oleh produsen untuk
mengkomunikasikan produknya kepada konsumen. Isi pesan iklan yaitu
informasi mengenai suatu produk dan itu tidak membatasi alternatif konsumen
untuk membeli sebuah produk. Iklan mencoba membujuk para konsumen
untuk membeli merek-merek tertentu mengenai barang yang diiklankan.
Penggunaan tindak tutur pada iklan adalah penggunaan beberapa jenis
tindak tutur, maksud yang akan dismpaikan dalam tindak tutur bahasa yang
diiklankan, bahasa yang digunakan dalam menimbulkan efek rangsangan/daya
tarik kepada khalayak ramai agar berminat terhadap hal yang diiklankan.
C. Data dan Sumber Data
1. Data
Data yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu objek penelitian
dijadikan dasar analisis, yaitu analisis bahasa iklan dalam berbagai produk
komersial (Telaah aspek pragmatik). Data yang diperoleh dari penelitian
akan dibahas secara kualitatif dalam bentuk teks dan penjelasan pada
setiap kutipan iklan yang telah diteliti. Bentuk tindak tutur dalam
penelitian ini berupa kata, klausa dan kalimat.
32
2. Sumber Data
Sumber data pada penelitian ini adalah iklan konsumen khususnya
iklan produk nutrisi yang ditayangkan oleh stasiun televisi swasta pada
siaran nasional. Stasiun televisi swasta siaran nasional meliputi: RCTI,
MNC TV, SCTV, INDOSIAR, ANTV, TRANS 7, TRANS TV, dan
GLOBAL TV. Kedelapann siaran televisi tersebut menjadi sumber
pengambilan data berupa iklan komersial produk nutrisi. Waktu penelitian
dilaksanakan pada bulan September-November 2016 dalam kurun waktu 3
bulan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan tujuan penelitian ini, data yang dikumpulkan adalah data
informasi mengenai penggunaan tindak tutur pada iklan produk komersial. Dalam
upaya menjaring semua data dan informasi yang dibutuhkan tersebut, digunakan
beberapa teknik pengumpulan data. Teknik yang digunakan untuk melakukan
penelitian ini ialah sebagai berikut:
1. Teknik video, yaitu menvideo iklan pada televisi sesuai dengan penelitian
ini.
a. Teknik simak, yaitu menyimak siaran iklan dari hasil rekaman video di
televisi yang berhubungan dengan penelitian yang akan diteliti.
b. Teknik catat, yaitu mencatat siran iklan dari hasil rekaman video di
televisi yang berhubungan dengan penelitian yang akan diteliti.
33
E. Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan mengikuti langkah-langkah seperti
berikut:
1. Unsur tindak tutur yang terdapat pada sumber data yang telah ditetapkan
dan diidentifikasi.
2. Pengklasifikasian keseluruhan data penelitian yang telah terkumpul.
3. Penganalisisan tindak tutur yang digunakan dalam iklan produk
komersial.
4. pendeskripsian tindak tutur yang digunakan dalam iklan produk
komersial.
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Penyajian Hasil Penelitian
Hasil penelitian, dijabarkan atas lima bagian sesuai yang telah dirumuskan
dalam rumusan masalah mengenai bagaimana penggunaan tindak tutur (1)
pernyataan, (2) pertanyaan, (3) permintaan, (4) peringatan, dan (5) penawaran
pada iklan produk komersial (nutrisi). Berdasarkan data yang diperoleh ditemukan
penggunaan tindak tutur iklan produk komersial (nutrisi) di stasiun televisi.
1. Tindak Tutur dalam Bentuk Pernyataan
Tindak tutur yang berbentuk pernyataan pada iklan produk komersial
(nutrisi) sebagai berikut:
Data 1
Baru energen jagung bulir-bulir jagung asli berpadu dengan nutrisi
lengkap, kaya serap, kenyang lebih lama. ENERGEN. (TRANS 7)
Pada data (1) menjelaskan produk Energen terbuat dari bulir-bulir jagung
asli berpadu dengan nutrisi lengkap, kaya serap yang dapat membuat perut
kenyang lebih lama. Memberikan kesan pada penonton atau konsumen bahwa
dengan mengkomsumsi produk tersebut bisa membuat perut kenyang lebih lama.
Teks iklan tersebut menjelaskan sumber bahan dan keunggulan produk. Sebuah
tutran untuk menyatakan sesuatu sebagaimana adanya. Pengujaran kalimat untuk
menyatakan agar suatu maksud dari pengiklan dapat diketahui oleh konsumen
54 34
35
atau penonton. Dengan tindak tutur pernyataan ini pengiklan dapat memengaruhi
konsumen untuk membeli produk tersebut.
Data 2
Indomilk kental manis dibuat dengan susu segar. Enaknya bikin nempel.
(MNC TV)
Pada data (2) menjelaskan produk susu Indomilk yang rasanya manis,
terbuat dari susu segar, dan rasanya enak. Pengiklan mengpromosikan cita rasa
dan sumber bahan produk. Sebuah tutran untuk menyatakan sesuatu sebagaimana
adanya atau tindakan untuk mengatakan sesuatu. Dengan tindak tutur pernyataan
ini pengiklan memengaruhi konsumen untuk membeli produk tersebut.
Data 3
Baru S-26 procal gold dengan formula multiexcel jadikan pintarnya
bersinar, Beda anak beda pintar. S-26 PROCAL GOLD. (TRANS 7)
Pada data (3) menjelaskan bahwa produk susu S-26 procal gold
menjadikan anak pintar. Produsen iklan tersebut mempertegas bahwa S-26 procal
gold tidak hanya membuat anak pintar tetapi bisa membuat anak pintarnya lebih
cemerlang. Pengiklan memengaruhi konsumen untuk memilih produk tersebut
untuk si buah hati. Dengan tindak tutur pernyataan ini pengiklan memengaruhi
konsumen unntuk membeli produk tersebut.
Data 4
Susu vidoran kids dengan cod liver oil yang dipercaya membantu tumbuh
kembang anak, pilihan bijak ibu cerdas. (ANTV)
36
Pada data (4) menjelaskan bahwa susu vidoran kids dapat membantu
pertumbuhan anak. Ibu yang cerdas memilih vidoran kids. Pengiklan berusaha
menjelaskan dan meyakinkan penonton atau konsumen bahwa dengan membeli
produk ini merupakan pilihan bijak ibu cerdas. Konsumen tidak perlu ragu untuk
membeli produk tersebut. Bentuk dan isi teks kalimat tersebut pernyataan tentang
suatu produk, data tersebut termasuk ke dalam tindak tutur pernyataan karena
menyatakan keunggulan produk ini. Dengan pernyataan ini pengiklan
memengaruhi konsumen untuk membeli produk tersebut.
Data 5
Milo dengan nutrisi alami protamal, vitamin, dan mineral dalam aktif go
baru. Milo energi untuk menang tiap hari. (TRANS TV)
Pada data (5) menjelaskan bahwa produk milo memiliki nutrisi alami,
vitamin, dan mineral yang membuat seseorang bisa selalu aktif untuk dapat
meraih kesempatan menang tiap hari. Pengiklan berusaha menyampaikan kepada
konsumen kalau ingin meraih kesempatan menang tiap hari pilih produk milo
untuk seorang anak. Iklan ini menyatakan sumber nutrisi dan keunggulan produk
ini. Sebuah tutran untuk menyatakan sesuatu sebagaimana adanya atau tindakan
untuk mengatakan sesuatu. Dengan pernyataan tersebut pengiklan memengaruhi
konsumen untuk membeli produk tersebut.
Data 6
Baru boneto dengan A HI calsium dan nutrisi pentingnya membantu anak
tumbuh kuat untuk terus gali potensi mereka. Boneto tumbuh kuat temukan
hebatmu. (INDOSIAR)
37
Pada data (6) menjelaskan bahwa produk boneto dapat membantu
pertumbuhan anak dan membuatnya lebih kuat, bisa menggali potensi yang dapat
menjadikan seorang anak temukan hebatnya. Ini adalah salah satu cara produsen
mempromosikan produknya untuk dapat menarik perhatian khalayak ramai
(konsumen) untuk membeli produk tersebut. Isi dari teks iklan tersebut suatu
pernyataan tentang keunggulan produk. Dengan pernyataan ini pengiklan
memengaruhi konsumen untuk membeli produk tersebut.
Data 7
Lactogrow happy nutri bantu si kecil tetap ceria dengan minyak ikan dan
nutrisi penting unutk bantu tumbuh kembangnya. Nestle Lactogrow.
(TRANS 7)
Pada data (7) menjelaskan bahwa produk Lactogrow mengadung minyak
ikan dapat membantu si kecil tetap ceria serta membantu pertumbuhannya. Pada
teks iklan tersebut terdapat frasa happy nutri yang berarti nutrisi ceria. Produsen
berusaha memberi penekanan kepada konsumen dengan menamai produk tersebut
Lactogrow happy nutri. Teks iklan diatas berisis pernyataan tentang sumber
nutrisi produk dan keunggulannya. Dengan pernyataan ini pengiklan
memengaruhi konsumen untuk membeli produk ini.
Data 8
yang enak belum lengkap tanpa cap enak dibuat dengan susu segar, cap
enak kini kemasan baru. Yang enak tambah enak. (ANTV)
Pada data (8) menjelaskan produk susu cap enak bahwa yang enak belum
lengkap tanpa cap enak. Susu merek cap enak yang rasanya sesuai merknya.
38
Pengiklan bermaksud mempromosikan cita rasa dari produk tersebut bahwa
produk ini benar-benar enak, dan menyatakan bahwa produk berasal dari susu
segar dan susu cap enak kini ada kemasan barunya. Dengan pernyataan ini
pengiklan memengaruhi konsumen untuk membeli produk tersebut.
Data 9
Susu jahe sidomuncul, wangi jahe bakar asli, bergizi, berkhasiat. Pasti
susu jahe sidomuncul. Rasa enak bikin hangat. (ANTV)
Pada data (9) menjelaskan tentang produk susu jahe sidomuncul yang
menyatakan susunya wangi jahe bakar asli, bergizi, dan berkhasiat serta rasanya
enak dan bikin hangat karena susu tercampur dengan jahe. Pengiklan
menginformasikan atau menerangkan keunggulan produk tersebut. Susu jahe
sidmuncul sangat cocok untuk badan dalam kondisi dingin karena bisa
menghangatkan. Dari teks iklan diatas menjelaskan khasiat dan rasa produk susu
jahe sidomuncul. Dengan tindak tutur pernyataan ini pengiklan memengaruhi
konsumen untuk membeli produk tersebut.
Data 10
Pertama di Indonesia SUN ubi ungu mengandung antosianin sebagai
antioksida alami. Dukung tumbuh kembang adik bayi. Kasih SUN kasih
alami ibu. INDOSIAR
Pada data (10) menjelaskan tentang kealamian SUN ubi ungu untuk
dukung tumbuh kembang adik bayi. Pengiklan menginformasikan bahwa produk
ini pertama diproduksi di Indonesia yaitu produk SUN yang berasal atau terbuat
dari ubi ungu. Pengiklan menyatakan bahwa SUN ubi ungu merupakan kasi alami
39
ibu terhadap si kecil. Dengan tindak tutur pernyataan ini pengiklan memengaruhi
konsumen untuk membeli produk tersebut.
Data 11
Cerelac baru dengan iron+, lebih tinggi zat besi dengan vitamin dan
minyak ikan. Si kecil pasti suka. Cerelac iron+ lebih tinggi zat besi.
(TRANS 7)
Pada data (11) menjelaskan tentang produk cerelac yang mengandung
lebih tinggi zat besi dengan vitamin dan minyak ikan. Pengiklan berusaha
mempromosikan suatu produk dengan menyebutkan kelebihan dan sumber bahan-
bahan produk. Pengiklan juga berusaha meyakinkan konsumen dengan memberi
pernyataan pada iklan produk Cerelac “Si kecil pasti suka”. Kata “pasti” pada
teks iklan tersebut dapat meyakinkan konsumen sehingga konsumen tidak perlu
ragu lagi untuk memilih produk Cerelac untuk si kecil. Dengan tindak tutur
pernyataan ini pengiklan memengaruhi konsumen untuk membeli produk tersebut.
Data 12
Dancow fortigro membantu memberikan nutrisi lengkap agar mental dan
fisiknya siap untuk sekolah. Saat kubisa melepaskannya saat itu pun ia
tumbuh besar. Aku dan kau suka Dancow. (MNC TV)
Pada data (12) menjelaskan tentang produk Dancow fortigro yang
menyatakan keunggulan susu Dancow fortigro dapat memberikan nutrisi lengkap
agar si anak siap untuk sekolah. Produk ini dapat membuat si anak lebih aktif
belajar di sekolah. Pada kalimat Aku dan kau suka Dancow, bunyi kalimat
hampir sama dengan merk susu tersebut. Ini adalah cara pengiklan berusaha
40
memengaruhi konsumen dengan tindak tutur pernyataannya terhadap iklan
tersebut.
2. Tindak Tutur dalam Bentuk Pertanyaan
Tindak tutur yang berbentuk pertanyaan pada iklan produk komersial
(nutrisi) sebagai berikut:
Data 13
Ada yang mau Indomilk lagi? mau...mau, Indomilk kids dari susu segar,
rasa coklatnya enak bikin main jadi asyik. Indomilk kids teman main
barengmu. (ANTV)
Pada data(13) menjelaskan produk susu Indomilk kids berasal dari susu
segar dan rasa coklatnya yang enak. Pada tayangan iklan terlihat seorang ibu
menawarkan susu Indomilk kids kepada anak-anak yang sedang bermain dengan
menggunakan kalimat Ada yang mau Indomilk lagi? anak-anak langsung
menjawab mau...mau, sebuah tuturan yang bermodus interogatif (bertanya) dan
disertai jawaban langsung. Penutur Dengan tindak tutur pertanyaan ini pengiklan
memengaruhi konsumen untuk membeli produk tersebut. Model pengiklan
menghadirkan beberapa anak-anak dengan maksud mempromosikan bahwa
produk Indomilk kids banyak disukai oleh anak-anak. Dengan tindak tutur
pertanyaan pengiklan memengaruhi konsumen untuk membeli produk tersebut.
41
Data 14
Mau tinggi dan banyak akal? Minum Zee. Zee beda, dengan nutri
procomplex bikin kamu tumbuh tinggi dan banyak akal. Susu Zee tumbuh
tinggi dan banyak akal.
Pada data (14) menjelaskan produk susu Zee dapat membuat seorang anak
tumbuh tinggi dan banyak akal. Produk ini mendukung pertumbuhan dan
kecerdasan seorang anak. Terlihat pada kalimat Mau tinggi dan banyak akal?
minum Zee. Iklan tersebut ialah sebuah tuturan yang bermodus interogatif
(pertanyaan) dan disertai jawaban langsung. Pengiklan menggunakan tindak tutur
pertanyaan, karena ini dapat menghendaki tindakan penyadaran konsumen dengan
memengaruhi sehingga timbul minat konsumen untuk membeli produk tersebut.
3. Tindak Tutur dalam Bentuk Permintaan
Tindak tutur yang berbentuk permintaan pada iklan produk komersial
(nutrisi) sebagai berikut:
Data 15
Go sweet, bergerak dan berkeringat bikin tubuh segar dan sehat.
Kembalikan ion tubuh yang hilang dengan pocari sweat. (SCTV)
Pada data (15) menjelaskan tentang produk pocari sweat bahwa bergerak
dan mengeluarkan keringat membuat tubuh segar dan sehat. Prouk pocari sweat
dapat mengembalikan ion tubuh yang hilang. Pada teks iklan terlihat kalimat
Kembalikan ion tubuh yang hilang dengan pocari sweat. Kalimat tersebut
merupakan suatu permintaan (menyarankan) untuk meminum pocari sweat pada
saat tubuh terasa kehilangan ion. Kata Kembalikan ini merupakan suatu bentuk
42
permintaan, dengan tindak tutur permintaan ini dapat memengaruhi konsumen
untuk membeli produk tersebut.
Data 16
Enfagrow A+ baru. Susu pertumbuhan berkualitas dukung pertumbuhan
buah hati ibu. Ayo bantu optimalkan cerdasnya. (TRANS 7)
Pada data (16) menjelaskan produk Enfagrow A+ bahwa susu ini dapat
membantu pertumbuhan buah hati dan mengoptimalkan kecerdasannya. Kesan
produsen terhadap konsumen bahwa produk ini baik untuk tumbuh kembang anak
sekaligus kecerdasan seorang anak. Pada teks iklan diatas pengiklan
menggunakan kata dukung dan Ayo. Ini merupakan bentuk tindak tutur yang
sifatnya mengajak atau meminta kepada penonton atau konsumen untuk memilih
Enfagrow A+. Dengan tindak tutur permintaan pengiklan memengaruhi konsumen
untuk membeli produk tersebut.
Data 17
Lactamil dengan AD+ tinggi nutrisi lebih rendah gula. Sekarang giliran
mama. Lactamil ahli untuk awal yang baik. (INDOSIAR)
Pada data (17) menjelaskan tentang produk Lactamil, yang nutrisinya
tinggi dan lebih rendah gula. Produk Lactamil merupakan awal yang baik untuk
calon bayi. Pada teks iklan terdapat klausa Sekarang giliran mama, maksud dari
pada pengiklan tersebut bahwa saatnya giliran mama mencoba meminum
Lactamil. Ini merupakan bentuk permintaan terhadap konsumen terhadap
konsumen untuk memilih Lactamil bagi ibu hamil. Dengan tindak tutur
43
permintaan ini pengiklan memengaruhi konsumen untuk membeli produk
tersebut.
Data 18
Makanya minum susu Real Good, susunya mineral, rasanya mantap. Real
Good enak rasanya mantap. (TRANS 7)
Pada data (18) menjelaskan produk susu real good yang susunya mineral
dan rasanya enak. Pada teks iklan diatas terlihat kalimat makanya minum susu
Real Good maksud dari kata “makanya” ini adalah bentuk tindak tutur
permintaan yang memengaruhi tindakan oleh konsumen yang artinya
menyarankan kepada penonton atau konsumen untuk meminum susu real good
karena rasanya mantap dan enak. Memiliki beberapa varian rasa enak lainnya
yang disukai oleh anak. Dengan tindak tutur permintaan pengiklan memengaruhi
konsumen untuk membeli produk tersebut.
Data 19
Dukung ia menjadi anak hebat, tidak hanya cerdas tapi juga punya rasa
peduli. Bebelac grow them great.
Pada data(19) menjelaskan produk Bebelac yang dapat menjadikan anak
hebat, cerdas, dan punya rasa peduli. Pada teks iklan diatas menggunakan kata
“Dukung” pada awal kalimat. Artinya pengiklan menyarankan kepada konsumen
untuk mendukung anaknya menjadi anak yang hebat tidak hanya cerdas tapi
punya rasa peduli dengan susu Bebelac untuk si anak. Dengan tindak tutur
permintaan pengiklan memengaruhi konsumen untuk membeli produk tersebut.
44
4. Tindak Tutur dalam Bentuk Peringatan
Tindak tutur yang berbentuk peringatan pada iklan produk komersial
(nutrisi) sebagai berikut:
Data 20
Udah tumbuh ke atas jangan ke samping, pilih yang rendah lemak. HILO
AKTIF. Udah tumbuh ke atas jangan ke samping. (INDOSIAR)
Pada data (20) menjelaskan produk susu HILO yang rendah lemak, baik
untuk pertumbuhan dan tidak membuat badan menjadi gemuk. Pada teks iklan
diatas terdapat kalimat udah tumbuh ke atas jangan ke samping, ini adalah bentuk
tindak tutur pringatan yang dapat menghendaki tindakan penyadaran konsumen.
Dengan tindak tutur peringatan ini pengiklan memengaruhi konsumen untuk
membeli produk tersebut.
Data 21
Pertumbuhan siap minum untuk mendukung perkembangan multi talenta
anak. Well to go jangan lupa Chil go! Chil go enak banget. (RCTI)
Pada data (21) menjelaskan produk susu Chil go yang siap minum, dapat
mendukung perkembangan multi talenta anak, pengiklan juga menyebutkan
bahwa susu Chil go rasanya enak. Pada teks iklan di atas terdapat kalimat Well to
go jangan lupa Chil go! artinya kalau hendak berangkat ke sekolah bagi si anak
jangan lupa minum Chil go terlebih dahulu. Kemudian pada frasa jangan lupa ini
merupakan bentuk tindak tutur peringatan berupa kenyataan yang memengaruhi
penyadaran konsumen. Dengan tindak tutur peringatan tersebut pengiklan
memengaruhi konsumen untuk membeli produk tersebut.
45
Data 22
Dukung nutrisi sejak hamil hingga menyusui. SGM Bunda, cukup 1 gelas
sehari (ANTV)
Pada data (22) menjelaskan produk susu SGM Bunda yang dapat
memberikan nutrisi sejak hamil hingga menyusui. Pengiklan juga memberikan
asumsi bahwa susu SGM Bunda ini hanya diminum 1 gelas sehari. Ini merupakan
tindak tutur peringatan terhadap konsumen. Dengan tindak tutur peringatan
pengiklan (penutur) dapat menimbulkan reaksi terhadap mitra tutur (konsumen).
Dengan tindak tutur peringatan ini pengiklan memengaruhi konsumen untuk
membeli produk tersebut.
5. Tindak Tutur dalam Bentuk Penawaran
Tindak tutur yang berbentuk penawaran pada iklan produk komersial
(nutrisi) sebagai berikut:
Data 23
Semua mencari lezatnya koko kranch. GRATIS hadiah seru Ice Age
Collection Course dalam serial nestle bertanda khusus. KOKO KRANCH.
(ANTV)
Pada data (23) menjelaskan kelezatan produk koko kranch dan
memberikan hadiah Ice Age Collection Course dengan gratis pada serial nestle
bertanda khusus. Ini adalah bentuk iklan penawaran, munculnya kata gratis dapat
menarik perhatian konsumen dan dengan ini cara produsen mempromosikan
produknya agar tetap banyak disukai dan laris terjual. Dengan tindak tutur
46
penawaran tersebut pengiklan memengaruhi konsumen untuk membeli produk
tersebut.
Data 24
Terbuat dari bahan alami yang dikeringkan, tekstur lembut, dan banyak
pilihan rasa enak. Si kecil jadi lahap. Promina untuk masa kecil penuh
rasa. PROMINA (GLOBAL TV)
Pada data (24) menjelaskan produk Promina terbuat dari bahan alami yang
sudah dikeringkan, teksturnya lembut sehingga si kecil jadi lahap. Pada teks iklan
di atas terdapat kalimat banyak pilihan rasa enak kemudian disambung oleh
kalimat Promina untuk masa kecil penuh rasa. Sehingga konsumen bebas
memilih rasa kesukaan si kecil. Kalimat tersebut merupakan suatu bentuk tindak
tutur penawaran. Dengan tindak tutur penawaran pengiklan memengaruhi
konsumen untuk membeli produk tersebut.
Data 25
Tidak perlu khawatir tumpah, dengan tutup klip-klip tinggal tuang, tidak
berceceran, tutup kembali agar tetap higenis. Tutup klip-klip dari frisan
flag. (ANTV)
Pada data (25) menjelaskan produk frisan flag yang memberikan tutup
klip-klip secara gratis pada setiap pembelian satu kaleng susu frisan flag.
Perusahaan produk menawarkan tutup klip-klip dari frisan flag, supaya susu tidak
mudah tumpah, tinggal tuang, tidak berceceran, dan menutupnya kembali agar
susu tetap higenis. Kesan pengiklan terhadap konsumen bahwa tidak perlu
khawatir atau pun takut susu kalengnya tumpah karena kini frisan flag sudah
47
menggunakan tutup klip-klip. Pada teks iklan secara keseluruhan merupakan
bentuk tindak tutur penawaran. Dengan tindak tutur penawaran ini pengiklan
memengaruhi konsumen untuk membeli produk tersebut.
Data 26
Banyak gerak, banyak menangin hadiah mingguan lainnya. Kirim
kemasan Anlene apa saja serta bukti pembelian dan data diri ke Po Box
Anlene Jkt 10.000 Kirim sebanyak-banyaknya untuk menangkan ribuan
hadiah ulang tahun Anlene ke 25.
Pada data (26) menjelaskan produk Anlene yang menawarkan ribuan
hadiah ulang tahunnya ke 25, dengan mempromosikan kepada konsumen untuk
mengirimkan kemasan Anlene apa saja, serta bukti pembeliannya dan mengirim
ke alamat yang telah diberitahukan. Kemudian mengirim kemasan tersebut
sebanyak-banyaknya. Ini salah satu cara pengiklan memengaruhi konsumen
dengan memberikan hadiah besar-besaran supaya mendapatkan pelanggan yang
setia dengan produk Anlene. Kesan pengiklan terhadap konsumen ialah membeli
produk Anlene sebanyak-banyaknya agar kemasannya yang didapat semakin
banyak dan besar kesempatan untuk menangkan hadiah yang ditawarkan oleh
produk Anlene. Terlihat keseluruhan teks iklan tersebut isinya ialah penawaran,
dengan tindak tutur penawaran tersebut pengiklan memengaruhi konsumen untuk
membeli produk ini.
Data 27
Ayo koleksi dan tempel 12 stikker profesi favoritmu, Milkuat. (MNC TV)
48
Pada data (27) menjelaskan produk susu Milkuat memberikan hadiah
berupa 12 stikker favorit. Pada tayangan iklan tersebut menampilkan beberapa
gambar-gambar stikker sesuai profesi favorit anak. Setiap pembelian satu
kemasan susu Milkuat berhadiah stikker favorite anak. Ini salah satu cara
pengiklan mempromosikan suatu produk agar dapat menarik simpati konsumen.
Pada teks iklan diatas berisi kalimat ajakan untuk mengoleksi stikker profesi
(pekerjaan) favorit anak dengan membeli susu Milkuat, ini merupakan bentuk
penawaran. Dengan tindak tutur penawaran pengiklan memengaruhi konsumen
untuk membeli produk tersebut.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian dirumuskan pokok permasalahan yang diteliti dalam
penelitian ini sebagai berikut:
1) Bagaimana penggunaan tindak tutur pernyataan pada iklan produk komersial
(nutrisi)?
Hasil penelitian
Penggunaan tindak tutur pernyataan pada iklan produk komersial
(nutrisi) adalah keseluruhan isi teks iklan tersebut menyatakan bahan-bahan
produksi, keunggulan, dan sumber nutrisi suatu produk. Pengujaran kalimat
untuk menyatakan agar suatu maksud dari pembicara (pengiklan) dapat
diketahui oleh pendengar (penonton/konsumen). Tindak tutur ini untuk
menyatakan sesuatu sebagaimana adanya. Penutur (pengiklan) semata-mata
hanya untuk memberi informasi sesuatu belaka. Penggunaan tindak tutur
49
pernyataan berbentuk kalimat. Berjumlah 12 data atau wujud iklan tindak
tutur pernyataan yang didapatkan dari televisi siaran nasional. Data terbanyak
diantara kelima tindak tutur tersebut.
2) Bagaimana penggunaan tindak tutur pertanyaan pada iklan produk komersial
(nutrisi)?
Hasil penelitian
Penggunaan tindak tutur pertanyaan pada iklan produk komersial
(nutrisi) adalah sebuah tuturan yang bermodus deklaratif difungsikan
secara konvensional untuk mengatakan sesuatu, tuturan interogatif untuk
bertanya dan memberikan jawaban. Pada data yang didapatkan berupa
tindak tutur pertanyaan kemudian disertai jawaban langsung sebagai
berikut:
a. Ada yang mau indomilk lagi? mau....mau
b. Mau tinggi dan banyak akal? minum Zee
Wujud tindak tutur pertanyaan dari hasil penelitian yang didapatkan
hanya berjumlah 2 data. Ini yang paling rendah diantara kelima tindak
tutur tersebut. Kebanyakan pengiklan secara langsung mempromosikan
produk tanpa melakukan pertanyaan terlebih dahulu.
3) Bagaimana penggunaan tindak tutur permintaan pada iklan produk
komersial (nutrisi)?
Hasil penelitian
50
Penggunaan tindak tutur permintaan pada iklan poduk komersial
adalah pengiklan mengajukan jawaban berupa tindakan. Tindak tutur
bersifat direktif memiliki maksud mengajak, meminta, menyuruh,
memohon, dan menyarankan. Wujud iklan yang didapatkan dari hasil
penelitian ialah penggunaan kata kembalikan, ayo, sekarang, makanya,
dan dukung. Wujud tindak tindak tutur permintaan sebagai berikut:
a. Kembalikan ion tubuh yang hilang dengan pocari sweat, pada iklan
pocari sweat.
b. Ayo bantu optimalkan cerdasnya, pada iklan produk Enfagrow A+.
c. Sekarang giliran mama, pada iklan produk Lactamil.
d. Makanya minum susu Real Good. Pada iklan produk susu real good.
e. Dukung ia menjadi anak hebat, pada iklan produk Bebelac
Wujud iklan yang didapatkan dari hasil penelitian berjumlah 5 data diambil
dari televisi siaran nasional.
4) Bagaimana penggunaan tindak tutur peringatan pada iklan produk
komersial (nutrisi)?
Hasil penelitian
Penggunaan tindak tutur peringatan pada iklan produk komersial
(nutrisi) adalah pengiklan menggunakan tuturan berupa peringatan yang
merupakan kenyataan dan menghendaki tindakan penyadaran dari
konsumen. Wujud tindak tutur peringatan yang didapatkan dari hasil
penelitian ialah sebagai berikut:
51
a. Udah tumbuh ke atas jangan ke samping, pada iklan produk HILO.
b. Well to go jangan lupa Chil go, pada produk susu siap minum Chil go.
c. Cukup 1 gelas sehari, pada iklanproduk SGM bunda.
5) Bagaimana penggunaan tindak tutur penawaran pada iklan produk
komersial (nutrisi)?
Hasil Penelitian
Penggunaan tindak tutur penawaran pada iklan produk komersial
(nutrisi) adalah pengiklan meyakinkan bahwa penawaran akan memuaskan
konsumen, dengan memberikan berbagai hadiah, gratis, bonus dan pilihan.
Ini cara pengiklan berusaha mempromosikan suatu produk dengan
memberikan penawaran untuk merangsang minat konsumen. Maka dengan
ini dari tuturan pengiklan dapat menimbulkan tindakan oleh mitra tutur
(penonton/kinsumen). Tindak tutur ini tergolong ke dalam tindak tutur
ilokusi. Pada tindak tutur penawaran ini menggunakan tindak tutur
berbentuk kata, klausa dan kalimat. Wujud tindak tutu penawaran yang
didapatkan dari hasil penelitian berjumlah 5 data. Bersumber dari televisi
siaran nasional.
52
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan hasil penelitian
1. Penggunaan tindak tutur pernyataan pada iklan produk komersial (nutrisi)
yaitu keseluruhan isi teks iklan tersebut menyatakan bahan-bahan
produksi, keunggulan, dan sumber nutrisi suatu produk. pengujaran
kalimat untuk menyatakan agar suatu maksud dari pembicara (pengiklan)
dapat diketahui oleh pendengar (penonton/konsumen). Tindak tutur
pernyataan tergolong ke dalam tindak tutur lokusi.
2. Penggunaan tindak tutur pertanyaan pada iklan produk komersial
(nutrisi) yaitu sebuah tuturan yang bermodus deklaratif difungsikan secara
konvensional untuk mengatakan sesuatu, tuturan interogatif untuk
bertanya dan memberikan jawaban. Pada data yang didapatkan berupa
tindak tutur pertanyaan kemudian disertai jawaban langsung. Tindak tutur
ini tergolong ke dalam tindak tutur perlokusi.
3. Penggunaan tindak tutur permintaan pada iklan produk komersial adalah
ztindak tutur yang dilakukan oleh penuturnya (pengiklan) dengan maksud
agar lawan tuturnya (penonton/konsumen) melakukan tindakan yang
disebutkan dalam ujaran itu. Tuturan yang termasuk dalam jenis tindak
tutur ini antara lain tuturan , mengajak, meminta, menyuruh, memohon,
menyarankan, memerintah, memberikan aba-aba atau menantang. Tindak
tutur bersifat direktif memiliki maksud mengajak, meminta, menyuruh,
52
53
memohon, dan menyarankan. Wujud iklan yang didapatkan dari hasil
penelitian ialah penggunaan kata kembalikan, ayo, sekarang, makanya,
dan dukung. Tindak tutur ini tergolong ke dalam tindak tutur ilokusi.
4. Penggunaan tindak tutur peringatan pada iklan produk komersial (nutrisi)
adalah pengiklan menggunakan tuturan berupa peringatan yang
merupakan kenyataan dan menghendaki reaksi penyadaran dari konsumen
(mitra tutur). Tindak tutur tergolong ke dalam tindak tutur perlokusi.
5. Penggunaan tindak tutur penawaran pada iklan produk komersial (nutrisi)
adalah pengiklan meyakinkan bahwa penawaran akan memuaskan
konsumen, dengan memberikan berbagai hadiah, gratis, bonus dan pilihan.
Maka dengan ini dari tuturan pengiklan dapat menimbulkan tindakan oleh
mitra tutur (penonton/kinsumen). Tindak tutur ini tergolong ke dalam
tindak tutur ilokusi.
B. Saran
Sebagai makhluk sosial manusia memerlukan alat untuk berkomunikasi
berupa bahasa. Dan bahasa merupakan alat yang ampuh untuk berhubungan dan
bekerjasama seperti yang nampak pada iklan di stasiun televisi swasta yang
menggunakan banyak variasi bahasa yang sangat menarik untuk dianalisis. Pada
umumnya iklan-iklan yang ditampilkan di televisi menggunakan ragam santai
agar lebih menarik perhatian konsumen. Bagi para peneliti selanjutnya, penulis
mengajukan saran seperti yang diuraikan sebagai berikut.
54
1) Bagi yang bergelut dibidang bahasa dan sastra, perlu memahami beberapa
tindak tutur bahasa yang digunakan dalam periklanan;
2) Bagi mahasiswa dapat menggunakan kajian Pragmatik yang berkaitan dengan
tindak tutur yang lain mengenai bahasa periklanan karena banyak yang dapat
dikaji dalam bahasa iklan dan cenderung menarik untuk diteliti.
55
DAFTAR PUSTAKA
Austin, John L. 1962. How to Do Things with Word (diterjemahkan oleh oka ).Jakarta : Balai Pustaka
Bissantz, Annette S.1987. Language Field Materials. An Introduction toLanguage. Ohio: The Ohio University Press.
Depari, Edward.1996. Sikap Kritis Konsumen dan Iklan Kontroversial. MakalahSeminar Iklan Kerjasama Yayasan Lembaga Konsumen Indonesiadengan Republika, Jakarta, 27 Agustus 1996.
Kesali, Rhenald.1992. Manajemen Periklanan: Konsep dan aplikasinya. Jakarta:Grafitti
Kridalaksana, Harimurti.1982. Kamus Linguistik. Jakarta:Gramedia.
Kridalaksana. Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta : Gramedia
Lee. Monle dan Carla Jhonson. 2011. Prinsip-Prinsip Periklanan dalam PerspektifGlobal. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Littlejohn, Stephen W. 1989. Theories of Human Communication. California:Wadsworth.
Measele, Richard, dalam Samuel Craigg. 1996. “Responding to the Challenges ofGlobal Markets” dalam Journal of World Business, Volume 32, No. 1,1997.
Moeliono, Anton M. (Penyunting Penyelia) 1989. Kamus Besar BahasaIndonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Nababan, P.W.J. 1986. Sosiolinguistik: Suatu Pengantar. Jakarta: Gramedia
Shurter, 1971. Written Communication in Bussinnes. London: Edward Arnold.
Soetomo. 1992. “Iklan Menyimpang dan Kerugian Konsumen “ Makalah DiskusiKode Etik Periklanan. Jakarta: Pusat Pengkajian Hukum Indonesia.
Suwito. 1983. Pengantar Awal Sosiolinguistik, teori dan Problema. Surakarta:Henry
Zumrotion, K.S. 1996. Sikap Kritis Konsumen dan Iklan Kontroversial. MakalahSeminar Iklan Kerjasama Yayasan Lembaga Konsumen Indonesiadengan Republika, Jakarta, 27 Agustus 1996.
56
KORPUS DATA
1. Tindak Tutur dalam Bentuk Pernyataan
Data 1
Baru energen jagung bulir-bulir jagung asli berpadu dengan nutrisi
lengkap, kaya serap, kenyang lebih lama. ENERGEN. (TRANS 7-11
Oktober 2016)
Data 2
Indomilk kental manis dibuat dengan susu segar. Enaknya bikin nempel.
(MNC TV-30 Oktober 2016)
Data 3
Baru S-26 procal gold dengan formula multiexcel jadikan pintarnya
bersinar, Beda anak beda pintar. S-26 PROCAL GOLD. (TRANS 7-11
oktober 2016)
Data 4
Susu vidoran kids dengan cod liver oil yang dipercaya membantu tumbuh
kembang anak, pilihan bijak ibu cerdas. (ANTV-12 Oktober 2016)
Data 5
Milo dengan nutrisi alami protamal, vitamin, dan mineral dalam aktif go
baru. Milo energi untuk menang tiap hari. (TRANS TV-28 Oktober 2016)
Data 6
Baru boneto dengan A HI calsium dan nutrisi pentingnya membantu anak
tumbuhkuat untuk terus gali potensi mereka. Boneto tumbuh kuat
temukanhebatmu. (INDOSIAR-17 Oktober 2016)
Data 7
Lactogrow happy nutri bantu si kecil tetap ceria dengan minyak ikan dan
nutrisi penting unutk bantu tumbuh kembangnya. Nestle Lactogrow.
(TRANS 7-15 November 2016)
Data 8
yang enak belum lengkap tanpa cap enak dibuat dengan susu segar, cap
enak kini kemasan baru. Yang enak tambah enak. (ANTV-13 November
2016)
Data 9
Susu jahe sidomuncul, wangi jahe bakar asli, bergizi, berkhasiat. Pasti
susu jahe sidomuncul. Rasa enak bikin hangat. (ANTV-22 November
2016)
Data 10
Pertama di Indonesia SUN ubi ungu mengandung antosianin sebagai
antioksida alami. Dukung tumbuh kembang adik bayi. Kasih SUN kasih
alami ibu. (INDOSIAR-22 November 2016)
Data 11
Cerelac baru dengan iron+, lebih tinggi zat besi dengan vitamin dan
minyak ikan. Si kecil pasti suka. Cerelac iron+ lebih tinggi zat besi.
(TRANS 7-22 November 2016)
Data 12
Dancow fortigro membantu memberikan nutrisi lengkap agar mental dan
fisiknya siap untuk sekolah. Saat kubisa melepaskannya saat itu pun ia
tumbuh besar. Aku dan kau suka Dancow. (MNC TV-23 November 2016)
2. Tindak Tutur dalam Bentuk Pertanyaan
Tindak tutur yang berbentuk pertanyaan pada iklan produk komersial
(Nutrisi) sebagai berikut:
Data 13
Ada yang mau Indomilk lagi? Mau...mau, Indomilk kids dari susu segar,
rasa coklatnya enak bikin main jadi asyik. Indomilk kids teman main
barengmu. (ANTV-11Oktober 2016)
Data 14
Mau tinggi dan banyak akal? Minum Zee. Zee beda, dengan nutri
procomplex bikin kamu tumbuh tinggi dan banyak akal. Susu Zee tumbuh
tinggi dan banyak akal. (GLOBAL TV-30 November 2016)
3. Tindak Tutur dalam Bentuk Permintaan
Tindak tutur yang berbentuk permintaan pada iklan produk komersial
(Nutrisi) sebagai berikut:
Data 15
Go sweet, bergerak dan berkeringat bikin tubuh segar dan sehat.
Kembalikan ion tubuh yang hilang dengan pocari sweat. (SCTV-12
Oktober 2016 )
Data 16
Enfagrow A+ baru. Susu pertumbuhan berkualitas dukung pertumbuhan
buah hati ibu. Ayo bantu optimalkan cerdasnya. (TRANS 7-12 Oktober
2016)
Data 17
Lactamil dengan AD+ tinggi nutrisi lebih rendah gula. Sekarang giliran
mama. Lactamil ahli untuk awal yang baik. (INDOSIAR-13 Oktober
2016)
Data 18
Makanya munum susu Real Good, susunya mineral, rasanya mantap. Real
Good enak rasanya mantap. (TRANS 7-17 Oktober 2016)
Data 19
Dukung ia menjadi anak hebat, tidak hanya cerdas tapi juga punya rasa
peduli. Bebelac grow them great. (ANTV- 19 November 2016)
4. Tindak Tutur dalam Bentuk Peringatan
Tindak tutur yang berbentuk peringatan pada iklan produk komersial
(Nutrisi) sebagai berikut:
Data 20
Udah tumbuh ke atas jangan ke samping, pilih yang rendah lemak. HILO
AKTIF. Udah tumbuh ke atas jangan ke samping. (INDOSIAR-11
Oktober 2016)
Data 21
Pertumbuhan siap minum untuk mendukung perkembangan multi talenta
anak. Well to go jangan lupa Chil go! Chil go enak banget. (RCTI- 30
Oktober 2016)
Data 22
Dukung nutrisi sejak hamil hingga menyusui. SGM Bunda, cukup 1 gelas
sehari (ANTV-11 Oktober 2016)
5. Tindak Tutur dalam Bentuk Penawaran
Tindak tutur yang berbentuk penawaran pada iklan produk komersial
(Nutrisi) sebagai berikut:
Data 23
Semua mencari lezatnya koko kranch. GRATIS hadiah seru Ice Age
Collection Course dalam serial nestle bertanda khusus. KOKO KRANCH.
(ANTV-13 Otober 2016)
Data 24
Terbuat dari bahan alami yang dikeringkan, tekstur lembut, dan banyak
pilihan rasa enak. Si kecil jadi lahap. Promina untuk masa kecil penuh
rasa. PROMINA (GLOBAL TV)
Data 25Tidak perlu khawatir tumpah, dengan tutup klip-klip tinggal tuang, tidak
berceceran, tutup kembali agar tetap higenis. Tutup klip-klip dari frisan
flag. (ANTV-13 November 2016)
Data 26Banyak gerak, banyak menangin hadiah mingguan lainnya. Kirim
kemasan Anlene apa saja serta bukti pembelian dan data diri ke Po Box
Anlene Jkt 10.000 Kirim sebanyak-banyaknya untuk menangkan ribuan
hadiah ulang tahun Anlene ke 25. (INDOSIAR-11 November 2016)
Data 27Ayo koleksi dan tempel 12 stikker profesi faforitmu, Milkuat. (MNC TV)
DOKUMENTASI PENGAMBILAN VIDEO/GAMBAR
IKLAN PRODUK KOMERSIAL (NUTRISI) DI TELEVISI
RIWAYAT HIDUP
SINARTI, dilahirkan di Pannyangkalang pada tanggal
09 September 1993, anak kedua dari dua bersaudara,
buah hati dari pasangan Mote Dg.Kulle dan Talla
Dg.Ngenang. Penulis memasuki jenjang pendidikan
sekolah dasar pada tahun 1999 di SD Negeri Manuju
No.48 Kabupaten Takalar dan tamat pada tahun 2005.
Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke tingkat SMP Negeri 1
Polut Kabupaten Takalar dan tamat pada tahun 2008. Pada tahun itu juga penulis
tetap melanjutkan pendidikan ke tingkat SMK Negeri 6 Takalar dan tamat pada
tahun 2011. Setelah menganggur selama 1 tahun penulis melanjutkan pendidikan
ke perguruan tinggi pada tahun 2012 di Universitas Muhammadiyah Makassar
dan dinyatakan lulus sebagai mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Berkat rahmat Allah SWT dan iringan doa yang tiada henti serta harapan
yang ditanamkan oleh orang tua terhadap saya dan saudra tercinta, perjuangan
penulis dalam mengikuti pendidikan di perguruan tinggi dapat berhasil dengan
memertahankannya skripsi di hadapan tim penguji yang berjudul “Analisis
Bahasa Iklan dalam Berbagai Produk Komersial (Telaah Kritis dari Aspek
Pragmatik)”.
RIWAYAT HIDUP
SINARTI, dilahirkan di Pannyangkalang pada tanggal
09 September 1993, anak kedua dari dua bersaudara,
buah hati dari pasangan Mote Dg.Kulle dan Talla
Dg.Ngenang. Penulis memasuki jenjang pendidikan
sekolah dasar pada tahun 1999 di SD Negeri Manuju
No.48 Kabupaten Takalar dan tamat pada tahun 2005.
Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke tingkat SMP Negeri 1
Polut Kabupaten Takalar dan tamat pada tahun 2008. Pada tahun itu juga penulis
tetap melanjutkan pendidikan ke tingkat SMK Negeri 6 Takalar dan tamat pada
tahun 2011. Setelah menganggur selama 1 tahun penulis melanjutkan pendidikan
ke perguruan tinggi pada tahun 2012 di Universitas Muhammadiyah Makassar
dan dinyatakan lulus sebagai mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Berkat rahmat Allah SWT dan iringan doa yang tiada henti serta harapan
yang ditanamkan oleh orang tua terhadap saya dan saudra tercinta, perjuangan
penulis dalam mengikuti pendidikan di perguruan tinggi dapat berhasil dengan
memertahankannya skripsi di hadapan tim penguji yang berjudul “Analisis
Bahasa Iklan dalam Berbagai Produk Komersial (Telaah Kritis dari Aspek
Pragmatik)”.
RIWAYAT HIDUP
SINARTI, dilahirkan di Pannyangkalang pada tanggal
09 September 1993, anak kedua dari dua bersaudara,
buah hati dari pasangan Mote Dg.Kulle dan Talla
Dg.Ngenang. Penulis memasuki jenjang pendidikan
sekolah dasar pada tahun 1999 di SD Negeri Manuju
No.48 Kabupaten Takalar dan tamat pada tahun 2005.
Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke tingkat SMP Negeri 1
Polut Kabupaten Takalar dan tamat pada tahun 2008. Pada tahun itu juga penulis
tetap melanjutkan pendidikan ke tingkat SMK Negeri 6 Takalar dan tamat pada
tahun 2011. Setelah menganggur selama 1 tahun penulis melanjutkan pendidikan
ke perguruan tinggi pada tahun 2012 di Universitas Muhammadiyah Makassar
dan dinyatakan lulus sebagai mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Berkat rahmat Allah SWT dan iringan doa yang tiada henti serta harapan
yang ditanamkan oleh orang tua terhadap saya dan saudra tercinta, perjuangan
penulis dalam mengikuti pendidikan di perguruan tinggi dapat berhasil dengan
memertahankannya skripsi di hadapan tim penguji yang berjudul “Analisis
Bahasa Iklan dalam Berbagai Produk Komersial (Telaah Kritis dari Aspek
Pragmatik)”.
TII\{IVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
LEMBAR PENGESATIAN
Skripsi atas Nama SINARTI, NIM: 10533722812 diterima dan disahkan
oleh Panitia Ujian Skripsi berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar Nomor: 052 Tahun l43g HlzarT,Tanggal 09 Januari
2017 M, sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sasffa Indonesia Fakultas Keguruan dan
Ihnu Pendidikan Universitas Mulramrnadiyah lviakassar pada hari Kamis tanggal,:tlt' ' :' ll. :
22 liraretl0l7",,' , ';, '. '
Wffir*, O+fuadil ftFdF t43B Hs -YHk 0l Jdtari F 20t7 M
1. Pengawas Umum
2. Ketua,''l
3. Sekretan.:l
4. Penguji
t Disahkan Oleh
{I
\,-,1
..)
''. ")
'sitas )4[uhammadiyah Makassar
3. Dr. Mahmudah, M. Hum.
4. Ratnawati, S. Pd., M. Pd.
-Fd.?
TNIIVERSITAS MIIIAMIi{A DIYAHFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
MAKASSARPENDII}IKAN
Judul skripsi
Nama
Nim
Program Studi
Fakultas
sete_$H
diujikan-*S
PERSETU.IUAN PEMBIMBING
: Analisis Bahasa lklan dalam Berbagai produk Komersial (Telaah
Kritis dari Aspek Pragmatik).
: Sinarti
: 10533722812
: Pendidikq4,Bdhasa dan Sastra indonesia
: Keguruan dan II*:u Pendidikan
diperit<sa dan diteliti, sknpsl iui telah nremenufui persyaratan untuk
?)isetujui oleh
Diketahui oleh
Makassar, 24 Maret2017
Pembiqrbing II
(
Hi. Mah
rIIM*dtan,fu. uum
4
Pd., Ph. D
Pendidikan
Indonesia
NBM:860 NBM:951576
top related