alkohol, tugas kimia organik pemicu 3
Post on 13-Aug-2015
97 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KOMPAS.com - Walau pun selama ini alkohol banyak disarankan untuk dihindari, sebenarnya minuman ini punya sisi baik. Misalnya saja konsumsi alkohol dalam jumlah sedang terbukti bisa melindungi jantung. Untuk mengetahui lebih lanjut apa saja manfaat dan kerugian yang mungkin Anda dapatkan dari konsumsi alkohol, simak penjelasan berikut.Sisi baik
Konsumsi alkohol dalam jumlah ringan telah dikaitkan dengan sejumlah manfaat kesehatan yang baik. Studi menunjukkan bahwa minum alkohol atau wine khususnya, dapat mengurangi risiko penyakit jantung, stroke, batu empedu, diabetes tipe 2 dan demensia. Bahkan juga dapat meningkatkan sistem metabolisme dalam tubuh Anda.
"Alkohol, terutama anggur merah, memiliki resveratrol, antioksidan dan bioflavonoid serta polifenol yang kesemuanya memiliki fungsi melebarkan arteri dan mengurangi peradangan," kata Dr Suzanne Steinbaum, dari Lenox Hill Hospital, New York City, sekaligus juru bicara American Heart Association.
"Alkohol jelas dapat menjadi bagian dari diet jantung sehat jika Anda minum secara bertanggung jawab," tambahnya.
Meski begitu, Steinbaum menyarankan bahwa jika seseorang belum pernah minum, sebaiknya jangan mulai untuk minum alkohol demi alasan kesehatan. Sebagai gantinya, disaranakn untuk mengadopsi pola diet Mediterania yakni memperbanyak sayur dan buah untuk membuat jantung sehat.
"Konsumsi alkohol yang moderat bagi perempuan adalah satu gelas kecil dalam sehari, dan untuk laki-laki dua gelas sehari," jelas Elizabeth Kovacs, direktur program penelitian alkohol di Loyola University Medical Center, Chicago.
Kovacs menambahkan bahwa "manfaat dari alkohol sangat terbatas, dan itu hanya bermanfaat jika Anda minum pada tingkat yang rendah, tidak mengonsumsi obat tertentu, dan tidak memiliki penyakit hati atau pankreas serta sedang tidak hamil."
Sisi Buruk
Steinbaum menekankan, meskipun ada sedikit manfaat dari konsumsi alkohol bagi kesehatan jantung, namun lebih banyak efek yang merugikan. Alkohol dapat meningkatkan kadar trigliserida, lemak berbahaya yang ditemukan dalam darah, dan juga dapat mengakibatkan tekanan darah tinggi.
Beberapa orang juga rentan terhadap kondisi yang menyebabkan denyut jantung tidak teratur ketika mereka minum alkohol, meskipun ada pula yang tidak mengalami kondisi tersebut.
Steinbaum mencatat, konsumsi alkohol berlebih dapat menyebabkan kenaikan berat badan, serta dapat merusak ginjal serta hati terutama untuk orang yang mengonsumsi obat tertentu seperti statin untuk menurunkan kolesterol atau bahkan obat pereda nyeri.
Selain itu studi terbaru telah menghubungkan konsumsi alkohol dengan peningkatan risiko penyakit seperti, asma, kanker dan alergi. Alkohol juga dapat menjadi masalah bagi orang yang
mengonsumsi obat penurun gula darah, seperti insulin, karena dapat menyebabkan kadar gula darah turun tak terduga.
"Alkohol meningkatkan risiko kecelakaan kendaraan bermotor, kekerasan terhadap orang lain, kekerasan sengaja terhadap diri sendiri, penyebaran penyakit menular seksual, kehamilan yang tidak direncanakan, gangguan janin dan kecanduan," sambung Kovacs.
Menurut Kovakcs, sangat penting untuk memberitahu kepada orang-orang tentang efek alkohol pada tubuh mereka sehingga mereka dapat minum secara bertanggung jawab. "Manfaat dari konsumsi alkohol sangat minim dibandingkan dengan risiko yang didapat," tandasnya.
http://health.kompas.com/read/2012/07/21/08504473/Mengenal.Sisi.Baik.dan.Buruk.Alkohol
Hal mengejutkan lagi-lagi telah ditemukan. Para peneliti dari Emory University telah menemukan bahwa lalat buah (drosophila melanogaster) mengkonsumsi alkohol untuk dijadikan obat. Lalat-lalat tersebut minum alkohol untuk mengusir parasit-parasit yang ada ditubuhnya.
Hal ini tentu saja akan berimbas pada konsumsi alkohol yang dilakukan oleh manusia tidak sepenuhnya negatif atau merusak tubuh.
"Kami percaya apa yang kami temukan telah menunjukkan bahwa konsumsi alkohol dapat memiliki efek perlindungan terhadap penyakit menular, khususnya terhadap parasit yang menyerang melalui darah," kata Dr Todd Schlenke, penulis penelitian yang dipublikasikan di scientificamerican.com.
Todd yang juga ahli evolusi genetika di Emory University menambahkan,”Lalat buah mungkin saja bisa beradaptasi dengan alkohol, karenanya digunakan sebagai obat. Tapi kemudian kami mencoba menaikkan pertanyaan menjadi, kalau lalat bisa menggunakan alkohol untuk mengontrol parasit dalam darahnya, mungkinkan organisme lain termasuk manusia mengontrol parasit dalam darahnya dengan menggunakan alkohol dosis tinggi?”
Todd mempelajari dua spesies tawon dan meletakkan telurnya di dalam larva lalat buah. Ketika telur tawon menetas, bayi tawon memakan larva lalat dari dalam ke luar. Jika lalat buah mengkonsumsi banyak alkohol, tawon sulit untuk meletakkan telurnya di dalam larva lalat. Bahkan jika tawon melakukannya, tak akan banyak telur yang menetas.
Di dalam buah yang masak, larva lalat mengkonsumsi 5-15 % alkohol. "Mereka (lalat) pada umumnya hidup dengan alkohol,” ujar Tood.
Tood juga mengatakan bahwa ia ingin menguji apakah dengan mengonsumsi alkohol lalat bisa mencegah apa yang disebut "endoparasitoid" tawon yang memakan lalat dari dalam ke luar. Jadi untuk penelitian yang muncul dalam jurnal Current Biology, para peneliti
melepaskan beberapa lalat pada cawan petri berisi makanan lalat (6 % alkohol pada setengah dari piring dan bebas alkohol di sisi lain).
Setelah 24 jam, 80 persen dari lalat yang terinfeksi telur tawon berada di sisi alkohol, sementara hanya 30 persen dari larva lalat yang tidak terinfeksi buah berada di sisi lain yang bebas alkohol.
"Hasilnya sangat mengejutkan," kata Tood. "Lalat yang terinfeksi sengaja mengkonsumsi alkohol. Karena dengan mengkonsumsi alkohol lalat bisa memperpanjang kelangsungan hidupnya.”
Bir dan anggur yang memiliki kecukupan alkohol untuk dikonsumsi telah menyelamatkan beberapa petualang-petualang dunia. Sebut saja Columbus yang bertahan dalam perjalanannya mengarungi laut padahal seperti yang diketahui bahwa air di kapal cenderung terkontaminasi dengan patogen. Columbus dan awaknya mendarat di Plymouth Rock bukan karena keindahannya melainkan karena di situlah mereka kehabisan bir.
Arti dari cerita tersebut menurut Tood adalah mereka tahu bahwa yang membuat para pelaut itu sehat adalah bir. Kalau tidak mengapa Henry VII memastikan kapal-kapalnya membawa bir lebih dari makanan. Atau selama Ekspedisi Spanyol, Yohanes Stile menulis kepada raja, "Yang Mulia, kekurangan terbesar dalam perjalanan ini adalah bekal bir.”
Setidaknya para pelaut, dan mungkin nenek moyang awal kami pertanian, tahu bahwa mengkonsumsi alkohol adalah untuk menangkal penyakit. Dengan kata lain, manusia mungkin sepintar lalat, setidaknya ketika datang untuk mengobati diri dengan alkohol.
(scientificamerican.com/felly@oktomagazine.com)
http://www.oktomagazine.com/oktolifestyle/health/1338/manfaat.alkohol.bagi.tubuh
Tentang alkohol, kesan kita atau kebanyakan orang adalah mungkin tidak
bermanfaat. Namun satu hal yang mesti anda ketahui, untuk kalangan
kesehatan, alkohol biasanya digunakan sebagai pembersih atau antiseptik.
Dari pada hanya memikirkan ketidak bergunaannya, bagaimana kalau kita
lihar manfaat ALKOHOL di bawah ini seperti yang dilansir
olehmerdeka.com beberapa hari yang lalu.
1. Mengurangi risiko penyakit dan serangan jantung
Bila dikonsumsi dalam dosis rendah, alkohol dapat mengurangi tekanan
darah. Sebaliknya, ketika dikonsumsi berlebihan, alkohol memiliki efek
negatif pada tubuh. Alkohol membantu untuk membersihkan lemak dari
arteri dan mengurangi pembekuan darah. Hal ini dapat membatasi
kemungkinan penyakit dan serangan jantung.
2. Mengurangi risiko stroke
Minum alkohol dalam jumlah terbatas bisa menurunkan risiko serangan
jantung dan risiko stroke. Jenis stroke paling umum disebut stroke iskemik.
Ini terjadi ketika pembuluh yang membawa darah ke otak tersumbat. Jenis
lain dari stroke iskemik adalah hemoragik. Hemoragik terjadi ketika darah
merembes keluar dari pembuluh darah di otak.
3. Memperbaiki kualitas tidur di malam hari
Bagi sebagian orang, segelas alkohol sebelum tidur memiliki efek positif
bagi tubuh. Tetapi, konsumsi yang berlebihan malah mengganggu tidur
Anda. Bukannya tidur nyenyak, Anda malah terjaga semalaman dan terkena
insomnia.
4. Punya efek diuretik
Alkohol bersifat diuretik, yang berarti punya efek mendorong air keluar dari
tubuh lebih cepat. Peminum berat bisa mengalami dehidrasi karena sering
buang air kecil. Konsumsi dalam jumlah sedang, memiliki dampak diuretik
yang tidak berbahaya.
5. Meningkatkan interaksi sosial
Alkohol bisa meningkatkan kognisi sehingga membuat kepribadian orang
jadi lebih ramah. Orang yang sering minum di bar, mereka akan lebih
mudah membuka pembicaraan dengan orang asing. Bahkan, mereka punya
banyak lelucon untuk ditertawakan. Alkohol dianggap mirip psikotropika
yang dapat mengubah kondisi kejiwaan seseorang.
6. Mengganggu reaksi obat lain
Konsumsi alkohol dapat mengganggu reaksi obat atau senyawa lain dalam
tubuh. Itu berarti obat-obatan yang diproses di hati, tidak akan dicerna
dengan cepat. Alhasil, seseorang akan merasakan efek obat yang jauh lebih
kuat.
7. Peringatan penting !
Alkohol memang memiliki dampak positif bagi kesehatan. Namun, itu bukan
berarti Anda bisa mengonsumsinya secara berlebihan. Ingat! Segala
sesuatu yang dilebih-lebihkan selalu berdampak buruk bagi kesehatan.
http://pkmsungaiayak.wordpress.com/2012/09/03/6-manfaat-alkohol-plus-1-bahayanya/
Salah satu hobi ketika tidak ingin menjadi diri sendiri adalah dengan membiarkan sedikit alkohol mengalir dalam darah. Menginjeksi semua urat saraf, memberikan waktu agar semua sel-sel normal terkontaminasi. Dan ketika tenggorokan menjadi panas, itulah waktu untuk berbuat dosa…
Seorang saudari yang sebentar lagi akan menyelesaikan studinya di fakultas kedokteran di satu-satunya universitas negeri di Denpasar, dengan sedikit geram membalas sms-ku seperti ini: “alkohol itu bisa merusak liver dan ginjal! Kalo diluar tubuh, ya, buat mensterilkan alat-alat medis dan luka. Kalo buat menghangatkan tubuh itu kan cuma akal-akalannya orang barat aja!”
Hehehe, alasan kenapa aku membenci dokter dan polisi adalah karena mereka merupakan pembohong nomor satu di seluruh alam semesta!!!
Kita lihat, dengan mengolah informasi dari beberapa sumber, aku mengumpulkan beberapa manfaat alkohol buat tubuh, antara lain:1.
1. The University of Texas Southwestern Medical Center di Dallas pada tahun 1999 mengeluarkan hasil penelitiannya yang menyatakan bahwa peminum bir dalam takaran ringan akan mengurangi risiko serangan jantung koroner hingga 30-40% dibandingkan dengan yang tidak pernah minum sama sekali. Dalam hal ini kandungan antioksidan 'polyphenols' diperkirakan memainkan jasa besar terhadap penurunan resiko ini.
2. Konsentrasi polyphenol dalam anggur, terutama anggur merah, bisa menghindarkan Anda dari resiko penyakit jantung dan juga kanker.Kandungan lainnya juga bermanfaat dalam minuman ini adalah Kalium, Kalsium, Magnesium, dan Zat Besi (penting untuk jantung, otot, pembentukan sel darah, serta tulang), Vitamin C (memperkuat daya tahan tubuh), dan Vitamin B (baik untuk syaraf dan pencernaan).
3. Pada bulan November 1999, The New England Journal of Medicine menyatakan bahwa berdasarkan penelitian peminum bir dalam takaran yang ringan (tak berlebihan) akan memperoleh manfaat pengurangan risiko terserang stroke sampai sekitar 20 %.
4. Segelas champagne atau sparkling wine bisa mempercepat peredaran darah di tubuh dan membangkitkan vitalitas Anda. Pasalnya, zat CO2 mempercepat penyerapan alkohol dalam darah.
5. Bir bisa menurunkan kadar kolesterol dan meningkatkan antioksidan dalam tubuh anda. Dengan catatan, kebiasan minuman bir ini perlu ditambah pengaturan pola makan serta olahraga yang teratur. Manfaat lain dari minuman ini bagi wanita adalah mencegah kepikunan. Para wanita yang minum bir sedikit saja dalam sehari memiliki risiko 20% lebih rendah untuk mengalami masalah dengan kemampuan mental di masa tua nanti.
6. Dalam bir tidak terdapat kolesterol dan lemak. Selain itu, efek menarik dari bir adalah dapat mendatangkan perasaan tenang dan ini dapat berguna dalam mengurangi tingkat stres dalam diri Anda.
7. Sudah terbukti bahwa mengkonsumsi bir dalam batas yang wajar bagi kaum manula dapat meningkatkan pelebaran pembuluh darah, meningkatkan kualitas tidur dan juga memperlancar urine.
Namun satu hal yang perlu diingat, silahkan diteguk sampai puas, tapi jangan berlebihan. Get drink dude, but don’t get drunk!!! Karena hukumnya adalah, apapun yang berlebihan pastinya akan berdampak buruk. Pastinya alkohol, jika dikonsumsi berlebih akan berbahaya juga, hal ini bisa dilihat pada kasus seorang penyair idolaku, Kahlil
Gibran, disebutkan: “Kahlil Gibran, author of the huge bestseller, The Prophet. After the success of this book, Gibran took to drinking heavily. Eight years after The Prophet, having produced nothing further of note, he died of cirrhosis of the liver, at age 48”
Hehehe… angkat gelas yang tinggi teman-teman, bersulang untuk semua perdamaian, untuk rasa persaudaraan, untuk kebebasan, untuk persatuan dan tentu saja, untuk kematian para politikus-politikus busuk!
http://sindhu-strong.com/2008/07/manfaat-alkohol-untuk-tubuh.html
ALKOHOLBEBERAPA AKIBAT TRAGIS DARI KONSUMSI ALKOHOL: 1,8 juta kematian per tahun di
seluruh dunia karena alkohol
BIAYA TERKAIT PENYAKIT ALKOHOL:
* US$186,4 miliar di Amerika Serikat
* Hingga US$210-665 miliar secara global
PENYAKIT
* Kanker
* Penyakit hati
* Penyakit kardiovaskular
Kerusakan Otak
* Amnesia dan demensia
* Penyusutan otak
Kegagalan Organ Tubuh
* Jantung
* Hati
* Ginjal
* Lambung
* Pankreas
* Mata
Cacat Lahir
* Keterbelakangan mental
* Sindroma Alkohol pada Janin: Pertumbuhan kerdil, Cacat muka
* Sindroma Kematian Bayi Mendadak
* Keguguran
Kekerasan karena Alkohol
* Penyiksaan anak: 50% kasus
* Kekerasan kepada orang-orang yang dikasihi: 30% kasus
* Tindakan kekerasan: 40-80% kasus
* Bunuh diri: 20-50% kasus
PLUS LAINNYA…
MANFAAT LARANGAN ALKOHOLPENGHEMATAN UANG
* Suatu studi di Kanada memperkirakan program intervensi alkohol dapat menyelamatkan 880
jiwa dan menghemat US$1 miliar/tahun.
KEMATIAN
* Penurunan 10% dalam penjualan vodka menurunkan secara signifikan kematian terkait
alkohol di Rusia dalam satu tahun.
* Berolahraga, mengurangi minum alkohol, makan buah-buahan dan sayuran, dan tidak
merokok memperpanjang harapan hidup hingga 14 tahun.
* Organisasi Kesehatan Dunia menemukan bahwa kebijakan alkohol termasuk peningkatan
pajak, pengurangan jumlah hari penyediaan alkohol, pembatasan jam penyediaan alkohol, dan
menaikkan batas usia minum adalah cara yang efektif untuk mengurangi kerugian yang
disebabkan alkohol. Secara spesifik:
- Peningkatan pajak alkohol sebesar 10% di Uni Eropa akan menyelamatkan 9.000 jiwa dalam
setahun.
- Jika penjualan alkohol dilarang hanya sehari dalam setiap minggu di Uni Eropa, itu akan
mengurangi kematian dini dan ketidakmampuan terkait lainnya selama 123.000 tahun.
KANKER
* Suatu studi oleh Yayasan Penelitian Kanker Dunia menemukan bahwa pengurangan
konsumsi daging dan alkohol mengurangi risiko kanker.
PENYAKIT LAINNYA
* Regenerasi dan kinerja otak mengalami peningkatan dengan penghentian konsumsi alkohol.
* Pasien hepatitis alkoholik dapat pulih sepenuhnya jika pasien berhenti minum alkohol dan
menjalani pola makan yang baik.
* Bodybuilding.com menyatakan bahwa para binaragawan yang tidak minum alkohol mendapat
manfaat dalam hal pertumbuhan otot, hidrasi, pemulihan, metabolisme, dan fokus mental.
* Universitas Negara Bagian California (CSU) di Fresno, AS, menemukan bahwa larangan
penjualan alkohol di tempat-tempat umum saat perlombaan atletik membangkitkan suasana
yang lebih ramah.
* Menyusul larangan alkohol di Barrow, Alaska, AS, konsumsi alkohol prakelahiran menurun
hingga lebih dari 30 persen.
* Situs web health.com melaporkan bahwa manfaat dari hidup yang bebas alkohol mencakup:
- Hubungan yang lebih baik dengan teman dan keluarga
- Kebebasan untuk menghabiskan waktu dan uang pada hal-hal lain
- Meningkatkan situasi kerja dan hubungan dengan rekan kerja
- Kesehatan mental yang lebih baik
- Berteman dengan mereka yang terlibat dalam kegiatan hidup yang lebih positif
* Sekelompok mantan peminum alkohol dalam forum online berbagi pengamatan berikut
tentang manfaat dari gaya hidup bebas alkohol:
- Kesehatan yang lebih baik
- Waktu senggang yang lebih berkualitas
- Lebih banyak uang
- Lebih banyak waktu gembira dengan anak-anak
- Meningkatkan keyakinan dan penghargaan diri
- Lebih menghargai hidup
KETERLIBATAN SOSIAL
* Setelah beberapa kota di Cambridgeshire, Inggris menetapkan larangan alkohol di tempat-
tempat umum, penduduk lokal mengamati perbaikan suasana lingkungan mereka.
* Larangan minuman keras di Selandia Baru mengurangi 98% kejahatan terkait alkohol serta
berkurangnya kejahatan lainnya.
* Pada waktu Reservasi Penduduk Asli Blackfeet Amerika melarang penjualan alkohol selama
peringatan tahunan Hari Indian Amerika Utara, empat minggu kemudian mereka menemukan
peningkatan sbb:
- Tiada kecelakaan lalu lintas yang terkait Blackfeet
- Tiada penahanan karena mengemudi sambil mabuk
- 64% lebih sedikit laporan gangguan ke polisi
- 44% lebih sedikit penyerangan
- 75% lebih sedikit orang yang dirawat di rumah sakit
- 25% lebih sedikit tuntutan terhadap pelanggaran aturan, mabuk massal, atau penguasaan
kontainer alkohol yang terbuka
* Sebuah larangan alkohol yang diterapkan di Taman Barton dan Carver di AS mengubah
perilaku nakal dengan perilaku yang tenang.
* Kota Greater Shepparton, Australia melarang alkohol selama pameran otomotif Spring Nats
12 agar dapat menciptakan atmosfer yang lebih damai dan nyaman.
* Penelitian di New Mexico, AS menunjukkan bahwa larangan penjualan alkohol pada hari
Minggu mengurangi tabrakan dan kecelakaan lalu lintas.
* Kejahatan terkait alkohol turun 15% menyusul larangan alkohol di Aberystwyth, Inggris.
* Larangan alkohol berlaku tetap di daerah dermaga Coffs Harbour City, Australia karena
berhasil mengurangi kejahatan
* Larangan alkohol di Danau Kinkaid, AS meniadakan kematian dalam berenang, mengurangi
kecelakaan serius dalam berperahu, dan mengurangi kejahatan.
KAUM MUDA
* Pihak berwenang melaporkan penurunan sifat merusak menyusul larangan alkohol di kampus
Universitas Oklahoma, AS.
* Di negara bagian Florida, AS, menaikkan batas usia minum dari 18 menjadi 21 tahun
mengurangi secara signifikan kematian terkait kecelakaan mobil.
* Larangan sukarela penjualan alkohol kepada kaum muda di bawah 21 tahun di Desa Marske,
Inggris, dijadikan permanen karena mengurangi kejahatan dan perilaku antisosial.
* Sebuah larangan alkohol di perguruan-perguruan tinggi AS membantu berpantang dari
alkohol dan mengurangi timbulnya keadaan teler dan dampak susulan dari alkohol.
http://www.godsdirectcontact.or.id/kesehatan/Alkohol.htm
4. Keton
Keton merupakan senyawa organik yang diidentikkan dengan gugus
karbonil yang terikat oleh 2 atom karbon. Atom karbon yang diikat gugus
karbonil dinamakan karbon α. Atom hidrogen yang diikat karbon α
dinamakan hidrogen α. Dengan katalis asam, keton bertautomeri keto-enol.
Reaksi dengan basa, keton menghasilkan enolat. Gugus karbonil bersifat
polar sehingga keton merupakan senyawa polar sehingga dapat larut dalam
air. Hidrogen α dari keton lebih asam dari hidrogen pada alkana. Aseton,
asetoasetat, dan β-hidroksibutirat adalah keton yang terdapat dalam
karbohidrat, asam lemak, dan asam amino sehingga terdapat dalam tubuh
manusia.
1. StrukturKeton merupakan senyawa organik yang mengandung unsur C, H, dan O
dengan rumus R-CO-R’, dimana:
R : Alkil
-CO- : gugus fungsi keton (karbonil)
Contoh :
Sudut yang dibentuk oleh gugus fungsi –CO- sebesar 120 derajat dan
panjang ikatan rangkap C=O 0,121 nm.
Contoh struktur:
2. Tatanama Ketona. IUPAC
Pemberian nama keton dilakukan dengan mengganti akhiran –a pada
nama alkana dengan –on.
Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling
panjang yang mengandung gugus karbonil.
Contoh :
Tentukan substituen yang terdapat dalam rantai utama.
Contoh :
Penomoran substituen dimulai dari ujung yang terdapat gugus karbonil
(-CO-) dengan nomor atom C paling rendah.
Contoh :
Jika terdapat 2/lebih substituen berbeda, dalam penulisan harus disusun
berdasarkan urutan abjad huruf pertama nama substituen.
Contoh :
Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan
urutan abjad sedangkan awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda
hubung (antara lain : iso-, dan neo-) diperhatikan dalam penentuan
urutan abjad.
Contoh :
b. Trivial (Nama Umum)
Tentukan gugus-gugus alkil (substituen) yang mengikat gugus karbonil (-
CO-).
Contoh :
Tambahkan akhiran “keton” setelah nama-nama subtituen.
Contoh :
Penulisan substituen alkil tidak harus menurut urutan abjad.
4. Pembuatan dan kegunaan
Pembuatan Keton
a. Oksidasi alkohol sekunder
Oksidasi alkohol sekunder dengan katalis natrium bikromat dan asam sulfat
akan menghasilkan keton dan air.
Contoh :
b. Mengalirkan uap alkohol di atas tembaga panas
Oksidasi uap alkohol sekunder dengan katalis tembaga panas akan
menghasilkan keton dan gas hidrogen.
Contoh :
c. Memanaskan garam kalsium asam monokarboksilat
Keton dapat diperoleh dari pemanasam garam kalsium asam
monokarboksilat.
Contoh :
Kegunaan Ketona. Aseton digunakan sebagai pelarut organik.
b. Keton siklik digunakan sebagai bahan untuk membuat parfum.
c. Aseton digunakan untuk menghilangkan cat kuku.
d. Isobutil metil keton / hekson digunakan sebagai pelarut nitroselulosa dan
getah.
Sumber: Buku BSE
http://sherchemistry.wordpress.com/kimia-xii-2/senyawa-karbon/keton/
KIMIA DASAR II
PERCOBAAN V
ALKOHOL, FENOL, ALDEHID DAN KETON
NAMA : ANNISA SYABATINI
NIM : J1B107032
KELOMPOK : 1.7
ASISTEN : MUJAIYANAH
PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2008
PERCOBAAN V
ALKOHOL, FENOL, ALDEHID DAN KETON
I. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan percobaan praktikum ini adalah membandingkan keasaman alkohol dan fenol, membandingkan kecepatan reaksi antara alkohol primer; mempelajari pembuatan ester, mempelajari reaksi oksidasi aldehid dan keton.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Alkohol merupakan senyawa yang penting dalam kehidupan sehari-hari karena dapat digunakan sebagai zat pembunuh kuman, bahan bakar maupun pelarut. Dalam laboratorium dan industri alkohol digunakan sebagai pelarut dan reagensia. Alkohol dapat membentuk ikatan hidrogen antara molekul-molekulnya maupun dengan air. Hal ini dapat mengakibatkan titik didih maupun kelarutan alkohol dalam air cukup tinggi. Selain dipengaruhi oleh ikatan hidrogen, kelarutan alkohol juga dipengaruhi oleh panjang pendeknya gugus alkil, banyaknya cabang dan banyaknya gugus hidroksil yang terikat pada atom karbon. Seperti air, alkohol adalah asam atau basa sangat lemah. Pada larutan encer dalam air, alkohol mempunyai pKa yang kira-kira sama dengan pKa air. Namun dalam keadaan murni keasaman alkohol jauh lebih lemah daripada air. Hal ini disebabkan karena alkohol mempunyai tetapan
elektrik yang rendah. Fenol merupakan asam yang jauh lebih kuat daripada alkohol. Hal ini disebabkan karena anion yang dihasilkan oleh resonansi, dengan muatan negatif yang disebar (delokalisasi) oleh cincin aromatik (Suminar, 1990).
Alkohol dapat bereaksi dengan logam alkali (natrim dan kalium) menghasilkan alkoksida. Reaksi yang terjadi adalah reaksi redoks. Makin besar gugus alkali (R-), makin berkurang kareaktifannya.
Reaksinya adalah:
ROH + Na RONa + ½ H2
ROH + K ROK + ½ H2
Alkohol dengan asam karboksilat atau turunan asam karboksilat membentuk ester dan karboksilat, reaksi ini disebut reaksi esterifikasi. Esterifikasi berkataliskan asam dan merupakan reaksi reversibel. Untuk memperoleh rendemen yang tinggi dari ester itu, kesetimbangan harus digeser ke arah sisi ester. Hal ini dicapai dengan cara menggunakan salah satu zat pereaksi yang mudah secara berlebihan atau membuang salah satu produksi dari campuran reaksi. Reaksinya adalah:
O
O
R1 – C – OH + R2OH R1 – C – OR2 + H2O
Gugus OH pada fenol adalah pengarah orto- dan –para pada reaksi substitusi elektrofilik Br- pada posisi orto- dan –para. Reaksinya adalah:
OH
OH
Br
Br
+ 3 HBr
+ 3 Br2
Br
(Brady, 1986).
Menurut tempat terikatnya gugus –OH alkohol dapat dibagi dalam:
1. Alkohol primer, dimana alkohol mengikat gugus –OH pada atom C primer.
2. Alkohol sekunder, gugus – OH terikat pada atom C sekunder.
3. Alkohol tersier, gugus – OH terikat pada atom C tersier
CH3 CH3 H
CH3 – C – OH CH3 – C – OH CH3 – C – OH
CH3 H H
Alkohol tersier alkohol sekunder alkohol primer
Reaksi-reaksi yang terjadi dalam alkohol adalah sebagai berikut:
1. Reaksi subsitusi
Reaksi ini dapat terjadi dalam larutan asam sedangkan dalam keadaan netral tidak. Karena gugus pergi haruslah suatu basa yang cukup lemah, jika alkohol pada kondisi netral atau basa adalah suatu basa kuat. Ion yang terbentuk Ion yang terbentuk jika diprotonkan adalah ion oksonium (-OH2
+) ini merupakan gugus pergi yang baik dalam asam.
2. Reaksi Eliminasi
Reaksi ini menghasilkan alkena.Karena melepaskan air maka reaksi ini disebut reaksi dehidrasi. Kondisi yang diharapkan dalam reaksi ini adalah asam sehingga hanya menggunakan asam kuat seperti H2SO4.
3. Reaksi Oksidasi
Reaksi ini digunakan untuk membedakan alkohol primer, tersier dan sekunder.
Alkohol primer aldehida asam
Alkohol sekunder keton
Alkohol tersier tak mungkin pada oksidasi kuat terjadi penguraian
1) Pengesteran
Pengesteran merupakan reaksi alkohol dengan asam (organik atau aromatik) menghasilkan suatu ester dan air.
Alkohol + Asam ester + H2O
reaksi dari ke kanan disebut pengesteran, ke kiri disebut hidrolisis.
Contoh:
O
1) C2H5OH + CH3COOH CH3–C + H2O
C–C2H5
Etil asetat
2) C2H5OH + HONO2 C2H5 – O – NO2 + H2O
Etil nitrat
Jadi reaksi ini adalah reaksi pembentukkan ester (Respati, 1987).
Gugus fungsi yang dimiliki oleh aldehid dan keton adalah karbonil. Yang membedakan antara aldehid dan keton adalah letak gugus karbonilnya. Pada aldehid gugus karbonil terletak di ujung, sedangkan pada keton gugus karbonil terletak di tengah. Posisi gugus karbonil ini menyebabkan kereaktifan aldehid lebih tinggi dibandingkan keton. Gugus aldehid akan dengan mudah dioksidasi menjadi gugus karboksilat dengan oksidator seperti KMnO4, pereaksi Tolens atau Fehling. Reaksi dengan KMnO4 adalah:
MnO4-
O
O
R1 – C – H + R2OH R1 – C – OH
Reaksi yang juga spesifik bagi senyawa karbonil adalah reaksi Iodoform test. Reaksi ini spesifik bagi aldehid dan keton yang mempunyai gugus metil karbonil (CH3- CO-) atau suatu alkohol yang dapat dioksidasi manjadi suatu aldehid atau keton yang mkempunyai gugus metil karbonil. Pereaksi untuk melakukan uji Iodoform ini terdiri dari I2 dan NaOH (Pire, 1988).
Aldehid dan keton adalah dua senyawa yang mengandung gugus karbonil dengan atom oksigen berikatan rangkap (C=O) dengan karbon. Reaksi dari segi mekanisme sangat mirip sehingga
O O O
R – C R – C – R atau R – C – R’
H
aldehida keton
Aldehida dan keton adalah senyawa yang sangat penting beberapa diantaranya seperti aseton (CH3COCH3), metil keton (CH3COC2H5) dipakai dalam jumlah besar sebagai pelarut (Pire, 1988).
Ada beberapa perbedaan antara aldehid dan keton pada sifat dan struktur yang mempengaruhinya:
a. Aldehid sangat mudah untuk beroksidasi, sedangkan keton mengalami kesukaran dalam beroksidasi
b. Aldehid biasanya lebih reaktif dari keton, terhadap suau reagen yang sama. Hal ini disebabkan karena atom karbonil dari aldehid kurang dilindungi dibandingkan dengan keton, begitu pula aldehid lebih mudah dioksidasi dari keton
c. Aldehid kalau teroksidasi akan menghasilkan asam karboksilat dengan jumlah atom yang sama tetapi untuk keton tidak, dikarenakan pada keton sering mengalami pemutusan ikatan yang menghasilkan 2 ikatan asamkarboksilat dengan jumlah atom karbon dari keton mula-mula (akibat putusnya ikatan karbon), keton siklik menghasilkan asam karboksilat dengan jumlah atom karbon yang sama banyak.
Jadi perbedaan kereaktifan antara aldehid dan keton melalui oksidator dapat digunakan untuk membedakan kedua senyawa tersebut (Fessenden, 1992).
III. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah tabung reaksi, kawat jarum, kapas, dan penangas air.
B. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah 1-butanol, sikloheksanol, fenol, NaOH 10%, etanol, amil alkohol, metanol, H2SO4 pekat, Na-asetat padat, asam salisilat, KMnO4, KMnO4 encer, formalin, AgNO3, NH4OH, aseton, akuades.
IV. PROSEDUR PERCOBAAN
A. Perbandingan Keasaman Alkohol dan Fenol
1. Disiapkan tiga buah tabung reaksi, dan diisi setiap tabung dengan komposisi berikut :
- Diisi tabung I dengan 1 ml 1-butanol dan 2 ml NaOH 10 %.
- Diisi tabung II dengan 1 ml sikloheksanol dan 2 ml NaOH 10 %.
- Diisi tabung III dengan 1 ml fenol dan 2 ml NaOH 10 %.
2. Dikocok setiap tabung reaksi, diamati dan dicatat perubahan yang terjadi.
B. Pembuatan Ester
1. Disiapkan tiga buah tabung reaksi sebagai berikut:
- Diisi tabung I dengan 1 ml etanol, 3 tetes H2SO4 pekat dan sedikit Na-asetat padat.
- Diisi tabung II dengan 1 ml amil alkohol, 3 tetes H2SO4 pekat dan sedikit Na-asetat padat.
- Diisi tabung III dengan 1 ml metanol, 3 tetes H2SO4 pekat dan sedikit asam salisilat.
2. Ditutup setiap tabung dengan kapas, kemudian dipanaskan dalam penangas air selama 1 menit.
3. Setelah dingin, ditambahkan 1 ml air panas ke dalam setiap tabung dan dicium bau yang dihasilkan.
C. Oksidasi Aldehid dan Keton dengan KMnO4 Encer
1. Disiapkan tiga buah tabung reaksi, dan diisi setiap tabung reaksi dengan komposisi berikut:
- Diisi tabung I dengan 3 tetes KMnO4 dan 1 ml formalin.
- Diisi tabung II dengan 3 tetes KMnO4 dan 1 ml aseton.
- Diisi tabung III dengan 3 tetes KMnO4 dan 1 ml asetaldehid.
2. Dikocok setiap tabung reaksi, diamati dan dicatat perubahan yang terjadi.
D. Oksidasi Aldehid dan Keton dengan Pereaksi Tollens
1. Disiapkan 2 buah tabung reksi. Diisi masing-masing dengan 0,5 ml larutan AgNO3.
2. Ditambahkan larutan NH4OH ke dalam setiap tabung perlahan-lahan hingga larutan jernih.
3. Ditambahkan 1 tetes formalin ke dalam tabung I, dan 1 tetes aseton ke dalam tabung II.
4. Dipanaskan kedua tabung pada penangas air, diamati perubahan yang terjadi.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Membandingkan Keasaman Alkohol dan Fenol
Tabung Komposisi Hasil Pengamatan
I1 ml 1-butanol
2 ml NaOH 10%
Ada gelembung dengan adanya 2 lapisan yang saling terpisah.
II
1 ml sikloheksanol
2 ml NaOH 10%
Ada gelembung dengan adanya 2 lapisan yang saling terpisah.
III1 ml fenol
2 ml NaOH 10%
Tidak ada gelembung, tidak terbentuk 2 lapisan yang saling terpisah.
2. Pembuatan Ester
Tabung
KomposisiPerlakuan Hasil
Pengamatan
I 1 ml etanol Dipanaskan Bau menyengat
3 tetes H2SO4 pekat
Sedikit Na-asetat padat
II
1 ml amil alkohol
3 tetes H2SO4 pekat
Sedikit Na-asetat padat
Dipanaskan Bau menyengat, seperti balon tiup
III
1 ml metanol
3 tetes H2SO4 pekat
Sedikit Na-asetat padat
Dipanaskan Tidak berbau
3. Reaksi Oksidasi Aldehid dan Keton Menggunakan KmnO4 encer
Tabung Komposisi Hasil Pengamatan
I3 tetes KMnO4
1 ml formalin
Larutan berubah warna dari ungu tua menjadi coklat.
II3 tetes KMnO4
1 ml aseton
Tidak terjadi perubahan warna, larutan tetap berwarna ungu.
III3 tetes KMnO4
1 ml asetaldehid
Larutan berubah warna dari ungu tua menjadi coklat dan terbentuk endapan.
4. Reaksi Oksidasi Aldehid dan Keton Menggunakan Pereaksi Tollens
Tabung Komposisi Perlakuan Hasil Pengamatan
I Pereaksi tollens Dipanaskan Dari jernih kemudian membentuk dinding
(AgNO3+NH4OH)
1 tetes formalin
perak
II
Pereaksi tollens (AgNO3+NH4OH)
1 tetes aseton
Dipanaskan Tetap dan tidak terjadi perubahan (tetap jernih).
B. Pembahasan
1. Membandingkan keasaman alkohol dan fenol.
Pada percobaan membandingkan keasaman alkohol dengan fenol adalah digunakan 3 buah tabung reaksi sebagai bahan perbandingan. Tabung pertama berisi larutan 1-butanol, tabung kedua dengan larutan sikloheksanol, dan tabung ketiga dengan larutan fenol. Kemudian menambahkan 2 ml NaOH 10% pada masing-masing tabung dan selanjutnya mengocoknya. Didapatkan hasil bahwa pada tabung reaksi pertama dan kedua larutan tidak larut. Hal ini disebabkan karena 1-butanol dan sikloheksanol mempunyai tetapan dielektrik rendah.
Reaksi antara larutan 1-butanol dengan NaOH:
CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – OH + NaOH CH3 (CH2)3 Na + 2 OH-
1-butanol 1- natrium butana
Reaksi antara sikloheksanol dengan NaOH adalah:
O- Na+ + H2O
OH + NaOH
Tabung ketiga yang berisi larutan fenol dan larutan NaOH terjadi reaksi diantara kedua larutan tersebut, dengan reaksi sebagai berikut
O- Na+ + H2O
OH + NaOH
Akibat adanya reaksi tersebut maka terjadi perubahan pada hasil pencampuran larutan tersebut yaitu larutan larut.
2. Pembuatan ester.
Pada percobaan ini disediakan 3 buah tabung reaksi sebagai bahan perbandingan. Tabung reaksi pertama diisi dengan larutan etanol dan tabung reaksi kedua diisi dengan larutan amil alkohol dan tabung yang ketiga diisi dengan metanol. Pada tabung pertama dan kedua dimasukkan Natrium asetat padat dan beberapa tetes H2SO4 pekat. Kemudian tabung reaksi dipanaskan dengan terlebih dahulu menutup tabung reaksi dengan kapas, hal ini dimaksudkan agar uap tidak keluar pada saat tabung reaksi dipanaskan. Pada saat dingin ke dalam tabung reaksi dimasukkan air panas. Reaksi yang terjadi pada tabung pertama larutan etanol adalah : O
CH3 – CH2 – OH + CH3COONa
CH3-CH2-Na + CH3-C+ H2O
OH
Alkohol dengan asam karboksilat atau turunan asam karboksilat membentuk ester dan karboksilat, reaksi ini disebut reaksi esterifikasi. Esterifikasi
berkataliskan asam dan merupakan reaksi yang reversibel. Pada percobaan setelah dipanaskan menghasilkan bau yang khas yaitu berupa bau wangi-wangian dan bau yang menyerupai aroma buah-buahan. Pada tabung reaksi yang kedua menghasilkan bau yang beraroma pisang dengan larutan yang tidak bercampur. Hal ini terjadi karena amil alkohol mempunyai gugusan karbon yang lebih banyak dibandingkan dengan etanol.
3. Reaksi okidasi aldehid dan keton menggunakan KMnO4 encer.
Pada percobaan ini menggunakan KMnO4 encer. Tabung pertama yang beriisi larutan formalin, tabung kedua larutan aseton. Kemudian masing-masing tabung dimasukkan KMnO4 dan diperoleh hasil percobaan sebagai berikut
O
Reaksi yang terjadi pada tabung pertama antara formalin dengan KMnO4 adalah:
KMnO4, (O)
H2O
CH3 – C – OH CH3 – C – OH
Dari pencampuran tersebut menghasilkan perubahan warna dari warna ungu menjadi coklat.
Reaksi yang terjadi pada tabung kedua antara larutan aseton dengan larutan KMnO4 adalah :
O
KMnO4
CH3CCH3 tidak bereaksi
Hasil pencampuran tersebut tidak mengubah warna larutan. Perubahan warna yang terjadi menandakan senyawa alkohol telah teroksidasi.
4. Reaksi oksidasi aldehid dan keton menggunakan pereaksi tollens
Gugus aldehid akan dengan mudah dioksidasi menjadi gugus karboksilat dengan oksidator seperti pereaksi Tolens atau Fehling. Dengan memasukkan larutan AgNO3 ke dalam masing-masing tabung reaksi kemudian menambahkan beberapa NH4OH sambil mengocok sampai larutan jernih, selanjutnya menambahkan 1 tetes formalin pada tabung pertama dan aseton pada tabung kedua. Tabung tersebut kemudian dipanaskan pada penangas air. Hasil dari reaksi tersebut pada tabung pertama setelah ditambahkan NaOH larutan menjadi bening, kemudian ditambahkan formalin dan dipanaskan maka larutan memberikan endapan cermin perak. Hal ini terjadi karena ion Ag+ yang ada pada reagensia Tollens direduksi menjadi logam Ag. Pada tabung kedua setelah ditambahkan larutan NaOH larutan pada tabung ini tidak terjadi apa-apa.
Reaksi pada larutan ini adalah:
OO
NaOH
HC – H + Ag(NH3)2+ HCO- + Ag
VI. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari percobaan ini adalah sebagai berikut:
1. Fenol merupakan asam yang jauh lebih kuat daripada alkohol. Karena fenol memiliki anion, dengan muatan negatif yang disebar oleh cincin aromatik.
2. Pembuatan ester, pada tabung reaksi II dihasilkan bau beraroma pisang dan larutan tidak bercampur. Karena amil alkohol memiliki gugusan karbon yang lebih banyak daripada etanol.
3. Aldehid dan keton mempunyai gugus fungsi karbonil. Aldehid gugus fungsi karbonilnya terletak di ujung, sedangkan keton gugus fungsi karbonilnya terletak di tengah.
4. Gugus fungsi karbonil pada aldehid yang terletak di ujung menyebabkan kereaktifannya lebih tinggi daripada keton. Sehingga aldehid mudah dioksidasi menjadi gugus karboksilat dengan pereaksi tollens yaitu AgNO3 dan NH4OH.
DAFTAR PUSTAKA
Brady, James. 1999 . Kimia Universitas Asas dan Struktur. Binarupa Aksara. Jakarta.
Fessenden dan Fessenden. 1986. Kimia Organik Jilid 1. Erlangga. Jakarta.
Pire, Stanley. 1988. Kimia Organik 1. ITB. Bandung
Respati. 1987. Pengantar Kimia Organik Jilid 1.Aksara Baru. Jakarta
Suminar, Hart.1990. Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat. Erlangga. Jakarta.
http://annisanfushie.wordpress.com/2008/12/07/alkohol-fenol-aldehid-dan-keton/
FenolDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Fenol
Nama IUPAC [sembunyikan]
Phenol
Nama lain[sembunyikan]
Asam karbolat, Benzenol, Asam fenilat, Hidroksibenzena, Asam fenat
Identifikasi
Nomor CAS [108-95-2]
PubChem 996
DrugBank DB03255
KEGG D06536
ChEBI 15882
Nomor RTECS SJ3325000
Kode ATC
SMILES c1ccc(cc1)O
InChI 1/C6H6O/c7-6-4-2-1-3-5-6/h1-5,7H
Sifat
Rumus kimia C6H6O
Massa molar 94.11 g mol−1
Penampilan padatan kristal transparan
Densitas 1.07 g/cm3
Titik lebur
Titik didih
Kelarutan dalam air 8.3 g/100 mL (20 °C)
Keasaman (pKa) 9.95 (di air),
29.1 (di asetonitril)[2]
λmaks 270.75 nm[1]
Momen dipol 1.7 D
Bahaya
Klasifikasi EU Beracun (T)
Muta. Kat. 3
Korosif (C)
NFPA 704
2
3
0
COR
Frasa-R R23/R24/R25-R34-R48]]/R20/R21/R22-R68
Frasa-S (S1/2)-S24/S25-S26-S28-S36/S37/S39-S45
Titik nyala 79 °C
Senyawa terkait
Senyawa terkait Benzenathiol
Kecuali dinyatakan sebaliknya, data di atas berlaku
pada temperatur dan tekanan standar (25°C, 100 kPa)
Sangkalan dan referensi
Fenol atau asam karbolat atau benzenol adalah zat kristal tak berwarna yang memiliki bau khas. Rumus
kimianya adalah C6H5O H dan strukturnya memiliki gugus hidroksil (-OH) yang berikatan dengan cincin fenil.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Ikhtisar
2 Karakteristik
3 Produksi
4 Penggunaan
5 Lihat Pula
6 Referensi
7 Pranala luar
[sunting]Ikhtisar
Kata fenol juga merujuk pada beberapa zat yang memiliki cincin aromatik yang berikatan dengan gugus
hidroksil.
[sunting]Karakteristik
Fenol memiliki kelarutan terbatas dalam air, yakni 8,3 gram/100 ml. Fenol memiliki sifat yang cenderung asam,
artinya ia dapat melepaskan ion H+ dari gugus hidroksilnya. Pengeluaran ion tersebut
menjadikan anion fenoksida C6H5O− yang dapat dilarutkan dalam air.
Dibandingkan dengan alkohol alifatik lainnya, fenol bersifat lebih asam. Hal ini dibuktikan dengan mereaksikan
fenol dengan NaOH, di mana fenol dapat melepaskan H+. Pada keadaan yang sama, alkohol alifatik lainnya
tidak dapat bereaksi seperti itu. Pelepasan ini diakibatkan pelengkapan orbital antara satu-satunya pasangan
oksigen dan sistem aromatik, yang mendelokalisasi beban negatif melalui cincin tersebut dan menstabilkan
anionnya. [3]
[sunting]Produksi
Fenol didapatkan melalui oksidasi sebagian pada benzena atau asam benzoat dengan proses Raschig, Fenol
juga dapat diperoleh sebagai hasil dari oksidasi batu bara.
[sunting]Penggunaan
Fenol dapat digunakan sebagai antiseptik seperti yang digunakan Sir Joseph Lister saat mempraktikkan
pembedahan antiseptik. Fenol merupakan komponen utama pada anstiseptik dagang, triklorofenol atau dikenal
sebagai TCP (trichlorophenol). Fenol juga merupakan bagian komposisi beberapa anestitika oral, misalnya
semprotan kloraseptik.
Fenol berfungsi dalam pembuatan obat-obatan (bagian dari produksi aspirin, pembasmi rumput liar, dan
lainnya. Selain itu fenol juga berfungsi dalam sintesis senyawa aromatis yang terdapat dalam batu bara.
Turunan senyawa fenol (fenolat) banyak terjadi secara alami sebagai flavonoid alkaloid dan senyawa fenolat
yang lain. Contoh dari senyawa fenol adalah eugenol yang merupakan minyak pada cengkeh
Fenol yang terkonsentrasi dapat mengakibatkan pembakaran kimiawi pada kulit yang terbuka.
Fenol :
a. Mengandung gugus OH, terikat pada sp2-hibrida
b. Mempunyai titik didih yang tinggi
c. Mempunyai rumus molekul R-OH, dimana R adalah gugus aril
d. Larut dalam pelarut organik
e. Berupa padatan (kristal) yang tidak berwarna
f. Mempunyai massa molar 94,110C
g. Mempunyai titik didih 181,9oC
h. Mempunyai titik lebur 40,9oC
Penyuntikan fenol juga pernah digunakan pada eksekusi mati. Penyuntikan ini sering digunakan pada
masa Nazi, Perang Dunia II. Suntikan fenol diberikan pada ribuan orang di kamp-kamp konsentrasi, terutama
di Auschwitz-Birkenau. Penyuntikan ini dilakukan olehdokter ke vena (intravena) di lengan dan jantung.
Penyuntikan ke jantung dapat mengakibatkan kematian langsung. [4]
[sunting]Lihat Pula
Kumarin
[sunting]Referensi
1. ̂ http://omlc.ogi.edu/spectra/PhotochemCAD/html/phenol.html
2. ̂ Kütt, A.; Movchun, V.; Rodima, T.; Dansauer, T.; Rusanov, E. B.; Leito, I.; Kaljurand, I.; Koppel, J.; Pihl,
V.; Koppel, I.; Ovsjannikov, G.; Toom, L.; Mishima, M.; Medebielle, M.; Lork, E.; Röschenthaler, G.-V.;
Koppel, I. A.; Kolomeitsev, A. A. Pentakis(trifluoromethyl)phenyl, a Sterically Crowded and Electron-
withdrawing Group: Synthesis and Acidity of Pentakis(trifluoromethyl)benzene, -toluene, -phenol, and -
aniline. J. Org. Chem. 2008, 73, 2607-2620. DOI: 10.1021/jo702513w
3. ̂ "The Acidity of Phenol". ChemGuide. Jim Clark. Diakses pada 28 Oktober 2006.
4. ̂ "Killing through phenol injection". Auschwitz - FINAL STATION EXTERMINATION. Johannes Kepler
University, Linz, Austria. Diakses pada 29 September 2006.
top related